bambang prijambodo

Upload: fyan-firady

Post on 26-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 BAMBANG PRIJAMBODO

    1/5

    FRACTURES OF THE SPINE

    Cedera tulang belakang baik fraktur atau fraktur dislokasi, bisa

    tanpa disertai gangguan pada medulla spinalis. Sering dijumpai

    akibat kecelakaan kerja (jatuh dari ketinggian) ataupunkecelakaan lalu lintas. Cedera itu bila tidak ditangani dengan

    baik akan menimbulkan kematian maupun morbiditas atau cacat

    yang permanent, misal kelumpuhan.

    Dan kelumpuhan yang terjadi mempunyai dampak perawatan

    yang lebih rumit sehingga memerlukan banyak peralatan dan

    biaya. Sehingga ada 2 tujuan utama dalam penanganan cederatulang belakang, yaitu

    !. "arus dicapai tulang belakang yang stable dan tidak nyeri

    (painless stable spine)

    2. Dicegah terjadinya #secondary spinal cord injury$

    Anatomi Tulang Belakang%ulang belakang manusia adalah pilar yang terletak sedemikian

    rupa, berfungsi sebagai penyangga tubuh. &ilar itu tersusunsegmental berupa susunan dari '' ruas tulang belakang yang

    terdiri dari ruas tulang serikal, !2 ruas tulang torakal, * ruas

    tulang lumbal dan * ruas tulang sacral yang menyatu dan + ruas

    tulang ekor (os coccygeus).

    %iap ruas tulang belakang dapat bergerak satu dengan yang lainkarena ada 2 sendi posterior discus interertebralis dianterior.&enampakan dari samping, pilar tulang belakang membentuk

    lengkungan atau lordosis didaerah serikal, torakal dan lumbal.

    Setiap ruas tulang belakang mempunyai susunan didepan

    adalah korpus, dan arkus neuralis dibagian belakang dimana

    terdapat sepasang pedikel kanan dan kiri, sepasang lamina, dua

    sendi, satu prosesus spinosus dan dua prosesus transersus.-arena adanya penyesuaian dengan fungsi gerakan, maka

    beberapa ruas tulang belakang mempunyai bentuk khusus, misal

    tulang serikal pertama disebut atlas, ruas serikal kedua

    disebut ais, ruas2 lain yang berbeda bentuk adalah daerah

    peralihan torakolumbal dan lumbosakral.-analis spinalis terbentuk antara korpus dibagian depan dan

    arkus neuralis (arc posterior) dibelakang. Daerah serikalberbentuk segitiga dan lebar, sedang torakal bulat dan kecil.

    /agian2 lain yang menyokong kekompakan ruas tulang

    belakang adalah komponen jaringan lunak, misal 0igamentum longitudinal anterior

    0igamentum longitudinal posterior

    0igamentum flaum

    0igamentum inter spinosus

    0igamentum supra spinosus

    Sehingga stabilitas dan ruas tulang belakang disusun dari 2

    komponen, yaitu

    1 komponen tulang, dan1 komponen jaringan lunak.

    Teori Instabilitas/erbicara tentang stabilitas tulang belakang, akan diulas singkat

    tentang teori stabilitas dari &rof..0ouis, dimana teori ini akan

    menentukan sikap perlu tidaknya suatu tindakan operasi, dari

    anterior, posterior atau keduanya.

    /eberapa penulis lain mulai "oldsworth, oy Camille, 3ransDennise pernah menemukakan teori #instabillity$.

    %eori .0ouis kami pakai sebagai dasar, lebih sederhana dan

    berhubungan langsung dengan sikap yang akan diambil.

    %ulang belakang mempunyai ' kolona (tiang) ertical satu

    kolona anterior yang terdiri dari korpus dan anterior (kanan dan

    kiri) yang terdiri dari rangkaian sendi (facet joint) dari atas ke

    bawah. Sehingga tulang belakang dapat diumpamakan suatugedung bertingkat dengan tiang utama (! didepan, 2 dibelakang

    dengan nilai masing2 !).

    Sedang lantainya terdiri dari lamina kanan dan kiri, pedikel,

    prosesus transersum, prosesus spinosus yang diberi nilai 4.2*1

    4.*. %ulang belakang dikatakan tidak stabil bila #koefisien

    instabillity$ 2 dalam arti kolona ertical putus lebih dari 2

    komponen (misal dislokasi tulang belakang).

    5da 2 macam instabilitas

    !. 6nstabilitas permanent bila kerusakan lewat discus atau

    jaringan lunak (e7.dislokasi serikal). Disini mutlak perlu

    tindakan pembedahan untuk stabilisasi.2. 6nstabilitas temporer kerusakan lewat komponen tulang.

