aspek hukum pelaksanaan anggaran - kuliah 5

22
ASPEK HUKUM PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APBN)

Upload: oryza-ocha

Post on 25-Jun-2015

167 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

Page 1: Aspek Hukum Pelaksanaan Anggaran - Kuliah 5

ASPEK HUKUM

PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN

DAN BELANJA NEGARA (APBN)

Page 2: Aspek Hukum Pelaksanaan Anggaran - Kuliah 5

LANDASAN HUKUMLANDASAN HUKUM Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

tentang Keuangan Negaratentang Keuangan Negara Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004

tentang Perbendaharaan Negaratentang Perbendaharaan Negara Undang-Undang tentang Anggaran Undang-Undang tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja NegaraPendapatan dan Belanja Negara Perundang-undangan Perpajakan dan PNBPPerundang-undangan Perpajakan dan PNBP Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002

stdd Keputusan Presiden Nomor 72 tahun stdd Keputusan Presiden Nomor 72 tahun 2004 tentang Pedoman Pelaksanaan APBN2004 tentang Pedoman Pelaksanaan APBN

Page 3: Aspek Hukum Pelaksanaan Anggaran - Kuliah 5

TAHUN ANGGARANTAHUN ANGGARAN

• Tahun Anggaran meliputi masa satu tahun mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.

• APBN dalam satu tahun anggaran meliputi :– Hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah nilai

kekayaan bersih;– Kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai

pengurangnnilai kekayaan bersih;– Penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau

pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.

• Semua penerimaan dan pengeluaran negara dilakukan melalui Rekening Kas Umum Negara Treasury Single Account (TSA)

Page 4: Aspek Hukum Pelaksanaan Anggaran - Kuliah 5

Dokumen Pelaksanaan AnggaranDokumen Pelaksanaan Anggaran Setelah APBN ditetapkan, Menteri Keuangan memberitahukan kepada

semua menteri/pimpinan lembaga agar menyampaikan dokumen pelaksanaan anggaran untuk masing-masing kementrian negara/lembaga.

Menteri/pimpinan lembaga menyusun dokumen pelaksanaan anggaran untuk kementrian negara/lembaga yang dipimpinnya berdasarkan alokasi anggaran yang ditetapkan oleh Presiden (Keppres Rincian APBN).

Pada dokumen pelaksanaan anggaran dilampirkan rencana kerja dan anggaran Badan Layanan Umum dalam lingkungan kementrian negara yang bersangkutan.

Dokumen pelaksanaan anggaran yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan disampaikan kepada menteri/pimpinan lembaga, kuasa bendahara umum negara, dan Badan Pemeriksa Keuangan.

Catatan : Dokumen pelaksanaan anggaran = Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Page 5: Aspek Hukum Pelaksanaan Anggaran - Kuliah 5

Prinsip Pelaksanaan Anggaran Pendapatan

Setiap kementrian negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah yang mempunyai sumber pendapatan wajib mengintentifkan perolehan pendapatan yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya.

Penerimaan harus disetor seluruhnya ke Kas Negara/Daerah pada waktunya yang selanjutnya diatur dalam peraturan pemerintah.

Penerimaan kementrian negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah tidak boleh digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran.

Penerimaan berupa komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau pengadaan barang/jasa oleh negara/daerah adalah hak negara/daerah

Page 6: Aspek Hukum Pelaksanaan Anggaran - Kuliah 5

Penerimaan PajakPenerimaan Pajak Departemen/lembaga menetapkan kebijakan untuk mengintensifkan

pelaksanaan pungutan yang telah ditetapkan dengan undang-undang dan peraturan pemerintah.

Departemen/lembaga tidak diperkenankan mengadakan pungutan yang tidak tercantum dalam undang-undang dan peraturan pemerintah.

Dalam rangka meningkatkan pendapatan negara, departemen/lembaga pemerintah, pemerintah daerah, kantor/satuan kerja, BUMN/BUMD, menyampaikan bahan-bahan untuk keperluan perpajakan kepada Menteri Keuangan untuk perhatian Direktur Jenderal Pajak.

