bahan bacaan 2.1 : menganalisis konsep … · dan manajemen perangkat keras serta ... parabola...
TRANSCRIPT
Bahan Bacaan 2.1
Menganalisis Konsep Dasar Sistem Operasi | -1-
BAHAN BACAAN 2.1 : MENGANALISIS KONSEP DASAR SISTEM OPERASI
1. Konsep Dasar Sistem Operasi
Sistem Operasi adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol
dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk
menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan browser web.
Sistem operasi merupakan penghubung antara pengguna komputer dengan perangkat
keras komputer. Ketika komputer dihidupkan pertama kali (powered on), maka komputer
tersebut akan memanggil sistem operasi dari hard disk melalui RAM. Bagian dari sistem
operasi yang berinteraksi langsung dengan perangkat keras komputer, disebut dengan
kernel. Sedangkan bagian dari interface yang menghubungkan antara aplikasi dengan
user, disebut dengan shell. User dapat berinteraksi dengan sheel menggunakan mode
text, yang sering disebut dengan command line interface (CLI) atau mode grafis, disebut
dengan graphical user interface (GUI).
Secara umum, hubungan antara Hardware, Sistem Operasi dan Pengguna dapat
digambarkan seperti berikut ini.
Gambar 1.1 Hubungan antara Hardware, Kernel, Shell dan User
Bahan Bacaan 2.1
Menganalisis Konsep Dasar Sistem Operasi | -2-
Sistem operasi jaringan atau sistem operasi komputer yang dipakai sebagai server dalam
jaringan komputer hampir mirip dengan system operasi komputer stand alone, bedanya
hanya pada sistem operasi jaringan, salah satu komputer harus bertindak sebagai server
bagi komputer lainnya. Sistem operasi dalam jaringan disamping berfungsi untuk
mengelola sumber daya dirinya sendiri juga untuk mengelola sumber daya komputer lain
yang tergabung dalam suatu jaringan komputer.
Dalam struktur sistem komputer, sistem operasi merupakan lapisan kedua setelah
hardware, yang diletakkan pada media penyimpan (hard disk) di komputer. Sistem
Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk perangkat lunak aplikasi. Sistem
operasi akan mengelola semua aktifitas komputer yang berkaitan dengan pengaksesan
perangkat keras, pengelolaan proses seperti penjadwalan proses, dan pengelolaan
aplikasi. Sistem operasi mempunyai peranan yang sangat penting.
2. Perkembangan Sistem Operasi
Open source adalah istilah untuk software yang kode programnya disediakan oleh
pengembangnya untuk umum agar dapat dipelajari cara kerjanya, diubah atau
dikembangkan lebih lanjut serta untuk disebarluaskan. Apabila pembuat program
melarang orang lain untuk mengubah dan atau menyebarluaskan program buatannya,
maka program itu bukan open source, meskipun tersedia kode programnya.
Open source merupakan salah satu syarat bahwa suatu software dikatakan “free
software”. Free software pasti open source software, namun open source software belum
tentu free software. Salah satu contoh free software adalah Linux. Contoh open source
software adalah FreeBSD. Linux yang berlisensi free software tidak dapat diubah menjadi
berlisensi tidak free software, sedangkan FreeBSD yang berlisensi open source software
dapat diubah menjadi tidak open source. FreeBSD (open source) merupakan salah satu
dasar untuk membuat Mac OSX (tidak open source). http://www.opensource.org/licenses
memuat jenis-jenis lisensi open source.
Mulai tahun 1994-1995, server-server di Institut Teknologi Bandung (ITB) mulai
menggunakan FreeBSD sebagai sistem operasinya. FreeBSD merupakan sistem
operasi open source dan tangguh untuk keamanan jaringan maupun server. Tetapi
kemudian para administrator jaringan di Computer Network Research Group (CNRG) ITB
lebih menyukai laptop Mac dengan sistem operasi Mac OS X yang berbasis BSD
daripada sistem operasi lain. Istilah open source (kode program terbuka) sendiri baru
Bahan Bacaan 2.1
Menganalisis Konsep Dasar Sistem Operasi | -3-
dipopulerkan tahun 1998. Namun, sejarah piranti lunak open source sendiri bisa ditarik
jauh ke belakang semenjak kultur hacker berkembang di laboratorium-laboratorium
komputer di universitas-universitas Amerika seperti Stanford University, University of
California Berkeley dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada tahun 1960 -
1970-an.
Awalnya tumbuh dari suatu komunitas pemrogram yang berjumlah kecil namun sangat
erat dimana mereka biasa bertukar kode program, dan setiap orang dapat memodifikasi
program yang dibuat orang lain sesuai dengan kepentingannya. Hasil modifikasinya juga
mereka sebarkan ke komunitas tersebut.
Perkembangan di atas antara lain dipelopori oleh Richard Stallman dan kawan-kawannya
yang mengembangkan banyak aplikasi di komputer DEC PDP-10. Awal tahun 1980-an
komunitas hacker di MIT dan universitas-universitas lain tersebut bubar karena DEC
menghentikan PDP-10. Akibatnya banyak aplikasi yang dikembangkan di PDP-10
menjadi banyak yang kadaluarsa. Pengganti PDP-10, seperti VAX dan 68020, memiliki
sistem operasi sendiri, dan tidak ada satupun piranti lunak bebas. Pengguna harus
menanda-tangani non disclosure agreement untuk bisa mendapatkan aplikasi yang bisa
dijalankan di sistem-sistem operasi ini.
Karena itulah pada Januari 1984 Richard Stallman keluar dari MIT, agar MIT tidak dapat
mengklaim piranti-piranti lunak yang dikembangkannya. Tahun 1985 beliau mendirikan
organisasi nirlaba Free Software Foundation. Tujuan utama organisasi ini adalah untuk
mengembangkan sistem operasi. Dengan FSF Stallman telah mengembangkan berbagai
piranti lunak : gcc (pengompilasi C), gdb (debugger, Emacs (editor teks) dan perkakas-
perkakas lainnya, yang dikenal dengan peranti lunak GNU. Akan tetapi Stallman dan
FSFnya hingga sekarang belum berhasil mengembangkan suatu kernel sistem operasi
yang menjadi target utamanya. Ada beberapa penyebab kegagalannya, salah satunya
yang mendasar adalah sistem operasi tersebut dikembangkan oleh sekelompok kecil
pengembang, dan tidak melibatkan komunitas yang lebih luas dalam pengembangannya.
Pada tahun 1991, seorang mahasiswa S2 Universitas Helsinki, Finlandia mulai
mengembangkan suatu sistem operasi yang disebutnya Linux. Dalam
pengembangannya Linus Torvalds melempar kode program dari Linux ke komunitas
terbuka untuk dikembangkan bersama. Komunitas Linux terus berkembang dimana
kemudian akhirnya melahirkan distribusi-distribusi Linux yang berbeda tetapi mempunyai
Bahan Bacaan 2.1
Menganalisis Konsep Dasar Sistem Operasi | -4-
pondasi yang sama yaitu kernel Linux dan librari GNU glibc seperti RedHat, SuSE,
Mandrake, Slackware, Debian dan lainnya. Beberapa dari distribusi di atas ada yang
bertahan dan besar, bahkan sampai menghasilkan distro turunan, contohnya adalah
Distro Debian GNU/Linux. Distro ini telah menghasilkan puluhan distro anak, antara lain
Ubuntu, Knoppix, Xandros, dan lainnya.
Free Software Foundation (FSF) selain perangkat lunak adalah lisensi GPL (GNU public
License), dimana lisensi ini memberi kebebasan bagi penggunanya untuk menggunakan
dan melihat kode program, memodifikasi dan mendistribusi ulang peranti lunak tersebut
dan juga jaminan kebebasan untuk menjadikan hasil modifikasi tersebut tetap bebas
didistribusikan. Linus Torvalds juga menggunakan lisensi ini dalam pengembangan dasar
Linux.
Gambar 1.2. Linus Torvalds Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Linus_Torvalds
Seiring dengan semakin stabilnya rilis dari distribusi Linux, semakin meningkat juga minat
terhadap peranti lunak yang bebas untuk di sharing seperti Linux dan GNU tersebut, juga
meningkatkan kebutuhan untuk mendefinisikan jenis peranti lunak tersebut. Teminologi
“free” yang dimaksud oleh FSF menimbulkan banyak persepsi dari tiap orang. Sebagian
mengartikan kebebasan sebagaimana yang dimaksud dalam GPL, dan sebagian lagi
mengartikan untuk arti gratis dalam ekonomi. Para eksekutif di dunia bisnis juga merasa
khawatir karena keberadaan perangkat lunak gratis dianggap aneh. Kondisi ini
mendorong munculnya terminologi “open source” dalam tahun 1998, yang juga
mendorong terbentuknya Open Source Initiative(OSI) suatu organisasi nirlaba yang
Bahan Bacaan 2.1
Menganalisis Konsep Dasar Sistem Operasi | -5-
mendorong pemasyarakatan dan penyatuan “Open Source”, yang diinisiasi oleh Eric
Raymond dan timnya. Beberapa contoh daftar distribusi Linux yang didukung oleh Free
Software Foundation ditunjukkan seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 1.1. List of Linux distributions endorsed by the Free Software Foundation
Distribution Last
update Based on Description
BLAG 2011-05-04 Fedora A free distribution based on Fedora.
Dragora GNU/Linux
2012-04-21 None An independent distribution based on concepts of simplicity.
Dyne:bolic 2011-09-08 Debian a live CD (installable on HDD) distribution, with special emphasis on audio and video editing.
gNewSense 2013-08-06 Debian (formerly Ubuntu)
FSF-sponsored distribution.
Musix 2010-09-22 Knoppix LiveCD with special emphasis on music production, graphic design, audio, and video editing.
Parabola 2013-04-27 Arch Linux
Full featured general-purpose distribution that strives to keep its packaging and management tools simple for easy customization.
Trisquel 2013-03-09 Ubuntu
University of Vigo-sponsored distribution oriented to small enterprises, domestic users and educational centers.
1.1. Perkembangan Sistem Operasi Linux
Sistem Operasi Linux merupakan jenis sistem operasi komputer yang dikembangkan
oleh komunitas. Dalam sistem Operasi Linux kita mengenal beberapa istilah diantaranya
Distro dan Repository, yang akan dijelaskan berikut ini.
GNU Linux
GNU/Linux adalah sebuah sistem operasi yang diciptakan oleh Linus Benedict Torvalds
seorang mahasiswa Universitas Helsinki Finlandia di tahun 1991. Proyek GNU ini
diluncurkan pada tahun 1984 untuk mengembangkan sebuah sistem operasi lengkap
mirip UNIX berbasis perangkat lunak bebas, yaitu sistem GNU (GNU merupakan akronim
berulang dari “GNU’s Not Unix”; GNU dilafalkan dengan “genyu”). Nama itu dipilih karena
rancangannya mirip Unix, tetapi berbeda dari UNIX, GNU tidak mengandung kode-kode
UNIX. Pengembangan GNU dimulakan oleh Richard Stallman dan merupakan fokus asli
Bahan Bacaan 2.1
Menganalisis Konsep Dasar Sistem Operasi | -6-
Free Software Foundation (FSF). Varian dari sistem operasi GNU, yang menggunakan
kernel Linux, dewasa ini telah digunakan secara meluas. Walaupun sistem ini sering
dirujuk sebagai “Linux”, sebetulnya lebih tepat jika disebut sistem GNU/Linux. Ada salah
satu fitur atau kemampuan yang sangat menarik dari GNU/Linux yang belum ada pada
sistem operasi populer lainnya, yaitu menjalankan sistem operasi dan aplikasi lengkap
tanpa menginstalnya di hard disk. Dengan cara ini dengan mudah kita dapat
menggunakan GNU/Linux di komputer orang lain karena tak perlu menginstalnya.
Sejarah sistem operasi Linux berkaitan erat dengan proyek GNU, proyek program bebas
freeware terkenal diketuai oleh Richard Stallman. Proyek GNU diawali pada tahun 1983
untuk membuat sistem operasi seperti Unix lengkap dengan kompiler, utiliti aplikasi, utiliti
pembuatan dan seterusnya, diciptakan sepenuhnya dengan perangkat lunak bebas.
Gambar 1.3. Richard Stallman in Oslo, Norway 2009 Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Richard_Stallman
Pada tahun 1991, pada saat versi pertama kerangka Linux ditulis, proyek GNU telah
menghasilkan hampir semua komponen sistem ini kecuali kernel. Torvalds dan pembuat
kernel seperti Linux menyesuaikan kernel mereka supaya dapat berfungsi dengan
komponen GNU, dan seterusnya mengeluarkan. Sistem operasi yang cukup berfungsi.
Oleh karena itu, Linux melengkapi ruang terakhir dalam rancangan GNU.
Distro Linux
Distribusi Linux (Distro Linux) adalah sebutan untuk sistem operasi komputer dan
aplikasinya, merupakan keluarga Unix yang menggunakan kernel Linux. Distribusi Linux
dapat berupa perangkat lunak bebas dan bisa juga berupa perangkat lunak komersial
seperti Red Hat Enterprise, SuSE, dan lain-lain. Ada banyak distribusi atau distro Linux
Bahan Bacaan 2.1
Menganalisis Konsep Dasar Sistem Operasi | -7-
yang telah muncul. Beberapa bertahan dan besar, bahkan sampai menghasilkan distro
turunan, contohnya Distro Debian GNU/Linux. Distro ini telah menghasilkan puluhan
distro anak, antara lain Ubuntu, Knoppix, Xandros, DSL, dan sebagainya.
Berikut ini digambarkan beberapa contoh Distro Linux yan beredar di pasaran.
Gambar 1.4. Beberapa contoh Distro Sistem Operasi Linux
Untuk mendapatkan distro linux, anda dapat mengunduh langsung dari situs distributor
distro bersangkutan, atau membelinya dari penjual lokal. Beberapa distro Linux Live CD
yang banyak dipakai antara lain Knoppix, SUSE Live Eval, Mandrake Move, Gentoo Live
CD, Slackware Live CD dan lain-lain. Meskipun bentuknya Live CD, tetapi distro tersebut
memiliki fungsi yang sama dengan distro-distro terinstal. Di dalam CD tersebut, sudah
terdapat paket-paket umum yang biasa kita jumpai di distro Linux besar, seperti:
OpenOffice, KOffice, XMMS, GIMP, Konqueror, dan sebagainya. Namun ada beberapa
pengecualian, yaitu beberapa paket yang memang sangat besar dan kiranya tidaklah
umum digunakan oleh home user, mengingat kapasitas CD yang terbatas, yaitu sekitar
700MB.
Kepraktisan ada batasnya karena selama operasionalnya, Linux Live CD tidak
mempunyai sebuah tempat khusus di dalam harddisk. Linux Live CD hanya memiliki
Bahan Bacaan 2.1
Menganalisis Konsep Dasar Sistem Operasi | -8-
tempat di memori utama (RAM), sehingga setelah di-restart, semua isi RAM akan
dikosongkan dan Linux Live CD harus melakukan inisialisasi ulang untuk mendeteksi
semua perangkat keras yang dimiliki oleh user. Selain itu, kinerja dari Linux Live CD
sendiri juga tidak bisa maksimal, karena kecepatan komputer untuk mengakses CD-ROM
jauh lebih lambat dibandingkan dengan kecepatan mengakses harddisk.
Repository
Repository merupakan sekumpulan paket-paket aplikasi atau program untuk sebuah
sistem operasi linux yang digunakan untuk menunjang kinerja dari sebuah aplikasi,
program, dan sebagainya yang didapatkan dari Server Mirror atau CD/DVD atau media
penyimpanan lainnya. Dengan kata lain, repository adalah paket-paket khusus untuk
sebuah sistem operasi yang kemudian paket-paket tersebut diinstal untuk mendapatkan
kinerja lebih baik dari sebuah sistem operasi.
Repository mungkin hanya untuk program-program tertentu, seperti CPAN untuk bahasa
pemrograman Perl, atau untuk seluruh sistem operasi. Operator repository tersebut
biasanya menyediakan sebuah sistem manajemen paket, alat-alat yang dimaksudkan
untuk mencari, menginstal dan sebaliknya memanipulasi paket perangkat lunak dari
repositori.
Sebagai contoh, banyak distribusi Linux menggunakan Advanced Packaging Tool (APT)
yang umumnya ditemukan di distro berbasis Debian, atau yum yang biasa ditemukan di
distro berbasis Red Hat. Ada juga beberapa sistem manajemen paket independen,
seperti Pacman, digunakan dalam Arch Linux dan equo, ditemukan di Sabayon Linux.
Bahan Bacaan 2.2
Menginstalasi Sistem Operasi | -1-
BAHAN BACAAN 2.2: MENGINSTALASI SISTEM OPERASI BERBASIS LINUX
1. Metode Instalasi Sistem Operasi
Pada saat menginstalasi sistem operasi, maka dapat dilakukan dengan berbagai metode
instalasi. Sampai saat ini ada empat metode instalasi sistem operasi, yaitu clean install,
upgrade, multibooting dan virtualisasi. Metode clean install merupakan suatu metode
untuk menginstalasi sistem operasi pada laptop atau komputer yang baru, dimana
sebelumnya pada suatu komputer belum terdapat sistem operasinya. Dalam metode ini
sistem operasi akan menghapus semua data yang ada dalam partisi harddisk yang
digunakan untuk menginstall sistem operasi tersebut. Dalam sebuah komputer
dimungkinkan untuk menginstal lebih dari satu sistem operasi. Setiap sistem operasi
ditempatkan pada partisi yang berbeda agar dapat mengkonfigurasi dirinya sendiri
berkaitan dengan sistem file dan setting konfigurasinya. Pada saat pertamakali komputer
dijalankan, maka akan muncul menu pilihan sistem operasi mana yang akan dijalankan.
Hanya satu sistem operasi yang dapat berjalan pada waktu yang bersamaan dan sistem
opersi tersebut dapat mengontrol hardware secara penuh. Dengan sistem virtualisasi ini
dimungkinkan lebih dari satu sistem operasi diinstal pada sebuah hardware/komputer
serta lebih dari satu sistem operasi dapat berjalan padanya pada waktu yang bersamaan.
2. Menginstalasi Sistem Operasi Metode Virtualisasi
Virtualisasi merupakan suatu metode dimana komputer fisik dapat berfungsi seperti dua
buah komputer atau lebih, dan setiap komputer virtual tersebut menggunakan arsitektur
dasar yang sama dengan komputer fisik. Pada metode virtualisasi dikenal dengan istilah
Host Operating System dan Guest Operating System. Host Operating System adalah
sistem operasi yang berjalan pada hardware realnya, sedangkan guest operating system
adalah sistem operasi yang berjalan di atas mesin virtual, misalnya VirtualBox. Struktur
dari sistem virtualisasi digambarkan sebagai berikut.
Bahan Bacaan 2.2
Menginstalasi Sistem Operasi | -2-
Gambar 2.1. Model sistem Virtualisasi pada sistem Operasi
2.1. Persiapan Installasi Sistem Operasi Linux Debian 7.2.0 (Wheezy) Berbasis
Graphical User Interface (GUI) dengan Metode Virtualisasi
Peralatan yang perlu dipersiapkan untuk instalasi system operasi Linux Debian Debian
7.2.0 Wheezy, adalah CD, DVD, USB, atau dapat juga melalui jaringan komputer. Hal
lain yang perlu dilakukan adalah media penyimpanan berupa hardisk dan RAM sudah
support terhadap Debian 7.2.0. Pada kesempatan kali ini digunakan hardisk dalam
kapasitas yang dapat diatur melalui Virtual Machine yaitu VirtualBox. Dengan demikian,
maka pada Komputer atau Laptop perlu diinstal Virtual Box. Alamat resmi dari VirtualBox
ada di http://www.virtualbox.org, sehingga dapat mendownload versi terbarunya, seperti
pada gambar berikut ini.
Bahan Bacaan 2.2
Menginstalasi Sistem Operasi | -3-
Gambar 2.2. Alamat resmi VirtualBox
Langkah selanjutnya adalah mendownload VirtualBox tersebut sesuai dengan sistem
operasi yang kita gunakan. Pada gambar di atas terdapat beberapa pilihan, yaitu
VirtualBox untuk Windows Host, Linux Host, Solaris Host dan lain sebagainya. Setelah
software tersebut didownload, maka langkah selanjutnya adalah menginstallnya pada
Komputer atau Laptop. Adapun langkah-langkah untuk menginstalasi VirtualBox 5.0.6 for
Windows adalah sebagai berikut :
1. Klik 2 kali pada Icon VirtualBok, seperti gambar berikut ini.
Gambar 2.3. Icon VirtualBox
2. Sehingga akan muncul gambar seperti berikut ini.
Bahan Bacaan 2.2
Menginstalasi Sistem Operasi | -4-
Gambar 2.4. Setup Wizard Installasi VirtualBox
3. Langkah selanjutnya adalah pemilihan lokasi dimana software VirtualBox akan
diinstall, seperti gambar berikut ini.
Gambar 2.5. Pemilihan lokasi Installasi VirtualBox
4. Langkah berikutnya adalah pemilihan Feature Instalsi VirtualBox, seperti pada gambar
berikut ini.
Bahan Bacaan 2.2
Menginstalasi Sistem Operasi | -5-
Gambar 2.6. Pemilihan Feature Installasi VirtualBox
5. Tahap berikutnya akan muncul peringatan bahwa
Gambar 2.7. Informasi reset Network Connection
Bahan Bacaan 2.2
Menginstalasi Sistem Operasi | -6-
6. Tahap berikutnya adalah proses instalasi siap dimulai.
Gambar 2.8. Informasi Ready to Install
7. Informasi bahwa proses instalasi telah selesai dan ketika ditekan button Finish, maka
akan membuka halaman VirtualBox
Gambar 2.9. Informasi proses instalasi telah lengkap
Bahan Bacaan 2.2
Menginstalasi Sistem Operasi | -7-
8. Setelah melakukan proses start awal VirtualBox dilakukan, maka akan muncul
halaman seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 2.10. Halaman VirtualBox
2.2. Melaksanakan Instalasi Sistem Operasi Berbasis Grafical User Interface
(GUI)
Langkah-langkah untuk menginstalasi Debian 7.2.0 menggunakan VirtualBox adalah
sebagai berikut :
1. Jalankan VirtualBox, kemudian pilih menu Create a New Virtual Machine, seperti
gambar berikut ini :
Gambar 2.11. Langkah awal Install Debian (Create a New VM)
Bahan Bacaan 2.2
Menginstalasi Sistem Operasi | -8-
2. Menentukan besarnya RAM yang akan digunakan, seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 2.12. Menentukan besarnya RAM
3. Membuat virtual hard drive gambar seperti berikut ini :
Gambar 2.13. Pembuatan virtual hard drive
Bahan Bacaan 2.2
Menginstalasi Sistem Operasi | -9-
4. Proses berikutnya adalah memilih tipe file yang diinginkan. Ada 6 tipe file yang
disediakan dengan tipe VDI, VMDK, VHD, HDD, QED dan QCOW seperti pada
gambar berikut ini.
Gambar 2.14. Pemilihan tipe file hard drive
5. Memilih model penyimpanan pada physical hard drive, seperti gambar berikut ini.
Gambar 2.15. Model penyimpanan pada physical hard drive
6. Langkah berikutnya adalah penulisan nama virtual hard drive dan juga pada folder
mana file tersebut akan disimpan. Apabila tidak akan mengganti nama virtual hard
drive serta foldernya mengikuti defaultnya, maka tekan create.
Bahan Bacaan 2.2
Menginstalasi Sistem Operasi | -10-
Pada gambar di bawah juga dapat dilakukan pengaturan besarnya kapasitas hard
drive yang diperlukan.
Gambar 2.16. Pemberian nama, lokasi dan kapasitas hard drive
7. Langkah berikutnya adalah memilih menu Start yang ada pada button anak panah
yang berwarna hijau, seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.17. Pemilihan button Start untuk proses Installasi
Bahan Bacaan 2.2
Menginstalasi Sistem Operasi | -11-
8. Ketika mengklik button start pada gambar di atas, maka akan muncul seperti gambar
berikut ini.
Gambar 2.18. Pemilihan menu Installasi
9. Setelah mengklik button Finish pada langkah ke-8, maka akan muncul tampilan
utama instalasi Debian. Seperti halnya dengan Debian Lenny, Squeeze, maka pada
Debian Wheezy juga memberikan empat option utama pada saat halaman pertama
proses Instalasi yaitu :
a. Install, merupakan option untuk melakukan instalasi Debian Squeeze dengan
Mode Text.
b. Graphical Install, merupakan option untuk melakukan instalsi Debian Squeeze
dengan mode GUI.
c. Advanced Option, berisi beberapa option lain sepertiExpert Install, Rescue
Mode, Graphical automated Install serta Alternative desktop environtments.
d. Help, merupakan option untuk bantuan berkaitan dengan metode dan proses
instalasi.Beberapa menu pilihan yang terdapat pada menu Help antara lain :
F1, maka akan masuk ke menu help index sebagai kata kunci untuk
menampilkan parameter sistem boot dalam proses instalasi Debian Squeeze.
F2 untuk menampilkan persyaratan sebelum instalasi Debian Wheezy seperti
kapasitas minimal RAM dan Hard Drive.
