bagian anggaran 005 - ptun-jakarta.go.id · i. laporan realisasi anggaran 1 3 ii. neraca 2 4 iii....

27
PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA ( 526733 ) LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2012 Jl. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang. Jakarta Timur. 13950.

Upload: hathuy

Post on 01-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

JAKARTA ( 526733 )

LAPORAN

KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2012

Jl. Sentra Primer Baru Timur, Pulo Gebang.

Jakarta Timur. 13950.

Page 2: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

KATA PENGANTAR

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara Tahun Anggaran 2012, Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang

mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian

Negara/Lembaga yang dipimpinnya.

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta adalah salah satu entitas akuntansi di bawah

Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI yang berkewajiban menyelenggarakan

akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran,

Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Penyusunan Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta mengacu pada

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Pemerintah Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-

55/PB/2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.

Informasi yang disajikan di dalamnya telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang

berlaku.

Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para

pemakai laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban

dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta .

Disamping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada

manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance).

Jakarta, 31 Desember 2012

Kuasa Pengguna Anggaran,

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta,

WAHIDIN, SH., MM.

NIP. 195808111983031005

Page 3: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii

Pernyataan Tanggung Jawab iv Ringkasan 1

Ringkasan 1

I. Laporan Realisasi Anggaran 3 1

II. Neraca 4 2

III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5

A. Penjelasan Umum 5

A.1. Dasar Hukum X 5

A.2. Kebijakan Teknis X 5

A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan XX 6

A.4. Kebijakan Akuntansi XX 6

B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 13

B.1. Pendapatan Negara dan Hibah XX 13

B.2. Belanja Negara XX 14

C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 15

C.1. Aset Lancar XX 16

C.2. Aset Tetap XX 16

C.3. Aset Lainnya XX 16

D. Pengungkapan Penting Lainnya 17

D.1. Kejadian-Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca XX 17

D.2. Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK XX 17

D.3. Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual XX 17

D.4. Rekening Pemerintah XX 17

D.5. Pengungkapan Lain-lain XX 17

Laporan-laporan Pendukung 17

LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan

Laporan Barang Pengguna

Lampiran Tindak Lanjut atas Temuan BPK

Daftar Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual

Page 4: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1 : Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011 1

Tabel 2 : Ringkasan Neraca Per 31 Desember 2012 dan 2011 4

Tabel 3 : Penggolongan Kualitas Piutang 11

Tabel 4 : Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi PNBP 12

Tabel 5 : Perbandingan Realisasi PNBP TA 2012 dan 2011 12

Tabel 6 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2012 13

Tabel 7 : Perbandingan Realisasi Belanja TA 2012 dan 2011 14

Tabel 8 : Perbandingan Belanja Barang TA 2012 dan TA 2011 15

Page 5: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2012

1

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA Jl. Sentra Primer Baru Timur Pulo Gebang Jakarta Timur 13950

Telp.021- 4805256 Fax. 021-4803856.

Website: www.ptun-jakarta.go.id. Email : [email protected]

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta yang terdiri dari : Laporan

Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2012

sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami.

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang

memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara

layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Jakarta, 31 Desember 2012

Kuasa Pengguna Anggaran,

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta,

WAHIDIN, SH.MM.

NIP.195808111983031005

Page 6: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2012

2

RINGKASAN

Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007, sebagaimana

telah diubah dengan 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan

Pemerintah Pusat, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang

menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang

meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri

Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat

(LKPP).

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2012 ini telah disusun dan

disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP).

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya,

yang mencakup unsur-unsur pendapatan, belanja, selama periode 1 Januari sampai dengan

31 Desember 2012.

Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2012 terdiri dari Penerimaan Negara Bukan

Pajak sebesar Rp84.947.611,00.

Realisasi Belanja Negara pada TA 2012 adalah sebesar Rp40.575.720,00 atau mencapai 67,91

persen dari alokasi anggaran sebesar Rp59.750.000,00.

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2011 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 1

Perbandingan Realisasi Anggaran 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011

Uraian

TA 2012 TA 2011

Anggaran Realisasi % Real

Realisasi Thd Anggaran

Pendapatan Negara dan Hibah

84,947,611

Belanja Rupiah Murni 59,750,000 40,575,720 67,91%

Page 7: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2012

3

2. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada

tanggal pelaporan 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011.

