bahan ajar lengkap1

128
BAB I Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator 1. memaham i dasar dan tujuan aqidah Islam 1.1. Menjelaskan dasar dan tujuan aqidah Islam 1.1.1. menjelaskan pengertian aqidah menurut bahasa dan istilah 1.1.2. menjelaskan dasar-dasar hukum aqidah Islamto 1.1.3. menjelaskan tujuan mempelajari aqidah Islam 1.2. menunjukkan dalil tentang dasar dan tujuan aqidah Islam 121. menunjukkan dalil yang berkaitan dengan dasar aqidah Islam 122. menunjukkan dalil yang berkaitan dengan tujuan aqidah Islam 1.3. menjelaskan manfaat mempelajari aqidah Islam 131. menjelaskan manfaat mempelajari aqidah Islam 1.4. menampilkan perilaku yang 141. menunjukkan sikap atau perilaku yang mencerminkan ivI| Page Aqidah Ahklak

Upload: jason-norton

Post on 28-Dec-2015

121 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan Ajar Lengkap1

BAB I

Standar

KompetensiKompetensi Dasar Indikator

1. memahami

dasar dan

tujuan aqidah

Islam

1.1. Menjelaskan dasar dan

tujuan aqidah Islam

1.1.1. menjelaskan pengertian aqidah

menurut bahasa dan istilah

1.1.2. menjelaskan dasar-dasar hukum

aqidah Islamto

1.1.3. menjelaskan tujuan mempelajari

aqidah Islam

1.2. menunjukkan dalil tentang

dasar dan tujuan aqidah

Islam

121. menunjukkan dalil yang berkaitan

dengan dasar aqidah Islam

122. menunjukkan dalil yang berkaitan

dengan tujuan aqidah Islam

1.3. menjelaskan manfaat

mempelajari aqidah Islam

131. menjelaskan manfaat mempelajari

aqidah Islam

1.4. menampilkan perilaku

yang mcerminkan aqidah

Islam

141. menunjukkan sikap atau perilaku

yang mencerminkan aqidah Islam dalam

kehidupan sehari-hari

1.5. menjelaskan hubungan,

Iman, Islam, dan Ihsan

1.5.1. menjelaskan pengertian Iman

menurut bahasa dan istilah

1.5.2. menjelaskan pengertian Islam

secara bahasa dan istilah

1.5.3. menjelaskan pengertian ihsan

menurut bahasadan istilah

1.5.4. menunjukkan kriteria Iman

1.5.5. menunjukkan kriteria Ihsan

1.5.6. menjelaskan perbedaan antara

Iman, Islam, dan Ihsan

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 2: Bahan Ajar Lengkap1

1.5.7. .menjelaskan hubungan antara

Iman, Islam dan Ihsan.

1.6. menunjukkan dalil tentang

Iman, Islam dan Ihsan

1.6.1. menujukkan dalil yang berkaitan

dengan Iman

1.6.2. menunjukkan dalil yang berkaitan

dengan Iman

1.6.3. .menunjukkan dalil yang

berkaitan dengan Ihsan

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 3: Bahan Ajar Lengkap1

BAB I

MEMAHAMI DASAR DAN TUJUAN AQIDAH ISLAM

A. Pengertian Aqidah Islam

Kata aqidah berasal dari bahasa arab, yaitu عقدة – يعقد – عقد – وعقيدة

Yang artinya : Suatu ikatan/janji para ulama ilmu tauhid memberikan defenisi

aqidah islam sebagai berikut :

والضمير – القلب – عليه عقد ما

Artinya : Satu yang terikat kepada hati nurani

Didalam Al-quran, kata aqidah sering disebutkan dalam berbaai peristwa

yang menyebabkan ayat tersebut diturunkan. Contoh dalam surat Al-maaidah ayat

1 berikut:

Artinya : Hai orang-orang yang beriman penuhilah aqad-aqad itu.

Kata uqud pada ayat tersebut dapat diartikan sebagai janji. Maksudnya

suatu aqad/janji seorang hamba kepada tuhannya tentang kesaksian diri sang

hamba yang mengakui “Tiada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan

Allah” jadi aqidah dapat pula disebut sebagai suatu perjanjian antara manusia dan

tuhannya.

Para ulama islam merumuskan pengertian/defenisi aqidah islam menurut

istilah sebagai pokok-pkok kepercayaan yang harus diyakini kebenarannya oleh

setiap muslim dan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1) Bersumber dari wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

SAW, kemudian diajarkan kepada umatnya.

Maksudnya aqidah Islam bukan rekayasa perasaan dan pemikiran manusia,

melainkan suatu ajaran langsung dari Allah. Sebagaimana firman Allah SWT

berikut :

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 4: Bahan Ajar Lengkap1

Artinya : Dan tiadalah yang diucapkan itu Al-Quran menurut kemuliaan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya) (QS. An Najm : 3-4)

2)Tidak berbeda/menyimpang dengan aqidah yang diajarkan oleh para

Nabi/Rasul terdahulu.

Para Nabi dan Rasul sebelum Nabi Muhammad SAW, mereka

mengajarkan aqidah yang sama dengan aqidah Islam yang diajarkan Nabi

muhammad kepada umatnya. Sumber ajaran mereka sama, yaitu wahyu yang

diturunkan allah SWT, kepada mereka. Jadi isi ajaran (aqidah) yang

disampaikan oleh para Nabi dan Rasul sejak Nabi Adam A.S sampai dengan

Nabi Muhammad SAW juga sama, yakni ajaran Tauhidullah (Islam). Diantara

mereka tidak ada perbedaan dalam menyampaikan dan mengajarkan aqidah

kepada umatnya masing-masing seperti firman Allah SWT.

artinya : “Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama apa yang telah kami

wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, Isa, yaitu : Tegakkanlah agama dan kamu janganlah terpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru kepadanya, Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendakinya, dan memberi petunjuk kepada (agama)nya orang-orang yang kembali (kepada-Nya) (QS. Asy Syura : 13)

3 (Meluruskan aqidah-aqidah yang telah diselewengkan

Maksudnya aqidah Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW

bukan aqidah yang baru/merubah aqidah yang telah diajarkan oleh para Nabi dan

Rasul sebelumnya.

Allah membantah pernyataan orang-orang yahudi, sebagaimana dijelaskan

dalam firman-Nya.

Artinya : “Dan mereka mengikuti apa yang dibawa oleh syetan pada masa

kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 5: Bahan Ajar Lengkap1

mengajarkan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengajarkan sihir), hanya syetan-syetan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat dinegeri Bagil, yaitu Harut dan Marut” (QS. Al Baqarah : 102)

Selain itu, orang Yahudi dan Nasr!ani juga melakukan penyelewengan

aqidah. Sebagaiman ditegaskan dalam surat An Nisa : 157:

Artinya : “Dan karena ucapan mereka : sesungguhnya kami telah membunuh Al

Masih, Isa Putera Maryam, Rasul Allah ; padahal mereka tidak membunuhnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-rang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tantang yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka. Mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa”.

B. Dasar - dasar Aqidah Islam

Yang menjadi Dasar Aqidah Islam adalah :

1. Al Qur’an

Adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

SAW melalui Malaikat Jibril jika dibaca menjadi ibadah. Manusia

mengikuti petunjuk Al Quran berarti mempunyai Aqidah yang benar,

sebaliknya apabila tidak mengikuti Al Qur’an berarti beraqidah yang

salah. Firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 185 :

18

5.

Artinya: Bulan Ramadhan bulan yang didalamnya diturunkan Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang haq dan yang bathil.

2. Hadis

Hadis dijadikan sebagai dasar hukum kedua dengan beberapa alasan

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 6: Bahan Ajar Lengkap1

a. Segala yang diucapkan Rasullulah SAW berdasarkan petunjuk wahyu

dari Allah SWT. Firman Allah dalam surat Al Haqqah ayat 44-46

artinya : seandainya dia (Muhammad) mengada-ngadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanan. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.

. Manusia sebagai pengikut Nabi wajib diikuti perintahnya, menghentikan

larangannya. Q. S Al Hasyar ayat 7 :

Artin ya : Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia, dan

apabila dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.

c. Banyak hadis yang menjelaskan maksud Alqur an yang masih bersifat

umum ebagaimana firman Allah dalam surat annisa` ayat 36

Artinya : Sembahlah Allah dan janganlah kamu

mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.

Tujuan dari aqidah Islam adalah :

1. Untuk mengetahui petunjuk hidup yang benar dan dapat membedakan

mana yang banar dan mana yang salah sehingga hidupnya diridhoi

Allah sebagaimana firman Allah surat Al Baqarah ayat 185 yang

berbunyi :

Artinya : Bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan Al Quran

sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai

petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang bathil.

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 7: Bahan Ajar Lengkap1

2. Untuk menghindarkan diri dari pengaruh kehidupan yang sesat atau

jauh dari petunjuk hidup yang benar.

Firman Allah surat Al Anam 153 yang berbunyi :

Artinya : Dan bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah jalanku yang

lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalannya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa.

3. untuk lebih memperkuat keyakinan dan mempertebal kepercayaan atas

kebenaran ajaran Islam sehingga tidak ada keragu-raguan dalam hati

sebagaimana firman Allah dalamsurat Al-baqarah ayat 2

4. untuk menuntun dan mengembangkan dasar ketuhanan yang ada sejak

lahir

5. untuk menjaga diri dari kemusyrikan

6. untuk lebih memupuk ketebalan Iman dengan mencintai Allah dan

Rasulnya.

c. Dalil-dalil Naqli Tentang Aqidah Islam

Al Quran dan Hadits merupakan sumber utama dalil naqli dan keduanya

merupakan dasar aqidah islam. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

الله كتاب بهما تمسكتم ن إ ما أبدا تضلوا لن أمرين فيكم تركت

الحاكم ( ) رواه الله رسول وسنة

Artinya : “Telah kutinggalkan kepadamu dua pedoman. Jika kamu tetap berpegang kepada keduanya, kamu takkan tersesat selama-lamnya, yakni kitab Allah (Al-Quran) dan sunnah Rasulullah (Al Hadits)

Firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 285.

2

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 8: Bahan Ajar Lengkap1

Artinya: Rasul Telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."

1. Firman Allah SWT dalam surat Al Hajj : 7

Artinya : Dan Sesungguhnya hari kiamat itu Pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.

D. Manfaat Mempelajari Aqidah Islam

a) Dapat memperoleh petunjuk hidup yang benar, sesuai kehendak Allah

yang telah mencipta alam semesta termasuk diri kita sendiri

b) Selamat dari pengaruh kepercayaan lain yang hanya akan membawa

kerusakan dan hidup yang jauh dari kebenaran

c) Memperoleh ketenangan hidup yang hakiki karena mempunyai hubungan

batin yang dekat dengan Allah

d) Tidak mudah terpengaruh kemewahan hidup di dunia karena kehidupan

yang hakiki adalah kehidupan di akhirat kelak

e) Mendapat jaminan surga dan selamat dari neraka.

E. Perilaku Yang Sesuai Dengan Nilai-Nilai Aqidah Islam

perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai aqidah Islam adalah :

a) Beribadah kepada Allah dengan hati yang ikhlas tampa perasaan

terpaksa dan terbebani

b) Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memurnikan niat dalam

beribadah hanya kepada Allah. Firman Allah sebagai berikut :

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 9: Bahan Ajar Lengkap1

c) Berusaha menghindarkan diri dari segala bentuk kemusyrikan baik

dealam beribadah maupun dalam perbuatan lain. Sebagaimana firman

Allah.

d) Tridak mempercayai adanya makhluk ghaib yang dapat mengatur atau

mempengaruhi nasib manusia karena hal itu termasuk syirik

e) Berusaha untuk dapat meningkatkan ketaatan kepada Allah.

F. Iman, Islam dan Ihsan

1. Iman

Menurut bahasa Percaya

Menurut istilah

بااآلركان والعمل باالسان واقدار القلب با تصديق هو االيمان

Artinya : Iman adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan memperbuat dengan anggota badan (beramal)

Jika seseorang mengimani seluruh ajaran Islam, maka orang tersebut

sudah dikatakan mukmin (orang yang beriman).

Ajaran Islam memang harus diyakini kebenarannya. Allah telah menjamin

kebenaran tersebut sebagaimana firman-Nya :

Artinya : “Sesungguhnya agama yang benar disisi Allah adalah islam”. (QS. Ali Imran : 19)

Iman terdiri atas 3 tingkatan :

1. Tingkat mengenal. Pada tingkatan pertama ini seseorang baru

mengenal sesuatu yang di imani.

2. Tingkat kesadaran. Pada tingkatan kedua ini iman seseorang sudah

lebih tinggi. Karena sesuatu yang di imani disadari oleh alasan-

alasan tertentu.

3. Tingkat haqqul yaqin. Tingkat ini adalah tingkatan iman yang

tertinggi. Seseorang mengimani sesuatu tidak hanya mengetahui

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 10: Bahan Ajar Lengkap1

dengan alasan-alasan tertentu tetapi dibarengi dengan ketaatan dan

berserah diri kepada Allah.

2. Islam

Kata Islam berasal dari bahasa arab :

اسالما– يسلم – اسلم

Artinya : Patuh, tunduk, menyerahkan diri, selamat

Menurut istilah agama yang mengajarkan agar manusia berserah diri

dan tunduk sepenuhnya kepada Allah SWT.

Sehubungan dengan pengertian islam, Rasulullah SAW bersabda :

وتصوم, وتؤتي الصالة شيئاوتقيم به تشرك وال الله تعبد ان السالما الزكاة سبيال اليه الستطاع من اليت وتحج رمضان

Artinya : “ Islam itu ialah engkau menyembah Allah (menghambakan diri kepada-Nya. Dia sendiri saja), tiada engkau persekutukan dia dengan suatu yang lain, engkau dirikan sembahyang, engkau keluarkan zakat yang difardukan, engkau berpuasa di bulan ramadhan dan engkau tunaikan ibadah haji jika engkau sanggup pergi ke baitullah”.

Seseorang yang betul-betul muslim, hidup dan matinya hanya semata-mata

karena mencari keridhaan Allah, sebagaiman disebutkan dalam Al-Quran, surat Al

An’am ayat 162

Artinya : “Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya aku serahkan kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam”.

