bahan alam question-kimia 09
TRANSCRIPT
ALKALOID DAN FLAVONOID
1. Salah satu potensi senyawa isoflavon adalah sebagai anti alergi. Jelaskan secara
singkat mekanisme aktivitas anti alergi
Jawaban :
(1) penghambatan pembebasan histamin dari sel-sel “mast”, yaitu sel yang mengandung
granula, histamin, serotonin, dan heparin;
(2) penghambatan pada enzim oxidative nukleosid-3’,5’ siklik monofast fosfodiesterase,
fosfatase, alkalin, dan penyerapan Ca;
(3) berinteraksi dengan pembentukan fosfoprotein.
2. Jelaskan isolasi senyawa flavonoid dengan metode Charaux-Paris
Jawaban:
Isolasi senyawa flavonoid dikerjakan dengan metode Charaux-Paris
Ekstrak pekat etanol dilarutkan dalam air panas
Disaring kemudian diekstraksi dengan n-heksana
Fraksi n-heksana dikumpulkan dan di pekatkan diperoleh fraksi n-heksana pekat
Fraksi air diekstraksi dengan kloroform
Fraksi kloroform dikumpulkan dan dipekatkan diperoleh fraksi kloroform pekat
Fraksi air diekstrasi lagi dengan etil asetat
Fraksi etil asetat dikumpulkan dan dipekatkan, diperoleh fraksi etil asetat pekat
Kemudian fraksi air diekstraksi dengan n-butanol
Fraksi n-butanol dikumpulkan dan dipekatkan, sehingga diperoleh fraksi n-butanol pekat.
Ekstraksi dengan n-butanol dilakukan 3 kali
Setiap kali dengan pelarut n-butanol yang baru, sehingga diperoleh fraksi n-butanol I,
Fraksi n-butanol II dan fraksi n-butanol III.
3. Jelaskan bagaimana cara uji warna pada alkaloid
Jawaban:
1. Dengan uji meyer. Pada hasil positif menunjukkan warna yang keruh
2. Dengan uji wegner. Pada hasil positif menunjukkan warna merah kecoklatan
3. Dengan uji KLT. Pada uji ini digunakan penampak noda dragendorf yg menunjukkan
warna jingga
Tahap percobaan :
1. Ekstrak ditambah HCl 2N sebanyak 5 ml lalu panaskan selama 2-3 menit
2. Dinginkan dan tambahkan 0,3gram NaCl lalu aduk dan saring.
3. Tambahkan dengan HCl 2N kembali sebanyak 5ml, kocok.
4. Tambahkan NH4OH pekat ad basa
5. Tambahkan kloroform 5 ml, kocok.
6. Ambil bagian kloroform (lapisan bawah) lalu uapkan
7. Totolkan dengan pipa kapiler.
8. masukkan dalam chamber dengan fase gerak etil asetat : methanol : air = 6 : 4 : 2
9. Lalu semprot dengan penampak noda dragendorf.
4. Kapan senyawa alkaloid bersifat asam dan basa
Jawaban
Sifat basa pada alkaloid tergantung pada adanya pasangan elektron pada nitrogen.jika
gugus fungsional yang berdekatan dengan Nitrogen bersifat melepaskan elektron contoh
gugus alkil, maka kesediaan elektron pada nitrogen naik dan senyawa ini lebih bersifat
basa. Bila gugus fungsional yang berdekatan bersifat menarik elektron maka kesediaaan
pasangan elektron berkurang dan pengaruh yang ditimbulkan alkaloid dapat bersifat netral
atau bahkan sedikit asam.
5. Tangeritin merupakan salah satu senyawa flavonoid. Tangeritin dapat digunakan
sebagai agen penurun kolesterol dalam tubuh. Bagaimana proses tangeritin ini
dalam menurunkan kolesterol dalam tubuh
Jawaban :
Tangeritin dapat mempengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh deangan cara :
Tangeritin adalah polymethoxylated flavon yang banyak ditemukan pada kulit jeruk.
Tangeritin dapat memperkuat dinding sel agar terlindung dari berbagai invasi, agen
penurun kolesterol dan mencegah penyakit parkinson.
Kolesterol adalah adalah lipid yang terdapat pada membran sel pada jaringan hewan , dan
ditransportasikan ke plasma darah pada hewan tersebut.
Tangeritin sebagai salah satu flavonoid bekerja sebagai agen penurun kolesterol dengan
cara menghambat enzim ACAT atau sebagai inhibotor enzim ACAT, dimana enzim ini
berfungsi untuk esterifikasi kolesterol yang masuk ke dalam tubuh. Esterifikasi tersebut
terjadi di usus halus dan hati dimana kolesterol diubah menjadi kolesterol ester yang
nantinya akan diubah dalam bentuk kilomikron, VLDL, dan selanjutnya diedarkan ke
aliran darah.
