bahan djpk - copy

39
Ditjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan SOSIALISASI REKOMENDASI MENTERI KEUANGAN 2013 PERENCANAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN T.A.2014 JAKARTA, 16 April 2014 KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN Drs. Yusrizal Ilyas, MPA Direktur Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah

Upload: raisa-annisa

Post on 27-Dec-2015

70 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Bahan tentang Dana Perimbangan Daerah

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan DJPK - Copy

Ditjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan

SOSIALISASI REKOMENDASI MENTERI KEUANGAN 2013PERENCANAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN T.A.2014

JAKARTA, 16 April 2014

KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA DEKONSENTRASI DAN TUGAS

PEMBANTUAN

Drs. Yusrizal Ilyas, MPADirektur Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah

Page 2: Bahan DJPK - Copy

Prinsip Pengelolaan Keuangan Negara

“ Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung- jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. ”

Pasal 3 UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

2

Page 3: Bahan DJPK - Copy

Aturan Terkait Dana Dekon & TP• UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

• UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

• UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

• UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

• UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

• PP No. 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;

• PP No. 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;

• PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

• PP No. 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.

• PP No. 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewengan serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi yang disempurnakan dengan PP 23 Tahun 2011

• PMK 156 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan yang disempurnakan dengan PMK 248 Tahun 2010

• SEB 3 Menteri No. 0442/MPPN/11/2010, SE-696/MK/2010, 120/4693/SJ tentang Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Program dan Kegiatan K/L di Daerah serta Peningkatan Peran Aktif Gubernur Selaku Wakil Pemerintah

• PMK 125 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara yang Berasal Dari Dana Dekonsentrasi dan DanaTugas Pembantuan Sebelum TA 2011 3

Page 4: Bahan DJPK - Copy

Dekonsentrasi : pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah.

Dana Dekonsentrasi : dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah.

Tugas Pembantuan : penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa atau sebutan lain dengan kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan

Dana Tugas Pembantuan : dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh daerah dan desa yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Tugas Pembantuan.

Pengertian Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

4

Page 5: Bahan DJPK - Copy

Prinsip Pendanaan Dekon/TP

5

1. Pendanaan Dekon/TP hanya dialokasikan untuk membiayai kegiatan yang merupakan kewenangan Pemerintah Pusat di daerah (mengacu PP 38/2007)

2. Pendanaan Dekon hanya diperuntukkan mendukung penguatan dan pemberdayaan peran Gubernur selaku Wakil Pemerintah Pusat, dan kegiatannya bersifat non fisik

3. Pendanaan TP hanya membiayai kegiatan yang bersifat fisik, dan ditujukan kepada Gubernur/Bupati/Walikota selaku Kepala Daerah Otonom

4. Pendanaan Dekon/TP seluruhnya bersumber dari APBN, K/L tidak diperkenankan meminta Daerah menyediakan dana pendamping (cost sharing)

5. Kegiatan Dekon/TP yang didanai mengacu pada RKP dan Prioritas Nasional dalam rangka mendukung penguatan triple track strategy (pro growth, pro job, & pro poor)

6. K/L wajib memberitahukan kegiatan Dekon/TP kepada Gubernur/Bupati/ Walikota sebelum pelimpahan/penugasan dalam rangka mendukung terwujudnya sinergisitas pusat dan daerah

7. Gubernur/Bupati/Walikota memberitahukan kepada DPRD saat pembahasan RAPBD perihal rencana Penyelenggaraan Dekon/TP

8. Pengelolaan Dana Dekon/TP dilakukan secara tertib, transparan dan akuntabel guna mewujudkan LKPP yang Wajar Tanpa Pengecualian

Page 6: Bahan DJPK - Copy

• Sifat kegiatan non-fisik yaitu kegiatan yang menghasilkan keluaran yang tidak menambah aset tetap