Bahan Bacaan 2.2
Menginstalasi Sistem Operasi | -12-
Gambar 2.19. Option pada Menu Help
F3 merupakan metode khusus booting menggunakan CD-ROM.
F4 digunakan untuk menampilkan jendela informasi rescue mode. Rescue
mode digunakan untuk booting ke sistem Debian Wheezy, tetapi hanyak
untuk kasus-kasus tertentu seperti boot loader hilang atau tertimpa, sistem
crash dan lain-lain. Mode terdiri dari dua mode yaitu rescue dan rescuigui.
Mode rescue digunakan untuk mode text, sedangkan rescuegui digunakan
untuk mode grafik.
F5, digunakan untuk menampilkan jendela informasi special boot parameters
overview.
F6, digunakan untuk menampilkan jendela informasi special machine.
F7, digunakan untuk menampilkan jendela informasi pemilihan disc
controller.
F8, digunakan untuk menampilkan jemdela informasi special boot
parameters – installation system.
F9, digunakan untuk menampilkan jendela inforamsi bantuan berupa getting
help.
F10, digunakan untuk menampilkan jendela informasi copyrights and
warranties.
10. Tampilan pertama setelah mengklik Finish pada langkah ke-8 diatas, maka akan
muncul pilihan seperti gambar di bawah ini.
Bahan Bacaan 2.2
Menginstalasi Sistem Operasi | -13-
Gambar 2.20. Pemilihan bahasa
11. Langkah berikutnya adalah pemilihan lokasi, dan pilihlah lokasi Other seperti
gambar berikut ini.
Gambar 2.21. Pemilihan Lokasi -> Other
12. Pemilihan lokasi yang berkaitan dengan time zone dan system locale. Pada
halaman ini, normalnya dipilih berdasarkan nama Negara dimana saudara berada,
other -> Asia -> Indonesia.
Bahan Bacaan 2.2
Menginstalasi Sistem Operasi | -14-
Gambar 2.22. Pemilihan lokasi -> Asia
Gambar 2.23. Pemilihan lokasi -> Indonesia
13. Langkah berikutnya adalah pemilihan locale configure.
Bahan Bacaan 2.2
Menginstalasi Sistem Operasi | -15-
Gambar 2.24. Pemilihan locale configure
14. Langkah selanjutnya adalah menentukan konfigurasi keyboard. Standar keyboard
yang digunakan adalah American English. Pemilihan standard keyboard,
ditunjukkan seperti gambar berikut ini.
Gambar 2.25. Pemilihan standard keyboard
Standard keyboard untuk Negara Jepang, China, Korea, Arab dan lain-lain juga
sangat berbeda dengan model huruf yang ada pada standard American English.
Untuk melanjutkan proses instalasi berikutnya, maka klik pada button Continue.
15. Langkah berikutnya adalah konfigurasi jaringan (configure the network), berupa
pengisian nama hostname. Pada contoh ini penulis menggunakan nama yamta
sebagai hostname.
Bahan Bacaan 2.2
Menginstalasi Sistem Operasi | -16-
Gambar 2.26. Pengisian nama hostname
16. Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi domain name. dalam contoh ini
digunakan yamta.edu sebagai domain name. Domain name merupakan bagian
bagian dari internet address yang benar untuk sebuah host name. Umumnya
domain name berakhiran dengan .com, . net, .edu, .or atau .org, seperti gambar
berikut ini.
Gambar 2.27. Konfigurasi domain name
17. Pemberian root password. Password untuk root harus diisikan agar sistem terjaga
dengan aman. Password yang baik terdiri dari campuran huruf, angka, huruf besar
dan karakter khusus dan secara periodic dapat diubah.
Bahan Bacaan 2.2
Menginstalasi Sistem Operasi | -17-
Gambar 2.28. Pengisian root password
18. Langkah selanjutnya adalah menambahkan nama user baru dan password. User
account akan dibuat berdampingn dengan root account untuk keperluan aktifitas
non administrative.
Gambar 2.29. Penambahan user baru
19. Langkah selanjutnya adalah pemberian password pada user baru tersebut.
Password yang baik terdiri dari campuran huruf besar, huruf kecil, angka dan
karakter khusus serta diupdate secara berkala.
Bahan Bacaan 2.2
Menginstalasi Sistem Operasi | -18-
Gambar 2.30. Pemberian password untuk user baru
20. Langkah berikutnya adalah mengkonfigurasi the clock (jam). Apabila pada time
zone tidak terdaftar nama negaranya, maka saudara dapat kembali kepada langkah
sebelumnya (choose language) kemudian memilih Negara dimana saudara berada.
Konfigurasi ini dapat juga dilakukan setelah proses instalasi selesai dengan cara
mengklik pada tanggal, bulan, ahun dan jam yang muncul pada halaman kanan
atas pada desktop Debian 7.0.2 Squeeze.
Gambar 2.31. Konfigurasi jam
21. Setelah mengklik Continue pada langkah di atas, maka akan muncul halaman
partisi harddisk, seperti berikut ini.
Bahan Bacaan 2.2
Menginstalasi Sistem Operasi | -19-
Gambar 2.32. Pemilihan partition disk
22. Pada partition disks Debian 7.2.0 seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 2.33. Metoda partisi
23. Pemilihan partisi hard disk dengan nama SCSI3 (0,0,0) (sda) – 8.6 GB ATA VBOX.
Pada proses ini terdapat peringatan bahwa semua data yang ada dalam harddisk
akan dihapus, seperti gambar berikut.
Bahan Bacaan 2.2
Menginstalasi Sistem Operasi | -20-
Gambar 2.34. Pemilihan partisi untuk instalasi
24. Pemilihan partitioning schema pada hard disk terdapat tiga pilihan, yaitu : All files
in one partition (recommended for for new user), Sparate /home partition dan
Separate /home, /usr, /var, and /tmp partitions. Rekomendasi untuk user baru
adalah semua file berada dalam satu partisi.
Gambar 2.35. Partition disc
25. Pada langkah ini berisi informasi tentang partisi hard disk. Terdapat informasi
bahwa partition #1 of SCSI3 (0,0,0) as ext4 dan partition #5 of SCSI3 (0,0,0) as
swap. Hal ini berarti bahwa untuk menginstall linux, minimal harus ada 2 partisi yaitu
ext4 dan swap.
Bahan Bacaan 2.2
Menginstalasi Sistem Operasi | -21-
Gambar 2.36. Konfirmasi tentang partisi untuk menginstall
26. Setelah proses install base system selesai, maka langkah selanjutnya adalah
mengkonfigurasi the package manager. Terdapat informasi bahwa operating
system yang diinstal adalah Debian GNU/Linux 7.2.0_Wheezy_Official i386 DVD
Binary-1 yang dirilis pada 20131012-12:56. Apabila ingin menscan DVD lain, maka
pilih Yes atau sebaliknya, seperti gambar berikut ini.
Gambar 2.37. Configure the package manager
27. Pemilihan Network Mirror untuk instalasi software Debian 6.0.4 Squeeze. Apabila
menginginkan untuk menginstalasi dari network mirror, maka pilihkan option Yes
dan begitu pula sebaliknya.
Bahan Bacaan 2.2
Menginstalasi Sistem Operasi | -22-
Gambar 2.38. Konfirmasi penggunakan network mirror
28. Langkah selanjutnya adalah konfigurasi tentang popularity-contest. Halaman ini
menginformasikan bahwa apakah kita akan berpartisipasi dalam survey
penggunakan paket-paket debian yang digunakan. Apabila menginginkan untuk
berpartisipasi, maka pilihlah Yes dan begitu pula sebaliknya.
Gambar 2.39. Survey partisipasi dalam penggunaan paket-paket debian
29. Langkah selanjutnya adalah pemilihan tentang software-software yang akan
diinstal. Beberapa pilihan diantaranya adalah Graphical desktop environment,
server, database, laptop dan standard system utilities.
Bahan Bacaan 2.2
Menginstalasi Sistem Operasi | -23-
Gambar 2.40. Pemilihan software untuk diinstal pada Debian
30. Pada tahap ini dilakukan konfigurasi terhadap man-db. Selain itu juga ditanyakan
apakah saudara akan menginstall GRUB boot loader pada master boot record.
Apabila menginginkan untuk menginstall GRUB boot loader pada master boot
record, maka pilihlah Yes, kemudian kliik button Continue seperti gambar berikut
ini.
Gambar 2.41. Install GRUB boot loader
31. Tahap paling akhir adalah finishing instalasi dan telah muncul pesan Instalation
Complete. Hal ini berarti bahwa proses instalasi telah selesai dilaksanakan dengan
baik. Langkah berikutnya adalah menekan button Continue untuk melanjutkan
proses berikutnya.
Bahan Bacaan 2.2
Menginstalasi Sistem Operasi | -24-
Gambar 2.42. Informasi Instalation Complete
32. Proses pertama kali booting setelah proses instalasi selesai dilaksanakan. Pada
gambar berikut muncul informasi bahwa operating system yang berhasil diinstall
adalah Debian GNU/Linux dengan Linux kernel 3.2.0-4-486.
Gambar 2.43. proses booting pertama kali pada Debian 7.2.0
33. Halaman loading pada sistem operasi Debian 7.2.0, ditunjukkan seperti gambar
berikut ini.
Bahan Bacaan 2.2
Menginstalasi Sistem Operasi | -25-
Gambar 2.44. Proses loading pada Debian 7.2.0.
34. Langkah selanjutnya adalah pemilihan user dan memasukkan password agar dapat
login ke sistem Debian Wheezy. Pada tahap ini kita diwajibkan untuk memilih user
serta memasukkan password yang telah dibuat selama proses instalasi.
Gambar 2.45. Pemilihan user dan pengisian password
35. Apabila username dan password yang dimasukkan benar, maka akan muncul
halaman utama dari desktop Debian Wheezy seperti berikut ini. Pada gambar
dibawah terlihat beberapa short cut seperti Computer, yamta’s Home dan Trash.
Selain itu terdapat pula Tab Menu Applications, Place dan System yan terdapat
pada layar kiri atas. Pada bagian kanan atas terdapat informasi yang berkaitan
dengan hari, bulan, tanggal dan jam pada system.
Bahan Bacaan 2.2
Menginstalasi Sistem Operasi | -26-
Gambar 2.46. Default Desktop Debian Wheezy
Bahan Bacaan 2.2
Menganalisis Penjadwalan Proses Pada Sistem Operasi Linux | -1-
BAHAN BACAAN 2.2 : MENGANALISIS PENJADWALAN PROSES
1. Konsep Proses pada Sistem Operasi
Proses adalah program yang sedang dieksekusi. Setiap kali menggunakan utilitas
sistem atau program aplikasi dari shell, satu atau lebih proses ”child” akan dibuat oleh
shell sesuai perintah yang diberikan. Contoh proses ID pada sistem linux ditunjukkan
seperti gambar berikut ini.
Gambar 4.1. Proses ID pada Sistem Operasi Linux
Setiap kali instruksi diberikan pada Linux shell,maka kernel akan menciptakan sebuah
proses-id. Proses ini disebut juga dengan terminology Unix sebagai sebuah Job.
Proses Id (PID) dimulai dari 0, yaituproses INIT, kemudian diikuti oleh proses
berikutnya (terdaftar pada /etc/inittab). Beberapa tipe proses pada sistem operasi Linux
dijelaskan sebagai berikut :
Foreground
Foreground adalah suatu proses yang diciptakan oleh pemakai langsung pada
terminal (interaktif, dialog)
Batch
Batch merupakan suatu proses yang dikumpulkan dan dijalankan secara sekuensial
(satu persatu). Proses Batch tidak diasosiasikan (berinteraksi) dengan terminal.
Daemon
Daemon merupakan suatu proses yang menunggu permintaan (request) dari proses
lainnya dan menjalankan tugas sesuai dengan permintaan tersebut. Apabila tidak
Bahan Bacaan 2.2
Menganalisis Penjadwalan Proses Pada Sistem Operasi Linux | -2-
ada request, maka program ini akan berada dalam kondisi “idle” dan tidak
menggunakan waktu hitung CPU. Umumnya nama proses daemon di UNIX
berakhiran d, misalnya inetd,named,popd dan lain-lain.
2. Mengontrol Proses Pada Shell
Shell menyediakan fasilitas job control yang memungkinkan mengontrol beberapa job
atau proses yang sedang berjalan pada waktu yang sama. Misalnya apabila melakukan
pengeditan file teks dan ingin melakukan interrupt pengeditan untuk mengerjakan hal
lainnya dan ketika sudah selesai, maka dapat kembali (switch) ke editor dan melakukan
pengeditan file teks kembali. Job bekerja pada foreground atau background.Pada
foreground hanya diperuntukkan untuk satu job pada satu waktu. Job pada foreground
akan mengontrolshell - menerima input dari keyboard dan mengirim output ke layar.
Job padabackground tidak menerima input dari terminal, biasanya berjalan tanpa
memerlukan interaksi. Job pada foreground kemungkinan dihentikan sementara
(suspend), denganmenekan [Ctrl-Z].Job yang dihentikan sementara dapat dijalankan
kembali padaforeground atau background sesuai keperluan dengan menekan ”fg” atau
”bg”. Menghentikan job sementara sangat berbeda dengan melakuakan interrupt job
(biasanya menggunakan [Ctrl-C]), dimana job yang diinterrup akan dimatikan
secarapermanen dan tidak dapat dijalankan lagi. Perintah ps dapat digunakan untuk
menunjukkan semua proses yang sedang berjalan pada mesin (bukan hanya proses
pada shell saat ini) dengan format :
ps –fae atau ps -aux
Hasil keluaran perintah ps –aux ditunjukkan seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 4.2. Hasil perintah ps -aux pada sistem operasi linux
Bahan Bacaan 2.2
Menganalisis Penjadwalan Proses Pada Sistem Operasi Linux | -3-
Beberapa versi UNIX mempunyai utilitas sistem yang disebut top yang menyediakan
cara interaktif untuk memonitor aktifitas sistem, seperti gambar berikut ini.
Gambar 4.3. Hasil perintah top pada sistem operasi linux
Bahan Bacaan 2.3
Menyajikan Perintah Dasar Sistem Operasi Linux | -1-
BAHAN BACAAN 2.3 : MENYAJIKAN PERINTAH DASAR SISTEM OPERASI BERBASIS LINUX
1. Perintah Dasar Sistem Operasi Linux
Suatu sesi linux terdiri dari 3 langkah, yaitu : Login, Bekerja dengan Shell / menjalankan
Aplikasi dan Logout. Untuk dapat masuk ke terminal linux, maka langkahnya adalah pilih
menu Applications -> Accessories -> Terminal seperti gambar berikut ini.
Gambar 3.1. Masuk ke Terminal Linux
Pada gambar di atas, apabila kita klik pada Terminal Linux, maka akan muncul halaman
seperti berikut ini.
Gambar 3.2. Halaman Terminal Linux user biasa
Pada gambar di atas, terlihat bahwa tanda yang muncul di depan nama user adalah $,
itu berarti masih berupa user biasa. Agar berada pada posisi super user, maka ketikkan
perintah su, kemudian diikuti dengan passwornya. Password tersebut dibuat ketika kita
melakukan proses instalasi.
Bahan Bacaan 2.3
Menyajikan Perintah Dasar Sistem Operasi Linux | -2-
Dimungkinkan juga untuk membuat user dan password setelah melakukan proses
instalasi.
Gambar 3.3. Halaman Terminal Linux super user
Untuk keluar dari posisi super user atau root, maka ketiklah perintah exit, seperti berikut
ini :
Gambar 3.4. Keluar dari super user ke user biasa
8.1. Melihat user ID dan group ID
Untuk melihat user ID dan group ID dari komputer yang digunakan, maka perintahnya
adalah $ id, seperti berikut ini.
Gambar 3.5. Melihat identitas diri
Bahan Bacaan 2.3
Menyajikan Perintah Dasar Sistem Operasi Linux | -3-
8.2. Melihat Tanggal Hari Ini
Untuk menampilkan hari, bulan, tanggal , waktu dan tahun (sistem tanggal dan waktu),
maka perintahnya adalah $ date, seperti berikut ini.
Gambar 3.6. Menampilkan sistem tangal dan waktu
8.3. Melihat Kalender Bulan Ini
Untuk menampilkan kalender pada bulan yang sedang berjalan (saat ini), maka
digunakan perintah $ cal, seperti gambar berikut ini.
Gambar 3.7. Menampilkan kalender bulan Mei 2012
Bahan Bacaan 2.3
Menyajikan Perintah Dasar Sistem Operasi Linux | -4-
8.4. Melihat Kalender Tahun Ini
Untuk menampilkan kalender dalam satu tahun penuh, maka perintahnya adalah $
cal –y, seperti berikut ini.
Gambar 3.8. Menampilkan kalender dalam setahun
8.5. Melihat Kalender Bulan 9 Tahun 1974
Untuk menampilkan kalender pada bulan September tahun 1974, maka perintahnya
adalah $ cal 9 1974, seperti berikut ini.
Gambar 3.9. Menampilkan kalender bulan 9 tahun 1974
Bahan Bacaan 2.3
Menyajikan Perintah Dasar Sistem Operasi Linux | -5-
8.6. Melihat Sistem Host Name
Untuk menampilkan sistem host name, maka perintahnya adalah $ hostname, seperti
berikut ini.
Gambar 3.10. Melihat hostname
8.7. Menampilkan Sistem Informasi
Untuk menampilkan sistem informasi pada sistem operasi, maka perintahnya adalah $
uname, seperti berikut ini.
Gambar 3.11. Menampilkan sistem informasi pada sistem operasi
Bahan Bacaan 2.3
Menyajikan Perintah Dasar Sistem Operasi Linux | -6-
8.8. Menampilkan Semua Sistem Informasi
Untuk menampilkan semua sistem informasi pada sistem operasi linux, maka
perintahnya adalah $ uname –a, seperti gambar berikut ini.
Gambar 3.12. Menampilkan sistem informasi secara keseluruhan
Pada gambar di atas terlihat bahwa informasi yang ditampilkan secara lengkap, yaitu
Linux yamta 3.2.0.4-486 #1 Debian 3.2.51-1 i686 GNU/Linux.
8.9. Melihat User Yang Sedang Aktif
Untuk menampilkan user yang sedang aktif dan melihat apa yang sedang mereka
kerjakan (aktifitas), maka perintahnya adalah $ w, seperti gambar berikut ini.
Gambar 3.13. Melihat user yang aktif dan aktifitasnya
Pada gambar di atas terlihat user yang sedang aktif dengan berbagai aktifitas, misalnya
waktu login, waktu idle, JCPU, PCPU dan apa yang sedang dikerjakan oleh user. JCPU
adalah waktu yang digunakan untuk semua proses yang ditambahkan pada tty,
Bahan Bacaan 2.3
Menyajikan Perintah Dasar Sistem Operasi Linux | -7-
sedangkan PCPU adalah waktu yang digunakan untuk menjalankan proses yang saat ini
sedang berlangsung.
8.10. Melihat User Yang Sedang Logged In
Unutk menampilkan user yang sedang login, maka perintahnya adalah $ who, seperti
berikut ini.
Gambar 3.14. Melihat who
8.11. Menampilkan User ID Effective
Untuk menampilkan user ID Effectice, maka perintahnya adalah $ whoami, seperti berikut
ini.
Gambar 3.15. Melihat whoami
Bahan Bacaan 2.3
Menyajikan Perintah Dasar Sistem Operasi Linux | -8-
8.12. Membersihkan Layar
Untuk membersihkan layar, maka digunakan perintah $ clear, seperti pada gambar
berikut ini.
Gambar 3.16. Menghapus layar
Dengan perintah clear, maka layar akan bersih dan kursor berada pada posisi paling
atas dalam suatu halaman.
8.13. Melihat Isi Direktori
Untuk melihat isi dari suatu direktori, maka perintahnya adalah $ ls, seperti berikut ini.
Gambar 3.17. Melihat isi direktori dengan perintah ls
Bahan Bacaan 2.3
Menyajikan Perintah Dasar Sistem Operasi Linux | -9-
8.14. Melihat Seluruh Isi Direktori Secara Lengkap
Untuk melihat isi direktori secara lengkap dengan informasinya, maka perintahnya adalah
$ ls –l, seperti gambar berikut ini.
Gambar 3.18. Melihat isi direktori secara lengkap
8.15. Membuat Direktori Baru
Untuk membuat direktori baru, maka perintahnya adalah $ mkdir nama direktori. Pada
contoh di bawah, nama direktorinya adalah azzam dan azka.
Gambar 3.19. Membuat direktori baru
Bahan Bacaan 2.3
Menyajikan Perintah Dasar Sistem Operasi Linux | -10-
8.16. Melihat Isi Direktori
Untuk melihat direktori yang telah kita buat tadi, maka perintahnya adalah $ ls –l, seperti
gambar berikut ini.
Gambar 3.20. Melihat isi direktori
8.17. Menghapus Direktori
Untuk menghapus direktori, maka perintahnya adalah $ rmdir nama direktori. Pada
contoh dibawah ini, direktori yang akan dihapus adalah azka.
Gambar 3.21. Menghapus direktori
Bahan Bacaan 2.3
Menyajikan Perintah Dasar Sistem Operasi Linux | -11-
8.18. Melihat Isi Direktori Yang Telah Dihapus
Untuk melihat isi direktori yang telah dihapus, maka perintahnya adalah $ ls –l, seperti
gambar berikut ini.
Gambar 3.22. Melihat hasil direktori yang telah dihapus
Pada gambar di atas, terlihat bahwa direktori azka sudah terhapus. Terminal linux yang
terlihat pada gambar di atas, adalah suatu terminal linux yang dijalankan dari mode GUI.
Salah satu tampilan yang mode text yang diperoleh ketika saat menginstalasi
menggunakan mode text terlihat seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 3.23. Terminal Linux dengan mode Text
Bahan Bacaan 2.3
Menganalisis Penjadwalan CPU | -1-
BAHAN BACAAN 2.3 : MENGANALISIS PENJADWALAN CPU
1. Konsep Penjadwalan Processor
Sistem operasi mengeksekusi berbagai jenis program. Pada sistem batch program
tersebut biasanya disebut dengan job, sedangkan pada sistem time sharing, program
disebut dengan program user atau task. Beberapa buku teks menggunakan istilah job
atau proses. Proses adalah program yang sedang dieksekusi. Eksekusi proses
dilakukan secara berurutan. Dalam suatu proses terdapat program counter, stack dan
daerah data. Penjadwalan merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di
sistem operasi yang berkaitan dengan urutan kerja yang dilakukan sistem komputer.
Proses penjadwalan yang akan dibahas disini adalah proses penjadwalan sistem
operasi Solaris dan Linux. Tujuan utama penjadwalan proses optimasi kinerja menurut
kriteria tertentu, dimana kriteria untuk mengukur dan optimasi kerja penjadwalan.
Penjadwalan CPU adalah basis dari multi programming sistem operasi. Dengan cara
men-switch CPU diantara proses, maka akan berakibat sistem operasi dapat membuat
komputer akan lebih produktif. Dalam bab ini kami akan mengenalkan tentang dasar
dari konsep penjadwalan dan beberapa algoritma penjadwalan. Pada sistem Operasi,
terdapat 3 tipe penjadwal berada secara bersama-sama pada sistem operasi yang
kompleks, yaitu:
a. Penjadwal jangka pendek (short term scheduller)
Bertugas menjadwalkan alokasi pemroses diantara proses-proses ready di memori
utama. Penjadwalan ini dijalankan setiap terjadi pengalihan proses untuk memilih
proses berikutnya yang harus dijalankan.
b. Penjadwal jangka menengah (medium term scheduller)
Setelah eksekusi selama suatu waktu, proses mungkin menunda sebuah eksekusi
karena membuat permintaan layanan masukan/keluaran atau memanggil suatu system
call. Proses-proses tertunda tidak dapat membuat suatu kemajuan menuju selesai
sampai kondisi-kondisi yang menyebabkan tertunda dihilangkan. Agar ruang memori
dapat bermanfaat, maka proses dipindah dari memori utama ke memori sekunder agar
tersedia ruang untuk proses-proses lain. Kapasitas memori utama terbatas untuk
sejumlah proses aktif. Aktivitas pemindahan proses yang tertunda dari memori utama
Bahan Bacaan 2.2
Menganalisis Penjadwalan CPU | -2-
ke memori sekunder disebut swapping. Proses-proses mempunyai kepentingan kecil
saat itu sebagai proses yang tertunda. Tetapi, begitu kondisi yang membuatnya
tertunda hilang dan dimasukkan kembali ke memori utama dan dalam keadaan ready.
c. Penjadwal jangka panjang (long term scheduller)
Penjadwalan ini bekerja terhadap antrian batch dan memilih batch berikutnya yang
harus dieksekusi. Batch biasanya berupa proses-proses dengan penggunaan sumber
daya yang intensif (yaitu waktu pemroses, memori, masukan/keluaran), program-
program ini berprioritas rendah, digunakan sebagai pengisi (agar pemroses sibuk)
selama periode aktivitas job-job interaktif rendah. Meskipun tiap-tiap proses terdiri dari
suatu kesatuan yang terpisah namun adakalanya proses-proses tersebut butuh untuk
saling berinteraksi. Satu proses bisa dibangkitkan dari output proses lainnya sebagai
input. Pada saat proses dieksekusi, akan terjadi perubahan status. Status proses
didefiniskan sebagai bagian dari aktivitas proses yang sedang berlangsung saat itu.