3. Ihsan

Artinya berbuat baik. Berasal dari bahasa arab :

نا احسا – يحسن – احسن

Ihsan menurut istilah berbakti dan mengabdikan diri kepada Allah SWT

dengna dilandasi kesadaran dan keikhlasan.

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 11: Bahan Ajar Lengkap1

Semua perbuatan itu dilakukan semata-mata karena Allah, seolah-olah

orang yang melakukan perbuatan itu sedang berhadapan dengan Allah.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah menerangkan

ان- ما يراك فإنه تراه تكن لم فإن تراه كأنك الله تعبد االحسان

Artinya : “bahwa engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya tetapi jika engkau tidak melihat-Nya, dia pasti melihat engkau”.

Ihsan ada 4 macam, yaitu :

a. Ihsan terhadap Allah yakni menjalankan segala perintahNya dan menjauhi

segala larangnNya.

b. Ihsan terhadap diri sendiri yakni mengerjakan segala sesuatu yang

mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri dan menghindari semua perbuatan

yang mendatangkan kecelakaan atau kerugian kepada diri sendiri.

c. Ihsan terhadap sesama manusia yakni berbuat baik kepada saudara

berdasarkan keturunan, saudara karena tetangga, kerabat ataupun seagama.

Allah berfirman dalam surat An-Nisa` ayat 36 :

...

Artinya : ...dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,

d. Ihsan terhadap mahluk lain (alam lingkungan) adalah berbuat baik atau

memelihara alam lingkungan agar tetap lestari dan tidak punah.

f) Hubungan dan Perbedaan Antara Iman, Islam dan Ihsan

Orang yang taqwa ibarat segitiga sama sisi, yang sisi-sinya terdiri dari

Iman, Islam dan Ihsan

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 12: Bahan Ajar Lengkap1

Islam Ihsan

Iman

Disamping adanya hubungan antara Iman, Islam dan Ihsan, juga terdapat

perbedaan antara ketiganya sekaligus merupakan ciri masing-masing. Jadi

perbedaan Iman, Islam dan Ihsan adalah dilihat dari makna harfiah kata Iman,

Islam dan Ihsan memang memiliki arti atau makna yang berbeda. Iman artinya

percaya, keyakinan. Islam artinya keselamatan, kedamaian atau penyerahan diri,

sedangkan Ihsan adalah kebajikan.

Dalam suatu hadist dijelaskan bahwa ketiganya memiliki pengertian yang

berbeda antara satu dengan lainnya yaitu Iman, Islam dan Ihsan.

Artinya : Dikabarkan oleh Abu Hurairah ra, katanya pada suatu hari Nabi sedang duduk bersama-sama jemaah tiba-tiba datang kepadanya seorang laki-laki bertanya kepada Rasul. Apakah iman itu? Jawab Rasulullah iman dalah percaya kepada Allah kepada malaikatnya kepada rasulnya dan kepda hari bangkit (sesudah mati). Apakah islam itu? Jawab Rasulullah islam yaitu menyembah kepada Allah dan tidak mempersekutukannya menegakkan shalat membayar zakat, dan puasa di bulan Ramadhan. Apakah ihsan itu? Jawab Rasulullah ihsan menyembah Allah seola-olah engkau melihatnya maka apabila tidak demikian sesungguhnya Allah melihat kamu.

Jadi hubungan antara Iman, Islam dan Ihsan adalah :

Iman dapat dipandang sebagai pembenaran hati (secara Batin) bahwa Allah

adalah zat yang tidak ada bandingannya.

Islam dipandang sebagai ketundukan lahir dengan melaksanakan rukun

yang lima.

Ihsan adalah hasil akhir (implikasi otomatis) dari sebuah proses keimanan

dan keislaman seseorang. Ihsan lahir dari keyakina dan ketundukan bahwa

motivasi yang muncul hany karena Allah semata. Ihsan terwujud dalam

perbuatan, memberi lebih baik daripada menerima atau mengambil. Berbuat

lebih baik dari yang orang lakukan terhadap dirinya.

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 13: Bahan Ajar Lengkap1

g) Rukun Iman

Rukun iman ada 6 perkara :

1. Iman kepada Allah

2. Iman kepada Malaikat

Menurut para ulama ada 10 malaikat yang wajib diketahui, mereka masing-

masing memiliki tugas-tugas tertentu, yaitu :

a. Malaikat Jibril Menyampaikan wahyu

b. Malaikat Mikail Memberi rezeki

c. Malaikat Israfil Meniup sangkakala

d. Malaikat Israil Mencabut nyawa

e. Malaikat Ridwan Menjaga pintu surga

f. Malaikat Malik Menjaga pintu neraka

g. Malaikat Raqib Mencatat amal baik

h. Malaikat Atib Mencatat amal buruk

i. Malaikat Mungkar Menanyai Manusia dlm kubur

j. Malaikat Nangkir Menanyai Manusia dlm kubur

3. Iman kepada Kitab-kitab Allah

4. Iman kepada Nabi dan Rasul

5. Iman kepada Hari Akhir

6. Iman kepada Qodho dan Qadar

h) Hal-hal Lain yang Juga Harus Ditaati

a. Ruhaniyat (spritual) yaitu yang berhubungan dengan makhluk gaib seperti

adanya roh yang terdapat pada jasad manusia, adanya jin dan syetan.

b. Ketuhanan yaitu yang berhubungan dengan nama, sifat, kudrat atau

kekuasaan Allah, misalnya Allah memperjalankan Nabi Muhammad dalam

peristiwa Isra` Mi`raj.

c. Kenabian/kerasulan, yang menyangkut dengan sifat-sifat dan kesucian para

nabi yaitu tentang orang-orang yang memiliki Ketaqwaan yang sangat

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 14: Bahan Ajar Lengkap1

mendalam diluar kebiasaan manusia pada umunya. Para orang tersebut

dinamakan dengan wali Allah.

d. Sam’iyat yaitu hal-hal yang berhubungan dengan alam gaib seperti alam

barzah. padang mahsyar, siksa kubur, nikmat kubur, tanda-tanda hari kiamat

dan hidup sesudah mati.

Soal Latihan

Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c dan d pada jawaban yang kamu anggap benar !

1. Menurut bahasa, “Aqidah” berarti ....a. Ikatanb. Keterkaitanc. Kemantapan hatid. Hubungan

2. Aspek yang terkandung dalam ajaran Islam diantaranya .....a. Aqidahb. Ibadahc. Muamalahd. Semuanya benar

3. Aqidah Islam membimbing umatnya agar ....a. Sejahtera hidupnyab. Hidupnya diridhai Allahc. Tetap sehat jasmani dan rohanid. Dapat menentukan jalan hidupnya

4. Tujuan mempelajari Aqidah Islam adalah .........a. Untuk memperluas pengetahuan tentang Islamb. Untuk mempertebal imanc. Untuk mendapatkan pengalaman hidupd. Agar terhindar dari perbuatan syirik

5. Sumber pokok dari Aqidah Islam adalah .........

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 15: Bahan Ajar Lengkap1

a. Al-Qur’anb. Hadistc. Al-Qur’an dan Hadistd. Fatwa ulama

6. Sumber yang diambil dari Al-Qur’an dan Hadist dinamakan ........a. Dalil Naqlib. Dalil Aqlic. Dalil Ghairihid. Dalil Maghribi

7. Menurut bahasa, pengertian iman adalah .......a. Percayab. Pengakuan kepada Allahc. Perkataan hatid. Pengakuan terhadap kebenaran sesuatu dengan hati

8. Kata “Islam” berasal dari bahasa Arab, yaitu .........a.b.c.d.

9. Ihsan menurut bahasa adalah ........a. Orang yang baikb. Berbuat baikc. Terpujid. Amalan yang baik

10. Rukun Iman yang ketiga adalah .......a. Iman kepada Allahb. Iman kepada Rasulc. Iman kepada hari kiamatd. Iman kepada kitab

EssayJawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !1. Jelaskan pengertian Aqidah menurut istilah!

2. Sebutkan tujuan mempelajari Aqidah Islam !

3. Mengapa Al-Qur’an sebagai dasar dari Aqidah Islam ? jelaskan beserta

dalilnya

4. Jelaskan pengertian Ihsan kepada Allah

5. Jelaskan hubungan Iman, Islam dan Ihsan

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 16: Bahan Ajar Lengkap1

BAB II

Standar

KompetensiKompetensi Dasar Indikator

2.Meningkatkan

Keimanan

Kepada Allah

melalui

pemahaman

sifat-sifatnya

2.1.mengidentifikasi

sifat-sifat wajib Allah

yang nafsiyah,

salbiyah, ma’ani dan

ma’nawiyah

2.1.1. menjelaskan pengertian sifat

wajib bagi Allah

212. menunjukkan kelompok sifat-

sifat Allah

213. menunjukkan klasifikasi sifat

wajib Allah yang nafsiyah

beserta dalil

214. menunjukkan klasifikasi sifat

wajib Allah yang salbiyah

beserta dalil

215. menunjukkan klasifikasi sifat

wajib Allah yang ma’ani

beserta dalil

216. menunjukkan klasifikasi sifat

wajib Allah yang ma’nawiyah

beserta dalil

2.2. menunjukkan dalil 221. menunjukkan tanda-tanda adanya

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 17: Bahan Ajar Lengkap1

tanda-tanda adanya

Allah

Allah melalui ciptaan-ciptaannya.

222. menunjukkan tanda-tanda adanya

Allah melalui dalil naqli

2.3. menguraikan

sifta-sifat mustahil dan

jaiz bagi Allah

231. menjelaskan pengertian sifat

mustahil Allah

232. menunjukkan klasifikasi sifat-

sifat mustahil Allah

233. menjelaskan pengertian sifat jaiz

Allah

234. menunjukkan dalil yang

berhubungan dengan sifat

jaiznya Allah

2.4. menunjukkan

sikap atau perilaku

orang beriman

terhadap sifat wajib

Allah swt, sifat

mustahil Allah dan

sifat jaiznya Allah

241. menunjukkan sikap orang

beriman kepada sifat wajib Allah

242 menunjukkan sikap orang

beriman kepada sifat mustahil Allah.

243. menunjukkan sikap orang

beriman kepada sifat jaiz Allah

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 18: Bahan Ajar Lengkap1

BAB II

SIFAT-SIFAT ALLAH

I.Pengertian Sifat Wajib Allah

Sifat wajib bagi Allah adalah sifat yang ada pada zat Allah sebgai

kesempurnaan baginya. Allah adalah khaliq yang tidak mungkin memiliki sifat

yang sama dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh makhluknya. Zat yang tidak bias

dibayangkan bagaima bentuk, rupa dan ciri-cirinya, begitu juga dengan sifat-

sifatnya.

Sifat-sifat bagi Allah itu diyakini melalui akal (wajib aqli) dan berdasarkan

dalil naqli (Al-Qur’an dan Sunnah).

II. Pembagian Sifat-Sifat Wajib Allah

Menurut para ulama ilmu kalam sifat-sifat wajib bagi Allah terdiri atas 20 sifat

yang dikelompokkan menjadi 4 macam :

1. Nafsiyah

Sifat dimana zat Allah tidak bisa dipahami bila sifat itu tidak ada.

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 19: Bahan Ajar Lengkap1

Sifat nafsiyah wujud (ada)/sifat mustahilnya ‘adam (tidak ada) ayat yang

menerangkan tentang adanya alam semesta karena ada yang menciptakan (QS.

Sajadah ayat 4)

Artinya : Allah yang menciptakan langgit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam enam masa, kemudian dia bersemayam diatas Arasy. Bagimu tidak ada seorang pun penolong maupun pemberi syafaat selain Dia. Maka apakah kamu tidak memperhatikan ?

Dalil Aqli

Bukti-bukti adanya Allah

a. Hakekat manusia sebagai makhluk yang berTuhan

b. Adanya AlQuran

c. Kejadian alam semesta

d. Kejadian manusia

2. Salbiyah

Meniadakan yaitu sifat-sifat dimana dengannya Allah maha suci dan tidak

mungkin mempunyai difat-sifat yang berlawanan dengan sifat-sifat itu. Sifat

salbiyah ada 5, yaitu :

a. Qidam

Artinya dahulu, dapat diartikan bahwa sebelum adanya segala sesuatu, yang

ada hanyalah Allah SWT, karena Allah adalah khalik. Adanya Allah tidak

ada yang mendahului karena Allah yang menciptakan. Allah adalah zat yang

paling awal, karena Allah tidak ada yang menciptakan dan tidak didahului

oleh apapun, sebagaiman firman Allah dalam surat Al Hadid : 3

Artinya : Dialah Yang awal dan Dialah Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang

Batin. Dan Dia Mengetahui segala sesuatu.

b. Baqa

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 20: Bahan Ajar Lengkap1

Artinya Kekal

Dalil : Ar Rahman : 26 – 27

Artinya : Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.

c. Mukhalafatuhu lil hawadisii Berbeda dengan mahluk

Dalil : Al Ikhlas : 4

Artinya : Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan dia.

d. Qiyamuhu binafsihi berdiri sendiri

Dalil : Ali Imran : 2

Artinya : Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang hidup kekal lagi

senantiasa berdiri sendiri.

e. Wahdaniyah Esa

Dalil : Al Anbiya : 22

Artinya : Sekiranya ada di langit dan di bumi Tuhan-tuhan selain Allah tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai Arasy sari apa yang mereka sifatkan.

Al Ikhlas : 1 – 4 yang artinya :

“ Katakanlah Dialah Allah Yang Maha Esa. (1) Allah adalah Tuhan yang

bergantung kepadaNya segala sesuatu (2) Dia tiada beranak dan tiada pula

diperanakkan (3) Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan dia.”

