bahan tugas katalis

19
KIMIA KATALIS Oleh: Amalia Rahmawati (1113096000021) Dosen Pembimbing: Mirzan T. Razzak, Dr, M. Eng,. APU PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Upload: amaliarw

Post on 30-Jan-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

katalis

TRANSCRIPT

Page 1: bahan tugas katalis

KIMIA KATALIS

Oleh:

Amalia Rahmawati (1113096000021)

Dosen Pembimbing:

Mirzan T. Razzak, Dr, M. Eng,. APU

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: bahan tugas katalis

LOGAM-LOGAM STRATEGIS1. Bijih Besi

Beberapa macam bijih besi antara lain sebagai berikut.

a) Bijih besi lateritik terdapat di Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan

Sulawesi Tenggara.

b) Bijih besi magnetik hematit terdapat di Kalimantan Tengah.

c) Bijih besi titan terdapat di Pantai Cilacap, Pantai Pelabuhan Ratu,Lampung, Sumatera

Selatan, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh. Setelah digali dan disemprot de

ngan air, akan dihasilkan konsentrat besi. Pabrik pelebur besi baja Indonesia terdapat di

Cilegon, yaitu PT Krakatau Steel.

2. Bauksit (Biji Aluminium)

Bauksit merupakan mineral yang ringan, kuat, dan tidak berkarat.Tambang bauksit dihasilkan

di Kepulauan Riau, Pulau Bintan, Pulau Bintang, dan Singkawang.

3. Timah

Timah termasuk salah satu hasil mineral yang terpenting di Indonesia. Manfaat timah, yaitu

untuk kaleng, patri, huruf cetak,tube, kertas timah, dan lain-lain.

Tambang timah terdapat di pulau Singkep, Bangka, Belitung, dan lepas pantai di sekitarnya.

Hasil tambang timah di darat disebut timah primer, sedangkan yang di lepas pantai disebut

timah sekunder. Di Indonesia banyak dihasilkan timah sekunder dan menjadi pabrik

peleburan timah terbesar ketiga setelah Bolivia dan Malaysia.

4. Nikel

Biji nikel terdapat dalam tanah hasil pelapukan peridotit atau serpentit. Daerah-daerah

pertambangan nikel di Indonesia antara lain Pulau Mantang di Teluk Bone, Pulau Halmahera,

Pulau Gag di Irian Jaya, di sekitar Kolaka (Sulawesi Tenggara) berpusat di Ponalo, dan

Pegunungan Verbeek berpusat di Soroako.

5. Seng

Terdapat di beberapa daerah Indonesia, antara lain Jawa Timur, Sumatera Barat, Sumatera

Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

Pengolahan seng menjadi seng lembaran dilakukan oleh perusahaan-perusahaan swasta di

kota-kota besar.

Page 3: bahan tugas katalis

6. Intan

Tambang intan terdapat di Kalimantan Selatan, terletak di sekitar Sungai Kusan dan Riam

Kanan Kiri. Penggalian dipusatkan di Simpangempat (dekat Martapura) oleh PN Aneka

Tambang. Di samping itu, rakyat juga melaksanakan penggalian dengan cara mendulang.

Pendulangan intan oleh rakyat yang terkenal di Cempaka I (dekat Banjar Baru). Kota

Martapura merupakan tempat penggosokan intan yang terkenal di Indonesia.

7. Tembaga

Tembaga terdapat di Cikotok (Banten Selatan), Songkarapi (Sulawesi Selatan), dan Kompara

(Irian Jaya). Tembaga yang sudah ditambang baru terdapat di Irian Jaya, diusahakan dengan

modal Jepang dan Amerika. Bijih tembaga tersebut diolah di pabrik (di Kota Tembagapura)

yang didirikan pada ketinggian 2.600 m dan menghasilkan konsentrat dengan kadar 26%.

Konsentrat itu diangkut ke pelabuhan dekat muara Sungai Tipuka dengan saluran pipa yang

panjangnya 100 km. Tembaga banyak diekspor ke Jepang.

