bakteri coliform

9
Bakteri Coliform Bakteri coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam saluran pencernaan manusia. Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya, sebenarnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran bakteri patogen.Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain (Dad,2000). Contoh bakteri coliform adalah, Esherichia coli dan Entereobacter aerogenes.Jadi, coliform adalah indikator kualitas air.Makin sedikit kandungan coliform, artinya, kualitas air semakin baik. Menurut Karsinah(1994), bakteri koliform adalah kelompok bakteri gram negatif yang tidak dapat membentuk spora, yang berbentuk bacillus dan ditemukan di dalam usus halus manusia. Kelompok bakteri ini juga merupakan kelompok bakteri yang bersifat aerobik dan aerobik fakultatif, dan dapat memfermentasi laktosa dengan pembentukan gas CO 2 pada suhu 35 o C, selama 48 jam inkubasi. Menurut Prayitno (1989), bakteri Coliform dapat dibedakan atas 2 golongan yaitu: (1)Coliform fecal misalnya Escherichia coli, dan (2) Coliform non-fecal misalnya Enterobacter aerogenes. Coliform fecal adalah bakteri Coliform yang berasal dari tinja manusia atau hewan berdarah panas lainnya.Sedangkan Coliform non- fecal adalah bakteri Coliform yang ditemukan pada hewan atau tanaman-tanaman yang telah mati. Sifat-sifat bakteri koliform adalah: (1) Mampu tumbuh baik pada beberapa jenis substrat dan dapat mempergunakanberbagai jenis karbohidrat dan komponen

Upload: shazhan828

Post on 27-Dec-2015

84 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bakteri Coliform

Bakteri Coliform

Bakteri coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam saluran pencernaan manusia. Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya, sebenarnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran bakteri patogen.Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain (Dad,2000). Contoh bakteri coliform adalah, Esherichia coli dan Entereobacter aerogenes.Jadi, coliform adalah indikator kualitas air.Makin sedikit kandungan coliform, artinya, kualitas air semakin baik.

Menurut Karsinah(1994), bakteri koliform adalah kelompok bakteri gram negatif yang tidak dapat membentuk spora, yang berbentuk bacillus dan ditemukan di dalam usus halus manusia. Kelompok bakteri ini juga merupakan kelompok bakteri yang bersifat aerobik dan aerobik fakultatif, dan dapat memfermentasi laktosa dengan pembentukan gas CO2 pada suhu 35oC, selama 48 jam inkubasi.

Menurut  Prayitno (1989), bakteri  Coliform dapat dibedakan atas 2 golongan yaitu: (1)Coliform fecal misalnya Escherichia coli, dan (2) Coliform non-fecal misalnya Enterobacter aerogenes. Coliform fecal adalah bakteri Coliform yang berasal dari tinja manusia atau hewan berdarah panas lainnya.Sedangkan  Coliform non-fecal  adalah bakteri  Coliform yang ditemukan pada hewan atau tanaman-tanaman yang telah mati.

Sifat-sifat  bakteri koliform adalah: (1) Mampu  tumbuh  baik  pada  beberapa  jenis  substrat dan dapat mempergunakanberbagai jenis karbohidrat dan komponen organik lain sebagaisumberenergidanbeberapa komponen nitrogen sederhana sebagai sumber nitrogen;(2)Mempunyai sifat dapat mensistesa vitamin; (3) Mempunyai interval suhu pertumbuhan antara 10-46,5oC; (4) Mampu menghasilkan asam dan gas gula; (5) Dapat menghilangkan rasa pada bahan pangan; (6)Pseudomonas aerogenes dapat menyebabkan pelendiran (Suriawiria, 1996).

Keberadaan E. coli dalam air dapat menjadi indikator adanya pencemaran air oleh tinja. E. coli digunakan sebagai indikator pemeriksaan kualitas bakteriologis secara universal dalam analisis dengan alasan sebagai berikut: (1) E. coli secara normal hanya ditemukan di saluran pencernaan manusia (sebagai flora normal) atau hewan mamalia, atau bahan yang telah terkontaminasi dengan tinja manusia atau hewan, jarang sekali ditemukan dalam air dengan kualitas kebersihan yang tinggi; (2) E. coli mudah diperiksa di laboratorium dan sensitivitasnya tinggi jika pemeriksaan dilakukan dengan benar;(3) Bila dalam air tersebut ditemukan E. coli, maka air tersebut dianggap berbahaya bagi penggunaan domestik; (4) Ada kemungkinan bakteri enterik patogen yang lain dapat ditemukan bersama-sama dengan E. coli dalam air tersebut.

