bahan ajar lengkap1
TRANSCRIPT
BAB I
Standar
KompetensiKompetensi Dasar Indikator
1. memahami
dasar dan
tujuan aqidah
Islam
1.1. Menjelaskan dasar dan
tujuan aqidah Islam
1.1.1. menjelaskan pengertian aqidah
menurut bahasa dan istilah
1.1.2. menjelaskan dasar-dasar hukum
aqidah Islamto
1.1.3. menjelaskan tujuan mempelajari
aqidah Islam
1.2. menunjukkan dalil tentang
dasar dan tujuan aqidah
Islam
121. menunjukkan dalil yang berkaitan
dengan dasar aqidah Islam
122. menunjukkan dalil yang berkaitan
dengan tujuan aqidah Islam
1.3. menjelaskan manfaat
mempelajari aqidah Islam
131. menjelaskan manfaat mempelajari
aqidah Islam
1.4. menampilkan perilaku
yang mcerminkan aqidah
Islam
141. menunjukkan sikap atau perilaku
yang mencerminkan aqidah Islam dalam
kehidupan sehari-hari
1.5. menjelaskan hubungan,
Iman, Islam, dan Ihsan
1.5.1. menjelaskan pengertian Iman
menurut bahasa dan istilah
1.5.2. menjelaskan pengertian Islam
secara bahasa dan istilah
1.5.3. menjelaskan pengertian ihsan
menurut bahasadan istilah
1.5.4. menunjukkan kriteria Iman
1.5.5. menunjukkan kriteria Ihsan
1.5.6. menjelaskan perbedaan antara
Iman, Islam, dan Ihsan
ivI| P a g eAqidah Ahklak
1.5.7. .menjelaskan hubungan antara
Iman, Islam dan Ihsan.
1.6. menunjukkan dalil tentang
Iman, Islam dan Ihsan
1.6.1. menujukkan dalil yang berkaitan
dengan Iman
1.6.2. menunjukkan dalil yang berkaitan
dengan Iman
1.6.3. .menunjukkan dalil yang
berkaitan dengan Ihsan
ivI| P a g eAqidah Ahklak
BAB I
MEMAHAMI DASAR DAN TUJUAN AQIDAH ISLAM
A. Pengertian Aqidah Islam
Kata aqidah berasal dari bahasa arab, yaitu عقدة – يعقد – عقد – وعقيدة
Yang artinya : Suatu ikatan/janji para ulama ilmu tauhid memberikan defenisi
aqidah islam sebagai berikut :
والضمير – القلب – عليه عقد ما
Artinya : Satu yang terikat kepada hati nurani
Didalam Al-quran, kata aqidah sering disebutkan dalam berbaai peristwa
yang menyebabkan ayat tersebut diturunkan. Contoh dalam surat Al-maaidah ayat
1 berikut:
Artinya : Hai orang-orang yang beriman penuhilah aqad-aqad itu.
Kata uqud pada ayat tersebut dapat diartikan sebagai janji. Maksudnya
suatu aqad/janji seorang hamba kepada tuhannya tentang kesaksian diri sang
hamba yang mengakui “Tiada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan
Allah” jadi aqidah dapat pula disebut sebagai suatu perjanjian antara manusia dan
tuhannya.
Para ulama islam merumuskan pengertian/defenisi aqidah islam menurut
istilah sebagai pokok-pkok kepercayaan yang harus diyakini kebenarannya oleh
setiap muslim dan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Bersumber dari wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW, kemudian diajarkan kepada umatnya.
Maksudnya aqidah Islam bukan rekayasa perasaan dan pemikiran manusia,
melainkan suatu ajaran langsung dari Allah. Sebagaimana firman Allah SWT
berikut :
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Artinya : Dan tiadalah yang diucapkan itu Al-Quran menurut kemuliaan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya) (QS. An Najm : 3-4)
2)Tidak berbeda/menyimpang dengan aqidah yang diajarkan oleh para
Nabi/Rasul terdahulu.
Para Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muhammad SAW, mereka
mengajarkan aqidah yang sama dengan aqidah Islam yang diajarkan Nabi
muhammad kepada umatnya. Sumber ajaran mereka sama, yaitu wahyu yang
diturunkan allah SWT, kepada mereka. Jadi isi ajaran (aqidah) yang
disampaikan oleh para Nabi dan Rasul sejak Nabi Adam A.S sampai dengan
Nabi Muhammad SAW juga sama, yakni ajaran Tauhidullah (Islam). Diantara
mereka tidak ada perbedaan dalam menyampaikan dan mengajarkan aqidah
kepada umatnya masing-masing seperti firman Allah SWT.
artinya : “Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah kami
wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, Isa, yaitu : Tegakkanlah agama dan kamu janganlah terpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru kepadanya, Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendakinya, dan memberi petunjuk kepada (agama)nya orang-orang yang kembali (kepada-Nya) (QS. Asy Syura : 13)
3 (Meluruskan aqidah-aqidah yang telah diselewengkan
Maksudnya aqidah Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW
bukan aqidah yang baru/merubah aqidah yang telah diajarkan oleh para Nabi dan
Rasul sebelumnya.
Allah membantah pernyataan orang-orang yahudi, sebagaimana dijelaskan
dalam firman-Nya.
Artinya : “Dan mereka mengikuti apa yang dibawa oleh syetan pada masa
kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu
ivI| P a g eAqidah Ahklak
mengajarkan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengajarkan sihir), hanya syetan-syetan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat dinegeri Bagil, yaitu Harut dan Marut” (QS. Al Baqarah : 102)
Selain itu, orang Yahudi dan Nasr!ani juga melakukan penyelewengan
aqidah. Sebagaiman ditegaskan dalam surat An Nisa : 157:
Artinya : “Dan karena ucapan mereka : sesungguhnya kami telah membunuh Al
Masih, Isa Putera Maryam, Rasul Allah ; padahal mereka tidak membunuhnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-rang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tantang yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka. Mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa”.
B. Dasar - dasar Aqidah Islam
Yang menjadi Dasar Aqidah Islam adalah :
1. Al Qur’an
Adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW melalui Malaikat Jibril jika dibaca menjadi ibadah. Manusia
mengikuti petunjuk Al Quran berarti mempunyai Aqidah yang benar,
sebaliknya apabila tidak mengikuti Al Qur’an berarti beraqidah yang
salah. Firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 185 :
18
5.
Artinya: Bulan Ramadhan bulan yang didalamnya diturunkan Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang haq dan yang bathil.
2. Hadis
Hadis dijadikan sebagai dasar hukum kedua dengan beberapa alasan
ivI| P a g eAqidah Ahklak
a. Segala yang diucapkan Rasullulah SAW berdasarkan petunjuk wahyu
dari Allah SWT. Firman Allah dalam surat Al Haqqah ayat 44-46
artinya : seandainya dia (Muhammad) mengada-ngadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanan. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.
. Manusia sebagai pengikut Nabi wajib diikuti perintahnya, menghentikan
larangannya. Q. S Al Hasyar ayat 7 :
Artin ya : Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia, dan
apabila dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.
c. Banyak hadis yang menjelaskan maksud Alqur an yang masih bersifat
umum ebagaimana firman Allah dalam surat annisa` ayat 36
Artinya : Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.
Tujuan dari aqidah Islam adalah :
1. Untuk mengetahui petunjuk hidup yang benar dan dapat membedakan
mana yang banar dan mana yang salah sehingga hidupnya diridhoi
Allah sebagaimana firman Allah surat Al Baqarah ayat 185 yang
berbunyi :
Artinya : Bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan Al Quran
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang bathil.
ivI| P a g eAqidah Ahklak
2. Untuk menghindarkan diri dari pengaruh kehidupan yang sesat atau
jauh dari petunjuk hidup yang benar.
Firman Allah surat Al Anam 153 yang berbunyi :
Artinya : Dan bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah jalanku yang
lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalannya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa.
3. untuk lebih memperkuat keyakinan dan mempertebal kepercayaan atas
kebenaran ajaran Islam sehingga tidak ada keragu-raguan dalam hati
sebagaimana firman Allah dalamsurat Al-baqarah ayat 2
4. untuk menuntun dan mengembangkan dasar ketuhanan yang ada sejak
lahir
5. untuk menjaga diri dari kemusyrikan
6. untuk lebih memupuk ketebalan Iman dengan mencintai Allah dan
Rasulnya.
c. Dalil-dalil Naqli Tentang Aqidah Islam
Al Quran dan Hadits merupakan sumber utama dalil naqli dan keduanya
merupakan dasar aqidah islam. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
الله كتاب بهما تمسكتم ن إ ما أبدا تضلوا لن أمرين فيكم تركت
الحاكم ( ) رواه الله رسول وسنة
Artinya : “Telah kutinggalkan kepadamu dua pedoman. Jika kamu tetap berpegang kepada keduanya, kamu takkan tersesat selama-lamnya, yakni kitab Allah (Al-Quran) dan sunnah Rasulullah (Al Hadits)
Firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 285.
2
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Artinya: Rasul Telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."
1. Firman Allah SWT dalam surat Al Hajj : 7
Artinya : Dan Sesungguhnya hari kiamat itu Pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.
D. Manfaat Mempelajari Aqidah Islam
a) Dapat memperoleh petunjuk hidup yang benar, sesuai kehendak Allah
yang telah mencipta alam semesta termasuk diri kita sendiri
b) Selamat dari pengaruh kepercayaan lain yang hanya akan membawa
kerusakan dan hidup yang jauh dari kebenaran
c) Memperoleh ketenangan hidup yang hakiki karena mempunyai hubungan
batin yang dekat dengan Allah
d) Tidak mudah terpengaruh kemewahan hidup di dunia karena kehidupan
yang hakiki adalah kehidupan di akhirat kelak
e) Mendapat jaminan surga dan selamat dari neraka.
E. Perilaku Yang Sesuai Dengan Nilai-Nilai Aqidah Islam
perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai aqidah Islam adalah :
a) Beribadah kepada Allah dengan hati yang ikhlas tampa perasaan
terpaksa dan terbebani
b) Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memurnikan niat dalam
beribadah hanya kepada Allah. Firman Allah sebagai berikut :
ivI| P a g eAqidah Ahklak
c) Berusaha menghindarkan diri dari segala bentuk kemusyrikan baik
dealam beribadah maupun dalam perbuatan lain. Sebagaimana firman
Allah.
d) Tridak mempercayai adanya makhluk ghaib yang dapat mengatur atau
mempengaruhi nasib manusia karena hal itu termasuk syirik
e) Berusaha untuk dapat meningkatkan ketaatan kepada Allah.
F. Iman, Islam dan Ihsan
1. Iman
Menurut bahasa Percaya
Menurut istilah
بااآلركان والعمل باالسان واقدار القلب با تصديق هو االيمان
Artinya : Iman adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan memperbuat dengan anggota badan (beramal)
Jika seseorang mengimani seluruh ajaran Islam, maka orang tersebut
sudah dikatakan mukmin (orang yang beriman).
Ajaran Islam memang harus diyakini kebenarannya. Allah telah menjamin
kebenaran tersebut sebagaimana firman-Nya :
Artinya : “Sesungguhnya agama yang benar disisi Allah adalah islam”. (QS. Ali Imran : 19)
Iman terdiri atas 3 tingkatan :
1. Tingkat mengenal. Pada tingkatan pertama ini seseorang baru
mengenal sesuatu yang di imani.
2. Tingkat kesadaran. Pada tingkatan kedua ini iman seseorang sudah
lebih tinggi. Karena sesuatu yang di imani disadari oleh alasan-
alasan tertentu.
3. Tingkat haqqul yaqin. Tingkat ini adalah tingkatan iman yang
tertinggi. Seseorang mengimani sesuatu tidak hanya mengetahui
ivI| P a g eAqidah Ahklak
dengan alasan-alasan tertentu tetapi dibarengi dengan ketaatan dan
berserah diri kepada Allah.
2. Islam
Kata Islam berasal dari bahasa arab :
اسالما– يسلم – اسلم
Artinya : Patuh, tunduk, menyerahkan diri, selamat
Menurut istilah agama yang mengajarkan agar manusia berserah diri
dan tunduk sepenuhnya kepada Allah SWT.
Sehubungan dengan pengertian islam, Rasulullah SAW bersabda :
وتصوم, وتؤتي الصالة شيئاوتقيم به تشرك وال الله تعبد ان السالما الزكاة سبيال اليه الستطاع من اليت وتحج رمضان
Artinya : “ Islam itu ialah engkau menyembah Allah (menghambakan diri kepada-Nya. Dia sendiri saja), tiada engkau persekutukan dia dengan suatu yang lain, engkau dirikan sembahyang, engkau keluarkan zakat yang difardukan, engkau berpuasa di bulan ramadhan dan engkau tunaikan ibadah haji jika engkau sanggup pergi ke baitullah”.
Seseorang yang betul-betul muslim, hidup dan matinya hanya semata-mata
karena mencari keridhaan Allah, sebagaiman disebutkan dalam Al-Quran, surat Al
An’am ayat 162
Artinya : “Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya aku serahkan kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam”.
3. Ihsan
Artinya berbuat baik. Berasal dari bahasa arab :
نا احسا – يحسن – احسن
Ihsan menurut istilah berbakti dan mengabdikan diri kepada Allah SWT
dengna dilandasi kesadaran dan keikhlasan.
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Semua perbuatan itu dilakukan semata-mata karena Allah, seolah-olah
orang yang melakukan perbuatan itu sedang berhadapan dengan Allah.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah menerangkan
ان- ما يراك فإنه تراه تكن لم فإن تراه كأنك الله تعبد االحسان
Artinya : “bahwa engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya tetapi jika engkau tidak melihat-Nya, dia pasti melihat engkau”.
