bagian-bagian bangunan jembatan

10
TUGAS TEKNIK JEMBATAN “STRUKTUR BANGUNAN JEMBATAN” Oleh : Nur Kumala ( NIM : 0904105061 ) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Upload: mmamimumemo

Post on 05-Aug-2015

578 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

Struktur-struktur bangunan jembatan

TRANSCRIPT

Page 1: Bagian-Bagian Bangunan Jembatan

TUGAS TEKNIK JEMBATAN

“STRUKTUR BANGUNAN JEMBATAN”

Oleh :

Nur Kumala ( NIM : 0904105061 )

Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik

Universitas Udayana

2012

Page 2: Bagian-Bagian Bangunan Jembatan

Teknik Jembatan

Jembatan Doboku

Jembatan ini terletak dekat pintu pengairan/bendung sungai Citanduy, juga berdekatan dengan kantor Balai Besar Sungai Citanduy suatu instansi pemerintah bawahan kementrian Pekerjaan Umum yang bertugas dalam pemeliharaan dan pemulihan Sungai Citanduy. Jembatan ini sangat penting bagi akses lalu lintas dari Jawa tengah menuju Banjar bagian Timur.

Page 3: Bagian-Bagian Bangunan Jembatan

Teknik Jembatan

1) Struktur Atas (Superstructures)

Struktur atas jembatan merupakan bagian yang menerima beban langsung yang

meliputi berat sendiri, beban mati, beban mati tambahan, beban lalu-lintas kendaraan, gaya

rem, beban pejalan kaki, dll.

Struktur atas jembatan umumnya meliputi :

a) Trotoar, berfungsi sebagai tempat berjalan bagi para pejalan kaki yang melewati jembatan

agar tidak terganggu lalu lintas kendaraan. Konstruksi trotoar direncanakan sebagai pelat

beton yang diletakkan pada lantai jembatan bagian samping yang diasumsikan sebagai pelat

yang tertumpu sederhana pada pelat jalan. Trotoar terbagi atas :

o Sandaran (Hand Raill), biasanya dari pipa besi, kayu dan beton bertulang. Beban yang

bekerja pada sandaran adalah beban sebesar 100 kg yang bekerja dalam arah horisontal

setinggi 0,9 meter.

o Tiang sandaran (Raill Post) , biasanya dibuat dari beton bertulang untuk jembatan girder

beton, sedangkan untuk jembatan rangka tiang sandaran menyatu dengan struktur rangka

tersebut.

o Peninggian trotoar (Kerb),

o Slab lantai trotoar.

Page 4: Bagian-Bagian Bangunan Jembatan

Teknik Jembatan

b) Slab lantai kendaraan, berfungsi sebagai penahan lapisan perkerasan yang menahan beban

langsung lalu lintas yang melewati jembatan itu.

c) Gelagar (Girder), terdiri atas gelagar induk / memanjang dan gelagar melintang.

Gelagar induk atau memanjang merupakan komponen jembatan yang letaknya melintang

arah jembatan atau tegak lurus arah aliran sungai. Sedangkan, gelagar melintang

merupakan komponen jembatan yang letaknya melintang arah jembatan.

d) Balok diafragma, berfungsi mengakukan PCI girder dari pengaruh gaya melintang.

e) Ikatan pengaku (ikatan angin, ikatan melintang),

f) Andas / perletakan, merupakan perletakan dari jembatan yang berfungsi untuk menahan beban

berat baik yang vertikal maupun horisontal. Disamping itu juga untuk meredam getaran

sehingga abutment tidak mengalami kerusakan.

g) Tumpuan (Bearing), karet jembatan yang merupakan salah satu komponen utama dalam

pembuatan jembatan, yang berfungsi sebagai alat peredam benturan antara jembatan

dengan pondasi utama.

Page 5: Bagian-Bagian Bangunan Jembatan

Teknik Jembatan

2) Struktur Bawah (Substructures)

Struktur bawah jembatan berfungsi memikul seluruh beban struktur atas dan beban

lain yang ditumbulkan oleh tekanan tanah, aliran air dan hanyutan, tumbukan, gesekan

pada tumpuan dsb. untuk kemudian disalurkan ke fondasi. Selanjutnya beban-beban

tersebut disalurkan oleh fondasi ke tanah dasar.

