bank sahabat anak negeri - perbarindo.org

24
Jl. Zainudin Tembak Sapan Kel. Durian II Kec. Barangin Kota Sawahlunto Telepon (0754)6010051, 61623 Fax (0754) 61623 Email: [email protected] Bank Sahabat Anak Negeri PT BPR Durian Mandiri

Upload: others

Post on 26-Mar-2022

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Jl. Zainudin Tembak Sapan Kel. Durian II Kec. Barangin Kota Sawahlunto Telepon (0754)6010051, 61623 Fax (0754) 61623 Email: [email protected]

Bank Sahabat Anak Negeri

PT BPR Durian Mandiri

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola 2020 PT. BPR Durian Mandiri Bank Sahabat Anak Negeri i DAFTAR ISI DAFTAR ISI I PENDAHULUAN 1 TRANSPARANSI PENERAPAN TATA KELOLA 4 - Pelaksanaan Tugas dan Tanggungjawab Direksi 4 - Jumlah, Komposisi Direksi 5 - Pelaksanaan Tugas dan Tanggungjawab Dewan Komisaris Jumlah, Komposisi, Anggota Dewan Komisaris 8 - Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 10 - Kepemilikan Saham Anggota Direksi dan Dewan Komisaris 11 - Hubungan Keuangan dan/atau Hubungan Keluarga Anggota Direksi Dengan Anggota Direksi Lain, Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham BPR 11 - Hubungan Keuangan dan/atau Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dengan Anggota Komisaris Lain, Direksi dan/atau Pemegang Saham BPR 12 - Paket/Kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Direksi dan Dewan Komisaris 12 RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH 12 JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD) 13 PERKARA PENTING DAN SANKSI ADMINISTRASI 13 PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT (BMPK) 13 RENCANA BISNIS 14 TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BANK YANG BELUM DIUNGKAP DALAM LAPORAN LAINNYA 14

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola 2020 PT. BPR Durian Mandiri Bank Sahabat Anak Negeri ii TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN 14 PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL 14 PEMBERIAN DAN UNTUK KEGIATAN POLITIK 14 PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, FUNGSI AUDIT INTER, AUDIT EKSTERN DAN SISTEN PENGENDALIAN INTERN 15 - Fungsi Audit Intern 15 - Fungsi Audit Ekstern 17 - Sistem Pengendalian Intern 17 - Hasil Penilaian Sendiri (Self Assesment) Pelaksanaan GCG 17 - Analisis 18

