bab++1v+-+bombana+2009

33
DRAFT LAPORAN BAB. IV Penambangan Emas di Bombana : Tipologi dan Dampaknya  Eko Tri Sumarnadi Agustinus 1. Laa! Belakang Logam emas merupakan salah satu komoditi bahan tambang yang mempunyai nilai jual tinggi, sehingga menarik banyak orang untuk mengus ahak anny a. Kar ena disamping mud ah dan sederhana cara me nda patkannya, juga mudah dan cep at untuk me njual pr oduk ya ng dihasilkannya. Tidak heran jika semenjak dilakukannya penambangan emas di Bombana pada  pertengahan Mei 2008 dan menjadi ramai dipenuhi oleh masyarakat yang menambang sejak aal !eptember 2008. Lokasi penambangan mencakup beberapa tempat diantaranya di sungai Tahi "te, sungai #ububangka, dan juga diketemukan di !atuan $emukiman %!$&8', !atuan $emukiman %!$&(' serta !atuan $emukiman %!$&)'. Lokasi tersebut berjarak sekitar *0 km dari +umbia, yakni ibu kota Kabupaten Bombana. !emenjak berita penemuan emas tersebut menyebar luas ke masyarakat, lebih dari 20.000 orang datang dari berbagai pelosok, tidak hanya dari masyarakat Kabupaten Bombana saja melainkan juga dari daerah luar $roinsi !ulaesi Tenggara seperti dari !ulaesi !elatan, Kalimantan dan bahkan ada yang berasal dar i -a a dan $apua. $ar a pen amban g data ng dengan me nggunakan ang kutan umum, kendaraan bermotor %pribadi' bahkan dengan berjalan kaki, tidak heran jika jalur lalu lintas anatara Kolaka Bombana dan Kendari Bombana menjadi ramai / . Kedatangan mereka tidak hanya sekedar untuk bertamasya atau membuktikan berita tersebut, melainkan dengan satu tujuan, yaitu ikut mendulang emas %menambang'. engan bekal peralatan sederhana seperti ajan, sekop, cangkul dan tenda dengan antusias mendulang emas dengan harapan akan mendapatkan hasil yang memuaskan 2 . /  http://korpcitaka.wordpres s.com/2008-09-22/ta mbang emas diketemukan di bombana. 2 . http: //www.majalah tambang.com/2008-11-19/m erebut rezeki emas bombana.

Upload: anfield-genk-tomi

Post on 18-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    1/33

    DRAFT LAPORAN

    BAB. IV

    Penambangan Emas di Bombana : Tipologi dan Dampaknya

    Eko Tri Sumarnadi Agustinus

    1. Laa! Belakang

    Logam emas merupakan salah satu komoditi bahan tambang yang mempunyai nilai jual tinggi,

    sehingga menarik banyak orang untuk mengusahakannya. Karena disamping mudah dan

    sederhana cara mendapatkannya, juga mudah dan cepat untuk menjual produk yang

    dihasilkannya. Tidak heran jika semenjak dilakukannya penambangan emas di Bombana pada

    pertengahan Mei 2008 dan menjadi ramai dipenuhi oleh masyarakat yang menambang sejak

    aal !eptember 2008. Lokasi penambangan mencakup beberapa tempat diantaranya di sungai

    Tahi "te, sungai #ububangka, dan juga diketemukan di !atuan $emukiman %!$&8', !atuan

    $emukiman %!$&(' serta !atuan $emukiman %!$&)'. Lokasi tersebut berjarak sekitar *0 km

    dari +umbia, yakni ibu kota Kabupaten Bombana. !emenjak berita penemuan emas tersebut

    menyebar luas ke masyarakat, lebih dari 20.000 orang datang dari berbagai pelosok, tidak

    hanya dari masyarakat Kabupaten Bombana saja melainkan juga dari daerah luar $roinsi

    !ulaesi Tenggara seperti dari !ulaesi !elatan, Kalimantan dan bahkan ada yang berasal

    dari -aa dan $apua. $ara penambang datang dengan menggunakan angkutan umum,

    kendaraan bermotor %pribadi' bahkan dengan berjalan kaki, tidak heran jika jalur lalu lintas

    anatara Kolaka Bombana dan Kendari Bombana menjadi ramai/. Kedatangan mereka tidak

    hanya sekedar untuk bertamasya atau membuktikan berita tersebut, melainkan dengan satu

    tujuan, yaitu ikut mendulang emas %menambang'. engan bekal peralatan sederhana seperti

    ajan, sekop, cangkul dan tenda dengan antusias mendulang emas dengan harapan akan

    mendapatkan hasil yang memuaskan

    2

    .

    / http://korpcitaka.wordpress.com/2008-09-22/tambang emas diketemukan di bombana.

    2. http: //www.majalah tambang.com/2008-11-19/merebut rezeki emas bombana.

    http://korp/http://korp/
  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    2/33

    !ecara umum, keterdapatan emas di alam bisa berupa sebagai 1cebakan emas primer

    dan 3 atau 1endapan emas sekunder4. 5ebakan emas primer di alam terbentuk akibat adanya

    aktiitas magma di dalam perut bumi yang menerobos lapisan kulit bumi melalui bidang

    lemah atau mengisi rekahan yang disebut sebagai einatau berupa ein let.Berbagai 6aktor

    yang berpengaruh terhadap proses pembentukan 1cebakan emas primer ini, disamping

    dipengaruhi oleh jenis magma yang mengandung unsur logam emas juga dipengaruhi oleh

    lingkungan pembentukannya seperti struktur batuan maupun jenis batuannya. Keberadaan

    logam emas dalam batuan bisa berbentuk nuggetsberupa logam emas murni %natie gold' bisa

    juga berupa butiran emas yang sangat halus yang terjebak di dalam mineral sul6ida, atau

    mineral oksida lainnya. !edangkan terbentuknya 1endapan emas sekunder diakibatkan oleh

    adanya proses pelapukan batuan %cebakan emas primer' baik secara 6isik maupun kimia dantertranportasi baik oleh air sungai maupun 1glet7er serta diendapkan sebagai 1endapan

    eluial atau 1endapan aluial. Keterdapatan emas di alam demikian ini sering disebut sebagai

    1cebakan emas sekunder atau lebih dikenal sebagai 1cebakan emas letakan %placer gold

    deposit!"seperti yang terdapat di daerah Bombana, !ulaesi Tenggara.

    Teknik penambangan emas pada umumnya tergantung dari kondisi dan karakter

    cebakan emas yang meliputi jenis cebakan, ketebalan cebakan yang mengandung emas dan

    kedalaman atau ketebalan tanah penutup. 5ebakan emas primer, yang pada umumnya terdapat

    didalam perut bumi berupa urat&urat kuarsa yang mengandung emas %ein' disamping masih

    bercampur dengan mineral asosiasinya, dan juga batuan samping yang pada umumnya

    bersi6at keras. $enambangan untuk tipe 1cebakan emas primer dapat dilakukan dengan sistem

    tambang baah tanah %underground mining', namun dapat juga dilakukan penambangan

    4 "skandar 9ulkarnain, dkk,#onsep $ertambangan %ak&at dalam #erangka $engelolaan 'umber (a&a

    )ambang &ang *erkelanjutan, L"$" $ress, 2008, hal )/

    * http: //www.dim.esdm.go.id/200+-0"-0+/endapan placer.,uggetsadalah butiran logam emas dengan bentuktidak beraturan yang terdapat di alam yang relati6 murni dan dapat dilihat secara kasat mata. :ndapan elluial

    adalah endapan yang hasil pelapukan yang tertransportasi tetapi masih dekat dengan sumbernya. !edangkanalluial yang tertransportasi oleh air tetapi relati6 sudah jauh dengan sumbernya. !ementaraplacer golddepositadalahcebakan emas letakan yang terdapat pada kedua tipe endapan tersebut.