    &engobatan bisa konseratif (e7.8inera jacket, /ody

    jacket). -ecuali bila ada pendesakan tulang ke kanalis

    spinalis, sehingga menimbulkan kelumpuhan. Disini

    tindakan pembedahan diperlukan dekompresi.

    Penanganan Cedera AkutSemua kecelakaan yang diduga cedera pada tulang belakang e7.nyeri leher, nyeri tulang punggung, memar dan ada kelemahan

    anggota gerak sejak awal harus dirawat sebagaimana halnya

    perawatan pada tulang belakang sampai dibuktikan tidak.

    Diagnosa ditegakkan dengan foto standar proteksi 5&9lateral,

    tomografi, computeri:ed, aial tomografi atau C5% scan dengan

    atau tanpa kontras, 86. Semua dikerjakan tanpa memindahkanatau merubah posisi penderita. 8yelografi dikerjakan pada

    kasus2dengan gangguan neurologist (kelumpuhan) tetapi pada

    foto polos maupun tomografi tidak kelihatan fraktur. Dengan

    myelografi ini akan tampak gambaran pendesakan discus yangtidak jarang (241+4;) terjadi pada dislokasi (e7, dislokasi

    serikal).

    Penanganan Cedera Tulang Belakang

    TANPA Gangguan NeurologisSetelah D ditegakkan, harus juga diperiksa cedera yang

    mungkin menyertai e7.trauma kepala, trauma otak dll, maka

    penanganan tergantung kerusakan stabilitas tulang belakang.&erlu tidaknya suatu tindakan pembedahan tergantung

    kerusakan pada tulang belakangnya, termasuk criteria stabil,

    tidak stabil yang permanent atau temporer.

    &ada tipe stabil atau tidak stabil sementara, imobilisasi dengan

    #collar brace$, #four poster brace$, 8inera jacket atau halo

    traction untuk fraktur serikal. Sedang fraktur torakal atautorakolumbal imobilisasi dengan #body jacket$.

    6ndikasi operasi

    !. &roblem instabilitas (koefisien instabilitas 2)

    2. &roblem static, bila kifosis 2*

    '. &enyempitan kanal spinal '4;

    +. 5danya gangguan neurologist.&embedahan bisa dari anterior atau posterior, kecuali fraktur

    atlas yang hanya bisa dari posterior.

    &ada pembedahan dikerjakan

    eposisi

    Dekompresi terhadap penekanan korda spinalis

    Stabilisasi dengan fiksasi interna, fusion dengan bone graft

    Penanganan Cedera Tulang Belakang

    DENGAN Gangguan Neurologis&atah tulang belakang dengan gangguan neurologis komplit,

    dilakukan pembedahan (reposisi fiksasi) terutama untuk

    8emudahkan perawatan atau mobilisasi segera, dengan

    demikian penyulit yang timbul (e7.infeksi saluran napas,

    infeksi saluran kencing dan brok dekubitus) dapat dicegah

    Dekompresi yaitu mengambil fragmen tulang yang

    menekan korda spinalis dengan harapan dapat

    mengembalikan fungsi saraf 9 spinal cord yang rusakakibat penekanan.

    Dekompresi yang paling baik untuk dislokasi serikal atau

    torakolumbal adalah reposisi secara terbuka 9 tertutup untuk

    mengembalikan ke posisi anatomi.

    eposisi ini dianjurkan dikerjakan secepat mungkin dengan

    tujuan mencegah kerusakan yang lebih lanjut akibat penekananterhadap pembuluh darah di saraf atau spinal cord.

    %idak pernah dikerjakan laminektomi untuk dekompresi oleh

    karena laminektomi akan menambah ketidakstabilan dari tulang

    belakang.

  • 7/25/2019 BAMBANG PRIJAMBODO

    2/5

    CERVICAL SPINE

    Fracture of The Atlas (efferson!s fractures"8

  • 7/25/2019 BAMBANG PRIJAMBODO

    3/5

    /rown1se7uard (e7.pada unilateral dislokasi facet)

    5nterior cord syndrome

    Complete transaction

    Central cord syndrome

    -elumpuhan bisa juga karena herniasi discus.Diagnosa 2 bila pada foto polos 5&9lateral tidak nampak

    dislokasinya (mungkin karena autoreposisi) diperlukan fotodinamik proyeksi lateral atau tes menurut Fhite.

