bahan swot gerontik bab 3
DESCRIPTION
kjhgTRANSCRIPT
BAB III
MANAJEMEN AREA
A. Deskripsi Singkat Area Kajian
Yayasan mardi waluya memiliki karya sosial yang bergerak dipelayanan keperawatan khusus lanjut usia (lansia) yaitu
wisma asisi. Wisma asisi berdiri sejak tahun 1996, berada di Jl. Veteran II No. 10 Kota Sukabumi. Letak Wisma Asisi yang
sangat strategis menyebabkan banyak masyarakat di luar wilayah Kota Sukabumi yang menggunakan jasa kesehatan di Wisma
Asisi. Di wisma asisi sendiri terdapat 9 geron dan 55 lansia.
B. Tabel Analisa SWOT
ELEMEN STRENGHT WEAKNESS OPPORTUNITY THREATMAN Adanya pelatihan geron
dari departemen social, Dinkes, dan Puskesmas Selabatu tentang perawatan lansia (seperti cara melakukan TAK, perawatan luka, personal hygiene dan cara menghadapi lansia)
Adanya mahasiswa
Geron yang berada di Wisma asisi hanya berjumlah 9 orang
Jumlah lansia berjumlah 54 orang tidak sebanding dengan jumlah geron
Adanya mahasiswa yang sukar untuk
Banyaknya minat masyarakat baik dari kota sukabumi maupun luar kota untuk merawat lansia di wisma asisi
Jumlah geron tidak sesuai dengan jumlah lansia
Adanya tugas geron yang tidak terselesaikan dengan maksimal
40
praktikan di wisma asisi Adanya pengontrolan oleh
suster pimpinan dalam perkembangan lansia dan geron
mengikuti arahan sehingga terkadang menambah tugas geron
Jadwal pelatihan geron tidak efektif dan belum diterapkan di wisma asisi
Belum efektifnya pengontrolan perkembangan lansia dan geron
Sering terjadi keluar masuk geron untuk merawat lansia, mengakibatkan lansia yang dirawat menjadi terbengkalai
MONEY Adanya anggaran untuk lansia yang tinggal dipanti dari keluarga, depsos dan yayasan mardi waluya
Adanya sebagian keluarga yang memberikan uang secara langsung kepada lansia mengakibatkan lansia bebas membeli makanan atau barang-barang tanpa
Tidak akan terjadi terbengkalainya perawatan terhadap lansia karena sudah pastinya biaya untuk lansia tersebut
Keluarga yang memutuskan tanggung jawab lansia secara sepihak menyebabkan yayasan harus menanggung biaya hidup lansia
41
sepengetahuan geron dan tidak terkontrol
MATERIAL Wisma asisi memiliki 37 ruangan kamar tidur untuk lansia
Wisma asisi memiliki ruangan yang luas dan bersih dan
Terdapat fasilitas ruangan yang dipakai untuk merawat lansia yang sakit
Terdapat klinik yang jaraknya berdekatan dengan wisma asisi
Luasnya wilayah wisma dan terbatasnya geron mengakibatkan kurangnya kontrol dari geron ke setiap ruangan lansia
Luasnya wisma asisi membuka peluang bertambahnya lansia
Kurangnya tanggapan segera karena jarak dari tempat geron ke kamar lansia yang lumayan berjauhan
MACHINE Ada kendaraan operasional wisma asisi yang bisa digunakan oleh petugas pelayanan kesehatan di klinik
Memimalisir keadaan kritis bila terjadi sesuatu pada lansia bila kemungkinan unntuk dirujuk
Bengkaknya anggaran untuk pemeliharaan kendaraan operasional
42
MARKET Banyaknya minat masyarakat banyak, baik dari kota sukabumi maupun luar kota untuk merawat lansia di wisma asisi.
Letak yang strategis membuat para pengunjung lansia mudah menjangkau
Kurangnya persyaratan penerimaan dari pihak wisma asisi untuk kategori lansia yang mandiri dan ketergantungan
wisma asisi adalah salah satu panti yang memiliki fasilitas yang memadai
Beban ganda geron karna terlalu banyak lansia yang ketergantungan.
METODE Selalu ada kegiatan pemeriksaan kesehatan seperti pemeriksaan tekanan darah yang dilakukan 2x dalam seminggu
Adanya senam lansia yang dilakukan satu kali dalam seminggu
Kerjasama pihak puskesmas selabatu
Terdapat aturan dan norma yang harus dipatuhi oleh setiap lansia yang berada di wisma asisi
Belum efektifnya kerjasama dengan pihak puskesmas
Jarang dilakukan penyuluhan dan program kesehatan untuk lansia dari puskesmas, dinas kesehatan dan depsos yang optimal.
Senam yang dilakukan belum mencakup senam otak
Jarang dilakukan pemeriksaan status mental pada lansia yang tinggal di wisma
Meningkatkan angka harapan hidup
Kurangnya persyaratan penerimaan lansia yang ingin tinggal di panti mengakibatkan geron sehingga banyak lansia yang ketergantungan daripada yang mandiri.
