badan kepegawaian daerah kota makassar tahun … · pada tahun 2016. rencana kerja ini disusun...
TRANSCRIPT
i
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016
KATA PENGANTAR
Dalam rangka menunjang kelancaran penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat sebagaimana diamanatkan
dalam Undang-Undang No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa daerah perlu menyusun
dokumen perencanaan sebagai pedoman arah dalam melaksanakan proses
pembangunan.
Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016
disusun sebagai tolak ukur pelaksanaan dan keberhasilan program dan kegiatan
pada tahun 2016. Rencana kerja ini disusun berpedoman dengan Rencana Kerja
Pemerintah Kota Makassar dan kebijaksanaan Pemerintah Kota Makassar yang
telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Makassar Tahun 2014-2019 dan Rencana Strategis (RENSTRA)
Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2014-2019.
Program-program tersebut akan diimplementasikan dalam kegiatan -
kegiatan indikatif yang tercantum dalam rencana kerja tahun 2016 yang akan
dibiayai dengan Sumber Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota
Makassar Tahun Anggaran 2015, dimana seluruh program dan kegiatan akan
dilaksanakan seoptimal mungkin guna mewujudkan Visi Kota Makassar Tahun
2016, yakni ” Mewujudkan Kota Dunia Yang Nyaman Untuk Semua”
Demikian Rencana Kerja ini kami susun sebagai informasi dan acuan
pelaksanaan Program dan Kegiatan Badan Kepegawaian Daerah pada tahun
2015, yang tidak terpisahkan dari kelanjutan dan kesinambungan Program dan
Kegiatan sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis.
ii
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016
Badan Kepegawaian Daerah Tahun 2014-2019 dan RPJMD Kota Makassar
Tahun 2014-2019, serta kegiatan yang ditetapkan dalam buku RENJA ini dapat
terwujud sesuai dengan harapan bersama. Amien.
Makassar, Desember 2015
KEPALA BADAN,
H. B. AMIRUDDIN, SE, MM Pangkat : Pembina Utama Muda
Nip : 19590809 198903 1 006
iii
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI......................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................. 2
1.1 Latar Belakang ................................................................... 2
1.2 Landasan Hukum ............................................................... 5
1.3 Maksud dan Tujuan ........................................................... 8
1.4 Sistimatika Penulisan ......................................................... 9
BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SEBELUMNYA 10
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Badan Kepegawaian Daerah
Kota Makassar Tahun 2014 dan Capaian Renstra SKPD ....... 10
2.2 Analisa Kinerja Pelayanan SKPD .......................................... 17
2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD..... 19
2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD ............................ 22
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat ......... 23
BAB III. TUJUAN SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN .................. 24
3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional ................................ 24
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja BKD Kota Makassar..................... 25
3.3 Program dan Kegiatan ....................................................... 27
BAB IV. PENUTUP ............................................................................ 33
LAMPIRAN
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar
adalah penjabaran dari Rencana Strategis Badan Kepegawaian
Daerah Kota Makassar dalam kurun waktu 5 (lima) tahun 2004 –
2019. Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah
diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah, dimana Pemerintahan Daerah yang mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan, diarahkan untuk mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan, pelayanan,
pemberdayaan dan peran serta masyarakat serta peningkatan daya
saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan,
keadilan, keistimewaan dan ciri khas suatu daerah dalam sistem
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Untuk mewujudkan Pemerintahan yang baik, dilaksanakan
melalui pengawasan aparatur, penataan kelembagaan dan
ketatalaksanaan, peningkatan kualitas pelayanan serta peningkatan
kapasitas sumberdaya manusia.
Proses penyusunan Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah
sesuai ketentuan Undang-undang mengemukakan bahwa Rencana
Kerja (Renja) SKPD merupakan penjabaran dari Rencana Strategis
(Renstra) 2014-2019 SKPD dan akan dilaksanakan untuk jangka
waktu 1 (satu) tahun yang memuat tentang kebijakan, program dan
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 3
kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan lansung oleh
Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi masyarakat. Mengacu pada Undang-undang Nomor 8
Tahun 2005 dimana fungsi Renja SKPD menerjemahkan dan
mengoperasionalkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) ke
dalam program dan kegiatan SKPD sedemikian rupa sehingga
berkontribusi pada pencapaian tujuan dan program SKPD secara
keseluruhan dan tujuan strategis jangka menengah yang tercantum
dalam Renstra SKPD serta sebagai proses penyusunan RAPBD .
Perencanaan dan penganggaran adalah kegiatan yang harus
menunjang satu sama lain untuk mencapai tujuan dan sasaran
organisasi. Prinsip utama dalam kegiatan perencanaan dan
penganggaran adalah menyusundan menganggarkan prioritas
kegiatan yang disepakati dengan tidak melebihi kapasitas dan
kemampuankeuangan daerah.
Dalam konteks pembangunan, dipahami bahwa perencanaan
pembangunan terdiri dari 4 ( empat ) tahapan yakni :
1) Penyusunan rencana ;
2) Penetapan rencana;
3) Pengendalian dan pelaksanaan rencana ;
4) Evaluasi pelaksanaan rencana.
Dokumen Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota
Makassar disusun untuk periode 1 (satu) tahun yang merupakan
penjabaran dari Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Kota
Makassar Tahun 2014–2019.
Dokumen Rencana Kerja SKPD pada dasarnya merupakan
suatu proses pemikiran strategis untuk mensikapi isu-isu yang
berkembang dan mengimplementasikan dalam program dan kegiatan
SKPD. Kualitas dokumen Rencana Kerja sangat ditentukan oleh
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 4
kualitas program dan kegiatan yang akan dilaksanakan, sehingga
penyusunan Rencana Kerja SKPD sangat ditentukan kemampuan
SKPD dalam mengidentifikasi, menyusun, mengorganisasikan,
mengimplementasikan, mengendalikan dan mengevaluasi capaian
program dan kegiatan sesuai tugas dan fungsi SKPD.
Rencana Kerja Badan Kepegawaian diharapkan menjadi
referensi dalam rangka penyusunan RAPBD Tahun 2016, khususnya
berkaitan dengan dimensi–dimensi pembinaan pegawai dan dimensi
administratif kepegawaian.
Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi maka
dibidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang
besar sekali, diantaranya adalah diwujudkannya tata kepemerintahan
yang demokratis (democratic and good governance). Upaya
mewujudkan sistem pemerintahan yang demokratis, bersih dan
berwibawa selalu menjadi obsesi bagi rakyat dan pemerintahan di
zaman modern sekarang ini. Keberhasilan pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang telah dicapai,
diperlukan adanya perwujudan dan kemampuan serta kesungguhan
aparatur negara untuk menjadi insan yang berkualitas, profesional dan
bertanggung jawab dalam menangani berbagai permasalahan
sehingga keberhasilan yang telah dicapai dapat terus dipelihara dan
ditingkatkan serta diarahkan pada peningkatan Sumberdaya Manusia.
Peningkatan SDM dan profesionalisme pada Aparatur Negara terus
ditingkatkan guna mewujudkan Aparatur Negara yang dapat
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur,
adil dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan
dan pembangunan.
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 5
1.2 Landasan Hukum
Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah,
dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur SOTK, kewenangan
SKPD Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar, serta pedoman yang
dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran
SKPD Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar antara lain :
1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik
Indoensia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5494);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587);
6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5601);
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 6
7. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1971 tentang Perubahan
Batas-batas Daerah Kotamadya Makassar dan Kabupaten-
Kabupaten Gowa, Maros, dan Pangkajene dan Kepulauan Dalam
Lingkungan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1971 Nomor 65, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2970);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 tentang Perubahan
Nama Kota Ujung Pandang Menjadi Kota Makassar Dalam Wilayah
Propinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 193);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008
Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4817);
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 7
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun
2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah dan kemudian diubah kembali dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja
Pembangunan Daerah Tahun 2015;
16. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Makassar
Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Makassar Nomor 13
Tahun 2006);
17. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Urusan
Pemerintah Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Makassar
(Lembaran Daerah Kota Makassar Tahun 2009 Nomor 2);
18. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan
Susunan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota
Makassar Nomor 3 Tahun 2009) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 7 Tahun 2013
tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Daerah Nomor 3
Tahun 2009 tentang Pembentukkan dan Susunan Organisasi
Perangkat Daerah Kota Makassar (Lembaran Daerah Tahun 2013
Nomor 7);
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 8
19. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kota Makassar (Lembaran
Daerah Tahun 2013 Nomor 7);
20. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Makassar
Tahun 2014-2019 (Lembaran Daerah Kota Makassar Tahun 2014
Nomor 5).
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud Penyusunan Rencana Kerja (Renja) adalah sebagai acuan
dalam melaksanakan program dan kegiatan Tahun Anggaran 2016
dan Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa dokumen tersebut
sebagai bahan penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA),
Prioritas dan Pagu Anggaran Sementara (PPAS) dan Rencana Kerja
Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) Badan
Kepegawaian Daerah Kota Makassar
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 9
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum
penyusunan Renja SKPD agar substansi pada bab-bab
berikut dapat dipahami dengan baik. Bab ini memuat
Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan
serta Sistematika Penulisan.
BAB II : EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2014
Pada Bab ini memuat kajian (review) Evaluasi
pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan capaian Renstra
SKPD, Analisis kinerja pelayanan SKPD, Isu-isu penting
penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD, Review
terhadap rancangan awal RKPD dan Penelaahan usul
Program dan Kegiatan Masyarakat.
BAB III : TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Bab ini menjelaskan Telaahan terhadap kebijakan
nasional, Tujuan dan Sasaran Renja SKPD dan Program
dan Kegiatan
BAB IV : PENUTUP
Pada Bab ini berisikan uraian Penutup, berupa : Catatan
penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam
rangka pelaksanaan maupun seandainya ketersediaan
anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan, Kaidah-
kaidah pelaksanaan dan Rencana tindak lanjut.
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 10
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD BADAN KEPEGAWAIAN
DAERAH KOTA MAKASSAR TAHUN 2014
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Badan Kepegawaian Daerah
Kota Makassar Tahun 2014 dan Capaian Renstra SKPD
2.1.1 Evaluasi pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2014 (masa transisi)
Program kerja dan kegiatan Badan Kepegawaian
Daerah Kota Makassar pada Tahun 2014 yang pelaksanaannya
merupakan masa transisi sesuai kemampuan anggaran yang
dialokasikan Pemerintah Kota Makassar.
Tahun 2014 merupakan tahun peralihan
kepemerintahan (masa transisi) dari kemimpinan Walikota
DR.Ir. Ilham Arief Sirajuddin, MM kepada Walikota Ir. H. Moh.
Ramdhan Pomanto dan Wakil Walikota Drs.H.Supomo Guntur,
MM kepada Dr. Syamsu Rizal MI, S.Sos, M.Si terpilih untuk
periode masa Jabatan 2014-2019 memulai kepemimpinannya
pada bulan Mei 2015.
Pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2014
didasarkan pada Bab X RPJMD 2009-2014 tentang Pedoman
Transisi dan kaidah pelaksanaan, untuk menjaga
kesinambungan dan mengisi kekosongan RKPD setelah RPJMD
berakhir. Hal tersebut bertujuan untuk menyelesaikan masalah-
masalah pembangunan yang belum seluruhnya tertangani
sampai dengan akhir periode RPJMD 2009-2014 dan masalah-
masalah pembangunan yang akan dihadapi dalam tahun
pertama masa kemimpinan Walikota dan Wakil Walikota
terpilih. Selanjutnya RKPD masa transisi merupakan tahun
pertama RPJMD dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 11
RPJMD periode berikutnya yang dapat direvisi sesuai dengan
RPJMD yang baru.
Selama tahun 2014 (masa transisi), Badan
Kepegawaian Daerah Kota Makassar telah melaksanakan
8 (delapan) program dan 67 (enam puluh tujuh) kegiatan dan
3 (tiga) Program Utama, 36 (tiga puluh enam) kegiatan.
Seluruh program utama tidak mencapai target (<100%).
