baper 7.4

15
1. Berke-Tuhanan Yang Maha Esa a. Menunjukkan sikap dan perilaku yg bertauhid selama proses belajar blok introduksi b. Menghafal surat An-naas, Al Ikhlas, Al lahab 2. Bermoral dan Beretika a. Menjelaskan implementasi etika, moral dan hukum dalam profesi dokter b. Menunjukkan sikap dan perilaku sesuai dengan standar nilai akhlakul karimah 3. Sadar dan taat hukum a. Menjelaskan implementasi etika, moral dan hukum dalam profesi dokter b. Meunjukkan sikap taat hukum dan aturan 4. Berperilaku profesional a. Menjelaskan karakteristik yang dibutuhkan untuk menjadi dokter yang profesional Profesional adalah orang yang menyandang suatu jabatan atau pekerjaan yang di lakukan dengan keahlian atau ketrampilan yang tinggi. Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkat kemampuan secara terus menerus, sehingga dapat menjalankan profesinya dengan standart tertinggi. Profesionalisme adalah suatu paham yang mencitakan dilakukannya kegiatan- kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian yang tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan serta ikrar untuk menerima panggilan tersebut dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan di tengah gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999). profesionalisme sebagai perangkat atributatribut yang diperlukan guna menunjang suatu tugas agar sesuai dengan standar kerja yang diinginkan. Soedijarto (1990:57) profesional : Komitmen Tinggi - Seorang profesional harus mempunyai komitmen yg kuat atas pekerjaan yg di lakuka Tanggung Jawab - Seorang harus bertanggung jawab penuh terhadap yg dilakukannya sendiri. Berpikir sistematis - Seseorang profesional harus mampu berpikir sistematis tentang apa yang di lakukan dan belajar dari pengalamnya. Penguasaan Materi - Seorang harus menguasi secara mendalam bahan/materi pekerjaan yang di lakukannya Menjadi bagian masyarakat profesional - Seyogyanya seorang profesional harus menjadi bagian dari masyarakat dalam lingkungan profesinya - Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme

Upload: widy-anni

Post on 30-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: baper 7.4

1. Berke-Tuhanan Yang Maha Esaa. Menunjukkan sikap dan perilaku yg bertauhid selama proses belajar blok introduksib. Menghafal surat An-naas, Al Ikhlas, Al lahab

2. Bermoral dan Beretikaa. Menjelaskan implementasi etika, moral dan hukum dalam profesi dokterb. Menunjukkan sikap dan perilaku sesuai dengan standar nilai akhlakul karimah

3. Sadar dan taat hukuma. Menjelaskan implementasi etika, moral dan hukum dalam profesi dokterb. Meunjukkan sikap taat hukum dan aturan

4. Berperilaku profesionala. Menjelaskan karakteristik yang dibutuhkan untuk menjadi dokter yang profesional

Profesional adalah orang yang menyandang suatu jabatan atau pekerjaan yang di lakukan dengan keahlian atau ketrampilan yang tinggi.Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkat kemampuan secara terus menerus, sehingga dapat menjalankan profesinya dengan standart tertinggi.

Profesionalisme adalah suatu paham yang mencitakan dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian yang tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan serta ikrar untuk menerima panggilan tersebut dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan di tengah gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999).

profesionalisme sebagai perangkat atributatribut yang diperlukan guna menunjang suatu tugas agar sesuai dengan standar kerja yang diinginkan. Soedijarto (1990:57)

profesional : Komitmen Tinggi

- Seorang profesional harus mempunyai komitmen yg kuat atas pekerjaan yg di lakuka Tanggung Jawab

- Seorang harus bertanggung jawab penuh terhadap yg dilakukannya sendiri. Berpikir sistematis

- Seseorang profesional harus mampu berpikir sistematis tentang apa yang di lakukan dan belajar dari pengalamnya.