Setiap instansi pemerintah, pemerintah daerah, BUMN/BUMD, bendahara dan badan-badan lain yang melakukan pembayaran atas beban APBN/APBD/Anggaran BUMN/BUMD ditetapkan sebagai wajib pungut pajak.

Setiap bendahara, instansi pemerintah, pemerintah daerah, BUMN/D dan badan lainnya wajib menyetorkan seluruh penerimaan pajak yang dipungutnya dalam waktu sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 7: Aspek Hukum Pelaksanaan Anggaran - Kuliah 5

Penerimaan Negara Bukan Pajak ( PNBP )

• Menteri/pimpinan lembaga berkewajiban mengoptimalkan penerimaan negara bukan pajak meliputi sumber daya alam, bagian pemerintah atas laba BUMN dan PNBP lainnya.

• Atas pemanfaatan barang milik negara oleh pihak ketiga wajib dipungut sewa.

• Penghuni rumah negara dikenakan pembayaran sewa

Page 8: Aspek Hukum Pelaksanaan Anggaran - Kuliah 5

SISTEM PENERIMAAN

• Azas Bruto• Basis kas• Disetor ke Rekening

Kas Umum selambat-lambatnya pada hari berikutnya

Page 9: Aspek Hukum Pelaksanaan Anggaran - Kuliah 5

PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA

PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA

• Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran melaksanakan kegiatan sebagaimana tersebut dalam dokumen anggaran yang telah disahkan (DIPA)

• Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, PA/KPA berwenang mengadakan ikatan/perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran yang telah ditetapkan.

Page 10: Aspek Hukum Pelaksanaan Anggaran - Kuliah 5

Pendelegasian Kewenangan dalam Pendelegasian Kewenangan dalam Pelaksanaan AnggaranPelaksanaan Anggaran

PRESIDEN(SELAKU CEO)

MENTERI TEKNIS(SELAKU COO)

MENTERI KEUANGAN(SELAKU CFO)

KEPALA KANTOR(SELAKU KUASA COO)

KEPALA KPPN(SELAKU KUASA CFO)

Pendelegasian kewenangan pelaksanaan program

Pendelegasian kewenangan perbendaharaan

Page 11: Aspek Hukum Pelaksanaan Anggaran - Kuliah 5

Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Anggaran Belanja

• Pelaksanaan ABN didasarkan atas prinsip-prinsip:– Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan

kebutuhan teknis yang disyaratkan– Efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan

rencan, program/kegiatan, serta fungsi setiap departemen/lembaga/ pemerintah daerah

– Mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri.

• Belanja atas beban ABN dilakukan berdasarkan atas hak dan bukti-bukti yang sah untuk memperoleh pembayaran

• Tata cara pengeluaran dan pembayaran dalam pelaksanaan ABN diatur lebih lanjut oleh Menteri Keuangan.

Page 12: Aspek Hukum Pelaksanaan Anggaran - Kuliah 5

PEMBATASAN DALAM ABNPEMBATASAN DALAM ABN Jumlah dana yang dimuat dalam ABN merupakan batas Jumlah dana yang dimuat dalam ABN merupakan batas

tertinggi untuk tiap-tiap pengeluarantertinggi untuk tiap-tiap pengeluaran Pimpinan dan atau pejabat departemen/lembaha/pemerintah Pimpinan dan atau pejabat departemen/lembaha/pemerintah

daerah tidak diperkenankan melakukan tindakan yang daerah tidak diperkenankan melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja negara, jika dana untuk membiayai tindakan tersebut tidak negara, jika dana untuk membiayai tindakan tersebut tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam ABNtersedia atau tidak cukup tersedia dalam ABN

Pimpinan dan atau pejabat departemen/lembaga/pemerintah Pimpinan dan atau pejabat departemen/lembaga/pemerintah daerah tidak diperkenankan melakukan pengeluaran atas daerah tidak diperkenankan melakukan pengeluaran atas beban anggaran belanja negara untuk tujuan lain dari yang beban anggaran belanja negara untuk tujuan lain dari yang ditetapkan dalam ABNditetapkan dalam ABN

Dalam penyediaan ABN diutamakan untuk penyediaan Dalam penyediaan ABN diutamakan untuk penyediaan belanja operasional dan pemeliharaan atas barang milik belanja operasional dan pemeliharaan atas barang milik negara.negara.