Dengan dihambatnya enzim ini, maka jumlah kolesterol di dalam darah juga akan
semakin mengecil dan lebih banyak terjadi penyerapan di usus yang nantinya akan
diekskresikan. Sehingga kadar kolesterol di dalam tubuh menurun.
6. Menurut anda, apakah ada alkaloid yag bersifat selain basa, jika ada jelaskan dan
sebutkan contohnya.
Jawaban :
Ya ada...Memang kebanyakan alkaloid bersifat basa. Sifat tersebut tergantung
pada adanya pasangan elektron pada nitrogen.Jika gugus fungsional yang berdekatan
dengan nitrogen bersifat melepaskan elektron, sebagai contoh; gugus alkil, maka
ketersediaan elektron pada nitrogen naik dan senyawa lebih bersifat basa. Hingga
trietilamin lebih basa daripada dietilamin dan senyawa dietilamin lebih basa daripada
etilamin. Sebaliknya, bila gugus fungsional yang berdekatan bersifat menarik elektron
(contoh; gugus karbonil), maka ketersediaan pasangan elektron berkurang dan pengaruh
yang ditimbulkan alkaloid dapat bersifat netral atau bahkan sedikit asam. Contoh ;
senyawa yang mengandung gugus amida, yaitu kolkisin
7. Sebutkan kegunaan alkaloid bagi tumbuhan
Jawaban :
1. Seyawa racun yang melindungi tumbuhan dari serngga, hama dan penyakit
2. Senyawa cadangan untuk sumber nitrogen / elemen lain yang berguna bagi tumbuhan
3. Pengatur pertumbuhan atau sebagai basa mineral untuk mempertahankan
keseimbangan ion
8. Menurut anda kenapa isoflavon dapat menurunkan kolesterol dan sebagai zat anti
kanker dan apa keunggulan dari isoflavon jika dibandingkan dengan klasifikasi
flavonoid yang lain.
Jawabannya:
Salah satu contoh tanaman yang kaya akan senyawa isoflavon yaitu kedelai dimana:
Isoflavon merupakan faktor kunci dalam kedelai sehingga memiliki potensi memerangi
penyakit tertentu. Isoflavon kedelai dapat menurunkan resiko penyakit jantung dengan
membantu menurunkan kadar kolesterol darah.
Protein kedelai telah terbukti mempunyai efek menurunkan kolesterol, yang dipercaya
karena adanya isaoflavon di dalam protein tersebut. Studi epidemologi juga telah
membuktikan bahwa masyarakat yang secara teratur mengkonsumsi makanan dari
kedelai, memiliki kasus kanker payudara, kolon dan prostat yang lebih rendah. Isoflavon
kedelai juga terbukti, melalui penelitian in vitro dapat menghambat enzim tirosin kinase,
oleh karena itu dapat menghambat perkembangan sel-sel kanker dan angiogenesis. Hal
ini berarti suatu tumor tidak dapat membuat pembuluh darah baru, sehingga tidak dapat
tumbuh.
Bukti-bukti hasil penelitian juga menunjukkan bahwa suplementasi diet dengan protein
kedelai akan menurunkan kolesterol darah dan mengurangi penyakit kronis pada populasi
di Barat. Hal lain juga yang menonjol adalah penurunan kadar kolesterol oleh
suplementasi protein kedelai tersebut sama dengan yang disebabkan oleh obat-obat
penurun kolesterol yang diproduksi secara sintetik, serta jumlah protein kedelai yang
diperlukan cukup rendah.
Karena mengandung isoflavon yang terdiri atas genistein, daidzein dan glicitein, protein
kedelai juga dapat menurunkan resiko penyakit kardiovaskulas dengan cara mengikatkan
profile lemak darah. Khususnya, protein kedelai menyebabkan penurunan yang nyata
dalam kolesterol total. Kolesterol LDH dan trisliserida dan meningkatkan kolesterol
HDL. Karena estrogen telah terbukti menurunkan kolesterol LDL, peranan isoplavon
dapat diduga mirip estrogen (estrogen like), menghasilkan efek yang sama.
Jika dibandingkan dengan protein hewani, protein kedelai dapat menurunkan penyerapan
kolesterol dan asam empedu pada usus halus demi menginduksi peningkatan ekskresi
fekal asam empedu dan steroid. Hal ini mengakibatkan hati lebih banyak merubah
kolesterol dalam tubuh menjadi empedu, yang akibatnya dapat menurunkan kolesterol
dan meningkatkan aktivitas reseptor kolesterol LDL, yang mengakibatkan peningkatan
dalam laju penurunan kadar kolesterol.