Penguasaan Materi - Seorang harus menguasi secara mendalam bahan/materi pekerjaan yang di lakukannya

Menjadi bagian masyarakat profesional - Seyogyanya seorang profesional harus menjadi bagian dari masyarakat dalam lingkungan

profesinya- Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme - Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya- Memiliki kompetensi yang di perlukan sesuai dengan bidang tugasnya- Mematuhi kode etik profesi- Memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas- Memperoleh penghasilan yang di tentukan sesuai dengan prestasi kerjannya- Memiliki kemampuan untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan- Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas profesisionalnya- Memiliki organisasi profesi yang berbadan hukum

Page 2: baper 7.4

Karakteristik Profesional :

KOMPETISI ETIKA PROFESI

ORIENTASI PADA KEPENTNGAN MASYARAKAT

sikap Pengakuan dari Masyarakat

Antusiasme & komitmen

Achievement = reward utama

Kompetensi

IP teoritis

Aplikasi teori ke praktek

memiliki visiberinovasi

pemacahan masalah

ANTUSIASME &

KOMITMEN

CLIENT

PRINSIP PELAYNAN

COUNTINOUS LEARNING

KUALITAS

SIKAP Tanggung jawab

optimis / tdk mudh menyrah

mandiri

bekerja sama

menanggung resiko

bangga thdp profesi

mengenal, menghargai diri sndiri/ orang lain

percaya diri

ETIKA PROFESI

INTEGRASI/ KEHORMATAN

MELINDUNGI CLIENT

DISIPLIN/ JUJUR/

ADIL

DEDIKASI PADA INTUISI DAN PELAYANAN

Page 3: baper 7.4

pengakuan masyarakat penghargaan

status

otoritas

teruji/ sesuai standar

orientasi pada masyarakat

memecahkan masalah dalam bidangnya

mengembangkan ilmu dalam bidangnya

memberikan yang terbaik

kepentingan masyarakat > diri sndiri

PELAYANAN MEMBANTU AGAR YANG DI BANTU MENJADI KUAT

MELADENI/ MENGURUS

MENGINDAHKAN (MEMPEDULIKAN, MEMPERHATIKAN )

MENJADI HAMBA/PELAYAN

MENJADI BERGUNA BAGI ORANG LAIN

MENOLONG/ MEMENUHI KEBUTUHAN ORANG LAIN

MELAKUKAN TUGAS UNTUK KEUNTUNGAN/ KESEJAHTERAAN ORANG LAIN

Langkah profesional

memilih bidang/pekerjaan sesuai bakat dan minat

"be your own boss"

menjalin hubungan dengan client

melakukan self evaluation

memanfaatkan peluang untuk terus bertumbuh terus belajar/berlatih/mengembangkan wawasanmembentuk jarngan kerja

bertindak inovatif

Langkah profesional

shidiq istiqomah fathonah amanah tabliq

etos kerja

kerja adalah amnah

kerja dalam ibadahkerja dalam rohmah

Page 4: baper 7.4

b. Menjelaskan perilku profesional profesi doker di klinik, mata masyarakat atau sebagai peneliti

Sikap dokter profesional :Tanggung jawab, optimis atau tidak mudah menyerah, mandiri, bekerja sama, menanggung resiko, bangga terhadap profesi, mengenal, menghargai diri sendiri atau orang lain, percaya diri

Sikap dokter profesional ketika berada di dalam masyarakat :Dokter mampu menyelesaikan masalah di bidangnya, mengembangkan ilmu dalam bidangnya, memberikan yang terbaik, mendahulukan kepentingan masyarakat dari pada kepentingan diri sendiri, selain itu akan ada pengakuan dari masyarakat berupa penghargaan, status, otoritas dll.

Sikap dokter profesional ketika berada di klinik, dokter itu berperilaku sebagai pelayan, membantu agar yang di bantu menjadi kuat, meladeni atau mengurus, mengindahkan yaitu memperdulikan dan memperhatikan, menjadi pelayan, menjadi berguna untuk orang lain, menolong dan memenuhi kebutuhan orang lain, melakukan tugas untuk kesejahteraan orang lain.

Perilaku profesional dokter sebagai peneliti :Dokter akan selalu belajar selama hidupnya, memperbaharui atau mengupgrade ilmu yang ada, kasus yang ada, permasalahan yang ada, dokter sebagai peneliti tidak akan merasa puas terhadap ilmu yang telah dia dpatkan.

c. Menjelaskan konsep dokter muslimDokter muslim adalah dokter yang mengembalikan nilai, ajaran ajaran , dasar dasar, dan media mediannya kepada keyakinan islam kita, yang bersumber dari Al- Qur’an dan as-sunnah. Dokter muslim mengetahui hukum fikih atas segala hal yang berkaitan dengan profesinya . Karakteristik dokter muslim : A. Aqidahnya benar

