bahan pendalaman kitab suci - … · berhubungan dengan situasi asia yang sangat majemuk itu, para...

36

Upload: vubao

Post on 09-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur
Page 2: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI

KEUSKUPAN PURWOKERTO

Disusun berdasarkan

bahan BKSN Konferensi Waligereja Indonesia

dan diterbitkan oleh

Komisi Kerasulan Kitab Suci Keuskupan Purwokerto

TIM PENYUSUN BAHAN BKSN

Koordinator

Ign. Fr. Wong Sani Saliwardaya, MSC

Anggota

F.A. Yusup

Yulius Idris Widiyana

Petrus Bagiya

H.Y. Sumardi

C. Rahayu Dwi Lestari

C. Atin Soelistianing Widi

F.B. Jemidi

Ignatius Loyolla Markus Winarno Sukardi Siswooetomo

Yonas Petrus Canisius Lamere

Yohanes Caesar Kriswanto Priatmaja

Brigita Dewi Yuliantari Rahmawati

SEKRETARIAT

Komisi Kerasulan Kitab Suci

Keuskupan Purwokerto

Jalan Gereja No. 3 Purwokerto 53115

Tlp. (0281) 635632

Fax. (0281) 631611

Page 3: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

i

Bah

an

Pese

rta P

en

dala

man

Kit

ab

Su

ci D

ew

asa

PENGANTAR

Tugas perutusan yang diserahkan oleh Yesus Kristus

kepada para murid-Nya (bdk. Mrk. 16:15) belumlah berakhir.

Para murid diutus untuk mewartakan Kabar Gembira

dengan menjadi saksi-saksi-Nya ke seluruh dunia (bdk. Luk.

24:46-48; Kis. 1:8). Dengan demikian, perutusan mondial ini

semestinya dilaksanakan dalam konteks hidup mereka.

Gereja Katolik Indonesia, sebagai murid-murid Kristus, juga

menerima tugas perutusan mondial tersebut. Sebagai

Gereja yang hidup di Benua Asia, Gereja Katolik Indonesia

diajak untuk melaksanakan perutusan ini dalam konteks

Asia, tempat dan konteks hidup kita.

Gereja Katolik Asia mempunyai ciri khas tertentu, yakni

sangat diwarnai oleh pluralisme, keanekaragaman,

kemajemukan, baik dalam bidang etnik, linguistik, politik,

kultural, ekonomi, dan juga religius. Dalam situasi yang

seperti ini, Gereja Katolik Asia semestinya melaksanakan

tugas perutusan mewartakan Kabar Gembira Kristus

dengan memperhatikan dan memperhitungkan banyak hal

agar bisa menghasilkan buah yang baik dan manis secara

berlimpah seperti diharapkan oleh “Sang Pemilik Kebun

Anggur” (bdk. Yoh. 15:1-8).

Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu,

Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC

Page 4: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

ii

Bu

lan

Kita

b S

uci N

asio

nal 2

018

(Federation Asian Bishops Conference) yang pertama di

Taipei, Taiwan. Pada tanggal 27 April 1974 dihasilkan

sebuah pernyataan sidang dengan judul “Pewartaan Injil di

Asia Zaman Sekarang”. Dengan mempertimbangkan situasi

Asia tersebut, Para Uskup menyatakan bahwa karya

pewartaan Kabar Gembira di Asia harus dilaksanakan

dengan cara berdialog dengan situasi setempat. Dan secara

khusus Para Uskup menegaskan bahwa pewartaan Kabar

Gembira di Asia harus menempuh jalur Dialog Rangkap

Tiga atau triple dialogue, yaitu dialog dengan bangsa-

bangsa Asia, khususnya mereka yang miskin dan tersingkir,

dialog dengan budaya-budaya Asia (kontekstualisasi dan

interkulturasi), dan dialog dengan agama-agama lain di Asia

(dialog antar agama atau antar iman).

Gereja Katolik Indonesia adalah bagian dari Gereja Asia.

Indonesia juga diwarnai dengan kemajemukan, baik dari

segi etnik, linguistik, politik, kultural, ekonomi, dan juga

religius. Indonesia bagaikan miniatur Benua Asia. Karena

kemiripan situasi Gereja Katolik Asia dan Gereja Katolik

Indonesia, maka arahan FABC berkaitan dengan Dialog

Rangkap Tiga, juga akan sangat relevan untuk Gereja

Katolik Indonesia. De facto, kita, sebagai Gereja Katolik

Indonesia, juga merasakan dan mengalami kepelbagaian

yang terdapat dalam Tubuh Gereja Kristus sendiri. Sebagai

Gereja Kristus yang berada di Indonesia, kita mengalami

perjuangan dan tantangan yang tidak jauh berbeda. Kita

juga perlu berdialog dengan saudara-saudari seiman.

Dalam kaitan itu, maka BKSN tahun 2018 yang mengambil

Tema “Mewartakan Kabar Gembira dalam Kemajemukan”

akan direnungkan dalam 4 pertemuan sebagai berikut:

Page 5: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

iii

Bah

an

Pese

rta P

en

dala

man

Kit

ab

Su

ci D

ew

asa

Mewartakan Kabar Gembira melalui Dialog dengan yang

Miskin, dalam kisah Penggandaan Roti (Mat. 14:13-21)

Mewartakan Kabar Gembira di tengah Kemajemukan

Budaya, dalam kisah Kelahiran Yesus (Mat. 1:18-25)

Mewartakan Kabar Gembira melalui Dialog dengan

Agama Lain, dalam kisah Paulus di Areopagus (Kis.

