bab01-sistem akuisisi data

Upload: cakmad69

Post on 01-Jun-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 BAB01-Sistem Akuisisi Data

    1/19

    Teknik Akuisisi Data 1

    1. Sistem Akuisisi Data

    SebuahData-Acquisition System (DAS), secara aktual berupa interface

    antara lingkungan analog dengan lingkungan digital. Lingkungan analog

    meliputi transduser dan signal conditioner dengan segala kelengkapannya,

    sedangkan lingkungan digital meliputiAnalog to Digital Converter (ADC)dan

    selanjutnya digital processing atau command unit yang dilakukan oleh

    mikroprosesor atau sistem berbasis mikroprosesor.

    Tujuan bab ini adalah mempelajari macam DAS, dengan titik berat

    pada sistem dan elemen penyusun dari DASyang berbasis mikroprosesor.

    1.1. Struktur DAS

    Struktur Data Acquisition System meliputi jumlah besaran fisik yang

    akan diambil, variasi kecepatan perubahan , serta tujuan atau fungsi dari

    sistem.

    Berdasarkan strukturnya ada beberapa macam :

    1.1.1. One Way DAS

    Sistem dengan one-way mempunyai struktur yang sederhana. Sistem

    dengan struktur one-way ini dapat berupa open-loop , dimana kegunaan atau

    fungsi dari sistem ini terbatas hanya untuk pembacaan besaran fisik yang diukur

    secara digital untuk selanjutnya ditampilkan pada display (LCD, CRT dan

    sebagainya) dan merekamnya sebagai off-line processing(berupa file pada disk

    ) atau mencetaknya pada printer.

    Jika sistem ini berupa closed loop, hasil pembacaan digunakan untuk

    pengontrolan suatu besaran tertentu, untuk melakukan setting suatu

  • 8/9/2019 BAB01-Sistem Akuisisi Data

    2/19

    Teknik Akuisisi Data 2

    besaran pada level yang ditentukan atau secara sederhana dapat dikatakan

    untuk meregulasi suatu besaran tertentu .

    heating

    programuP

    heating

    control

    ADC

    .n

    oven temperature

    A

    instrumentation

    amplifier

    termocople

    error

    gambar 1.1 Closed-loop one-way DAS

    Gambar 1.1 menunjukkan diagram blok sistem closed-loop dengan

    struktur one-way DAS.

    1.1.2. Multikanal DAS

    Jika sejumlah besaran harus dibaca secara simultan maka time divison

    multiplexing digunakan untuk mengontrol pembacaan input.Multiplekser

    adalah komponen yang tersusun dari sejumlah saklar analog yang mempunyai

    output terhubung secara bersama membentuk output tunggal dan inputnya

    menentukan jumlah input komponen tersebut.

    Membuka atau menutupnya saklar dikontrol dengan address channel

    input, dimana logika input dikodekan dengan sejumlah bit. Satu bit address

  • 8/9/2019 BAB01-Sistem Akuisisi Data

    3/19

    Teknik Akuisisi Data 3

    channel dapat mengontrol 2 kanal, dan n bit dapat mengontrol sejumlah 2n

    kanal.

    signalconditioner

    signalconditioner

    channel 0

    channel n

    anaolque multiplexer

    S/H

    ADC

    S/H

    control EOC

    START

    microprocessorsystem

    n bit data

    channel

    addressing

    Gambar 1.2 Multichannel DAS

    Multiplekser yang umum mempunyai 4, 8 atau 16 kanal. Sebuah

    multiplekser 16 kanal mempunyai 16 kanal yang disimbulkan dengan kanal 0

    sampai dengan kanal 15. Pada gambar 1.2 ditunjukkan diagram blok multi

    kanal DAS. Dalam konfigurasi seperti dalam gambar tersebut mikroprosesor

    menghasilkan :

    sinyal kontrol untuk rangkaiansample-hold

    sinyal start untuk start konversi ADC, akhir konversi ADC ditandai

    dengan keluarnya sinyal EOC, sinyal EOC ini sebagai indikasi data

    valid.

    sinyal address channeluntuk pengontrolan input multiplekser.

  • 8/9/2019 BAB01-Sistem Akuisisi Data

    4/19

    Teknik Akuisisi Data 4

    Dengan mensuplai sinyal-sinyal tersebut mikroprosesor

    mengorganisasi dan mengontrol operasi dari komponen-komponen sistem.