Gambar 3.1 dibawah, ditunjukkan diagram status proses. Status proses terdiri dari :
a. New, proses sedang dibuat.
b. Running, proses sedang dieksekusi.
c. Waiting, proses sedang menunggu beberapa event yang akan terjadi (seperti
menunggu untuk menyelesaikan I/O atau menerima sinyal).
d. Ready, proses menunggu jatah waktu dari CPU untuk diproses.
e. Terminated, proses telah selesai dieksekusi.
Secara blog diagram, maka dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 5.1. Urutan proses pada sistem operasi Sumber : http://www.cs.uic.edu/~jbell/CourseNotes/
OperatingSystems/3_Processes.html
Bahan Bacaan 2.2
Menganalisis Penjadwalan CPU | -3-
Masing-masing proses direpresentasikan oleh Sistem Operasi dengan menggunakan
Process Control Block (PCB). Informasi yang terdapat pada setiap proses meliputi :
a. Status Proses. New, ready, running, waiting dan terminated.
b. Program Counter. Menunjukkan alamat berikutnya yang akan dieksekusi oleh
proses tersebut.
c. CPU Registers. Register bervariasi tipe dan jumlahnya tergantung arsitektur
komputer yang bersangkutan. Register-register tersebut terdiri-atas: accumulator,
index register, stack pointer, dan register serbaguna dan beberapa informasi
tentang kode kondisi. Selama Program Counter berjalan, status informasi harus
disimpan pada saat terjadi interrupt.
d. Informasi Penjadwalan CPU. Informasi tersebut berisi prioritas dari suatu proses,
pointer ke antrian penjadwalan, dan beberapa parameter penjadwalan yang lainnya.
e. Informasi Manajemen Memori. Informasi tersebut berisi nilai (basis) dan limit
register, page table, atau segment table tergantung pada sistem memory yang
digunakan oleh sistem operasi.
f. Informasi Accounting. Informasi tersebut berisi jumlah CPU dan real time yang
digunakan, time limits, account numbers, jumlah job atau proses.
g. Informasi Status I/O. Informasi tersebut berisi deretan I/O device (seperti tape
driver) yang dialokasikan untuk proses tersebut, deretan file yang dibuka.
Swithing proses dari proses satu ke proses berikutnya, ditunjukkan seperti gambar
berikut ini.
Gambar 5.2. Switching proses dari satu proses ke proses berikutnya.
Bahan Bacaan 2.2
Menganalisis Penjadwalan CPU | -4-
2. Algoritma Penjadwalan
Algoritma penjadwalan CPU yang berbeda akan memiliki perbedaan properti. Untuk
memilih algoritma ini harus dipertimbangkan dulu properti-properti algoritma tersebut.
Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk melakukan pembandingan algoritma
penjadwalan CPU, antara lain:
1. CPU utilization. Diharapkan agar CPU selalu dalam keadaan sibuk. Utilitas CPU
dinyatakan dalam bentuk prosen yaitu 0-100%. Namun dalam kenyataannya hanya
berkisar antara 40-90%.
2. Throughput. Adalah banyaknya proses yang selesai dikerjakan dalam satu satuan
waktu.
3. Turnaround time. Banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi proses,
dari mulai menunggu untuk meminta tempat di memori utama, menunggu di ready
queue, eksekusi oleh CPU, dan mengerjakan I/O.
4. Waiting time. Waktu yang diperlukan oleh suatu proses untuk menunggu di ready
queue. Waiting time ini tidak mempengaruhi eksekusi proses dan penggunaan I/O.
5. Response time. Waktu yang dibutuhkan oleh suatu proses dari minta dilayani hingga
ada respon pertama yang menanggapi permintaan tersebut.
6. Fairness. Meyakinkan bahwa tiap-tiap proses akan mendapatkan pembagian
waktupenggunaan CPU secara terbuka (fair).
3. Kriteria Penjadwalan
Proses memerlukan prosesor dan penjadwalan pemakaian prosesor. Berdasarkan
berbagai ketentuan pada penjadwalan proses serentak, dapat disusun teknik
penjadwalan prosesor. Dapat dipandang semua proses serentak itu sebagai satu
kumpulan proses yang memerlukan prosesor. Penjadwalan proses didasarkan pada
sistem operasi yang menggunakan prinsip multiprogramming. Dengan cara
mengalihkan kerja CPU untuk beberapa proses, maka CPU akan semakin
produktif.Algoritma diperlukan untuk mengatur giliran proses-proses yang ada di ready
queue yang mengantri untuk dialokasikan ke CPU.
Beberapa algoritma penjadwalan dijelaskan sebagai berikut :
3.1. First Come First Served (FCFS) Scheduling
FCFS merupakan algoritma penjadwalan yang paling sederhana yang digunakan dalam
CPU. Dengan menggunakan algoritma ini setiap proses yang berada pada status ready
dimasukkan kedalam FIFO queue atau antrian dengan prinsip first in first out, sesuai
Bahan Bacaan 2.2
Menganalisis Penjadwalan CPU | -5-
dengan waktu kedatangannya. Proses yang tiba terlebih dahulu yang akan dieksekusi.
Kelemahan dari algoritma ini:
Waiting time rata-ratanya cukup lama.
Terjadinya convoy effect, yaitu proses-proses menunggu lama untuk menunggu 1
proses besar yang sedang dieksekusi oleh CPU.
Algoritma ini juga menerapkan konsep non-preemptive, yaitu setiap proses yang
sedang dieksekusi oleh CPU tidak dapat di-interrupt oleh proses yang lain.
Pada algoritma ini, maka proses yang pertama kali meminta jatah waktu untuk
menggunakan CPU akan dilayani terlebih dahulu.
Pada skema ini, proses yang meminta CPU pertama kali akan dialokasikan ke
CPU pertama kali.
Misalnya terdapat tiga proses yang dapat dengan urutan P1, P2, dan P3 dengan waktu
CPU-burst dalam milidetik yang diberikan sebagai berikut :
No Process Burst Time
1 P1 24
2 P2 3
3 P3 3
Gant chart dengan penjadwalan FCFS dapat digambarkan sebagai berikut :
P1 P2 P3
0 24 27
Waktu tunggu untuk P1 adalah 0, P2 adalah 24 dan P3 adalah 27 sehingga rata rata
waktu tunggu adalah (0 + 24 + 27)/3 = 17 milidetik.
Apabila urutannya P2, P3 dan P1 dengan waktu CPU-burst dalam milidetik yang
diberikan sebagai berikut :
No Process Burst Time
1 P2 3
2 P3 3
3 P1 24
Bahan Bacaan 2.2
Menganalisis Penjadwalan CPU | -6-
Maka Gant chart-nya dengan penjadwalan FCFS digambarkan sebagai berikut :
P2 P3 P1
0 3 6
Waktu tunggu untuk P1 adalah 6, P2 adalah 0 dan P3 adalah 3 sehingga rata-rata
waktu tunggu adalah (6 + 0 + 3)/3 = 3 milidetik. Rata-rata waktu untuk kasus ini jauh
lebih baik jika dibandingkan dengan kasus sebelumnya.
Algoritma FCFS termasuk non-preemptive, karena sekali CPU dialokasikan pada suatu
proses, maka proses tersebut tetap akan memakai CPU sampai proses tersebut
melepaskannya (berhenti atau meminta I/O).
3.2. Shortest Job First (SJF) Scheduling
Pada algoritma ini setiap proses yang ada di ready queue akan dieksekusi berdasarkan
burst time terkecil. Hal ini mengakibatkan waiting time yang pendek untuk setiap proses
dan karena hal tersebut maka waiting time rata-ratanya juga menjadi pendek.
Ada beberapa kekurangan dari algoritma ini yaitu:
Sulit untuk memprediksi burst time proses yang akan dieksekusi selanjutnya.
Proses yang mempunyai burst time yang besar akan memiliki waiting time yang
besar pula Shortest Job First(SJF) karena yang dieksekusi terlebih dahulu adalah
proses dengan burst time yang lebih kecil.
Algoritma ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :
Preemptive. Jika ada proses yang sedang dieksekusi oleh CPU dan terdapat proses
di ready queue dengan burst time yang lebih kecil daripada proses yang sedang
dieksekusi tersebut, maka proses yang sedang dieksekusi oleh CPU akan
digantikan oleh proses yang berada di ready queue tersebut. Preemptive SJF sering
disebut juga Shortest-Remaining-Time-First scheduling.
Non-preemptive. CPU tidak memperbolehkan proses yang ada di ready queue untuk
menggeser proses yang sedang dieksekusi oleh CPU meskipun proses yang baru
tersebut mempunyai burst time yang lebih kecil.
3.3. Priority Scheduling
Priority Scheduling merupakan algoritma penjadwalan yang mendahulukan proses yang
memiliki prioritas tertinggi. Setiap proses memiliki prioritasnya masing-masing.
Bahan Bacaan 2.2
Menganalisis Penjadwalan CPU | -7-
Prioritas suatu proses dapat ditentukan melalui beberapa karakteristik antara lain:
Time limit.
Memory requirement.
Akses file.
Perbandingan antara I/O burst dengan CPU burst.
Tingkat kepentingan proses.
Pada algoritma ini terdapat 2 macam penjadwalan, yaitu :
Preemptive. Jika ada suatu proses yang baru datang memiliki prioritas yang lebih
tinggi daripada proses yang sedang dijalankan, maka proses yang sedang berjalan
tersebut dihentikan, lalu CPU dialihkan untuk proses yang baru datang tersebut.
Nonpreemtive. Proses yang baru datang tidak dapat menganggu proses yang
sedang berjalan, tetapi hanya diletakkan di depan queue.
Kelemahan pada priority scheduling adalah dapat terjadinya indefinite blocking
(starvation). Solusi dari permasalahan ini adalah aging, yaitu meningkatkan prioritas
dari setiap proses yang menunggu dalam queue secara bertahap.
Bahan Bacaan 2.2
Menganalisis Penjadwalan CPU | -8-
3.4. Round Robin Scheduling
Algoritma ini menggilir proses yang ada di antrian. Setiap proses mendapat jatah
sebesar time quantum. Jika time quantum-nya habis atau proses sudah selesai, CPU
akan dialokasikan ke proses berikutnya.
Semua proses mendapat jatah waktu yang sama dari CPU yaitu (1/n), dan tak akan
menunggu lebih lama dari (n-1)q dengan q adalah lama 1 quantum. Jika q terlalu besar
maka akan sama dengan algoritma FCFS. Jika terlalu kecil, akan semakin banyak
peralihan proses sehingga banyak waktu terbuang.
Gambar 5.3. Urutan kejadian algoritma round robin
Konsep dasar dari algoritma ini adalah dengan menggunakan time-sharing.
Pada dasarnya algoritma ini sama dengan FCFS, hanya saja bersifat preemptive.
Setiap proses mendapatkan waktu CPU yang disebut dengan waktu quantum (quantum
time) untuk membatasi waktu proses, biasanya 1-100 milidetik. Setelah waktu habis,
proses ditunda dan ditambahkan pada ready queue. Jika suatu proses memiliki CPU
burst lebih kecil dibandingkan dengan waktu quantum, maka proses tersebut akan
melepaskan CPU jika telah selesai bekerja, sehingga CPU dapat segera digunakan
oleh proses selanjutnya. Sebaliknya, jika suatu proses memiliki CPU burst yang lebih
besar dibandingkan dengan waktu quantum, maka proses tersebut akan dihentikan
sementara jika sudah mencapai waktu quantum, dan selanjutnya mengantri kembali
pada posisi ekor dari ready queue, CPU kemudian menjalankan proses berikutnya. Jika
terdapat n proses pada ready queue dan waktu quantum q, maka setiap proses
mendapatkan 1/n dari waktu CPU paling banyak q unit waktu pada sekali penjadwalan
CPU.
Bahan Bacaan 2.2
Menganalisis Penjadwalan CPU | -9-
Tidak ada proses yang menunggu lebih dari (n-1)q unit waktu. Performansi algoritma
round robin dapat dijelaskan sebagai berikut, jika q besar, maka yang digunakan adalah
algoritma FIFO, tetapi jika q kecil maka sering terjadi context switch. Misalkan ada 3
proses: P1, P2, dan P3 yang meminta pelayanan CPU dengan quantum-time sebesar 4
milidetik, maka dapat digambarkan sebagai berikut :
No Process Burst Time
1 P2 24
2 P2 3
3 P3 3
Maka Gant chart-nya dapat digambarkan sebagai berikut :
P1 P2 P3 P1 P1 P1 P1 P1
0 4 7 10 14 18 22 26
Waktu tunggu untuk P1 adalah 6, P2 adalah 4, dan P3 adalah 7 sehingga rata-rata
waktu tunggu adalah (6 + 4 + 7)/3 = 5.66 milidetik.
Bahan Bacaan 2.2
Menganalisis Penjadwalan CPU | -10-
3.5. Implementasi Pada Sistem Operasi Linux
Pada sistem operasi Linux, untuk melihat proses yang sedang terjadi, maka digunakan
perintah ps. Apabila belum tahu perintah ps itu digunakan untuk apa, maka kita bisa
tanya ke library menggunakan perintah man, kemudian diikuti nama perintahnya (#man
ps), kemudian tekan enter, seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 5.5. Menjalankan perintah man pada Linux 1
Bahan Bacaan 2.2
Menganalisis Penjadwalan CPU | -11-
Sedangkan untuk menampilkan proses tree atau memperoleh informasi tentang threads
dan security info, dapat dilakukan dengan melakukan scroll mouse ke arah bawah,
sehingga akan diperoleh tampilan seperti berikut ini.
Gambar 5.6. Menjalankan perintah man pada Linux 2
Pada sistem operasi Linux Debian, untuk melihat proses yang terjadi dapat dilakukan
dengan mengetikkan perintah ps pada terminal Linux, seperti berikut ini.
Gambar 5.7. Contoh proses pada sistem operasi Linux 1
Bahan Bacaan 2.2
Menganalisis Penjadwalan CPU | -12-
Jika dijalankan perintah # ps –au, maka akan diperoleh tampilan seperti berikut ini.
Gambar 5.8. Contoh proses pada sistem operasi Linux 2
Pada sistem Linux, terdapat banyak cara untuk menangani eksekusi-eksekusi perintah.
Diantaranya, diberi kesempatan untuk membuat daftar perintah dan menentukan kapan
perintah dijalankan oleh sistem. Misalnya perintah “at” digunakan untuk memberi
peluang menjalankan program berdasarkan waktu yang ditentukan. Contoh script pada
Linux ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Gambar 5.9. Menjalankan perintah at
Pada gambar di atas, langkah pertama adalah membuat file pada direktory
home/yamta/ dengan nama belajar_linux. Perintah untuk membuatnya adalah :
#touch belajar_linux
Bahan Bacaan 2.2
Menganalisis Penjadwalan CPU | -13-
File di atas sebagai tempat kita menyimpan dan melihat proses. Dengan demilian,
maka pada Wednesday December 11 2013 jam 13:00 akan terjadi proses ping ke IP
192.168.0.1, yang keterangan prosesnya ada pada file /home/yamta/belajar_linux.
Untuk melihat faktor/elemen lainnya , maka menggunakan perintah ps –u seperti
gambar berikut ini
Gambar 5.10. Hasil perintah ps -u
Untuk melihat faktor/elemen lainnya, gunakan option –u (user). %CPU adalah
presentasi CPU time yang digunakan oleh proses tersebut, %MEM adalah presentasi
system memori yang digunakan proses, SIZE adalah jumlah memori yang digunakan,
RSS (Real System Storage) adalah jumlah memori yang digunakan, START adalah
kapan proses tersebut diaktifkan. Sedangkan pada option -u yang disertai untuk
mencari proses yang spesifik pemakai. Proses diatas hanya terbatas pada proses milik
pemakai, dimana pemakai teresbut melakukan login. Untuk menampilkan proses
Parent dan Child maka ketikkan perintah #ps –eH, sehingga akan keluar tampilan
seperti berikut ini.
Gambar 5.11. Hasil perintah ps –eH
Pada gambar di atas terlihat hubungan proses parent dan child. Setelah mengetikkan
perintah ps -eH kemudian enter, maka proses child muncul dibawah proses parent dan
Bahan Bacaan 2.2
Menganalisis Penjadwalan CPU | -14-
proses child ditandai dengan awalan beberapa spasi. Karena pada opsi e disini untuk
memilih semua proses dan opsi H menghasilkan tampilan proses secara hierarki.
Dengan mengetikkan perintah # ps –ef, maka akan ditampilkan gambar seperti berikut
ini.
Gambar 5.12. Hasil perintah ps –ef
Untuk menampilkan semua proses pada sistem dalam bentuk hirarki parent/child, maka
dilakukan dengan mengetikkan perintah #pstree, seperti gambar berikut
ini.
Gambar 5.13. Hasil perintah pstree
Percobaan diatas menampilkan semua proses pada sistem dalam bentuk hirarki
parent/child. Proses parent di sebelah kiri proses child. Sebagai contoh proses init
sebagai parent (ancestor) dari semua proses pada sistem. Beberapa child dari init
Bahan Bacaan 2.2
Menganalisis Penjadwalan CPU | -15-
mempunyai child. Proses login mempunyai proses bash sebagai child. Proses bash
mempunyai proses child startx. Proses startx mempunyai child xinit dan seterusnya.
Untuk melihat semua PID, maka dilakukan dengan mengetikkan perintah #pstree –p,
sehingga akan menghasilkan tampilan seperti berikut ini.
Gambar 5.14. Hasil perintah pstree -p
Untuk melihat semua PID untuk proses gunakan opsi –p. Jadi , menampilakn semua
proses pada sistem dalam bentuk hirarki parent/child. Disini memberitahukan proses
yang sedang berjalan bahwa ada sesuatu yang harus dikendalikan. Dan berdasarkan
sinyal yang dikirim ini maka dapat bereaksi dan administrator dapat menentukan reaksi
tersebut.
Bahan Bacaan 2.2
Menganalisis Penjadwalan CPU | -16-
Untuk menampilkan proses dan ancestor, maka dilakukan dengan mengetikkan
perintah # pstree –h, sehingga hasilnya sebagai berikut.
Gambar 5.15. Hasil perintah pstree -h
Untuk menampilkan semua proses (PID, TTY, TIME dan CMD), dilakukan dengan
mengetikkan perintah$ ps ax | more. Opsi a akan menampilkan semua proses yang
dihasilkan terminal (TTY). Opsi x menampilkan semua proses yang tidak dihasilkan
terminal. Secara logika opsi ini sama dengan opsi –e. Terdapat 5 kolom : PID, TTY,
STAT, TIME dan COMMAND, seperti gambar berikut ini.
Gambar 5.16. Hasil perintah ps ax | more
Bahan Bacaan 2.2
Menganalisis Penjadwalan CPU | -17-
Untuk menampilkan semua proses dalam format daftar penuh, maka perintahnya
adalah # ps ef | more, sehingga akan menghasilkan tampilan sebagai berikut.
Gambar 5.17. Hasil perintah ps ef | more
Opsi –e f akan menampilkan semua proses dalam format daftar penuh. Jika halaman
penuh terlihat prompt –More– di bagian bawah screen, tekan q untuk kembali ke
prompt perintah.
Bahan Bacaan 2.4
Menyajikan Perintah Dasar Sistem Operasi Linux | -1-
BAHAN BACAAN 2.4 : MENGANALISIS PROSES SERVICE DAN EVENT
1. Proses Service (Layanan) Pada Sistem Operasi
Layanan sistem operasi dirancang untuk membuat pemrograman menjadi lebih mudah.
Beberapa layanan sistem operasi secara umum dijelaskan seperti berikut ini.
a. Pembuatan Program
Sistem operasi menyediakan berbagai fasilitas yang membantu programer dalam
membuat program seperti editor. Walaupun bukan bagian dari sistem operasi, tapi
layanan ini diakses melalui sistem operasi.
b. Eksekusi Program
Sistem harus dapat me-load program ke memori, dan menjalankan program tersebut.
Program harus dapat menghentikan pengeksekusiannya baik secara normal maupun
tidak (ada error)
c. Operasi I/O
Program yang sedang dijalankan kadang kala membutuhkan I/O. Untuk efisiensi dan
keamanan, pengguna biasanya tidak bisa mengatur peranti I/O secara langsung. Untuk
itulah sistem operasi harus menyediakan mekanisme dalam melakukan operasi I/O.
d. Manipulasi Sistem File
Program harus membaca dan menulis berkas, dan kadang kala juga harus membuat dan
menghapus berkas.
e. Komunikasi
Kadang kala sebuah proses memerlukan informasi dari proses yang lain. Ada dua cara
umum dimana komunikasi dapat dilakukan. Komunikasi dapat terjadi antara proses
dalam satu komputer, atau antara proses yang berada dalam komputer yang berbeda,
tetapi dihubungkan oleh jaringan komputer. Komunikasi dapat dilakukan dengan
pembagian memori (penggunaan bersama, share-memory)atau message-passsing,
dimana sejumlah informasi dipindahkan antara proses oleh sistem operasi.
Bahan Bacaan 2.4
Menganalisis Proses Service dan Event Pada Sistem Operasi Linux | -2-
f. Mendeteksi Kesalahan
Sistem operasi harus selalu waspada terhadap kemungkinan error. Error dapat terjadi di
CPU dan memori perangkat keras, I/O, dan di dalam program yang dijalankan pengguna.
Untuk setiap jenis error sistem operasi harus bisa mengambil langkah yang tepat untuk
mempertahankan jalannya proses komputasi.
Disamping pelayanan diatas, sistem operasi juga menyediakan layanan tambahan lain.
Layanan ini bukan untuk membantu pengguna tapi lebih pada mempertahankan efisiensi
sistem itu sendiri. Layanan tambahan itu yaitu :
a. Alokasi Sumber Daya
Ketika beberapa pengguna menggunakan sistem atau beberapa program dijalankan
secara bersamaan, sumber daya harus dialokasikan bagi masing-masing pengguna
dan program tersebut.
b. Accounting
Kita menginginkan agar jumlah pengguna yang menggunakan sumber daya, dan jenis
sumber daya yang digunakan selalu terjaga. Untuk itu maka diperlukan suatu
perhitungan dan statistik. Perhitungan ini diperlukan bagi seseorang yang ingin
merubah konfigurasi sistem untuk meningkatkan pelayanan.
c. Proteksi
Layanan proteksi memastikan bahwa segala akses ke sumber daya terkontrol. Dan
tentu saja keamanan terhadap gangguan dari luar sistem tersebut. Keamanan bisa
saja dilakukan dengan terlebih dahulu mengidentifikasi pengguna. Ini bisa dilakukan
dengan meminta passsword bila ingin menggunakan sumber daya.
2. Sistem Call Pada Sistem Operasi
System Call menyediakan antar muka antara program yang sedang berjalan dengan
sistem operasi. System Call biasanya tersedia sebagai instruksi bahasa assembly.
Beberapa sistem mengizinkan system calls dibuat langsung dari program bahasa tingkat
tinggi. Beberapa bahasa pemrograman (contoh : C, C++) telah didefenisikan untuk
menggantikan bahasa rakitan untuk sistem pemrograman.
Terdapat tiga metode umum yang digunakan dalam memberikan parameter kepada
sistem operasi
Melalui register
Menyimpan parameter dalam blok atau tabel pada memori dan alamat blok tersebut
diberikan sebagai parameter dalam register
Bahan Bacaan 2.4
Menganalisis Proses Service dan Event Pada Sistem Operasi Linux | -3-
Menyimpan parameter (push) ke dalam stack (oleh program), dan melakukan pop off
pada stack (oleh sistem operasi)
Gambar 3.1. Melewatkan parameter melalui tabel
Jenis System Calls
1. Kontrol Proses
System calls yang berhubungan dengan kontrol proses antara lain ketika penghentian
pengeksekusian program. Baik secara normal (end) maupun tidak normal (abort).
Selama proses dieksekusi kadang kala diperlukan untuk meload atau mengeksekusi
program lain, disini diperlukan lagi suatu system calls. Juga ketika membuat suatu
proses baru dan menghentikan sebuah proses. Ada juga system calls yang dipanggil
ketika kita ingin meminta dan merubah atribut dari suatu proses.
MS-DOS adalah contoh dari sistem single-tasking. MS-DOS menggunakan metode
yang sederhana dalam menjalankan program dan tidak menciptakan proses baru.
Program di-load ke dalam memori, kemudian program dijalankan.
Bahan Bacaan 2.4
Menganalisis Proses Service dan Event Pada Sistem Operasi Linux | -4-
Gambar 3.2. Sistem MS DOS
(a) Pada saat start up, (b) Pada saat running
Barkeley Unix adalah contoh dari sistem multi-tasking. Command interpereter
masih tetap bisa dijalankan ketika program lain dieksekusi.