Realisasi capaian target kinerja 3 (tiga) program utama dan
penyebab tidak tercapainya adalah sebagai berikut :
1) Pembinaan dan Pengembangan Aparatur capaian
kinerjanya sebesar 93,48% dari realisasi 28.04 %
dibandingkan target kinerja sebesar 30.00% hal ini
disebabkan Kegiatan Rekruitmen Jabatan Struktural tidak
terlaksana sampai akhir tahun 2014.
2) Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS hanya
mencapai 96% dari realisasi kinerja 0.96 % dari target
kinerja 1.00 %, hal ini disebabkan kegiatan Pelepasan
Pensiun tidak di laksanakan, masih dalam proses
pembenahan pertanggungjawaban pengadaan Pin Emas.
3) Program Optimilisasi Pemanfaatan Teknologi Infromasi
mencapai 95,2 % yaitu realisasi 1.94 % dari target kinerja
2.00 %, hal ini disebabkan kegiatan Pengelolaan Tata
Naskah Dinas yang ditargetkan sebesar 15.000 PNS,
terealisasi hanya 14.034 PNS.
Sedangkan 5 (lima) program penunjang/pendukung
hanya 2 (dua) program yang mencapai 100 %. Adapun 3 (tiga)
program yang tidak mencapai adalah sebagai berikut :
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 12
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran mencapai
target kinerja sebesar 98.26 % dari target kinerja 100 %,
adapun kegiatan yang signifikan berpengaruh adalah pada
kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan
Kendaraan Dinas Operasional mencapai target kinerja
sebesar 62.50 % hal ini disebabkan beberapa kendaraan
dinas operasional tidak melakukan perpanjangan
izin/pajak tahun berjalan.
2) Program Peningkatan Disiplin mencapai target kinerja
sebesar 98.95 % dari target kinerja 100 %, hal ini
disebabkan jumlah 95 Pegawai BKD yang ditargetkan
dan terealisasi hanya 75 Pegawai.
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
mencapai target kinerja sebesar 97.72 % dari target
kinerja sebesar 100 %, hal ini disebabkan kegiatan
Pendidikan dan Pelatihan Formal yang ditargetkan
5 Orang terealisasi hanya 2 orang.
Dari 3 (tiga) program utama Tahun 2014, dimana
program masih berlanjut ke periode RPJMD / Renstra 2014-
2019, dijadikan 4 (empat) program utama antara lain :
1. Program Pembinaan Pegawai Sesuai Kompetensi
2. Program Perencanaan dan Informasi Kepegawaian
3. Program Penilaian dan Pemberian Tunjangan Kinerja
4. Program Pemenuhan Hak Kepegawaian
Adanya perubahan Program utama pada Renstra 2014-
2019 hal tersebut disebabkan karena penyesuai RPJMD dalam
rangka pencapaian Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota
Makassar terpilih.
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 13
Untuk program-program penunjang/pendukung, karena
sifatnya sebagai program pendukung kinerja internal instansi
dalam menjalankan topuksinya, masih akan berlanjut dalam
periode RPJMD/Renstra berikutnya.
2.1.2 Evaluasi pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2015 (Triwulan I)
Selama tahun 2015 (Triwulan I) Badan Kepegawaian
Daerah Kota Makassar telah melaksanakan 9 (sembilan)
program, 76 (tujuh puluh enam) kegiatan yang terdari dari 4
(empat) program utama dengan 33 (tiga puluh tiga) kegiatan.
Realisasi capaian target kinerja sampai dengan triwulan
I Tahun 2015 sebesar 14.29 % program utama dibandingkan
dengan target tahun 2015 adalah sebagai berikut 1 (satu)
program utama dengan capaian kinerja diatas 3.57 % yaitu
Program Pembinaan Pegawai sesuai Kompetensi, 1 (tiga)
program utama dengan capaian kinerja dibawah 3.57 % yaitu
Program Penilaian dan Pemberian Tunjangan Kinerja dan 2
(dua) program belum ada capaian target kinerjanya (0 %)
yaitu Program Perencanaan dan Informasi Kepegawaian dan
Program Pemenuhan Hak Kepegawaian. Apabila dibandingkan
dengan target kinerja diatas 3.57 % 1 (satu) program utama
dengan capaian kinerja di bawah 3.57 % dan 2 (dua) program
utama belum ada capaian target kinerja (0%).
Secara umum, penyebab masih rendahnya capaian
target kinerja 3 (tiga) program utama adalah realisasi
keuangan yang mengalami hambatan yang signifikan,
sehingga berpengaruh atas pencapaian target kinerja yang
diharapkan.
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 14
Sedangkan realisasi capaian target kinerja sampai
dengan triwulan I tahun 2015 dengan 5 (lima) program
penunjang/pendukung adalah sebagai berikut 1 (satu)
program penunjang/pendukung dengan capaian kinerja diatas
25 %, 2 (dua) program penunjang/pendukung dengan
capaian kinerja dibawah 25 % dan 2 (dua) program
penunjang/pendukung belum ada capaian target kinerjanya
(0%). Apabila dibandingkan dengan target kinerja program
Renstra (5 tahunan), maka program penunjang/pendukung
dengan capaian kinerja di atas 25 % 4 (empat) program
penunjang/pendukung dengan capaian kinerja di bawah 25 %
dan 1 (satu) program penunjang/pendukung belum ada
capaian target kinerja (0 %).
Secara umum, penyebab masih rendahnya capaian
target kinerja 2 (dua) program utama adalah disebabkan
pencapaian realisasi keuangan pada triwulan I tidak terealisasi
sesuai dengan anggaran kas yang di tetapkan.
Secara rinci, penjelasan capaian target kinerja dan
penyebab untuk masing-masing program diuraikan sebagai
berikut :
a. Program Utama
1. Program Pembinaan Pegawai sesuai Kompetensi
Capaian target kinerja Program Pembinaan Pegawai
sesuai Kompetensi adalah 4.48 % dibandingkan dengan
target tahun 2015 sebesar atau 14.29 % apabila
dibandingkan dengan target Renstra (5 tahunan).
