bajbb i

Upload: tony-netho-salakay

Post on 03-Mar-2016

56 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

hvh

TRANSCRIPT

2

5

BAB IPENDUHULUAN

1.1 Latar Belakang Kebanyakan pasien yang mengalami trauma berat dilarang untuk dipindahkan ke meja pemeriksaan atau kondisi dari pasien tersebut tidak memungkinkan untuk dipindah, sehingga pemeriksaan akan sulit dilakukan. Pada pasien dengan kondisi trauma, pergerakan dari pasien selalu menjadi pertimbangan. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan waktu sesingkat mungkin dalam setiap pemeriksaan kecuali bila dibutuhkan teknik pernafasan. Bagi pasien yang masih sadarkan diri sering kali mengalami kesakitan yang luar biasa dan tidak mampu bekerja sama pada saat pemeriksaan berlangsung (Ballinger, 2003) Pasien dengan kondisi trauma cranium, pemeriksan radiografi yang dapat dilakukan yaitu dengan proyeksi AP maupun Lateral. Apabila kondisi pasien memungkinkan pada saat pemeriksaan, hati-hati dan secara perlahan pindahkan pasien ke meja pemeriksaan menggunakan alat immobilisasi dan teknik pemindahan yang tepat. Jika tidak ada perangkat tersebut maka dokter harus hati-hati dalam mengangkat cranium pasien sementara radiographer memposisikan IR di bawah pasien. Pasien pada umumnya mengenakan collar neck sehingga pada saat pemeriksaan upayakan agar bahu pasien harus rileks dan pastikan pandangan pasien lurus kedepan tanpa rotasi cranium, kemudian letakan IR di bawah bahu (Ballinger, 2003) Pemeriksaan radiografi cranium mempunyai berbagai proyeksi, diantaranya AP Axial (Towne method), Lateral, PA Axial (Caldwell method), PA dan untuk proyeksi khusus dibuat proyeksi Submentovertex (SMV), PA Axial (Haas method).Jika pasien dalam keadaan trauma atau non kooperatif proyeksi yang dibuat AP, AP Axial 15,AP Axial 30 (Towne method) dan Lateral Cross table. (Bontrager, 2010). Bila kerjasama dengan pasien baik, maka pemeriksaan radiografi tetap memerlukan alat bantu. Alat bantu tersebut bertujuan untuk membantu kinerja radiografer dalam memposisikan pasien dan untuk kenyamanan pasien sehingga akan diperoleh radiograf yang maksimal dari suatu pemeriksaan. Terdapat berbagai macam alat bantu pemeriksaan radiografi, antara lain Tam-em board and Plexiglas hold-down paddle, Pigg-O-Stat, Sandbags, Tape, Stockinette, Ace Bandage, Compression Bands and Head Clamps dan Weighted Angle Block As Head Clamps (Bontrager, 2010). Kegunaan alat bantu tersebut ada yang bersifat spesifik yaitu hanya dapat digunakan pada pemeriksaan tertentu saja, sebagai contoh tam-em board sebagai alat bantu pemeriksaan untuk pasien pediatrik pada posisi supine, pigg-o-stat yang merupakan alat bantu pemeriksaan proyeksi erect abdomen dan thorax pediatrik, weighted angle blocks as head clamps untuk pemeriksaan kepala. Terdapat pula alat bantu pemeriksaan yang dapat dipergunakan untuk membantu sebagian besar pemeriksaan radiografi bagian tubuh manusia seperti sandbags. Dari pengamatan penulis selama menjalani praktek kerja lapangan di RSK Ngesti Waluyo Parakan penanganan pasien pada pemeriksaan cranium proyeksi AP dan Lateral dengan kondisi pasien trauma dan non kooperatif terdapat beberapa kendala dalam hal ini penempatan kaset untuk pengambilan gambar radiograf proyeksi AP dan Lateral dimana peletakan kaset di bagian belakang kepala pasien pada saat pengambilan gambar radiograf proyeksi AP dinilai hanya akan menambah rasa sakit akibat trauma yang di alami karena kaset tersebut terbuat dari bahan yang keras dan untuk pengambilan gambar radiograf proyeksi Lateral juga memiliki kendala tersendri, dimana penempatan kaset yang dimasukan ke dalam standar kaset yang di letakan di brankard pasien dapat membahayakan pasien itu sendiri mengingat permukaan brankar pasien yang tidak rata mengakibatkan tidak seimbangnya standar kaset sehingga dapat menimpa kepala pasien dan semakin memperparah kondisi pasien. Berdasarkan fakta di atas, penulis ingin memberikan pemecahan dari masalah yang ada dengan merancang sebuah alat bantu fiksasi pada pemeriksaan cranium dengan menggunakan proyeksi AP dan Lateral pada pasien trauma dan non kooperatif untuk memudahkan memposisikan pasien dan kenyamanan pasien di Instalasi Radiologi RSK Ngesti Waluyo Parakan .Permasalahan tersebut dapat diminimalkan dan akan dikaji lebih lanjut oleh penulis dalam sebuah penelitian yang berjudul RANCANG BANGUN ALAT BANTU FIKSASI CARNIUM PROYEKSI ANTERO POSTERIOR DAN LATERAL UNTUK PASIEN TRAUMA DAN NON KOOPERATIF DI INSTALASI RADIOLOGI RSK NGESTI WALYU PARAKAN1.2 Rumusan Masalah Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis membatasi masalah yang akan dikemukakan. Adapun rumusan masalahnya adalah :1.2.1 Bagaimana prosedur rancang bangun alat bantu fiksasi cranium proyeksi Antero Posterior dan Lateral untuk pasien trauma dan non kooperatif di Instalasi Radiologi RSK Ngesti Waluyo Parakan?1.2.2 Bagaimana uji fungsi alat bantu fiksasi fiksasi cranium proyeksi Antero Posterior dan Lateral untuk pasien trauma dan non kooperatif di Instalasi Radiologi RSK Ngesti Waluyo Parakan?1.3 Tujuan PenelitianTujuan yang ingin dicapai penulis dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah :1.3.1 Untuk mendeskripsikan prosedur pembuatan rancang bangun alatbantu fiksasi carnium proyeksi antero posterior dan lateral untuk pasien trauma dan non kooperatif di Instalasi Radiologi RSK Ngesti Walyu Parakan.1.3.2 Untuk mengetahui hasil uji fungsi alat bantu fiksasi carnium proyeksi antero posterior dan lateral untuk pasien trauma dan non kooperatif di Instalasi Radiologi RSK Ngesti Walyu Parakan.1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang ingin diperoleh penulis dari Karya Tulis Ilmiah ini yaitu :1.4.1 Manfaat Teoritis Menambah pengetahuan mengenai alat bantu fiksasi carnium proyeksi antero posterior dan lateral untuk pasien trauma dan non kooperatif di Instalasi Radiologi RSK Ngesti Walyu Parakan. dan menambah pengetahuan cara kerja alat tersebut untuk membantu pemeriksaan radiografi cranium bagi Rumah Sakit dan Institusi STIKES Widya Husada Semarang.1.4.2 Manfaat Praktis Sebagai referensi ilmiah, informasi dan sebagai alatpembelajaran untuk institusi pendidikan STIKES Widya Husada Semarang khususnya Prodi D-III Teknik Rontgen mengenai alatbantu pada pemeriksaan radiografi cranium 1.5Keaslian PenelitianNo.Penelitiandan TahunJudulpenelitianRumusan Masalahdan MetodeHasil Penelitian

