bagian isi ta.docx
TRANSCRIPT
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Negara Indonesia dikenal sebagai Negara yang memiliki wilayah
kepulauan yang sangat luas. Pewangasan atas daerah teritori Indonesia
mutlak harus dilakukan dalam menjaga wilayah NKRI. Terutama
dalam melindungi daerah perbatasan Indonesia dari orang-orang /
organisasi yang hendak melakukan tindakan / kegiatan secara illegal.
Seperti Imigran gelap, Penangkapan Ikan Ilegal, pembuangan libah
beracun dll. Namun dalam kondisi kekuatan militer Indonesia saat ini
yang dinilai belum cukup untuk mengakomodir tugas pengawasan
tersebut secara efektif dan efisien, dibutuhkan suatu teknologi yang
mampu mengakomodir tugas pengawasan tersebut.
Dari permasalahan tersebut penulis berusaha untuk mencari dan
membuat solusi atas masalah tersebut dengan membuat pesawat tanpa
awak yang mampu di kendalikan dari jarak yang cukup jauh. Pesawat
ini diharapkan dapat membatu tugas TNI AL dalam melakukan
pengawasan. Dengan teknologi ini petugas TNI AL tidak perlu
melakukan perjalanan panjang untuk mengelilingi seluruh daerah
Indonesia. Petugas TNI AL hanya perlu menetap di suatu titik Pos
Pengawasan, dari pos tersebut petugas dapat memantau konsisi sekitar
melaui pesawat tanpa awak yang akan terhubung ke monitor di Pos
Pengawasan.
Pada dasarnya Pesawat tanpa awak atau yang yang sering disebut
UAV (Unmanned Aerial Vehicle ) merupakan suatu teknologi pesawat
yang pengendaliannya dilakukan dari jarak jauh oleh atau tanpa pilot
(autopilot). Type dari UAV sangat bermacam-maacam salah satunya
Quadcoper. Yakni pesawat tanpa awak yang memiliki empat buah
motor atau baling-baling yang dikendalikan secara terpisah.
Selain mengunakan pengerak berupa motor, pesawat tanpa awak
ini memilik sensor-sensor yang digunakan sebagai parameter dalam
1
pengontrolan pesawat ini. Diantara adalah GPS (Global Positioning
System), IMU (Inertial Mensuerement Unit), Ultrasonic dan Camera.
Sensor / modul GPS digunakan untuk melakukan mengetahui titik
koordinat dari keberadaan pesawat tersebut. Sehingga niilai tersebut
diguakan untuk menetukan letak posisi pesawat secara tepat dan
akurat.
Sensor / modul IMU digunakaan untuk meghitung percepatan serta
orentasi arah pergerakan dari pesawat dengan menggunakan kombinasi
sensir accelerometer dan gyroscope. IMU dibutuhkan ketika terjadi
kondisi gangguan pada sistem modul GPS tidak berfungsi. Sensor
Ultrasonic berfungsi sebagai pendeteksi benda yang ada di sekitar
pesawat tersebut. Selain itu sensor ultrasonic juga dapat digunakan
sebagai pengukur ketinggian pesawat ketika tersebut sedang terbang.
Modul Camera digunakan sebagai media interface / tampilan dari
kondisi sekitar secara visual, yang membatu pengguna dalam
mengetahui keadaan lingkunagan.
Dalam mengintegrasikan setiap sensor parameter dan pengerak
berupa motor, dibutuhkan suatu sistem logic yang mampu
mensinergiakan komponen-komponen tersebut. Dalam hal ini penulis
mencoba membuat sistem logic / sistem control menngunakan metode
fuzzy logic sebagai dasar dari pemograman control pesawan tanpa
awak ini.
2. Perumusan Masalah
Dalam perencanaan Rancang Bangun Pesawat Tanpa Awak
Berbasis LabView ini muncul beberapa permasalahan. Rumusan
masalah yang akan dibahas adalah :
a. Bagaimana cara kerja Pesawat Tanpa Awak
b. Bagaimana modul GPS dan IMU bekerja pada sistem.
c. Bagaimana sensor Ultasonic bekeerja pada sistem
d. Bagaimana modul kamera bekerja pada sistem
2
e. Bagaimana sistem komuniakasi control jarak jauh pada pesawat
tanpa awak.
f. Bagaimana pembuatan logic kontrol berbasis fuzzy logic.