    Jika kita perhatikan diagram blok gambar 1.2, operasi sample-hold

    dilakukan oleh sebuah rangkaian sample-hold setelah multiplekser analog.

    Dengan konfigurasi seperti ini terdapat kelemahan pada sistem dengan struktur

    ini, yakni tidak dapat melakukan pembacaan data lebih dari satu kanal dalam

    waktu yang bersamaan, maksudnya dalam sekali operasi sample-hold

    melakukan operasi pembacaan secara bergantian.

    1.1.3. Synchronous DAS

    Seperti disebutkan di atas tentang keterbatasan pada struktur sistem

    sebelumnya (multichannel DAS), adalah mungkin untuk memindahkan

    rangkaian sample-hold ke depan multiplekser analog pada masing-masing

    input, sehingga dibutuhkan rangkaian sample-hold sebanyak n buah sesuai

    dengan jumlah input yang ada.

    Diagram blok sistem dengan struktur ini ditunjukkan pada gambar 1.3

    di bawah ini. Pada sistem seperti ini pengaturan input lebih baik karena dapat

    melakukan pembacaan dua input atau lebih selama rangkaian sample-hold

    dalam mode hold . Hal ini dapat dirasakan secara praktis dalam sinkronisasi

    antara kontrol S/H dan start konversi ADC.

  • 8/9/2019 BAB01-Sistem Akuisisi Data

    5/19

    Teknik Akuisisi Data 5

    signal

    conditioner

    signal

    conditioner

    channel 0

    channel 3

    anaolq ue multiplexer

    ADC

    S/H

    control

    microprocessor

    system

    n bit data

    channel

    addressing

    signal

    conitioner

    signal

    conditioner

    channel 1

    channel 2

    S/H

    S/H

    S/H

    S/H

    EOC

    START

    Gambar 1.3. Synchronous DAS

    1.1.4. Fast DAS

    Seringkali kita menghadapi sejumlah sinyal dengan fluktuasi yang

    sangat cepat. Dalam menghadapi sinyal seperti ini, tidak hanya cukup

    menggunakan multi channelDAS dengan menggunakan ADC yang serupa

    dengan sistem sebelumnya, sejumlah FLASH ADC dengan rangkaian sample-

    holdpada tiap-tiap ADC seperti pada gambar 1.4.

  • 8/9/2019 BAB01-Sistem Akuisisi Data

    6/19

    Teknik Akuisisi Data 6

    S/H

    channel 0

    Digital Mux

    microprocessor

    system

    n bit data

    channel addressing

    (2 bit)

    S/H

    S/H

    channel 1

    channel 2

    FAST

    ADC

    FAST

    ADC

    FAST

    ADC

    n bit data

    n bit data

    n bit data

    EOC START

    S/H CONTROL

    START

    EOC

    Gambar 1.4 Fast DAS

    Output digital flash ADC di-multiplek dengan sebuah digital

    multiplekser, dalam gambar 1.4 ditunjukkan tiga sinyal dengan fluktuasi yang

    sangat cepat diinputkan pada FLASH ADC melalui rangkaiansample-hold, ke-

    12 bit data dari tiap-tiap FLASH ADC diinputkan pada multiplekser digital.

    Karena ADC yang diguanakan jenis FLASH ADC, dimana kelebihandari jenis ini adalah waktu konversi yang sangat cepat, ditambah lagi dengan

    konfigurasi struktur synchronous secara fisik dan pengontrolannya, maka

    sistem ini dapat melakukan akuisisi data dengan lebih baik terhadap sinyal-

    sinyal dengan fluktuasi yang sangat cepat sekali.

    1.2. Elemen-elemen Penunjang DAS

  • 8/9/2019 BAB01-Sistem Akuisisi Data

    7/19

    Teknik Akuisisi Data 7

    Sistem terdiri dari sejumlah elemen atau komponen yang saling

    berhubungan satu dengan yang lain melakukan suatu kerja sehingga tujuan atau

    fungsi sistem tercapai. Elemen-elemen Data Acquisition System , yang saling

    berhubungan satu dengan yang lain adalah sebagai berikut :

    Transduser

    Transduser adalah elemen yang berfungsi untuk merubah suatu besaran

    fisik menjadi besaran listrik. Tranduser mengubah besaran mekanik menjadi

    besaran listrik yang dapat berupa tegangan atau arus, tranduser suhu mengubah

    besaran temperatur (derajat panas) menjadi besaran listrik berupa tegangan

    atau arus. Dalam praktik banyak sekali contoh-contoh tranduser yang dipakai

    dalam DAS, misalnya Physically Displacement Transduser, Humidity

    Transduser, Thermocouple, Accelerometer, Tachometer, Strain Gauge

    Transduser dan sebagainya. Spesifikasi penting dari transduser adalah

    kecepatan, ketelitian dan keandalan.