1. Beriman kepada Allah, rasul-Nya, kitab-kitabNya dan hari akhir2. Meyakini bahwa segala sesuatu telah ada ajalnya dengan pasti3. Meyakini bahwa Allah-lah yang menetapkan sebab-sebab dan hasilnya4. Meyakini bahwa selain Allah tidak memiliki penyembuhan5. Meyakini bahwa yang menyembuhkan sesungguhnya adalah Allah Azza wa Jalla6. Mengarahkan pasiennya untuk kembali kepada Allah yang tidak ada tempat kembali, kecuali

kepada Nya, maka mintalah kesembuhan kepada Nya7. Meyakini bahwa jika seseorang sakit, dan dokter menyarankannya untuk memakai suatu obat ,

atau untuk di operasi atau untuk yang lainnya.8. Beriman kepada keadilan rezeki Allah yang di bagikan-Nya, dengan hikmah-Nya,Dia

membagikan sesuai dengan tingkat kelayakanya, memberikan sesuai dengan nasibnya.9. Meyakini bahwa keslamatan hati dari kedengkian adalah sifat pertama yang harus di miliki

seorang dokter muslim.B. Ikhlas dan Tekun dalam kerjanya

1. Perkerjaan seorang dokter sangat bergantung pada Niatnya, jika niatnya benar maka kerjanya pun juga benar, namun jika rusak niatnya maka rusak pula kerjannya. Hilang hasil kerjannya, dan merugi.

2. Dokter muslim harus melakukan pekerjaan dengan ikhlas, hanya untuk mendapatkan ridha Allah. Dan harus menjauhkan setiap cacat dari tujuan tujuannya.

3. Perbedaan antara dokter muslim dan non muslim bahwa dokter muslim tidak boleh tertinggal niat yang baik di setiap amal perbuatannya, hanya mengharapkan Nya.

Page 5: baper 7.4

4. Al qur’an mendidik pengikutnya untuk tekun dalam segala hal, ketekukan di sertai dengan kualitas yang baik, buah kedokteran tidak akan tercapai kecuali melalui makna ihsan dan ketekunan.

5. Dokter muslim wajib menekuni ilmu yang menjadi spesialisasanya, jangan menyisakan sedikitpun jika ia mampu menguasai seluruh yang di tulis tentang kedokteran dari berbagai bahasa.

6. Dokter muslim sadar bahwa pada zaman ini adalah orang yang mendapatkan kesuksesan keilmuan yang tinggi.

C. Maksimal dalam spesialisasi profesinya 1. Dokter muslim menjadi salah satu ulama yang Allah akan mengangkat derajad mereka dan

mengkhususkan merekaa dengan rasa takut kepdaNya2. Dokter muslim tidak hanya cukup pada tingkatan sarjana muda saja, karena alasan mencari

sumber keuangan atau karena kehidupan yang mudah, kemudian ia berhenti belajar, tetapi hendaknya ia belajar terus tiap hari, menambah ilmu praktek dll.

3. Dokter harus mengikuti revolusi informasi dan penelitian jika tidak ia akan menjadi orang yang tertinggl bodoh dengan penemuan zaman.

4. Dokter muslim harus tau akan kerumitan ilmu kedokterannya, cabang dan spesialisasinya, tetapi minimal sesuai dengan profesinya.

5. Amanat keilmuan yang menuntut untuk tidak menjawab jika ia tidak tahu, atau mempersilahkan pasiennya menunggu hingga ia menanyakan kepada yang lebih pintar dalam masalah ini, atau kembali pada referensi dan buku bukunya, jika hal itu perlu dan ada wktu.

6. Dokter muslim mau berkonsultasi dengan para dokter lainnya.7. Dokter muslim menarik dirinya jika ia merasa dirinya tidak mampu dalam mengobati pasiennya

dan menyerahkan kepada dokter yang mampu. 8. Dokter muslim mengetahui hukum fikih atas segala sesuatu yang berkaitan dengan profesinya .9. Mengenali hukum hukum yang berhubungan dengan orang sakit, hukum pengobatan dan

keringanan keringannan orang sakit (rukshah) dalam melalukan kewajiban agaama (faraidh) dan ibadah juga tentang hal-hal yang di haramkan dan di larang ia agama atas diirinya.

