baha n penghambat n yala pbde pe ngendal ian dan .... ai - regulasipbde... · regulasi untuk pe...
TRANSCRIPT
REGULASI UNTUKPENGENDALIAN DAN PENGAWASAN BAHAN PENGHAMBAT NYALA PBDE
OLEHDR.-ING ANTON IRAWAN, MT, IPM
(HP: 081394081165 – [email protected])JAKARTA, 26 FEBRUARI 2019
1
OUTLINES➢ LATAR BELAKANG
➢ BAHAN PENGHAMBAT NYALA PBDE
➢ INDUSTRI – INDUSTRI PENGGUNA PBDE
➢ REGULATORY IMPACT ANALYSIS (RIA) UNTUK REGULASIPBDE
➢ POKOK – POKOK REGULASI BAHAN PENGHAMBAT NYALAPBDE
➢ REKOMENDASI2
KEBAKARAN BARANG ELEKTRONIKADAN ALAT LISTRIK
3
FLAME RETARDANT Flame retardants (FR) adalah bahan kimia yang ditambahkan
ke material untuk menghambat nyala dari material tersebut Material yang ditambahakan oleh FR merupakan material yang
mudah terbakar seperti plastik dan tekstil yang terbuat dariminyak bumi
PROSES PEMBUATAN BIJIPLASTIK
• Biji plastic disini umumnya murnitanpa tambahan komponen lainnya.Sering disebut dengan Virgin Plastic
PROSES PEMBUATANMASTERBATCH ANDCOMPOUND
• Pada proses pembuatan iniditambahkan additive dengan salahsatunya adalah flame retardant (PBDE)
PROSES PEMBUATAN PRODUKPLASTIK ELEKTRONIKA
• Pada proses pembuatan produk plasticelektronika bisa jadi ditambahkan dariplastic daur ulang yang bisamengandung PBDE
Additive (Pewarna, PenghambatNyala, Antioksidan dll)
Virgin plastic Compound Product
Mixing Moulding
PBDE
PRODUK – PRODUK DI RUMAH TANGGA YANGMEMERLUKAN FLAME RETARDANT
Sleep Positioners
6 6
KARAKTERISTIK FLAME RETARDANT
7
● Sulit di degradasi● Menyebabkan tiroid,
hipertiroidisme,gondok atau penyakithashimoto.
● Kerusakan syaraf,meracuni ginjal danhati, potensiteratogenik (kanker)serta dapatmenyebabkankerusakan memori
Polybromodiphenyl Esthers(PBDE)
8
Polybromodiphenyl Esthers (PBDE) merupakanbahan kimia organobromine compounds yangberfungsi sebagai penghambat nyala ( flameretardant).
Produk yang mengandung PBDE : bahanbangunan, elektronik, plastik, perabot,kendaraan bermotor, busa poliuretan dan tekstil
LATAR BELAKANG➢ KONVENSI STOCKHOLM TAHUN 2001 UNTUK PENGHAPUSAN DAN
PENGURANGAN 12 SENYAWA PERSISTANT ORGANIC POLLUTANS(POPS)
➢ TAHUN 2009 TERDAPAT 11 SENYAWA BARU POPS PADAKELOMPOK ANNEX A TERMASUK PBDE (PolybrominatedDiphenyl ethers) YANG HARUS DIMUSNAKAN DAN TIDAK BOLEHDIPRODUKSI
➢ RENTANG AGUSTUS – SEPTEMBER 2008 DITEMUKANKANDUNGAN PBDE PADA SEDIMEN SUNGAI DI SURABAYA -INDONESIA OLEH PENELITI INDONESIA DAN JEPANG DENGANNILAI HINGGA 45 ppb
9
10
11Sumber: Ilyas et,all, 2011,
HASIL ANALISA TAHUN 2016 BEBERAPAPRODUK YANG MENGGUNAKAN FLAME
RETARDANT
12Sumber: Hasil Analisa dari Laboratorium SGS
Indonesia
UU NO 19 TAHUN 2009➢ Indonesia telah meratifikasi Konvensi Stockholm melalui Undang – Undang
No 19 tahun 2009 tentang pengesahan Konvensi Stockholm terkait bahanpencemar organic yang persisten (POPs).
