bahwa dengan semakin di kabupaten - biro · pdf filelimbah b3 yang dilakukan oleh penghasil...

19
PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR Ib TAHUN 2OI2 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. Mengingat : 1. b. BUPATI LAMONGAN, bahwa lingkungan hidup perlu dijaga kelestariannya sehingga tetap mampu menunjang pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan; bahwa dengan semakin meningkatnya pembangunan di Kabupaten Lamongan, khususnya dibidang industri, semakin meningkat pula jumlah limbah yang dihasilkan, termasuk limbah E}3 yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dan membahayakan kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya; bahwa untuk mencegah terjadinya dampak yang ditimbulkan dari kegiatan pengelolaan limbah 83, diperlukan pengawasan secara terpadu; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, huruf b dan huruf c, maka dalam rangka pengendalian dan pengawaszln akibat Pengelolaan limbah B3 di Kabupaten Lamongan, dan untuk .melaksanakan ketentuan Pasal 59 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO9 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun di Kabupaten Lamongan. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten di Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Diumumkan dalam Berita Negara pada tanggal 8 Agustus 1e50); c. d. 2.

Upload: dodiep

Post on 16-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: bahwa dengan semakin di Kabupaten - Biro · PDF filelimbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan ... menyerahkannya kepada pengangkut atau pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGANNOMOR Ib TAHUN 2OI2

TENTANG

PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUNDI KABUPATEN LAMONGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menimbang : a.

Mengingat : 1.

b.

BUPATI LAMONGAN,

bahwa lingkungan hidup perlu dijagakelestariannya sehingga tetap mampu menunjangpelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan;bahwa dengan semakin meningkatnyapembangunan di Kabupaten Lamongan,khususnya dibidang industri, semakin meningkatpula jumlah limbah yang dihasilkan, termasuklimbah E}3 yang dapat menimbulkan kerusakanlingkungan hidup dan membahayakan kesehatanmanusia dan makhluk hidup lainnya;bahwa untuk mencegah terjadinya dampak yangditimbulkan dari kegiatan pengelolaan limbah 83,diperlukan pengawasan secara terpadu;bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud huruf a, huruf b dan huruf c, makadalam rangka pengendalian dan pengawaszlnakibat Pengelolaan limbah B3 di KabupatenLamongan, dan untuk .melaksanakan ketentuanPasal 59 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO9tentang Perlindungan dan PengelolaanLingkungan Hidup, dipandang perlu menetapkanPeraturan Daerah tentang Pengelolaan LimbahBahan Berbahaya dan Beracun di KabupatenLamongan.

Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentangPembentukan Daerah-Daerah Kabupaten diLingkungan Propinsi Jawa Timur (Diumumkandalam Berita Negara pada tanggal 8 Agustus1e50);

c.

d.

2.

Page 2: bahwa dengan semakin di Kabupaten - Biro · PDF filelimbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan ... menyerahkannya kepada pengangkut atau pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau

2

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentangHukum Acara Pidana (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1981 Nomor 76, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor3O2e);Undang-Undang Nomor 5 Tahun I9B4 tentangPerindustrian (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1984 Nomor 22, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor327a).;Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentangPemerintahan Da.erah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO4 Nomor !25, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor4437) sebagaimana telah diubah, terakhir denganUndang-Undang Nomor 12 Tahun 2OOB(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 48aa\Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2OOT tentangPenataan Ruang (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OOT Nomor 68, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomora72sl;Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO9 tentangPerlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2OO9 Nomor l4O, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5059);Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2oll tentangPembentukan Peraturan Perundang-Undangan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2OLl Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 523fl;Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahayadan Beracun (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun L999 Nomor 3 1, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor3815) sebagaimana telah diubah denganPeraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun lggg(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1999 Nomor 32, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3910);Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005tentang Pedoman Pembinaan dan PengawasanPenye lenggaraan Peme rintahan D aerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 20OS Nomor165, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nornor a593);

9.

10.

Page 3: bahwa dengan semakin di Kabupaten - Biro · PDF filelimbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan ... menyerahkannya kepada pengangkut atau pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau

3

ll.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2OOTtentang Pembagian Urusan pemerintahan antaraPemerintah, Pemerintahan Daerah provinsi, danPemerintahan Daerah Kabupate n / Kota (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2OOZ Nomor g2,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor a737);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 2Z Tahun 2Ol2tentang lzin Lingkungan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2Ol2 Nomor 4g,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5285);

13. Peraturan Menteri Negara Lingkungan HidupNomor 18 Tahun 2OO9 tentang Tata CaraPerrzinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahayadan Beracun;

14. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 30Tahun 2OO9 tentang Tata Laksana Perizinan danPengawasan Pengelolaan Limbah BahanBerbahaya dan Beracun serta PengawasanPemulihan Akibat Pencemaran Limbah BahanBerbahaya dan Beracun oleh Pemerintah Daerah;

