bagian i studi kasus 1.1. sejarah singkat perusahaan · pdf filekarya tanete adalah perusahaan...

50
1 BAGIAN I STUDI KASUS 1.1. Sejarah Singkat Perusahaan CV. KARYA TANETE adalah perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan dan produksi furniture kayu yang dijual secara retail dan secara proyek untuk rumah, sekolah dan perkantoran. CV. KARYA TANETE ini beralamat di jalan Hati Senang Kecamatan Benteng Kabupaten Selayar Sulawesi Selatan Indonesia. Tujuan dari perusahaan ini untuk mengolah kayu menjadi sebuah furniture, yang kemudian dapat mampu menyerap tenaga kerja, dan pada akhirnya dapat membantu menguatkan perekonomian penduduk disekitar perusahaan. Kegiatan perusahaan ini dimulai dengan penjualan kusen dan furniture kayu untuk rumah tinggal. Setelah berjalan beberapa lama dengan nama CV. KARYA TANETE dan cukup lancar melayani pesanan, kemudian berkembang relasi dan pelanggannya. Mereka merasa puas memperoleh barang yang kualitasnya bagus dengan harga relatif murah. 1.2 Visi dan Misi Perusahaan Adapun visi misi dari CV. Karya Tanete adalah sebagai berikut : a. Visi Perusahaan CV. Karya Tanete memiliki visi sebagai mitra/ partner strategis yang sanggup memberikan kepuasan dan kenyamanan, bagi Personal Customer ataupun Corporate Customer. Sehingga terwujudnya industri furniture yang berdaya saing kuat, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Upload: hoangdien

Post on 19-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

1

BAGIAN I STUDI KASUS

1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

CV. KARYA TANETE adalah perusahaan yang bergerak

dibidang perdagangan dan produksi furniture kayu yang dijual secara

retail dan secara proyek untuk rumah, sekolah dan perkantoran. CV.

KARYA TANETE ini beralamat di jalan Hati Senang Kecamatan

Benteng Kabupaten Selayar Sulawesi Selatan Indonesia.

Tujuan dari perusahaan ini untuk mengolah kayu menjadi sebuah

furniture, yang kemudian dapat mampu menyerap tenaga kerja, dan pada

akhirnya dapat membantu menguatkan perekonomian penduduk disekitar

perusahaan. Kegiatan perusahaan ini dimulai dengan penjualan kusen dan

furniture kayu untuk rumah tinggal. Setelah berjalan beberapa lama

dengan nama CV. KARYA TANETE dan cukup lancar melayani pesanan,

kemudian berkembang relasi dan pelanggannya. Mereka merasa puas

memperoleh barang yang kualitasnya bagus dengan harga relatif murah.

1.2 Visi dan Misi PerusahaanAdapun visi misi dari CV. Karya Tanete adalah sebagai berikut :

a. Visi Perusahaan

CV. Karya Tanete memiliki visi sebagai mitra/partner strategis yang

sanggup memberikan kepuasan dan kenyamanan, bagi Personal Customer

ataupun Corporate Customer. Sehingga terwujudnya industri furniture

yang berdaya saing kuat, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

2

b. Misi Perusahaam

Misi perusahaan CV. KARYA TANETE sebagai dasar kebijakan, yaitu :

a. Membuat furniture dengan jaminan mutu bahan yang sangat baik,

sehingga pada akhirnya mampu menghasilkan furniture yang

berkualitas.

b. Mengembangkan usaha sehingga dapat bersaing dipasar domestik.

c. Mencapai sukses dan mengutamakan kepuasan konsumen

a. Misi Direktur

Direktur adalah penentu dari setiap keputusan atau kebijakan untuk

mewujudkan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Misi Direktur

dapat terwujud jika ada kerjasama yang baik antara bagian-bagian perusahaan

lainnya, sehingga segalasesuatunya dapat terkoordinir dengan baik.

Misi Direktur adalah :

Membuat kebijakan dan keputusan yang menjamin kelancaran jalannya

suatu perusahaan.

Mengembangkan usaha dari perusahaan melalui peningkatan kualitas dari

hasil produksi.

b. Misi Manager

Manager adalah mengintegrasikan berbagai macam variabel (karakteristik,

budaya, pendidikan dan lain sebagainya) kedalam suatu tujuan organisasi yang

sama dengan cara melakukan mekanisme penyesuaian.

Misi Manager, Yaitu :

Pengarahan (direction) yang mencakup pembuatan keputusan,

kebijaksanaan, supervisi, dan lain-lain.

Rancangan organisasi dan pekerjaan.

Seleksi, pelatihan, penilaian, dan pengembangan.

Sistem komunikasi dan pengendalian.

Sistem reward.

3

c. Misi Bagian Penjualan

Penjualan merupakan proses penyampaian produk yang dihasilkan dari

perusahaan ke konsumen. Dari proses penjualan diperoleh penerimaan perusahaan

untuk mengembangkan perusahaan. Misi ini memerlukan kejelian untuk melihat

peluang-peluang pasar dan menerapkan bauran pemasaran untuk meningkatkan

volume penjualan. Misi bagian penjualan yaitu :

Memperluas daerah pemasaran.

Meningkatkan promosi.

Meningkatkan pelayanan kepada konsumen.

d. Misi bagian Produksi

Bagian produksi merupakan bagian yang sangat penting dalam

kelangsungan hidup suatu usaha, sebab bagian ini melakukan proses produksi

yang mengubah bentuk bahan baku yang tersedia agar memperoleh tambahan

manfaat. Misi bagian produksi, yaitu :

Mempertahankan kualitas hasil produksi dan memenuhi target produksi.

Memproduksi produk dengan kuantitas yang lebih banyak.

Menghasilkan produk yang sesuai dengan standar kesehatan untuk

konsumen.

e. Misi Bagian Proyek

Bagian proyek merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah

perusahaan, karena bagian ini yang bertanggun jawab atas kelancaran sebuah proyek

dan Mengurus administrasi proyek. Misi Bagian Proyek, yaitu :

melancarkan proyek dengan baik

meningkatkan promosi tentang proyek yang ditawarkan

4

f. Misi Bagian Gudang

Bagian Gudang merupakan bagian yang sangat penting dalam perusahaan,

karena bagian ini yang akan mengawasi dan mengontrol segala kegiatan di area

gudang dan melakukan pemesanan pengadaan bahan baku bila stok tersedia

sudah mencapai minimum. Visi bagian gudang, yaitu

Mengontrol persediaan bahan dan alat

Memeriksa dan menyetujui pengiriman barang dari gudang dengan teliti

g. Misi Bagian Keuangan

Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu

perusahaan adalah tersedianya modal dan keuangan yang cukup untuk dapat

membiayai seluruh kegiatan perusahaan. Misi bagian keungan, yaitu :

Mengawasi pengalokasian anggaran agar dapat menjaga kelangsungan

usaha jangka panjang.

Membuat laporan keuangan dengan data-data yang lebih terperinci.

Organisasi pada suatu badan usaha atau perusahaan memegang peranan

penting dalam rangka kelancaran tugas guna mencapai tujuan yang telah

ditentukan

Gambar 1 . Struktur Organisasi CV. KARYA TANETE

DIREKTUR

BAGIANGUDANG

BAGIANPRODUKSI

BAGIANPENJUALAN

MANAGER

BAGIANKEUANGAN

BAGIANPROYEK

5

Struktur organisasi mempunyai peranan penting dalam suatu perusahanaan untuk

mencapai tujuan dari perusahaan itu sendiri. Struktur organisasi dapat menunjukan

pembagian tugas dan wewenang dari setiap posisi dalam struktur organisasi

yang jelas

Adapun uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab pada masing-masing

jabatan dalam struktur organisasi pada CV. KARYA TANETE adalah sebagai

berikut :

1. Direktur

a. Bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan

b. Membuat strategi peluang pasar

c. Membuat rencana program kerja perusahaan yang mendukung visi

dan misi perusahaan kedepan

d. Menetapkan tugas, tanggung jawab, dan wewenang dari semua

karyawan

e. Mengevaluasi program kerja dan mengatasi permasalahan yang

muncul dalam perusahaan

f. Memeriksa dan menyetujui berbagai hal yang berkaitan dengan

kontrak dan aset.

g. Memilih, mengangkat dan memberhentikan karyawan

h. Menetapkan rencana jangka panjang perusahaan

2. Manager

a. Pengawasan kelancaran operasional secara menyeluruh

b. Mengatur kinerja dari perusahaan

c. Membuat keputusan yang berjangka waktu lebih pendek dari direktur

d. Menetapkan rencana jangka pendek perusahaan

3. Bagian Penjualan

a. Menangani semua pekerjaan yang berhubungan dengan penjualan

b. Menyusun strategi perusahaan

c. Menagani perubahan harga maupun jenis produk yang dipasarkan

6

d. Menangani penjualan langsung dengan customer

e. Memberikan informasi dan menangani keluhan pelanggan

f. Mengenal dan mencari informasi pasar hingga memperoleh kerjasama

dari calon konsumen baik konsumen retail ataupun konsumen proyek.

