bahasa indonesia adsorpsi pada larutan kelompok 10 1a
TRANSCRIPT
ADSORPSI PADA LARUTANLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Laporan Industri Proses
Oleh
Imtihani Fauziah 131411011R. A. Feby Lailani B. 131411023
1 A- D3 Teknik KimiaKelompok 10
PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014
ADSORPSI PADA LARUTAN
ABSTRAK
Praktikum isoterm adsorpsi karbon aktif ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan isoterm adsorpsi menurut Freundlich bagi proses adsorbsi asam asetat pada arang. Metode yang digunakan dalam praktikum ini yaitu metode grafik. Isoterm adsorpsi karbon aktif ini menggunakan larutan organik asam asetat. Terdapat empat variasi konsentrasi asam asetat yaitu 1.0 N, 0.80 N, 0.60 N dan 0.40 N. Masing-masing variasi konsentrasi larutan asam asetat kemudian dititrasi dengan larutan standar NaOH 1.0 N untuk standarisasi larutan asam asetat. Setelah itu ditentukan pula konsentrasi asam asetat untuk masing-masing variasi yang telah dicampur dengan arang aktif melalu titrasi. Sehingga diperoleh konsentrasi asam asetat yang teradsorpsi, besarnya konsentrasi asam asetat yang teradsorpsi berturut-turut yaitu 0.1501 N, 0.093 N, 0.1907 N, 0.0097 N. Sedangkan massa asam asetat yang teradsorpi untuk masing-masing variasi berturut-turut adalah 0.3092 gram, 0.207 gram, 0.312 gram, 0.0573 gram. Dari hasil tersebut kemudian dihitung besarnya log C dan log x/m, dan diplotkan sebagai ordinat untuk log C dan absis untuk log x/m pada grafik isoterm adsorpsi Freundlich. Dari grafik isoterm adsorpsi Freundlich diperoleh tetapan k sebesar 2,3276 dan n sebesar 0,8128.
KATA KUNCI
Adsorbat; adsorben; adsorpsi; asam asetat; Freundlich; isotherm dan karbon aktif.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu sifat penting dari permukaan zat adalah adsorpsi. Contoh adsorpsi
adalah karbon aktif yang dapat menyerap molekul asam asetat dalam larutannya. Tiap
partikel adsorban dikelilingi oleh molekul yang diserap karena terjadi interaksi tarik-
menarik. Zat-zat yang terlarut dapat diadsorpsi oleh zat padat, misalnya CH3COOH
oleh karbon aktif, NH3 oleh karbon aktif, phenolptalein dari larutan asam atau basa
oleh karbon aktif dan Ag+ atau Cl- oleh AgCl. Daya adsorpsi partikel koloid tergolong
besar Karena partikelnya memberikan sesuatu permukaan yang luas. Sifat ini telah
digunakan dalam berbagai proses seperti penjernihan air.
Adsorben ialah zat yang melakukan penyerapan terhadap zat lain (baik wujud
cair maupun gas) pada proses adsorpsi. Adsorben yang paling banyak dipakai untuk
menyerap suatu zat dalam larutan adalah arang. Penyerapan bersifat selektif, yang
diserap hanya zat terlarut atau pelarut saja. Ketika pelarut yang mengandung zat
terlarut tersebut kontak dengan adsorben, terjadi perpindahan massa zat terlarut dari
pelarut ke permukaan adsorben, sehingga konsentrasi zat terlarut didalam cairan dan
padatan akan berubah terhadap waktu dan posisi pada kolom adsorpsi.
B. TUJUAN
1. Melakukan percobaan mengenai proses adsorpsi asam asetat dalam karbon aktif
2. Membuat grafik berdasarkan hasil percobaan
3. Menentukan banyaknya tetapan adsopsi isotherm Freundlich berdasarkan
percobaan
4. Mempraktekkan konsep mol dalam menghitung zat yag teradsorpsi
5. DASAR TEORI
Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan suatu zat pada permukaan zat lain. Zat
yang diserap disebut fasa terserap (adsorbat) sedangkan zat yang menyerap disebut
adsorben. Kecuali zat padat, adsorben dapat berupa zat cair. Karena itu adsorpsi dapat
terjadi antara zat padat dan zat cair, zat padat dan gas, dan zat cair atau gas dan zat
cair.
Peristiwa adsorpsi ini disebabkan oleh gaya tarik molekul – molekul
dipermukaan adsorben. Adsorpsi ini berbeda dengan absorbsi, karena pada absorbsi
zat yang diserap masuk ke dalam absorben.
