bab1mandiri

Upload: alvin-asadi

Post on 13-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

as

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan dan gizi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak janin dalam kandungan, bayi, bailta, remaja, dewasa sampai usia lanjut, memerlukan kesehatan dan gizi yang optimal. Karena itu, setiap kegiatan yang mengupayakan agar orang tetap sehat dan bergizi baik, merupakan kegiatan mulia dan memiliki dampak besar terhadap kesejahteraan umat manusia.

Dalam memberikan pelayanan kesehatan dan gizi, Kementrian Kesehatan dalam program nasional RPJMN 2010-2014 memiliki program unggulan yaitu Millenium Development Goals (MDGs). MDGs merupakan kesepakatan lebih dari 180 Kepala Negara dan Pemerintahan termasuk Presiden RI pada tahun 2.000 yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Tujuan ke-4 dari MDGs tahun 2015 adalah menurunkan angka kematian balita 2/3 nya dari keadaan tahun 1990 yaitu menjadi 23/1.000 kelahiran hidup untuk Angka Kematian Bayi (AKB) dan 32/1.000 kelahiran hidup untuk Angka Kematian Balita (AKABAL). Penurunan angka AKB dan AKABAL penting karena secara langsung akan meningkatkan Umur Harapan Hidup (UHH) sehingga akan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai indikator derajat kesehatan nasional.

Untuk pencapaian target tersebut, berbagai upaya telah dilakukan dan telah menunjukkan penurunan yang cukup tajam dalam dekade terakhir yaitu kematian bayi 67/1.000 menurut SDKI 1991 berhasil diturunkan menjadi 35/1.000 kelahiran hidup (SDKI 2002-2003). Namun dalam 5 tahun terakhir cenderung stagnan, AKB dan AKN hanya turun 1 poin menjadi 34/1.000 kelahiran hidup untuk AKB dan 19/1.000 untuk AKN (SDKI 2007). Angka ini berarti bahwa setiap jam ada 10 kematian neonatal, 17 kematian bayi dan 22 kematian balita. Kondisi ini harus menjadi perhatian kita bersama, karena dengan tren penurunan yang stagnan maka dikhawatirkan target MDGs 2015 tidak akan tercapai.

Maka dari itu, masyarakat harus diberikan pelayanan kesehatan dan gizi yang optimal. Kementrian kesehatan menetapkan visi yaitu Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan, dengan slah satu Misi Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani. Untuk mencapai visi misi tersebut, diperlukan berbagai kegiatan diantaranya adalah menggerakkan masyarakat untuk memanfaatkan Posyandu sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan dasar yang tumbuh dan berkembang di masyarakat.

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/sosial dasar untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian balita. Untuk itu, partisipasi masyarakat sangatlah peting. Dibutuhkan kerja sama antar warga untuk tercapainya target-target posyandu secara maksimal mulai dari orang tua yang memiliki balita, kader posyandu bahkan tokoh masyarakat dan tokoh agama di wilayah tersebut.

Kegiatan pokok posyandu adalah KIA, KB, Imunisasi, Gizi dan Penanggulangan diare. Untuk sasaranya yaitu bayi/balita, ibu hamil/menyusui, WUS dan PUS. Dalam pelaksanaanya posyandu dilakukan dengan sistem 5 meja, yaitu: Meja I : Pendaftaran. Meja II : Penimbangan Meja III : Pengisian KMS Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS. Meja V : Pelayanan KB Kes : Imunisasi Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat tetes ke mulut tiap Februari dan Agustus. Pembagian pil atau kondom Pengobatan ringan. Kosultasi KB-Kes.

Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN : S : Semua baita diwilayah kerja Posyandu. K : Semua balita yang memiliki KMS. D : Balita yang ditimbang.N : Balita yang naik berat badannya. Keberhasilan Posyandu berdasarkan : 1 ) D --- Baik/kurangnya peran serta masyarakat. S 2) N ---- Berhasil tidaknyaProgram posyandu D

Dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel salah satu posyandu yang berada di RW 15 Kecamatan Cigeureung Kelurahan Nagarasari Kota Tasikmalaya, yaitu posyandu Merpati. Posyandu tersebut termasuk salah satu wilayah kerja Puskesmas Cigeureung. Batas-batas wilayah RW 15 Kecamatan Cigeureung Kelurahan Nagarasari Kota Tasikmalaya adalah:

Sebelah Barat: Dibatasi oleh selokan besar yang berbatasan langsung dengan Jalan Buminagara III dan Jalan Cigeureung. Sebelah Timur: Jalan Buminagara III, dengan Madrasah Jubaedah yang merupakan perbatasan dengan RW 5. Sebelah Utara: Masjid Al-Mukaromah serta parit kecil yang berbatasan langsung dengan RW 5. Sebelah Selatan: selokan kecil yang berbatasan langsung dengan RW 04.