• Sebagian kecil Dana Dekon dapat dialokasikan sebagai dana penunjang untuk pelaksanaan tugas administratif dan/atau pengadaan input berupa pengadaan barang/jasa dan penunjang lainnya

• Penentuan besarnya alokasi dana penunjang harus memperhatikan asas kepatutan, kewajaran, ekonomis, dan efisiensi, serta disesuaikan dengan karakteristik kegiatan masing-masing K/L

6

Karakteristik Kegiatan Dekonsentrasi

* Berdasarkan PMK 156/2008 yang disempurnakan dengan PMK 248/2010

Jenis Kegiatan Akun Keterangan

Kegiatan Utama (Non Fisik) : Sinkronisasi, Evaluasi, Pengedalian, Supervisi, Penyuluhan, dsb.

Belanja Barang sesuai peruntukannya

Tidak menambah aset

Kegiatan Pendukung/ Penunjang: Pengadaan Barang/ Jasa, penunjang lainnya

Belanja Barang Penunjang Kegiatan Dekon (Kode Akun 521311)

Tidak menambah aset

Page 7: Bahan DJPK - Copy

• Sifat kegiatan fisik, yaitu kegiatan yang menghasilkan keluaran yang menambah nilai aset pemerintah.

• Sebagian kecil Dana TP dapat dialokasikan sebagai dana penunjang untuk pelaksanaan tugas administratif dan/atau pengadaan input berupa pengadaan barang/jasa dan penunjang lainnya

• Penentuan besarnya alokasi dana penunjang harus memperhatikan asas kepatutan, kewajaran, ekonomis, dan efisiensi, serta disesuaikan dengan karakteristik kegiatan masing-masing K/L

Jenis Kegiatan Akun Keterangan

A. Kegiatan Utama TP :

1. Fisik : Pengadaan tanah, bangunan, peralatan dan mesin, jalan, irigasi, dan jaringan, serta dapat berupa kegiatan yang bersifat fisik lainnya

Belanja Modal sesuai peruntukannya

Menambah Aset

2. Fisik Lainnya (Barang Habis Pakai) : Obat-obatan, vaksin, pengadaan bibit dan pupuk yang diserahkan kepada Pemda

Belanja Barang Fisik Lainnya TP (521411)

Tidak Menambah Aset

B. Kegiatan Pendukung/Penunjang : Pengadaan barang/jasa, penunjang lainnya

Belanja Barang Penunjang Kegiatan TP (521321)

Dapat Menambah Aset Tetap

7

Karakteristik Kegiatan Tugas Pembantuan

Page 8: Bahan DJPK - Copy

Kepala DaerahKementerian/Lembaga

memperhatikan skala prioritas;alokasi anggaran;lokasi kegiatan.

pertengahan bulan Juni dan/atau setelah pagu sementara

Menetapkan Peraturan Menteri/Pimpinan Lembaga

tentang program dan kegiatan yang akan didekon/ di-tp-kan

Menyampaikan Peraturan tersebut kepada daerah penerima

setelah terbitnya Perpres RABPP paling lambat minggu 1 bulan Desember

mengusulkan SKPD yang sesuai dengan bidang tugas yang ditangani

Menyampaikan usulan SKPD paling lambat akhir bulan Juni

memberitahukan RKA-KL ke DPRD

(pada saat pembahasan RAPBD) dalam rangka sinkronisasi dan sinergisitas program/kegiatan

Menjabarkan urusan Pemerintah dalam rincian Program dan Kegiatan

Memberitahukan indikasi program dan kegiatan kepada Daerah Penerima

Proses Pelimpahan Wewenang Kepada Gubernur

Page 9: Bahan DJPK - Copy

Hal-Hal yang Diperhatikan dalam Penganggaran Dana Dekon/TP

1. Pagu dana yang akan dilimpahkan/ditugaskan merupakan pagu dari K/L.

2. Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan, K/L harus memperhitungkan kebutuhan anggaran: a) Biaya penyusunan dan pengiriman laporan oleh SKPD;b) Biaya operasional dan pemeliharaan atas hasil pelaksanaan

kegiatan yang belum dihibahkan;c) Honorarium pejabat pengelola keuangan; d) Biaya lainnya dalam rangka pencapaian target

pelaksanaan kegiatan.