17:16-34)

Mewartakan Kabar Gembira melalui Dialog dengan

Gereja Lain, dalam kisah Doa Yesus Untuk Para Murid-

Nya (Yoh. 17:20-26)

Melalui bahan Pendalaman Kitab Suci tahun 2018 ini, kita

juga diajak BUKAN HANYA memberi perhatian pada situasi

DI LUAR kehidupan Gereja kita sendiri, atau situasi Gereja

Paroki kita sendiri, tetapi juga situasi DI DALAM kehidupan

menggereja kita, khususnya di Paroki kita.

Paroki kita masing-masing juga bercorak majemuk: ada

umat yang miskin dan tersingkirkan; ada umat yang memiliki

budaya berbeda; ada perbedaan di antara umat dalam

menjalankan penghayatan katolisitasnya; ada umat yang

memiliki pasangan hidup dan atau anak yang berbeda

agama atau iman. Mereka semestinya juga menjadi subjek

dialog, bukan hanya menjadi objek pembicaraan dan

tindakan, misalnya: yang miskin diajak untuk bisa semakin

solider juga dengan sesama yang miskin; yang berbeda

budaya diajak untuk belajar memahami kekayaan budaya

lainnya; yang menjalankan penghayatan katolisitas yang

berbeda diajak untuk menghargai kekayaan spritualitas

kekatolikan; dan mereka yang hidup dengan pasangan dan

atau anak yang berbeda iman atau agama diajak untuk

saling menghormati.

Page 6: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

iv

Bu

lan

Kita

b S

uci N

asio

nal 2

018

Ada suatu ungkapan yang pantas kita renungkan “Nemo dat

quod non habet”, yang artinya “tidak seorang pun dapat

memberikan sesuatu yang dia sendiri tidak memiliknya”.

Kita akan dapat mewartakan Kabar Gembira dalam

kemajemukan apabila kita sendiri merasa “at home” dengan

kemajemukan dalam kehidupan kita, dalam kehidupan

parokial kita.

Akhirnya, selamat berproses melalui BKSN 2018. Semoga

kita dapat memberi kesaksian hidup beriman sejati dalam

kemajemukan situasi kehidupan kita.

Tuhan memberkati kita semua.

Hening Griya, 6 Juli 2018

Ign. Fr. Wong Sani Saliwardaya, MSC

Delegatus Kerasulan Kitab Suci Keuskupan Purwokerto

Page 7: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

v

Bah

an

Pese

rta P

en

dala

man

Kit

ab

Su

ci D

ew

asa

DAFTAR ISI

Pengantar ......................................................................... i

Daftar Isi ........................................................................... v

Pengantar Umum BKSN 2017-2020 ............................... vi

Catatan Penting ............................................................. viii

Pertemuan 1

Mewartakan Kabar Gembira

melalui Dialog dengan yang Miskin ............................. 1

Pertemuan 2

Mewartakan Kabar Gembira

di tengah Kemajemukan Budaya ................................ 8

Pertemuan 3

Mewartakan Kabar Gembira

melalui Dialog dengan Agama Lain .......................... 12

Pertemuan 4

Mewartakan Kabar Gembira

melalui Dialog dengan Gereja Lain ........................... 18

Keterangan Logo BKSN 2018 ...................................... 21

Page 8: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

vi

Bu

lan

Kita

b S

uci N

asio

nal 2

018

PENGANTAR UMUM

BULAN KITAB SUCI NASIONAL 2017-2020

Arus zaman kemajuan dan perkembangan hi-tech (high-

technology, teknologi tinggi) sedang melanda dunia dan

masyarakat dewasa ini. Gereja sebagai bagian dari

masyarakat pun tidak bisa menghindar dari imbas arus

zaman tersebut. Ada banyak hal positif yang dibawanya,

seperti kemudahan untuk mencari informasi dan cepatnya

komunikasi yang membuat dunia terasa menjadi satu desa

kecil. Meskipun demikian tidak sedikit pula dampak

negatifnya. Di antara dampak negatif itu ada beberapa hal

yang cukup aktual di Indonesia, yakni semakin

bertumbuhkembangnya budaya konsumerisme, hedonisme,

dan individualisme. Pola atau gaya hidup seperti itu

membawa pengaruh negatif pula dalam kehidupan sosial

dan ekonomi; yakni, selain kesenjangan sosial-ekonomi

semakin melebar, kebutuhan hidup sekunder, bahkan

tersier semakin diperhatikan sedangkan kebutuhan primer

“agak dikesampingkan”. Selain itu, fundamentalisme agama,

sekularisme, sektarianisme pun semakin mencuat ke

permukaan hidup bersama. Dampak negatif dari kemajuan

dan perkembangan hi-tech juga berpengaruh dalam ranah

kehidupan pribadi manusia. Kita sepertinya mengalami

begitu banyak tantangan dan hambatan untuk menjadi

pribadi yang utuh; kita seperti kehilangan identitas diri kita,

dan selanjutnya juga identitas religius kita.

Page 9: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

vii

Bah

an

Pese

rta P

en

dala

man

Kit

ab

Su

ci D

ew

asa

Berhadapan dengan situasi ini, Gereja ditantang untuk

berjuang dan menyikapi pengaruh negatif tersebut dan

terus-menerus tanpa mengenal lelah mewartakan kabar

sukacita Injili. Nilai-nilai Injili harus terus-menerus

digemakan di tengah arus zaman.