Ringkasan Neraca per 31 Desember dan 2011 dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 2

Perbandingan Neraca per 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011

Uraian

Tanggal Neraca Nilai Kenaikan /

Penurunan

31 Des 2012 31 Des 2011 (Rp) %

(Rp) (Rp)

Aset

- - - -

Aset Lancar - - - -

Aset Tetap - - - -

Aset Lainnya - - - -

- - - -

Kewajiban - - -

Kewajiban Jangka Pendek - - - -

Ekuitas Dana - - -

Ekuitas Dana Lancar - - - -

Ekuitas Dana Investasi - - - -

- - - -

- - - -

3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas

nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Termasuk pula

dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan

oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan

untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

Page 8: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2012

4

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011

(Dalam Rupiah)

Uraian Catatan

TA 2012 TA 2011

Anggaran Realisasi

% Realisasi

Terhadap

Anggaran

Realisasi

PENDAPATAN B.1

1 Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1.1 - 84,947,611 -

Jumlah Pendapatan

84,947,611

BELANJA B.2

2 Belanja Barang B.2.1 59,750,000 40,575,720 67,91%

Jumlah Belanja

59,750,000 40,575,720 67,91%

Page 9: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2012

5

II. NERACA

PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA

NERACA

PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011

(Dalam Rupiah)

NAMA PERKIRAAN CATATAN 31 DESEMBER 2012 31 DESEMBER 2011

ASET

Aset Lancar C.1 - -

Jumlah Aset Lancar

- -

Aset tetap

C.2 - -

Jumlah Aset Tetap

- -

Aset Lainnya

C.3 -

Jumlah Aset Lainnya

- -

JUMLAH ASET

-

KEWAJIBAN

Kewajiban Jangka Pendek

C45 -

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek

- -

JUMLAH KEWAJIBAN

-

EKUITAS DANA

- -

Ekuitas Dana Lancar

C.5 -

Jumlah Ekuitas Dana Lancar

- -

Ekuitas Dana Investasi

C.6

Jumlah Ekuitas Dana Investasi

- -

JUMLAH EKUITAS DANA

- -

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA

- --

Page 10: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2012

1

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

A. PENJELASAN UMUM

Dasar Hukum A.1. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah.

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang

Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi

dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.

7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor PER-80/PB/2011

Penambahan dan Perubahan Akun Pendapatan, Belanja, dan Transfer pada

Bagan Akun Standar.

8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-42/PB/2012

tentang Penambahan dan Perubahan Akun Non Anggaran dan Neraca pada

Bagan Akun Standar.

9. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-55/PB/2012

tentang penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.

Rencana

Strategis

A.2. KEBIJAKAN TEKNIS PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

JAKARTA

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta didirikan sebagai salah satu upaya untuk

mewujudkan tata kehidupan negara dan bangsa yang sejahtera, aman, tenteram

serta tertib yang dapat menjamin kehidupan kedudukan warga negara masyarakat

dalam hukum dan menjamin terpeliharanya hubungan yang serasi, seimbang serta

selaras antara aparatur dibidang tata usaha negara dengan para masyarakat.

Dalam rangka mewujudkan harapan di masa depan Pengadilan Tata Usaha

Negara Jakarta menetapkan visi sebagai berikut:

”TERWUJUDNYA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA

YANG AGUNG.”

Page 11: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2012

2

Agar dapat diukur keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan strategisnya

maka setiap tujuan strategis yang ditetapkan disertai indikator kinerja

(performance indicator) yang terukur.

Untuk dapat mewujudkan visi tersebut Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

melakukan beberapa langkah strategis sebagai berikut:

Meningkatkan profesionalisme aparatur dilingkungan Pengadilan Tata

Usaha Negara Jakarta.

Meningkatkan pelayanan hukum kepada masyarakat pencari keadilan.

Memantapkan manajemen modern dalam rangka peningkatan kinerja.

Meningkatkan Akuntabilitas dan Transparansi.

Pendekatan A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Penyusunan

Laporan

Keuangan

Laporan Keuangan Tahun 2012 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh

aspek keuangan yang dikelola oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta.

Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu

serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari

pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi

keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi

Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang

untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan

Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Sedangkan

SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan,

dan lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta

laporan manajerial lainnya.

Kebijakam

Akuntansi

A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2012 telah mengacu pada

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan

keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta adalah sebagai berikut:

Page 12: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2012

3

Pendapatan

1. Pendapatan

Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana

lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah

pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat.

Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan

dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan

penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah

dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan

jenis pendapatan.

Belanja

2. Belanja

Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana

lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh

pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat

terjadi pengeluaran kas dari KUN.

Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja

terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan

oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

Belanja disajikan pada lembar muka laporan keuangan menurut klasifikasi

ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan Keuangan,

belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi.

Aset 3. Aset

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh

pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat

ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik

oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan

uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk

penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang

dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak

termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan

kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak

kepemilikan berpindah.

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset

Lainnya.

Page 13: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2012

4

Aset Lancar Aset Lancar

Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk

direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua

belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas,

piutang, dan persediaan.

Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam

bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs

tengah BI pada tanggal neraca.

Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul

berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya.

Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR)

yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca

disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR.

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan

yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah,

dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan

dalam rangka elayanan kepada masyarakat.

Persediaan dicatat di neraca berdasarkan harga pembelian terakhir,

apabila diperoleh dengan pembelian, harga standar apabila diperoleh

dengan memproduksi sendiri dan harga wajar atau estimasi nilai

penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi

Aset Tetap Aset Tetap

Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh

pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa

manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap dilaporkan pada neraca Satker

per 31 Desember 2012 berdasarkan harga perolehan.

Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi

sebagai berikut:

(a). Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan

olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000

(tiga ratus ribu rupiah), dan

(b). Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama

dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah).

(c). Pengeluaranyang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum

kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali

Page 14: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2012

5

pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap

lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak

kesenian.

Piutang

Jangka Panjang

Piutang Jangka Panjang

Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau

akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan.

Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan

Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti

Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, dan Piutang

Jangka Panjang Lainnya.

TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset

pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai

sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang

bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar

oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan

angsuran.

TP ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang

karena lalai atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian

Negara/daerah.

TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri

atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk

menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara

sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan

yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau

kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.

TPA dan TGR yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan

setelah tanggal neraca disajikan sebagai aset lainnya

Aset Lainnya

Aset Lainnya

Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan

piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan

Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.

Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak

mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam

menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya

termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi

Page 15: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2012

6

software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten,

goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan

manfaat jangka panjang.

Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan

ke Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi,

Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang

dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah.

Kewajiban

4. Kewajiban

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang

penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi

pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain

karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga

keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional.

Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang

bekerja pada pemerintah.

Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi

dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan.

Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek

dan kewajiban jangka panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek

jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas

bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang

Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka

Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang Jangka Pendek

Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika

diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua

belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai

nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama

kali transaksi berlangsung.

Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan

penilaian karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan

lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan

Page 16: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2012

7

menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut

Ekuitas Dana

5. Ekuitas Dana

Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara

aset dan kewajiban pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana

Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih

antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi

mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan kewajiban jangka

panjang.

Penyisihan

Piutang Tak

Tertagih

6. Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk

sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan penggolongan

kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan

mempertimbangkan jatuh tempo dan perkembangan upaya penagihan yang

dilakukan pemerintah. Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-

masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 201/PMK.06/20110 tentang Kualitas Piutang

Kementerian Negara/Lembaga Dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak

Tertagih.

Tabel 3

Penggolongan Kualitas Piutang

Kualitas Piutang Uraian Penyisihan

Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo 0.5%

Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan

Pertama tidak dilakukan pelunasan 10%

Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan

Kedua tidak dilakukan pelunasan 50%

Macet

1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat

Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan 100%

2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan

Piutang Negara/DJKN

Page 17: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2012

8

Penyusutan

Aset Tetap

7. Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap

Sampai saat Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2012, Pengadilan Tata

Usaha Negara Jakarta belum menerapkan penyusutan Barang Milik Negara

berupa Aset Tetap, hal tersebut sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan

Nomor 53/KMK.06/2012 tentang Penerapan Penyusutan Barang Milik

Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat, yang

menyebutkan bahwa penerapan penyusutan Barang Milik Negara berupa

Aset Tetap pada seluruh entitas Pemerintah Pusat dilaksanakan mulai tahun

2013.