2. Manajemen Berkas
System calls yang berhubungan dengan berkas sangat diperlukan. Seperti ketika
kita ingin membuat atau menghapus suatu berkas. Atau ketika ingin membuka
atau menutup suatu berkas yang telah ada, membaca berkas tersebut, dan
menulis berkas itu.System calls juga diperlukan ketika kita ingin mengetahui
atribut dari suatu berkas atau ketika kita juga ingin merubah atribut tersebut. Yang
termasuk atribut berkas adalah nama berkas, jenis berkas, dan lain-lain
Ada juga system calls yang menyediakan mekanisme lain yang berhubungan
dengan direktori atau sistim berkas secara keseluruhan. Jadi bukan hanya
berhubungan dengan satu spesifik berkas. Contohnya membuat atau menghapus
suatu direktori, dan lain-lain
3. Manajemen Peranti
Program yang sedang dijalankan kadang kala memerlukan tambahan sumber
daya. Jika banyak pengguna yang menggunakan sistem dan jika diperlukan
tambahan sumber daya maka harus meminta peranti terlebih dahulu. Dan setelah
selesai penggunakannnya harus dilepaskan kembali. Ketika sebuah peranti telah
Bahan Bacaan 2.4
Menganalisis Proses Service dan Event Pada Sistem Operasi Linux | -5-
diminta dan dialokasikan maka peranti tersebut bisa dibaca, ditulis, atau
direposisi.
4. Informasi Maintenance
Beberapa system calls disediakan untuk membantu pertukaran informasi antara
pengguna dan sistem operasi. Contohnya system calls untuk meminta dan
mengatur waktu dan tanggal. Atau meminta informasi tentang sistem itu sendiri,
seperti jumlah pengguna, jumlah memori dan disk yang masih bisa digunakan,
dan lain-lain. Ada juga system calls untuk meminta informasi tentang proses yang
disimpan oleh sistem dan system calls untuk merubah ( reset ) informasi tersebut.
5. Komunikasi
Dua model komunikasi, yaitu message-passingdan shared memory. Message
passing merupakan pertukaran informasi dilakukan melalui fasilitas komunikasi
antar proses yang disediakan oleh sistem operasi, sedangkan shared-memory
merupakan proses menggunakan memori yang bisa digunakan oleh berbagai
proses untuk pertukaran informasi dengan membaca dan menulis data pada
memori tersebut.
3. System Program Pada Sistem Operasi
System program menyediakan lingkungan yang memungkinkan pengembangan
program dan eksekusi berjalan dengan baik. System program dapat dikategorikan
menjadi :
Manajemen/manipulasi File
Membuat, menghapus, copy, rename, print, memanipulasi berkas dan direktori
Informasi status
Beberapa program meminta informasi tentang tanggal, jam, jumlah memori dan disk
yang tersedia, jumlah pengguna dan informasi lain yang sejenis.
Modifikasi berkas
membuat berkas dan memodifikasi isi berkas yang disimpan pada disk atau tape.
Pendukung bahasa pemrograman
kadang kala kompilator, assembler, dan interpreter dari bahasa pemrograman
diberikan kepada pengguna dengan bantuan sistem operasi.
Loading dan eksekusi program
Ketika program di-assembly atau di-compile, program tersebut harus di-load ke dalam
memori untuk dieksekusi. Untuk itu sistem harus menyediakan absolute loaders,
relocatable loaders, linkage editors,dan overlay loaders
Komunikasi
Bahan Bacaan 2.4
Menganalisis Proses Service dan Event Pada Sistem Operasi Linux | -6-
Menyediakan mekanisme komunikasi antara proses, pengguna, dan sistem komputer
yang berbeda. Pada umumnya sistem operasi dilengkapi oleh system-utilities atau
program aplikasi yang di dalamnya termasuk web browser, word prossesor dan format
teks, sistem database, games. System program yang paling penting adalah command
interpreter (mengambil dan menerjemahkan user-specified command selanjutnya).
4. Proses Event Pada Sistem Operasi
Layanan sistem operasi dirancang untuk membuat pemrograman menjadi lebih mudah.
Beberapa layanan sistem operasi antara lain sistem event. Sistem event pada sistem
operasi merupakan suatu sistem yang mengelola berbagai event yang terjadi selama
sistem operasi berjalan.
Bahan Bacaan 3.1
Menganalisis Manajemen Memori pada Sistem Operasi Linux | -1-
BAHAN BACAAN 3.1 : MENGANALISIS MANAJEMEN MEMORI
1. Konsep Dasar Memori
Memori adalah pusat dari operasi pada sistem komputer modern. Memori adalah array
besar dari word atau byte, yang disebut alamat. CPU mengambil instruksi dari memory
berdasarkan nilai dari program counter. Instruksi ini menyebabkan penambahan
muatan dari dan ke alamat memori tertentu. Instruksi eksekusi yang umum, contohnya,
pertama mengambil instruksi dari memori. Instruksi dikodekan dan mungkin mengambil
operand dari memory. Setelah instruksi dieksekusi pada operand, hasilnya ada yang
dikirim kembali ke memory. Unit memory hanya merupakan deretan alamat memory;
tanpa tahu bagaimana membangkitkan (instruction counter, indexing, indirection, literal
address dan lainnya) atau untuk apa (instruksi atau data). Oleh karena itu, kita dapat
mengabaikan bagaimana alamat memori dibangkitkan oleh program, yang lebih
menarik bagaimana deretan alamat memori dibangkitkan oleh program yang sedang
berjalan.
Pengikatan alamat adalah cara instruksi dan data (yang berada di disk sebagai file
yang dapat dieksekusi) dipetakan ke alamat memori. Sebagian besar sistem
memperbolehkan sebuah proses user (user process) untuk meletakkan di sembarang
tempat dari memori fisik. Sehingga, meskipun alamat dari komputer dimulai pada
00000, alamat pertama dari proses user tidak perlu harus dimulai 00000. Alamat pada
source program umumnya merupakan alamat simbolik. Sebuah compiler biasanya
melakukan pengikatan alamat simbolik (symbolic address) ke alamat relokasi dipindah
(relocatable address). Misalnya compiler mengikatkan alamat simbolik ke alamat
relokasi “14 byte from the beginning of this module”. Editor Linkage mengikatkan alamat
relokasi ini ke alamat absolute (absolute addresses) “74014”.
Instruksi pengikatan instruksi dan data ke alamat memori dapat dilakukan pada saat :
Compile time : Jika lokasi memori diketahui sejak awal, kode absolut dapat
dibangkitkan, apabila terjadi perubahan alamat awal harus dilakukan kompilasi
ulang.
Load time : Harus membangkitkan kode relokasi jika lokasi memori tidak diketahui
pada saat waktu kompilasi.
Bahan Bacaan 2.2
Menganalisis Manajemen Memori Sistem Operasi Linux | -2-
Execution time : Pengikatan ditunda sampai waktu eksekusi jika proses dapat
dipindahkan selama eksekusi dari satu segmen memori ke segmen memori lain.
Memerlukan dukungan perangkat keras untuk memetakan alamat (misalnya register
basis dan limit).
Manajemen memori mempunyai fungsi sebagai berikut :
Mengelola informasi mengenai memori yang dipakai dan tidak dipakai sistim
Mengalokasikan memory ke proses yang memerlukan
Mendealokasikan memori dari proses telah selesai menggunakan
Mengelola swapping antara memory utama dan harddisk
2. Alamat Logik dan Alamat Fisik
Alamat yang dibangkitkan oleh CPU disebut alamat logika (logical address) dimana
alamat terlihat sebagai uni memory yang disebut alamat fisik (physical address). Tujuan
utama manajemen memori adalah konsep meletakkan ruang alamat logika ke ruang
alamat fisik.
Hasil skema waktu kompilasi dan waktu pengikatan alamat pada alamat logika dan
alamat memori adalah sama. Tetapi hasil skema waktu pengikatan alamat waktu
eksekusi berbeda. dalam hal ini, alamat logika disebut dengan alamat maya (virtual
address). Himpunan dari semua alamat logika yang dibangkitkan oleh program disebut
dengan ruang alamat logika (logical address space); himpunan dari semua alamat fisik
yang berhubungan dengan alamat logika disebut dengan ruang alamat fisik (physical
address space).
Memory Manajement Unit (MMU) adalah perangkat keras yang memetakan alamat
virtual ke alamat fisik. Pada skema MMU, nilai register relokasi tambahkan ke setiap
alamat yang dibangkitkan oleh proses user pada waktu dikirim ke memori.Register
basis disebut register relokasi. Nilai dari register relokasi ditambahkan ke setiap alamat
yang dibangkitkan oleh proses user pada waktu dikirim ke memori. sebagai contoh,
apabila basis 14000, maka user mencoba menempatkan ke alamat lokasi 0 dan secara
dinamis direlokasi ke lokasi 14000.
Bahan Bacaan 2.2
Menganalisis Manajemen Memori Sistem Operasi Linux | -3-
Pengaksesan ke lokasi logika 346, maka akan dipetakan ke lokasi 14346, seperti pada
gambar berikut ini.
Gambar 6.1. Relokasi dinamis menggunakan register relokasi
User program tidak pernah melihat alamat fisik secara real. Program dapat membuat
sebuah penunjuk ke lokasi 346, mengirimkan ke memory, memanipulasinya,
membandingkan dengan alamat lain, semua menggunakan alamat 346. Hanya ketika
digunakan sebagai alamat memory akan direlokasi secara relatif ke register basis.
3. Swapping
Untuk menjalankan proses proses yang akan dieksekusi , proses-proses itu harus
telah masuk memori utama . Pemindahan proses dari memori utama ke disk dan
sebaliknya d sebut swapping. Sebuah proses harus berada di memori untuk
dieksekusi. Proses juga dapat ditukar (swap) sementara keluar memori ke backing
store dan kemudian dibawa kembali ke memori untuk melanjutkan eksekusi. Backing
store berupa disk besar dengan kecepatan tinggi yang cukup untuk meletakkan copy
dari semua memory image untuk semua user, sistem juga harus menyediakan akses
langsung ke memory image tersebut. Contohnya, sebuah lingkungan multiprogramming
dengan penjadwalan CPU menggunakan algoritma round-robin. Pada saat waktu
kuantum berakhir, manajer memori akan memulai untuk menukar proses yang baru
Bahan Bacaan 2.2
Menganalisis Manajemen Memori Sistem Operasi Linux | -4-
selesai keluar dan menukar proses lain ke dalam memori yang dibebaskan seperti pada
gambar berikut ini.
Gambar 6.2. Proses Swapping
Pada waktu berjalan, penjadwal CPU (CPU scheduler) akan mengalokasikan sejumlah
waktu untuk proses yang lain di memori. Ketika masing-masing proses menyelesaikan
waktu kuantum-nya, akan ditukar dengan proses yang lain. Kebijakan penukaran juga
dapat digunakan pada algoritma penjadwalan berbasis prioritas. Jika proses
mempunyai prioritas lebih tinggi datang dan meminta layanan, memori akan swap out
proses dengan prioritas lebih rendah sehingga proses dengan prioritas lebih tinggi
dapat di-load dan dieksekusi. Umumnya sebuah proses yang di-swap out akan
menukar kembali ke ruang memori yang sama dengan sebelumnya. Jika proses
pengikatan dilakukan pada saat load-time, maka proses tidak dapat dipindah ke lokasi
yang berbeda.
Apabila CPU scheduler memutuskan untuk mengeksekusi proses, maka sistem operasi
akan memanggil dispatcher. Dispatcher memeriksa untuk melihat apakah proses
selanjutnya pada ready queue ada di memori. Jika tidak dan tidak terdapat cukup
memori bebas, maka dispatcher swap out sebuah proses yang ada di memori dan
swap in proses tersebut. Kemudian reload register ke keadaan normal. Teknik
swapping yang sudah dimodifikasi ditemui pada beberapa sistem misalnya Linux, UNIX
dan Windows.
Bahan Bacaan 2.2
Menganalisis Manajemen Memori Sistem Operasi Linux | -5-
Pada sistem operasi linux Untuk melakukan pengecekan sisa dan kapasitas RAM kita
baik phisycall maupun swap nya gunakan perintah : free –m, seperti pada gambar
berikut ini.
Gambar 6.3. Hasil perintah free –m
Untuk mengecek sisa kapasitas hardisk dan penggunaan hardisk kita pada terminal,
maka digunakan perintah : df, seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 6.4. Hasil perintah df
Untuk melihat dalam satuan MB ketikkan perintah : df –h, sehingga akan dihasilkan
gambar sebagai berikut :
Gambar 6.5. Hasil perintah df –h
Bahan Bacaan 2.2
Menganalisis Manajemen Memori Sistem Operasi Linux | -6-
Untuk melihat kapasitas memory, maka ketikkan perintah : free -m, sehingga akan
dihasilkan gambar sebagai berikut :
Gambar 6.6. Hasil perintah free –m
Sedangkan untuk melihat besarnya memory virtual, dilakukan dengan cara
mengetikkan perintah vmstat seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 6.7. Hasil perintah vmstat
Pada Gambar di atas terdapat beberapa istilah antara lain r, b, swpd, free, buff, cache,
si, so, bi, bo, in, cs, us, sy, id dan wa. Informasi yang berkaitan dengan istilah tersebut
dapat dilihat pada manual, dengan cara mengetikan perintah # man vmstat.
Bahan Bacaan 3.2
Menyajikan Perintah Dasar Sistem Operasi Linux | -1-
BAHAN BACAAN 3.2 : MENGANALISIS SISTEM FILE
1. Organisasi Sistem File Pada Sistem Operasi Linux
Sistem operasi menyembunyikan property property fisik dari penyimpan fisik
dengan mendefinisikan unit penyimpanan logic yang disebut file. File file dipetakan ke
perangkat fisik oleh system operasi. File adalah koleksi yang diberi nama dari informasi
yang berhubungan yang direkamkan pada penyimpanan skunder. Pengelolaan file
adalah kumpulam perangkat lunak system yang menyediakan layanan - layanan
berhubungan dengan penggunaan file ke pemakai dan/atau aplikasi. Biasanya , satu
satunya cara pemakai atau aplikasi mengakses file adalah lewat sistim file. Sistem file
pada Linux menyerupai pepohonan (tree), yaitu dimulai dari root, kemudian direktori
dan sub direktori.
Sistem file pada Linux diatur secara hirarkhikal, yaitu dimulai dari root dengan symbol
“/”. Kita dapat menciptakan File dan Direktori mulai dari root ke bawah.
Gambar 7.1. Struktur sistem direktori pada Linux
Direktori adalah file khusus, yang berisi nama file dan INODE (pointer yang menunjuk
ke data / isi file tersebut). Secara logika, Direktori dapat berisi File dan Direktori lagi
disebut juga Subdirektori.
Bahan Bacaan 2.1
Menyajikan Perintah Dasar Sistem Operasi Linux | -2-
2. Direktori Standar Pada Sistem Operasi
Setelah proses instalasi sistem operasi selesai dan tanpa adanya corrupt, maka Sistem
operasi Linux akan menciptakan sistem file yang baku, yang terdiri dari / bin. / dev, /bin,
/sbin dan lain sebagainya seperti terlihat pada tabel 7.1 berikut ini.
Tabel 7.1. Direktori pada sistem operasi linux
Direktori Deskripsi
/etc Berisi file administrative (konfigrasi dll) dan file executable atau script yang berguna untuk administrasi system.
/dev Berisi file khusus yang merepresentasikan peralatan hardware seperti memori, disk, printer, tape, floppy, jaringan dll.
/bin Berisi utilitas sistem level rendah (binary) .
/sbin Berisi utilitas sistem untuk superuser (untuk membentuk administrasi sistem).
/usr/sbin /usr/bin Berisi utilitas sistem dan program aplikasi level tinggi.
/usr/lib Berisi program library yang diperlukan untuk kompilasi
program (misalnya C). Berisi instruksi (command) misalnya untuk Print Spooler (lpadmin) dll.
/tmp Berisi file sementara, yang pada saat Bootstrap akan dihapus (dapat digunakan oleh sembarang user).
/boot Berisi file yang sangat penting untuk proses bootstrap. Kernel vmlinuz disimpan di direktori ini.
/proc Berisi informasi tentang kernel Linux, proses dan virtual system file.
/var Direktori variable, artinya tempan penyimpanan LOG (catatan hasil output program), file ini dapat membengkak dan perlu dimonitor perkembangannya.
/home Berisi direktori untuk pemakai Linux (pada SCO diletakkan pada /usr)
/mnt Direktori untuk mounting system file
/root Home direktori untuk superuser (root)
/usr/bin/X11 Symbolic link ke /usr/X11R6/bin, program untuk X-Window
/usr/src Source code untuk Linux
/opt Option, direktori ini biasanya berisi aplikasi tambahan (“add- on”) seperti Netscape Navigator, kde, gnome, applix dll.
2.1. Direktori /etc
Berisi file yang berhubungan dengan administrasi system, maintenance script,
konfigurasi, security dll. Hanya superuser yang boleh memodifikasi file yang berada di
Bahan Bacaan 2.1
Menyajikan Perintah Dasar Sistem Operasi Linux | -3-
direktori ini. Subdirektori yang sering diakses pada direktori /etc antara lain :
httpd, apache web server.
ppp, point to point protocol untuk koneksi ke Internet.
rc.d atau init.d, inisialisasi (startup) dan terminasi (shutdown) proses di Linuxdengan
konsep runlevel.
cron.d, rincian proses yang dieksekusi dengan menggunakan jadwal(time dependent
process)
FILES, file security dan konfigurasi meliputi : passwd, hosts, shadow,
ftpaccess,inetd.conf, lilo.conf, motd, printcap, profile, resolv.conf, sendmail.cf,
syslog.conf, dhcp.conf, smb.conf, fstab.
2.2. Direktori /dev
Konsep Unix dan Linux adalah memperlakukan peralatan hardware sama seperti
penanganan file. Setiap alat mempunyai nama file yang disimpan pada direktori /dev.
Tabel 7.2. Direktori pada sistem operasi linux
Peralatan Direktori
Floppy /dev/fd0
Harddisk IDE : /dev/had, /dev/hdb, /dev/hdc, /dev/hdd SCSI : /dev/sda, /dev/sdb, /dev/sdc
CDROM SCSI : /dev/scd0, /dev/scd1 IDE : /dev/gscd, /dev/sonycd Universal : /dev/cdrom (link dari actual cdrom ide atau scsi)
Mouse PS2 : /dev/lp0 Universal : /dev/mouse
Parallel Port LPT1 : /dev/lp0 LPT2 : /dev/lp1
Serial Port COM1 : /dev/ttyS0 COM2 : /dev/ttyS1 Universal : /dev/modem (link dari S0 atau S1)
2.3. Direktori /proc
Direktori /proc adalah direktori yang dibuat di atas Random AccessMemory (RAM)
dengan system file yang diatur oleh kernel. /proc berisi nomor proses darisystem dan
nama driver yang aktif di system. Semua direktori berukuran 0 (kosong)kecuali file
kcoredan self.Setiap nomor yang ada pada direktori tersebut merepresentasikan
Process ID (PID).
Bahan Bacaan 2.1
Menyajikan Perintah Dasar Sistem Operasi Linux | -4-
3.3. Tipe File Pada Sistem Operasi Linux
Pada sistem operasi linux, terdapat beberapa tipe file, antara lain :
Ordinary file
Direktori
Block Device (Peralatan I/O)
Merupakan representasi dari peralatan hardware yang menggunakan transmisi
dataper block (misalnya 1 KB block), seperti disk, floppy, tape.
Character Device (Peralatan I/O)
Merupakan representasi dari peralatan hardware yang menggunakan transmisi
datakarakter per karakter, seperti terminal, modem, plotter dan lain-lain.
Named Pipe (FIFO)
File yang digunakan secara intern oleh system operasi untuk berkomunikasi antar
proses
Link File
3.4. Properti File Pada Sistem Operasi Linux
Pada sistem operasi linux, file mempunyai beberapa atribut, antara lain berupa :
Tipe file
Tipe file akan menentukan tipe dari suatu file, seperti pada tabel berikut ini.
Karakter Arti
- File biasa
d Direktori
l Symbolic link
b Block special file
c Character special file
s Socket link
p FIFO
Ijin akses
Ijin akses akan menentukan hak user terhadap file yang bersangkutan.
Jumlah Link
Jumlah link akan menentukan jumlah link yang terdapat dalam file ini.
Pemilik
Menunjukkan siapa pemilik file ini.
Jumlah Karakter / Ukuran File
Menentukan ukuran file dalam ukuran byte
Bahan Bacaan 2.1
Menyajikan Perintah Dasar Sistem Operasi Linux | -5-
Waktu Pembuatan terakhir
Menunjukkan bahwa kapan file tersebut dibuat atau dimodifikasi.
Nama File
Menunjukkan nama file tersebut
Contoh file dalam sistem operasi Linux dengan mode Text ditunjukkan seperti gambar
berikut ini.
Gambar 7.2. Contoh file dalam sistem operasi Linux mode Text
Gambar 7.3. Contoh file dalam sistem operasi Linux mode GUI
menggunakan Terminal Linux
Bahan Bacaan 3.3
Menganalisis Manajemen Aplikasi Pada Sistem Operasi Linux | -1-
BAHAN BACAAN 3.3 : MENGANALISIS MANAJEMEN APLIKASI PADA SISTEM OPERASI JARINGAN BERBASIS LINUX
1. Paket Software Pada Sistem Operasi Linux Debian
Debian memiliki berbagai paket software yang tersedia di dalam repository baik berupa
link internet maupun dalam bentuk CD/DVD. Dengan repositori kita dapat men-
dapatkan aplikasi yang kita inginkan karena sudah tersedia banyak sekali aplikasi-
aplikasi atau library pendukung yang siap kita gunakan. Untuk instalasi paket aplikasi
pada debian-based (Ubuntu, Linux Mint, Xubuntu,dll) ada beberapa cara, antara lain
menggunakan apt, dpkg, dan aptitude.
Berikut ini digunakan perintah Advanced Packaging Tool (APT). Perintah apt-get adalah
sebuah baris perintah yang digunakan untuk melakukan fungsi-fungsi tersebut sebagai
instalasi paket perangkat lunak yang baru, meng-upgrade paket perangkat lunak yang
ada, meng-update daftar paket indeks, dan bahkan meningkatkan seluruh debian-
based.
APT menggunakan sebuah file yang berisi daftar 'sumber' dari paket yang dapat
diperoleh. File ini disimpan dalam direktoi / etc / apt / sources.list. Dengan demikian
ketika kita mengetikkan perintah # nano /etc/apt/sources.list, maka akan keluar
informasi seperti berikut ini.
deb cdrom:[Debian GNU/Linux 7.2.0_Whezzy_Official I 386 DVD Binary-1 2013101$]
deb cdrom:[Debian GNU/Linux 7.2.0_Whezzy_Official I 386 DVD Binary-2 2013101$]
deb http://security.debian.org/ wheezy/updates main contrib
deb-src http://security.debian.org/ wheezy/updates main contrib
deb http://ftp.security.debian.org/ wheezy/updates main contrib
deb-src http://ftp.security.debian.org/ wheezy/updates main contrib
Informasi di atas menunjukkan bahwa ketika kita sedang menginstalasi sistem operasi
Linux Debian, maka repositorinya ada tiga macam, yaitu cdrom atau alamat web
menggunakan protokol http atau menggunakan protokol ftp. Gambar lengkapnya
ditunjukkan seperti berikut ini.
Bahan Bacaan 3.2
Menganalisis Manajemen Aplikasi Pada Sistem Operasi Linux | -2-
Gambar 9.1. Screenshoot perintah # nano /etc/apt/sources.list
Pada setiap baris di atas berisi deb atau deb-src. Paket binary (deb), yaitu pre-
compiled merupakan paket-paket yang dapat kita gunakan, atau dapat juga berupa
paket source (deb-src). Pada gambar di atas yang open adalah repository dari alamat
web deb http://security.debian.org/ wheezy/updates main contrib dan deb-src
http://security.debian.org/ wheezy/updates main contrib, sehingga ketika dijalankan
perintah apt-get install nama_paket, maka rujukan defaultnya adalah ke alamat web
tersebut.
2. Instalasi Paket Software Pada Sistem Operasi Debian
Ada kalanya kita menginginkan paket tambahan pada sistem operasi debian. Dalam hal
ini misalnya kita menginginkan samba server untuk keperluan sharing. Samba adalah
program yang dapat menjembatani kompleksitas berbagai platform system operasi
Linux(UNIX) dengan mesin Windows yang dijalankan dalam suatu jaringan komputer.
Samba menggunakan smb sebagai protokol komunikasi data yang juga digunakan oleh
Microsoft dan OS/2 untuk menampilkan fungsi jaringan client-server yang menyediakan
sharing file dan printer. Beberapa karakteristik samba, antara lain :
Gratis atau free
Tersedia untuk berbagai macam platform
Mudah dikonfigurasi oleh administrator
Bahan Bacaan 3.2
Menganalisis Manajemen Aplikasi Pada Sistem Operasi Linux | -3-
Sudah terhubung langsung dengan jaringan dan jarang ditemui masalah dalam
penggunaannya pada jaringan komputer
Mudah dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan Administrator
Dapat diandalkan karena jarang terjadi kesalahan, kecuali sever computer anda
bermasalah dengan perangkat kerasnya.
Mempunyai performa yang maksimal.
