bahaya tempat kerja

12
BAHAYA TEMPAT KERJA s-jenis Bahaya 1) Bahaya Fisik Bahaya fisik termasuk sesuatu yang mungkin secara langsung dapat membuat cedera. Jenis bahaya ini termasuk : Gerakan bagian peralatan seperti mesin bubut atau sabuk konveyor. Bising, getaran, pencahayaan, debu, tekanan udara. Penanganan manual dan pengangkatan. Bahaya bahan kimia Hal ini dapat disebabkan oleh : Gas, Asap, Cairan, dan zat berbahaya lainnya. Bahaya Ergonomi 'Ergonomi' adalah melakukan sesuatu untuk digunakan dengan cara yang tepat dan mudah. Bahaya ergonomi terjadi jika desain peralatan yang buruk atau tata letak peralatan yang tidak tepat, sebab dapat menyebabkan cedera. Bahaya Radiasi Bahaya radiasi dapat ditimbulkan oleh berbagai peralatan :

Upload: choiriahagustinasaritikaputriani

Post on 13-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

TRANSCRIPT

BAHAYA TEMPAT KERJA

a. Jenis-jenis Bahaya1) Bahaya FisikBahaya fisik termasuk sesuatu yang mungkin secara langsung dapat membuat cedera. Jenis bahaya ini termasuk : Gerakan bagian peralatan seperti mesin bubut atau sabuk konveyor. Bising, getaran, pencahayaan, debu, tekanan udara. Penanganan manual dan pengangkatan.2) Bahaya bahan kimiaHal ini dapat disebabkan oleh : Gas, Asap, Cairan, dan zat berbahaya lainnya.3) Bahaya Ergonomi'Ergonomi' adalah melakukan sesuatu untuk digunakan dengan cara yang tepat dan mudah. Bahaya ergonomi terjadi jika desain peralatan yang buruk atau tata letak peralatan yang tidak tepat, sebab dapat menyebabkan cedera.

4) Bahaya RadiasiBahaya radiasi dapat ditimbulkan oleh berbagai peralatan : Radiasi microwave (gelombang mikro) pergeseran radio transmitter berdaya tinggi atau kesalahan pemanas microwave. Cahaya laser berdaya tinggi Pemanas infra-red berdaya tinggi Sinar gamma dari zat radio aktif Radiasi ultra-violet dari matahari.5) Bahaya PsikologiBahaya psikologi terjadi jika orang-orang tertekan (stress) atau tidak senang pada pekerjaan.6) Bahaya BiologiBahaya biologi dapat menyebabkan sakit dan menularkan infeksi dari kuman, dan lain sebagainyab. Prinsip Pencegahan atau Pengontrolan BahayaWalaupun setiap bahaya punya perlakuan secara individu, ada beberapa prinsip yang seharusnya diingat : Dimana mungkin eliminir bahayaUntuk contoh, hentikan penggunaan bahan kimia yang berbahaya. Mengeliminir bahaya seharusnya selalu menjadi tujuan pertama dalam membuat tempat kerja yang aman. Jika anda tidak bisa mengeliminir bahaya, cari cara yang aman untuk mengerjakannya.Ini dapat berarti pengontrolan dalam beberapa cara, untuk contoh; tutup kebisingan mesin dengan kotak penyekat, atau pastikan keefektifan pengaman yang ditempatkan disekitar bagian mesin yang bergerak.Itu dapat juga berarti keamanan proses atau bahan, seperti pemindahan bahan untuk mesin lebik baik dengan motorisasi konveyor dibandingkan dengan tangan, atau penggantian bahan kimia yang berbahaya dengan bahan yang aman.Dalam semua situasi anda seharusnya memastikan hal berikut : Prosedur dan sistim kerja yang amanIni dapat termasuk :- Melatih dan mensupervisi pekerja.- Mempunyai surat izin melakukan pekerjaan yang ditetapkan.- Melakukan rotasi pekerjaan.- Tatalaksana yang baik (lihat Topik 3).

Gunakan peralatan dan pakaian pelindungAlat keselamatan seperti kaca mata debu, masker, sarung tangan, pelindung telinga, dan alat pernafasan seharusnya digunakan dengan tepat. Pakaian kerja harus aman dan nyaman bekerja dekat mesin yang berputar, rambut panjang harus diatur dengan pengikat rambut atau pakai topi.

