bahnin gemalantas hrp
DESCRIPTION
dgvfdghdfhTRANSCRIPT
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR
INTENSITAS CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER
ATMEGA 8535
LAPORAN TUGAS REALISASI RANCANGAN
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
BAHNIN GEMALANTAS HRP
NIM : 1005041008
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2013
i
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini Dosen Pengampu, menyatakan bahwa
laporan Tugas Realisasi Rancangan dari :
BAHNIN GEMALANTAS HRP
NIM : 1005041008
Dengan judul :
“ PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR INTENSITAS
CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 ”
Proyek Realisasi Rancangan ini telah diketahui dan disetujui oleh
Medan, 5 Juli 2013
Dosen Pengampu
Harris Aminuddin ST. MT. Ir. Akhiruddin
NIP : 19721023 200112 1 002 NIP : 196011301986031 003
ii
ABSTRAK
Alat ukur intensitas cahaya ( lumen ) adalah suatu alat yang digunakan
untuk melakukan suatu pengukuran besarnya cahaya ( arus cahaya ) pada suatu
ruangan atau tempat – tempat tertentu untuk kebutuhan – kebutuhan tertentu
seperti penelitian dan lain-lain. Dengan mengetahui besarnya cahaya ( arus cahaya
) pada suatu ruangan kita dapat merancang dan membuat suatu sistem otomatisasi
dengan memanfaatkan besaran tersebut.
Pada alat ukur ini menggunakan sensor cahaya LDR dengan pengendali
mikrokontroller Atmega 8535. Besar kecilnya cahaya yang diterima akan merubah
resistansi dari LDR sehingga tegangan output dari rangkaian pembagi tegangan
juga berubah dan langsung diteruskan ke mikrokontroller yang nantinya akan
diproses. Keluaran mikrokontroller ini dihubungkan dengan LCD 16 x 2 yang
berguna untuk menampilkan hasil pengukuran besarnya arus cahaya dalam lumen.
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. v
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
1.2. Batasan Masalah ....................................................................... 1
1.3. Tujuan ....................................................................................... 1
1.4. Manfaat ..................................................................................... 2
1.5. Sistematika Penulisan ............................................................... 2
BAB II TEORI DASAR............................................................................. 4
2.1 Pencahayaan .............................................................................. 4
2.2 Resistor Variabel ....................................................................... 5
2.3 LDR........................................................................................... 6
2.4 LCD........................................................................................... 7
2.5 Mikrokontroller ......................................................................... 8
2.5.1 Atmega 8535 .................................................................... 9
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ................................. 11
3.1. Perancangan Perangkat Keras ................................................ 11
3.1.1. Perancangan Blok Diagram ............................................ 11
3.1.2 Perancangan Desain Alat .................................................. 12
3.2. Perancangan Perangkat Lunak ............................................... 13
3.3. Cara Kerja Rangkaian dan Skematik Rangkaian ................... 13
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ................................................. 15
4.1. Pengujian dan Analisa Hardware ........................................... 15
4.1.1 Pengujian Rangkaian Catu Daya ...................................... 15
4.1.2 Pengujian Rangkaian Sensor Cahaya................................ 15
BAB V PENUTUP.................................................................................... 17
5.1. Kesimpulan ............................................................................ 17
5.2. Saran ....................................................................................... 17
v
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR HAL
2.1 Resistor Variabel 5
2.2 Simbol Resistor Variabel 6
2.3 Jenis Resistor Variabel 6
2.4 LDR 7
2.5 LCD 16 x 2 7
2.6 Mikrokontroller Atmega 8535 10
3.1 Blok Diagram Sistem 11
3.2 Desain Alat 12
3.3 Skema Rangkaian 14
4.1 Rangkaian Catu Daya 15
4.2 Rangkaian Sensor Cahaya 15
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini penggunaan mikrokontroller untuk suatu perancangan alat-alat
elektronik sudah tidak asing lagi. Begitu juga instrumentasi-instrumentasi
elektronik untuk mengukur besaran-besaran fisika, seperti suhu, intensitas cahaya,
berat dan lain-lain kini sudah semakin canggih.