Page 2: Bakteri Coliform

E. coli adalah bakteri komensal pada usus manusia dan umumnya bukan patogen penyebab penyakit. Tetapi apabila di dalam air tersebut terdeteksi adanya E.coli yang bersifat fecal, apabiladikonsumsi terus-menerus dalam jangka panjang maka akan berdampak pada timbulnya penyakit seperti radang usus, diare, infeksi pada saluran kemih dan saluran empedu. Jadi, adanya  E.  coli dalam air minum menunjukkan bahwa air minum itu pernah terkontaminasi  kotoran manusia dan mungkin dapat mengandung patogen usus,  sehingga tidak layak  untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, standar air minum mensyaratkan  E. coli harus absen dalam 100 ml.

Association of Official Analytical Chemistry (AOAC). 2000. Official Methods of Analysis. Mc Graw Hill Press. Canada

Dad.2000.Bacterial Chemistry and Physiology. John Wiley & Sons, Inc., New York

Fardiaz.1989. Analisis Mikrobiologi Pangan.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan IPB. Bogor

Dwidjoseputro, D. 2003. Dasar-Dasar Mikrobiologi.Djabamtan. Jakarta.

Pelczar, M.J. dan Chan, E. C.S. 2005.Dasar-Dasar Mikrobiologi 1.Universitas  Indonesia. Jakarta.

Suriawiria, U. 1996. Mikrobiologi Umum. Alumni. Bandung.

Waluyo, L. 2007. Mikrobiologi Umum edisi revisi.UMM Press. Malang.

Wesley dan Margaret. 1990. Mikrobiologi Dasar. Jakarta. Erlangga.

Volk dan Wheeler.1998.Mikrobiologi Dasar. Erlangga. Jakarta.

2.1 Metode MPN

Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan

(presumtive test), uji konfirmasi (confirmed test), dan

uji kelengkapan (completed test). Dalam uji tahap

pertama, keberadaan coliform masih dalam tingkat

probabilitas rendah; masih dalam dugaan. Uji ini

mendeteksi sifat fermentatif coliform dalam sampel.

Page 3: Bakteri Coliform

Karena beberapa jenis bakteri selain coliform juga

memiliki sifat fermentatif, diperlukan uji konfirmasi

untuk mengetes kembali kebenaran adanya coliform dengan

bantuan medium selektif diferensial. Uji kelengkapan

kembali meyakinkan hasil tes uji konfirmasi dengan

mendeteksi sifat fermentatif dan pengamatan mikroskop

terhadap ciri-ciri coliform: berbentuk batang, Gram

negatif, tidak-berspora (Fardiaz,1989).

Output metode MPN adalah nilai MPN. Nilai MPN adalah

perkiraan jumlah unit tumbuh (growth unit) atau unit

pembentuk-koloni (colony-forming unit) dalam sampel.

Namun, pada umumnya, nilai MPN juga diartikan sebagai

perkiraan jumlah individu bakteri. Satuan yang

digunakan, umumnya per 100 mL atau per gram. Jadi

misalnya terdapat nilai MPN 10/g dalam sebuah sampel

air, artinya dalam sampel air tersebut diperkirakan

setidaknya mengandung 10 coliform pada setiap gramnya.

Makin kecil nilai MPN, maka air tersebut makin tinggi

kualitasnya, dan makin layak minum. Metode MPN memiliki

limit kepercayaan 95 persen sehingga pada setiap nilai

MPN, terdapat jangkauan nilai MPN terendah dan nilai

MPN tertinggi (FDA, 1989).