c. Bahaya dan Pencegahan / Pengontrolan1) Pengaturan kerjaCara kerja yang tidak teratur dapat menimbulkan masalah keselamatan. Contohnya pekerjaan berulang, kerja berpindah-pindah dan selalu lembur, bisa membuat rasa tertekan (stress) pekerja. Peralatan, area kerja, perabot dan benda-benda yang tidak sesuai dengan keperluan pekerja dan pekerjaan, juga dapat menyebabkan pekerja merasa tertekan (stress) dan risiko bisa terjadi.Rancang kembali pekerjaan dan sistim kerja ; Berikan pekerja keterampilan baru Lindungi pekerja dari tekanan (stress) dan risiko celaka Tingkatkan efesiensi Kembangkan prosedur keselamatan secara menyeluruhPengaturan kerja dapat ditingkatkan dengan cara berikut : Pekerja seharusnya mempunyai variasi tugas untuk melakukan pekerjaan. Pekerjaan seharusnya dirotasi. Beban kerja yang berat seharusnya dikurangi. Dimana beban kerja ringan, pekerja seharusnya diberikan pekerjaan lain untuk dikerjakan. Tetapkan istirahat atau lakukan istirahat yang seharusnya. Pekerja seharusnya punya pendapat tentang bagaimana pekerjaan mereka dilaksanakan. Permesinan, alat potong dan perlengkapan seharusnya di rancang atau dimodifikasi, atau disesuaikan dengan pekerja dan pekerjaan.

2) Gerakan m e s i nGerakan bagian mesin dapat berbahaya. Bahaya yang disebabkan oleh mesin dapat dicegah atau dikontrol dengan cara berikut : Pengaman harus dirancang sepantasnya, terjaga pada tempatnya dan berfungsi. Ketika menggunakan mesin, pekerja seharusnya memakai pakaian kerja yang aman (seperti lengan pendek), dan semua perhiasan harus dilepas. Rambut panjang diatur pakai pengikat rambut dan PPE (personal protective equipment) dipakai dimana perlu. Mesin seharusnya tidak digunakan jika bermasalah. Sekitar area kerja mesin seharusnya punya penerangan yang baik dan terjaga kebersihan serta bebas sampah/kotoran.

3) Pengaruh kebisinganKebisingan yang terlalu keras, terlalu tinggi atau terdengar terlalu sering dapat merusak pendengaran pekerja. Batas normal pendengaran manusia untuk tingkat kebisingan adalah 80 90 desibel. Sebagai perbandingan tingkat kebisingan dapat dilihat pada topik 4 (Polusi pada Industri)Mengapa kebisingan berbahaya : Dapat membuat pekerja kehilangan beberapa atau semua pendengaran. Kebisingan atau kehilangan pendengaran dapat membuat pekerja susah berkonsentrasi; ini dapat menyebabkan kecelakaan. Pekerja dengan kehilangan pendengaran mungkin tidak sadar mendekati bahaya. Kebisingan atau kehilangan pendengaran dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala dan stress.Bagaimana bahaya dapat dicegah atau dikontrol : Pemberi kerja dapat mengurangi kebisingan di pabrik yaitu meletakan mesin dalam kotak peredam suara atau dibelakang pelindung suara untuk menghentikan penyebaran kebisingan. Mesin dirancang dengan tingkat kebisingan sesuai standar kebisingan normal. Alat ukur yang menyatakan batas kebisingan dapat ditempatkan pada area kerja atau dibawa oleh pekerja. Pekerja sewaktu-waktu dapat mengambil jarak dari pekerjaan sehingga mereka tidak kontak dengan kebisingan sepanjang waktu. Pekerja harus memakai pelindung telinga atau penutup (ear plugs). Pelindung telinga atau ear plugs harus dalam kondisi baik dan diperiksa secara tetap untuk pemakaian dan perawatan. Pelindung itu harus dibersihkan atau diganti sesuai dengan jenis dan cara perawatannya (Pelindung dari busa dapat dicuci dan diganti perminggu, sedangkan dari karet cukup dibersihkan setiap akan atau setelah dipakai). Pendengaran pekerja seharusnya diperiksa atau diuji secara tetap.

4) Penanganan manualBilamana secara fisik pekerja memindahkan sesuatu, maka disebut sedang melakukan penanganan manualMengapa penanganan manual dapat berbahaya : Punggung, terutama bagian bawah dapat cedera Persendian dan urat tendon pada kaki, lengan dan punggung dapat tertarik tegang (keseleo) Sambungan pada lutut, pergelangan kaki, pergelangan tangan, siku dan bahu dapat terjadi peradangan. Syaraf bisa rusak Tulang bisa patah Nyeri otot dan tegang dapat terjadi Dapat menyebabkan hernia (perut turun) Jantung dan pernafasan dapat menjadi buruk Kelelahan dari kerja fisik dapat menyebabkan kecelakaan.Penyebab utama cedera dari kejadian penanganan manual adalah : Kelebihan penggunaan tenaga, pengulangan tindakan, sikap badan jelek dan penggunaan perabot dan bangku yang salah ketinggian atau rancangan.(Lebih jelasnya posisi atau cara pengangkatan manual yang benar, lihat Paket Pembelajaran dan Penilaian Penanganan Material )

