Disebarluaskan oleh :Bagian Hukum SetdaKota Lubuklinggau

Dicetak Oleh :PERCT. MAWAR (0733-323202)

Desain & Lay Out:J' Rancang Rancak Studio Desain

• 1073313244081081367490940

LEMBARAN DAERAHKOTA LUBUKLINGGAU

Nomor 07 Tahun 2003Seri C

PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAUNOMOR 42 TAHUN 2003

a. bahwa dengan terbentuknya PemerintahKota Lubuklinggau sebagai DaerahOtonomi berdasarkan ~dang-undangnomor 7 tahun 2001 tentangPembentukan Kota Lubuklinggau, makaPemerintah KotaLubuklinggauberwenanguntuk mengurus dan mengatur rumahtangganya sendiri;

b. bahwa dalam melaksanakan Otonomisebagaimanadimaksud huruf a diperlukan

pembiayaan pemerintahan danpembarigunan daerah yang berasal dariPendapatan Asli Daerah, khususnya dariRetribusi Terminal yang yang berdasarkanPeraturan Pemerintah nomor 66 tahun2001 adalah merupakan Retribusi Daerah;

tentang Pemerintahan Daerah ( LembaranNegara Republik Indonesia tahun 1999nom or 60, Tambahan Lembaran Negaranomor 3839 );

4. Undang-undang nomor 25 tahun 1999tentang Perimbangan Keuangan antaraPemerintah Pusat dengan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesiatahun 1999 nomor 72, TambahanLembaran Negara nomor 3848 );

c. bahwa berdasarkanpertimbangan padahuruf a dan b tersebut dipandang perluuntuk mengatur Retribusi Terminal dalamKota Lubuklinggau dengan PeraturanDaerah Kota Lubuklinggau.

1. Undang - undang Nomor 14 tahun 1992tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesiatahun 1992 nomor 49, TambahanLembaran Negara nomor 3480 );

5: Undang-undang Nomor 7 tahun 2001tentang Pembentukan Kota LUbuklinggau(Lembaran Negara RI tahun 2001 nomor87, Tambahan Lembaran Negara nomor4114);

6. Peraturan Pemerintah nomor 22 tahun1990 tentang Penyerahan sebagian un .r:-'il

Pemerintahan dalam bidang Lalu Lintasdan Angkutan Jalan kepada DaerahTingkat I dan Daerah Tingkat II ( LembaranNegara Republik Indonesia tahun 1990nomor 26, Tambahan Lembaran Negaranomor 3410 );

2. Undang - undang nomor 18 tahun 1997tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah( Lembaran Negara Republik Indonesiatahun 1997nomor 41, Tambahan LembaranNegara nomor 3685 ) sebagaimana telahdiubah dengan Undang - undang nomor 34tahun 2000 tentang Perubahan at asUndang - undang nomor 18 tahun 1997tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah( Lembaran Negara Republik Indonesiatahun2000 nomor 246, TambahanLembaran Negara nomor 4048 );

7. Peraturan Pemerintah nomor 43 tahun1993 tentang Prasarana dan Lalu LintasJalan ( Lembaran Negara Republik Indo-nesia tahun 1993 nomor 61, TambahanLembaran Negara nomor 3529 );

8. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan

')Otonomi Daerah nomor 21 tahun 2001tentang Tekhnik Penyusunandan MateriMuatan Produk • produk Hukum Daerah;

9. Keputusan Menteri Dalam Negeri danOtonomi Daerah nomor 22 tahun 2001tentang Bentuk Produk • produk HukumDaerah;

10. Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor7 tahun 2003 tentang PedomanOperasionalPenyidik PegawaiNegeriSipilDaerah dalam Penegakan PeraturanDaerah.

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTALUBUKLINGGAU

PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAUTENTANG RETRIBUSI TERMINAL

BAB IKETENTUAN UMUM

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

3. Kepala Daerah adalah Walikota Lubuklinggau yangselanjutnya disebut sebagai Walikota;

4. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu di·bidang Retribusi Daerah sesuai dengan PeraturanPerundang-undanganyang berlaku;

6. Dinasadalah DinasPerhubunganyang bertanggungjawabterhadap pelaksanaan pembinaan bidang lalu lintas danangkutan jalan kota lubuklinggau;

7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perhubungan KotaLubuklinggau yang bertanggungjawab terhadappelaksanaanurusan lalu lintas dan angkutan jalan di KotaLubuklinggau;

8. Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputiPerseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroanlainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengannama atau bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan,firma, kongsi, koperasi, yayasan, atau organisasi yangsejenis, .lel"Dbaga,dana pensiun, bentuk usaha di bidangangkutan jalan;

Retribusi Jasa Usaha adalah retribusi atas jasa yangdisediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganutpr;nsip komersial karena pada dasarnya dapat puladisediakan oleh sektor swasta;

")10. Retribusi terminal yang selanjutnya disebut retribusi

adalah pembayaran atas pelayanan·penyediaan tempatparkir untuk kendaraan penumpang dan bis umum, sertamobil barang, tempat kegiatan usaha, fasilitas .lainnyadilingkungan terminal yang dimHiki atau dikelolaPemerintah Daerah, tidak termasuk pelayanan peron;

17. Penyidikan Tindak Pidana di bidang Retribusi Daerahadalah serangkaiantindakan yang dHakukanoleh PenyidikPegawai Negeri SipHyang selanjutnya disebut Penyidik,untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan .bukti itu membuat terang tindak pidana dibidang retribusidaerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.

11. Wajib retribusi adalah orang pribadi yang menurutPeraturan Perundang-undanganretribusi diwajibkan untukmelakukan pembayaran retribusi;

BAB IINAMA, OBYEKDANSUBYEKRETRIBUSI

12. Masa Retribusi adalah suatu.jangka waktu tertentu yangmerupakan batas waktu bagi wajib retribusi untukmemanfaatkan pelayanan penyelidikan fasHitasterminal;

13. Surat Keterangan Retribusi Daerah, yang selanjutnyadisingkat SKRDadalah Surat Keputusan yang menentukanbesamya jumlah retribusi yang terhutang;

Dengan nama Retribusi Terminal dipungut retribusi sebagaipembayaran atas pelayanan penyediaan tempat parkir untukkendaraan penumpang dan bus umum serta mobH barang,tempat kegiatan usaha, fasilitas lainnya di lingkungan termi-nal yang dimHiki atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

14. SuratTagihanRetribusi Daerahyang selanjutnya disingkatSTRDadalah surat untuk melakukan tagihan retribusi danatau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda; (1) ObyekRetribusiadalah pelayananpenyediaanfasilitas ter-

minal yang meliputi :15. Surat Keputusan Keberatan adalah Surat Keputusan atas

keberatan terhadap SKRD atau dokumen lain yangdipersamakan SKRDKBTdan SKRDLByang diajukan olehwajib retribusi;

16. Pemeriksaanadalah serangkaian kegiatan untuk mencarimengumpulkan dan mengolah data dan atau keteranganlainnya dalam rangka pengawasankepatuhan pemenuhankewajiban retribusi daerah berdasarkan PeraturanPerundang-undanganRetribusi Daerah;

a. Penyediaan tempat parkir penumpang dan busumum;

b. Penyediaan temp at parkir kendaraan angkutanbarang;

c. Penyediaantempat kegiatan usaha;d. Fasilitas lainnya dilingkungan terminal.

(2) Tidak termasuk obyek retribusi adalah pelayanan perondan penyediaan fasilitas terminal yang dikelola olehPerusahaanDaerah dan pihak swasta.

BAB VISTRUKTUR DAN BESARNYA TARIF

Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau badan yangmenggunakan fasllltas terminal.

BAB IIIGOLONGAN RETRiBUSI

(1) Tarif retribusi digolongkan berdasarkan jenis fastlitas,jenis kendaraan, dan jangka waktu pemakaian;

(2) Besarnya tarif ditetapkan berdasarkan tarif pasar yangberlaku diwilayah daerah;

BAB IVCARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA

(3) Dalamhal tarif pasaryang berlaku sulit ditemukan, makatarif ditetapkan sebagai jumlah pembayaran persatuanunit pelayanan I jasa, yang merupakan jumlah unsur -unsur tarif meliputi :

Retribusi Terminal digolongkan sebagai Retribusi Jasa Usaha.

a. unsur biaya persatuan penyediaan jasa;b. unsur keuntungan yang dikehendaki persatuan jasa;

Tingkat penggunaan jasa dihitung berdasarkan frekuensi danjangka waktu pemakaian fasllltas terminal.