4. Bagian Proyek

a. Bertanggung jawab atas kelancaran sebuah proyek

b. Mengurus administrasi proyek

5. Bagian Produksi

a. Membuat desain furniture kayu dan selalu berinovasi dalam setiap

desainnya

b. Melakukan pengembangan sumber daya perusahaan

c. Melakukan proses produksi dari bahan mentah menjadi barang jadi

6. Bagian Administrasi/ Keuangan

a. Mengatur dan melaporkan kepada Direktur dan Manager mengenai

kondisi keuangan CV. Karya Tanete

b. Membuat laporan penjualan dan pembelian setiap bulan yang

akan diserahkan kepada atasan

c. Membuat keputusan jangka pendek dalam bidang keuangan

7. Bagian Gudang

a. Mengawasi dan mengontrol segala kegiatan di area gudang

b. Melakukan pemesanan pengadaan bahan baku bila stok tersedia

sudah mencapai minimum

c. Mengontrol persediaan bahan dan alat yang akan digunakan

d. Memeriksa dan menyetujui pengiriman barang dari gudang

7

1.3 Analisis Posisi Sumberdaya Perusahaan

Agrosistem sebagai struktur atau organisasi sumberdaya terdiri dari

beberapa dimensi dan jenis sumberdaya. Dalam suatu agrosistem baik pada

agroindustri tertentu, harus dapat mengalokasikan sejumlah sumberdaya yang

memberikan input dan menghasilkan output yang menguntungkan secara

berkesinambungan.

Posisi usaha adalah kekuatan sumberdaya yang dimiliki oleh suatu usaha.

Analisis mengenai sumberdaya dari suatu usaha yang akan datang atau telah

dilakukan dengan cara memperkirakan segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan

untuk dapat mendukung usaha.

Sumberdaya merupakan input yang terlibat dalam proses suatu sistem,

dimana dari input tersebut diharapkan dapat menghasilkan output yang dapat

memberikan keuntungan. Sumberdaya dapat dinilai terdiri sumberdaya lahan dan

bangunan, sumberdaya manusia, sumberdaya peralatan dan sumberdaya finansial.

Analisis posisi adalah analisis mengenai kondisi atau keadaan dari

sumberdaya-sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan atau agrosistem kasus.

Perusahaan atau agrosistem sebagai suatu struktur atau organisasi sumberdaya

terdiri dari beberapa dimensi dan jenis sumberdaya. Sumberdaya tersebut dapat

berupa sumberdaya lahan, bangunan, peralatan, manusia dan sumberdaya

finansial.

1.3.1 Sumberdaya Lahan dan Bangunan

Sumberdaya lahan adalah segala sesuatu yang bisa memberikan manfaat

dari bentang alam (lanscape) yang fisik yang meliputi pengertian lingkungan fisik

seperti tanah, iklim, topografi/relief, hidrologi dan vegetasi alami (natural

vegetation) dimana secara potensial akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan

.

Sumberdaya lahan dan bangunan merupakan sumberdaya yang penting

dalam suatu perusahaan mengingat lahan dan bangunan merupakan tempat.

dilakukannya kegiatan-kegiatan dalam perusahaan. Selain itu, sumberdaya lahan

dan bangunan juga merupakan harta tetap yang sewaktu-waktu dapat

dipergunakan.

8

Tabel 1. Sumberdaya lahan dan bangunan CV. KARYA TANETE

N0. SumberdayaUkuran fisik

(m2)

Nilai Rp

(1.000.000/m2)

1 Lahan Bangunan

Kantor Pemasaran

Gudang

Tempat Produksi

25x50

20x50

10x20

1.250.000.000

1.000.000.000

200.000.000

TOTAL 2.450.000.000

Sumberdaya lahan dan bangunan yang dimiliki Oleh CV. Karya Tanete ini

terdapat di dua tempat yaitu di jalan KH. Hayyung, dengan luas lahan dan

bangunannya (25 x 50 ) m2 seharga Rp 1.250.000.000 yang berfungsi sebagai

kantor pemasaran dan di jalan Hati Senang, dengan luas lahan dan bangunan

seluas 1200 m2 seharga Rp 1.200.000.000 yang terdiri dari Gudang sekitar 1000

m2, , dan Tempat Produksi sekitar 200 m2 yang digunakan sebagai tempat untuk

melakukan kegiatan produksi dan tempat penyaluran dan penampungan bahan

baku mentah dan setengah jadi.

25 m

50 m

Gambar 2 : Lay Out Kantor Pemasaran CV. KARYA TANETE

3

44

1

2

9

Keterangan Denah:

1. Ruang Kepala Pemasaran

2. WC

3. Ruang Penjualan

4. Parkiran

60 m

20 m

Gambar 3 : Lay Out Kantor Produksi CV. KARYA TANETE

Keterangan Denah:

1. Parkiran

2. Tempat Produksi

3. Gudang / Ruang Penjualan

4. Ruang Pemasaran

1.3.2 Sumberdaya Manusia

Sumberdaya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM merupakan

potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai

makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya

sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya

kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam

2

3

1

4

10

pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari

sistem yang membentuk suatu organisasi. Oleh karena itu, dalam bidang kajian

psikologi, para praktisi SDM harus mengambil penjurusan industri dan organisasi.

Sumberdaya manusia yang dimaksud adalah tenaga kerja yang merupakan

salah satu faktor produksi utama dan selalu ada dalam perusahaan. Tenaga kerja

tersebut, baik terlibat langsung maupun tidak langsung merupakan suatu kesatuan

komoditas yang saling membutuhkan dalam segala aktivitas kegiatan agrosistem

suatu usaha.

Sikap karyawan atau tenaga kerja sangat terkait dengan tata nilaii yang ada

didalam masyarakat. Faktor pendidikan, jenis kelamin, umur, keahlian dan latar

belakang karyawan suatu perusahaan perlu dipahami dalam pembagian kerja.

Prinsipnya dalam manajemen produksi kaitannya dengan pekerja seyogyanya

mampu menimbulkan motivasi dan mendorong perkembangan para pekerja untuk

lebih maju. Inisiatif pekerja adalah indikator bagi manajemen yang mendorong

para pekerjanya.

Sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan CV. KARYA TANETE

dengan pimpinan Bapak H. Sappara yang bergerak dalam bidang Pembuatan dan

Pemasaran Furniture / Meubel adalah 14 orang karyawan tetap dan 10 orang

tenaga kerja harian tetap dibagian produksi .

Tabel 2. Jabatan, Tingkat Pendidikan, Status Tenaga Kerja dan Gaji Pada

CV. KARYA TANETE Di Kecamatan Benteng, Kota Benteng.

No Jabatan Jumlah(org) Pendidikan Status Gaji/org

(Rp)

1 Direktur 1 SMA Tetap 4.000.000

2 Manager 1 SMA Tetap 2.000.000

3 Kabag. Penjualan 1 SMA Tetap 1.500.000

4 Kabag.Produksi 1 SMA Tetap 1.500.000

5 Kabag.Proyek 1 SMA Tetap 1.500.000

4 Kabag. Gudang 1 SMA Tetap 1.000.000

5 Kabag. 2 SMA Tetap 1.500.000

11

Administrasi dan

Keuangan

6 Tenaga Kerja

Produksi

10 SD Tidak

Tetap

20.000/hari

7 Karyawan

Pemasaran

4 SMA Tetap 1.500.000

8 Sopir Transportasi 2 SD Tetap 1.000.000

1.3.3 Sumberdaya Peralatan

Peralatan adalah segala keperluan yang digunakan manusia untuk

mengubah alam sekitarnya, termasuk dirinya sendiri dan orang lain dengan

menciptakan alat-alat sebagai sarana dan prasarana. Oleh karena itu, peralatan

merupakan hasil dari teknologi yang diciptakan manusia untuk membuat sesuatu,

memakai dan memeliharanya untuk menopang kebutuhan hidup manusia tersebut.

Sumberdaya peralatan merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan

oleh perusahaan untuk memperlancar kegiatan dalam menghasilkan sesuatu yang

bermanfaat. Keberhasilan perusahaan ditentukan oleh keseluruhan komponen

yang berkaitan dengan keberadaan perusahaan baik yang mempunyai

kedudukan di dalam

perusahaan maupun diluar perusahaan. Faktor yang berkaitan langsung dengan

keberhasilan perusahaan adalah tenaga kerja, sarana dan peralatan serta faktor

manajemen yang dapat mendorong terciptanya produktivitas usaha.

Setiap peralatan yang digunakan pasti akan mengalami penyusutan

sepanjang tahun dan nilainya akan berkurang sesuai dengan umur alat tersebut.

Menghitung nilai penyusutan dapat dilakukan dengan menggunakan metode garis

lurus, yaitu besarnya nilai penyusutan sama dengan nilai atau harga barang

dikali dengan persentase penyusutan

(amortisasi), sedangkan persentase penyusutan (amortisasi) dapat dihitung

dengan membagi 100% dengan perkiraan masa produktif suatu barang.

12

Sumberdaya peralatan yang dimilki oleh CV. KARYA TANETE pada

proses produksi yaitu :

Gergaji Belah & Potong berfungsi membelah kayu atau logs. Terdiri dari satu

bilah gergaji lingkaran pada satu poros motor penggerak. Pihak perusahaan

tidak berencana untuk menambah meja karena jumlah ini sudah cukup untuk

digunakan pada perusahaan.

Mesin Ketam/Serut (Planner) Berfungsi untuk menghaluskan sisi kayu

setelah proses penggergajian. Pihak perusahaan tidak berencana untuk

menambah meja karena jumlah ini sudah cukup untuk digunakan pada

perusahaan.

Mesin Profile (Spindle) berfungsi untuk membuat bentuk profile pada sisi

samping kayu. Pihak perusahaan tidak berencana untuk menambah meja

karena jumlah ini sudah cukup untuk digunakan pada perusahaan.

Meja berfungsi untuk tempat penyimpanan alat-alat. Keadaan meja tersebut

cukup baik sehingga masih layak untuk digunakan. Pihak perusahaan tidak

berencana untuk menambah meja karena jumlah ini sudah cukup untuk

digunakan pada perusahaan.