    Operasional Amplifier

    Tegangan atau arus yang dihasilkan oleh transduser biasanya kecil.

    Sedangkan komponen ADC yang digunakan dalam praktik bekerja pada skala

    penuh 0 s/d 5 volt, -5 s/d +5 volt, 0 s/d 10 volt dan sebagainya tergantung

    mode input dan spesifikasi komponen yang dipakai. Oleh karena itu diperlukan

    signal conditioner, yang memperlakukan sinyal keluaran dari transduser

    cukup besar untuk diinputkan pada ADC. Rangkaian-rangkaian dengan

    menggunakan operasional amplifier merupakan bagian utama dari signal

    conditioner.

    Instrumentasi Amplifier

  • 8/9/2019 BAB01-Sistem Akuisisi Data

    8/19

    Teknik Akuisisi Data 8

    Instrumentasi amplifier diperlukan bila data analog harus ditransmisikan

    melalui jarak yang cukup jauh dan juga untuk meredam interferensi.

    Karakteristik penting dari instrumentasi amplifier adalah CMMR (common

    mode rejection ratio)yang tinggi, impedansi input yang tinggi, dan gain yang

    dapat diprogram.

    Isolator

    Isolation transformer, optical isolation, transformer coupled

    diperlukan sebagai pemisah antara sumber sinyal dengan sistem data, untuk

    isolasi dalam sistem digital digunakan solid state opto-coupler atau fiber

    optic.

    Rangkaian fungsi analog

    Untuk fungsi-fungsi yang tetap , rangkaian analog lebih sederhana dan

    lebih real time, dibandingkan pemroses digital. Fungsi-fungsi yang bisa

    diwujudkan dengan rangkaian analog antara lain multiplier, divider, adder,

    subtractor dan fungsi-fungsi non linier yang lainnya.

    Multiplekser analog

    Jika sinyal analog yang harus diproses berasal dari banyak sumber atau

    dari kanal komunikasi yang sama, melewati single converter , sebuah

    multiplekser analog diperlukan untuk meng-kopel dan mengatur sinyal

    tersebut.

    Rangkaian sample/hold

  • 8/9/2019 BAB01-Sistem Akuisisi Data

    9/19

    Teknik Akuisisi Data 9

    Rangkaian sample/hold diperlukan karena dalam banyak hal sinyal

    analog bervariasi cukup cepat, sementara konversi sinyal dari analog ke

    digital mengambil selang waktu yang tertentu dan ADC tidak dapat men-

    digital-kan input analog dengan sangat segera, sehingga perubahan yang cukup

    besar pada sinyal input selama proses konversi dapat mengakibatkan kesalahan

    yang cukup besar.

    Analog to Digital Converter (ADC)

    ADC melakukan konversi data analog menjadi data digital yang

    bersesuaian. Spesifikasi utama ADC adalah ketelitian absolut dan relatif,

    linearitas, resolusi, kecepatan konversi, stabilitas, no-missing codedan harga

    komponen. Hal lain yang berhubungan ialah batas tegangan input, output kode

    digital, teknik interfacing, multiplekser internal, pengkondisi sinyal dan

    memori.

    Digital to Analog Converter (DAC)

    Data yang telah diolah mengalami pemrosesan, penyimpanan dan bahkan

    transmisi secara digital. Mengkonversikan kembali dari bentuk digital menjadi

    analog dilakukan oleh DAC.

    Prosesor data digital

    Prosesor ini mengolah secara digital data hasil konversi ADC.

    Filter

  • 8/9/2019 BAB01-Sistem Akuisisi Data

    10/19

    Teknik Akuisisi Data 10

    Untuk menghilangkan noise yang ada, digunakan filter untuk

    melewatkan sinyal dengan frekuensi yang diinginkan dan menolak komponen

    frekuensi yang lain. Filter dapat diwujudkan secara hardware maupun

    software.