15. Keputusan Kepala Bappedal Nomor 1 Tahun 1995tentang Tata Cara dan Persyaratan TeknisPengumpulan dan Penyimpanan Limbah BahanBerbahaya dan Beracun;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor10 Tahun 1987 tentang Penyidik Pegawai NegeriSipil (Lembaran Daerah Kabupaten LamonganTahun 1988 Nomor LIC);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor22 Tahun 2OOT tentang Urusan PemerintahanDaerah Kabupaten Lamongan (Lembaran DaerahKabupaten Lamongan Tahun 2OOT Nomor l6lE)1,

18. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 4Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata KerjaLembaga Teknis Daerah (Lembaran DaerahKabupaten Lamongan Tahun 2008 Nomor 5)sebagaimana telah diubah dengan PeraturanDaerah Kabupaten Lamongan Nomor 2 Tahun2OlL (Lembaran Daerah Kabupaten LamonganTahun 2oll Nomor 2);

19. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor11 Tahun 2008 tentang Pengendalian danPelestarian Lingkungan Hidup KabupatenLamongan;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor15 Tahun 2OlL tentang Rencana Tata RuangWilayah Kabupaten Lamongan Tahun 2O11-2031(Lernbaran Daerah Kabupaten Larnongan Tahun20ll Nomor 15).

Page 4: bahwa dengan semakin di Kabupaten - Biro · PDF filelimbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan ... menyerahkannya kepada pengangkut atau pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau

4

Menetapkan

Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KABUPATEN LAMONGANdan

BUPATI LAMONGAN

MEMUTUSKAN:

: PERATURAN DAERAH TENTANG PENGELOLAANLIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DIKABUPATEN LAMONGAN.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah, adalah Kabupaten Lamongan.2. Pemerintah Daerah, adalah pemerintah Kabupaten Lamongan.3. Kepala Daerah, adatah Bupati Lamongan.4. Instansi Pengelola Lingkungan Hidup, adalah Badan Lingkungan

Hidup Kabupaten Lamongan.5. Instansi Perizinan, adalah Badan Penanaman Modal dan perizinan

Kabupaten Lamongan.6. Lingkungan Hidup, adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,

keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunva,yang mempengaryhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraanmanusia serta makhluk hidup lain.

7. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat 83, adalahsetiap bahan yang karena sifat dan/atau

- konsentrasi dan/atau

jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapatmencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup dan dapatmembahayakan kesehatan, kelangsungan hidup manusia sertamakhluk hidup lain.

8. Limbah 83, adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yangmengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifaidan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik

".ir..r" langsungmaupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakanlingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup,kesehatan, kelangsunga.n hidup manusia serta makhluk hidrip lain.9. Pengelolaan Limbah 83, adalah rangkaian kegiatan yang mencakupreduksi, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pEmanfaatan,pengolahan dan penimbunan limbah 83.

10. Penghasil limbah 83, adalah setiap orang/badan hukum yang usahadan/atau kegiatannya menghasilkan limbih eg.

11. Pengangkut limbah E}3, adalah badan usaha yang melakukan kegiatanpengangkutan limbah E}3.

12. Pemanfaat limbah 83, adalah badan usaha yang melakukan kegiatanpemanfaatan limbah 83.

13. Pengolah limbah 83, adalah badan usaha yang rnengoperasikan sara.napengelolaan limbah 83.

14. Penimbun limbah 83, adalah badan usaha yang melakukan kegiatanpenimbunan limbah 83.

15. Pengawas, adalah pejabat yang bertugas di instansi yang bertanggungjawab melaksanakan pengawasan pengelolaan limbah gsl

Page 5: bahwa dengan semakin di Kabupaten - Biro · PDF filelimbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan ... menyerahkannya kepada pengangkut atau pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau

5

16. Penyimpanan limbah E}3, adalah kegiatan menyimpan limbah 83 yangdilakukan oleh penghasil dan/atau pengumpul dan/atau pem"rr""tdan/atau pengolah dan/atau penimbun limbah El3 dengan maksudmenyimpan sementara.

17. Tempat penyimpanan sementara limbah E}3 yang selanjutnya disingkatTPS limbah 83, adalah tempat atau bangunan untuk menyim-panlimbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan/atau pengumpuldan/atau pemanfaat danlatau pengolah dan /atau'penimbun limbah83 dengan maksud menyimpan sementara.

18. Pengumpulan limbah E}3, adalah kegiatan pengumpulan limbah 83dari penghasil limbah 83 dengan maksud minyimpan sementarasebelum diserahkan kepada pemanfaat dan/atau pengolah dan/ataupenimbun limbah E}3.

l9.rzin pengumpulan limbah 83, adalah Keputusan Tata Usaha Negarayang berisi persetujuan permohonan untuk melakukan kegiatanpengumpulan limbah 83 kecuali minyak pelumas/oli bekas yangditerbitkan oleh Kepala Daerah.