    %es Fhite dikerjakan dengan traksi leher sampai '1* kilo dan

    dikontrol apakah ada #pelebaran interdiskal$ pada foto atauimage intensifier proyeksi lateral.

    8yelografi dikerjakan bila ada kecurigaan herniasi discus.

    Sarana D lain C5% scan dengan atau tanpa kontras dan 86.Tera&i 2 mutlak perlu stabilisasi setelah reposisi.

    &osterior stabilisasi dan fusi kalau tidak ada herniasi discus.

    /ila disertai herniasi discus, maka operasi lewat anterior untuk

    dekompresi dan dilanjutkan posterior fusi dan stabilisasi.

    %idak pernah dikerjakan laminektomi.

    Dekompresi yang paling baik adalah mengembalikan ke posisianatomi, sehingga pada dislokasi sebaiknya dikerjakan reposisi

    tertutup (dalam keadaan darurat) tanpa anestesi umum, cukup

    premedikasi saja.

    "arus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman. Cara lain

    dengan traksi kepala (crushfield, tong traksi) secara bertahap,bebannya dinaikkan perlahan2 dan kontrol foto atau imageintensifier proyeksi lateral.3e.aliditas 2 penanganan cedera serikal dengan gangguan

    saaraf diatas segmen torakal pertama akan memberikan

    gangguan system simpatis, sehingga perlu diperhatikan system

    respirasi, pencernaan, urogenital, kulit dan masalah kejiwaan

    penderita (perlu pendekatan multidisiplin).Prognosa cedera serikal tipe stabil tanpa gangguan

    neurology prognosa baik, yang ada gangguan neurology

    inkomplit biasanya kembali pulih asal (e7.brown se7uard

    central cord syndrome mempunyai prognosa yang paling baik).

    Fraktur Torako,umbal+%I jatuh dari ketinggian +;, -00 +4; dan sebab2 lain!';. 5 perlu ditanyakan sebab kejadian untuk memperkirakan

    tipe atau jenis fraktur torakolumbal tersebut.

    =atuh dari ketinggian yang serius akan menimbulkan patah

    tulang ertebra jenis kompresi atau burst.

    &ada -00 dengan kecepatan tinggi dan tenaga besar (high

    elocity dan high energy trauma) sering didapatkan berbagaimacam kombinasi gaya baik fleksi, rotasi atau ekstensi

    sehingga tipenya adalah fraktur dislokasi yang sangat tidak

    stabil.Pemeriksaaan fisik nyeri tulang punggung, memar atau

    deformitas (kifosis, scoliosis). & diminta menggerakkan kedua

    tungkai untuk mencari kemungkinan gangguan neurology padaekstrimitas bawah. "arus dicari kemungkinan kelainan

    neurologis yang menyertai.

    &ada kompresi yang hebat atau dislokasi akan terdapatpelebaran interspinosus. =uga perlu dilihat apakah ada kifosis,

    scoliosis post traumatic.

    &erlu diingat fraktur daerah torakal sering disertai fraktur kostaatau tanda2trauma toraks.Pemeriksaan radiologis

    &ertama dibuat foto proteksi 5&9lateral. -alau perlu tomografi

    untuk melihat jenis frakturnya, apa transertebral atau

    transdiskal yang sering tak terlihat pada foto standart. Dengan

    tomografi juga terlihat penyempitan spinal canal oleh karenafragmen tulang yang lari ke posterior.

    -eadaan ini lebih jelas telihat pada foto C5% scan (e7.fraktur

    tipe /urst).

    &emeriksaan foto lain e7.86, C5% scan dengan sagital

    rekonstruksi, tomografi ' dimensi.#lasifikasi tipe stabil tidak stabil.%ipe stabil terdiri dari 3leksi

    Hkstensi

    0ateral bending

    -ompresi ertical

    %ipe tidak stabil 3leksi1rotasi

    3raktur tipe #shearing$3leksi1dislokasi

    &embagian lain menurut 3rans Dennis

    %ipe kompresi

    %ipe /urst

    %ipe seat belt

    3raktur dislokasi

    %etap dipakai klasifikasi menurut .0ouis yang berdasarkan

    teori ' tiang9kolona, yaitu !. Stabil

    2. %idak stabil sementara, permanent%idak stabil bila koefisien instabilitas >2.

    +ana$emen

    Stabil konseratif (body jacket9plaster selama @1!2 minggu)

    %idak stabil bisa konseratif, atau operatif dengan stabilisasi

    interna terutama p dengan gangguan neurologist.