Untuk menginstall software yang telah terinstall pada Debian GNU/Linux, maka
perintah yang digunakan adalah sebagai berikut.
root@yamta:/home/yamta# apt-get install nama_paket
Misalnya, ingin menginstall software samba, maka perintah yang digunakan adalah
sebagai berikut:
root@yamta:/home/yamta# apt-get install samba
Dengan mengetikkan perintah tersebut di atas, maka akan ditampilkan seperti pada
gambar berikut ini.
Bahan Bacaan 3.2
Menganalisis Manajemen Aplikasi Pada Sistem Operasi Linux | -4-
Gambar 9.2. Menginstalasi paket samba
Tahapan berikutnya adalah melakukan konfigurasi terhadap paket samba yang telah
kita install di atas.
3. Mengkonfigurasi Paket Software Pada Sistem Operasi Debian (Samba)
Setelah paket samba kita instalasi dengan perintah apt-get install samba seperti di atas,
maka langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi. Langkah pertama untuk
melakukan konfigurasi adalah dengan cara membuat direktori yang akan kita share.
Pada gambar di bawah ditunjukkan bagaiman cara membuat direktori share dengan
cara # mkdir share. Langkah selanjutnya adalah melakukan chane mode dengan
perintah # chmod 777 share/ -R, seperti gambar berikut ini.
Gambar 9.3. Mengkonfigurasi paket samba 1
Bahan Bacaan 3.2
Menganalisis Manajemen Aplikasi Pada Sistem Operasi Linux | -5-
CHMOD adalah kepanjangan dari Change Mode, sebuah perintah untuk memberi hak
akses/permisions kepada pemilik, user biasa, dan non user. CHMOD inilah yang
menjaga keamanan dari suatu data.
Hak akses suatu data, disimbolkan dengan angka 0 – 4, dengan definisi dari masing-
masing angka tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 9.1. Arti kode angka pada CHMOD
Angka Arfi / Definisi
0 = Tidak ada hak akses
1 = Hak akses untuk masuk dan mengeksekusi suatu data atau direktori
2 = Hak akses untuk menulis/mengubah suatu data atau direktori
4 = Hak akses untuk membaca suatu data atau direktori
Jika semua angka dijumlahkan, maka hasilnya = 7 (masuk, mengubah, membaca).
Berikut ini merupakan salah satu contoh CHMOD 753, beserta definisinya.
7 = 4+2+1 : root (pemilik file) mempunyai hak untuk mengeksekusi (1), menulis (2), dan
membaca (4) suatu data atau direktori
5 = 4+1 : user group mempunyai hak untuk membaca (4) dan mengeksekusi (1) suatu
data atau direktori
3 = 2+1 : user non group mempunyai hak untuk menulis (2) dan mengeksekusi suatu
data atau direktori
Tahap berikutnya adalah menambahkan user baru sekaligus passwordnya seperti
gambar berikut ini.
root@yamta:/home/yamta # useradd user1
root@yamta:/home/yamta # smbpasswd -a user1
Gambar 9.4. Mengkonfigurasi paket samba 2
Bahan Bacaan 3.2
Menganalisis Manajemen Aplikasi Pada Sistem Operasi Linux | -6-
Tahap berikutnya adalah mengedit file yang ada pada #nano /etc/samba/smd.conf,
seperti gambar berikut ini.
Gambar 9.5. Menghilangkah tanda # di depan security user
Langkah selanjutnya adalah mengedit pada share difinition seperti pada gambar berikut
ini.
Gambar 9.6. Mengedit pada Share difinition dan Authentication
Langkah selanjutnya adalah melakukan editing pada Authentification, seperti gambar
berikut ini.
Bahan Bacaan 3.2
Menganalisis Manajemen Aplikasi Pada Sistem Operasi Linux | -7-
Gambar 9.7. Mengedit pada Share difinition dan Authentication
Langkah terakhir adalah menguji dari sisi server menggunakan perintah testparm,
seperti gambar berikut ini.
Gambar 9.8. Menguji samba server dengan testparm 1
Testparm merupakan perintah yang digunakan untuk mengecek konfigurasi smbd
secara internal dari server. Pada gambar di atas, jika ditekan enter, maka akan muncul
gambar seperti berikut ini.
Bahan Bacaan 3.2
Menganalisis Manajemen Aplikasi Pada Sistem Operasi Linux | -8-
Gambar 9.9. Menguji samba server dengan testparm 2
Untuk menguji dari client, maka digunakan windows explorer dengan mengetikkan
nama domain seperti berikut ini \\yamta.edu, sehingga akan terlihat dua buah folder
yang disharing (Share dan Printers and Faxes). Hal ini akan berhasil, ketika saudara
sudah mengkonfigurasi Web server dan DNS Server sebelumnya.
4. Menghapus Paket Software Pada Sistem Operasi Debian (Samba)
Untuk menghapus software yang telah terinstall pada Debian GNU/Linux, maka
perintah yang digunakan adalah sebagai berikut.
root@yamta:/home/yamta# apt-get remove nama_paket
Misalnya, ingin menghapus software samba, maka perintah yang digunakan adalah
sebagai berikut:
root@yamta:/home/yamta# apt-get remove samba
Bahan Bacaan 3.2
Menganalisis Manajemen Aplikasi Pada Sistem Operasi Linux | -9-
Gambar 9.10. Proses menghapus paket samba
Dengan opsi remove, maka file file konfigurasi dari software tersebut masih tersimpan
dalam sistem. Untuk membersihkan seluruh konfigurasinya dapat menggunakan opsi
purge, dengan perintah sebagai berikut.
root@yamta:/home/yamta# apt-get purge nama_paket
Misal: penulis ingin meghapus software samba beserta seluruh konfigurasinya, maka
perintah yang digunakan adalah sebagai berikut:
root@yamta:/home/yamta# apt-get purge samba
Bahan Bacaan 4.1
Menganalisis Manajemen User dan Group Pada Sistem Operasi Linux | -1-
BAHAN BACAAN 4.1 : MENGANALISIS MANAJEMEN USER DAN GROUP PADA SISTEM OPERASI JARINGAN BERBASIS LINUX
1. Manajemen User dan Group Pada Sistem Operasi Linux
Pada sistem operasi linux, maka terdapat dua tipe dasar aplikasi yang dapat digunakan
untuk mengatur user account dan group pada sistem operasi linux debian, yaitu: Aplikasi
Graphical User Manager dan Perintah pada Terminal Linux.
1.1. Manajemen User Mode GUI
Pada sistem operasi Linux Debian Mode GUI, kita dapat melakukan manajemen User
melalui grafik, artinya bukan berupa mode text. Pada mode grafik, untuk melakukan
manajemen user dan group, maka langkahnya adalah pilih menu Application -> System
Tools -> Preferences -> System Settings -> User Acount, seperti gambar berikut ini.
Gambar 10.1. Manajemen user dan group via GUI
Bahan Bacaan 4.1
Menganalisis Manajemen User dan Group Pada Sistem Operasi Linux | -2-
Tahap berikutnya adalah dengan cara menekan button + pada pojok kiri bawah seperti
gambar berikut ini.
Gambar 10.2. Manajemen user dan group via GUI
Dengan mengklik button + pada halaman kiri bawah, maka akan muncul halaman
Create New Account.
Gambar 10.3. Menambahkan account bar
Bahan Bacaan 4.1
Menganalisis Manajemen User dan Group Pada Sistem Operasi Linux | -3-
Pada gambar di atas, misalkan kita menambahkan account baru bernama azka, baik
untuk full name maupun username-nya. Setelah mengklik button create, maka akan
muncul tampilan seperti gambar berikut ini.
Gambar 10.4. Hasil menambahkan account baru
Pad gambar di atas terlihat bahwa terdapat 3 user pada sistem operasi linux, yaitu
yamta user1 dan azka.
1.2. Manajemen User Mode CLI
Dengan mode text, kita juga dapat menambahkan beberapa user account pada sistem
operasi linux. Untuk melihat user account pada sistem operasi Linux dengan mode
text, maka dapat dilakukan dengan perintah #nano /etc/passwd, sehingga akan muncul
tampilan berikut ini.
Bahan Bacaan 4.1
Menganalisis Manajemen User dan Group Pada Sistem Operasi Linux | -4-
Gambar 10.5. Tampilan halaman nano /etc/passwd pada Linux Debian
Pada gambar di atas terlihat bahwa terdapat beberapa user pada sistem operasi
debian, yaitu root, yamta, user1, azka dan azzam.
Tabel berikut berisi beberapa perintah yang umum untuk membuat dan mengatur user
command dan group :
Aplikasi Fungsi
/usr/sbin/useradd Menambah user account.
/usr/sbin/userdel Menghapus user account
/usr/sbin/usermod Meng-edit atribut account termasuk beberapa fungsi yang berhubungan dengan masa berlaku password.
passwd Melakukan setting password. Selain untuk mengubah password user juga untuk mengontrol semua aspek tentangmasa berlaku password
Bahan Bacaan 4.1
Menganalisis Manajemen User dan Group Pada Sistem Operasi Linux | -5-
Tabel berikut berisi beberapa perintah untuk membuat dan mengatur group :
Aplikasi Fungsi
/usr/sbin/groupadd Menambah group, tetapi tidak menentukan user pada
group tersebut. Perintah useradd dan usermod
digunakan untuk menentukan user pada group yang
ada.
/usr/sbin/groupdel Menghapus group /usr/sbin/groupmod Memodifikasi nama group adau GID, tetapi tidak
mengubah keanggotaan group. Perintah useradd dan
usermod menentukan user pada group yang ada.
gpasswd Mengubah keanggotaan group dan melakukan setting
password untuk mengijinkan anggota selain group
tersebut yang mengetahui password group untuk
bergabung.
Untuk menambah user baru pada debian dengan mode text, maka digunakan perintah
user add, misalnya kita ingain menambahkan user baru azmi, maka perintahnya adalah
: user add azmi, seperti gambar berikut ini.
Gambar 10.6. Menambahkan user pada Linux Debian dengan mode text
Bahan Bacaan 4.1
Menganalisis Manajemen User dan Group Pada Sistem Operasi Linux | -6-
Untuk menambahkan password user, maka dilakukan dengan cara mengetikkan
password pada isian Enter new UNIX password dan Retype new UNIX password,
seperti gambar berikut ini.
Gambar 10.7. Menambahkan password user pada Linux Debian dengan mode text
Untuk menambahkan Nama Lengkap (Full Name), serta identitas lainnya, maka dapat
dilakukan dengan mengetikkan nama lengkapnya pada isian Full Name, seperti gambar
berikut ini.
Gambar 10.8. Pengisian nama lengkap user pada Linux Debian dengan mode text
Bahan Bacaan 4.2
Menyajikan Perintah Dasar Sistem Operasi Linux | -1-
BAHAN BACAAN 4.2 : MENGANALISIS PROSES BOOTING PADA SISTEM OPERASI JARINGAN BERBASIS LINUX
1. Booting dan Linux Init Proses Pada Sistem Operasi Linux
Booting merupakan suatu proses pada sistem operasi ketika suatu laptop atau
komputer dihidupkan pertama kali. Urutan proses booting pada sistem operasi linux,
secara umum adalah sebagai berikut :
1. BIOS: Basic Input/Output System merupakan interface level paling bawah yang
menghubungkan antara komputer dan periperalnya. BIOS melakukan pengecekan
integritas memori dan mencari instruksi pada Master Boot Record (MBR) yang
terdapat pada floppy drive atau harddisk.
2. MBR menjalankan boot loader. Pada sistem operasi LInux, boot loader yang sering
dipakai adalah LILO (Linux Loader) dan GRUB (GRand Unified Boot loader). Pada
Red Hat dan Turunannya menggunakan GRUB sebagai boot loader.
3. LILO/GRUB akan membaca label sistem operasi yang kernelnya akan dijalankan.
Pada boot loader inilah sistem operasi mulai dipanggil. Untuk mengkonfigurasi file
grub, buka filenya di /boot/grub/grub.conf
4. Setelah itu, tanggung jawab untuk booting diserahkan ke kernel. Setelah itu, kernel
akan menampilkan versi dari kernel yang dipergunakan, mengecek status SELinux,
mengecek paritisi swap, mengecek memory, dan sebagainya.
5. Kernel yang dipanggil oleh bootloader kemudian menjalankan program init, yaitu
proses yang menjadi dasar dari proses-proses yang lain. Ini dikenal dengan nama
The First Process. Proses ini mengacu pada script yang ada di file /etc/rc.d/rc.sysinit.
6. Program init kemudian menentukan jenis runlevel yang terletak pada file /etc/inittab.
Berdasarkan pada run-level, script kemudian menjalankan berbagai proses lain yang
dibutuhkan oleh sistem sehingga sistem dapat berfungsi dan digunakan.
Bahan Bacaan 2.1
Menyajikan Perintah Dasar Sistem Operasi Linux | -2-
Runlevel adalah suatu parameter yang mengatur layanan yang akan dijalankan
misalnya single user, reboot, shutdown, dan sebagainya. Program untuk mengatur
runlevel ini adalah init yang terletak pada direktori /etc/inittab, seperti pada gambar
berikut ini.
Gambar 11.1. Run level pada OS Linux
Linux mempunyai 6 state operasi dimana “0” adalah halt, “1” adalah single user, “2-5”
digunakan untuk multiuser. Berdasarkan sistem boot, Linux sistem akan melakukan :
Mengeksekusi program /sbin/init yang memulai semua proses-proses lain. Program
ini akan diberikan ke mesin oleh proses awal yang didefinisikan pada file/etc/inittab.
Komputer akan di-booting ke runlevel yang didefinisikan oleh baris initdefault pada
file /etc/inittab. Pada gambar di atas, defaultnya adalah id:2:initdefault.
Satu dari proses-proses yang dimulai oleh init adalah /sbin/rc. Skrip ini menjalankan
sekumpulan skrip pada direktory /etc/rc.d/rc0.d/, /etc/rc.d/rc1.d, /etc/rc.d/rc2.d dan
seterusnya.
Skrip pada direktory tersebut dieksekusi pada setiap boot state dari oeprasi sampai
menjadi operasi yang lengkap. Skrip mulai dengan S yang merupakan skrip startup
sedangkan skrip yang dimulai dengan K menandakan skrip shutdown (kill). Angka
yang mengikuti huruf tersebut merupakan urutan eksekusi (terendah ke tertinggi)
Bahan Bacaan 4.3
Melakukan Back Up dan Recovery Pada Sistem Operasi Linux | -1-
BAHAN BACAAN 4.3 : MENGANALISIS SISTEM BACKUP DAN RECOVERY
1. Konsep Dasar Sistem Backup
Suatu sistem yang menyimpan data yang besar dan penting perlu dilakukan kegiatan
maintenance. Untuk mendapatkan data yang baru, perlu juga diatur agar data yang
lama tetap terjaga dengan baik dan aman.
Gambar 12.1. Proses backup dan recovery
Salah satu untuk menghandle kegiatan tersebut di atas adalah dengan
melakukan backup danrecovery. Backup dan recovery merupakan kata yang saling
berkaitan. Backup berarti kita membuat cadangan dari data yang sudah ada untuk
disimpan dalam bentuk yang lain atau sama, sedangkan recovery adalah mengubah
bentuk dari cadangan data maupun sistem operasi untuk dikembalikan menjadi data
yang semula sudah ada. Banyak data yang sudah ada di backup, lalu apabila
dibutuhkan lagi akan dilakukan recovery sehingga data-data tersebut kembali seperti
semula kepada sistem. Data-data tersebut biasanya diklasifikasikan. Jenis klasifikasi ini
tidak baku, namun yang paling baik adalah klasifikasi berdasarkan konten, seperti
berikut ini.
DATA 1, DATA 2,
DATA3
SYSTEM / DATA
DATA 1, DATA 2,
DATA 3
BACKUP
DATA 1, DATA 2,
DATA 3
RECOVERY
Bahan Bacaan 4.3
Melakukan Back Up dan Recovery Pada Sistem Operasi Linux | -2-
Gambar 12.2. Klasifikasi pada backup dan recovery
Data sistem dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, primer dan sekunder. Data
primer ini sangat penting dan sistem bergantung kepadanya. Semua inti dari sistem,
baik saat masih baru atau beserta update, serta konfigurasi tambahan yang diperlukan.
Data database, mulai dari skema dari database dan isinya. Lalu disertai dengan data
aplikasi beserta konfigurasi dan datanya. Menyusul data sekunder yang berisi data
pribadi pengguna yang tidak berdampak langsung kepada sistem, tapi berdampak
kepada pengguna. Pembagian file backup dibagi berdasarkan klasifikasi ini, jadi kita
boleh jadi tidak langsung melakukan backup satu sistem penuh. Kita dapat memilih
untuk melakukan backup data system saja, tanpa mencampur dengan data lainnya.
Hal ini dimaksudkan agarketika dilakukan recovery, tidak semua data berubah kembali
menjadi seperti semula, mungkin hanya ada kesalahan pada database, dan kita ingin
mengembalikanya. Dengan pembagian seperti di atas, maka kita dapat hanya
mengembalikan data database dan data lainya tetap baru dan berjalan lancar.
Melakukan backup dalam skala besar keseluruhan sistem terkadang dianjurkan,
apabila tersedia media penyimpanan yang cukup besar, dan waktu yang tidak terbatas
untuk melakukan backup. Apabila waktu dan media penyimpanan yang ada sangat
terbatas, dianjurkan untuk memecah-mecah backup menjadi bagian yang lebih kecil.
Namun saat ini, kebanyakan sistem sudah mempunyai media dan waktu yang cukup,
jadi memecah-mecah konsentrasi bukan lagi merupakan suatu pilihan. Melakukan
SYSTEM
PRIMARY
SYSTEM DATABASE
SECONDARY
USER DATA
Bahan Bacaan 4.3
Melakukan Back Up dan Recovery Pada Sistem Operasi Linux | -3-
backup satu disk secara penuh merupakan satu-satunya cara yang paling efisien
apabila disertai dengan infrastruktur yang memadai. Pada umumnya, backup dilakukan
secara berkala, dengan waktu yang teratur,misalnya setiap 1 bulan sekali, atau apabila
sistem benar-benar penting, kompak, dan berubah dengan cepat, maka dapat
dilakukan backup per hari.
2. Alasan Dilakukan Backup dan Recovery
Hilangnya file-file yang penting sangat mempengaruhi jalanya suatu kegiatan yang
bergantung terhadap file tersebut. Dengan backup, ketakutan akan kehilangan file
tersebut sedikit berkurang. Ada beberapa hal yang bisa membuat file hilang, antara lain
(a) Kegagalan Hardware, (b) Salah Hapus, (c) Pencurian, (d) Virus.
Apabila terjadi kegagalan hardware, seperti disk yang rusak, jatuh, terkena air,
terbakar, maka susah untuk dikembalikan ke dalam file semula. Pencurian, secara fisik,
akan mengakibatkan hardware dan software ikut hilang. Virus juga bisa merusak file,
menghancurkan file tersebut sampai titik di mana file tersebut tidak bisa dikembalikan
lagi.Oleh karena itu, melakukan backup sangatlah penting, dan usahakan tempat
penyimpanan backup tersimpan aman. Server cloud atau hardisk eksternal merupakan
solusi yang cukup baik.
3. Backup dan Recovery Pada Sistem Operasi Linux Debian
Sistem Linux Debian juga diberi kemampuan untuk melakukan backup dan recovery
untuk sistem. Dengan aplikasi Dataset Definition (DD),dapat dilakukan sebuah backup
penuh terhadap satu disk yang langsung bisa ditaruh disk lainya atau diteruskan
sebagai output yang nantinya akan diproses menjadi sebuah file. Sebelum memulai
backup, pilih disk yang akan di backup. Untuk melihat daftar disk bisa dicari di direktori
/dev, maka dapat digunakan perintah :
ls –l /dev | more
Untuk melihat isi dari direktori /dev secara rinci, dan juga membatasi outputnya agar
dapat dibaca. Kegunaan dari operator | (pipa) adalah untuk mengarahkan output ke
perintah di sebelah kanan dari operator. Dalam kasus ini more, digunakan untuk
Bahan Bacaan 4.3
Melakukan Back Up dan Recovery Pada Sistem Operasi Linux | -4-
melihat file sedikit demi sedikit. Untuk menggeser kebawah, maka tekan enter dan
carilah bagian yang ada tulisan disk.
Dalam contoh ini, ada disk dengan nama sdb yang berisi data dummy untuk dibackup
ke dalam file. Dalam kasus nyata, data yang dibackup seharusnya data penting dan
tidak diarahkan ke dalam file, tetapi ke media penyimpanan yang lebih aman dan
terjamin, dengan perintah berikut ini.
dd if=/dev/sdb | gzip > /usr/sdb.bak
Kita menggunakan dd, dengan input file /dev/sdb dan hasilnya di arahkan ke program
gzip untuk melakukan kompresi data dan disimpan di file /user/sdb.bak.
Apabila ingin mencoba untuk melakukan backup langsung ke media, maka saudara
dapat menggunakan perintah berikut ini.
dd if=/dev/sdb of=/dev/<media_backup
Lalu biarkan proses berjalan, proses akan memakan waktu cukup lama tergantung dari
jumlah data yang diproses.
Untuk melakukan recovery data, maka gunakan seperti berikut ini.
gzip –dc /usr/sdb.bak | dd of=/dev/sdb
Bahan Rujukan
1 | H a l
1. Konsep Pengembangan Kurikulum
a. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, istilah kurikulum berasal dari kata "currerre" (Bahasa Yunani), yang artinyaberlari cepat. Kata tersebut (kata kerja) kemudian dijadikan kata benda menjadi curriculum yangartinya jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai dari start hingga finish. Istilahtersebut kemudian diadopsi ke dalam dunia pendidikan dengan pengertian awal sebagaimanatermuat dalam kamus Webster's pada tahun 1856, yaitu "sejumlah mata pelajaran yang harusditempuh oleh para peserta diklat untuk dapat dinyatakan lulus atau mendapatkan ijazah (LAN:2007)
Di samping itu, untuk memahami pengertian kurikulum lebih jauh, kita dapat menganalisispendapat para ahli yang merumuskan pengertian kurikulum dari sudut pandang dan lingkupyang berbeda.
1) Robert Zais (1976:7), misalnya, mendefinisikan kurikulum sebagai sejumlah mata diklat atauilmu pengetahuan yang harus ditempuh oleh peserta diklat untuk mencapai suatu tingkattertentu atau untuk memperoleh ijazah.
2) Robert Gagne (1967) menyatakan Kurikulum adalah suatu rangkaian unit materi belajar yangdisusun sedemikian rupa sehingga peserta diklat dapat mempelajarinya berdasarkankemampuan awal yang dimiliki atau dikuasai sebelumnya. Pengertian yang dikemukakanoleh kedua ahli di atas masih sejalan dengan pengertian yang terdapat dalam kamusWebster's.
3) William B. Ragan menyatakan bahwa rumusan pengertian kurikulum tersebut sebagaipengertian yang tradisional. Hal ini secara eksplisit dituliskan dalam bukunya yang berjudulModern Elementary Curriculum (1962). Ragan menyatakan "Traditionally, the curriculum hasmeant the subject tought in school or course of study." Di samping itu, Ragan merasapengertian tersebut terlalu sempit, sehingga pada bagian lain ia merumuskan pengertianyang luas dan modern, dengan rumusan "kurikulum adalah segala pengalaman yangdiperoleh peserta didik di bawah tanggung jawab lembaga diklat
4) Ralp W. Tyler (1957), menyatakan bahwa Kurikulum adalah seluruh pengalaman belajar yangdirencanakan dan diarahkan oleh sekolah untuk mencapai tujuan pendidikannya.
5) Smith dan Tyler, Franklin Bobbit (1918) menyatakan Kurikulum adalah susunan pengalamanbelajar terarah yang digunakan oleh lembaga diklat untuk membentangkan kemampuanindividual peserta diklat.
6) Oliva dalam bukunya Sukamto, “Perencanaan & Pengembangan Kurikulum PendidikanTeknologi dan Kejuruan (1988), kurikulum adalah rencana atau program yang menyangkutsemua pengalaman yang dihayati anak didik dibawah pengarahan sekolah
7) Beauchamp, (1964;4), mengartikan kurikulum sebagai semua kegiatan peserta didik yangdirencanakan dan disediakan oleh lembaga. Kegiatan yang dimaksud adalah seluruhpengalaman peserta didik di lembaga tersebut, baik pengalaman intelektual, emosional,sosial, maupun pengalaman lainnya. Pengertian kurikulum ini, lebih menekankan padapengalaman belajar peserta didik. Pengalaman belajar yang dimaksud adalah segala
MATERI PEDAGOGIKKB 1.1NAMA MODUL PENGEMBANGAN KURIKULUM
NAMA KB Prinsip Pengembangan Kurikulum
Bahan Rujukan
2 | H a l
perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik sebagai hasil interaksi aktif denganlingkungannya. Pengalaman belajar ini bisa menyangkut pengalaman intelektual, emosional,sosial, spiritual, atau pengalaman belajar lainnya. Pengalaman belajar di sini juga dapatberupa pengalaman langsung yang dialami sendiri oleh peserta didik, dapat juga pengalamanorang lain yang telah disusun secara sistematis menjadi sebuah disiplin ilmu. Phytagoras,misalnya, mendapatkan pengalaman belajar cara menemukan panjang garis miring darisebuah segitiga siku-siku, yang kemudian diformulasikan dalam sebuah rumus yang terkenal"Rumus Phytagoras". Artinya, berbicara masalah kurikulum adalah berbicara pengalaman-pengalaman belajar apa saja yang harus dimiliki oleh peserta diklat untuk mencapai tujuanpendidikan yang telah ditetapkan.