    'uratman dkk $elindian *ijih mas dengan arutan monia )iosulat *atch 'cale! tek34%2005.

    !ebagai ilustrasi dijelaskan pada identi6ikasi minerolgi dan karakterisasi percontoh bijih emas hasil analisis

    mikroskopis bijih menunjukkan baha cebakan emas yang beraosiasi dengan urat kuarsa digolongkan menjadi

    empat macam, yakni ; 6asies karbonan& kuarsa, mangan oksida&kuarsa, kuarsa opal berlapis dan kuarsa

    bersul6ida. Beberapa jenis mineral yang berasosiasi dengan emas diantaranya pirit, galena, s6alerit, kalkopirit,

    silikat % plagioklas, klorit, dll' bersama material karbonan.

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    3/33

    dengan sistem tambang terbuka %surace mining', tergantung sistem mana yang

    menguntungkan berdasarkan pada nilai stripping ratio5. Karena batuannya bersi6at keras,

    maka penambangannya dilakukan dengan berbagai metoda penambangan dengan

    menggunakan alat gali yang paling sederhana %cangkul, paju, palu, ganco' hingga

    menggunakan alat berat %e6caator' bahkan sering dibantu dengan menggunakan bahan

    peledak atau peledakan

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    4/33

    aliran air atau air bertekanan tinggi %h&drolicmining'. !eperti dari metoda pengolahan yang

    paling sederhana pendulangan %panning', dan atau menggunakan alat seperti 1rocker atau

    %sluice bo6', palong %long tom',jig, humpre& spiral dan meja goyang %shaking table' hingga

    peralatan yang lebih modern sepertiine material separator knelson concentrator(.

    Keberadaan cebakan emas di Bombana pada umumnya terdapat pada sungai maupun

    anak sungai %creak'/0, termasuk tipe 1endapan emas placer dengan ketebalan endapan yang

    diduga mengandung emas sekitar / meter, dan ketebalan tanah penutup berariasi dari / /

    meter dari permukaan tanah. $otensi yang menyangkut jumlah cadangan emas %kuantitas'

    belum terukur, namun menurut in6ormasi penambang menyebutkan baha hasil penambangan

    baik yang dilakukan oleh masyarakat maupun oleh perusahaan sasta kini diperkirakan lebih

    dari ratusan kg emas %tidak tercatat'. !edangkan potensi yang menyangkut kualitas atau kadarlogam emas termasuk kuali6ikasi kadar emas yang cukup tinggi, yang ditunjukkan oleh nilai

    harga beli yang ditaarkan oleh pengumpul berkisar antara +p /

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    5/33

    para penambang mulai berkembang, yang tadinya hanya melakukan pendulangan di badan

    sungai, kini penambangan dimulai dengan cara membuat sumuran. -ika sumuran tersebut

    mencapai lapisan cebakan emas, baru dilakukan penggalian ke arah mendatar dan 3 atau

    dengan cara membuat teroongan mendatar pada cebakan yang diduga mengandung emas.

    $enambangan atau pembuatan sumuran dilakukan secara tidak beraturan, karena memang

    tidak terlihat adanya koordinasi. !ehingga baik jarak antar lubang maupun arah penambangan

    juga tidak beraturan. Aasil penggalian dari lapisan yang diduga mengandung emas tersebut

    diangkut keatas atau dikeluarkan dari lubang sumuran maupun teroongan untuk dilakukan

    pendulangan untuk memisahkan emas dari mineral atau pasir lainnya. $ermasalahan yang

    timbul dari cara penambangan demikian ini, tidak hanya hasil yang mulai berkurang namun

    seringkali terjadi kecelakaan tambang, yakni tertimbun akibat runtuhnya tanah penutup yangrelati6 kurang stabil. $enyebab terjadinya kecelakaan tambang terlebih disebabkan oleh

    kurangnya pengetahuan penambang disamping sarana yang tidak memadai sehubungan

    dengan minimnya modal kerja.

    $ersaingan diantara para penambangpun menjadi semakin ketat, terutama pengaruh

    dari cara penambangan yang dilakukan oleh masyarakat pendatang, maka cara

    penambangannyapun berkembang lagi menjadi penambangan dengan cara semi mekanis

    %h&drolic mining'/4, yakni menggunakan palong atau 1sluice bo6 yang didukung dengan

    penggunaan pompa air dan 1monitor sehingga menghasilkan semburan air bertekanan tinggi.

    $enambangan dengan cara demikian dilakukan secara berkelompok yang terdiri dari /0

    orang. Meskipun pada aal tahun 200( penambangan dengan cara ini mampu menghasilkan

    lebih dari 40 gram butiran emas per hari, tetapi kini dengan menipisnya jumlah cadangan pada

    umumnya masing&masing kelompok tersebut hanya mampu memperoleh butiran emas kurang

    dari / gram per hari /*.

    Berbagai dampak yang ditimbulkan oleh adanya penambangan emas oleh rakyat, mulai

    dari pemborosan sumberdaya tambang, kesehatan dan keselamatan kerja, kerusakan 6isik

    lingkungan dan perubahan sosial ekonomi masyarakat di Bombana. isamping karena 6aktor&

    /4 ;&drolic mining, adalah salah satu jenis tambang dimana dalam pengoperasiannya dengan meman6aatkan

    media dan aliran air. Berbagai jenis tipe penambangan ini, misalnya tambang semprot dan 3 atau pengoperasian

    kapal keruk %dredging' yang umum digunakan pada tambang timah di $. Bangka.

    /* Aasil aancara dengan para penambang di lokasi Tahi ite.

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    6/33

    6aktor tersebut diatas, juga disebabkan oleh semakin sulitnya untuk mengatur para penambang

    yang dilakukan oleh rakyat, maka kebijakan pemerintahpun juga mulai berubah. !emula

    pemerintah daerah Bombana lebih memperhatikan kepentingan rakyat sebagai penambang,

    namun kini cenderung mulai memberikan perhatian kepada para pemodal atau inestor. Aal

    ini ditandai dengan diberikannya i7in penambangan atau Kuasa $ertambangan %K$' kepada

    pihak sasta yang bergerak dibidang pertambangan, seperti diantaranya kepada $T. $anca

    Logam Makmur, $T. Tiram "ndonesia, $T. !umber @lam Mega Karya dan $T. Talenta untuk

    melakukan aktiitas pertambangan di Kabupaten Bombana.

    Kasus penambangan emas di Bombana menjadi penting %urgen' untuk diungkap

    mengingat baha kasus penambangan untuk tipe 1cebakan emas placer di lingkungan batuan

    metamorphik masih jarang diketemukan di "ndonesia. Berbagai permasalahan dalam bentukpertanyaan, diantaranya tipologi penambangan apa saja yang dilakukan oleh masyarakat

    penambang di Bombana C. @pakah penambangan tersebut cukup e6isien %ekonomis' C, dan

    bagaimana teknis penambangan yang membedakan antara perusahaan dan masyarakat C

    Kerusakan lingkungan apa saja yang terjadi dan bagaimana analisis dampak penambangan

    ketika menggunakan teknik penambangan tersebut dan bagaimana kemungkinan

    meminimalisirnya C isamping permasalahan tersebut, berbagai permasalahan lainnya yang

    timbul akibat penambangan emas oleh rakyat di Kabupaten Bombana, tidak hanya

    menyangkut aspek teknologi penambangan yang diterapkan dan dampak yang ditimbulkannya

    tetapi juga menyangkut aspek&aspek lainnya, sehingga menarik untuk ditulis sebagai suatu

    studi kasus.