Ihsan ada 4 macam, yaitu :
a. Ihsan terhadap Allah yakni menjalankan segala perintahNya dan menjauhi
segala larangnNya.
b. Ihsan terhadap diri sendiri yakni mengerjakan segala sesuatu yang
mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri dan menghindari semua perbuatan
yang mendatangkan kecelakaan atau kerugian kepada diri sendiri.
c. Ihsan terhadap sesama manusia yakni berbuat baik kepada saudara
berdasarkan keturunan, saudara karena tetangga, kerabat ataupun seagama.
Allah berfirman dalam surat An-Nisa` ayat 36 :
...
Artinya : ...dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,
d. Ihsan terhadap mahluk lain (alam lingkungan) adalah berbuat baik atau
memelihara alam lingkungan agar tetap lestari dan tidak punah.
f) Hubungan dan Perbedaan Antara Iman, Islam dan Ihsan
Orang yang taqwa ibarat segitiga sama sisi, yang sisi-sinya terdiri dari
Iman, Islam dan Ihsan
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Islam Ihsan
Iman
Disamping adanya hubungan antara Iman, Islam dan Ihsan, juga terdapat
perbedaan antara ketiganya sekaligus merupakan ciri masing-masing. Jadi
perbedaan Iman, Islam dan Ihsan adalah dilihat dari makna harfiah kata Iman,
Islam dan Ihsan memang memiliki arti atau makna yang berbeda. Iman artinya
percaya, keyakinan. Islam artinya keselamatan, kedamaian atau penyerahan diri,
sedangkan Ihsan adalah kebajikan.
Dalam suatu hadist dijelaskan bahwa ketiganya memiliki pengertian yang
berbeda antara satu dengan lainnya yaitu Iman, Islam dan Ihsan.
Artinya : Dikabarkan oleh Abu Hurairah ra, katanya pada suatu hari Nabi sedang duduk bersama-sama jemaah tiba-tiba datang kepadanya seorang laki-laki bertanya kepada Rasul. Apakah iman itu? Jawab Rasulullah iman dalah percaya kepada Allah kepada malaikatnya kepada rasulnya dan kepda hari bangkit (sesudah mati). Apakah islam itu? Jawab Rasulullah islam yaitu menyembah kepada Allah dan tidak mempersekutukannya menegakkan shalat membayar zakat, dan puasa di bulan Ramadhan. Apakah ihsan itu? Jawab Rasulullah ihsan menyembah Allah seola-olah engkau melihatnya maka apabila tidak demikian sesungguhnya Allah melihat kamu.
Jadi hubungan antara Iman, Islam dan Ihsan adalah :
Iman dapat dipandang sebagai pembenaran hati (secara Batin) bahwa Allah
adalah zat yang tidak ada bandingannya.
Islam dipandang sebagai ketundukan lahir dengan melaksanakan rukun
yang lima.
Ihsan adalah hasil akhir (implikasi otomatis) dari sebuah proses keimanan
dan keislaman seseorang. Ihsan lahir dari keyakina dan ketundukan bahwa
motivasi yang muncul hany karena Allah semata. Ihsan terwujud dalam
perbuatan, memberi lebih baik daripada menerima atau mengambil. Berbuat
lebih baik dari yang orang lakukan terhadap dirinya.
ivI| P a g eAqidah Ahklak
g) Rukun Iman
Rukun iman ada 6 perkara :
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada Malaikat
Menurut para ulama ada 10 malaikat yang wajib diketahui, mereka masing-
masing memiliki tugas-tugas tertentu, yaitu :
a. Malaikat Jibril Menyampaikan wahyu
b. Malaikat Mikail Memberi rezeki
c. Malaikat Israfil Meniup sangkakala
d. Malaikat Israil Mencabut nyawa
e. Malaikat Ridwan Menjaga pintu surga
f. Malaikat Malik Menjaga pintu neraka
g. Malaikat Raqib Mencatat amal baik
h. Malaikat Atib Mencatat amal buruk
i. Malaikat Mungkar Menanyai Manusia dlm kubur
j. Malaikat Nangkir Menanyai Manusia dlm kubur
3. Iman kepada Kitab-kitab Allah
4. Iman kepada Nabi dan Rasul
5. Iman kepada Hari Akhir
6. Iman kepada Qodho dan Qadar
h) Hal-hal Lain yang Juga Harus Ditaati
a. Ruhaniyat (spritual) yaitu yang berhubungan dengan makhluk gaib seperti
adanya roh yang terdapat pada jasad manusia, adanya jin dan syetan.
b. Ketuhanan yaitu yang berhubungan dengan nama, sifat, kudrat atau
kekuasaan Allah, misalnya Allah memperjalankan Nabi Muhammad dalam
peristiwa Isra` Mi`raj.
c. Kenabian/kerasulan, yang menyangkut dengan sifat-sifat dan kesucian para
nabi yaitu tentang orang-orang yang memiliki Ketaqwaan yang sangat
ivI| P a g eAqidah Ahklak
mendalam diluar kebiasaan manusia pada umunya. Para orang tersebut
dinamakan dengan wali Allah.
d. Sam’iyat yaitu hal-hal yang berhubungan dengan alam gaib seperti alam
barzah. padang mahsyar, siksa kubur, nikmat kubur, tanda-tanda hari kiamat
dan hidup sesudah mati.
Soal Latihan
Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c dan d pada jawaban yang kamu anggap benar !
1. Menurut bahasa, “Aqidah” berarti ....a. Ikatanb. Keterkaitanc. Kemantapan hatid. Hubungan
2. Aspek yang terkandung dalam ajaran Islam diantaranya .....a. Aqidahb. Ibadahc. Muamalahd. Semuanya benar
3. Aqidah Islam membimbing umatnya agar ....a. Sejahtera hidupnyab. Hidupnya diridhai Allahc. Tetap sehat jasmani dan rohanid. Dapat menentukan jalan hidupnya
4. Tujuan mempelajari Aqidah Islam adalah .........a. Untuk memperluas pengetahuan tentang Islamb. Untuk mempertebal imanc. Untuk mendapatkan pengalaman hidupd. Agar terhindar dari perbuatan syirik
5. Sumber pokok dari Aqidah Islam adalah .........
ivI| P a g eAqidah Ahklak
a. Al-Qur’anb. Hadistc. Al-Qur’an dan Hadistd. Fatwa ulama
6. Sumber yang diambil dari Al-Qur’an dan Hadist dinamakan ........a. Dalil Naqlib. Dalil Aqlic. Dalil Ghairihid. Dalil Maghribi
7. Menurut bahasa, pengertian iman adalah .......a. Percayab. Pengakuan kepada Allahc. Perkataan hatid. Pengakuan terhadap kebenaran sesuatu dengan hati
8. Kata “Islam” berasal dari bahasa Arab, yaitu .........a.b.c.d.
9. Ihsan menurut bahasa adalah ........a. Orang yang baikb. Berbuat baikc. Terpujid. Amalan yang baik
10. Rukun Iman yang ketiga adalah .......a. Iman kepada Allahb. Iman kepada Rasulc. Iman kepada hari kiamatd. Iman kepada kitab
EssayJawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !1. Jelaskan pengertian Aqidah menurut istilah!
2. Sebutkan tujuan mempelajari Aqidah Islam !
3. Mengapa Al-Qur’an sebagai dasar dari Aqidah Islam ? jelaskan beserta
dalilnya
4. Jelaskan pengertian Ihsan kepada Allah
5. Jelaskan hubungan Iman, Islam dan Ihsan
ivI| P a g eAqidah Ahklak
BAB II
Standar
KompetensiKompetensi Dasar Indikator
2.Meningkatkan
Keimanan
Kepada Allah
melalui
pemahaman
sifat-sifatnya
2.1.mengidentifikasi
sifat-sifat wajib Allah
yang nafsiyah,
salbiyah, ma’ani dan
ma’nawiyah
2.1.1. menjelaskan pengertian sifat
wajib bagi Allah
212. menunjukkan kelompok sifat-
sifat Allah
213. menunjukkan klasifikasi sifat
wajib Allah yang nafsiyah
beserta dalil
214. menunjukkan klasifikasi sifat
wajib Allah yang salbiyah
beserta dalil
215. menunjukkan klasifikasi sifat
wajib Allah yang ma’ani
beserta dalil
216. menunjukkan klasifikasi sifat
wajib Allah yang ma’nawiyah
beserta dalil
2.2. menunjukkan dalil 221. menunjukkan tanda-tanda adanya
ivI| P a g eAqidah Ahklak
tanda-tanda adanya
Allah
Allah melalui ciptaan-ciptaannya.
222. menunjukkan tanda-tanda adanya
Allah melalui dalil naqli
2.3. menguraikan
sifta-sifat mustahil dan
jaiz bagi Allah
231. menjelaskan pengertian sifat
mustahil Allah
232. menunjukkan klasifikasi sifat-
sifat mustahil Allah
233. menjelaskan pengertian sifat jaiz
Allah
234. menunjukkan dalil yang
berhubungan dengan sifat
jaiznya Allah
2.4. menunjukkan
sikap atau perilaku
orang beriman
terhadap sifat wajib
Allah swt, sifat
mustahil Allah dan
sifat jaiznya Allah
241. menunjukkan sikap orang
beriman kepada sifat wajib Allah
242 menunjukkan sikap orang
beriman kepada sifat mustahil Allah.
243. menunjukkan sikap orang
beriman kepada sifat jaiz Allah
ivI| P a g eAqidah Ahklak
BAB II
SIFAT-SIFAT ALLAH
I.Pengertian Sifat Wajib Allah
Sifat wajib bagi Allah adalah sifat yang ada pada zat Allah sebgai
kesempurnaan baginya. Allah adalah khaliq yang tidak mungkin memiliki sifat
yang sama dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh makhluknya. Zat yang tidak bias
dibayangkan bagaima bentuk, rupa dan ciri-cirinya, begitu juga dengan sifat-
sifatnya.
Sifat-sifat bagi Allah itu diyakini melalui akal (wajib aqli) dan berdasarkan
dalil naqli (Al-Qur’an dan Sunnah).
II. Pembagian Sifat-Sifat Wajib Allah
Menurut para ulama ilmu kalam sifat-sifat wajib bagi Allah terdiri atas 20 sifat
yang dikelompokkan menjadi 4 macam :
1. Nafsiyah
Sifat dimana zat Allah tidak bisa dipahami bila sifat itu tidak ada.
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Sifat nafsiyah wujud (ada)/sifat mustahilnya ‘adam (tidak ada) ayat yang
menerangkan tentang adanya alam semesta karena ada yang menciptakan (QS.
Sajadah ayat 4)
Artinya : Allah yang menciptakan langgit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam enam masa, kemudian dia bersemayam diatas Arasy. Bagimu tidak ada seorang pun penolong maupun pemberi syafaat selain Dia. Maka apakah kamu tidak memperhatikan ?
Dalil Aqli
Bukti-bukti adanya Allah
a. Hakekat manusia sebagai makhluk yang berTuhan
b. Adanya AlQuran
c. Kejadian alam semesta
d. Kejadian manusia
2. Salbiyah
Meniadakan yaitu sifat-sifat dimana dengannya Allah maha suci dan tidak
mungkin mempunyai difat-sifat yang berlawanan dengan sifat-sifat itu. Sifat
salbiyah ada 5, yaitu :
a. Qidam
Artinya dahulu, dapat diartikan bahwa sebelum adanya segala sesuatu, yang
ada hanyalah Allah SWT, karena Allah adalah khalik. Adanya Allah tidak
ada yang mendahului karena Allah yang menciptakan. Allah adalah zat yang
paling awal, karena Allah tidak ada yang menciptakan dan tidak didahului
oleh apapun, sebagaiman firman Allah dalam surat Al Hadid : 3
Artinya : Dialah Yang awal dan Dialah Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang
Batin. Dan Dia Mengetahui segala sesuatu.
b. Baqa
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Artinya Kekal
Dalil : Ar Rahman : 26 – 27
Artinya : Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.
c. Mukhalafatuhu lil hawadisii Berbeda dengan mahluk
Dalil : Al Ikhlas : 4
Artinya : Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan dia.
d. Qiyamuhu binafsihi berdiri sendiri
Dalil : Ali Imran : 2
Artinya : Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang hidup kekal lagi
senantiasa berdiri sendiri.
e. Wahdaniyah Esa
Dalil : Al Anbiya : 22
Artinya : Sekiranya ada di langit dan di bumi Tuhan-tuhan selain Allah tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai Arasy sari apa yang mereka sifatkan.
Al Ikhlas : 1 – 4 yang artinya :
“ Katakanlah Dialah Allah Yang Maha Esa. (1) Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepadaNya segala sesuatu (2) Dia tiada beranak dan tiada pula
diperanakkan (3) Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan dia.”
3. Ma’ani
Sifat-sifat ma’ani adalah sifat yang abstrak yang wajib ada pada Allah yang
dapat digambarkan oleh akal pikiran manusia dan dapat meyakinkan orang lain
ivI| P a g eAqidah Ahklak
karena kebenarannya, dapat dibuktikan dengan panca indera yang termasuk sifat
ma’ani ada 7 yaitu :
a. Qudrat (Kuasa)
Dalil Al Maidah : 120
Artinya : Kepunyaan Allah lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada
di dalamnya ; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
b. Iradat (Berkehendak)
Dalil Yaasin : 82
Artinya : Sesungguhnya perintahnya apabila dia menghendaki sesuatu
hanyalah berkata kepadaNya “jadilah” maka terjadilah dia. Al Buruj : 16
Artinya : Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendakiNya.
c. Ilmu (Mengetahui)
Dalil Al An’am : 59
Artinya : Dan pada sisi Allah lah kunci-kunci semua yang gaib. Tak ada
yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri. Dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan dia mengetahuinya, dan tidak jatuh sebutir gigi pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)
d. Hayat (Hidup)
Dalil Ali imran 2
Artinya : Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.
ivI| P a g eAqidah Ahklak
e. Sama’(Mendengar)
Dalil An Nisa : 148
Artinya : Allah tidak menyukai ucapan buruk (yang diucapkan) dengan terus terang. Kecuali oleh orang yang di aniaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
f. Bashar (Melihat)
Dalil Al Hajj : 61
Artinya : Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah (kuasa) memasukkan malam kedalam siang dan memasukkan siang kedalam malam dan bahwasanya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
g. Kalam artinya Berfirman
Dalil An Niisa 164
Artinya : Dan kami telah mengutus Rasul-rasul yang sungguh telah kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu. Dan rasul-rasul yang tidak kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.