20.Izin penyimpanan limbah 83 adalah keputusan tata usaha negara yangberisi persetujuan permohonan untuk melakukan p"rryi*p".r.isementara limbah 83 yang diterbitkan oleh Kepala Daerah.

21. Pemanflaatan limbah 83, adalah suatu kegiatan penggunaan kembali(ranse) dan/atau daur ulang (recycte) dan/atau pe-l.ha1 kembali(recouery)yang bertujuan untuk mengubah limbah E}3 menjadi suatuproduk yang dapat digunakan dan harus juga alnan bagi lingkungandan kesehatan manusia

22.Pengawasan, adalah upaya terpadu yang dilaksanakan oleh instansiyang berwenang yang meliputi pemantauan, pengamatan dan evaluasiterhadap sumber pencemaran.

BAB IIMAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

(1) Pengelolaan limbah 83 dimaksudkan sebagai upaya agar kegiatanpengelolaan limbah 83 terkendali guna terwujudnya pembangunanberkelanjutan yang berwawasan lingkungan.

(2) Pengelolaan limbah 83 bertujuan untuk pencegahan danpenanggulangan pencemaran dan/ atau perusakan lingkungan hidupyang diakibatkan oleh limbah 83 serta melakukan pe*ulihan kualitaslingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai fungsinya kembali.

BAB IIIIDENTIFIKASI LIMBAH 83

Pasal 3

Limbah E}3 dapat diidentifikasi menurut sumber dan karakteristiknya.

Pasal 4

(1) Jenis lirnbah 83 rnenurut surnbernya meliputi :

a. limbah 83 dari sumber tidak spesifik;b. limbah 83 dari sumber spesifik;c. limbah 83 dari bahan kimia kadaluwarsa, tumpahan, bekas

kemasan, dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi.

Page 6: bahwa dengan semakin di Kabupaten - Biro · PDF filelimbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan ... menyerahkannya kepada pengangkut atau pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau

6

(2) Daftar limbah dengan kode limbah D22o, D22r, D222, dan D223dapat, dinyatakan limbah 83 setelah dilakukan uji roxicityCharacteristic Leaching Procedure (TCLP) dan / atau uji karakteristik.

(3) Jenis dan daftar limbah E}3 sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat(2) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Kepalg" Daerah.

BAB IVWEWENANG PEMEzuNTAH DAERAH

Pasal 5

(1) Kepala Daerah memiliki wewenang dan tanggung jawab dalampengendalian pengelolaan limbah 83 berdasarkan peraturanperundang-undangan yang berlaku.

(21 wewenang dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1),meliputi :

izin penyimpanan limbah 83;izin pengumpulan limbah 83 skala Kabupaten;pengawasan pelaksanaan pengelolaan limbah 83;pengawasan pelaksanaan pemulihan akibat pencemaran limbahEt3; dan

e. pembinaan.

Pasal 6

wewenang dan tangggng jawab sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5ayat (2) secara teknis operasional dilaksanakan oleh Kepala InstansiPengelola Lingkungan Hidup.Wewenang dan tanggung jawab administrasi perizinan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf a dan huruf b dilaksanakanoleh Instansi Pengelola Lingkungan Hidup atau Instansi lain yangditunjuk oleh Kepala Daerah.

BAB VPENGENDALIAN LIMBAH BAHAN

BERBAHAYA DAN BERACUN

Bagian KesatuSubyek dan Obyek

Pasal 7

Subyek pengendalian limbah Et3 adalah setiap orang/kelompokorang/badan hukum yang menghasilkan dan melakukan kegiatanpengelolaan limbah 83.Obyek pengendalian limbah 83 adalah kegiatan pengelolaan limbah83 yang dihasilkan dari suatu kegiatan usaha yang meliputipenyimpanan limbah 83 dan pengumpulan limbah 83 kecuali minyakpelumas dan oli bekas.

a.b.c.d.

(1)

(2)

(1)

(2)

Page 7: bahwa dengan semakin di Kabupaten - Biro · PDF filelimbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan ... menyerahkannya kepada pengangkut atau pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau

7

(1)

(21

Bagian KeduaPengelolaan

Pasal 8

Setiap orang/kelompok orang/badan hukum yang melakukan usahadan/atau kegiatan yang menggunakan limbih 83 dan/ataumenghasilkan limbah 83 wajib melakukan pengelolaan limbah E}3sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Pengelolaan limbah B3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdilakukan sendiri oleh penghasil limbah 83 atau penghasil limbah 83dapat menyerahkan pengelolaan limbah 83 yang dihasilkannyakepada pengelola limbah 83 yang telah memiliki izin.

Pasal 9

(1) Pengelolaan limbah 83 terdiri dari penyimpanan limbah 83 danpengumpulan limbah 83.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan penyimpanan limbahdan pengumpulan limbah 83 sebagaimana dimaksud pada ayatdiatur lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Daerah.

