bab vii persepsi terhadap program csr pt. aqua golden ... filepersepsi terhadap program csr pt. aqua...

103
59 BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dimaknai perusahaan sebagai Community Development (Comdev), yang dipandang sebagai hal yang sangat penting dalam perusahaan karena mengandung unsur kemitraan antara perusahaan dan lingkungan, juga merupakan komitmen bisnis perusahaan untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan. CSR sebagai suatu keharusan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi, dalam rangka keberlangsungan perusahaan ke depan, selain itu untuk membangun citra yang baik dan terpercaya bagi perusahaan. Dalam pengaplikasiannya perlu bekerja sama dengan : - Para karyawan perusahaan - Masyarakat setempat (lokal) dan masyarakat secara keseluruhan - Dinas Instansi terkait. Dalam hal ini, perusahaan berusaha memperhatikan kondisi masyarakat di sekitar perusahaan, seluruh kebutuhan atau keinginan masyarakat akan dipenuhi yang tentunya harus disesuaikan dengan kondisi kemampuan perusahaan. Hingga saat ini perusahaan belum memiliki standar untuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan secara terprogram dengan baik, fokus strategipun belum terbentuk secara khusus juga belum memiliki rekan stakeholders yang selaras, sesuai dengan harapan. Diharapkan melalui program-program yang diluncurkan oleh perusahaan sebagai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility), dapat membuat citra positif dari masyarakat terhadap perusahaan. CSR terhadap lingkungan, konsepnya mengarahkan agar masyarakat aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan masyarakat, misalnya terlibat dalam kepanitiaan dengan tujuan agar masyarakat turut merasa bertanggung jawab terhadap bantuan-bantuan yang diberikan, misalnya : bantuan penampungan air bersih, yang diharapkan masyarakat memiliki kesadaran untuk marawat dan memeliharanya sehingga bantuan tersebut manfaatnya dapat berkelanjutan.

Upload: dodieu

Post on 28-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

59

BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi

7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dimaknai perusahaan

sebagai Community Development (Comdev), yang dipandang sebagai hal yang

sangat penting dalam perusahaan karena mengandung unsur kemitraan antara

perusahaan dan lingkungan, juga merupakan komitmen bisnis perusahaan untuk

berkontribusi dalam pembangunan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.

CSR sebagai suatu keharusan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi, dalam rangka

keberlangsungan perusahaan ke depan, selain itu untuk membangun citra yang

baik dan terpercaya bagi perusahaan. Dalam pengaplikasiannya perlu bekerja

sama dengan :

- Para karyawan perusahaan

- Masyarakat setempat (lokal) dan masyarakat secara keseluruhan

- Dinas Instansi terkait.

Dalam hal ini, perusahaan berusaha memperhatikan kondisi masyarakat

di sekitar perusahaan, seluruh kebutuhan atau keinginan masyarakat akan

dipenuhi yang tentunya harus disesuaikan dengan kondisi kemampuan

perusahaan.

Hingga saat ini perusahaan belum memiliki standar untuk Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan secara terprogram dengan baik, fokus strategipun

belum terbentuk secara khusus juga belum memiliki rekan stakeholders yang

selaras, sesuai dengan harapan.

Diharapkan melalui program-program yang diluncurkan oleh perusahaan

sebagai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility),

dapat membuat citra positif dari masyarakat terhadap perusahaan. CSR

terhadap lingkungan, konsepnya mengarahkan agar masyarakat aktif

berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan

masyarakat, misalnya terlibat dalam kepanitiaan dengan tujuan agar masyarakat

turut merasa bertanggung jawab terhadap bantuan-bantuan yang diberikan,

misalnya : bantuan penampungan air bersih, yang diharapkan masyarakat

memiliki kesadaran untuk marawat dan memeliharanya sehingga bantuan

tersebut manfaatnya dapat berkelanjutan.

Page 2: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

60

Corporate sebagai suatu sistem, tidak bisa berdiri sendiri, artinya

membutuhkan kemitraan dan kerjasama yang saling timbal balik (resiprocal)

dengan institusi lain. Corporate, selain mengejar keuntungan ekonomi untuk

kesejahteraan dirinya sendiri, juga memerlukan alam sebagai sumber daya

olahannya dan stakeholders lainnya untuk mencapai tujuan perusahaan.

Penanggung jawab program-program CSR senantiasa melakukan

komunikasi dengan masyarakat sekitar dan stakeholder, melaksanakan kegiatan

sosial, baik yang rutin maupun insidentil dengan komitmen memiliki nilai strategis

dan manfaatnya untuk jangka panjang. Untuk mengetahui sejauh mana

keberhasilan program, perusahaan senantiasa mengadakan evaluasi terhadap

kegiatan yang sudah berjalan.

Adapun kendala yang selama ini dihadapi yaitu adanya perbedaan

kepentingan diantara masyarakat atau stakeholders, perbedaan kemampuan

masyarakat yang terkait dengan sumberdaya manusia serta pemahaman yang

kurang terhadap makna dari kegiatan Community Development.

7.2. Persepsi Pemerintah Daerah (Kecamatan) terhadap CSR Berdasarkan hasil wawancara dengan Camat Cidahu, beliau

mengutarakan : ”Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan suatu tanggung

jawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya dimana

perusahaan itu berada. Jika CSR Aqua disesuaikan dengan keinginan dan

kebutuhan masyarakat, dalam pelaksanaan dan manfaatnya belum sepenuhnya

optimal, yang terpenting untuk saat ini rutin dilaksanakan. Tentunya dalam

pelaksanaan CSR ini disesuaikan dengan kemampuan perusahaan, tidak setiap

keinginan dan kebutuhan masyarakat dipenuhi oleh Aqua, tergantung jenis

kegiatan atau kebutuhannya juga. Setiap perusahaan memiliki kebijakan

tersendiri terkait tanggung jawabnya terhadap masyarakat dan lingkungan

sekitarnya”.

Selanjutnya, Camat mengungkapkan : ”Idealnya Aqua dapat menyisihkan

dari keuntungannya untuk program-program CSR ini sesuai dengan peraturan

yang telah ditetapkan pemerintah. Pemerintah kecamatan, tidak dapat

memberikan penilaian apakah selama ini Aqua dalam melaksanakan program-

program kemasyarakatannya sebagai tanggung jawab sosial perusahaan, sudah

sesuai atau belum dengan aturan yang telah ditetapkan pemerintah. Pemerintah

kecamatan sendiri tidak pernah mengetahui berapa persen dari keuntungan

Page 3: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

61

perusahaan dialokasikan untuk melaksanakan program-program

kemasyarakatannya.

Camat menuturkan : ”Selama ini, kami terlibat dalam program-program

CSR jika ada pemberitahuan untuk hadir pada waktunya. Kami menginginkan

jika ada program-program sosial yang akan diluncurkan ke masyarakat,

sebaiknya perusahaan datang dahulu kepada kami, untuk meminta masukan

bagaimana sebaiknya program dilaksanakan di masyarakat. Selain itu, agar

melibatkan masyarakat dari mulai perencanaan sampai pelaksanaan program.

Berdasarkan pengamatan, program dari Aqua belum menyeluruh, baru dirasakan

oleh sebagian masyarakat saja. Wilayah yang sering mendapatkan program dari

Aqua ada tiga kampung yaitu kampung Kubang Jaya, Pasirdalam dan kampung

Pojok, itupun belum seluruhnya dapat menerima program, barangkali karena

keterbatasan dana perusahaan”.

Lebih lanjut Camat mengungkapkan : ” Setiap program tidak harus sama

jenisnya, khususnya program ekonomi, berikan saja masyarakat bantuan modal

usaha atau berupa pinjaman, jenis usahanya tidak harus sama tergantung dari

ketrampilan dan kemampuan yang dimiliki masyarakat. Sasaran untuk program

ekonomi ini, sebisa mungkin mereka yang benar-benar membutuhkan bantuan

modal, biasanya masyarakat yang tergolong miskin. Masyarakat kecil yang

seharusnya menjadi prioritas sasaran setiap perusahaan, termasuk Aqua.

Mereka biasanya bekerja sebagai buruh atau tidak menentu pekerjaannya,

mereka harus diberikan bantuan untuk diberdayakan dengan baik, juga ditopang

dengan pelatihan-pelatihan dan bimbingan dalam berusaha. Tentunya harus

disesuaikan dengan skill yang dimiliki masyarakat atau sesuai dengan minat

usaha masyarakat”.

7.3. Persepsi Masyarakat terhadap Program-program CSR Sebelum memaparkan tentang persepsi masyarakat terhadap program-

program CSR, terlebih dahulu akan dijelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi

persepsi dalam penelitian ini. Dalam mempersepsikan suatu objek seseorang

dipengaruhi oleh faktor internal (karakteristik indvidu/personal) dan faktor

eksternal (karakteristik lingkungan).

Page 4: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

62

7.3.1. Karakteristik Individu/personal Karakteristik individu, meliputi Usia, pendidikan, pekerjaan, demikian

pula masyarakat dalam mempersepsikan program CSR/TJSP dipengaruhi oleh

karakteristik individu.

Faktor umur diduga dapat mempengaruhi persepsi seseorang

terhadap suatu objek, yang dalam hal ini dalam bentuk suatu program.

Penggolongan umur responden dalam kajian ini terbagi dalam dua kelompok

yaitu kelompok muda (kurang dari 41 tahun) dan kelompok tua (lebih dari 40

tahun). Penggolongan tersebut mengacu pada pengelompokan yang dilakukan

oleh Departemen Sosial bahwa mereka yang tergolong generasi muda berusia

maksimal empat puluh (40) tahun sehingga responden yang berumur kurang 41

tahun digolongkan ke dalam kelompok umur muda dan responden yang berumur

lebih dari 40 tahun digolongkan kelompok tua. Berdasarkan sampel yang diambil,

dari 30 orang responden, 7 orang tergolong kelompok muda yaitu 23,33%

berumur kurang dari 41 tahun dan 23 orang tergolong kelompok tua yaitu 76,67%

berumur lebih dari 40 tahun, seperti ditampilkan dalam tabel 7 berikut :

Tabel 7 . Jumlah dan Persentase Responden menurut Umur

Kategori Usia Total

Muda (<= 40) Tua (> 40)

∑ % ∑ % ∑ %

7 23,33 23 76,67 30 100

Tingkat pendidikan responden sangat bervariasi, dari mulai tingkat

Sekolah Dasar sampai perguruan tinggi, sehingga diharapkan dapat dicapai

persepsi yang beragam. Dari sampel yang dipilih secara acak, diperoleh tingkat

pendidikan responden sebagian besar berada di tingkat dasar (SD dan SLTP)

yaitu 46,67% atau berjumlah 14 orang, tingkat menengah (SLTA) sebesar

23,33% dan tingkat tinggi (perguruan tinggi) sebesar 26,67%. Seperti ditampilkan

dalam tabel 8.

Page 5: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

63

Tabel 8 . Jumlah dan Persentase Responden menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Total

Dasar Menengah Tinggi

∑ % ∑ % ∑ % ∑ %

15 50,00 7 23,33 8 26,67 30 100

Pekerjaan yang ditekuni oleh responden sebagian besar wiraswasta yaitu

33.33% orang, disusul oleh profesi guru sebesar 26,67% selanjutnya karyawann

23,33% baik sebagai karyawan di PT, Aqua Golden Mississippi maupun di

perusahaan lain. Untuk lebih jelasnya ditampilakan dalam tabel 9.

Tabel 9 . Jumlah dan Persentase Responden menurut Jenis Pekerjaan

No Jenis Pekerjaan ∑ %

1 Karyawan swasta 7 23,33

2 Guru 8 26,67

3 Petani 3 10,00

4 Wiraswasta 10 33,33

5 Aparat Desa 2 6,67

Total 30 100,00

7.3.2. Karakteristik Lingkungan

Karakteristik lingkungan yang merupakan faktor eksternal, yang

terkait dengan program CSR/TJSP meliputi ketersediaan informasi tentang

program CSR/TJSP dan keterlibatan masyarakat dalam program, dengan

menggunakan parameter, ada tidaknya informasi dan siapa yang

menyampaikan informasi tersebut.

7.3.2.1. Ketersediaan Informasi tentang Program CSR

Pada dasarnya informasi tentang program selalu ada, tetapi tidak

semua masyarakat selalu menerimanya. Informasi tidak selalu langsung

dari pihak perusahaan,. masyarakat pada umumnya menerima informasi

dari ketua RT, tokoh masyarakat atau bahkan tetangganya yang

Page 6: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

64

menerima informasi terlebih dahulu dari mereka yang mengikuti

sosialisasi. Biasanya mereka yang diundang untuk mengikuti

pertemuan/sosialisasi program, orang-orang tertentu saja, misalnya para

ketua RT dan tokoh masyarakat. Seperti apa yang diungkapkan oleh

salah seorang responden Udn sw, :

” Saya mah tidak pernah mengikuti pertemuan langsung dengan perusahaan tetapi saya menerima informasi tentang program dari pak RT yang selalu mengikuti pertemuan, karena kalau RT terkadang diundang kalau ada pertemuan dengan perusahaan, nanti pak RT yang menyampaikan hasil pertemuan kepada warganya” Tidak semua ketua RT selalu menginformasikan hasil pertemuan

pada warganya, terbukti masih ada responden yang tidak pernah

menerima informasi tentang program-program perusahaan , seperti

diungkapkan oleh Hdnn, 50 th :

”Bapak tidak pernah menerima informasi tentang program Aqua, tahu program karena bekerja di Aqua”

Ada pula responden yang kadang-kadang saja menerima

informasi program, mengetahui adanya program setelah program

dilaksanakan di masyarakat, seperti diungkapkan oleh Omn, 43 th :

” Kadang-kadang saja saya menerima kabar tentang adanya kegiatan, tahu-tahu kegiatan sudah dilaksanakan” Senada dengan penuturan Omn, responden Ddng (RT)

mengungkapkan :

” Informasi tentang program tidak selalu saya terima, karena tidak semua program diinformasikan kepada para RT” PT. Aqua Golden Mississippi dalam mensosialisasikan program-

programnya tidak selalu melibatkan masyarakat secara keseluruhan

tetapi dengan cara mengundang para tokoh masyarakat, Ketua RT dan

perangkat desa karena kondisi yang tidak memungkinkan. Pada

dasarnya, diharapkan masyarakat dapat menerima informasi tentang

program-program tersebut dari mereka yang mengikuti sosialisasi tetapi

terkadang mereka yang mengikuti sosialisasikan tersebut tidak

menyampaikan kembali kepada masyarakat. Oleh karenanya sumber

informasi diterima masyarakat tidak selalu langsung dari pihak

perusahaan, terkadang diterima melalui RT, tokoh masyarakat bahkan

terkadang menerima informasi dari tetangga, sekalipun pemberi informasi

Page 7: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

65

tidak mengikuti sosialisasi. Seperti dituturkan oleh Slmn, pensiunan

sebagai berikut :

”Kabar tentang kegiatan Aqua biasanya bapak terima dari para tetangga yang lebih dulu tahu”

Untuk lebih jelasnya ditampilkan dalam tabel 10, data hasil

wawancara dengan para responden tentang ketersediaan informasi dan

sumber informasi.