Untuk itulah, Lembaga Biblika Indonesia (LBI) melalui

Pertemuan Nasional 2016 merumuskan visi dalam 4 tahun

ke depan (2017-2020), yakni “Umat Katolik Indonesia

Diresapi dan Diterangi oleh Kabar Gembira dalam

Menjawabi Tantangan Arus Zaman” dan salah satu program

kerja rutin LBI, yakni mengelola BKSN (Bulan Kitab Suci

Nasional) menawarkan tema besar “Mewartakan Injil di

tengah Arus Zaman” dengan tema setiap tahunnya sebagai

berikut:

Mewartakan Kabar Gembira dalam Gaya Hidup Modern

(2017)

Mewartakan Kabar Gembira dalam Kemajemukan (2018)

Mewartakan Kabar Gembira dalam Krisis Lingkungan

Hidup (2019)

Mewartakan Kabar Gembira dalam Krisis Iman dan

Identitas Diri (2020)

Melalui pembahasan tersebut, diharapkan Umat Gereja

Katolik Indonesia mampu menyikapi situasi arus zaman

dengan bijaksana berdasarkan nilai-nilai Injili. Dengan

demikian, kita tidak akan tenggelam dan kehilangan arah

ketika berenang di arus zaman; sebaliknya, kita mampu

menjadikannya sebagai sarana untuk memperkokoh iman

dan panggilan sebagai murid Kristus sambil merajut kembali

serpihan-serpihan keretakan kehidupan sosial menjadi

mozaik keutuhan ciptaan Allah yang Maharahim.

Page 10: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

viii

Bu

lan

Kita

b S

uci N

asio

nal 2

018

CATATAN PENTING

PEMANDU DAN PESERTA

WAJIB MEMBAWA KITAB SUCI DEUTEROKANONIKA

DAN BUKU PUJI SYUKUR

Page 11: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

Bah

an

Pese

rta P

en

dala

man

Kit

ab

Su

ci D

ew

asa

1

MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA MELALUI DIALOG DENGAN YANG MISKIN

TUJUAN

1. Umat menyadari realitas kehidupan bersama dan

membangun kepedulian dengan mereka yang miskin

dan tersingkir.

2. Umat mendapatkan inspirasi dari Sabda Tuhan tentang

Yesus yang memberi makan lima ribu orang untuk

mewujudkan semangat berbagi dalam hidup.

3. Umat diajak untuk semakin menyadari bahwa orang

miskin bukanlah “objek” belas kasih dan berbagi, tetapi

mereka juga perlu disadarkan untuk menjadi “subjek”

belas kasih dan berbagi.

PEMBUKA

Lagu Pembuka

“Yang Kauperbuat Bagi Saudaraku”

Puji Syukur no. 702

Pengantar Pertemuan

1

Page 12: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

Bu

lan

Kita

b S

uci N

asio

nal 2

018

2

Doa Pembuka

Allah Bapa sumber cinta kasih, kami mengucap syukur dan

berterima kasih karena hari ini kami dapat berkumpul

bersama dengan badan yang sehat. Semoga Engkau

mengarahkan hati dan memberkati pertemuan kami ini.

Curahkanlah Roh Kudus-Mu agar kami mampu memahami

Sabda-Mu dengan sub tema “Mewartakan Kabar Gembira

melalui Dialog dengan yang Miskin” dalam kisah Mukjizat

Penggandaan Roti. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan

dan Pengantara kami kini dan sepanjang segala masa.

Amin.

MENDALAMI SABDA

Pengantar Pendalaman Sabda

Pembacaan Sabda Tuhan

“Yesus Memberi Makan Lima Ribu Orang”

Matius 14:13-21

Pendalaman Sabda

1. Ketika hari sudah mulai malam (ay. 15-18), apa yang

dikatakan para murid kepada Yesus menghadapi orang

banyak yang mengikuti-Nya?

2. Bagaimana tanggapan Yesus atas permintaan para

murid tadi?

3. Menurut saudara, apa makna tanggapan Yesus atas

pertanyaan para murid tadi?

Page 13: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

Bah

an

Pese

rta P

en

dala

man

Kit

ab

Su

ci D

ew

asa

3

4. Di sekitar kita, masih ada umat yang “merasa” kurang

mampu, bahkan yang membutuhkan bantuan material-

finansial dari seksi sosial; misalnya berupa bantuan

sembako, beasiswa, perbaikan rumah, dll. Apakah

mereka selalu menjadi “objek” bantuan terus menerus?

Ataukah ditumbuhkan juga di antara mereka “semangat

berbagi” walaupun mereka sendiri membutuhkannya?

Mengapa?

Pesan Kitab Suci

Perikop ini terdapat dua kisah “pesta perjamuan”. Kisah

pertama, Mat. 14:1-12 berbicara tentang pesta

perjamuan ulang tahun Raja Herodes, yang berakhir

dengan kematian Yohanes Pembaptis; sedangkan kisah

kedua, Mat. 14:13-21 berbicara tentang perjamuan

bersama yang diselenggarakan oleh Yesus, tetapi yang

berakhir dengan suatu kepuasan. “Mereka semuanya

makan sampai kenyang” (ay. 20). Itulah sebabnya,

Yesus selalu dicari banyak orang walaupun Dia sering

menyingkir untuk menyendiri (bdk. Mat. 2:12; 12:15;

15:21). Dan setelah bertemu dengan orang banyak itu,

hati-Nya tergerak oleh belas kasihan dan kemudian

menyembuhkan mereka yang sakit (ay. 14).