8. Emas dan Perak

Tambang emas dan perak terdapat di Rejang Lebong (Bengkulu) dan Banten Selatan (Jawa

Barat). Penambangannya dilakukan oleh PN Aneka Tambang di Cikotok, kemudian diangkut

ke Jakarta, dan diolah oleh PN Logam Mulia menjadi emas/perak batang.

Page 4: bahan tugas katalis

INDUSTRI PERTAMBANGAN LOGAM DI INDONESIA

Komoditi mineral logam di Indonesia cenderung  mengalami penurunan kinerjanya

setahun terakhir ini karena timbulnya beberapa kondisi yang kurang mendukung sektor

industri ini. Beberapa pertambangan mineral logam sedang mengalami fase penurunan

produksi karena proses perluasan lahan, selain itu kadar bijih mineral yang rendah serta curah

hujan yang tinggi juga menghambat produktivitas pada sebagian besar pertambangan mineral

logam sehingga produksi merosot pada tahun 2010 lalu.

Kebutuhan pada beberapa komoditi mineral logam dunia memang meningkat, tetapi

penurunan permintaan juga diperkirakan akan terjadi pada beberapa komoditi, salah satunya

nikel, karena dampak tsunami di Jepang pada 11 maret 2011 lalu. Seberapa besar dampak

bencana gempa dan tsunami di Jepang terhadap aktivitas pertambangan di Indonesia,

memang butuh waktu untuk mengetahui angka pastinya.

Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA) Priyo Pribadi Soemarno

mengatakan, selama ini pasokan nikel dari Indonesia ke Jepang sangat besar. sekitar 55%dari

kebutuhan Jepang. Tetapi banyak pabrik di Jepang yang berhenti beroperasi karena

mengalami kerusakan sejak terjadi gempa yang diikuti tsunami.

Kondisi ini memaksa para pengusaha pertambangan di Indonesia mencari pasar baru

sebagai pengganti pasar Jepang. Karena Jepang pasti masih dalam tahap recovery dan

diperkirakan kebutuhan nikel baru pulih sekitar 2 tahun kedepan.

Berbeda dengan nikel, tembaga diperkirakan akan meningkat kebutuhannya, karena

permintaan ekspor dunia selain Jepang cukup tinggi, hanya produksinya menurut Direktur

Jenderal (Dirjen) Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM, Bambang Setiawan,

pada 2011 akan terjadi penurunan sebesar 36% atau sebesar 644.098 ton. Penurunan ini juga

masih akan terjadi pada 2012, karena salah satu perusahaan produsen tembaga nasional PT

Newmont Nusa Tenggara (NNT), baru mendapatkan perluasan untuk penambahan lahan

untuk kegiatan penambangannya.

Presiden Direktur PTNNT, Martiono Hadianto, menjelaskan bahwa produksi tembaga

PTNNT akan terus mengalami penurunan sampai 2012. Penurunan tersebut lanjutnya, karena

baru dimulainya perluasan tambang batu hijau fase 6 dan 7, sehingga produksi pada saat

perluasaan tambang tersebut belum optimal karena masih membuka lapisan dengan

kandungan mineral yang rendah.

Page 5: bahan tugas katalis

Timah juga mengalami penurunan produksi pada tahun 2010, baik untuk konsentrat 

maupun logam timah. Tidak tercapainya produksi timah sebagian besar disebabkan karena

faktor cuaca ekstrim yang terus terjadi di wilayah Indonesia, tetapi tidak tercapainya target

produksi timah disaat harga timah dunia sedang meningkat tajam, sempat menimbulkan

kecurigaan adanya aktivitas penyelundupan, karena  disaat harga dunia yang sedang

meningkat pesat, seharusnya produsen  timah gencar menambah produksinya.

Sektor pertambangan tetap akan menjadi primadona sumber devisa negara Indonesia,

dengan melihat potensi sumber daya mineral yang masih luas untuk digarap baik oleh

perusahaan lokal maupun asing.

