baja tekban

6
BAJA YUSNIA SATYAWATI H I0211061 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Upload: yusnia-satyawati-hardiningtyas

Post on 24-Apr-2015

52 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAJA Tekban

BAJA

YUSNIA SATYAWATI H

I0211061

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Page 2: BAJA Tekban

Sifat-Sifat Baja Elastis

sifat bahan baja yang mengalami pembebanan sampai batas tertentu yang mengakibatkan bahan baja mengalami perubahan bentuk, tetapi setelah pembebanan dihentikan maka bahan baja akan kembali ke bentuk semula.

Platis

kemampuan suatu bahan untukberubah bentuk secara permanen setelah diberi beban. Logam yang ditambahkan berupa nikel, vanadium, titanium, tungsten, chrome dsb akan meningkatkan nilai batas mulur. Hal tersebut disebabkan dengan penambahan logam yang memiliki batas mulur tinggi akan menghasilkan baja paduan yang batas mulurnya tinggi pula.

Kekerasan

tidak mudah mengalami cacat kalau terkena benturan. Jadi, bahan baja ini cukup keras tetapi elastis.

Dapat ditempa

pada keadaan pijar/lembek karena dipanasi maka mudah ditempa sehingga dapat merubah bentuknya. Tetapi pada keadaan dingin/selesai dipanasi kekuatannya tidak berubah.

Kekuatan

mempunyai sifat kekuatan yang tinggi untuk menahan tarik, tekan, lenturan, dan geseran.

Page 3: BAJA Tekban

TEGANGAN PADA BAJA

TEGANGAN DASARMenurut PPBBI, tegangan dasar didefenisikansebagai tegangan leleh dibagi faktor keamananyang nilainya SF = 1.5Hal ini diharapkan agar tegangan yang terjadipada struktur tidak melampaui batas elastis,sehingga batang struktur selalu kembali kebentuk semula pada saat tidak ada pembebanan.

TEGANGAN LELEHMenurut PPBBI, tegangan leleh didefenisikansebagai tegangan yang menyebabkan regangantetap sebesar 0.2%

Page 4: BAJA Tekban

Tegangan leleh dan tegangan dasar menurut PPBBI (Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia), tahun 1984

Macam Baja

Tegangan Leleh Tegangan Dasar

Kg/cm2 MPa Kg/cm2 MPa

Bj.33 2000 200 1333 133,3

BJ.34 2100 210 1400 140,0

Bj.37 2400 240 1600 160,0

Bj.41 2500 250 1666 166,6

Bj.44 2800 280 1867 186,7

Bj.50 2900 290 1933 193,3

Bj.52 3600 360 2400 240,0

Page 5: BAJA Tekban

TEGANGAN IJIN

Tegangan Ijin Tarik

Tegangan tarik adalah gaya yang terjadi pada batang baja yang dapatmengakibatkan putusnya batang baja tersebut. Sedangkan yang dimaksuddengan tegangan ijin tarik adalah batas besarnya gaya tarik yang bolehditerima oleh batang baja, yaitu tidak boleh lebih besar dari tegangan dasaruntuk penampang penuh dan tidak boleh lebih besar dari 0,75 kali daritegangan dasar untuk penampang berlubang, yang untuk setiap jenis bajaberbeda. Tegangan tarik dihitung rata-rata pada penampang dengan standardluas Cm2, sesuai dengan standard tegangan ijinnya.

Tegangan Ijin Tekan

Tegangan tekan adalah gaya pada batang baja yang dapatmengakibatkan tertekuk dan putusnya batang baja akibat dari tekukantersebut. Sedangkan yang dimaksud dengan Tegangan Ijin Tekan adalahbatas besarnya gaya tekan yang boleh diderita/diterima oleh batang baja yangdidasarkan pada jenis dan kelangsingannya menurut ketetapan tegangandasar.

Page 6: BAJA Tekban

KUALITAS BAJA

Berdasarkan persentase zat arang yang dikandung, baja dapat dikategorikan sebagaiberikut :

1. Baja dengan persentase zat arang rendah (low carbon steel) yakni lebih kecil dari0.15 %.

2. Baja dengan persentase zat arang ringan (mild carbon steel) yakni 0.15 %-0.29 %.3. Baja dengan persentase zat arang sedang (medium carbon steel) yakni 0.30 % -

0.59 %.4. Baja dengan persentase zat arang tinggi (High carbon steel) yakni 0.60 % - 1.7 %.

Baja untuk bahan struktur termasuk kedalam baja yang persentase zat arang yangringan (mild carbon steel), semakin tinggi kadar zat arang yang terkandungdidalamnya, maka semakin tinggi nilai tegangan lelehnya.Menurut PPBBG, baja struktur dapat dibedakan berdasarkan kekuatannya menjadibeberapa jenis yaitu Bj 34, Bj 37, BJ 41, Bj 44, Bj 50, dan Bj 52.