3. Ma’ani

Sifat-sifat ma’ani adalah sifat yang abstrak yang wajib ada pada Allah yang

dapat digambarkan oleh akal pikiran manusia dan dapat meyakinkan orang lain

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 21: Bahan Ajar Lengkap1

karena kebenarannya, dapat dibuktikan dengan panca indera yang termasuk sifat

ma’ani ada 7 yaitu :

a. Qudrat (Kuasa)

Dalil Al Maidah : 120

Artinya : Kepunyaan Allah lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada

di dalamnya ; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

b. Iradat (Berkehendak)

Dalil Yaasin : 82

Artinya : Sesungguhnya perintahnya apabila dia menghendaki sesuatu

hanyalah berkata kepadaNya “jadilah” maka terjadilah dia. Al Buruj : 16

Artinya : Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendakiNya.

c. Ilmu (Mengetahui)

Dalil Al An’am : 59

Artinya : Dan pada sisi Allah lah kunci-kunci semua yang gaib. Tak ada

yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri. Dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan dia mengetahuinya, dan tidak jatuh sebutir gigi pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)

d. Hayat (Hidup)

Dalil Ali imran 2

Artinya : Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 22: Bahan Ajar Lengkap1

e. Sama’(Mendengar)

Dalil An Nisa : 148

Artinya : Allah tidak menyukai ucapan buruk (yang diucapkan) dengan terus terang. Kecuali oleh orang yang di aniaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

f. Bashar (Melihat)

Dalil Al Hajj : 61

Artinya : Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah (kuasa) memasukkan malam kedalam siang dan memasukkan siang kedalam malam dan bahwasanya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

g. Kalam artinya Berfirman

Dalil An Niisa 164

Artinya : Dan kami telah mengutus Rasul-rasul yang sungguh telah kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu. Dan rasul-rasul yang tidak kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.

4. Ma’nawiyah

Sifat yang merupakan kelaziman/kaharusan dari adanya sifat-sifat Ma’ani

yaitu Qadirun, Muridun, Alimun, Hayyun, Sami’un, Basirun dan Mutakaliman

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 23: Bahan Ajar Lengkap1

III. Pembagian sifat mustahil Allah

i. Pengertian sifat mustahil bagi Allah

Sifat mustahil bagi Allah yaitu sifat yang tidak layak dan tidak mungkin ada pada Allah yang akan melemahkan derajat Allah.

ii. Pembagian sifat-sifat mustahil bagi Allah, yaitu :

a. Sifat mustahil dari sifan Nafsiah ada satu, yaitu : adam artinya tidak ada.

b. Sifat mustahil dari sifat Salbiah ada lima, yaitu :

1. Hudus artinya baru.

2. Fana` artinya binasa.

3. Mumatsalatuhu lil hawaadits artinya menyerupai yang baru atau makhluk

4. Ihtiyajuhu lighairih artinya membutuhkan sesuatu kepada selain dirinya.

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 24: Bahan Ajar Lengkap1

5. Ta`addud artinya berbilang.

c. Sifat mustahil dari sifat ma`ani ada tujuh, yaitu :

1. Ajz artinya lemah.

2. Karahah artinya terpaksa.

3. Jahl artinya bodoh.

4. Maut artinya mati.

5. Shammam artinya tuli.

6. `Umy artinya buta.

7. Bukm artinya bisu.

e. Sifat mustahil dan sifat ma`ani ada tujuh, yaitu

1. Aajizan artinya Maha Lemah.

2. Mukrahan artinya Maha Terpaksa.

3. Jaahilan artinya Maha Bodoh.

4. Mayyitan artinya Maha Mati.

5. Ashamm artinya Maha Tuli.

6. A`ma artinya Maha Buta.

7. Abkam artinya Maha Bisu.

IV. Sifat Jaiz Allah

Secara bahasa, Jaiz Wewenang

Secara istilah, Jaiz Sifat yang boleh ada dan boleh tidak ada pada Allah

Dalil : Al Qasas : 68

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 25: Bahan Ajar Lengkap1

Artinya : Sesungguhnya kami telah diberi ancaman atas ini dan juga bapak-bapak kami dahulu; ini tak lain hanyalah dongengan-dongengan orang dahulu kala.

Allah berkuasa membuat seseorang menjadi kafir dan jahat.

Semuanya dapat dilakukan oleh Allah, karena dia menciptakannya. Dia dapat

menciptakan sesuatu yang dikehendaki adanya dan dapat pula tidak

menciptakan sesuatu yang tidak dikehendakinya

Sebagaimana yang terdapat dalam surah Ali Imran ayat 26 – 27.

Dari kedua ayat tersebut sudah jelas bahwa Allah SWT bebas untuk

menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Lain halnya dengan manusia.

V. Ciri-ciri orang yang beriman kepada sifat-sifat Allah SWT

1. Sifat wajib Allah

a. Bersyukur karena Allah menyuruh manusia agar mensyukuri nikmat yang diberikanNya, dalam surat Ibrahim ayat 7 Allah berfirman :

Artinya : Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

b. Ikhlas : orang yang beriman kepada sifat wajib Allah selalulah ikhlas dalam segala perbuatan dan segala ibadah yang dilakukan semata-mata mengharap ridha Allah. Allah berfirman dalam surat Az-zumar ayat 2 :

Artinya : Sesunguhnya kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.

c. Sabar : dalam melaksanakan ibadah seperti kewajiban menunaikan sholat lima waktu banyak rintangan dan godaan, kita dituntut melaksanakannya dengan penuh

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 26: Bahan Ajar Lengkap1

kesabaran sebagaimana firman Allah dalam surat Toha ayat 132 :

Artinya : Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan Bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. kami tidak meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.

2. Sifat Musatahil Allah

a. Senantiasa mengagungkan asma Allah yang memiliki

keMaha sempurnaan dengan berdzikir kepadaNya.

b. Takut kepada Allah dengan berusaha untuk

mengerjakan apa yang diperintahkanNya dan menjauhi

segala laranganNya.

c. Bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah.

d. Bersabar atas segala musibah dan kesusahan yang

dialami karena semua itu merupakan ujian dari Allah.

3. Sifat Jaiz Allah

a. Rajin mengerjakan ibadah.

b. Rajin bekerja.

c. Rajin belajar.

d. Ikhlas.

e. Bersyukur.

f. Bersabar.

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 27: Bahan Ajar Lengkap1

Soal Latihan

Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c dan d pada jawaban yang kamu anggap benar !

1. Kebalikan dari sifat wajib Allah SWT ialah .......a. Sifat Mustahil Allah SWTb. Sifat Sunnah Allah SWTc. Sifat Mubah Allah SWTd. Sifat Makruh Allah SWT

2. Di dunia ini ada manusia yang miskin dan ada pula yang kaya, ada yang cantik dan ada yang jelek. Karena ini sudah ketentuan Allah, karena Allah bebas melakukan apapun karena Allah memiliki sifat ......a. Wajibb. Mustahilc. Jaizd. Qudrah

3. Setiap berdo’a kita tidak perlu mengeraskan suara, sebab Allah SWT bersifat .......a. Iradahb. Sama’c. Hayatd. Maut

4. Allah SWT tidak membutuhkan bantuan apapun, karena Allah SWT bersifat ......a. Wahdaniyahb. Iradahc. Hayatd. Qiyamuhu binafsih

5. Sifat-sifat Allah SWT dapat dipelajari dalam ilmu .......a. Al-Qur’anb. Hadistc. Fiqihd. Tauhid

6.Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT bersifat .........

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 28: Bahan Ajar Lengkap1

a. Hayatb. ‘Ilmuc. Qudrahd. Kalam

7. Sifat Wujudnya Allah dapat dibuktikan dengan adanya alam semesta ini. Sifat Wujudnya Allah termasuk sifat .......a. Nafsiyahb. Salbiyahc. Ma’anid. Ma’nawiyah

8. Sifat Ma’nawiyah berkaitan erat dengan sifat ........a. Nafsiyahb. Salbiyahc. Wajibd. Ma’ani

9. Jumlah sifat Ma’nawiyah ada ....... macama. Tigab. Limac. Tujuhd. Enam

10.Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT bersifat .........a. Qudrahb. Qidamc. Wahdaniyahd. Baqa

EssayJawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan jelas !1. Bagaimanakah perbedaan penglihatan Allah dengan penglihatan manusia ?

2. Sebutkan bukti-bukti menurut Dalil Aqli bahwasanya Allah bersifat Wujud ?

3. Jelaskan pengertian Sifat Mustahil dan Jaiz nya Allah !

4. Sebutkan sifat-sifat Allah yang Salbiyah dan artinya !

5. Tulislah dalil tentang Allah bersifat Jaiz !

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 29: Bahan Ajar Lengkap1

BAB III

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikatoriii. menerapkan

aklhlak terpuji kepada Allah swt

3.1 .menjelaskan

pengertian dan

pentingnya

tauhid, ikhlas,

taat, khauf, raja’,

taubat.

3.1.1. menjelaskan

pengertian tauhid

secara bahasa dan

istilah

3.1.2. menunjukkan dalil

yang berhubungan

dengan tauhid

3.1.3. menjelaskan tentang

pembagian tauhid

3.1.4. menjelaskan

pengertian ikhlas

secara bahasa dan

istilah

3.1.5. menunjukkan dalil

yang berhubungan

dengan ikhlas

3.1.6. menjelaskan

pengertian taat secara

bahasaa dan istilah

317. menunjukkan dalil

yang berhubungan

dengan taat

318. menjelaskan pengertian

khauf secar bahasa

dan istilah

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 30: Bahan Ajar Lengkap1

319. menunjukkan dalil

yang berhubungan

dengan khauf

31.10.menjelaskan

penyebab munculnya

rasa khauf

31.11. menjelaskan

pembagian khauf

31.12.menjelaskan

pengertian raja’

secara bahasa dan

istilah

31.13. menunjukkan dalil

yang berhubungan

dengan raja’

31.14. menjelaskan

pengertian taubat

secara bahasa dan

istilah.

31.15. menunjukkan daliul

yang berhubungan

dengan taubat

31.16.menjelaskan tentang

syarat-syarat taubat

yang diterima oleh

Allah swt

3.2. mengidentifikasi

bentuk dan

contoh sikap

tauhid, ikhlas,

taat, khauf, raja’,

321. menunjukkan contoh-

contoh sikap tauhid

322. menunjukkan contoh-

contoh sikap ikhlas

323. menunjukkan contoh-

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 31: Bahan Ajar Lengkap1

dan taubat contoh sikap taat

324. menunjukkan contoh-

contoh sikap khauf

325. menunjukkan contoh-

contoh sikap raja’

326. menunjukkan contoh-

contoh sikap taubat

327. menunjukkan ciri-ciri

orang yang memiliki

sikap tauhid

328. menunjukkan ciri-ciri

orang yang memiliki

sikap ikhlas

329. menunjukkan ciri-ciri

orang yang memiliki

sikap taat

32.10. menunjukkan ciri-ciri

orang yang memiliki

sikap khauf

32.11. menunjukkan ciri-ciri

orang yang memiliki

sikap raja’

32.12. menunjukkan ciri-ciri

orang yang memiliki

sikap taubat

3.3. menunjukkan

nilai-nilai positif

dari tauhid,

ikhlas, taat,

khauf, raja’, dan

331. menunjukkan dampak

positif dari tauhid

332. menunjukkan dampak

positif dari ikhlas

333. menunjukkan dampak

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 32: Bahan Ajar Lengkap1

taubat positif dari taat

334. menunjukkan dampak

positif dari khauf

335. menunjukkan dampak

positif dari raja’

336. menunjukkan dampak

positif dari taubat

3.4. membiasakan

berperilaku

ikhlas,taat,khauf,

dan taubat

341. menunjukkan sikap

ikhlas, taat,khauf dan

taubat dalam

lingkungan keluarga

BAB III

AKHLAK TERPUJI KEPADA ALLAH

A. Tauhid

1. Pengertian Tauhid

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 33: Bahan Ajar Lengkap1

Secara bahasa, tauhid berasal bahasa arab yang artinya mengesakan.

Menurut istilah, tauhid berarti adalah meyakini keesaan Allah sebagai Tuhan,

ikhlas beribadah kepada-Nya, dan menetapkan nama, sifat, dan zat

kesempurnaan-Nya.

2. Pembagian Tauhid

a. Tauhid Rububiyah

Mengimani bahwa Allah itu satu, Maha Esa dalam zat, sifat dan

perbuatan- Nya.

Dalam Al-Qur`an diterangkan dalam surat Al Ikhlas 1 – 4 :

1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,4. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."

b.Tauhid Uluhiyah/Tauhid Praktis

Mengesakan Allah melalui ibadah yang sempurna, ketaatan yang mutlak,

merendah diri, tawaqal, takut dan berpengharapan kepada-Nya. Dalam Al

Quran dijelaskan :

Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melaikan supaya menyembahku”. (QS. Az Zariat : 56)

B. Ikhlas

Berasal dari kata yang artinya memurnikan. صا اخال – يخلص – اخلصى

Menurut istilah tindakan yang tidak diiringi oleh keinginan apappun

selain karena mengharap Ridho Allah semata.

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 34: Bahan Ajar Lengkap1

Ikhlas merupakan perbuatan yang muncul dari keinginan sendiri tanpa

ada paksaan dari siapapun.Rasul memberikan gelar mukhsinin bagi orang

yang ikhlas sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Bayyinah ayat 5 :

Artinya : “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus”.

Contoh sifat Ikhlas :

Ahmad adalah serang siswa kelas VII MTsN. Setiap hari selasa, ia

melaksanakan tugas piketnya di sekolah. Dalam melaksanakan tugasnya, ia

tidak perlu menunggu kedatangan temannya. Selama melaksanakan tugas

piket, Ahmad tidak pernah mengeluh dan tidak mengharapkan penghargaan

dari guru maupun teman-teman.

Ciri-ciri orang yang mempunyai sifat ikhlas kepada Allah diantaranya adalah :

1. Bersemangat kerja tinggi dengan mengharapkan Ridho Allah

2. Mendapat kasih sayang dari sesama manusia

3. Tidak serakah

Nilai positif dari sikap ikhlas, diantaranya :

1. Memperoleh kepuasan batin, karena kebaikan dilakukan sesuai dengan

kehendak Allah yang menyuruhnya.

2. Merasa senang karena akan mendapat ridha Allah

3. Menjaga kerutinan dalam berbuat baik, walaupun tidak dilihat orang.

C. Taat

Taat menurut bahasa yaitu tumbuh, patuh.

Taat menurut istilah adalah mentaati segala peraturan yang ada bukan saja

kewajiban kita sebagai makhluk sosial, tetapi juga merupakan suatu

pertanggung jawaban yang telah dibabankan oleh Allah dan RasulNyakepada

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 35: Bahan Ajar Lengkap1

kita. Seorang mukmin adalah orang yang setia dan taat kepada Allah dan

RasulNya. Allah berfirman dalam surat Annisa` ayat 59 :

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Bentuk dan contoh dari sikap taat adalah ;

Pada suatu saat suami bu Muslimah meninggal dunia. Ia meninggalkan

dua orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan. Setelah selang

beberapa minggu dari kematian suaminya, ibu Muslimah memanggil seseorang

untuk membagi harta peninggalan suaminya menurut hukum mawaris.