4. Ma’nawiyah
Sifat yang merupakan kelaziman/kaharusan dari adanya sifat-sifat Ma’ani
yaitu Qadirun, Muridun, Alimun, Hayyun, Sami’un, Basirun dan Mutakaliman
ivI| P a g eAqidah Ahklak
III. Pembagian sifat mustahil Allah
i. Pengertian sifat mustahil bagi Allah
Sifat mustahil bagi Allah yaitu sifat yang tidak layak dan tidak mungkin ada pada Allah yang akan melemahkan derajat Allah.
ii. Pembagian sifat-sifat mustahil bagi Allah, yaitu :
a. Sifat mustahil dari sifan Nafsiah ada satu, yaitu : adam artinya tidak ada.
b. Sifat mustahil dari sifat Salbiah ada lima, yaitu :
1. Hudus artinya baru.
2. Fana` artinya binasa.
3. Mumatsalatuhu lil hawaadits artinya menyerupai yang baru atau makhluk
4. Ihtiyajuhu lighairih artinya membutuhkan sesuatu kepada selain dirinya.
ivI| P a g eAqidah Ahklak
5. Ta`addud artinya berbilang.
c. Sifat mustahil dari sifat ma`ani ada tujuh, yaitu :
1. Ajz artinya lemah.
2. Karahah artinya terpaksa.
3. Jahl artinya bodoh.
4. Maut artinya mati.
5. Shammam artinya tuli.
6. `Umy artinya buta.
7. Bukm artinya bisu.
e. Sifat mustahil dan sifat ma`ani ada tujuh, yaitu
1. Aajizan artinya Maha Lemah.
2. Mukrahan artinya Maha Terpaksa.
3. Jaahilan artinya Maha Bodoh.
4. Mayyitan artinya Maha Mati.
5. Ashamm artinya Maha Tuli.
6. A`ma artinya Maha Buta.
7. Abkam artinya Maha Bisu.
IV. Sifat Jaiz Allah
Secara bahasa, Jaiz Wewenang
Secara istilah, Jaiz Sifat yang boleh ada dan boleh tidak ada pada Allah
Dalil : Al Qasas : 68
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Artinya : Sesungguhnya kami telah diberi ancaman atas ini dan juga bapak-bapak kami dahulu; ini tak lain hanyalah dongengan-dongengan orang dahulu kala.
Allah berkuasa membuat seseorang menjadi kafir dan jahat.
Semuanya dapat dilakukan oleh Allah, karena dia menciptakannya. Dia dapat
menciptakan sesuatu yang dikehendaki adanya dan dapat pula tidak
menciptakan sesuatu yang tidak dikehendakinya
Sebagaimana yang terdapat dalam surah Ali Imran ayat 26 – 27.
Dari kedua ayat tersebut sudah jelas bahwa Allah SWT bebas untuk
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Lain halnya dengan manusia.
V. Ciri-ciri orang yang beriman kepada sifat-sifat Allah SWT
1. Sifat wajib Allah
a. Bersyukur karena Allah menyuruh manusia agar mensyukuri nikmat yang diberikanNya, dalam surat Ibrahim ayat 7 Allah berfirman :
Artinya : Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
b. Ikhlas : orang yang beriman kepada sifat wajib Allah selalulah ikhlas dalam segala perbuatan dan segala ibadah yang dilakukan semata-mata mengharap ridha Allah. Allah berfirman dalam surat Az-zumar ayat 2 :
Artinya : Sesunguhnya kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.
c. Sabar : dalam melaksanakan ibadah seperti kewajiban menunaikan sholat lima waktu banyak rintangan dan godaan, kita dituntut melaksanakannya dengan penuh
ivI| P a g eAqidah Ahklak
kesabaran sebagaimana firman Allah dalam surat Toha ayat 132 :
Artinya : Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan Bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. kami tidak meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.
2. Sifat Musatahil Allah
a. Senantiasa mengagungkan asma Allah yang memiliki
keMaha sempurnaan dengan berdzikir kepadaNya.
b. Takut kepada Allah dengan berusaha untuk
mengerjakan apa yang diperintahkanNya dan menjauhi
segala laranganNya.
c. Bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah.
d. Bersabar atas segala musibah dan kesusahan yang
dialami karena semua itu merupakan ujian dari Allah.
3. Sifat Jaiz Allah
a. Rajin mengerjakan ibadah.
b. Rajin bekerja.
c. Rajin belajar.
d. Ikhlas.
e. Bersyukur.
f. Bersabar.
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Soal Latihan
Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c dan d pada jawaban yang kamu anggap benar !
1. Kebalikan dari sifat wajib Allah SWT ialah .......a. Sifat Mustahil Allah SWTb. Sifat Sunnah Allah SWTc. Sifat Mubah Allah SWTd. Sifat Makruh Allah SWT
2. Di dunia ini ada manusia yang miskin dan ada pula yang kaya, ada yang cantik dan ada yang jelek. Karena ini sudah ketentuan Allah, karena Allah bebas melakukan apapun karena Allah memiliki sifat ......a. Wajibb. Mustahilc. Jaizd. Qudrah
3. Setiap berdo’a kita tidak perlu mengeraskan suara, sebab Allah SWT bersifat .......a. Iradahb. Sama’c. Hayatd. Maut
4. Allah SWT tidak membutuhkan bantuan apapun, karena Allah SWT bersifat ......a. Wahdaniyahb. Iradahc. Hayatd. Qiyamuhu binafsih
5. Sifat-sifat Allah SWT dapat dipelajari dalam ilmu .......a. Al-Qur’anb. Hadistc. Fiqihd. Tauhid
6.Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT bersifat .........
ivI| P a g eAqidah Ahklak
a. Hayatb. ‘Ilmuc. Qudrahd. Kalam
7. Sifat Wujudnya Allah dapat dibuktikan dengan adanya alam semesta ini. Sifat Wujudnya Allah termasuk sifat .......a. Nafsiyahb. Salbiyahc. Ma’anid. Ma’nawiyah
8. Sifat Ma’nawiyah berkaitan erat dengan sifat ........a. Nafsiyahb. Salbiyahc. Wajibd. Ma’ani
9. Jumlah sifat Ma’nawiyah ada ....... macama. Tigab. Limac. Tujuhd. Enam
10.Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT bersifat .........a. Qudrahb. Qidamc. Wahdaniyahd. Baqa
EssayJawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan jelas !1. Bagaimanakah perbedaan penglihatan Allah dengan penglihatan manusia ?
2. Sebutkan bukti-bukti menurut Dalil Aqli bahwasanya Allah bersifat Wujud ?
3. Jelaskan pengertian Sifat Mustahil dan Jaiz nya Allah !
4. Sebutkan sifat-sifat Allah yang Salbiyah dan artinya !
5. Tulislah dalil tentang Allah bersifat Jaiz !
ivI| P a g eAqidah Ahklak
BAB III
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikatoriii. menerapkan
aklhlak terpuji kepada Allah swt
3.1 .menjelaskan
pengertian dan
pentingnya
tauhid, ikhlas,
taat, khauf, raja’,
taubat.
3.1.1. menjelaskan
pengertian tauhid
secara bahasa dan
istilah
3.1.2. menunjukkan dalil
yang berhubungan
dengan tauhid
3.1.3. menjelaskan tentang
pembagian tauhid
3.1.4. menjelaskan
pengertian ikhlas
secara bahasa dan
istilah
3.1.5. menunjukkan dalil
yang berhubungan
dengan ikhlas
3.1.6. menjelaskan
pengertian taat secara
bahasaa dan istilah
317. menunjukkan dalil
yang berhubungan
dengan taat
318. menjelaskan pengertian
khauf secar bahasa
dan istilah
ivI| P a g eAqidah Ahklak
319. menunjukkan dalil
yang berhubungan
dengan khauf
31.10.menjelaskan
penyebab munculnya
rasa khauf
31.11. menjelaskan
pembagian khauf
31.12.menjelaskan
pengertian raja’
secara bahasa dan
istilah
31.13. menunjukkan dalil
yang berhubungan
dengan raja’
31.14. menjelaskan
pengertian taubat
secara bahasa dan
istilah.
31.15. menunjukkan daliul
yang berhubungan
dengan taubat
31.16.menjelaskan tentang
syarat-syarat taubat
yang diterima oleh
Allah swt
3.2. mengidentifikasi
bentuk dan
contoh sikap
tauhid, ikhlas,
taat, khauf, raja’,
321. menunjukkan contoh-
contoh sikap tauhid
322. menunjukkan contoh-
contoh sikap ikhlas
323. menunjukkan contoh-
ivI| P a g eAqidah Ahklak
dan taubat contoh sikap taat
324. menunjukkan contoh-
contoh sikap khauf
325. menunjukkan contoh-
contoh sikap raja’
326. menunjukkan contoh-
contoh sikap taubat
327. menunjukkan ciri-ciri
orang yang memiliki
sikap tauhid
328. menunjukkan ciri-ciri
orang yang memiliki
sikap ikhlas
329. menunjukkan ciri-ciri
orang yang memiliki
sikap taat
32.10. menunjukkan ciri-ciri
orang yang memiliki
sikap khauf
32.11. menunjukkan ciri-ciri
orang yang memiliki
sikap raja’
32.12. menunjukkan ciri-ciri
orang yang memiliki
sikap taubat
3.3. menunjukkan
nilai-nilai positif
dari tauhid,
ikhlas, taat,
khauf, raja’, dan
331. menunjukkan dampak
positif dari tauhid
332. menunjukkan dampak
positif dari ikhlas
333. menunjukkan dampak
ivI| P a g eAqidah Ahklak
taubat positif dari taat
334. menunjukkan dampak
positif dari khauf
335. menunjukkan dampak
positif dari raja’
336. menunjukkan dampak
positif dari taubat
3.4. membiasakan
berperilaku
ikhlas,taat,khauf,
dan taubat
341. menunjukkan sikap
ikhlas, taat,khauf dan
taubat dalam
lingkungan keluarga
BAB III
AKHLAK TERPUJI KEPADA ALLAH
A. Tauhid
1. Pengertian Tauhid
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Secara bahasa, tauhid berasal bahasa arab yang artinya mengesakan.
Menurut istilah, tauhid berarti adalah meyakini keesaan Allah sebagai Tuhan,
ikhlas beribadah kepada-Nya, dan menetapkan nama, sifat, dan zat
kesempurnaan-Nya.
2. Pembagian Tauhid
a. Tauhid Rububiyah
Mengimani bahwa Allah itu satu, Maha Esa dalam zat, sifat dan
perbuatan- Nya.
Dalam Al-Qur`an diterangkan dalam surat Al Ikhlas 1 – 4 :
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,4. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
b.Tauhid Uluhiyah/Tauhid Praktis
Mengesakan Allah melalui ibadah yang sempurna, ketaatan yang mutlak,
merendah diri, tawaqal, takut dan berpengharapan kepada-Nya. Dalam Al
Quran dijelaskan :
Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melaikan supaya menyembahku”. (QS. Az Zariat : 56)
B. Ikhlas
Berasal dari kata yang artinya memurnikan. صا اخال – يخلص – اخلصى
Menurut istilah tindakan yang tidak diiringi oleh keinginan apappun
selain karena mengharap Ridho Allah semata.
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Ikhlas merupakan perbuatan yang muncul dari keinginan sendiri tanpa
ada paksaan dari siapapun.Rasul memberikan gelar mukhsinin bagi orang
yang ikhlas sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Bayyinah ayat 5 :
Artinya : “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus”.
Contoh sifat Ikhlas :
Ahmad adalah serang siswa kelas VII MTsN. Setiap hari selasa, ia
melaksanakan tugas piketnya di sekolah. Dalam melaksanakan tugasnya, ia
tidak perlu menunggu kedatangan temannya. Selama melaksanakan tugas
piket, Ahmad tidak pernah mengeluh dan tidak mengharapkan penghargaan
dari guru maupun teman-teman.
Ciri-ciri orang yang mempunyai sifat ikhlas kepada Allah diantaranya adalah :
1. Bersemangat kerja tinggi dengan mengharapkan Ridho Allah
2. Mendapat kasih sayang dari sesama manusia
3. Tidak serakah
Nilai positif dari sikap ikhlas, diantaranya :
1. Memperoleh kepuasan batin, karena kebaikan dilakukan sesuai dengan
kehendak Allah yang menyuruhnya.
2. Merasa senang karena akan mendapat ridha Allah
3. Menjaga kerutinan dalam berbuat baik, walaupun tidak dilihat orang.
C. Taat
Taat menurut bahasa yaitu tumbuh, patuh.
Taat menurut istilah adalah mentaati segala peraturan yang ada bukan saja
kewajiban kita sebagai makhluk sosial, tetapi juga merupakan suatu
pertanggung jawaban yang telah dibabankan oleh Allah dan RasulNyakepada
ivI| P a g eAqidah Ahklak
kita. Seorang mukmin adalah orang yang setia dan taat kepada Allah dan
RasulNya. Allah berfirman dalam surat Annisa` ayat 59 :
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Bentuk dan contoh dari sikap taat adalah ;
Pada suatu saat suami bu Muslimah meninggal dunia. Ia meninggalkan
dua orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan. Setelah selang
beberapa minggu dari kematian suaminya, ibu Muslimah memanggil seseorang
untuk membagi harta peninggalan suaminya menurut hukum mawaris.
Sebahagian masyarakat memandang aneh pembagian seperti itu. Namun ibu
Muslimah tetap menurut pendiriannya karena taat kepada hukum Allah.