3. Sejalan dengan penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja mulai tahun 2011, maka dalam penyusunan RKA-KL agar diperhatikan hal-hal sbb:

a) Kegiatan yang dituangkan dalam RKA-KL merupakan kegiatan Eselon I sesuai dengan hasil restrukturisasi;

b) Target kinerja (kuantitas, kualitas, jenis dan satuan output) dan besarnya alokasi anggaran yang menjadi tanggung jawab masing-masing SKPD dituangkan dengan jelas dalam RKA-KL;

c) Dokumen pendukung dari masing-masing SKPD harus sudah dilengkapi pada saat penelaahan RKA-KL.

9

Page 10: Bahan DJPK - Copy

EVALUASI PENDANAAN DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN 2012

10

Page 11: Bahan DJPK - Copy

11

Alokasi Dana Dekonsentrasi Th. 2012-2013

Alokasi Dana Tugas Pembantuan Th. 2012-2013

Page 12: Bahan DJPK - Copy

12

1. TA. 2013, proporsi belanja modal merosot sangat signifikan. hal ini mengindikasikan 2 kemungkinan, yaitu:

• dana TP lebih banyak dialokasikan untuk kegiatan yang bersifat fisik lainnya (tidak menambah aset tetap); atau

• dana TP masih ada yang digunakan untuk mendanai kegiatan non-fisik

2. Proporsi belanja bantuan sosial yang cukup besar dengan tren yang cenderung meningkat

CATATAN

3. hendaknya dana TP diarahkan untuk mendanai kegiatan-kegiatan urusan Pusat yang juga memperhatikan peningkatan alokasi belanja modal yang mempunyai efek pengganda (multiplier effect) terhadap pertumbuhan perekonomian daerah.

4. Kementerian/lembaga perlu mengkaji kegiatan Dekon-TP yang menggunakan komponen belanja bantuan sosial, apakah kegiatan tersebut masih tepat untuk dilaksanakan baik dilihat dari ketentuan pembagian urusan pemerintahan, prinsip pendanaan Dekon-TP, maupun dari ketentuan belanja sosial.

A. Terkait dengan Penggunaan Jenis Belanja

Page 13: Bahan DJPK - Copy

B. Terkait dengan Pengalihan Dana Dekon-TP yang Sudah Merupakan Urusan Daerah Menjadi Dana Transfer (DAK)

13

• 57,14% menyatakan telah mengetahui tentang isu pengalihan ini, sedangkan lainnya sebesar 42,86% menyatakan tidak mengetahui.

• Dari SKPD yang menyatakan telah mengetahui tentang isu pengalihan tersebut, sebanyak 72,50% sudah mengantisipasi dengan pengusulan program/kegiatan Dekon-TP yang merupakan urusan pusat, sedangkan sisanya sebanyak 25% responden belum mengantisipasi CATATAN

• K/L hendaknya menginformasikan kepada SKPD penerima dana dekon-TP akan adanya rencana pengalihan tersebut sehingga perencanaan program/kegiatan yang akan dilimpahkan atau ditugaskan sesuai dengan kewenangannya

Page 14: Bahan DJPK - Copy

C. Terkait dengan Aspek Pelaksanaan

14

a) Salinan peraturan menteri/pimpinan lembaga tentang Pelimpahan Kegiatan Dekonsentrasi kepada Gubernur dan/atau Penugasan Kegiatan Tugas Pembantuan Kepada Gubernur/Bupati/Walikota

• 55,71% menyatakan sudah menerima, sedangkan 44,29% menyatakan tidak menerima

b) Kendala Penyaluran dan Pencairan dana Dekon-TP

CATATANPs 4 PMK 156/2008 KL menetapkan dan

menyampaikan Peraturan Menteri/Pimpinan lembaga tsb kepada

daerah penerima dana Dekon-TP, tembusan kepada Menkeu

c.q. DJA dan DJPK, Mendagri dan Menneg PPN.