Dengan melakukan pengukuran dan penelitian terhadap besaran-besaran
tersebut terciptalah alat-alat yang dapat bekerja secara otomatis yang sangat
membantu aktivitas manusia. Oleh sebab itu penulis merancang dan membuat alat
ini dengan tujuan untuk mengukur intensitas cahaya pada suatu ruangan, dan
sebagai permulaan untuk merancang suatu sistem otomasi yang lebih kompleks
lagi dengan memanfaatkan intensitas cahaya. Dengan demikian dapat menambah
ilmu pengetahuan dan wawasan bagi penulis dan pembaca terhadap sistem otomasi
yang memanfaatkan intensitas cahaya.
1.2 Batasan Masalah
Dalam perancangan dan pembuatan alat ini diberikan batasan-batasan
masalah sebagai berikut :
Perancangan dan pembuatan alat ini menggunakan tampilan LCD 16 x 2.
Menggunakan mikrokontroller Atmega 8535 sebagai pemproses data.
Menggunakan LDR / Photo Dioda sebagai sensor cahaya.
1.3 Tujuan
Tugas ini bertujuan untuk mengimplementasikan alat ukur intensitas cahaya
digital berbasis mikrokontroller ATMEGA 8535.
Disamping itu, juga dapat memberikan wacana baru di bidang elektronika
industri,dan robotika bagi penulis.
Diantaranya adalah :
2
Merancang dan membuat alat ukur intensitas cahaya digital dalam suatu
ruangan atau tempat - tempat tertentu untuk kebutuhan tertentu seperti
penelitian dan lain- lain.
Mengetahui dan memahami fungsi Mikkrokontroller Atmega 8535 secara
umum, dan komponen-komponen yang terdapat pada pembuatan alat ini.
1.4 Manfaat
Tugas ini sekiranya akan berguna untuk :
Melakukan pengukuran intensitas cahaya pada suatu ruangan.
Mahasiswa dan mahasiswi dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam
melaksanakan proyek realisasi rancangan ini.
Sebagai permulaan bagi perancang untuk membangun suatu sistem otomatisasi
dengan memanfaatkan besar kecilnya intensitas cahaya pada suatu ruangan atau
tempat tertentu.
Menambah wawasan bagi penulis dan pembaca dalam bidang instrumentasi
digital yang berbasis mikrokontroller.
1.5 Sistematika Penulisan
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pengerjaan Tugas ini adalah
sebagai berikut :
1. Studi Literatur
a. Mempelajari teknik perancangan dan pembuatan suatu instrumentasi digital
berbasis mikrokontroller menggunakan atmega 8535..
b. Mempelajari konfigurasi mikrokontroller atmega 8535 baik hardware
maupun software.
c. Mempelajari teknik pemrogaman mikrokontroller menggunakan bahasa
BASIC
2. Perencanaan Perangkat Keras (Hardware)
a. Pembuatan sistem minimum mikrokontroler.
b. Pembuatan desain alat ukur cahaya digital
3. Perencanaan Perangkat Lunak (Software)
a. Perencanaan dan pembuatan program utama dengan bahasa BASIC.
3
4. Integrasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
a. Penggabungan perangkat keras dan perangkat lunak.
b. Uji sistem secara manual.
c. Uji keakuratan sistem keseluruhan.
d. Membuat analisa kesimpulan dan saran serta penyusunan laporan.
Adapun yang akan menjadi sistematika penulisan yang akan digunakan dalam
penulisan laporan tugas ini adalah sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi latar belakang, tujuan, permasalahan, batasan masalah, manfaat,
metodologi penulisan dan perancangan dan sistematika penulisan.
BAB II. TEORI DASAR
Pada bab ini dibahas mengenai dasar teori dan teori terapan dari komponen yang
digunakan dalam rangkaian keseluruhan sistem elektronik dan mekanik. Literatur –
literatur yang mendukung akan disertakan untuk pemahaman yang baik.