43
Indikator
SWOT Hasil Kajian
Score ( 1 – 5 )
S
(strengths)
Kekuatan
Adanya pelatihan geron dari departemen social, Dinkes,
dan Puskesmas Selabatu tentang perawatan lansia (seperti
cara melakukan TAK, perawatan luka, personal hygiene
dan cara menghadapi lansia)
Adanya mahasiswa praktikan di wisma asisi
Adanya pengontrolan oleh suster pimpinan dalam
perkembangan lansia dan geron
Adanya anggaran untuk lansia yang tinggal dipanti dari
keluarga, depsos dan yayasan mardi waluya
Wisma asisi memiliki 37 ruangan kamar tidur untuk lansia
Wisma asisi memiliki ruangan yang luas dan bersih
Terdapat fasilitas ruangan yang dipakai untuk merawat
lansia yang sakit
Terdapat klinik yang jaraknya berdekatan dengan wisma
asisi
2
2
3
2
2
3
3
3
44
Ada kendaraan operasional wisma asisi yang bisa
digunakan oleh petugas pelayanan kesehatan di klinik
Banyaknya minat masyarakat banyak, baik dari kota
sukabumi maupun luar kota untuk merawat lansia di
wisma asisi.
Letak yang strategis membuat para pengunjung lansia
mudah menjangkau
Selalu ada kegiatan pemeriksaan kesehatan seperti
pemeriksaan tekanan darah yang dilakukan 2x dalam
seminggu
Adanya senam lansia yang dilakukan satu kali dalam
seminggu
Kerjasama pihak puskesmas selabatu
Terdapat aturan dan norma yang harus dipatuhi oleh setiap
lansia yang berada di wisma asisi
3
3
3
2
3
2
2
Nilai 38: 15 2.5
W
(weakness)
Geron yang berada di Wisma asisi hanya berjumlah 9
orang
2
2
45
Kelemahan Jumlah lansia berjumlah 54 orang tidak sebanding dengan
jumlah geron
Adanya mahasiswa yang sukar untuk mengikuti arahan
sehingga terkadang menambah tugas geron
Jadwal pelatihan geron tidak efektif dan belum diterapkan
di wisma asisi
Belum efektifnya pengontrolan perkembangan lansia dan
geron
Sering terjadi keluar masuk geron untuk merawat lansia,
mengakibatkan lansia yang dirawat menjadi terbengkalai
Adanya sebagian keluarga yang memberikan uang secara
langsung kepada lansia mengakibatkan lansia bebas
membeli makanan atau barang-barang tanpa
sepengetahuan geron dan tidak terkontrol
Luasnya wilayah wisma dan terbatasnya geron
mengakibatkan kurangnya kontrol dari geron ke setiap
ruangan lansia
Kurangnya persyaratan penerimaan dari pihak wisma asisi
untuk kategori lansia yang mandiri dan ketergantungan
3
2
3
2
2
3
3
3
46
Belum efektifnya kerjasama dengan pihak puskesmas
Jarang dilakukan penyuluhan dan program kesehatan
untuk lansia dari puskesmas, dinas kesehatan dan depsos
yang optimal.
Senam yang dilakukan belum mencakup senam otak
Jarang dilakukan pemeriksaan status mental pada lansia
yang tinggal di wisma
2
2
3
2
Nilai 34:13 2,6
O
(opportunities)
Peluang
Banyaknya minat masyarakat baik dari kota sukabumi
maupun luar kota untuk merawat lansia di wisma asisi
Tidak akan terjadi terbengkalainya perawatan terhadap
lansia karena sudah pastinya biaya untuk lansia tersebut
Luasnya wisma asisi membuka peluang bertambahnya
lansia
Meminimalisir keadaan kritis bila terjadi sesuatu pada
lansia bila kemungkinan untuk dirujuk
wisma asisi adalah salah satu panti yang memiliki fasilitas
yang memadai
3
2
3
4
3
47
Meningkatkan angka harapan hidup 3
Nilai 18:6 3
T
(threats)
Ancaman
Jumlah geron tidak sesuai dengan jumlah lansia
Adanya tugas geron yang tidak terselesaikan dengan
maksimal
Keluarga yang memutuskan tanggung jawab lansia secara
sepihak menyebabkan yayasan harus menanggung biaya
hidup lansia
Kurangnya tanggapan segera karena jarak dari tempat
geron ke kamar lansia yang lumayan berjauhan
Bengkaknya anggaran untuk pemeliharaan kendaraan
operasional
Beban ganda geron karna terlalu banyak lansia yang
ketergantungan
Kurangnya persyaratan penerimaan lansia yang ingin
tinggal di panti mengakibatkan banyaknya lansia yang
ketergantungan dari pada yang mandiri.