    @nalog dengan permasalahan tersebut, tujuan dari tulisan ini antara lain untuk

    memberikan gambaran tentang bagaimana kegiatan penambangan emas yang dilakukan oleh

    rakyat di Bombana, ditinjau dari aspek teknologi penambangan yang meliputi tipologi dan

    dampaknya terhadap lingkungan. Bahan tulisan ini selain diperoleh dari data sekunder juga

    diperoleh dari hasil peninjauan lapangan, identi6ikasi dan analisis secara kualitati6 untuk

    memperoleh solusi alternati6nya. Tulisan ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan

    bagi $emerintah aerah Kabupaten Bombana khususnya dalam menyelesaikan permasalahan

    tersebut dan masyarakat pada umumnya.

    ". Tipologi Penambangan Emas di Bombana

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    7/33

    $enambangan 1cebakan emas placer pada umumnya tergantung pada kondisi keberadaan

    cebakan emas yang meliputi jenis cebakan, ketebalan cebakan yang mengandung emas dan

    kedalaman atau ketebalan tanah penutup. Kondisi cebakan emas di daerah Bombana yangpada umumnya berupa endapan sungai atau jenis 1cebakan emas placer, dengan ketebalan

    endapan yang diduga mengandung emas kurang lebih / meter, dengan ketebalan tanah

    penutup berariasi dari / / meter dari permukaan tanah. engan demikian, sistem

    penambangan yang cocok untuk diterapkan adalah sistem tambang terbuka %surace mining',

    alaupun pada kasus tertentu tidak tertutup kemungkinan untuk dikombinasikan dengan

    sistem tambang baah tanah %underground mining'. Berbagai metoda penambangan yang

    dapat diterapkan untuk tipe 1cebakan emas placer, yakni penambangan secara manual

    %cangkul, sekop', tambang semprot %memerlukan air bertekanan tinggi atau dengan

    1monitor/', perpaduan tambang semprot dengan peralatan mekanis %alat berat' dan

    penggunaan kapal keruk %penambangan baah air'. !edangkan metoda pemisahan

    %pengolahan' mineral yang umum diterapkan adalah dengan cara konsentrasi graiti, yakni

    pemisahan mineral berharga %emas' atau disebut consentrateterhadap mineral pengotornya

    %tailing' berdasarkan perbedaan berat jenis %speciic grait&' dan media aliran air. $emisahan

    secara konsentrasi graimetri pada umumnya diaali dengan cara pemisahan berdasarkan

    perbedaan ukuran butirscrenning%screen grizl&' yaitu pemisahan antara butiran kasar dengan

    butiran halus. !elanjutnya baru dilakukan baik dengan cara pendulangan %panning', maupun

    dengan cara jigging %menggunakan jig', shaking table %menggunakan meja goyang' dan

    sluicing%menggunakansluice bo6', semua proses tersebut selalu membutuhkan media air atau

    aliran air. 5ara penambangan demikian, selain diterapkan untuk bahan tambang dari 1cebakan

    emas placer, sering pula diterapkan untuk bahan tambang lainnya di "ndonesia, seperti timah

    yang terdapat di $. Bangka dan $. Belitung dan intan di Martapura %Kalimantan !elatan'/).

    Aingga kini, metoda penambangan dan pengolahan yang paling sederhana dan murahserta mudah untuk diterapkan pada 1cebakan emas placer adalah penambangan secara manual

    / 3onitoradalah bagian alat dari tambang semprot yang membentuk kerucut memanjang dimana diameter

    ujung 1outlet lebih kecil inlet yang dipasang pada ujung pipa air pada sebuah pompa air, sehingga dapat

    menghasilkan air bertekanan tinggi, dan biasanya dilengkapi dengan sebuah handle sebagai pengatur

    %buka3tutup'.

    /)"skandar 9ulkarnain, dkk,(inamika dan $eran $ertambangan %ak&at di 4ndonesia, L"$" $ress, 200

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    8/33

    dengan cara pendulangan %artisanal mining'/

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    9/33

    adalah konsep pertambangan, yakni ;Eood 3ining $racticeF Konsep tentang $engelolaan

    $ertambangan yang Baik dan Benar %!uyartono, 2004'/8 dan yang ke&dua adalah konsep

    tentang bagaimana perolehan konsentrasi bijih emas placer %Michael !ila, /(8)' /(.

    ood mining practiceadalah kaidah&kaidah yang harus dijalankan dalam melakukan

    proses penambangan agar memberikan keuntungan maksimal dengan dampak minimal.

    Kegiatan pertambangan skala besar dituntut dan diaasi untuk selalu melakukan

    penambangan dengan menerapkan kaidah&kaidah tersebut, terutama untuk menghindari

    kerugian lingkungan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja dalam usaha mereka

    mengejar keuntungan yang sebesar&besarnya. amun dalam skala masyarakat yang

    menambang, prinsip&prinsip ini masih sulit untuk diterapkan kerena keterbatasan modal dan

    keahlian yang mereka miliki

    20

    .!ebagaimana diungkapkan oleh !uyartono, 2004, paradigma pengelolaan kegiatan

    usaha pertambangan yang baik dan benar %good mining practice!yang membangun peradaban

    dide6inisikan sebagai suatu kegiatan usaha pertambangan yang memenuhi ketentuan&

    ketentuan, kriteria, kaidah dan norma&norma yang tetap sehingga peman6aatan sumberdaya

    mineral memberikan hasil yang optimal dan dampak buruk yang minimal. !emua itu meliputi

    peri7inan, teknis penambangan, keselamatan dan kesehatan kerja %K&4' , lingkungan,

    keterkaitan hulu&hilir3konserasi, nilai tambah dan pengembangan masyarakat3ilayah di

    sekitar lokasi kegiatan, serta mempersiapkan penutupan dan pasca tambang, dalam bingkai

    kaidah peraturan perundangan dan standar yang berlaku, sesuai tahap&tahap kegiatan

    pertambangan %#amba! 1'. !ecara umum, konsep tersebut didasarkan pada prinsip baha

    industri pertambangan umum, yakni industri pertambangan mineral yang menghasilkan

    logam, non&logam dan energi %batubara' dan panas bumi mempunyai titik berat pada isu

    1demokrasi, keadilan dan pemerataan yang harus melibatkan antar dan inter generasi. Konsep

    tersebut hanya dapat terlaksana dengan baik jika melibatkan para pemangku kepentingan

    %stakeholder' secara optimal dalam bentuk kemitraan. !ementara pola pikir yang

    /8 !uyartono, 2004, Eood 3ining $racticeF Konsep tentang $engelolaan $ertambangan yang Baik dan Benar,!tudi usa, 2004.

    /( Michael !ila,$lacer old %ecoer& 3ethods, aliornia (epartment o onceration (iision o 3ines and

    eolog&/(8).

    20 "skandar 9ulkarnain, dkk,#onsep $ertambangan %ak&at dalam #erangka $engelolaan 'umber (a&a

    )ambang &ang *erkelanjutan, L"$" $ress, 2008.

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    10/33

    mendasarinya adalah 1social justice and eGuity, pendekatan holistik, komprehensi6, terpadu,

    menghargai keanekaragaman atau pluralisme serta beraasan jangka panjang 2/.

    ambar = di buku sa&a mohon ile pada buku 2008!

    ?ambar /. Konsep pertambangan yang baik dan benar %good mining practice'

    Melalui tata cara pengelolaan pertambangan yang baik dan benar, diharapkan dapat

    dihindari terjadinya pemborosan sumberdaya mineral, tercapainya optimalisasi sumber daya,

    terlindunginya 6ungsi&6ungsi lingkungan serta terlindunginya keselamatan dan kesehatan para

    pekerja. =leh karena itu, dalam praktek pengelolaan pertambangan perlu dilakukan ;

    $enerapan teknik pertambangan yang tepat.

    $eduli lingkungan

    $eduli keselamatan dan kesehatan kerja.

    $enerapan prinsip konserasi.

    Memiliki nilai tambah.

    =ptimalisasi man6aat bagi masyarakat.

    !tandardisasi pertambangan.