Tabel 10. Jumlah dan persentase responden berdasarkan Ketersediaan Informasi tentang Program CSR/TJSP

No Jenis Pertanyaan Kategori Jawaban Jml %

1 Apakah Informasi tentang Program tersedia

Selalu 7 23,33

Kadang-kadang 22 73,34

Tidak Pernah 1 3,33

Jumlah 30 100,00

2 Siapa yang menyampaikan informasi Pihak Aqua 3 10,00

Desa /Tokoh Masy. 17 56,67

RT/Masyarakat 10 33,33

Jumlah 30 100,00

3 Apakah penyampaian informasi mudah dipahami

Mudah 9 30,00

Kadang-kadang 17 56,67

Tidak Mudah 4 13,33

Jumlah 30 100,00

Dari tabel 10, menyajikan data ketersediaan informasi tentang

program CSR/TJSP. Sebagian besar responden yaitu 73,34% atau

sebanyak 22 orang menjawab bahwa kadang-kadang saja informasi

tersedia. Sebagian kecil responden yaitu 3,33 % menjawab bahwa

ketersediaan informasi tentang program-program Corporate Social

Responsibility tidak pernah diterima. Terkait dengan ketersediaan

informasi, beberapa orang mengungkapkan hal tersebut. Seperti

disampaikan oleh Bapak LAJ, 38 tahun :

” Saya tidak pernah mengikuti pertemuan-pertemuan program dari Aqua karena yang diundang hanya orang-orang tertentu saja. Pak RT biasanya yang

Page 8: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

66

menginformasikan program kepada masyarakat, itupun tidak selalu diundang pada pertemuannya. Hanya program-program tertentu saja pak RT diundang oleh desa untuk menghadiri pertemuan yang dihadiri pihak perusahaan, misalnya penghijauan” Pada pertemuan-pertemuan untuk mensosialisasikan program, PT.

Aqua tidak selalu mengundang Ketua RT. Seperti diungkapkan oleh

Bapak Ddn, 36 tahun :

” Selaku ketua RT tidak selalu diundang jika ada pertemuan dengan Aqua di Balai Desa, hanya pertemuan pada program-program tertentu saja, biasanya program penghijauan, yang banyak membutuhkan tenaga sehingga harus melibatkan masyarakat pada pelaksanaannnya. Program lainnya terkadang saya tidak tahu sama sekali” Hal senada disampaikan oleh Ibu Lnd selaku pengurus PKK,

sebagai berikut :

”Kalau program penghijauan saya selalu tahu, karena seringkali terlibat pada pelaksanaannya sehingga pada pertemuan untuk perencanaan program saya selalu diundang. Informasi program lainnya hanya kadang-kadang saja saya terima dari bapak RT”” Bapak Wrsn sebagai penanggung jawab program-program CSR

dari PT. Aqua mengakui kebenaran informasi yang disampaikan oleh

masyarakat, sebagai berikut :

”Memang tidak semua program pada sosialisasinya kami mengundang masyarakat. Hanya program-program tertentu saja, masyarakat dihadirkan pada pertemuan. Biasanya untuk program penghijauan, itupun yang diundang para Ketua RT, Tokoh masyarakat, pengurus PKK dan staf di desa. Untuk menginformasikan ke masyarakat, kewajiban para ketua RT atau tokoh masyarakat, biasanya disampaikan pada saat jum’atan” Informasi tentang program CSR/TJSP, 56,66% responden

menerima informasi dari pihak desa atau tokoh masyarakat, sementara

responden yang menjawab bahwa informasi diterima langsung dari pihak

perusahaan sebanyak 10,00% atau 3 orang dan responden yang

menjawab menerima informasi dari Ketua RT atau tetangga sebanyak 10

orang atau 33,33%. Seperti ditampilkan pada tabel 8 di atas.

Page 9: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

67

Kaitan dengan pihak yang menginformasikan program,

disampaikan oleh Bapak Mjm, 52 tahun sebagai berikut :

”Biasanya informasi tentang program dari Aqua disampaikan oleh tokoh masyarakat pada saat Jum’atan. Pak RT mah jarang menginformasikan program pada warganya ” Hal senada disampaikan oleh Bapak Ddng, 57 tahun sebagai

berikut :

”Saya mah menerima informasi tentang program dari H. Kkng, karena bekerja di desa, jadi suka tahu aja tentang program-program dari perusahaan-perusahaan. Pak RT disaya jarang menginformasikan hasil pertemuan jadi masyarakat banyak bertanyanya pada H. Kkng ” Kaitannya dengan pemahaman dari informasi yang diterima

masyarakat. Sebagian besar responden yaitu 56,67% menjawab bahwa

dalam penyampaian informasi, kadang-kadang mudah dipahami, baik

yang disampaikan oleh tokoh masyarakat ataupun oleh ketua RT.

Sebagian kecil responden yaitu 13,33%, menjawab tidak mudah dipahami

karena terkadang informasinya tidak jelas. Seperti diungkapkan oleh Ibu

Lnd, 35 tahun sebagai berikut :

”Menurut saya, perusahaan kalau menyampaikan informasi tentang suatu program mudah dimengerti, tetapi kalau yang menyampaikannya orang desa suka tidak nyambung atau berbeda dengan yang dinformasikan tokoh masyarakat. Kadang-kadang saja informasi tentang adanya program mudah dimengerti oleh saya. Seorang tokoh masyarakat yaitu H. Mmn, mengungkapkan : ”Wajarlah bu kalau masyarakat saling memberikan informasi dan tidak jelas dalam menyampaikannya sehingga kadang-kadang informasinya satu dan lainnya berbeda-beda karena keterbatasan kemampuan masyarakat dalam mengingat. Terkadang juga informasi yang disampaikan ke masyarakat sama ketua RT tidak mudah dipahami, karena ketika mengikuti pertemuan tidak benar-benar mendengarkan kalahka ngobrol”

7.3.2.2. Keterlibatan dalam Program Keterlibatan masyarakat dalam program diawali dengan

keterlibatan dalam perencanaan yang di dalamnya membahas tentang

jenis program, sasaran, besarnya biaya yang dibutuhkan dan waktu

Page 10: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

68

pelaksanaan program. Sehingga untuk mengetahui sejauhmana

keterlibatan responden dalam proses suatu program yaitu dengan cara

mengetahui data tentang hal-hal yang terkait dalam perencanaan

program.

Tidak semua masyarakat dilibatkan dalam perencanaan program,

tergantung program yang akan dilaksanakan. Seperti dituturkan oleh Bpk.

Wrsn sebagai penanggung jawab program CSR/TJSP dari PT. Aqua

Golden Mississippi :

”Tidak seluruh program, masyarakat dilibatkan dalam perencanaannya, tergantung program yang diberikan. Untuk program pendistribusian pohon sawo dan penampungan air bersih, masyarakat dilibatkan dalam proses, dari mulai perencanaan sampai evaluasi, demikian pula program pendidikan (School Garden) perencanaan dilakukan bersama pihak sekolah” Berdasarkan penuturan dari penanggung jawab program

CSR/TJSP perusahaan di atas, nampak pemberdayaan masyarakat

dengan pola partisipasi baru dilakukan untuk dua program yaitu Program

pendistribusian pohon sawo dan penampungan air bersih. Masyarakat

diberi tanggung jawab untuk mengelola apa yang telah diterimanya,

sehingga berhasil tidaknya program tergantung sejauh mana masyarakat

berusaha untuk bertanggung jawab terhadap apa yang telah diterimanya.

Kaitannya dengan proses suatu program, sekalipun H.Mmn dinilai

sebagai kepanjangan tangan perusahaan, yang selalu terlibat dalam

setiap program, dari mulai perencanaan sampai pelaksanaan program,

tetapi perihal biaya yang dibutuhkan untuk setiap program beliau tidak

selalu mengetahui. Hal tersebut dikemukakan oleh H.Mmn sebagai tokoh

masyarakat :

“Setiap program yang diberikan kepada masyarakat saya biasanya selalu dilibatkan, tetapi kaitannya dengan biaya yang dibutuhkan untuk suatu program, tidak selalu diinformasikan, tergantung programnya, khususnya program-program pendidikan biasanya besarnya biaya yang dibutuhkan diinformasikan, misalnya beasiswa, School Garden dan rehab sekolah” Bahkan untuk masyarakat, pada umumnya tidak mengetahui

perihal besarnya biaya yang dibutuhkan oleh suatu program, seperti

diungkapkan oleh Hsn, 40 th :

Page 11: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

69

”Tidak setiap program dilibatkan dalam perencanaannya, kalaupun dilibatkan biasanya perihal biaya yang dibutuhkan dalam suatu program tidak pernah diinformasikan, biasanya yang diinformasikan tentang jenis program, siapa penerima program dan waktu pelaksanaan” Untuk lebih jelasnya ditampilkan dalam tabel 11 data hasil

wawancara dengan para responden tentang keterlibatan dalam program

Tabel 11. Jumlah dan persentase responden berdasarkan Keterlibatan dalam Program CSR/TJSP

No Jenis Pertanyaan Kategori Jawaban Jml %

1. Apakah dilibatkan dalam perencanaan

Selalu 2 6,67

Kadang-kadang 20 66,66

Tidak pernah 8 26,67

2.

Apakah mengetahui jenis-jenis

program (kegiatan) dari PT. Aqua ?

Sebutkan !

Mengetahui seluruhnya (17 kegiatan)

1 3,33

Mengetahui 7 – 14 kegiatan

24 80,00

Mengetahui kurang dari 7 kegiatan

5 16,67

3. Apakah mengetahui sasaran setiap program

Selalu 6 20,00

Kadang-kadang 19 63,33

Tidak mengetahui 5 16,67

4. Apakah mengetahui besarnya biaya setiap program

Selalu 0 0,00

Kadang-kadang 4 13,33

Tidak mengetahui 26 86,67

5. Apakah mengetahui waktu pelaksanaan program

Selalu 11 36,67

Kadang-kadang 13 43,33

Tidak mengetahui 6 20,00

Jumlah 30 100,00

Tabel 11, menyajikan data tentang keterlibatan responden dalam

perencanaan dan pelaksanaan program, nampak sebagian besar responden

tidak selalu dilibatkan dalam program sehingga responden menjawab kadang-

kadang dilibatkan dalam perencanaan program yaitu sebesar 66,66% atau 20

orang, yang menjawab selalu dilibatkan dalam perencanaan sebesar 6,67%

Page 12: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

70

atau 2 orang, sementara yang menjawab tidak pernah dilibatkan dalam

perencanaan sebanyak 26,67% atau 8 orang.

Masyarakat menilai selama ini, program-program dari perusahaan

sebagian besar tanpa melibatkan masyarakat dalam prosesnya, dari mulai

perencanaan sampai pelaksanaan program. Seperti diungkapkan oleh Bapak

ESK sebagai berikut :

“Banyak program yang kami tidak pernah tahu prosesnya, tahu-tahu masyarakat menerima program, untuk kepanitiaan biasanya perusahaan membentuk sendiri, hanya ada satu orang warga yang biasanya selalu terlibat dalam setiap program yang diberikan kepada masyarakat yaitu H. Mmn, beliau dinilai sebagai kepanjangan tangan Aqua untuk program-program di masyarakat.

Kaitannya dengan pengetahuan responden terhadap berbagai jenis

program CSR, sebagian besar responden yaitu 80% mengetahui 7 – 14 jenis

program. Responden yang mengetahui 15 – 17 jenis program ada satu orang

atau 3,33%. Responden yang mengetahui jenis program kurang dari 7 yaitu

16,67% atau 5 orang. Seperti dungkapkan oleh Bpk. Slm, 72 tahun :

”Program dari Aqua yang bapak tahu mah, beasiswa, sembako, Ramadhan kemarin bapak dapat bantuan sembako dari pak RT, alhamdulillah neng. Lainnya .... itu tuh ada bantuan penampungan air di rumah mantan RT, ada juga sunatan untuk keluarga miskin dan belum lama ini bapak dikasih pohon sawo dua pohon. Program lainnya mah bapak teu apal (ga tahu)” Responden yang menjawab selalu mengetahui sasaran dari setiap

program ada 6 orang atau 20,00%, sebagian besar menjawab kadang-kadang

saja mengetahui sasaran yaitu sebesar 63,33% atau 19 orang dan yang tidak

mengetahui sasaran dari setiap program sebanyak 16,67% atau 5 orang.