Nilai positif dari sikap taat, diantaranya :
1. Memperoleh kepuasan batin karena telah mampu melaksanakan
kewajibannya kepada Allah dan rasulnya.
2. Memperoleh rida Allah karena telah mampu mentaati perintah-nya
3. Memperoleh kemenangan besar sesuai dengan firmanNya Q.S An-nisa’
ayat 13 :
Artinya : (Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam syurga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan Itulah kemenangan yang besar.
ivI| P a g eAqidah Ahklak
D. Raja’
Menurut bahasa Harapan
Menurut istilah berharap dengan sepenuh jiwa kepada Allah untuk
mendapatkan Rahmat Allah pada hari akhir dengan diikuti ketaatan dan
menyucikan diri dari sifat-sifat tercela.
Sebagaiman firman Allah dalam surat Al-kahfi ayat 110 :
Artinya : Katakanlah: Sesungguhnya Aku Ini manusia biasa
seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
Ciri-ciri orang yang memiliki sifat Raja’ :
1.Memiliki rasa cinta
2.Selalu bersyukur
3.Memiliki cita-cita dan semangat kerja
4.Disiplin
5.Mempunyai tekad
E. Khauf
Menurut bahasa Takut
Menueut istilah Takut kepada allah karena menyadari zat-Nya yang Agung
dan pedihnya siksaan yang akan diberikannya kepada orang-orang yang
mendurhakai-Nya.
Rasa takut kepada Allah bisa muncul karena kesadaran kita akan ada
balasan bagi semua amal kita selama hidup didunia ini seperti dijelaskan Allah
Q.S : Az-Zalzalah ayat 7 dan 8 :
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Artinya : barang siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya, dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat (balasannya).
Penyebab timbulnya khauf :
1. Pengetahuan seorang hamba akan pelanggaran-pelanggaran dan
dosa-dosanya serta kejelekan-kejelekannya.
2. Pembenaran akan ancaman Allah bahwa Allah akan menyiapkan
siksa atas segala kemaksiatan.
3. Mengetahui akan adanya kemungkinan penghalang antara dirinya
dan taubatnya.
Pembagian khauf :
Para ulama membagi khauf menjadi lima macam :
1. Khauf ibadah, yaitu takut kepada Allah karena Dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu.
2. Khauf syirik, yaitu memalingkan ibadah qalbiyah kepada selain Allah.
3. Khauf maksiat, yaitu meninggalkan kewajiban atau melakukan hal yang
diharamkan.
4. Khauf tabiat seperti takutnya manusia kepada ular.
5. Khauf wahm, yaitu rasa takut yang tidak ada penyebabnya.
Ciri-ciri orang yang memiliki sifat khauf :
1.Selalu mejaga anggota badan
2. Istiqomah
3.Tawaduk
4.Melakukan Muhasabah
Bentuk dan contoh dari sikap khauf adalah :
Keluarga pak Hamdan tergolong taat beragama. Sebagai seorang ayah, pak
Hamdan senantiasa memberi bimbingan kepada seluruh anggota keluarga agar
ivI| P a g eAqidah Ahklak
meningkatkan kualitas ibadah. Baik yang berhubungan langsung dengan Allah
maupun yang berhubungan dengan manusia. Hal itu dilakukan karena sadar
bahwa ia berkewajiban memelihara diri, keluarganya dari siksa api neraka
sebagaimana firman Allah dalam surat At Tahrim ayat 6,
Artinya : ”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”.
Nilai positif dari sikap Khauf, diantaranya adalah :
1. Dapat menjaga kerutinan perbuatan baiknya, karena belum yakin amal
yang pernah ia lakukan diterima atau diridai Allah
2. Dapat meningkatkan kualitas perbuatan baiknya, karena ingin mengharap
rida Allah
3. Tidak menganggap ringan setiap dosa yang pernah ia lakukan, karena
setiap perbuatan akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah.
4. Tidak bangga dengan kebaikan yang dilakukan, karena belum yakin
kebaikan itu diterima oleh Allah.
F. Tobat dan Nadam
Menutut bahasa Kembali
Menurut istilah Pengakuan dan menyesali atas kesalahan yang diperbuat,
lalu berupaya kembali untuk meningkatkan ketaatan dan amal sholeh kepada
Allah dengan memohon ampun-Nya.
Hakikat tobat itu adalah penyesalan bagi orang yang melakukan perbuatan
dosa. Sebaik-baik orang yang berdosa adalah orang yang bertobat kepada
Allah. QS An-Nur ayat 31 :
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Artinya: “ Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
Ciri-ciri orang yang bertobat :
1. Menjaga hati
2. Menjauhi orang yang selalu berbuat maksiat
3. Selalu menyiapkan diri untuk mati
Bentuk dan contoh dari sikap taubat adalah ;
Pada suatu saat Mahmud bersama teman-temannya melihat siswa sekolah lain
di keroyok masa karena mengompas murid sekolah lain. Saat itu dia melihat
luka memar di seluruh tubuhnya. Keadaan itu menyadarkan Mahmud yang
sering mengompas. Ia memperbanyak istigfar dan menemui orang yang
pernah dikompas untuk minta maaf.
Nilai positif dari sikap taubat diantaranya adalah :
1. Bagi pelakunya, pertama, memperoleh semangat dan gairah hidup, kedua,
dapat memperoleh kembali kejalan yang benar setelah menempuh jalan
sesat, ketiga, memperoleh simpati masyarakat
2. Bagi orang lain,pertama,dapat mengembalikan nama baik keluarga, kedua
hilangnya kecemasan keluarga dan masyarakat tidak khawatir terjadinya
kejahatan
Syarat-syarat taubat :
Taubat yang diterima oleh Allah adalah taubat nasuha antara lain :
1. Bertaubat dari dosa yang diperbuatnya.
2. Menyesali atas dosa-dosa yang dilakukannyadimasa lalu dan berjanji tidak
akan melakukannya lagi.
3. Apabila kesalahan tersebut menyangkut dengan orang lain maka harus
meminta ma`af kepadanya.
ivI| P a g eAqidah Ahklak
SEMESTER II
Standar
KompetensiKompetensi Dasar Indikator
4. memahami
asmaul husna
4.1 menguraikan sepuluh
asmaul husna
Al-‘aziz
Al-ghafar
411. menjelaskan pengertian asmaul
husna
412. menjelaskan sejarah turunnya
ayat tentang asmaul husna
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Al-bashit
Annafi’
Arrauf
Al-bar
Al-hakim
Al-fattah
Al-‘adl
Al-qoyyum
413. menunjukkan dalil yang berkaitan
dengan sepuluh asmaul husna
414. menunjukkan arti dari sepuluh
asmaul husna beserta dalilnya
415.menjelaskan isi kandungan asmaul
husna
4.2. menunjukkanbukti
kebenaran tyanda-
tanda kebesaran
Allah melalui
sifatnya dalam
sepuluh asmaul
husna
Al-‘aziz
Al-ghafar
Al-bashit
Annafi’
Arrauf
Al-bar
Al-hakim
Al-fattah
Al-‘adl
Al-qoyyum
421. menunjukkan bukti kebenaran
tanda-tanda kebesaran Allah
melalui sifatnya dalam sepuluh
asmaul husna dari lingkungan
sekitar
422. menunjukkan bukti kebenaran
tanda-tanda kebesaran Allah
melalui sifatnya dalam sepuluh
asmaul husna dari makhluk
ciptaanNya.
4.3. mengidentifikasi sifat
Allah dalam 10
asmaul husna yang
dapat diteladani oleh
manusia dalam
kehidupan sehari-
431. menunjukkan contoh-contoh sifat
Allah dalam sepuluh asmaul
husna
432. menunjukkan cirri-ciri orang
yang meneladani sifat Allah
ivI| P a g eAqidah Ahklak
hari dalam asmaul husna
BAB IVASMAUL HUSNA
Dalam salah satu hadist yang diriwayatkan oleh Tarmizi dan Ibu Hibban
diterangkan bahwa nama-nama Tuhan berjumlah 99, itulah yang disebut dengan
Asmaul Husna artinya nama-nama yang baik.
Pada pokonya nama-nama itu menunjukkan secara singkat sifat-sifat
Illahi. Sebagian besar dari nama-nama itu dijumpai dalam Al-Quran. Nama
Tuhan yang paling banyak dijumpai dalam Al-Quran adalah sebagai berikut:
ivI| P a g eAqidah Ahklak
1. kata-kata Allah 2800 kali
2. kata-kata Rabb 960 kali
3. kata-kata Rahman dan Rahim 560 kali
4. kata-kata Ghaffur 230 kali
Untuk memudahkan para pembaca mengikuti uraian nama-nama Tuhan
tersebut, kita gunakan sistematika pembagian kepada enam sifat yaitu:
1. yang bersangkut paut dengan zat Tuhan
2. yang bersangkut paut dengan ciptaanNya
3. yang berkenaan dengan sifat-sifatNya
4. yang bersangkut paut dengan kebesaran dan keagunganNya
5. yang bersangkut denagn pengetahuanNya
6. yang berkenaan dengan kekuasaan dan pimpinanNya
Sedangkan pada silabus kita akan memahami 10 macam Asmaul Husna
yaitu :
1. Al-‘Azis (yang maha perkasa)
2. Al-Ghafar (yang maha pengampun)
3. Al-Bashit (yang melapangkan rezeki)
4. An-Nafi’ (yang memberi manfaat)
5. Arrouf (yang maha pengasih)
6. Al-Barr (yang melimpahkan kebaikan)
7. Al-Hakim (yang maha bijaksana)
8. Al-Fattah (yang maha memberi keputusan)
9. Al-‘adl (yang maha adil)
10. Al-Qoyyum (yang terus-menerus mengurus)
A. PENGERTIAN ASMAUL HUSNA
Kata al-asma adalah bentuk jamak dari kata al-ism yang biasanya
diterjemahkan dengan nama. Ia berakar dari kata assumu yang berarti ketinggian,
atau assimah yang bararti tanda. Nama merupakan tanda bagi sesuatu sekaligus
harus dijunjung tinggi.
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Kata Al-husna mempunyai arti terbaik. Jadi asmaul husna ialah nama-nama,
sebutan, gelar yang baik dan agung sesuai dengan sifat-sifatNya. Nama-nama
Allah yang Agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam
kebesaran dan keagungan Allah.
B. SEJARAH DITURUNKANNYA AYAT TENTANG ASMAUL HUSNA
Di dalam kitab Asbabunnuzul diterangkan bahwa pada suatu hari
Rasulullah melakukan shalat di Mekkah dan berdoa dengan kata-kata Ya Rahman
dan Ya rohim. Doa tersebut di dengar oleh sebagian kaum Musyrikin. Kala itu
berkatalah mereka, “perhatikan orang-orang yang murtad dari agamanya! Ia
melarang kita menyeru dua Tuhan, sedangkan dia menyeru kepada dua Tuhan”.
Dengan adanya ucapan tersebut maka turunlah ayatsebagai berikut :
Artinya : Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna…." (Q.S Al-Isra’ : 110)
Jumlah Asmaul husna ada 99 nama yang dijelaskan oleh Rasulullah dalam
hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim.
Artinya : “sesungguhnya Allah mempunyai sembilan nama, yaitu seratus kurang satu. Barang siapa menghitungnya, niscaya ia masuk surga” (H.R Bukhari Muslim).
Allah SWT memerintahkan kita untuk selalu menyebu nama-namaNya
yang agung tersebut, khususnya pada saat kita memanjatkan doa kepadanNya.
Dengan menyebut asmaul husna berarti kita mengakui keagungan Allah dan
kekerdilan kita dihadapanNya. Perhatika firman Allah dalam surat Al-a’raf 180 :
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Artinya:” Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya, Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”.
C.MEMAHAMI 10 ASMAUL HUSNA
Isi yang terkandung dalam 10 asmaul husna
1. Al-‘azis
Allah SWT maha perkasa artinya Allah mampu melakukan segala
yang dikehendakiNya. Keperkasaan dan kegagahan Allah tiada yang
menandingiNya dan berlangsung selamanya, tiada akhirnya. Dengan
keperkasaanNya, Allah menciptakan dan mengatur alam semesta beserta
isinya, dan mengahuncarkan pada hari kiamat nanti. Apabila Allah
melakukan sekutu maka tidak ada yang bisa menandingi
keperkasaanNya.
Dalam surat Al-ankabut ayat 42 :
Artinya :” Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang mereka seru selain Allah. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
Dengan memahami nama Al-‘azis bagi Allah kita termotivasi
untuk selalu meningkatkan pengabdian kita kepadaNya, sebab dia maha
perkasa dan maha kuasa untuk berbuat sesuatu. Dengan meningkatkan
pengabdian kita kepadaNya. Maka Allah juga semakin dekat dengan
kita, sehingga kita termasuk hamba-hamba Allah yang menjalankan
ajaranNya.
Bukti Kebenaran Tanda-Tanda Kebesaran Allah melalui sifat Al-azis
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Melalui sifat Al-azis adalah apa yang dikehendakiNya pasti terjadi.
Tak satu makhlukpun yang menghalangi kehendakNya. Terbukti tak ada
satu makhluk pun yang yang dapat mempertahankan hidupnya. Apabila
Allah telah menghendaki mati,matilah makhluk.