Gambar 1.1 Peta Wilayah RW 15 Kelurahan Nagarasari

Dari data yang didapatkan melalui pendataan kader, didapatkan data KK dengan jumlah sebanyak 271 KK, dengan jumlah penduduk sebanyak 870 jiwa. Untuk penduduk dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 430 jiwa dan perempuan berjumlah 440 jiwa. Untuk penduduk berdasarkan Kategori Umur DEPKES RI (2009) didapatkan bayi berjumlah 8 jiwa, Balita berjumlah 62 jiwa, Kanak-kanak berjumlah 299 jiwa, Remaja berjumlah 134 jiwa, Dewasa berjumlah 261 jiwa, Lanisa awal berjumlah 52 jiwa, Lansia akhir berjumlah 23 jiwa dan manula berjumlah 31 jiwa. Untuk Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.1 Jumlah penduduk RW 15 berdasarkan Jenis KelaminLaki-lakiPerempuanTotal

Jumlah Penduduk430 jiwa440 jiwa870 jiwa

Tabel 1.2 Jumlah penduduk RW 15 berdasarkan Kategori Umur DEPKES RI (2009)NoUsiaKeteranganJumlah

10 11 bulanBayi8

21 5 tahunBalita62

36 - 11 tahunKanak-kanak299

412 - 25 tahunRemaja134

526 - 45 tahunDewasa261

646 - 55 tahunLansia awal52

756 - 65 tahunLansia akhir23

8> 65 tahunManula31

Total870

Rukun Warga (RW) 15 Kelurahan Nagarasari terdiri dari 3 Rukun Tetangga (RT) yang terdiri dari beberapa KK, yaitu :Tabel 1.3 Jumlah RT di wilayah RW 15 Kelurahan NagarasariRW 15 Kelurahan Nagarasari

JumlahRT 01RT02RT 03

100 KK63 KK108 KK

Posyandu yang dimiliki RW15 hanya satu, yaitu posyandu Merpati. Jumlah kader posyandu seluruhnya ada 5 orang, namun yang aktif hanya 3 orang.

Tabel 1.4 Nama-nama Kader Posyandu MerpatiNo.Nama KaderKeterangan

1Ny. WetiAktif

2Ny. DedehAktif

3Ny. MayaAktif

4Ny. EdehTidak Aktif

5Ny. SriTidak Aktif

Menurut hasil SMD (survey mawas diri) yang telah dilakukan secara berkelompok sebelumnya, ditemukan rendahnya bayi dan balita yang datang ke posyandu (d/s), yaitu 37,14 % sedangkan target d/s posyandu tersebut 80% ini menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat sekitar RW 15 terhadap posyandu sangat kurang.

Berdasarkan masalah diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian upaya apa sajakah yang dapat meningkatkan D/S pada posyandu Merpati RW 15 Kecamatan Cigeureung Kelurahan Nagarasari Kota Tasikmalaya pada tahun 2013.

B. Tujuan PeneltitianTujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja upaya yang dapat meningkatkan D/S pada Posyandu Merpati RW 15 Kecamatan Cigeureung Kelurahan Nagarasari Kota Tasikmalaya.

C. Manfaat Penelitian1. Memberikan informasi dan gambaran tentang keadaan posyandu Merpati beserta masalah-masalah yang ada didalamnya.2. Membantu menemukan solusi untuk memecahkan masalah yang ada di posyandu Merpati RW 15 Kecamatan Cigeureung Kelurahan Nagarasari Kota Tasikmalaya3. Memberikan intervensi terhadap masalah yang ada di poyandu Merpati RW 15 Kecamatan Cigeureung Kelurahan Nagarasari Kota Tasikmalaya