Misalnya zat padat akan menarik molekukl-molekul gas atau zat cair pada
permukaannya. Hal ini disebabkan karena zat padat yang terdiri dari molekul-molekul
tidak menarik dengan gaya Van Der Walls. Jika ditinjau dari satu molekul, maka
molekul ini akan dikelilingi molekul yang lain yang tidak mempunyai gaya tarik yang
seimbang. Karena salah satu arah tidak ada molekul lain yang menarik, akibatnya pada
permukaan itu akan menarik molekul disekitarnya.
Adsorpsi dipengaruhi oleh :
1.Jenis adsorben
2.Jenis zat yang diadsorpsi
3.Konsentrasi
4.Luas Permukaan adsorben
5.Temperatur
Pengaruh konsentrasi larutan terhadap adsorpsi dapat dinyatakan oleh persamaan
Freundlich.
xm
=kcn
c = konsentrasi zat dalam larutan
x = jumlah zat yang teradsorpsi oleh m gram adsorben
k & n = tetapan adsorpsi
Jika ditulis dalam logaritma :
Log xm
= Log k + n Log c
Untuk menentukan harga n & k, dibuat grafik fungsi dari log c, yang mana slope
(kemiringan) adalah harga n dan intersepnya harga k.
6. ALAT DAN BAHAN
Alat :
o Buret 50mL (berikut dengan statif dan klem)
o Labu Erlenmeyer 250mL
o Corong Gelas
o Kertas Saring (Kasar)
o Pipet Seukuran 25mL
o Gelas Ukur 25mL
o Labu Takar 100mL
o Botol Semprot
o Spatula
o Gelas Kimia 50mL
Bahan :
o Larutan NaOH 1 N
o Kristal Asam Oksalat C2H2O4 . 2H2O
o Larutan Asam Asetat 1 N
o Arang (karbon) aktif
o Aquadest
o Larutan Indikator Penophtalein
Labu Erlenmeyer
+ 3 tetes indicator fenoftalein
Melakukan titrasi dengan larutan NaOH
1,0 N
Larutan berwarna merah muda
Mencatat volume NaOH yang diperlukan
METODA
Dalam laporan ini, kami melakukan percobaan dan studi literatur untuk memperoleh
data dan informasi.
A. Langkah Kerja1. Membuat larutan asam asetat dengan konsentrasi 0,1M; 0,4M; 0,6M dan 0,8M2. Mengambil 25 mL larutan asam asetat masing-masing 0,1M, 0,4M, 0,6M dan
0,8M, meneteskan dua tetes indikator fenolptalein,kemudian menitrasi dengan larutan standar NaOH 1,0 M sampai larutan berwarna merah muda
3. Mengambil setiap larutan sebanyak 10 mL, kemudian menambahkannya pada masing-masing larutan 0,5 gram arang aktif, dikocok lalu ditutup dengan kertas saring, kemudian didiamkan selama 30 menit, disaring dan diambil filtrat. Meneteskan 3 tetes indikator PP pada filtrat. Menitrasi dengan larutan standar NaOH 1,0 sampai berwarna merah muda. Menghitung asam asetat yang diadsorpsi.
B. Skema KerjaPenentuan Konsentrasi Awal Asam Asetat
25 mlAsam asetat
1,0 N
25 mlAsam asetat
0,8 N
25 mlAsam asetat
0,6 N
25 mlAsam asetat
0,4 N
Penentuan Konsentrasi Akhir Asam Asetat dan Adsorpsi Larutan
Larutan berwarna merah muda
Mencatat volume NaOH
0.5 gram carbon aktif
25 ml asam asetat
1,0 N ; 0,8 N ; 0,6 N ; 0,4 N
Erlenmeyer
Mengaduk selama ± 20 menit
Menunggu selama ± 5 menit
Menyaring larutan dengan kertas saring
Memipet larutan ± 25 ml
Erlenmeyer
Melakukan titrasi dengan larutan NaOH 1,0 N
+ 3 tetes indikator fenolftalein
Memipet larutan sekitar 25 ml
Mengaduk selama ± 20 menit
Melarutkan dengan aquades
Labu takar 100 ml
Memipet 25 ml asam oksalat
Labu Erlenmeyer
+ 3 tetes indicator fenoftalein
Melakukan titrasi dengan larutan
NaOH
Mencatat volume NaOH yang diperlukan
Penentuan Konsentrasi Larutan NaOH yang Sebenarnya
Menimbang 0,628 gram kristal asam oksalat
HASIL
A. Data Hasil Pengamatan
Penentuan Konsentrasi Larutan NaOH
Berat kristal asam oksalat = 0,64 gram
