bambang prijambodo
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 BAMBANG PRIJAMBODO
1/5
FRACTURES OF THE SPINE
Cedera tulang belakang baik fraktur atau fraktur dislokasi, bisa
tanpa disertai gangguan pada medulla spinalis. Sering dijumpai
akibat kecelakaan kerja (jatuh dari ketinggian) ataupunkecelakaan lalu lintas. Cedera itu bila tidak ditangani dengan
baik akan menimbulkan kematian maupun morbiditas atau cacat
yang permanent, misal kelumpuhan.
Dan kelumpuhan yang terjadi mempunyai dampak perawatan
yang lebih rumit sehingga memerlukan banyak peralatan dan
biaya. Sehingga ada 2 tujuan utama dalam penanganan cederatulang belakang, yaitu
!. "arus dicapai tulang belakang yang stable dan tidak nyeri
(painless stable spine)
2. Dicegah terjadinya #secondary spinal cord injury$
Anatomi Tulang Belakang%ulang belakang manusia adalah pilar yang terletak sedemikian
rupa, berfungsi sebagai penyangga tubuh. &ilar itu tersusunsegmental berupa susunan dari '' ruas tulang belakang yang
terdiri dari ruas tulang serikal, !2 ruas tulang torakal, * ruas
tulang lumbal dan * ruas tulang sacral yang menyatu dan + ruas
tulang ekor (os coccygeus).
%iap ruas tulang belakang dapat bergerak satu dengan yang lainkarena ada 2 sendi posterior discus interertebralis dianterior.&enampakan dari samping, pilar tulang belakang membentuk
lengkungan atau lordosis didaerah serikal, torakal dan lumbal.
Setiap ruas tulang belakang mempunyai susunan didepan
adalah korpus, dan arkus neuralis dibagian belakang dimana
terdapat sepasang pedikel kanan dan kiri, sepasang lamina, dua
sendi, satu prosesus spinosus dan dua prosesus transersus.-arena adanya penyesuaian dengan fungsi gerakan, maka
beberapa ruas tulang belakang mempunyai bentuk khusus, misal
tulang serikal pertama disebut atlas, ruas serikal kedua
disebut ais, ruas2 lain yang berbeda bentuk adalah daerah
peralihan torakolumbal dan lumbosakral.-analis spinalis terbentuk antara korpus dibagian depan dan
arkus neuralis (arc posterior) dibelakang. Daerah serikalberbentuk segitiga dan lebar, sedang torakal bulat dan kecil.
/agian2 lain yang menyokong kekompakan ruas tulang
belakang adalah komponen jaringan lunak, misal 0igamentum longitudinal anterior
0igamentum longitudinal posterior
0igamentum flaum
0igamentum inter spinosus
0igamentum supra spinosus
Sehingga stabilitas dan ruas tulang belakang disusun dari 2
komponen, yaitu
1 komponen tulang, dan1 komponen jaringan lunak.
Teori Instabilitas/erbicara tentang stabilitas tulang belakang, akan diulas singkat
tentang teori stabilitas dari &rof..0ouis, dimana teori ini akan
menentukan sikap perlu tidaknya suatu tindakan operasi, dari
anterior, posterior atau keduanya.
/eberapa penulis lain mulai "oldsworth, oy Camille, 3ransDennise pernah menemukakan teori #instabillity$.
%eori .0ouis kami pakai sebagai dasar, lebih sederhana dan
berhubungan langsung dengan sikap yang akan diambil.
%ulang belakang mempunyai ' kolona (tiang) ertical satu
kolona anterior yang terdiri dari korpus dan anterior (kanan dan
kiri) yang terdiri dari rangkaian sendi (facet joint) dari atas ke
bawah. Sehingga tulang belakang dapat diumpamakan suatugedung bertingkat dengan tiang utama (! didepan, 2 dibelakang
dengan nilai masing2 !).
Sedang lantainya terdiri dari lamina kanan dan kiri, pedikel,
prosesus transersum, prosesus spinosus yang diberi nilai 4.2*1
4.*. %ulang belakang dikatakan tidak stabil bila #koefisien
instabillity$ 2 dalam arti kolona ertical putus lebih dari 2
komponen (misal dislokasi tulang belakang).
5da 2 macam instabilitas
!. 6nstabilitas permanent bila kerusakan lewat discus atau
jaringan lunak (e7.dislokasi serikal). Disini mutlak perlu
tindakan pembedahan untuk stabilisasi.2. 6nstabilitas temporer kerusakan lewat komponen tulang.
