badan pusat statistik fileperkembangan gini ratio tahun 2010 ... angka ini menurun jika dibandingkan...
TRANSCRIPT
Berita Resmi Statistik No.79/08/Th. XIX, 19 Agustus 2016 1
No.79/08/Th. XIX, 19 Agustus 2016
TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA
MARET 2016 MULAI MENURUN
GINI RATIO PADA MARET 2016 SEBESAR 0,397
1. Perkembangan Gini Ratio Tahun 2010–Maret 2016
Pada Maret 2016, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh Gini Ratio adalah
sebesar 0,397. Angka ini menurun jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2015 yang sebesar 0,408 dan
Gini Ratio September 2015 yang sebesar 0,402.
Gini Ratio di daerah perkotaan pada Maret 2016 sebesar 0,410, turun sebesar 0,018 poin dibanding Gini
Ratio Maret 2015 yang sebesar 0,428 dan turun 0,009 poin dibanding Gini Ratio September 2015 yang
sebesar 0,419. Sementara Gini Ratio di daerah perdesaan pada Maret 2016 sebesar 0,327 menurun 0,007
poin dibanding Gini Ratio Maret 2015 yang sebesar 0,334 dan menurun 0,002 poin dibanding Gini Ratio
September 2015 yang sebesar 0,329.
Selama periode Maret 2015–Maret 2016, distribusi pengeluaran dari kelompok penduduk 40 persen
terbawah masih dalam kategori ketimpangan rendah namun distribusinya semakin menurun, yaitu dari
17,10 pada Maret 2015 dan 17,45 persen pada September 2015 menjadi 17,02 persen pada Maret 2016.
Distribusi pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah di daerah perkotaan pada Maret 2016 tercatat
sebesar 15,91 persen meningkat dibanding Maret 2015 yang sebesar 15,83 persen. Namun, menurun jika
dibandingkan dengan September 2015 yang sebesar 16,39 persen. Sementara di daerah perdesaan
distribusi pengeluaran dari kelompok penduduk 40 persen terbawah pada Maret 2016 adalah sebesar 20,40
persen menurun dibanding Maret 2015 (20,42 persen) dan September 2015 (20,85 persen).
BADAN PUSAT STATISTIK
Berita Resmi Statistik No.79/08/Th. XIX, 19 Agustus 2016 2
Tahun Perkotaan
Perdesaan
Perkotaan+ Perdesaan
(1) (2) (3) (4)
2010 0,382 0,315 0,378
Maret 2011 0,422 0,340 0,410
Sept 2011 0,396 0,329 0,388
Maret 2012 0,425 0,330 0,410
Sept 2012 0,425 0,327 0,413
Maret 2013 0,431 0,320 0,413
Sept 2013 0,424 0,324 0,406
Maret 2014 0,428 0,319 0,406
Sept 2014 0,433 0,336 0,414
Maret 2015 0,428 0,334 0,408
Sept 2015 0,419 0,329 0,402
Maret 2016 0,410 0,327 0,397
−
0,382
0,422
0,396
0,425 0,425 0,431 0,424 0,428
0,433 0,428
0,419
0,410
0,315
0,340
0,329 0,330 0,327 0,320 0,324
0,319
0,336 0,334
0,329 0,327
0,378
0,410
0,388
0,410 0,413 0,413 0,406 0,406
0,414 0,408
0,402 0,397
0,300
0,320
0,340
0,360
0,380
0,400
0,420
0,440
2010 Maret2011
Sept2011
Maret2012
Sept2012
Maret2013
Sept2013
Maret2014
Sept2014
Maret2015
Sept2015
Maret2016
Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan
Berita Resmi Statistik No.79/08/Th. XIX, 19 Agustus 2016 3
2. Perkembangan Distribusi Pengeluaran Maret 2015–Maret 2016
Daerah/Tahun Penduduk 40
persen Terbawah
Penduduk 40
persen Menengah
Penduduk 20
persen Atas
Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
Perkotaan
Maret 2015 15,83 34,60 49,57 100
September 2015 16,39 34,57 49,04 100
Maret 2016 15,91 36,74 47,35 100
Perdesaan
Maret 2015 20,42 37,53 42,05 100
September 2015 20,85 37,14 42,01 100
Maret 2016 20,40 38,50 41,10 100
Perkotaan+Perdesaan