Sebahagian masyarakat memandang aneh pembagian seperti itu. Namun ibu

Muslimah tetap menurut pendiriannya karena taat kepada hukum Allah.

Nilai positif dari sikap taat, diantaranya :

1. Memperoleh kepuasan batin karena telah mampu melaksanakan

kewajibannya kepada Allah dan rasulnya.

2. Memperoleh rida Allah karena telah mampu mentaati perintah-nya

3. Memperoleh kemenangan besar sesuai dengan firmanNya Q.S An-nisa’

ayat 13 :

Artinya : (Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam syurga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan Itulah kemenangan yang besar.

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 36: Bahan Ajar Lengkap1

D. Raja’

Menurut bahasa Harapan

Menurut istilah berharap dengan sepenuh jiwa kepada Allah untuk

mendapatkan Rahmat Allah pada hari akhir dengan diikuti ketaatan dan

menyucikan diri dari sifat-sifat tercela.

Sebagaiman firman Allah dalam surat Al-kahfi ayat 110 :

Artinya : Katakanlah: Sesungguhnya Aku Ini manusia biasa

seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".

Ciri-ciri orang yang memiliki sifat Raja’ :

1.Memiliki rasa cinta

2.Selalu bersyukur

3.Memiliki cita-cita dan semangat kerja

4.Disiplin

5.Mempunyai tekad

E. Khauf

Menurut bahasa Takut

Menueut istilah Takut kepada allah karena menyadari zat-Nya yang Agung

dan pedihnya siksaan yang akan diberikannya kepada orang-orang yang

mendurhakai-Nya.

Rasa takut kepada Allah bisa muncul karena kesadaran kita akan ada

balasan bagi semua amal kita selama hidup didunia ini seperti dijelaskan Allah

Q.S : Az-Zalzalah ayat 7 dan 8 :

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 37: Bahan Ajar Lengkap1

Artinya : barang siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya, dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat (balasannya).

Penyebab timbulnya khauf :

1. Pengetahuan seorang hamba akan pelanggaran-pelanggaran dan

dosa-dosanya serta kejelekan-kejelekannya.

2. Pembenaran akan ancaman Allah bahwa Allah akan menyiapkan

siksa atas segala kemaksiatan.

3. Mengetahui akan adanya kemungkinan penghalang antara dirinya

dan taubatnya.

Pembagian khauf :

Para ulama membagi khauf menjadi lima macam :

1. Khauf ibadah, yaitu takut kepada Allah karena Dia Maha Kuasa atas segala

sesuatu.

2. Khauf syirik, yaitu memalingkan ibadah qalbiyah kepada selain Allah.

3. Khauf maksiat, yaitu meninggalkan kewajiban atau melakukan hal yang

diharamkan.

4. Khauf tabiat seperti takutnya manusia kepada ular.

5. Khauf wahm, yaitu rasa takut yang tidak ada penyebabnya.

Ciri-ciri orang yang memiliki sifat khauf :

1.Selalu mejaga anggota badan

2. Istiqomah

3.Tawaduk

4.Melakukan Muhasabah

Bentuk dan contoh dari sikap khauf adalah :

Keluarga pak Hamdan tergolong taat beragama. Sebagai seorang ayah, pak

Hamdan senantiasa memberi bimbingan kepada seluruh anggota keluarga agar

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 38: Bahan Ajar Lengkap1

meningkatkan kualitas ibadah. Baik yang berhubungan langsung dengan Allah

maupun yang berhubungan dengan manusia. Hal itu dilakukan karena sadar

bahwa ia berkewajiban memelihara diri, keluarganya dari siksa api neraka

sebagaimana firman Allah dalam surat At Tahrim ayat 6,

Artinya : ”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”.

Nilai positif dari sikap Khauf, diantaranya adalah :

1. Dapat menjaga kerutinan perbuatan baiknya, karena belum yakin amal

yang pernah ia lakukan diterima atau diridai Allah

2. Dapat meningkatkan kualitas perbuatan baiknya, karena ingin mengharap

rida Allah

3. Tidak menganggap ringan setiap dosa yang pernah ia lakukan, karena

setiap perbuatan akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah.

4. Tidak bangga dengan kebaikan yang dilakukan, karena belum yakin

kebaikan itu diterima oleh Allah.

F. Tobat dan Nadam

Menutut bahasa Kembali

Menurut istilah Pengakuan dan menyesali atas kesalahan yang diperbuat,

lalu berupaya kembali untuk meningkatkan ketaatan dan amal sholeh kepada

Allah dengan memohon ampun-Nya.

Hakikat tobat itu adalah penyesalan bagi orang yang melakukan perbuatan

dosa. Sebaik-baik orang yang berdosa adalah orang yang bertobat kepada

Allah. QS An-Nur ayat 31 :

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 39: Bahan Ajar Lengkap1

Artinya: “ Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

Ciri-ciri orang yang bertobat :

1. Menjaga hati

2. Menjauhi orang yang selalu berbuat maksiat

3. Selalu menyiapkan diri untuk mati

Bentuk dan contoh dari sikap taubat adalah ;

Pada suatu saat Mahmud bersama teman-temannya melihat siswa sekolah lain

di keroyok masa karena mengompas murid sekolah lain. Saat itu dia melihat

luka memar di seluruh tubuhnya. Keadaan itu menyadarkan Mahmud yang

sering mengompas. Ia memperbanyak istigfar dan menemui orang yang

pernah dikompas untuk minta maaf.

Nilai positif dari sikap taubat diantaranya adalah :

1. Bagi pelakunya, pertama, memperoleh semangat dan gairah hidup, kedua,

dapat memperoleh kembali kejalan yang benar setelah menempuh jalan

sesat, ketiga, memperoleh simpati masyarakat

2. Bagi orang lain,pertama,dapat mengembalikan nama baik keluarga, kedua

hilangnya kecemasan keluarga dan masyarakat tidak khawatir terjadinya

kejahatan

Syarat-syarat taubat :

Taubat yang diterima oleh Allah adalah taubat nasuha antara lain :

1. Bertaubat dari dosa yang diperbuatnya.

2. Menyesali atas dosa-dosa yang dilakukannyadimasa lalu dan berjanji tidak

akan melakukannya lagi.

3. Apabila kesalahan tersebut menyangkut dengan orang lain maka harus

meminta ma`af kepadanya.

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 40: Bahan Ajar Lengkap1

SEMESTER II

Standar

KompetensiKompetensi Dasar Indikator

4. memahami

asmaul husna

4.1 menguraikan sepuluh

asmaul husna

Al-‘aziz

Al-ghafar

411. menjelaskan pengertian asmaul

husna

412. menjelaskan sejarah turunnya

ayat tentang asmaul husna

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 41: Bahan Ajar Lengkap1

Al-bashit

Annafi’

Arrauf

Al-bar

Al-hakim

Al-fattah

Al-‘adl

Al-qoyyum

413. menunjukkan dalil yang berkaitan

dengan sepuluh asmaul husna

414. menunjukkan arti dari sepuluh

asmaul husna beserta dalilnya

415.menjelaskan isi kandungan asmaul

husna

4.2. menunjukkanbukti

kebenaran tyanda-

tanda kebesaran

Allah melalui

sifatnya dalam

sepuluh asmaul

husna

Al-‘aziz

Al-ghafar

Al-bashit

Annafi’

Arrauf

Al-bar

Al-hakim

Al-fattah

Al-‘adl

Al-qoyyum

421. menunjukkan bukti kebenaran

tanda-tanda kebesaran Allah

melalui sifatnya dalam sepuluh

asmaul husna dari lingkungan

sekitar

422. menunjukkan bukti kebenaran

tanda-tanda kebesaran Allah

melalui sifatnya dalam sepuluh

asmaul husna dari makhluk

ciptaanNya.

4.3. mengidentifikasi sifat

Allah dalam 10

asmaul husna yang

dapat diteladani oleh

manusia dalam

kehidupan sehari-

431. menunjukkan contoh-contoh sifat

Allah dalam sepuluh asmaul

husna

432. menunjukkan cirri-ciri orang

yang meneladani sifat Allah

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 42: Bahan Ajar Lengkap1

hari dalam asmaul husna

BAB IVASMAUL HUSNA

Dalam salah satu hadist yang diriwayatkan oleh Tarmizi dan Ibu Hibban

diterangkan bahwa nama-nama Tuhan berjumlah 99, itulah yang disebut dengan

Asmaul Husna artinya nama-nama yang baik.

Pada pokonya nama-nama itu menunjukkan secara singkat sifat-sifat

Illahi. Sebagian besar dari nama-nama itu dijumpai dalam Al-Quran. Nama

Tuhan yang paling banyak dijumpai dalam Al-Quran adalah sebagai berikut:

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 43: Bahan Ajar Lengkap1

1. kata-kata Allah 2800 kali

2. kata-kata Rabb 960 kali

3. kata-kata Rahman dan Rahim 560 kali

4. kata-kata Ghaffur 230 kali

Untuk memudahkan para pembaca mengikuti uraian nama-nama Tuhan

tersebut, kita gunakan sistematika pembagian kepada enam sifat yaitu:

1. yang bersangkut paut dengan zat Tuhan

2. yang bersangkut paut dengan ciptaanNya

3. yang berkenaan dengan sifat-sifatNya

4. yang bersangkut paut dengan kebesaran dan keagunganNya

5. yang bersangkut denagn pengetahuanNya

6. yang berkenaan dengan kekuasaan dan pimpinanNya

Sedangkan pada silabus kita akan memahami 10 macam Asmaul Husna

yaitu :

1. Al-‘Azis (yang maha perkasa)

2. Al-Ghafar (yang maha pengampun)

3. Al-Bashit (yang melapangkan rezeki)

4. An-Nafi’ (yang memberi manfaat)

5. Arrouf (yang maha pengasih)

6. Al-Barr (yang melimpahkan kebaikan)

7. Al-Hakim (yang maha bijaksana)

8. Al-Fattah (yang maha memberi keputusan)

9. Al-‘adl (yang maha adil)

10. Al-Qoyyum (yang terus-menerus mengurus)

A. PENGERTIAN ASMAUL HUSNA

Kata al-asma adalah bentuk jamak dari kata al-ism yang biasanya

diterjemahkan dengan nama. Ia berakar dari kata assumu yang berarti ketinggian,

atau assimah yang bararti tanda. Nama merupakan tanda bagi sesuatu sekaligus

harus dijunjung tinggi.

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 44: Bahan Ajar Lengkap1

Kata Al-husna mempunyai arti terbaik. Jadi asmaul husna ialah nama-nama,

sebutan, gelar yang baik dan agung sesuai dengan sifat-sifatNya. Nama-nama

Allah yang Agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam

kebesaran dan keagungan Allah.

B. SEJARAH DITURUNKANNYA AYAT TENTANG ASMAUL HUSNA

Di dalam kitab Asbabunnuzul diterangkan bahwa pada suatu hari

Rasulullah melakukan shalat di Mekkah dan berdoa dengan kata-kata Ya Rahman

dan Ya rohim. Doa tersebut di dengar oleh sebagian kaum Musyrikin. Kala itu

berkatalah mereka, “perhatikan orang-orang yang murtad dari agamanya! Ia

melarang kita menyeru dua Tuhan, sedangkan dia menyeru kepada dua Tuhan”.

Dengan adanya ucapan tersebut maka turunlah ayatsebagai berikut :

Artinya : Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna…." (Q.S Al-Isra’ : 110)

Jumlah Asmaul husna ada 99 nama yang dijelaskan oleh Rasulullah dalam

hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim.

Artinya : “sesungguhnya Allah mempunyai sembilan nama, yaitu seratus kurang satu. Barang siapa menghitungnya, niscaya ia masuk surga” (H.R Bukhari Muslim).

Allah SWT memerintahkan kita untuk selalu menyebu nama-namaNya

yang agung tersebut, khususnya pada saat kita memanjatkan doa kepadanNya.

Dengan menyebut asmaul husna berarti kita mengakui keagungan Allah dan

kekerdilan kita dihadapanNya. Perhatika firman Allah dalam surat Al-a’raf 180 :

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 45: Bahan Ajar Lengkap1

Artinya:” Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya, Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”.

C.MEMAHAMI 10 ASMAUL HUSNA

Isi yang terkandung dalam 10 asmaul husna

1. Al-‘azis

Allah SWT maha perkasa artinya Allah mampu melakukan segala

yang dikehendakiNya. Keperkasaan dan kegagahan Allah tiada yang

menandingiNya dan berlangsung selamanya, tiada akhirnya. Dengan

keperkasaanNya, Allah menciptakan dan mengatur alam semesta beserta

isinya, dan mengahuncarkan pada hari kiamat nanti. Apabila Allah

melakukan sekutu maka tidak ada yang bisa menandingi

keperkasaanNya.

Dalam surat Al-ankabut ayat 42 :

Artinya :” Sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang mereka seru selain Allah. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

Dengan memahami nama Al-‘azis bagi Allah kita termotivasi

untuk selalu meningkatkan pengabdian kita kepadaNya, sebab dia maha

perkasa dan maha kuasa untuk berbuat sesuatu. Dengan meningkatkan

pengabdian kita kepadaNya. Maka Allah juga semakin dekat dengan

kita, sehingga kita termasuk hamba-hamba Allah yang menjalankan

ajaranNya.

Bukti Kebenaran Tanda-Tanda Kebesaran Allah melalui sifat Al-azis

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 46: Bahan Ajar Lengkap1

Melalui sifat Al-azis adalah apa yang dikehendakiNya pasti terjadi.

Tak satu makhlukpun yang menghalangi kehendakNya. Terbukti tak ada

satu makhluk pun yang yang dapat mempertahankan hidupnya. Apabila

Allah telah menghendaki mati,matilah makhluk.

