bab 5library.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab5doc/2014-2... · web viewdan musik, dan area...

10
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Usia dini merupakan suatu masa keemasan (golden age) bagi setiap manusia. Hal ini dikarenakan, pada masa ini lah seseorang dapat membentuk perilaku dan kepribadiannya di masa depan. Untuk memaksimalkan pembelajaran untuk perkembangan seorang anak, maka Pemerintah Indonesia membuat program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk anak usia 2-6 tahun. Pada PAUD ini, seorang anak mulai belajar dan mempersiapkan diri mereka untuk masuk ke jenjang pendidikan formal.Perkembangan anak baik secara psikologis maupun jasmani sangat diperhatikan dalam usia ini. Perancangan Pusat Pendidikan Anak Usia Dini ini menjadi salah satu faktor penting dalam menumbuhkembangkan pribadi anak usia dini, terlebih dengan memperhatikan karakteristik perilaku anak usia dini sehingga dapat merancang sebuah wadah untuk membantu mengembangkan kepribadiannya. Dengan acuan karakteristik perilaku anak, maka dapat menentukan kebutuhan ruang, susunan pola ruang, dan program ruang pada Pusat Pendidikan Anak Usia Dini. Hal ini akan memudahkan anak untuk menjangkau suatu fungsi dengan melewati fungsi-fungsi pendukung lain. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan anak dan memfasilitasi anak dalam beraktifitas dibutuhkan hal-hal sebagai berikut: 83

Upload: others

Post on 21-Dec-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 5library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5Doc/2014-2... · Web viewdan musik, dan area bermain, sehingga seluruh kegiatan anak dapat diakomodasi di ruang ini. Pada ruang kelas,

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Usia dini merupakan suatu masa keemasan (golden age) bagi setiap manusia.

Hal ini dikarenakan, pada masa ini lah seseorang dapat membentuk perilaku dan

kepribadiannya di masa depan. Untuk memaksimalkan pembelajaran untuk

perkembangan seorang anak, maka Pemerintah Indonesia membuat program

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk anak usia 2-6 tahun. Pada PAUD ini,

seorang anak mulai belajar dan mempersiapkan diri mereka untuk masuk ke jenjang

pendidikan formal.Perkembangan anak baik secara psikologis maupun jasmani

sangat diperhatikan dalam usia ini. Perancangan Pusat Pendidikan Anak Usia Dini

ini menjadi salah satu faktor penting dalam menumbuhkembangkan pribadi anak

usia dini, terlebih dengan memperhatikan karakteristik perilaku anak usia dini

sehingga dapat merancang sebuah wadah untuk membantu mengembangkan

kepribadiannya.

Dengan acuan karakteristik perilaku anak, maka dapat menentukan

kebutuhan ruang, susunan pola ruang, dan program ruang pada Pusat Pendidikan

Anak Usia Dini. Hal ini akan memudahkan anak untuk menjangkau suatu fungsi

dengan melewati fungsi-fungsi pendukung lain. Selain itu, untuk memenuhi

kebutuhan anak dan memfasilitasi anak dalam beraktifitas dibutuhkan hal-hal

sebagai berikut:

1. Elemen interior seperti lantai, dinding, dan ceiling memegang peranan penting

sebagai sebagai ruang gerak aktivitas anak.

2. Material dan finishing yang digunakan harus aman, nyaman, dan menyehatkan

karena pada usia dini ini anak memiliki rasa ingin tahu yang besar, sehingga

menyebabkan mereka ingin menyentuh dan menggunakan barang yang mereka

lihat.

3. Pengenalan berbagai bentuk dan warna akan sangat mendukung daya imajinasi

anak.

5.1.1 Simpulan Aspek Lingkungan

Setelah melakukan analisa terhadap lingkungan dan keadaan sekitar, maka

diperoleh zoning pada area Pendidikan Anak Usia Dini disajikan sebagai berikut:

83

Page 2: BAB 5library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5Doc/2014-2... · Web viewdan musik, dan area bermain, sehingga seluruh kegiatan anak dapat diakomodasi di ruang ini. Pada ruang kelas,

84

Gambar 1 Site PlanSumber : Hasil Olahan Pribadi

Pembagian zoning pada area ini didasarkan pada perilaku anak dan sasaran

pencapaian perkembangan anak sehingga dibuat perbedaan massa bangunan untuk

menciptakan privasi dan meningkatkan kemandirian anak dalam beraktivitas

meskipun masih didampingi oleh guru dengan rasio 1:4 (1 guru untuk 4 anak).