BAB III. PERANCANGAN DAN BEMBUATAN SISTEM
Pada bab ini dibahas mengenai langkah- langkah perancangan sistem eletronika
dan mekanik berdasarkan sistematika blok diagram yang telah disertakan.
BAB IV. PENGUJIAN DAN ANALISIS
Pada bab ini dibahas mengenai pengujian dari komponen sistem yang ada
berdasarkan spesifikasi komponen. Pengujian sensor terhadap variabel objek dan
besaran yang berbeda untuk mendapatkan data. Data yang telah didapatkan akan
diolah menjadi kesimpulan berbentuk skematik.
BAB V. PENUTUP
Pada bab ini akan dibahas tentang inti simpulan dan hasil pengujian sistem dan
data hasil pengujian, saran yang datang setelah realisasi rancangan dan pembuatan
tugas ini selesai.
4
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Pencahayaan
Setiap ruang kegiatan memiliki standar kuat penerangan (illumination)
yang berbeda-beda sesuai dengan kegiatan yang berlangsung di dalamnya. Adapun
kualitas cahaya yang baik adalah yang tidak menyilaukan, karena kesilauan dapat
melelahkan mata dan tekanan psikis. Pada daerah tropis, cahaya matahari
merupakan potensi besar untuk penerangan ruang, yang dalam hal ini harus
diperhatikan adalah terang langit dan radiasi panasnya. Standar terang langit
minimal (untuk kegiatan kerja seperti mengetik, menghitung dengan kalkulator dan
lain- lain) adalah 3000 lux, dengan day light faktor (perbandingan terang langit di
dalam dan di luar ruang) sebesar 4%. Pencahayaan alami ini sering berubah-ubah
kualitasnya. Selain itu untuk kasus ruang tertentu cahaya alami mempunyai
keterbatasan untuk masuk, dan keterbatasan pemerataan kuat penerangan dalam
ruang, sehingga pencahayaan buatan merupakan suatu hal yang mutlak.
Adapun beberapa istilah yang digunakan pada pencahayaan :
1. Lux : Satuan intensitas penerangan per meter persegi yang dijatuhi arus
cahaya 1 lumen.
2. Lux meter : alat yang digunakan untuk mengukur intensitas penerangan
dalam satuan lux.
3. Luminance : Besaran cahaya yang diterima mata kita dari suatu benda
yang terkena cahaya. Mudahnya seperti ini. Ada senter kecil dan senter
besar. Ketika digunakan di tempat gelap, kita bisa melihat lebih luas dan
jelas dengan senter besar ketimbang senter kecil. Luminance dipengaruhi
oleh kualitas filamen lampu, reflektor, dan sebagainya yang membantu
pancaran cahaya menyebar dengan baik.
5
4. Tingkat/Kuat Penerangan (Iluminasi - Lux), didefinisikan sebagai
sejumlah arus cahaya yang jatuh pada suatu permukaan seluas 1 (satu)
meter persegi sejauh 1 (satu) meter dari sumber cahaya 1 (satu) lumen.
5. Intensitas Cahaya adalah arus cahaya yang dipancarkan oleh sumber
cahaya dalam satu kerucut ("cone") cahaya, dinyatakan dengan satuan unit
Candela.
6. Lumen adalah unit pengukuran dari besarnya cahaya (arus cahaya).
7. Cahaya adalah gejala gelombang Elektromagnetik yang dapat ditangkap
oleh mata.
Titik Ukur adalah titik didalam ruangan yang keadaan pencahyaannya dipilih
sebagai indikator untuk keadaan penerangan diseluruh ruangan.
2.2 Resistor Variabel ( Resistor Tidak tetap Manual )
Variabel Merupakan resistor yang memiliki nilai tidak tetap. Resistor
inidapat berupa wirewound atau karbon.