Page 15: Bahan DJPK - Copy

4. Terkait Aset Hasil Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

15

• Dari 44,29 % responden yang menjawab ada aset yang dihasilkan dari kegiatan dekosentrasi dan/atau tugas pembantuan TA.2010-2011, sebanyak 90,32 % menyatakan bahwa aset tersebut dicatat sebagai Barang Milik Negara

Page 16: Bahan DJPK - Copy

PROPORSI DAN RATA-RATA ALOKASI DANADEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN PER KUADRAN UNTUK WILAYAH PROVINSI

16

Page 17: Bahan DJPK - Copy

PROPORSI DAN RATA-RATA ALOKASI DANA TUGASPEMBANTUAN PER KUADRAN UNTUK WILAYAH KABUPATEN/KOTA

17

Page 18: Bahan DJPK - Copy

18

• Dari 90,32 % responden yang menyatakan bahwa aset tersebut dicatat sebagai BMN, hanya 10,71% responden saja yang menyebutkan bahwa terdapat biaya pemeliharaan aset tersebut pada DIPA DekonTP TA 2012

CATATAN :

Sesuai dengan PMK156/2008 ps. 7 (b) sebagaimana telah disempurnakan dengan PMK 248/2010, K/L harus memperhitungkan kebutuhan anggaran di dalam DIPA guna memenuhi biaya operasional dan pemeliharaan atas hasil pelaksanaan kegiatan yang belum dihibahkan.

Page 19: Bahan DJPK - Copy

19

Page 20: Bahan DJPK - Copy

20

TUJUAN

1. Mewujudkan transparansi dan akuntabilitas, serta proporsional dalam pengalokasian dana Dekon/TP

2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan dana Dekon/TP

3. Mendukung K/L dalam merencanakan lokasi dan alokasi dana Dekon/TP agar tepat sasaran

KESEIMBANGAN PENDANAAN DI DAERAH

DALAM RANGKA PERENCANAAN LOKASI DAN ANGGARAN

DEKONSENTRASI DAN TUGASPEMBANTUAN T.A. 2014

REKOMENDASI MENTERI KEUANGAN TAHUN 2013

Page 21: Bahan DJPK - Copy

Prinsip Dasar Perencanaan Lokasi Dan Alokasi Dana Dekon/TP (1)

PP 7/2008 Pasal 21 Ayat (2) :

Pemerintah (K/L) berwenang menentukan kegiatan, besaran dan lokasi kegiatan yang telah menjadi urusannya, dengan mempertimbangkan :

21

Kemampuan keuangan negara pengalokasian disesuaikan dengan kemampuan APBN dalam mendanai urusan pemerintah pusat melalui bagian anggaran K/L

Keseimbangan pendanaan di daerah pengalokasian mempertimbangkan kemampuan fiskal daerah yang terdiri dari besarnya transfer ke daerah dan kemampuan keuangan daerah

Kebutuhan pembangunan daerah pengalokasian disesuaikan dengan prioritas pembangunan nasional dan prioritas pembangunan daerah

Page 22: Bahan DJPK - Copy

Posisi Menteri Teknis Dan Menkeu Dalam Perencanaan

Lokasi Dan Alokasi Dana Dekon/TP

Kementerian/Lembaga Sebagai COO (Pengguna Anggaran)

Menteri Keuangan Sebagai CFO (Pengelola Fiskal dan BUN)