    !ecara konseptual metoda dan peralatan yang digunakan untuk meperoleh emas dari

    1cebakan emas placer adalah konsentrasi graiti %grait& concentration'22. $emisahan secara

    2/ "skandar 9ulkarnain, dkk,#onsep $ertambangan %ak&at dalam #erangka $engelolaan 'umber (a&a

    )ambang &ang *erkelanjutan, L"$" $ress, 2008.

    22 rait& concentration, adalah konsentrasi bijih emas dengan menggunakan prinsip perbedaan berat jenis

    %speciic grait&'.

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    11/33

    graiti ini paling sering atau banyak digunakan dalam metoda perolehan emas. Berbagai

    peralatan perolehan emas melalui metoda graimetri, termasukpans%dulang',sluicebo6 long

    toms jigs, 24disamping itu juga termasuk peralatan amalgamasi yang telah lama digunakan di

    5ali6ornia %!ila, /(8)'. Metoda konsentrasi graimetri ini menggunakan media aliran air,

    sementara butiran emas yang sangat halus yang disinyalir sebagai 1lour, 1load atau

    1colloidal gold2* sebagian besar hilang dalam proses. @alnya penambang hanya mampu

    memperoleh tidak lebih dari )0 H kandungan emas, dan sejak /(* perolehan emas bisa

    mencapai

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    12/33

    proses pemisahan tidak pernah sempurna, dimana sebagian mineral tidak berharga masuk ke

    dalam konsentrat sementara sebagian emas masuk ke dalam tailing. engan demikian,

    ternyata baha produk yang dihasilkan akan selalu berkomplikasi dengan situasi dan kondisi.

    ?ambar 2. Bagan alir konsep metoda konsentrasi graiti

    &ee!angan :

    Tahap 1$Roughing%:

    Merupakan tahap peningkatan bijih emas atau disebut sebagai umpan %?eed' dalam

    proses konsentrasi untuk menghasilkan emas kadar rendah terutama consentrate !

    untuk diolah kembali dan tailing )!, yakni yang mengandung material yang tidak

    diperhitungkan pada tahap aal. $eralatan yang digunakan dalam tahap ini disebut

    sebagai 1roughers. %oughers ini, kemungkinan dapat menghasilkan sejumlah besar

    konsentrat tetapi dengan syarat baha perolehan emas dalam concentrate harus >

    kandungan emas dalam umpan %eed', atau menghasilkan tailing yang relati6 bersih

    %bebas emas', atau kombinasi dari kedua&duanya.

    Tahap 2 (Cleaning) :

    Merupakan proses mengolah kembali konsentrat yang diperoleh dari roughers untuk

    menghilangkan mineral pengotor %impurities' yangpada umumnya berupa pasir

    Feed

    Roughing

    Cleaning

    Scavenging

    g'

    T

    T

    Concentrate

    Tailing

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    13/33

    berarna hitam %black sand'. $roses ini mungkin sangat sederhana sekali, yakni berupa

    pencucian dan pemisahan butiran emas dari pasir hitam %black sand' di dalam pans

    %dulang'. amun bisa juga bila kadar emas dalam konsentrat masih rendah, sehingga

    perlu dilakukan konsentrasi mineral melalui beberapa tahapan pencucian sebelum

    diperoleh konsentrat akhir. alam kasus ini, peralatan yang digunakan dalam pencucian

    sama dengan peralatan yang digunakan dalam roughers. 'luice bo6 dapat juga

    digunakan untuk mencuci konsentrat yang mengandung pasir berarna hitam %black

    sand', sebagai salah satu contoh alat roughingyang juga bisa digunakan dalam proses

    cleaning. $eralatan lainnya, seperti shaking tables sangat cocok untuk digunakan

    sebagai roughers dan khususnya digunakan dalam proses cleaning. Konsentrat akhir

    dicuci hingga diperoleh kadar konsentrasi bijih yang optimal.Tahap (Scavenging) :

    Merupakan tahap akhir, yaitu tahap dalam memproses material tailingbaik yang berasal

    dari roughing maupun cleaning sebelum dibuang ke disposal %tempat penampungan

    akhir dari tailing'. 'caengingdioperasikan hanya dalam jumlah produksi yang besar.

    "ndikator keberhasilan dalam proses konsentrasi graiti ini biasanya dinyatakan sebagai

    tingkat perolehan %recoer&' yang merupakan prosentase emas dalam bijih yang diperoleh

    melalui konsentrat. Kadar konsentrat adalah prosentase emas dalam konsentrat, kadar

    konsentrat /0 H artinya mengindikasikan baha konsentrat mengandung emas sebesar /0 H

    dari berat emas. "ndikator lainnya adalah nilai ratio o concentration yang merupakan

    perbandingan antara %berat D kadar' konsentrat dengan %berat D kadar ' umpan %eed'. -ika nilai

    ratio o concentrationJ /,00, ini menunjukkan baha proses pengolahan tidak berhasil. ilai

    ratio o concentration pada umumnya akan meningkat sesuai dengan meningkatnya kadar

    konsentrat. $ada umumnya semakin tinggi kadar konsentrat, akan semakin rendah jumlah

    perolehan. !ejumlah material akan hilang dalam memperoleh kadar konsentrat yang tinggi.

    !eperti dalam kasus tertentu, semakin tinggi kadar konsentrat maka akan lebih baik dari pada

    mengambil kembali butiran halus dari konsentrat kadar rendah, ini berarti akan mengurangi

    biaya pengambilan butiran halus %reiner&'.

    Berikut ini adalah analisis kualitati6 untuk tipologi penambangan emas yang dilakukan

    oleh masyarakat di Bombana ;

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    14/33

    1. Penambangan dan pe!ole(an konsen!asi emas dengan )a!a pend*langan $panning%

    $ertama kali emas diketemukan di daerah Bombana berada di sepanjang badan sungai&sungai,

    sehingga cara penambangan yang paling cepat, mudah dan sederhana adalah dengan cara

    pendulangan %Li(a Foo #amba! +'. $endulangan dilakukan dengan menggunakan 1pans

    %dulang' yang terbuat dari kayu bahkan ada yang menggunakan ajan %kuali'. $endulangan

    dilakukan di badan sungai atau pada ceruk yang ada airnya, disamping lokasi keterdapatan

    emas juga karena air menjadi 6aktor utama dalam proses pemisahan ini. Butiran emas yang

    terdapat di sungai bercampur dengan lumpur, pasir, dan kerikil dikeruk dan langsung

    didulang.

    Mekanisme dasar pemisahan emas dari material pengotornya adalah perbedaan berat

    jenis %speciig grait&' dan aliran atau putaran air ketika dulang digoyang&goyangkan dengan

    arah memutar. Material pengotor dengan berat jenis lebih ringan dibandingkan butiran emas

    %berat jenis;/* /(' akan terlempar keluar, sedangkan butiran emas tetap tertinggal pada dasar

    dulang %pan'. Kelemahan cara ini adalah tingkat perolehan yang masih rendah, alaupun

    proses ini sangat ditentukan oleh ketrampilan pendulang. amun demikian, pada umumnya

    masih banyak butiran emas yang halus dan berbentuk pipih ikut terbuang dengan material

    pengotornya. 5ara penambangan ini dapat dilakukan baik secara indiidu maupun secara

    berkelompok, yang pada umumnya dilakukan oleh masyarakat setempat.