10. Dokter muslim hendaknya mengenali ijtihad fikih kontemporer yang sudah dikaji dan di jelaskan hukum syar’inya sesuai dengan dalil dalil dan prinsip prinsip agama.

D. Jujur dalam perkataan dan perbuatan1. Dokter muslim adalah dokter yang jujur dalam berkata, cermat dalam bertindak, dan

senantiasa menjaga ucapannya, menjaga perbuatannya.2. Dokter muslim harus bersih dari tipu menipu, berbuat curang dan kebohongan, meskipun sifat

sifat ni mampu memberikan banyak keuntungan manfaat baik material maupunmoral3. Dokter muslim memiliki hati nurani yang jujur 4. Dokter muslim mengakui kesalahan dan bertanggung jawab atas pekerjannya.5. Dokter muslim tidak mengeluarkan keterangan atau persaksian yang tidak sesuai dengan

kenyatan yang berkenaan dengan penyakit atau cacat tertentu. 6. Tidak melakukan pemalsuan

E. Punya komitmen untuk selalu dapat bermanfaat bagi manusia 1. Dokter muslim jiwanya telah menguk dari telaga yang suci, berpegang teguh untuk dapat

bermanfaat bagi pasiennya dan mencegah kerusakan dari mereka. 2. Dokter muslim terus berusaha melakukan kebaikan dan berusaha tidak melakukan sedikitpun

kesalahan.

Page 6: baper 7.4

3. Dokter muslim selalu berbuat aktif, terbiasa mempermudah dalam melayani pasiennya.

F. Pemalu, jujur dan menjaga Rahasia1. Dokter harus mempunyai rasa malu dan amanah tidak menyebarkan ke siapapun apa yang ia

lihat hingga ia terlepas dari dosa dosa kecil dan dari kekurangan kekurangan.2. Dokter muslim punya sifat yang sabar dan tenang sebagai hasil didikan islam, memperdalam

kehormatan manusia, menjaga lisan dari maksiat.3. Dokter muslim tidak memperhatikan bahkan menyelidiki kekurangan orang lain, aib, skandal

apalagi menfitnah orang lain.4. Dokter mulim tidak memandang isi rumah pasiennya, tidak menyelidiki kekurangan

kekurangan pasiennya. 5. Dokter muslim di perbolehkan melihat tempat yang di obatinya dengan syarat sebagaimna

dalam hadist muslim dari ummu slmah radhiyallahu anha :- dokter harus orang yang bertakwa , dapat dipercaya, adil dan benar benar memiliki

spesialisasi dan pengetahuan.- tidak membuka anggota badan perempuan kecuali sesuai dengan kepentingan yang di

perlukan jika hal itu membantu pengobatan.- tidak ada dokter perempuan yang menggantikan dokter lak laki baik dalam keilmuan ataupun spesialisasinya.-pengobatan di sertai mahramnya, suaminya ataupun perempuan yang i percaya seperti ibu atau saudara perempuannya. Jika syarat terpenuhi dokter musi laki laki di perbolehkan melihat dan menyentuh aurat perempuan.

6. Jika pasien memberikan amanat yang berupa rahasia kepada dokternya, maka dokter tidak di perbolehkan menyebarkannya. Dokter di perbolehkan menyebarkan rahasia pasien dalam keadaan tertentu yang di izinkan :- Memberitahu kepada pemerintah atau pihak yang berkepentingan atau memiliki

wewenang , tentang kejahatan yang mana hal itu hanya diketahui oleh dokter dengn profesinya (misal hasil tes urine pemakai narkoba)

- Jika dokter diminta untuk memberikan kesaksian dalam satu kasus tertentu atau diminta untuk mempersiapkan laporan rinci akan kondisi pasienya yang sakit atau terluka

- Jika dalam menyebarkan rahasia itu ada kemaslahatan bagi salah seorang dari suami istri, dimana penyebaran ini untuk maslahat salah seorang dari keduannya.

- Jika penyebaran itu di maksudkan untuk mencegah terjadinya kejahatan- Jika penyebaran itu di maksudkan untuk memberikan kabar akan adanya wadah dan

penyakit menular yaitu untuk pencegahan dan pengobatannya.G. Peka dan penyayang

1. Seorang dokter harus baik hati kepada pasiennya lemah lembut, terpuji dalam bergaul.2. Dokter muslim harus mempunyai sifat penyayang, sayang kepada umatnya di muka bumi

menyebabkan rahmat langit turun kepadannya dengan embunnya yang menyejukkan.