Pengamalan Sifat Al-Azis Dalam Kehidupan Sehari-Hari

a. Di lingkungan Keluarga

Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengamalkan makna

Al-‘Azis dikeluarga yaitu:

Harus mampu menjaga nama baik keluarga

Sebagai kakak hendaklah selalu melindungi adik

Hadapi setiap persoalan dengan tegar dan pantang

menyerah

Tunjukkan kalau kita mampu berbuat sesuatu yang

bermanfaat

b. Di lingkungan Sekolah

Sebagai siswa yang baik dan soleh, kamu harus mampu

mengamalkan makna Al-azis di lingkungan sekolah, sebagai berikut:

Harus berani menegakkan kebenaran, walaupun

berat dan besar resikonya

Harus mengemukakan pendapat ketika berdiskusi

di sekolah

Hindari sikap rendah diri dari di depan teman-

temanmu

Tunjukkan bahwa keberadaanmu di sekolah selalu

dibutuhkan teman-temanmu

c. Di lingkungan Masyarakat

Tunjukkan kepada masyarakat bahwa kamu memiliki sifat ksatria

dan pantang menyerah

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 47: Bahan Ajar Lengkap1

Jangan merasa rendah diri di hadapan orang lain yang statusnya

lebih tinggi

Berani menegakkan kebenaran, walaupun berat resikonya

Tunjukkan kepada masyarakat bahwa kamu mampu melakukan

hal-hal yang bermanfaat

.2. Al-Ghafar

Asal kata Al-Ghafar itu adalah gafara yang artinya merahasiakan atau

menutupi. Jadi Al-gafar artinya Allah maha pengampun dan mengampuni dosa

serta menutupi dosa yang telah diperbuat umatNya.

Tobat merupakan kesadaran atas keburukan yang dilakukan terhadap

orang lain maupun terhadap diri sendiri, dan tidak akan di ulangi lagi. Allah yang

menerima tobat dan memberi maaf. Jika kita berbuat dosa yang merupakan dosa

besar tapi kita sadar dan memohon ampun kepadaNya. Kemudian memohon

pertolongan Allah untuk tidak mengulangi perbuatan semacam itu. Jika kita

memohon ampunan dengan sungguh-sungguh kepada Allah niscaya Allah akan

mengampuni kita.

Orang yang berdosa seperti orang yang jatuh ke dalam saluran

pembuangan air. Apakah yang harus di lakukannya. Jika dia menyadari keadaan

akan dirinya dia tentu akan segera membersihkan dirinya.

Firman Allah SWT surat Al-Baqarah ayat 235 :

Artinya : Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu; maka takutlah kepada-Nya, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha

Penyantun.

Bukti kebenaran tanda-tanda kebesaran Allah

Melalui pemahaman terhadap Al-Gaffar Allah akan senantiasa membuka

kesemapatan untuk bertobat kepada hambanya yang terlanjur berbuat dosa. Akan

memberikan ampunan kepada yang benarbenar bertobat kepadaNya.

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 48: Bahan Ajar Lengkap1

Pengamalan Sifat Al-Gaffar Dalam Kehidupan Sehari-Hari

a. Di Lingkungan Keluarga

Jika adik atau kakak kamu melakukan kesalahan terhadap kamu

maka hendaklah kamu mau memaafkannya dengan ikhlas

Buanglah jauh-jauh sifat dan perilaku dendam dari dalam diri

kamu

b. Di lingkungan Sekolah

Hendaklah kamu mau memaafkan kesalahan yang dilakukan oleh

teman mu baik disengaja maupun tidak sengaja.

Jangan suka dendam dengan teman

Sebarkanlah sikap pemaaf di kelasmu

c. Di lingkungan Masyarakat

Jika kamu disakiti oleh teman-teman sekitar tempat tinggalmu

maka hendaklah kamu mau memaafkan kesalahan mereka

Jika terjadi pertengkaran antara kamu dengan orang ada di

sekitar tempat tinggalmu maka kamu janganlah menaruh dendam

kepadanya.

3. Al-Basith

Basith berati membentangkan, melapangkan, dan membuka lebar.

Allah SWT senantiasa membentangkan rahmatNya untuk menerima tobat

hamba yang terlanjur berbuat dosa. Dia membentangkan rezeki yang

dibutuhkan hambaNya, dan dia pula mempersempit rezeki kepada hamba

yang dikehendaki. Firman Allah Swt surat Ar-Ra`d ayat 26 :

......

Artinya : “Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang

Dia kehendaki”.

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 49: Bahan Ajar Lengkap1

Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan

dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan

(yang sedikit).

Bukti Kebenaran Tanda-Tanda Kebesaran Allah melalui Al-basith

Bahwa tidak semua manusia dapat mencapai keinginanNya. Banyak

yang kaya, namun banyak pula yang miskin. Allah lah yang

membentangkan atau menyempitkan rezekinya kepada manusia.

Pengamalan Sifat Al-Basith Dalam Kehidupan Sehari-Hari

a. Di Lingkungan Keluarga

Harus bisa berlaku adil kepada adik maupun kakak

Harus bisa menolong orang tua yang sedang mencari nafkah

b. Di lingkungan Sekolah

Berlaku adil kepada teman sebaya maupun kakak kelas

Tidak sungkan membantu orang lain

c. Di lingkungan Masyarakat

Mampu berlaku adil kepada tetangga sebelah

Memberi sedikit rezeki yang didapat jika berlebih

4. An-Nafi’

Lafal An-Nafi’ berarti bermanfaat. Allah mencipta segala sesuatu yang

dikehendaki dan memberi manfaat atas sesuatu buat siapa yang dikehendaki

dari hambaNya. Dialah yang mampu memberi manfaat dan dia pula yang

mampu memberi mudarat atas sesuatu.

Firman Allah surat An-Nahl ayat 5 :

Artinya : ”Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamumakan”.

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 50: Bahan Ajar Lengkap1

Bukti Kebenaran Tanda-Tanda Kebesaran Allah melalui An-Nafi’

Dalam kenyataan hidup ini, banyak manusia yang terkejut karana salah

perhitungan dan perkiraan. Perkara yang semula dikira akan membawa

mamfaat ternyata justru mendatangkan mamfaat. Tak jarang pula manusia

yang tidak menyukai sesuatu karena dikira akan membawa

mudarat(kerugian).

Pengamalan Sifat An-Nafi’ Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Tidak tamak terhadap keduniaan, karena sadar bahwa sesuatu yang

dinilai baik belum tentu membawa berkah dan mamfaat bagi dirinya.

Kemamfaatan sesuatu hanya ada pada kahendak Allah, dan kita mampu

merealisasikan dalam kehidupan dan senantiasa berharap kemamfaatan hanya

dari Allah, karma Allah yang memberi mamfaat meskipun lewat perantara

makhlukNya.

5. Ar-Ra’uf

Ar-ra’uf artinya santun, kasih, lembut. Jadi Allah adalah zat yang

mempunyai sifat belas kasih terhadap semua hambaNya. Kasih Allah

merupakan iradhah yang paling tinggi, melenyapkan kesulitan, dan menolak

kejahatan kepada hambaNya dengan lemah lembut dan kasih sayang.

Firman allah: surat al-baqarah ayat 286 :

........

Artinya : “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya”.

Bukti Kebenaran Tanda-Tanda Kebesaran Allah melalui Ar-Ra’uf

Dengan mempelajari ilmu biologi manusia dapat mengerti bahwa

kehidupan di dunia sangat bergantung kepada makanan dan minuman. Takkalah

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 51: Bahan Ajar Lengkap1

pentingnya mereka juga memerlukan oksigen sekitar 16 M kubik. Oksigen

sebanyak itu telah disediakan secara gratis. Tak usah dibeli hal ini cukup sebagai

bukti bahwa Allah yang maha pengasih.

Pengamalan Sifat Al-Basith Dalam Kehidupan Sehari-Hari

a. Di Lingkungan Keluarga

Sopan santun terhadap orang tua

Menyayangi adik

Patuh kepada orang tua

Berbicara lemah lembut kepada orang tua

b. Di lingkungan Sekolah

Menghargai seluruh warga sekolah

Mematuhi peraturan sekolah

Selalu patuh pada guru

Berbicara lemah lembut kepada seluruh warga sekolah

c. Di lingkungan Masyarakat

Sering menghormati pada semua orang

Menghargai oaring lain

Tolong menolong sesama manusia

Berbicara lemah lembut kesemua orang

Mematuhi peraturan yang ada di masyarakat

Percaya dan meneladani sifat Allah Ar-Rauf bagi setiap mukmin adalah

kewajiban, yaitu dengan sifat kasih sayang terhadap hamba-hamba Allah. Seperti

yang dinyatakan sabda nabi” sayangilah orang-orang yang ada dibumi. Niscaya

kamu akan disayangi oleh yang ada dilangit”.

6. Al-Barru

Al-barru ialah yang mendemawarkan yang memberi kebaikan dan

kebajikan kepada makhluknya yang dikehendaki tanpa pamrih dan makhlukNya.

Firman Allah surat Atthur ayat 28 :

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 52: Bahan Ajar Lengkap1

Artinya : “Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dia-lah yang melimpahkan kebaikan dan kebajikan dan maha penyayang”.

Meneladani sifat Allah Al-Barru adalah memberikan manfaat kepada

hamba-hambaNya. Kita selalu senantiasa bersifat kasih saying dan menyantuni

orang lain khususnya kepada orang-orang terdekat kita, seperti Ibu Bapak, saudar,

guru, dan teman.

Bukti Kebenaran Tanda-Tanda Kebesaran Allah melalui sifat Al-Barru

Melalui sifat Al-Barr kedermawanan Allah atas hambaNya sangat jelas

dan langsung dieasakan oleh semua manusia baik muslim maupun kafir.

NikmatNya kesehatan jasmani, tersedianya rejeki senantiasa tersedia walaupun

manusia enggan memohon kepadaNya.

Pengamalan Sifat Al-Barr Dalam Kehidupan Sehari-Hari

a. Di Lingkungan Keluarga

Berkata lemah lembut kepada orang tua

Menyayangi orang tua

Selalu berbuat kebaikan

Menjaga nama baik keluarga

b. Di lingkungan Sekolah

Mempertahankan prestasi yang didapat

Menjaga nama baik sekolah

Menolak adanya perkelahian

Selalu melakukan kebaikan

c. Di lingkungan Masyarakat

Berusaha menegakkan kebenaran

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 53: Bahan Ajar Lengkap1

Mematuhi peraturan lalu lintas

Saling menolong sesama

Ikut serta dalam gotong royong

7. Al-Hakim

Allah yang maha bijaksana. Kebijaksanaan Allah mencakup segala hal.

Bijaksana dalam mencipta dan mengatur alam semesta sesuai dengan kuasa dan

kehendakNya yang mutlak. Allah maha bijaksana karena memberi petunjuk

kepada manusia menuju hidup yang diredhoi, jalan keselamatan, yakni islam.

Disamping bijaksana, Allah maha perkasa mampu memberi balasan amal

hambanya berupa siksa yang pedih di akhirat kelak dan penderitaan hidup

didunia.

Firman Allah surat Az-zkhruf ayat 84 :

Artinya : “Dan Dialah Tuhan (Yang disembah) di langit dan Tuhan (Yang disembah) di bumi dan Dia-lah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui”.

Bukti Kebenaran Tanda-Tanda Kebesaran Allah melalui sifat Al-Hakim

Melalui sifat Al-hakim petunjuk agama yang dianugerahkan kepada

manusia sebagai bukti kebijaksanaan Allah. Dia mengharamkan berbagai jenis

perbuatan buruk karena memang perbuatan tersebut berdampak

negative.sebaliknya dia mewajibkan kepada setiap manusia beberapa perbuatan

yang berdampak positif bagi yang menaatinya.

Pengamalan Sifat Al-Hakim Dalam Kehidupan Sehari-Hari

a. Di Lingkungan Keluarga

Mencegah keluarga untuk tidak berbuat kejahatan

Selalu menunjukkan perbuatan baik di keluarga

Melerai adi yang berkelahi

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 54: Bahan Ajar Lengkap1

b. Di lingkungan Sekolah

Mencegah teman yang hendak berbuat jahat

Selalu mengingatkan teman untuk melakukan perbuatan baik

Melerai teman yang sedang berkelahi

c. Di lingkungan Masyarakat

Melerai orang yang sedang berkelahi

Selalu menebar senyum di masyarakat

Mencegah orang yang berbuat jahat

8. Al-Fattah

Allah membuka pintu rahmat kepada semua makhlukNya. Dia jugalah

sang pembuka dan pemberi jalan keluar terhadap masalah-masalah kehidupan

makhlukNya.

Ada bebrapa hal yang sulit diatasi manusia, seperti kekayaan yang tidak

kita miliki, hati yang terkungkung oleh kesedihan, dan persoalan-persoalan yang

sulit diselesaikan. Jika Allah tidak membuka pintu rahmatNya maka tidak ada

satupun kekuatan yang dapat membukanya.

Firman Allah surat Fatir ayat 2 :

Artinya : “Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

Bukti Kebenaran Tanda-Tanda Kebesaran Allah melalui sifat Al-Fattah

Banyak manusia yang memaksimalkan usahanya, namun hasil yang

diperoleh tidak seperi yang diharapkan. Di sisi lain, banyak manusia yang

sederhana saja dalam berusaha, namun memperoleh hasil yang cukup lumayan.

Manusia hanya dapat berusaha pada kuasa dan kehendak Allah semata.

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 55: Bahan Ajar Lengkap1

Pengamalan Sifat Al-Fattah Dalam Kehidupan Sehari-Hari

a. Di Lingkungan Keluarga

Hendaklah kita dapat mengarahkan adikmu sehingga yang tadinya malas

belajar dan begitu juga yang tadinya malas mengaji menjadi rajin mengaji

Jika terjadi perselisihan diantara adik-adik hendaklah dapat menyelasaikan

keputusan yang adil

Hendaklah selalu bersyukur kepadaAllah atas limpah dan Rahmatnya.

b. Di lingkungan Sekolah

Seandainya ada salah seorang temanmu yang sering tidak masuk sekolah

maka hendaklah kamu dapat menasehatinya sehingga ia menjadi rajin

sekolah

Sebagai ketua osis hendaklah mengambil keputusan yang adil.

Hendaklah peduli denganlingkungan sekolah

c. Di lingkungan Masyarakat

Hendaklah mengajak teman yang ada di tempat tinggalmu untuk malukan

hal yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat.

Seandainya kita seorang yang aktif di karang taruna hendaklah kamu dapat

memberikan masukan yang bermanfaat baik karang taruna itu sendiri

maupun masyarakat.

