bab4 hubungan imt dan dismenor

Upload: lily-inderayanti

Post on 09-Mar-2016

217 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

IMT (indeks massa tubuh) semakin berat (overweight) maka semakin besar terjadi derajat nyeri dysmenorrhea berat, karena timbunan lemak yang berlebih dapat memicu peningkatan prostaglandin.

TRANSCRIPT

39

BAB IVMETODE PENELITIAN4.1Desain PenulisanJenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional, karena peneliti akan meneliti hubungan antara dua variabel pada situasi atau sekelompok obyek dengan tujuan utama mendeskripsikan suatu keadaan atau peristiwa.Pada penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional (sekat silang), karena penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada saat itu.4.2Populasi, Sampel, dan Tekhnik Sampling1.PopulasiPopulasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswi di Akademi Kebidanan Brawijaya Husada Malang yang berjumlah 100 orang.2.SampelSampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi dan harus betul-betul representative atau mewakili populasi (Sugiyono, 2014). Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah mahasiswi Akademi kebidanan Brawijaya Husada Malang. Dalam menetapkan besarnya sampel dalam penelitian ini didasarkan pada perhitungan yang dikemukakan dengan rumus Lameshan dalam Nursalam (2013) sebagai berikut :n =

Keterangan :N: besar populasin: besar sampeld: derajat kepercayaan (0,01)Z: nilai standar normal untuk = 0,05 (1,96)p: perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50%q: 1 p

Besar sampel yang diteliti :

n =

n =

n = = 49,24 = 50

Berdasarkan perhitungan dengan rumus di atas, peneliti membulatkan menjadi 50 responden.3.Teknik SamplingSampling menurut Nursalam (2013) adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014).

4.3 Kriteria Penelitian1. Kriteria inklusi a. Mahasiswi yang sudah mengalami menstruasib. Mahasiswa yang mengalami dysmenorrheac. Bersedia menjadi responden 2. Kriteria ekslusi a. Mahasiswa yang tidak mengalami dysmenorrheab. Responden yang tidak hadir saat dilakukan penelitian c. Mahasiswi yang tidak mau menjadi responden

4.4Variabel PenelitianVariabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki kelompok lain (Notoatmodjo, 2012).1.Variabel Bebas (Independen)Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent adalah IMT (Indeks Massa Tubuh) di Akademi Kebidanan Brawijaya Husada Malang.2.Variabel Terikat (Dependen)Dalam penelitian ini variabel dependent adalah Derajat Nyeri Dysmenorrhea di Akademi Kebidanan Brawijaya Husada Malang.

4.5Definisi OperasionalTabel 4.1Definisi operasional hubungan IMT (Indeks Massa Tubuh) terhadap derajat nyeri dysmenorrhea pada Mahasiswi di Akademi Kebidanan Brawijaya Husada Malang VariabelDefinisi OprasionalIndikatorAlat ukurSkala UkurHasil ukur

IMT (Indeks Massa Tubuh)Nilai yang diambil dari perhitungan antara berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) mahasiswi Akademi Kebidanan Brawijaya Husada Malang.Indeks masa tubuh (IMT): BB/TB2Rumus:IMT=BB (kg)TB2

Timbangan BB, dan meteran pengukuran TB .Ordinal1. Kurus