    %ipe tidak stabil permanent, oleh karena penyembuhan

    jaringan ikat yang tidak baik akan menimbulkan ketidak

    stabilan dikemudian hari yang berbahaya untuk spinal cord1nya. & dengan paraplegia lakukan stabilisasi interna

    untuk memudahkan perawatan, mobilisasi segera sehingga

    penyulit2antara lain dekubitus dapat dicegah.

    Teknik stabilisasi tulang &unggung &ada frakturtorakolumbal dikerjakan dari anterior atau dari posterior.

    6ndikasi stabilisasi anterior bila terdapat penekanan di depan

    (e7.fraktur /urst dikerjakan dekompresi anterior, bone graft dan

    fiksasi dengan plat atau sekrup).

    %eknik lain kaneda, kostuik dll.'tabilisasi &osteriordikerjakan bila patologi atau penekanandi posterior. %eknik antara lain

    &edicle screw palate (&S&) dari oy Camille atau .0ouis

    Segmental Spinal 6nstrumentation (SS6)

    CD (Contrel Dubousset)

    "arrington instrumentation

    Stabilisasi antertior posterior bila tiang 9 kolona ertical putusketiga2nya (e7.dislokasi atau fraktur dislokasi).

    Selalu masih ada controersial tindakan stabilisasi anterior atau

    posterior pada fraktur torakolumbal.

    Pemeriksaan 4 D) '&ine Fracture!. -linis

    2. adiologi

    1foto 5& dengan buka mulut untuk melihat adanyafraktur atlas odontoid. /ila dengan 5&9lateral tidak jelas,

    lakukan foto dinamik dalam proyeksi lateral (yaitu foto

    ertebra dengan gerakan ertebra fleksi dan ekstensi). /ila

    terdapat instabilitas akan terlihat pada fleksi Displacement facet joint >*4;

    0oss of parelelism dari facet joint

    Sudut korpus ertebra !!;

    &elebaran interspinosus

    &ergeseran korpus ertebra ke anterior '.*mm

    '. &emeriksaan lain

    %omografi mielografi untuk kasus dengan gangguan

    neurologist yang pada foto polos maupun tomografi

    tidak kelihatan fraktur

    C5% scan dengan atau tanpa kontras

    86

    '%D (tri dimentional tomography)

  • 7/25/2019 BAMBANG PRIJAMBODO

    4/5

    Osteomyelitis AkutHematogen

    6alah infeksi akut pada tulang (metafisis) dengan penyebab ?4;

    adalah stafilokokus, pada bayi sering streptokokus dimana #portof entry$nya melalui furunkel atau 6S&5.

    *4; tulang punggung (ertebral

    bodies) dan disebut spondylitis %/C K &ott$s disease.

    0okasi tersering torakal bawah, torakolumbal dan lumbal

    bagian atas. Diduga sering penyebaran hematogen dari infeksi

    traktus urinarius melalui pleus /atson.Ditandai dengan destruksi tulang progresif tapi lambat dibagiandepan (anterior ertebral body). &enyebaran dari jaringan yang

    mengalami pengejuan, menghalangi proses pembentukan tulang

    sehingga berbentuk #tuberculous s7uestra$. Sedang tuberulous

    granulation tissue akan penetrasi ke korteks dan terbentuk abses

    paraertebral yang dapat menjalar keatas dan kebawah lewat

    ligamentum longitudinal anterior dan posterior.Sedang discus interertebralis karena aaskuler lebih resisten,

    tapi akan mengalami dehidrasi dan terjadi penyempitan karena

    dirusak jaringan granulasi %/C. -erusakan progresif bagian

    anterior ertebra akan menimblukan kifosis.Ge$ala umum keadaan umum yang menurun anoreksia,

    malaise, sumer2, keringat dingin B2%/C pada umumnya.

    Ge$ala local nyeri punggung, gibbus, abses dingin,ab 0HD tinggi, tuberculin tes (L).

    %ak semua p spondilitis %/C menderita %/C paru.3adiolog

    1 Destruksi ertebra terutama bagian anterior, sangat jarang

    menyerang #arc posterior$

    1 &enyempitan discus

    1 Bambaran paraertebral abses (fusi form)Tata,aksana

    !. %uberkulostatika Streptomisin *4mg9kg// selama 'bulan

    6A" '4mg9kg// selama 2tahun

    &5S 244 mg9kg// selama !tahun

    2. 6mobilisasi

    '.

  • 7/25/2019 BAMBANG PRIJAMBODO

    5/5

    &ada stadium lanjut (fase penyembuhan), paraplegi karena

    fibrosis jaringan, prognose jelek.-omplikasi yang lain empiema tuberculos, abses psoas.