Gambar 2.1 Resistor Variabel
6
Simbol Resistor Variabel:
Gambar 2.2 Simbol Resistor Variabel
Berdasarkan pengontrolnya, resistor variabel dibedakan menjadi 2 jenis
yaitu jenis kontrol geser dan kontrol putar.
Gambar 2.3 Jenis Resistor Variabel
2.3 LDR ( Light Dependent Resistor )
Resistansi LDR akan berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya
yang mengenainya atau yang ada disekitarnya. Dalam keadaan gelap resistansi
LDR sekitar 10MΩ dan dalam keadaan terang sebesar 1KΩ atau kurang. LDR
terbuat dari bahan semikonduktor seperti kadmium sulfida. Dengan bahan ini
energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan yang dilepas atau
arus listrik meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami penurunan.
Dengan sifat LDR yang demikian, maka LDR (Light Dependent Resistor) dapat
digunakan sebagai sensor cahaya. Contoh penggunaannya adalah pada lampu
taman dan lampu di jalan yang bisa menyala di malam hari dan padam di siang hari
secara otomatis.
7
Gambar 2.4 LDR
2.4 LCD 16 x 2
Dalam dunia elektronika LCD di gunakan sebagai tampilan atau layar yang
lebih hemat energi. Liquid Crystal Display (LCD) itu sendiri adalah sebuah
teknologi layar digital yang menghasilkan citra pada sebuah permukaan yang rata
(flat) dengan memberi sinar pada kristal cair dan filter berwarna, yang mempunyai
struktur molekul polar, diapit antara dua elektroda yang transparan. Tapi Liquid
Crystal itu tidak secara langsung memancarkan cahaya. Bila medan listrik
diberikan, molekul menyesuaikan posisinya pada medan, membentuk susunan
kristalin yang mempolarisasi cahaya yang melaluinya.
Gambar 2.5 LCD 16 x 2
8
2.5 Mikrokontroller
Mikrokontroller merupakan sebuah sistem komputer yang seluruh atau
sebagian besar elemenya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut
Single Chip Microcomputer. Mikrokontroller merupakan sebuah sistem komputer
yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda dengan
PC (personal computer) yang memiliki beragam fungsi. Perbedaan yang lainnya
adalah perbandingan RAM dan ROM yang sangat berbeda antara komputer dengan
mikrokontroller. Dalam mikrokontroller ROM jauh lebih besar dibandingkan
RAM, sedangkan dalam komputer atau PC, RAM jauh lebih besar dibanding
ROM.
Contoh- contoh keluarga mikrokontroller :
1. Keluarga MCS-51
2. Keluarga MC68HC05
3. Keluarga MC68HC11
4. Keluarga AVR
5. Keluarga PIC 8
Dalam perancangan alat ini, digunakan salah satu dari jenis mikrokontroller jenis
AVR, karena mikrokontroller ini pemrogramannya relativ mudah dan harganya
lebih murah.
2.5.1 Atmega 8535
ATMega8535 merupakan salah satu mikrokontroler 8 bit buatan Atmel untuk
keluarga AVR yang diproduksi secara masal pada tahun 2006. Karena merupakan
keluarga AVR, maka ATMega8535 juga menggunakan arsitektur RISC.
Secara singkat, ATMega8535 memiliki beberapa kemampuan:
1. Sistem mikrokontroler 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16
MHz.
9
2. Memiliki memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte
dan EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory)
sebesar 512 byte.
3. Memiliki ADC (Pengubah analog-ke-digital) internal dengan ketelitian 10 bit
sebanyak 8 saluran.