    ?ambar.2. oto kegiatan pendulangan emas oleh masyarakat penambang di Bombana

    @nalisis kualitati6 terhadap tipologi penambangan dalam rangka perolehan emas

    menunjukkan baha penambangan dengan cara pendulangan %panning' pada umumnya

    mempunyai kapasitas rendah dan kurang e6isien dalam menangkap emas berbutir halus. Aanya

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    15/33

    dalam pengoperasiannya sangat sederhana %simple', tidak mahal %murah' biayanya dan praktis

    konstruksinya. $endulangan %panning' secara luas digunakan sebagai metoda perolehan utama

    dalam aal penambangan. amun dalam pengoperasiannya sangat terbatas, karena hanya

    emas berbutir kasar saja yang dapat diperoleh, sedangkan partikel emas yang sangat halus

    pada umumnya lolos bersama grael. Aanya sejumlah grael yang mengandung emas dapat

    diproses, ini juga tergantung pengalaman pendulang %panners'. $ans %dulang' sesungguhnya

    hanya cocok untuk digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan ; prospecting

    %pencarian emas aal dalam penyelidikan umum', proses cleaning terhadap konsentrat hasil

    roughing, atau untuk mengerjakan cebakan eluialyang kaya akan emas berbutir kasar atau

    cebakan yang lokasinya memang terisolasi. $ada aal penambangan di Bombana,

    pendulangan masih relean untuk diterapkan bagi para penambang secara perseorangan,alaupun secara konseptual masih jauh untuk memenuhi syarat konsep pengelolaan

    pertambangan yang baik dan benar. !eperti telah dijelaskan baha konsep pengelolaan

    pertambangan tersebut hanya cocok bagi leel perusahaan yang bermodal besar. amun

    demikian, secara organisatoris %leel perusahaan' dibandingkan dengan konsep konsentrasi

    graiti menjadi tidak relean lagi, karena tanpa perencanaan dan koordinasi yang baik dan

    benar, masalahnya muncul ketika ribuan orang mendulang pada area yang relati6 terbatas,

    sehingga tingkat perolehan %recoer&' menjadi semakin rendah atau perolehan yang tidak

    merata, diantaranya disebabkan oleh;

    $eralatan yang digunakan oleh para penambang berupa dulang %pans' yang terbuat

    dari kayu dan bahkan menggunakan ajan %kuali' tentunya belum atau tidak

    memenuhi standar. #alaupun bentuk dan ukuran bisa berariasi, namun sebagai

    pembanding baha standar 1gold pans di @merika misalnya, mempunyai ukuran

    standar sebagai berikut ; diameter bagian atas / &/8 inci, kedalaman lekukan % depth' ;

    2 2, inci serta sudut kemiringan sisi&sisinya 40 * odan bahan 1pans bisa terbuat

    dari logam atau plastik.

    $ara penambang yang pada umumnya tidak memiliki ketrampilan dan pengalaman

    mendulang, meskipun dasar pengoperasian dulang %pans' relati6 sederhana. $erolehan

    pendulangan akan menjadi optimal jika material yang akan didulang berbutir relati6

    seragam disamping dibutuhkan pengalaman dan ketrampilan pendulang %penambang',

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    16/33

    alaupun sesungguhnya dalam pengoperasiannya ketrampilan mendulang bisa

    dipelajari dari para pendulang yang telah berpengalaman.

    Berikut ini merupakan tahapan cara pendulangan yang mudah dan praktis untuk dapat

    digunakan sebagai acuan teknis atau petunjuk yang bagi masyarakat yang akan mendulang;

    Tahap pertama ; masukkan setengah dari olume 1pan %dulang' dengan bijih atau konsentrat.

    Tambahkan 1pan dengan air atau dicelupkan ke dalam air sungai atau kolam

    pencucian, campurkan dan aduk material dengan tangan, secara otomatis lumpur %cla&'

    akan terangkat atau naik ke permukaan air dan cuci beberapa batuan %grael' yang ada

    dan sekaligus untuk memberaikan butiran halus yang menempel pada greel.

    !elanjutnya angkat pan dari permukaan air sungai atau kolam pencucian dan ditiriskan

    secara hati&hati.Tahap ke dua ; isi kembali 1pan dengan air %tetapi tidak dibaah permukaan air' dan

    pindahkan batuan %grael pable' 2)periksa sebelum dibuang. ?oyangkan 1pan dari

    sisi ke sisi 1pan secara perlahan&lahan dengan gerakan memutar sedemikian rupa

    sehingga isi 1pan tidak tumpah ke permukaan air. iusahakan hanya material dengan

    berat jenis ringan saja yang bisa keluar karena goyangan memutar tersebut, yang

    secara perlahan&lahan material ringan akan menempati pinggir pan dan keluar ke

    permukaan air leat bibir 1pans.

    Tahap ke tiga ; 1pan secara periodik dicelupkan kembali ke air dan goyangkan kembali

    dengann gerakan memutar secara perlahan&lahan dengan putaran yang sama untuk

    mengumpulkan konsentrat.$ableyang besar diperiksa dan pindahkan secara periodik

    dengan tangan. Butiran emas akan diperoleh berupa konsentrat yang berada pada dasar

    pan bersama butiran dengan berat jenis tinggi material lainnya %pasir hitam'. :mas

    kasar berbentuk 1nuggets dapat langsung dipindahkan, sedangkan emas berbutir halus

    mungkin bisa diperoleh atau dipisahkan dengan cara amalgamasi.

    ". Penambangan dengan )a!a penggalian $s*m*!an, pa!ian% dan pe!ole(ankonsen!asi emas dengan mini !sluice "o#$ dan pend*langan $panning% :

    Ketika butiran emas mulai sulit diperoleh pada badan sungai, para penambang mulai

    menggali hingga batuan dasar pada tepi sungai dan mengais tebing&tebing sungai. Mengingat

    2) rael, merupakan salah satu hasil klasi6ikasi ukuran besar butir material dengan bentuk sudut meruncing

    %kasar', sedangkan 1pablle dengan bentuk sudut membulat %halus'.

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    17/33

    cebakan emas yang berada pada lapisan tersebut ditutupi oleh tanah penutup yang cukup tebal,

    untuk memperoleh material yang mengandung emas maka para penambang melakukan dengan

    cara penggalian. Teknik penggalian yang diterapkan oleh para penambang pada umumnya

    dengan cara membuat sumuran atau paritan %Li(a Foo ", #amba! -', dan jika penggalian

    telah mencapai kedalaman cebakan emas baru dilakukan penggalian ke arah mendatar dan 3

    atau dengan cara membuat lobang mendatar pada cebakan yang diduga mengandung emas.

    $enggalian yang dilakukan secara tidak beraturan, karena tidak terkoordinasi, sehingga

    mengakibatkan baik jarak antar lubang maupun arah penambangan juga tidak beraturan. Aasil

    penggalian lapisan yang diduga mengandung emas tersebut diangkut keatas atau dikeluarkan

    dari lubang sumuran maupun lobang mendatar ke suatu lokasi yang terdapat air, untuk

    dilakukan pemberaian dan pendulangan guna memisahkan emas dari material pengotornya.5ara penambangan demikian ini, pada umumnya dilakukan secara berkelompok, dimana

    setiap kelompok terdiri dari 4 orang. 5ara penambangan ini dilakukan oleh masyarakat

    setempat yang telah berbaur dengan masyarakat pendatang, khususnya masyarakat penambang

    yang berasal dari Menado dan -aa Barat. $ermasalahan yang timbul dari cara penambangan

    demikian ini adalah pemborosan sumberdaya mineral, karena sebagian lapisan antara belum

    terambil dan sering terjadi kecelakaan tambang, yakni akibat runtuhnya tanah penutup yang

    relati6 kurang stabil.

    Mengingat semakin sulit untuk memperoleh butiran emas yang cukup besar, maka para

    penambang berupaya melakukan proses pemisahan untuk memperoleh butiran emas yang

    halus. $emisahan butiran emas dilakukan dengan menggunakan mini !sluice "o#$, terbuat dari

    kerangka dan anyaman bambu berbentukempat persegi panjang yang berukuran panjang %/,

    m' dan lebar %0, m' yang dilapisi karpet. !alah satu bagian ujung dikombinasikan dengan

    sebuah kotak terbuka yang dilengkapi dengan jaring yang ber6ungsi untuk pemberaian dan

    menyaring material berbutir kasar %kerikil'. Mini 1sluice bo6 tersebut dipasang miring atau

    membentuk sudut kecil, sehingga air yang dituangkan secara manual dengan menggunakan

    ember kedalam kotak tersebut dapat mengalir diatas karpet %Li(a Foo +, #amba! -'.