    1.3. Operasi sample and hold

    Penguat sample-hold mempunyai 4 komponen utama, yaitu input

    buffer amplifier, komponen penyimpan energi berupa hold capacitor, output

    buffer amplifier dan rangkaianswitchingseperti pada gambar 1.5 di bawah ini.

    Input Buffer amplifier mempunyai impedansi yang tinggi dan menghasilkan

    penguatan arus untuk mengisi hold capacitor . Dalam mode track, hold

    capacitor menentukan respon frekuensi dari penguat ini. Dalam mode hold ,

    holdcapacitormenahan tegangan sebelum hubungan ke input buffer amplifier

    dilepaskan. Output buffer amplifier memberikan impedansi yang tinggi pada

    holdcapacitor untuk menghindari tegangan yang ada discharge sebelum

    waktunya.

    switch

    iinput

    bufferamp

    output

    bufferamp

    switching

    circuit

    analog input

    control

    holdcapacitor

    analog output

    Gambar 1.5 Penguat sampel/hold

  • 8/9/2019 BAB01-Sistem Akuisisi Data

    11/19

    Teknik Akuisisi Data 11

    1.3.1 Spesifikasi Penguat Sample-Hold

    Terdapat 4 spesifikasi yang menggambarkan karakteristik penguat sample-

    hold, yakni :

    Mode Track

    Dalam mode operasi track atau sample, penguat sample-hold adalah

    sebuah penguat dengan bandwidthyang terbatas. Spesifikasi utama pada

    mode operasi trackadalah :

    offset : menyatakan deviasi keluaran terhadap nol.

    non-linearitas: menyatakan deviasi dari plot sinyal input-output

    terhadap garis lurus yang seharusnya. Ini biasanya dinyatakan

    dalam prosentasefull-scale.

    gain: faktor pengali yang melambangkan transfer function input

    - output

    settling time : waktu yang diperlukan oleh output untuk

    mencapai nilai akhirnya dalam daerah pecahan dari full-scale

    yang tertentu bila dimasukkan inputstep analog full-scale.

    Bandwidth : menggambarkan respon frekuensi dalam

    hubungannya dengan peredaman output pada frekuensi tinggi,

    biasanya dikarakteristikkan pada -3 dB.

    Transisi Track ke Hold

    waktu aperture : menyatakan waktu yang diperlukan untuk

    melepaskan hubungan hold capacitor dari input buffer

    amplifier.

  • 8/9/2019 BAB01-Sistem Akuisisi Data

    12/19

    Teknik Akuisisi Data 12

    + FS

    - FS

    ANALOG INPUT

    EFFECTIVE APERTURE DELAY TIME

    APERTURE ERROR

    JITTER

    HOLD COMMAND

    TRACKHOLD

    TRACK

    SWITCH DELAY TIME

    TRANSIENT SETTLING

    TIME

    FEEDTHROUGHVpt P-P

    + FS

    - FS

    ANALOGOUTPUT

    SLEW RATE

    TRANSIENT AMPLITUDE

    DROP RATE

    ACQUISITION TIMETO SPECIFIEDACCURACY

    Gambar 1.6 Kesalahan pada penguat sample/hold

    te

    ta

    V HELD

    ENCODE

    (CONTROL)

    SWITCH tde

    ANALOG IN

    VOLTAGE

    ON HOLD

    CAPACITOR

    t

    tda = ANALOG DELAY TIME

    tde = CONTROL DELAY

    ta = APERTURE TIME

    te = EFFECTIVE APERTURE

    DELAY TIME

    t = tde + ta/2 - tda

    tda

    Gambar 1.7 Pewaktuan internal penguat sample/hold

  • 8/9/2019 BAB01-Sistem Akuisisi Data

    13/19

    Teknik Akuisisi Data 13

    offset sample ke hold : terjadi kesalahan step , karena nilai

    tegangan pada saat holdberbeda dengan nilai terakhir pada waktu

    sample.

    Mode Hold

    Selama mode hold terdapat kesalahan akibat ketidaksempurnaan saklar,

    output buffer amplifier dan hold capacitor.

    droop : konstanta hanyutan dari tegangan output karena

    kebocoran muatan dari hold capacitor.

    feedthrough: bagian dari sinyal input yang tampak pada output

    saat hold, terutama disebabkan oleh kapasitansi pada saklar.

