bahan program kia, imunisasi gizi

5
Program pelayanan KIA, gizi dan imunisasi KIA Salah satu tujuan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah meningkatkan kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan ibu dan anak. Dalam keluarga, ibu dan anak merupakan kelompok yang paling rentan dan peka, terhadap berbagai masalah kesehatan, seperti: kejadian kesakitan (morbiditas) dan gangguan gizi (malnutrisi), yang seringkali berakhir dengan kecacatan (disability) atau kematian (mortalitas). Melalui pelayanan kesehatan di dalam dan luar gedung, melakukan seluruh program kesehatan Ibu dan Anak secara menyeluruh, dengan memperhatikan beberapa indikator cakupan  program KIA yang terpadu dengan beberapa kegiatan lainnya seperti program gizi, imunisasi dan upaya kesehatan sekolah (UKS). 1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) : 95% 2. Cakupan Komplikasi Kebidanan : 80 % 3. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan : 90% 4. Cakupan Pelayanan Nifas : 90% 5. Cakupan Pelayanan Neonatus dengan Komplikasi : 80% 6. Cakupan Kunjungan Bayi : 90 % 7. Cakupan Imunisasi Bayi (Universal Child Immunization): 100 % 8. Cakupan Pelayanan Anak Balita : 90 % 9. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI : 100 % 10. Cakupan Perawatan Balita Gizi Buruk : 100 % 11. Cakupan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah Dasar : 100 % Gizi Indikator program Gizi yang diperlukan dalam pelaporan Gizi diantaranya adalah data  balita ditimbang (D/S), balita gizi buruk, cakupan ASI Eksklusif, anak 6   24 bulan gizi kurang,  balita gizi k urang, gizi buruk ditangani, vitamin A 6   59 bulan, anak 6    24 bulan gizi kurang dapat MP   ASI dan konsumsi garam beryodium. 1. Jumlah Fe Adalah jumlah ibu hamil yang mendapatkan minimal 90 tablet Fe (Fe3) selama periode kehamilannya. 1. Balita Ditimbang Adalah jumlah anak usia 0   59 bulan yang ditimbang di seluruh posyandu yang melapor di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. 2. Balita Adalah jumlah seluruh Balita/dibawah 5 tahun (usia 0    59 bulan) di suatu wilayah, diperoleh dari hasil pendataan setiap bulan.

Upload: febriani-rinta

Post on 09-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/22/2019 Bahan Program KIA, Imunisasi Gizi

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-program-kia-imunisasi-gizi 1/5

Program pelayanan KIA, gizi dan imunisasi

KIA

Salah satu tujuan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah meningkatkan

kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan ibu dan anak. Dalam keluarga, ibu dan anakmerupakan kelompok yang paling rentan dan peka, terhadap berbagai masalah kesehatan,

seperti: kejadian kesakitan (morbiditas) dan gangguan gizi (malnutrisi), yang seringkali berakhir

dengan kecacatan (disability) atau kematian (mortalitas).

Melalui pelayanan kesehatan di dalam dan luar gedung, melakukan seluruh program

kesehatan Ibu dan Anak secara menyeluruh, dengan memperhatikan beberapa indikator cakupan

 program KIA yang terpadu dengan beberapa kegiatan lainnya seperti program gizi, imunisasi

dan upaya kesehatan sekolah (UKS).

1.  Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) : 95%

2.  Cakupan Komplikasi Kebidanan : 80 %

3.  Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan : 90%

4.  Cakupan Pelayanan Nifas : 90%

5.  Cakupan Pelayanan Neonatus dengan Komplikasi : 80%

6.  Cakupan Kunjungan Bayi : 90 %

7.  Cakupan Imunisasi Bayi (Universal Child Immunization): 100 %

8.  Cakupan Pelayanan Anak Balita : 90 %

9.  Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI : 100 %

10. Cakupan Perawatan Balita Gizi Buruk : 100 %

11. Cakupan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah Dasar : 100 %

Gizi

Indikator program Gizi yang diperlukan dalam pelaporan Gizi diantaranya adalah data

 balita ditimbang (D/S), balita gizi buruk, cakupan ASI Eksklusif, anak 6  –  24 bulan gizi kurang,

 balita gizi kurang, gizi buruk ditangani, vitamin A 6  –  59 bulan, anak 6  –  24 bulan gizi kurang

dapat MP –  ASI dan konsumsi garam beryodium.

