bahan pelatihan olahraga

Upload: surya-laga

Post on 09-Mar-2016

21 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Bahan Pelatihan Olahraga

TRANSCRIPT

Pengembangan Olahraga Sejak Usia Dini

Pengembangan Motorik dengan Permainan Kreatif Disampaikan oleh : Yaya Sunaryo

Konsultan PAUD Lembaga Cemara Mandiri Jakarta

Disampaikan dalam kegiatan Woks ShopKerjasama FKG PAUD Kec. TANARA & UPT DINAS PENDIDIKAN dan KEBUDAYAAN KEC. TANARA Tgl. 11 Januari 2014Motorik merupakan sekumpulan kemampuan untuk menggunakan dan mengontrol gerakan tubuh, baik gerakan kasar maupun gerakan halus. Kemampuan yang termasuk dalam aspek motorik ini antara lain: mengangkat kepala, duduk, merangkak, berdiri, berjalan, berlari, memegang benda, kelenturan pergelangan tangan, menunjuk ke sebuah titik, menggunakan jari penjepit, dan sebagainya. Kemampuan motorik selalu memerlukan koordinasi bagian-bagian tubuh, sehingga latihan untuk aspek motorik ini perlu perhatian.

MOTORIK Perkembangan Motorik Masa Anak-anak Awal(Roberton dan Halverson)Usia/tahunMotorik KasarMotorik Halus2,5-3,5Berjalan dengan baik; berlari lurus ke depan; melompatMeniru sebuah lingkaran; tulisan cakar ayam; dapat makan menggunakan sendok; menyusun beberapa kotak.3,5-4,5Berjalan dengan 80% langkah orang dewasa; berlari 1/3 kecepatan orang dewasa; melempar dan menangkap bola besar, tetapi lengan masih kakuMengancingkan baju; meniru bentuk sederhana ; membuat gambar sederhana.4,5-5,5Menyeimbangkan badan di atas satu kaki ; berlari jauh tanpa jatuh; dapat berenang dalam air yang dangkal.Menggunting; menggambar orang; meniru angka dan huruf sederhana; membuat susunan yang kompleks dengan kotak-kotak.A. Latar belakangStimulasi sangatlah penting dalam proses pembelajaran anak usia dini. Segala sesuatu yang diinderakan anak akan menjadi stimulasi terbaik bagi perkembangan mereka. Semua yang dilihat, didengar, disentuh, dirasa, diraba, dicoba, dimanipulasikan, dan juga yang dialamiLanjutan.!Akan terus menambah referensi perbendaharaan pengetahuan dan pengalaman bagi anak. Hal ini mungkin, sebab anak usia dini berada dalam periode keemasan atau yang disebut sebagai masa Golden Age.Lanjutan..!Proses pembelajaran atau pengalaman yang berasal dari lingkungan sangat berpengaruh bagi perkembangan anak. Selain optimalisasi pengembangan fungsi panca indera, lingkungan yang kondusif, aman, dan menyenangkan lebih memberi kesempatan pada anak untuk selalu memberi respon positif jika segala aktivitas yang dilalui terasa menyenangkan.Lanjutan..!!Mereka akan menyerap berbagai informasi yang diberikan oleh orang lain maupun yang dialaminya sendiri apabila hal tersebut terjadi dalam kondisi yang menyenangkan.

Lanjutan!Banyak cara yang dapat dilakukan oleh para pendidik untuk menciptakan yang menyenangkan dalam proses pembelajaran. Bermain, interaksi, eksploratif, musikal serta kegiatan jasmani atau latihan motorik. Ada beberapa kegiatan yang dapat Menghidupkan kegiatan Pembelajaran.Bahkan menurut Dirjen PAUDNIProf. Dr. Lydia Freyani Hawadi, PsikologManfaat bermain bagi anak antara lain: mengembangkan keterampilan motorik, mempertajam senses, ekspresi emosi dan empati, menambah kosakata, melatih konsentrasi, keluwesan, dan meningkatkan imajinasi serta kreativitas.

Lanjutan!Bahkan dalam kegiatan motorik, anak tidak hanya merasakan kesenangan tetapi mereka juga dapat terlatih gerak motoriknya, ekspresi, kepekaan terhadap nada dan birama, serta dapat mengembangkan berbagai kecerdasan lain pada anak, seperti bahasa, logika matematis, intrapersonal dan interpersonal.B. Perkembangan MotorikAda dua istilah dalam perkembangan motorik, yaitu yang disebut dengan gerak (Movement) & Motorik (Motor) merujuk pada faktor biologis dan mekanis yang memengaruhi gerak (Movement)(Gellahue, 1997)sedangkan gerak (Movement) merujuk pada perubahan aktual yang terjadi pada bagian tubuh yang dapat diamati.Mengungkapkan istilah perkembangan motorik merujuk pada makna perkembangan fisik, dimana perkembangan fisik memiliki arti bahwa anak telah mencapai sejumlah kemampuan dalam mengontrol diri mereka sendiri.Meggitt (2002) Berpendapat bahwa pencapaian kemampuan motorik kasar dan motorik halus pada anak usia prasekolah merupakan tujuan dari pengembangan fisik anak.Dodge (2002) Menurutnya, keterampilan motorik terbagi 2 jenis, yaitu keterampilan motorik kasar, yang berhubungan dengan kegiatan yang memerlukan tenaga lebih seperti berjalan, berlari, melompat, naik turun tangga, bersepeda, meloncat dari tanah dengan kedua kakinya bersama-sama dan melempar-menangkap bolaAudrey Curtis Sedang keterampilan motorik halus, yang berhubungan dengan kegiatan dengan melibatkan fungsi kerja otot halus pada tangan, seperti menulis, menggunting, menggambar, mencoret bebas, serta memainkan alat mainan.

Hurlock mengungkapkan bahwa usia 4-5 tahun anak dapat mengendalikan gerakan yang kasar, gerakan tersebut melibatkan bagian badan yang luas yang digunakan dalam berjalan, berlari, melompat, berenang, dsb. HurlockSetelah usia 5 tahun, terjadi perkembangan yang besar dalam pengedalian kordinasi yang lebih baik melibatkan kelompok otot yang lebih kecil, yang digunakan untuk menggenggam, melempar, menangkap bola, menulis dan menggunakan alat, dsb.Lanjutan!Perkembangan motorik anak akan melalui tiga proses, yaitu : pertama, perkembangan dari otot kasar menuju otot kecil, kemudian pertumbuhan dari kepala ke jari kaki (cephalocaudal) serta perkembangan dari sumbu tubuh menuju ke luar (proximoditssal)Lanjutan!Kemampuan motorik kasar adalah kemampuan untuk menggunakan otot-otot besar pada tubuh, sementara kemampuan motorik halus mencakup kemampuan manipulasi kasar (Gross Manipulative Skill). Kemampuan manipulasi halus (Fine Manipulative Skill) yang melibatkan penggunaan tangan dan jari secara tepat (Carolyn Meggit, 1999).Lingkup PerkembanganTingkat Pencapain PerkembanganI. Nilai-nilai Agama dan Moral12-