Telepon, handphone, dan hand tolky berfungsi sebagai alat komunikasi.

Keadaan telepon tersebut sudah tidak layak digunakan karena kondisinya

yang kurang baik. Pihak perusahaan tidak berencana untuk mengganti

telepon, handphone dan hand tolky karena kondisinya masih layak untuk

digunakan.

Komputer berfungsi sebagai media penyimpanan data perusahaan. Keadaan

komputer tersebut masih layak digunakan karena kondisinya yang masih baik

komputer tersebut masih baru. Pihak perusahaan tidak berencana untuk

mengganti komputer tersebut karena fasilitas yang dimiliki oleh komputer

sudah cukup canggih.

Printer berfungsi untuk mencetak data-data perusahaan. Keadaan printer

tersebut masih layak digunakan karena kondisinya yang masih baik. Pihak

perusahaan tidak berencana untuk mengganti printer tersebut dengan printer

13

yang baru karena jumlahnya sudah cukup dan untuk pengurusan administrasi

perusahaan juga tidak mengalami masalah.

Kursi putar, dimana kursi berfungsi sebagai tempat duduk bagi pimpinan dan

karyawan, keadaan kursi putar sudah cukup baik dan jumlahnya sudah cukup

serta keadaannya masih baik. Pihak perusahaan tidak berencana untuk

mengganti sofa yang telah ada.

Monitor TVM berfungsi untuk mengawasi dan merekam setiap kegiatan para

karyawannya. Keadaan monitor ini masih layak untuk dgunakan.

Kipas angin dan AC berfungsi untuk mendinginkan suhu ruangan. Keadaan

AC masih layak untuk digunakan. Perusahaan tidak berencana untuk

menambah satu unit AC lagi untuk ruang tamu.

Dispenser sebagai tempat penyimpanan air. Semua peralatan yang ada baik

dan masih layak untuk digunakan dan masih mempunyai nilai ekonomis yang

cukup tinggi.

Tabung pemadam kebakaran yang berfungsi untuk mengantisipasi terjadinya

kebakaran yang bertujuan untuk memadamkan api jika terjadi kebakaran.

Keadaan tabung pemadam tersebut cukup baik sehingga masih layak untuk

digunakan. Jumlah ini sudah cukup digunakan untuk perusahaan karena

melihat luas kantor CV. KARYA TANETE yang sudah cukup

memungkinkan apabila hanya digunakan satu tabung pemadam untuk

mencegah terjadinya kebakaran.

1.3.4 Sumberdaya Finansial

Sumberdaya finansial merupakan salah satu sumberdaya yang penting

sebagai modal kerja yang akan digunakan untuk mendanai proyek. Dengan kata

lain sumberdaya finansial adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh sebuah

perusahaan yang berupa uang tunai maupun dengan barang-barang bernilai dan

dapat diuangkan untuk kebutuhan perusahaan sehingga perusahaan dapat berjalan

dengan lancar. Sumberdaya ini dapat dimanfaatkan seefisien mungkin melalui

perencanaan dan pengelolaan yang tepat, sehingga setiap pengalokasian dana

yang digunakan dapat memberikan hasil yang maksimal

14

1.4 Analisis Kinerja Perusahaan Agrosistem

Analisis kinerja merupakan suatu proses yang ada pada suatu lingkungan

agrosistem mengenai apa yang sedang dilakukan oleh suatu perusahaan. Dalam

analisis kinerja terdiri dari kinerja proses dan kinerja hasil. Kinerja proses adalah

rangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam suatu agrosistem, sedangkan

kinerja hasil adalah apa yang telah dicapai oleh perusahaan. Kinerja proses

membahas proses pengadaan bahan baku, proses produksi dan proses pemasaran

1.4.1 Proses Pengadaan Bahan Baku

Bahan baku merupakan faktor produksi yang sangat penting untuk

melakukan suatu proses produksi dalam suatu industri atau pabrik, karena

merupakan sumber bahan pokok untuk diproses menjadi suatu produk yang

bermutu. Mutu produk akhir sasngat ditentukan oleh mutu bahan baku yang

digunakan dalam proses produksi. Pengadaan bahan baku harus dilakukan terus

menurus agar bahan baku selalu tersedia pada saat dibutuhkan. Kriteria bahan

baku yaitu dilihat dari fungsinya adalah jika tanpa bahan ini, barang tidak akan

jadi atau tidak akan berfungsi samasekali.

Pemenuhan kebutuhan bahan baku Furniture pada CV. KARYA

TANETE didapat dari petani yang berasal dari Desa-desa yang ada di Kabupaten

Kepulauan Selayar dan Luar Daerah.

Jumlah Pembelian bahan baku dari tahun 2011 bulan januari sampai bulan

Desember adalah sebagai berikut :

15

Tabel 3. Jumlah Pembelian Bahan Baku pada CV. KARYA TANETE di

Kecamatan Benteng Kota Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.

2011

No

Jenis Bahan

(Diameter 50-

59)Bulan

Jumlah

(m3)

Harga/m3

(Rp)

Total

(Rp)

1 Kayu Mahoni Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

100

99

140

126

100

200

130

140

159

160

170

145

1.800.000

1.800.000

1.800.000

1.800.000

1.800.000

1.800.000

1.900.000

1.900.000

2.000.000

2.000.000

2.000.000

2.000.000

180.000.000

178.200.000

250.000.000

226.800.000

180.000.000

360.000.000

247.000.000

266.000.000

312.000.000

320.000.000

340.000.000

290.000.000

16

No

Jenis Bahan

(Diameter 50-

59)Bulan

Jumlah

(m3)

Harga/m3

(Rp)

Total

(Rp)

1 Kayu jati Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

50

50

50

50

50

60

40

60

59

50

30

40

5.800.000

5.800.000

5.800.000

5.800.000

6.000.000

6.000.000

6.000.000

6.000.000

6.000.000

6.000.000

6.000.000

6.000.000

290.000.000

290.000.000

290.000.000

290.000.000

300.000.000

360.000.000

240.000.000

360.000.000

354.000.000

300.000.000

180.000.000

240.000.000

Proses pengadaan bahan baku dilakukan setiap bulannya dengan cara

membeli secara tunai pada pedagang kayu yang berada di Desa-desa baik itu dari

dalam daerah maupun dari luar daerah. Kondisi bahan baku yang sampai di

perusahaan dalam keadaan baik, hanya saja ukurannya ada yang tidak sesuai

dengan ukuran yang dipesan sebelumnya. Tenaga kerja yang berurusan langsung

dengan pedagang adalah kepala bagian produksi beserta para karyawan di bidang

produksi. Jumlah pasokan bahan baku mahoni untuk januari sampai dengan

desember 2011 adalah sebanyak 1669 m3 dan bahan baku jati untuk bulan januari

sampai dengan desember 2011 sebanyak 589 m3.

1.4.2 Proses Produksi

Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana

sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada

diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk

menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa. proses produksi

merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang

atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin,

bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia .

Proses produksi dapat diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik

untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan

menggunakan sumberdaya yang ada.

Adapun tahapan-tahapan dari proses produksi yang dilakukan oleh CV.

KARYA TANETE, yaitu sebagai berikut :

a. Proses Pembuatan Furniture

Pembersihan

Sebelum kayu-kayu diolah para tenaga kerja akan melakukan

pembersihan. Adapun tenaga kerja yang dibutuhkan pada proses ini yaitu

sebanyak 5 orang sebagai tenaga kerja harian.

Pembelahan

Pembelahan buah dilakukan dengan menggunakan mesin gergaji.

Adapun tenaga kerja yang dibutuhkan pada proses ini yaitu sebanyak 2 orang

sebagai tenaga kerja harian.

Pengolahan Kayu

Kayu akan diolah menjadi papan atau balok sebelum dijadikan furniture.

Tujuannya agar mudah dalam proses pembuatannya . Adapun tenaga kerja yang

dibutuhkan pada proses ini yaitu sebanyak 2 orang sebagai tenaga kerja harian.

12

Pengukur / desiner

Sebelum dijadikan furniture kayu yang sudah diolah akan didesain, supaya

mudah untuk pemotongannya. Adapun tenaga kerja yang dibutuhkan pada proses

ini yaitu sebanyak 1 orang sebagai tenaga kerja harian.

b. Proses Pembuatan Furniture

Pada proses pembuatan furniture dilakukan oleh seorang ahli yang

memang menguasai dalam bidang furniture. Setelah dilakukan pengolahan kayu,

kayu didesain sedemikian rupa sesuai dengan pesanan yang masuk dari

konsumen, kebanyakan pesanan tersebut adalah perabot rumah tangga. Untuk

bufet yang pertama dilakukan adalah pengukuran kayu sesuai dengan besar dan

panjang bufet setelah itu kayu mulai disambungkan dengan yang lainnya yang

telah diukur sebelumnya dengan melihat desain yang telah ditentukan bentuknya.

Bufet yang telah jadi akan langsung di amplas agar permukaan kayu halus dan

tidak kasar setelah itu dilakukanlah pengecetan sesuai pesanan konsumen, dan

biasanya untuk bufet warna kayu yang menjadi favorit utama hanya saja agak

mengkilap dengan ditambahkan vernis ada juga yang menyukai warna hitam.

Biasanya dalam pengecetan konsumen lebih menyukai warna yang tidak

mencolok seperti hitam, coklat, merah tua, atau vernis.

1.4.3 Proses Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya

individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan

dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai

kepada pihak lain (Kotler, 1997).