8) Mac Donald, misalnya, menyatakan bahwa kurikulum merupakan suatu rencana yangmemberi pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
9) Nasution dalam bukunya Kurikulum dan Pengajaran (1989) merumuskan kurikulum sebagaisuatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbinganatau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.
10)Hilda Taba dalam bukunya Curriculum Development, Theory and Practice, menyatakanbahwa kurikulum adalah sesuatu yang direncanakan untuk pelajaran peserta. Sejalan denganpengertian di atas, pengertian yang dikemukakan oleh Winarno Surachmad (1977;5) yangmenyatakan bahwa kurikulum adalah suatu program pendidikan yang direncanakan dandilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
11)Menurut Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003. menyatakanbahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, danbahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatanpembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
b. Dimensi Kurikulum
Jika kita kaji pengertian kurikulum di atas, kesan umum yang dapat kita tarik adalah bahwakurikulum itu sangat luas, dan menyangkut banyak dimensi. Kalau kita coba kelompokkan,paling tidak kurikulum memiliki empat dimensi, yaitu:1) Kurikulum sebagai suatu ide, yakni buah pikiran manusia tentang apa, mengapa, dan
bagaimana suatu pendidikan bagi peserta didik itu direncanakan dan dilakukan.2) Kurikulum sebagai rencana tertulis (written document), yaitu sebagai perwujudan dari ide
manusia.3) Kurikulum sebagai suatu realita, yakni implementasi dari rencana tertulis yang berwujud
suatu kegiatan pembelajaran.4) Kurikulum sebagai hasil yang dicapai, yaitu sebagai konsekuensi dari implementasi (berupa
pembelajaran) yang menghasilkan suatu output berupa perubahan perilaku peserta didik,baik berupa kognitif, afektif, dan atau psikomotorik.
c. Fungsi dan Kegunaan KurikulumDalam suatu sistem pendidikan, kurikulum merupakan suatu alat (instrumental input) yangsangat membantu dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi suatu programpendidikan. Oleh karena itu kurikulum memiliki tungsi preventif, korektif, dan konstruktif (LAN:2007)1) Fungsi Preventif; menjaga agar para pengguna kurikulum terhindar dari kesalahan
melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam kurikulum.2) Fungsi Korektif; sebagai rambu-rambu yang harus dipedomani dalam membetulkan
kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam pelaksanaan kurikulum.
Bahan Rujukan
3 | H a l
3) Fungsi Konstruktif; memberikan arah yang jelas bagi pelaksanaan, pengembangan danpembinaan kurikulum.
Dari ketiga fungsi tersebut, kurikulum memiliki kegunaan yang penting yaitu:1) Bagi guru, kurikulum dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan pembelajaran, baik dalam
perumusan tujuan, penentuan bahan pelajaran, metode dan media, serta cara penilaian.2) Bagi kepala sekolah, kurikulum merupakan alat ukur yang dapat dijadikan patokan dalam melihat
keberhasilan pelaksanaan pendidikan di sekolah yang dipimpinnya.3) Bagi pengawas, kurikulum dipergunakan sebagai acuan untuk mengadakan masukan dan
perbaikan/penyempurnaan dalam rangka pemberian bimbingan bagi para guru agar mutu pendidikanlebih meningkat.
4) Bagi pengguna lulusan, kurikulum dapat membantu mereka dalam penerimaan, penempatan, danpembinaan karyawan yang mereka rekrut, juga sebagai alat penyeimbang kesenjangan antara duniapendidikan dan dunia kerja.
5) Bagi sekolah di atasnya, kurikulum dijadikan sebagai alat kontrol bagi proses pendidikan lanjutan danjuga berguna bagi penyiapan tenaga pendidik.
d. Kurikulum Sebagai Suatu Sistem
1). Pengertian Sistem
Sistem diartikan sebagai kumpulan komponen/sub sistem yang saling terkait, salingmempengaruhi, saling bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama. Sekalipun masing-masing komponen memiliki peran dan fungsi yang berbeda dalam sistem tersebut, namunmereka tetap memiliki tujuan yang sama, yaitu tercapainya dan terwujudnya tujuan dari sistemitu (LAN: 2007)
Ciri utama dari sebuah sistem adalah apabila salah satu komponen tidak berfungsi dan tidakberperan sebagaimana mestinya maka sistem tersebut tidak akan berjalan dengan baik, danpada akhirnya tujuan sistem tidak akar\ tercapai dengan sempurna, bahkan bisa jadi mengalamikegagalan total. Tubuh kita, misalnya, bisa dikatakan sebagai suatu sistem, karena tubuh kitaterdiri dari kumpulan organ tubuh (subsistem), seperti jantung, hati, ginjal, empedu, lambung,dll. Masing-masing organ tubuh memiliki fungsi dan peran sendiri, namun tetap mengarah padasatu tujuan yaitu optimalnya fungsi tubuh untuk melaksanakan berbagai aktifitas. Apabila adasalah satu dari organ tubuh tersebut terganggu (sakit) maka fungsi tubuh secara keseluruhanmenjadi terganggu.
Ciri lain dari suatu sistem adalah banyaknya komponen yang akan terlibat dalam sistemtersebut yang sangat bergantung pada kompleksitas tujuan sistem yang ingin dicapai. Artinyasemakin kompleks tujuan sistem, maka akan semakin banyak komponen yang akan terlibat dantentunya sistem tersebut akan semakin rumit. Sebaliknya kalau tujuan sistem itu sederhana danspesifik, maka komponen yang akan terlibatnya pun akan semakin sedikit.
Pendekatan dapat diartikan sebagai cara pandang kita dalam melihat sesuatu. Jadi kalau kitamenggunakan pendekatan sistem artinya kita akan memandang sesuatu itu sebagai suatukumpulan komponen yang saling terkait dan bekerjasama untuk mencapai tujuan dari sistemtersebut. Dengan menggunakan pendekatan sistem, dimungkinkan kita dapat menganalisiskomponen-komponen apa saja yang akan mempengaruhi suatu sistem. Demikian juga padasaat kita menemukan suatu sistem tidak berjalan sebagaimana mestinya atau tujuan suatusistem tidak tercapai, maka kita dapat menganalisis komponen mana yang tidak berfungsi,sehingga kita dapat memperbaikinya.
2). Komponen Kurikulum
Kurikulum sebagai suatu sistem. Artinya, kurikulum itu terdiri dari banyak komponen yangsaling terkait dan bekerjasama untuk mencapai tujuan kurikulum.
Bahan Rujukan
4 | H a l
Untuk menemukan komponen kurikulum tentunya sangat bergantung pada kurikulum padatingkat mana yang akan kita analisis. Komponen kurikulum pada tingkat institusional akanberbeda dengan komponen kurikulum pada tingkat instruksional. Hal ini karena, komponen-komponen kurikulum yang menjadi sub sistem dari sebuah sistem kurikulum sangat bergantungpada kompleksitas tujuan yang akan dicapai. Semakin luas dan kompleks sebuah rumusantujuan, maka akan semakin banyak komponen yang akan terlibat. Sebagaimana dijelaskan diatas, tujuan yang ingin dicapai pada tingkat institusi jauh lebih kompleks dibanding dengantujuan pada tingkat pembelajaran. Oleh karena itu, komponen yang terlibat dalam kurikulumpada tingkat institusi akan semakin banyak dibanding dengan kurikulum pada tingkatpembelajaran. Namun secara garis besar, kurikulum pada tingkat manapun, harus mengandungminimal empat komponen, yaitu komponen tujuan, bahan/materi/pengalaman belajar,strategi/metode/media, dan evaluasi.
Artinya setiap sistem kurikulum harus mengandung keempat komponen tersebut Sekali lagiperlu ditegaskan, bahwa sebagai suatu sistem maka keempat komponen tersebut harus salingbersinergi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut H.H. Giles et.al. dalam Allan S. Ornstein & Francis P. Hunkins (1998; 166) membuatbagan keterkaitan antar komponen kurikulum sebagai berikut:
Peran dan fungsi dari masing-masing komponen tersebut dalam sistem kurikulum :
a) Komponen Tujuan
Komponen ini merupakan komponen yang pertama dan utama dalam pengembangankurikulum, karena ia akan menjadi acuan bagi komponen kurikulum lainnya, sehingga ia akandijadikan fokus dan mewarnai komponen bahan, metode, dan evaluasi.
Rumusan tujuan harus berisi pernyataan yang harus dilakukan dan kemampuan yang harusdimiliki oleh peserta didik, bukan apa yang akan dilakukan oleh guru. Kemampuan yangdimaksud adalah bisa berupa pengembangan wawasan/kognisi, nilai/sikap/afeksi, maupunberupa keterampilan fisik/motorik.
Komponen tujuan juga bersifat hirarkis, yakni bertingkat dari Standar Kompetensi Lulusan(SKL), Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK),dan Tujuan Pembelajaran
TUJUAN
STRATEGIMATERI / ISI /BAHAN
EVALUASI
Bahan Rujukan
5 | H a l
Tujuan yang berada di bawah mendukung/menopang tujuan yang ada di atasnya; akumulasipencapaian tujuan-tujuan yang berada di bawahnya akan mencerminkan tercapai tujuanyang berada di atas.
Di samping bersifat hirarkis, dilihat dari aspek substansi, komponen tujuan juga dapat dibagike dalam beberapa taksonomi tujuan. Pada tahun 1950an Benyamin S. Bloom bersamateman-temannya menyusun sebuah taksonomi yang terkenal dengan taksonomi Bloom yangtermuat dalam bukunya Taxonomy of Educational Objectives. Dalam buku ini Bloommembagi tujuan ini menjadi tiga ranah/ domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.Ketiga domain ini masing-masing terdiri atas beberapa aspek yang disusun secara hirarkis.Domain kognitif berkenaan dengan penguasaan kemampuan intelektual atau berpikir.
Domain afektif berkenaan dengan penguasaan dan pengembangan perasaan, sikap, minat,dan nilai-nilai, sedangkan domain psikomotor berkenaan dengan penguasaan danpengembangan keterampilan motorik. Ranah kognitif, yaitu mengingat (pengetahuan),memahami (pemahaman), menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Ranahafektif dirumuskan oleh Krathwohl, terdiri dari 5 tingkatan, yaitu menerima nilai,menanggapi nilai, menghargai nilai, menghayati nilai, dan mengamalkan nilai. Sedangkanranah psikomotorik dikembangkan oleh Dyers yang menghasilkan ketrampilan abstrak yangmeliputi mengamati, menanya, menalar/mengasosiasi, dan mengkomunikasikan, sedangkanmenurut Simpson bahwa pada ketrampilan kongkrit meliputi persepsi (perception), kesiapan(set), meniru (guided response), membiasakan gerakan (mechanism), mahir (complex orovert response, menjadi gerakan alami (adaptation), dan menjadi tindakan orisinal(origination)
Selain sebagai fokus bagi komponen-komponen lainnya, komponen tujuan ini memberikanmanfaat dalam pengembangan kurikulum, yaitu:
(1) Tujuan akan menjadi pedoman atau pegangan bagi para pengembang kurikulum,khususnya dalam mendesain materi kurikulum. Pemilihan dan adopsi materi/ bahanakan selalu terikat sepanjang hal itu dapat menopang dan sesuai dengan tujuan.
(2) Tujuan dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam mengembangkan pembelajaran.Guru dengan kreativitasnya dapat menambahkan atau meninggalkan suatu bahanpelajaran agar tidak terjadi overlapping.
(3) Tujuan juga akan memberikan informasi kepada peserta didik tentang apa yang akandipelajari dan atau tentang apa yang diharapkan dari kegiatan belajar mereka. Hal inimemungkinkan timbulnya motivasi dalam kegiatan belajar para peserta didik
(4) Tujuan memungkinkan masyarakat mengetahui secara jelas tentang apa yang akandicapai oleh sekolah
(5) Tujuan memungkinkan setiap orang melakukan evaluasi terhadap keberhasilanprogram, baik oleh para pengembang kurikulum, kepala sekolah, guru, pesertamaupun masyarakat. Hasil dari kegiatan ini sangat berguna sebagai bahan masukanbagi perbaikan dan inovasi program/ kurikulum di kemudian hari.
(6) Selain manfaat tersebut, komponen tujuan juga dapat memberikan gambarantentang materi/ bahan apa dan dengan cara bagaimana tujuan yang telah ditentukantersebut dapat dicapai. Dalam pendekatan pengembangan kurikulum berbasiskompetensi, istilah tujuan ini diganti dengan istilah kompetensi. Namun ia memilikimakna dan fungsi yang sama.
b) Komponen Materi/lsi/Bahan
Secara makro, bahan kurikulum ini disusun berdasarkan prosedur tertentu yang merupakansatu bagian dalam pengembangan kurikulum secara keseluruhan. Hal ini berkaitan dengankegiatan memilih, menilai, dan menentukan jenis mata pelajaran yang harus diajarkan pada
Bahan Rujukan
6 | H a l
jenjang pendidkikan, kemudian pokok-pokok dan sub pokok bahasan serta uraian materisecara garis besar, juga termasuk scope (ruang lingkup) dan sequence (urutan)~nya. Adapunpatokan kegiatan tersebut ditentukan oleh tujuan-tujuan dari jenis dan jenjang pendidikanyang akan dilaksanakan. M.D. Gall (1981) dalam Handbook for Evaluating and SelectingCurriculum Materials, mengemukan sembilan tahap dalam pengembangan bahan kurikulum,yaitu: identifikasi kebutuhan, merumuskan misi kurikulum, menentukan anggaran biaya,membentuk tim, mendapatkan susunan bahan, menganalisis bahan, menilai bahan,membuat keputusan adopsi, menyebarkan, mempergunakan, dan memonitor penggunaanbahan.
Sedangkan secara spesifik yang dimaksud dengan bahan kurikulum adalah segala sesuatuyang diberikan kepada peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Isi dari kegiatantersebut adalah isi dari kurikulum. Isi kurikulum mencakup kompetensi sikap (spiritual dansosial), pengetahuan, dan keterampilan. Dimensi pengetahuan terdiri dari dimensi faktual,konseptual, prosedural dan dimensi metakognitif
Isi atau bahan tersebut tersusun berbagai mata pelajaraan berdasarkan jenis dan jenjangpendidikan, kemudian dikemas dalam berbagai mata pelajaran yang kemudian dijabarkandalam pokok dan sub pokok bahasan, yang secara lebih rinci disusun dalam bentuk bahanpengajaran dalam berbagai bentuknya. Tugas guru adalah mengembangkan bahan ajartersebut berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah disusun dan dirumuskan sebelumnya.
c) Komponen Strategi
Komponen strategi berkaitan dengan pelaksanaan kurikulum. Hal ini akan terkait denganpendekatan, konsep-konsep yang digunakan, strategi yang dipakai, biaya dan fasilitaspendukung lainnya.
Dalam sistem pendidikan di Indonesia dikenal sistem belajar reguler dan sistem belajar jarahjauh (SBJJ) atau distance learning, seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka. Walaupundalam batas-batas tertentu seperti sistem reguler dikenal pula sistem kelas dan non-kelas,yang dilakukan melalui penggunaan bahan belajar mandiri, seperti modul dan berprograma.Selain itu, pendekatan apa yang dipakai juga akan mempengaruhi pelaksanaan kurikulum;apakah menggunakan pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered) atauberpusat pada peserta didik (student centered).
Secara spesifik, strategi pelaksanaan kurikulum berkaitan dengan strategi pembelajaran,karena pada hakikatnya pembelajaran itu adalah kurikulum aktual. Dalam konteks ini, bicarakomponen strategi dalam sistem kurikulum adalah bicara "siapa melakukan apa, dengancara apa, menggunakan apa, bagaimana dan kapan melakukannya". Artinya dalammengembangkan komponen strategi, pengembang kurikulum akan menentukan siapa sajayang akan terlibat dalam pelaksanaan kurikulum tersebut, baik sebagai narasumber maupunsebagai peserta. Apa saja yang akan mereka (harus) lakukan untuk mencapai tujuanpembelajaran; pendekatan, metode, dan media apa yang akan mereka gunakan; bagaimanalangkah-langkah kegiatan itu dilakukan (baik urutan maupun waktu kegiatannya).
d) Komponen Evaluasi
Sebagai subsistem dari sistem kurikulum, komponen evaluasi memiliki fungsi sebagai alatkontrol untuk melihat apakah tujuan kurikulum telah dikuasai oleh peserta didik. Karena itukomponen evaluasi harus dikembangkan dengan mengacu pada kemampuan-kemampuanyang dirumuskan dalam tujuan.
Hasil dari evaluasi dapat dijadikan sebagai feedback bagi komponen-komponen lainnya,seperti materi, strategi, dan bahkan evaluasi sendiri. Artinya apabila hasil evaluasimenunjukkan adanya indikasi kegagalan pencapaian tujuan secara optimal, maka sebagai
Bahan Rujukan
7 | H a l
suatu sistem kita akan menelaah komponen-komponen dari kurikulum tersebut, karenakegagalan itu sangat mungkin disebabkan oleh adanya komponen yang tidak berfungsisebagaimana mestinya. Penelaahan diarahkan pada pertanyaan-pertanyaan: Apakah materirelevan atau mendukung pencapaian tujuan? Apakah strategi yang dikembangkan efektifdan tepat untuk mencapai tujuan? Apakah evaluasi hasil belajar yang dikembangkan telahmengukur ketercapaian tujuan?
e. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Dalam pengembangan kurikulum, seorang pengembang kurikulum biasanya menggunakanbeberapa prinsip yang dipegangnya sebagai acuan agar kurikulum yang dihasilkan itumemenuhi harapan peserta didik, pihak sekolah, pimpinan, masyarakat pengguna, dantentunya pemerintah. Beberapa prinsip yang umum digunakan dalam pengembangankurikulum, antara lain; prinsip relevansi, berorientasi pada tujuan, kontinuitas, dan fleksibilitas.
1) Prinsip RelevansiPrinsip ini dapat dikatakan sebagai prinsip utama dalam pengembangan kurikulum. Karenaapabila kurikulum tidak relevan, maka kurikulum menjadi tidak banyak berarti. Pertanyaannyaadalah harus relevan dengan apa atau siapa?
Kurikulum harus relevan dengan tuntutan masyarakat, kebutuhan peserta didik, tuntutan duniakerja, dan tentunya dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Mengapademikian? Karena kurikulum akan dipelajari dan dikuasai peserta didik dan akan dijadikansebagai bekal oleh peserta didik dalam berkiprah dalam masyarakatnya (dunia kerjanya).Karena itu, kalau saja kurikulum yang dipelajari dan dikuasai peserta didik tidak relevan, makasangat mungkin pada akhirnya peserta didik tidak bisa berkiprah dalam masyarakatnya, tidakdapat memasuki dunia kerja, dan ia memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yangkadaluarsa (out of date).
Implikasi dari penerapan prinsip relevansi dalam pengembangan kurikuium adalah akandiperoleh kurikulum yang berisi sejumlah kemampuan dan bahan/materi yang telah disesuaikandengan kebutuhan peserta didik, up to date, dan dibutuhkan oleh masyarakat pengguna(lapangan kerja). Di samping itu, strategi yang dikembangkan dalam kurikulum tersebut jugatelah memperhatikan karakteristik peserta didik dan perkembangan iptek, sehinggamemudahkan peserta didik dalam menguasai kemampuan yang diharapkan.
2) Prinsip Berorientasi Pada TujuanPrinsip ini dapat dikatakan sebagai prinsip utama dalam pengembangan kurikulum. Karenaapabila kurikulum tidak relevan, maka kurikulum menjadi tidak banyak berarti. Pertanyaannyaadalah harus relevan dengan apa atau siapa?
Kurikulum harus relevan dengan tuntutan masyarakat, kebutuhan peserta didik, tuntutan duniakerja, dan tentunya dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Mengapademikian? Karena kurikulum akan dipelajari dan dikuasai peserta didik dan akan dijadikansebagai bekal oleh peserta didik dalam berkiprah dalam masyarakatnya (dunia kerjanya).Karena itu, kalau saja kurikulum yang dipelajari dan dikuasai peserta didik tidak relevan, makasangat mungkin pada akhirnya peserta didik tidak bisa berkiprah dalam masyarakatnya, tidakdapat memasuki dunia kerja, dan ia memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yangkadaluarsa (out of date).
Implikasi dari penerapan prinsip relevansi dalam pengembangan kurikuium adalah akandiperoleh kurikulum yang berisi sejumlah kemampuan dan bahan/materi yang telah disesuaikandengan kebutuhan peserta didik, up to date, dan dibutuhkan oleh masyarakat pengguna(lapangan kerja). Di samping itu, strategi yang dikembangkan dalam kurikulum tersebut juga
Bahan Rujukan
8 | H a l
telah memperhatikan karakteristik peserta didik dan perkembangan iptek, sehinggamemudahkan peserta didik dalam menguasai kemampuan yang diharapkan.
Kurikulum sebagai suatu sistem, dimana komponen tujuan merupakan fokus bagj komponen-komponen lainnya dalam pengembangan sistem tersebut, karena itu pengembangan kurikulumharus berorientasi pada tujuan.
Prinsip ini menegaskan bahwa tujuan merupakan arah bagi pengembangan komponen-komponen lainnya dalam pengembangan kurikulum. Untuk itu tujuan kurikulum harus jelas,artinya tujuan kurikulum harus dapat dipahami dengan jelas oleh para pelaksana kurikulumuntuk dapat dijabarkan menjadi tujuan-tujuan lainnya yang lebih spesifik dan operasional.Tujuan kurikulum juga harus komprehensif, yakni meliputi berbagai aspek domain tujuan, baikkognitif, afektif, maupun psikomotor. Hal ini perlu diperhatikan agar keluaran yang dihasilkanmemiliki ketiga aspek domain tujuan tersebut secara utuh.
Implikasi dari penerapan prinsip ini adalah akan diperoleh kurikulum yang sistemik yangmemiliki hubungan erat arrtara komponen satu dengan yang lainnya, sehingga terjadikonsistensi antara tujuan, bahan, strategi, dan evaluasi. Dengan kondisi kurikulum yangdemikian memungkinkan kurikulum menjadi lebih efektif dan efesien.
3) Prinsip KontinuitasPrinsip kontinuitas dimaksudkan bahwa perlu ada kesinambungan, khususnya kesinambungantujuan dan bahan/ materi kurikulum antara jenis dan jenjang program pendidikan. Dalamkonteks pendidikan formal, tujuan dan bahan/materi kurikulum perlu dikembangan secaraberkesinambungan mulai dari jenjang Sekoiah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, danSekolah Lanjutan Tingkat Atas, bahkan sampai ke jenjang Pendidikan Tinggi. Tujuan dan materikurikulum harus memiliki hubungan hirarkis fungsional. Khusus dalam pengembangan materikurikulum harus diperhatikan minimal dua aspek kesinambungan, yaitu: (1) materi kurikulumyang diperlukan pada mata pelajaran setelahnya harus sudah diberikan pada mata pelajaranyang ada di bawahnya dan demikian juga (2) materi yang sudah diajarkan/diberikan pada matapelajaran sebelumnya tidak perlu lagi diberikan pada mata pelajaran setelahnya. Dengandemikian dapat dihindari adanya pengulangan materi kurikulum, yang dapat mengakibatkankebosanan pada peserta didik dan/atau ketidaksiapan peserta untuk memperoleh materidimana mereka sebelumnya tidak memperoleh materi dasar yang memadai. Kontinuitas ataukesinambungan juga perlu diperhatikan antara berbagai mata pelajaran. Oleh karena itu, perludiupayakan pula agar tidak terjadi tumpah tindih materi antara mata pelajaran yang satudengan mata pelajaran lainnya. Untuk menghindari hal tersebut dapat dilakukan dengan caramenyusun scope dan sequence setiap mata pelajaran pada jenis dan jenjang pendidikan. Scopeartinya ruang lingkup, sedangkan sequence artinya urutan atau sistematika.
Implikasi dari penerapan prinsip ini adalah isi/bahan/materi kurikulum yang dikembangkan akanberkesinambungan dengan baik. Hubungan antara materi yang satu dengan materi lainnya,bahkan materi dalam satu kurikulum dengan kurikulum lainnya, akan saling terkait danberkelanjutan. Kondisi kurikulum seperti ini memungkinkan peserta didik belajar secararuntut/sistematis. Di samping itu tidak akan terjadi pengulangan materi yang tidak perlu ataugap yang terlalu jauh antara satu bahasan ke bahasan lainnya.
4) Prinsip FleksibilitasFleksibilitas artinya adalah adanya ruang gerak yang memberikan sedikit kelonggaran dalammelakukan atau mengambil suatu keputusan tentang suatu kegiatan yang akan dilaksanakanoleh pelaksana kurikulum di lapangan. Para pengembang kurikulum perlu memikirkan bahwaimplementasi kurikulum pada kegiatan yang sebenarnya (riil curriculum) akan terkait dengankeragaman kemampuan sekolah untuk menyediakan tenaga dan fasilitas bagi berlangsungnyasuatu kegiatan yang harus dilaksanakan. Belum lagi terkait dengan keragaman sumber daya
Bahan Rujukan
9 | H a l
pendidikan secara menyeluruh dan perbedaan demografis, geografis, dan faktor-faktorpendukung pendidikan lainnya.