Ada cukup banyak orang yang minta disembuhkan oleh

Yesus, sehingga Dia melayaninya sampai “menjelang

malam” (ay. 15), sehingga para murid berpikir, apa yang

harus dilakukan dengan orang banyak yang masih

mengerumuni Yesus ini; orang banyak ini harus makan

karena mereka telah mengikuti Yesus seharian. Para

murid memberikan usulan kepada Yesus dengan

menunjukkan fakta bahwa tempat itu terpencil dan hari

Page 14: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

Bu

lan

Kita

b S

uci N

asio

nal 2

018

4

sudah mulai malam (ay. 15a) . Mereka mengusulkan

kepada Yesus agar orang banyak itu pergi untuk

membeli makanan di desa-desa terdekat selagi hari

belum malam, karena bila sudah malam warung-warung

makanan sudah tutup dan akan sulitlah mereka

mendapatkan makanan (ay. 15b). Apa motivasi para

murid mengusulkan hal itu kepada Yesus? Kita tidak

bisa mendapatkan pemahaman yang jelas dan akurat,

tetapi kiranya ada beberapa kemungkinan. Di satu sisi,

para murid mungkin gelisah dengan situasi ini. Mereka

menganggap Yesus terlalu sibuk dengan perkara

supranatural; menyembuhkan mereka yang sakit,

sehingga melupakan perkara yang konkret dan natural,

yakni bahwa orang banyak itu kelaparan. Di sisi lain,

para murid mungkin juga gelisah karena mereka hanya

membawa bekal makanan untuk diri sendiri saja. Mereka

sendiri sudah merasa lapar tetapi merasa tidak nyaman

makan sendirian sementara ada banyak orang di depan

mata mereka yang tidak mempunyai makanan. Maka

mereka menyuruh mereka pergi, karena merasa tidak

memiliki kemampuan untuk berbagi dengan orang

banyak itu (bdk. Mrk. 6:37).

Tanggapan Yesus cukup lugas. “Tidak perlu mereka

pergi, kamu harus memberi mereka makan” (ay. 16).

Dengan tanggapan ini, Yesus menghendaki agar para

murid bertanggung jawab untuk mengatasi masalah

seperti ini. Mereka tidak bisa cuci tangan dan

melimpahkan tanggung jawab kepada orang lain. Kalau

benar bahwa para murid sebenarnya ingin melarikan diri

dari situasi itu, maka pernyataan Yesus langsung

menohok para murid. Mereka diajak bukannya

Page 15: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

Bah

an

Pese

rta P

en

dala

man

Kit

ab

Su

ci D

ew

asa

5

menghindar dari mereka, atau menyingkirkan mereka,

melainkan harus mengurusi mereka.

Para murid kemudian menyatakan kemustahilan untuk

memenuhi perintah Yesus dengan kembali menunjukkan

fakta bahwa mereka hanya memiliki 5 roti dan 2 ikan

saja. Para murid sepertinya tidak menyadari siapa

sebenarnya Yesus di hadapan mereka. Para murid

melupakan kemampuan Yesus yang berkuasa atas sakit

penyakit tetapi juga berkuasa atas hal-hal jasmaniah.

Mukjizat penggandaan roti yang dilakukan oleh Yesus

digambarkan dengan cukup detail. “Setelah diambil-Nya

lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit

dan mengucap syukur. Ia memecah-mecahkan roti itu

dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu

murid-murid-Nya memberikannya kepada orang banyak“

(ay. 19). Meskipun penginjil memberikan gambaran

cukup detail, tetapi tetap saja tidak mudah

membayangkan bagaimana mukjizat itu “sebenarnya”

terjadi. Yang menarik adalah bahwa roti akhirnya sampai

kepada orang banyak melalui para murid. Para murid

dilibatkan dalam karya Tuhan. Yesus tidak hanya

sekedar memberikan nasihat atau perintah, tetapi Ia

berbuat sesuatu. Dengan demikian ada keteladanan di

sini. Para murid tidak hanya ikut membagikan roti, tetapi

juga “menyumbang” meskipun kecil dan tidak berarti.

Setelah pembagian roti, “mereka semua makan sampai

kenyang” (ay. 20). Bahkan masih tersisa dua belas bakul

penuh. Keterangan tentang jumlah orang yang ikut

makan hendak menggambarkan bagaimana mukjizat itu

memberikan hasil yang berlimpah ruah.

Page 16: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

Bu

lan

Kita

b S

uci N

asio

nal 2

018

6

Tuhan Yesus dalam program kerja-Nya jelas

mengatakan, “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia

telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik

kepada orang-orang miskin” (Luk. 4:18). Kalau kita

melihat gambaran hidup Gereja Perdana sebagaimana

terdapat dalam Kisah Para Rasul, secara jelas dilukiskan

bahwa gaya hidup saling berbagi merupakan cara hidup-

Nya sehingga “tidak ada seorang pun yang

berkekurangan di antara mereka” (Kis.4:34).

Gereja, melalui Konsili Vatikan II, sudah menegaskan

posisinya bahwa “kegembiraan dan harapan, duka dan

kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama

kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan

kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para

murid Kristus juga” (GS 1).

Konsili juga menjelaskan apa yang dimaksud dengan

keterlibatan Gereja dalam hidup orang-orang zaman

sekarang itu dengan rumusan yang agak provokatif.

“Oleh karena itu manusia, sementara menggunakan

harta miliknya, harus memandang hal-hal lahiriah yang

dimilikinya secara sah bukan hanya sebagai miliknya

sendiri, melainkan juga sebagai milik umum, dalam arti

bahwa hal-hal itu dapat berguna tidak hanya bagi dirinya

sendiri, melainkan juga bagi sesamanya. Tetapi semua

orang berhak memiliki sebagian harta-benda sehingga

mencukupi bagi dirinya maupun kaum kerabatnya.