Struktur bawah jembatan umumnya meliuputi :

a) Pangkal jembatan (Abutment), merupakan bangunan yang berfungsi untuk mendukung

bangunan atas dan juga sebagai dinding penahan tanah. Bentuk abutment dapat berupa

abutment tipe T terbalik yang dibuat dari beton bertulang.

o Dinding belakang (Back wall),

o Dinding penahan (Breast wall),

o Dinding sayap (Wing wall), berfungsi untuk menahan tanah dalam arah tegak lurus

as jembatan ( penahan tanah ke samping ).

o Oprit, plat injak (Approach slab), merupakan jalan pelengkap untuk masuk ke

jembatan dengan kondisi disesuaikan agar mampu memberikan keamanan saat

peralihan dari ruas jalan menuju jembatan.

o Konsol pendek untuk jacking (Corbel),

o Tumpuan (Bearing).

b) Pilar jembatan (Pier), terletak di tengah jembatan (di tengah sungai) yang memiliki

kesamaan fungsi dengan kepala jembatan yaitu mentransfer gaya jembatan rangka ke

tanah. Sesuai dengan standar yang ada, panjang bentang rangka baja, sehingga apabila

bentang sungai melebihi panjang maksimum jembatan tersebut maka dibutuhkan pilar.

Pilar terdiri dari bagian - bagian antara lain :

o Kepala pilar ( pierhead )

o Kolom pilar

o Pilecap

c) Drainase, fungsi drainase adalah untuk membuat air hujan secepat mungkin dialirkan ke

luar dari jembatan sehingga tidak terjadi genangan air dalam waktu yang lama. Akibat

terjadinya genangan air maka akan mempercepat kerusakan struktur dari jembatan itu sendiri.

Saluran drainase ditempatkan pada tepi kanan kiri dari badan jembatan ( saluran samping ), dan

gorong - gorong.

Page 6: Bagian-Bagian Bangunan Jembatan

Teknik Jembatan

3) Fondasi

Pondasi berfungsi untuk meneruskan beban-beban di atasnya ke tanah dasar. Pada

perencanaan pondasi harus terlebih dahulu melihat kondisi tanahnya. Dari kondisi tanah ini

dapat ditentukan jenis pondasi yang akan dipakai. Pembebanan pada pondasi terdiri atas

pembebanan vertikal maupun lateral, dimana pondasi harus mampu menahan beban luar

diatasnya maupun yang bekerja pada arah lateralnya. Dalam pemilihan tipe pondasi secara

garis besar ditentukan oleh kedalaman tanah keras, karena untuk mendukung daya dukung tamah

terhadap struktur bangunan jembatan yang akan direncanakan. Alternatif tipe pondasi yang dapat

digunakan untuk perencanaan jembatan antara lain :

a) Fondasi telapak (spread footing), Pondasi telapak digunakan jika lapisan tanah keras

( lapisan tanah yang dianggap baik mendukung beban ) terletak tidak jauh (dangkal)dari muka

tanah. Dalam perencanaan jembatan pada sungai yang masih aktif, pondasi telapak tidak

dianjurkan mengingat untuk menjaga kemungkinan terjadinya pergeseran akibat gerusan.

b) Fondasi sumuran (caisson), Pondasi sumuran digunakan untuk kedalaman tanah keras antara

2-5 m. Pondasi sumuran dibuat dengan cara menggali tanah berbentuk lingkaran berdiameter > 80

m. penggalian secara manual dan mudah dilaksanakan. Kemudian lubnag galian diisi dengan

beton siklop (1pc : 2 ps : 3 kr) atau beton bertulang jika dianggap perlu. Pada ujung

pondasi sumuran dipasang poer untuk menerima dan meneruskan beban ke pondasi secara

merata.

c) Fondasi tiang (pile foundation)

o Tiang pancang kayu (Log Pile),

o Tiang pancang baja (Steel Pile),

o Tiang pancang beton (Reinforced Concrete Pile),

o Tiang pancang beton prategang pracetak (Precast Prestressed Concrete Pile), spun

pile,

o Tiang beton cetak di tempat (Concrete Cast in Place), borepile, franky pile,

o Tiang pancang komposit (Compossite Pile).