1.  Jumlah Fe

Adalah jumlah ibu hamil yang mendapatkan minimal 90 tablet Fe (Fe3) selama periode

kehamilannya.1.  Balita Ditimbang

Adalah jumlah anak usia 0  –  59 bulan yang ditimbang di seluruh posyandu yang melapor

di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

2.  Balita

Adalah jumlah seluruh Balita/dibawah 5 tahun (usia 0  –   59 bulan) di suatu wilayah,

diperoleh dari hasil pendataan setiap bulan.

7/22/2019 Bahan Program KIA, Imunisasi Gizi

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-program-kia-imunisasi-gizi 2/5

3.  Balita Gizi Buruk

Adalah jumlah anak usia 0  –  59 bulan dengan status gizi berdasarkan indeks Berat Badan

menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB)

dengan nilai Z score < - 3 SD dan/atau terdapat tanda klinis gizi buruk lainnya. Tanda

klinis gizi buruk yaitu kwarshiorkor, marasmus dan kwarshiorkor-marasmus.

4.  Balita Gizi Buruk Ditangani

Adalah jumlah Balita gizi buruk yang dirawat inap maupun rawat jalan di fasilitas

kesehatan dan masyarakat.

5.  Cakupan ASI Ekslusif

Adalah jumlah bayi 0  –   5 bulan yang diberi ASI saja tanpa makanan/cairan lain

 berdasarkan recall 24 jam.

6.  Bayi 0 –  5 bulan

Adalah jumlah bayi usia 0 –  5 bulan 29 hari, diperoleh dari hasil pendataan setiap bulan.

7.  Vit A Bayi

Adalah jumlah bayi usia 6 – 

  11 bulan yang mendapat 1 (satu) kapsul vitamin A yangmengandung vitamin A dosis tinggi, yaitu 100.000 satuan Internasional (SI) untuk bayi.

8.  Bayi 6 –  11 bulan

Jumlah bayi usia 6  –  11 bulan 29 hari, diperoleh dari hasil pendataan setiap bulan

9.  Vit A Anak Balita

Adalah jumlah anak usia 12  –  59 bulan yang mendapat 1 (satu) kapsul vitamin A yang

mengandung vitamin A dosis tinggi, yaitu 200.000 satuan Internasional (SI) untuk anak

 balita.

12. Anak 12 –  59 bulan

Jumlah sasaran anak usia 12 - 59 bulan 29 hari, diperoleh dari hasil pendataan setiap

tahun bulan.13. Anak 6 –  24 bulan Gizi Kurang

14. Anak 6 –  24 bulan Gizi Kurang dapat MP ASI

15. Konsumsi Garam Beryodium

16. Rumah Tangga Disurvei

Imunisasi

Program Imunisasi berhasil menekan morbiditas dan mortalitas tujuh penyakit di

Indonesia, yaitu : Tuberkulosis, Polio, Difteri, Tetanus, Pertusis, Campak, dan Hepatitis B.

Program Imunisasi di Indonesia dimulai pada tahun 1956 dan pada tahun 1990, kita telahmencapai status Universal Child Immunization (UCI), yang merupakan suatu tahap

dimana cakupan imunisasi di suatu tingkat administrasi telah mencapai 80% atau lebih. Tetapi

kita masih memiliki tantangan mewujudkan 100% UCI Desa/Kelurahan pada tahun 2014, yang

 berarti cakupan imunisasi di seluruh desa dan kelurahan di Indonesia telah mencapai 80% atau

lebih.

7/22/2019 Bahan Program KIA, Imunisasi Gizi

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-program-kia-imunisasi-gizi 3/5

Indikator keberhasilan GAIN UCI mengacu pada RPJMN Tahun 2010 - 2014 dengan target

tahun 2010 mencapai UCI desa/kelurahan 80% dan 80% bayi usia 0-11 bulan mendapatkan

imunisasi dasar lengkap. Tahun 2011 mencapai UCI 85%, dan 82% bayi mendapatkan imunisasi

dasar lengkap. Tahun 2012 mencapai UCI 90% dan 85% bayi mendapatkan imunisasi dasar

lengkap. Tahun 2013 mencapai UCI 95% dan 88% bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap.