H. Ikut mersakan rasa sakit pasiennya 1. Dokter muslim memberikan sentuhan yang simpatik, kata kata yang menyembuhkan

senyuman yang menyegarkan dan doaa yang tulus serta keikut sertaan perasaan yang jujur.2. Dokter muslim harus mampu menanggapi keluhan yang sedang sakit, menghibur, dan ikut

merasakan dengan hati nuraninya.

I. Membangun optimisme pada orang sakit

Page 7: baper 7.4

1. Seorang dokter memberikan perasaan optimis dan harapan positif kepada pasiennya, membawa kepadanya kabar gembira dan keinginan untuk sembuh bahwa orang mukmin tidak boleh putus asa dari cobaan Allah.

2. Seorang dokter memotivasi pasiennya dengan menyebutkan orang orang yang telah pulih kesehtan mereka setelah sakit yang panjang atau operasi yag berbahaya, hal ini menguatkan semangat maknawiyahnya (keadaan batinnya).

J. Rendah hati, tidak sombong dan ramah 1. Dokter muslim harus berhati bersih ,ramah, dan mau menyambut pasien dengan muka yang

berseri. Dengan senyum.K. Tidak melebih lebihan ongkos dan meringankan yang kesulitan

1. Dokter memiliki sifat yang toleran,lembut dalam bergaul, akhlaknya di sukai, mau meringankan orang yang kesulitan.Ibnu Al- Haj Al- magribi membagi keadaan orang sakit dan apa yang dokter harus lakukan : Orang kaya, dokter mengambil darinya ongkos penuh. Orang yang cukup atau pas-pasan, dokter tidak mengambil dari mereka kecuali jika dokter

memerlukan ongkos tersebut. Orang fakir yang tidaj mampu, dokter malah selayaknya memberi mereka dari apa yg di

milikinya.

L. Berpenampilan indah 1. Dokter muslim memperhatikan pakaian dan kerapihannya.

M. Menasehati pasiennya dengan menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran1. Dokter muslim adalah penasehat untuk Allah, kitabNya, rosulNya, dan untuk para pemimpin

kaum muslimin serta untuk seluruh kaum muslim

SEJARAH ILMU KEDOKTERAN DAN KEDOKTERAN ISLAM

Ilmu kedokteran merupakan ilmu yang memelihara kesehatan orang sehat dan menyembuhkan penyakit orang sakit. Menurut Ibnu Sina, Kedokteran adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari berbagau keaadaan tubuh baik ketika sehat maupun sakit. Hukum mempelajarinya adalah fardhu kifayah. Prinsip kesehatan dalam Islam adalah preventif, bukan kuratif.

A. Sejarah Kedokteran Pra Isama. China (2500 th sebelum M)

Prinsip pengobatannya adalah keseimbangan Yin (Dewa Langit) dan Yang (Dewa Bumi). Apabila tidak seimbang menyebabkan sakit. Pengobatannya dibagi menjadi 2, yaitu : Pengobatan anak negeri : secara otodidak

Misalnya berupa jamu, pijatan, darah ular, dan dengan arak Pengobatan Sinse : mendiagnosis penyakit

Misalnya berupa akupuntur, akupresor, dan ramuan dengan rempah.b. Mesir (1200 th sebelum M)

Pada masa Fir’aun Ramses II. Mesir sudah mengenal : Pengobatan kekahinan : dukun dan bantuan jin Metode Bedah Besar : Anastesi dgn pil taftah dan menjahit bedah dgn bulu ekor Pemeriksaan Nadi : menentukan jenis penyakit Pengobatan Ilmiah

Page 8: baper 7.4

Budak-budak belian juga digunakan untuk ilmu tasyrih (anatomi). Beberapa metode kedokteran yang diterapkan yaitu al kayy bakar, bedah, peramuan, hidroterapi, dudi (terapi pernapasan), dan dawit (diet).

c. Romawi-Yunani (500 th sebelum M)Tabib dianggap sebagai kahin (dukun). Hipokrates menulis pertama buku mengenal etika kedokteran sehingga dikenal sebagai Bapak Etika Kedokteran. Karyanya yaitu Aphorisma berisi tentang arakan peramuan herba dan mineral. Kemunduran masa ini dikarenakan berpindahnya kepercayaan dari berhala ke Nasrani.

