bascom & prosedur komunikasi operasi 11 april 2012

21
1 PROSEDUR PROSEDUR KOMUNIKASI OPERASI SISTEM JAWA BALI KOMUNIKASI OPERASI SISTEM JAWA BALI & BASIC COMMUNICATION & BASIC COMMUNICATION

Upload: syaifuddin-z-rahman

Post on 17-Nov-2015

25 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Prosedur Komunikasi Operasi

TRANSCRIPT

  • *PROSEDUR KOMUNIKASI OPERASI SISTEM JAWA BALI& BASIC COMMUNICATION

  • *TUJUANMeng-komunikasikan segala keperluan dalam rangka pengendalian operasi real time di sistem tenaga listrik Jawa Bali, agar tujuan operasi sistem dapat tercapai secara maksimal

  • *RUANG LINGKUPKomunikasi dilakukan antar Pelaksana Operasi ter-masuk Piket Pimpinan/Penunjang/Pejabat terkait,Pelaksana operasi terdiri dari: Operator Sistem Jawa Bali (Dispatcher P3B/ APB), Operator Sistem Distribusi (Dispatcher Area Pengaturan Distribusi/ Area Pelayanan Jaringan), Operator Gardu Induk Induk, Operator Pusat Listrik,Pengendalian operasi sistem dilakukan dalam kondisi normal, siaga, darurat, gangguan, pemulihan, pelaporan gangguan, pengoperasian instalasi baru,

  • *Sarana komunikasi berupa:

    Komunikasi suara: saluran langsung maupun sarana alternatif. P3B dan APB wajib merekam seluruh pembicaraan komunikasi operasi,P3B JB menggunakan sarana : Hotline, Telicon (FO) , PT Telkom, HP, Radio Komunikasi VOIP (di ACC dan GI/GITET) Sarana komunikasi pendukung antara lain e-mail, facsimili, telepon seluler/sms

    Catatan : instruksi Direktur Operasi Jawa Bali surat No.00460/104/DIROPJB/2010, 3 Maret 2010 untuk mengaktifkan RADIO KOMUNIKASI

    RUANG LINGKUP

  • *REFERENSIInstruksi Direktur Operasi Jawa Bali, Nomor 00460/104/DIROPJB/2010 mengenai Kepedulian Optimasi Layanan Instruksi Direktur Transmisi dan Distribusi pada surat bernomor 01553/074/DITTND/2007 Peraturan Menteri ESDM No. 03/2007: Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik Jawa-Madura-Bali.Surat Edaran Direktur Utama PT PLN (Persero) nomor: 22.E/010/DIR/2000, penanggulangan dampak non teknisProsedur Komunikasi Operasi Sistem Jawa Bali, Nomor BOPS/PSM/04-003 Januari 2008.Keputusan GM P3B No.019.K/GM P3B/2007 tentang tugas & wewenang perpiketan dilingkungan P3B serta interaksi/ keterkaitannya dengan pemain di sistem Jawa Bali.

  • *Aturan Jaringan (AMJ, GMC.6.4) menyebutkan bahwa P3B ditugaskan sebagai operator Sistem Jawa Bali,P3B bertugas sebagai koordinator sistem keseluruhan dalam pengoperasian jaringan termasuk dispath,P3B menerbitkan ketentuan-ketentuan baku yg harus di-ikuti oleh seluruh pemain dalam sistem Jawa Bali diantaranya Prosedur Komunikasi Operasi Sistem Jawa Bali,Dalam prosedur ini diuraikan interaksi dalam berkomunikasi, tata cara, etika, call sign, alur komunikasi/informasi, pengendalian sistem dalam kondisi normal, gangguan, siaga, pemulihan, pelaporan gangguan, pengoperasian instalasi baru hingga sarana komunikasi yang digunakan serta perlunya dilakukan perekaman suara.PERMEN ESDM No. 03/2007

  • *Informasi yang disampaikan:Nama/jabatan masing-masing personal,Pelaporan pembebanan IBT dan SUTET,Kesiapan instalasi penyaluran 500 kV dan kondisi sistem. perintah/permintaan switching dan konfirmasi pelaksanaannya,Informasi/pelaporan gangguan penyaluran 500 kV dan proses pemulihan, deklarasi kesiapan instalasi.Koordinasi informasi lainnya yang terkait dengan pengendalian operasi sistem,

    Koordinasi antara P3B dengan GITET (6.3.3)

  • *Koordinasi antara APB dengan Gardu Induk (6.3.7) Informasi yang disampaikan:nama/jabatan masing-masing personal,kesiapan instalasi penyaluran 150kV/ 70kV, informasi subsistem terkait dan instalasi, perintah switching,perintah pengaturan tegangan dan konfirmasi pelaksanaannya,perintah manual load shedding dan konfirmasi pelaksanaannya,informasi gangguan penyaluran 150 kV, 70 kV, 30 kV, 25 kV dan pemulihannya, deklarasi kesiapan instalasi.pelaporan pembebanan penyaluran (IBT, SUTT, SKTT, SKLT dan Trafo Distribusi),Koordinasi informasi pelaporan sesuai format pelaporan,Koordinasi informasi lainnya yang terkait dengan pengendalian operasi sistem.