Tetapi di tengah tingginya kontribusi sektor pertambangan terhadap penerimaan negara,

beberapa masalah masih menghambat perkembangan industri pertambangan, seperti tumpang

tindih lahan tambang dengan hak penguasaan hutan (HPH) /hutan tanaman industri (HTI)

/perkebunan dan hutan konservasi, peralihan sistem kontrak karya (KK) ke izin usaha

pertambangan (IUP) dan keinginan pemerintah daerah menerbitkan kuasa pertambangan

(KP).

Cadangan Mineral Indonesia

Meskipun dikenal sebagai negara yang kaya dengan potensi sumber daya alam mineral,

tetapi potensi cadangan mineral logam Indonesia relatif tidak begitu besar lagi, karena

eksploitasi secara besar-besaran telah mengurangi potensi ini secara signifikan.

Sebagian besar cadangan mineral logam di Indonesia umumnya diperkirakan masih

tinggal 24 tahun hingga 33 tahun saja,  kecuali bijih besi yang masih cukup panjang umur

cadangannya.

Cadangan emas Indonesia di Papua dikenal  sebagai salah satu yang terbesar di dunia,

tetapi produksinya juga tidak kalah besar, karena produksi emas Indonesia cukup

mendominasi perdagangan emas dunia, sehingga diperkirakan cadangan emas Indonesia saat

ini hanya cukup untuk 33 tahun lagi. Demikian pula dengan cadangan tembaga Indonesia 

yang mencapai 27,7 juta ton diperkirakan akan habis 27 tahun lagi.

Indonesia yang selama ini memasok sekitar 50% kebutuhan nikel jepang juga hanya

mempunyai cadangan untuk sekitar 25 tahun lagi.

Indonesia juga mempunyai potensi pasir  besi yang cukup besar, hanya karena belum

maksimalnya perkembangan pengolahan pasir  besi di Indonesia, sehingga cadangan bijih

besi relatif  masih cukup panjang waktunya hingga mencapai sekitar 130 tahun lagi.

Page 6: bahan tugas katalis

Cadangan emas Grasberg di Papua merupakan cadangan emas terbesar di Indonesia

bahkan menjadi salah satu cadangan emas terbesar di dunia. Kandungan sumber dayanya

mencapai 3.117 juta ton. Selain Grasberg yang juga cukup besar cadangannya adalah

Cadangan Batu Hijau di Banda yang mencapai 525 juta ton. Beberapa cadangan lainnya

berkisar 75 juta ton hingga 114 juta ton yang umumnya terkonsentrasi di wilayah Tengah

Kalimantan dan Sulawesi Utara

Perusahaan Pertambangan Mineral Logam

Perusahaan pertambangan mineral logam di Indonesia terbagi menjadi  perusahaan yang

sudah dalam tahapan produksi, konstruksi dan eksplorasi. Perusahaan pertambangan mineral

logam yang sudah dalam tahap produksi sebagian besar adalah perusahaan besar yang sudah

lama beraktivitas dalam industri pertambangan mineral di Indonesia. Perusahaan tersebut

sebagian besar adalah perusahaan asing dan BUMN

Sementara itu perusahaan yang masih dalam tahapan konstruksi maupun eksplorasi 

sebagian merupakan perusahaan baru, tetapi hampir semuanya beraktivitas dalam

penambangan emas, yang tersebar di wilayah papua, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera.

Pemain utama industri mineral logam

Beberapa industri penambangan mineral logam di Indonesia adalah pemain kelas dunia

yang cukup mendominasi, baik karena besarnya cadangan mineral, maupun produksinya

yang mendominasi pasokan  mineral logam dunia. Diantara produsen tersebut antara lain PT

Freeport Indonesia, PT Timah Tbk, PT Antam Tbk dan  PT Inco Tbk

PT Freeport Indonesia

PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan

Copper & Gold Inc. PTFI menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih

yang mengandung tembaga, emas dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi di

Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Indonesia. Kompleks tambang PTFI di Grasberg

merupakan salah satu penghasil tembaga dan emas terbesar di dunia, dan mengandung

cadangan tembaga yang dapat diambil yang terbesar di dunia, selain cadangan  emas terbesar

di dunia.

