bakal proposal skripsi (muchammad isma'il s 0910320100)
TRANSCRIPT
PERSEPSI GURU TERHADAP PENGGUNAAN
SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI BERBASIS INTERNET
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ELEKTRONIK (E-LEARNING)
DENGAN MODEL PENDEKATAN TAM (Technology Acceptance Model)
(Studi pada Guru Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang)
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas UTS Seminar Manajemen Sistem Informasi
Pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
Muchammad Isma’il Satyawardhana
0910320100
KONSENTRASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan
dan teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan,
pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Jika dilihat
pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia semakin
berkembang. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita
untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan
dari siapa saja. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa
mempunyai dampak yang positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia
pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa
berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Saat sekarang
ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu, berbagai
aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya.
Di Indonesia yang notabenenya sebagai negara berkembang dimana ketersediaan
infrastruktur komunikasi yang masih minim mengakibatkan kesempatan setiap orang untuk
mendapatkan informasi dan pengetahuan menjadi terbatas. Ketersediaan infrastruktur ini
sangat terasa di daerah-daerah yang proses memperoleh informasinya masih terbatas. Hal ini
dikarenakan di Indonesia penyebaran teknologi informasi dan komunikasi belum merata,
sekarang ini hanya di kota-kota besar sajalah yang sudah dengan mudah menikmati dan
memanfaatkan fasilitas yang tersedia. Dengan demikian perkembangan pendidikan pun
menjadi terhambat dan juga tidak merata.
Salah satu wadah yang dirasa paling berperan dalam dunia teknologi informasi dan
komunikasi di Indonesia saat ini adalah internet. Di Indonesia terutama yang berada di kota-
kota besar sudah banyak masyarakat yang mempunyai akses internet, sehingga pemanfaatan
internet sebagai salah satu media pembelajaran dan pencarian informasi dan pengetahuan
dapat lebih maksimal walaupun akses internet di Indonesia belum sepenuhnya dapat
dirasakan semua orang.
Informasi melalui media internet, bisa menjadi salah satu kunci untuk membuat dunia
pendidikan di Indonesia mempunyai standar yang sama dengan negara lain. Dengan
menggunakan media internet, pemerintah dan institusi pendidikan sudah mulai menerapkan
pola belajar yang cukup efektif untuk diterapkan bagi masyarakat yang memiliki kendala
dengan jarak dan waktu untuk mendapatkan informasi terutama informasi dalam dunia
pendidikan. Salah satu metode yang mulai diterapkan yaitu pembelajaran electronic learning
(e-Learning). Metode e-Learning merupakan suatu metode alternatif dalam pemerataan
kesempatan dalam bidang pendidikan. Sistem ini diharapkan dapat mengatasi beberapa
masalah yang ditimbulkan akibat keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas. Metode e-
Learning sangat membantu siswa atau masyarakat dalam mempelajari hal-hal atau ilmu-ilmu
baru dengan tampilan yang lebih menarik dan mudah untuk dipahami. Dalam pengaksesan
dan pemanfaatan metode ini, peran internet sangatlah diperlukan, karena melalui internet
seseorang dapat mengirim file atau meng-upload file yang ingin dipublikasikan dan melalui
internet juga seseorang dapat mengakses file yang ingin dicari. Selain metode distance
learning, masih banyak metode-metode lain yang sangat membantu dalam meningkatkan
mutu pendidikan di Indonesia, diantaranya dengan adanya modul-modul pembelajaran gratis
yang tersedia, portal pembelajaran online,dan lain-lain.
Saat ini e-Learning sudah banyak diterima oleh masyarakat Indonesia, terbukti
dengan maraknya implementasi e-Learning di lembaga pendidikan (sekolah, training dan
universitas) maupun industri (Cisco System, IBM, HP, Oracle, dan lainya). E-Learning
merupakan suatu jenis sistem pembelajaran yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar
ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. E-
Learning adalah proses learning (pembelajaran) menggunakan/memanfaatkan Information
and Communication Technology (ICT) sebagai tools yang dapat tersedia kapanpun dan di
manapun dibutuhkan, sehingga dapat mengatasi kendala ruang dan waktu. E-Learning
memberikan harapan baru sebagai alternatif solusi atas sebagian besar permasalahan
pendidikan di Indonesia, dengan fungsi yang dapat disesuikan dengan kebutuhan, baik
sebagai suplemen (tambahan), komplemen (pelengkap), ataupun substitusi (pengganti) atas
kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang selama ini digunakan.