B. Sejarah Kedokteran Islam

Pada masa dinasti Umayyah sekitar abad 8 Masehi, kedokteran islam mulai berkembang. Khalifah Khalid Ibnu Yazid Ibnu Muawiyyah mendatangkan Marianus dari Iskandaria untuk mengajarkan ilmu Kimia. Khalifah Umar bin Abdul Aziz memerintahkan Hunain Ibnu Ishak untuk menerjemahkan teks medis dan kimia dari bahasa Siria ke Arab.

Pada masa dinasti Abbasiyah yaitu pemerintahan Khalifah al-Ma’mun, kemajuan penerjemahan kitab meningkat drastis. Menerjemahkahn kitab-kitab berbahasa Persia bermakna tinggi dari kedokteran Arianasapul dan Jundi Syahpur. Serta menerjemahkan kitab-kitab Galen, Aribasius, Paul Agina, dan lainnya. Berpusat di Kota Baghdad dan dokter-dokter dari Nestoria dipekerjakan di sana.

Tokoh-tokoh dalam Kedokteran Islam :

1. Ar-Razi (841-926 M)Di dunia barat dikenal dengan Razes, di dunia eropa dikenal dengan “Boyle Persia”. Bukunya yang terkenal adalah Al-Hawi (ensikopledia kedokteran) dan Al-Manshuri (anatomi dan tugas-tugas anggota tubuh). Ar-Razi menjadi dokter istana Pangeran Abu Saleh Al-Manshur, penguasa Khurasan.

2. Az-Zahrawi (930-1013 M)Dijuluki dengan Abul Casis merupakan “Bapak Ilmu Bedah”. Beliau mengenyam pendidikan di Cardoba University dan menjadi dokter istana khalifah Abdul Rahman III. Bukunya yang terkenal adalah At-Tashrib yang memuat 30 artikel dan pasal-pasal pembahasan.

3. Ibnu Sina (980-1037 M)Dikenal dengan nama Avicenna, lahir di Afshanah. Disebut sebagai “Bapak Kedokteran”. Buku karya Ibnu Sina yang terkenal adalah Al-Qanun fit Thib (Canon of Medicine).

4. Ibnu Rusyd (1126-1198 M)Dikenal dengan Averroes, dengan gelar “Penerjemah Besar” karena beliau pensyarah karya dan pemikiran Aristoteles. Kitab yang terkenal dengan Al-Kulliyat fit Tibb yang berisi ilmu kedokteran, seperti tentang penyakit, obat, pembedahan, dan peredaran darah. Kitab lainnya yaitu At-Taisir.

5. Ibnu Nafis (1210-1297 M)

Page 9: baper 7.4

Dipanggil dengan nama Ad-Dimasyqi, karena lahir di Syam dan menghabiskan masa mudanya di Damaskus. Kitabnya yang terkenal adalah Mujaz Al-Qanun yang berisi kritik dan penambahan terhadap kitab Al-Qanun milik Ibnu Sina. Ibnu Nafis sempat menjadi kepala rumah sakit di Al-Mansuri di Kairo.

Setelah abad ke 13M, kedokteran Islam mengalami stagnasi dan perkembangannya diambil alih bangsa Barat sehingga yang menjadi rujukan kita adalah ilmu kedokteran Barat.

KONSEP DAN IMPLEMENTASI

a. Konsep etika, moral, dan hukum profesi dokterEtika, moral, dan hukum merupakan aturan dasar yang saling berhubungan untuk mengendalikan profesionalisme dokter.1. Moral : suatu aturan tertulis budaya dari kebiasaan lokal atau interlokal2. Etika : suatu aturan tertulis dan persetujuan organisasi pusat profesi terkait

Kedua aturan ini memiliki sanksi non hukum seperti sanksi soaial atau sanksi dari organisasi profesi pusat.