Fleksibilitas juga perlu diberikan kepada guru, khususnya dalam mengembangkan kegiatanpembelajaran, asalkan tidak menyimpang jauh dengan apa yang telah digariskan dalamkurikulum. Guru perlu diberikan kebebasan dalam menjabarkan tujuan-tujuan, memilih materiyang sesuai, memilih strategi dan metode yang dikembangkan dalam suatu kegiatanpembelajaran, dan membuat kriteria yang objektif dan rasional dalam melakukan danmemberikan penilaian kepada para peserta didik.
Implikasi dari penerapan prinsip ini adalah akan diperoleh kurikulum luwes, mudahdilaksanakan dengan berbagai situasi yang berkembang di lapangan. Kurikulum seperti ini jugamemungkinkan para guru mengembangkan riil kurikulum secara kreatif. Kondisi seperti inisangat diperlukan untuk terciptanya pembelajaran yang kondusif dan efektif.
2. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMKa. Latar Belakang1) Pengertian KurikulumUndang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkanbahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahanpelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaranuntuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensikurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahanpelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua dimensitersebut.2) Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
a) Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengantuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yangmeliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dantenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standarpembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat daripertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif(15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun danorang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapaipuncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itutantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdayamanusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdayamanusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidakmenjadi beban.
b) Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yangterkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitanindustri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arusglobalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional
Bahan Rujukan
10 | H a l
menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di WorldTrade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community,Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantanganeksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbasteknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. KeikutsertaanIndonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and ScienceStudy (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalambeberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lainbanyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulumIndonesia.
c) Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut.
(1) Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik harusmemiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya (learningstyle) untuk memiliki kompetensi yang sama;
(2) Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
(3) Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu darisiapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);
(4) Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakindiperkuat dengan pendekatan pembelajaran saintifik);
(5) Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);
(6) Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;
(7) Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan tetap memperhatikanpengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
(8) Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
(9) Penguatan pola pembelajaran kritis.
d) Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut.
(1) Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif;
(2) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepalasekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan
(3) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan prosespembelajaran.
e) Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi yang tidak relevan sertapendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.
b. Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut.
Bahan Rujukan
11 | H a l
1) Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, danketerampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
2) Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalamanbelajar, agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah kemasyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan,dan keterampilan;
4) Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yangdirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
5) Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizingelements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan proses pembelajarandikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
6) Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling memperkuat(reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan(organisasi horizontal dan vertikal).
c. Tujuan Kurikulum
Kompetensi Inti Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK)merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harusdimiliki seorang peserta didik SMK/MAK pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti dirancanguntuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasarantarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagaikompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SMK/MAK dapat dilihat pada Tabel berikut.
d. Kompetensi Kurikulum 2013Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuanhidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektifserta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, danperadaban dunia.
Tabel 1. 1. Kompetensi Inti SMK/MAK
KOMPETENSI INTI
KELAS X
KOMPETENSI INTI
KELAS XI
KOMPETENSI INTI
KELAS XII
1. Menghayati danmengamalkan ajaranagama yang dianutnya.
1. Menghayati danmengamalkan ajaranagama yang dianutnya.
a. Menghayati danmengamalkan ajaran agamayang dianutnya.
Bahan Rujukan
12 | H a l
KOMPETENSI INTI
KELAS X
KOMPETENSI INTI
KELAS XI
KOMPETENSI INTI
KELAS XII
2. Menghayati danmengamalkan perilakujujur, disiplin,tanggungjawab, peduli(gotong royong, kerjasama,toleran, damai), santun,responsif dan proaktif danmenunjukan sikap sebagaibagian dari solusi atasberbagai permasalahandalam berinteraksi secaraefektif dengan lingkungansosial dan alam sertadalam menempatkan dirisebagai cerminan bangsadalam pergaulan dunia.
2. Menghayati danmengamalkan perilakujujur, disiplin,tanggungjawab, peduli(gotong royong,kerjasama, toleran,damai), santun, responsifdan proaktif danmenunjukan sikap sebagaibagian dari solusi atasberbagai permasalahandalam berinteraksi secaraefektif dengan lingkungansosial dan alam sertadalam menempatkan dirisebagai cerminan bangsadalam pergaulan dunia.
b. Menghayati danmengamalkan perilaku jujur,disiplin, tanggungjawab,peduli (gotong royong,kerjasama, toleran, damai),santun, responsif danproaktif dan menunjukansikap sebagai bagian darisolusi atas berbagaipermasalahan dalamberinteraksi secara efektifdengan lingkungan sosialdan alam serta dalammenempatkan diri sebagaicerminan bangsa dalampergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkandan menganalisispengetahuan faktual,konseptual, danprosedural berdasarkanrasa ingin tahunyatentang ilmupengetahuan, teknologi,seni, budaya, danhumaniora dalamwawasan kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan,dan peradaban terkaitpenyebab fenomena dankejadian dalam bidangkerja yang spesifik untukmemecahkan masalah.
3. Memahami,menerapkan, danmenganalisis pengetahuanfaktual, konseptual,prosedural, dan metakognitifberdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmupengetahuan, teknologi,seni, budaya, dan humanioradalam wawasankemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradabanterkait penyebab fenomenadan kejadian dalam bidangkerja yang spesifik untukmemecahkan masalah.
c. Memahami, menerapkan,menganalisis, danmengevaluasi pengetahuanfaktual, konseptual,prosedural, danmetakognitif dalam ilmupengetahuan, teknologi,seni, budaya, danhumaniora denganwawasan kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan,dan peradaban terkaitpenyebab fenomena dankejadian dalam bidang kerjayang spesifik untukmemecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, danmenyaji dalam ranahkonkret dan ranah abstrakterkait denganpengembangan dari yangdipelajarinya di sekolahsecara mandiri, danmampu melaksanakantugas spesifik di bawahpengawasan langsung.
4. Mengolah, menalar, danmenyaji dalam ranahkonkret dan ranah abstrakterkait denganpengembangan dari yangdipelajarinya di sekolahsecara mandiri, bertindaksecara efektif dan kreatif,dan mampu melaksanakantugas spesifik di bawahpengawasan langsung.
d. Mengolah, menalar,menyaji, dan menciptadalam ranah konkret danranah abstrak terkaitdengan pengembangan dariyang dipelajarinya disekolah secara mandiri, danmampu melaksanakan tugasspesifik di bawahpengawasan langsung.
Bahan Rujukan
13 | H a l
e. Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum SMK/MAK terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A, mata pelajaranumum kelompok B, dan mata pelajaran peminatan kejuruan kelompok C. Mata pelajaranpeminatan kejuruan kelompok C dikelompokan atas mata pelajaran Dasar Bidang Keahlian(kelompok C1), mata pelajaran Dasar Program Keahlian (kelompok C2), dan mata pelajaranPaket Keahlian (kelompok C3). Khusus untuk MAK, dapat ditambah dengan mata pelajarankeagamaan yang diatur oleh Kementerian Agama.
SMK dan MAK dapat terdiri atas 3 (tiga) tingkatan kelas, yaitu kelas X (sepuluh), kelas XI(sebelas), dan kelas XII (dua belas), atau terdiri atas 4 (empat) tingkatan kelas yaitu kelas X(sepuluh), kelas XI (sebelas), kelas XII (dua belas), dan kelas XIII (tiga belas) sesuai dengantuntutan dunia kerja. SMK/MAK yang menyelenggarakan program pendidikan 4 (empat)tingkatan kelas diatur lebih lanjut oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah.
Struktur kurikulum SMK/MAK adalah sebagai berikut:
Tabel 1. 2. Struktur Kurikulum SMK/MAK
MATA PELAJARANALOKASI WAKTU PER MINGGU
X XI XII
KELOMPOK A (UMUM)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila danKewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
KELOMPOK B (UMUM)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, danKesehatan 3 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah jam pelajaran kelompok A dan Bper minggu 24 24 24
KELOMPOK C (PEMINATAN)
Mata pelajaran peminatan kejuruan 24 24 24
Jumlah jam pelajaran kelompok A, B, danC per minggu 48 48 48
Keterangan:
a. Mata pelajaran Kelompok A dan C merupakan kelompok mata pelajaran yang muatandan acuannya dikembangkan oleh pusat.
Bahan Rujukan
14 | H a l
b. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan danacuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/kontenlokal.
c. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdirisendiri.
d. Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
e. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 45 menit.
f. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 60% dari waktukegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
g. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengankebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, danfaktor lain yang dianggap penting, namun yang diperhitungkan Pemerintah maksimal2 (dua) jam/minggu.
h. Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan,satuan pendidikan wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yangdisediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiapsemester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya. Salah satu aspek matapelajaran yang dipilih harus sesuai dengan program keahlian yang diikutinya, dalamrangka memperkaya dan meningkatkan kualitas keahlian yang sesuai dengan tuntutanlapangan kerja.
i. Praktek kerja lapangan dapat dilaksanakan menggunakan sistem blok selama setengahsemester (sekitar 3 bulan); dapat pula dengan cara masuk 3 hari dalam seminggu,setiap hari 8 jam selama 1 semester.
j. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran kelompok A dan B dapat dilakukan disatuan pendidikan dan/atau industri (terintegrasi dengan Praktik Kerja Lapangan)dengan Portofolio sebagai instrumen utama penilaian.
k. SMK/MAK menyelenggarakan program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) bersamadengan institusi pasangan, yang memadukan secara sistematis dan sistemik programpendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melaluibekerja langsung di institusi pasangan, terarah ubtuk mencapai suatu tingkat keahlianprofesional tertentu.
l. Khusus untuk Madrasah Aliyah Kejuruan struktur kurikulum dapat dikembangkansesuai dengan kebutuhan yang diatur oleh Kementerian Agama.
m. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usahakesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai dengankondisi dan potensi masing-masing satuan pendidikan.
3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMKa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusundan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan yang berfungsi sebagai pedomanpenyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional,daerah, dan satuan pendidikan serta sesuai dengan kondisi, potensi, dan kebutuhan pesertadidik.
Bahan Rujukan
15 | H a l
Kurikulum T i n g k a t Satuan Pendidikan setiap sekolah tidak harus sama karena potensi dankondisi setiap sekolah berbeda baik sarana prasarana, sumber daya, kebutuhan peserta didik,keunggulan daerah, dan lain-lain, sehingga setiap sekolah harus mengembangkan KTSP-nyaagar bisa diimplementasikan sesuai dengan kondisi sekolah.
b. Acuan Konseptual
Acuan konseptual pengembangan KTSP meliputi:
1) Peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia;
2) Toleransi dan kerukunan umat beragama;
3) Persatuan Nasional dan nilai-nilai kebangsaan;
4) Peningkatan potensi, kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangandan kemampuan peserta didik;
5) Kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu;
6) Kebutuhan kompetensi masa depan;
7) Tuntutan dunia kerja;
8) Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
9) Keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan;
10)tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
11)Dinamika perkembangan global, dan
12)Karakteristik satuan pendidikan.
c. Komponen Kurikulum KTSP
Berdasarkan lampiran Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang Pedoman PengembanganKTSP, komponen KTSP meliputi 3 Dokumen sebagai berikut.
1) Dokumen 1
a). Dokumen 1 disebut BUKU I KTSP.
b). Dokumen ini sekurang-kurangnya berisi tentang visi, misi, tujuan, muatan, pengaturanbeban belajar, dan kalender pendidikan.
c). Dokumen ini dikembangkan oleh satuan pendidikan di bawah tanggung jawab KepalaSekolah.
2) Dokumen 2
a) Dokumen 2 disebut Buku II KTSP.
b) Dokumen ini berisi silabus yang sudah disusun oleh Pemerintah, dan merupakankumpulan silabus semua mata pelajaran kelompok A, Kelompok B dan kelompok C(Peminatan).
c) Silabus merupakan lampiran dari Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014, danKeputusan Dirjen Dikmen No 1769/D3.3/KEP/KP/2014. Sekolah dapat melakukananalisis silabus yang hasilnya dapat dimasukkan menjadi bagian dari buku II KTSP.
3) Dokumen 3
a). Dokumen 3 disebut buku III KTSP.
Bahan Rujukan
16 | H a l
b). Dokumen ini berisi tentang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusunsesuai potensi, minat, bakat, dan kemampuan peserta didik di lingkungan belajar.
c). RPP disusun oleh guru dari satuan pendidikan yang terdiri atas kumpulan RPP semuamata pelajaran kelompok A, mata pelajaran kelompok B, dan mata pelajarankelompok C (Peminatan).
d). Penyusunan RPP dilakukan di awal tahun pembelajaran dan dapat dilakukan revisisesuai kebutuhan guru dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanRepublik Indonesia Nomor : 60 Tahun 2014 Tentang Kerangka Dasar & Struktur KurikulumSMK/MAK. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanRepublik Indonesia Nomor : 61 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pengembangan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan, Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. 2015. Penguatan Pemahaman Kurikulum 2015Sekolah Menengah Kejuruan, Handout Pendampingan Implementasi Kurikulum SMK Tahun2015. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2007. “Pengembangan Kurikulum”. Jakarta :Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
S Nasution. 1990. Azas-azas Pengembangan Kurikulum. Bandung : Jenmars
Sukamto. 1988. Perencanaan & Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga PendidikanTenaga Kependidikan
Tyler, Ralph W. 1973. Basic Principles of Curriculum and Instruction. Chicago and London : TheUniversity of Chichago
Bahan Rujukan
1 | H a l
Materi yang berkaitan dengan penentuan tujuan pembelajaran terurai dalam tiga sub materi,yaitu: (1) pengertian, fungsi, dan manfaat tujuan pembelajaran, (2) taksonomi tujuanpembelajaran, dan (3) rumusan tujuan pembelajaran
1. Pengertian, Fungsi, dan Manfaat Tujuan Pembelajaran
a. Pengertian Tujuan PembelajaranMencermati pengertian tujuan pembelajaran, terdapat banyak pemikiran yang telahdikemukakan oleh para praktisi pendidikan. namun dari keseluruhannya secara umum memilikikesamaan makna.
1) Menurut Dejnozka dan Kavel, tujuan pembelajaran merupakan pernyataan spefisik tentangperilaku dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.
2) Menurut Percival dan Ellington, tujuan instruksional adalah pernyataan tentangpenampilan/keterampilan yang diharapkan sebagai hasil dari proses belajar.
b. Fungsi Tujuan PembelajaranRumusan tujuan pembelajaran memiliki beberapa fungsi, seperti yang telah dituliskan di bawahini. Pengertian, Fungsi dan Manfaat Tujuan Pembelajaran
1) Acuan bagi guru untuk merancang pengembangan kegiatan pembelajaran, sehingga semuakegiatan yang akan dilakukan dalam rangka menyederhanakan dan mempermudah substansiajar tidak menyimpang dari tujuan yang akan dicapai.
2) Acuan bagi guru untuk melaksanakan evaluasi, agar substansi evaluasi sesuai dengan tujuanyang akan dicapai.
3) Acuan bagi guru untuk menentukan media pembelajaran, sehingga media pembelajaranyang dipilih sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
4) Acuan guru untuk melakukan tindakan perbaikan, karena tindakan perbaikan
c. Manfaat tujuan pembelajaranBeberapa manfaat yang dapat diperoleh dari rumusan tujuan pembelajaran adalah:
1) Kegiatan pembelajaran lebih terarah, karena penyelenggaraannya telah dikendalikan olehrumusan tujuan yang akan dicapai.
2) Memudahkan pengukuran keberhasilan pembelajaran, karena keberhasilan pembelajaranmerupakan perbandingan antara hasil belajar dengan tujuan pembelajaran.
3) Pemusatan perhatian siswa pada sunstansi ajar, karena dengan mengetahui tujuanpembelajaran, siswa akan lebih berkonsentrasi pada substansi ajar terkait.
4) Menjadi sarana siswa untuk melakukan penilaian diri, karena dengan mengetahui tujuanpembelajaran, akan memudahkan siswa untuk mengukur ketercapaian hasil belajarnya.
2. Taksonomi Tujuan Pembelajaran
Taksonomi merupakan klasifikasi atau pengelompokan benda menurut ciri-ciri tertentu. Dalambidang pendidikan taksonomi digunakan untuk mengklasifikasi tujuan pembelajaran. Ada tigaklasifikasi umum tujuan pembelajaran, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
MATERI PEDAGOGIKKB 1.2NAMA MODUL PENGEMBANGAN KURIKULUM
NAMA KB Menentukan Tujuan Pembelajaran
Bahan Rujukan
2 | H a l
a. Ranah Kognitif
Telah dikenal banyak orang tentang taksonomi kognitif yang dikemukakan oleh Bloom, namunpada tahun 2001 terbit sebuah buku A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing: ARevision of Bloom’s Taxonomy of Educatioanl Objectives yang disusun oleh Lorin W. Andersondan David R. Krathwohl. Buku ini merupakan revisi terhadap Taksonomi kognitif yangdikembangkan oleh Bloom. Dalam buku ini dikemukakan dimensi pengetahuan dan dimensiproses kognitif.
1) Dimensi Pengetahuan
Dimensi pengetahuan dibedakan dalam empat tingkatan, yaitu: pengetahuan faktual,konseptual, prosedural, dan metakognitif. Dari pengetahuan konkret sampai denganpengetahuan abstrak, yang digambarkan pada tabel di bawah ini.
a) Pengetahuan faktual meliputi elemen-elemen dasar yang digunakan oleh para pakardalam menjelaskan, memahami, dan secara sistematis menata disiplin ilmu mereka.
b) Pengetahuan konseptual mencakup pengetahuan tentang kategori, klasifikasi, danhubungan antara dua atau lebih kategori pengetahuan yang lebih kompleks dantertata.
c) Pengetahuan prosedural adalah “pengetahuan tentang cara” melakukan sesuatu.Pengetahuan ini mencakup pengetahuan tentang keterampilan, algoritma, teknik, danmetode, yang semuanya disebut dengan prosedur
d) Pengetahuan metakognitif merupakan pengetahuan pengembangan dari apa yangpernah dipelajari oleh siswa, menjadi pengetahuan stategis, kontekstual, dankondisional yang melibatkan kesadaran atas pengetahuan diri.
Tabel 2. 1. Dimensi Pengetahuan
Pengetahuan Nyata Pengetahuan Abstrak
Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif
· Pengetahuantentangterminologi
· Pengetahuantentangdetail danelemenkhusus
· Pengetahuantentang klasifikasidan kategori
· Pengetahuanprinsip-prinsip dangeneralisasi
· Pengetahuantentang teori-teori, model, danstruktur
· Pengetahuan tentangpelajaran keterampilankhusus dan algoritma
· Pengetahuan tentangpelajaran teknik-teknikkhusus dan metode
· Pengetahuan tentangkriteria untukmenentukan, kapanmenggunakan proseduryang tepat/sesuai
· Pengetahuanstrategis
· Pengetahuantentang tugas-tugas kognitif,mencakuppengetahuankontekstual dankondisional
· Pengetahuan diri
Bahan Rujukan
3 | H a l
2) Dimensi Proses Kognitif
Taksonomi Bloom pada ranah kognitif yang telah direvisi Anderson dan Krathwohl (2001:66-88)meliputi: mengingat (remember), memahami/mengerti (understand), menerapkan (apply),menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate), dan menciptakan (create).
a) Mengingat adalah upaya mendapatkan kembali pengetahuan dari memori atauingatan yang telah lampau, baik yang baru didapatkan maupun yang sudah lamadidapatkan.
b) Memahami/mengerti berkaitan dengan membangun pengertian dari berbagai sumberseperti pesan, bacaan dan komunikasi.
c) Menerapkan menunjuk pada proses kognitif memanfaatkan atau mempergunakansuatu prosedur untuk melaksanakan percobaan atau menyelesaikan permasalahan.
d) Menganalisis merupakan memecahkan suatu permasalahan dengan memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari keterkaitan dari tiap-tiap bagian tersebutdan mencari tahu bagaimana keterkaitan tersebut dapat menimbulkan permasalahan.
e) Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan penilaian berdasarkan kriteriadan standar yang sudah ada. Kriteria yang digunakan adalah kualitas, efektivitas,efisiensi, dan konsistensi.
f) Menciptakan mengarah pada proses kognitif meletakkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk membentuk kesatuan yang koheren dan mengarahkan siswa untukmenghasilkan suatu produk baru dengan mengorganisasikan beberapa unsur menjadibentuk atau pola yang berbeda dari sebelumnya.
Tabel 2. 2. Dimensi Proses Kognitif
TINGKATAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SPEKTRUM KOMUNIKASI(communication spectrum)
Menciptakan(Creating)
Menggeneralisasikan (generating),merancang (designing),memproduksi (producing),merencanakan kembali (devising)
Negosiasi (negotiating),memoderatori (moderating),kolaborasi (collaborating)
Mengevaluasi(Evaluating)
Mengecek (checking), mengkritisi(critiquing), hipotesa(hypothesising), eksperimen(experimenting)
Bertemu denganjaringan/mendiskusikan (netmeeting), berkomentar(commenting), berdebat(debating)
Menganalisis(Analyzing)
Memberi atribut (attributeing),mengorganisasikan (organizing),mengintegrasikan (integrating),mensahihkan (validating)
Menanyakan (Questioning),meninjau ulang (reviewing)
Menerapkan(Applying)
Menjalankan prosedur (executing),mengimplementasikan(implementing), menyebarkan(sharing),
Posting, blogging, menjawab(replying)
Bahan Rujukan
4 | H a l
TINGKATAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SPEKTRUM KOMUNIKASI(communication spectrum)
Memahami/mengerti(Understanding)
Mengklasifikasikan (classification),membandingkan (comparing),menginterpretasikan (interpreting),berpendapat (inferring)
Bercakap (chatting),menyumbang (contributing),jejaring (networking)
Mengingat(Remembering)
Mengenali (recognition), memanggilkembali (recalling), mendeskripsikan(describing), mengidentifikasi(identifying)
Menulis teks (texting),mengirim pesan singkat(instant messaging), berbicara(twittering)
Berpikir Tingkat Rendah
b. Ranah Afektif
Krathwohl, Bloom, Masia, (1973) mengembangkan taksonomi tujuan yang berorientasi padaemosi/perasaan, nilai-nilai, apresiasi, antusiasme, motivasi dan sikap. Ada lima kategori yangdikemukakan, yaitu: penerimaan, pemberian respon, penghargaan, pengorganisasian daninternalisasi.
1) Penerimaan (receiving) terjadi ketika siswa melihat atau menerima rangsangan dari luar(misal: anjuran mematuhi rambu-rambu lalulintas, traffic light)
2) Tanggapan (responding) terjadi jika siswa menanggapi apa yang dilihat atau rangsangan dariluar (misal: mengikuti atau menolak)
3) Penghargaan (valuing) terjadi ketika respon positif didukung, maka siswa akan mulai menilaikelebihan dan keburukan jika tidak melanggar rambu-rambu lalulintas.
4) Pengorganisasian (organization) terjadi ketika siswa dihadapkan pada beberapa pilihan yangsama beratnya (misal: siswa sudah terbiasa patuh lalu diajak melanggar oleh temandekatnya, maka akan terjadi perang batin antara ya dan tidak, sehingga perlupengorganisasian sikap/perilaku.
5) Internalisasi (characterization) terjadi jika sikap/perilaku positif/negatif menang pada tingkatpengorganisasian maka perilaku patuh pada rambu-rambu lalulintas dapat diinternalisasiatau menjadi kebiasaan.
c. Ranah Psikomotor
Dave’s (1975) membagi domain psikomotor menjadi lima sub domain yaitu: imitasi, manipulasi,presisi, artikulasi dan naturalisasi. Perumusan tujuan dan pengamatan perilaku masing-masingsub domain dijelaskan pada paparan berikut ini.
1) Imitation (peniruan): menirukan pola perilaku yang telah diamati dari orang lain. Kinerjamasih berkualitas rendah.
2) Manipulation (manipulasi): melakukan tindakan tertentu dengan mengikuti petunjuk danberlatih tanpa bantuan visual dari orang lain.
3) Precision (presisi): bekerja dengan cepat dan tepat dengan sedikit kesalahan tanpamenggunakan petunjuk visual maupun tertulis. Kata sifat yang menunjukkan tingkat presisiantara lain: “dengan tepat, dengan lancar, tanpa kesalahan”
Bahan Rujukan
5 | H a l
4) Articulation (artikulasi): menunjukkan serangkaian gerakan yang akurat, sesuai prosedur,cepat dan tepat. Gerakan ini memerlukan koordinasi serangkaian tindakan, untuk mencapaikeselarasan dan konsistensi internal
5) Naturalization (naturalisasi): melakukan gerakan secara spontan atau otomatis. Memilikiperforma tingkat tinggi secara alami, mempunyai bakat alam tanpa perlu berpikir ataubelajar banyak tentang hal itu. Contoh kata sifat yang sesuai antara lain: “ dengan otomatis,dengan lancar, dengan sempurna, dan lain sebagainya.
