baju kombo

4
Baju Kombo Baju Kombo merupakan pakaian kebesaran kaum wanita Buton yang terbuat bahan dasar kain satin dengan warna dasar putih yang dihiasi dengan manik-manik, benang emas atau perak serta berbagai ragam hiasan yang terbuat dari emas, perak maupun kuningan. Pakaian ini terdiri atas baju dengan bawahan sarung yang disebut Bia Ogena (sarung besar). Pemilihan warna putih pada baju kombo diunakan sebagai lambang kesucian, kepolosan wanita Buton, serta harapan- harapan atas kebaikan, kesuburan, dan kesejahteraan. Baju Kaboroko Berbeda dengan baju Buton lainnya, baju kaboroko mempunyai kerah yang disertai dengan berbagai macam hiasan dan aksesoris, serta empat buah kancing logam pada leher sebelah kanan dan tujuh buah kancing pada lengan baju . Penggunaan baju kaboroko dipadukan dengan Samasili Kumbaea atau Bia-Bia Itanu yaitu berupa sarung yang memiliki lapisan dalam berwarna putih dan lapisan luar berwarna dasar hitam dengan corak garis-garis. Penggunaan baju Kaboroko bagi wanita Buton digunakan sebagai pembeda strata sosial masyarakat setempat. Makna yang tersimpan dibalik penggunaan baju kaboroko adalah sebagai perlindungan terhadap hak dan kewajiban serta tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesejahteraan hidup dalam bermasyarakat dan bernegara.

Upload: dedi-lagunturu

Post on 21-Nov-2015

277 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ayo

TRANSCRIPT

Baju KomboBajuKombo merupakan pakaian kebesaran kaum wanita Buton yang terbuat bahan dasarkainsatin dengan warna dasar putih yang dihiasi dengan manik-manik, benang emas atau perak serta berbagai ragam hiasan yang terbuat dari emas, perak maupun kuningan. Pakaian ini terdiri atasbajudengan bawahan sarung yang disebut Bia Ogena (sarung besar). Pemilihan warna putih padabajukombo diunakan sebagai lambang kesucian, kepolosan wanita Buton, serta harapan-harapan atas kebaikan, kesuburan, dan kesejahteraan.

Baju KaborokoBerbeda denganbajuButon lainnya,bajukaboroko mempunyai kerah yang disertai dengan berbagai macam hiasan dan aksesoris, serta empat buah kancing logam pada leher sebelah kanan dan tujuh buah kancing pada lenganbaju. Penggunaanbajukaboroko dipadukan dengan Samasili Kumbaea atau Bia-Bia Itanu yaitu berupa sarung yang memiliki lapisan dalam berwarna putih dan lapisan luar berwarna dasar hitam dengan corak garis-garis. PenggunaanbajuKaboroko bagi wanita Buton digunakan sebagai pembeda strata sosial masyarakat setempat. Makna yang tersimpan dibalik penggunaanbajukaboroko adalah sebagai perlindungan terhadap hak dan kewajiban serta tanggung jawab terhadap keselamatan dan kesejahteraan hidup dalam bermasyarakat dan bernegara.

Baju KambowaKambowa merupakaan pakaian adat Buton berbentuk ponco dan tidak memiliki kerah yang digunakan oleh para ibu, gadis maupun anak-anak dalam berbagai upacara adat maupun sebagai pakaian hari-hari pada masa lampau. Bagi kaum bangsawan penggunaanbajuKambowa ini biasa dipadukan dengankainsarung yang terdiri dari tiga lapis, sedang untuk rakyat biasa hanya menggunakan satu lapis sarung.

Baju Perangkat Adat (Pakeana Syara)Seperti namanya pakaian ini digunakan oleh para perangkat adat agama masjid agung Keraton Buton, Sultan dan Perangkat adat lainnya. Pakeana Syara merupakan pakaian penutup tubuh berbentuk jubah lengan panjang yang dihiasi dengan motif tenunan tradisional Buton berupa garis-garis yang membujur dan melingkar. Penggunaan motif hias berupa garis tersebut merupakan simbol kepatuhan terhadap hukum adat dan agama yang wajib untuk dijalankan.

Pakaian Ajo TandakiPakaian Ajo Tandaki terdiri dari selembar kain besar (Bia Ibeloki) berwarna hitam yang hanya dililitkan pada sekujur tubuh pemakainya. Pakaian yang sangat mirip dengan pakaian ihram jemaah haji ini biasa digunakan oleh seorang anak laki-laki ketika akan diislamkan (disunat) bahkan bisa juga dikenakan oleh pria yang akan menikah. Kelengkapan pakaian terdiri dari Tandaki (semacam mahkota) yang dibentuk dengan berbagai hiasan serta ikat pinggang yang diukir dengan kalimat Tauhid dan sebilah keris.