3. Tujuan
a. Merancang dan membuat Pesawat Tanpa Awak
b. Mengintegrasikan sensor-sensor kedalam sistem kotrol
c. Membuat logika kontrol pada Labview berbasis fuzzy logic
4. Manfaat
Beberapa kegunaan yang didapat dengan adanya alat ini adalah :
a. Meningkatkan keamanaan wilayah NKRI
b. Dapat melakukan pengawasan jarak jauh
c. Dapat melakukan tugas-tugas pada lingkungan yang berbahaya.
5. Metode Pelaksanaan Tugas Akhir
a. Studi Pustaka
Mencari serta mempelajari berbagai buku maupun sumber
informasi lainnya seperti internet yang berhubungan dengan
permasalahan yang dihadapi sebagai bahan referensi untuk
mengatasi dan menyelesaikan permasalahan tersebut.
b. Konsultasi dan Bimbingan
Informasi dan referensi dalam menyelesaikan tugas akhir ini tidak
cukup hanya dengan mencari dari media cetak dan media
elektronik. Untuk itu, diperlukan mencari sumber lain yang
memiliki pengalaman. Hal ini dapat dilakukan dengan mencari
informasi seperti bertanya, meminta saran dan kritik pada dosen
pembimbing dan orang yang berkompeten pada bidangnya.
c. Pengumpulan Data
Mencari data - data yang berhubungan dengan pembuatan tugas
akhir ini.
3
d. Pembelian Komponen
Melakukan pembelian komponen dan perangkat pendukung untuk
perakitan alat tugas akhir.
e. Perancangan dan Perakitan Rangkaian
Melakukan perancangan dan perakitan prototype tugas akhir serta
pembuatan program.
f. Uji Coba
Menguji coba prototype yang telah dibuat dengan menggabungkan
antara prototype dan program yang telah dibuat.
g. Perbaikan perangkat.
Melakukan perbaikan dan pengkodingan ulang pada prototype
tugas jika ditemukan masalah dalam alat.
h. Pembuatan Laporan Tugas Akhir
Membuat laporan mengenai tugas akhir yang telah dibuat serta
membuat kesimpulan dan pembuktiannya.
A. Tinjauan Pustaka
Memelihara ikan hias merupakan hobi yang cukup popular. Pada
umumnya, aquarium digunakan sebagai tempat untuk memelihara ikan
hias. Tapi seringkali hobi memelihara ikan hias tidak didukung dengan
berbagai fasilitas yang memadai untuk perawatan ikan manakala pemilik
sibuk atau berlibur keluar kota. Ikan dibiarkan berhari-hari tidak diberikan
makan. Akibatnya pertumbuhan ikan terganggu dan megakibatkan
kematian. Tidak hanya itu, aquarium yang tidak diurus juga membuat
kadar pH air berubah. Hubungan pH dengan kehidupan ikan sangat erat,
titik kematian ikan biasanya terjadi pada pH 4 atau asam dan pH 11 pada
4
basa. Dan juga temperature juga berperan penting dalam pertumbuhan
ikan hias.
Pergerakan Motor Pesawat tanpa awak.
Quadcopter adalah pengembangan dari helicopter yang hanya memiliki
sebuah rotor, teknologi yang terdapat pada quadcopter ini menggunakan
sinkronisasi antara keempat rotor yang dikonfigurasikan dalam bentuk
frame plus (+)dimana rotor depan dan belakang berputar searah jarum
jam, sedangkan rotor sebelah kanan dan kiri bergerak berlawanan arah
jarum jam. Quadcopterdapat melakukan take off dan landing secara
vertikal.( Kardono,)
Dua pasang baling-baling (1,4)dan (2,3) berputar dengan arah yang
berlawanan. Dengan memvariasikan kecepatan rotor, dapat mengubah
gaya angkat dan menciptakan gerak. Dengan demikian, meningkatkan atau
menurunkan kecepatan keempat baling-baling bersama-sama
menghasilkan gerakan vertikal. Mengubah kecepatan baling-baling 2
(kiri)dan 3(kanan) akan menghasilkan gerakan rotasi roll ditambah dengan
gerakan translasi terhadap sumbu y sedangkan mengubah kecepatan
baling-baling 1 (depan) dan 4 (belakang)akan menghasilkan gerakan
rotasi pitch ditambah dengan gerakan translasi terhadap sumbu x.
Sub Judul : pH (derajat keasaman)
derajat keasaman atau pH menunjukkan besarnya kandungan hidrogen
dalam air. Besarnya pH diukur dengan skala 0- 14. Air dengan pH 0 berarti
kondisinya sanat asam, sementara pH 14 menunjukkan kondisi air sangat
basa (alkali). Air dianggap netral jika memiliki pH 7.