Area entrance dibuat di sebelah utara berdasarkan pertimbangan akses jalan

utama untuk memudahkan pengunjung memasuki area sekolah. Area pengelola

dibuat di sebelah barat yang langsung menghadap ke jalan utama berdasarkan

pertimbangan sinar matahari. Area murid dibuat di sebelah timur berdasarkan

pertimbangan sinar matahari, kebisingan jalan raya dan tingkat privasi yang

diharapkan untuk meningkatkan konsentrasi anak. Area outdoor playground

diletakkan diantara bangunan pengelola dan bangunan murid dengan tujuan agar

kegiatan anak dapat diawasi langsung oleh pengelola. Sedangkan area service

diletakkan di sebelah selatan berlawanan dengan posisi entrance untuk memudahkan

kegiatan service karena memiliki akses tersendiri.

Page 3: BAB 5library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5Doc/2014-2... · Web viewdan musik, dan area bermain, sehingga seluruh kegiatan anak dapat diakomodasi di ruang ini. Pada ruang kelas,

85

5.1.2 Simpulan Aspek Bangunan

Gambar 2 Denah Lantai 1Sumber : Hasil Olahan Pribadi

Penyusunan ruang-ruang

pada bangunan mengacu pada

hasil analisa organisasi ruang yang

membagi area menjadi 3 (tiga),

yaitu area entrance, area pengelola

dan service, dan area murid.

Area entrance terhubung

langsung dengan area murid dan

pengelola, sedangkan untuk area

service memiliki akses tersendiri

di bagian selatan lokasi.

Bangunan entrance dan murid dihubungkan oleh ruang transisi dengan akses

card yang diawasi oleh security. Ruang transisi ini berfungsi untuk membatasi akses

orang tua/ pengantar anak agar tidak masuk ke area gedung murid dengan tujuan

untuk mengajarkan anak menjadi lebih mandiri tanpa bantuan orang tua atau

pendamping. Sedangkan penghunbung area entrance dan pengelola dibatasi oleh

pintu kaca sebagai batasan perbedaan zoning antar kedua area. Pada pintu kaca

Area EntranceArea MuridArea Pengelola & Service

Pintu masuk service

Gambar 3 Diagram Organisasi Ruang

Page 4: BAB 5library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5Doc/2014-2... · Web viewdan musik, dan area bermain, sehingga seluruh kegiatan anak dapat diakomodasi di ruang ini. Pada ruang kelas,

86

tersebut terdapat security untuk membatasi pengunjung sesuai dengan kebutuhannya

di area pengelola.

Area service memiliki akses tersendiri di bagian selatan site. Area ini memiliki

akses untuk mobil besar pengangkut barang, seperti mobil box dan truk. Tujuan

perbedaan akses masuk ini adalah untuk menghindari ketidaknyamanan pengunjung.

Gambar 4 Denah Lantai 2Sumber : Hasil Olahan Pribadi

5.1.3 Simpulan Aspek Manusia

Setelah melakukan analisa terhadap perilaku anak, maka dapat disimpulkan bahwa

perilaku anak pada usia 2-6 tahun yang paling banyak dilakukan adalah sebagai

berikut:

Tabel 1 Perilaku AnakUsia Perilaku

1,5-2,5 tahun

Suka berjalan dan berlariSuka melompatDapat mengontrol sistem ekskresinyaTidur di sore hariSuka melihat gambar pada bukuSuka mengeksplore/ menjelajahSuka bernyanyi, menari, bermain musikSuka waktu bermain di luar

2,5-3,5 tahun

Suka berlari dan melompatSuka memanjat dan ketempat yang lebih tinggiSuka naik sepeda roda 3Mulai bisa makan sendiri

Page 5: BAB 5library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5Doc/2014-2... · Web viewdan musik, dan area bermain, sehingga seluruh kegiatan anak dapat diakomodasi di ruang ini. Pada ruang kelas,

87

Mulai bisa berkonsentrasi mengerjakan tugasDapat mengontrol system ekskresinyaMulai bisa menghitung, dapat menjawab pertanyaan, memecahkan masalahMemiliki rasa ingin tahu Bisa merapikan mainannyaSuka bernyanyi, menari dan bermain musikSuka bermain bola (melempar, menendang, menangkap)Suka berimajinasi

3,5-6 tahun

Suka bernyanyi dan menariSuka bermain bolaMulai dapat menemukan hobi nyaSuka membuat/ menciptakan sesuatu (bermain tanah liat, membuat makanan yang sederhana)Suka membaca buku bergambarSuka bereksplorasi dan menjelajahBisa berhitung dan membaca

Berdasarkan tabel tersebut maka tercipta ruang interior yang diharapkan dapat

memenuhi kebutuhan anak dalam proses perkembangan motorik dan kognitifnya.