Saat ini PTFI menerapkan dua teknik penambangan, yakni open-pit atau tambang

terbuka yang menggunakan truk pengangkut dan sekop listrik besar di tambang Grasberg.

serta teknik ambrukan atau block-caving pada tambang bawah tanah Deep Ore Zone (DOZ).

Page 7: bahan tugas katalis

Tambang Terbuka Grasberg

Pada tambang terbuka Grasberg digunakan peralatan shovel dan truk besar untuk

menambang bahan. Bahan tersebut termasuk klasifikasi bijih atau limbah, tergantung dari

nilai ekonomis bahan tersebut. Alat shovel menggali bahan pada daerah-daerah berbeda di

dalam tambang terbuka, dan memuat bahan ke atas truk angkut untuk dibawa keluar tambang

terbuka.

Bijih ditempatkan ke dalam alat penghancur bijih dan diangkut ke pabrik pengolahan

(mill) untuk diproses. Batuan limbah (overburden) dibuang dengan truk ke daerah-daerah

penempatan yang telah ditentukan, atau ke dalam alat penghancur OHS pada jalan HEAT

untuk ditempatkan di Wanagon Bawah di samping alat penimbun (stacker).

Tambang Bawah Tanah DOZ

Pada block cave DOZ, alat LHD (loader) meletakkan lumpur ke dalam ore pass yang

menuju saluran pelongsor. Selanjutnya saluran tersebut memuat truk-truk angkut AD-55 pada

tingkat angkutan untuk mengangkut bijih ke alat penghancur. Dari sana, bijih yang telah

dihancurkan dikirim ke pabrik pemroses (mill) melalui ban berjalan (conveyor).

PT Timah (persero)Tbk

PT Timah Tbk yang 65% sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia dan 35%

dimiliki  oleh publik, merupakan pemain utama industri  pertambangan timah di Indonesia

dan salah satu pemasok terbesar timah dunia. PT Timah merupakan penghasil timah terbesar

kedua di dunia dengan rata-rata kapasitas produksi 50.000 Mton per tahun atau menguasai

sekitar 16% pangsa pasar timah dunia.

Pada tahun 2008, PT Timah Tbk telah melakukan verifikasi cadangan mineral timah

yang dilaksanakan oleh Micromine, konsultan independen dari Australia. Hasil verifikasi

tersebut memberikan data sumber daya mineral timah sebesar 1,06 juta ton yang berarti

mencukupi untuk operasi penambangan lebih dari 10 tahun. Akan tetapi sebagian dari

cadangan timah tersebut mengalami kerusakan akibat gangguan tambang liar dan wilayah

operasi penambangan di darat maupun laut masih terancam oleh penambang liar maupun

kolektor bijih timah.

Page 8: bahan tugas katalis

Jenis produk yang diproduksi oleh PT Tambang Timah dibedakan atas kualitas dan

bentuknya. Berdasarkan kualitas produk dapat dibedakan atas Banka Tin (kadar Sn 99,9%),

Mentok Tin (kadar Sn 99,85%), Banka Low Lead (Banka LL) dan Banka Four Nine (kadar

Sn 99,99%). Berdasarkan bentuk terdiri dari Banka Small Ingot, Banka Tin Shot, Banka

Pyramid dan Banka Anoda

Selain itu PT Timah Tbk juga tengah mengembangkan produk hilir timah yang memiliki

margin yang lebih signifikan. Salah satunya adalah pembangunan pabrik timah chemical

yang berlokasi di Cilegon, Banten. Pabrik yang memiliki kapasitas produksi sebesar 10.000

ton per tahun ini nantinya akan terus dikembangkan lagi sehingga kapasitas produksinya

dapat  terus ditingkatkan.