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola 2020 PT. BPR Durian Mandiri Bank Sahabat Anak Negeri 1 LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TAHUN 2020 PT. BPR DURIAN MANDIRI PENDAHULUAN PT. BPR Durian Mandiri telah menjadikan penerapan Good Corporate Governance (GCG) sebagai salah satu pondasi perusahaan untuk mencapai visi dan misinya, serta untuk tumbuh secara berkelanjutan (sustainable growth) di masa mendatang. Adapun yang dimaksud dengan Good Corporate Governance (GCG) adalah suatu tata kelola Bank yang menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness). Dalam rangka meningkatkan kinerja Bank, melindungi kepentingan stakeholders, dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan, Bank wajib melaksanakan kegiatan usahanya dengan berpedoman pada prinsip Good Corporate Governance (GCG) sebagaimana yang disebut di dalam POJK No. 4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat, yang pelaksanaanya diatur dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 5/POJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat. Dimana mewajibkan semua Bank melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usahanya, pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi meliputi seluruh pengurus dan karyawan Bank, mulai dari Dewan Komisaris, Direksi sampai dengan pegawai tingkat pelaksana. Penerapan GCG secara konsisten pada kondisi persaingan yang ketat akan memperkuat daya saing perusahaan, memaksimalkan nilai perusahaan, mengelola sumber daya dan risiko secara lebih efisien dan efektif, yang pada akhirnya akan memperkokoh kepercayaan Pemegang Saham dan Stakeholders sehingga PT. BPR Durian Mandiri dapat beroperasi dan tumbuh secara berkesinambungan dalam jangka panjang. Pelaksanaan GCG pada PT. BPR Durian Mandiri senantiasa berlandaskan pada lima prinsip di atas. Pedoman GCG ini merupakan acuan internal dalam pelaksanaan GCG agar seluruh tingkatan atau jenjang organisasi yang ada pada Bank, dalam mengelola Bank dan menjalankan usahanya senantiasa terarah dan terkontrol, dapat meningkatkan kinerja, mampu melindungi kepentingan stakeholders dan dapat meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan, secara terus menerus dan berkesinambungan.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola 2020 PT. BPR Durian Mandiri Bank Sahabat Anak Negeri 2 Secara singkat kami uraikan prinsip-prinsip dalam pelaksanaan GCG PT. BPR Durian Mandiri yakni sebagai berikut : 1. Transparansi (Transparency), yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan. Penerapan prinsip ini menuntut perusahaan untuk menyediakan informasi yang cukup, akurat, tepat waktu kepada segenap stakeholders-nya. 2. Akuntabilitas (Accountability), yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan, serta pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif. Penerapan prinsip ini secara efektif menyebabkan kejelasan fungsi, hak, kewajiban dan wewenang serta tanggung jawab di antara pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi dan jajaran yang ada dibawahnya. 3. Pertanggungjawaban (Responsibility), yaitu kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku, di antaranya; masalah pajak, hubungan industrial, kesehatan dan keselamatan kerja, perlindungan lingkungan hidup, memelihara lingkungan bisnis yang kondusif bersama masyarakat dan sebagainya. Dengan demikian, perusahaan menyadari bahwa dalam kegiatan operasionalnya, perusahaan bertanggung jawab tidak hanya kepada shareholder tetapi juga kepada stakeholders-lainnya. 4. Kemandirian (Independency), yaitu pengelolaan perusahaan secara profesional tanpa ada benturan kepentingan dan tanpa tekanan atau intervensi dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku. 5. Kewajaran (Fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penerapan prinsip ini dapat menjadi faktor pendorong yang dapat memonitor dan memberikan jaminan perlakuan yang adil di antara beragam kepentingan dalam perusahaan. Pelaksanaan GCG yang baik dan konsisten akan memberikan manfaat antara lain sebagai berikut : - Melindungi kepentingan stakeholders; - Mengarahkan BPR menuju keseimbangan kekuatan kewenangan yang diperlukan BPR untuk menjamin kelangsungan usaha (going concern) dan pertanggungjawaban kepada stakeholders; - Memberikan arahan strategis dalam mendukung tercapainya:

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola 2020 PT. BPR Durian Mandiri Bank Sahabat Anak Negeri 3 • Visi BPR : “Menjadi Bank Pilihan UMKM di Kota Sawahlunto tahun 2022”. • Misi BPR :

� Senantiasa berupaya memenuhi kebutuhan nasabah, membina hubungan yang baik dengan nasabah serta memberi layanan yang terbaik kepada para nasabah. � Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang professional, berprinsip dan berdedikasi untuk memberikan layanan serta memenuhi kebutuhan nasabah. � Menjalankan operasional perbankan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian secara efisien dan berkesinambungan . � Melakukan pengelolaan resiko dan keuangan secara prudent serta konsisten dan senantiasa menerapkan prinsip Good Corporate Governance. � Mengembangkan institusi yang unggul dibidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah UMKM dan perorangan. � Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan. - Menghindarkan timbulnya berbagai macam risiko, yang tidak terbatas pada risiko reputasi; dan - Meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan nilai etika yang berlaku pada industri perbankan. Sesuai Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 5/POJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat dan berikut perubahannya SEOJK No.24/SEOJK.03/2020. Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) bagi BPR menyebutkan bahwa pelaksanaan GCG merupakan salah satu faktor dalam melakukan penilaian sendiri (Self Assessment). Oleh karena itu dalam rangka memastikan penerapan 5 (lima) prinsip dasar GCG, setiap Bank harus melakukan penilaian sendiri (Self Assessment) secara berkala yang paling kurang meliputi 11 (sebelas) Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG yaitu : 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris; 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi; 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite; 4. Penanganan benturan kepentingan;