Manusia wajib meringankan beban kaum miskin, itu pun

bukan hanya dari kelebihan miliknya. Mereka yang

menghadapi kebutuhan darurat, berhak untuk

mengambil dari kekayaan orang-orang lain apa yang

sungguh dibutuhkannya. Konsili mendesak semua

Page 17: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

Bah

an

Pese

rta P

en

dala

man

Kit

ab

Su

ci D

ew

asa

7

orang, masing-masing secara perorangan, maupun

mereka yang berwenang: “Berilah makan kepada orang

yang akan mati kelaparan; sebab bila engkau tidak

memberinya makan, engkau membunuhnya”, dan sesuai

dengan kemampuan masing-masing, sungguh

membagikan dan menggunakan harta benda mereka,

terutama dengan menyediakan bagi orang-orang secara

perorangan maupun bangsa-bangsa, upaya-upaya yang

memungkinkan mereka itu untuk menolong diri dan

mengembangkan diri (GS 69).

PENUTUP

Doa Spontan Menanggapi Sabda Tuhan

Doa Bapa Kami

Lagu Penutup

“Yesus Mengutus Murid-Nya”

Puji Syukur no. 692

Page 18: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

Bu

lan

Kita

b S

uci N

asio

nal 2

018

8

MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA

DI TENGAH KEMAJEMUKAN BUDAYA

TUJUAN

1. Umat menghayati prinsip “inkarnasi” sebagai prinsip

pewartaan Kabar Gembira di tengah kemajemukan

budaya.

2. Umat diajak untuk mengenal upaya-upaya pewartaan

Kabar Gembira di tengah kemajemukan budaya.

3. Umat diajak untuk membuat gerakan “inkarnatif” sebagai

gerakan pewartaan Kabar Gembira, dimulai dari paroki

masing-masing dengan menghargai budaya-budaya

yang ada.

PEMBUKA

Lagu Pembuka

“Hendaklah Kita Saling Mengsihi”

Puji Syukur no. 610

Pengantar Pertemuan

2

Page 19: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

Bah

an

Pese

rta P

en

dala

man

Kit

ab

Su

ci D

ew

asa

9

Doa Pembuka

Allah Bapa sumber kehidupan, Engkau telah menciptakan

kami di dunia ini, membentuk dengan tangan-Mu,

menjadikan kami makhluk yang memiliki martabat dan

berbudaya. Secara khusus pula Engkau memanggil kami

untuk hidup dalam persaudaraan sebagai sesama. Kami

bersyukur atas penyertaan-Mu. Engkau berkenan hadir

menjumpai kami melalui Putra-Mu Yesus, dengan

memasuki sejarah kehidupan manusia. Bantulah kami agar

dalam menjalani kehidupan ini sungguh dimampukan untuk

membangun kebersamaan dalam kasih dan persaudaraan.

Jadikanlah kami manusia yang peduli terhadap kehadiran

sesama, membangun budaya cinta kasih, sehingga mampu

mewartakan Kabar Gembira di tengah kemajemukan

budaya, melalui tindakan nyata kepada sesama kami.

Berkatilah pertemuan ini, hadirlah dalam diri kami. Semoga

kami dapat bertindak dan berbuat dengan bahasa iman,

menemukan cara terbaik dalam dialog dan karya dengan

sesama dalam kehidupan sehari-hari. Demi Kristus Tuhan

dan pengantara kami. Amin.

MENDALAMI SABDA

Pengantar Pendalaman Sabda

Pembacaan Sabda Tuhan

“Kelahiran Yesus Kristus”

Matius 1:18-25

Page 20: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

Bu

lan

Kita

b S

uci N

asio

nal 2

018

10

Pendalaman Sabda

1. Berdasarkan perikop di atas, bagaimana reaksi Yusuf

ketika mengetahui bahwa Maria mengandung?

2. Pesan apa yang bisa saudara petik dari reaksi Yusuf?

3. Kisah kelahiran Yesus Kristrus hendak menegaskan

bahwa Allah hadir dalam suatu budaya (Yahudi).

Demikian pula iman kekristenan pada awalnya

dihadirkan di Indonesia dalam suatu budaya (Eropa).

Dewasa ini kita diajak untuk memberi tempat terhadap

adanya kemajemukan budaya. Sebutkan contoh-contoh

bahwa kita sudah memberi tempat pada budaya-budaya

lokal dalam hidup beriman?

Pesan Kitab Suci

Yusuf menunjukkan sikap yang bijak dan tulus ketika

harus menghadapi kenyataan yang dialami Maria

tunangannya. Sikap Yusuf ini bisa menjadi inspirasi

untuk membangun hati kita dalam menghadapi

persoalan hidup. Yusuf mampu mengalahkan egonya

dengan mengambil sikap bijak yang mengedepankan

nilai martabat orang lain. Ia tidak ingin melakukan diri

Maria dihadapan kelauarga dan orang lain, dengan cara

meninggalkan Maria.

Dalam teks ini penginjil mau mewartakan siapakah

Yesus sebenarnya. Dia adalah Firman yang menjadi

daging (menjelma/inkarnasi) menyertai manusia

sepanjang segala masa. Kisah ini dipilih tidak untuk

menekankan mukjizat perkandungan Yesus, atau

keperawanan Maria tetapi soal yang mendasar yaitu

Page 21: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

Bah

an

Pese

rta P

en

dala

man

Kit

ab

Su

ci D

ew

asa

11

inkarnasi, Firman yang menjadi daging. Inkarnasi adalah

salah satu ajaran pokok dalam kekristenan.