4. Memiliki PWM (Pulse Width Modulation) internal sebanyak 4 saluran.
5. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
6. Enam pilihan mode sleep, untuk menghemat penggunaan daya listrik.
Mikrokontroler ATMega8535 memiliki 40 pin untuk model PDIP, dan 44 pin
untuk model TQFP dan PLCC. Nama-nama pin pada mikrokontroler ini adalah :
a. VCC untuk tegangan pencatu daya positif.
b. GND untuk tegangan pencatu daya negatif.
c. PortA (PA0 - PA7) sebagai port Input/Output dan memiliki
kemampuan lain yaitu sebagai input untuk ADC
d. PortB (PB0 – PB7) sebagai port Input/Output dan juga memiliki
kemampuan yang lain.
e. PortC (PC0 – PC7) sebagai port Input/Output untuk ATMega8535.
f. PortD (PD0 – PD7) sebagai port Input/Output dan juga memiliki
kemampuan yang lain.
g. RESET untuk melakukan reset program dalam mikrokontroler.
h. XTAL1 dan XTAL2 untuk input pembangkit sinyal clock.
i. AVCC untuk pin masukan tegangan pencatu daya untuk ADC.
j. AREF untuk pin tegangan referensi ADC.
10
Gambar 2.6 Mikrokontroller Atmega 8535
Untuk melakukan pemrograman dalam mikrokontroler AVR, Atmel telah
menyediakan software khusus yang dapat diunduh dari website resmi Atmel.
Software tersebut adalah AVRStudio. Software ini menggunakan
bahasa assembly sebagai bahasa perantaranya. Selain AVRStudio, ada beberapa
software pihak ketiga yang dapat digunakan untuk membuat program pada AVR.
Software dari pihak ketiga ini menggunakan bahasa pemrograman tingkat
tinggi seperti bahasa C, Java, atau Basic. Untuk melakukan pemindahan dari
komputer ke dalam chip, dapat digunakan beberapa cara seperti
menggunakan kabel JTAG atau menggunakan STNK buatan Atmel.
11
BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
3.1 Perancangan Perangkat Keras
Dalam perancangan hardware ini, untuk memudahkan didalam penganalisaan
rangkaian maka akan dibagi menjadi beberapa bagian yang merupakan bagian dari
kesatuan dari rangkaian sistem yang akan di rancang.
3.1.1 Perancangan Blok Diagram
Dalam perancangan alat ini agar sesuai dengan spesifikasinya terlebih dahulu
membuat blok diagramnya. Diagram blok merupakan salah satu cara yang paling
sederhana untuk menjelaskan cara kerja dari suatu sistem dan memudahkan untuk
melokalisir kesalahan dari suatu sistem. Dengan diagram blok kita dapat
menganalisa cara kerja rangkaian dan merancang hardware yang akan dibuat
secara umum.
Diagram blok rancangan alat ini tampak pada gambar berikut ini:
Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem
Blok diagram ini merupakan blok diagram sistem yaitu suatu sistem
intrumentasi intensitas cahaya digital yang berbasis mikrokontroller atmega 8535.
Sistem terdiri dari beberapa blok antara lain adalah :
12
a. Input
b. catu daya
c. Processor
d. Output
Input sistem berupa cahaya yang diterima oleh sensor LDR. Besar atau
kecilnya cahaya yang diterima LDR/ Photodioda akan merubah resistansi dari
LDR tersebut. Dengan melalui rangkaian pembagi tegangan maka tegangan yang
akan diteruskan ke mikkrontroller juga berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang
diterima LDR. Data input kemudian diumpankan pada bagian processor melalui
pin 40 atmega 8535.
Bagian catu daya berupa baterai 9 volt yang diregulasi dengan IC penstabil
tengangan 7805 sehingga output yang akan digunakan oleh rangkaian dapat stabil
5 volt DC.
Bagian processor akan memverifikasi dan mengolah data yang diberikan oleh
sensor LDR sebagai input dan menampilkan hasil pembacaan pada output yang
berupa LCD 16 x 2.