    !etelah beberapa kali penuangan %proses', karpet dilepas dan dicuci dalam baskom atau ember

    selanjutnya dilakukan pendulangan.

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    18/33

    ?ambar *. $enambangan dengan cara membuat sumuran %6oto. 2' dan pengoperasian mini

    1sluice bo6 %6oto. 4'.

    @nalisis kualitati6 terhadap tipologi penambangan ini menunjukkan baha metoda

    penambangan yang dilakukan telah berupaya untuk mengkombinasikan antara sistem tambang

    terbuka %surace mining' dengan sistem tambang baah tanah %underground mining',

    alaupun dilakukan tanpa perencanaan dengan baik dan benar. $ermasalahan yang dihadapi

    adalah biaya operasional yang tinggi, disamping terbatasnya pengetahuan dan pengalaman

    tentang penambangan baah tanah yang hanya mengadopsi teknologi penambangan dari parapenambang pendatang. 5ara penambangan demikian ini pada umumnya dilakukan oleh

    masyarakat setempat secara berkelompok yang terdiri 4 orang dengan modal kecil.

    $engetahuan penambangan tersebut diperoleh setelah mereka berbaur dengan masyarakat

    penambang dari luar Bombana, khususnya para penambang yang berasal dari Menado, -aa

    Barat, Kalimantan !elatan, $. Bangka dan $. Belitung. Tipologi penambangan ini dengan

    modal dan pengetahuan yang minim jelas tidak akan dapat memenuhi konsep pengelolaan

    pertambangan yang baik dan benar.

    !edangkan secara konseptual tentang metoda perolehan konsentrasi graiti prinsipnya

    tidak jauh berbeda dengan tipologi penambangan sebelumnya %tipe pertama'. $erbedaannya

    baha dalam tipologi ini ada proses pemilihan, pencucian dan pemberaian material sebagai

    umpan %eed' proses pendulangan %panning' atau sudah dilakukan proses 1roughingalaupun

    dilakukan secara manual %hand picking' dan proses 1cleaning yang dilakukan secara

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    19/33

    bersamaan dengan proses roughing. $erbedaan lainnya yang menojol pada upaya penerapan

    konsep perolehan konsentrasi graimetri, dimana proses 1roughingdan 1cleaningdilakukan

    secara terpisah, alaupun dalam pengoperasian kedua tahap tersebut belum memadai.

    Terutama dalam tahap 1roughingdimana peralatan yang digunakan masih sangat sederhana ,

    yakni berupa mini

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    20/33

    ?ambar . !kema sederhana sebuah 1rocker washer 'wee 1980 dalam 'ila 1985!

    Bagian terpenting dari sebuah 1rocker adalah 1sluice bo6 yang secara umum

    dide6inisikan sebagai 1artiicial channelyang dikontrol oleh sejumlah aliran air. 1'luice bo61

    dengan 1riles merupakan salah satu bentuk alat pemisahan secara graiti tertua yang masih

    digunakan hingga kini. Berbagai macam bahan yang dapat digunakan untuk pembuatan

    1sluice bo6 ini, bisa terbuat dari kayu, aluminium, plastik dan baja. 1'lice bo6 yang

    berukuran kecil terbuat dari aluminium atau baja dan mudah diangkut %portable', biasa

    digunakan untuk 1prospecting 2(. #alaupun ukuran panjang 1sluice bo6 bisa mencapai

    ratusan 6eet yang dipasang secara bertingkat dan biasa disebut sebagai 1 long toms, namun

    pada umumnya mempunyai panjang /2 6eet dan lebar / 6eet. 1'luice bo6yang berukuran

    panjang lebih e6isien dari pada 1sluice bo6yang berukuran pendek tetapi lebar. Kemiringan

    sudut pemasangan berkisar %* /8 inci' untuk setiap panjang /2 6eet atau %/&/3) hingga /& '

    2($rospecting, merupakan tahap penyelidikan aal dari tahapan pertambangan

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    21/33

    inci untuk setiap panjang / 6oot. Kondisi tersebut tergantung pada jumlah air yang tersedia,

    ukuran material yang diproses serta ukuran partikel emas yang akan diperoleh. 1'luice bo6

    dalam pengoperasiannya memerlukan sejumlah air pencuci, namun jika terlalu besar air yang

    dialirkan ke dalam umpan %eed' dapat mengakibatkan lapisan pasir yang mengandung emas

    hilang keluar dari dasar 1sluice bo6. =leh karena itu, penggunaan 1riles menjadi penting,

    karena 1riles di dalam 1sluice dapat memutar kembali material&material di dalam aliran air

    terperangkap membentuk lapisan pasir berupa partikel dengan berat jenis tinggi dan

    terbentuknya gaya putaran %turbulance'. ?erakan putaran ini lah yang menyebabkan partikel

    berat jatuh terguling dan dengan cepat terperangkap oleh media lekukan %#amba! /'. 1%iles

    ini bisa terbuat dari kayu, batu, besi atau baja dan pada umumnya berukuran tinggi 0, &/ inci

    isamping 1riles, material lainnya berupa karpet %carpet', 1courdoro&, 1burlap dandigunakan pada dasar 1sluice untuk meningkatkan perolehan emas berbutir halus.

    ?ambar ). "lustrasi peran pemisahan 1riles dalam sebuah 1sluice

    %3odiikasi 'ila 1985 dari $r&er 195A'

    Tingkat perolehan emas dari 1sluice bo6bisa berariasi yang tergantung dari sejumlah

    6aktor. =leh karena itu, untuk mengatasi kehilangan emas dapat dilakukan dengan cara

    pencucian kembali dengan 6rekuensi lebih dari satu kali, mengurangi kecepatan aliran lumpur

    %slurr&' hingga kecepatan alir 2&4 6eet per menit, dan 3 atau mengurangi jumlah umpan %eed'

    dan biasanya dilakukan dengan menggunakan saringan. !ebagai ilustrasi tentang gambar

    teknik secara detil yang dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam pembuatan sebuah

    1rocker disajikan pada gamba! 0.

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    22/33

    ?ambar

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    23/33

    @. Ijung %end', / buah, berukuran ; %tebal D lebar D panjang' J %/ D /* D /)' inci.

    B. !isi %sides', 2 buah, berukuran ; %tebal D lebar D panjang' J %/ D /* D *8' inci.

    5. Baah %bottom', / buah, berukuran ; %tebal D lebar D panjang' J %/ D /* D **' inci.

    . 3iddle spreader, / buah, berukuran ; %tebal D lebar D panjang' J %/ D ) D /)' inci.

    :. nd spreader, / buah, berukuran ; %tebal D lebar D panjang' J %/ D ) D /)' inci.

    . %ockers 2 buah, berukuran ; %tebal D lebar D panjang' J %2 D ) D /

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    24/33

    kasar %grael'. !atu unit palong bisa terdiri dari /&4 rangkaian

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    25/33

    pengoperasiannya dikoordinir oleh penambang yang berpengalaman dari luar Bombana. $ada

    umumnya koordinator direkrut dari kalimantan !elatan, $. Bangka dan $. Belitung yang telah

    berpengalaman dalam tambang semprot dan didukung oleh para pemodal. #alaupun secara

    teknis dapat diklasi6ikasikan sebagai kategori 1pertambangan rakyat, namun secara umum

    belum bisa dikatakan demikian, karena pengelolaan penambangannya belum memenuhi syarat

    atau sesuai dengan kaidah&kaidah pertambangan yang baik dan benar.