Realisasi

Pendapatan

Negara dan

Hibah

Rp84.947.611

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI

ANGGARAN

B.1. PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH

Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun Anggaran 2012 adalah

sebesar sebesar Rp84.947.611,00. Keseluruhan Pendapatan Negara dan Hibah

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta adalah merupakan Pendapatan Negara

Bukan Pajak (PNBP) Lainnya.

Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP lainnya per tanggal pelaporan

dapat dilihat dalam Tabel berikut ini:

Tabel 4

Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasi PNBP

No Uraian Estimasi

Realisasi % Pendapatan

1 Pendapatan Pendidikan - - -

2 Pendapatan Denda Keterlambatan - - -

3 Pendapatan Lain-Lain - 84.947.611

- 84.947.611

Realisasi PNBP Lainnya TA 2012 mengalami kenaikan sebesar

Rp84.947,611,00 disebabkan meningkatnya kasus perkara yang masuk pada

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dan adanya PNBP yang bersifat Fungsional

yang dipindahkan pertanggungjawaban dan pencatatannya dari Unit Badan

Urusan Administrasi (01) ke Unit Dirjen Peradilan TUN dan Militer (05) sesuai

dengan surat Kepala Badan Urusan Administrasi Nomor 08/BUA/KEU/01/2012

tanggal 10 Januari 2012 Tentang Petunjuk Unit Organisasi untuk Laporan dan

Pencatatan PNBP ke Mahkamah Agung RI.

Perbandingan realisasi PNBP TA 2012 dan 2011 disajikan dalam tabel dibawah

Page 18: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2012

9

ini:

Tabel 5

Perbandingan Realisasi PNBP TA 2012 dan 2011

No Uraian

TA 2012 TA 2011 Kenaikan/(Penurunan)

(Rp) (Rp) (Rp) %

1 Pendapatan Pendidikan - - - -

2 Pendapatan Denda Keterlambatan - - - -

3 Pendapatan Lain-Lain - - - -

Jumlah 84.947.611 - - -

Page 19: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2012

10

Realisasi B.2 Belanja Negara

Belanja Negara

Rp40.575.720.

Realisasi belanja Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada TA 2012 adalah

sebesar Rp40.575.720,00 atau sebesar 67,91 persen dari anggarannya setelah

dikurangi pengembalian belanja. Anggaran belanja Pengadilan Tata Usaha Negara

Jakarta Tahun 2012 adalah sebesar Rp59.750.000,00.

Anggaran dan realisasi belanja TA 2012 dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 6

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2012

Kode Uraian Jenis Belanja Anggaran

Realisasi

Belanja (%)

Jns Blj.

51 Belanja Pegawai

52 Belanja Barang 59,750,000 40,575,720 67,91

53 Belanja Modal

Jumlah 59,750,000 40,575,720 67,91

Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:

Rp-

Rp10,000,000

Rp20,000,000

Rp30,000,000

Rp40,000,000

Rp50,000,000

Rp60,000,000

BelanjaPegawai

Belanja Barang Belanja Modal

Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2012

Anggaran Realisasi

Realisasi belanja TA 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp40,575,720,00 karena

pada tahun 2012 perkara memiliki DIPA sendiri.

Perbandingan realisasi belanja TA 2012 dan 2011 dapat dilihat pada Tabel

berikut:

Page 20: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2012

11

Tabel 7

Perbandingan Realisasi Belanja TA 2012 dan 2011

Kode

Jenis

Belanja

Uraian

Jenis Belanja

Realisasi Belanja (Rp) Naik/ (Turun)

TA 2012 TA 2011 Rp %

51 Belanja Pegawai - - - -

52 Belanja Barang 40,575,720 - - 67,91

53 Belanja Modal - - - -

Jumlah 40,575,720 - - 67,91

Belanja

Barang

Rp40,57,720

B.2.1. Belanja Barang

Realisasi Belanja Barang TA 2012 dan 2011 masing-masing sebesar

Rp40.575.720,00 dan Rp.0,00 realisasi belanja barang mrupakan belanja barang

non Operasional.