&engobatan bisa konseratif (e7.8inera jacket, /ody
jacket). -ecuali bila ada pendesakan tulang ke kanalis
spinalis, sehingga menimbulkan kelumpuhan. Disini
tindakan pembedahan diperlukan dekompresi.
Penanganan Cedera AkutSemua kecelakaan yang diduga cedera pada tulang belakang e7.nyeri leher, nyeri tulang punggung, memar dan ada kelemahan
anggota gerak sejak awal harus dirawat sebagaimana halnya
perawatan pada tulang belakang sampai dibuktikan tidak.
Diagnosa ditegakkan dengan foto standar proteksi 5&9lateral,
tomografi, computeri:ed, aial tomografi atau C5% scan dengan
atau tanpa kontras, 86. Semua dikerjakan tanpa memindahkanatau merubah posisi penderita. 8yelografi dikerjakan pada
kasus2dengan gangguan neurologist (kelumpuhan) tetapi pada
foto polos maupun tomografi tidak kelihatan fraktur. Dengan
myelografi ini akan tampak gambaran pendesakan discus yangtidak jarang (241+4;) terjadi pada dislokasi (e7, dislokasi
serikal).
Penanganan Cedera Tulang Belakang
TANPA Gangguan NeurologisSetelah D ditegakkan, harus juga diperiksa cedera yang
mungkin menyertai e7.trauma kepala, trauma otak dll, maka
penanganan tergantung kerusakan stabilitas tulang belakang.&erlu tidaknya suatu tindakan pembedahan tergantung
kerusakan pada tulang belakangnya, termasuk criteria stabil,
tidak stabil yang permanent atau temporer.
&ada tipe stabil atau tidak stabil sementara, imobilisasi dengan
#collar brace$, #four poster brace$, 8inera jacket atau halo
traction untuk fraktur serikal. Sedang fraktur torakal atautorakolumbal imobilisasi dengan #body jacket$.
6ndikasi operasi
!. &roblem instabilitas (koefisien instabilitas 2)
2. &roblem static, bila kifosis 2*
'. &enyempitan kanal spinal '4;
+. 5danya gangguan neurologist.&embedahan bisa dari anterior atau posterior, kecuali fraktur
atlas yang hanya bisa dari posterior.
&ada pembedahan dikerjakan
eposisi
Dekompresi terhadap penekanan korda spinalis
Stabilisasi dengan fiksasi interna, fusion dengan bone graft
Penanganan Cedera Tulang Belakang
DENGAN Gangguan Neurologis&atah tulang belakang dengan gangguan neurologis komplit,
dilakukan pembedahan (reposisi fiksasi) terutama untuk
8emudahkan perawatan atau mobilisasi segera, dengan
demikian penyulit yang timbul (e7.infeksi saluran napas,
infeksi saluran kencing dan brok dekubitus) dapat dicegah
Dekompresi yaitu mengambil fragmen tulang yang
menekan korda spinalis dengan harapan dapat
mengembalikan fungsi saraf 9 spinal cord yang rusakakibat penekanan.
Dekompresi yang paling baik untuk dislokasi serikal atau
torakolumbal adalah reposisi secara terbuka 9 tertutup untuk
mengembalikan ke posisi anatomi.
eposisi ini dianjurkan dikerjakan secepat mungkin dengan
tujuan mencegah kerusakan yang lebih lanjut akibat penekananterhadap pembuluh darah di saraf atau spinal cord.
%idak pernah dikerjakan laminektomi untuk dekompresi oleh
karena laminektomi akan menambah ketidakstabilan dari tulang
belakang.
-
7/25/2019 BAMBANG PRIJAMBODO
2/5
CERVICAL SPINE
Fracture of The Atlas (efferson!s fractures"8
-
7/25/2019 BAMBANG PRIJAMBODO
3/5
/rown1se7uard (e7.pada unilateral dislokasi facet)
5nterior cord syndrome
Complete transaction
Central cord syndrome
-elumpuhan bisa juga karena herniasi discus.Diagnosa 2 bila pada foto polos 5&9lateral tidak nampak
dislokasinya (mungkin karena autoreposisi) diperlukan fotodinamik proyeksi lateral atau tes menurut Fhite.