Bagi kita yang hidup pada zaman sekarang ini

memahami bahwa Inkarnasi adalah pengosongan diri,

sebuah pemuliaan; kodrat manusia diangkat. Inkarnasi

menunjukkan bahwa Allah menilai tinggi budaya

manusia. Oleh karena itu, Inkarnasi bagi kita menjadi

dasar bagi inkulturasi yang memainkan peranan penting

dalam tugas hidup menggereja kini dan di sini.

Kita diajak untuk sungguh hadir melalui cara hidup

ditengah-tengah budaya dan kemajemukan dengan

menghadirkan diri, ambl bagian dalam dialog kehidupan

bersama.

PENUTUP

Doa Spontan Menanggapi Sabda Tuhan

Doa Bapa Kami

Lagu Penutup

“Gereja Bagai Bahtera”

Puji Syukur no. 621

Page 22: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

Bu

lan

Kita

b S

uci N

asio

nal 2

018

12

MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA MELALUI DIALOG DENGAN AGAMA LAIN

TUJUAN

1. Umat menemukan inspirasi dari pengalaman Santo

Paulus yang mengembangkan pewartaan di antara

orang-orang non-Yahudi melalui “komunikasi dengan

bahasa iman mereka”.

2. Umat menyadari pentingnya menjalin relasi dengan

tetangga yang beragama lain melalui hidup bertetangga

agar terjadi interaksi yang saling mengembangkan.

3. Umat dapat mensharingkan pengalaman konkret

mengembangkan relasi hidup bertetangga secara baik

tanpa memandang iman/kepercayaan.

PEMBUKA

Lagu Pembuka

“Bimbinglah Aku, Tuhanku”

Puji Syukur no. 697

Pengantar Pertemuan

3

Page 23: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

Bah

an

Pese

rta P

en

dala

man

Kit

ab

Su

ci D

ew

asa

13

Doa Pembuka

Allah, Bapa Pengasih dan Penyayang, terima kasih atas

rahmat-Mu pada hari ini. Kami berkumpul bersama untuk

menimba Sabda-Mu. Mohon kiranya Tuhan berkenan

menerangi kami dengan Roh Kudus-Mu. Semoga kami

semakin Engkau mampukan untuk melihat kemajemukan

agama yang ada dalam kehidupan masyarakat kami.

Semoga kami mampu mewartakan Kabar Gembira kepada

mereka yang berkeyakinan lain. Akhirnya, kami berharap

semoga semua orang semakin menyadari bahwa hanya

Engkaulah sebagai Allah yang hidup, yang senantiasa

memberikan berkat. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, Dialah

Tuhan kami yang berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin.

MENDALAMI SABDA

Pengantar Pendalaman Sabda

Pembacaan Sabda Tuhan

“Paulus di Atena”

Kisah Para Rasul 17:16-34

Pendalaman Sabda

1. Berdasarkan perikop di atas, apakah yang disampaikan

oleh Paulus kepada orang-orang di Atena?

2. Bagaimanakah tanggapan orang-orang Atena terhadap

apa yang disampaikan oleh Paulus?

3. Paulus mewartakan kabar gembira kepada orang Atena

menurut caranya yakni secara implisit mewartakan kisa

Page 24: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

Bu

lan

Kita

b S

uci N

asio

nal 2

018

14

Alkitab yang tersembunyi. Saat ini kita juga berhadapan

dengan orang orang-orang dalam kehidupan masyarakat

yang majemuk dalam hal beragama. Belajar dari

pengalaman Paulus di atas, tindakan apa yang telah kita

laksanakan terhadap mereka yang beragama lain?

Pesan Kitab Suci

Kisah Paulus di Atena dibuka dengan sebuah

pernyataan yang khas, “Sementara Paulus menantikan

mereka di Atena, sangat sedih hatinya karena ia melihat

bahwa kota itu penuh dengan patung-patung berhala”

(Kis. 17:16). Karakteristik kota Atena sudah ditampilkan

pada awal kisah: kota ini penuh dengan berhala. Tetapi

sekaligus ditunjukkan bahwa itulah konteks yang harus

dihadapi Paulus dalam mewartakan Kabar Sukacita

tentang Yesus. Paulus memainkan strategi klasik

pewartaannya, yaitu mengunjungi sinagoga Yahudi dan

bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi dan „mereka

yang takut akan Allah. Mungkin ini terjadi pada hari

Sabat. Selain itu ia juga mengunjungi pasar (agora) dan

berdiskusi dengan setiap orang yang dijumpainya di

sana (Kis. 17:17).

Di Atena Paulus tidak berhadapan dengan orang-orang

yang siap menanggapinya secara teologis, tetapi dengan

orang-orang yang akan menyanggahnya dari segi

filosofis. Mereka adalah orang-orang yang “tidak

mempunyai waktu untuk sesuatu selain untuk

mengatakan atau mendengar segala sesuatu yang baru”

(Kis. 17:21). Di sini argumen-argumen biblis-teologis

tidak akan berjalan karena tidak ada titik berangkat yang

sama.

Page 25: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

Bah

an

Pese

rta P

en

dala

man

Kit

ab

Su

ci D

ew

asa

15

Ini kelihatan kalau kita mendengar komentar mereka,

“Rupa-rupanya ia pemberita ajaran dewa-dewa asing.”