Rincian realisasi Belanja Barang adalah sebagai berikut:

Tabel 8

Perbandingan Realisasi Belanja Barang TA 2012 dan TA 2011

Uraian TA 2012 TA 2011 Naik/Turun Naik/Turun

(Rp) (%)

Belanja Barang Operasional - - - -

Belanja Barang Non

Operasional 59,750,000

- - -

Belanja Jasa - - - -

Belanja Pemeliharaan - - - -

Belanja Perjalanan - - -

Realisasi Belanja Bruto - - - -

Pengembalian Belanja - - -

Realisasi Belanja Netto - -

Page 21: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2012

12

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

Kas di

Bendaharawan

Pengeluaran

.

C.1. Aset Lancar

C.1.1 Kas di Bendaharawan Pengeluaran

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran yang dimiliki Pengadilan Tata Usaha Negara

Jakarta per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Tidak ada/Nihil karena seluruh

sisa UP/TUP sudah dipertanggungjawabkan per 31 Desember 2012 maka saldo

kas tersebut berdasarkan hasil opname kas per 31 Desember 2011 (BA Opname

kas terlampir)

Persediaan C.1.2 Persediaan

Persediaan yang dimiliki oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta per 31

Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp.0,00 ( BA stock Opname

terlampir )

Aset Tetap

C.2. Aset Tetap

Saldo aset tetap per 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing Rp.0,00, Aset

tetap merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan

dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas yang dimiliki Pengadilan

TataUsaha Negara Jakarta

Page 22: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2012

13

KEWAJIBAN

Kewajiban

Jangka Pendek

Utang kepada

Pihak Ketiga

C.5 Kewajiban Jangka Pendek

C.5.1 Utang kepada Pihak Ketiga

Utang kepada Pihak Ketiga yaitu belanja yang masih harus dibayar dan utang

kepada pihak ketiga lainnya yang dimiliki Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Tidak ada/Nihil.

Ekuitas Dana

Lancar

EKUITAS

C.6 Ekuitas Dana Lancar

C.6.1 Cadangan Persediaan

Jumlah Cadangan Persediaan yaitu merupakan jumlah ekuitas dana lancar

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dalam bentuk persediaan per 31 Desember

2012 dan 2011 adalah Tidak ada/Nihil.

C.6.2 Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek

Jumlah Dana yang harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka yang

dimiliki Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta per 31 Desember 2012 dan 2011

adalah Tidak ada/Nihil. Perkiraan tersebut merupakan bagian dari ekuitas dana

yang disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.

Ekuitas Dana

Diinvestasikan

C.7 Ekuitas Dana Diinvestasikan

C.7.1 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap

Jumlah Diinvestasikan dalam Aset Tetap merupakan jumlah ekuitas dana yang

diinvestasikan dalam bentuk Aset Tetap, yang dimiliki Pengadilan Tata Usaha

Negara Jakarta per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah Tidak ada/Nihil.

C.7.2 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya

Jumlah Diinvestasikan dalam Aset Lainnya merupakan jumlah ekuitas dana yang

diinvestasikan oleh Pemerintah Pusat dalam bentuk Aset Lainnya, yang dimiliki

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah

Tidak ada/Nihil.

Page 23: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2012

14

D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA

D.1 KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA

Tidak Ada kejadian-kejadian penting setelah tanggal neraca.

D.2 TEMUAN DAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK

Tidak Ada daftar temuan dan rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

D.3 INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA AKRUAL

Tidak ada Informasi Pendapatan dan belanja secara akrual

D.4 REKENING PEMERINTAH

Rekening pemerintah yang digunakan dalam kegiatan operasional Kantor

Pembinaan Akuntansi Instansi Jakarta adalah

Bank BRI A/C 0122-01-001475-303 a.n. Bendahara Pengeluaran Kantor

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta

D.5 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN

D.5.1 KEBIJAKAKAN PENGUNGKAPAN KEUANGAN PERKARA

DALAM LAPORAN KEUANGAN

Latar

Belakang

01. Bahwa Anggaran Mahkamah Agung Republik Indonesia yang di bebankan

pada Anggaran Pengeluaran dan Belanja Negara ( APBN ), berdasarkan

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 Tentang perubahan Kedua Atas

Undang-Undang No 14 Tahun 1985 Pasal 81A, tidak termasuk biaya

kepanitraan dan biaya proses penyelesaian perkara perdata, baik diperadilan

umum, peradilan agama maupun penyelasain perkara tata usaha Negara.