Kaitannya dengan besarnya biaya yang dibutuhkan dalam setiap

program, sebagian besar responden yaitu 86,67% atau 26 orang menjawab tidak

mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan dalam setiap pelaksanaan program,

tidak ada responden yang selalu mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan

dalam setiap program yaitu 0% dan responden yang menjawab kadang-kadang

mengetahui besarnya biaya dalam pelaksanaan program sebesar 13,33% atau 4

orang. Kaitannya dengan biaya program, H. Kkng, 47 tahun, staf Desa Babakan

Pari, mengungkapkan :

”Sasaran program insya Allah saya tahu karena desa seringkali dilibatkan dalam program. Kalau biaya dalam suatu program, sangat jarang disampaikan, barangkali itu urusan intern Aqua. Kecuali program dalam bentuk bantuan uang, misalnya bantuan

Page 13: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

71

kegiatan keagamaan dan bantuan bahan bangunan untuk pembangunan sekolah atau sarana keagamaan. Pendapat yang sama disampaikan oleh DS, 42 tahun, Ketua RT 03/01 : ”Hampir setiap program dari Aqua masyarakat jarang tahu nilai bantuannya, hanya bantuan untuk kegiatan keagamaan yang dapat diketahui masyarakat karena bantuannya dalam bentuk uang. Hal senada diungkapkan oleh H. Mmn, 52 tahun sebagai berikut : ”Sekalipun hampir setiap program Aqua saya dilibatkan, tetapi untuk masalah biaya saya jarang tahu, hanya program-program tertentu saja saya mengetahui besar biayanya, misalnya bantuan yang langsung dalam bentuk uang atau barang untuk bantuan keagiatan keagamaan dan renovasi bangunan ” Dalam suatu perencanaan selalu dibahas tentang waktu pelaksanaan

kegiatan. Kaitannya dengan waktu pelaksanaan program, sebagian besar

responden yaitu 43,33% atau 13 orang menjawab kadang-kadang mengetahui

waktu pelaksanan program, responden yang menjawab selalu mengetahui

waktu pelaksanaan program sebanyak 36,67% atau 11 orang dan yang tidak

mengetahui pelaksanaan program 20,00% atau 6 orang responden.

Masyarakat mengharapkan ke depannya agar dilibatkan dalam

perencanaan program dan sosialisasi program sehingga mengetahui proses

suatu program dari awal perencanaan sampai pelaksanaan program. Karena

pada dasarnya sekalipun program tersebut tidak selalu diperuntukan bagi

masyarakat luas, tetapi seharusnya tetap harus mengetahui setiap program-

program TJSP/CSR. Terlebih jika program tersebut diperuntukan bagi

masyarakat, maka masyarakat harus terlibat dalam prosesnya agar

masyarakat mengerti apa maksud dan tujuan dilaksanakannya suatu program

sehingga masyarakat turut merasa bertanggung jawab terhadap keberhasilan

program. Seperti diungkapkan oleh Bpk. ESK, 34 tahun :

”Saya mengharapkan setiap program, masyarakat dilibatkan dari awal sampai akhir sehingga masyarakat mengetahui program-program apa saja yang telah diberikan oleh perusahaan. Selain itu, program jangan selalu diberi dari Aqua, sekali-kali biarkan masyarakat yang menentukan program sesuai dengan kebutuhan. Selama ini pelaksanaan program hanya melibatkan orang-orang tertentu saja, sehingga kalau ada kebutuhan-kebutuhan yang sekiranya perusahaan dapat bantu, kami agak sulit untuk menyampaikannya. Kedepannya mudah-mudahan akan lebih baik lagi”

Page 14: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

72

7.4. Pengetahuan Masyarakat Terhadap Program-program TJSP/CSR dan Tujuannya

Untuk mempersepsikan berbagai macam program CSR/TJSP

perusahaan haruslah diawali dengan pengetahuan terhadap berbagai

macam program tersebut termasuk tujuannya. Adapun program-program

CSR/TJSP yang dimiliki oleh perusahaan adalah Program pendidikan,

kesehatan, penampungan air bersih, peningkatan ekonomi, pelestarian

lingkungan, kesejahteraan sosial, pembangunan fasilitas umum dan

keagamaan.

7.4.1. Program Pendidikan

Program pendidikan dalam TJSP/CSR perusahaan ada empat

macam program yaitu :

1. Program Beasiswa bagi anak yang berprestasi, peringkat 1 – 5

khusus siswa yang duduk di kelas lima.

Tujuan : untuk meningkatkan minat belajar anak, agar tetap belajar

dan melanjutkan pendidikan.

2. Program Renovasi sekolah yang diberikan dalam bentuk barang

senilai Rp. 5.000.000,00. diberikan berdasarkan proposal ajuan dari

pihak sekolah.

Tujuan : berpartisipasi dalam bangunan fisik sekolah agar kondisi fisik

bisa lebih baik sehingga siswa nyaman balajar.

3. Program Kebun Sekolah (School Garden)

Tujuan : siswa sejak kecil dikenalkan dengan pendidikan pertanian

dan praktek langsung sehingga dapat bermanfaat untuk masa

depannya kelak, selain itu untuk membantu operasional sekolah untuk

membeli buku-buku perpustakaan.

4. Hutan sekolah merupakan program yang baru diluncurkan, dikelola

oleh pihak sekolah dengan melibatkan siswa SD kelas enam.

Tujuan : - Mendidik siswa untuk mengetahui cara pemeliharaan

dalam pembibitan pohon keras yang berguna untuk

penghijauan.

- Penghijauan lingkungan, hutan dan sumber mata air.

Untuk program pendidikan, masyarakat tidak banyak mengetahui

karena sosialisasi lebih banyak melibatkan pihak sekolah, para ketua RT

Page 15: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

73

jarang dilibatkan, sehingga sebagian besar masyarakat tidak mengetahui

program pendidikan, hanya program beasiswa yang banyak dikenal, selain

itu program renovasi sekolah cukup dikenal walaupun tidak rutin

dilaksanakan di masyarakat. Seperti dituturkan oleh Jnj, 46 th, mantan RT :

”Program pendidikan, hanya beasiswa yang dikenal di masyarakat, itupun tidak seluruh masyarakat mengetahui karena yang menerima hanya orang yang berprestasi saja. Program lainnya tidak banyak yang tahu termasuk saya karena pertemuan biasanya langsung diadakan dengan guru-guru, tidak melibatkan masyarakat, hanya tokoh masyarakat tertentu saja yang diundang, biasanya H.Mmn” Responden lain, yaitu Ddn 36 tahun mengungkapkan sebagai

berikut :

”Program pendidikan saya tidak banyak tahu, hanya beasiswa dan renovasi sekolah saja yang saya tahu” Untuk Program Pendidikan, setiap guru pasti mengetahui betul

proses dari awal hingga pelaksanaannya karena selain tempat sosialisasi

selalu di sekolah juga selalu dilibatkan dalam perencanaannya, Hal tersebut

diungkapkan oleh Ibu Tt, guru SD Negri Induk sebagai berikut :

”Alhamdulillah setiap ada program pendidikan kami selalu dilibatkan dalam perencanaannya tetapi tidak semua program sesuai dengan keinginan kami, karena program telah ditentukan jenisnya dari Aqua” Pendapat lain diungkapkan oleh DS, 42 tahun : ” Walaupun saya RT, tidak semua program saya tahu, termasuk program pendidikan, biasanya yang diundang pada pertemuan guru-guru dan tokoh masyarakat saja, kalau ketua RT tidak pernah diundang ”

Untuk lebih jelasnya ditampilkan dalam tabel 12, data hasil

wawancara dengan para responden tentang pengetahuan program

pendidikan beserta tujuannya.

Page 16: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

74

Tabel 12. Jumlah dan persentase responden untuk pengetahuan terhadap program pendidikan

NO Pengetahuan thd Program Jml %

1. Tidak tahu 3 10,00

2. Mengetahui 1 program 4 13,33

3. Mengetahui 2 program 14 46,67

4. Mengetahui 3 program 4 13,33

5. Mengetahui 4 program 5 16,67

Jumlah 30 100,00

Dari tabel 12 dan tabel 13 dapat dilihat bahwa responden sebagian

besar mengetahui program pendidikan sebanyak 2 program yaitu 46,67% ,

pada umumnya dua program tersebut meliputi beasiswa dan renovasi

sekolah, tetapi tidak semua responden yang mengetahui kedua program

tersebut mengetahui tujuannya, terkadang hanya mengetahui satu tujuan

saja dari kedua program yang diketahuinya. Demikian pula responden yang

mengetahui tiga program yaitu 13,33%, umumnya program beasiswa,

renovasi sekolah dan kebun sekolah, tetapi belum tentu mereka mengetahui

tujuan dari ketiga program tersebut, terkadang hanya mengetahui dua

program saja atau bahkan satu program saja. Oleh karenanya terlihat dalam

tabel di atas, terjadi perbedaan persentase dan jumlah responden antara

pengetahuan terhadap program dan pengetahuan dari tujuan program.

Sementara responden yang tidak mengetahui program pendidikan sebanyak

3 orang atau 10%.

Kaitan dengan tujuan program, tidak setiap program masyarakat

mengetahui tujuannya, demikian pula dengan program pendidikan. Seperti

diungkapkan oleh Hsn, 40 tahun :

”Tujuan dari program pendidikan, hanya beasiswa saja saya yang tahu, untuk membantu siswa agar lebih bersemangat dalam belajar dan bisa melanjutkan sekolahnya, yang lainnya saya tidak tahu.

Hal senada disampaikan oleh AL, 62 tahun :

”Sebagian besar program pendidikan saya tidak tahu, kalau beasiswa saya tahu, untuk anak yang berprestasi

Page 17: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

75

agar lebih sumanget belajarna dan terus bersekolah. Jarang masyarakat yang dapat beasiswa, seharusnya beasiswa untuk anak keluarga miskin biar manfaatnya besar”

Untuk program pendidikan, pengetahuan terhadap tujuan program

ditampilkan pada tabel 13 berikut.

Tabel 13. Jumlah dan persentase responden untuk pengetahuan terhadap tujuan program pendidikan

NO Pengetahuan thd Tujuan Program Jml %

1 Tidak tahu 5 16,67

2 Mengetahui 1 tujuan 7 23,33

3 Mengetahui 2 tujuan 14 46,67

4 Mengetahui 3 tujuan 1 3,33

5 Mengetahui 4 tujuan 3 10,00

Jumlah 30 100,00

Untuk pengetahuan terhadap tujuan program, dapat dilihat pada tabel di

atas bahwa sebagian besar responden mengetahui tujuan dari program-

program yang dilaksanakan hanya dua macam tujuan saja yaitu sebanyak

46,67% atau 14 orang responden. Sementara responden yang mengetahui

tujuan program secara keseluruhan hanya 3 orang saja atau 10,00%.

Responden yang mengetahui tujuan secara keseluruhan merupakan

stakeholder yang menjadi kepercayaan perusahaan untuk memfasilitasi

program kepada masyarakat termasuk para guru yang terlibat langsung dalam

program pendidikan.

Pendapat lain yang diungkapkan oleh masyarakat kaitannya dengan

tujuan program, sebagaimana diungkapkan oleh Bapak Acn, 53 tahun :

”Program pendidikan yang saya tahu bantuan bahan bangunan, beasiswa dan kebun sekolah. Tujuan dari beasiswa ngebantu siswa supaya semakin cerdas dan pintar serta tidak putus sekolah. Kalau bantuan bahan bangunan untuk meringankan beban sekolah dalam hal biaya, yah sebagai bentuk partisipasi perusahaan biar anak bersekolah tidak khawatir bangunannya rubuh. Kebun sekolah saya kurang tahu tujuannya, yang menanam murid SD kelas enam termasuk yang memanennya”

Page 18: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

76

Selain itu, Ibu St Jzm, 52 tahun mengungkapkan :

”Program pendidikan pihak sekolah selalu dilibatkan dalam setiap programnya. Selaku kepala sekolah saya harus mengetahui semua program yang diterima sekolah termasuk tujuan program, sasaran dan waktu pelaksanaannya. Kalau biaya program secara keseluruhan, tidak selalu diinformasikan. Biasanya perusahaan mengadakan pertemuan di sekolah untuk merencanakan program bersama para guru dan komite sekolah”

7.4.2. Program Kesehatan

Program Kesehatan dalam TJSP/CSR perusahaan ada dua

macam program yaitu :

1. Program penyemprotan nyamuk deman berdarah (fogging),

dilaksanakan hanya di dua ke-RT yaitu RT 02/I dan RT 02/II.

Tujuan : Memberantas nyamuk penyebab penyakit Demam Berdarah

2. Khitanan masal per RT 2 -3 orang, untuk tiga kampung.

Tujuan : Meningkatnya pemahaman thd pentingnya kesehatan dan

meringankan beban masyarakat.

Program kesehatan hingga saat ini hanya menyentuh sebagian

kecil masyarakat, sehingga hampir sebagian besar masyarakat tidak

mengetahui adanya program tersebut. Kegiatan khitanan masal yang oleh

perusahaan digolongkan kedalam program kesehatan, pada dasarnya

tidak berhubungan langsung dengan kesehatan masyarakat sehingga

ketika masyarakat diwawancarai tentang macam-macam program

kesehatan, tidak ada satu orangpun yang menjawab bahwa khitanan

masal termasuk program kesehatan. Demikian pula kegiatan fogging

dalam rangka penyemprotanan nyamuk demam berdarah, hanya

diperuntukkan bagi sebagian kecil masyarakat, yaitu untuk dua ke-RT-an.