Terdapat beberapa sebab lain yang menerangkan peranan protein kedelai dalam
menurunkan kolesterol. Misalnya, protein kedelai kaya akan asam amino glisin dan
orginin yang mempunyai kecenderungan dapat menurunkan asam insulin darah yang
diikuti dengan penurunan sintesa kolesterol. Dilain pihak protein hewani, mempunyai
kendungan lisin yang tinggi, yang cenderung untuk meningkatkan insulin darah, dan
mendorong sintesis kolesterol. Rasio yang tinggi antara arginin terhadap lisin dalm
protein kedelai akan membuat kadar kolesterol darah hanya sedikit terpengaruh oleh
protein kedelai. Arginin akan menahan efek peningkatan kolesterol oleh lisin.
Jenis protein terbesar dalam kedelai adalah duajenis glabulin yang diberi nama 115 dan
75. Kedua jenis glabulin tersebut, terutama 75, telah terbukti dapat menstimulir tingginya
afinitas reseptor kolesterol LDL dalam hati manusia, yang akan menyebabkan penurunan
kolesterol darah.
keunggulan dari isoflavon jika dibandingkan dengan klasifikasi flavonoid yang lain:
Dari sejumlah senyawa flavonoida dan isoflavonoida yang banyak disebut-sebut
berpotensi sebagai antitumor/antikanker adalah genestein yang merupakan isoflavon aglikon
(bebas). Potensi tersebut antara lain menghambat perkembangan sel kanker payudara
(Lamastiniere dkk., 1997) dan sel kanker hati (Hendrich, dkk., 1997). Penghambatan sel kanker
oleh senyawa flavon/isoflavon ini terjadi khususnya pada fase promosi (Fujiki dkk., 1986).
Genestein yang merupakan salah satu komponen isoflavon tersebut juga terdapat pada kedelai
dan tempe. Penghambatan sel kanker oleh genestein ini diterangkan oleh Peterson dkk., (1997)
melalui mekanisma sebagai berikut:
Penghambatan pembelahan/proliferasi sel (baik sel normal, sel yang terinduksi oleh
faktor pertumbuhan sitokinin, maupun sel kanker payudara yang terinduski dengan nonil-
fenol atau bi-fenol A) yang diakibatkan oleh penghambatan pembentukan membran sel,
khususnya penghambatan pembentukan protein yang mengandung tirosin.
Penghambatan aktivitas enzim DNA isomerase II
Penghambatan regulasi siklus sel
Sifat antioksidan dan anti-angiogenik yang disebabkan oleh sifat reaktif terhadap
senyawa radikal bebas
Sifat mutagenik pada gen endoglin (gen transforman faktor pertumbuhan betha atau
TGFß). Mekanisme ini dapat berlangsung apabila konsentrasi genestein lebih besar dari 5
µM.
Gambaran umum menunjukkan bahwa yang isoflavon berfungsi sebagai antikanker adalah suatu
realita bahwa di negara-negara ASEAN dan Jepang di mana konsumsi kedelai relatif tinggi
dibandingkan dengan negara lain, misalnya Amerika dan Australia, penyakit kranker payudara,
kanker prostat, dan uterus lebih rendah.
9. Apa yang akan dihasilkan dari modifikasi flavonoid
Jawaban :
a. Penambahan atau pengurangan hidroksilasi
b. Metilasi gugus hidroksi inti flavonoid
c. Isoprenilasi gugus hidroksi/ inti flavonoid
d. Metilenasi gugus orto-hidroksi
e. Dimerisasi (pembentukan)biflavonoid
f. Pembentukan bisulfit
g. Glikosilasi gugus hidroksi (pembentukan flavonoid c-glokosida
10. Selain tersedia di alam, flavon juga dapat disintesis di laboratorium. Jelaskan
metode apa yang digunakan untuk mensintesis flavon tersebut.
Jawab:
a) Reaksi Allan-Robinson
Pada reaksi ini melibatkan o-hydroxyyaryl ketones dengan anhydrida aromatik untuk
menghasilkan flavon (atau isoflavon).
b) Sintesa Auwers
Serial reaksi senyawa organik dilakukan untuk membentuk flavonol dari coumarone.
Reaksi ini pertama kali dilaporkan oleh Karl von Auwers pada 1908. Langkah pertama
dari prosedur ini adalah aldol kondensasi antara benzaldehyda dengan 3-oxypentanone
yang dikatalisa oleh asam untuk membentuk o-hidroxychalcone.
Brominasi gugus alkena memberikan dibromo intermediet yang selanjutnya ditata
menjadi flavonol oleh potassium hydroxida.
c) Reaksi Algar-Flynn-Oyamada
Reaksi ini melibatkan peroksida yang mampu melakukan siklisasi oksidatif terhadap
chalcone untuk membentuk flavonol.