Pasal 10

Setiap orang/kelompok oranglbadan hukum yang karena kegiatannyamenghasilkan limbah 83 wajib :

a. melaksanakan pengelolaan limbah 83 termasuk reduksi limbah83;

b. memiliki sistem tanggap darurat;c. melaksanakan penanggulangan kecelakaan akibat limbah 83; dand. melaksanakan pemulihan pencemaran akibat limbah 83.Selain wajib melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud padaayat (1), penghasil limbah 83 wajib membuat catatan tentang :

a. jenis, karakteristik, jumlah dan waktu dihasilkannya limbah 83;b. jenis, karakteristik, jumlah dan waktu penyerahan limbah 83

kepada pengelola berizin;c. narna pengangkut limbah 83 yang melaksanakan pengiriman

kepada pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau penimbun;dan

d. neraca limbah 83.Catatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib dilaporkan kepadaKepala Daerah melalui Kepala Instansi Pengelola Lingkungan Hidupsesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan.Format neraca limbah 83 sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hurufd ditetapkan lebih lanjut dalam Peraturan Kepala Daerah.

Bagian KetigaPenyimpanan Limbah 83

Pasal 1 1

(1) Setiap orang/kelompok orang/badan hukum dapat melakukankegiatan penyimpanan limbah 83 yang ditempatkan pada TPS limbah83 untuk jangka waktu paling lama 90 (sembilan puluh) hari sebelummenyerahkannya kepada pengangkut atau pengumpul atau pemanfaatatau pengolah atau penimbun limbah 83.

B3(1)

(1)

(21

(3)

(41

Page 8: bahwa dengan semakin di Kabupaten - Biro · PDF filelimbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan ... menyerahkannya kepada pengangkut atau pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau

8

(1)

(2)

(s)

(4)

(2) Apabila limbah E}3 yang dihasilkan kurang dari 10 (sepuluh) kilogramperhari, penghasil limbah 83 dapat menyimpan limbah 83 yangdihasilkannya selama-lamanya 18o (seratus delapan puluh)

-harisebelum menyerahkannya kepada pengangkutan atau

- pengumpul

atau pemanfaat atau pengolah atau penimbun limbah 83 denganpersetujuan Kepala instansi pengelola limbah 83.

Pasal 12

Penyimpan limbah 83 sebagaimana dimaksud dalam pasal 11dilaksanakan pada TPS limbah E}3 milik sendiri atau denganmemanfaatkan TPS limbah Bg milik pihak orang lain melaluiperjanjian kerjasama sesuai dengan peraturan yanf berlaku yangdilaporkan kepada Instansi yang berwenang.Pemilihan lokasi TPS limbah 83 sebagaimana dimaksud pada ayat (1)harus mampu meminimalkan dampak yang ditimbukLn terhadaplingkungan sekitarnya.Pengangkutan limbah 83 dari sumber ke TpS limbah 83 milik oranglain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilaksanakan melaluiproses pengangkutan sesuai ketentuan yang berlaku.TPS limbah 83 dapat digunakan untuk menyimpan lebih dari 1 (satu)jenis dan/atau karakteristik limbah 83 yang saling cocok.

Bagian KeempatPengumpulan Limbah 83

Pasal 13

Kegiatan pengumpulan limbah 83 hanya diperkenankan untuk jenislimbah yang dapat dimanfaatkan dan/atau telah memiliki kontrakkerjasama dengan pihak pemanfaat, pengolah dan/atau penimbunyang telah memiliki izin.setiap orang/kelompok orang/badan hukum dapat melakukankegiatan pengumpulan limbah 83 untuk jangka waktu paling lama 90(sembilan puluh) hari sebelum menyerahkannya kepada pemanfaatatau pengolah atau penimbun limbah 83.Perusahaan yang kegiatan utamanya berupa pengumpulan limbah 83wajib memiliki :

a. laboratorium atau alat analisa limbah 83 yang dapatmengidentifikasi atau menguji karakteristik tingkat bahaya danracun dari limbah 83 yang dikelola; dan

b. tenaga yang terdidik di bidang an6lisis dan pengelolaan limbah B3.Laboratorium atau alat an6"lisis limbah 83 sebagaimana dimaksudpada ayat (3) huruf a harus berada pada lokasi kegiatan pengumpulanlimbah 83.segala akibat hukum yang diakibatkan dari kegiatan pengumpulanlimbah 83 menjadi beban dan tanggung jawab pihak pengumpul.

Pasal 14

(1) Pengurnpulan lirnbah B3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat(1) dan ayat (2) dilaksanakan pada tempat pengumpulan sesuaistandar yang ditetapkan.

(2) Kegiatan pengumpulan limbah E}3 dapat dilakukan terhadap tebih dari1 (satu)jenis dan/atau karakteristik limbah 83 yang saling cocok.