Jika terjadi pertengkaran diantara teman-teman dilingkungan tempat

tinggalmu hendaklah kamu dapat menyelesaikan dengan adil.

9. Al-‘adl

Al-‘adl artinya maha adil. Dia bersih dari sifat aniaya, baik dalam

hukumNya maupun dalam perbuatanNya. Diantara hukumNya mengenai

hambaNya adalah apa yang manusia usahakan. Maka hasil usaha itu akan

dilihatNya. Keadilan Allah tidak hanya berkaitan dengan hukum, moral, dan

peraturan sosial kemanusiaan atau masalah-masalah keagamaan saja. Tapi

keadilan Allah berkaitan dengan penciptaanNya di dunia. Ketika Allah bersifat

adil berarti dia musstahil zalim. Banyak ayat yang menjelaskan tentang keadilan

Allah diantaranya yaitu surat An-nisa ayat 40 :

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 56: Bahan Ajar Lengkap1

Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar”.

Bukti Kebenaran Tanda-Tanda Kebesaran Allah melalui sifat Al-‘Adl

Untuk mewujudkan kehidupan yang aman dan tentram Allah membuat

aturan untuk ditaati manusia. Hukum qhisas diterapkan kepada perilaku

pembunuhan dengan sengaja. Hukum qhisas yang ditetapkan islam sesuai dengan

utang nyawa dibayar nyawa. Adapun hukum potong tangan di terapkan kepada

pencuri yang curiannya seperempat dinar keatas.

Pengamalan Sifat Al-‘Adl Dalam Kehidupan Sehari-Hari

a. Di Lingkungan Keluarga

Kamu harus bersifat adil kepada adik dan kakakmu

Jangan membeda-bedakan antara sesama saudara

Jangan bersifat aniaya

b. Di lingkungan Sekolah

Harus bersikap adil kepada teman-teman di sekolah

Jangan zalim kepada kawan

Jangan membedakan antara sesama teman

c. Di lingkungan Masyarakat

Kamu harusmampu berlaku adil dalam mengambil suatu keputusan.

Dalam bergaul jangan membeda-bedakan antara yang kaya da miskin

Jangan berperilaku zalim terhadap orang lain.

10. Al-Qayyum

Al-Qayyum artinya yang maha berdiri sendiri. Allah dalam

kemandirianNya itu tidak membutuhkan pertolongan siapapun. Bahkan

sebaliknya makhlukNya yang membutuhkan pertolonganNya.

Firman Allah dalam surat Taha ayat 111 :

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 57: Bahan Ajar Lengkap1

Artinya : “Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya). Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman”.

Bukti Kebenaran Tanda-Tanda Kebesaran Allah melalui sifat Al-Qayyun

Sejak zaman nabi Adam sampai sekarang bumi ytetap berputar pada

porosnya dan mengelilingi matahari. Dengan demikian terjadilah siang dan

malam. Keadaan seperti ini berjalan terus sampai datang Nya yaumus-sa’ah.

Dalam megatur alam semesta ini, Allah tak memerlukan bantuan siapapun dari

hambaNya.

Pengamalan Sifat Al-Qayyun Dalam Kehidupan Sehari-Hari

a. Di Lingkungan Keluarga

Harus yakin dengan kemampuan diri sendiri

Kerjakan sendiri setiap pekerjaan yang diberikan orang tua

Jangan selalu bergantung pada orang lain

Harus membiasakan hidup mandiri

b. Di lingkungan Sekolah

Kerjakan sendiri semua tugas yang diberikan ibu guru

Harus yakin dengan kemapuan sendiri dalam menerima pelajarang yang

diberikan oleh guru

Jangan suka mengaharapkan bantuan dari orang lain atau teman

c. Di lingkungan Masyarakat

Harus membiasakan hidup mandiri dalam kehidupan sehari-hari

Tunjukkan bahwa kamu memiliki kemampuan percaya diri dalam malukan

sesuatu

Jangan suka mengharapkan bantuan orang lain

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 58: Bahan Ajar Lengkap1

Uji Pemahamann Materi Bab IV

Berilah Tanda Silang ( x ) pada salah satu jawaban yang paling Benar

1. Al-Asmaul husna ( الحسنى -al ( اسم ) Adalah jamak dari kata al-ismu(األسأ

ismah ( االسمة ) yang artinya :

F. Ketinggian, keagungan

G. Jenis

H. Sifat

I. Tanda

2. Menyebut nama Allah mengunakan asmaul husna berarti…..

a. Perkara yang baru

b. Suatu cara untuk mengaungkanNya

c. Perkara yang biasa saja

d. Suatu cara yang tidak lazim

3. Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim jumlah Asmaul Husna

ada 99 kecuali:

a. Arrahim

b Alkuddus

c Arrahman

d Alasma’

4. Bersikap kasih sayang terhadap hamba hamba Allah merupakan cerminan dari

sikap keteladanan terhadap sifat Allah

a. Alfattah

b. Arrauf

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 59: Bahan Ajar Lengkap1

c. Albaast

d. Alqayyum

5. Mampu mengaktualisasikan diri semaksimal mungkin sebagai orang yang

selalu member mamfaat kepada orang lain merupakan cermin dari sikap

keteladanan terhadap sifat Allah

a. Albaasit

b b.Arrauf

c c.Aladl

d d.Annaf’

6. Allah SWT adalah Algaffar oleh sebab itu kita:

a Tak perlu menyesali terhadap dosa yang terlanjur kita lakukan

b Ragu dan bimbang ketika hendak berbuat

c Hendaknya memperbanyak membaca istighfar

d Menyadari dosa yang telah dilakukan

7. Allah melapangkan dan mempersempit rezki kepada hambanya yang

dikehendaki karena Dia bersifat :

a a.Alwujud

b b.Aladl

c c.Albaasith

d d.Ala’whu

8. Dalam mencipta mengatur dan menguasai alam semesta Allah tidak

memerlukan bantuan dari siapapun karena Dia bersifat

a a.Algaffar

b b.Alhakim

c c.Alhayyu

d d.Alqqyyum

9. Manusia wajib berusaha sedangkan Allah yang menentukan keberhasilannya

hal ini sesuai dengan sifatnya:

a a.Albaar

b bAlbaasith

c c.Alfattah

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 60: Bahan Ajar Lengkap1

d d.Aladl

10. Allah SWT tidak pernah merasa lelah dalam menjaga dan memelihara alam

semesta karena Dia bersifat:

a a.Algaffar

b b.Alqayyum

c c.Albaqa,

d d.Aladl

Jawablah pertanyaan ini dengan benar!!

1.Jelaskan pengertian Asmaul Husna secara bahasa dan istilah

2.Jelaskan asbabunnuzul surat Al israk ayat 110

3.Tulis surat Al ‘raf 180 beserta artinya.

4.Buktikan kebenara tanda kebesaran Allah melalui sifat Arrauf

5.Bagaimanakah sukap seorang muslim dalam menghayati Aladl dalam keluarga

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 61: Bahan Ajar Lengkap1

Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

5.meningkatkan

keimanan

kepada

malaikat-

malaikat Allah

dan makhluk

ghaib selain

malaikat

5.1 menjelaskan

pengertian iman

kepada malaikat Allah

dan makhluk ghaib

lainnya seperti jin,

iblis, dan setan

511. menjelaskan pengertian alam

rohani (ghaib)

512. menjelaskan pengertian malaikat

513. menjelaskan beriman kepada

malaikat

514.menunjukkan dalil tentang adanya

malaikat

515.menjelaskan pengertian makhluk

ghaib jin

516. menjelaskan pengertian makhluk

ghaib iblis atau setan

5.2. menunjukkan dalil

kebenaran adanya

malaikat Allah dan

makhluk ghaib lainnya

seperti jin, iblis dan

setan

5.2.1.menunjukkan tanda-tanda

adanyamalaikat Allah melalui

fenomena alam

522. menunjukkan tanda-tanda adanya

jin, iblis atau setan melalui

fenomena alam

523. menunjukkan dalil naqli yang

berhubungan dengan jin , iblis

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 62: Bahan Ajar Lengkap1

atau setan

5.3. menjelaskan

tugasdan sifat-sifat

malaikat

531. menunjukkan nama dan tugas-

tugas malaikat

532. menunjukkan sifat-sifat malaikat

533. menjelaskan ketaatan malaikat

Allah dengan perbuatannya

534. menunjukkansifat-sifat makhluk

ghaib seperti jin, iblis dan setan

535. menjelaskan perbedaan malaikat,

jin, iblis atau setan

536. menjelaskan keterkaitan sifat jin,

iblis dan setan denganperbuatan

manusia

5.4. menunjukkan ciri-

ciri orang yang

beriman terhadap

malaikat Allah dan

makhluk ghaib seperti

jin, iblis atau setan

terhadap fenomena

kehidupan

541. menunjukkan hikmah beriman

kepada malaikat

542. menunjukkan perilaku yang

mencerminkan iman kepada

malaikat-malaikat Allah

543. menunjukkan perilaku orang

yang menyakini adanya

makhluk ghaib jin, iblis dan

setan

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 63: Bahan Ajar Lengkap1

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 64: Bahan Ajar Lengkap1

BAB V

IMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH

I. Pengertian Iman Kepada Malaikat Allah

Malaikat adalah kata jamak dari malakun. Ia adalah makhluk yang

diciptakan dari cahaya (nur) dan memiliki sayap. Sayapnya berjumlah dua, tiga

dan empat. Karena gaib, malaikat tidak dapat kita indra. Mereka hidup di alam

yang berbeda dengan kita. Allah menciptakan malaikat sebagai tanda

kebesaranNya. Malaikat di tugaskan untuk memunaikan tugas-tugas tertentu,

seperti membawa wahyu, menurunkan hujan, mencabut nyawa, dan sebagainya.

Firma Allah Swt surat fatir ayat 1:

Artinya :” Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

Iman kepada malaikat temasuk rukun iman yang kedua. Hal itu

menunjukkan bahwaiman kepada malaikat termasuk hal yang sangat mendasar.

Artinya bila ada seorang mengaku sebagai mukmin, namun tidak mempercayai

adanya malaikat, maka keimanannya itu dipertanyakan.

Sabda Nabi Muhammad yang artinya “iman adalah percaya kepada Allah,

para malaikat, kitab-kitabNya, para Rasul, hari akhir, dan kamu percaya kepada

takdir baik dan takdir buruk.”

Iman kepada malaikat mengandung sebagai berikut :

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 65: Bahan Ajar Lengkap1

a. Mengimani wujud mereka

b. Mengimani malaikat-malaikat baik yang kita kenali nama-namanya

seperti Jibril, maupun malaikat yang tidak kita kenal

c. Mengimani sifat-sifat mereka yang kita kenali, seperti sifat bentuk Jibril,

sebagai mana Rasul pernah melihat Jibril mempunyai 600 sayap, sehingga

bias menutup ufuk. Malaikat bias berwujud seorang laki-laki seperti yang

pernah terjadi pada malaikat Jibril tatkala Allah mengutusnya kepada

Maryam. Jibril menjadi seorang manusia. Demikianlah pula ketika Jibril

datang kepada Nabi Muhammad untuk mengajarkan tentang iman, islam,

dan ihsan.

II. Sifat-Sifat Malaikat Dan Dalil-Dalilnya

Semua makhluk yang Allah ciptakanmemiliki ciri-ciri khusus atau karakter

yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Cirri-ciri tersebut melekat dalam

makhluk tersebut yang di sebut dengan sifat. Malaikat memiliki sifat yang

berbeda-beda dengan makhluk lain. Diantara sifat malaikat tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Malaikat adalah makhluk yang diciptakan dari cahaya

2. Malaikat adalah makhluk yang paling taat dan senantiasa

mengerjakan perintah Allah

Artinya :” mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya”.(Al-anbiya’ ayat 27)

3. Malaikat tidak memerlukan makanan dan minuman. Hal ini

tergambardari perisiwa di utusnya malaikat kepada kaum Luth

Surat Hud ayat 70 :

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 66: Bahan Ajar Lengkap1

Artinya :”Maka tatkala dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, Ibrahim memandang aneh perbuatan mereka, dan merasa takut kepada mereka”.

4. Malaikat senatiasa menyembah dan bertasbih kepada Allah tampa

putus sepanjang masa. Mereka juga memohon ampunan kepada Allah

bagi orang-orang yang beriman.

Artinya : Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.

5. Malaikat tidak berjenis laki-laki ataupun perempuan. Surat Al-Isra’

ayat 40 :

Artinya : “Maka apakah patut Tuhan memilihkan bagimu anak-anak laki-laki sedang Dia sendiri mengambil anak-anak perempuan di antara para malaikat? Sesungguhnya kamu benar-benar mengucapkan kata-kata yang besar (dosanya)”.

6. Malaikat tidak mati sebelum datangnya hari kiamat karena harus

menunaikan tugas dari Allah

7. Atas izin dan kehendak Allah malaikat dapat berubah wujud menjadi

bentuk lain. Surat Maryam ayat 17

Artinya :”maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami[901] kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna”.

III. Malaikat Tugas-Tugasnya

Diantara tugas yang diemban oleh malaikat adalah sebagai berikut :

1. Diantara malaikat ada yang bertugas menyampaikan risalah Allah

kepada para Nabi dan Rasul semenjak Nabi Adan sampai Nabi

Muhammad. Tugas menyampaikan wahyu ini diemban oleh Jibril.

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 67: Bahan Ajar Lengkap1

2. Malaikat juga ada yang bertugas mengatur hujan dan rezeki.

Menebarkan karunia Allah kepada seluruh alam. Yang bertugas dalam

hal ini adalah Mikail

3. Israfil bertugas meniup sangkakala sebanyak tiga kali :

a. NAFKHUL FAZA`, yaitu peniupan yang menakutkan

( mengejutkan ) yang menyebabkan rusak binasanya alam jagat

raya ini. Allah berfirman dalam surat An-Naml ayat 87 :

Artinya : Dan (Ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, Maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.

b. NAFKHUS SHAQI`, yaitu peniupan yang memusnahkan segala

sesuatu.

c. NAFKHUL BA`ATS, yaitu tiupan yang membangkitkan manusia

seluruhnya yang telah dimatikan oleh Allah dari alam kubur. Allah

berfirman dalam surat Yassin ayat 51 :

Artinya : Dan ditiuplah sangkalala, Maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.