Tercapainya capaian target kinerja program tersebut
disebabkan oleh kegiatan Seleksi Promosi Terbuka
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 15
Jabatan Lingkup Pemerintah Kota Makassar,
Rekruitmen PNS dalam Jabatan Strukturan dan
Fungsional telah dilaksanakan sesuai yang diharapkan.
2. Program Perencanaan dan Informasi Kepegawaian
Capaian target kinerja Program Perencanaan dan
Informasi Kepegawaian adalah 0 % dibandingkan
dengan target tahun 2015 sebesar atau 14.29 %
apabila dibandingkan dengan target Renstra (5
tahunan). Masih rendahnya target kinerja program
tersebut disebabkan kegiatan yang pada umumnya di
lakukan pada triwulan II.
3. Program Penilaian dan Pemberian Tunjangan Kinerja
Capaian target kinerja Program Penilaian dan
Pemberian Tunjangan Kinerja adalah 2.27 %
dibandingkan dengan target tahun 2015 sebesar atau
14.29 % apabila dibandingkan dengan target Renstra
(5 tahunan). Masih rendahnya target kinerja program
tersebut disebabkan kegiatan Evaluasi Kinerja,
Pemberian Penghargaan dan Reward kepada PNS dan
Pengkajian dalam rangka Implementasi Tunjangan
Kinerja Kota (TKK) dalam proses administrasi kegiatan
yang dimana dalam pencapaian target kinerja akan
terealisasi pada triwulan ke II.
4. Program Pemenuhan Hak Kepegawaian
Capaian target kinerja Program Pemenuhan Hak
Kepegawaian adalah 0 % dibandingkan dengan target
tahun 2015 sebesar atau 14.29 % apabila dibandingkan
dengan target Renstra (5 tahunan). Masih rendahnya
target kinerja program tersebut disebabkan kegiatan
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 16
Pengelolaan Kenaikan Pangkat PNS terealisasi pada
priode April dan kegiatan Seleksi Pegawai dari Luar
Pemerintah Kota Makassar tidak teralisasi disebabkan
adaya kebijakan Pemerintah Kota Makassar agar dapat
menahan sementar proses pegawai pindah masuk.
b. Program Penunjang / Pendukung
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Capaian target kinerja Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran adalah 17.94 % dibandingkan dengan
target tahun 2015 sebesar atau 25.00 % apabila
dibandingkan dengan target Renstra (5 tahunan). Masih
rendahnya target kinerja program tersebut disebabkan
kegiatan pelayanan administrasi perkantoran pada
umum mengalami hambatan dalam proses pencaiaran
keuangan pada triwulan I.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Capaian target kinerja Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur adalah 45.58 % dibandingkan
dengan target tahun 2015 sebesar atau 25.00 %
apabila dibandingkan dengan target Renstra (5
tahunan). Meningkatnya pencapaian target kinerja
program tersebut disebabkan beberapa kegiatan
pengadaan belanja modal terealisasi sesuai yang
diharapkan sehingga mempengaruhi pencapaian realiasi
target kinerja.
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Capaian target kinerja Program Peningkatan Disiplin
Aparatur adalah 0 % dibandingkan dengan target tahun
2015 sebesar atau 25.00 % apabila dibandingkan
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 17
dengan target Renstra (5 tahunan). Tidak terealisasinya
target kinerja program tersebut disebabkan kegiatan
Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya di
jadwalkan anggaran kas pada triwulan ke II.
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Capaian target kinerja Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur adalah 0 % dibandingkan
dengan target tahun 2015 sebesar atau 25.00 %
apabila dibandingkan dengan target Renstra (5
tahunan). Tidak tereliasasinya target kinerja program
tersebut disebabkan kegiatan Sosialisasi Peraturan
Perundang-undangan Kepegawaian yang dijadwalkan
pada triwulan I untuk pencapaian tidak terelaisasi
disebabkan dari faktor realisasi keuangan, sehingga
pencapaian target kinerja pada kegiatan tersebut
mempengaruhi pencapaian target kinerja program yang
diharapkan.
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD
Berdasarkan Tabel 2.2 dalam lampiran Renja ini, dari 9
(sembilan) indikator kinerja sasaran pelayanan SKPD, dimana
Indikator Program Pendukung sebanyak 5 (lima) indikator terdapat 1
(satu) indikator tercapai diatas 40.00 % yaitu Indikator Peningkatan
Sarana dan prasarana Pendukung Pelayanan Administrasi
Kepegawaian dengan pencapaian Indikator sebesar 45.48 % hal ini
disebabkan Belanja Modal yang telah ditetapkan pada anggaran kas
sesuai yang diharapkan, dan 2 (dua) Indikator tercapai dibawah 20
%, yaitu Indikator Peningkatan Pengembangan kajian dan pelayanan
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 18
administrai pegawai yang sesuai norma dan standar dengan
pencapaian Indikator sebesar 17.94 % hal ini disebabkan proses
pencaiaran keuangan yang mengalami hambatan. Serta 2 (dua)
Indikator yang masih belum ada capaiannya (0%) yaitu Indikator
Peningkatan kedisiplinan Aparatur Sipil Negara, hal ini disebabkan
target kinerja berada pada triwulan ke II dan Indikator Jumlah PNS
yang mengikuti Diklat Teknis/Fungsional untuk Peningkatan
Pengetahuan dan Kemampuan, hal ini disebabkan proses pencairan
keuangan mengalami hambatan.
Sedangkan Indikator Program Utama yang sebanyak 4
(empat) Indikator, dimana 1 (satu) Indikator mencapa diatasi 4 %
yaitu Indikator Persentase ASN yang sesuai kompetensi sebesar
4.48 % hal ini disebabkan kegiatan Seleksi Promosi Jabatan secara
terbuka dilaksanakan pada triwulan I, dan 1 (dua) Indikator
mencapai dibawah 4 % yaitu Indikator Persentase tingkat
kesejahteraan pegawai berdasarkan kinerja sebesar 2.27 % hal ini
disebabkan pada kegiatan Pemberian Penghargaan dan Reward
kepada PNS dan Pengkajian dalam rangka Implementasi Tunjangan
Kinerja Kota (TKK) belum dilaksanakan pada triwulan I berhubung
administrasi mengalami hambatan.