MAN 3 Malang sebagai “Madrasah Model”, yang artinya Madrasah yang menjadi
rujukan standar kualitas dari hampir seluruh Madrasah yang ada di Indonesia, bisa dikatakan
telah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan cukup baik. Hal ini
dibuktikan dengan pemasangan sinyal Wi-Fi yang mencakup seluruh penjuru sekolah,
pemanfaatan internet serta intranet baik oleh guru, karyawan, maupun siswa-siswi MAN 3
Malang. E-Learning pada sistem pembelajaran di MAN 3 Malang juga disediakan secara
efektif dan efisien bagi guru-guru yang mengajar, dengan adanya akses internet gratis
maupun Wi-Fi yang dapat dimanfaatkan untuk mengakses segala informasi terkait sistem
belajar-mengajar di MAN 3 Malang. Pun digunakan sebagai media komunikasi yang efektif
dan efisien dalam lingkup sekolah sehingga memungkinkan adanya interaksi antara guru
dengan murid, guru dengan karyawan, maupun antar guru itu sendiri secara elektronik.
Dengan besarnya manfaat yang dapat diperoleh terutama bagi para guru, diharapkan
fasilitas ini dapat dipergunakan dengan maksimal. Namun, pada faktanya, belum semua guru
yang memanfaatkan media E-Learning tersebut. Belum dapat diketahui secara pasti faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan media E-Learning ini oleh semua guru yang
mengajar di MAN 3 Malang. Hal tersebut yang menjadikan peneliti tertarik untuk
mengkajinya.
Terdapat banyak model yang dikembangkan oleh para peneliti untuk mengukur
penerimaan sistem informasi oleh pengguna, salam satunya adalah Technology Acceptance
Model (TAM). TAM pertama sekali diperkenalkan oleh Davis pada tahun 1986. TAM ini
merupakan pengembangan dari dari TRA (Theory of Reasoned Action), yaitu suatu model
penilaian penerimaan teknologi yang mengidentifikasi tingkat penerimaan individu terhadap
suatu teknologi. Tujuan utama TAM seperti yang dinyatakan oleh Davis adalah untuk
menjelaskan faktor yang mempengaruhi dalam penerimaan Teknologi Informasi dengan
jangkauan luas dari teknologi informasi dan populasi dari pengguna. Perbedaan mendasar
TAM dengan TRA adalah penempatan sikap-sikap dari TRA, di mana TAM
memperkenalkan dua variabel kunci, yaitu persepsi kegunaan/kemanfaatan (perceived
usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) yang memiliki
relevansi pusat untuk memprediksi sikap penerimaan pengguna (Acceptance of IT) terhadap
teknologi.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka kiranya perlu dilakukan penelitian dengan
judul “PERSEPSI GURU TERHADAP PENGGUNAAN SISTEM TEKNOLOGI
INFORMASI BERBASIS INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
ELEKTRONIK (E-LEARNING) DENGAN MODEL PENDEKATAN TAM (Technology
Acceptance Model) (Studi pada Guru Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang)”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan di atas, rumusan masalah yang diajukan
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengaruh variabel eksternal terhadap persepsi kemanfaatan dan
persepsi kemudahan dalam penggunaan Sistem Teknologi Informasi sebagai media
pembelajaran elektronik?
2. Bagaimanakah pengaruh persepsi kemudahan terhadap persepsi kemanfaatan dalam
penggunaan Sistem Teknologi Informasi sebagai media pembelajaran elektronik?
3. Bagaimanakah pengaruh persepsi kemudahan terhadap sikap dalam penggunaan
Sistem Teknologi Informasi sebagai media pembelajaran elektronik?