11. Jelaskan 2 cara yang dapat dilakukan untuk uji keberadaan flavonoid
Jawaban
Uji kualitatif flavonoid
• cara identifikasi warna menggunakan pereaksi warna HCL pekat. Ekstrak sebanyak 2 mlditambahkan 0,1 gram serbuk magnesium dan 10 tetes asam klorida pekat, jika terjadi warnamerah jingga sampai merah ungu menunjukkan adanya flavonoid
uji kuantitatif flavonoid
• Dalam Erlenmeyer 10 gram serbuk sampel diekstrak dengan 100 mL metanol-air 80% pada suhu ruang selama 24 jam. Kemudian seluruh larutan disaring dan dipindahkan ke dalam krusibel. Lalu diuapkan hingga kering di atas penangas air kemudian ditimbang beratnya.
12. Jelaskan 4 cara uji adanya alkaloid
Jawaban :
Dengan uji meyer. Pada hasil positif menunjukkan warna yang keruh
Dengan uji wegner. Pada hasil positif menunjukkan warna merah kecoklatan
Dengan uji KLT. Pada uji ini digunakan penampak noda dragendorf yg menunjukkan
warna jingga
Tahap percobaan :
Ekstrak ditambah HCl 2N sebanyak 5 ml lalu panaskan selama 2-3 menit
Dinginkan dan tambahkan 0,3gram NaCl lalu aduk dan saring.
Tambahkan dengan HCl 2N kembali sebanyak 5ml, kocok.
Tambahkan NH4OH pekat ad basa
Tambahkan kloroform 5 ml, kocok.
Ambil bagian kloroform (lapisan bawah) lalu uapkan
Totolkan dengan pipa kapiler.
masukkan dalam chamber dengan fase gerak etil asetat : methanol : air = 6 : 4 : 2
Lalu semprot dengan penampak noda dragendor
13. Aku adalah golongan senyawa flavonoid. Ciri khas senyawaku adalah :
Lebih spesifik, senyawaku disebut flavonol
Senyawaku mempunyai pengaruh positif untuk mengobati dan mencegah
penyakit jantug, alergi, katarak dan asma
Senyawaku dapat membentuk aglycon dan dapat menghambat transportasi
auxin
Senyawaku banyak dijumpai pada jeruk dan anggur merah
Apakah aku ? gambarkan struktur tubuhku ya !
Jawaban :Quercetin
14. Jelaskan 2 metode yang paling banyak digunakan untuk menyeleksi tanaman yang
mengandung alkaloid ( Prosedur Wall dan Prosedur Kiang-Douglas )
Jawaban :
Dua metode yang paling banyak digunakan untuk menyeleksi tanaman yang mengandung
alkaloid. Yaitu:
Prosedur Wall, meliputi ekstraksi sekitar 20 gr bahan tanaman kering yang direfluks
dengan 80% etanol. Setelah dingin disaring, residu dicuci dengan 80$ etanol dan kumpulan
filtrat diuapkan. Residu yang tertinggal dilarutkan dalam air, disaring, diasamkan dengan
HCl 1% dan alkaloid diendapkan baik dengan pereaksi meyer atau dengan siklotungstat.
Bila hasil tes positif, maka konfirmasi tes dilakukan dengan cara larutan yang bersifat asam
dibasakan, alkaloid diekstrak kembali ke dalam larutan asam. Jika larutan asam ini
menghasilkan endapan dengan pereaksi tersebut di atas, ini berarti tanaman mengandung
alkaloid. Fasa basa berair juga harus diteliti untuk menentukan adanya alkaloid quartener.
Prosedur Kiang-Douglas agak berbeda terhadap garam alkaloid yang terdapat dalam
tanaman (lazimnya sitrat, tartrat atau laktat). Bahan tanaman kering pertama-tama diubah
menjadi basa bebas dengan larutan encer amonia. Hasil yang diperoleh kemudian diekstrak
dengan kloroform, ekstrak dipekatkan dan alkaloid diubah menjadi hidrokloridanya dengan
cara menambahkan asam klorida 2 N. Filtrat larutan berair kemudian diuji terhadap
alkaloidnya dengan menambah pereaksi mayer,Dragendorff atau Bauchardat. Perkiraan
kandungan alkaloid yang potensial dapat diperoleh dengan menggunakan larutan encer
standar alkaloid khusus seperti brusin.
15. Mengapa senyawa alkaloid lebih banyak terdapat pada Angiospermae tidak pada
Gymnospermae.
Jawaban Karena tumbuhan Angiospermae memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh
daun buah, mempunyai bunga sejati, umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak,
liana dan herba. Tanaman jenis ini memiliki cambium,yang di mana cambium tersebut
diperkuat dengan kehadiran senyawa alkaloid,sedangkan tidk pd Gymnos. Alkaloid pada
tumbuhan angios berfungsi sebagai racun dalam menahan musuh ynag hendak
memangsa-nya,yang disebabkan pengaruh keindahan yang dimiliki oleh bunganya.