(Intrepretasi UU 17/2003)

www.djpk.depkeu.go.id

RekomendasiMenkeu

Alokasi dan lokasiDana Dekon/TP

Indikator Teknis

Keseimbangan Pendanaan di Daerah

Renja - KL

Indikator Umum

22

Page 23: Bahan DJPK - Copy

Variabel Keseimbangan Pendanaan di Daerah

VariabelKeseimbangan

Pendanaan di Daerah

VariabelKemampuan Fiskal Daerah

(KFD)

VariabelPembangunan

di Daerah(IPM)

PAD Lain-Lain Pend yg sah Transfer ke Daerah (DAU, DAK,

DBH, Otsus, Penyesuaian Belanja PNSD

Indikator Pembangunan Masyarakat di Daerah,

mencakup bidang : Pendidikan,

Kesehatan dan Kesejahteraan rakyat

Pertimbangan :

• Transparan dan Akuntabel

• Proporsionalitas• Tidak terkonsentrasi di

Daerah tertentu

Agenda Pembangunan Nasional :

• Pro-Growth• Pro-Job• Pro-Poor

Cut Off : Data (n-1) untuk Alokasi (n+1)

n = Tahun Proses

Sumber Data :- KFD dari Pemda (APBD) dan Depkeu- IPM dari BPS

www.djpk.depkeu.go.id23

Page 24: Bahan DJPK - Copy

Formula Keseimbangan Pendanaan di Daerah

Transfer ke Daerah

PAD LAIN-2 PEND.

KFD(Fiscal

Spaces)

IKK

Jum

lah

Pend

uduk

PETA KESEIMBANGAN PENDANAAN

DI DAERAH

IPM

Rek

om

end

asi

Per

enca

naa

n D

eko

n/T

P

Belanja

PNSD

DBH, DAU, DAK, Dana OTSUS dan Dana PENYESUAIAN

Faktor Pengurang

KemampuanKeuangan

Daerah

www.djpk.depkeu.go.id

Indeks KFD

24

Page 25: Bahan DJPK - Copy

Indikator Keseimbangan Pendanaan di Daerah

Kuadran IIKFD di bawah

rata-rata nasional namun

IPM di atas rata-rata nasional

Kuadran IKFD dan IPM

di atas rata-

rata Nasional

Kuadran IIIKFD dan IPM di bawah rata-

rata nasional

Kuadran IVKFD di atas

rata-rata nasional namun IPM di bawah

rata-rata nasional

Prioritas 1

Prioritas 2

Indeks KFD

Rein

dex

IPM

www.djpk.depkeu.go.id

Keterangan :

KFD = Kemampuan Fiskal Daerah

IPM = Indeks Pembangunan Manusia

25

Page 26: Bahan DJPK - Copy

Kuadran II

KFD < rata2 Nasional &IPM > rata2

Nasional

11 Provinsi 216 Kab/Kota

Kuadran IKFD &

IPM > rata2 Nasional

5 Provinsi 67 Kab/Kota

Kuadran IIIKFD dan

IPM < rata2 Nasional

14 Provinsi 143 Kab/Kota

Kuadran IVKFD > rata2

Nasional danIPM < rata2

Nasional

3 Provinsi 65 Kab/Kota

www.djpk.depkeu.go.id

No Prop IKFD re-IPM

1 Riau 1,837 1,057

2 DKI Jakarta 2,691 1,077

3 Kaltim 4,838 1,053

4 Bangka Belitung 1,001 1,014

5 Riau Kepulauan 1,555 1,047

No Prop IKFD re-IPM1 NAD 1,660 0,9972 Papua Barat 2,576 0,9623 KALSEL 1,110 0,973