Masih rendahnya capaian indikator sasaran pelayanan SKPD
pada umumnya disebabkan oleh dalam proses pencairan keuangan
mengalami hambatan pada triwulan I sehingga pencapaian indikator
kinerja yang ideal tidak terealisasi.
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 19
2.3 Isu-Isu Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD
Dalam rangka mencapai Visi dan Misi Walikota dan Wakil
Walikota terpilih sebagaimana dituangkan dalam RPJMD 2014-2019,
dapat diidentifikasi beberapa isu-isu strategis dalam kaitannya
dengan pelaksanaan tupoksi Badan Kepegawian Daerah Kota
Makassar sebagai berikut :
1. Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan pekerjaan
terhadap pencapaian kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kota
Makassar;
2. Masih adanya kegiatan yang belum terakomodir untuk menunjang
program Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar yang telah
dicanangkan. Artinya, terdapat kegiatan yang dilakukan tetapi
tidak diprogramkan oleh Badan Kepegawaian Daerah Kota
Makassar, juga keadaan dimana rencana yang ada tidak
direalisasikan;
3. Belum optimalnya pelaksanaan tupoksi dalam kegiatan yang ada
masing-masing bidang, yaitu :
(1) Kurangnya pemahaman terhadap tupoksi sehingga tupoksi
belum dapat diimplementasikan sepenuhnya;
(2) Ada pula given condition yang terkadang mengakibatkan
BKD Kota Makassar harus bekerja di luar tupoksinya.
4. Rekruitmen CPNS dari Pelamar Umum untuk mengganti PNS yang
memasuki BUP yang disiapkan penggantinya;
5. Penataan personil secara proporsional pada jabatan struktural/
fungsional karena pensiun untuk disiapkan penggantinya melalui
promosi/pengangkatan dan pelantikan;
6. Sosialisasi PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS yang
disampaikan kepada seluruh aparatur / PNS untuk mengurangi
pelanggaran disiplin sehingga dapat meningkatkan pelayanan;
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 20
7. Regulasi administrasi kepegawaian melalui Kartu Pegawai
Elektronik ( KPE ) yang memiliki multi fungsi bagi PNS;
8. Pengembangan data PNS melalui sistem Aplikasi Pelayanan
Kepegawaian (SAPK) dan informasi data yang mudah diakses
secara langsung oleh PNS melalui teknologi informasi;
9. Pembinaan dan pengembangan karir jabatan PNS belum
didasarkan pada standar kompetensi jabatan yang
dipersyaratkan, dan Pola Karier PNS yang jelas;
10. Evalusi kinerja PNS belum berlandaskan pada Sistem Penilaian
Kinerja Berbasis Merit (mekanisme penilaian masih menggunakan
DP3), yang memungkinkan capaian kinerja individu pegawai dapat
mendorong peningkatan karirnya dan memungkinkan pemberian
kompensasi dapat dilakukan secara adil berdasarkan prestasi
pegawai sesuai dengan bobot jabatannya (Sistem Remunerasi
Berbasis Kinerja);
11. Belum terbangunnya Sistem Perencanaan dan Rekrutmen PNS
berdasarkan kebutuhan formasi jabatan dan standar
kompetensinya, mengakibatkan distribusi dan alokasi pegawai
secara tidak merata;
12. Berbagai regulasi dan kebijakan pembinaan PNS (peraturan
perundangundangan kepegawaian) sebagaian besar belum
disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan pembinaan
dalam rangka perumusan kebijakan dan penyelenggaraan
manajemen kepegawaian belum sepenuhnya didukung data dan
informasi (database) kepegawaian yang memadai.
Isu-isu strategis diatas, jika tidak diantisipasi saat ini akan
berdampak terhadap pencapaian Visi dan Misi Walikota dan Wakil
Walikota terpilih yaitu belum terbangunnya Sistem Perencanaan dan
Rekrutmen PNS berdasarkan kebutuhan formasi jabatan dan standar
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 21
kompetensinya, mengakibatkan distribusi dan alokasi pegawai secara
tidak merata dan Pengembangan data PNS melalui sistem Aplikasi
Pelayanan Kepegawaian (SAPK) dan informasi data yang mudah
diakses secara langsung oleh PNS melalui teknologi informasi serta
berbagai regulasi dan kebijakan pembinaan PNS (peraturan
perundangundangan kepegawaian) sebagaian besar belum
disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan pembinaan dalam
rangka perumusan kebijakan dan penyelenggaraan manajemen
kepegawaian belum sepenuhnya didukung data dan informasi
(database) kepegawaian yang memadai (isu-isu strategis yang terkait
langsung dengan tupoksi instansi).
Untuk mengantisipasi tantangan dan peluang di masa depan
dalam rangka mencapai Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota
terpilih, maka Badan Kepegawaian telah menyiapkan 4 (empat)
program utama, dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Program Pembinaan Pegawai sesuai Kompetensi diharapkan
dapat mengantisipasi adanya tantangan/hambatan berupa
pengembangan Aparatur Sipil Negara sesuai kompetensi
b. Program Perencanaan dan Informasi Kepegawaian diharapkan
dapat mengantisipasi kemungkinan adanya peluang yang muncul
berupa perencanaan, penyusunan dan penataan file serta
informasi kepegawaian.
c. Program Penilaian dan Pemberian Tunjangan Kinerja diharapkan
dapat mengantisipasi kemungkinan adanya peluang yang muncul
berupa penilaian dan pemberian tunjangan kinerja bagi aparatur.
d. Program Pemenuhan Hak Kepegawaian diharapkan dapat
mengantisipasi kemungkinan adanya peluang yang muncul
berupa pemenuhan hak-hak kepegawaian.
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 22
2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD
Rancangan Awal RKPD dalam dilihat pada tabel 2.3 dalam
lampiran Renja ini, dimana proses penyusunan rancangan Renja
SKPD mengacu pada kerangka arahan yang dirumuskan dalam
rancangan awal RKPD. Telaahan terhadap rancangan awal RKPD
dimaksudkan untuk membandingkan antara rumusan hasil
identifikasi kebutuhan program dan kegiatan berdasarkan analisis
kebutuhan yang telah mempertimbangkan kinerja pencapaian target
Renstra SKPD dan tingkat kinerja yang dicapai oleh SKPD, dengan
arahan kepala daerah terkait prioritas program/kegiatan dan pagu
indikatif yang disediakan untuk setiap SKPD berdasarkan rancangan
awal RKPD.