(kebanyakan alkaloid bersifat beracun).
16. Senyawa alkaloid ini berpotensi menyebabkan kematian. Senyawa ini dapat
disintesis dari tropine dan tropic acid. Berikut spectrum IR ( Mr X adalah 289 )
Elusidasi spectrum IR tersebut dan jelaskan proses sintesis senyawa tersebut
Jawaban :
Senyawa alkaloid yang disintesis dari tropin dan tropic acid kemungkinan adalah
ATROPIN.
Hal ini dapat ditegaskan dengan analisis menggunakan IR. Hasil eludasi dengan FT-IR:
Berikut adalah rumus bangun atau struktur dari atropine:
3750-3000, regang OH atau NH, namun karena bentuk peak nya seperti ini maka kemungkinan adalah NH tersier
3300-2900, Regang CH untuk C=CH, H-aromatik, CΞCH.
Pada senyawa atropine memang ada gugus aromatik
1700 (1900-1650).Regang C=O, untuk asam, aldehida, keton, amida, ester dan anhidrida.Pada senyawa atropine terdapat gugus ester
1675-1500Regang C=C, pada alifatik dan aromatic, C=N-
1400-1000C-O or C-N
1000, Lentur CH pada C=C-H, Aromatik-H
Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh MR yang diketahui yaitu 289, sesuai dengan MR
atropine.
Atropine disintesis dari senyawa tropin dan asam tropic dengan reaksi esterifikasi fischer.
Berikut adalah beberapa tahapan sintesis dari atropine:
Asam tropic pada dasarnya disintesis dari asetopenon.
Asam tropic juga dapat diperoleh dari penilasetat dengan menggunakan reagent Grignard dan
formaldehid
Tropin diperoleh dengan:
Atropine:
17. Untuk membentuk suatu flavanol dari coumarone dan chalcone digunakan masing-
masing Sintesis Auwers dan Reaksi Algar-Flynn-Oyamada. Jelaskan mekanisme
reaksinya dan prediksikan diantara kedua proses tersebut yang mana yanga kan
menghasilkan flavanol dengan % lebih banyak???
a. Sintesis auwers
Proses pertama pada reaksi tersebut adalah reaksi kondensasi aldol yang dikatalis
oleh asam dan mereaksikan benzaldehida dan suatu 3-oxypentanone dan menghasilkan
satu o-hydroxychalcone. Brominasi kelompok alken menghasilkan suatu dibromo yang
kemudian mengalami reaksi rearrangement menjadi suatu flavonol oleh reaksi dengan
hidroksida kalium.
kalium.
a. Reaksi Algar-Flynn-Oyamada
Berikut mekanismenya:
Kemungkinan yang akan menghasilkan produk lebih banyak adalah sintesis auwers.
STEROID DAN TERPENOID
1. Aku merupakan bagian dari steroid dengan 23 rantai samping dan 17β berupa
cincin lakton alpha 1β anggota 5. Apakah aku ? buatkan strukturku.
Struktur karatenoid
2. Isolasi sitronellal dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara fisika dan kimia.
Jelaskan isolasi sitronellal dengan cara fisika dan gambarkan struktur sitronellal.
Jawaban
Isolasi sitronellal dengan cara destilasi fraksinasi , dengan pengurangan tekanan
3. Jelaskan sistematika penetapan struktur monoterpenoida dari awal
Jawaban
Penetapan struktur monoterpenoida mengikuti suatu sistematika tertentu yang
dimulai dengan penetapan jenis kerangka karbon. Jenis kerangka karbon Suatu
monoterpen monosiklik antara lain dapat ditetapkan oleh rekasi dehidrogenasi menjasi
suatu senyawa aromatik (aromatisasi). Penetapan struktur selanjutnya ialah menetukan
letak atau posisi gugus fungsi dari senyawa yang bersangkutan didalam kerangka karbon
tersebut. Posisi gugus fungsi dapat diketahui berdasarkan penguraian oksidatif. Cara laing
aialah mengubah senyawa yang bersangkutan oleh reaksi-reaksi tertentu menjadi
senyawa lain yang telah diketaui strukturnya. Dengan kata lain, saling mengaitkan gugus
fungsi senyawa yang bersangkutan dengan gugus fungsi senyawa lain yang mempunyai
kerangka karbon yang sama. Pembuktian struktur suatu senyawa akhirnya didukung oleh
sintesa senyawa yang bersangkutan dari suatu senyawa yang diketahui strukturnya.
4. Klasifikasi terpenoid ditentukan dari unit isoprene atau uit C-5 penyusun senyawa
tersebut. Secara umum biosintesa dari terpenoid berdasarkan 3 reaksi dasar,
sebutkan apa saja reaksi tersebut.