Maret 2015 17,10 34,65 48,25 100
September 2015 17,45 34,70 47,84 100
Maret 2016 17,02 36,09 46,89 100
Berita Resmi Statistik No.79/08/Th. XIX, 19 Agustus 2016 4
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perbaikan Tingkat Ketimpangan
–
–
–
15,83
20,42
17,10 16,39
20,85
17,45 15,91
20,40
17,02
0
5
10
15
20
25
Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan
Maret 2015 September 2015 Maret 2016
Berita Resmi Statistik No.79/08/Th. XIX, 19 Agustus 2016 5
PROVINSI
Maret 2015 September 2015 Maret 2016
Perkotaan Perdesaan Perkotaan
+ Perdesaan
Perkotaan Perdesaan Perkotaan
+ Perdesaan
Perkotaan Perdesaan Perkotaan
+ Perdesaan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
11 Aceh 0,367 0,292 0,334 0,368 0,293 0,339 0,343 0,288 0,333
12 Sumatera Utara 0,360 0,296 0,336 0,332 0,285 0,326 0,334 0,282 0,319
13 Sumatera Barat 0,358 0,304 0,342 0,325 0,280 0,319 0,353 0,288 0,331
14 Riau 0,392 0,328 0,364 0,385 0,330 0,366 0,369 0,309 0,347
15 Jambi 0,381 0,339 0,361 0,354 0,319 0,344 0,377 0,313 0,349
16 Sumatera Selatan 0,390 0,314 0,360 0,354 0,286 0,334 0,373 0,293 0,348
17 Bengkulu 0,405 0,345 0,376 0,398 0,338 0,371 0,385 0,302 0,357
18 Lampung 0,403 0,345 0,376 0,399 0,313 0,352 0,393 0,330 0,364
19 Bangka Belitung 0,291 0,263 0,283 0,284 0,259 0,275 0,289 0,240 0,275
21 Kepulauan Riau 0,361 0,293 0,364 0,333 0,283 0,339 0,351 0,284 0,354
31 DKI Jakarta 0,431 – 0,431 0,421 – 0,421 0,411 – 0,411
32 Jawa Barat 0,433 0,316 0,415 0,446 0,310 0,426 0,423 0,317 0,413
33 Jawa Tengah 0,420 0,326 0,382 0,402 0,344 0,382 0,381 0,323 0,366
34 DI Yogyakarta 0,443 0,334 0,433 0,428 0,332 0,420 0,423 0,334 0,420
35 JawaTimur 0,442 0,344 0,415 0,428 0,327 0,403 0,423 0,333 0,402
36 Banten 0,411 0,269 0,401 0,390 0,261 0,386 0,402 0,264 0,394
51 Bali 0,382 0,332 0,377 0,406 0,350 0,399 0,369 0,329 0,366
52 Nusa Tenggara Barat 0,399 0,333 0,368 0,376 0,342 0,360 0,391 0,317 0,359
53 Nusa Tenggara Timur 0,332 0,288 0,339 0,301 0,303 0,348 0,330 0,281 0,336
61 Kalimantan Barat 0,354 0,301 0,334 0,361 0,286 0,330 0,373 0,296 0,341
62 Kalimantan Tengah 0,366 0,293 0,326 0,340 0,268 0,300 0,359 0,296 0,330
63 Kalimantan Selatan 0,377 0,299 0,353 0,374 0,282 0,334 0,346 0,297 0,332
64 Kalimantan Timur 0,313 0,293 0,316 0,319 0,273 0,315 0,314 0,288 0,315
65 Kalimantan Utara 0,298 0,270 0,294 0,322 0,282 0,314 0,304 0,268 0,300
71 Sulawesi Utara 0,386 0,324 0,368 0,356 0,345 0,366 0,386 0,355 0,386
72 Sulawesi Tengah 0,425 0,329 0,374 0,415 0,303 0,370 0,387 0,320 0,362
73 Sulawesi Selatan 0,421 0,380 0,424 0,386 0,346 0,404 0,422 0,367 0,426
74 Sulawesi Tenggara 0,414 0,369 0,399 0,411 0,355 0,381 0,407 0,367 0,402
75 Gorontalo 0,423 0,369 0,420 0,391 0,366 0,401 0,414 0,392 0,419
76 Sulawesi Barat 0,395 0,348 0,363 0,383 0,339 0,362 0,393 0,347 0,364
81 Maluku 0,312 0,323 0,340 0,328 0,307 0,338 0,327 0,313 0,348
82 Maluku Utara 0,282 0,263 0,280 0,315 0,256 0,286 0,295 0,249 0,286
91 Papua Barat 0,343 0,476 0,440 0,349 0,461 0,428 0,326 0,376 0,373
94 Papua 0,339 0,380 0,421 0,347 0,387 0,392 0,312 0,383 0,390
INDONESIA 0,428 0,334 0,408 0,419 0,329 0,402 0,410 0,327 0,397
Informasi lebih lanjut hubungi:
Ir. Thoman Pardosi, SE, M.Si. Direktur Statistik Ketahanan Sosial
Telepon: 3507050, 3810291-4, Pesawat 4300
E-mail: [email protected]