Bahkan ada anggota masyarakat yang tinggal di lokasi tempat

diadakannya kegiatan fogging, tetapi yang bersangkutan tidak

mengetahui adanya kegiatan fogging tersebut ketika diwawancarai

tentang adanya kegiatan fogging. Seperti dituturkan oleh Acn, 53 tahun

warga RT 02/II, sebagai berikut

”Selama ini tidak ada program kesehatan di masyarakat, juga penyemprotan nyamuk demam berdarah tidak pernah ada”

Page 19: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

77

Kaitannya dengan program kesehatan, Pendapat lain diungkapkan oleh Bapak Slmn, 72 tahun :

Belum adanya program kesehatan yang dapat menyentuh seluruh

lapisan masyarakat ini diakui pula oleh pihak perusahaan, sebagaimana

diungkapkan oleh Bapak Warsono sebagai penanggungjawab program

CSR/TJSP PT. Aqua, sebagai berikut :

Untuk program kesehatan belum ada yang dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat, kami merencanakan akan membuat program yang dapat bermanfaat untuk masyarakat banyak, semacam pengobatan gratis” Untuk lebih jelasnya ditampilkan dalam tabel 14, data hasil

wawancara dengan para responden tentang pengetahuan program

kesehatan beserta tujuannya.

Tabel 14. Jumlah dan persentase responden untuk pengetahuan terhadap program kesehatan

NO Pengetahuan thd Program Jml %

1. Tidak tahu 23 76,67

2. Mengetahui 1 program 5 16,66 3. Mengetahui 2 program 2 6,67

Jumlah 30 100,00

Berdasarkan tabel di atas, nampak bahwa sebagian besar

responden yaitu 76,67% atau sebanyak 23 orang tidak mengetahui

adanya program kesehatan, hal ini disebabkan karena program

kesehatan yang dilaksankaan tidak untuk masyarakat luas. Sementara

yang mengetahui satu program kesehatan yaitu 6 orang responden atau

6,67%.

Kaitannya dengan program kesehatan, bapak M. Edng, 55 tahun

mengungkapkan :

”Upami program kasehatan mah dugi ka ayeuna teu acan aya, mugi-mugi ka payunna aya program kanggo pengobatan gratis nu rutin diayakeun ku perusahaan”. (Kalau program kesehatan sampai sekarang belum ada. Mudah-mudahan untuk ke depannya ada program pengobatan gratis yang rutin dari perusahaan)

Page 20: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

78

Hal senada diungkapkan bapak Slmn, 72 tahun sebagai berikut :

”Untuk program kesehatan setahu bapak belum pernah ada, kalau akan diadakan sebaiknya pengobatan gratis yang rutin dijadwalkan” H. Mmn, 52 tahun sebagai tokoh masyarakat yang selama ini

selalu dilibatkan dalam setiap program CSR Aqua mengungkapkan : ”Program kesehatan pernah diadakan yaitu fogging dan yang sudah rutin dilaksanakan khitanan masal. Masyarakat mah menilaina teuh khitanan masal bukan program kesehatan dan untuk fogging hanya dilaksanakan di dua ke-RT-an sehingga sebagian besar masyarakat tidak tahu. Saya mendukung kalau perusahaan akan mengadakan pengobatan gratis yang rutin dilaksanakan karena itu memang harapan masyarakat” Untuk program kesehatan, pengetahuan terhadap tujuan program

ditampilkan pada tabel 15 berikut.

Tabel 15. Jumlah dan persentase responden untuk pengetahuan terhadap tujuan program kesehatan

No Pengetahuan thd Tujuan Jml %

1 Tidak tahu 23 76,67

2 Mengetahui 1 tujuan 5 16,66

3 Mengetahui 2 tujuan 2 6,67

Jumlah 30 100,00

Untuk pengetahuan terhadap tujuan program, nampak dalam tabel

di atas sebagian besar tidak mengetahui tujuan dari program kesehatan

karena tidak mengetahui jenis programnya sehingga dikategorikan tidak

mengetahui tujuan program.

Responden yang mengetahui jenis program pada umumnya

mengetahui pula tujuannya sehingga nampak antara pengetahuan jenis

program dan pengetahuan terhadap tujuan program terdapat kesesuaian

dalam jumlahnya.

7.4.3. Program Penampungan Air

Program Penampungan air bersih dalam TJSP/CSR perusahaan

berlokasi di tiga tempat yaitu : di Kampung Kubang, Kampung Pojok dan

Page 21: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

79

kampung Babakan Pari. Untuk yang berlokasi di kampung Babakan Pari

hingga sekarang tidak berjalan karena air tidak keluar.

Tujuan dari program ini yaitu membantu masyarakat untuk

mendapatkan kemudahan dalam pemenuhan kebutuhan air bersih.

Program penampungan air bersih sudah dilakukan di tiga tempat

yaitu di Kampung Pojok, Kampung Kubang Jaya dan Kampung Babakan

pari, tetapi untuk yang berlokasi di Kampung Babakan Pari tidak berjalan

disebabkan air tidak keluar. Tidak keluarnya air disebabkan oleh lokasi

yang ditetapkan ternyata salah artinya bukan sebagai sumber air.

Perusahaan menginformasikan bahwa dana yang telah dikeluarkan cukup

besar yaitu Rp. 150.000.000. Dengan tidak berjalannya penampungan air

di kampung Babakan Pari maka masyarakat tidak menilai hal tersebut

termasuk ke dalam program, sekalipun dana yang dikeluarkan sudah

cukup besar. Oleh karenanya bantuan penampungan air bersih yang

berjalan ada di kampung Pojok dan kampung Kubang Jaya sebagai lokasi

sumber mata air milik perusahaan.

Seluruh masyarakat mengetahui adanya program penampungan

air ini, termasuk tujuannya, hanya lokasinya saja yang tidak semua

masyarakat tahu. Sebagaimana dituturkan oleh Bapak Ojk, 63 tahun,

sebagai berikut :

”Penampungan air ada di dua tempat yaitu di kampung Pojok dan kampung Kubang Jaya, agar masyarakat terbantu dalam mendapatkan air bersih” Pendapat lain diungkapkan oleh bapak Mjm, 52 tahun guru, sebagai berikut : ”Penampungan air sudah dibuat oleh perusahaan di tiga tempat, tetapi untuk yang di kampung Babakan Pari hingga sekarang tidak berjalan karena airnya tidak dapat keluar. Tujuannya untuk memberikan kemudahan pada masyarakat dalam memperoleh air” Responden lain mengungkapkan, bapak Ecm, 46 tahun : ”Penampungan air yang telah dibangun oleh Aqua ada di Kampung Kubang Jaya dan Kampung Pojok. Maksudnya untuk memberi kemudahan pada masyarakat unutk mendapatkan air bersih” Pengetahuan terhadap program penampungan air bersih untuk

lebih jelasnya ditampilkan pada tabel 16.

Page 22: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

80

Tabel 16. Jumlah dan persentase responden untuk pengetahuan terhadap program penampungan air bersih

NO Pengetahuan thd Program Jml %

1. Tidak tahu - 0,00

2. Mengetahui 1 lokasi 4 13,33

3. Mengetahui 2 lokasi 17 56,67

4. Mengetahui 3 lokasi 9 30,00 Jumlah 30 100,00

Jika dilihat dari tabel 16 dan tabel 17, pada umumnya masyarakat

mengetahui program penampungan air bersih ini. Perbedaannya, ada

responden yang mengetahui program di tiga lokasi sekaligus yaitu

sebanyak 9 orang atau 30,00% dan yang mengetahui program didua

lokasi sebanyak 17 orang atau 56,67%.

Kaitannya dengan program penampungan air bersih, bapak Hdnn,

50 tahun tahun mengungkapkan :

”Bapak mah mung terang penampungan air bersih teh nu di kampung Kubang Jaya wungkul, da cakeut sareng rorompok bapak. Nu sanesna mah teu apal. Maksadna ti program bantosan ieu, supados masyarakat cakeut ka cai”

(Bapak mah hanya tahu penampungan air yang di kampung Kubang Jaya karena dekat dengan rumah bapak. Yang lainnya tidak tahu. Maksud dari bantuan penampungan air bersih ini yaitu agar masyarakat dekat dengan air”) Responden lain, bapak Hsn, 40 tahun mengungkapkan sebagai berikut : ”Bantuan penampungan air bersih yang sudah dibangun oleh perusahaan ada di dua lokasi yaiu di kampung Kubang Jaya dan Kampung Pojok. Tujuannya untuk membantu masyarakat agar mudah mendapatkan air bersih”

Kaitannya dengan program penampungan air bersih, semua

responden mengetahui tujuan dari program tersebut., seperti ditampilkan

pada tabel 17.

Page 23: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

81

Tabel 17. Jumlah dan persentase responden untuk pengetahuan terhadap tujuan program penampungan air bersih

NO Pengetahuan thd Tujuan Program Jml %

1. Tidak tahu - 0,00

2. Mengetahui 1 tujuan 4 13,33

3. Mengetahui 2 tujuan 17 56,67

4. Mengetahui 3 tujuan 9 30,00

Jumlah 30 100,00

Untuk pengetahuan terhadap tujuan program, terlihat dalam tabel

17 sebagian besar mengetahui tujuan dari program penampungan air

bersih. Dan terdapat kesesuaian antara pengetahuan terhadap program

dan pengetahuan terhadap tujuan program, karena tujuan dari program

penampungan air bersih di tiga lokasi seluruhnya memiliki tujuan yang

sama.

7.4.4. Program Ekonomi

Program Ekonomi dalam TJSP/CSR perusahaan yaitu :

penanaman 3000 pohon sawo, yang diberikan kepada masing-masing

rumah sebanyak dua pohon. Tujuan dari program ini, selain untuk

penghijauan lingkungan juga untuk membantu masyarakat dalam hal

kesempatan berusaha dan peningkatan pendapatan masyarakat,

Diharapkan pendistribuasian pohon sawo ini kelak dapat menjadi hasil

pertanian unggulan Desa Babakan Pari yang dapat dipasarkan hasilnya

jika sudah menghasilkan buah yang cukup melimpah. Program ini baru

berjalan satu tahun sehingga hasilnya belum nampak.

Masyarakat pada umumnya tidak mengetahui kalau pembagian

pohon sawo ini mengandung tujuan peningkatan pendapatan masyarakat

sehingga berdasarkan hasil wawancara, masyarakat menilai selama ini

tidak ada program ekonomi karena pendistibusian pohon sawo dalam

rangka penghijauan. Seperti dituturkan oleh Slh, 62 tahun sebagai berikut

:

”Teu acan aya program ekonomi kanggo peningkatan pendapatan, pembagian pohon sawo mah sigana keur penghijauan lingkungan”

Page 24: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

82

(Belum ada program ekonomi untuk peningkatan pendapatan, nampaknya pembagian pohon sawo itu untuk penghijauan lingkungan). Bahkan masyarakat ada yang tidak mengetahui sama sekali tujuan

dari pembagian pohon sawo ini. Seperti diungkapkan oleh M. Edng, 55

tahun sebagai berikut :

”Duka teu apal naon maksadna dibagikeun tangkal sawo teh, pokokna mah ku Pak RT dipiwarang ngadamel lobang engkin rek dipasihan tangkal sawo, ari can ngadamel lobang mah moal dipasihan tangkal sawo, da hoyong dipasihan abdi teras ngadamel lobang, ditaroskeun ka pak RT kanggo naon pohon sawo teh, jawabna teh, tong loba tanya pokokna mah pelak we tangkal sawo ieu teh. Sigana mah keur penghijauan” (Tidak tahu apa maksud pembagian pohon sawo, pokoknya Pak RT menyuruh membuat lubang nanti diberi pohon sawo, kalau belum membuat lubang maka tidak akan diberi pohon sawo, karena saya ingin diberi pohon sawo kemudian saya membuat lubang, ditanyakan ke Pak RT untuk apa pembagian pohon sawo itu, jawabnya jangan banyak bertanya, tanam saja pohon sawo ini. Barangkali untuk penghijauan) Berdasarkan informasi di atas, nampak bahwa program

pendistribusian pohon sawo kurang disosialisasikan kepada masyarakat,

sehingga masyarakat tidak mengetahui maksud dan tujuan program,

padahal jumlah pohon sawo yang didistribusikan cukup banyak yaitu 3000

pohon dan semua anggota masyarakat menerima.

Program pendistribusian pohon sawo merupakan salah satu

program yang prosesnya dari awal perencanaan hingga pendistribusian

melibatkan berbagai unsur, yaitu pihak kecamatan, desa, Dinas Instansi

(PPL Pertanian), Para tokoh masyarakat dan para Ketua RT. Diharapkan

setelah sosialisasi para Ketua RT atau para tokoh masyarakat

menyampaikan hasilnya kepada masyarakat luas, tetapi kenyataannya

tidak semua peserta sosialisasi menginformasikan kembali kepada

masyarakat. Seperti diungkapkan oleh Bapak Warsono, penanggung

jawab CSR/TJSP perusahaan sebagai berikut :

”Salah satu program yang proses dari awal hingga pelaksanaan program masyarakat dilibatkan yaitu pendistribusian pohon sawo. Semua pihak dilibatkan dalam sosialisasi, diharapkan masyarkat yang mengikuti sosialisasi khususnya para Ketua RT dan tokoh

Page 25: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

83

masyarakat, dapat menginformasikan hasilnya kepada masyarakat, sehingga masyarakat mempersiapkan segala sesuatu yang harus dikerjakan sebelum pohon sawo dibagikan yaitu membuat lubang untuk menanam pohon sawo tersebut” Bahkan masyarakat yang mengikuti proses dari awal hingga

pelaksanaan program tidak ada yang menganggap pendistribusian pohon

sawo sebagai program peningkatan ekonomi tetapi lebih mengarah pada

penghijauan. Hal tersebut nampak dari hasil wawancara (tabel 18) bahwa

seluruh responden tidak mengetahui adanya program peningkatan

ekonomi karena selama ini belum pernah ada program tersebut. Tabel 18

berikut menampilkan pengetahuan responden terhadap program

peningkatan ekonomi .