3.1.2 Perancangan Desain Alat
Berikut ini adalah desain alat :
Gambar 3.2 Desain Alat
Keterangan :
a= sensor LDR
b= LCD
13
c= saklar on/off
d= DT combo AVR ATMega8535
e= battery 9 v
3.2. Perancangan Perangkat Lunak
Langkah atau penyusunan suatu program dapat diuraikan sebagai berikut ;
1. Penulisan/penyusunan program sesuai dengan bahasa pemograman yang
dipilih. Penyusunan dilakukan dengan cara menulis program yaitu perintah-
perintah untuk menjalankan sistem. Rancangan ini menggunakan bahasa
pemograman BASIC. Dengan demikian penyusunan kode perintah harus
sesuai dengan aturan dan penulisan dalam aturan bahasa BASIC
menggunakan software BASCOM AVR.
2. Setelah program selesai dirancang agar dapat diunduh kedalam
mikrokontroller, program harus dikompilasi. Jika tidak terdapat kesalahan
dalam penulisan program, kompilasi akan berhasil dan program siap diunduh.
3. Setelah program berhasil dikompilasi program dapat disimulasikan dengan
simulator tertentu. Dalam rancangan ini menggunakan simulator PROTEUS.
Program disimulasi untuk melihat apakah proses kerja program telah sesuai
dengan yang diinginkan atau tidak.
4. Pengunduhan dapat dilakukan dengan persiapan atau pengunduh dan
software telah ter-install pada computer. Pengunduhan dimulai dari mengisi
buffer pengunduh dari file program, melalui menu instruction,pilih,pilhan
auto. Maka program akan diunduh secara otomatis ke dalam mikrokontroller.
5. Jika terdapat kesalahan atau kekurangan maka melakukan perbaikan dan
penyempurnaan untuk memperoleh hasil yang optimal.
3.3 Cara Kerja Rangkaian dan Skema Rangkaian
Rangkaian mikrokontroler ATMega 8535 disusun sesuai kebutuhan
berdasarkan datasheet yang ada. Port C adalah port yang dipakai dalam rangkaian
ini sesuai dengan program terlampir. Kemudian untuk LCD digunakan adalah LCD
monochrome 2x16 bit yang dirangkai berdasar fungsi-fungsi setiap port yang ada.
14
Prinsip dasar dari cara kerja alat ini adalah besar atau kecilnya cahaya yang
diterima LDR/ Photodioda akan merubah resistansi dari LDR. Dengan
menggunakan rangkaian pembagi tegangan maka tegangan yang akan diteruskan
ke mikkrontroller juga berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang diterima LDR.
Hasil pembacaan besarnya cahaya yang diterima oleh LDR / Photodioda kemudian
diproses di mikrokontroller dan akan ditampilkan nilai besarannya pada LCD.
Dengan demikian kita dapat langsung mengetahui besarnya intensitas cahaya pada
suatu ruangan.
Gambar 3.3 Skema Rangkaian
15
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISA
4.1 Pengujian dan Analisa Hardware
Pengujian dari rangkaian ini berfungsi untuk memastikan masing-masing
diagram blok dapat berfungsi semestinya dan dapat menganasisa perubahan-
perubahan yang terjadi pada sistem tersebut. Dalam setiap pengujian dilakukan
pengukuran-pengukuran untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
4.1.1 Pengujian Rangkaian Catu Daya
Gambar 4.1 Rangkaian Catu Daya
Adapun hasil pengukuran TP1 adalah 5,47 VDC, tegangan ini sudah sesuai
dengan tegangan kerja mikrokontroller atmega 8535 yaitu 5 – 6 VDC.
4.1.2 Pengujian Rangkaian Sensor Cahaya
Gambar 4.2 Rangkaian Sensor Cahaya
16
TP2 akan dikoneksikan ke PA0 pin 40 atmega 8535, tegangan pada TP2
akan berubah-ubah sesuai dengan resistansi dari LDR dan Potensiometer.
Berikut ini langkah – langkah penggunaan alat ukur intensitas cahaya
menggunakan mikrokontroller Atmega 8535 dengan tampilan LCD :
1. Memberikan tegangan input 5 volt pada rangkaian.
2. LCD akan menampilkan angka hasil pengukuran.
3. Switch hold akan menampilkan hasil terakhir dari hasil pengukuran dan meriset
kembali sistem.