KELOMPOK DAERAH REKOMENDASI MENKEU TAHUN 2013 UNTUK PERENCANAAN ALOKASI T.A.2014

KESEIMBANGAN PENDANAAN DI DAERAH BERDASARKAN INDEKS KFD DAN IPM

Prioritas 2

Prioritas 1

No Provinsi IKFD re-IPM1 Sumatera Utara 0,543 1,0322 Sumatera Barat 0,588 1,0263 Jambi 0,660 1,0134 Sumatera Selatan 0,912 1,0155 Bengkulu 0,771 1,0146 Jawa Barat 0,421 1,0057 Jawa Tengah 0,406 1,0088 DI Yogyakarta 0,568 1,0559 Kalimantan Tengah 0,941 1,037

10 Sulawesi Utara 0,610 1,05811 Bali 0,730 1,006

No Provinsi IKFD re-IPM1 Lampung 0,401 0,9942 Jawa Timur 0,376 0,9973 Kalimantan Barat 0,531 0,9634 Sulteng 0,681 0,9905 Sulsel 0,584 0,9976 Sultra 0,677 0,9757 NTB 0,554 0,9158 NTT 0,509 0,9369 Maluku 0,737 0,993

10 Papua 0,842 0,90311 Maluku Utara 0,855 0,96012 Banten 0,400 0,98013 Gorontalo 0,737 0,97914 Sulbar 0,699 0,969

Daerah pada kuadran II dan III direkomendasikan untuk diprioritaskan mendapat alokasi dana Dekon-TP T.A. 2014

Page 27: Bahan DJPK - Copy

PENGALIHAN DANA DEKON DAN DANA TPKE DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)

27

Page 28: Bahan DJPK - Copy

ALASAN STRATEGIS PENGALIHAN1. Amanat Hukum (Ps. 108 UU 33/2004 & Ps. 76-77 PP 7/2008)

Dana DKTP yang merupakan bagian dari anggaran kementerian negaral/lembaga yang digunakan untuk melaksanakan urusan yang menurut peraturan perundangan menjadi urusan daerah, secara bertahap dialihkan menjadi DAK

Jangka waktu pengalihan secara bertahap selama 2 (dua) tahun sejak PP 7/2008 diundangkan telah lewat

28

2. Rekomendasi BPK dan Panja DPR• Rekomendasi & Temuan BPK

Masih ada dana pemerintah pusat yang membiayai urusan daerah melalui dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan

• Tindak Lanjut Panja Belanja Pemerintah Pusat dan Transfer Daerah Pemerintah menerbitkan Perpres mengenai Road Map rencana pengalihan dana Dekon TP yang masih membiayai urusan daerah ke DAK

Page 29: Bahan DJPK - Copy

ROAD MAP PENGALIHAN2011• Persiapan proses

pengalihan sebagian kegiatan potensi urusan daerah di 7 K/L terbesar

• Koordinasi antara Bappenas, Kemenkeu & K/L yang dikoordinasikan oleh Bappenas (SEB 3 Menteri).

• Target : 7 K/L terbesar pengelola Dana Dekon/TP yaitu: Diknas, Kesehatan, PU, Pertanian, DKP, PDT, dan UKM

2012• Identifikasi/Persiapan

proses pengalihan 16 KL

• Pelaksanaan pengalihan seluruh Keg. Dekon/TP yang merupakan urusan daerah ke keg. DAK di 16 K/L

• Penyusunan Perpres Pengalihan

• Persiapan proses pengalihan sebagian prog/keg potensi urusan daerah di seluruh K/L lainnya

• Target : Semua prog/kegiatan di 16 K/L yang merupakan urusan daerah dialihkan ke DAK TA 2013

2013• Pelaksanaan

pengalihan seluruh Kegiatan Dekon/TP yang merupakan urusan daerah ke DAK di semua K/L

• Evaluasi pelaksanaan pengalihan

• Penerapan Perpres Pengalihan

• Target : Seluruh program/keg di semua K/L yang merupakan urusan daerah dialihkan ke DAK TA 2014

2014• Evaluasi

pelaksanaan pengalihan

• Tahun terakhir semua kegiatan Dekon/TP yang merupakan urusan daerah dialihkan ke Kegiatan DAK

• Target: Tidak ada lagi Kegiatan Dekon/TP yang merupakan urusan daerah didanai dari APBN

* Mengingat koordinasi dilakukan menjelang akhir triwulan IV (pembahasan APBN TA 2012 sudah mencapai hasil akhir) maka target tersebut belum tercapai.