2
2
3
2
3
2
2
Nilai = 16:7 2,2
48
O (Opportunities)
W (Weakness) -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 (x) S (Strenght)
T (Threats)
Keterangan :
4
3
2
1
-1
-2
-3
-4
49
Koordinat (x;y) ditentukan dengan :
X= nilai total S – lWl
Y= nilai total O – lTl
Diketahui nilai total S=2.5 W= 2.6, O= 3 T= 2.2
Jadi: x= nilai total S – lWl= 2.5 – 2.6 = -0.1
y =nilai total O – lTl = 3 – 2.2 = 0,8
Koordinat (x,y) => (-0.1 , 0.8)
Kesimpulan :
Dengan melihat hasil analisis swot yang tergambar pada grafik diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Manajemen
pengelolaan wisma asisi berada dalam kuadran III (Strategi Stabilitas) yaitu menghadapi peluang pasar yang sangat besar
tetapi dipihak lain menghadapi kendala atau kelemahan. Fokus strategi perbaikan ini adalah meminimalkan masalah-masalah
internal sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik dalam mengoptimalkan setiap kesgiatan dan masalah yang ada.
C. Analisa Data
No Data Seharusnya
1.
2.
3.
4.
Jarang dilakukan pemeriksaan
fungsi status mental pada lansia
seperti MMSE dan SPMSQ
Belum ada kegiatan yang
diterapkan untuk meningkatkan
fungsi mental lansia
Banyaknya lansia yang mengalami
demensia
Kurangnya tenaga kerja atau geron
yang terdapat di Wisma Asisi.
Walaupun demensia merupakan bagian dari
proses menua, tetapi jika dilakukan
pemeriksaan fungsi status mental dan
menerapkan kegiatan yang dapat
meningkatkan kemampuan fungsi ingatan ,
demensia dapat dicegah dan diminimalisir.
D. Alternatif Solusi
Faktor internal
Faktor eksternal
S (strengths)
Kekuatan
Adanya pelatihan geron dari
departemen social, Dinkes, dan
Puskesmas Selabatu tentang
perawatan lansia (seperti cara
melakukan TAK, perawatan
luka, personal hygiene dan cara
menghadapi lansia)
Adanya mahasiswa praktikan di
wisma asisi Adanya
pengontrolan oleh suster
pimpinan dalam perkembangan
lansia dan geron
Adanya anggaran untuk lansia
yang tinggal dipanti dari
keluarga, depsos dan yayasan
mardi waluya
Wisma asisi memiliki 37
ruangan kamar tidur untuk
lansia
Wisma asisi memiliki ruangan
yang luas dan bersih
W (weakness)
Kelemahan
Geron yang berada di Wisma asisi
hanya berjumlah 9 orang
Jumlah lansia berjumlah 54 orang
tidak sebanding dengan jumlah
geron
Adanya mahasiswa yang sukar
untuk mengikuti arahan sehingga
terkadang menambah tugas geron
Jadwal pelatihan geron tidak efektif
dan belum diterapkan di wisma asisi
Belum efektifnya pengontrolan
perkembangan lansia dan geron
Sering terjadi keluar masuk geron
untuk merawat lansia,
mengakibatkan lansia yang dirawat
menjadi terbengkalai
Adanya sebagian keluarga yang
memberikan uang secara langsung
kepada lansia mengakibatkan lansia
bebas membeli makanan atau
barang-barang tanpa sepengetahuan
O (opportunities)
Peluang
Banyaknya minat
masyarakat baik dari kota
sukabumi maupun luar kota
untuk merawat lansia di
wisma asisi
Tidak akan terjadi
terbengkalainya perawatan
terhadap lansia karena
sudah pastinya biaya untuk
lansia tersebut
Luasnya wisma asisi
membuka peluang
bertambahnya lansia
Meminimalisir keadaan
kritis bila terjadi sesuatu
pada lansia bila
kemungkinan untuk dirujuk
wisma asisi adalah salah
satu panti yang memiliki
fasilitas yang memadai
Berkoordinasi dengan kepala
Geron untuk mengajukan
kegiatan senam otak secara rutin
Memberi masukan kepada para
geron untuk lebih meningkatkan
pentingnya kegiatan-kegiatan
yang dapat meningkatkan fungsi
status mental lansia.
Lakukan permainan sederhana
untuk menigkatkan status mental
lansia
Lakukan pengkajian status mental
dengan SPMSQ secara rutin satu
bulan sekali.
Meningkatkan angka
harapan hidup
T (threats) Ancaman
Jumlah geron tidak sesuai
dengan jumlah lansia
Adanya tugas geron yang
tidak terselesaikan dengan
maksimal
Keluarga yang
memutuskan tanggung
jawab lansia secara
sepihak menyebabkan
yayasan harus
menanggung biaya hidup
lansia
Kurangnya tanggapan
segera karena jarak dari
tempat geron ke kamar
lansia yang lumayan
berjauhan
Bengkaknya anggaran
untuk pemeliharaan
kendaraan operasional
Beban ganda geron karna
terlalu banyak lansia yang
ketergantungan
Kurangnya persyaratan
penerimaan lansia yang
ingin tinggal di panti
mengakibatkan banyaknya
lansia yang ketergantungan
dari pada yang mandiri.