PT Antam Tbk

PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) merupakan perusahaan pertambangan yang

sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia 65%  dan Masyarakat 35%, Antam

menambang dan mengolah berbagai jenis mineral logam yang sebagian besar adalah untuk

kebutuhan ekspor.

Komoditas utama Antam adalah feronikel, bijih nikel kadar tinggi, bijih nikel kadar

rendah, emas, perak, dan bauksit. Antam juga menyediakan jasa pengolahan dan pemurnian

bagi pihak ketiga. Antam saat ini memiliki 4 unit bisnis utama yakni Unit Bisnis

Pertambangan Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara, UBPN Maluku Utara, UBP Emas, serta UB

Pemurnian dan Pengolahan Logam Mulia.

Antam secara resmi menutup UBP Bauksit yang berlokasi di Kijang, pulau Bintan,

kemudian Antam membuka tambang bauksit Tayan yang berlokasi di Kalimantan Barat dan

akan mengembangkan cadangan bauksit di wilayah tersebut menjadi Chemical Grade

Alumina bersama-sama dengan Showa Denko K.K. dari Jepang di dalam proyek Chemsical

Grade Alumina Tayan.

Komoditas nikel Antam yakni feronikel dan bijih nikel, dihasilkan dari tambang-

tambang nikel di Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara serta pabrik-pabrik feronikel di

Sulawesi Tenggara. Antam mengoperasikan dua tambang nikel di Sulawesi Tenggara yakni

di Pomalaa dan Tapunopaka, dua tambang nikel di Maluku Utara, yakni di Gee dan Buli,

serta tiga pabrik pengolahan feronikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara.

Bijih nikel Antam yang diekspor memiliki karakteristik kadar nikel dengan kisaran 1,0%

sampai dengan di atas 2,0%. Seluruh komoditas feronikel dan bijih nikel Antam adalah untuk

konsumsi pasar ekspor. Komoditas feronikel diekspor ke Korea Selatan dan Eropa.  Bijih

Page 9: bahan tugas katalis

nikel kadar tinggi umumnya diekspor ke Jepang dan Eropa sedangkan bijih dengan kadar

lebih rendah diekspor ke Jepang dan China.

Antam memiliki sembilan anak perusahaan dengan kepemilikan langsung dan mayoritas,

satu anak perusahaan dengan kepemilikan mayoritas secara tidak langsung, dan dua cucu

perusahaan. Kepemilikan mayoritas Antam yang bersifat langsung  diantaranya adalah:

a. PT Antam Resourcindo yang merupakan perusahaan eksplorasi dan operator tambang

dengan kepemilikan 99,98%.

b. PT Indonesia Chemical Alumina (ICA) yang merupakan perusahaan industri alumina

dan jasa kontraktor pertambangan dan tengah mengembangkan proyek Chemical Grade

Alumina Tayan dengan kepemilikan 80%. PT Cibaliung Sumberdaya (CSD) yang

mengoperasikan tambang emas Cibaliung dengan kepemilikan saham Antam sebesar

99,15%.

c. PT Indonesia Coal Resources (ICR) yang bergerak dalam bidang usaha pertambangan

batubara dan tengah mengoperasikan tambang batubara Sarolangun dengan kepemilikan

Antam sebesar 99,98%, Asia Pacific Nickel Pty. Ltd. (APN), sebuah perusahaan

investasi dengan kepemilkan 100%.

d. PT Mega Citra Utama dan PT Borneo Edo International yang keduanya merupakan

perusahaan pemilik ijin usaha pertambangan di komoditas bauksit dengan kepemilikan

Antam di masing-masing perusahaan tersebut sebesar 99,5%.

e. PT Abuki Jaya Stainless Indonesia yang merupakan perusahaan pengolahan baja

nirkarat dengan kepemilikan 99,5% .

f. PT Dwimitra Enggang Khatulistiwa yang merupakan merupakan perusahaan pemilik

ijin usaha pertambangan di komoditas bauksit dengan kepemilikan 100%. Antam juga

memiliki secara tidak langsung 100%.