• Dlm pelaksanaannya, hanya 1 K/L yg kegiatannya dapat dialihkan yaitu Kementan 29

Page 30: Bahan DJPK - Copy

Analisis kesamaan nama dan/atau jenis kegiatan dan/atau output dan/atau komponen yang tercantum di RKA-K/L dengan lingkup bidang kegiatan yang tercantum dalam DAK sesuai PMK Nomor 209/PMK.07/2011

Analisis kegiatan dan/atau output dan/atau komponen yang tercantum dalam RKA-K/L berdasarkan pemetaan pembagian urusan pemerintahan sebagaimana termuat dalam lampiran PP Nomor 38 Tahun 2007

Analisis sifat kegiatan dan/atau output dan/atau komponen yang tercantum dalam RKA-K/L berdasarkan keterkaitan manfaat yang bersentuhan langsung dengan masyarakat (direct delivery public service).

30

TIGA PENDEKATAN ANALISIS DALAM IDENTIFIKASI PROGRAM/KEGIATAN DEKON/TP

YANG MELAKSANAKAN URUSAN DAERAH

Page 31: Bahan DJPK - Copy

KONSEP MEKANISME PENGALIHANPeriod

e K/L Bappenas Kemenkeu Kemendagri

Januari s/d

Maret

RancanganRenja K/L

RancanganRenja K/L

RancanganRenja K/L

RancanganRenja K/L

Identifikasi dan Pemilahan Kegiatan yang sudah menjadi urusan daerah

Identifikasi Kewenangan dan Penentuan kriteria

Teknis

Analisis dan Evaluasi Perencanaan serta

Capaian Kinerja

Analisis dan Evaluasi Kewenangan/Urusan serta kesiapan implementasi di

daerah

Analisis dan Evaluasi Penganggaran

Usulan Pengalihan

Usulan Pengalihan

Penetapan besaran PengalihanRenja K/L

Proses Penyusunan

RKA-KL

Hasil Identifikasi

Proses penetapan

Perpres RKP

RancanganAkhir RKP

31

Page 32: Bahan DJPK - Copy

32

PROSES PENGALIHAN DANA DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN YANG MELAKSANAKAN URUSAN DAERAH KE DAK UNTUK TAHUN ANGGARAN 2013

Page 33: Bahan DJPK - Copy

Hasil Rakor Pengalihan 2012 (Dipimpin oleh Wamenkeu dan WamenPPN/Bappenas

Diperlukan tata kelola yang baik dan menyeluruh sehingga tidak menyisakan permasalahan di masa datang. Permasalahan yang akan datang mungkin terjadi adalah dari sisi legalitas dan sisi teknis di lapangan.

Dalam masa transisi diperlukan asistensi dan pendampingan dari kementerian/lembaga agar pelaksanaan urusan yang dialihkan dapat memenuhi target kinerja yang dibebankan kepada kementerian/lembaga.

Untuk efektifitas pengalihan ke daerah, agar kontrak kinerja yang dibebankan pada daerah dapat berjalan sesuai target maka perlu adanya reward and punishment mechanism.

Akuntabilitas dalam pelaksanaan pengalihan yang berbasis output dan outcome sehingga diharapkan menjadi momentum dalam rangka perbaikan desain DAK.

Diperlukan pemantuan dan evaluasi sehingga dalam pelaksanaan pengalihan dapat segera diidentifikasi permasalahan yang mungkin terjadi serta upaya perbaikan yang perlu dilakukan.

Perlu disusun Peraturan Presiden yang dapat menjadi acuan dalam proses pengalihan dan pelaksanaannya di masa yang akan datang.