Sebab ia memberitakan Injil tentang Yesus dan

kebangkitan-Nya” (Kis. 17:18). Paulus dianggap mau

mewartakan dan menambahkan dewa-dewa asing yang

baru ke dalam khazanah dewa-dewi Atena, yaitu “Yesus

dan kebangkitan-Nya.” Menarik memperhatikan salah

paham yang terjadi di sini. Kata “kebangkitan” dalam

bahasa Yunani adalah he anastasis yang bergenus

feminin. Rupanya orang Atena tidak memahami kata

tersebut sebagai kata benda, tetapi sebagai nama diri

atau nama seorang dewi yang menjadi pasangan dewa

yang bernama Yesus. Karena kesalahpahaman ini,

maka Paulus dianggap mewartakan “dewa-dewa asing”

(plural), yaitu Yesus dan “Anastasis.” Yesus mungkin

mereka kenal, tetapi “kebangkitan” tampaknya benar-

benar asing bagi mereka. Situasi ini menggambarkan

dengan amat jelas situasi macam apa yang dihadapi

oleh Paulus.

Sebagai orang beriman sekaligus sebagai anggota

Gereja, apa yang bisa kita perbuat berkaitan dengan

hidup bersama mereka yang beragama lain? Kita tentu

membutuhkan seuatu yaitu munculnya kesadaran baru.

Kesadaran baru ini harus mengubah sikap Gereja

Katolik terhadap agama-agama lain, yakni; di satu sisi,

agama-agama lain itu semestinya tidak dianggap

sebagai semacam sisa umat manusia yang belum

kristiani; di sisi lain, tugas pewartaan kabar gembira

Kristus harus tetap dijalankan dengan “cara” baru.

Dalam situasi seperti ini, dialog antar agama merupakan

salah satu “cara baru” yang tersedia. Melalui dialog kita

Page 26: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

Bu

lan

Kita

b S

uci N

asio

nal 2

018

16

diajak, di satu sisi, untuk mewartakan dan memberi

kesaksian akan Kerajaan Allah secara tidak langsung; di

sisi lain, untuk menemukan benih-benih Sabda yang

terdapat dalam tradisi-tradisi religius yang ditemui,

sebagaimana Paulus di Areopagus.

Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Agama, sejalan

dengan semangat Konsili Vatikan II, pada tahun 1984

mengeluarkan dokumen tentang refleksi dan orientasi

atas Dialogue and Mission, dengan menyebut empat

model dialog antar agama:

Dialog Kehidupan (dialogue of life)

Dialog dipahami sebagai sebuah gaya hidup yang

mencakup sikap perhatian, penghargaan, serta

hospitalitas terhadap orang lain. Sikap seperti inilah yang

semestinya dibawa oleh setiap orang Katolik dalam

hidup hariannya, baik sebagai minoritas atau mayoritas.

Dialog Karya (dialogue of deeds)

Dialog dalam bentuk kerja sama dengan pihak lain

dalam bidang sosial, politik, dan ekonomi yang terarah

pada kemajuan dan pembebasan manusia.

Dialog Para Spesialis (dialogue of specialists)

Dilaog model ini melibatkan para ahli dalam bidang

tertentu. Mereka berusaha mendalami dan mengerti

untuk mencapai pemahaman dan penghargaan bersama

akan warisan rohani dan budaya dari masing-masing

tradisi religius.

Dialog Pengalaman Religious (dialogue of religious

experience)

Pada level ini, masing-masing mampu membagikan

pengalaman mereka dalam doa, iman, serta ungkapan

iman masing-masing.

Page 27: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

Bah

an

Pese

rta P

en

dala

man

Kit

ab

Su

ci D

ew

asa

17

PENUTUP

Doa Spontan Menanggapi Sabda Tuhan

Doa Bapa Kami

Lagu Penutup

“Yesus Diutus Bapa”

Puji Syukur no. 691

Page 28: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

Bu

lan

Kita

b S

uci N

asio

nal 2

018

18

MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA MELALUI DIALOG DENGAN GEREJA LAIN

TUJUAN

1. Menyadari dan mengenali problem yang berkaitan

dengan kesatuan umat Kristiani di Indonesia.

2. Mendapat terang Sabda untuk membangun kesatuan

umat Kristiani di Indonesia.

3. Mendapat penguatan untuk senantiasa mengusahakan

kesatuan umat Kristiani di Indonesia.

PEMBUKA

Lagu Pembuka

“Ut Omnes Unum Sint”

Ut omnes unum sint

jadilah mereka satu

seperti Aku dan Bapa adalah satu

Biar didorong-dorong digoyang-goyang

diguncang-guncang

tetap bersatu membangun dunia baru

Pengantar Pertemuan

4

Page 29: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

Bah

an

Pese

rta P

en

dala

man

Kit

ab

Su

ci D

ew

asa

19

Doa Pembuka

Ya Allah, Bapa Yang Mahakudus, Putra-Mu Yesus Kristus

sebelum wafat di salib telah berdoa bagi kami agar Gereja-

Mu berkembang hingga ke ujung bumi dan Ia berjanji akan

menyertai Gereja sampai akhir nanti. Kami mohon

pertolongan-Mu agar kami mampu memelihara Gereja-Mu

yang majemuk dalam semangat persatuan dan

persaudaraan. Demi Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara

kami, yang hidup dan bertakhta bersama Dikau dalam

persekutuan dengan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala

masa. Amin.

MENDALAMI SABDA

Pengantar Pendalaman Sabda

Pembacaan Sabda Tuhan

“Doa Yesus untuk Murid-murid-Nya”

Yohanes 17:20-26

Pendalaman Sabda

1. Apakah yang menarik dari rumusan doa Yesus itu?

2. Apakah yang melatarbelakangi Yesus berdoa demikian?

3. Apakah yang diharapkan Yesus dari kita saat ini dalam

kaitannya dengan doa Yesus bagi kesatuan murid-

murid-Nya?