Pada tahun 2010 cadangan bijih dan sumber daya mineral nikel mengalami penurunan,

Saprolite Nickel menurun 17% dan Limonite Nickel turun 20%, sementara itu Emas

meningkat 4% dan Bauxite meningkat 6%.

Cadangan terbukti dan tersedia PT Antam mengalami peningkatan pada tahun 2010,

Saprolite Nickel meningkat 8%, emas meningkat 19% dan bauxite meningkat 1%.

PT International Nickel Indonesia Tbk (PT INCO)

PT INCO memproduksi nikel dalam matte, yang merupakan produk antara, dari bijih

lateritik pada fasilitas-fasilitas penambangan dan pengolahan terpadu di dekat Sorowako di

pulau Sulawesi.

Page 10: bahan tugas katalis

Seluruh produksi Ni- dalam Matte PT INCO dijual berdasarkan kontrak jangka panjang

dalam denominasi dollar AS kepada Vale Canada dan Sumitomo Metal Mining Co.Ltd.

Pemegang saham PT INCO adalah: Vale Canada Limited 58,73% Sumitomo Metal Mining

Co.Ltd 20,09%, Publik 21,18%.

Cadangan terbukti dan terduga Nikel PT INCO pada tahun 2010 sedikit mengalami

penurunan dari tahun 2009. Pada tahun 2009 cadangan terbuktinya mencapai 82,3 juta ton

dan turun menjadi 75,4 juta ton, demikian pula dengan cadangan terduga menurun menjadi

38,3 juta ton dari tahun 2009 yang mencapai 38,8 juta ton.

Penurunan cadangan PT INCO terjadi karena Deplesi tambang (berkurang 4,35 juta ton),

Rancang ulang dan sterilisasi lubang tambang (berkurang 0,8 juta ton), Konversi cadangan

mineral menjadi sumber daya mineral dan lain-lain. Cadangan Terbukti dan terduga PT

INCO 2009-2010

Cuaca buruk hambat produksi mineral logam

Secara umum produksi pertambangan logam di Indonesia pada tahun 2010 cenderung

mengalami penurunan, meskipun beberapa komoditi seperti Converter Matte, Ni + Co in

Matte, juga Ni in Fe Ni relatif meningkat.

Produksi tembaga mengalami penurunan, dari  998.530 ton pada tahun 2009 menjadi

878.376 ton pada tahun 2010, demikian juga dengan emas, pada tahun 2009 produksinya

mencapai 127.716 kg menurun menjadi 104.600 kg pada tahun 2010. Bauksit merupakan

komoditi logam yang merosot jauh produksinya pada tahun 2010 menjadi 104.692 mt, dari

tahun sebelumnya yang mencapai 783.097 mt. Hal ini disebabkan buruknya cuaca, karena

curah hujan yang tinggi dan tidak menentu mengakibatkan terganggunya proses produksi

penambangan bauksit.

Faktor kondisi cuaca yang buruk juga menyebabkan turunnya produksi  timah, padahal

harga dunia pada tahun 2010 sedang mengalami peningkatan yang  cukup pesat. Akibat

kondisi yang dinilai tidak wajar ini beberapa pihak mensinyalir banyaknya penyelundupan

komoditi timah ke luar negeri, karena alasan tidak ekonomisnya penambangan saat kondisi

cuaca buruk harusnya dapat  tertutupi oleh tingginya harga timah saat itu.

Produksi emas berfluktuasi

Perkembangan produksi emas cenderung berfluktuasi, karena tidak stabilnya produksi

setiap tahunnya. Pada tahun 2007 produksi emas meningkat cukup besar hingga mencapai

42,8%, tetapi pada tahun 2008 produksinya menurun sebesar 45,4%, dari 117.854 kg menjadi

Page 11: bahan tugas katalis

64.390 kg. Peningkatan produksi yang pesat kembali meningkat sebesar 98,3% pada tahun

2009 dengan produksi sebesar 127.717 kg. Pada tahun 2010 produksi emas kembali menurun

hingga produksinya hanya mencapai 104.600 kg.