Pengamalan Sifat Al-Azis Dalam Kehidupan Sehari-Hari
a. Di lingkungan Keluarga
Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengamalkan makna
Al-‘Azis dikeluarga yaitu:
Harus mampu menjaga nama baik keluarga
Sebagai kakak hendaklah selalu melindungi adik
Hadapi setiap persoalan dengan tegar dan pantang
menyerah
Tunjukkan kalau kita mampu berbuat sesuatu yang
bermanfaat
b. Di lingkungan Sekolah
Sebagai siswa yang baik dan soleh, kamu harus mampu
mengamalkan makna Al-azis di lingkungan sekolah, sebagai berikut:
Harus berani menegakkan kebenaran, walaupun
berat dan besar resikonya
Harus mengemukakan pendapat ketika berdiskusi
di sekolah
Hindari sikap rendah diri dari di depan teman-
temanmu
Tunjukkan bahwa keberadaanmu di sekolah selalu
dibutuhkan teman-temanmu
c. Di lingkungan Masyarakat
Tunjukkan kepada masyarakat bahwa kamu memiliki sifat ksatria
dan pantang menyerah
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Jangan merasa rendah diri di hadapan orang lain yang statusnya
lebih tinggi
Berani menegakkan kebenaran, walaupun berat resikonya
Tunjukkan kepada masyarakat bahwa kamu mampu melakukan
hal-hal yang bermanfaat
.2. Al-Ghafar
Asal kata Al-Ghafar itu adalah gafara yang artinya merahasiakan atau
menutupi. Jadi Al-gafar artinya Allah maha pengampun dan mengampuni dosa
serta menutupi dosa yang telah diperbuat umatNya.
Tobat merupakan kesadaran atas keburukan yang dilakukan terhadap
orang lain maupun terhadap diri sendiri, dan tidak akan di ulangi lagi. Allah yang
menerima tobat dan memberi maaf. Jika kita berbuat dosa yang merupakan dosa
besar tapi kita sadar dan memohon ampun kepadaNya. Kemudian memohon
pertolongan Allah untuk tidak mengulangi perbuatan semacam itu. Jika kita
memohon ampunan dengan sungguh-sungguh kepada Allah niscaya Allah akan
mengampuni kita.
Orang yang berdosa seperti orang yang jatuh ke dalam saluran
pembuangan air. Apakah yang harus di lakukannya. Jika dia menyadari keadaan
akan dirinya dia tentu akan segera membersihkan dirinya.
Firman Allah SWT surat Al-Baqarah ayat 235 :
Artinya : Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; maka takutlah kepada-Nya, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyantun.
Bukti kebenaran tanda-tanda kebesaran Allah
Melalui pemahaman terhadap Al-Gaffar Allah akan senantiasa membuka
kesemapatan untuk bertobat kepada hambanya yang terlanjur berbuat dosa. Akan
memberikan ampunan kepada yang benarbenar bertobat kepadaNya.
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Pengamalan Sifat Al-Gaffar Dalam Kehidupan Sehari-Hari
a. Di Lingkungan Keluarga
Jika adik atau kakak kamu melakukan kesalahan terhadap kamu
maka hendaklah kamu mau memaafkannya dengan ikhlas
Buanglah jauh-jauh sifat dan perilaku dendam dari dalam diri
kamu
b. Di lingkungan Sekolah
Hendaklah kamu mau memaafkan kesalahan yang dilakukan oleh
teman mu baik disengaja maupun tidak sengaja.
Jangan suka dendam dengan teman
Sebarkanlah sikap pemaaf di kelasmu
c. Di lingkungan Masyarakat
Jika kamu disakiti oleh teman-teman sekitar tempat tinggalmu
maka hendaklah kamu mau memaafkan kesalahan mereka
Jika terjadi pertengkaran antara kamu dengan orang ada di
sekitar tempat tinggalmu maka kamu janganlah menaruh dendam
kepadanya.
3. Al-Basith
Basith berati membentangkan, melapangkan, dan membuka lebar.
Allah SWT senantiasa membentangkan rahmatNya untuk menerima tobat
hamba yang terlanjur berbuat dosa. Dia membentangkan rezeki yang
dibutuhkan hambaNya, dan dia pula mempersempit rezeki kepada hamba
yang dikehendaki. Firman Allah Swt surat Ar-Ra`d ayat 26 :
......
Artinya : “Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang
Dia kehendaki”.
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan
dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan
(yang sedikit).
Bukti Kebenaran Tanda-Tanda Kebesaran Allah melalui Al-basith
Bahwa tidak semua manusia dapat mencapai keinginanNya. Banyak
yang kaya, namun banyak pula yang miskin. Allah lah yang
membentangkan atau menyempitkan rezekinya kepada manusia.
Pengamalan Sifat Al-Basith Dalam Kehidupan Sehari-Hari
a. Di Lingkungan Keluarga
Harus bisa berlaku adil kepada adik maupun kakak
Harus bisa menolong orang tua yang sedang mencari nafkah
b. Di lingkungan Sekolah
Berlaku adil kepada teman sebaya maupun kakak kelas
Tidak sungkan membantu orang lain
c. Di lingkungan Masyarakat
Mampu berlaku adil kepada tetangga sebelah
Memberi sedikit rezeki yang didapat jika berlebih
4. An-Nafi’
Lafal An-Nafi’ berarti bermanfaat. Allah mencipta segala sesuatu yang
dikehendaki dan memberi manfaat atas sesuatu buat siapa yang dikehendaki
dari hambaNya. Dialah yang mampu memberi manfaat dan dia pula yang
mampu memberi mudarat atas sesuatu.
Firman Allah surat An-Nahl ayat 5 :
Artinya : ”Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamumakan”.
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Bukti Kebenaran Tanda-Tanda Kebesaran Allah melalui An-Nafi’
Dalam kenyataan hidup ini, banyak manusia yang terkejut karana salah
perhitungan dan perkiraan. Perkara yang semula dikira akan membawa
mamfaat ternyata justru mendatangkan mamfaat. Tak jarang pula manusia
yang tidak menyukai sesuatu karena dikira akan membawa
mudarat(kerugian).
Pengamalan Sifat An-Nafi’ Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Tidak tamak terhadap keduniaan, karena sadar bahwa sesuatu yang
dinilai baik belum tentu membawa berkah dan mamfaat bagi dirinya.
Kemamfaatan sesuatu hanya ada pada kahendak Allah, dan kita mampu
merealisasikan dalam kehidupan dan senantiasa berharap kemamfaatan hanya
dari Allah, karma Allah yang memberi mamfaat meskipun lewat perantara
makhlukNya.
5. Ar-Ra’uf
Ar-ra’uf artinya santun, kasih, lembut. Jadi Allah adalah zat yang
mempunyai sifat belas kasih terhadap semua hambaNya. Kasih Allah
merupakan iradhah yang paling tinggi, melenyapkan kesulitan, dan menolak
kejahatan kepada hambaNya dengan lemah lembut dan kasih sayang.
Firman allah: surat al-baqarah ayat 286 :
........
Artinya : “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya”.
Bukti Kebenaran Tanda-Tanda Kebesaran Allah melalui Ar-Ra’uf
Dengan mempelajari ilmu biologi manusia dapat mengerti bahwa
kehidupan di dunia sangat bergantung kepada makanan dan minuman. Takkalah
ivI| P a g eAqidah Ahklak
pentingnya mereka juga memerlukan oksigen sekitar 16 M kubik. Oksigen
sebanyak itu telah disediakan secara gratis. Tak usah dibeli hal ini cukup sebagai
bukti bahwa Allah yang maha pengasih.
Pengamalan Sifat Al-Basith Dalam Kehidupan Sehari-Hari
a. Di Lingkungan Keluarga
Sopan santun terhadap orang tua
Menyayangi adik
Patuh kepada orang tua
Berbicara lemah lembut kepada orang tua
b. Di lingkungan Sekolah
Menghargai seluruh warga sekolah
Mematuhi peraturan sekolah
Selalu patuh pada guru
Berbicara lemah lembut kepada seluruh warga sekolah
c. Di lingkungan Masyarakat
Sering menghormati pada semua orang
Menghargai oaring lain
Tolong menolong sesama manusia
Berbicara lemah lembut kesemua orang
Mematuhi peraturan yang ada di masyarakat
Percaya dan meneladani sifat Allah Ar-Rauf bagi setiap mukmin adalah
kewajiban, yaitu dengan sifat kasih sayang terhadap hamba-hamba Allah. Seperti
yang dinyatakan sabda nabi” sayangilah orang-orang yang ada dibumi. Niscaya
kamu akan disayangi oleh yang ada dilangit”.
6. Al-Barru
Al-barru ialah yang mendemawarkan yang memberi kebaikan dan
kebajikan kepada makhluknya yang dikehendaki tanpa pamrih dan makhlukNya.
Firman Allah surat Atthur ayat 28 :
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Artinya : “Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dia-lah yang melimpahkan kebaikan dan kebajikan dan maha penyayang”.
Meneladani sifat Allah Al-Barru adalah memberikan manfaat kepada
hamba-hambaNya. Kita selalu senantiasa bersifat kasih saying dan menyantuni
orang lain khususnya kepada orang-orang terdekat kita, seperti Ibu Bapak, saudar,
guru, dan teman.
Bukti Kebenaran Tanda-Tanda Kebesaran Allah melalui sifat Al-Barru
Melalui sifat Al-Barr kedermawanan Allah atas hambaNya sangat jelas
dan langsung dieasakan oleh semua manusia baik muslim maupun kafir.
NikmatNya kesehatan jasmani, tersedianya rejeki senantiasa tersedia walaupun
manusia enggan memohon kepadaNya.
Pengamalan Sifat Al-Barr Dalam Kehidupan Sehari-Hari
a. Di Lingkungan Keluarga
Berkata lemah lembut kepada orang tua
Menyayangi orang tua
Selalu berbuat kebaikan
Menjaga nama baik keluarga
b. Di lingkungan Sekolah
Mempertahankan prestasi yang didapat
Menjaga nama baik sekolah
Menolak adanya perkelahian
Selalu melakukan kebaikan
c. Di lingkungan Masyarakat
Berusaha menegakkan kebenaran
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Mematuhi peraturan lalu lintas
Saling menolong sesama
Ikut serta dalam gotong royong
7. Al-Hakim
Allah yang maha bijaksana. Kebijaksanaan Allah mencakup segala hal.
Bijaksana dalam mencipta dan mengatur alam semesta sesuai dengan kuasa dan
kehendakNya yang mutlak. Allah maha bijaksana karena memberi petunjuk
kepada manusia menuju hidup yang diredhoi, jalan keselamatan, yakni islam.
Disamping bijaksana, Allah maha perkasa mampu memberi balasan amal
hambanya berupa siksa yang pedih di akhirat kelak dan penderitaan hidup
didunia.
Firman Allah surat Az-zkhruf ayat 84 :
Artinya : “Dan Dialah Tuhan (Yang disembah) di langit dan Tuhan (Yang disembah) di bumi dan Dia-lah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui”.
Bukti Kebenaran Tanda-Tanda Kebesaran Allah melalui sifat Al-Hakim
Melalui sifat Al-hakim petunjuk agama yang dianugerahkan kepada
manusia sebagai bukti kebijaksanaan Allah. Dia mengharamkan berbagai jenis
perbuatan buruk karena memang perbuatan tersebut berdampak
negative.sebaliknya dia mewajibkan kepada setiap manusia beberapa perbuatan
yang berdampak positif bagi yang menaatinya.
Pengamalan Sifat Al-Hakim Dalam Kehidupan Sehari-Hari
a. Di Lingkungan Keluarga
Mencegah keluarga untuk tidak berbuat kejahatan
Selalu menunjukkan perbuatan baik di keluarga
Melerai adi yang berkelahi
ivI| P a g eAqidah Ahklak
b. Di lingkungan Sekolah
Mencegah teman yang hendak berbuat jahat
Selalu mengingatkan teman untuk melakukan perbuatan baik
Melerai teman yang sedang berkelahi
c. Di lingkungan Masyarakat
Melerai orang yang sedang berkelahi
Selalu menebar senyum di masyarakat
Mencegah orang yang berbuat jahat
8. Al-Fattah
Allah membuka pintu rahmat kepada semua makhlukNya. Dia jugalah
sang pembuka dan pemberi jalan keluar terhadap masalah-masalah kehidupan
makhlukNya.
Ada bebrapa hal yang sulit diatasi manusia, seperti kekayaan yang tidak
kita miliki, hati yang terkungkung oleh kesedihan, dan persoalan-persoalan yang
sulit diselesaikan. Jika Allah tidak membuka pintu rahmatNya maka tidak ada
satupun kekuatan yang dapat membukanya.
Firman Allah surat Fatir ayat 2 :
Artinya : “Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.
Bukti Kebenaran Tanda-Tanda Kebesaran Allah melalui sifat Al-Fattah
Banyak manusia yang memaksimalkan usahanya, namun hasil yang
diperoleh tidak seperi yang diharapkan. Di sisi lain, banyak manusia yang
sederhana saja dalam berusaha, namun memperoleh hasil yang cukup lumayan.
Manusia hanya dapat berusaha pada kuasa dan kehendak Allah semata.
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Pengamalan Sifat Al-Fattah Dalam Kehidupan Sehari-Hari
a. Di Lingkungan Keluarga
Hendaklah kita dapat mengarahkan adikmu sehingga yang tadinya malas
belajar dan begitu juga yang tadinya malas mengaji menjadi rajin mengaji
Jika terjadi perselisihan diantara adik-adik hendaklah dapat menyelasaikan
keputusan yang adil
Hendaklah selalu bersyukur kepadaAllah atas limpah dan Rahmatnya.
b. Di lingkungan Sekolah
Seandainya ada salah seorang temanmu yang sering tidak masuk sekolah
maka hendaklah kamu dapat menasehatinya sehingga ia menjadi rajin
sekolah
Sebagai ketua osis hendaklah mengambil keputusan yang adil.
Hendaklah peduli denganlingkungan sekolah
c. Di lingkungan Masyarakat
Hendaklah mengajak teman yang ada di tempat tinggalmu untuk malukan
hal yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat.
Seandainya kita seorang yang aktif di karang taruna hendaklah kamu dapat
memberikan masukan yang bermanfaat baik karang taruna itu sendiri
maupun masyarakat.
Jika terjadi pertengkaran diantara teman-teman dilingkungan tempat
tinggalmu hendaklah kamu dapat menyelesaikan dengan adil.