Tahun 2014 mencapai UCI 100% dan 90% bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Target

 pada tahun 2014 seluruh desa/ kelurahan mencapai 100% UCI (Universal Child Immunization)

atau 90% dari seluruh bayi di desa/ kelurahan tersebut memperoleh imunisasi dasar lengkap

yang terdiri dari BCG, Hepatitis B, DPT-HB, Polio dan campak. Gerakan Akselerasi Imunisasi

 Nasional Universal Child of Immunization (GAIN UCI) akan dilaksanakan secara bertahap

mulai tahun 2010  –  2014, dengan sasaran seluruh bayi usia 0-11 bulan mendapatkan imunisasi

dasar lengkap yaitu BCG, Hepatitis B, DPT-HB, Polio dan campak. Guna mecapai target

100% UCI desa/ kelurahan pada tahun 2014 perlu dilakukan berbagai upaya percepatan

melalui Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional untuk mencapai UCI (GAIN UCI).

Imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap tubuh anak. Caranya dengan

 pemberian vaksin. Vaksin ini berasal dari bibit penyakit tertentu yang dapat menimbulkan

 penyakit, tetapi penyakit ini terlebih dahulu dilemahkan/ dimatikan sehingga tidak berbahaya

lagi terhadap kelangsungan hidup manusia (Riyadi.s & Sukarmin, 2009).

1. Pengertian imunisasi

Menurut Matondang CS, dkk,2005 yang dikutip kembali oleh Maryunani, 2010.

Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu

antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa, tidak terjadi penyakit.

2. Tujuan Pemberian Imunisasi

Tujuan dalam pemberian imunisasi, antara lain :

a. Untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan

 penyakit tertentu.

 b. Untuk melindungi dan mencegah penyakit-penyakit menular yang sangat berbahaya bagi

 bayi dan anak.

c. Agar anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka

morbiditas dan mortalitas.

d. Mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu.

e. Untuk mendapat eradikasi sesuatu penyakit dari suatu daerah atau negeri.

f. Mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan

 bahkan menyebabkan kematian.

7/22/2019 Bahan Program KIA, Imunisasi Gizi

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-program-kia-imunisasi-gizi 4/5

g. Menghilangkan penyakit tertentu pada kelompok masyarakat (populasi) (Maryunani,

2010).

3. Manfaat Imunisasi

a. 

Untuk anak: Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan kemungkinancacat atau kematian.

 b.  Untuk Keluarga: Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit.

c.  Untuk Negara: Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan

 berakal untuk melanjutkan pembangunan Negara.

C. Macam Macam Imunisasi

Ada dua macam imunisasi, yaitu:

1.  Imunisasi Aktif

Merupakan imunisasi yang dilakukan dengan cara menyuntikkan antigen

kedalam tubuh sehingga zat antibody yang akan bertahan bertahun  –  tahun.

Imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau racun kuman yang sudah

dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi

antibody sendiri.

2.  Imunisasi Pasif

Imunisasi _  pasif  _ adalah _  pemberian _ antibody _ dengan _ tujuan _ memberikan _  pence

-gahan atau pengobatan _ terhadap _ infeksi. Tujuan _  pemberian imunisasi pasif  _ untuk pencegahan bila antibody diberikan pada pasien defisiensi sistem imun.

D. Jenis-Jenis Imunisasi

Ada dua Jenis imunisasi , yaitu :

1. Imunisasi dasar

Merupakan imunisasi pertama yang perlu diberikan pada semua orang, terutama

 bayi dan anak sejak lahir untuk melindungi tubuh dari penyakit yang berbahaya.

Kelima jenis imunisasi dasar yang wajib diperoleh bayi sebelum usia setahun yaitu :

a.  Imunisasi BCG

 b.  Imunisasi DPT

c.  Imunisasi Polio

d.  Imunisasi Campak

e.  Imunisasi Hepatitis B

7/22/2019 Bahan Program KIA, Imunisasi Gizi

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-program-kia-imunisasi-gizi 5/5

2. Imunisasi Booster

Jenis imunisasi ini merupakan pelengkap dari program imunisasi yang diwajibkan

 pemerintah bagi anak- anak Indonesia. Jenis imunisasi booster atau imunisasi yang dianjurkan

ini ada tujuh, yaitu :

a)  Hib (Haemophilus influenza type B)

 b)  Varisela

c)  Tifoid

d)  MMR (Measless,Mumps,Rubella)

e)  Hepatitis B

f)  Pneumokokus (PVC)

g)  Influenza (PN,eveline & Nanang Djamaludin. 2010).

(Disadur dan diringkas dari Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota,

Permenkes RI No. 741/Menkes/PER/VII/2008, hal.5-6)