4. Diantara malaikat ada juga yang memiliki tugas mencabut nyawa.

Tugas ini diemban oleh Izrail. Izrail juga disebut malaikat maut. Surat

as-Sajdah ayat 11

Artinya : Katakanlah: "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan."

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 68: Bahan Ajar Lengkap1

5. Dalam hubungannya dengan perbuatan manusia, ada malaikat yang

bertugas menjadi pengawas manusia. Mereka bertugas mencatat segala

perbuatan manusia. Raqib bertugas mencatat perbuatan baik manusia.

Atid mencatat perbuatan buruk manusia. Surat Al-Infithar ayat 10-12 :

Artinya : Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.

6. Munkar dan Nangkir bertugas menanyai manusia ketika di kubur.

7. Diantara malaikat ada yang bertugas menjaga pintu sorga, Ridwan

adalah pemimpin malaikat penjaga pintu sorga. Surat Az-zumar ayat

73 :

Artinya : Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam syurga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke syurga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! maka masukilah syurga ini, sedang kamu kekal di dalamnya."

8. Jika pintu sorga ada penjaganya, nerakapun memiliki penjaga khusus.

Malaikat berkarakter kasar yang manjaganya. Surat Al-Muddasir ayat

31 :

Artinya : Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 69: Bahan Ajar Lengkap1

IV. Makhluk Ghaib Selain Malaikat

Sebagaimana di jelaskan, selain malaikat ada makhluk gaib yang lain yang

sangat berbeda dengan malaikat, yaitu jin, iblis, dan setan. Sebagai muslim, yakin

akan adanya jin, iblis, dan setan adalah wajib hukumnya.

A. Jin

Jin berarti tersembunyi atau tidak terlihat. Hal itulah yang memungkinkan

kita mengaitkan dengan sifat yang umum. Dalam islam makhluk ciptaan

Allah dapat dibedakan antara bernyawa dan tak bernyawa. Diantara yang

bernyawa adalah jin.

Dinamakan jin, karena ia tersembunyi wujudnya dari pandangan mata

manusia. Itulah sebabnya jin dalam wujud aslinya tidak dapat dilihat mata

manusia. Kalau ada manusia yang dapat melihat jin, maka jin yang

dilihatnya itu adalah jin yang sedang menjelma menjadi makhluk yang dapat

dilihat mata manusia biasa. Hal ini ditegaskan Allah dalam surat Al-A`raf

ayat 27 :

Artinya : Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia Telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya kami Telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.

Jin adalah makhluk gaib yang dicipta dari nyala api. Firman Allah surat Ar-

rahman ayat 15 :

Artinya : dan Dia menciptakan jin dari nyala api.

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 70: Bahan Ajar Lengkap1

Jin dapat digolongkan menjadi 2 golongan. Golongan jin yang baik dan

golongan jin yang jahat atau kata lain sebagian bangsa jin terdapat jin-jin

yang beriman dan sebagian lagi ada yang kafir, Allah berfirman dalam surat

jin ayat 11 :

Artinya : Dan Sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.

B. Iblis/Setan

Iblis adalah mahkluk gaib yang diciptakan Allah dari api. Sifat dasar iblis

adalah sombong dan durhaka kepada Allah.

Setan adalah makhluk yang sifatnya menggoda manusia agar terjerumus

kelembah dosa. Menurut surat An-Nas, setan dapat berasal dari manusia

ataupun jin. Dengan demikian, iblis atau setan adalah makhluk gaib yang

durhaka langsung kepada Allah dan berusaha menggoda manusia untuk

berbuat dosa.

Firman Allah surat Al-kahfi ayat 50 :

Artinya : Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah."

Syaithan adalah suatu gelar, sifat, titel atau sebutan untuk semua makhluk

yang durhaka kepada Tuhan. Dan makhluk yang pertama kali disebut

syaithan adalah iblis yang tergolong bangsa jin karena ia menolak perintah

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 71: Bahan Ajar Lengkap1

Allah untuk bersujud kepada Nabi Adam, sebagaiman firman Allah dalam

surat Al-Baqarah ayat 34 :

Artinya : Dan (Ingatlah) ketika kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.

V. Perbedaan Malaikat, Jin, Iblis/Setan

No Nama Asal kejadian Sifatnya

1 Malaikat Cahaya Selalu taat kepada Allah dan tidak

mendurhakaiNya

2 Jin Nyala api Ada yang beriman dan ada pula yang

kafir

3 Iblis atau setan Api Mendurhakai Allah dan selalu

berusaha untuk menjerumuskan

manusia ke jalan yang sesat

VI. Perilaku Yang Mencerminkan Iman Kepada Malaikat Allah, Dan

Makhluk Gaib Selain Malaikat.

Iman terdiri dari tiga unsur yaitu kemantapan hati, ucapan, dan perbuatan.

Iman kepada malaikat perlu dibuktikan dengan perbuatan nyata setiap hari. Antara

lain meneladani sifat taat malaikat kepada Allah. Adapun sikap meneladani

ketaatan malaikat Allah antara lain :

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 72: Bahan Ajar Lengkap1

a) Senantiasa berusaha untuk menaati Allah. Sebagaimana ketaatan

malaikat kepada Allah.

b) Bersikap tawaduk kepada Allah dan mengagungkanNya, misalnya

membaca tasbih, tahmid, tahlil dan takbir.

c) Bersikap hati-hati dalam hidup ini, tidak melanggar hukum Allah

sebagaimana malaikat tidak maksiat kepadaNya.

Uji Pemahaman Materi Bab V

i. Malaikat adalah kata jamak dari malakum, ia adalah

Makkhluk ciptaan Allah yang terdiri dari:

a a.Api

b b.Nur

c c.Air

d d.Asap

ii. Iman kepada malaikat mengandung arti :

a Mengimani wujud mereka

b Mengimani nama malaikat yang kita kenal dan yang tidak dikenal

c Mengimani fisik malaikat yang tinggi

d Mengimani malaikatyang senantiasa menyembah dan bertasbih

iii. Atas izin dan kehendak Allah malaikat dapat berubah

wujud menjadi bentuk lain terdapat dalam surat

a Al-Anbiya’ ayat 27

b Hud ayat 70

c Al-Isra’ 40

d .maryam 17

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 73: Bahan Ajar Lengkap1

iv. Diantara malikat ada yang bertugas menyampaikan risalah

Allah kepada para Nabi dan rasul semenjak nabi adam sampai Nabi

Muhammad SAW tugas ini diemban oleh malaikat :

a. Jibril

b. Mikail

c. Izrail

d. Rakib dan atib

v. Semua manusia yang akan mati bertemu dengan

malaikat……

a. munkar

b. Mungkar dan nangkir

c. Israfil

d. Izrail

vi. Iblis atau setan tidak mau sujud kepada nabi adam As

diterangkan oleh Allah Surat

a Al-“araf ayat 12

b .Al-‘Araf ayat 13

c Al-‘Araf ayat 14

d Al-‘Araf ayat 15

vii. Selalu taat kepada Allah dan tidak mendurhakaiNYA

adalah sifat:

a Malaikat

b Jin

c Iblis

d Setan

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 74: Bahan Ajar Lengkap1

viii. Senan tiasa berusaha untuk mentaati Allah. Sebagaimana

ketaatan kepada Allah Merupakan rukun iman

a Allah

b Malaikat

c Kitab allah

d Rasul Allah

ix. Asal kejadian Iblis atau setan adalah:

a Cahaya

b Nyala api

c Api

d Tanah

x. Iblis adalah gelar dari :

a. Jin yang patuh

b. b.Jin yang engkar

c. Setan yang patuh

d. Manusia yang ingkar

Essay

Jawablah pertenyaan dibawah ini dengan benar

1. Jelaskan pengertian beriman kepada malaikat.

2. Tuliskan nama-nama malaikat dan tugasnya.

3. Tuliskan empat buah sifat malaikat.

4. Jelaskan perbedaan antara malaikat ,jin dan setan.

5. Tuliskan dalil dan artinya tentang penciptaan jin.

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 75: Bahan Ajar Lengkap1

Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

6. menghindari

akhlak tercela

kepada Allah

6.1menjelaskan pengertian

riya, kufur, syirik, dan

nifak

611. menjelaskan pengertian riya

secara bahasa dan istilah

612. menjelaskan pengertian kufur

secara bahasa dan istilah

613. menjelaskan pengertian syirik

secara bahasa dan istilah

614. menjelaskan pengertian nifak

secara bahasa dan istilah

6.2. menunjukkan dalil

naqli akhlak tercela

riya, kufur, syirik

dan nifaq

621. menunjukkan dalil yang berkaitan

dengan riya

622. menunjukkan dalil yang berkaitan

dengan kufur

623. menunjukkan dalil yang berkaitan

dengan syirik

624. menunjukkan dalil yang berkaitan

dengan nifaq

6.3. mengidentifikasi bentuk

dan contoh perbuatan

riya, kufur, syirik, dan

nifaq

631. menunjukkan contoh-contoh riya

632. menunjukkan contoh-contoh

kufur

633. menunjukkan contoh-contoh

syirik

634. menunjukkan contoh-contoh

nifaq

6.4. menunjukkan dampak

negative perbiuatan

riya,kufur,syirik dan

nifaq dalam fenomena

641. menunjukkan dampak negative

perbuatan riya

642. menunjukkan dampak negative

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 76: Bahan Ajar Lengkap1

kehidupan perbuatan kufur

643. menunjukkan dampak negative

perbuatan syirik

644. menunjukkan dampak negative

perbuatan nifaq

6.5. membiasakan diri

untuk menghindari

perbuatan riya,kufur,

syirik dan nifaq

651. menjelaskan membiasakan diri

untuk menghindari perbuatan

riya

652. menjelaskan membiasakan diri

untuk menghindari perbuatan

kufur

653. menjelaskan membiasakan diri

untuk menghindari perbuatan

syirik

654. menjelaskan membiasakan diri

untuk menghindari perbuatan

nifaq

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 77: Bahan Ajar Lengkap1

BAB VI

AKHLAK TERCELA KEPADA ALLAH

A. Ria

1. Pengetian Ria

Kata aria berasal dari bahasa arab Ar-Riya yang berarti pamer, yaitu

memperlihatkan sesuatu kepada orang lain, baik bnarang maupun perbuatana

baikyang dilakukan, dengan maksud orang lain dapat melihatnya dan akhirnya

memujinya.

Kata lain yang mempunyai arti serupa dengan ria ialah sum’ah. Yang berarti

kemasyuran nama, baik sebutannya. Orang sum’ah dengan perbuatan baiknya.

Berarti ingin mendengarkan pujian orang lain terhadap kebaikan yang ia lakukan.

Dengan adanya pujian tersebut akhirnya masyurlah nama baiknya dilingkungan

masyarakat.

Dengan demikian, pengertian sum’ah sama dengan ria. Orang yang ingin

memperoleh komentar yang baik atau pujian dari orang lainatas kebaikan yang

dilakukan.

2. Bentuk-Bentuk Perbuatan Ria

Bentuk atau contoh perbuatan ria adalah sebagai berikut :

a) Seorang siswa mau melaksanakan tugas piketnya secara baik sesudah

guru masuk kelas, dengan harapan agar guru menilai bahwa siswa

tersebur tergolong siswa yang rajin melaksanakan tugas.

b) Seseorang menyantuni anak yatim di hadapan banyak orang dengan

maksud agar orang banyak menilai dirinya sebagai orang yang

dermawan dan baik hati.

3. Larangan Perbuatan Ria

Ria termasuk larangan dalam islam. Larangan ria telah ditegaskan Allah dalam

firmanNya surat Al-Baqarah ayat 264 :

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 78: Bahan Ajar Lengkap1

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

4. Akibat Buruk Ria

Semua pelaksanaan ajaran agama adalah untuk kebikan manusia itu sendiri,

baik yang berupa pelaksanaan perintah maupun meninggalkan larangan.

Setiap pelanggaran terhadap ajaran agama pasti berakibat buruk bagi

pelakunya. Yaitu :

a) Menghapus pahala amal baik sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-

Baqarah ayat 264 :

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan

(pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya Karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, Kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (Tidak bertanah). mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 79: Bahan Ajar Lengkap1

b) Mendapat dosa besar karena ia termasuk perbuatan syirik

c) Tidak selamat dari bahaya kekafiran karena ria sangat dekat

hubungannya dengan sikap kafir.

5. Perilaku Menghindari Ria

a) Melatih diri untuk beramal secara ikhlas, walaupun sebesar apa pun yang

dilakukan.

b) Mengendalikan diri agar tidak merasa bangga apabila ada orang lain yang

memuji amak baik yang dilakukan

c) Menahan diri agar tidak emosi apabila ada orang lain yang meremehkan

kebaikan yang dilakukan

d) Tidak suka memuji kebaikan orang lain secara berlebihan karena hal itu

dapat mendorong pelakunya menjadi ria atas kebaikannya.

e) Melatih diri untuk bersedekah secara sembunyi-sembunyi untuk

menghindari sanjungan orang lain

B. Nifak

1. Pengertian Nifak

Secara bahasa kata nifak berarti berpura-pura pada agamanya. Secara istilah

berarti sikap yang tidak menentu tidak sesuai antara perbuatan dan ucapan.

Disebut juga munafik.

Munafik sering bersikap tidak menentu susah diketahui kebenaran

ucapannya, sebagaimana susahnya mengetahui tembusan lubang tikus di

padang pasir. Oleh sebab itu orang orang lain sering tertipu dengan ucapan

atau perbuatannya yang tidak menentu.

2. Bentuk-bentuk nifak

Sebagian sifat munafik telah di jelaskan Allah dalam firmanNya surat Al-

Baqarah ayat 14 :

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 80: Bahan Ajar Lengkap1

Artinya : Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok."

Rasulullah menjelaskan cirri-ciri orang yang munafik ada tiga macam yang

artinya : ”tanda-tanda munafik ada tiga apabila berjanji ingkar, apabila

bicara dusta, apabila dipercaya berkhianat”.

Contoh sikap yang dilakukan pelajar adalah:

a) Seorang pelajar terlambat membayar SPP. Ketika di tanya guru ia

jawab belum diberi orang tua padahal ia sudah membelanjakan uang

tersebut.

b) Seorang siswa mengatakan bahwa dia yang mengerjakan PR padahal

tidak.