1JhonHadearonSaragih (2015)ProdiD IIITeknik Rontgen STIKES Widya HusadaSemarangRancang Bangun Alat Bantu Fiksasi Pada Pemeriksaan ColumnaVertebraeCervical UntukProyeksi RPO dan LPO Berdiri

Bagaimana prosedur rancang bangun alat bantu fiksasi padapemeriksaan columna vertebrae cervical untuk proyeksi RPO danLPO berdiri?

Bagaimana uji fungsi alat bantu fiksasi pada pemeriksaan columna VertebraecervicaluntukproyeksiRPOdanLPOberdiri Metode : Kuantitatif pendekataneksperimental

Alat tersebut dapat digunakan untuk mendukung kerjaradiografer dan membantupemeriksaan columna vertebrae cervical untuk proyeksi RPO dan LPOberdiri.

2Okky (2012)ProdiDIIITeknikRontgenSTIKESWidyaHusada SemarangRancang Bangun Alat Bantu Pemeiksaan Tulang Wajah Reverse Waters dan Facial Bone Lateral Pada Pasien Trauma

Bagaimana prosedur rancang bangun alat bantu pemeiksaan tulang wajah Reverse Waters dan Facial Bone Lateral pada pasien trauma?

Bagaimana uji fungsi a alat bantu pemeiksaan tulang wajah Reverse Waters dan Facial Bone Lateral pada pasien trauma?

Metode : Kuantitatif pendekataneksperimental

Alat tersebut dapat digunakan untuk mendukung kerjaradiografer dan membantupemeriksaantulang wajah Reverse Waters dan Facial Bone Lateral pada pasien trauma?

1