➢ mendorong Pemerintah untuk mengembangkan peraturan nasional dan kebijakan sertapedoman teknis mengenai pengelolaan bahan POPs
➢ mengembangkan upaya penggunaan bahan kimia alternatif yang ramah lingkungan dalamproses produksi
➢ meningkatkan upaya untuk mengurangi emisi dioxin dan furan dalam proses produksi
➢ memperkuat upaya penegakan hukum berdasarkan peraturan perundang-undangan yangberlaku atas bahan POPs yang dilarang
13
14
LOKASIKEBERADAAN
DARI PBDE
ALTERNATIF PERATURAN DAN KEBIJAKANPENGENDALIAN DAN PENGAWASANBAHAN PENGHAMBAT NYALA (PBDE)
1. Tidak adanya peraturan khusus yang mengendalikan dan mengawasi bahanpenghambat nyala berbahaya (PBDE) seperti kondisi saat ini
2. Adanya peraturan sektor industri yang menggunakan bahan penghambat nyalaberbahaya (PBDE) dalam proses produksinya dengan kementerianperindustrian yang melakukan pengawasan dan pengendalian.
3. Adanya peraturan komprehensif yang melibatkan seluruh kementerian terkaitmulai dari pengendalian impor, pengawasan barang beredar , pengawasansector produksi dan pengawasan dan pengendalian pada limbah -limbah yangmengandung PBDE. Pada peraturan komprehensif ini akan melibatkankementerian perdagangan,kementerian perindustiran, kementerian KLHK dankementerian keuangan.
15
COST AND BENEFIT ANALYSIS UNTUK REGULASI PBDE
16
No Alternatif Cost Benefit Total
1 Tidak adanya peraturan khusus tentang PBDE -3 +4 +1
2 Ada peraturan khusus PBDE pada bidang Industri -5 +9 +4
3Ada peraturan dengan melibatkan beberapa
kementerian terkait-12 +15 +3
17
STRATEGI IMPLEMENTASI
POKOK – POKOK REGULASI➢ Pemerintah melarang penggunaan bahan PBDE untuk sektor industri sesuai
dengan konvensi Stockholm.
➢ Pemerintah memberikan toleransi dalam jangka waktu tertentu (relaksasi)kepada Industri untuk dapat menyesuaikan bahan baku serta prosesproduksinya.
➢ Industri yang tidak menggunakan bahan PBDE dapat mendeklarasikan bahwaproduk yang dihasilkan bebas terhadap bahan PBDE (Free PBDE)
➢ Kementerian Perindustrian akan melakukan random cek terhadap produk -produk yang dihasilkan dari industri dengan kandungan bahan penghambatnyala terutama bagi produk yang berlabel bebas PBDE (free- PBDE).
18
19
AWAL TAHUN 2020KELUAR ATURAN
PELARANGANPENGGUNAAN PBDEDI BIDANG INDUSTRI
MASA TRANSISIUNTUK PENGGUNA
PBDE DI BIDANGINDUSTRI
(2020 – 2030)
31 DESEMBER 2030SELURUH
PERUSAHAANINDUSTRI DILARANG
MENGGUNAKAN PBDE
TIMELINE UNTUK PROSES PELARANGANPENGGUNAAN PBDE DI INDUSTRI
Flame retardantramah lingkungan
AmmoniumPolyphosphate
(APP) Aluminium diethylPhosphinate (Alpi)
AluminiumHydroxide
(ATH)
Magnesium Hydroxide(MDH)Melamine
Polyphosphate
(MPP)
Dihydroox
Aphosphaphenanthrene (DOPO)
Zinc Stannate
(ZS)
Zinc
Dihydroxstannate
JENIS FLAME RETARTAND RAMAH LINGKUNGAN
21
REKOMENDASI TINDAK LANJUTREGULASI PBDE
22
∙ Pembuatan HS Number untuk bahan dan produk pengguna PBDE
∙ Secara bersamaan untuk mendukung penerapan regulasi maka dibuat SNI
terhadap produk – produk yang mengandung bahan penghambat nyala
∙ Memperkuat kemampuan laboratorium untuk analisa PBDE dalam waktu
yang cepat
THANK YOU FOR YOURATTENTION
23