Hasil review terhadap rancangan awal RKPD yang meliputi
kegiatan identifikasi prioritas program dan kegiatan, indikator kinerja
program/kegiatan, tolak ukur atau target sasaran program/kegiatan,
serta pagu indikatif yang dialokasikan untuk setiap program/kegiatan
untuk SKPD yang bersangkutan dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Secara umum, usulan program dan kegiatan dalam renja tidak
berbeda dengan rancangan awal RKPD, kecuali pada usulan
anggaran terkait program Pembinaan Pegawai sesuai kompetensi
pada kegiatan Seleksi Promosi Terbuka Jabatan Lingkup Pemkot
Makassar, Program Penilaian dan Pemberian Tunjangan Kinerja
pada kegiatan Evaluasi kinerja pegawai dan Pengkajian dalam
rangka Implementasi Tunjangan Kinerja Kota (TKK) dan Program
Pemenuhan Hak Kepegawaian pada kegiatan Seleksi Pegawai dari
Luar Pemerintah Kota Makassar.
b. Secara keseluruhan, usulan program dan kegiatan dalam Renja
berbeda dengan rancangan awal RKPD. Perberdaan tersebut
terletak pada Program Pembinaan Pengembangan Aparatur
berubah menjadi 4 (empat) program sesuai tupoksi masing-
masing bidang.
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 23
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar memuat
pengaduan masyarakat dengan tugas : menerima laporan pengaduan,
mencatat laporan pengaduan. Kemudian hasil dari pencatatan laporan
pengaduan itu disampaikan sesuai dengan mekanisme yang berlaku
kepada Bidang atau Seksi pada Badan Kepegawaian Daerah Kota
Makassar sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya untuk dilakukan
verifikasi Laporan menelaah isi laporan serta tindak lanjut laporan
dalam rangka penyelesaian laporan pengaduan masyarakat.
Dalam rangka memperjelas proses penyelesaian pengaduan
masyarakat pada Badan Kepegawaian Daerah, telah dibuat suatu
prosedur tertulis (SOP) yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Badan Kepegawaian Daerah. Dalam system operation procedure
(SOP) tersebut telah diatur tentang tata cara penerimaan laporan,
pencatatan laporan, verifikasi laporan, penelaahan laporan,
tindaklanjut laporan serta penyampaian hasil penyelesaian laporan
kepada pelapor (masyarakat).
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 24
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional
Kebijakan Nasional yang terkait dengan sasaran makro
pembangunan dan prioritas pembangunan pada pemerintah daerah
bertujuan semakin meningkatnya kualitas pelayanan pemerintah.
Dengan Sasarannya semakinkuatnya kelembagaan SKPD dalam
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pelayanan kepada
masyarakat dengan indikator meningkatnya kepuasan masyarakat
dan menurunnya kasus pengaduan masyarakat terhadap pelayanan
pemerintah sehingga pada prioritas pembangunan target kinerja
adalah terwujudnya rasio jumlah PNS terhadap jumlah penduduk
1 : 30 terealisasi. Ketersediaan aparatur yang berkualitas
diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat.
Perubahan kondisi sosial, ekonomi dan politik yang sangat
fundamental menuntut perlunya sistem perencanaan pembangunan
yang komprehensif dan mengarah kepada perwujudan transparan,
akuntablitas, demokratisasi, desentralisasi, dan partisipasi
masyarakat, yang pada akhirnya dapat menjamin pemanfaatan dan
pengalokasian sumber dana pembangunan yang semakin terbatas
menjadi lebih efisien dan efektif serta berkelanjutan. Salah satu
upaya untuk merespon tuntutan tersebut secara sistematis adalah
diberlakukannya Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 25
Dalam sistem baru, tahapan perencanaan pembangunan
terdiri atas 4 (empat) tahapan, yakni :
1) Penyusunan rencana
2) Penetapan rencana
3) Pengendalian pelaksanaan rencana
4) Evaluasi pelaksanaan rencana
Kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan
evaluasi rencana merupakan bagian dari fungsi manajemen yang
saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Keempatnya saling melengkapi dan masing-masing memberi
umpang balik serta masukan kepada yang lainnya. Perencanaan
yang telah disusun dengan baik, tidak ada artinya jika tidak dapat
dilaksanakan.
Setiap pelaksanaan rencana tidak akan berjalan lancar jika
tidak didasarkan kepada prencanaan yang baik. Sejalan dengan itu,
dalam rangka meningkatkan efisien dan efektivitas alokasi
peningkatan profesional aparatur Sumber Daya Manusia, serta
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Pengelolaan Program
pembangunan, perlu dilakukan upaya pengendalian dan evaluasi
terhadap pelaksanaan rencana pembangunan.
3.2. Tujuan dan Sasaran Renja Badan Kepegawaian Daerah Kota
Makassar
Untuk mendukung prioritas pembangunan daerah sesuai
tujuan dan sasaran yang diharapkan dilaksanakan melalui
penyusunan rencana kerja program dan kegiatan pada SKPD Badan
Kepegawaian Daerah.