(1)

(2)

(3)

(4)

(s)

Page 9: bahwa dengan semakin di Kabupaten - Biro · PDF filelimbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan ... menyerahkannya kepada pengangkut atau pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau

9

(3)

(4)

Pemilihan lokasi pengumpulan limbah 83 harus mampumeminimalkan dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan.Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan pemilihan lokasisebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur lebih lanjut denganPeraturan Kepala Daerah.

Pasal 15

Pengumpul limbah 83 wajib memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. melaksanakan pengelolaan limbah 83;b. memiliki sistem tanggap darurat;c. melaksanakan pen€rnggulangan kecelakaan pengelolaan limbah

83;d. melaksanakan pemulihan pencemaran akibat limbah 83; dane. memiliki tempat penyimpanan sementara.Selain wajib melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud padaayat (1), pengumpul limbah 83 wajib membuat cacatan tentang :

a. jenis, karakteristik, jumlah dan waktu diterimanya limbah 83 daripenghasil limbah E}3;

b. jenis, karakteristik, jumlah dan waktu penyerahan limbah 83kepada pemanfaat danlatau pengolah dan /atau penimbun limbah83; dan

c. nama pengangkut limbah El3 yang melaksanakan pengirimankepada pemanfaat danlatau pengolah dan f atau penimbun limbah83.

Pengumpul wajib menyampaikan catatan sebagaimana dimaksudpada ayat (21 sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulankepada Kepala Daerah melalui Kepala Instansi pengelola LingkunganHidup sesuai perundang-undangan yang berlaku.

BAB VIPERIZINAN PENGELOLAAN LIMBAH 83

Bagian KesatuJenis IzinPasal 16

Setiap orang/kelompok orang/badan hukum yang melaksanakankegiatan penyimpanan limbah E}3 dan/atau pengumpulan limbah E}3wajib memiliki izin dari Kepala Daerah.Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari :

a. izin penyimpanan limbah 83;b. izin pengumpulan limbah 83.

Pasal 17

Izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) sekurang-kurangnyamemuat :

a. identitas perusahaan yang meliputi nama pemsahaan, alamat, bidangusaha, narrra penanggr-rng jawab kegiatan;

b. sumber limbah 83;c. jenis pengelolaan limbah 83;d. lokasi/area kegiatan pengelolaan limbah 83;e. jenis dan karakteristik limbah 83;

(1)

(2)

(1)

(2)

(3)

Page 10: bahwa dengan semakin di Kabupaten - Biro · PDF filelimbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan ... menyerahkannya kepada pengangkut atau pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau

10

db.h.

kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan pemohon izin, meliputi:1) mematuhi jenis limbah 83 yang disimpan/dikumpulkan;2) mengikuti persyaratan penyimpanan'dan/atau pengumpulan

limbah 83 sesuai dengan peraturan perundang-undangan;3) mengikuti persyaratan penyimpanan dan/atau pengumpulan

sesuai dengan jenis karakteristik limbah 83,4) menghindari tumpahan/ceceran5) mencatat neraca limbah 83;6) mematuhi jangka waktu penyimpanan dan/atau pengumpulan

limbah 83; dan7) menyampaikan laporan kegiatan penyimpanan dan/atau

pengumpulan limbah 83.sistem pengawasan; danmasa berlaku izin.

Pasal 18

Izin sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini diberikan atasnarna pemohon untuk setiap lokasi penyimpanan limbah 83 dan/ataupengumpulan limbah 83.

Bagian KeduaTata Cara Memperoleh Izin

Pasal 19

Permohonan izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 disampaikansecara tertulis kepada Kepala Daerah dan ditandatangani olehpemohon di atas kertas bermaterai secukupnya.Tata cara dan persyaratan permohonan izin sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Kepala Daerah.

Pasal 20

Jangka waktu penerbitan izin selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima)hari kerja sejak berkas permohonan diterima secara lengkap dan benar.

Pasal 21

(1) Dalam pelaksanaan pemrosesan izin Kepala Daerah membentuk TimTeknis.

(1)

(21

(2)

(3)

Tim teknis sebagaimana dimaksud padamelaksanakan evaluasi terhadap seluruhpenyimpanan/pengumpulan limbah B3.Ketentuan lebih lanjut mengenai rincian tugasdengan Peraturan Kepala Daerah.

ayat (1) bertugaspersyaratan teknis

tim diatur lebih lanjut

(1)

(2)

Pasal22

Pemberian izin atau penolakan izin diberikan dalamKeputr.rsan.Penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusalasan-alasan yang mendasari penolakan izin tersebut.

bentuk

disertai

Page 11: bahwa dengan semakin di Kabupaten - Biro · PDF filelimbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan ... menyerahkannya kepada pengangkut atau pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau

11

(1)

Pasal 23

Keputusan Pemberian izin sebagaimana dimaksud dalam pasal 22ayat (1) harus mencantumkan kewajiban-kewajiban pemegang izinsebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf f.Permohonan y€rng ditolak sebagaimana dimaksud dalam pasal 22 ayat(2) dapat diajukan kembali oleh pemohon dengan melengkapi/mencukupi alasan yang menjadi penolakan.