Jawaban
a. Pembentukan isopren aktif berasal dari asam asetat melalui asam mevalonat
b. Pengganbungan kepala dan ekor dua unit isopren akan membentuk mono-, seskui-,
di-, sester- dan poli-terpenoid
c. Penggabungan ekor dan ekor dari unit C-15 atau C-20 menghasilkan triterpenoid dan
steroid
5. Kolesterol merupakan steroid yang banyak di tubuh manusia. Gambarkan struktur
hasil sintesa kolesterol yang mampu mengemulsi asam lemak dan minyak.
Jawaban
Garam empedu merupakan hasil sintesa kolestrol dan disimpan dalam bladder,
peran senyawa ini adalah untuk mengemulsikan asam lemak dan minyak sehingga
memperluas permukaan lipida yang akan dibongkar secara enzimatik. Struktur molekul
garam empedu:
6. Apa fungsi steroid bagi tubuh manusia serta apa efek samping jika
mengonsumsinya.
Jawaban !
Steroid merupakan obat ampuh dalam mengatasi peradangan dan meredakan
nyeri, selain itu steroid yang langsung bekarja pada kimiawi otak juga bermanfaat untuk
meningkatkan mood. Seseorang yang tidak mengalami peradangan tetapi mengkonsumsi
steroid dapat merasa nyaman dalam waktu yang relatif cepat.Tetapi penggunaan steroid
sebagai pereda nyeri dan meningkatkan mood juga mempunyai efek samping yang
kadang-kadang justru membahayakan.Efek samping yang ditimbulkan akibat penggunaan
steroid antara lain:- Steroid dapat menekan fungsi kekebalan tubuh dan meningkatkan
resiko infeksi.- Saat diminum, steroid dapat menyebabkan gastritis atau mag- Steroid
dapat menghentikan suplai darah pada sendi terutama di paha dan menyebabkan rasa
nyeri degeneratif yang disebut avascular necrosis.- Steroid dapat mengurangi massa
tulang dan meningkatkan risiko patah tulang dalam penggunaan jangka panjang. Steroid
dapat menyebabkan kemampuan tubuh untuk merespon emosi dan rasa sakit fisik
berkurang. Kebanyakan mengkonsumsi steroid bakal melepas lemak dan cairan
ditubuhnya meskipun sudah menghentikan konsumsi steroid.
Secara rinci beberapa fungsi steroid adalah sebagai berikut :
* meningkatkan laju perpanjangan sel tumbuhan
* menghambat penuaan daun (senescence)
* mengakibatkan lengkuk pada daun rumput-rumputan
* menghambat proses gugurnya daun
* menghambat pertumbuhan akar tumbuhan
* meningkatkan resistensi pucuk tumbuhan kepada stress lingkungan
* menstimulasi perpanjangan sel di pucuk tumbuhan
* merangsang pertumbuhan pucuk tumbuhan
* merangsang diferensiasi xylem tumbuhan
* menghambat pertumbuhan pucuk pada saat kahat udara dan endogenus karbohidrat
7. Gambar dan jelaskan mekanisme reaksi pembentukan limonene dari geranil piro
fosfat
Jawaban:
tahapan reaksi:
• putusnya OPP (dengan bantuan adanya basa)
• terjadinya siklisasi neryl carbokation
• hilangnya proton (H+)
• terbentuknya limonen
8. Dibawah ini adalah beberapa contoh dari senyawa steroid , gambarkan
strukturnya.
a. ∆4 – androstena – 3 – on – 17β ol
b. ∆4 – pregnana – 3,20 – dion
Jawaban
a. Δ4-androstena-3-on-17β ol
b. Δ4-pregnana-3,20-dion
9. Buatlah mekanisme siklisasi dari sitronellal menjadi isopulegol asetat
10. Mengapa a-sitosterol dapat menurunkan level kolesterol dalam darah
Struktur β-sitosterol ( termasuk golongan pitosterol) mirip dengan kolesterol, tetapi buruk
diserap. Karena sifat-sifat ini, pitosterol berfungsi sebagai penghambat kolesterol dengan
mengurangi penyerapan kolesterol dari makanan dan re-penyerapan kolesterol dari usus.
fitosterol mempunyai afinitas yang lebih besar pada misel usus dibandingkan kolesterol.
Oleh karena itu fitosterol dapat dengan mudah menggantikan kolesterol dalam misel
sehingga mereduksi absorpsi kolesterol yang akhirnya mengarah ke tingkat yang lebih
rendah dari lemak darah. β sitosterol juga menurunkan kolesterol dengan cara
menghambat aktifitas enzim HMG-CoA reduktase yang merupakan enzim kunci dalam
sintesis kolesterol.