3. Akibat buruk nifak

a) Bagi diri sendiri

Tercela pada pandangan Allah dengan sesame manusia sehingga

dapat menjatuhkan nama baiknya sendiri

Hilangnya kepercayaan dari orang lain atas dirinya

Tidak di senangi dalam pergaulan hidup sehari-hari

Mempersempit jalan untuk memperoleh rezeki karena orang lain

tidak mempercayai lagi

Memdapat siksa yang amat pedih kelak di hari akhir.

b) Bagi orang lain

Menimbulkan kekecewaan hati sehingga dapat merusak

hubungan persahabatan yang telah terjadi baik

Membuka peluang munculnya fitnah karena ucapan atau

perbuatan yang tidak menentu.

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 81: Bahan Ajar Lengkap1

Mencemarkan nama baik keluarga dan masyarakat sekitarnya

sehingga merasa malu karenanya.

4. Membiasakan diri menghindari nifak

Menghindarkan diri dari sifat nifak harus menjadi watak setiap muslimin

dan muslimat. Adapun upaya untuk menghindarkan diri dari sifat nifak

antara lain selalu menyadari bahwa :

a) Nifak merupakan larangan agama yang harus dijauhi dalam

kehidupan sehari-hari

b) Nifak akan merugikan diri sendiri dan orang lain sehingga dibenci

dalam kehidupan masyarakat

c) Nifak tidak sesuai dengan hati nurani manusia

d) Kejujuran menentramkan hati dan senantiasa disukai dalam

pergaulan.

C. Kufur

Kufur menurut bahasa yang artinya adalah menutupi/menyembunyikan.

Secara istilah tindakan mengingkari kebenaran Allah yang dibawa Rasulullah

SAW. Orang yang melakukan tindakan Kufur disebut Kafir.

Asal ke-Kufuran adalah Juhud (ingkar terhadap tauhid). Yaitu sifat

sombong dan bermaksiat terhadap Allah. Kufur dikategorikan menjadi dua

yaitu :

1. Kufur Akbar/ Kufur I’tiqadi

Menyebabkan pelakunya keluar dari keimanan

Pelakau Kufur Akbar ini mengingkari hal-hal yang gaib dan juga

mengingkari keberadaan Allah sebagai zat pencipta, pemelihara dan pengatur

alam ini.

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 82: Bahan Ajar Lengkap1

Ciri utama perbuatan Kufur Akbar adalahpendustaan terhadap Allah dan

Rasul-Nya serta ayat-ayat-Nya, baik yang Qauliyah maupun Kauniyah.

2. Kufur Asgar

Termasuk Kufur Amali (perbuatan) yang tidak sampai menggoyahkan

ketauhidan seseorang, tetapi mengurangi kesempurnaan iman pelakunya.

Diantara Kufur Asgar adalah Kufur Nikmat. Perbuatan ini akan

mendatangkan azab dari Allah.

D. Syrik

Syirik menurut bahasa yang artinya sekutu. Menurut istilah adalah perbuatan

menyekutukan Allah dengan mahluk-Nya. Orang Syirik disebut musyrik.

Lawan dari perbuatan Syirik, adalah tauhid.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari Syirik, ialah :

1.Menghayati kalimat syahadat/tauhid

2.Membiasakan membaca tahlil

3.Mengingkari sisa-sisa kepercayaan orang-orang primitif yang belum sempat

menerima dakwah islam.

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 83: Bahan Ajar Lengkap1

UJI PEMAHAMAN BAB VI

Pilihlah jawabaan yang paling benar

1. Perbuatan yang dilakukan seseorang yang mengandung unsure ria ditentukan

dari

a. Niat

b. Tujuan tertentu

c. Maksud tententu

d. Harapan

2. Sum’ah menurut bahasa berarti:

a. Kemashuran nama

b. Memperkenalkan diri

c. Mengagungkan nama

d. Memperkenalkan nama

3. Perkara yang paling dikawatirkan adalah sirik kecil yaitu:

a. Mempersekutukan Allah

b. Menduakan Allah dengan makluknya

c. Beramal dengan ria

d. Durhaka kepada Allah

4. Ria dapat menghapus pahala amal seseorang, dijelaskan dalam surah Al-

Baqarah ayat:

a. 261

b. 262

c. 263

d. 264

5. Orang yang memiliki bersifat ria rajin berbaik,apabila perbuatannya:

a. Diketahui orang lain

b. Didengarkan orang lain

c. Mendapat pahala yang besar

d. Dapat diulang pada kesrempatan yang lain

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 84: Bahan Ajar Lengkap1

6. Yang dimaksud dengan Nifak adalah:

a. Sikap yang dapat diketahui maksudnya

b. Sikap yang tidak diketahui maksudnya

c. Sikap yang tidak sesuai antara ucapan dengan perbuatan

d. Sikap yang ragu-ragu

7. Cirri-ciri orang munafik adalah:

a. sering ingkar janji

b. biasa dipercaya

c. sering terlambat sekolah

d. sering bertengkar den gan teman

8. Orang munafik pandai bersilat lidah,kepandaian itu diperoleh dari:

a. Dari temen

b. Keluasan berpikir

c. Dari banyaknya teman

d. Sikapnya yang selalu mendua

9. Ungkapan musuh dalam selimut sering ditujukan kepada:

a. Perbuatan sirik

b. Orang munafik

c. Oarang durhaka

d. Orang yang kufur

10. Balasan bagi orang munafik adalah masuk neraka:

a. Lapisan atas

b. Lapisan panas

c. Lapisan tengah

d. Lapisan bawah

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 85: Bahan Ajar Lengkap1

ESSAY

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat.

1. Jelaskan dua contoh perbuatan ria!

2. Jelaskan yang dimaksaud dengan ungkapan perbuatan ria menaruh debu diatas

batu yang licin tertimpa hujan lebat tak meninggal bekas.

3. Jelaskan dua alas an menmgapa kita dilarang berbuat ria.

4. Tuliskanlah firman allah tentang pelaku nifak itu mendapat siksa yang pedih

diohari akhir

5. Bagaimana pendapat mu cara menghindari dari sifat nifak.

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 86: Bahan Ajar Lengkap1

KATA PENGANTAR

الرحيم الرحمن الله بسم

Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah swt, yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga dengan rahmat dan

hidayah-Nya itu kami dapat menyelesaikan bahan ajar berupa buku pembelajaran

Aqidah Akhlak untuk kelas VII Madrasah Tsanawiyah di Sumatera Barat. Selanjutnya

salawat dan salam kami kirimkan buat Nabi Muhammad saw, sebagai pimpinan umat

manusia, yang telah meninggalkan dua pedoman hidup bagi manusia yaitu Alquran dan

Sunnah.

Buku ini disusun sebagai bahan ajar dalam bidang study fiqih kelas VII, yang

sesuai dengan permenag no 2 tahun 2008, yang berfungsi sebagai pedoman, alat dan

bahan ajar bagi guru Aqidah Akhlak dan pegangan untuk siswa di Sumatera Barat.

Pembahasan materi dalam buku ini, menggunakan bahasa yang singkat, padat

dan mudah dimengerti oleh siswa, yang dilengkapi dengan dalil-dalil yang relevan. Selain

itu setiap Bab terdapat pendahuluan yang berisi Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar,

Indikator dan Tujuan, kemudian dilengkapi dengan kesimpulan, Lembar Kerja Siswa dan

Uji Kompetensi.

Dalam pembuatan Buku ini kami tidak terlepas dari berbagai kesulitan, karena

keterbatasan ilmu dan pengalaman yang kami miliki, namun berkat petunjuk Allah swt,

dan motivasi serta bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung

maupun tidak langsung, dengan izin Allah swt, buku Aqidah Akhlak ini dapat

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 87: Bahan Ajar Lengkap1

diselesaikan. Untuk itu kami menyampaikan rasa terimakasih yang tidak terhingga

kepada yang terhormat :

1. Bapak Kakanwil Departemen Agama Sumatera Barat, sebagai pelindung dan

penasehat dalam pembuatan buku ini.

2. Bapak Kabid Mapenda dan Bapak Kasi Kurikulum beserta segenap jajaran

Kanwil Departemen Agama Sumatera barat, yang telah melaksanakan lokakarya

penyusunan bahan ajar mata pelajaran PAI di likingkungan Madrasah Sumatera

Barat.

3. Bapak / Ibu Kepala Sekolah yang mendukung dan memberi kesempatan serta

motivasi untuk kami, sehingga kami dapat menyelesaikan amanah yang

dipercayakan kepada kami.

Mudah-mudahan segala amal dan jerih payah yang telah diberikan menjadi amal

shaleh disisi-Nya. Dan kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari kesempurnaan,

untuk itu kami mengharapkan saran dan kritikan terutama dari guru-guru bidang study

Aqidah Akhlak se Sumatera Barat demi kesempurnaan buku ini dimasa yang akan

datang, semoga buku ini ada manfaatnya.

Padang, 21 Oktober 2009

Penulis :

1. ANN MARTI, S.Ag.

2. YENNIARTI, S.Ag.

3. SAIDI USMAN, S.Ag.

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 88: Bahan Ajar Lengkap1

DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................... i

Daftar Isi..................................................................................................................... iii

SEMESTER I

BAB I AKIDAH ISLAM

A. Pengertian Akidah Islam..................................................................................... 1

B. Dasar-Dasar Akidah Islam..................................................................................5

C. Dalil-dalil Naqli Tentang Aqidah Islam ...............................................................8

D. Manfaat Mempelajari Aqidah Islam ..................................................................9

E. Perilaku yang Sesuai dengan Nilai-Nilai Akidah Islam.........................................9

F. Iman, Islam Dan Ihsan ........................................................................................11

G. Uji Kompetensi 1................................................................................................15

BAB II SIFAT-SIFAT ALLAH SWT

I. Pengertian Sifat Wajib Allah.........................................................................19

II. Pembagian Sifat Wajib Allah .......................................................................19

III. Pembagian SIfat Mustahil Allah....................................................................24

IV. Sifat Jaiz Allah ..............................................................................................25

V. Ciri-ciri Orang yang Beriman Kepada Sifat-Sifat Allah SWT...........................26

VI. Uji Kompetensi 2..........................................................................................28

BAB III AKHLAK TERPUJI KEPADA ALLAH SWT

A. Tauhid ................................................................................................................ 33

B. Ikhlas .................................................................................................................34

C. Taat.....................................................................................................................35

D. Raja`....................................................................................................................36

E. Khauf..................................................................................................................37

F. Tobat dan Nadam...............................................................................................39

SEMESTER II

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 89: Bahan Ajar Lengkap1

BAB IV ASMAUL HUSNA

A. Pengertian Asmaul Husna........................................................................... 44

B. Sejarah Diturunkannya Ayat Tentang Asmaul Husna .................................44

C. Memahami 10 Asmaul Husna ....................................................................45

D. Uji kompetensi 4.........................................................................................59

BAB V IMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH SWT. DAN MAKHLUK GAIB SELAIN MALAIKAT

I. Pengertian Iman Kepada Malaikat Allah.......................................................64

II. Makhluk Gaib Selain Malaikat.....................................................................65

III. Malaikat Tugas-tugasnya ...........................................................................67

IV. Malaikat Ghaib Selain Malaikat ..................................................................69

V. Perbedaan Malaikat, Jin, Iblis/Setan ..........................................................72

VI. Perilaku Yang Mencerminkan Iman Kepada Malaikat Allah, Dan

Makhluk Ghaib Selain Malaikat ..................................................................72

VII. ji kompetensi 5............................................................................................ 73

BAB VI AKHLAK TERCELA KEPADA ALLAH SWT

A. Ria ................................................................................................................78

B. Nifak...................................................................................................................80

C. Kufur................................................................................................................... 82

D. Syirik...................................................................................................................83

E. Uji kompetensi 6.................................................................................................84

DAFTAR PUSTAKA

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 90: Bahan Ajar Lengkap1

DAFTAR PUSTAKA

1. Hidayat Junai dkk , Ayo Memahami Aqidah Dan Akhlak, Jakarta. Penerbit Erlangga, Mei 2009, Untuk M Ts

2. Ibrahim T Darsono H, Membanggun Aqidah Akhlak, Solo, P T Tiga Serangkai, Pustaka Mandiri, Maret 2009 untuk MTs

3. Irahim T. Drs. Darsono H Drs, Membanggun Aqidah Dan Akhlak, Surakarta, PT Tiga Serangkai Mandiri, Maret 2003 untuk MTs

4. Departemen Agama R I , Al Quran Dan Terjemahannya, Jakarta: Proyek Pembinaan Kitab Suci Al Quran, 1973

5. Kartika Muchtamil Drs, Af Masan Drs, Sanusi Ja,far Drs, Departemen Agama RI Aqidqh Akhlak, Jakarta, Oktober 1994 jilid 1 a,1 b dan 1 c untuk Mts

6. Departemen Agama R I , Aqidah Akhlak, Jakarta : September 1986 jilid 1 untuk MTs

7. Saili Abu, Amin Mansyur M Drs, Syam Ikhwan. M. BA, Departemen Agama RI Aqidah dan Akhlak, Jogjakarta Penerbit Kota Kembang, 1982 untuk MTs

8. Sy. Wahid. A Drs. M Ag, Memahami Aqidah Akhlak, Bandung, Penerbit Armico, Muharam 1425 H Jilid 1 untuk Madrasah Aliyah

9. Alfan Masan Drs dkk, Aqidah Akhlak , Semarang : Pt Karya Toha Putra

10. Umary Barnawie, Materi Akhlak, Solo : Ramadhani

11. Atjeh Bahar Abu, H, Mutiara Akhlak , Jakarta : Bulan Bintang

12. Ali M, Hasan, Tuntunan Akhlak , Jakarta : Bulan Bintang

13. Sabiq Sajid , Aqidah Islam, Bandung; Diponegoro

ivI| P a g eAqidah Ahklak

Page 91: Bahan Ajar Lengkap1

14. Yusmansyah Taufik, Aqoidah Dan Akhlak, Bandung , Penerbit Grafindo Media Pratama, Januari 2008 jilid 1

15. …………………… Al Munjid Fil Lugha Wal ‘a’lam, Beirut Libanon, Darul Masryri’, 1986

16. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, tahun 1988

ivI| P a g eAqidah Ahklak