(4) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf ameliputi :

a. Biaya operasi0nal langsung, yang meliputi biayabelanja pegawai termasuk pegawai tidak tetap,belanja barang, belanja pemeliharaan sewa tanah .dan bangunan, biaya listrik, dan semua biaya rutin Iperiodik lainnya yang berkaitan langsung denganpenyediaan jasa;

BAB VPRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF

Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnyatarif retribusi didasarkan pada tujuan untuk memperolehkeuntungan yang layak sebagaimanakeuntungan yang pantasditerima oleh Pengusahasejenis yang beroperasi secaraefisiendan berorientasi pada harga pasar.

b. Biaya tidak langsung, yang meliputi biaya·administrasi umum, dan biaya lainnya yangmendukung penyediaan jasa;

~~- -,c:~ A:l)! c:,.... -,__ 0.

N l)!:J0.0"l)! CD:J 111l)! l)!'< -,l)! :J,....~--w,....- l)!0.3;M:CD 111,.... CDl)! 0""0 l)!"7'UQl)! l)!:J _.111 3It> l)!O":Jl)! l)!UQ 0.l)! _._. 3O"l)!

~ ~~c:c: 0.,....

~,....

Jenis Pelayanan Jenis Kendaraan I Ukuran Fasilitas . Tartf

Penyediaan Angkutan Kota :Fasilitas dan - Otolet Rp. 200,- I sekali masuktempat parkir · Bus Keeil Rp. 250" I sekali masukkendaraan - Bus Besar Rp. 350" I sekali rnasukpenumpang danbus umum serta Angkutan Antar Kota :mobil barang - Bus Keeil Rp. 1.000,- I sekali masuk

- Bus Besar Rp. 1.500" I sekali masuk

Angkutan Barang :• Pick Up Rp. 750, - I sekali masuk- Mobil Barang Non Pick Up Rp. 3.750,· I sekali masuk- Trailer dan Mobil Gandeng Rp. 5.750,- I sekali masuk

Pemakaian Peneucian Mobil :

Fasilitas lainnya - Otolet Rp. 2.500,- I mobil· Bus Keeil Rp. 3.000,' I mobil- Bus Sedang Rp. 3.500,· I mobil· Bus Besar Rp. 5.000,· I mobil- Piek Up Rp. 2.000,· I mobil- Mobil Barang Sedang Rp. 4.000,' I mobil• Mobil Barang Besar Rp. 5.000,· I mobil

(7) Besarnya tarif sewa pemakaian tempat usaha (kios danlain - lain ) setiap petak disesuaikan dengan harga pasarmelalui Keputusan Walikota.

(2) SPOROsebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini harusdiisi dengan jelas, benar dan lengkap serta ditandatanganioleh wajib Retribusi atau kuasanya .

BAB VIIWILAYAH PEMUNGUTAN

(3) Bentuk isi serta tata cara pengisian dan penyampaianSPOROsebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini,ditetapkan oleh Walikota.

Retribusi yang terhutang dipungut di wHayah daerah tempatpelayanan fasilitas diberikan.

BAB XPENETAPAN RETRIBUSI

BAB VIIIMASA RETRIBUSI DAN SAAT RETRIBUSI TERHUTANG

(1) Berdasarkan SPOROsebagaimana dimaksud dalam Pasal 12ayat (1) ditetapkan retibusi terhutang dengan menerbitkanSKROatau dokumen lain yang dipersamakan ;

Masa Retribusi adalah jangka waktu yang lamanya sesuai dengan.jenis obyek retribusi atau ditetapkan lain oleh Walikota.

(2) Apabila berdasarkan hasH pemeriksaan dan ditemukandata baru dan atau data yang semula belum terungkapyang menyebabkan perubahan jumlah retribusi yangterhutang, berhak dikeluarkan SKRDKBT;

Saat retribusi terhutang adalah pada saat ditetapkannya SKROatau dokumen yang dipersamakan.

(3) Bentuk, isi dan tata cara penerbitan SKRDatau dokumenlain yang di persamakan sebagaimana dimaksud padaayat (1) pasal ini dan SKRDKBTsebagaimana dimaksudpada ayat (2) pasal ini, ditetapkan oleh Walikota;

BABIXSURAT PENDAFTARAN

(1) Wajib retribusi harus mengisi SPORD;

BABXITATACARAPEMUNGUTANDANSANKSI ADMINISTRASI

BAB XIIITATA CARAPENAGIHAN

(1) Pengeluaransurat teguran / peringatan / surat lain yangsejenis sabagai awal tindakan pelaksanaanpenagihanretribusi dikeluarkan setelah 7 (tujuh) hari sejak jatuhtempo pembayaran ;

(2) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRDataudokumen lain yang dipersamakan.