Page 30: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

Bu

lan

Kita

b S

uci N

asio

nal 2

018

20

Pesan Kitab Suci

Kesatuan para murid Kristus mesti didasarkan pada

kesatuan Bapa dan Putra, Bapa “di dalam Aku dan Aku

di dalam Engkau” (ay. 21). Kesatuan ini merupakan

kesatuan dalam kasih.

Hubungan antara Bapa dengan Yesus dan para murid

dirumuskan: Bapa di dalam Yesus (ay. 21.23), Yesus di

dalam Bapa (ay. 21), Yesus di dalam para murid (ay.

23.26), serta para murid berada di dalam Yesus dan di

dalam Dia dan Bapa (ay. 21).

Yesus menghendaki agar semua orang yang percaya

kepada-Nya senantiasa bersatu dengan Allah dan

sesama. Hal ini berarti membangun relasi yang dekat

dengan Allah, hidup rukun dengan sesama, dan

bekerjasama menciptakan serta mengembangkan

kebaikan bersama (bonum commune).

PENUTUP

Doa Spontan Menanggapi Sabda Tuhan

Doa Bapa Kami

Lagu Penutup

“Alangkah Bahagianya”

Puji Syukur no. 619

Page 31: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

Bah

an

Pese

rta P

en

dala

man

Kit

ab

Su

ci D

ew

asa

21

KETERANGAN LOGO

BULAN KITAB SUCI NASIONAL 2018

Logo ini dibuat berdasarkan empat bacaan terpilih yang

digunakan sebagai bahan permenungan dalam Bulan Kitab

Suci dengan tema “Mewartakan Kabar Gembira dalam

Kemajemukan”. Beberapa unsur logo dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Pertama, lima roti dan dua ikan merupakan kisah Injil

(Yesus menggandakan lima roti dan dua ikan) yang dipilih

sebagai bahan permenungan mengenai dialog dengan

orang-orang kecil dan terpinggirkan.

Kedua, Yesus yang merentangkan tangan tersalib di atas

kayu Salib (berwarna coklat), tetapi Ia tidak kelihatan

menderita tetapi berkuasa dan berjaya. Gambar ini

menunjukkan perendahan diri Yesus menjadi manusia

(dilambangkan dengan latar belakang salib berwarna coklat

tanah) dan kemudian perendahannya di atas kayu salib,

tetapi tanpa melepaskannya dari peristiwa kebangkitan.

Dengan demikian, gambar ini mau menunjuk pada dialog

dengan budaya yang mengambil inspirasi dari kisah

inkarnasi Sabda Allah menjadi manusia.

Ketiga,wajah Yesus yang tertengadah ke atas menunjukkan

posisi Dia yang sedang berdoa kepada Bapa-Nya. Gambar

ini menunjuk pada dialog ekumenis atau persatuan antar

umat Kristen yang terinspirasi dari doa Yesus kepada Bapa-

Page 32: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

Bu

lan

Kita

b S

uci N

asio

nal 2

018

22

Nya agar semua orang Kristen bersatu seperti Bapa dengan

diri-Nya.

Keempat, gambar matahari yang memancarkan sinarnya

menyimbolkan Yang Ilahi yang terangnya tak terhampiri

tetapi memancar ke setiap orang apapun agama dan

kepercayaannya. Gambar ini menunjuk pada tema dialog

antar-agama yang terinspirasi dari dialog Paulus di

Aeropagus. Di sini Paulus menunjuk “Allah yang tak

bernama” sebagai Allah yang diwartakannya dan disembah

oleh setiap orang. Dengan demikian, matahari yang berada

di atas dan menyinari segala sesuatu menyimbolkan “Allah

yang tak bernama”, yang menjadi asal dan tujuan setiap

makhluk hidup.

Kelima, apabila dilihat secara keseluruhan sebenarnya salib

itu adalah batang pohon yang merangkai seluruh daun yang

berwarna-warni. Adapun daun-daun itu digambarkan

dengan berbagai motif dekoratif dari berbagai sudut daerah

di Nusantara, yakni kiri atas (Papua), kanan atas

(Lampung), kiri bawah (Kalimantan), dan kanan bawah

(Jawa). Sekurang-kurangnya motif-motif itu bisa dianggap

menggambarkan sedikit dari keragaman yang luar biasa

dari Indonesia.

Akhirnya, bentuk pohon, batu (lima roti), dan ikan di kolam

air melambangkan kehidupan. Artinya adalah kemajemukan

yang justru memungkinkan kehidupan dan Kabar Gembira

yang diwartakan oleh orang-orang Kristiani harusnya

membuat kehidupan yang majemuk itu menjadi sukacita

dan bukan perpecahan.

Page 33: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

CATATAN

______________________________________________

______________________________________________

______________________________________________

______________________________________________

______________________________________________

______________________________________________

______________________________________________

______________________________________________

______________________________________________

______________________________________________

______________________________________________

______________________________________________

______________________________________________

______________________________________________

Page 34: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur

CATATAN

______________________________________________

______________________________________________

______________________________________________

______________________________________________

______________________________________________

______________________________________________

______________________________________________

______________________________________________

______________________________________________

______________________________________________

______________________________________________

______________________________________________

______________________________________________

______________________________________________

Page 35: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur
Page 36: BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI - … · Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu, Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC . ii i 8 ... kami mengucap syukur