Proses pemasaran merupakan kegiatan kelanjutan dari proses produksi.

Kegiatan pemasaran bertujuan agar dana yang telah diinvestaskan dalam kegiatan

produksi dapat diperoleh kembai dengan mendapatkan sejumlah dana dari hasil

penjualan sebagai imbalan investasi yang dilakukan selama ini.

13

Kegiatan yang dilakukan CV. KARYA TANETE adalah penjualan barang

langsung dan tidak langsung. Penjualan langsung dilakukan kepada masyarakat

umum yang sewaktu-waktu langsung ke perusahaan untuk membeli produk

furniture tanpa melalui perantara.

Sasaran pemasaran produk furniture CV. KARYA TANETE ditujukan

kepada masyarakat dengan kelas sosial menengah-ke atas. Konsumen menengah-

ke atas pada umumnya menilai sebuah produk dari segi model, design modern dan

unik, daripada harga produk tersebut. Adapula yang menilai sebuah produk dari

segi prestise, dimana mereka memilih produk berkualitas tinggi dengan tujuan

agar dapat menyesuaikan dengan kelas sosialnya. Mereka rata-rata memiliki

tingkat penghasilan yang relatif tinggi atau pun tingkat pendidikan yang tinggi.

Gambar 4 Proses Pemasaran pada CV. KARYA TANETE di kec. Benteng Kota

Benteng Kab. Kepulauan Selayar

Berdasarkan Gambar 8 dapat dilihat bahwa proses pemasaran yang

berlangsung di CV. KARYA TANETE yaitu yaitu produk yang dihasilkan oleh

CV. KARYA TANETE disalurkan kepada pedagang pengecer yang berada di

Wilayah Kepulauan Selayar dan sekitarnya serta yang berada di Makassar, dan

Luar Sulawesi. Pedagang pengecer yang nantinya akan memasarkan secara

langsung kepada konsumen. Selain itu, CV. KARYA TANETE memasarkan

secara langsung produk yang dihasilkan kepada konsumen dengan cara konsumen

secara langsung datang ke kantor pemasaran CV. KARYA TANETE.

CV. KARYATANETE

Pedagang Pengecer(Toko Furniture)

Konsumen

14

Marketing mix (bauran pemasaran) adalah empat komponen dalam

pemasaran yang terdiri dari 4P :

Product (produk)

Price (harga)

Place (tempat, termasuk juga distribusi)

Promotion (promosi)

Salah satu dari variabel yang dapat dikontrol oleh perusahaan adalah

bauran pemasaran (marketing mix), yaitu kombinasi dari berbagai variabel

pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk menghasilkan

tanggapan yang diinginkan dalam penjualan, sehingga akan dicapai volume

penjualan dengan biaya yang memungkinkannya mencapai tingkat laba yang

diinginkan.

Secara garis besar keempat variabel tersebut dapat dijelaskan melalui

penjelasan masing-masing sebagai berikut :

a. Produk (Product)

Produk dimaksudkan sebagai segala sesuatu yang berwujud yang

ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen untuk diperhatikan, dibeli, dipakai

dan untuk dikonsumsi.

Produk merupakan salah satu unsur terpenting yang dapat dikendalikan

oleh manajer pemasaran dan dalam banyak hal, merupakan alat yang efektif untuk

mencapai suatu sasaran dan tujuan perusahaan. Jadi, perusahaan dapat memenuhi

berbagai kebutuhan konsumen dan dapat menentukan berapa banyak produk yang

harus diproduksi. Produk itu dapat diubah dengan berbagai cara untuk mencapai

sasaran perusahaan yaitu perubahan warna, bentuk dan lain sebagainya.

Produk adalah suatu sifat yang kompleks, baik itu dapat diraba maupun

tidak dapat diraba termasuk pembungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan

pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk

memuaskan keinginan dan kebutuhannya.

Produk yang disalurkan langsung ke konsumen akhir hanya sebesar 5%.

Sedangkan penjualan secara tidak langsung melalui pedagang perantara yang

kemudian menyalurkan produk ke konsumen akhir.

15

b. Harga (Price)

Harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk

mendapatkan produk tersebut. Harga memegang peranan penting dalam kegiatan

pemasaran, karena merupakan faktor penentu dari permintaan pasar untuk produk

tersebut. Dengan demikian, harga suatu produk dapat mempengaruhi posisi

persaingan dan cakupan pasar, serta program pemasaran pada suatu perusahaan.

Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang

dan jasa lainnya) yang ditentukan agar memperoleh hak kepemilikan atau

penggunaan barang atau jasa.

Harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk

mendapatkan kombinasi dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian

jasa. Harga merupakan elemen dari bauran pemasaran yang bersifat fleksibel,

dimana suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu tetapi dalam seketika

harga dapat juga meningkat atau menurun dan juga merupakan satu-satunya

elemen yang menghasilkan pendapatan dari penjualan.

c. Tempat atau Distribusi (Place)

Tempat berarti kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi

konsumen sasaran. Tempat sangat berkaitan erat dengan distribusi. Distribusi

menunjukkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan agar produk

dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran.

Pada umumnya setiap perantara yang melakukan usaha menyalurkan

barang atau jasa kepada konsumen atau pemakai akhir membentuk suatu tingkatan

saluran, sehingga baik produsen maupun konsumen atau pemakai akhir

merupakan bagian dari setiap saluran.

Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk

memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang bagaimana cara

mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada pelanggan dan dimana hal tersebut

akan dilakukan. Ini harus dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali

tidak dapat ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat

bersamaan.

16

Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan organisasi yang saling

bergantungan satu sama lainnya yang terlibat dalam proses penyediaan sebuah

produk/pelayanan untuk digunakan atau dikonsumsi. Penyampaian dalam

perusahaan jasa harus dapat mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi

yang tersebar luas. Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi

mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan

memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang

dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat

yang tepat.

Kegiatan distribusi yang dilakukan CV. KARYA TANETE adalah

penjualan langsung dan tidak langsung. Penjualan langsung dilakukan kepada

masyarakat umum yang sewaktu-waktu langsung ke perusahaan untuk membeli

produk sirup markisa tanpa melalui prantara. Produk yang disalurkan langsung ke

konsumen akhir hanya sebesar 5%. Sedangkan penjualan secara tidak langsung

melalui pedagang perantara yang kemudian menyalurkan produk ke konsumen

akhir. Adapun produk yang disalurkan melalui pengecer sekitar 95% dengan

jumlah pelanggan tetap yaitu sebanyak ± 30 toko.

Pemasaran minuman sari buah markisa yang telah dilakukan CV.

KARYA TANETE yaitu pada toko-toko langganan yang berada di daerah

Sulawesi Selatan khususnya Selayar,Bulukumba, Jeneponto dan pada daerah yang

berada di luar Sulawesi Selatan.

d. Promosi (Promotion)

Promosi merupakan salah satu variabel dalam marketing mix yang sangat

perlu dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan barang dan jasanya.

Dengan promosi, perusahaan dapat menyampaikan informasi kepada konsumen

berupa pengetahuan tentang produk yang meliputi keunggulan dan kekurangan

dari produk tersebut dibandingkan dengan produk pesaing sehingga mereka

tertarik untuk melakukan pembelian.

17

Menurut Philip Kotler promotion tools didefinisikan sebagai berikut :

1) Advertising (Periklanan) Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya non

personal dilakukan oleh sponsor yang diketahui.

2) Personal selling (Penjualan perorangan)

Penjualan perorangan yang dilakukan oleh para wiraniaga yang mencoba dan

membujuk untuk melakukan penjualan sekaligus.

3) Sales promotion (Promosi penjualan)

Suatu kegiatan yang dimaksud untuk membantu mendapatkan konsumen

yang bersedia membeli produk atau jasa suatu perusahaan.

4) Public relation (Publisitas)

Suatu kegiatan pengiklanan secara tidak langsung dimana produk atau jasa

suatu perusahaan disebarluaskan oleh media komunikasi.

Promosi adalah kegiatan pemasaran yang sangat penting bagi perusahaan

untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen, sedangkan distribusi

merupakan proses pendistribusian produk dan jasa yang sesuai dan terorganisir

sehingga terjadi keefektifan penjualan (Rizal, 2008).

Promosi yang dilakukan oleh CV. KARYA TANETE tidak banyak.

Dalam hal ini perusahaan lebih banyak melakukan personal selling atau menjual

sendiri dan tidak mengiklankan produknya. Di mana perusahaan melakukan

kontak langsung dengan para calon pembeli. Dengan adanya kontak langsung ini

diharapkan terciptanya hubungan atau interaksi yang baik antara perusahaan

dengan pembelinya.

Perusahaan hanya mempromosikan produknya dari mulut ke mulut, hal ini

disebabkan perusahaan belum memiliki anggaran khusus dalam hal promosi ke

media cetak atau media elektronik tapi perusahaan sering mengikuti pameran atau

pelatihan yang diadakan oleh Dinas Perindustrian. Pihak perusahaan merasa hal

ini masih kurang efektif, sehingga pihak perusahaan berusaha agar promosi

produk yang dihasilkan bias diperluas hingga ke berbagai media baik media cetak

maupun media elektronik agar produk sari buah markisa ini dapat dikenal oleh

18

masyarakat luas baik yang berada di sekitar wilayah Makassar maupun yang

berada di luar wilayah Makassar.