3. Rumusan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dibedakan menjadi dua, yaitu: tujuan pembelajaran umum dan tujuanpembelajaran khusus. Rumusan tujuan pembelajaran umum merujuk pada kompetensi dasar,sedangkan tujuan pembelajaran khusus merujuk pada indikator keberhasilan. Tujuan pembelajaransebagai pernyataan spesifik tentang perubahan perilaku yang diharapkan, memiliki empatpersyaratan yang harus dipenuhi.
a. Persyaratan perumusan tujuan pembelajaran
Secara umum terdapat empat syarat yang harus dipenuhi dalam perumusan tujuanpembelajaran, yaitu: audience (sasaran pembelajaran), behaviour (perubahan perilaku),conditions (kondisi), dan degree (ukuruan keberhasilan).
1) Audience (sasaran pembelajaran) adalah seseorang yang menjadi subyek dalampembelajaran, untuk di sekolah adalah siswa. Misal: siswa dapat …
2) Behaviour (perubahan perilaku) merupakan perubahan kemampuan yang harus dimilikioleh siswa setelah berlangsungnya pembelajaran. Misal: menjelaskan , membedakan …,mendemonstrasikan …, menguraikan …, …)
3) Conditions (kondisi) adalah persyaratan yang harus dipenuhi, agar siswa dapatmenunjukkan kemampuan yang diharapkan. Persyaratan ini dapat berupa alat, bahan atausituasi/kedaan yang mengiringi proses siswa saat menunjukkan kemampuannya. Misal:dengan peralatan …, dengan bahan …, melalui pengamatan langsung di lapangan, melaluidiskusi dengan teman, …
4) Degree (ukuruan keberhasilan) adalah pernyataan yang menunjukkan kriteria perubahanperilaku yang akan dinilai. Kriteria dapat dinyatakan dalam angka, batasan waktu, batasantoleransi, urutan langkah-langkah, acuan sistem dan jenis. Misal: minimal 4 butir, maksimal15 menit, dengan toleransi maksimal 0,01 mm, secara berurutan, sesuai dengan sistem …,berdasarkan jenisnya.
Contoh: tujuan pembelajaran khusus,
Melalui tiga palu yang disediakan guru, siswa dapat menjelaskan fungsi dari palu berdasarkanjenisnya.
Audience (sasaran pembelajaran) : siswa dapat
Behaviour (perubahan perilaku) : menjelaskan fingsi dari palu
Conditions (kondisi) : melalui tiga palu yang disediakan guru
Degree (ukuran keberhasilan) : berdasarkan jenisnya.
Rumusan tujuan pembelajaran harus memenuhi minimal tiga persyaratan, yaitu: audience(sasaran pembelajaran), behaviour (perubahan perilaku), dan conditions (kondisi) atau audience(sasaran pembelajaran), behaviour (perubahan perilaku), dan degree (ukuran keberhasilan).Namun akan lebih baik kalau diusahakan untuk memenuhi keempat persyaratan. Kata kerja
Bahan Rujukan
6 | H a l
yang digunakan untuk rumusan tujuan pembelajaran, harus menggunakan kata kerjaoperasional.
b. Daftar Kata Kerja OperasionalBeberapa kata kerja operasonal ditampilkan di bawah ini untuk digunakan sebaagai acuandalam pembuatan tujuan pembelajaran
Tabel 2. 3. Ranah Kognitif
RANAH KOGNITIF
RANAH KOGNITIF KATA KERJA OPERASIONAL
Mengingat (C1) Mengenali
Mengingat kembali
Membaca
Menyebutkan
Melafalkan
Menuliskan
Menghafal
Memahami (C2) Menjelaskan
Mengartikan
Menginterpretasikan
Menceritakan
Menampilkan
Memberi contoh
Merangkum
Menyimpulkan
Membandingkan
Mengklasifikasikan
Menunjukkan
Menguraikan
Membedakan
Mengidentifikasikan
Menerapkan (C3) Melaksanakan
Mengimplementasikan
Menggunakan
Bahan Rujukan
7 | H a l
RANAH KOGNITIF KATA KERJA OPERASIONAL
Mengonsepkan
Menentukan
Memproseskan
Menganalisis (C4) Mendiferensiasikan
Mengorganisasikan
Mengatribusikan
Mendiagnosis
Memerinci
Menelaah
Mendeteksi
Mengaitkan
Memecahkan
Menguraikan
Mengevaluasi (C5) Mengcek
Mengkritik
Membuktikan
Mempertahankan
Memvalidasi
Mendukung
Memproyeksikan
Menciptakan (C6) Membangun
Merencanakan
Memproduksi
Mengkombinasikan
Merangcang
Merekonstruksi
Membuat
Menciptakan
Mengabstraksi
Bahan Rujukan
8 | H a l
Tabel 2. 4. Ranah Afektif
RANAH AFEKTIF
RANAH AFEKTIF KATA KERJA OPERASIONAL
Menerima (A1) Mengikuti
Menganut
Mematuhi
Meminati
Merespon (A2) Mengompromikan
Menyenangi
Menyambut
Mendukung
Menyetujui
Menampilkan
Melaporkan
Memilih
Mengatakan
Memilah
Menolak
Menghargai (A3) Mengasumsikan
Meyakini
Meyakinkan
Memperjelas
Memprakarsai
Mengimani
Menekankan
Menyumbang
Mengorganisasikan (A4) Mengubah
Menata
Mengklasifikasikan
Mengombinasikan
Mempertahankan
Membangun
Bahan Rujukan
9 | H a l
RANAH AFEKTIF KATA KERJA OPERASIONAL
Membentuk pendapat
Memadukan
Mengelola
Menegosiasi
Merembuk
Karakterisasi (A5) Membiasakan
Mengubah perilaku
Berakhlak mulia
Mempengaruhi
Mengkualifikasi
Melayani
Membuktikan
Memecahkan
Tabel 2. 5. Ranah Psikomotorik
RANAH PSIKOMOTORIK
RANAH PSIKOMOTORIK KATA KERJA OPERASIONAL
Meniru (P1) Menyalin
Mengikuti
Mereplikasi
Mengulangi
Mematuhi
Manipulasi (P2) Kembali membuat
Membangun
Melakukan
Melaksanakan
Menerapkan
Presisi (P3) Menunjukkan
Melengkapi
Menunjukkan
Bahan Rujukan
10 | H a l
RANAH PSIKOMOTORIK KATA KERJA OPERASIONAL
Menyempurnakan
Mengkalibrasi
Mengendalikan
Artikulasi (P4) Membangun
Mengatasi
Menggabungkan
Koordinat
Mengintegrasikan
Beradaptasi
Mengembangkan
Merumuskan
Memodifikasi
Master
Naturalisasi (P5) Mendesain
Menentukan
Mengelola
Menciptakan
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing: ARevision of Bloom’s Taxonomy of Educatioanl Objectives. New York: Addison WesleyLongman, Inc.
Dave, R. H. (1975). Developing and Writing Behavioural Objectives. (R J Armstrong, ed.): EducationalInnovators Press.
Gunawan, Imam, dan Anggrini Retno Palupi. Taksonomi Bloom – Revisi Ranah Kognitif: KerangkaLandasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, Dan Penilaian. Madiun: PGSD FIP IKIP PGRIMadiun
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/AHMAD_SAMSUDIN/Evaluasi_Pembelajaran_Fisika/KATA_KERJA_OPERASIONAL_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf
https://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2008/01/revisi-taksonomi-bloom.pdf
Bahan Rujukan
1 | H a l
1. Pengertian Pengalaman Belajar
Para ahli psikologi banyak mengemukakan tentang pengertian belajar, pada hakekatnya belajarmerupakan suatu masalah yang dihadapi sepanjang sejarah manusia dan dialami oleh setiapmanusia. Hampir semua kecakapan, keterampilan, pengetahuan, kebiasaan dan sikap berkembangkarena belajar.
Belajar merupakan suatu proses, dimana kata proses mengandung pengertian bahwa perbuatanbelajar itu sendiri atas serangkaian kegiatan yang dilakukan individu secara berkesinambungan.Proses belajar dapat berlangsung melalui pengalaman atau latihan secara formal ataupun daripengalaman-pengalaman lainnya, seperti yang diungkapkan oleh Sudjana, (2000: 28) bahwa:“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahantingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri”.
Penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru dalam mendidik siswa.Mendidik sendiri pada hakikatnya adalah suatu proses bantuan untuk mencapai perkembangandalam mewujudkan cita-cita dirinya tanpa mengabaikan lingkungannya. Dalam hal ini seseorangakan semakin aktif berkontribusi dan terikat norma lingkungan sosialnya, maka akan meningkatkanaspirasinya untuk mewujudkan kepentingan demi mencapai cita-cita diri. Dari sinilah terlihatpentingnya sebuah pendekatan pembelajaran yang mampu mempengaruhi perkembangan danpembelajaran dalam diri seseorang dalam mewujudkan dirinya.
Dalam proses perkembangan pembelajaran, seseorang biasanya memperoleh suatu pengalamanterhadap suatu masalah yang dihadapi sepanjang hidupnya. Hal ini juga sesuai seperti pendapatSudjana (2000: 29), belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untukmemperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanindividu itu sendiri. Sedangkan definisi dari pengalaman belajar adalah interaksi antara siswa dengansesuatu di luar dirinya dengan yang ada pada lingkungannya sehingga memberikan pengetahuanbaru dan bermanfaat. Jadi, merupakan aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh siswa selamapembelajaran.
Dalam proses pengalaman belajar, setidaknya siswa memperoleh pengalaman belajar yangberkesan. Pengalaman belajar perlu diciptakan agar antusiasme siswa dalam mencari pengalamanbelajar meningkat sehingga bermafaat bagi dirinya. Ragam pengalaman belajar yang diberikan gurukepada siswa berdasarkan Balitbang Depdiknas (2003) yaitu:
a. Pengalaman Mental
Pada pengalaman belajar mental, siswa biasanya hanya memperoleh informasi melalui inderadengar dan lihat. Beberapa bentuk pengalaman mental antara lain membaca buku,mendengarkan ceramah, mendengarkan berita di radio, dan lain sebagainya.
b. Pengalaman Fisik
Pengalaman belajar jenis ini siswa dapat memanfaatkan seluruh inderanya ketika menggaliinformasi. Siswa dapat melakukan pengamatan, percobaan, dan kunjungan.
c. Pengalaman Sosial
MATERI PEDAGOGIK
KB 1.3NAMA MODUL PENGEMBANGAN KURIKULUM
NAMA KB Penentuan Pengalaman Belajar
Bahan Rujukan
2 | H a l
Bentuk pengalaman belajar ini antara lain diskusi, kerja kelompok, mendemonstrasikan,berkomentar, dan sebagainya.
Pendapat tersebut menjelaskan pengalaman belajar yang didapat siswa yaitu pengalamanmental, pengalaman fisik dan pengalaman sosial. Pengalaman mental yaitu didapat dari pesanpembelajaran yang disampaikan oleh guru ketika penyampaian materi atau bahan ajar sebagaisalah satu pengalaman yang didapat oleh siswa. Pengalaman fisik tercipta jika di dalam prosespembelajaran terjadi aktivitas berupa pengamatan atau percobaan berdasarkan materipembelajaran. Pengalaman fisik dapat menumbuhkan ketrampilan siswa dalam menghadapisebuah masalah. Pengalaman sosial dapat diciptakan dalam pembelajaran jika guru di dalamkelas memberikan arahan kepada siswa untuk diskusi, bekerja sama, ataupun tanya jawabsesama siswa.
Siswa belajar secara aktif ketika mereka terlibat secara terus-menerus baik mental maupunfisik. Keterlibatan fisik dapat diamati diantaranya dalam bentuk kegiatan membaca, menulis,memperagakan, dan mengukur. Perhitungan, pengumpulan, dan pengolahan data adalahtermasuk didalamnya. Sedangkan keterlibatan mental adalah kegiatan yang mengingat kembaliisi pelajaran pertemuan sebelumnya, menggunakan khazanah yang dimiliki untuk memecahkanmasalah yang dihadapi, menyimpulkan hasil eksperimen, membandingkan satu konsep dengankonsep lainnya.
Keterlibatan mental juga dapat berbentuk pengamatan terhadap suatu fakta peristiwa danmemberi peluang terjadinya asimilasi dan atau akomodasi kognitif terhadap pengetahuan barutersebut. Selain itu terjadi keterlibatan secara emosional yang berbentuk penghayatan terhadapperasaan, nilai, dan sikap. Lalu membentuk latihan keterampilan intelektual seperti menyusunsuatu rencana atau program dan menyatakan gagasan. Implikasi mental-intelektual-emosionalyang semaksimal mungkin dalam kegiatan belajar mengajar akan mampu menimbulkan nilaiyang berharga dan meningkatkan gairah belajar.
Gambar 3. 1 Kerucut Pengalaman Dale
Bahan Rujukan
3 | H a l
Kerucut pengalaman Dale tidak hanya mampu menyajikan keefektifan pembelajaran yangdisampaikan melalui media akan tetapi lebih pada bagaimana suatu proses pembelajarandisajikan dalam metode pempelajaran yang tepat. Dalam gambaran kerucut tersebut, EdgarDale menggambarkan pentingnya visualisasi dan verbalistis dalam pengalaman pembelajaran.Disini dikemukakan bahwa ada suatu kontinuum dari konkrit ke abstrak antara pengalamanlangsung, visual, dan verbal dalam menanamkan suatu konsep.
Dari konsep kerucut Dale, dapat dijelaskan bahwa ingatan atau retensi seseorang dapatdiperoleh melalui kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) 10% dari apa yang mereka baca, di dalam kerucut Dale yaitu penerimaan verbal yangdibaca.
2) 20% dari apa yang mereka dengar, didapat melalui pendengaran kata-kata.
3) 30% dari apa yang mereka lihat, didapat melalui kegiatan melihat gambar, memperhatikangambar visual yang bergerak, dan melihat pameran.
4) 50% dari apa yang mereka dengar dan lihat, diperoleh melalui kegiatan demonstrasi.
5) 70% dari apa yang mereka kunjungi, kegiatan kunjungan meliputi berbicara, dramatisasi(mendengar, menulis, mengatakan, dan melihat).
6) 90% dari apa yang disimulasikan melalui pengalaman nyata, pengalaman ini diperolehlangsung dengan melihat, meraba, merasakan sesuatu benda yang nyata.
Dengan penjelasan berdasarkan kerucut pengalaman Edgar Dale, dapat ditarik kesimpulanbahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang dipengaruhi berbagai faktorseperti kegiatan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan melakukan apa yangdiinstruksikan. Seseorang dapat dikatakan belajar apabila terjadi perubahan tertentu dalamdirinya, yaitu proses belajar yang merupakan proses berubahnya tingkah laku tertentu secararelatif tetap. Perubahan tingkah laku diakibatkan oleh adanya sejumlah pengalaman yangdisebabkan adanya interaksi individu dengan lingkungannya.
Perubahan akibat dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, sepertikecakapan, sikap, pengertian, dan apresiasi (penghargaan). Perubahan tersebut dapat meliputikeadaan dirinya, pengetahuan, atau perbuatannya. Perubahan pada diri siswa dapat berupaperubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan pengetahuan dan keterampilanyang semakin berkembang dari sebelumnya dapat terjadi karena interaksi antara pengalamanbaru dengan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya.
Menurut Bruner dalam Arsyad (2002:7) terdapat tiga tingkatan modus belajar, yaitupengalaman langsung (enactive), pengalaman piktorial/gambar (iconic), dan pengalamanabstrak. Pengalaman langsung adalah mengerjakan, misalnya arti kata simpul dipahami denganlangsung dengan membuat simpul.
Pada tingkatan kedua yang diberi label iconic, kata simpul dipelajari dari gambar, lukisan, foto,atau film. Meskipun siswa belum pernah mengikat tali untuk membuat simpul, mereka dapatmempelajari dan memahaminya dari lukisan, gambar, dan foto. Selanjutnya pada tingkatanketiga, tingkatan simbol, siswa membaca (atau mendengar) kata simpul dan mencobamencocokkannya dengan pengalamanannya membuat simpul. Ketiga tingkatan pengalaman inisaling berinteraksi dalam upaya memperoleh pengalaman (pengetahuan, keterampilan, atausikap) yang baru.
Bahan Rujukan
4 | H a l
Klasifikasi pengalaman tersebut diikuti secara luas oleh kalangan pendidik dalam menentukanalat bantu apa yang seharusnya sesuai untuk pengalaman belajar tertentu.
Ada 9 macam klasifikasi media pembelajaran yang digunakan, yaitu:
1) Pengalaman langsung dan bertujuan
2) Pengalaman tiruan.
3) Pengalaman melalui dramatisasi.
4) Pengalaman melalui karyawisata.
5) Pengalaman gambar hidup pameran.
6) Pengalaman melalui televisi.
7) Pengalaman melalui gambar diam, rekaman radio.
8) Pengalaman melalui lambang visual.
9) Pengalaman melalui lambang kata.
DAFTAR PUSTAKA
Azhar Arsyad. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja
Balitbang Depdiknas. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Pusat Kurikulum
http://bagusdwiradyan wordpress.com / Kerucut Pengalaman-Cone of Experience-ed. 6 Juli 2014
Sudjana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Sinar
Bahan Rujukan
1 | H a l
1. Kriteria Pemilihan Materi Pembelajaran
a. Pengertian pemilihan materi pembelajaran
Pemilihan materi pembelajaran adalah memilih bahan ajar yang akan disajikan ataudisampaiakan dalam interaksi belajar, terdiri dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yangdikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), danKompetensi Dasar (KD) pada standar isi yang harus dipelajari oleh siswa dalam rangka mencapaikompetensi yang telah ditentukan.
Contoh materi pembelajaran untuk Kompetensi Dasar (KD) 3.2. Menerapkan pengetahuanpengelolaan informasi digital melalui pemanfaatan komunikasi daring (online).
Materi pembelajaran yang berkaitan dengan KD ini meliputi pengertian komunikasi daring,pelaksanaan komunikasi daring asinkron, pelaksanaan komunikasi daring sinkron, dankewargaan digital. Namun, seberapa dalam dan seberapa luas materi pembelajaran ini untukpeserta didik kita, dari mana saja sumber materi pembelajaran ini dapat kita peroleh, danbagaimana mengemas materi pembelajaran ini, tentu saja memerlukan pemahaman yang lebihdalam tentang pengembangan materi pembelajaran.
Pemilihan bahan ajar terkait erat dengan pengembangan silabus, yang di dalamnya terdapatkompetensi inti dan kompetensi dasar, materi pokok, pengalaman belajar, metoda, evaluasi dansumber. Selaras dengan pengembangan silabus maka materi pembelajaran yang akandikembangkan tetap memperhatikan pencapaian Kompetensi Inti dan kompetensi dasar,kesesuaian dengan materi pokok yang diajarkan, mendukung pengalaman belajar, ketepatanmetoda dan media pembelajaran, dan sesuai dengan indikator untuk mengembangkanasesmen.
b. Pedoman pemilihan materi pembelajajaran
Pedoman pemilihan materi pembelajajaran ini merupakan rambu-rambu yang perludiperhatikan ketika mengembangkan bahan ajar. Sejumlah manfaat yang dapat dipetik daripedoman pemilihan bahan ajar bagi para pengembang bahan ajar (dalam hal ini adalah guru) diantaranya adalah untuk:
1) Memperoleh gambaran tentang cara menganalisis bahan ajar yang akan diajarkan;2) Memperoleh gambaran tentang cara-cara analisis pedagogik yang akan diterapkan dalam
pembelajaran;3) Dapat mengembangkan kemampuannya dalam mengelola bahan ajar;4) Lebih kritis menyesuaikan bahan ajar yang dikembangkannya dengan karakteristik siswa;5) Dapat mengembangkan kemampuannya dalam mengembangkan kurikulum sekolah;6) Berpeluang menjadi guru yang profesional terkait dengan kompetensi pedagogis,
kompetensi profesi, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial.
MATERI PEDAGOGIK
KB 1.4NAMA MODUL PENGEMBANGAN KURIKULUM
NAMA KB Memilih Materi Terkait Dengan Pengalaman Belajar DanTujuan Pembelajaran
Bahan Rujukan
2 | H a l
c. Pemilihan materi pembelajaran
Pemilihan materi pembelajaran yang diampu dibagi menjadi 3 (tiga) berdasarkan ranah yaitu:
1) Pengetahuan sebagai Materi Pembelajaran
Isi materi pembelajaran yang berupa pengetahuan meliputi fakta, konsep, prinsip, danprosedur. Kadang-kadang kita sulit memberi pengertian pada keempat materi pembelajarantersebut. Oleh sebab itu, perhatikan perbedaan-perbedaan pada tabel kualifikasi isi materipembelajaran di bawah ini.
Tabel 1. Klasifikasi isi materi pembelajaran dalam ranah pengetahuan
NO JENIS PENGERTIAN
1 Fakta Mudah dilihat, menyebutkan nama, jumlah, dan bagian-bagiannya.
Contoh:
Ruang kelas belajar teori; Over Heat Proyektor (OHP); Bengkel kerjabangku berkapasitas 12 Siswa; Peratan bengkel ditempatkan digudang.
2 Konsep Definisi, identifikasi, klasifikasi, ciri-ciri khusus
Contoh:
Hukum ialah peraturan yang harus dipatuh-taati, dan jika dilanggardikenai sanksi berupa denda atau pidana.
3 Prinsip Penerapan dalil, hukum, rumus, (diawali dengan jika …., maka …. )
Contoh:
Hukum permintaan dan penawaran (Jika penawaran tetappermintaan naik, maka harga akan naik).
4 Prosedur Bagan arus atau bagan alur (flowchart), alogaritma langkah-langkahmengerjakan sesuatu secara urut
Contoh:
Langkah-langkah menjumlahkan pecahan ialah:
1. Menyamakan penyebut
2. Menjumlahkan pembilang dengan dengan pembilang daripenyebut yang telah disamakan.
3. Menuliskan dalam bentuk pecahan hasil penjumlahan pembilangdan penyebut yang telah disamakan.
5 Nilai 1. Mengukur ketercapaian kompetensi
2. Membuat rubrik penilaian
Bahan Rujukan
3 | H a l
2) Keterampilan sebagai Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran yang berhubungan dengan keterampilan antara lain kemampuanmengembangkan ide, memilih, menggunakan bahan, menggunakan peralatan, dan teknik kerja.Ditinjau dari level terampilnya seseorang, aspek keterampilan dapat dibedakan menjadi gerakawal, semi rutin, dan rutin (terampil). Keterampilan perlu disesuaikan dengan kebutuhansiswa/peserta didik dengan memperhatikan aspek bakat, minat, dan harapan siswa itu agarmampu mencapai penguasaan keterampilan bekerja (pre – vocational skill) yang secara integralditunjang oleh keterampilan hidup (life skill).
2) Sikap sebagai Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran yang tergolong sikap atau nilai adalah materi yang berkenaan dengansikap ilmiah, antara lain:
a) Nilai–nilai kebersamaan, mampu bekerja berkelompok dengan orang lain yang berbedasuku, agama, dan strata sosial;
b) Nilai kejujuran, mampu jujur dalam melaksanakan observasi, eksperimen, tidakmemanipulasi data hasil pengamatannya;
c) Nilai kasih sayang, tak membeda-bedakan orang lain yang mempunyai karakter sama dankemampuan sosial ekonomi yang berbeda semua sama-sama makhluk Tuhan.
2. Memilih Materi Terkait Dengan Pengalaman Dan Tujuan Pembelajaran
Pengertian Pengalaman dan Tujuan Pembelajaran
Pengalaman belajar adalah interaksi antara pebelajar dengan kondisi eksternalnya, pengalamanbelajar dimiliki siswa setelah ia mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah. Prosespembelajaran di sekolah itu sendiri mengacu pada kompetensi dasar yang tertulis di dalam RPP.Sehingga hubungan antara kompetensi dasar dengan pengalaman belajar adalah pengalamanbelajar siswa terbentuk dari proses pembelajaran di sekolah, proses pembelajaran tersebutmengacu pada kompetensi dasar.
Contoh: Kompetensi dasar dalam mata pelajaran pemesinan adalah menjelaskan pengertiandan fungsi bagian-bagian mesin bubut. Maka pemberian materi oleh guru kepada siswamengacu pada kompetensi dasar ini yaitu memberikan materi tentang pengertian bagian-bagian mesin bubut. Secara otomatis peserta didik akan mengalami pengalaman belajar sesuaidengan materi yang disampaikan guru tersebut.
Bahan Rujukan
4 | H a l
DAFTAR PUSTAKADirektorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. 2014. Pembelajaran Kejuruan, Implementasi
Praktik Kerja Lapangan. Suplemen Pembelajaran di Industri. Jakarta : Direktorat PembinaanSekolah Menengah Kejuruan
Ramadani, Dian. 2012. Penulisan materi Pembelajaran harus mendukung Tujuan yang telahdirumuskan . Jakarta : Renika Cipta
www.academika.edu//1976341. Materi Pembelajaran sesuai dengan Tujuan Pembelajaran yanghendak dicapai dan Pengalaman Belajar Siswa. (Diunduh 27 Juni 2015)