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola 2020 PT. BPR Durian Mandiri Bank Sahabat Anak Negeri 4 5. Penerapan fungsi kepatuhan; 6. Penerapan fungsi audit intern; 7. Penerapan fungsi audit ekstern; 8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern; 9. Batas Maksimum Pemberian Kredit; 10. Rencana Bisnis; 11. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan. PT. BPR Durian Mandiri telah melakukan penilaian sendiri terhadap Pelaksanaan GCG posisi 31 Desember 2020 dengan meliputi 9 (sembilan) faktor, dikarenakan Modal PT. BPR Durian Mandiri dibawah Rp 50.000.000.000,- dan menyampaikan Hasil Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pemegang Saham, Asosiasi BPR dan kantor media serta Web BPR (home page). Laporan yang kami sajikan ini adalah Laporan Pelaksanaan GCG Tahun 2020 PT. BPR Durian Mandiri dan disusun berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assessment) terhadap Pelaksanaan GCG posisi 31 Desember 2020. TRANSPARANSI PENERAPAN TATA KELOLA Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi : Tugas dan tanggung jawab Direksi PT. BPR Durian Mandiri adalah sebagai berikut : a. Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan BPR. b. Mengelola BPR sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar BPR dan peraturan perundang-undangan. c. Direksi wajib menerapkan Tata Kelola pada setiap kegiatan usaha BPR di seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. d. Direksi wajib menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja atau pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan audit intern BPR, auditor ekstern, hasil pengawasan Dewan Komisaris, Otoritas Jasa Keuangan, dan/atau otoritas lainnya. e. Menunjuk Pejabat Eksekutif yang melaksanakan : 1. Fungsi audit intern; 2. Fungsi manajemen risiko; dan 3. Fungsi kepatuhan.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola 2020 PT. BPR Durian Mandiri Bank Sahabat Anak Negeri 5 f. Memastikan terpenuhinya jumlah sumber daya manusia yang memadai, antara lain dengan adanya : 1. Pemisahan tugas dan tanggung jawab antara satuan atau unit kerja yang menangani pembukuan, operasional, dan kegiatan penunjang operasional; dan 2. Penunjukan pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan audit intern, dan independen terhadap unit kerja lain. g. Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan peraturan perundang-undangan. h. Mengungkapkan kebijakan BPR yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai. i. Direksi wajib menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. Jumlah, Komposisi Direksi Bahwa jumlah Direksi PT. BPR Durian Mandiri sampai 31 Desember 2020 adalah 2 (dua) orang dengan susunan anggota Direksi sebagai berikut : Jabatan Nama Direktur Utama Marnis Ahmad, SE Direktur Irna Novida, SE Persyaratan berupa Jumlah, Komposisi, Kriteria dan Independensi Direksi seperti yang ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan telah terpenuhi, dengan gambaran sebagai berikut: a. Jumlah Anggota Direksi PT. BPR Durian Mandiri sebanyak 2 (dua) orang. 1 (satu) orang sebagai Direktur Utama dan 1 (satu) orang lagi sebagai Direktur sekaligus membawahkan fungsi kepatuhan. Semua anggota Direksi PT. BPR Durian Mandiri berdomisili di Kota Sawahlunto Provinsi Sumatera Barat. b. Direktur Utama berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali yakni tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola 2020 PT. BPR Durian Mandiri Bank Sahabat Anak Negeri 6 c. Semua anggota Direksi memenuhi persyaratan telah lulus Penilaian, dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor : 20/POJK.03/2015 tentang Bank Perkreditan Rakyat. d. Tidak ada anggota Direksi merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) lembaga/perusahaan bukan lembaga keuangan. e. Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi tidak memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang dapat mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi. Sebagaimana yang diatur dalam Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance BPR, yang menyebut “Anggota Direksi dilarang memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi”. Pemberian kuasa umum dimaksud adalah pemberian kuasa kepada satu orang karyawan atau lebih atau orang lain yang mengakibatkan pengalihan tugas, wewenang dan tanggung jawab Direksi secara menyeluruh tanpa batasan ruang lingkup dan waktu. f. Selain persyaratan berupa Jumlah, Komposisi, Kriteria dan Independensi Direksi seperti yang ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan, Direksi Bank memenuhi persyaratan berupa Integritas, Kompetensi dan Reputasi keuangan. Semua Anggota Direksi memiliki Integritas paling kurang mencakup : - Memiliki akhlak dan moral yang baik, antara lain ditunjukkan dengan sikap mematuhi ketentuan yang berlaku, termasuk tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan Tindak Pidana Tertentu dalam waktu 20 (dua puluh) tahun terakhir sebelum dicalonkan; - Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku; - Memiliki komitmen terhadap pengembangan operasional Bank yang sehat; - Tidak termasuk dalam daftar tidak lulus uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test). Semua Anggota Direksi memiliki Kompetensi paling kurang mencakup : - Pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan relevan dengan jabatannya; - Pengalaman dan keahlian di bidang perbankan dan/atau bidang keuangan; dan. - Kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan Bank yang sehat.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola 2020 PT. BPR Durian Mandiri Bank Sahabat Anak Negeri 7 Semua Anggota Direksi memiliki Reputasi Keuangan paling kurang mencakup : - Tidak memiliki kredit macet; - Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit berdasarkan ketetapan pengadilan dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir sebelum dicalonkan. g. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya Direksi telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap Anggota Direksi yang mengatur tentang : - Pengaturan etika kerja; - Waktu kerja; dan - Pengaturan rapat. Dalam rangka melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance Direksi telah membentuk: 1. Fungsi Audit Intern; Pejabat Eksekutif Audit Intern bertugas untuk menjamin berfungsinya pengawasan internal sebagai bagian penting dari pengendalian internal Bank. Audit Internal dibentuk independen terhadap satuan kerja operasional. Sehingga dapat bekerja dengan bebas dan obyektif, serta mampu mengungkapkan pandangan dan pemikirannya tanpa pengaruh ataupun tekanan dari manajemen ataupun pihak lain yang terkait dengan Bank. 2. Fungsi Manajemen Risiko Pejabat Manajemen Risiko berfungsi untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan aspek risiko yang melekat pada setiap aktivitas Bank. Proses penilaian risiko yang dilakukan telah melingkupi seluruh jenis risiko (3 jenis risiko, resiko kredit, risiko operasional dan risiko kepatuhan). 3. Fungsi Kepatuhan. Pejabat Eksekutif Kepatuhan (compliance unit) merupakan satuan kerja yang independen, dibentuk secara tersendiri dan bebas dari pengaruh satuan kerja lainnya, serta mempunyai akses langsung pada Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan. Satuan Kerja Kepatuhan berfungsi untuk memastikan dan menjaga bahwa seluruh aktivitas Bank telah memenuhi ketentuan sebagaimana diatur peraturan dan