Perusahaan merasa cukup puas dengan kinerja karyawan bidang produksi

dan pemasaran, hal ini dapat dilihat pada bidang penjualan jumlah produk yang

dijual sudah hampir mencapai target penjualan sebesar 90.239 unit, walaupun

hasil penjualannya hanya mencapai 82.217 unit. Pada bidang produksi perusahaan

merasa cukup puas dengan kinerja karyawannya karena dapat menghasilkan

produk secara tepat waktu. CV. KARYA TANETE memiliki kendala sumber

daya dalam hal ini pengadaan bahan baku dimana ketersediaan jumlah bahan baku

yang terbatas berakibat kapasitas produksi rendah sehingga jumlah penjualan pun

rendah.

CV. KARYA TANETE merasa puas dengan volume penjualannya

walaupun terdapat banyak pesaing yang menghasilkan produk yang sama, hal ini

dapat dilihat dari banyaknya konsumen yang mengkonsumsi produk yang

dihasilkan oleh CV. KARYA TANETE karena memiliki keunggulan dalam hal

design sehingga permintaan(demand) konsumen yang semakin meningkat tiap

tahunnya. Walaupun penawaran oleh perusaaan tidak menetap akibat keterbatasan

bahan baku. Keterbatasan bahan baku ini karena sulit memperoleh bahan baku

yang disebabkan karena banyak pesaing yang membutuhkan bahan baku yang

sejenis.

1.4.4 Proses Pengendalian Dampak Lingkungan

Setiap perusahaan tentunya mempunyai dampak terhadap lingkungan

sekitar tempat usaha tersebut didirikan baik itu dampak lingkungan yang positif

maupun negatif. Oleh karena itu perlu dilakukan pengelolaan usaha yang mampu

memahami keadaan lingkungan tersebut dan dapat mempengaruhi jalannya

perusahaan.

Dampak adalah setiap perubahan yang terjadi dalam lingkungan akibat

adanya aktivitas manusia. Dalam peraturan pemerintah diartikan sebagai

perubahan lingkungan. Menurut Sumarwoto (2001), dampak adalah perbedasan

antara kondisi lingkungan yang diperkirakan akan ada tanpa adanya

19

pembangunan. Dampak lingkungan dikategorikan atas dua bagian yaitu dampak

fisik-kimia serta dampak sosial ekonomi.

Adapun hasil limbah dari proses produksi CV. KARYA TANETE hanya

berupa limbah padat. Limbah padat ini berasal dari sisa-sisa hasil pengolahan

kayu. Kesemua limbah itu dibuang pada tempat-tempat yang disediakan.

Limbah padat yang dihasilkan yang berupa sisa – sisa kayu ini dibuang di

tempat penampungan yang berada di halaman perusahaan. Akan tetapi,

penampungan tersebut ukurannya sangat kecil sehingga tidak mampu menampung

semua.

Dampak lingkungan sosial ekonomi yang ditimbulkan oleh CV. KARYA

TANETE adalah membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar lokasi usaha

yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan bagi mereka. Dengan

demikian mereka dapat mengurangi jumlah pengangguran berarti juga telah

membantu program pemerintah.

Adapun biaya yang digunakan untuk pengendalian dampak lingkungan

dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 4 Biaya AMDAL CV. KARYA TANETE

Uraian Bulan Harga (Rp)

Biaya pengangkutan sampah JanuariFebruariMaretAprilMeiJuniJuliAgustusSeptemberOktoberNovemberDesember

50.00050.00070.00070.00070.00070.00070.00070.00070.00070.00070.00070.000

Total 760.000

20

Berdasarkan Tabel 4 dijelaskan pengeluaran biaya kebersihan pada tiap

bulannya adalah tidak menentu hal ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah

dalam menetapkan biaya kebersihan yang harus dibayar oleh perusahaan kepada

Dinas Kebersihan Kabupaten Kep. Selayar. Pada perusahaan CV. KARYA

TANETE mempunyai keuangan yang khusus untuk biaya kebersihan yang mana

dimasukkan ke dalam biaya variabel pada perusahaan. Biaya kebersihan yang

dimaksud adalah biaya pengangkutan sampah.

1.4.5 Proses Pengendalian Keuangan

Menurut Harnanto (1992), biaya adalah sebagai berikut: Beban

(expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi

dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban

yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkui pembagian

kepada penanam modal. Dalam arti luas, biaya (cost) adalah jumlah uang yang

dinyatakan dan sumber-sumber (ekonomi) yang dikorbankan terjadi dan akan

terjadi untuk rnendapatkan sesuatu atau mencapai tujuan tertentu. Sedangkan

menurut lAl/SAK (1994), pengertian biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi

yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan

terjadi untuk tujuan tertentu, sehingga biaya dalam arti luas diartikan sebagai

pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.

Biaya memegang peranan penting dalam mengembangkan suatu usaha.

Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang dan jasa akan

menentukan besar kecilnya harga dari produk yang dihasilkan. Analisis biaya

bertujuan untuk melihat berapa besarnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan

dalam periode tertentu.

Keberhasilan suatu perusahaan dinilai dari jumlah pendapatan yang

diperoleh dalam jangka waktu tertentu. Pendapatan dalam pengertian umum

adalah hasil produksi dalam bentuk materi dan dapat kembali digunakan untuk

memenuhi kebutuhan akan sarana dan prasaana produksi. Pada umumnya biaya

yang dikeluarkan dalam setiap usaha terbagi dua yaitu biaya tetap (fixed cost) dan

biaya tetap (variabel cost).

21

Biaya Tetap (fixed cost)

Biaya tetap atau fixed cost adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan

yang sifatnya tidak terpengaruh terhadap besar kecilnya jumlah produksi. Biaya

tetap merupakan biaya yang sifatnya tidak terpengaruh oleh besarnya produksi,

terdiri dari pajak, penyusutan alat, bunga pinjaman, sewa tanah, dan lain-lain.

Biaya tetap memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan

volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.

2) Pada biaya tetap, biaya satuan (unit cost) akan berubah berbanding terbalik

dengan perubahan volume kegiatan, semakin tinggi volume kegiatan semakin

rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya

satuan.

Biaya Variabel (variabel cost)

Biaya variabel atau variabel cost adalah biaya yang dikeluarkan

perusahaan yang berubah-ubah dan berpengaruh terhadap besar kecilnya jumlah

produksi.

Biaya variabel memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) Biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding

(proportional) dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar

volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel, semakin

rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah total biaya variabel.

2) Pada biaya variabel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan

volume kegiatan, jadi biaya satuan konstan.

Analisis Pendapatan

Pendapatan dalam pengertian umum adalah hasil produksi yang diperoleh

dalam bentuk materi dan dapat dibelanjakan kembali guna memenuhi akan sarana

produksi dan kebutuhan lainnya. Pada umumnya

22

pendapatan ini diperoleh dari hasil penjualan produk. Pendapatan adalah

keuntungan atau hasil bersih yang diperoleh petani dari hasil produksinya (Daniel,

2004).

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (1999) menyebutkan bahwa

pendapatan adalah: “Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari

aktivitas normal perusahaan selama satu periode, bila arus masuk itu

mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman

modal”.

Menurut Suwardjono (1984) dalam buku teori Akuntansi Perekayasaan

Akuntansi Keuangan bahwa dari aspek fisik pendapatan dapat dikatakan sebagai

hasil akhir suatu aliran fisik dalam proses menghasilkan laba. Aspek moneter

memberikan pengertian bahwa pendapatan dihubungkan dengan aliran masuk

aktiva yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan dalam arti luas. Pendapatan

diukur dengan nilai wajar yang dapat diterima, jumlah pendapatan biasanya

ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli yang diukur dengan

nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi

jumlah discount dagang dan rabat volume yang diperbolehkan perusahaan,

umumnya berbentuk kas atau setara kas.

Bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan nilai wajar dari

imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau

yang dapat diterima.

Bila barang atau jasa dipertukarkan untuk barang atau jasa dengan sifat

nilai yang sama maka pertukaran tidak dianggap sebagai transaksi yang

mengakibatkan pendapatan. Dan bila barang dijual atau jasa diberikan untuk

dipertukarkan dengan barang dan jasa yang tidak serupa pertukaran tersebut

dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Pendapatan tersebut

diukur pada nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan

jumlah kas atau setara kas yang ditransfer (Anonim 8, 2009).

Potensi yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat terus beroperasi.

Potensi yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat terus produktif adalah

konsistensi terhadap mutu produk sirup markisa yang dihasilkan. Sehingga

23

menumbuhkan brand image yang baik di mata konsumen, dimana adanya

kepercayaan konsumen terhadap mutu produk yang dihasilkan oleh perusahaan

mengakibatkan timbulnya pangsa pasar tersendiri bagi produk sirup markisa yang

ditawarkan. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas dibutuhkan tenaga kerja

yang berpengalaman, sehingga dibutuhkan proses pendidikan dan pelatihan untuk

menunjang upaya peningkatan mutu perusahaan.

1.5 Peta Agrosistem

Peta penampilan kinerja agrosistem dimaksudkan untuk memberikan

gambaran tentang pengalokasian sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan ke

berbagai sub sistem usaha agrosistem. Disamping itu peta penampakan kinerja

agrosistem juga dapat memberikan deskripsi tentang arus uang, barang dan jasa

serta informasi di lingkungan perusahaan agrosistem baik antara perusahaan

agrosistem dengan pihak-pihak luar maupun sebaliknya.