STRUKTUR KOLESTEROL
Struktur β-sitosterol
11. Sebut dan jelaskan uji kimia yang dapat dilakukan untuk mengetahui adanya
triterpenoid dalam bagian tumbuhan beserta uji yang digunakan untuk mengetahui
adanya keaktifan biologis dari ekstrak tanaman yang mengandung triterpenoid
Jawaban !
Untuk mengetahui adanya kandungan triterpenoiddalam bagian tumbuhan yang
digunakan uji Lieberman Burchard adalah :
Uji positif pada reaksi Lieberman –burchard yang ditandai dengan terjadinya
perubahan warna :
- Sebanyak 4 gram sampel segar digerus dalam lumping porselin dan dilarutkan
dalam kloroform sebanyak 10 mL.
- Filtrate yang dihasilkan dipindahkan kedalam plat tetes dan dibiarkan sampai
menguap pelarutnya
- Kemudian dalam plat tetes, ditambahkan pereaksi Lieberman-Burchard ( 1 tetes
asam sulfat pekat dan 3 tetes asam asetat anhidrat )
- Uji dengan tanda positif diketahui dengan timbulnya warna merah, ungu
- Untuk mengetahui keaktifan biologis dari ekstrak tanaman yang mengandung
senyawa triterpenoid, dilakukan dengan uji Brine-Shrimp, contoh : pada hewan
Arthemia Salina leach.
Berikut adalah penjelasannya dari langkah kerja :
Untuk keperluan bioassay, maka bagian tanaman yang banyak mengandung
triterpenoid diekstrak dengan methanol. Ekstrak yang diperoleh diuapkan
pelarutnya sehingga diperolehekstrak kental yang siap untuk di bioassay.
12. Telah diketahui bersama, bahwa golongan terpenoid adalah metabolit sekunder,
namun kenyatannya, terpenoid juga ada yang bersifat metabolit primer, sebutkan
golongan terpenoid yang bersifat metabolit primer, sebutkan golongan terpenoid
yang bersifat metabolit primer.
Jawaban
Golongan terpenoid yang merupakan metabolit primer yaitu :
Karetenoid ,giberelin,sterol : modulasi pertumbuhan sel,perpanjagan tanaman
harverstasion ringan,protopprotection,permeabilitas membrane,control fluiditas.
Ketentuannya menjadi primer dan skunder adalah kadarnya dalam taman tersebut,karena
ada beberapa jenis tanaman yang mengharuskan dirinya memiliki kadar metabolit
tersebut dalam kadar yang sangat banyak .
13. Jelaskan tahap-tahap reaksi dan mekanisme biosintesa terpenoid
Jawaban
1. Pembentukan isopren aktif berasal dari asam asetat melalui asam mevalonat
2. Pengganbungan kepala dan ekor dua unit isopren akan membentuk mono-, seskui-, di-,
sester- dan poli-terpenoid
3. Penggabungan ekor dan ekor dari unit C-15 atau C-20 menghasilkan triterpenoid dan
steroid
Mekanisme dari tahap-tahap reaksi biosintesa terpenoid adalah asam asetat
setelah diaktifkan oleh koenzim A melakukan kondensasi jenis Claisen menghasilkan
asam asetoasetat. Senyawa yang dihasilkan ini dengan asetil koenzim A melakukan
kondensasi jenis aldol menghasilkan rantai karbon bercabang sebagaimana ditemukan
pada asam mevalinat. reaksi-reaksi berikutnya adalah fosforilasi, eliminasi asam fosfat
dan dekarboksilasi menghasilkan Isopentenil pirofosfat (IPP) yang selanjutnya
berisomerisasi menjadi Dimetil alil pirofosfat (DMAPP) oleh enzim isomerase. IPP
sebagai unit isopren aktif bergabung secara kepala ke ekor dengan DMAPP dan
penggabungan ini merupakan langkah pertama dari polimerisasi isopren untuk
menghasilkan terpenoid. Penggabungan ini terjadi karena serangan elektron dari ikatan
rangkap IPP terhhadap atom karbon dari DMAPP yang kekurangan elektron diikuti oleh
penyingkiran ion pirofosfat yang menghasilkan Geranil pirofosfat (GPP) yaitu senyawa
antara bagi semua senyawa monoterpenoid. Penggabungan selanjutnya antara satu unit
IPP dan GPP dengan mekanisme yang sama menghasilkan Farnesil pirofosfat (FPP) yang
merupakan senyawa antara bagi semua senyawa seskuiterpenoid. senyawa diterpenoid
diturunkan dari Geranil-Geranil Pirofosffat (GGPP) yang berasal dari kondensasi antara
satu unit IPP dan GPP dengan mekanisme yang sama. Mekanisme biosintesa senyawa
terpenoid adalah sebagai berikut :
14. Jelaskan tahap-tahap reaksi dan mekanisme biosintesa steroid
Jawaban