4. Bagaimanakah pengaruh persepsi kemanfaatan terhadap sikap dalam penggunaan
Sistem Teknologi Informasi sebagai media pembelajaran elektronik?
5. Bagaimanakah pengaruh persepsi kemanfaatan terhadap minat perilaku dalam
penggunaan Sistem Teknologi Informasi sebagai media pembelajaran elektronik?
6. Bagaimanakah pengaruh sikap penggunaan terhadap minat perilaku dalam
penggunaan Sistem Teknologi Informasi sebagai media pembelajaran elektronik?
7. Bagaimanakah pengaruh minat perilaku terhadap kondisi nyata dalam penggunaan
Sistem Teknologi Informasi sebagai media pembelajaran elektronik?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian iniadalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh variabel eksternal terhadap persepsi
kemanfaatan dan persepsi kemudahan dalam penggunaan Sistem Teknologi Informasi
sebagai media pembelajaran elektronik.
2. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh persepsi kemudahan terhadap persepsi
kemanfaatan dalam penggunaan Sistem Teknologi Informasi sebagai media
pembelajaran elektronik.
3. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh persepsi kemudahan terhadap sikap
dalam penggunaan Sistem Teknologi Informasi sebagai media pembelajaran
elektronik.
4. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh persepsi kemanfaatan terhadap sikap
dalam penggunaan Sistem Teknologi Informasi sebagai media pembelajaran
elektronik.
5. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh persepsi kemanfaatan terhadap minat
perilaku dalam penggunaan Sistem Teknologi Informasi sebagai media pembelajaran
elektronik.
6. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh sikap penggunaan terhadap minat
perilaku dalam penggunaan Sistem Teknologi Informasi sebagai media pembelajaran
elektronik.
7. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh minat perilaku terhadap kondisi nyata
dalam penggunaan Sistem Teknologi Informasi sebagai media pembelajaran
elektronik.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis:
Bagi peneliti, dapat memperluas wawasan mengenai Manajemen Sistem
Informasi terutama pemanfaatan STI dalam bidang pendidikan.
Dapat menjadi referensi bagi penelitian-penelitian berikutnya yang relevan.
2. Manfaat Praktis:
Bagi guru MAN 3 Malang, dapat menjadi bahan referensi agar penggunaan STI
sebagai media pembelajaran elektronik semakin optimal.
Bagi mahasiswa, dapat menjadi bahan rujukan teori untuk menerapkan STI
sebagai penunjang pendidikan.
Bagi institusi, dapat menjadi tolok ukur dalam meningkatkan kualitas pendidikan
di Indonesia menggunakan STI.
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Kerangka Empiris
Penelitian-penelitian terdahulu
B. Kerangka Teoritis
1. Sistem Teknologi Informasi
a. Pengertian Sistem Teknologi Informasi
b. Komponen Sistem Teknologi Informasi
c. Klasifikasi Sistem Teknologi Informasi
2. Internet
a. Sejarah Internet
b. Pengertian Internet
c. Istilah-istilah yang digunakan dalam Internet
d. Aplikasi Internet
3. E-Learning
a. Definisi E-Learning
b. Gambaran umum E-Learning
c. Minat pemanfaatan E-Learning
4. Teori Dasar Pemanfaatan Teknologi
a. Theory of Reasoned Action (TRA)
b. Technology Acceptance Model (TAM)
c. TAM yang dikembangkan
5. Hipotesis Penelitian
H1 : Variabel eksternal berpengaruh signifikan terhadap persepsi kemanfaatan dan
persepsi kemudahan dalam penggunaan Sistem Teknologi Informasi sebagai
media pembelajaran elektronik.
H2 : Persepsi kemudahan berpengaruh signifikan terhadap persepsi kemanfaatan
dalam penggunaan Sistem Teknologi Informasi sebagai media pembelajaran
elektronik.
H3 : Persepsi kemudahan berpengaruh signifikan terhadap sikap dalam penggunaan
Sistem Teknologi Informasi sebagai media pembelajaran elektronik.