Oleh karena itu, biaya kepanitraan dan biaya proses penyelesaian perkara

peradata di bebankan kepada pihak atau para pihak yang berperkara.

Mahkamah Agung Republik Indonesia berwewenang menetapkan dan

membebankan biaya proses penyelasain perkara perdata. Sedangkan biaya

kepanitraan merupakan PNBP yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan ( peraturan pelaksanaanya telah diatur

melalui peraturan pemerintah No. 53 tahun 2008 tentang jenis dan Tarif

Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Mahkamah

Page 24: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2012

15

Agung dan peradilan yang berada dibawahnya )

02. Pemungutan baiaya perkara yang dilakukan . Mahkamah Agung Republik

Indonesia kepihak atau para pihak yang berperkara adalah atas nama

Negara dan fasilitas yang diberikan Negara. Hal ini mengacu pada lingkup

pengertian sebagaimna disebut dalam pasal 2 Undang –Undang Nomor 7

Tahun 2013 tentang Keuangan Negara yang mencakup

1. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka

penyelasaian tugas pemrintah dan/atau kepentingan umum

2. Kekayahaan pihak lain yang peroleh dengan menggunakan fasilitas yang

diberikan pemerintah.

03. Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi

yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan

akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan

kepadanya (PSAP 01 Paragraf 09) Karena ,tu, salah satu prinsip dalam

akuntansi dan pelaporan keuangan adalahvpengungkapan lengkap {full

disclosure).

04. Sebagai bentuk akuntabilitas publik Mahkamah Agung Republik

Indonesiadan Badan Peradilan yang berada dibawahnya, berdasarkan Surat

Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 09 Tahun 2008 tentang

Pelaporan Penerimaan dan Penggunaan Biaya Perkara Pada Pengadilan,

bahwa "Laporan penerimaan dan penggunaan biaya perkara pada

pengadilan dalam bentuk agregat dapat ditampilkan ke muka publik secara

berkala...".

Tujuan 05. Pengungkapan secara lengkap (full disclosure) atas dana pihak atau para

pihak yang berperkara/dipungut dan dikelola oleh Mahkamah Agung

Republik Indonesia dan Badan Peradilan Yang Berada Dibawahnya.sebagai

bentuk transparansi dan akuntabilitas lembaga

Definisi Dan

Klasifikasi

06. Memberikan pedoman untuk keseragaman penyajian keuangan perkara

dalam Laporan Keuangan Mahkamah Agung Republik Indohesia dari Badan

Peradilan Yang Berada Dibawahnya.

07. Merujuk pada Pasal 12.1 .ayat (4) H.I.R./Pasal l45 ayat (4) R.Bg. yang

menyebutkan bahwa yang dimaksudkan dengan biaya perkara adalah biaya

yang terlebih dahulu harus dibayar oleh penggugat ketika memasukkan

Page 25: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2012

16

gugatan perkara perdata. Lebih jauh Mahkamah Agung Republik Indonesia,

melalui Surat Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor

43/TUAD/AG/III/UM/XI/1992, menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan

biaya perkara menurut Pasal 121 H.I.R. dan Pasal 145 R.Bg. adalah:

1. Biaya kepaniteraan

2. Biaya proses.

08. Biaya kepaniteraan ( griffler kosten ) hak-hak kepaniteraan yang

merupakan pungutan sebagai pelayanan/jasa pengadilan yang disetor ke

kas negara, jenis dan tarifnya telah diatur dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 53 Tahun 2008, yang secara umum dikelompokkan dalam 5 jenis (PP

No. 53 Tahun 2008 Pasal 1) yaitu: 1 Hak Kepaniteraan Mahkamah Agung

Republik Indonesia

1. Hak Kepanitraan Mahkamah Agung Republik Indonesia

2. Hak Kepanitraan Peradilan Umum

3. Hak Kepanitraan Peradilan Agama

4. Hak Kepanitraan Peradilan Tata Usaha Negara

5. Hak Kepanitraan lainnya

09. Biaya proses penyelesaian perkara, selanjutnya disebut biaya proses, adalah

biaya yang dipergunakan untuk proses penyelesaian perkara perdata,

perkara tata usaha negara, dan hak uji materiil pada Mahkamah Agung

Republik Indonesiadan Badan Peradilan Yang berada Dibawahnya yang

dibebankan kepada pihak atau para pihak yang berperkara. Pada peradilan

tingkat pertama disebut sebagai Panjar Biaya Proses. Biaya proses pada

peradilan.