Tabel 18. Jumlah dan persentase responden untuk pengetahuan terhadap program ekonomi

NO Pengetahuan thd Program Jml %

1. Tidak mengetahui 30 100,00

2. Mengetahui - 0,00

Jumlah 30 100,00

Kaitannya dengan program ekonomi, ibu Lnd 35 tahun

mengungkapkan :

”Sepengetahuan saya belum ada program ekonomi. Kalau pohon sawo, karena belum menghasilkan maka belum dapat dinilai program ekonomi, tetapi lebih pada penghijauan” Responden lain mengungkapkan, bapak Ddng, 42 tahun : ”Dari Aqua belum ada program ekonomi, kalau pohon sawo kan itu untuk penghijauan, kalau dijadikan program ekonomi kan belum menghasilkan buah”

Untuk program ekonomi, karena masyarakat menilai selama ini

belum ada program ekonomi, maka tujuannyapun masyarakat tidak tahu.

pengetahuan terhadap tujuan program ditampilkan pada tabel 19 berikut.

Page 26: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

84

Tabel 19. Jumlah dan persentase responden untuk pengetahuan terhadap tujuan program ekonomi

NO Pengetahuan thd Program Jml %

1. Tidak mengetahui 30 100,00

2. Mengetahui - 0,00

Jumlah 30 100,00

Jika dilihat dari tabel 18 dan tabel 19, bahwa seluruh responden

yaitu 100% tidak mengetahui bahwa program pembagian pohon sawo ini

memiliki tujuan ekonomi, pada umumnya masyarakat mengetahui

pembagian pohon sawo bertujuan untuk penghijauan lingkungan. Selain

itu, karena penanaman pohon sawo belum menghasilkan maka

masyarakat menilai bukan program ekonomi, tetapi untuk sementara ini

baru dikategorikan sebagai program penghijauan. Seperti diungkapkan

oleh H. Mmn, 52 tahun sebagai berikut :

”Program Ekonomi belum ada, kalau pohon sawo sementara ini sebagai perogram penghijauan, karena belum menghasilkan dan belum dapat meningkatkan pendapatan masyarakat”

7.4.5. Program Penghijauan

Program Penghijauan dalam TJSP/CSR perusahaan ada tiga

macam program, yaitu :

1. Pendistribusian 3000 bibit pohon sawo kepada masyarakat, yang

diberikan kepada masing-masing rumah sebanyak 2 pohon.

Tujuan : untuk penghijauan juga ke depannya diharapkan dapat

menjadi hasil pertanian unggulan desa, dalam rangka peningkatan

pendapatan masyarakat.

2. Penanaman 200 pohon buah-buahan (manggis, mangga, rambutan

dan sawo) dilakukan bersama-sama ibu-ibu PKK.

Tujuan : penghijauan disekitar sumber mata air dan pelestarian air

3. Penghijauan disekitar bukit Gunung Salak bersama murid SD dan

masyarakat, mananam 583 pohon mahoni, , 60 pohon pala.

Tujuan : penghijauan dan kelestarian hutan.

Kaitannya dengan program penghijauan, masyarakat lebih banyak

mengetahui pendistribusian pohon sawo sebagai program penghijauan dan

Page 27: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

85

penanaman buah-buahan serta pephonan di lokasi sumber mata air.

Program penghijauan selain kedua kegiatan tersebut tidak banyak

masyarakat yang mengetahui karena agak jauh dari lokasi tempat tinggal

penduduk. Seperti dikemukakan oleh Bapak Ecm, 46 tahun, sebagai berikut

:

”Program penghijauan yang saya tahu, pembagian pohon sawo dan belum lama ini dilakukan penanaman buah-buahan dan pepohonan di lokasi sumber mata air, masyarakat banyak yang dilibatkan dan ibu-ibu PKK, kebetulan istri saya anggota PKK, mudah-mudahan dengan program penghijauan ini jumlah air di Desa Babakan Pari dapat terjaga ” Hal senada diungkapkan oleh Bapak Acn, 53 tahun, sebagai berikut : ”Beberapa bulan yang lalu ada program penghijauan menanam macam-macam pepohonan di sumber mata air Kubang,termasuk pohon buah-buahan, ada pohon manggis, pohon mangga, kebetulan saya ikut terlibat, masyarakat juga pernah dibagikan pohon sawo untuk penghijauan” Responden yang mengetahui seluruh program penghijauan yaitu

tokoh masyarakat dan aparat desa, seperti ditampilkan pada tabel 20 berikut :

Tabel 20. Jumlah dan persentase responden untuk pengetahuan terhadap program penghijauan

NO Pengetahuan thd Program Jml %

1. Tidak tahu 4 13,33

2. Mengetahui 1 kegiatan 11 36,67

3. Mengetahui 2 kegiatan 12 40,00

4. Mengetahui 3 kegiatan 3 10,00

Jumlah 30 100,00

Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar responden yaitu

40,00% atau 12 orang mengetahui dua macam kegiatan penghijauan,

pada umumnya kegiatan yang diketahui adalah pembagian pohon sawo

dan penanaman pohon buah-buahan disekitar sumber mata air. Yang

mengetahui semua kegiatan yang dilaksanakan dalam penghijauan

sebanyak 10,00% atau 3 orang tetapi adapula responden yang tidak

mengetahui program sama sekali yaitu sebanyak 4 orang atau 13,33%.

Page 28: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

86

Kaitannya dengan program penghijauan, bapak AL, 62 tahun,

mengungkapkan sebagai berikut :

”Program penghijauan sudah beberapa kali diadakan, tapi sebagian besar penanaman pohon masih dilsekitar sumber mata air. Tujuannya tentunya agar air yang ada di Desa Babakan Pari tidak terus berkurang”” Untuk program penghijauan, pengetahuan terhadap tujuan

program ditampilkan pada tabel 21.

Tabel 21. Jumlah dan persentase responden untuk pengetahuan terhadap tujuan program penghijauan

NO Pengetahuan thd Program Jml %

1. Tidak tahu 4 13,33

2. Mengetahui 1 tujuan 11 36,67

3. Mengetahui 2 tujuan 12 40,00

4. Mengetahui 3 tujuan 3 10,00

Jumlah 30 100,00

Untuk pengetahuan terhadap tujuan program, terlihat dalam tabel

di atas terdapat kesesuai antara responden yang mengetahui kegiatan

program dan yang mengetahui tujuan kegiatan, karena program

penghijauan ini pada dasarnya tujuan dari setiap kegiatan yang

dilaksanakan memiliki tujuan yang sama yaitu untuk penghijauan dan

pelestarian air.

7.4.6. Program Kesejahteraan Sosial

Program Kesejahteraan Sosial dalam TJSP/CSR perusahaan ada

tiga macam kegiatan, yaitu :

1. Pendistribusian sembako kepada keluarga miskin.

Tujuan : Meringankan beban keluarga miskin

2. Pendistribusian hewan qurban setiap Hari Raya Qurban, setiap RT

mendapat satu ekor kambing.

Tujuan : kemitraan antara perusahaan dengan masyarakat dan untuk

meringankan beban keluarga miskin

Page 29: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

87

3. Bantuan bahan bangunan bagi pembangunan rumah jompo, diberikan

berdasarkan pengajuan proposal dari panitia pembangunan rumah

jompo.

Tujuan : turut berpartisipasi dalam meringankan beban anggota

masyarakat yang sudah jompo agar dapat menempati tempat tinggal

yang layak huni.

Masyarakat umumnya mengetahui program kesejahteraan sosial

hanya pembagian sembako, karena rutin dilaksanakan setiap satu tahun

sekali yang diperuntukkan bagi keluarga miskin, sementara bantuan

qurban tidak banyak diketahui karena jumlah bantuan per-RT satu

kambing sehingga tidak semua masyarakat mendapat bagian. Seperti

dikemukakan oleh M. Edng, 55 tahun :

”Kegiatan sosial nu rutin dilaksanakeun perusahaan Aqua nyaeta pembagian sembako,biasana dibagikeun upami nuju bulan puasa, puasa kamari ge bapak nampi, upami bantuan kambing kanggo kurban bapak teu terang da tara dugi kadieu” (Kegiatan sosial yang rutin dilaksanakan oleh perusahaan Aqua yaitu pembagian sembako, biasanya dibagikan pada saat bulan puasa, puasa yang lalupun bapak menerima, kalau bantuan kambing untuk kurban bapak tidak tahu karena tidak pernah sampai kesini) Responden lain yaitu bapak Ll, 38 tahun, mengungkapkan sebagai

berikut : ”Bantuan kambing saya kurang tahu karena tidak pernah ada pembagian ke daerah sini, kalau sembako saya kadang-kadang tahu, walau nilai bantuannya kurang memadai” Kadang terjadi bantuan kambing dijual dengan alasan untuk

keperluan kegiatan di masjid, yang dilakukan oleh pengurus masjid tanpa

musyawarah terlebih dahulu sehingga masyarakat tidak mengetahui

adanya bantuan tersebut, seperti dikemukakan oleh Bapak Ad Pjk, 62

tahun, sebagai berikut :

”Bantuan kambing masyarakat terkadang tidak tahu karena oleh Ketua RT atau pengurus masjid suka dijual tanpa bermusyawarah dahulu, dengan alasan unutk keperluan masjid, bantuan kambing yang lalupun masyarakat tidak tahu karena ternyata dijual oleh Pak RT, katanya untuk kegiatan di masjid”

Page 30: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

88

Kebenaran hal tersebut setelah ditanyakan kepada pengurus

masjid di lingkungan RT 02/II, ternyata memang benar dan beralasan

sebagai berikut :

”Kumargi bantuan kambing mung hiji, upami dibagikeun moal cekap, sok pa sirik-sirik, kalah pi omongeun, tos we akhirna dijual kaggo kaperluan di masjid” (Karena bantuan kambing hanya satu, kalau dibagikan tidak akan cukup, justru akan menjadi pembicaraan, ya sudah saja akhirnya dijual untuk keperluan di masjid) Sementera untuk kegiatan bantuan bahan bangunan untuk rumah

jompo, masyarakat pada umumnya tidak mengetahui karena jarang sekali

dilakukan, selama ini ada dua rumah jompo yang mendapat bantuan, dan

bantuan diberikan kepada panitia pembangunan berdasarkan ajuan

proposal dari panitia, tanpa dipublikasikan. Untuk lebih jelasnya

ditampilkan pada tabel 22 berikut :

Tabel 22. Jumlah dan persentase responden untuk pengetahuan terhadap program kesejahteraan sosial

NO Pengetahuan thd Program Jml %

1. Tidak tahu 7 23,33

2. Mengetahui 1 kegiatan 16 53,33

3. Mengetahui 2 kegiatan 5 16,67

4. Mengetahui 3 kegiatan 2 6,67

Jumlah 30 100,00

Dari tabel 22, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden

mengetahui kegiatan yang dilaksanakan dalam program kesejahteraan

sosial sebanyak satu macam kegiatan yaitu 53,33%, pada umumnya

kegiatan yang diketahui responden yaitu pembagian sembako, responden

yang mengetahui program kesejahteraan sosial secara keseluruhan

6,67% atau 2 orang, dan ada pula responden yang tidak mengetahui

kegiatan program yaitu sebesar 23,33% atau sebanyak 7 orang, dengan

alasan tidak pernah mendengar atau tidak pernah menerima informasi.

Kaitannya dengan program Kesejahteraan Sosial, Bapak AS, 39

tahun, mengungkapkan sebagai berikut :

Page 31: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

89

”Barang kali kalau program kesejahteraan sosial itu seperti pembagian sembako dan pembagian daging qurban. Tetapi nilai bantuannya masih kecil sehingga belum mencukupi. Mudah-mudahan tahun depan nilai bantuannya bisa ditambah” Untuk program kesejahteraan sosial, pengetahuan terhadap

tujuan program ditampilkan pada tabel 23.

Tabel 23. Jumlah dan persentase responden untuk pengetahuan terhadap

tujuan program kesejahteraan sosial

NO Pengetahuan thd Program Jml %

1. Tidak tahu 7 23,33

2. Mengetahui 1 tujuan 18 60,00

3. Mengetahui 2 tujuan 3 10,00

4. Mengetahui 3 tujuan 2 6,67

Jumlah 30 100,00

Untuk pengetahuan terhadap tujuan program, nampak dalam tabel

23 bahwa sebagian besar responden yaitu 60,00% atau 18 orang yang

mengetahui tujuan program untuk satu kegiatan saja, pada umumnya

tujuan yang diketahui responden yaitu kegiatan pembagian sembako. Jika

dilihat antara pengetahuan terhadap kegiatan dalam program dan tujuan

dari setiap kegiatan, ada perbedaan persentase. Hal tersebut berarti tidak

semua responden yang mengetahui jenis kegiatan dalam program akan

mengetahui tujuannya pula, masih ada responden yang tidak mengetahui

tujuan dari kegiatan yang diketahuinya. Selain itu, responden yang tidak

mengetahui jenis kegiatan dalam program maka dikategorikan tidak

mengetahui pula tujuannya, yaitu sebesar 23,33% atau 7 orang.