9. Al-‘adl
Al-‘adl artinya maha adil. Dia bersih dari sifat aniaya, baik dalam
hukumNya maupun dalam perbuatanNya. Diantara hukumNya mengenai
hambaNya adalah apa yang manusia usahakan. Maka hasil usaha itu akan
dilihatNya. Keadilan Allah tidak hanya berkaitan dengan hukum, moral, dan
peraturan sosial kemanusiaan atau masalah-masalah keagamaan saja. Tapi
keadilan Allah berkaitan dengan penciptaanNya di dunia. Ketika Allah bersifat
adil berarti dia musstahil zalim. Banyak ayat yang menjelaskan tentang keadilan
Allah diantaranya yaitu surat An-nisa ayat 40 :
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar”.
Bukti Kebenaran Tanda-Tanda Kebesaran Allah melalui sifat Al-‘Adl
Untuk mewujudkan kehidupan yang aman dan tentram Allah membuat
aturan untuk ditaati manusia. Hukum qhisas diterapkan kepada perilaku
pembunuhan dengan sengaja. Hukum qhisas yang ditetapkan islam sesuai dengan
utang nyawa dibayar nyawa. Adapun hukum potong tangan di terapkan kepada
pencuri yang curiannya seperempat dinar keatas.
Pengamalan Sifat Al-‘Adl Dalam Kehidupan Sehari-Hari
a. Di Lingkungan Keluarga
Kamu harus bersifat adil kepada adik dan kakakmu
Jangan membeda-bedakan antara sesama saudara
Jangan bersifat aniaya
b. Di lingkungan Sekolah
Harus bersikap adil kepada teman-teman di sekolah
Jangan zalim kepada kawan
Jangan membedakan antara sesama teman
c. Di lingkungan Masyarakat
Kamu harusmampu berlaku adil dalam mengambil suatu keputusan.
Dalam bergaul jangan membeda-bedakan antara yang kaya da miskin
Jangan berperilaku zalim terhadap orang lain.
10. Al-Qayyum
Al-Qayyum artinya yang maha berdiri sendiri. Allah dalam
kemandirianNya itu tidak membutuhkan pertolongan siapapun. Bahkan
sebaliknya makhlukNya yang membutuhkan pertolonganNya.
Firman Allah dalam surat Taha ayat 111 :
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Artinya : “Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya). Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman”.
Bukti Kebenaran Tanda-Tanda Kebesaran Allah melalui sifat Al-Qayyun
Sejak zaman nabi Adam sampai sekarang bumi ytetap berputar pada
porosnya dan mengelilingi matahari. Dengan demikian terjadilah siang dan
malam. Keadaan seperti ini berjalan terus sampai datang Nya yaumus-sa’ah.
Dalam megatur alam semesta ini, Allah tak memerlukan bantuan siapapun dari
hambaNya.
Pengamalan Sifat Al-Qayyun Dalam Kehidupan Sehari-Hari
a. Di Lingkungan Keluarga
Harus yakin dengan kemampuan diri sendiri
Kerjakan sendiri setiap pekerjaan yang diberikan orang tua
Jangan selalu bergantung pada orang lain
Harus membiasakan hidup mandiri
b. Di lingkungan Sekolah
Kerjakan sendiri semua tugas yang diberikan ibu guru
Harus yakin dengan kemapuan sendiri dalam menerima pelajarang yang
diberikan oleh guru
Jangan suka mengaharapkan bantuan dari orang lain atau teman
c. Di lingkungan Masyarakat
Harus membiasakan hidup mandiri dalam kehidupan sehari-hari
Tunjukkan bahwa kamu memiliki kemampuan percaya diri dalam malukan
sesuatu
Jangan suka mengharapkan bantuan orang lain
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Uji Pemahamann Materi Bab IV
Berilah Tanda Silang ( x ) pada salah satu jawaban yang paling Benar
1. Al-Asmaul husna ( الحسنى -al ( اسم ) Adalah jamak dari kata al-ismu(األسأ
ismah ( االسمة ) yang artinya :
F. Ketinggian, keagungan
G. Jenis
H. Sifat
I. Tanda
2. Menyebut nama Allah mengunakan asmaul husna berarti…..
a. Perkara yang baru
b. Suatu cara untuk mengaungkanNya
c. Perkara yang biasa saja
d. Suatu cara yang tidak lazim
3. Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim jumlah Asmaul Husna
ada 99 kecuali:
a. Arrahim
b Alkuddus
c Arrahman
d Alasma’
4. Bersikap kasih sayang terhadap hamba hamba Allah merupakan cerminan dari
sikap keteladanan terhadap sifat Allah
a. Alfattah
b. Arrauf
ivI| P a g eAqidah Ahklak
c. Albaast
d. Alqayyum
5. Mampu mengaktualisasikan diri semaksimal mungkin sebagai orang yang
selalu member mamfaat kepada orang lain merupakan cermin dari sikap
keteladanan terhadap sifat Allah
a. Albaasit
b b.Arrauf
c c.Aladl
d d.Annaf’
6. Allah SWT adalah Algaffar oleh sebab itu kita:
a Tak perlu menyesali terhadap dosa yang terlanjur kita lakukan
b Ragu dan bimbang ketika hendak berbuat
c Hendaknya memperbanyak membaca istighfar
d Menyadari dosa yang telah dilakukan
7. Allah melapangkan dan mempersempit rezki kepada hambanya yang
dikehendaki karena Dia bersifat :
a a.Alwujud
b b.Aladl
c c.Albaasith
d d.Ala’whu
8. Dalam mencipta mengatur dan menguasai alam semesta Allah tidak
memerlukan bantuan dari siapapun karena Dia bersifat
a a.Algaffar
b b.Alhakim
c c.Alhayyu
d d.Alqqyyum
9. Manusia wajib berusaha sedangkan Allah yang menentukan keberhasilannya
hal ini sesuai dengan sifatnya:
a a.Albaar
b bAlbaasith
c c.Alfattah
ivI| P a g eAqidah Ahklak
d d.Aladl
10. Allah SWT tidak pernah merasa lelah dalam menjaga dan memelihara alam
semesta karena Dia bersifat:
a a.Algaffar
b b.Alqayyum
c c.Albaqa,
d d.Aladl
Jawablah pertanyaan ini dengan benar!!
1.Jelaskan pengertian Asmaul Husna secara bahasa dan istilah
2.Jelaskan asbabunnuzul surat Al israk ayat 110
3.Tulis surat Al ‘raf 180 beserta artinya.
4.Buktikan kebenara tanda kebesaran Allah melalui sifat Arrauf
5.Bagaimanakah sukap seorang muslim dalam menghayati Aladl dalam keluarga
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
5.meningkatkan
keimanan
kepada
malaikat-
malaikat Allah
dan makhluk
ghaib selain
malaikat
5.1 menjelaskan
pengertian iman
kepada malaikat Allah
dan makhluk ghaib
lainnya seperti jin,
iblis, dan setan
511. menjelaskan pengertian alam
rohani (ghaib)
512. menjelaskan pengertian malaikat
513. menjelaskan beriman kepada
malaikat
514.menunjukkan dalil tentang adanya
malaikat
515.menjelaskan pengertian makhluk
ghaib jin
516. menjelaskan pengertian makhluk
ghaib iblis atau setan
5.2. menunjukkan dalil
kebenaran adanya
malaikat Allah dan
makhluk ghaib lainnya
seperti jin, iblis dan
setan
5.2.1.menunjukkan tanda-tanda
adanyamalaikat Allah melalui
fenomena alam
522. menunjukkan tanda-tanda adanya
jin, iblis atau setan melalui
fenomena alam
523. menunjukkan dalil naqli yang
berhubungan dengan jin , iblis
ivI| P a g eAqidah Ahklak
atau setan
5.3. menjelaskan
tugasdan sifat-sifat
malaikat
531. menunjukkan nama dan tugas-
tugas malaikat
532. menunjukkan sifat-sifat malaikat
533. menjelaskan ketaatan malaikat
Allah dengan perbuatannya
534. menunjukkansifat-sifat makhluk
ghaib seperti jin, iblis dan setan
535. menjelaskan perbedaan malaikat,
jin, iblis atau setan
536. menjelaskan keterkaitan sifat jin,
iblis dan setan denganperbuatan
manusia
5.4. menunjukkan ciri-
ciri orang yang
beriman terhadap
malaikat Allah dan
makhluk ghaib seperti
jin, iblis atau setan
terhadap fenomena
kehidupan
541. menunjukkan hikmah beriman
kepada malaikat
542. menunjukkan perilaku yang
mencerminkan iman kepada
malaikat-malaikat Allah
543. menunjukkan perilaku orang
yang menyakini adanya
makhluk ghaib jin, iblis dan
setan
ivI| P a g eAqidah Ahklak
ivI| P a g eAqidah Ahklak
BAB V
IMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH
I. Pengertian Iman Kepada Malaikat Allah
Malaikat adalah kata jamak dari malakun. Ia adalah makhluk yang
diciptakan dari cahaya (nur) dan memiliki sayap. Sayapnya berjumlah dua, tiga
dan empat. Karena gaib, malaikat tidak dapat kita indra. Mereka hidup di alam
yang berbeda dengan kita. Allah menciptakan malaikat sebagai tanda
kebesaranNya. Malaikat di tugaskan untuk memunaikan tugas-tugas tertentu,
seperti membawa wahyu, menurunkan hujan, mencabut nyawa, dan sebagainya.
Firma Allah Swt surat fatir ayat 1:
Artinya :” Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
Iman kepada malaikat temasuk rukun iman yang kedua. Hal itu
menunjukkan bahwaiman kepada malaikat termasuk hal yang sangat mendasar.
Artinya bila ada seorang mengaku sebagai mukmin, namun tidak mempercayai
adanya malaikat, maka keimanannya itu dipertanyakan.
Sabda Nabi Muhammad yang artinya “iman adalah percaya kepada Allah,
para malaikat, kitab-kitabNya, para Rasul, hari akhir, dan kamu percaya kepada
takdir baik dan takdir buruk.”
Iman kepada malaikat mengandung sebagai berikut :
ivI| P a g eAqidah Ahklak
a. Mengimani wujud mereka
b. Mengimani malaikat-malaikat baik yang kita kenali nama-namanya
seperti Jibril, maupun malaikat yang tidak kita kenal
c. Mengimani sifat-sifat mereka yang kita kenali, seperti sifat bentuk Jibril,
sebagai mana Rasul pernah melihat Jibril mempunyai 600 sayap, sehingga
bias menutup ufuk. Malaikat bias berwujud seorang laki-laki seperti yang
pernah terjadi pada malaikat Jibril tatkala Allah mengutusnya kepada
Maryam. Jibril menjadi seorang manusia. Demikianlah pula ketika Jibril
datang kepada Nabi Muhammad untuk mengajarkan tentang iman, islam,
dan ihsan.
II. Sifat-Sifat Malaikat Dan Dalil-Dalilnya
Semua makhluk yang Allah ciptakanmemiliki ciri-ciri khusus atau karakter
yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Cirri-ciri tersebut melekat dalam
makhluk tersebut yang di sebut dengan sifat. Malaikat memiliki sifat yang
berbeda-beda dengan makhluk lain. Diantara sifat malaikat tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Malaikat adalah makhluk yang diciptakan dari cahaya
2. Malaikat adalah makhluk yang paling taat dan senantiasa
mengerjakan perintah Allah
Artinya :” mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya”.(Al-anbiya’ ayat 27)
3. Malaikat tidak memerlukan makanan dan minuman. Hal ini
tergambardari perisiwa di utusnya malaikat kepada kaum Luth
Surat Hud ayat 70 :
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Artinya :”Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka”.
4. Malaikat senatiasa menyembah dan bertasbih kepada Allah tampa
putus sepanjang masa. Mereka juga memohon ampunan kepada Allah
bagi orang-orang yang beriman.
Artinya : Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.
5. Malaikat tidak berjenis laki-laki ataupun perempuan. Surat Al-Isra’
ayat 40 :
Artinya : “Maka apakah patut Tuhan memilihkan bagimu anak-anak laki-laki sedang Dia sendiri mengambil anak-anak perempuan di antara para malaikat? Sesungguhnya kamu benar-benar mengucapkan kata-kata yang besar (dosanya)”.
6. Malaikat tidak mati sebelum datangnya hari kiamat karena harus
menunaikan tugas dari Allah
7. Atas izin dan kehendak Allah malaikat dapat berubah wujud menjadi
bentuk lain. Surat Maryam ayat 17
Artinya :”maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami[901] kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna”.
III. Malaikat Tugas-Tugasnya
Diantara tugas yang diemban oleh malaikat adalah sebagai berikut :
1. Diantara malaikat ada yang bertugas menyampaikan risalah Allah
kepada para Nabi dan Rasul semenjak Nabi Adan sampai Nabi
Muhammad. Tugas menyampaikan wahyu ini diemban oleh Jibril.
ivI| P a g eAqidah Ahklak
2. Malaikat juga ada yang bertugas mengatur hujan dan rezeki.
Menebarkan karunia Allah kepada seluruh alam. Yang bertugas dalam
hal ini adalah Mikail
3. Israfil bertugas meniup sangkakala sebanyak tiga kali :
a. NAFKHUL FAZA`, yaitu peniupan yang menakutkan
( mengejutkan ) yang menyebabkan rusak binasanya alam jagat
raya ini. Allah berfirman dalam surat An-Naml ayat 87 :
Artinya : Dan (Ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, Maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.
b. NAFKHUS SHAQI`, yaitu peniupan yang memusnahkan segala
sesuatu.
c. NAFKHUL BA`ATS, yaitu tiupan yang membangkitkan manusia
seluruhnya yang telah dimatikan oleh Allah dari alam kubur. Allah
berfirman dalam surat Yassin ayat 51 :
Artinya : Dan ditiuplah sangkalala, Maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.
4. Diantara malaikat ada juga yang memiliki tugas mencabut nyawa.
Tugas ini diemban oleh Izrail. Izrail juga disebut malaikat maut. Surat
as-Sajdah ayat 11
Artinya : Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan."
ivI| P a g eAqidah Ahklak
5. Dalam hubungannya dengan perbuatan manusia, ada malaikat yang
bertugas menjadi pengawas manusia. Mereka bertugas mencatat segala
perbuatan manusia. Raqib bertugas mencatat perbuatan baik manusia.