%es Fhite dikerjakan dengan traksi leher sampai '1* kilo dan
dikontrol apakah ada #pelebaran interdiskal$ pada foto atauimage intensifier proyeksi lateral.
8yelografi dikerjakan bila ada kecurigaan herniasi discus.
Sarana D lain C5% scan dengan atau tanpa kontras dan 86.Tera&i 2 mutlak perlu stabilisasi setelah reposisi.
&osterior stabilisasi dan fusi kalau tidak ada herniasi discus.
/ila disertai herniasi discus, maka operasi lewat anterior untuk
dekompresi dan dilanjutkan posterior fusi dan stabilisasi.
%idak pernah dikerjakan laminektomi.
Dekompresi yang paling baik adalah mengembalikan ke posisianatomi, sehingga pada dislokasi sebaiknya dikerjakan reposisi
tertutup (dalam keadaan darurat) tanpa anestesi umum, cukup
premedikasi saja.
"arus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman. Cara lain
dengan traksi kepala (crushfield, tong traksi) secara bertahap,bebannya dinaikkan perlahan2 dan kontrol foto atau imageintensifier proyeksi lateral.3e.aliditas 2 penanganan cedera serikal dengan gangguan
saaraf diatas segmen torakal pertama akan memberikan
gangguan system simpatis, sehingga perlu diperhatikan system
respirasi, pencernaan, urogenital, kulit dan masalah kejiwaan
penderita (perlu pendekatan multidisiplin).Prognosa cedera serikal tipe stabil tanpa gangguan
neurology prognosa baik, yang ada gangguan neurology
inkomplit biasanya kembali pulih asal (e7.brown se7uard
central cord syndrome mempunyai prognosa yang paling baik).
Fraktur Torako,umbal+%I jatuh dari ketinggian +;, -00 +4; dan sebab2 lain!';. 5 perlu ditanyakan sebab kejadian untuk memperkirakan
tipe atau jenis fraktur torakolumbal tersebut.
=atuh dari ketinggian yang serius akan menimbulkan patah
tulang ertebra jenis kompresi atau burst.
&ada -00 dengan kecepatan tinggi dan tenaga besar (high
elocity dan high energy trauma) sering didapatkan berbagaimacam kombinasi gaya baik fleksi, rotasi atau ekstensi
sehingga tipenya adalah fraktur dislokasi yang sangat tidak
stabil.Pemeriksaaan fisik nyeri tulang punggung, memar atau
deformitas (kifosis, scoliosis). & diminta menggerakkan kedua
tungkai untuk mencari kemungkinan gangguan neurology padaekstrimitas bawah. "arus dicari kemungkinan kelainan
neurologis yang menyertai.
&ada kompresi yang hebat atau dislokasi akan terdapatpelebaran interspinosus. =uga perlu dilihat apakah ada kifosis,
scoliosis post traumatic.
&erlu diingat fraktur daerah torakal sering disertai fraktur kostaatau tanda2trauma toraks.Pemeriksaan radiologis
&ertama dibuat foto proteksi 5&9lateral. -alau perlu tomografi
untuk melihat jenis frakturnya, apa transertebral atau
transdiskal yang sering tak terlihat pada foto standart. Dengan
tomografi juga terlihat penyempitan spinal canal oleh karenafragmen tulang yang lari ke posterior.
-eadaan ini lebih jelas telihat pada foto C5% scan (e7.fraktur
tipe /urst).
&emeriksaan foto lain e7.86, C5% scan dengan sagital
rekonstruksi, tomografi ' dimensi.#lasifikasi tipe stabil tidak stabil.%ipe stabil terdiri dari 3leksi
Hkstensi
0ateral bending
-ompresi ertical
%ipe tidak stabil 3leksi1rotasi
3raktur tipe #shearing$3leksi1dislokasi
&embagian lain menurut 3rans Dennis
%ipe kompresi
%ipe /urst
%ipe seat belt
3raktur dislokasi
%etap dipakai klasifikasi menurut .0ouis yang berdasarkan
teori ' tiang9kolona, yaitu !. Stabil
2. %idak stabil sementara, permanent%idak stabil bila koefisien instabilitas >2.
+ana$emen
Stabil konseratif (body jacket9plaster selama @1!2 minggu)
%idak stabil bisa konseratif, atau operatif dengan stabilisasi
interna terutama p dengan gangguan neurologist.