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola 2020 PT. BPR Durian Mandiri Bank Sahabat Anak Negeri 8 perundang-undangan yang berlaku, sehingga potensi risiko kegiatan usaha Bank dapat diantisipasi lebih dini. Fungsi Kepatuhan melaksanakan tindakan untuk: 1. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank; 2. Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank; 3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan 4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Jumlah, Komposisi, Anggota Dewan Komisaris Bahwa jumlah Komisaris PT. BPR Durian Mandiri sampai 31 Desember 2020 adalah 2 (dua) orang dengan susunan anggota Komisaris sebagai berikut : Jabatan Nama Komisaris Utama Marlinis, SE Komisaris Drs. Dasril Munir, MM Persyaratan berupa Jumlah/Komposisi, Dewan Komisaris seperti yang ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan terpenuhi, dengan gambaran sebagai berikut : 1. Jumlah anggota Dewan Komisaris sebanyak 2 (dua) orang. Komisaris berdomisili di Kabupaten Sijunjung dan Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat. 2. Anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. Komisaris tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank sehingga tidak mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Keberadaan Komisaris bersifat Independen ini dapat menciptakan Check and Balance, menghindari benturan kepentingan (confict of interest) dalam pelaksanaan tugasnya serta melindungi kepentingan stakeholders.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola 2020 PT. BPR Durian Mandiri Bank Sahabat Anak Negeri 9 3. Anggota Dewan Komisaris telah memenuhi persyaratan lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test). 4. Anggota Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai anggota Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) lembaga/perusahaan bukan lembaga keuangan. Anggota Dewan Komisaris telah memenuhi persyaratan Integritas, Kompetensi dan Reputasi Keuangan sehingga pelaksanaan fungsi pengawasan untuk kepentingan Bank dapat dilaksanakan dengan baik. 5. Anggota Dewan Komisaris memiliki Integritas paling kurang mencakup: a. Memiliki akhlak dan moral yang baik, antara lain ditunjukkan dengan sikap mematuhi ketentuan yang berlaku, termasuk tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan Tindak Pidana Tertentu dalam waktu 20 (dua puluh) tahun terakhir sebelum dicalonkan; b. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. Memiliki komitmen terhadap pengembangan operasional Bank yang sehat; d. Tidak termasuk dalam daftar tidak lulus uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test). 6. Anggota Dewan Komisaris memiliki Kompetensi paling kurang mencakup: a. Pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan relevan dengan jabatannya; b. Pengalaman di bidang perbankan dan/atau bidang keuangan. 7. Anggota Dewan Komisaris memiliki Reputasi keuangan paling kurang mencakup : a. Tidak memiliki kredit macet; b. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit berdasarkan ketetapan pengadilan dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir sebelum dicalonkan. Sepanjang tahun 2020 Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak (6) kali dengan data sebagai berikut : No Tanggal Agenda 1. 03 Februari 2020 Pembahasan Evaluasi Kinerja Triwulan IV (Bulan Oktober, November, dan Desember 2019) 2. 11 Juni 2020 Pembahasan Perkembangan Usaha PT BPR Durian