24

BAGIAN II

STUDI PROBLEMATISASI

2.1 Analisis Masalah Pengembangan Agrosistem

Analisis masalah pengembangan agrosistem merupakan suatu tahap atau

kegiatan analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengenali, menguraikan

dan menganalisis permasalahan yang terdapat dalam agrosistem, sasarannya

adalah tersusunnya daftar persoalan yang akan mempermudah penyusunan

rancangan pemecahannya. Dalam pelaksanaan analisis masalah pengembangan

agrosistem ini, ada beberapa tahapan yang harus dilewati. Tahapan tersebut adalah

1. Identifikasi masalah,

2. Masalah utama dan

3. Struktur masalah.

2.1.1 Identifikasi Masalah

Menurut Kepner dan Tregoe (1992), mengatakan bahwa masalah adalah

situasi yang memerlukan kita untuk bertindak dengan sepenuhnya atau sebagian

yang menjadi bagian kita atau dengan kata lain ada sesuatu yang harus dikerjakan

dan kitalah yang harus mengerjakannya.

Identifikasi masalah bertujuan untuk mencari, melihat dan menilai situasi

mana yang menghambat dan menemukan tindakan perbaikan dan penyelesaian.

Adapun pemilahan masalah yang dihadapi oleh CV. KARYA TANETE dapat

dilihat pada tabel berikut.

25

Tabel 5 : Matriks Pemilihan Masalah pada Setiap Aspek CV. KARYA TANETE

No UraianMasalah

Aspek Manajemen

Sumber daya PengadaanBahan baku

Produksi Pemasaran

L M F P1 Jumlah Bahan

Baku

2. JumlahProduksi

3. Ketersediaanbahan baku

4. Daerahpasokan bahanbaku

5. Pedagangpengumpul

6. HubunganKerja

7. Pendidikantenaga kerjabagianproduksi

8. Kualitastenaga kerjabagianproduksi

9 Kinerja tenagakerja bagianproduksi

10. Jumlahpenjualan

11. Kapasitaspenjualan

26

Berdasarkan Tabel 5 di atas, dapat kita lihat bahwa terdapat beberapa

masalah terpilih pada setiap aspek manajemen. Pada menajemen pengadaan bahan

baku beberapa masalahnya adalah jumlah bahan baku, jumlah produksi,

ketersediaan bahan baku, daerah pasokan bahan baku dan pedagang pengumpul.

Beberapa masalah terpilih yang berhubungan dengan aspek manajemen bagian

produksi yaitu ketersediaan bahan baku, hubungan kerja, pendidikan, kualitas dan

kinerja tenaga kerja bagian produksi. Pada aspek manajemen bagian sumberdaya

manusia beberapa masalah terpilihnya adalah hubungan kerja, pendidikan,

kualitas dan kinerja tenaga kerja bagian produksi.

Beberapa masalah terpilih yang berhubungan dengan aspek manajemen

bagian sumberdaya finansial dan bagian pemasaran yaitu jumlah dan kapasitas

penjualan.

2.1.2 Masalah Utama

Masalah merupakan suatu penyimpangan atau ketidak seimbangan antar

apa yang seharusnya terjadi dan apa yang sebenarnya terjadi. Ketidaksesuaian ini

disebabkan oleh perubahan tertentu. Untuk dapat menciptakan suatu masalah

perlu dilakukan analisis yang berguna untuk dapat menemukan sebabnya dan

akhirnya dengan pengambilan suatu keputusan. Masalah utama merupakan

masalah terpilih diantara beberapa masalah yang ada.

Pada CV. KARYA TANETE yang menjadi masalah utama adalah

“Kurangnya bahan baku“. Yang disebabkan oleh terbatasnya kayu-kayu pilihan

di daerah kepulauan selayar.

2.1.3 Struktur Pohon Masalah

Struktur masalah ini bertujuan untuk menyusun masalah-masalah yang

dituangkan dalam bentuk struktur pohon masalah untuk menghubungkan antara

masalah yang satu dengan masalah lain, dengan struktur masalah ini dapat lebih

mudah mengetahui sasaran utama dan antara.

27

2.2 Analisis Sasaran Pengembangan Agrosistem

Sasaran merupakan kriteria bagi keputusan yaitu perincian khusus yang

harus dicapai oleh perusahaan. Sasaran ditetapkan setelah menetapkan tujuan dari

keputusan dan menyetujui tindakan yang harus dicapai. Hal ini dikerjakan

sebelum membahas alternatif. Sasaran adalah ukuran yang sejalan mengenai

tujuan yang ingin dicapai, sebab dengan ukuran yang jelas kita dapat mengambil

pilihan yang beralasan.

Analisis sasaran merupakan suatu analisis yang bertujuan untuk mencari

jawaban terhadap masalah yang telah diidentifkasi pada tahap analisis masalah

pengembangan usaha. Analisis sasaran ini dapat memberikan suatu informasi

yang didalammnya terdapat rangkaian hubungan tindakan hasil yang ditunjukkan

dalam diagram. Sasaran hasil sebagai suatu keadaan masa datang yang akan

dicapai merupakan perbaikan dari masalah yang terjadi sekarang yang ditemukan

dalam suatu perusahaan.

Tahapan sasaran hasil ini diawali dengan menetapkan sasaran hasil yang

diperoleh dari proses transformasi positif dari masalah yang ditemukan pada

diagnosa masalah kemudian sasaran-sasaran hasil itu ditetapkan sasaran utamanya

selanjutnya dibuat dalam suatu struktur sasaran untuk menentukan sasaran utama

yang paling esensial untuk dilakukan dengan sasaran lainnya berada dalam suatu

sistem yang saling mengkait, sehingga penyelesaian sasaran utama akan

memudahkan sasaran-sasaran lainnya.

2.2.1 Penetapan Sasaran

Penetapan sasaran didasarkan pada analisis masalah, dimana semua

persoalan yang ditemukan pada perusahaan kasus kemudian dipositifkan untuk

memperoleh sasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan.

28

Sasaran tersebut dapat diuraikan sebaga berikut :

1. Jumlah produksi meningkat

Jumlah produksi perusahaan meningkat dari 200 unit menjadi 300 unit.

2. Mudah memperoleh bahan baku

Dengan adanya pesaing yang membutuhkan bahan baku yang sama maka

perusahaan sebaiknya menambah langganan pemasok bahan baku agar lebih

mudah dalam memperoleh bahan baku.

3. Daerah pasokan bahan baku bertambah

Dengan bertambahnya daerah pasokan bahan baku maka akan lebih mudah

untuk mendapatkan bahan baku.

4. Ketersediaan bahan baku tetap

Tersedianya bahan baku secara tetap mengakibatkan proses produksi

berlangsung dengan lancar.

5. Meningkatnya jumlah pedagang pengumpul di setiap daerah pasokan.

Semakin banyak jumlah pedagang pengumpul mengakibatkan terpenuhinya

kebutuhan akan bahan baku.

6. Relasi memadai

Dengan relasi memadai yang dimiliki oleh perusahaan maka akan

memudahkan untuk memperoleh bahan baku.

7. Pendidikan Tenaga Kerja Bagian Produksi Tinggi

Jika pendidikan tenaga kerja bagian produksi tinggi, maka kinerja dan kualitas

tenaga kerja akan meningkat dan akan berakibat pada peningkatan jumlah

produksi.

8. Kualitas tenaga kerja bagian produksi tinggi.

Dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja bagian produksi maka akan

berpengaruh juga terhadap jumlah produksi dimana akan juga mengalami

peningkatan.

9. Kinerja tenaga kerja bagian produksi

Jika kinerja tenaga kerja bagian produksi tinggi atau meningkat maka target

perusahaan akan produksinya dapat tercapai.

29

10. Kapasitas penjualan meningkat

Jika kapasitas penjualan meningkat maka akan berpengaruh terhadap jumlah

penjualan dimana jumlah penjualan juga akan meningkat.

11. Jumlah penjualan produk meningkat

Jika jumlah produksi tinggi akan mengakibatkan jumlah penjualan akan

meningkat.

2.2.2 Sasaran Utama

Sasaran utama yang ingin dicapai pada CV. KARYA TANETE adalah

“Jumlah produksi tinggi”. Hal ini akan tercapai jika dua sasaran yaitu daerah

pasokan bahan baku bertambah dan pesaing yang membutuhkan bahan baku

berkurang.

2.2.3 Struktur Pohon Sasaran

Struktur pohon sasaran adalah suatu upaya untuk menyusun sasaran-

sasaran yang didapatkan dari proses transformasi positif dari masalah-masalah

yang ditemukan. Sasaran-sasaran tersebut kemudian disusun dalam suatu diagram

pohon sasaran yang bertujuan untuk mencari tujuan hubungan tindakan hasil

antara sasaran yang satu dengan sasaran yang lainnya. Untuk lebih jelasnya

struktur sasaran dapat dilihat pada Gambar berikut.

30

Hasil

Sasaran

Keterangan :

Hasil

Sasaran antara

Sasaran utama

Gambar 5. Struktur sasaran pengembangan usaha pada CV. KARYA

TANETE

Pasokan bahan bakuterpenuhi (1000 m3)

Ketersediaan bahanbaku tetap

Mudah memperolehbahan baku

Jumlah produksi tinggi(1000 unit)

Kapasitas penjualantinggi (90%)

Jumlah penjualan tinggi

Daerah pasokanbahan bakubertambah

Jumlah pedagangpengumpulbertambah

Kinerja TK Bag.Produksi tinggi

Kualitas TK Bag.Produksi tinggi

Relasi memadai

31

BAGIAN III

DESAIN TINDAKAN TRANSFORMASI AGROSISTEM

3.1 Analisis Alternatif Tindakan Pengembangan Agrosistem

3.1.1 Alternatif Tindakan

Alternatif tindakan merupakan hasil yang diperoleh dari evaluasi setiap

alternatif yang tersedia terhadap kriteria-kriteria yang ditetapkan. Pada saat

evaluasi, setiap alternatif yang tidak dapat memenuhi kriteria-kriteria yang

ditetapkan segera digeser dari analisis alternatif. Pemilihan alternatif tersebut

adalah dengan mengutamakan resiko paling kecil yang akan diterima perusahaan

dan tidak menimbulkan kesulitan baru.