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 26
Tujuan yang ingin dicapai dalam rangka pencapaian visi dan
misi yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan pelayanan administrasi kepegawaian yang
transparan dan akuntabel;
2. Peningkatan sarana dan prasarana;
3. Peningkatan disiplin pegawai;
4. Peningkatan keterampilan dan profesionalisme PNS setelah
mengikuti diklat;
5. Peningkatan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan;
6. Peningkatan pembinaan pegawai sesuai kompetensi;
7. Peningkatan perencanaan dan informasi kepegawaian;
8. Peningkatan penilaian dan pemberian tunjangan kinerja
aparatur;
9. Peningkatan pemenuhan hak-hak kepegawaian.
Sasaran yang ingin dicapai sesuai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya adalah:
1. Terwujudnya kajian dan pelayanan administrasi pegawai yang
sesuai norma dan standar;
2. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pelayanan
administrasi kepegawaian;
3. Tersedianya pakaian dinas harian pegawai;
4. Terwujudnya pegawai yang memiliki kemampuan teknis
wawasan dan keterampilan yang profesional berdasarkan tugas
dan fungsinya;
5. Terwujudnya pengembangan system pelaporan capaian kinerja
dan keuangan;
6. Terwujudnya pengembangan Aparatur Sipil Negara sesuai
kompetensi;
7. Terwujudnya perencanaan, penyusunan dan penataan file serta
informasi kepegawaian;
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 27
8. Terwujudnya penilaian dan pemberian tunjangan kinerja bagi
aparatur;
9. Terwujudnya pemenuhan hak-hak kepegawaian.
3.3. Program dan Kegiatan
Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi
satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau
masyarakat, yang dikoordinasikan oleh Pemerintah Daerah untuk
mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah.
Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan
oleh satu atau beberapa SKPD sebagai bagian dari pencapaian
sasaran terukur pada suatu program, dan terdiri dari sekumpulan
tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil
(sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan
teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis
sumber daya tersebut, sebagai masukan (input) untuk
menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.
Program dan kegiatan setiap tahunnya perlu dilakukan
sebagai langkah operasional dalam rangka mewujudkan visi dan
misi Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar yang telah
ditetapkan sebelumnya. Program dan kegiatan tersebut terdiri
dari program utama dan program pendukung yang merupakan
penjabaran dari program yang terdapat dalam rencana
pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Makassar.
Program dan kegiatan Badan Kepegawaian Daerah Kota
Makassar tahun 2016 terdiri dari:
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 28
A. Program Utama
1. Program Pembinaan Pegawai sesuai Kompetensi
1) Rekruitmen PNS Dalam Jabatan Struktural;
2) Rekrutmen Dalam Jabatan Fungsional;
3) Pendayagunaan & Penempatan PNS berdasarkan
kompetensi;
4) Pemberian bantuan Tugas Belajar, Ikatan Dinas dan
Izin Belajar dan Ikatan Dinas;
5) Ujian Dinas dan Penyesuaian Ijazah;
6) Seleksi Promosi Terbuka Jabatan Lingkup Pemkot
Makassar;
7) Pelaksanaan Brainstorming Kepegawaian Lingkup
Pemkot Makassar
2. Program Perencanaan dan Infromasi Kepegawaian
1) Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil (ASN);
2) Seleksi Penerimaan Calon Aparatur Sipil Negara
(ASN);
3) Pelaksanaan Sumpah PNS;
4) Penyelenggara Penerimaan Ikatan Dinas;
5) Penataan Arsip Aparatur Sipil Negara (ASN)
Pemerintah Kota Makassar;
6) Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian Daerah;
7) Penyusunan DUK dan Besetting Pegawai;
8) Evaluasi Pegawai Tidak Tetap (Jasa Tenaga
Pendukung);
9) Pengangkatan CPNS dan PPPK;
10) Seleksi Penerimaan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPK);
11) Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi CPNSD;
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 29
3. Program Penilaian dan Pemberian Tunjangan
Kinerja
1) Pengelolaan Kehadiran dan Rekapitulasi Pegawai;
2) Proses Penanganan Kasus-kasus Pelanggaran Disiplin
PNS dan Konseling Pegawai;
3) Penganugrahan Satyalancana Karya Satya dan Masa
Kerja Pegawai;
4) Pengelolaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaran
Negara (LHKPN);
5) Evaluasi Kinerja Pegawai;
6) Pemberian Penghargaan dan Reward kepada PNS;
7) Seleksi dan Pemberiaqn Penghargaan bagi Aparatur
Sipil Negara yang berprestasi;
8) Penanganan Administrasi Proses Permohonan
Tunjangan Keluarga.
4. Program Pemenuhan Hak Kepegawaian
1) Pengelolaan Kenaikan Pangkat PNS;
2) Pengelolaan Surat Izin, Cuti dan KGB Pegawai;
3) Pengelolaan Administrasi Pensiun;
4) Pemindahan Tugas PNS;
5) Seleksi Pegawai dari Luar Pemerintah Kota Makassar;
6) Pengangkatan dari CPNSD ke PNS.
B. Program Pendukung
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
1) Penyediaan Jasa Surat Menyurat;
2) Penyediaan Jasa Komunikasi dan Sumber Daya Air dan
Listrik;
3) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor;
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 30
4) Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi
Kantor/ Teknis Lainnya;
5) Penyediaan Bahan Bacaan;
6) Pengelola Administrasi Kantor;
7) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah;
8) Administrasi Umum Kepegawaian;
9) Survey Land Sistem Manajemen Mutu Berbasis ISO;
10) Pengelolaan Kepegawaian;
11) Sosialisasi Kinerja Pelayanan Publik.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur;
1) Pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor;
2) Pengadaan Alat Kantor;
3) Pengadaan Alat Rumah Tangga;
4) Pengadaan Komputer;
5) Pengadaan Meja dan Kursi Kerja / Rapat;
6) Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan;
7) Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Angkutan Darat
Bermotor;
8) Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Kantor;
9) Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Rumah Tangga;
10) Pemeliharaan Rutin/Berkala Komputer;
11) Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Komunikasi;
12) Penyediaan Jasa Perizinan dan Sertifikasi;
13) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor.
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 31
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur;
1) Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya.
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur;
1) Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan
Kepegawaian;
2) Bimbingan Teknis Manajemen Kepegawaian;
3) Pelatihan Motivasi;
4) Pembekalan terhadap PNS yang akan mencapai Batas
Usian Pensiun (BUP);
5) Pembinaan Pensiun Pemerintah Kota Makassar;
6) Peningkatan Etika Pelayanan bagi Tenaga Honorer;
7) Peningkatan Keterampilandan Profesionalisme;
8) Rakor dan Rakernis Kepegawaian Tingkat Kota
Makassar;
9) Sosialisasi Kenaikan Pangkat PNS.
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.