Gambar 5 Perspektif Interior Ruang KelasSumber : Hasil Olahan Pribadi

Ruang kelas ini merupakan ruang multifungsional untuk kegiatan-kegiatan anak

seperti area belajar, area perpustakaan kecil, area eksplorasi, area dance dan musik,

dan area bermain, sehingga seluruh kegiatan anak dapat diakomodasi di ruang ini.

Pada ruang kelas, diberikan mezanine untuk menciptakan kesan berpetualang untuk

anak. Hal ini dapat memicu rasa eksplorasi anak sehingga meningkatkan kecerdasan

motoriknya. Interior ruang didominasi oleh motif kayu sebagai motif netral

kemudian diberikan warna-warna terang untuk meningkatkan semangat anak dalam

proses pembelajaran.

Page 6: BAB 5library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5Doc/2014-2... · Web viewdan musik, dan area bermain, sehingga seluruh kegiatan anak dapat diakomodasi di ruang ini. Pada ruang kelas,

88

5.2 Saran

Saran-saran yang diberikan oleh penulis ditujukan pada mahasiswa Tugas

Akhir periode selanjutnya, Dosen Pembimbing dan pada Binus University. Saran-

saran ini diberikan dengan tujuan agar Tugas Akhir selanjutnya dapat dijalankan

dengan lebih baik lagi.

Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Di Indonesia

Beberapa saran yang dberikan yaitu:

1. Kepada Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia agar lebih

memperhatikan penataan ruang interiornya agar sesuai dengan tahapan

pembelajaran anak yang mendukung perkembangan motorik dan kognitifnya.

2. Menerapkan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan dunia saat ini agar

anak terus berkembang dan tidak jauh tertinggal dari negara-negara lainnya.

3. Lembaga lebih memperhatikan kebutuhan anak sehingga sarana pendidikan

yang sudah ada tidak sia-sia dan lebih bermanfaat sebagai sarana penunjang

pendidikan dini.

Mahasiswa Tugas Akhir Periode Selanjutnya

Saran-saran yang dapat diberikan pada mahasiswa Tugas Akhir periode selanjutnya

yaitu sebagai berikut :

1. Mahasiswa sebaiknya membuat time schedule sendiri dan memiliki tekad untuk

memenuhi jadwal tersebut. Hal ini sangat membantu agar penyusunan paper

Tugas Akhir dapat berjalan baik dan tidak mengalami kekurangan.

2. Mahasiswa sebaiknya segera menentukan judul proyek Tugas Akhir dan segera

melakukan survey lokasi, sehingga memiliki waktu lebih banyak untuk

melakukan analisa.

3. Mahasiswa sebaiknya memanfaatkan waktu asistensi dengan Dosen Pembimbing

sebaik-baiknya dan aktif bertanya dan menanggapi masukan yang diberikan oleh

Dosen Pembimbing.

4. Mahasiswa sebaiknya memiliki catatan pribadi yang berisikan poin-poin penting

dari setiap data yang diperoleh, sehingga akan memudahkan dalam proses

analisa.

Page 7: BAB 5library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab5Doc/2014-2... · Web viewdan musik, dan area bermain, sehingga seluruh kegiatan anak dapat diakomodasi di ruang ini. Pada ruang kelas,

89

Binus University

Pihak Jurusan Arsitektur Binus University telah banyak membant penulis dalam

penyusunan paper Tugas Akhir ini. Keterlibatan Jurusan mulai dari masa persiapan

Tugas Akhir, masa bimbingan dan studio, hingga proses penyusunan Tugas Akhir ini

selesai. Adapun saran yang ingin diberikan kepada pihak Jurusan Arsitektur Binus

University yaitu:

1. Memberikan gambaran penulisan paper Tugas Akhir sebaik-baiknya dan sejelas-

jelasnya sehingga mahasiswa tidak melakukan kesalahan dalam proses penulisan.

2. Mengadakan pertemuan antar Dosen Pembimbing dan Pengurus Tugas Akhir

perihal menyatukan pemikiran mengenai Tugas Akhir ini, karena perbedaan

pendapat Dosen-Dosen Pembimbing membuat mahasiswa-mahasiswi

kebingungan.

3. Mengadakan pertemuan bersama, misalnya beberapa minggu sekali untuk

menyampaikan informasi terbaru.