badan geologi pusat vulkanologi dan mitigasi bencana...

11
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi BADAN GEOLOGI Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi BPPTKG Jl. Cendana 15 Yogyakarta 55166, Telp 0274 -514192/514180; Fax 0274 -563630 @BPPTKG Info BPPTKG merapi.bgl.esdm.go.id

Upload: dinhminh

Post on 12-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi

BADAN GEOLOGIPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

BPPTKG Jl. Cendana 15 Yogyakarta 55166, Telp 0274 -514192/514180; Fax 0274 -563630

@BPPTKG Info BPPTKG merapi.bgl.esdm.go.id

30 stasiun seismik (20 BB, 10 SP), 16 reflektor EDM, 5 Total station, 9 GPS online, 14 Tiltmeter, 24 Stasiun lahar, 2 Stasiun gas Minidoas, 1 Stasiun infrasonik

Historis Pos-pos pengamatan Merapi dibangun sejak jaman Hindia-Belanda. Pos Maron yang terletak 7 km di sebelah Barat puncak Merapi dibangun tahun 1925 hancur 1930. Awal tahun 1930-an dibangun Pos Ngepos, Babadan dan pos-pos pengamatan temporer di lereng Merapi. Setelah Kemerdekaan Indonesia, dibangun Pos Selo, Jrakah dan Kaliurang. Fungsi Pos terutama adalah pemantauan visual, sebagai penghubung sistem pemantauan dan koordinasi dengan pemangku kepentingan setempat.

Desa HargobinangunKec. PakemKab. Sleman

Desa. SrumbungKec. SrumbungKab. Magelang

Desa KrinjingKec. DukunKab. Magelang

Desa JrakahKec. SeloKab. Boyolali

Desa LencohKec. SeloKab. Boyolali

Pos Pengamatan Gunung Merapi

Badan Geologi-Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana GeologiBPPTKG

3 km

N

Merapi meliputi ProvinsiJawa Tengah (Kab.Magelang, Klaten, Boyolali ) danDIY (Kab.Sleman)

1995

1954

1954

1934

1931

2006 2010

- VEI 2.- Dicirikan dengan pertumbuhan

kubah lava- Erupsi diawali dengan pertumbuhan

kubah lava- Interval 4 tahun

Daerah aman > 10 km Letusan 1: kolom 12 km, AP 6 km

Rangkaian AP

Rangkaian AP

Rangkaian AP

Rangkaian AP

Rangkaian AP

Rangkaian APMaks 16 km

VT= 39 x/hariEDM= 16 cm/hari

VT= 22 x/hariEDM= 42 cm/hari

- VEI IV- Dicirikan dengan kolom

letusan awanpanas- Erupsi diawali dengan

letusan explosive-- Interval ~100 tahun.

KRONOLOGI DATA PEMANTAUAN

2006 2010

Per day Max VT Max MP Max RF Max EDM Siaga

VT MP RF EDM New Lava

2006 20 250 20 0,2 m 6 70 7 0,2 yes

2010 200 600 400 0,5 m 20 300 7 0,2 no

4

Kementerian Energi dan Sumber Daya

Mineral

RESUME LETUSAN 11 MEI – 1 JUNI 2018

WASPADA21 MEI 2018 23:00

Terekam VT, tremor

VT 5x

Sejak letusan pertamahingga kesepuluhdidominasi oleh pelepasangas.

Warna letusan umumnyaputih keabuan.

Material abu yang terbawaoleh letusan berasal dariperombakan material lama

Kementerian Energi dan Sumber Daya

Mineral

DATA KEGEMPAAN GUNUNG MERAPI

Letusan Pertama 11 Mei 2018: tidak diawali dengan prekursoryang jelas

Seri letusan 21 – 24 Mei 2018: terekam peningkatan gempahembusan yang menggambarkanpelepasan gas

Letusan 1 Juni 2018, 08:20: terekam 5 gempa VT pada 30 Juni2018, belum dapat dikatakansebagai prekursor letusan. Diikutioleh 2 letusan pada pk 20:24 dan21:00

5

SEISMIK

Aktivitas G. Merapi 5 Juni 2018

Seismisitas Hiposenter

Energi Seismik VT-MP

Parameter Nilai Saat ini (Rata-rata 1 Minggu)

Nilai Siaga*

Gempa VT 2 /hari >6 /hari

Gempa MP 1 /hari >70 /hari

Gempa RF 8 /hari >6/hari

Jumlah gempa guguran meningkat, sedangkan jumlah gempa MP dan hembusan menurun.Jumlah dan energi seismik masih rendah dibanding treshold siaga 2006

DEFO

RM

ASI

Aktivitas G. Merapi 5 Juni 2018

Jarak Tunjam EDMTILT

MODELING

• Data jarak tunjam semua reflektor di semua sektor relatif tetap.

• Tidak terdeteksi adanya sumber tekanan dari vektor – vektor Tiltmeter

GEO

KIM

IAAktivitas G. Merapi 5 Juni 2018

VISUAL

KAMERA THERMAL

• Emisi SO2 relatif menurun dibanding hari sebelumnya

• Suhu pusat kawah sekitar 35.3 oC (Area 3 - 5 Juni 21.07 WIB)

Letusan 1 Juni 2018 pukul 08.35 WIB (Yulianta, 2018)

Kamera thermal 5Juni 2018 pukul 21.06 WIB

Visual Merapi 6 Juni 2018 pukul 08.35 WIB diamati dari pos Kaliurang(Sunarta, 2018)

EMISI SO2

Kesimpulan

• Letusan merapi sebelumnya (2006 dan 2010) mempunyai prekursor yang jelas mulai awal kenaikan aktivitas yang ditunjukan oleh semua parameter pemantauan.

• Letusan saat ini kemungkinan awal dari aktivitas magmatik mer

• Letusan saat ini (Mei-Juni 2018) tidak memberikan prekursor yang jelas, dengan dominasi pelepasan gas.

• Material letusan yang dihasilkan:

– Tahun 2006 < 10 juta m3, jarak luncur awan panas 7 km

– Tahun 2010 130 juta m3, jarak luncur awan panas 15 km

– Mei-Juni 2018 < 100.000 m3, lontaran material jatuhan dalam radius < 3 km

• Erupsi freatik bukan merupakan bahaya utama yang mengancam jiwa penduduk. Namun bisa menjadi indikasi untuk aktivitas selanjutnya.