1) Penyusunan RKA – SKPD;
2) Penyusunan DPA – SKPD;
3) Penyusunan Rencana Kerja (RENJA) SKPD;
4) Penyusunan Lakip SKPD;
5) Penyusunan TAPKIN-SKPD;
6) Penyusunan Laporan Keuangan Keuangan
Semesteran, Laporan Keuangan Akhir Tahun dan
Perhitungan Penyusunan Asset SKPD;
7) Pengelolaan Keuangan SKPD;
8) Peningkatan Kinerja Pelayanan dan Administrasi;
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 32
Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program/kegiatan
tahun 2014 (masa transisi), hasil evaluasi pelaksanaan program
dan kegiatan tahun berjalan sampai dengan triwulan I 2015, hasil
pencapaian kinerja pelayanan BKD Kota Makassar sampai dengan
triwulan I tahun 2015, isu-isu penting penyelenggaraan tupoksi
BKD Kota Makassar, usulan/masukan kegiatan dari
masyarakat/pemangku kepentingan, telaahan atas rancangan
awal RKPD, dan telaahan atas kebijakan nasional yang relevan
dengan tupoksi Kec.Mariso, maka kami mengusulkan 9 (sembilan)
program (74 kegiatan), terdiri dari 4 (empat) program utama (32
kegiatan) dan 5 (lima) program penunjang/pendukung (42
kegiatan).
Diusulkannya program dan kegiatan tersebut dalam rangka
mencapai visi dan misi Walikota terpilih dan untuk menjawab
permasalahan yang belum selesai dimasyarakat, isu-isu penting
dalam penyelenggaraan tupoksi instansi, dan mendukung
kebijakan nasional.
Adapun rincian program/kegiatan, jumlah program/
kegiatan, indikator program/kegiatan beserta targetnya, lokasi
program/kegiatan, pagu indikatif, dan lainnya secara rinci
disajikan dalam lampiran III
Keseluruhan program dan kegiatan yang diusulkan dalam
Renja Tahun 2016 tersebut membutuhkan anggaran Belanja
Lansung sebesar Rp. 13.658.000.000,- yang terdiri dari
Belanja Pegawai sebesar Rp. 3.044.625.000,- Belanja Barang dan
Jasa sebesar Rp. 9.883.186.400,- dan Belanja Modal
Rp.730.188.600,-
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 33
BAB IV
P E N U T U P
Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar
merupakan pedoman dalam melaksanakan program dan Kegiatan
pengelolaan pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2016.
Rencana Kerja ini disusun dengan tetap berpedoman dengan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah Kota Makassar dan kebijakan Pemerintah Kota
Makassar yang telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kota Makassar Tahun 2014 - 2019.
Perencanaan ini dibuat secara partisipatif, dengan mengupayakan
semaksimal mungkin dapat memfasilitasi segenap aspirasi stakeholders
(pihak yang terkait dan berpkepentingan) di Badan Kepegawaian Daerah
Kota Makassar. Rencana Kerja ini terdapat satu kebijakan pokok yang
tertuang dalam Misi ke - 3 Walikota dan Walikota Makassar 2014-2019
yaitu Mereformasi Tata Pemerintah Menjadi Pelayanan Publik Kelas Dunia
Bebas Korupsi, kebijakan ini akan dijabarkan ke dalam program-program
yang telah diadaptasi dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah.
Program kerja ini menjadi pedoman dan acuan bagi semua
perangkat yang ada dalam lingkup Badan Kepegawaian Daerah Kota
Makassar dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang
merupakan langkah awal pencapaian kinerja terhadap peningkatan
Sumber Daya Manusia Aparatur Kota Makassar. Dokumen ini hendaknya
dijadikan wahana untuk membuat dan melaksanakan strategi-strategi
yang lebih rinci.
Penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Tahun 2016 ini juga
merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban atas program kerja
Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar selama Tahun Anggaran 2016,
dan sebagai pengukur rencana capaian kinerja organisasi yang akan
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 34
dilaksanakan baik secara tim, individu maupun institusi organisasi dalam 1
(satu) tahun ke depan.
Disamping itu, untuk lebih meningkatkan aktivitas dan kreatifitas
Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam pelaksanaan disiplin dan loyalitas yang
tinggi demi mengemban Visi dan Misi Organisasi untuk menuju Aparatur
Yang Profesional, Bersih dan kompetatif sebagai pelayanan masyarakat
yang terbaik.
Penetapan rencana kerja ini diharapkan dapat sesuai dengan
rencana awal sehingga tahapan pencapaian Rencana Strategis Badan
Kepegawaian Daerah Kota Makassar tahun 2014 – 2019 dapat
direalisasikan dengan capaian kinerja yang memuaskan.
Semoga program yang ditetapkan dalam buku pedoman ini
dapat terwujud sesuai dengan harapan bersama., Amin.
KEPALA BADAN,
H. B. AMIRUDDIN, SE, MM Pangkat : Pembina Utama Muda
Nip : 19590809 198903 1 006
RENJA Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar Tahun 2016 36
Gambar 3.1.Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Makassar berdasarkan Perda Kota
Makassar No.3 Tahun 2009 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat
Daerah Kota Makassar.
KEPALA BADAN
KEPEGAWAIAN DAERAH
SEKRETARIS
Kepala Sub Bagian Perlengkapan
Kepala Sub Bagian
Umum&Kepegawaian
Kepala Bidang Kinerja
dan Kesejahteraan
Kepala Bidang Mutasi
Kepala Sub Bidang Kepangkatan dan Mutasi
Lainnya
Kepala Sub Bagian Keuangan
Kepala Sub Bidang Perpindahan dan Pensiun
Pegawai
Kepala Sub Bidang Evaluasi Kinerja
Kepala Sub Bidang Kesejahteraan
Kepala Bidang Pengembangan
dan Kompetensi
Kepala Sub Bidang Pendayagunaan dan
Pengembangan Karier
Kepala Sub Bidang Peningkatan Kompetensi
Kepala Bidang Perencanaan dan
Informasi Kepegawaian
Kepala Sub Bidang
Perencanaan Pegawai
Kepala Sub Bidang Data dan Informasi
Kelompok Jabatan
Fungsional