    !edangkan secara konseptual tentang metoda perolehan konsentrasi graiti pada

    prinsipnya baha proses pemberaian dilakukan secara terpisah, yakni melalui penyemprotan

    dengan air yang bertekanan tinggi dengan menggunakan pompa air dan 1 monitor. $roses

    1roughing dilakukan dengan sebuah 1sluice bo6 atau 4 %tiga' buah 1sluice bo6 yang dipasang

    secara bertingkat. !ementara untuk proses 1cleaning dilakukan secara terpisah dengan proses1roughing melalui pendulangan %panning'. Beberapa kelemahan yang terlihat, diantaranya

    pada sudut kemiringan terlalu besar %> o' dan lapisan aliran air %slur&' terlalu besar, sehingga

    kemungkinan partikel emas halus lolos bersama aliran air.

    -. Penambangan dengan )a!a kombinasi ambang mekanis, semp!o dan m*li !sluice

    "o#$ dan pend*langan.

    Lokasi penambangan dilakukan secara terpisah dengan unit pengolahan. $enambangan dengan

    cara ini dilakukan secara mekanis dengan menggunakan peralatan berat seperti 1buldozer

    ber6ungsi untuk pengupasan tanah penutup dan meratakan tanah dan 1back hoe ber6ungsi

    sebagai alat gali dan alat muat, serta 1dump truck ber6ungsi sebagai alat angkut hasil

    penggalian. Material hasil penambangan diangkut ke lokasi pengolahan, yang pada umumnya

    dekat dengan sumber air. Init pengolahan terdiri beberapa unit 1sluice bo6 yang terbuat dari

    papan yang dilapisi karpet tetapi tanpa menggunakan penyangga dan dipasang sejajar dengan

    arah memanjang dengan kemiringan tertentu. $ada ujung atas 1sluice bo6dibangun landasan

    yang terbuat dari beton dengan kemiringan hampir sama dengan kemiringan 1sluice bo6.

    Landasan tersebut berperan sebagai tempat pemberaian material hasil penambangan yang

    dilakukan dengan menggunakan alat seprot %monitor', hasil penyemprotan berupa lumpur

    %slur&' yang mengalir kedalam unit 1sluice bo6 menuju tempat penampungan tailing %Li(a

    Foo #amba! 2'. Intuk keperluan pengolahan tersebut, diperlukan beberapa unit pompa dan

    selang air dengan kapasitas yang besar. $ada unit pengolahan dilengkapi dengan beberapa

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    26/33

    kolam penampung air dan dan kolam penampungan limbah % tailing'. 5ara penambangan ini

    dilakukan oleh pemodal besar atau perusahaan tambang sasta %$T. $anca Logam Makmur'

    yang bermitra dengan masyarakat penambang dengan sistem bagi hasil.

    ?ambar (. oto kegiatan penambangan semi mekanis

    @nalisis kualitati6 untuk tipologi penambangan ini menunjukkan baha secara

    konseptual penambangan secara mekanis dengan menggunakan peralatan berat %e6caator'

    la7im digunakan pada tipe 1cebakan bijih placer seperti yang dilakukan pada tambang timah

    di $. Bangka. Tipologi penambangan ini dilakukan oleh perusahaan sasta %$T. $anca Logam

    Makmur' yang bermitra dengan masyarakat setempat. Baik secara teknis maupun

    organisatoris menunjukkan baha tipologi penambangan tersebut dapat diklasi6ikasikan

    sebagai 1pertambangan rakyat, karena relati6 memenuhi kaidah&kaidah pengelolaan

    pertambangan yang baik dan benar.

    !edangkan secara konseptual tentang metoda perolehan konsentrasi graiti pada

    prinsipnya baha proses pemberaian dilakukan secara terpisah, yakni melalui penyemprotan

    dengan air bertekanan tinggi dengan menggunakan pompa air dan 1monitor. $roses

    1roughing dilakukan dengan multi 1sluice bo6 yang dipasang pada beberapa tempat di lokasi

    unit pengolahan. !ementara untuk proses 1cleaning dilakukan secara terpisah dengan proses

    1roughing, yaitu melalui proses pendulangan %panning'. Beberapa kelemahan yang terlihat,

    diantaranya baha pada saat pemberaian material sebagai umpan %eed' semburan air masih

    terlalu besar %kurang kontrol' sehingga lapisan aliran air %slur&', sehingga kemungkinan

    partikel emas halus masih bisa lolos bersama aliran air alaupun pada sudut kemiringan relati6

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    27/33

    kecil %N o'. $roses pemisahan yang dilakukan oleh perusahaan yang bermitra dengan

    masyarakat penambang untuk sementara ini terkesan hanya untuk mengejar produksi dengan

    cepat, alaupun dikemudian hari ampas %tailing' ditampung dan bisa di olah kembali pada

    masa mendatang. !eharusnya opada tataran perusahaan, secara konseptual mampu untuk

    menerapkan metoda konsentrasi graiti secara lengkap, dimana konsentrasi graiti dapat

    dilakukan kombinasi dari ketiga tahapan, yakni 1roughing, 1cleaning dan 1scaenging.

    !ementara peralatan yang digunakan masih terlalu sederhana, seharusnya peralatan pemisahan

    metode graiti yang lebih modern dapat diterapkan pada leel perusahaan ini, sehingga

    perolehan emas menjadi lebih optimal.

    iantara ke&empat tipologi penambangan emas di Bombana nampak baha 4 %tiga'

    tipologi penambangan yang dilakukan oleh masyarakat di Bombana %tipe /, 2 dan 4' pada

    umumnya kurang sesuai dengan kaidah&kaidah pengelolaan pertambangan yang baik dan

    benar. #alaupun secara konseptual perolehan emas melalui konsentrasi graiti antara proses

    1roughing dan 1cleaning telah dilakukan, namun karena keterbatasan modal dan pengetahuan

    maka perolehan emas belum optimal. !ementara penambangan yang dilakukan oleh

    masyarakat yang bermitra dengan perusahaan %tipe *' relati6 lebih memenuhi syarat

    pengelolaan pertambangan yang baik dan benar dibandingkan tipologi sebelumnya. amun

    secara konseptual, belum dilakukan konsentrasi graiti secara lengkap, yaitu belum

    dilakukannya tahapan 1scaenging. !eharusnya untuk leel perusahaan yang bermitra dengan

    masyarakat penambang ini mampu melakukannya dengan peralatan konsentrasi graiti yang

    lebih modern, sehingga perolehan emas menjadi lebih optimal.

    Analisis Dampak Teknik Penambangan Emas di Bombana

    1. Dampak penambangan dan pe!ole(an emas dengan )a!a pend*langan

    $enambangan dengan cara pendulangan, secara umum tidak menimbulkan kerusakan

    lingkungan yang cukup berarti karena hanya menggunakan peralatan sederhana, dan secara

    6isik hanya nampak penurunan kualitas air seperti meningkatnya tingkat kekeruhan air. amun

    ketika jumlah pendulang mencapai ribuan orang, dampak penambangan yang ditimbulkan

    menjadi penting untuk diperhatikan. Tidak hanya 6aktor perubahan 6isik lingkungan yang

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    28/33

    berubah, tetapi juga 6aktor dampak turunannya seperti ; kebersihan dan kesehatan lingkungan

    yang cenderung menurun. Karena para penambang juga membaa keluarganya, tinggal di

    lokasi penambangan dengan mendirikan tenda di sekitar sungai %#amba! 13'.