5) Reaksi bahan kimiaBahan kimia dapat berbentuk padat, cairan atau gas. Peraturan Barang-barang Berbahaya (Gudang dan Penanganan), 1989, menjelaskan bagaimana tingkatan dari bahan kimia diketahui sebagai klasifikasi 'Barang Berbahaya'. Penggolongan barang berbahaya termasuk : Racun Gas Cairan mudah terbakarBahan kimia digunakan secara luas pada industri sehingga penting untuk mengetahui cara penanganan yang aman dan penggunaan semua bahan kimia. Risiko untuk pekerja dengan penggunaan bahan kimia dapat ditentukan oleh bagaimana bahan kimia digunakan, seberapa sering digunakan dan dalam kondisi bagaimana digunakan.Pada tempat kerja seharusnya tersedia daftar bahan kimia, yang berisikan semua bahan kimia, dimana bahan tersebut disimpan dan digunakan. Informasi tentang kandungan bahan kimia ada pada lembaran data keselamatan bahan (Material Safety Data Sheet / MSDS).(Contoh MSDS dapat dilihat pada Paket Pembelajaran dan Penilaian Penanganan Material)Lembaran ini berisikan keterangan sebagai berikut : Apa zat yang dikandung. Informasi tentang bagaimana zat tersebut dapat berbahaya Tindakan pengamanan untuk penggunaannya. Informasi tentang penangan zat tersebut secara aman.Ada personal tertentu atau pembimbing ditempat kerja yang memanfaatkan MSDS, tetapi semua pekerja dapat melihatnya dan seharusnya mengetahui maksudnya. Pada tempat kerja, pekerja dapat mengamati MSDS di pusat kesehatan atau minta supervisor area kerja untuk memperlihatkannya. Setiap penggunaan bahan kimia, supervisor atau ahli K3 seharusnya memberikan penjelasan sebelum digunakan.Undang-undang dan Kode Praktik membicarakan tentang 'exposure standars' (standar kontak langsung). Ada batas aturan, perkiraan waktu pekerja dapat kontak langsung dengan bahan kimia selama hari kerja setiap minggu. Setiap bahan kimia mempunyai perbedaan terhadap exposure standars. Informasi tentang exposure standars dapat ditemukan pada MSDS.Mengapa bahan kimia dapat berbahaya Bahan kimia dapat terbakar atau memerihkan (iritasi) kulit, mata, hidung dan tenggorokan. Bahan kimia dalam bentuk asap, uap, kabut, semprotan, debu, kukus dan cairan dapat terhirup atau terhisap menjadi radang paru-paru dan kulit. Bahan kimia beracun, dapat menyebabkan luka bakar, radang paru-paru, asthma, bronchitis, mati lemas atau penyakit lainnya. Bahan kimia dapat terminum atau terhisap kedalam usus menyebabkan keracunan, pingsan dan sakit, bahkan kematian. Bahan kimia dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan.

6) Alkohol dan penggunaan obat biusBila pekerja berada dalam kondisi stress bekerja, biasanya mempunyai masalah dirumah atau kekhawatiran lainnya, penyalah-gunaan alkohol, resep obat atau obat bius. Pekerja yang meminum atau menggunakan pengobatan atau obat bius akan mempengaruhi pekerjaan mereka sendiri dan bekerja dengan berisiko membahayakan diri sendiri dan orang disekitarnya.Bekerja dengan perasaan tidak enak akibat pengaruh minuman keras sebelumnya atau dibawah pengaruh obat bius dan alkohol dapat menyebabkan kecelakaan. Hal itu dapat juga berpengaruh pada tanggapan atau respon seseorang untuk masalah keselamatan atau keadaan darurat.Pusat kesehatan pada tempat kerja seharusnya menginformasikan tentang bahaya penggunaan sembarangan obat bius, alkohol dan obat sejenis yang dapat mempengaruhi kesadaran seseorang. Ada petunjuk dan saran penting pada tempat kerja serta perlu diketahui juga untuk masyarakat, yaitu melarang pekerja yang minum alkohol dan menggunakan obat bius.

7) Bahaya lain ditempat kerjaTergantung pada sifat perusahaan dan tempat kerja, adanya variasi bahaya lain yang mungkin berpotensi menyebabkan cedera atau sakit. Beberapa bahaya yang nyata diantaranya adalah :Area gudang - truk forklift (alat pengangkat)Bengkel mesin - pencahayaan/penglihatanKonstruksi - berlebihan panas, berlebihan dingin, atau ketinggianKelistrikan/elektronik - kena sengat listrik