Analisis tindakan merupakan hasil yang diperoleh dari evaluasi setiap

alternatif yang tersedia terhadap kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Pada saat

evaluasi, setiap alternatif yang tidak dapat memenuhi kriteria yang ditetapkan

segera gugur dari analisa alternatif. Berguna untuk melihat beberapa kemungkinan

pilihan (alternative) hubungan tindakan (rangkaian sasaran) dianalisis sasaran

yang mengarah pada suatu keadaan tertentu (Anonim 10, 2009).

Alternatif-alternatif tindakan ini diharapkan akan sampai pada sasaran

utama yaitu ” Jumlah produksi tinggi (1000 unit)” sehingga pada akhirnya jumlah

penjualan tinggi. Semua penyelesaian masalah yang akan dilakukan diharapkan

dapat berlangsung dengan baik. Setelah melalui evaluasi, maka alternatif tindakan

yang dapat dilakukan untuk mencapai sasaran adalah:

Untuk sasaran antara “Daerah Pasokan Bahan Baku Bertambah”, maka

alternatif tindakan yang dapat dilakukan adalah “Menambah daerah pasokan

bahan baku”.

Untuk sasaran antara “Relasi terbatas”, maka alternatif tindakan yang dapat

dilakukan, adalah “Memperluas relasi”

Untuk sasaran antara “Pendidikan tenaga kerja bagian produksi rendah”, maka

alternatif tindakan yang dilakukan adalah “Memberikan pelatihan”.

32

3.1.2 Analisis Keputusan

Analisis keputusan merupakan prosedur sistematis yang berdasarkan pada

pola pikir yang digunakan dalam menentukan pilihan dan berguna untuk

memutuskan alternatif. Selain itu, analisis keputusan juga diharapkan akan dapat

menjawab tindakan apa yang diperlukan dalam upaya pemecahan persoalan yang

dihadapi.

Tujuan dari analisis keputusan adalah mengidentifikasikan apa yang harus

dikerjakan, mengembangkan kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah pilihan,

mengevaluasi alternatf terpilih terhadap kriteria tersebut dan mempertimbangkan

resiko-resiko yang mungkin timbul dari alternatif terpilih. Beberapa langkah yang

harus ditempuh dalam analisis keputusan adalah sebagai berikut :

1. Pernyataan keputusan

Tahap ini menunjukkan pusat perhatian pada persoalan yang sudah ada.

Pernyataan keputusan tidak hanya menunjukkan tujuan dari suatu keputusan, tetap

juga merupakan tindakan yang diambil dari keputusan tersebut.

2. Kriteria keputusan

Kriteria keputusan merupakan kemampuan memberikan gambaran

mengenai suatu keadaan yang lebih jelas dan terperinci tentang hasil keputusan

yang diambil. Tujuan penetapan kriteria adalah untuk menyaring sejumlah

alternatif lain yang pada akhirnya akan muncul alternatif terbaik.

3. Alternatif Keputusan

Alternatif keputusan merupakan kemampuan memberikan gambaran

mengenai suatu keadaan yang lebih jelas dan terpernci tentang hasil keputusan

yang diambil. Tujuan penetapan kriteria adalah untuk menyaring sejumlah

alternatif lain yang pada akhirnya akan muncul alternatif terbaik.

33

4. Evaluasi alternatif terhadap kriteria keputusan

Tahap ini merupakan prosedur yang digunakan untuk mengambil alternatif

yang paling baik yang dapat memenuhi sasaran alternatif–alternatif yang

diperoleh pada alternatif keputusan kemudian dievaluasi.Dalam evaluasi ini

digunakan sistem pembobotan, dimana kriteria keputusan dan alternatif keputusan

yang diberi bobot kemudian diperhatikan hasil perkalian yang memiliki bobot

yang tertinggi adalah merupakan alternatif yang diprioritaskan.

3.1.3 Analisis Terpilih

Alternatif terpilih merupakan alternatif terbaik dari alternatif keputusan

yang telah diseleksi pada evaluasi dari alternatif terhadap kriteria keputusan.

Berdasarkan analisis tindakan yang akan dilakukan, maka alternatif

tindakan terpilih adalah sebagai berikut :

1. Menambah daerah pasokan bahan baku sebanyak 3 daerah sehingga daerah

pasokan bahan baku berubah dari 3 daerah menjadi 6 daerah.

2. Relasi yang dipilih sebagai pemasok bahan baku adalah pedagang besar.

3. Jenis pelatihan yang akan diberikan untuk meningkatkan kinerja

karyawan adalah Vestibule Training (kursus).

34

Hasil

Sasaran

Keterangan :

Hasil

2Sasaran antara

Sasaran utama

Gambar 6. Struktur tindakan pengembangan usaha pada CV. KARYA

TANETE

Pasokan bahan bakuterpenuhi (500 m3)

Ketersediaan bahanbaku tetap

Mudah memperolehbahan baku

Jumlah produksi tinggi(1000 unit)

Kapasitas penjualantinggi (90%)

Jumlah penjualan tinggi(1000 unit)

Jumlah pedagangpengumpulbertambah

Kinerja TK Bag.Produksi tinggi

Kualitas TK Bag.Produksi tinggi

Menambah 3daerah pasokan

bahan baku

Memperluasrelasi pada

pedagang besar

MemberikanPelatihanVestibuleTraining

35

3.2 Matriks Perencanaan Pengembangan Agrosistem

Matriks perencanaan pengembangan agrosistem kasus adalah suatu usaha

untuk mengembangkan rancangan proyek yang dapat memberikan suatu

ringkasan mengenai rancangan proyek tersebut dalam bentuk sebuah matriks.

Matriks tersebut akan menggambarkan bagaimana tindakan yang dilakukan untuk

memenuhi sasaran antara dan sasaran utama serta sarana dan biaya yang

diperlukan untuk mewujudkan tindakan tersebut.

Matriks perencanaan pengembangan usaha menerangkan mengapa proyek

dilaksanakan (maksud dan sasaran proyek), apa yang ingin dihasilkan oleh proyek

(hasil-hasil kerja proyek), bagaimana proyek akan bekerja untuk mencapai hasil-

hasil yang diinginkan (kegiatan-kegiatan proyek), faktor-faktor di luar pengaruh

langsung pengelola proyek yang perlu diawasi demi keberhasilan proyek,

bagaimana keberhasilan proyek dapat dinilai secara objektif (indikator-indikator

objektif), dari mana data yang diperlukan untuk menilai keberhasilan secara

objektif dapat diperoleh (sumber-sumber pembuktian), dan beberapa sarana dan

biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan.

Matriks perencanaan menggambarkan bagaimana tindakan yang akan

dilakukan untuk memenuhi sasaran antara dan sasaran utama dimana uraian ini

dijelaskan masing-masing tentang ukuran tercapainya tujuan dan sistem informasi

pengendaliannya, sedangkan pada bagian tindakan dijelaskan mengenai sarana

yang dibutuhkan untuk memenuhi tindakan tersebut serta perkiraan besarnya

biaya yang digunakan.

Matriks perencanaan proyek pengembangan usaha ini, struktur alternatif

tindakan terpilih dijabarkan ke dalam matriks perencanaan. Pada matriks ini yang

dilakukan adalah mengidentifikasi dari masing-masing tingkatan tujuan,

menentukan ukuran tercapainya tujuan, menentukan sistem informasi

pengendalian manajerial, menentukan sarana yang diperlukan dan menentukan

besarnya biaya yang digunakan untuk mendukung tindakan pelaksanaan

proyek.

36

3.3 Rencana Kerja Tindakan

Rencana kerja adalah rincian lebih lanjut dari informasi yang didapatkan

dalam matriks rencana proyek. Rencana ini merupakan aplikasi dari tindakan yang

telah dirumuskan mengenai pelaksanaan setiap tindakan yang dituangkan dalam

format yang memuat siapa penanggung jawab kegiatan, apa yang diharapkan dari

kegiatan tersebut serta kapan mulai dan berakhirnya kegiatan yang dilaksanakan.

Rencana kerja proyek adalah suatu usaha untuk menyusun kegiatan

proyek yang dapat memberikan suatu ringkasan mengenai pelaksanaan rencana

kegiatan agar perusahaan dapat berkembang dengan pesat, yang didalamnya

meliputi penanggungjawab dari masing-masing tindakan yang akan dilakukan,

kegiatan serta penjadwalan kegiatan.

Untuk lebih jelasnya tentang rencana kerja tindakan CV. KARYA

TANETE dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 6. Matriks Rencana Kerja Proyek Pengembangan Usaha CV. KARYA

TANETE

Tindakan Penanggung

Jawab

Hasil

Kegiatan

Jadwal Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Menambah

daerah

pasokan

bahan baku.

Manajer

Produksi

Daerah

pasokan

bahan baku

bertambah.

Memperluas

relasi.

Manajer

produksi

Relasi meluas.

Memberika

n pelatihan

Pimpinan dan

wakil

pimpinan

Kualitas

karyawan

meningkat.