Tahap- tahap awal dari biosintesa steroid adalah sama bagi semua steroid alam
yaitu pengubahan asam asetat melalui asam mevalonat dan skualen (suatu triterpenoid)
menjadi lanosterol dan sikloartenol. Percobaan-percobaan menunjukkan bahwa skualen
terbentuk dari dua molekul farnesil pirofosfat yang bergabung secara ekor-ekor yang
segera diubah menjadi 2,3-epoksiskualen. selanjutnya lanosterol terbentuk oleh
kecenderungan 2,3-epoksiskualen yang mengandung lima ikatan rangkap untuk
melakukan siklisasi ganda. Siklisasi ini diawali oleh protonasi guigus epoksi dan diikuti
oleh pembukaan lingkar epoksida. Kolesterol terbentuk dari lanosterol setelah terjadi
penyingkiran tiga gugus metil dari molekul lanosterol yakni dua dari atom karbon C-4
dan satu dari C-14. Penyingkiran ketiga gugus metil ini berlangsung secara bertahap,
mulai dari gugus metil pada C-14 dan selanjutnya dari C-4. Kedua gugus metil pada
kedua C-4 disingkirkan sebagai karbon dioksida, setelah keduanya mengalami oksidasi
menjadi gugus karboksilat. sedangkan gugus metil pada C-14 disingkirkan sebagai asam
format setelah gugus metil itu mengalami oksidasi menjadi gugus aldehid. Percobaan
dengan jaringan hati hewan, emnggunakan 2,3 epoksiskualen yang diberi tanda dengan
isotop 180 menunjukkan bahwa isotop 180 itu digunakan untuk pembuatan lanosterol
menghasilkan (180)- lanosterol radioaktif. Hasil percobaan ini membuktikan bahwa 2,3-
epoksiskualen terlibat sebagai senyawa antara dalam biosintesa steroida. Molekul
kolestrol terdiri atas tiga lingkar enam yang tersusun seperti fenantren dan terlebur dalam
suatu lingkar lima. Hidrokarbon tetrasiklik jenuh yang mempunyai sistem lingkar
demikian dan terdiri dari 17 atom karbon sering ditemukan pada banyak senyawa yang
tergolong senyawa bahan alam yang disebut stroida.
15. Apakah senyawa-senyawa berikut dapat dikelompokkan berdasarkan
kemataksonomi ? termasuk golongan senyawa apa dan berikan alasannya
Jawaban
Pada prinsipnya, Kemotaksonomi merupakan kegiatan mengklasifikasikan,
mencirikan serta memberi nama organisme berdasarkan kandungan kimia yang dimiliki.
Tujuannya untuk mengetahui hubungan kekerabatan antar organisme berdasarkan
senyawa kimianya. Sedangkan Filogenetik merupakan pengklasifikasian makhluk hidup
berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan antara takson yang satu dengan yang lainnya.
Selain mencerminkan persamaan dan perbedaan sifat morfologi dan anatomi maupun
fisiologinya, sistem ini pun menjelaskan mengapa makhluk hidup semuanya memiliki
kesamaan molekul dan bio kimia, tetapi berbeda-beda dalam bentuk susunan dan
fungsinya pada setiap makhluk hidup.
a. Senyawa (1)
Berdasarkan pendekatan kemotaksonomi, maka senyawa di atas termasuk ke dalam
kelompok Terpenoid dengan tipe Seskuiterpenoid, karena memiliki jumlah unit
isoprene sebanyak 3 dan jumlah karbon 15.
b. Senyawa (2)
Berdasarkan pendekatan kemotaksonomi, maka senyawa di atas termasuk ke dalam
kelompok Terpenoid dengan tipe Seskuiterpenoid, karena memiliki jumlah unit
isoprene sebanyak 3 dan jumlah karbon 15.
16. Penggolongan sterol berdasarkan jenis rotasinya :
a. Gambarkan struktur sterol yang rotasi jenisnya < -900
b. Gambar struktur sterol yang jenis rotasinya antara +100 - +300
Jawaban
Jawaban :
a. Ergosterol
b. Stigmasterol
17. suatu zat organic berupa cairan encer seperti minyak, akan tetapi ia bukan minyak,
karena tidak mengandung asam lemak atau gugusan COOH, berwarna semu
kuning atau putih bening serta berbau khas. Samapai saat ini belum bisa dibuat
secara sintesis. Apabila mengalami reaksi siklilisasi bisa menghasilkan sikloartenol
(pada tumbuhan) dan lanosterol (pd hewan). Senyawa apakah zat organic tersebut?
Serta jelaskan proses siklilisasinya !!!!
JAWAB:
zat organic tersebut adalah squalene yang merupakan precursor dari senyawa
senyawa steroid, berikut strukturnya:
Reaksi siklilisasi squalene pada hewan (lanosterol)
Reaksi siklilisasi squalene pada hewan (sikloaretenol)