  • *Prosedur Komunikasi (6.1.4)Pada saat terjadi gangguan, kecepatan pengambilan keputusan dalam proses pemulihan dan tindak lanjutnya tergantung juga pada kecepatan dan ketepatan informasi gangguan dari pengelola instalasi pembangkit, instalasi penyaluran termasuk instalasi distribusi,Dalam hal ini antara lain penyampaian informasi kesiapan seluruh instalasi (tersebut diatas) kepada dispatcher, para pejabat/ pimpinan yang terkait dengan operasi sistem.Informasi Gangguan

  • *Kepedulian Optimasi LayananUntuk mewujudkan keunggulan operasi dan layanan prima khususnya dalam mengendalikan penanganan pemadaman listrik, maka :

    Manajer Unit : Sektor, Region, UPT, APJ, APD, UPJ agar selalu ditempat khususnya pada hari besar, hari libur, dan hari libur panjang.Manajer Unit akan meningkatkan kepekaan dan kepeduliannya dalam penanganan gangguan, dengan:Mengaktifkan pemantauan gangguan melalui radio komunikasi ( bukan HP ) sesuai dengan BASKOMMembuat analisa komprehensif dan tindak lanjut untuk mencegah gangguan serupa terulang

    Instruksi Direktur Operasi Jawa Bali, Nomor 00460/104/DIROPJB/2010

  • *perbesarfull

  • *TERIMA KASIH

  • *Tugas Operator Sistem:Dispatcher P3B melaksanakan pengendalian sistem Jawa Bali khususnya jaringan 500 kV, manajemen energi secara langsung pembangkit 500 kV, pada pembangkit 150 kV dan 70 kV pengaturan melalui APB,Dispatcher APB melaksanakan pengendalian subsistem 150 kV, 70 kV, 30 kV dan 25 kV, mengajukan usulan ke P3B apabila diperlukan pengaturan khusus unit pembangkit 150 kV, 70 kV serta melaksanakan perintah pengaturan pembangkit pada 150 kV dan 70 kV,Dispatcher APB Bali melaksanakan pengendalian sub-sistem Bali, mengajukan usulan kepada P3B apabila diperlukan pengaturan pembangkit di Bali dan menyampaikan perintah pengaturan pembangkit pada 150 kV,

    Pelaksanaan Pengendalian Operasi Sistem Kondisi Normal (6.4.1)

  • *Koordinasi Internal (6.3.12) Pelaksana Operasi Sistem terdiri dari seorang Supervisor Operasi Sistem dan dua orang Pengendali Operasi Sistem yang merupakan satu kesatuan TIM dalam satu Regu Shift,Pengendali Operasi Sistem bertugas melaksanakan pengendalian operasi sistem secara keseluruhan,Supervisor Operasi Sistem mengawasi pelaksanaan pengendalian operasi sistem secara keseluruhan, Koordinasi Internal harus selalu dilakukan dalam suatu Regu Shift agar setiap langkah pengendalian operasi diketahui dan dimengerti oleh seluruh anggota regu yang bertugas dalam Regu Shift tersebut, Koordinasi internal harus selalu dilakukan oleh Pelaksana Operasi Sistem di P3B DAN APB.

  • *SK No. 019.K/GM P3B/ 2007 tanggal 21 Februari 2007

    Pelaksana Operasi Sistem (6.2.1), terdiri dari:Pengendali Operasi Sistem (Operasi Real Time, ORT) adalah petugas yang melaksanakan sepenuhnya dan bertanggung-jawab meng-operasikan sistem Jawa Bali sesuai ketentuan, termasuk penggunaan fasilitasi operasi dan evaluasinya,

    Supervisor Operasi Sistem (Supervisor Operasi Real Time, SPV ORT) bertugas mensupervisi pelaksanaan pengendalian operasi real time, menyampaikan laporan rutin serta melapor-kan kondisi sistem tertentu ke manajemen/piket pimpinan

  • *back

  • *kembali

    Isi Laporan : Waktu, Lokasi GI, Peralatan Isi Laporan : Waktu, Lokasi GI, Peralatan, Proteksi, Beban Padam,Penyebab Gangguan Isi Laporan : Waktu, Lokasi GI, Peralatan, Proteksi, Beban Padam, Penyebab Gangguan, Tindak Lanjut. Laporan disampaikan pada hari kerja berikutnya Isi sama dengan butir 3 dilengkapi dengan kajian dan rekaman gangguan (DFR, ROS File, dll)

  • *

  • *

  • BASIC COMMUNICATION PELAPORAN GANGGUAN GITET/SUTET DI RJTD

    Keterangan :*): MUPT Surakarta menginfiormasikan ke MUPT Yogyakarta dan Purwokerto untuk gangguan SUTET Pedan - Tasik**): MUPT Semarang dan MUPT Surakarta menginfiormasikan ke MUPT Salatiga untuk gangguan SUTET Ungaran Pedan

    *)**)

    NoKegiatanWaktu(max)InstalasiSPV GITETMUPTJCCRCCDM OPSISDM PMHARMRJTDMBTPL1Laporan Awal Via SMS15PEDAN - KDIRIPedan SKA

    2Laporan Awal Via SMS15PEDAN - TASIKPedanSKA, YGJ, PWT

    3Laporan Awal Via SMS15PEDAN - UNGARPedan & UngaranSKA, SMG, SL3

    4Laporan Gangguan / Hasil Investigasi *)7 Hari

  • BASIC COMMUNICATION PELAPORAN GANGGUAN GITET/SUTET DI JTD

    Keterangan :*): MUPT Semarang menginfiormasikan ke MUPT Tegal untuk gangguan SUTET Ungaran - Mandirancan**): MUPT Semarang menginfiormasikan ke MUPT Kudus untuk gangguan SUTET Ungaran Tanjungjati

    *)**)

    NoKegiatanWaktu(max)InstalasiSPV GITETMAPPJCCACCMAPB JTDDM PMHARMRJTDMBTPL1Laporan Awal Via SMS15UNGAR - KRIANUngaranSMG

    2Laporan Awal Via SMS15UNGAR - MDCANUngaranSMG,TGL

    3Laporan Awal Via SMS15UNGAR - TJATIUngaranSMG,KDS

    4Laporan Gangguan / Hasil Investigasi *)7 Hari