Kaitannya dengan tujuan program kesejahteraan sosial, bapak

Slmn, 72 tahun, mengungkapkan :

”Bantuan sembako dapat membantu meringankan beban kehidupan keluarga miskin. Untuk tahun depan kalau bisa nilai bantuannya ditambah biar lebih bermanfaat”

Responden lain, bapak Jrnj, 46 tahun, mengungkapkan sebagai

berikut :

Page 32: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

90

”Mungkin bantuan sembako bisa dibillang program kesejahteraan sosial, yang lainnya bapak tidak tahu. Bapak berharap untuk kedepannya bantuan sembako lebih ditingkatkan besar bantuannya”

7.4.7. Program Keagamaan

Program Keagamaan dalam TJSP/CSR perusahaan ada dua

macam kegiatan, yaitu :

1. Renovasi mesjid atau Majlis Ta’lim, bantuan diberikan dalam bentuk

barang sebagai stimulan dan diberikan berdasarkan pengajuan

proposal panitia pembangunan.

2. Bantuan finansial untuk Hari Besar Keagamaan, diberikan

berdasarkan pengajuan proposal dari panitia kegiatan.

Program keagamaan pada umumnya masyarakat mengetahui

hanya satu macam kegiatan yaitu bantuan finansial pada Hari Besar

Islam karena kegiatan tersebut rutin dilaksanakan setiap tahun dan

pelaksanaannya setahun dapat dua sampai tiga kali. Sementara bantuan

untuk renovasi masjid jarang dilakukan karena pembangunan atau

renovasi masjid jarang dilakukan, itupun yang mendapat bantuan hanya

masjid yang mengajukan proposal saja. Hal tersebut diungkapkan oleh

Bapak Akhyr, 73 tahun, sebagai berikut :

”Setiap memperingati Rajaban atau Muludan biasanya masyarakat mengajukan permohonan bantuan ke Aqua, terkadang dapat Rp. 150.000,00 atau Rp. 200.000,00 tetapi prosesnya berbelit-belit. Masjid disini pernah dapat bantuan keramik dari Aqua, alhamdulillah dapat membantu sekali” Tidak semua masjid pernah mendapat bantuan dari perusahaan,

jika menginginkan bantuan maka harus mengajukan proposal terlebih

dahulu, seperti dikemukakan oleh Bapak Ddn, 36 tahun, sebagai berikut :

”Jika memperingati Hari Besar Islam, perusahaan akan memberi bantuan tetapi harus membuat permohonan terlebih dahulu, kalau masjid disini tidak pernah mendapat bantuan dari Aqua”

Untuk lebih jelasnya ditampilkan pada tabel 24 mengenai

pengetahuan responden tentang program keagamaan.

Page 33: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

91

Tabel 24. Jumlah dan persentase responden untuk pengetahuan terhadap program keagamaan

NO Pengetahuan thd Program Jml %

1. Tidak tahu - 0,00

2. Mengetahui 1 kegiatan 17 56,67

3. Mengetahui 2 kegiatan 13 43,33 Jumlah 30 100,00

Berdasarkan tabel 24 terlihat bahwa sebagian besar responden

yaitu 56,67% mengetahui hanya satu kegiatan dalam program keagamaan,

pada umumnya satu kegiatan yang diketahui oleh responden yaitu bantuan

dana jika memperingati Hari Besar Keagamaan, sementara responden

lainnya mengetahui dua kegiatan yaitu sebesar 43,33% atau 13 orang.

Kaitannya dengan program keagamaan, bapak Acn, 53 tahun

mengungkapkan :

”Bantuan untuk kegiatan keagamaan akan kami terima jika mengajukan proposal permohonan. Kalau bantuan untuk rehab masjid kami belum mengajukan karena agak berbelit-belit prosesnya, padahal sekarang ini kami sedang merehab masjid, bisa ibu lihat sendiri masjidnya disebelah rumah” Ibu Es, 42 tahun, mengungkapkan kaitannya dengan bantuan

kegiatan keagamaan, sebagai berikut :

”Kami selalu menerima bantuan dana untuk muludan atau rajaban, besarnya bervariasi kadang-kadang Rp. 150.000 atau Rp. 200.000, tetapi harus mengajukan proposal terlebih dahulu” Lainnya yaitu bapak Udn Sw, 50 tahun, mengungkapkan sebagai

berikut : ”Bantuan untuk kegiatan keagamaan biasanya nilainya berbeda-beda dan harus mengajukan proposal dahulu, masjid kami pernah mendapat bantuan semen untuk merehab masjid, alhamdulillah bermanfaat”

Untuk program keagamaan, pengetahuan terhadap tujuan

program ditampilkan pada tabel 25 berikut.

Page 34: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

92

Tabel 25. Jumlah dan persentase responden untuk pengetahuan terhadap tujuan program keagamaan

NO Pengetahuan thd Program Jml %

1. Tidak tahu - 0,00

2. Mengetahui 1 tujuan 17 56,67

3. Mengetahui 2 tujuan 13 43,33

Jumlah 30 100,00

Untuk pengetahuan terhadap tujuan program, nampak dalam tabel

di atas bahwa setiap responden yang mengetahui kegiatan dalam program

maka akan mengetahui pula tujuan dari kegiatan tersebut, sehingga terlihat

adanya kesesuaian dalam persentase antara pengetahuan terhadap

kegiatan program dengan tujuan kegiatan program.

7.5. Analisis Keragaman Persepsi terhadap CSR 7.5.1. Persepsi Masyarakat Terhadap Manfaat Program –program /CSR

Program-program Corporate Social Responsibility/Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan dari PT. Aqua Golden Mississippi terdiri atas :

Program pendidikan, kesehatan, penampungan air bersih, peningkatan

ekonomi, pelestarian lingkungan, kesejahteraan sosial, dan keagamaan.

Parameter yang digunakan untuk mengetahui persepsi masyarakat

terhadap manfaat program-program tersebut yaitu sejauhmana

bermanfaatnya program-program tersebut terhadap peningkatan

pendidikan, sarana pendidikan, kesehatan, sarana kesehatan,

kesempatan berusaha, penyerapan tenaga kerja, peningkatan

pendapatan, peningkatan kemampuan, peningkatan partisipasi, jejaring

berusaha dan peningkatan kualitas dan kuantitas air.

Berikut ditampilkan data persepsi responden terhadap manfaat

program-program CSR/TJSP.

7.5.1.1. Persepsi terhadap manfaat Program Pendidikan

Program pendidikan tidak semua masyarakat merasakan

manfaatnya karena lebih cenderung melibatkan pihak sekolah dan

manfaatnyapun untuk sekolah yang bersangkutan, baik terhadap

Page 35: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

93

kebutuhan sekolah maupun siswanya. Seperti program renovasi yang

manfaatnya tidak langsung dirasakan oleh masyarakat dan jarang

program renovasi ini dilaksanakan. Program beasiswa diperuntukkan

untuk siswa yang berprestasi mulai peringkat satu sampai lima khusus

untuk kelas lima saja sehingga sebagian besar masyarakat tidak

merasakan manfaatnya, selain karena penerima beasiswa sangat

terbatas jumlahnya, selama ini mereka yang berprestasi berasal dari

kalangan berada. Seperti dikemukakan oleh Ibu Tt, 37 tahun, sebagai

berikut :

”Bantuan renovasi sekolah jarang dilakukan, baru sekali untuk satu ruangan, bantuan dalam bentuk bahan bangunan senilai Rp. 5.000.000,00. Untuk beasiswa tidak semua masyarakat pernah menerima karena diperuntukkan untuk mereka yang berprestasi dari mulai peringkat satu sampai lima, khusus untuk kelas lima saja, sebanyak lima orang. Biasanya anak yang berprestasi berasal dari kalangan yang orang tuanya mengerti dan tergolong mampu” Kaitannya dengan program pendidikan, program lainnya yaitu

School Garden (kebun sekolah) yaitu program penanaman sayuran

jangka pendek (sosin, kangkung, tomat, dan lain-lain) dengan

memanfaatkan lahan perusahaan yang belum digunakan. Hasil yang

didapat dari penjualan sayuran ini pembagiannya yaitu 60% untuk

operasional sekolah termasuk pembelian buku-buku perpustakaan, 20%

untuk penggarap tanah (relawan yang ada di masyarakat dan merupakan

karyawan perusahaan) dan 20% untuk biaya pengolahan berikutnya.

Masyarakat yang berasal dari kalangan pendidik, para Ketua RT

dan tokoh masyarakat menilai bahwa program pendidikan sangat

bermanfaat, sebagaimana diungkapkan oleh H. Mmn, 52 tahun sebagai

berikut :

”Semua program pendidikan sangat bermanfaat, khususnya untuk pihak sekolah dan siswanya, walaupun tidak semua siswa dan tidak semua masyarakat merasakan manfaatnya secara langsung. Program beasiswa sudah baik, tetapi perlu dikembangkan untuk anak yang berasal dari keluarga miskin, bahkan jika perlu ke tingkat yang lebih tinggi yaitu tingkat SLTP dan SLTA. Demikian pula program School Garden dan Hutan sekolah sangat bermanfaat untuk menambah wawasan siswa, siswa diharapkan menjadi tahu cara menanam sayuran yang baik dan mengerti arti pentingnya penghijauan”

Page 36: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

94

Kaitannya dengan program beasiswa, masyarakat menilai kurang

tepat sasarannya, sebagaimana dikemukakan oleh Bapak Ddng, 42 tahun

sebagai berikut :

”Bantuan pendidikan itu yang membutuhkan anak yang berasal dari keluarga miskin, karena walaupun SPP gratis tetapi masih ada kebutuhan yang harus dibeli oleh orang tua, misalnya seragam sekolah, sepatu, tas dan lain-lain, oleh karenanya akan bermanfaat jika sasarannya dirubah saja dan penerima bantuan jumlahnya ditambah”

Masyarakat termasuk pihak sekolah lebih banyak mengomentari

program beasiswa, karena bantuan tersebut rutin dilaksanakan. Selama ini

beasiswa diberikan dalam bentuk barang yaitu berupa buku pelajaran 5

macam dan seragam (seragam sekolah, olahraga, dan pramuka). Teknis

pelaksanaannya, pihak sekolah memberikan contoh seragam sekolah

kepada perusahaan termasuk buku-buku yang harus dibeli, disertai

kuitansi pembelian, setelah perusahaan menerima maka pembelian

peralatan sekolah dilaksankan sendiri oleh perusahaan. Dengan cara-cara

seperti ini, pihak sekolah menilai terlalu berbelit-belit dan terkesan

perusahaan tidak percaya kepada pihak sekolah sehingga mau tidak mau

pihak sekolah harus mengeluarkan biaya dahulu untuk membeli contoh

seragam tersebut. Sebagaimana diungkapkan oleh Ibu Tn, 46 tahun,

sebagai berikut :

”Bantuan pendidikan berupa beasiswa juga harus memperhatikan anak yang berasal dari keluarga miskin karena sebenarnya yang harus mendapat bantuan pendidikan itu adalah anak dari keluarga miskin agar terus dapat melanjutkan sekolahnya, selain itu agar beasiswa lebih bermanfaat, jika bantuan yang akan diberikan berupa peralatan sekolah (buku-buku dan seragam sekolah), maka sebaiknya memberikan apa yang dibutuhkan oleh penerima beasiswa, karena selama ini pemberian beasiswa berupa peralatan sekolah, padahal belum tentu barang tersebut merupakan kebutuhan penerima beasiswa, oleh karenanya sebaiknya percayakan saja pada pihak sekolah dan pihak sekolah yang nanti akan membelikan barang sesuai dengan kebutuhan penerima beasiswa”. Seperti juga diungkapkan oleh H. Mmn, 52 tahun sebagai berikut : ”Program beasiswa agar manfaatnya benar-benar dapat dirasakan oleh penerima beasiswa, sebaiknya berikan saja uangnya kepada sekolah, nanti oleh sekolah dibelikan

Page 37: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

95

peralatan sekolah sesuai dengan kebutuhan siswa, dan jumlah penerima beasiswa agar ditambah menjadi 10 (sepuluh) orang” Kaitannya dengan persepsi masyarakat terhadap manfaat

program pendidikan, ditampilkan dalam tabel 26.

Tabel 26. Jumlah dan persentase menurut persepsi responden tentang manfaat program pendidikan

NO Kategori Jawaban Jumlah %

1. Bermanfaat 13 43,33

2. Kurang Bermanfaat 15 50,00

3. Tidak Bermanfaat 2 6,67 Jumlah 30 100,00

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa 43,33% responden

menjawab sangat bermanfaat program-program pendidikan yang telah

dilaksanakan oleh perusahaan selama ini, khususnya program beasiswa

dan renovasi sekolah walaupun dinilai masih kurang memadai nilai

bantuan untuk renovasi sekolah dan sasaran beasiswa masih kurang

tepat. Sementara yang menjawab kurang bermanfaat mencapai 50,00%

atau berjumlah 15 orang responden, jawaban kurang bermanfaat tersebut

karena sasaran penerima beasiswa hanyalah siswa SD yang berprestasi

dan memiliki peringkat satu sampai lima, yang diperuntukan khusus buat

siswa kelas lima saja. Reponden menilai jika penerima beasiswa ternyata

berasal dari keluarga mampu maka manfaatnya tentunya tidak sebesar

jika penerima beasiswa berasal dari keluarga tidak mampu. Selain itu,

responden yang berstatus guru menilai bantuan beasiswa tahun 2006

yang diberikan dalam bentuk barang (buku pelajaran 5 macam dan

seragam sekolah, olahraga, pramuka) dinilai belum tentu merupakan

kebutuhan penerima beasiswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden yang

berstatus guru, menilai bahwa program School Garden agar ditinjau

kembali, karena dinilai manfaatnya kurang jika dinilai dari waktu yang

digunakan pada saat jam pelajaran, hasil finansial yang diperoleh dan

tenaga yang dikeluarkan. Dari hasil panen sebanyak tiga kali diperoleh

keuntungan Rp. 150.000,00 padahal waktu yang tersita cukup banyak

Page 38: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

96

untuk menanam dan memetik hasil panen juga tenaga yang harus

dikeluarkan, selain itu hasil panen dijual kepada siswa yang sebenarnya

sudah cukup melelahkan untuk terlibat dalam kegiatan tersebut. Hal

tersebut seperti dikemukakan oleh Bapak Dd, 43 tahun, sebagai berikut :

”Program School Garden sebaiknya dipertimbangkan kembali untuk kelanjutannya, karena mengganggu waktu belajar siswa, khususnya kelas enam. Anak yang seharusnya ada dalam ruangan untuk belajar tetapi jika waktunya menanam atau panen maka harus ke kebun karena siswa kelas enam yang mengelola kebun sekolah ini, selain itu kegiatan tersebut cukup melelahkan, tidak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh. Padahal siswa sudah cukup lelah dituntut harus membeli hasil panen, boro-boro siswa mendapatkan uang lelah.. Bayangkan, selama tiga kali panen memperoleh keuntungan Rp. 150.000,00.