10. Biaya proses pada Peradilan tingkat banding dan kasasi, karena sifatnya

telah pasti, maka besarannya telah ditetapkan. sebagai berikut :

1 Kasasi Rp 500.000

2 Peninjauan Kembali Rp 2.500.000

3 Kasasi Perkara Perdata Niaga Rp 5.000.000

4 PK Perkara Perdata Niaga Rp 10.000.000

5 Kasasi Perkara Perselisihan Hubungan Perindustrian

(PHI) dengan nilai di atas 150 jt

Rp 500.000

6 PK PHI dengan nilai di atas 150 jt Rp 2.500.000

7 Permohonan Pengujian Peratuaran Perundang-

Undangan Dibawah Undang-Undang (Keberatan Hak

Uji Material)

Rp 1.000.000

8 Biaya proses pada pengadilan tingkat Banding Rp 150.000

Page 26: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2012

17

Kecualia pada PT TUN

9 Biaya Penyelesaian perkara dengan acara prodeo pada

tingkat pertama, Banding, dn Kasasi serta Perkara PHI

yang dinilai gugatannya dibawah Rp. 150 jt

Rp 250.000

11. Besaran panjar biaya proses pada pengadilan tingkat pertama diatur dan

ditetapkan oleh ketua pengadilan tingkat pertama.

12 . Disamping biaya perkara sebagaimana tersebut diatas Badan Peradilan Yang

Berada Dibawah Mahkamah Agung Republik Indonesiajuga mengelola

titipan pihak ketiga lainnya, yaitu:

1. Uang Panjar Biaya Eksekusi Putusan

Merupakan uang persediaan untuk membiayai pelaksanaan putusan

pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap (incracht van

gewijsde). Apabila pihak yang "kalah" tidak mau melaksanakan

putusan pengadilan secara sukarela, maka pihak yang menang dapat

meminta bantuan pengadilan untuk mengeksekusi putusan yang sudah

berkekuatan hukum tetap. Biaya dibebankan kepada pemohon eksekusi.

2. Uang Konsinyasi

Adalah uang yang dititipkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri oleh

pihak/orang yang mempunyai kewajiban untuk membayar (debitur),

karena pihak/orang yang berhak menerima pembayaran (kreditur) tidak

mau menerima.

3. Uang Titipan dari Kepaniteraan Pidana Yang terdiri dari:

a. Uang jaminan penangguhan penahanan

b. Uang yang menjadi barang bukti dalam suatu pekara pidana

12. Biaya perkara merupakan bagian dari keuangan negara oleh karenanya setiap

entitas. akuntansi yang mengelola biaya perkara. berkewajiban

mengungkapkannya dalam laporan Keuangan

13. Dalam laporan keuangan, pengungkapan biaya perkara disajikan dalam

CaLK. Pad a Laporan Keuangan DIPA Teknis disajikan dalam CaLK pada

Pengungkapan Penting Lainnya.

16 Untuk keperluan,transparansi berkala, informasi yang perlu ditampilkan

terkait dengan pengungkapan biaya Perkara adalah sebagai berikut:

1. Sisa awal periode pelaporan

2. Jumlah uang masuk selama periode pelaporan

3. Jumlah uang terpakai selama periode pelaporan

Page 27: BAGIAN ANGGARAN 005 - ptun-jakarta.go.id · I. Laporan Realisasi Anggaran 1 3 II. Neraca 2 4 III. Catatan atas Laporan Keuangan 5 5 A. Penjelasan Umum 5 A.1. Dasar Hukum 5 X A.2

Laporan Keuangan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Tahun 2012

18

4. Jumlah uang dikembalikan pada pihak selama periode pelaporan

5. Sisa akhir periode pelaporan.