(21

Bagian KetigaMasa Berlakunyalzin

Pasal24

(1) rzin penyimpanan limbah E}3 dan/atau izin pengumpulandiberikan untuk jangka waktu selama S (lima) tahun,

limbah B3dan dapat

diperpanjang untuk jangka waktu yang sama.(2) Permohonan perpanjangan izin sebagaimana

diajukan paling lama 6O (enam puluh) haridimaksud pada ayat (1)

kerja sebelum masa izinberakhir.

(3) Peryaratan dan mekanisme perpanjangan izin sebagaimana dimaksudpada ayat {21diatur lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Daerah.

Pasal 25

(1) Izin dinyatakan tidak berlaku apabila :

a. terjadi perubahan terhadap jenis, karakteristik dan/atau carapengelolaan limbah El3;

b. habis masa berlakunya dan pemegang izin tidak melaksanakanperpanjangan izin;

c. izin dipindahtangankan atau berganti kepemilikan usaha;d. berakhirnya kegiatan atau pemegang izin tidak melaksanakan

kegiatan selama 2 (dua) tahun secara berturut-turut; dane. adanya pencabutan izin.

(2) Dalam h,ar izin tidak berlaku sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a, huruf b, huruf c dan hurrrf d, pemegang izin dapatmengajukan permohonan kembali dengan mengikuti prosedur dantata cara perolehan izin.

(3) Pencabutan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf edilaksanakan apabila :

a. pemegang izin melakukan pelanggaran terhadap ketentuan dalamizin; dan

b. kegiatan pemegang izin mengakibatkan terjadinya kerusakanlingkungan.

Pasal 26

(1) Pencabutan izin sebagaimana dimaksud dalam pasal 2s ayat (3)dilaksanakan oleh Kepala Daerah melalui Kepala Instansi Perizinandengan mekanisme sebagai berikut :

a. pernberian peringatan tertulis Kesatu dan Kedua, masing-masingdengan tenggang waktu selama 14 (empat belas) hari ;b. apabila peringatan Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a tidak diindahkan Kepala Daerah melalui Instansi Perizinartmenerbitkan surat pembekuan sementaraizin untuk jangka waktu6 (enam) bulan; dan

Page 12: bahwa dengan semakin di Kabupaten - Biro · PDF filelimbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan ... menyerahkannya kepada pengangkut atau pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau

t2

(1)

(2t

c. jika pembekuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bhabis jangka waktunya dan tidak ada upaya perbaikan, makadilaksanakan pencabutan izin.

(21 Pemegang izin yang izinnya telah dicabut, tidak dapat mengajukanpermoho nan izin kembali.

Pasal 27

Pencabutan izin sebagaimana dimaksud dalam pasal 25 ayat (3) dapatdilaksanakan tanpa melalui proses peringatan terlebih dahulu apabila :-a. izin diperoleh dengan cara melawan hukum;b. adanya perubahan kebijakan pemerintah yang mengharuskan

pencabutan izin; danc. kondisi lingkungan hidup sudah tidak memungkinkan lagi untuk

dilaksanakan kegiatan oleh pemegang izin.

BAB VIIPEMBIAYAAN

Pasal 28

Segala biaya untuk memperoleh win pengelolaan limbah 83dibebankan kepada pemohon izin.Untuk pemantauan dan pengawasan pengelolaan limbah 83 yangdilakukan oleh Instansi pengelola Lingkungan Hidup dibebankanpada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah KabupatenLamongan.

BAB VIIIPENGAWASAN

Pasal 29

(1) Kepala Daerah bertanggung jawab melakukan pengawasan terhadappelaksanazrn pengelolaan limbah 83;

(21 Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara operasionaldilaksanakan dan menjadi tanggung jawab Kepala Instansi PengelolaLingkungan Hidup.

Pasal 30

Dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana'dimaksud dalam Pasal 29ayat (2l', Kepala Instansi Pengelola Lingkungan Hidup berkewajibanuntuk :

a. melakukan pemeriksaan terhadap sarana dan prasaranapenyimpanan dan pengumpulan limbah 83;

b. melaksanakan pengumpulan bahan keterangan untuk kepentinganpenegakan hukum lingkungan;

c. meminta data dan keterangan penyimpanan dan pengumpulan limbah83 yang dilaksanakan oleh suatu kegiatan usaha;

d. menyebarluaskan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Daerah ini;dan

e. memberikan pelatihan peningkatan sumber daya manusia dalambidang pengelolaan limbah.