Sementara perusahaan menilai, bahwa manfaat program ini

tidak hanya dinilai dari finansial semata tetapi lebih dari itu. Konsep

program ini, penanaman dan pemetikan hasil panen dilakukan oleh para

siswa kelas enam. dalam rangka membimbing anak didik sedari kecil

untuk memberikan bimbingan teknik-teknik menanam sayuran, yang

diharapkan akan bermanfaat untuk masa depannya kelak.

7.5.1.2. Persepsi terhadap Manfaat Program Kesehatan

Program Kesehatan yang sudah dilaksanakan selama ini,

manfaatnya baru dirasakan oleh sebagian kecil masyarakat karena

sasaran program sangat terbatas, yaitu khitanan masal untuk keluarga

miskin, tiap RT 2 -3 orang per tahunnya, juga tidak rutin dilaksanakan dan

kegiatan penyemprotan nyamuk demam berdarah (foging ) ketika ada

salah seorang warga yang terjangkit penyakit DBD, dilaksanakan hanya

di dua ke-RT-an. Masyarakat menilai selama ini tidak pernah ada

program kesehatan, karena kegiatan sunatan masal tidak langsung

berhubungan dengan kesehatan masyarakat. Seperti diungkapkan oleh

Bpk. Ddn, 36 tahun, sebagai berikut :

”Selama ini belum ada program kesehatan untuk masyarakat, karena khitanan hanya untuk sebagian kecil masyarakat dan itupun diprioritaskan untuk keluarga miskin sehingga manfaatnya kurang terasa, selain itu tidak rutin dilaksanakan”

Page 39: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

97

Masyarakat yang anaknya pernah mengikuti program khitanan

masal menilai bahwa program ini sangat bermanfaat karena dapat

meringankan beban orang tua. Hal tersebut diungkapkan oleh Bpk. Slmn,

72 tahun, sebagai berikut :

”Incu bapak ngiringan sunatan di Aqua, alhamdulillah ngabantos pisan” (Cucu bapak ikutan sunatan di Aqua, alhamdulillah membantu sekali) Perusahaan mengakui bahwa program kesehatan yang dapat

dirasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak belum pernah diadakan,

seperti dikemukakan oleh Bapak Wrsn, penanggung jawab program

CSR/TJSP perusahaan, sebagai berikut :

”Untuk program kesehatan belum ada yang dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat, kami merencanakan akan membuat program yang dapat bermanfaat untuk masyarakat banyak, semacam pengobatan gratis” Untuk lebih jelasnya sejauh mana manfaat program kesehatan

bagi masyarakat, ditampilkan dalam tabel 27 berikut :

Tabel 27. Jumlah dan persentase menurut persepsi responden terhadap manfaat program kesehatan

No Kategori Jawaban Jumlah %

1. Bermanfaat 7 23,33

2. Kurang Bermanfaat 8 26,67

3. Tidak bermanfaat 15 50,00

Jumlah 30 100,00

Berdasarkan tabel 27, sebagai besar responden yaitu 50% atau

separuh dari jumlah responden menjawab bahwa program kesehatan

tidak bermanfaat, karena banyak yang tidak mengetahui program

kesehatan. Adapun program kesehatan yang telah dilakukan perusahaan

tidak untuk masyarakat secara keseluruhan yaitu pelaksanaan

penyemprotan nyamuk deman berdarah (foging), itupun hanya di dua ke-

RT-an (RT 02/I dan RT 02/II) karena di wilayah tersebut adanya anggota

masyarakat yang terkena penyakit Demam Berdarah. Bahkan ada

Page 40: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

98

responden yang tidak mengetahui adanya penyemprotan nyamuk demam

berdarah padahal bertempat tinggal di lokasi dilaksanakannya foging.

7.5.1.3. Persepsi terhadap Manfaat Program Penampungan Air Bersih untuk

Kemudahan Mendapatkan Air

Program Penampungan air bersih dalam TJSP/CSR perusahaan

berlokasi di tiga tempat yaitu : di Kampung Kubang, Kampung Pojok dan

kampung Babakan Pari. Untuk yang berlokasi di kampung Babakan Pari

hingga sekarang tidak berjalan karena air tidak keluar.

Dengan dibangunnya penampungan air bersih oleh perusahaan,

masyarakat sangat terbantu karena untuk memperoleh air bersih tidak

perlu mengambil jauh-jauh. Seperti dikemukakan oleh Bapak Hsn, 40

tahun, sebagai berikut :

”Semenjak dibangunnya penampungan air bersih, meringankan warga, tidak perlu mengambil air ke sumber mata air di bawah” Tidak berfungsinya penampungan air di Kampung Babakan Pari

mengakibatkan masyarakat kecewa, disatu sisi masyarakat menyalahkan

perusahaan dengan alasan tenaga ahli dari perusahaan tidak memastikan

bahwa lokasi pengeboran bukan sumber yang baik, disatu sisi perusahaan

menganggap bahwa masyarakat bersikukuh untuk tetap tidak bersedia

merubah lokasi pengeboran air sehingga ketika air tidak keluar, kedua

belah pihak saling menyalahkan. Seperti diungkapkan oleh Bapak ESK, 34

tahun, sebagai berikut :

”Kalau memang lokasi pengeboran ternyata bukan lokasi sumber mata air, seharusnya tenaga ahli dari Aqua memastikan bahwa lokasi tersebut salah. Jika Aqua mau berkorban, ada lokasi yang dinilai merupakan sumber mata air tetapi lokasi tersebut harus dibeli karena berlokasi di luar Kecamatan Cidahu, tetapi perusahaan berkeberatan untuk membeli lahan tersebut” Sementara pihak perusahaan menganggap masyarakat tidak

bersedia untuk pindah lokasi, seperti dituturkan oleh Bapak Warsono,

penanggung jawab program CSR/TJSP :

”Keengganan masyarakat untuk berpindah lokasi pada pengeboran air di kampung Babakan Pari menyebabkan kegagalan pengeboran sehingga air tidak keluar karena

Page 41: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

99

lokasi pengeboran bukan titik sumber air, padahal biaya yang sudah dikeluarkan cukup besar yaitu Rp. 150.000.000” Untuk lebih jelasnya, sejauh mana persepsi responden terhadap

manfaat program penampungan air bersih kaitannya dengan kemudahan

untuk mendapatkan air bersih ditampilkan pada tabel 28.

Tabel 28. Jumlah dan persentase menurut persepsi responden terhadap manfaat program penampungan air bersih untuk kemudahan mendapatkan air bersih

NO Kategori Jawaban Jumlah %

1. Bermanfaat 21 70,00

2. Kurang Bermanfaat 4 13,33

3. Tidak Bermanfaat 5 16,67 Jumlah 30 100,00

Dari tabel 28, nampak bahwa program bantuan penampungan

air bersih sebagin besar responden yaitu 70,00% atau berjumlah 21

orang menjawab sangat bermanfaat, hal tersebut karena tempat tinggal

responden tidak jauh dari penampungan air bersih sehingga merasakan

adanya kemudahan untuk mendapatkan air bersih. Seperti diungkapkan

oleh Bapak AS, 39 tahun :

“Adanya penampungan air bersih sangat bermanfaat untuk masyarakat disini karena tidak perlu lagi mengambil air ke bawah sehingga manjadi lebih mudah untuk mendapatkan air bersih” Hal senada diungkapkan oleh Bapak Hsn, 40 tahun, ketua RT,

sebagai berikut :

”Masyarakat menjadi lebih mudah untuk mendapatkan air bersih, pembangunan penampungan air bersih benar-benar bermanfaat untuk warga kami karena menjadi lebih dekat dengan sumber air, walaupun belum mencukupi”.

Sementara responden yang bertempat tinggal agak jauh dari

penampungan air bersih menjawab kurang bermanfaat yaitu 13,33%,

karena agak kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Hal tersebut

diungkapkan oleh bapak Encum, 46 tahun :

Page 42: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

100

”Tempat tinggal kami cukup jauh dari lokasi penampungan air sehingga kami agak kesulitan untuk mendapatkan air. Kalau bisa tiap ke-RW-an dibangun satu buah torn air bersih sehingga benar-benar bermanfaat” Komentar lain disampaikan oleh ibu Tt, 37 tahun, sebagai berikut : ”Rasanya penampungan air bersih yang sudah ada, kurang bermanfaat karena tetap saja kami agak kesulitan untuk mendapatkan air bersih dan jumlahnya terbatas karena harus bergiliran”

Bahkan responden yang tempat tinggalnya lebih jauh dari tempat

penampungan air bersih dan penampungan air tersebut tidak berfungsi,

menjawab tidak bermanfaat yaitu 16,67% atau berjumlah 5 orang

responden, hal tersebut karena responden sangat sulit untuk

mendapatkan air bersih. Hal tersebut diungkapkan oleh bapak Ll, 38

tahun sebagai berikut :

”Perusahaan tidak sungguh-sungguh dalam membantu pembangunan penampungan air bersih. Di kampung saya air belum keluar hingga sekarang dan perusahaan tidak melanjutkan kegiatannya. Tidak bermanfaat keberadaan penampungajn air bersih di lingkungan saya”

”Hal senada diungkapkan oleh bapak ESK, 34 tahun sebagai

berikut :

”Saya tidak mengerti mengapa Aqua tidak melanjutkan kegiatan membangun penampungan air bersih di kampung Babakan Pari. Sekarang ini tidak bermanfaat apa yang sudah dibangun”

7.5.1.4. Persepsi tentang Manfaat Penampungan Air Bersih terhadap

Pemenuhan Kebutuhan Air

Sekalipun penampungan air bersih telah tersedia tetapi jumlahnya

sangat terbatas, dari tiga lokasi yang ada, hanya dua penampungan yang

dapat berfungsi, satu penampungan tidak berfungsi karena air tidak dapat

keluar.

Salah satu lokasi penampungan air bersih yaitu di Kampung

Kubang Jaya. Penampungan air bersih ini dimanfaatkan oleh masyarakat

di dua kampung yaitu Kampung Kubang Jaya dan sebagian Kampung

Pasirdalam, jumlah penduduk di kedua kampung ini cukup banyak

sehingga keberadaan penampungan ini tidak dapat memenuhi kebutuhan

Page 43: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

101

air bersih masyarakat jika dikaitkan dengan kecukupan dalam

pemenuhan kebutuhan air. Seperti diungkapkan oleh Bapak AS, 39

tahun :

”Pada dasarnya keberadaan penampungan air ini sangat bermanfaat tetapi masih kurang mencukupi karena yang memerlukannya sangat banyak sehingga orang berebut untuk memperolehnya sekalipun dalam jumlah yang terbatas. Padahal telah diatur dalam penggunaannya tetapi tetap saja seringkali menimbulkan masalah”. Dengan terbatasnya penampungan air bersih ini, masyarakat

untuk mendapatkan air bersih dijatah dengan cara dijadwal secara

bergantian. Selain itu, penyebab terhambatnya untuk mendapatkan air

bersih ini, salah satu penyebabnya yaitu kurangnya kesadaran

masyarakat untuk merawat fasilitas yang telah diberikan, sehingga

pernah terjadi mesin air terbakar dan akibatnya selama beberapa hari

masyarakat kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Perusahaan

mengharapkan dengan diberikannya program bantuan penampungan air

bersih ini diharapkan masyarakat dapat mengelola dengan baik dan

merasa memiliki sarana yang telah disediakan. Seperti dikemukakan oleh

Bapak Warsono, penanggung jawab program CSR/TJSP Aqua :

”Penampungan air bersih diberikan selain untuk membantu pemenuhan kebutuhan air masyarakat juga dalam rangka memberdayakan masyarakat untuk ikut serta bertanggung jawab terhadap keberadaan penampungan tersebut yaitu dengan cara merawatnya secara baik, tetapi ternyata kesadarannya masih kurang, terbukti dengan terjadinya kerusakan mesin, tetapi sekarang mesin sudah baik kembali, kami telah memperbaikinya” Ketika penulis mewawancarai salah seorang responden dan

berniat untuk ke kamar kecil, ternyata air di rumah tersebut sudah dua

hari tidak mengalir disebabkan oleh kerusakan mesin. Seperti dituturkan

oleh Ibu Et :

”Maaf bu, di rumah kami sedang tidak ada air karena air dari penampungan tidak dapat mengalir, sedang mengalami kerusakan mesinnya, sudah dua hari. Masyarakat yang membutuhkan air sangat banyak sementara penampungan hanya satu sehingga banyaknya airpun terbatas ,terlebih rumah kami jauh dari penampungan”

Page 44: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

102

Untuk lebih jelasnya, sejauh mana persepsi responden terhadap

manfaat program penampungan air bersih kaitannya dengan pemenuhan

kebutuhan air bersih ditampilkan pada tabel 29.