Atid mencatat perbuatan buruk manusia. Surat Al-Infithar ayat 10-12 :
Artinya : Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.
6. Munkar dan Nangkir bertugas menanyai manusia ketika di kubur.
7. Diantara malaikat ada yang bertugas menjaga pintu sorga, Ridwan
adalah pemimpin malaikat penjaga pintu sorga. Surat Az-zumar ayat
73 :
Artinya : Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam syurga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke syurga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah syurga ini, sedang kamu kekal di dalamnya."
8. Jika pintu sorga ada penjaganya, nerakapun memiliki penjaga khusus.
Malaikat berkarakter kasar yang manjaganya. Surat Al-Muddasir ayat
31 :
Artinya : Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat
ivI| P a g eAqidah Ahklak
IV. Makhluk Ghaib Selain Malaikat
Sebagaimana di jelaskan, selain malaikat ada makhluk gaib yang lain yang
sangat berbeda dengan malaikat, yaitu jin, iblis, dan setan. Sebagai muslim, yakin
akan adanya jin, iblis, dan setan adalah wajib hukumnya.
A. Jin
Jin berarti tersembunyi atau tidak terlihat. Hal itulah yang memungkinkan
kita mengaitkan dengan sifat yang umum. Dalam islam makhluk ciptaan
Allah dapat dibedakan antara bernyawa dan tak bernyawa. Diantara yang
bernyawa adalah jin.
Dinamakan jin, karena ia tersembunyi wujudnya dari pandangan mata
manusia. Itulah sebabnya jin dalam wujud aslinya tidak dapat dilihat mata
manusia. Kalau ada manusia yang dapat melihat jin, maka jin yang
dilihatnya itu adalah jin yang sedang menjelma menjadi makhluk yang dapat
dilihat mata manusia biasa. Hal ini ditegaskan Allah dalam surat Al-A`raf
ayat 27 :
Artinya : Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia Telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya kami Telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.
Jin adalah makhluk gaib yang dicipta dari nyala api. Firman Allah surat Ar-
rahman ayat 15 :
Artinya : dan Dia menciptakan jin dari nyala api.
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Jin dapat digolongkan menjadi 2 golongan. Golongan jin yang baik dan
golongan jin yang jahat atau kata lain sebagian bangsa jin terdapat jin-jin
yang beriman dan sebagian lagi ada yang kafir, Allah berfirman dalam surat
jin ayat 11 :
Artinya : Dan Sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.
B. Iblis/Setan
Iblis adalah mahkluk gaib yang diciptakan Allah dari api. Sifat dasar iblis
adalah sombong dan durhaka kepada Allah.
Setan adalah makhluk yang sifatnya menggoda manusia agar terjerumus
kelembah dosa. Menurut surat An-Nas, setan dapat berasal dari manusia
ataupun jin. Dengan demikian, iblis atau setan adalah makhluk gaib yang
durhaka langsung kepada Allah dan berusaha menggoda manusia untuk
berbuat dosa.
Firman Allah surat Al-kahfi ayat 50 :
Artinya : Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah."
Syaithan adalah suatu gelar, sifat, titel atau sebutan untuk semua makhluk
yang durhaka kepada Tuhan. Dan makhluk yang pertama kali disebut
syaithan adalah iblis yang tergolong bangsa jin karena ia menolak perintah
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Allah untuk bersujud kepada Nabi Adam, sebagaiman firman Allah dalam
surat Al-Baqarah ayat 34 :
Artinya : Dan (Ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.
V. Perbedaan Malaikat, Jin, Iblis/Setan
No Nama Asal kejadian Sifatnya
1 Malaikat Cahaya Selalu taat kepada Allah dan tidak
mendurhakaiNya
2 Jin Nyala api Ada yang beriman dan ada pula yang
kafir
3 Iblis atau setan Api Mendurhakai Allah dan selalu
berusaha untuk menjerumuskan
manusia ke jalan yang sesat
VI. Perilaku Yang Mencerminkan Iman Kepada Malaikat Allah, Dan
Makhluk Gaib Selain Malaikat.
Iman terdiri dari tiga unsur yaitu kemantapan hati, ucapan, dan perbuatan.
Iman kepada malaikat perlu dibuktikan dengan perbuatan nyata setiap hari. Antara
lain meneladani sifat taat malaikat kepada Allah. Adapun sikap meneladani
ketaatan malaikat Allah antara lain :
ivI| P a g eAqidah Ahklak
a) Senantiasa berusaha untuk menaati Allah. Sebagaimana ketaatan
malaikat kepada Allah.
b) Bersikap tawaduk kepada Allah dan mengagungkanNya, misalnya
membaca tasbih, tahmid, tahlil dan takbir.
c) Bersikap hati-hati dalam hidup ini, tidak melanggar hukum Allah
sebagaimana malaikat tidak maksiat kepadaNya.
Uji Pemahaman Materi Bab V
i. Malaikat adalah kata jamak dari malakum, ia adalah
Makkhluk ciptaan Allah yang terdiri dari:
a a.Api
b b.Nur
c c.Air
d d.Asap
ii. Iman kepada malaikat mengandung arti :
a Mengimani wujud mereka
b Mengimani nama malaikat yang kita kenal dan yang tidak dikenal
c Mengimani fisik malaikat yang tinggi
d Mengimani malaikatyang senantiasa menyembah dan bertasbih
iii. Atas izin dan kehendak Allah malaikat dapat berubah
wujud menjadi bentuk lain terdapat dalam surat
a Al-Anbiya’ ayat 27
b Hud ayat 70
c Al-Isra’ 40
d .maryam 17
ivI| P a g eAqidah Ahklak
iv. Diantara malikat ada yang bertugas menyampaikan risalah
Allah kepada para Nabi dan rasul semenjak nabi adam sampai Nabi
Muhammad SAW tugas ini diemban oleh malaikat :
a. Jibril
b. Mikail
c. Izrail
d. Rakib dan atib
v. Semua manusia yang akan mati bertemu dengan
malaikat……
a. munkar
b. Mungkar dan nangkir
c. Israfil
d. Izrail
vi. Iblis atau setan tidak mau sujud kepada nabi adam As
diterangkan oleh Allah Surat
a Al-“araf ayat 12
b .Al-‘Araf ayat 13
c Al-‘Araf ayat 14
d Al-‘Araf ayat 15
vii. Selalu taat kepada Allah dan tidak mendurhakaiNYA
adalah sifat:
a Malaikat
b Jin
c Iblis
d Setan
ivI| P a g eAqidah Ahklak
viii. Senan tiasa berusaha untuk mentaati Allah. Sebagaimana
ketaatan kepada Allah Merupakan rukun iman
a Allah
b Malaikat
c Kitab allah
d Rasul Allah
ix. Asal kejadian Iblis atau setan adalah:
a Cahaya
b Nyala api
c Api
d Tanah
x. Iblis adalah gelar dari :
a. Jin yang patuh
b. b.Jin yang engkar
c. Setan yang patuh
d. Manusia yang ingkar
Essay
Jawablah pertenyaan dibawah ini dengan benar
1. Jelaskan pengertian beriman kepada malaikat.
2. Tuliskan nama-nama malaikat dan tugasnya.
3. Tuliskan empat buah sifat malaikat.
4. Jelaskan perbedaan antara malaikat ,jin dan setan.
5. Tuliskan dalil dan artinya tentang penciptaan jin.
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
6. menghindari
akhlak tercela
kepada Allah
6.1menjelaskan pengertian
riya, kufur, syirik, dan
nifak
611. menjelaskan pengertian riya
secara bahasa dan istilah
612. menjelaskan pengertian kufur
secara bahasa dan istilah
613. menjelaskan pengertian syirik
secara bahasa dan istilah
614. menjelaskan pengertian nifak
secara bahasa dan istilah
6.2. menunjukkan dalil
naqli akhlak tercela
riya, kufur, syirik
dan nifaq
621. menunjukkan dalil yang berkaitan
dengan riya
622. menunjukkan dalil yang berkaitan
dengan kufur
623. menunjukkan dalil yang berkaitan
dengan syirik
624. menunjukkan dalil yang berkaitan
dengan nifaq
6.3. mengidentifikasi bentuk
dan contoh perbuatan
riya, kufur, syirik, dan
nifaq
631. menunjukkan contoh-contoh riya
632. menunjukkan contoh-contoh
kufur
633. menunjukkan contoh-contoh
syirik
634. menunjukkan contoh-contoh
nifaq
6.4. menunjukkan dampak
negative perbiuatan
riya,kufur,syirik dan
nifaq dalam fenomena
641. menunjukkan dampak negative
perbuatan riya
642. menunjukkan dampak negative
ivI| P a g eAqidah Ahklak
kehidupan perbuatan kufur
643. menunjukkan dampak negative
perbuatan syirik
644. menunjukkan dampak negative
perbuatan nifaq
6.5. membiasakan diri
untuk menghindari
perbuatan riya,kufur,
syirik dan nifaq
651. menjelaskan membiasakan diri
untuk menghindari perbuatan
riya
652. menjelaskan membiasakan diri
untuk menghindari perbuatan
kufur
653. menjelaskan membiasakan diri
untuk menghindari perbuatan
syirik
654. menjelaskan membiasakan diri
untuk menghindari perbuatan
nifaq
ivI| P a g eAqidah Ahklak
BAB VI
AKHLAK TERCELA KEPADA ALLAH
A. Ria
1. Pengetian Ria
Kata aria berasal dari bahasa arab Ar-Riya yang berarti pamer, yaitu
memperlihatkan sesuatu kepada orang lain, baik bnarang maupun perbuatana
baikyang dilakukan, dengan maksud orang lain dapat melihatnya dan akhirnya
memujinya.
Kata lain yang mempunyai arti serupa dengan ria ialah sum’ah. Yang berarti
kemasyuran nama, baik sebutannya. Orang sum’ah dengan perbuatan baiknya.
Berarti ingin mendengarkan pujian orang lain terhadap kebaikan yang ia lakukan.
Dengan adanya pujian tersebut akhirnya masyurlah nama baiknya dilingkungan
masyarakat.
Dengan demikian, pengertian sum’ah sama dengan ria. Orang yang ingin
memperoleh komentar yang baik atau pujian dari orang lainatas kebaikan yang
dilakukan.
2. Bentuk-Bentuk Perbuatan Ria
Bentuk atau contoh perbuatan ria adalah sebagai berikut :
a) Seorang siswa mau melaksanakan tugas piketnya secara baik sesudah
guru masuk kelas, dengan harapan agar guru menilai bahwa siswa
tersebur tergolong siswa yang rajin melaksanakan tugas.
b) Seseorang menyantuni anak yatim di hadapan banyak orang dengan
maksud agar orang banyak menilai dirinya sebagai orang yang
dermawan dan baik hati.
3. Larangan Perbuatan Ria
Ria termasuk larangan dalam islam. Larangan ria telah ditegaskan Allah dalam
firmanNya surat Al-Baqarah ayat 264 :
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
4. Akibat Buruk Ria
Semua pelaksanaan ajaran agama adalah untuk kebikan manusia itu sendiri,
baik yang berupa pelaksanaan perintah maupun meninggalkan larangan.
Setiap pelanggaran terhadap ajaran agama pasti berakibat buruk bagi
pelakunya. Yaitu :
a) Menghapus pahala amal baik sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-
Baqarah ayat 264 :
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan
(pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya Karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, Kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (Tidak bertanah). mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
ivI| P a g eAqidah Ahklak
b) Mendapat dosa besar karena ia termasuk perbuatan syirik
c) Tidak selamat dari bahaya kekafiran karena ria sangat dekat
hubungannya dengan sikap kafir.
5. Perilaku Menghindari Ria
a) Melatih diri untuk beramal secara ikhlas, walaupun sebesar apa pun yang
dilakukan.
b) Mengendalikan diri agar tidak merasa bangga apabila ada orang lain yang
memuji amak baik yang dilakukan
c) Menahan diri agar tidak emosi apabila ada orang lain yang meremehkan
kebaikan yang dilakukan
d) Tidak suka memuji kebaikan orang lain secara berlebihan karena hal itu
dapat mendorong pelakunya menjadi ria atas kebaikannya.
e) Melatih diri untuk bersedekah secara sembunyi-sembunyi untuk
menghindari sanjungan orang lain
B. Nifak
1. Pengertian Nifak
Secara bahasa kata nifak berarti berpura-pura pada agamanya. Secara istilah
berarti sikap yang tidak menentu tidak sesuai antara perbuatan dan ucapan.
Disebut juga munafik.
Munafik sering bersikap tidak menentu susah diketahui kebenaran
ucapannya, sebagaimana susahnya mengetahui tembusan lubang tikus di
padang pasir. Oleh sebab itu orang orang lain sering tertipu dengan ucapan
atau perbuatannya yang tidak menentu.
2. Bentuk-bentuk nifak
Sebagian sifat munafik telah di jelaskan Allah dalam firmanNya surat Al-
Baqarah ayat 14 :
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Artinya : Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok."
Rasulullah menjelaskan cirri-ciri orang yang munafik ada tiga macam yang
artinya : ”tanda-tanda munafik ada tiga apabila berjanji ingkar, apabila
bicara dusta, apabila dipercaya berkhianat”.
Contoh sikap yang dilakukan pelajar adalah:
a) Seorang pelajar terlambat membayar SPP. Ketika di tanya guru ia
jawab belum diberi orang tua padahal ia sudah membelanjakan uang
tersebut.
b) Seorang siswa mengatakan bahwa dia yang mengerjakan PR padahal
tidak.