Page 13: Aspek Hukum Pelaksanaan Anggaran - Kuliah 5

PELAKSANAAN ANGGARAN

APBNPERPRES RINCIAN APBN

DIPA

KOMITMEN

PENYEDIA BARANG/JASA

VERIFIKASI

PEMBAYARAN

PESANAN

BARANG/JASA

Page 14: Aspek Hukum Pelaksanaan Anggaran - Kuliah 5

Pengurusan Komtabel(Comptabel Beheer)

Pengurusan Administratif (Administratief Beheer)

PENGUJIAN & PEMBEBANAN

PERINTAH PEMBAYARAN

PENGUJIANPENCAIRAN

DANA

Menteri TeknisPengguna Anggaran/Barang

Menteri KeuanganSelaku BUN

KEWENANGAN PELAKSANAANPEMBAYARAN/BELANJA

PEMBUATAN KOMITMEN

Page 15: Aspek Hukum Pelaksanaan Anggaran - Kuliah 5

STRUKTUR ORGANISASIPENGELOLA KEUANGAN NEGARA

(IDEAL MENURUT UU)

STRUKTUR ORGANISASIPENGELOLA KEUANGAN NEGARA

(IDEAL MENURUT UU)

SATKERKUASA PENGGUNA

ANGGARAN

BENDAHARAPEMBUATKOMITMEN

PEGUJITAGIHAN

PENERBITSPM

MENTERIPENGGUNAANGGARAN

UNITAKUTANSIINSTANSI

Page 16: Aspek Hukum Pelaksanaan Anggaran - Kuliah 5

Kewenangan Pengujian Tagihan• PA/KPA berhak untuk menguji, membebankan pada mata anggaran

yang telah disediakan, dan memerintahkan pembayaran tagihan-tagihan atas beban APBN/APBD.

• Untuk melaksanakan pengujian tersebut PA/KPA berwenang:– Menguji kebenaran material surat-surat bukti mengenai hak pihak penagih

– Meneliti kebenaran dokumen yang menjadi persyaratan atau kelengkapan sehubungan dengan ikatan/perjanjian pengadaan barang/jasa

– Meneliti tersedianya dana yang bersangkutan

– Membebankan pengeluaran sesuai dengan mata anggaran pengeluaran ybs.

– Memerintahkan pembayaran atas beban APBN/APBD

• Pejabat yang menandatangani dan/atau mengesahkan dokumen yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran atas beban APBN/APBD bertanggung jawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti dimaksud.

Catatan: Perintah pembayaran dalam bentuk dokumen Surat Perintah Pembayaran (SPM)

Page 17: Aspek Hukum Pelaksanaan Anggaran - Kuliah 5

PENGUJIAN DALAM PELAKSANAAN PENGUJIAN DALAM PELAKSANAAN PENGELUARAN NEGARAPENGELUARAN NEGARA

PENGUJ IANPENGUJ IAN

MenteriMenteri TeknisTeknisSelakuSelaku PenggunaPengguna AnggaranAnggaran

PEMBUATAN PEMBUATAN KOMITMENKOMITMEN

TahapanTahapan AdministratifAdministratif

Pengujian :• Wetmatigheid• Rechtmatigheid• Doelmatigheid

SPMSPM

PENGUJ IANPENGUJ IAN

MenteriMenteri KeuanganKeuanganSelakuSelaku BUNBUN

TahapanTahapan KomtabelKomtabel

Pengujian :• Substansial :

•Wetmatigheid•Rechtmatigheid

• Formal

CHEQUECHEQUE

?