Volume labu takar = 100 mL
Volume larutan NaOH yang diperlukan = 4,2 mL ( rata-rata )
Sebelum Adsorpsi
Konsentrasi Asam Asetat
(N)
Volume NaOH
(mL)
N Asam Asetat Berat Asam Asetat
(gr)
1,0 40,25 0,9737 1,4606
0,8 31,00 0,7550 1,1325
0,6 29,13 0,7047 1,0571
0,4 15,13 0,3660 0,5490
Setelah Adsorpsi
Konsentrasi Asam Asetat
(N)
Volume NaOH
(ml) N Asam Asetat
Berat Asam Asetat
(gr)
1,0 32,00 0,8236 1,1514
0,8 25,55 0,6620 0,9255
0,6 20,53 0,5174 0,7451
0,4 13,55 0,3563 0,4917
Persamaan Isoterm Freundlich
Log
xm
= Log k +
1n
log c
X (gram) m (gram)xm
Logxm
c Log c
0,3092 0,5 0,6184 -0,2087 0,8236 -0,0843
0,2070 0,5 0,4140 -0,3830 0,6620 -0,1791
0,3120 0,5 0,6240 -0,2048 0,5174 -0,2862
0,0573 0,5 0,1146 -0,9408 0,3563 -0,4482
Berdasarkan kurva adsorpsi ishoterm freundlich, didapatkan persamaan sebagai berikut :
Y = -0,09x + 0,3669
Sehingga,
x/m = kc1/n
Log c = x dan log x/m = y
Log x/m = log k + 1/n log c
y = log k + 1/n x
y = -0,09x + 0,3669
k = 2,3276
n = 0,8128
PEMBAHASAN
Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan suatu zat pada permukaan zat lain. Pada praktikum ini dilakukan penentuan besarnya tetapan adsorpsi isotherm freundlich dari suatu adsorben (zat yang menyerap) berupa arang aktif dengan adsorbat (fasa terserap) berupa CH3COOH (asam asetat). Pengolahan data pada praktikum ini dilakukan dengan menggunakan persamaan freundlich yang dapat melihat besarnya pengaruh konsentrasi larutan terhadap adsorpsi.
Ada tiga tahap pengerjaan yang dilakukan dalam praktikum ini. Tahap pertama adalah penentuan konsentrasi awal (standarisasi) CH3COOH (asam asetat), dilakukan dengan melakukan titrasi CH3COOH yang berbeda konsentrasi dalam sebuah labu erlenmeyer dengan larutan NaOH 1,0 N. Dimana sebelumnya asam asetat ditambahkan indikator phenophtalein. Dari volum NaOH yang diperoleh saat titik akhir titrasi, kita dapat menentukan konsentrasi CH3COOH awal.
Tahap selanjutnya yaitu penentuan konsentrasi akhir CH3COOH (asam asetat) yang telah mengalami proses adsorpsi oleh arang aktif. Proses yang dilakukan sama dengan tahap pertama. Perbedaanya hanya sebelum dititrasi, asam asetat ditambah dengan 0,5 gram arang aktif, kemudian diaduk dengan alat pengaduk (shaker) selama 30 menit. Setelah itu, larutan tersebut disaring dan diukur volum filtratnya. Masing-masing filtrat ditambah ±3 tetes indikator phenophtalein dan titrasi dengan larutan NaOH 0,1 N. Dari volum NaOH yang diperoleh sampai titik akhir titrasi, kita dapat menentukan konsentrasi larutan CH3COOH.
Tahap selanjutnya adalah penentuan konsentrasi NaOH yang sebenarnya. Dilakukan dengan cara, menimbang 0,63 gram kristal asam oksalat kemudian dilarutkan dengan aquadest sampai volume 100mL labu takar. Kemudian, dititrasi dengan larutan NaOH 1,0 N. Dari volume rata-rata NaOH yang diperoleh saat titik akhir titrasi, kita dapat menentukan konsentrasi NaOH yang sebenarnya.
Tetapan adsorpsi isotherm freundlich dapat diperoleh dengan cara menghitung slope dari grafik persamaan adsorpsi isotherm freundlich. Harga n dan k dapat ditentukan menurut perhitungan kalkulator dan kurva. Penetuan harga n dan k menurut hasil hitungan kalkulator diperoleh masing-masing 0,8128 dan 2,3276. Penentuan harga k menurut kurva diperoleh,0118. Hasil perhitungan keduanya menunjukkan harga yang tidak jauh berbeda.