37

3.4 Analisis Persoalan Potensial

Analisis persoalan potensial adalah suatu prosedur yang memungkinkan

kita untuk memasuki masa depan, melihat apa yang terkandung di dalamnya

untuk kemudian kembali ke masa kini untuk mengambil tindakan selagi masih

memungkinkan (Kipner dan Tregoe, 1992).

Analisis persoalan potensial memberikan solusi terhadap persoalan yang

timbul. Dalam analisis persoalan potensial ada beberapalangkah yang harus

ditempuh yaitu merumuskan pernyataan rencana kegiatan, menyusun skenario

pelaksanaan kegiatan, mengidentifikasi persoalan potensial khusus dan

menetapkan tindakan-tindakan pencegahan serta tindakan penanggulangan.

a. Perencanaan kegiatan adalah pernyataan yang berhubungan dengan tindakan

yang akan direalisasikan. Pernyataan rencana kegiatan diperlukan untuk

memberikan arah dan tujuan dari alternatif terpilih sebagai jawaban terhadap

persoalan timbul.

b. Skenario Pelaksanaan Kegiatan merupakan tindak lanjut dari pernyataan

rncana kegiatan yang telah ditetapkan dan merupakan susunan dari rencana

kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran dalam pernyataan

rencana kegiatan.

c. Identifikasi tahap-tahap rawan adalah mengidentifikasi langkah-langkah

kegiatan yang dalam pelaksanaannya kemungkinan mengalami hambatan

sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan dan penganggulangan.

Hambatan ini dapat berupa situasi dan perlakuan dari pihak tertentu yang

berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan.

d. Identifikasi persoalan potensial khusus dimaksudkan untuk mengetahui

dengan mudah persoalan yang mungkin timbul pada tahap-tahap rawan dari

skenario kegiatan.

e. Identifikasi sebab-sebab persoalan potensial khusus dimaksudkan untuk

mengetahui kemungkinan yang menyebabkan timbulnya persoalan potensial

khusus. Dengan demikian diharapkan bahwa kita dapat melakukan tindakan

38

pencegahan dan penanggulangan terhadap persoalan-persoalan khusus yang

dapat menimbulkan akibat terhadap pengelolaan pada tahap-tahap rawan.

f. Tindakan pencegahan jauh lebih baik dan lebih efektif daripada tindakan

penanggulangan. Tindakan ini dimaksudkan untuk mengurangi atau

menghilangkan penyebab persoalan potensial khusus yang ada pada skenario

pelaksanaan kegiatan.

g. Tindakan penanggulangan yaitu tahap ini dilakukan terhadap persoalan yang

tidak dapat dicegah dengan tujuan untuk mengurangi akibat dari persoalan

itu. Tindakan ini merupakan langkah akhir bila tindakan pencegahan tidak

dapat dilakukan lagi.

h. Struktur tindakan merupakan upaya untuk menyusun rencana kegiatan yang

juga merupakan rangkuman dari pernyataan rencana kegiatan, skenario

pelaksanaan kegiatan, tahap-tahap rawan, persoalan potensial khusus, sebab-

sebab persoalan potensial khusus, tindakan pencegahan dan penanggulangan.

Berdasarkan tindakan yang dilakukan maka analisis persoalan potensial

masing-masing tindakan adalah sebagai berikut :

Rencana Kegiatan I : Penambahan Daerah Pasokan Bahan Baku

A. Skenario Pelaksanaan Kegiatan

1. Mencari daerah yang memiliki potensi penghasil bahan baku

2. Menentukan daerah penghasil bahan baku yang mudah dijangkau.

B. Identifikasi Tahap-Tahap Rawan

1. Kuantitas bahan baku

2. Jarak

C. Identifikasi Persoalan Potensial Khusus (PPK)

1. Daerah penghasil Kayu tidak dalam kuantitas yang banyak

2. Tidak mudahnya menjangkau daerah yang dipilih.

D. Identifikasi sebab-sebab PPK

1. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh petani setempat sehingga

produksinya tidak terlalu besar

2. Banyak daerah penghasil yang sulit dilalui oleh alat transportasi

39

E. Tindakan Pencegahan

1. Memberikan pengetahuan kepada petani tentang budidaya Pohon Jati

dan Mahoni yang baik dan produktif.

2. Meninjau kembali daerah yang dipilih.

F. Tindakan Penanggulangan

1. Memberikan penyuluhan kepada petani setempat

2. Menetapkan daerah lain untuk pasokan bahan baku yang mudah

dijangkau.

Rencana Kegiatan II : Menjalin kerjasama dengan relasi yaitu pada Pedagang

Besar

A. Skenario Pelaksanaan Kegiatan

1. Melakukan negosiasi dengan pedagang besar

2. Menentukan harga dan jumlah bahan baku yang dibutuhkan

B. Identifikasi Tahap-Tahap Rawan

1. Pedagang besar

2. Harga dan jumlah bahan baku

C. Identifikasi Persoalan Potensial Khusus (PPK)

1. Pedagang besar tidak mau bekerjasama

2. Tidak tercapai kesepakatan harga dan jumlah bahan baku rendah

D.Identifikasi sebab-sebab PPK

1. Petani sudah bekerjasama dengan perusahaan lain

2. Harga yang ditawarkan terlalu tinggi dan jumlah bahan baku tidak

memenuhi permintaan perusahaan.

E. Tindakan Pencegahan

1. Melakukan negosiasi ulang dengan petani bersangkutan

2. Meninjau kembali harga yang ditawarkan dengan mempertimbangkan

biaya-biaya yang dikeluarkan dan memprediksi jumlah permintaan.

40

F. Tindakan Penanggulangan

1. Melakukan negosiasi ulang dengan petani lain

2. Menetapkan harga yang seimbang dan menetapkan jumlah permintaan

perusahaan.

Rencana Kegiatan III : Pemberian Pelatihan dengan cara Vestibule Training

A. Skenario Pelaksanaan Kegiatan

Memberikan pelatihan kepada tenaga kerja bagian produksi.

B. Identifikasi Tahap-Tahap Rawan

Adanya tenaga kerja yang bekerja tidak optimal

C. Identifikasi Persoalan Potensial Khusus (PPK)

Sulit mencari pekerja yang benar-benar memiliki kualitas dan kinerja

yang baik.

D. Identifikasi sebab-sebab PPK

Kurangnya pekerja yang berpengalaman, kualitas dan kinerja yang

baik

E. Tindakan Pencegahan

Mengadakan pelatihan kerja

F. Tindakan Penanggulangan

Mendatangkan ahli yang siap membantu para pekerja apabila pekerja

mengalami kesulitan dalam proses produksi.

41

Tabel . 7 Matriks Analisis Persoalan Potensial Pengembangan Agrosistem pada CV. KARYA TANETE

Pernyataan

Rencana

Kegiatan

Skenario

Kegiatan

Identifikasi

Tahap-

Tahap

Rawan

Identifikasi

Persoalan

Potensial

Khusus (PPK)

Identifikasi

sebab-sebab PPK

Tindakan

Pencegahan

Tindakan

Penanggulangan

Penambahan

daerah

pasokan

bahan baku

Mencari

daerah yang

memiliki

potensi

penghasil

bahan baku

(markisa).

Menentukan

daerah

penghasil

bahan baku

yang mudah

dijangkau

1. Kuantitas

bahan baku

2. Jarak

Daerah

penghasil

buah

markisa

tidak dalam

kuantitas

yang

banyak

Tidak

mudahnya

menjangka

u daerah

yang

dipilih.

Kurangnya

pengetahuan

yang dimiliki

oleh petani

setempat

sehingga

produksinya

tidak terlalu

besar

Banyak daerah

penghasil yang

sulit dilalui

oleh alat

transportasi

Memberikan

pengetahuan

kepada petani

tentang budidaya

markisa yang baik

dan produktif.

Meninjau kembali

daerah yang

dipilih.

Memberikan

penyuluhan

kepada petani

setempat

Menetapkan

daerah lain

untuk pasokan

bahan baku

yang mudah

dijangkau.

42

Menjalin

kerjasama

dengan

relasi yaitu

pada

Pedagang

Besar

Melakukan

negosiasi

dengan

pedagang

besar

Menentuka

n harga dan

jumlah bahan

baku yang

dibutuhkan

Pedagang

besar

Harga dan

jumlah

bahan

baku

Pedagang

besar tidak

mau

bekerjasam

a.

Tidak

tercapai

kesepakata

n harga dan

jumlah

bahan baku

rendah

Petani sudah

bekerjasama

dengan

perusahaan

lain

Harga yang

ditawarkan

terlalu tinggi

dan jumlah

bahan baku

tidak

memenuhi

permintaan

perusahaan.

Melakukan

negosiasi ulang

dengan petani

bersangkutan

Meninjau kembali

harga yang

ditawarkan

dengan

mempertimbangk

an biaya-biaya

yang dikeluarkan

dan memprediksi

jumlah

permintaan.

Melakukan

negosiasi

ulang dengan

petani lain

Menetapkan

harga yang

seimbang dan

menetapkan

jumlah

permintaan

perusahaan.

43

Pemberian

Pelatihan

dengan cara

Vestibule

Training

Memberikan

pelatihan kepada

tenaga kerja

bagian produksi.

Adanya

tenaga kerja

yang bekerja

tidak optimal.

Sulit mencari

pekerja yang

benar-benar

memiliki

kualitas dan

kinerja yang

baik.

Kurangnya

pekerja yang

berpengalaman,

kualitas dan

konerja yang

baik

Mengadakan

pelatihan kerja.

Mendatangkan

ahli yang siap

membantu para

pekerja apabila

pekerja

mengalami

kesulitan

dalam proses

produksi.

11