H4 : Persepsi kemanfaatan berpengaruh signifikan terhadap sikap dalam
penggunaan Sistem Teknologi Informasi sebagai media pembelajaran
elektronik.
H5 : Persepsi kemanfaatan berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku dalam
penggunaan Sistem Teknologi Informasi sebagai media pembelajaran
elektronik.
H6 : Sikap penggunaan berpengaruh signifikan terhadap minat perilaku dalam
penggunaan Sistem Teknologi Informasi sebagai media pembelajaran
elektronik.
H7 : Minat perilaku berpengaruh signifikan terhadap kondisi nyata dalam
penggunaan Sistem Teknologi Informasi sebagai media pembelajaran
elektronik.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka jenis
penelitian yang akan digunakan adalah penelitian Deskriptif Kuantitatif. Pengertian dari
metode deskriptif menurut Sugiyono (2005:21), adalah:
“Metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil
penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.”
Sedangkan pengertian kuantitatif menurut Sugiyono (2007:13), adalah:
“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.”
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif karena bertujuan
untuk memberikan gambaran yang cukup jelas atas masalah yang diteliti mengenai persepsi
guru berdasarkan data yang dikumpulkan secara sistematis selama penelitian dengan
mengadopsi TAM (Technology Acceptance Model).
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian akan dilakukan di lingkungan sekolah MAN 3 Malang yang
berlokasi di Jalan Bandung 7 Malang. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut karena peneliti
ingin mengetahui bagaimana persepsi para guru terhadap penggunaan STI berbasis internet
sebagai media pembelajaran elektronik dengan pendekatan TAM. Selain itu, infrastruktur STI
di MAN 3 Malang cukup memadai untuk tingkat MA.
C. Konsep, Variabel, dan Skala Pengukuran
1. Konsep yang digunakan adalah pendekatan TAM (Technology Acceptance Model).
2. Variabel pada penelitian ini adalah variabel eksternal (X1), persepsi kemudahan
penggunaan (X2), persepsi kemanfaatan (X3), sikap penggunaan (Y1), minat perilaku
(Y2), dan kondisi nyata penggunaan (Y3).
Variabel Eksternal (X1)
X1.1 Penerapan E-Learning memiliki tingkat kerumitan yang cukup tinggi terutama
bagi guru senior. (Ya atau Tidak)
X1.2 Memiliki pengalaman dalam menerapkan E-Learning. (Ya atau Tidak)
X1.3 Bersedia menerapkan E-Learning pada kegiatan sekolah yang bersangkutan.
(Ya atau Tidak)
X1.4 Penerapan E-Learning dilakukan baik oleh bapak maupun ibu guru. (Ya atau
Tidak)
Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2)
X2.1 Penerapan E-Learning mudah untuk dipelajari para guru. (Ya atau Tidak)
X2.2 Penerapan E-Learning mudah diakses dari lokasi manapun. (Ya atau Tidak)
X2.3 Penerapan E-Learning mudah dikoneksikan dengan internet. (Ya atau Tidak)
Persepsi Kemanfaatan (X3)
X3.1 E-Learning dapat digunakan untuk mendistribusikan materi pelajaran dari guru
kepada siswa secara efektif dan efisien. (Ya atau Tidak)
X3.2 E-Learning dapat meningkatkan produktivitas para guru dalam menyajikan
materi pembelajaran. (Ya atau Tidak)
X3.3 E-Learning dapat meningkatkan skill dan kemampuan para guru dalam
menggunakan Sistem Teknologi Informasi berbasis Internet. (Ya atau Tidak)
X3.4 E-Learning dapat meningkatkan kinerja para guru dalam kegiatan belajr
mengajar di MAN 3 Malang. (Ya atau Tidak)
Sikap Penggunaan (Y1)
Y1.1 Para guru merasa senang dengan adanya penerapan E-Learning. (Ya atau
Tidak)
Y1.2 Para guru dapat menerima dengan baik adanya penerapan E-Learning. (Ya atau
Tidak)
Y1.3 Para guru merasa bosan dengan adanya penerapan E-Learning. (Ya atau Tidak)
Minat Perilaku (Y2)
Y2.1 Memiliki rencana untuk terus menerapkan E-Learning dalam pembelajaran. (Ya
atau Tidak)
Y2.2 Merekomendasikan E-Learning kepada guru yang belum menerapkannya. (Ya
atau Tidak)
Kondisi Nyata Penggunaan (Y3)
Y3.1 E-Learning benar-benar diterapkan secara baik oleh para guru MAN 3 Malang.