3. Hukum : suatu aturan tertulis negaa dengan sanksi hukumb. Implementasi etika, moral, hukum ????

WAWASAN SOSIAL BUDAYA DAN NASIONALISME

A. Aspek Kemanusiaan dan Sosial Budaya sebagai Seorang DokterMenjelaskan perbedaan karakter individu, gaya hidup, sosial dan budaya konsep sosial budaya dan nasiolisme terkait dengan kedokteran.1. Paradigma baru Pendidikan Kedokteran

a. Ketrampilan Komunikasi Efektif Verbal = paling sulit, karena harus mencarikan penerjemah. Non-Verbal

Page 10: baper 7.4

b. Ketrampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga, dan masyarakat dengan cara komperhensip serta terkoodinir dalam Pelayanan Kesehatan Primer.

c. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktik2. Penerapan Proses Pembelajaran

SPICES Student Centered PBL Integration Community-based Early clinical exposure/elective Systematic

3. Peran faktor sosbud dalam penerapan Paradigma Barua. Komunikasi efektif antara dokter dan pasien

Dokter memiliki perilaku manusiawi, memperlakukan pasiennya seperti dirinya ingin diperlakukan. Pemahaman dokter tentang pasien :“ bio – pshyco – socio - cultural entity ”Pshyco = KejiwaanSocio = Latar Belakang (suku)

b. HumanismeDokter tidak boleh membedakan suku

c. Pelayanan Kesehatan – KemanusiaanMenurut KBBI (ke.ma.nu.si.a.an)

1) Sifat-sifat manusia2) Secara manusia,

4. Kebudayaan Kebudayaan merupakan watak manusia Kedokteran dan ilmu merupakan produk dari budaya Ciri-ciri budaya :

- Sistem religi- Sistem dan organisasi masyarakat- Sistem pengetahuan- Bahasa- Kesenian- Mata pencaharian - Teknologi dan peralatan

Nilai budaya dan pelayanan kesehatan, Ada 6 :Ekonomi, teori, kuas, solidaritas, estetik, agama

5. Pendekatan :a. Emik : perspektif pasien, pendekatan yang dilakukan dengan cara wawancara.b. Etik :perspektif dokter, pendekatan yang dilakukan dengan cara menduga /

menghipotesis.

Contoh kasus :

Page 11: baper 7.4

Seseorang pasien mengalami sakit perut, dia menjelaskan sakitnya (pendekatan emik) kepada dokter. Kemudian, dokter menduga dan menyatakan penyakitnya (pendekatan etik).

6. Cara pandang a. Sosial- budaya : aktual atau ideal

Masyarakat : memandang pada tingkat sosial -> perilaku dan tindakan -> dapat di amati -> aktual -> pengamatan Kebudayaan : memandang pada tingkat ide -> pikiran, pengetahuan, nilai, keyakinan ->tidak dapat di amati -> ideal -> wawancaraKesehatan : lapangan kajian, gejala, sasaran perhatian ->tergantung pada cara pandang -> sering kali melekat pada cara pandang antropologi dan sosiologi

b. Dalam lintasan waktu : statis atau dinamis Terkait dengan isyu perubahan dalam kajian masyarakat dan kebudaayaan -> masyarakat di anggap sebagai satuan sosial yang statis atau dinamis.

Masyarakat : primitif, sederhana, pendesaan -> simpleks -> di tanggap sebagai statis.Masyarakat : kota -> kompleks -> dianggap sebagai dimanisPembagian atas dua di atas adalah fungsi waktu -> evolusionistis

Cara pandang dan implikasinya

Kesehatan pada masyarakat simpelks -> tradisional_> diasosiasikan dengan sistem medis tradisional

Kesehatan pada masyarakat kompleks -> diasosiasikan dengan sistem medis modern

Pembagian medis tradisional dengan modern : pembagian klasik -> kini, pengertian keduannya cenderung baur ->kecenderungan semakin sukar di gunakan pada masa kini -> muncul berbagai persoalan metodologis, miss metodologI EBM

Kajian sosial budaya tidak lagi terikat pada gejala kesehatan masyarakat simpleks ( sederhana, pedesaan, tradisional )

Kajian sosial budaya juga mempelajari gejala kesehatan pada masyarakat kompleks ( perkotaan , modern)

Terjadi perubahan lokasi kajian -> setting kajian, dari desa/ komunitas -> ruang – ruang dan relasi-relasi spesifik yang “urban”

Pergeseran dari “ideoogi” ke “ekonomi” -> kecenderungan posisi manusia sebagai obyek menjadi subyek dalam paradigma

Perubahan realita lapangan mendorong perubahan cara