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola 2020 PT. BPR Durian Mandiri Bank Sahabat Anak Negeri 10 Mandiri Periode Triwulan I Tahun 2020 3. 29 Juni 2020 Pembahasan Revisi Rencana Bisnis PT BPR Durian Mandiri Tahun 2020 4. 28 Juli 2020 Pembahasan tentang laporan Bulan Juni 2020, dan pembahasan kontrak kantor 5. 19 Agustus 2020 Pembahasan Surat OJK S-418/KO.052/2020 tentang Penyesuaian Rencana Bisnis Tahun 2020 agar diperbaiki sesuai dengan kondisi ekonomi 6. 14 Oktober 2020 Pembahasan kondisi pemenuhan modal inti BPR, memperhatikan banyaknya dana Idle, memperhatikan kondisi NPL dalam masa pandemic, membicarakan proses MERGER dengan BPR Kubang, dan membicarakan sewa kantor Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 1. Memastikan terselenggaranya penerapan Tata Kelola pada setiap kegiatan usaha BPR di seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 2. Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi. 3. Dalam melaksanakan pengawasan Dewan Komisaris wajib mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BPR. 4. Dalam melaksanakan fungsinya sebagai pengawas dan penasehat, Dewan Komisaris tidak terlibat dalam mengambil keputusan kegiatan operasional, kecuali : a. Penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit; dan b. Hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank atau peraturan perundangan yang berlaku. 5. Keterlibatan atau persetujuan Dewan Komisaris dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional merupakan bagian dari tugas dan pengawasan Dewan Komisaris sehingga tidak meniadakan tanggung jawab Direksi dalam melaksanakan kepengurusan Bank. Tugas pengawasan oleh Dewan Komisaris tersebut merupakan upaya pengawasan dini yang perlu dilaksanakan.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola 2020 PT. BPR Durian Mandiri Bank Sahabat Anak Negeri 11 6. Dewan Komisaris telah memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari audit intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lain. 7. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris. yang mengatur tentang : a. Pengaturan etika kerja; b. Waktu kerja; dan c. Pengaturan rapat. Kepemilikan Saham Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Dalam rangka memperkuat struktur permodalan, maka pada periode Tahun 2020 (Januari s/d Desember 2020), Kepemilikan Saham, Anggota Dewan Komisaris dan Direksi sepanjang tahun 2020, disajikan dalam tabel berikut : Pengurus Kepemilikan Saham Jabatan Nama BPR Durian Mandiri BPR lain Perusahaan lain Komisaris Utama Marlinis, SE 15,57% - - Anggota Komisaris Drs. Dasril Munir, MM 0,54 % - _ Direktur Utama Marnis Ahmad, SE 8,60% - - Direktur Irna Novida, SE 3,13% - _ Hubungan Keuangan dan/atau Hubungan Keluarga Anggota Direksi dengan Anggota Direksi lain, Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham BPR Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank berasal dari kalangan profesional dan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank tidak memiliki hubungan keuangan berupa menerima penghasilan, bantuan keuangan, atau pinjaman dari anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi Bank dan atau Pemegang Saham Bank. Anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi Bank tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua berupa hubungan baik vertikal maupun horizontal, termasuk mertua, menantu dan ipar dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi Bank dan atau Pemegang Saham Bank.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola 2020 PT. BPR Durian Mandiri Bank Sahabat Anak Negeri 12 Hubungan Keuangan dan /atau Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dengan Anggota Komisaris lain, Direksi dan/atau Pemegang Saham BPR Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank berasal dari kalangan profesional dan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank tidak memiliki hubungan keuangan berupa menerima penghasilan, bantuan keuangan, atau pinjaman dari anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi Bank dan atau Pemegang Saham Bank. Anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Bank tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua berupa hubungan baik vertikal maupun horizontal, termasuk mertua, menantu dan ipar dengan anggota Direksi Bank dan/atau Pemegang Saham Bank. Paket/Kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Direksi dan Dewan Komisaris Paket atau kebijakan remunerasi dan fasilitas lain yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi sepanjang tahun 2020, disajikan sebagai berikut : Jenis Remunirasi dan Fasilitas Lain Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Dewan Komisaris Direksi THR Rp.8.582.224,- Rp.28.607.405,- RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH Untuk memenuhi salah satu aspek Transparansi dalam pelaksanaan Good Corporate Governance sesuai ketentuan yang berlaku, berikut ini akan diungkapkan mengenai rasio Gaji tertinggi dan terendah, dalam skala perbandingan dalam tabel di bawah ini : Rasio Skala Perbandingan Rasio gaji Karyawan yang tertinggi dan terendah 2,1:1 Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 1,25:1 Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah 1,25:1 Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan Komisaris tertinggi 3,33:1 Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan Pegawai tertinggi 2,31:1 Gaji yang diperbandingkan dalam Rasio Gaji di atas adalah imbalan yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai perbulan, dengan ketentuan bahwa pegawai yang dimaksud adalah pegawai Tetap.