3. Akibat buruk nifak
a) Bagi diri sendiri
Tercela pada pandangan Allah dengan sesame manusia sehingga
dapat menjatuhkan nama baiknya sendiri
Hilangnya kepercayaan dari orang lain atas dirinya
Tidak di senangi dalam pergaulan hidup sehari-hari
Mempersempit jalan untuk memperoleh rezeki karena orang lain
tidak mempercayai lagi
Memdapat siksa yang amat pedih kelak di hari akhir.
b) Bagi orang lain
Menimbulkan kekecewaan hati sehingga dapat merusak
hubungan persahabatan yang telah terjadi baik
Membuka peluang munculnya fitnah karena ucapan atau
perbuatan yang tidak menentu.
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Mencemarkan nama baik keluarga dan masyarakat sekitarnya
sehingga merasa malu karenanya.
4. Membiasakan diri menghindari nifak
Menghindarkan diri dari sifat nifak harus menjadi watak setiap muslimin
dan muslimat. Adapun upaya untuk menghindarkan diri dari sifat nifak
antara lain selalu menyadari bahwa :
a) Nifak merupakan larangan agama yang harus dijauhi dalam
kehidupan sehari-hari
b) Nifak akan merugikan diri sendiri dan orang lain sehingga dibenci
dalam kehidupan masyarakat
c) Nifak tidak sesuai dengan hati nurani manusia
d) Kejujuran menentramkan hati dan senantiasa disukai dalam
pergaulan.
C. Kufur
Kufur menurut bahasa yang artinya adalah menutupi/menyembunyikan.
Secara istilah tindakan mengingkari kebenaran Allah yang dibawa Rasulullah
SAW. Orang yang melakukan tindakan Kufur disebut Kafir.
Asal ke-Kufuran adalah Juhud (ingkar terhadap tauhid). Yaitu sifat
sombong dan bermaksiat terhadap Allah. Kufur dikategorikan menjadi dua
yaitu :
1. Kufur Akbar/ Kufur I’tiqadi
Menyebabkan pelakunya keluar dari keimanan
Pelakau Kufur Akbar ini mengingkari hal-hal yang gaib dan juga
mengingkari keberadaan Allah sebagai zat pencipta, pemelihara dan pengatur
alam ini.
ivI| P a g eAqidah Ahklak
Ciri utama perbuatan Kufur Akbar adalahpendustaan terhadap Allah dan
Rasul-Nya serta ayat-ayat-Nya, baik yang Qauliyah maupun Kauniyah.
2. Kufur Asgar
Termasuk Kufur Amali (perbuatan) yang tidak sampai menggoyahkan
ketauhidan seseorang, tetapi mengurangi kesempurnaan iman pelakunya.
Diantara Kufur Asgar adalah Kufur Nikmat. Perbuatan ini akan
mendatangkan azab dari Allah.
D. Syrik
Syirik menurut bahasa yang artinya sekutu. Menurut istilah adalah perbuatan
menyekutukan Allah dengan mahluk-Nya. Orang Syirik disebut musyrik.
Lawan dari perbuatan Syirik, adalah tauhid.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari Syirik, ialah :
1.Menghayati kalimat syahadat/tauhid
2.Membiasakan membaca tahlil
3.Mengingkari sisa-sisa kepercayaan orang-orang primitif yang belum sempat
menerima dakwah islam.
ivI| P a g eAqidah Ahklak
UJI PEMAHAMAN BAB VI
Pilihlah jawabaan yang paling benar
1. Perbuatan yang dilakukan seseorang yang mengandung unsure ria ditentukan
dari
a. Niat
b. Tujuan tertentu
c. Maksud tententu
d. Harapan
2. Sum’ah menurut bahasa berarti:
a. Kemashuran nama
b. Memperkenalkan diri
c. Mengagungkan nama
d. Memperkenalkan nama
3. Perkara yang paling dikawatirkan adalah sirik kecil yaitu:
a. Mempersekutukan Allah
b. Menduakan Allah dengan makluknya
c. Beramal dengan ria
d. Durhaka kepada Allah
4. Ria dapat menghapus pahala amal seseorang, dijelaskan dalam surah Al-
Baqarah ayat:
a. 261
b. 262
c. 263
d. 264
5. Orang yang memiliki bersifat ria rajin berbaik,apabila perbuatannya:
a. Diketahui orang lain
b. Didengarkan orang lain
c. Mendapat pahala yang besar
d. Dapat diulang pada kesrempatan yang lain
ivI| P a g eAqidah Ahklak
6. Yang dimaksud dengan Nifak adalah:
a. Sikap yang dapat diketahui maksudnya
b. Sikap yang tidak diketahui maksudnya
c. Sikap yang tidak sesuai antara ucapan dengan perbuatan
d. Sikap yang ragu-ragu
7. Cirri-ciri orang munafik adalah:
a. sering ingkar janji
b. biasa dipercaya
c. sering terlambat sekolah
d. sering bertengkar den gan teman
8. Orang munafik pandai bersilat lidah,kepandaian itu diperoleh dari:
a. Dari temen
b. Keluasan berpikir
c. Dari banyaknya teman
d. Sikapnya yang selalu mendua
9. Ungkapan musuh dalam selimut sering ditujukan kepada:
a. Perbuatan sirik
b. Orang munafik
c. Oarang durhaka
d. Orang yang kufur
10. Balasan bagi orang munafik adalah masuk neraka:
a. Lapisan atas
b. Lapisan panas
c. Lapisan tengah
d. Lapisan bawah
ivI| P a g eAqidah Ahklak
ESSAY
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat.
1. Jelaskan dua contoh perbuatan ria!
2. Jelaskan yang dimaksaud dengan ungkapan perbuatan ria menaruh debu diatas
batu yang licin tertimpa hujan lebat tak meninggal bekas.
3. Jelaskan dua alas an menmgapa kita dilarang berbuat ria.
4. Tuliskanlah firman allah tentang pelaku nifak itu mendapat siksa yang pedih
diohari akhir
5. Bagaimana pendapat mu cara menghindari dari sifat nifak.
ivI| P a g eAqidah Ahklak
KATA PENGANTAR
الرحيم الرحمن الله بسم
Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah swt, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga dengan rahmat dan
hidayah-Nya itu kami dapat menyelesaikan bahan ajar berupa buku pembelajaran
Aqidah Akhlak untuk kelas VII Madrasah Tsanawiyah di Sumatera Barat. Selanjutnya
salawat dan salam kami kirimkan buat Nabi Muhammad saw, sebagai pimpinan umat
manusia, yang telah meninggalkan dua pedoman hidup bagi manusia yaitu Alquran dan
Sunnah.
Buku ini disusun sebagai bahan ajar dalam bidang study fiqih kelas VII, yang
sesuai dengan permenag no 2 tahun 2008, yang berfungsi sebagai pedoman, alat dan
bahan ajar bagi guru Aqidah Akhlak dan pegangan untuk siswa di Sumatera Barat.
Pembahasan materi dalam buku ini, menggunakan bahasa yang singkat, padat
dan mudah dimengerti oleh siswa, yang dilengkapi dengan dalil-dalil yang relevan. Selain
itu setiap Bab terdapat pendahuluan yang berisi Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar,
Indikator dan Tujuan, kemudian dilengkapi dengan kesimpulan, Lembar Kerja Siswa dan
Uji Kompetensi.
Dalam pembuatan Buku ini kami tidak terlepas dari berbagai kesulitan, karena
keterbatasan ilmu dan pengalaman yang kami miliki, namun berkat petunjuk Allah swt,
dan motivasi serta bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dengan izin Allah swt, buku Aqidah Akhlak ini dapat
ivI| P a g eAqidah Ahklak
diselesaikan. Untuk itu kami menyampaikan rasa terimakasih yang tidak terhingga
kepada yang terhormat :
1. Bapak Kakanwil Departemen Agama Sumatera Barat, sebagai pelindung dan
penasehat dalam pembuatan buku ini.
2. Bapak Kabid Mapenda dan Bapak Kasi Kurikulum beserta segenap jajaran
Kanwil Departemen Agama Sumatera barat, yang telah melaksanakan lokakarya
penyusunan bahan ajar mata pelajaran PAI di likingkungan Madrasah Sumatera
Barat.
3. Bapak / Ibu Kepala Sekolah yang mendukung dan memberi kesempatan serta
motivasi untuk kami, sehingga kami dapat menyelesaikan amanah yang
dipercayakan kepada kami.
Mudah-mudahan segala amal dan jerih payah yang telah diberikan menjadi amal
shaleh disisi-Nya. Dan kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu kami mengharapkan saran dan kritikan terutama dari guru-guru bidang study
Aqidah Akhlak se Sumatera Barat demi kesempurnaan buku ini dimasa yang akan
datang, semoga buku ini ada manfaatnya.
Padang, 21 Oktober 2009
Penulis :
1. ANN MARTI, S.Ag.
2. YENNIARTI, S.Ag.
3. SAIDI USMAN, S.Ag.
ivI| P a g eAqidah Ahklak
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................... i
Daftar Isi..................................................................................................................... iii
SEMESTER I
BAB I AKIDAH ISLAM
A. Pengertian Akidah Islam..................................................................................... 1
B. Dasar-Dasar Akidah Islam..................................................................................5
C. Dalil-dalil Naqli Tentang Aqidah Islam ...............................................................8
D. Manfaat Mempelajari Aqidah Islam ..................................................................9
E. Perilaku yang Sesuai dengan Nilai-Nilai Akidah Islam.........................................9
F. Iman, Islam Dan Ihsan ........................................................................................11
G. Uji Kompetensi 1................................................................................................15
BAB II SIFAT-SIFAT ALLAH SWT
I. Pengertian Sifat Wajib Allah.........................................................................19
II. Pembagian Sifat Wajib Allah .......................................................................19
III. Pembagian SIfat Mustahil Allah....................................................................24
IV. Sifat Jaiz Allah ..............................................................................................25
V. Ciri-ciri Orang yang Beriman Kepada Sifat-Sifat Allah SWT...........................26
VI. Uji Kompetensi 2..........................................................................................28
BAB III AKHLAK TERPUJI KEPADA ALLAH SWT
A. Tauhid ................................................................................................................ 33
B. Ikhlas .................................................................................................................34
C. Taat.....................................................................................................................35
D. Raja`....................................................................................................................36
E. Khauf..................................................................................................................37
F. Tobat dan Nadam...............................................................................................39
SEMESTER II
ivI| P a g eAqidah Ahklak
BAB IV ASMAUL HUSNA
A. Pengertian Asmaul Husna........................................................................... 44
B. Sejarah Diturunkannya Ayat Tentang Asmaul Husna .................................44
C. Memahami 10 Asmaul Husna ....................................................................45
D. Uji kompetensi 4.........................................................................................59
BAB V IMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH SWT. DAN MAKHLUK GAIB SELAIN MALAIKAT
I. Pengertian Iman Kepada Malaikat Allah.......................................................64
II. Makhluk Gaib Selain Malaikat.....................................................................65
III. Malaikat Tugas-tugasnya ...........................................................................67
IV. Malaikat Ghaib Selain Malaikat ..................................................................69
V. Perbedaan Malaikat, Jin, Iblis/Setan ..........................................................72
VI. Perilaku Yang Mencerminkan Iman Kepada Malaikat Allah, Dan
Makhluk Ghaib Selain Malaikat ..................................................................72
VII. ji kompetensi 5............................................................................................ 73
BAB VI AKHLAK TERCELA KEPADA ALLAH SWT
A. Ria ................................................................................................................78
B. Nifak...................................................................................................................80
C. Kufur................................................................................................................... 82
D. Syirik...................................................................................................................83
E. Uji kompetensi 6.................................................................................................84
DAFTAR PUSTAKA
ivI| P a g eAqidah Ahklak
DAFTAR PUSTAKA
1. Hidayat Junai dkk , Ayo Memahami Aqidah Dan Akhlak, Jakarta. Penerbit Erlangga, Mei 2009, Untuk M Ts
2. Ibrahim T Darsono H, Membanggun Aqidah Akhlak, Solo, P T Tiga Serangkai, Pustaka Mandiri, Maret 2009 untuk MTs
3. Irahim T. Drs. Darsono H Drs, Membanggun Aqidah Dan Akhlak, Surakarta, PT Tiga Serangkai Mandiri, Maret 2003 untuk MTs
4. Departemen Agama R I , Al Quran Dan Terjemahannya, Jakarta: Proyek Pembinaan Kitab Suci Al Quran, 1973
5. Kartika Muchtamil Drs, Af Masan Drs, Sanusi Ja,far Drs, Departemen Agama RI Aqidqh Akhlak, Jakarta, Oktober 1994 jilid 1 a,1 b dan 1 c untuk Mts
6. Departemen Agama R I , Aqidah Akhlak, Jakarta : September 1986 jilid 1 untuk MTs
7. Saili Abu, Amin Mansyur M Drs, Syam Ikhwan. M. BA, Departemen Agama RI Aqidah dan Akhlak, Jogjakarta Penerbit Kota Kembang, 1982 untuk MTs
8. Sy. Wahid. A Drs. M Ag, Memahami Aqidah Akhlak, Bandung, Penerbit Armico, Muharam 1425 H Jilid 1 untuk Madrasah Aliyah
9. Alfan Masan Drs dkk, Aqidah Akhlak , Semarang : Pt Karya Toha Putra
10. Umary Barnawie, Materi Akhlak, Solo : Ramadhani
11. Atjeh Bahar Abu, H, Mutiara Akhlak , Jakarta : Bulan Bintang
12. Ali M, Hasan, Tuntunan Akhlak , Jakarta : Bulan Bintang
13. Sabiq Sajid , Aqidah Islam, Bandung; Diponegoro
ivI| P a g eAqidah Ahklak
14. Yusmansyah Taufik, Aqoidah Dan Akhlak, Bandung , Penerbit Grafindo Media Pratama, Januari 2008 jilid 1
15. …………………… Al Munjid Fil Lugha Wal ‘a’lam, Beirut Libanon, Darul Masryri’, 1986
16. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, tahun 1988
ivI| P a g eAqidah Ahklak