    Transisi dari Hold ke Sample

    acquisition time : lama penguat sample-holdharus tetap pada mode

    sampleagar hold capacitormendapatkan inputstep full-scale.

    1.4. Konversi Analog ke Digital

    Proses konversi data analog menjadi data digital merupakan proses

    penting dalam sistem akuisisi data. Proses konversi ini dilakukan oleh sebuah

    komponen yang dinamakan Analog to Digital Converter, selanjutnya dalam

    buku ini disingkat ADC. Pemilihan komponen sesuai dengan kebutuhan

    sangatlah penting dalam konversi analog ke digital.

    1.4.1. Jenis-jenis ADC

    Terdapat beberapa jenis ADC yang dapat dibagi menjadi empat kelompok,

  • 8/9/2019 BAB01-Sistem Akuisisi Data

    14/19

    Teknik Akuisisi Data 14

    dimana pemilihan ADC disesuaikan dengan penggunaan, yang di dalamnya

    diperhitungkan resolusi, waktu konversi dan ketelitian.

    Successive Approximation

    Konverter analog ke digital jenis successive approximation atau pendekatan

    berturut-turut banyak digunakan khususnya untuk interfacing dengan

    komputer.

    Integrasi

    Pada ADC jenis ini terdapat konversi yang tidak langsung, pertama konversi

    sebagai fungsi waktu, kemudian dari fungsi waktu ke digital dengan

    menggunakan sebuah pencacah. Jenis ini seperti dual-ramp dan quad slope,

    sesuai untuk penggunaan yang memungkinkan konversi cukup lama. Jenis yang

    lain adalah single ramp dan konversi tegangan ke frekuensi.

    Pencacah dan Servo

    Pada konverter jenis ini waktu konversinya tergantung dari perubahan

    tegangan input. Input analog dibandingkan dengan output DAC dengan input

    digital yang berasal dari pencacah. Variasi dari konverter ini adalah jenis servo

    yang menggunakan pencacah naik turun.

    Paralel

    Konverter paralel atau flash menggunakan 2n

    - 1 komparator. Penggunaan

    konversi paralel memungkinkan kecepatan hanya dibatasi oleh waktu switching

    dari komparator dan gate. Bila input berubah, kode output berubah segera

    sehingga konverter jenis ini merupakan yang tercepat. Namun jumlah elemen

  • 8/9/2019 BAB01-Sistem Akuisisi Data

    15/19

    Teknik Akuisisi Data 15

    internal bertambah secara geometris dengan resolusi.

    +

    DA CONVERTER

    -

    ANALOG

    INPUT SIGNAL

    SHIFT REGISTER,

    CONTROL LOGIC,AND

    OUTPUT REGISTER

    ANALOG REFERENCE

    CLOCK

    SERIAL OUTPUT

    CLOCK OUTPUT

    STATUS (BUSY)

    START

    CONVERSION

    COMPARATOR

    Gambar 1.8 Diagram blok A/D successive approximation

    1.4.2. ADC Successive Approximation

    ADC Successive Approximation mempunyai kelebihan-kelebihan antara lain

    mudah untuk interfacing dengan komputer, waktu konversi tetap, kecepatan

    konversi yang cukup tinggi dan memungkinkan untuk resolusi tinggi. Cara

    kerja ADC jenis ini adalah sebagai berikut:

    Konversi dilakukan dengan cara membandingkan input yang tidak diketahui

    dengan sebuah tegangan atau arus presisi yang dibangkitkan oleh sebuah

    DAC, seperti terlihat pada gambar 1.8. Input dari DAC berasal dari output

    digital ADC. Pembandingan dilakukan bit demi bit mulai dari MSB.

    Sesudah perintah konversi diberikan dan konverter telah direset, output

  • 8/9/2019 BAB01-Sistem Akuisisi Data

    16/19

    Teknik Akuisisi Data 16

    DAC dibandingkan dengan sinyal input. Bilamana input lebih besar dari

    MSB tersebut, bit ini akan bernilai '1' dan bit berikutnya diuji. Bila input

    kurang dari MSB, bit tersebut akan bernilai '0', Bila bit kedua tidak dapat

    membuat output DAC lebih besar dari input analog bit ini akan diset '1', bit

    ketiga dites. Bila pemberian '1' pada bit kedua membuat output DAC kali

    ini lebih besar dari input analog maka bit ini bernilai '0'. Proses ini

    berlangsung secara terus-menerus sampai LSB.