KESIMPULAN
Semakin tinggi konsentrasi maka semakin tinggi daya adsorpsinya dan semakin banyak pula zat yang teradsorpsi demikian juga sebaliknya.
Isoterm adsorpsi karbon aktif merupakan hubungan antara banyaknya zat yang teradsorpsi (acetic acid) persatuan luas atau persatuan berat adsorben, dengan konsentrasi zat terlarut pada temperatur tertentu.
Penetuan harga n dan k menurut hasil hitungan kalkulator diperoleh masing-masing 0,8128 dan 2,3276.
DAFTAR PUSTAKA
Djalil, Latifah Abdul. 2003. Penuntun Praktikum Titrimetri. Bogor : SMAKBO.
Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : Universitas Indonesia Press.
Marlina, Ari dkk. 2008. Buku Petunjuk Pelasanaan Praktikum Kimia Fisika. Bandung :
Politeknik Negeri Bandung.
LAMPIRAN
Pengolahan DataPenentuan Konsentrasi Larutan Asam Oksalat
Mr Oksalat (C2H2O4.2H2O) = 126
BE Oksalat =
Mr Oksalat2 ekivalen /mol
= 1262
= 63
Normalitas oksalat =
Berat oksalatBE
X1000V labu
=
0 ,6463
x1000100
= 0 , 1016 N
Penentuan Konsentrasi Larutan NaOH
V NaOH x N NaOH = V oksalat x N oksalat
4,2 ml x N NaOH = 25 ml x 0,1016 N
N NaOH =
25 X 0 , 1016 N4,2
N NaOH = 0,6048 N
Penentuan Konsentrasi Larutan Asam Asetat
N Asam Asetat Mula-mula :
1) V asetat x N asetat = V NaOH x N NaOH
25 ml x N asetat = 40,25 x 0,6048
N asetat =
40 ,25 x 0,6048 25
=0 , 9737N
2) V asetat x N asetat = V NaOH x N NaOH
25 ml x N asetat = 31,00 x 0,6048
N asetat =
31 , 00 x 0,604825
= 0 ,7550N
3) V asetat x N asetat = V NaOH x N NaOH
25 ml x N asetat = 16 X 0,6048
N asetat =
29 ,13 x 0,604825
= 0 ,7047N
4) V asetat x N asetat = V NaOH x N NaOH
25 ml x N asetat = 11 x 0,6048
N asetat =
15 , 13 x 0,604825
= 0 ,3660N
N Asam Asetat Sisa :
5) V asetat x N asetat = V NaOH x N NaOH
23,5 ml x N asetat = 32,0 x 0,6048
N asetat =
32 ,0 x 0,604823 ,5
= 0 ,8236N
6) V asetat x N asetat = V NaOH x N NaOH
23,3 ml x N asetat = 25,55 X 0,6048
N asetat =
25 , 55 x 0,604823 , 3
= 0 ,6620N
7) V asetat x N asetat = V NaOH x N NaOH
24 ml x N asetat = 20,53 X 0,6048
N asetat =
20 ,53 x 0,604824
= 0 ,5174N
8) V asetat x N asetat = V NaOH x N NaOH
23 ml x N asetat = 13,55 x 0,6048
N asetat =
13 , 55 x0,604823
= 0 , 3563N
Penentuan Jumlah Zat yang Teradsorpsi
Jumlah Zat Mula-mula :
9) 1,0 N =
ml asetat1000
x N asetat mula−mula x 60
=
251000
X 0 ,9737 X 60 = 1 , 4606 gr
10) 0,8 N =
ml asetat1000
x N asetat mula−mula x 60
=
251000
X 0 ,7550 X 60 = 1 , 1325 gr
11) 0,6 N =
ml asetat1000
x N asetat mula−mula x 60
=
251000
X 0 ,7047 X 60 = 1, 0571 gr
12) 0,4 N =
ml asetat1000
x N asetat mula−mula x 60
=
251000
X 0 ,3660 X 60 = 0 ,5490 gr
Jumlah zat sisa :
13) 1,0 N =
ml asetat1000
x N asetat sisa x 60
=
23 , 31000
X 0 ,8236 X 60 = 1 ,1514 gr
14) 0,8 N =
ml asetat1000
x N asetat sisa x 60
=
23 , 31000
X 0 ,6620 X 60 = 0 , 9255 gr
15) 0,6 N =
ml asetat1000
x N asetat sisa x 60
=
241000
X 0 ,5174 X 60 = 0 ,7451 gr
16) 0,4 N =
ml asetat1000
x N asetat sisa x 60
=
231000
X 0 ,3563 X 60 = 0 , 4917 gr