PT Freeport Indonesia masih merupakan produsen emas terbesar, dengan produksi pada

tahun 2010 mencapai 61.833 kg atau hampir 60% dari total produksi emas di Indonesia. PT

Newmont Nusa Tenggara menempati posisi kedua sebagai produsen terbesar di Indonesia,

hanya berbeda dengan PT Freeport Indonesia yang mengalami penurunan produksi pada

tahun 2010, PT Newmont Nusa Tenggara justru mengalami peningkatan produksi, dari tahun

2009 yang hanya mencapai 17.406 kg meningkat menjadi 22.930 kg pada tahun 2010.

Meningkatnya produksi emas PT Newmont Nusa Tenggara tidak terlepas dari cuaca

yang panas yang tidak biasa di lokasi pertambangan dasar Fase 5 yang memungkinkan

dilakukannya penambangan tambahan dan penggilingan.yang menghasilkan emas dengan

kadar tinggi.

PT Nusa Halmahera Minerals mengalami peningkatan produksi yang cukup pesat pada

tahun 2010, dari 10.434 kg pada tahun 2009 meningkat menjadi 15.122 kg pada tahun 2010.

PT NNT  pacu produksi tembaga 2010 sebelum lakukan perluasan lahan

Produksi logam tembaga (copper metal), maupun konsentrat tembaga (copper

concentrtate) mengalami penurunan pada tahun 2010. PT Freeport menyatakan bahwa

penurunannya akibat rendahnya kadar bijih mineral dari pertambangan Grasberg di Papua.

Produksi konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia menurun dari 2.731.769 dmt pada tahun

2009  menjadi 2.575.006 dmt pada tahun 2010, demikian pula dengan produksi tembaga,

pada tahun 2009 produksinya mencapai 774.661 ton kemudian menurun menjadi 632.325 ton

pada tahun 2010.

Sementara itu produksi PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) pada tahun 2010 untuk

cooper concentrate mengalami peningkatan, yaitu dari 752.355 dmt meningkat menjadi

891.765 dmt. Produksi logam tembaga mencapai  246.051 ton, meningkat sedikit dari tahun

2009 yang mencapai 223.869 ton.

Produksi PT NNT akan mulai menurun pada tahun 2011, karena dalam tahap perluasan

lahan untuk pengembangan penambangan fase 6 dan 7. Penurunan produksi PT NNT

diperkirakan akan terus berlangsung hingga tahun 2012.

Page 12: bahan tugas katalis

Penggunaan Katalis Pt pada Industri

Untuk penggunaan platina juga bermanfaat bagi industri tepatnya bagi bidang industri Kimia. Platina sangat penting sebagai katalis utama dari logam mulia yang paling sering digunakan. Penggunaan katalis ini sangat penting dalam proses katalisasi hidrogenasi, oksidasi, dehidrogenasi dan sebagainya.

Katalis dari platina umunya digunakan sebagai katalis pertama untuk membentuk katalis-katalis lainnya. Penggunaan dari manfaat platina di bidang industri kimia kini semakin meluas. Penggunaan lainnya di bidang kimia adalah untuk :

1. Proses reduksi alkilasi2. Hidrogenasi selektif senyawa nitro (tanpa proses dehalogneasi3. Membantu proses hidrogenasi karbonil4. Mengubah alkohol menjadi formaldehida

         Pemanfaatan kongritnya :

Penggunaan platina dalam proses-proses kimia di dunia industri kimia tersebut, digunakan untuk membuat produk-produk komersil yang di jual di pasaran. Sifat platinum yang mampu membuat hidrogen dan oksigen meledak, digunakan dalam pembuatan alat pemantik rokok. Selain itu, platinum juga digunakan sebagai penghangat tangan.