Page 34: Bahan DJPK - Copy

34

Analisis atas rencana kegiatan dan/atau output dan/atau komponen berdasarkan pemetaan pembagian urusan pemerintahan sebagaimana termuat dalam lampiran PP Nomor 38 Tahun 2007

Analisis atas kesamaan nama dan/atau jenis kegiatan dan/atau output dan/atau komponen yang direncanakan dengan lingkup bidang kegiatan yang tercantum dalam DAK

Analisis atas sifat kegiatan dan/atau output dan/atau komponen yang direncanakan berdasarkan keterkaitan manfaat yang bersentuhan langsung dengan masyarakat (direct delivery public service).

TIGA PENDEKATAN ANALISIS DALAM IDENTIFIKASI PROGRAM/KEGIATAN DEKON TP YANG MELAKSANAKAN URUSAN DAERAH

Page 35: Bahan DJPK - Copy

35

HASIL PENGALIHAN UNTUK TA 2013

Dalam pertemuan trilateral meeting (Kemenneg PPN/Bappenas, Kemenkeu cq. Ditjen Anggaran dan K/L)

yang dilaksanakan di Bappenas setelah adanya hasil identifikasi tersebut, hanya Kementerian Pertanian yang

memberikan persetujuan untuk mengalihkan kegiatan/anggaran mereka sebesar Rp. 417 M

Page 36: Bahan DJPK - Copy

36

PENGALIHAN UNTUK T.A. 2013 KE T.A. 2014

• Surat Menteri Keuangan Nomor: S-77/MK.07/2013 tanggal 5 Februari 2013 perihal Identifikasi Kegiatan Dekon/TP pada Kementerian/Lembaga yang membiayai Urusan Daerah dikirimkan ke 33 K/L

Page 37: Bahan DJPK - Copy

37

Substansi RPerpres Pengalihan• Judul Perpres: Pengalihan Kegiatan Dekon/TP yang merupakan Urusan Daerah ke

Kegiatan DAK• Ruang Lingkup Kegiatan Dekon/TP yang merupakan urusan daerah dilalihkan ke

Kegiatan DAK (Pasal : – merupakan bagian dari prioritas nasional yang termuat dalam RKP; – bersifat fisik;– paling lambat pada Tahun Anggaran 2014.

• Prinsip Pengalihan:– K/L tidak diperbolehkan untuk menganggarkan kegiatan yang merupakan urusan

daerah. – K/L dapat melaksanakan kegiatan yang merupakan urusan daerah sepanjang telah

ditetapkan dalam Keputusan Presiden.– Kegiatan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan yang diidentifikasi sebagai urusan

daerah namun tidak dapat dialihkan ke kegiatan DAK, maka daerah dapat mendanai kegiatan dimaksud melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Page 38: Bahan DJPK - Copy

38

Substansi RPerpres Pengalihan• Mekanisme Pengalihan: Melalui Identifikasi Bersama (Kemenneg

PPN/Bappenas, Kemenkeu, dan K/L) disepakati dalam trilateral meeting dan kemudian diputuskan di sidang kabinet dan/atau dicantumkan dalam RKP.

• Sumber Pendanaan: dari alokasi dana kegiatan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan K/L yang dialihkan

• Pengalokasian dan Penyaluran: Mengikuti aturan pengalokasian dan penyaluran DAK

• Supervisi dan Bimbingan Teknis: – K/L melakukan supervisi dan bimbingan teknis terhadap DAK dengan

tujuan agar tercapainya target prioritas nasional yang menjadi tanggungjawab K/L

– Supervisi dan Bimbingan Teknis merupakan bagian dari Laporan kegiatan DAK oleh K/L untuk menjadi pertimbangan pemberian penghargaan dan sanksi

Page 39: Bahan DJPK - Copy

www.djpk.depkeu.go.id