    0 1/8 1/4 3/8 1/2 5/8 3/4

    IDEAL TRANSFER FUNCTION

    000

    001

    010

    011

    100

    101

    110

    111

    FS

    0

    1/8

    1/4

    3/8

    1/2

    5/8

    3/4

    7/8

    1

    D

    I

    G

    I

    T

    A

    L

    O

    U

    T

    P

    U

    T

    7/8

    GAIN

    ERROR

    ACTUAL

    TRANSFER

    FUNCTION

    Gambar 1.9 Fungsi transfer ADC 3 bit ideal

  • 8/9/2019 BAB01-Sistem Akuisisi Data

    17/19

    Teknik Akuisisi Data 17

    0 1/8 1/4 3/8 1/2 5/8 3/4

    IDEAL TRANSFER FUNCTION

    000

    001

    010

    011

    100

    101

    110

    111

    FS

    0

    1/8

    1/4

    3/8

    1/2

    5/8

    3/4

    7/8

    1

    ANALOG INPUT

    D

    I

    G

    I

    T

    A

    L

    O

    UT

    P

    U

    T

    7/8

    GAIN

    ERROR

    ACTUAL

    TRANSFER

    FUNCTION

    gambar 1.10 Kesalahan penguatan ADC 3 bit

  • 8/9/2019 BAB01-Sistem Akuisisi Data

    18/19

    Teknik Akuisisi Data 18

    0 1/8 1/4 3/8 1/2 5/8 3/4

    IDEAL TRANSFER

    FUNCTION

    000

    001

    010

    011

    100

    101

    110

    111

    FS

    0

    1/8

    1/4

    3/8

    1/2

    5/8

    3/4

    7/8

    1

    ANALOG INPUT

    D

    I

    G

    I

    T

    A

    L

    O

    U

    TP

    U

    T

    7/8

    ACTUAL

    TRANSFER

    FUNCTION

    Gambar 1.11 Kesalahan offset ADC 3 bit

    Hal utama yang perlu diperhatikan pada ADC jenis ini adalah input

    analog tidak boleh berubah lebih dari 1 LSB selama konversi. Untuk mengatasi

    hal ini pada sinyal input yang berubah dengan cepat digunakan penguat

    sample-hold. Penguat ini dapat ditiadakan untuk sinyal-sinyal yang sangat

    lambat atau sinyal DC.

    Ketelitian, linearitas, dan kecepatan ADC successive approximation

    terutama disebabkan oleh sifat DAC dan komparator internal.

    I.4.3 Spesifikasi ADC

    Fungsi transfer untuk ADC 3 bit ideal diperlihatkan pada gambar 1.9.

    Pada fungsi ini sinyal input analog pada sumbu horisontal dan output digital

    pada sumbu vertikal. Hal-hal yang berhubungan dengan spesifikasi ADC adalah

  • 8/9/2019 BAB01-Sistem Akuisisi Data

    19/19

    Teknik Akuisisi Data 19

    sebagai berikut :

    Resolusi

    Menyatakan tegangan input yang dibutuhkan untuk menaikkan output

    ADC antara suatu kode dengan kode berikutnya. Sebuah ADC dengan 12 bit

    mempunyai resolusi 1/4096full scale.

    Ketelitian

    Menyatakan perbedaan antara input yang sebenarnya dengan output

    kode binerfull scale.

    Kesalahan penguatan

    Menyatakan perbedaan kemiringan fungsi transfer ADC terhadap fungsi

    transfer ADC ideal.

    Kesalahan offset

    Setara dengan nilai tegangan input ADC untuk membuat nol kode

    output.

    Non-linearitas differensial (DNL)

    Didefinisikan sebagai deviasi dalam lebar kode dari nilai 1 LSB.

    Non-linearitas integral (INL)

    Adalah deviasi fungsi transfer dari garis lurus ideal.

    Monotonitas

    Menyatakan ada atau tidaknya tanda (sign) kemiringan pada fungsi

    transfer ADC.

    Waktu konversi

    Waktu yang diperlukan oleh ADC untuk membuat satu konversi.