Page 13: bahwa dengan semakin di Kabupaten - Biro · PDF filelimbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan ... menyerahkannya kepada pengangkut atau pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau

13

Pasal 3 1

Pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 30,meliputi :

a. pelaksanaan pengawasan pengelolaan limbah 83, termasukpengawasan terhadap ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam izin;

b. pengawasan pelaksanaan pemulihan akibat pencemaran limbah 83;dan

c. pengawasan pelaksanaan sistem tanggap darurat.

Pasal 32

Tata cara pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud dalamPeraturan Daerah ini diatur lebih lanjut dalam Peraturan Kepala Daerah.

BAB IXSANKSI

Bagian KesatuSanksi Administrasi

Pasal 33

(1) Kepala Daerah berwenang memberikan sanksi administrasi kepadasetiap penanggung jawab kegiatan dan/atau usaha yang melakukanpelanggaran terhadap ketentuan Pasal 8, Pasal 10, pasal 11, pasal 12,Pasal 13, Pasal 14 dan Pasal 15 Peraturan Daerah ini.

(2) sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatberupa:a. teguran tertulis;b. paksaan Pemerintah;c. pemberhentian sementara izin; dand. pencabutan izin.

Pasal 34

Jenis paksaan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (2)huruf b diberikan oleh Kepala Instansi Pengelola Lingkungan Hidupkepada penanggung jawab kegiatan usaha dalam bentuk :

a. perintah untuk melakukan penanggulangan pencemaran dan/atauperusakan lingkungan hidup;

b. perintah untuk melakukan penyelamatan dan pemulihan kualitaslingkungan; dan

c. tindakan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yangberlaku.

Pasal 35

Pencabutan izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (2) huruf dditetapkan oleh Kepala Instansi Perizinan kepada penanggung jawabkegiatan dan/atau r-rsaha yang telah melakukan pelanggaran terhadapsyarat-syarat perolehan win danlatau pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan dalam izin setelah mendapat pertimbangan teknis dari InstansiPengelola Lingkungan Hidup.

Page 14: bahwa dengan semakin di Kabupaten - Biro · PDF filelimbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan ... menyerahkannya kepada pengangkut atau pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau

t4

Pasal 36

Tata cara dan prosedur pelaksanaan sanksi administrasi diatur lebihlanjut dengan Peraturan Kepala Daerah.

(1)

(2)

Bagian KeduaKetentuan Pidana

Pasal 37

Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 16kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau50.OO0.O0O,O0 (lima puluh juta rupiah).Tindak pidana sebagaimana dimaksudpelanggaran.

dipidana dengan pidanadenda paling banyak Rp.

pada ayat (1) adalah

Pasal 38

Selain pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 orang/kelompokorang/badan hukum yang dalam melakukan pengelolaan limbah 83 tidakmelaksanakan ketentuan Pasal 8, Pasal 10, Pasal 13, dan pasal 15 dapatdikenakan pidana dengan pidana sebagaimana diatur dalam undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO9 tentang Perlindungan dan PengelolaanLingkungan Hidup.

BAB XKETENTUAN PEI{YIDIKAN

Pasal 39

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di tingkungan Pemerintah Daerahdiberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukanpenyidikan tindak pidana di bidang pelanggaran peraturan Daerah.

(2) wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah :

a. menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan ataulaporan berkenaan dengan tindak pidana terhadap pelanggaranPeraturan Daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadilengkap dan jelas ;

b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orangpribadi atau badan hukum tentang kebenaran perbuatan yangdilakukan sehubungan dengan tindak pidana terhadappelanggaran Peraturan Daerah ;

c. meminta keterangan dan barang bukti dari orang pribadi ataubadan hukum sehubungan dengan tindak pidana terhadappelanggaran Peraturan Daerah ;

d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumenlain berkenaan dengan tindak pidana pelanggaran peraturanDaerah ;

e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan barang buktipembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain, sertamelakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut ;f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka melaksanakan tugaspenyidikan tindak pidana pelanggaran Peraturan Daerah ;g. men5ruruth berhenti dan/atau melarang seseorang meninggalkanruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsungdan memeriksa identitas orang dan/atau dokumen yang dibawasebagaimana dimaksud huruf e.

Page 15: bahwa dengan semakin di Kabupaten - Biro · PDF filelimbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan ... menyerahkannya kepada pengangkut atau pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau

115

BAB XIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 40

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka izin penyimpanan danizin pengumpulan limbah 83 yang telah diterbitkan sebelum berlakunyaPeraturan Daerah ini masih tetap berlaku sampai habis masa berlakunya.

BAB XIIPENUTUPPasal 4 1

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orangPeraturan Daerah iniKabupaten Lamongan.

mengetahuinya, memerintahkan pengundangandengan penempatannya dalam Lembaran Daerah

Ditetapkan di Lamonganpada A r{n?r-,ba62ot2BUPATI ONGAN,

Diundangkan di La.monganpada tanggal 29 Januari 2013

SEKRETARIS DAERAH BUPATEN LAMONGAN,

YUH ffi;n EFENDI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN I.AMONGAN TAHUN 2OI3 NOMOR 3

ttd

ttd

Page 16: bahwa dengan semakin di Kabupaten - Biro · PDF filelimbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan ... menyerahkannya kepada pengangkut atau pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau

I.

PENJELASANATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGANNOMOR tb TAHUN 2Ot2

TENTANG

PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUNDI KABUPATEN LAMONGAN

UMUM

Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) merupakanrangkaian kegiatan yang mencakup pengurangan, penyimpanan,pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, dan/atau pengolahan,termasuk penimbunan limbah bahan berbahaya dan beracun 83.

Dengan semakin meningkatnya pembangunan di KabupatenLamongan, khususnya dibidang industri, semakin meningkat pulajumlah limbah yang dihasilkan, termasuk limbah bahan berbahayadan beracun (B3), yang dapat menimbulkan kerusakan lingkunganhidup dan membahayakan kesehatan manusia dan makhluk hiduplainnya. Selanjutnya untuk mencegah terjadinya dampak yangditimbulkan dari kegiatan pengelolaan limbah 83, diperlukanpengawasan dan pengendalian secara terpadu.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka guna pengendaliandan pengawasan akibat limbah bahan berbahaya dan beracun (B3),memberikan perlindungan terhadap kualitas lingkungan hidup dankesehatan manusia dan menjamin kepastian hukum bagi masyarakatdi Kabupaten Lamongan, dan untuk melaksanakan ketentuan PasalPasal 59 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO9 tentangPerlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, perlu menetapkanPeraturan Daerah tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya danBeracun di Kabupaten Lamongan.

PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Pasal ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi untukmencegah timbulnya salah tafsir dan salah pengertian dalammemahami dan melaksanakan pasal-pasal dalam PeraturanDaerah ini.

Pasal 2Ayat (1)

Cukup Jelas.Ayat (2)

Cukup Jelas.

Pasal 3Cukup Jelas.

Pasal 4Cukup Jelas.

II.

Page 17: bahwa dengan semakin di Kabupaten - Biro · PDF filelimbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan ... menyerahkannya kepada pengangkut atau pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau

Pasal 5Cukup Jelas.

Pasal 6Ayat (1)

Cukup Jelas.Ayat (2)

Yang dimaksud dengan Instansi lain yang ditunjukadalah Instansi yang melayani perizinan secaraterpadu.

Pasal 7Ayat (1)

Cukup Jelas.Ayat (2)

lzin penyimpanan dan pengumpulan minyak pelumasdab oli bekas merupakan . kewenangan pemerintahPusat

Pasal 8Cukup Jelas.

Pasal 9Cukup Jelas.

Pasal 1O

Ayat (1)Huruf a

Yang dimaksud dengan reduksi limbah 83adalah suatu kegiatan pada penghasil untukmengurangi jumlah dan mengurangi sifatbahaya dan racun limbah 83 sebelumdihasilkan dari suatu kegiatan.

Huruf bCukup Jelas.

Huruf cCukup Jelas.

Huruf dCukup Jelas.

Ayat (21

Cukup Jelas.Ayat (3)

Cukup Jelas.Ayat (4)

Cukup Jelas.

Pasal 1 1

Cukup Jelas.

Pasal 12Cukup Jelas.

Pasal 13Cukup Jelas.

Page 18: bahwa dengan semakin di Kabupaten - Biro · PDF filelimbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan ... menyerahkannya kepada pengangkut atau pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau

Pasal 14Cukup Jelas.

Pasal 15Cukup Jelas.

Pasal 16Cukup Jelas.

Pasal 17Cukup Jelas.

Pasal 18Cukup Jelas.

Pasal 19Cukup Jelas.

Pasal 20Cukup Jelas.

Pasal 21Cukup Jelas.

Pasal 22Cukup Jelas.

Pasal 23Cukup Jelas.

Pasal24Cukup Jelas.

Pasal 25Cukup Jelas.

Pasal 26Cukup Jelas.

Pasal27Cukup Jelas.

Pasal 28Cukup Jelas.

Pasal 29Cukup Jelas.

Pasal 30Cukup Jelas.

Pasal 3 1Cukup Jelas.

Page 19: bahwa dengan semakin di Kabupaten - Biro · PDF filelimbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan ... menyerahkannya kepada pengangkut atau pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau

Pasal 32Cukup Jelas.

Pasal 33Cukup Jelas.

Pasal 34Cukup Jelas.

Pasal 35Cukup Jelas.

Pasal 36Cukup Jelas.

Pasal 37Pengenaan pidana ini ditetapkan sesuai ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku.

Pasal 38Cukup Jelas.

Pasal 39Cukup Jelas.

Pasal 40Cukup Jelas.

Pasal 41Cukup Jelas.