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola 2020 PT. BPR Durian Mandiri Bank Sahabat Anak Negeri 13 JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD) Penyimpangan internal (internal fraud) adalah penyimpangan kecurangan yang dilakukan pengurus, pegawai tetap dan pegawai tidak tetap terkait proses kerja dan kegiatan operasional PT. BPR Durian Mandiri. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh Bank bahwa dalam 1 (satu) tahun terakhir tidak ada fraud. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh Bank dan telah dituangkan dalam tabel dibawah ini tidak terdapat penyimpangan internal yang terjadi pada Bank adalah Nihil, atau dapat diartikan bahwa penyimpangan /kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan pegawai tidak tetap (kontrak) terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan tidak ada terjadi dalam periode tahun 2020. Internal Fraud Pengurus Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap Total Fraud telah diselesaikan - - - Dalam proses penyelesaian internal BPR - - - Belum di upayakan penyelesaiannya - - - Telah ditindaklanjuti melalui proses hokum - - - PERKARA PENTING DAN SANKSI ADMINISTRATIF Sepanjang tahun 2020 tidak ada permasalahan perkara penting yang dihadapi oleh PT. BPR Durian Mandiri, sehingga tidak ada pengaruhnya terhadap kondisi keuangan PT. BPR Durian Mandiri. Selama tahun 2020 tidak terdapat sanksi administratif yang material, yang dikenakan oleh pihak otoritas (Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, LPS dan otoritas lainnya) kepada PT BPR Durian Mandiri. PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT ( BMPK ) Penyediaan dana kepada Pihak terkait Bank senantiasa mengacu kepada ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit. Sepanjang tahun 2020 tidak pernah terjadi pelanggaran maupun pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola 2020 PT. BPR Durian Mandiri Bank Sahabat Anak Negeri 14 RENCANA BISNIS Bahwa Rencana Bisnis Bank pada posisi laba tahun berjalan tercapai 132,60% dari Rencana Kerja, sedangkan bila dibandingkan tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 15,77%. Disamping itu pemenuhan Modal Inti Minimum tercapai Rp.2.853.507 ribu pada posisi 31 Desember 2020. Dana Pihak Ke III tercapai sebesar 108,05% dari Rencana Kerja dan dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengalami kenaikan sebesar 2,52% dari tahun 2019. TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BANK YANG BELUM DIUNGKAP DALAM LAPORAN LAINNYA Sebagaimana disebut dalam prinsip GCG menyangkut keterbukaan, maka Bank telah melakukan transparansi Laporan Tahunan (keuangan dan non-keuangan) serta Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan secara tepat waktu, disajikan melalui publikasi di kantor dan Laporan keuangan tahunan melalui Surat Kabar. TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN PT. BPR Durian Mandiri memiliki komitmen untuk menangani semua transaksi yang mengandung benturan kepentingan dengan mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan berlaku, antara lain peraturan Bank Indonesia dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. Untuk menunjang hal tersebut PT. BPR Durian Mandiri memiliki kebijakan internal mengenai benturan kepentingan dimuat dalam Surat Keputusan Direksi No.118/sk.dir/bpr.lpn.pbd/Swl-11.2016 tanggal 9 November 2016 perihal Kebijakan dan Prosedur Penanganan Benturan Kepentingan. Selama tahun 2020 tidak ada indikasi terjadinya benturan kepentingan dalam kegiatan operasional PT. BPR Durian Mandiri. PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL Seperti tahun-tahun sebelumnya, program kegiatan sosial PT. BPR Durian Mandiri tahun 2020 difokuskan pada sumbangan-sumbangan untuk pembangunan mesjid di wilayah sekitar PT. BPR Durian Mandiri. PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN POLITIK PT. BPR Durian Mandiri tidak ada melakukan pemberian dana untuk kegiatan politik.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola 2020 PT. BPR Durian Mandiri Bank Sahabat Anak Negeri 15 PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, FUNGSI AUDIT INTERN FUNGSI AUDIT EKSTERN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN Fungsi Kepatuhan Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat exante (preventif) untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan OJK dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang. Fungsi Kepatuhan Bank meliputi tindakan untuk : a. mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank; b. mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank; c. memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan d. memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang. Dalam pelaksanaan Fungsi Kepatuhan, sepanjang tahun 2020 Bank senantiasa berupaya semaksimal mungkin untuk dapat mematuhi berbagai kaidah perbankan yang berlaku dengan berpedoman kepada tindakan Fungsi Kepatuhan Bank, sehingga diharapkan potensi risiko yang akan muncul dapat diantisipasi lebih dini. Untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dan denda yang dikenakan oleh Otoritas Jasa Keuangan baik sebagai akibat dari kesalahan dan/atau keterlambatan penyampaian laporan, maka unit kerja Kepatuhan melakukan upaya sebagai berikut : a. Pada setiap akhir bulan mengingatkan unit kerja terkait yang mempunyai kewajiban menyampaikan laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas lainnya agar menyampaikan laporan-laporan secara akurat dan tepat waktu. b. Memberitahukan bila ada ketentuan baru yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atau Otoritas lainnya kepada unit kerja terkait bila ada kewajiban baru dalam hal penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan atau ada perubahan teknis laporan sebelumnya. Menjadi prakarsa pertemuan untuk membahas