(Ya atau Tidak)
Y3.2 Para guru sering menerapkan E-Learning dalam kegiatan belajar mengajar di
MAN 3 Malang. (Ya atau Tidak)
Y3.3 Para guru merasa puas dan merasa pekerjaannya termudahkan dengan
penerapan E-Learning dalam kegiatan belajar mengajar di MAN 3 Malang. (Ya atau
Tidak)
3. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Menurut
Sugiyono (2009:134), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
1. Data primer yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli
(responden-tidak melalui media perantara).
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan orang yang melakukan
penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.
E. Metode Pengumpulan Data
Kegiatan pengumpulan data merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam
penelitian, karena dari kegiatan ini akan diperoleh data yang disajikan sebagai hasil dari
penelitian yang selanjutnya data tersebut akan dianalisa lebih lanjut. Dalam penelitian skripsi
ini, data dikumpulkan menggunakan metode sebagai berikut :
1. Wawancara
Melakukan wawancara secara langsung dengan pihak yang berwenang yang ada
dalam organisasi.
2. Dokumentasi
Melakukan pengumpulan data dengan melihat dan mencatat langsung dari data yang
sudah ada dan tersedia ditempat penelitian. Dengan mempelajari catatan-catatan atau
dokumen-dokumen pada masa lalu serta arsip-arsip perusahaan (data penjualan, dan
data keuangan yang ada hubungannya dengan organisasi).
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena
alam maupun sosial yang diamati. Sesuai dengan teknik pengumpulan data, maka instrumen
penelitian yang digunakan adalah :
1. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan alat bantu kertas sebagai catatan bagi peneliti yang berisi
tentang pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada pihak organisasi dan
diharapkan ada umpan balik dari pihak yang terkait.
2. Pedoman dokumentasi
Merupakan instrumen penelitian yang berupa catatan-catatan yang ada di tempat
penelitian yang berisi data-data pendukung yang dapat digunakan sebagai sumber data
dari peneliti seperti alat tulis menulis.
G. Teknik Analisis Data
“Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
maupun orang lain”(Sugiyono, 2010:244).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data:
1. Uji Validitas
Untuk menguji apakah instrumen yang digunakan, dalam hal ini angket memenuhi
persyaratan validitas. Menurut Gronlund dan Linn (1990) Validitas adalah
ketepatan interpretasi yang dibuat dari hasil pengukuran atau evaluasi. Menurut
Sugiyono (2006) Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan
terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan
instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Sugiono (2005) dalam Suharto (2009) Reliabilitas adalah serangkaian
pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran
yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Menurut Husaini
(2003) Uji reliabilitas adalah proses pengukuran terhadap ketepatan (konsisten) dari
suatu instrumen. Pengujian ini dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang
digunakan merupakan sebuah instrumen yang handal, konsistensi, stabil dan
dependibalitas, sehingga bila digunakan berkali-kali dapat menghasilkan data yang
sama. Tujuan dari uji reliabilitas: Menunjukkan konsistensi skor-skor yang diberikan
skorer satu dengan skorer lainnya. Tujuan dari uji reliabilitas ini adalah untuk
menunjukkan konsistensi skor-skor yang diberikan skorer satu dengan skorer lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.dedeyahya.com/2011/10/perkembangan-tik-di-bidang-pendidikan.html
http://research.amikom.ac.id/index.php/JD/article/download/464/94
Jogiyanto, 2007, SISTEM INFORMASI KEPERILAKUAN, Yogyakarta, Penerbit Andi
Sugiyono, Dr. 2010. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit
ALFABETA