Derajat keasaman air dibutuhkan oleh ikan hias bervariasi, tergantung
dari jenisnya. Umumnya, ikan toleran terhadap kisaran pH tertentu. Kisaran
5
pH ikan hias kenis koi dan koki adalah 6,2 – 9,2. Namun, kisaran pH normal
untuk ikan hias secara umum adalah 6,5 – 8,5.
Derajat keasaman air yang ekstrim dibawah atau diatas pH optimum
mengakibatkan gangguan pada kesehatan ikan hias. Pengaruh langsung dari
gangguan kesehatan ini berupa kerusakan sel epitel, baik insang maupun
kulit. Kerusakan sel epitel pada insang akan mengganggu proses penyerapan
oksigen, terutama bagi ikan hias yang bernafas menggunakan insang.
Sementara itu, kerusakan sel epitel pada kulit menyebabkan pendarahan di
tubuh bagian luar.
Ikan yang mengalami gangguan pH terlalu tinggi atau terlalu rendah
menunjukkan gejala sebagai berikut.
Ikan akan bergerak ke tempat dangkal
Ikan akan bergerak secara mendadak (iritatif).
Pengaruh lebih lanjut ditunjukkan dengan rontoknya sirip atau
insang
Ikan menunjukkan gejala pendarahan di tubuh bagian luar
Untuk mengatasi pH terlalu rendah (asam) dan pH terlalu tinggi (basa)
bisa dilakukan dengan menetralisirnya. Untuk menetralkan air terlalu asam,
dapat dilakukan dengan menambahkan larutan basa, seperti NaOH. Untuk
menaikkan pH dari 6 menjadi 7 air ditetesidengan NaOH. Penetesan
dilakukan dengan pipet, setetes demi setetes hingga pH normal. Namun,
dengan asumsi, media air yang ditetesi NaOH ini sedang tidak berisi ikan.
Ketika menambahkan NaOH, ikan harus dikeluarkan terlebih dahulu karena
ikan akan mengalami iritasi kulit jika
Sumber
Supriyadi, Hambali dan Tim Lentera. 2004. Membuat Ikan Hias Tampil
Sehat & Prima. AgroMedia Pustaka. Hal. 58 – 61.
B. Bentuk Tugas Akhir
6
Deskripsi Alat
a) Nama Sistem :
PERISAI TA-PNJ (Pesawart Ringan Indonesia Pesawat Tanpa Awak)
b) Fungsi Sistem :
1) Sensor Modul GPS & IMU dapat mendeteksi keberadaan dan
keseimbangan Pesawat
2) Sensor Ultrasonic dapat mendetaksi keberadaan benda di sekitar dan
dapat menguur ketinggian
3) Modul penggerak motor dapat menerbangkan badan peaswat.
4) Sistem kendali remote dari jarak jauh dapat dilakukan pada pesawat
1. Prinsip kerja alat :
Perinsip kerja alat ini adalah mengintregasikan setiap input
parameter sensor-sensor dengan motor penggerak baling-baling, sehingga
pesawat tersebut dapat terbang / bergerak secara seimbang. Selain itu
pesawat tanpa awak ini dapat dikendalikaan dari jarak jauh menggunakan
remote control dengan komunikasi besbasis frekuensi.
Untuk sistem interface / tampilan, alat ini menggunakan modul
kamera yang terpasasng pada pesawat tanpa awak ini, selanjutnya hasil
gambar tersebut akan tampil pada monitor melalui komunikasi berbasis
frekuensi.
Dan untuk menjamin sistem keaaman, di buat suatu tombol
emergency pada remoted control, sehingga ketika terjadi ganguan pada
sistem aataupun pada lingkungan (cuaca) pesawat tersebut dapat langsng
mendarat dengan aman.
Diagram Blok Sistem
Diagram blok sistem alat terlihat pada gambar dibawah:
7
Gambar 1 Diagram Blok Sistem Kerja alat.
Penjelasan diagram blok :
1) Modul GPS/IMU untuk mengetahu titik koordinasi keeadaan
pesawat dan mendapat data posisi keseimbangan pesawat (x, y z)
2) Sensor Ultrasonic untuk mendeteksi keberadaan benda disekitar
pesawat, serta mengukur ketinggian pesawat terebut.
3) Modul kamera digunakan untuk megambil gambar pada saat
pesawat beroperasi / terbang.
4) Motor 1,2,3 & 4 digunakan sebagai pengerak baling-baling, agar
pesawat dapat terbang, maju, mundur, ke kanan dan ke kiri.
5) Controller diguakan sebagai pusat pengendali pesawat, berisikan
logika sistem kerja.