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola 2020 PT. BPR Durian Mandiri Bank Sahabat Anak Negeri 16 ketentuan-ketentuan baru atau adanya perubahan yang mendasar dari ketentuan sebelumnya. c. Menindaklanjuti temuan pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan dengan baik, maka unit kerja Kepatuhan menyampaikan dan membahas hal tersebut dengan unit kerja terkait. Dalam pertemuan tersebut ditentukan juga unit kerja yang akan menindaklanjuti dan menyampaikan perkembangannya kepada unit kerja kepatuhan. d. Untuk kewajiban penyampaian laporan yang bersifat khusus dilakukan sendiri oleh unit kerja Kepatuhan. e. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait untuk meng up-date ataupun membuat aturan internal baru sehubungan dengan adanya perubahan atau penerbitan ketentuan baru. Sebelum peraturan internal tersebut diterbitkan maka unit kerja Kepatuhan terlebih dahulu membuat catatan pada formulir, untuk memastikan bahwa peraturan baru yang diterbitkan telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi Audit Intern Pelaksanaan fungsi audit intern berpedoman pada Standard Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.7/POJK.03/2016. Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank merupakan tugas dan tanggungjawab dari Pejabat Eksekutif Audit Internal (PEAI) yang merupakan pejabat eksekutif yang independen terhadap satuan kerja operasional, bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Jumlah personil PEAI sebanyak 1 (satu) orang. Penambahan jumlah personil audit dimana akan disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas Perseroan. Sepanjang masa periode laporan ini, PEAI telah melakukan fungsi pengawasan secara independen dengan cakupan tugas yang memadai dan sesuai dengan rencana, pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit. Salah satu metode pemeriksaan yang dilakukan oleh PEAI. Laporan Hasil Audit Intern untuk posisi tahun 2019 telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan disampaikan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris serta ditembuskan kepada Direktur Kepatuhan, dimana temuan ini wajib ditindaklanjuti sebagaimana dipertegas oleh Direksi Perihal Tindak Lanjut Atas Pemeriksaan Internal Audit dan disamping hal tersebut, Direksi juga membuat catatan ataupun instruksi pada memorandum temuan hasil pemeriksaan audit intern tersebut.

