bank syariah, koperasi dan zakat kaitannya dengan as ummat islam

3
BANK SYARIAH, KOPERASI DAN ZAKAT SERTA KAITANNYA DENGAN SINERGITAS UMMAT ISLAM Oleh. H. E. Nadzier Wiriadinata Perbedaan tingkat ekonomi dalam suatu masyarakat adalah sebuah kepastian yang tak terhindarkan karena merupakan sunnatullah. Namun Islam menghendaki perbedaan tingkat ekonomi tersebut harus dibingkai dalam sebuah sistem kehidupan sosial yang saling mengisi, saling membantu, dan saling menunjang sehingga bersinergi. Jika tidak demikian, maka perbedaan tingkat ekonomi tersebut hanya akan melahirkan kecemburuan, kesenjangan dan ketidakadilan sosial yang berujung pada konflik horizontal, bahkan sangat terbuka kemungkinan akan merembet pada konflik vertikal dan konflik-konflik lainnya yang lebih parah. Bukankah jalinan kehidupan masyarakat muslim itu seharusnya seperti yang diilustrasikan oleh Rasulullah SAW , yaitu ibarat satu bangunan yang saling mengokohkan atau ibarat satu tubuh yang jika satu anggautanya sakit, maka anggauta tubuh yang lainnya akan merasakan sakit juga (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibn Hibban). Salah satu problematika mendasar yang saat ini tengah dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah problematika kemiskinan. Berdasarkan data resmi, angka kemiskinan di negara kita mencapai 36 juta jiwa, atau sekitar 16,4 persen dari total penduduk Indonesia. Sementara itu, angka pengangguran juga sangat tinggi, yaitu sekitar 28 juta jiwa, atau 12,7 persen dari total penduduk. Disaat yang bersamaan kita menangkap terjadinya proses perubahan budaya bangsa yang sangat signifikan, dari bangsa yang berbudaya ramah, suka bergotong royong, dan

Upload: nadzier-wiriadinata

Post on 20-Jun-2015

71 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Perbedaan tingkat ekonomi dalam suatu masyarakat adalah sebuah kepastian yang tak terhindarkan karena merupakan sunnatullah. Namun Islam menghendaki perbedaan tingkat ekonomi tersebut harus dibingkai dalam sebuah sistem kehidupan sosial yang saling mengisi, saling membantu, dan saling menunjang sehingga bersinergi.

TRANSCRIPT

Page 1: Bank Syariah, Koperasi Dan Zakat Kaitannya Dengan as Ummat Islam

BANK SYARIAH, KOPERASI DAN ZAKAT SERTA KAITANNYA DENGAN SINERGITAS UMMAT ISLAM

Oleh. H. E. Nadzier Wiriadinata

Perbedaan tingkat ekonomi dalam suatu masyarakat adalah sebuah kepastian yang tak terhindarkan karena merupakan sunnatullah. Namun Islam menghendaki perbedaan tingkat ekonomi tersebut harus dibingkai dalam sebuah sistem kehidupan sosial yang saling mengisi, saling membantu, dan saling menunjang sehingga bersinergi. Jika tidak demikian, maka perbedaan tingkat ekonomi tersebut hanya akan melahirkan kecemburuan, kesenjangan dan ketidakadilan sosial yang berujung pada konflik horizontal, bahkan sangat terbuka kemungkinan akan merembet pada konflik vertikal dan

konflik-konflik lainnya yang lebih parah. Bukankah jalinan kehidupan masyarakat muslim itu seharusnya seperti yang diilustrasikan oleh Rasulullah SAW , yaitu ibarat satu bangunan yang saling mengokohkan atau ibarat satu tubuh yang jika satu anggautanya sakit, maka anggauta tubuh yang lainnya akan merasakan sakit juga (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibn Hibban).

Salah satu problematika mendasar yang saat ini tengah dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah problematika kemiskinan. Berdasarkan data resmi, angka kemiskinan di negara kita mencapai 36 juta jiwa, atau sekitar 16,4 persen dari total penduduk Indonesia. Sementara itu, angka pengangguran juga sangat tinggi, yaitu sekitar 28 juta jiwa, atau 12,7 persen dari total penduduk.

Disaat yang bersamaan kita menangkap terjadinya proses perubahan budaya bangsa yang sangat signifikan, dari bangsa yang berbudaya ramah, suka bergotong royong, dan saling toleransi, menjadi bangsa yang hedonis, kasar, pemarah, dan melupakan nilai-nilai humanis. Arogansi orang kaya dengan kekayaannya semakin menguat, sementara yang miskin semakin terpuruk dalam kemiskinannya. Akibatnya, potensi konflik sosial menjadi sangat sering terjadi. Dan hal ini telah dibuktikan dengan beragamnya konflik sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat kita, terutama dalam satu dasawarsa terakhir ini.

Berangkat dari berbagai permasalahan yang menyedihkan tersebut sudah sepatutnya Ummat Islam berfikir untuk menata kehidupan ekonomi bangsa yang mayoritas beragama Islam ini. Menurut hemat penulis, ada tiga aksi yang yang sifatnya mendesak untuk segera dilakukan oleh Ummat Islam, yaitu :

pertama, melakukan akselerasi pengembangan bank syariah, baik secara kuantitas maupun kualitas karena fakta membuktikan bahwa perbankan syariah memiliki resistensi yang lebih baik dibandingkan bank konvensional dalam menghadapi krisis moneter, disamping memang mekanisme yang diterapkan bank syariah lebih humanis.

Page 2: Bank Syariah, Koperasi Dan Zakat Kaitannya Dengan as Ummat Islam

kedua, membangun dan memperkuat kembali koperasi berbasis syariah . Bagaimanapun, koperasi adalah lembaga usaha yang dinilai cocok untuk memberdayakan rakyat kecil. Nilai-nilai koperasi juga mulia seperti keadilan, kebersamaan, kekeluargaan, dan kesejehateraan bersama. Dalam konteks inilah sebenarnya lembaga-lembaga pendidikan keagamaan, seperti pesantren, bisa diberdayakan sebagai basis pengembangan koperasi semacam itu ;

ketiga, pemberdayaan zakat. Dari sisi pembangunan kesejahteraan umat, zakat merupakan salah satu instrumen pemerataan pendapatan. Melalui zakat yang dikelola dengan baik, dimungkinkan membangun pertumbuhan ekonomi sekaligus pemerataan pendapatan. Penataan dalam pengelolaan zakat sepertinya harus ditangani secara lebih serius dan profesional. Revisi atas UU No 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat memang merupakan tuntutan yang tak terhinarkan.

Kita berharap semoga melalui ketiga aksi tersebut Indonesia dari waktu ke waktu mampu keluar dari problematika ekonomi yang menyulitkan bangsa yang semakin terpuruk ini.