bab_i

8
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyimpangan seksual adalah aktivitas seksual yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan seksual dengan cara yang tidak sewajarnya. Biasanya cara yang digunakan oleh orang tersebut adalah menggunakan obyek seks yang tidak wajar. Penyebab terjadinya kelainan ini bersifat psikologis atau kejiwaan, seperti pengalaman sewaktu kecil, dari lingkungan pergaualan, dan faktor genetik. Salah satu akibat yang di timbulkan dari aktivitas seksual yang tidak sehat adalah penyakit menular seksual (PMS), penyakit ini disebut juga veneral, berasal dari kata venus, yaitu Dewi Cinta dari Romawi Kuno, penularan penyakit ini biasanya terjadi karena 1

Upload: bintangburhanuddin

Post on 01-Oct-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bersalin

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangPenyimpangan seksual adalah aktivitas seksual yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan seksual dengan cara yang tidak sewajarnya. Biasanya cara yang digunakan oleh orang tersebut adalah menggunakan obyek seks yang tidak wajar. Penyebab terjadinya kelainan ini bersifat psikologis atau kejiwaan, seperti pengalaman sewaktu kecil, dari lingkungan pergaualan, dan faktor genetik. Salah satu akibat yang di timbulkan dari aktivitas seksual yang tidak sehat adalah penyakit menular seksual (PMS), penyakit ini disebut juga veneral, berasal dari kata venus, yaitu Dewi Cinta dari Romawi Kuno, penularan penyakit ini biasanya terjadi karena seringnya seseorang melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan. Bisa juga karena melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang sebelumnya telah terjangkit salah satu penyakit ini. Penyakit seksual ini sangat berbahaya, pengobatan untuk setiap jenis penyakit berbeda-beda, beberapa diantaraya tidak dapat disembuhkan (Dianawati, 2006 dan Abdullah, 2008).

Hasil wawancara dengan ketua waria dan 10 orang waria di Kota Tanjungpinang dari 10 orang responden terdapat 6 orang yang bersikap positif, mereka setuju bahwa penyimpangan seksual diwujudkan dalam perubahan bentuk tubuh, melakukan hubungan seksual sesama jenis, dan kelaianan bawaan dari lahir, sebagai sarana untuk menyalurkan hasrat seksualnya dan 4 orang bersikap negatif, mereka memahami kondisi fisik dan psikis yang mendorong penyimpangan seksualnya, namun mereka tidak mengungkapkannya secara terbuka karena beberapa alasan tertentu. Berdasarkan survey pendahuluan juga di dapatkan data dari ketua Forum Komunikasi Rumpun Waria Sehiati (FK RWS) Tanjung Pinang kota tahun 2014, terdapat beberapa waria yang menjadi wanita malam karna masalah ekonomi, pengalaman yang tidak menyenangkan diwaktu kecil seperti pelecehan seksual yang diterima oleh objek (waria) yang dilakukan oleh orang lain, faktor genetik dan pengaruh lingkungan.Solusi dalam masalah penyimpangan seksual ini dengan cara metode psikoterapi merupakan suatu bentuk perlakuan atau pengobatan tehadap masalah yang sifatnya emosional dimana seseorang yang professional dengan seorang klien dengan tujuan menghilangkan, mengubah atau memperlambat gejala untuk menampakkan pola perilaku yang terganggu serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi yang positif, threatmen behavioral merupakan terapi perilaku yang bermasalah dengan menggunakan tehnik relaksasi dan tehnik relaksasi kognitif (cognitive behavior therapy/CBT) terapi ini berfokus untuk mengubah untuk kognisi klien terlebih dahulu lalu mengubah perilaku yang bermasalah, pendekatan rohani, dan melalui pendekatan sosial budaya.Karna itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Gambaran Sikap Waria Tentang Penyimpangan Seksual di Tanjung Pinang Kota Tahun 2014.

B. Rumusan MasalahRumusan masalah dalam penelitian ini Bagaimanakah Gambaran Sikap Waria Tentang Penyimpangan Seksual Di Tanjung Pinang Kota Tahun 2014?

C. Tujuan Penelitian1. Tujuan UmumUntuk mengatahui Gambaran Sikap Waria Tentang Penyimpangan Seksual Di Tanjung Pinang Kota Tahun 2014.

2. Tujuan Khususa. Untuk mengetahui sikap waria tentang penyimpangan seksual di tanjung pinang kota tahun 2014.b. Untuk mengetahui sikap waria tentang faktor penyebab penyimpangan seksual di tanjung pinang kota tahun 2014.c. Untuk mengetahui sikap waria tentang resiko penyimpangan seksual di tanjung pinang kota tahun 2014.

D. Manfaat Penelitian1. Bagi WariaMemberikan informasi tentang penyebab penyimpangan seksual dan akibat dari penyimpangan seksual pada waria.2. Bagi Institusi PendidikanMembantu informasi / referensi ilmiah bidang kesehatan khususnya tentang penyimpangan seksual pada waria.3. Bagi PenelitiHasil penelitian ini dapat menambah wawasan bagi peneliti tentang gambaran sikap waria tentang penyimpangan seksual.4. Bagi Lokasi PenelitianSebagai bahan masukan bagi pengambil kebijakan tentang penyimpangan seksual pada waria.

E. Ruang Lingkup PenelitianPenelitian bermaksud mengungkapkan Gambaran Sikap Waria Tentang Penyimpangan Seksual, penyebab terjadinya penyimpangan seksual, serta akibat dari penyimpangan seksual di Kota Tanjung Pinang tahun 2014.Obyek penelitian ini adalah waria di Tanjungpinang Kota. Desain penelitian secara deskriftif . Data yang digunakan adalah data primer dan skunder dengan instrument bantu kuesioner. Lokasi penelitian di Kota Tanjungpinang, mulai dari bulan Desember 2014.

F. Keaslian PenelitianNoNamaJudulPersamaanPerbedaan

1Ahmad Thonthowi JauhariKonsep Kartini Kartono Dalam Penanggulangan Penyimpangan Seks Bagi Remaja Dalam Perspektif Pendidikan Islam di Semarang Tahun 2011 Objek penelitian tentang penyimpangan seksual Desain penelitian anaitik Subjek penelitan remaja Waktu penelitian tahun2011 Lokasi penelitian di Semarang

2Selvya OktavyaniGambaran Sikap Waria Tentang Penyimpangan Seksual di Tanjungpinang Kota Tahun 2014 Objek penelitian tentang penyimpangan seksual Desain penelitian deskriftip Subjek penelitian waria Waktu penenlitian tahun 2014 Lokasi penelitian di Tanjungpinang kota

5