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola 2020 PT. BPR Durian Mandiri Bank Sahabat Anak Negeri 17 Fungsi Audit External Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank Perkreditan Rakyat, maka Direksi diberi kewenangan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Dewan Komisaris. Untuk melaksanakan audit laporan keuangan Bank tahun buku 2020 ditunjuk KAP Drs. Afrizal SY. Dalam melakukan pemeriksaan Auditor mampu bekerja secara independen dan profesional, telah bertindak obyektif dalam melakukan audit. Cakupan hasil audit telah sesuai dengan ruang lingkup audit sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku. Sistem Pengendalian Intern Bank telah memiliki struktur organisasi yang memadai untuk mendukung penerapan manajemen risiko dan pengendalian intern yang baik antara lain PEAI, serta Fungsi Kepatuhan. Bahwa pelaksanaan atas Kebijakan Manajemen Risiko Bank termasuk strategi dan kerangka Manajemen Risiko yang ditetapkan nantinya akan di sesuaikan dengan tingkat risiko yang diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance), dengan mengacu pada SE apabila telah terbit. Direksi bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan, strategi, dan kerangka Manajemen Risiko serta mengevaluasi dan memberikan arahan berdasarkan laporan-laporan yang disampaikan oleh Fungsi Manajemen Resiko termasuk laporan mengenai profil risiko melalui meeting. Sepanjang tahun 2020, Komisaris dan Direksi telah melakukan pengawasan secara aktif terhadap pelaksanaan kebijakan dan strategi manajemen risiko, dan Bank juga telah menerapkan manajemen risiko secara efektif, yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank. Peningkatan kualitas proses pengendalian intern Bank, difokuskan pada pembenahan sistem dan prosedur untuk menjamin akuntabilitas proses dan prinsip dual control pada setiap pelaksanaan operasi. Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG Mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.