    ?ambar /0. oto kondisi 6isik lingkungan penambangan

    isamping air sungai menjadi lebih keruh dan kental atau berupa lumpur, juga tidak

    terdapat 6asilitas yang mendasar seperti kebutuhan air untuk M5K dan lain&lainya, sehingga

    lingkungan menjadi raan akan terjangkitnya penyakit muntaber. Meningkatnya jumlah

    penambang tersebut juga mengakibatkan penambangan %pendulangan' menjadi tidak e6ekti6,

    karena disamping penambang tidak terampil juga ilayah penambangan yang diacak atau

    menjadi tidak beraturan. Aasil pendulangan menjadi jauh berkurang, disamping semakin

    menipisnya jumlah cadangan juga banyak butiran emas halus yang tidak terambil. Kondisi

    seperti itu cenderung mengakibatkan pemborosan sumberdaya mineral.

    ". Dampak penambangan dengan )a!a penggalian $s*m*!an, pa!ian% dan

    pe!ole(an emas dengan mini 4sluice "o#5 pend*langan $panning%

    !emakin meningkatnya jumlah penambang, terutama dengan masuknya para penambang dariluar Kabupaten Bombana yang memberikan pengalaman cara menambang dari tempat

    asalnya, diantaranya melakukan penggalian dengan cara membuat sumuran atau paritan

    disekitar badan sungai. $enggalian tersebut bertujuan untuk memperoleh lapisan tanah yang

    diduga mengandung emas, pemisahan butiran emas dari material pengotornya dilakukan

    dengan cara pendulangan di sungai yang ada airnya. ampak perubahan 6isik di sekitar badan

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    29/33

    sungai semakin penting untuk diperhatikan. Lubang bukaan %sumuran, paritan' yang dibuat

    tidak beraturan disamping merusak bentang alam juga terjadinya longsoran yang berpotensi

    terjadinya kecelakaan tambang dan bahkan mengakibatkan kematian. @liran sungai menjadi

    semakin tidak jelas, terutama diakibatkan oleh tanah buangan hasil penggalian, dan juga tidak

    semua lapisan yang diduga mengandung emas dapat terambil. $roses pemisahan butiran emas

    dari mineral pengotornya, yakni dengan menggunakan peralatan tambahan berupa mini

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    30/33

    ke tebing anak sungai intermiten. isamping berpotensi terjadinya longsoran, juga dapat

    mengakibatkan badan sungai menjadi semakin melebar.

    -. Dampak penambangan dengan )a!a kombinasi ambang mekanis, semp!o danpe!ole(an konsen!asi g!a6ii dengan m*li !sluice "o#$ dan pend*langan.

    $enambangan dengan cara ini dilakukan oleh masyarakat penambang yang bermitra dengan

    perusahaan sasta %$T. $anca Logam Makmur' yang telah mempunyai i7in eksploitasi.

    ampak penambangan ini belum nampak begitu kelihatan nyata, karena masih baru

    berlangsung sambil melakukan tahap penyiapan %deelopment', tetapi yang jelas lebih baik

    dari cara penambangan sebelumnya karena sebelum tambang beroperasi telah dilakukan studi

    kelayakan terlebih dahulu. engan semakin menumpuknya 1tailing, lambat laun akanmenimbulkan permasalahan baru, untuk itu sedang dipikirkan tentang bagaimana cara

    meman6aatkan 1tailing tersebut menjadi produk sampingan %b& product'. !ebagian dari

    pengolahan hasil penambangan ini dilakukan bermitra dengan masyarakat penambang dengan

    sistem bagi hasil, mayarakat yang mengolah mendapat bagian 2* H. Menurut masyarakat

    penambang, alaupun hasilnya sedikit, tetapi ada kepastian pendapatan dan memperoleh

    jaminan kesehatan maupun kecelakaan. Bagi masyarakat penambang, yang penting dapat

    bekerja dengan tenang atau tidak digusur, meskipun kini belum adanya kepastian jaminan

    masa depan.

    &esimp*lan :

    Aasil analisis secara kualitati6 menunjukkan baha tipologi penambangan emas oleh

    masyarakat di Bombana ada * tipe, yakni ;

    Tipe /;penambangan emas yang dilakukan oleh masyarakat secara perseorangan dengan cara

    pendulangan %panning' tidak sesuai dengan kaidah&kaidah penambangan yang baik danbenar. #alaupun secara konseptual masih relean dengan konsep metoda perolehan

    secara konsentrasi graiti untuk penambangan aal, namun penerapan metoda

    pendulangan %panning' ini menjadi bermasalah ketika penambang jumlahnya ribuan

    pada lokasi yang relati6 terbatas dan sebetulnya metoda pendulangan %panning' ini

    hanya cocok untuk pekerjaan 1prospecting. ampak penambangan tipologi ini pada

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    31/33

    aalnya kerusakan lingkungan tidak cukup berarti, namun dengan bertambahnya

    ribuan penambang maka kerusakan lingkungan menjadi penting untuk diperhatikan.

    Tipe 2;penambangan emas yang dilakukan oleh masyarakat secara berkelompok, namun

    karena kekurangan modal dan pengetahuan dan belum terorganisir dengan baik dan

    benar, sehingga masih jauh dari persyaraan pengelolaan pertambangan yang baik dan

    benar. #alaupun secara konseptual perolehan konsentrasi graiti telah diterapkannya

    tahap 1roughing dan 1cleaning secara terpisah, namun karena peralatan kurang

    memadai sehingga perolehan emas menjadi kurang optimal. ampak akibat kegiatan

    penambangan ini selain terjadinya pemborosan sumber daya mineral, juga terjadinya

    kerusakan secara 6isik menjadi semakin parah karena tanpa adanya perencanaan yang

    baik dan benar.Tipe 4;penambangan emas yang dilakukan oleh masyarakat secara berkelompok dengan

    dukungan penyandang dana dan koordinator berpengalaman, tetapi karena tidak

    dilakukan perencanaan yang baik dan bahkan cenderung sebagai petualang. Tipologi

    penambangan ini jelas tidak memenuhi persyaratan pengelolaan pertambangan yang

    baik dan benar. !ecara konseptual perolehan konsentrasi graiti relati6 lebih baik

    dibandingkan dengan tipologi penambangan sebelumnya %tipe / dan 2', tetapi karena

    tanpa perencanaan dengan baik dan benar mengakibatkan kerusakan 6isik lingkungan

    akibat penerapan teknik penambangan ini menjadi semakin parah.

    Tipe *;penambangan emas yang dilakukan oleh masyarakat dengan bermitra perusahaan

    sasta dimana masyarakat hanya melakukan pemisahan atau pengolahan saja,

    sementara penambangannya dilakukan oleh perusahaan secara tambang mekanis.

    Tipologi penambangan ini relati6 lebih memenuhi persyaratan pengelolaan

    pertambangan yang baik dan benar ketimbang tipologi sebelumnya %tipe /, 2 dan 4'.

    Karena disamping adanya dukungan modal, juga didukung oleh peralatan dan

    pengetahuan yang lebih memadai. #alaupun secara konseptual perolehan konsentrasi

    graiti belum dilakukannya tahap 1scaenging dan seharusnya mampu menggunakan

    peralatan konsentrasi graiti yang lebih modern sehingga perolehan emas menjadi

    lebih optimal. Tipologi penambangan ini lebih menjanjikan, karena telah dilakukan

    perencanaan penambangan dengan baik sehingga kerusakan lingkungan dapat

    diminimalisir.

  • 5/28/2018 BAB++1V+-+Bombana+2009

    32/33

    Da7a! P*saka

    http://korpcitaka.wordpress.com/2008-09-22/tambang emas diketemukan di bombana.

    http: //www.majalah tambang.com/2008-11-19/merebut rezeki emas bombana.

    http: //www.dim.esdm.go.id/200+-0"-0+/endapan placer.

    "skandar 9ulkarnain, dkk, #onsep $ertambangan %ak&at dalam #erangka $engelolaan'umber (a&a )ambang &ang *erkelanjutan, L"$" $ress, 2008.

    "skandar 9ulkarnain, dkk,(inamika dan $eran $ertambangan %ak&at di 4ndonesia, L"$"

    $ress, 200