%ipe tidak stabil permanent, oleh karena penyembuhan
jaringan ikat yang tidak baik akan menimbulkan ketidak
stabilan dikemudian hari yang berbahaya untuk spinal cord1nya. & dengan paraplegia lakukan stabilisasi interna
untuk memudahkan perawatan, mobilisasi segera sehingga
penyulit2antara lain dekubitus dapat dicegah.
Teknik stabilisasi tulang &unggung &ada frakturtorakolumbal dikerjakan dari anterior atau dari posterior.
6ndikasi stabilisasi anterior bila terdapat penekanan di depan
(e7.fraktur /urst dikerjakan dekompresi anterior, bone graft dan
fiksasi dengan plat atau sekrup).
%eknik lain kaneda, kostuik dll.'tabilisasi &osteriordikerjakan bila patologi atau penekanandi posterior. %eknik antara lain
&edicle screw palate (&S&) dari oy Camille atau .0ouis
Segmental Spinal 6nstrumentation (SS6)
CD (Contrel Dubousset)
"arrington instrumentation
Stabilisasi antertior posterior bila tiang 9 kolona ertical putusketiga2nya (e7.dislokasi atau fraktur dislokasi).
Selalu masih ada controersial tindakan stabilisasi anterior atau
posterior pada fraktur torakolumbal.
Pemeriksaan 4 D) '&ine Fracture!. -linis
2. adiologi
1foto 5& dengan buka mulut untuk melihat adanyafraktur atlas odontoid. /ila dengan 5&9lateral tidak jelas,
lakukan foto dinamik dalam proyeksi lateral (yaitu foto
ertebra dengan gerakan ertebra fleksi dan ekstensi). /ila
terdapat instabilitas akan terlihat pada fleksi Displacement facet joint >*4;
0oss of parelelism dari facet joint
Sudut korpus ertebra !!;
&elebaran interspinosus
&ergeseran korpus ertebra ke anterior '.*mm
'. &emeriksaan lain
%omografi mielografi untuk kasus dengan gangguan
neurologist yang pada foto polos maupun tomografi
tidak kelihatan fraktur
C5% scan dengan atau tanpa kontras
86
'%D (tri dimentional tomography)
-
7/25/2019 BAMBANG PRIJAMBODO
4/5
Osteomyelitis AkutHematogen
6alah infeksi akut pada tulang (metafisis) dengan penyebab ?4;
adalah stafilokokus, pada bayi sering streptokokus dimana #portof entry$nya melalui furunkel atau 6S&5.
*4; tulang punggung (ertebral
bodies) dan disebut spondylitis %/C K &ott$s disease.
0okasi tersering torakal bawah, torakolumbal dan lumbal
bagian atas. Diduga sering penyebaran hematogen dari infeksi
traktus urinarius melalui pleus /atson.Ditandai dengan destruksi tulang progresif tapi lambat dibagiandepan (anterior ertebral body). &enyebaran dari jaringan yang
mengalami pengejuan, menghalangi proses pembentukan tulang
sehingga berbentuk #tuberculous s7uestra$. Sedang tuberulous
granulation tissue akan penetrasi ke korteks dan terbentuk abses
paraertebral yang dapat menjalar keatas dan kebawah lewat
ligamentum longitudinal anterior dan posterior.Sedang discus interertebralis karena aaskuler lebih resisten,
tapi akan mengalami dehidrasi dan terjadi penyempitan karena
dirusak jaringan granulasi %/C. -erusakan progresif bagian
anterior ertebra akan menimblukan kifosis.Ge$ala umum keadaan umum yang menurun anoreksia,
malaise, sumer2, keringat dingin B2%/C pada umumnya.
Ge$ala local nyeri punggung, gibbus, abses dingin,ab 0HD tinggi, tuberculin tes (L).
%ak semua p spondilitis %/C menderita %/C paru.3adiolog
1 Destruksi ertebra terutama bagian anterior, sangat jarang
menyerang #arc posterior$
1 &enyempitan discus
1 Bambaran paraertebral abses (fusi form)Tata,aksana
!. %uberkulostatika Streptomisin *4mg9kg// selama 'bulan
6A" '4mg9kg// selama 2tahun
&5S 244 mg9kg// selama !tahun
2. 6mobilisasi
'.
-
7/25/2019 BAMBANG PRIJAMBODO
5/5
&ada stadium lanjut (fase penyembuhan), paraplegi karena
fibrosis jaringan, prognose jelek.-omplikasi yang lain empiema tuberculos, abses psoas.