(3) Dalam hal wajib retribusi tertentu tidak membayartempat pada waktunya atau kurang membayar, makadikenakan sanksiadministrasi berupa biaya sebesar2 % (dua persen ) setiap bulan dari yang atau tidak / kurangdibayarkan dan ditagih dengan menggunakanSTRD.

(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal suratteguran/peringatan/surat lain yang sejenis, wajibretribusi harus melunasi retribusinya yang terhutang ;

(3) Surat teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dikeluarkan oleh pejabat yang ditunjuk;

BAB XIITATACARAPEMBAYARAN BAB XIV

PENGURANGAN,KERINGANANDAN PEMBEBASANRETRIBUSI

(1) Pembayaran Retribusi yang terhutang harus dilunasisekaligus;

(2) Retribusi yang terhutang dilunasi selambat-lambatnya 15(lima belas) hari sejak diterbitkannya SKRDataudokumen lain yang dipersamakan SKRDKBTdan STRD;

(1) Walikota dapat memberikan pengurangan,keringanandanpembebasan retribusi;

(3). Tata cara pembayaran, penyetoran, tempatpembayaranretribu~i diatur dengan KeputusanWalikota;

(2) Pemberian pengurangan atau keringanan retribusisebagaiT!lana dimakssud pada ayat (1) denganmemperhatikan kemampuan wajib retribusi, antara lainuntuk mengangsur,karena bencana alam dan kerusuhan;

(3) Tata cara pengurangan, keringanan dan pembebasanretribusi ditetapkan oleh Walikota.

BAB xvKADALUARSA PENAGIHAN

BAB XVIIPENYIDIKAN

(1) Hak untuk melakukan penagihan retribusi, kadaluarsasetelah melampaui jangka waktu 3 ( tiga ) tahun terhitungsejak saat terhitungnya retribusi, kecuali apabila wajibretribusi melakukan tindak pidana di bidang retribusi;

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkunganPemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagaiPenyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang retribusi sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang HukumAcara Pidanayang berlaku.

(2) Kadaluarsapenagihan retribusi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) pasal ini tertangguh apabila : (2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud ayat (1)

adalah:

b. Ada pengakuan hutang retribusi dari wajibretribusi baik langsungmaupun tidak langsung.

a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan menelitiketerangan atau laporan berkenaan dengan tindakpidana di bidang retribusi daerah agar keteranganatau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas;

b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keteranganmengenai orang pribadi atau badan tentangkebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungandengan tindak pidana di bidang retribusi daerah;

BAB XVIKETENTUAN PIDANA

(1) . Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannyasehingga merugikan keuangan daerah diancam pidanakurungan paling lama 6 ( enam ) bulan dan atau dendapaling banyak 4 ( empat ) kali jumlah retribusi terhutang;

c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orangpribadi atau badansehubungandengantindak pidanadi bidang retribusi daerah;

·(2) .Tindak pidana yang dimaksud pada ayat (1) adalahpelanggaran.

d. Memeriksa buku - buku atau catatan - catatan dandokumen - dokumen lain yang berkenaan dengantindak pidana di bidang retribusi daerah;

e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkanbahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen

- dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadapbahan bukti tersebut;

BAB XVIIIKETENTUAN PENUTUP

f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangkapelaksanaantugaspenyidikan tindak pidanadi bidangretribusi daerah;

g. Menyuruh berhenti dan atau melarang seseorangmeninggalkan ruangan atau tempat pada saatpemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksaidentitas orang dan atau dokumen yang dibawasebagaimana dimaksud pada huruf e;

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini segala ketentuanyang telah ada yang mengatur tentang penyelenggaraanretribusi terminal dalam wHayah daerah dinyatakan tidakberlaku lagi.

h. Memotret seseorangyang berkaitan dengan tindakpidana retribusi daerah;

Hal hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini ,sepanjang mengenai pelaksanaannyaakan diatur lebih lanjutoleh Walikota.

i. MemanggHorang untuk didengar keterangannyadandiperiksa sebagai tersangka atau saksi;

k. . Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaranpenyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerahmenurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)memberitahukan dimulainya penyidikan danmenyampaikan hasHpenyidikan kepada Penuntut Umumdengan ketentuan yang diatur dalam Undang - undangHukum Acara Pidanayang berlaku.

)Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannyadalam Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau.

Ditetapkan di Lubuklinggau~pada tanggal 30 Desember 2003

Diundangkan di LubuklinggauPada tanggal 31 Desember 2003

H. UBAIDILLAH IDRUS, SHPEMBINA TK. INIP.440012311

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAUTAHUN 2003 NOMOR 07 SERI C