Page 18: Aspek Hukum Pelaksanaan Anggaran - Kuliah 5

PEMBAYARAN TAGIHANPEMBAYARAN TAGIHAN

Pembayaran tagihan yang menjadi beban APBN Pembayaran tagihan yang menjadi beban APBN dilakukan oleh Bendahara Umum Negara/Kuasa dilakukan oleh Bendahara Umum Negara/Kuasa Bendahara Umum NegaraBendahara Umum Negara

Dalam rangka pembayaran tersebut BUN/Kuasa BUN Dalam rangka pembayaran tersebut BUN/Kuasa BUN berkewajiban :berkewajiban : Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang

diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran;Anggaran;

Menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APBN Menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APBN yang tercantum dalam perintah pembayaran (SPM);yang tercantum dalam perintah pembayaran (SPM);

Menguji ketersediaan dana yang bersangkutan;Menguji ketersediaan dana yang bersangkutan; Memerintahkan pencairan dana sebagai dasar Memerintahkan pencairan dana sebagai dasar

pengeluaran negara;pengeluaran negara; Menolak pencairan dana, apabila perintah pembayaran Menolak pencairan dana, apabila perintah pembayaran

yang diterbitkan oleh PA/KPA tidak memenuhi persyaratanyang diterbitkan oleh PA/KPA tidak memenuhi persyaratan

CatatanCatatan : : Perintah pencairan dalam bentuk dokumen Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)Perintah pencairan dalam bentuk dokumen Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

Page 19: Aspek Hukum Pelaksanaan Anggaran - Kuliah 5

Pembayaran oleh Bendahara Pengeluaran

Pembayaran atas beban APBN/APBD tidak boleh dilakukan sebelum barang dan/atau jasa diterima.

Untuk kelancaran pelaksanaan tugas kementrian negara/lembaga/ satuan kerja perangkat daerah kepada PA/KPA dapat diberikan uang persediaan yang dikelola oleh Bendahara Pengeluaran.

Bendahara pengeluaran melaksanakan pembayaran dari uang persediaan setelah :

Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh PA/KPA

Menguji kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum dalam perintah pembayaran (SPM)

Menguji ketersediaan dana yang bersangkutan

Page 20: Aspek Hukum Pelaksanaan Anggaran - Kuliah 5

Wewenang dan Tanggung Jawab Wewenang dan Tanggung Jawab Bendahara PengeluaranBendahara Pengeluaran

Bendahara Pengeluaran wajib Bendahara Pengeluaran wajib menolak perintah bayar dari menolak perintah bayar dari PA/KPA apabila persyaratan PA/KPA apabila persyaratan

tidak dipenuhitidak dipenuhi Bendahara pengeluaran Bendahara pengeluaran bertanggung jawab secara bertanggung jawab secara

pribadi atas pembayaran yang pribadi atas pembayaran yang dilaksanakannyadilaksanakannya

Page 21: Aspek Hukum Pelaksanaan Anggaran - Kuliah 5

Benar

UJI DAN PERIKS

A

PEMBEBANANPEMBEBANAN

Proses SAI

Proses SAI

SPM GU

BUKTI

SP2D

LAPORANKEUANGAN

Draft SPM - GU

PENERBIT SPMBENDAHARA

PENGELUARANUNIT AKUNTASI

SATKERPENGUJI TAGIHANPEMBUAT KOMITMEN

SK SPK

KONTRAK

Daftar Lembur DAFTAR GAJI BA PK BA PB BA SERAH TERIMA

BUKTI DAN TAGIHAN

Salah

BayarBayar

Draft SPM - LS

SPM

KPPN

Transfer UP/GU

Transfer UP/GU

BAGAN ALIR PROSES PEMBAYARAN PADA SATUAN KERJA

SPM LS

Transfer pihak IIITransfer pihak III

BUKTI

Page 22: Aspek Hukum Pelaksanaan Anggaran - Kuliah 5

TERIMA KASIH