Tegangan – tegangan yang seharusnya dihasilkan pada saat rangkaian bekerja :
1. Pada mikrokontroller Atmega 8535 akan menghasilkan keluaran output logika 1
( 2,7 volt ) dan membutuhkan VCC 5 Volt pada pin 10. Untuk tegangan 5 Volt
DC titik yang akan diukur adalah pada pin 9, 10, 30, dan pin 32.
2. Port C0 – port C5 akan dihubungkan ke LCD untuk mengontrol tampilan LCD
yang akan memberikan logika 0 dan 1. LCD membutuhkan VCC 5 Volt DC
titik yang akan diukur adalah pin 2 dan 15 pada LCD.
Berikut adalah tabel hasil pengukuran pin-pin tersebut :
Port C atmega
8535
Volt
Pin 0 4,3
Pin 1 1,1
Pin 2 2,4
Pin 3 2,7
Pin 4 2,2
Pin 5 2,4
17
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pembuatan proyek dan membuat laporan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Desain alat yang dirancang mampu membaca besar cahaya pada suatu
ruangan dalam lumen.
2. Pengaruh peletakan sensor LDR terhadap sumber cahaya akan
mempengaruhi hasil pembacaan.
5.2 Saran
Alat ini sudah dapat bekerja sesuai dengan fungsi yang dirancang, namun alat
ini masih mempunyai kekurangan-kekurangan seperti penggunaan komponen yang
kurang tepat, ukuran fisiknya yang kurang sesuai, sensor cahaya yang digunakan
belum benar-benar tepat sehingga nilai hasil pembacaan kurang akurat, untuk itu
perlu dicari sensor cahaya yang lebih tepat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hendrawan, Soebhakti.2007. Basic AVRMicrocontrollerTutorial. Batam :
Politeknik Batam.
2. Hisam, Ahmad.2009. Perancangan Dan Pembuatan Alat Ukur Intensitas
Cahaya Berbasis Mikrokontroler. Surabaya : ITS.
3. Muhaimin. 2001. Teknologi Pencahayaan.Bandung : Refika Aditama.
5. SNI 03-6575-2001, Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan
Pada Bangunan Gedung. Jakarta: BSN.
6. ___________________.2008.LDR Sebagai Sensor,
http://elektrokita.blogspot.com/2008/11/ldr-sebagai-ensor.html.
Listing Program
'------------------------------------
'Alat Ukur Intensitas Cahaya (Lumen)
'------------------------------------
$regfile = "m16def.dat"
'Jika menggunakan ATMega8535 maka diganti dengan "m8535.dat"
$crystal = 12000000
'--------------------------
Config Lcdpin = Pin , Rs = Portc.0 , E = Portc.1 , Db4 = Portc.2
Config Lcdpin = Pin , Db5 = Portc.3 , Db6 = Portc.4 , Db7 = Portc.5
Config Lcd = 16 * 2
Config Adc = Single , Prescaler = Auto , Reference = Avcc
Start Adc
'--------------------------
Dim Cahaya_ref As Word
Dim Cahaya As Single
'--------------------------
Cahaya = 0
'--------------------------
Deflcdchar 0 , 31 , 31 , 31 , 31 , 31 , 31 , 31 , 31
Deflcdchar 1 , 32 , 32 , 32 , 32 , 32 , 32 , 32 , 32
Cls
Cursor Off
'---------------------------
Do
Cahaya_ref = Getadc(0)
Cahaya = Cahaya_ref * 263 'Rumus!! Nilai 263 anda kalibrasi
Cahaya = Cahaya / 10 'Rumus!! Anda kalibrasi sampai
mendapatkan nilai yang mendekati
dengan alat yang sebenarnya
'---------------------------
Locate 1 , 1
Lcd "***INTENSITAS***"
Locate 2 , 1
Lcd Chr(0)
Locate 2 , 2
Lcd "(Lumen)="
Locate 2 , 10
Lcd " "
Locate 2 , 10
Lcd Cahaya