2.2 Bakteri Coliform

Page 4: Bakteri Coliform

Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan

bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya, sebenarnya,

bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya

pencemaran bakteri patogen. Penentuan coliform fekal

menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah

koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan

bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi Coliform jauh

lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi

bakteri patogenik lain. Contoh bakteri coliform adalah,

Esherichia coli dan Entereobacter aerogenes. Jadi,

coliform adalah indikator kualitas air. Makin sedikit

kandungan coliform, artinya, kualitas air semakin baik

(FRIEDHEIM, 2001).

Banyaknya kontaminan dalam air memerlukan standar

tertentu untuk menjamin kebersihannya. Air yang

terkontaminasi oleh bakteri patogen saluran cerna

sangat berbahaya untuk diminum. Hal ini dapat

dipastikan dengan penemuan organisme yang ada dalam

tinja manusia atau hewan dan yang tidak pernah terdapat

bebas di alam. Ada beberapa organisme yang termasuk

kategori ini, yaitu bakteri coliform (E. coli),

Enterococcus faecalis, Clostridium sp. Di Indonesia,

bakteri indikator air terkontaminasi adalah E. coli

(GAUSE, G. F. 1946).

Page 5: Bakteri Coliform

Terdapatnya bakteri coliform dalam air minum dapat

menjadi indikasi kemungkinan besar adanya organisme

patogen lainnya. Bakteri coliform dibedakan menjadi 2

tipe, yaitu faecal coliform dan non-faecal coliform. E.

coli adalah bagian dari faecal coliform. Keberadaan E.

coli dalam air dapat menjadi indikator adanya

pencemaran air oleh tinja. E. coli digunakan sebagai

indikator pemeriksaan kualitas bakteriologis secara

universal dalam analisis dengan alasan; a) E. coli

secara normal hanya ditemukan di saluran pencernaan

manusia (sebagai flora normal) atau hewan mamalia, atau

bahan yang telah terkontaminasi dengan tinja manusia

atau hewan; jarang sekali ditemukan dalam air dengan

kualitas kebersihan yang tinggi, b) E. coli mudah

diperiksa di laboratorium dan sensitivitasnya tinggi

jika pemeriksaan dilakukan dengan benar, c) Bila dalam

air tersebut ditemukan E. coli, maka air tersebut

dianggap berbahaya bagi penggunaan domestik, d) Ada

kemungkinan bakteri enterik patogen yang lain dapat

ditemukan bersama-sama dengan E. coli dalam air

tersebut (GAUSE, G. F. 1946).

Bakteri pembusuk ini dimasukkan ke dalam golongan

bakteri Coliform, salah satu yang termasuk didalamnya

adalah Escherichia coli. Bakteri coliform ini

Page 6: Bakteri Coliform

menghasilkan zat ethionine yang pada penelitian

menyebabkan kanker. Bakteri-bakteri pembusuk ini juga

memproduksi bermacam-macam racun seperti Indole,

skatole yang dapat menimbulkan penyakit bila berlebih

didalam tubuh (GAUSE, G. F. 1946).

Bakteri coliform merupakan parameter mikrobiologis

terpenting kualitas air minum. Kelompok bakteri

coliform terdiri atas Eschericia coli, Enterobacter

aerogenes, Citrobacter fruendii, dan bakteri lainnya.

Meskipun jenis bakteri ini tidak menimbulkan penyakit

tertentu secara langsung, keberadaannya di dalam air

minum menunjukkan tingkat sanitasi rendah. Oleh karena

itu, air minum harus bebas dari semua jenis coliform.

Semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform,

semakin tinggi pula risiko kehadiran bakteri-bakteri

patogen lain yang biasa hidup dalam kotoran manusia dan

hewan. Salah satu contoh bakteri patogen-yang

kemungkinan terdapat dalam air terkontaminasi kotoran

manusia atau hewan berdarah panas-adalah Shigella,

yaitu mikroba penyebab gejala diare, deman, kram perut,

dan muntah-muntah (Official Chemical Method, 1979)

Jenis bakteri coliform tertentu, misalnya E coli

O:157:H7, bersifat patogen dan juga dapat menyebabkan

Page 7: Bakteri Coliform

diare atau diare berdarah, kram perut, mual, dan rasa

tidak enak badan (Dad,2000).

http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/39/38

http://ejurnal.poltekkesmanado.ac.id/index.php/JKL/article/download/55/91