6) Remote digunakan sebagai media anatara user dan pesawat
tersebut, kmunikasinyang digunakan berbasis frekuensi.
A. JADWAL PELAKSANAAN
Tabel3.1Jadwal pelaksanaan Tugas Akhir
8
B.
PERKIRAAN BIAYA
1. Peralatan Penunjang
Tabel 3.2 Tabel Peralatan Penunjang
9
No. Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan
Proposal
2 Studi
Literatur
3 Pembelian
Alat dan
Komponen
4 Pembuatan
Alat
5 Pengujian Alat
6 Penyusunan Laporan
7 Konsultasi
T
Pe
10
No Material Justifikasi Pemakaian Jumlah Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
1 Solder Untuk menyolder komponen di papan pcb
2 unit 100.000 200.000
2 Penyedot Timah
Untuk melepaskan kaki komponen dari timah
2 unit 60.000 120.000
3 Stand solder Sebagai tempat meletakkan solder agar aman
2 unit 50.000 100.000
4 PCBElektrik Stand bor
Untuk melubangi pad tempat komponen diletakkan pada PCB
1 unit 600.000 600.000
5 Tang pelepas kabel
Untuk mengupas bagian kabel
2 unit 40.000 80.000
6 Cutter Untuk memutuskan jalur PCB yang tidak diinginkan
1 unit 10.000 10.0000
7 Stand Hand Bor
Sebagai Tempat Meletakan Hand Bor agar aman
1 unit 240.000 240.000
8 Obeng Set Untuk mengencangkan serta mengendurkan baut pada casing alat
1 unit 90.000 90.000
9 Multimeter Sanwa
Untuk pengecekan peralatan elektronika
1 unit 425.000 425.000
10 Modul Downloader
Untuk mendownload Program ke mikrokontroler
1 unit 200.000 200.000
11 Gergaji Besar Untuk memotong akrilik
1 unit 70.000 70.000
12 Kikir Untuk menghaluskan akrilik
1 unit 180.000 180.000
13 Mesin penekuk akrilik
Untuk penekuk akrilik 1 unit 180.000 180.000
Jumlah 2.495.000
No Material Keterangan Jumlah Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Modul Mikrokontroler AVR
Sebagai pengendali Utama pada sistim
1 unit 300.000 300.000
Sensor pH Untuk mendeteksi kadar pH air akuarium
1 unit 700.000 700.000
Sensor TemperaturDS18B20
Untuk mendeteksi suhu air akuarium
1 unit 100.000 100.000
Modul real-time clock
Sebagai penghitung waktu untuk mikrokontroler
1 unit 70.000 70.000
Modul LCD alfanumerik
Untuk menampilkan pH dan temperatur akuarium
1 unit 200.000 200.000
Motor Servo Untuk sistim mekanik pemberi pakan
1 unit 100.000 100.000
Modul Relay Sebagai pengatur on/off pompa air dan lampu akuarium
1 unit 100.000 100.000
Keypad Sebagai penginput data ke mikrokontroler.
1 unit 80.000 80.000
Komponen Pendukung
Berupa LED, Resistor, kapasitor,push-button, dlsb
1 set 30.000 30.000
Pompa akuarium
Untuk memompakan air untuk disaring
1 unit 120.000 120.000
Lampu akuarium
Sebagai penerangan dimalam hari
1 set 150.000 150.000
11
Modul Power Supply
Sebagai suplai daya untuk sistim
1 unit 65.000 65.000
Aki / accumulator
Sebagai sumber daya cadangan jika sumber listrik mati
1 unit 150.000 150.000
Wiring / Kabel
Untuk menghubungkan antar modul
15 m 75.000 75.000
Flux Untuk mempermudah proses penyolderan
1 unit 10.000 10.000
Timah Gulungan
Untuk menyatukan komponen dengan PCB
2 unit 20.000 40.000
Akuarium Sebagai tempat pemeliharaan ikan
1 unit 1.000.000 1.000.000
Casing
Akrilik
Sebagai tempat peletakan modul, sensor dan peralatan lain
1 set 600.000 600.000
Casing tempat
pakan
Sebagai tempat pakan ikan diletakkan
1 set 100.000 100.000
filter akuarium
Untuk menyaring kotoran di akuarium
1 set 100.000 100.000
Baut, Mur, spacer
Untuk menyangga dan menyatukan antar modul
1 set 40.000 40.000
Lem epoxy / lem akrilik
Untuk merekatkan bagian-bagian akrilik dan modul yang akan disatukan
1 unit 50.000 50.000
Jumlah 4.180.000
12
13