Tabel 29. Jumlah dan persentase menurut persepsi responden terhadap

manfaat program penampungan air bersih untuk pemenuhan kebutuhan air bersih

NO Kategori Jawaban Jumlah %

1. Mencukupi 6 20,00

2. Kurang Mencukupi 15 50,00

3. Tidak Mencukupi 9 30,00

Jumlah 30 100,00

Dari tabel di atas, program penampungan air bersih terhadap

pemenuhan kebutuhan air, separuh responden yaitu 50,00% menjawab

kurang mencukupi bahkan 30,00% menjawab tidak mencukupi. Hal

tersebut karena penampungan air yang telah dibangun perusahaan dan

telah berfungsi baru ada di dua lokasi yaitu kampung Pojok dan kampung

Kubang sementara yang ada di lokasi kampung Babakanpari tidak

berfungsi karena air tidak keluar sama sekali. Sementara masyarakat

yang membutuhkan air bersih sangat banyak tetapi jumlah penampungan

dan debit air yang tersedia sangat terbatas.

Responden yang tempat tinggalnya benar-benar dekat dan ada

disekitar penampungan air bersih merasakan tercukupinya untuk

pemenuhan kebutuhan air bersih sehingga menjawab mencukupi yaitu

20,00% atau berjumlah 6 orang responden.

Sekalipun masyarakat yang tinggal dekat dengan lokasi

penampungan air begitu mudah untuk mendapatkan air tetapi menilai

bahwa masih kurang mencukupi jika dilihat dari pemenuhan kebutuhan,

hal tersebut dikemukan oleh Bapak Hsn, 41 tahun, sebagai berikut :

”Saya sebagai ketua RT menyadari betul kekurangan air yang dirasakan oleh masyarakat, karena memang jumlahnya masih terbatas sementara yang memanfaatkan sangat banyak, mudah-mudahan kedepannya perusahaan dapat menambah jumlah penampungan air”

Page 45: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

103

7.5.1.5. Persepsi tentang Manfaat Program Ekonomi Terhadap Kesempatan

Berusaha dan Peningkatan Pendapatan

Program Ekonomi dalam TJSP/CSR perusahaan ada satu macam

program yaitu : Penanaman 3000 pohon sawo, yang diberikan kepada

masing-masing rumah sebanyak dua pohon. Tujuan dari program ini,

selain untuk penghijauan lingkungan juga untuk membantu masyarakat

kelak dalam hal kesempatan berusaha dan peningkatan pendapatan

masyarakat, Diharapkan pendistribuasian pohon sawo ini suatu saat

dapat menjadi hasil pertanian unggulan Desa Babakan Pari yang dapat

dipasarkan hasilnya jika sudah menghasilkan buah yang cukup

melimpah. Program ini baru berjalan satu tahun sehingga hasilnya belum

nampak.

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat, nampak

bahwa program ekonomi yang telah dilaksanakan perusahaan tidak

berdampak positif atau tidak berpengaruh terhadap kesempatan

berusaha dan peningkatan pendapatan. Hal tersebut karena program

ekonomi yang diberikan perusahaan baru diterima masyarakat setahun

yang lalu tepatnya dimulai tanggal 22 Nopember 2006. Pohon-pohon

tersebut belum dapat menghasilkan sehingga belum dapat membantu

kesempatan berusaha dan peningkatan pendapatan. Seperti

dikemukakan oleh H. Mmn, 52 tahun :

”Jika pendistribusian pohon sawo mempunyai tujuan ekonomi, untuk sekarang belum berdampak positif, artinya belum mempengaruhi kesempatan berusaha dan peningkatan pendapatan masyarakat”

Sebagian besar masyarakat menilai bahwa penanaman pohon

sawo tidak berpengaruh terhadap kesempatan berusaha dan peningkatan

pendapatan karena belum menghasilkan, bahkan sebagian besar pohon

yang ditanam belum berbuah. Seperti dikemukakan oleh Bapak Ddn, 36

tahun sebagai berikut :

”Banyak pohon sawo yang belum berbuah, sehingga tidak berpengaruh terhadap kesempatan berusaha dan peningkatan pendapatan karena untuk menghasilkan buah yang melimpah membutuhkan waktu yang cukup lama”

Page 46: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

104

Untuk lebih jelasnya mengenai persepsi masyarakat tentang

manfaat program peningkatan ekonomi terhadap kesempatan berusaha

dan peningkatan pendapatan, ditampilkan dalam tabel 30 berikut :

Tabel 30. Jumlah dan persentase menurut persepsi responden tentang

manfaat program ekonomi terhadap kesempatan berusaha dan peningkatan pendapatan

Program Kategori Jawaban

Jml %

Manfaat Program ekonomi terhadap kesempatan berusaha

Berpengaruh 0 0,00

Kurang berpengaruh 0 0,00

Tidak berpengaruh 30 100,00

Jumlah 30 100,00

Manfaat Program Ekonomi terhadap peningkatan pendapatan

Berpengaruh 0 0,00

Kurang berpengaruh 0 0,00

Tidak berpengaruh 30 100,00

Jumlah 30 100,00

Dari tabel 30 terlihat bahwa seluruh responden menjawab tidak

berpengaruh adanya program ekonomi terhadap kesempatan berusaha

dan tidak ada responden yang menjawab kurang berpengaruh atau

berpengaruh. Sementara kaitannya dengan peningkatan pendapatan,

seluruh responden yaitu 100% menjawab tidak berpengaruh adanya

program ekonomi terhadap peningkatan pendapatan.

7.5.1.6. Persepsi tentang Manfaat Program Penghijauan

Program Penghijauan dalam TJSP/CSR perusahaan ada tiga

macam program, yaitu :

1. Pendistribusian 3000 bibit pohon sawo kepada masyarakat, yang

diberikan kepada masing-masing rumah sebanyak 2 pohon.

2. Penanaman 200 pohon buah-buahan (manggis, mangga, rambutan

dan sawo) dilakukan bersama-sama ibu-ibu PKK.

Page 47: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

105

3. Penghijauan disekitar bukit Gunung Salak bersama murid SD dan

masyarakat, mananam 583 pohon mahoni, , 60 pohon pala.

Sebagian besar masyarakat menilai bahwa program penghijauan

yang dilaksanakan oleh perusahaan sangat bermanfaat tetapi masih

sangat kurang jumlahnya sehingga masih perlu ditingkatkan karena

terkait dengan keberadaan air. Seperti diungkapkan oleh Bapak Ddng, 42

tahun :

”Penghijauan yang dilakukan perusahaan sangat bermanfaat tetapi masih sangat kurang jumlahnya, karena mempengaruhi kondisi air, dahulu jika membuat sumur dalamnya tujuh meter sudah ada air, sekarang harus lima belas meter baru ada air” Penghijauan yang dilakukan perusahan lebih banyak dilakukan

disekitar sumber mata air milik perusahaan sementara untuk di luar lokasi

sumber mata air masih kurang. Hal tersebut diungkapkan oleh Bapak

Ecm, 46 tahun sebagai berikut :

”Penghijauan seharusnya dikembangkan keluar lokasi sumber mata air, karena dampak dari pemanfaatan air oleh Aqua dirasakan oleh masyarakat sehingga penghijauan harus lebih ditingkatkan, tidak hanya di lokasi sumber mata air saja” Berdasarkan hasil wawancara mengenai persepsi masyarakat

tentang program penghijauan terhadap pelestarisn lingkungan dan air,

ditampilkan dalam tabel 31.

Tabel 31. Jumlah dan persentase menurut persepsi responden tentang

manfaat program penghijauan terhadap pelestarian lingkungan dan air

NO Kategori Jawaban Jumlah %

1. Bermanfaat 21 70,00

2. Kurang Bermanfaat 6 20,00

3. Tidak Bermanfaat 3 10,00

Jumlah 30 100,00

Berdasarkan tabel 31, terlihat bahwa program penghijaun yang

selama ini dilakukan perusahaan dinilai sangat bermanfaat oleh 70,00%

responden karena program penghijauan ini terkait dengan pelestarian

Page 48: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

106

lingkungan dan pelestarian air.da pula responden yang menjawab kurang

bermanfaat yaitu 20,00% atau 6 orang responden karena dinilai

penghijauan yang selama ini dilaksanakan sebagian besar di sumber

mata air, sementara di luar lokasi mata air masih sangat kurang, padahal

program penghijauan ini harus dilaksanakan di semua lokasi yang akan

mempengarungi pelestarian lingkungan dan lebih khusus lagi akan

mempengaruhi kondisi air di Desa Babakan Pari.

7.5.1.7. Persepsi tentang Manfaat Program Kesejahteraan Sosial terhadap

Pemenuhan Kebutuhan Masyarakat

Program Kesejahteraan Sosial dalam TJSP/CSR perusahaan ada

tiga macam kegiatan, yaitu :

1. Pendistribusian sembako kepada keluarga miskin.

2. Pendistribusian hewan qurban setiap Hari Raya Qurban, setiap RT

mendapat satu ekor kambing.

3. Bantuan bahan bangunan bagi pembangunan rumah jompo, diberikan

berdasarkan pengajuan proposal dari panitia pembangunan rumah

jompo.

Program Kesejahteraan Sosial, khususnya pembagian sembako

dilakukan perusahaan secara rutin satu tahun sekali yang diperuntukkan

bagi keluarga miskin, biasanya diberikan pada saat bulan puasa untuk

membantu meringankan beban keluarga miskin. Masyarakat merasakan

bahwa program kesejahteraan sosial yang dilakukan perusahaan belum

merata, tidak semua ke-RT-an mendapatkan bantuan, khususnya

pembagian sembako, jumlah penerimanyapun banyaknya bervariasi. Hal

tersebut diungkapkan oleh Bapak Slmn, 72 thn sebagai berikut :

”Pembagian sembako yang dilaksanakan melalui RT, belum merata, masih banyak keluarga miskin yang tidak kebagian” Hal senada diungkapkan oleh Ibu Lnd, 38 tahun : ”Bantuan sembako cukup bermanfaat, tetapi belum merata, tetangga saya miskin terkadang tidak dapat, kasihan dia. Nilai bantuanpun harus ditambah karena terlalu sedikit sehingga manfaatnya masih kurang” Tabel 32 berikut menampilkan data persepsi responden tentang

manfaat program kesejahteraan sosial terhadap pemenuhan kebutuhan

masyarakat.

Page 49: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

107

Tabel 32. Jumlah dan persentase menurut persepsi responden tentang manfaat program kesejahteraan sosial terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat

NO Kategori Jawaban Jumlah %

1. Membantu 19 63,34

2. Kurang Membantu 10 33,33

3. Tidak Membantu 1 13,33 Jumlah 30 100,00

Dari tabel 32, terlihat bahwa responden yang menjawab membantu dari

adanya program kesejahteraan sosial yaitu sebanyak 63,33% atau 19 orang

responden, khususnya bantuan sembako walau besarnya bantuan dinilai masih

sangat kurang, tetapi untuk masyarakat dari kalangan tidak mampu sebagai

sasaran program, hal tersebut sangat membantu disaat harga-harga barang

pokok meningkat harganya.

Sementara responden yang menjawab kurang membantu sebanyak

33,33% atau 10 orang responden, karena besarnya bantuan dinilai kurang

memadai. Adapun program pendistribusian paket sembako bagi keluarga miskin

ini pada tahun 2007 terdiri atas beras 1,5 liter, minyak 0,5 kg dan mie instan 3

buah yang dinilai masyarakat harga perbuahnya Rp. 500,00.

Selain itu, berdasarkan informasi yang diterima melalui wawancara

dengan responden bahwa program paket sembako tahun 2007 ini

pembiayaannya berasal dari para karyawan perusahaan, yaitu setiap karyawan

diwajibkan mengumpulkan uang senilai Rp. 10.000,00.

7.5.1.8. Persepsi tentang Manfaat Program Bantuan Sarana Keagamaan dan

Kegiatan Keagamaan

Program Keagamaan dalam TJSP/CSR perusahaan ada dua

macam kegiatan, yaitu :

1. Renovasi mesjid atau Majlis Ta’lim, bantuan diberikan dalam bentuk

barang sebagai stimulan dan diberikan berdasarkan pengajuan

proposal panitia pembangunan.

2. Bantuan finansial untuk Hari Besar Keagamaan, diberikan

berdasarkan pengajuan proposal dari panitia kegiatan.

Page 50: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

108

Tabel 33 berikut menampilkan data persepsi responden tentang

manfaat program keagamaan.

Tabel 33. Jumlah dan persentase menurut persepsi responden tentang manfaat program keagamaan

NO Kategori Jawaban Jumlah %

1. Bermanfaat 18 60,00

2. Kurang Bermanfaat 11 36,67

3. Tidak Bermanfaat 1 3,33 Jumlah 30 00,00

Dari tabel 33, nampak 60,00% responden menjawab bermanfaat

terhadap program bantuan sarana keagamaan dan kegiatan keagamaan.

Sementara responden yang menjawab kurang bermanfaat sebanyak 36,67%

atau 11 orang responden. Hal tersebut karena bantuan untuk sarana keagamaan

khususnya renovasi masjid atau Majlis Ta’lim tidak semua kampung menerima,

hanya mesjid-mesjid yang menyampaikan proposal saja yang mendapat bantuan

stimulan ini, dimana bantuan diberikan dalam bentuk barang. Bantuan lain yang

sifatnya insidentil yaitu bantuan untuk Hari-hari besar Agama, misalnya Maulidan,

Rajaban dan lain-lain, diberikan berdasarkan proposal yang diberikan oleh

masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan para responden, pengajuan

proposal ini agak berbelit-belit prosedurnya sehingga datangnya bantuanpun

cukup memakan waktu lama.

Program yang berkaitan dengan keagamaan lainnya, yaitu

pendistribusian hewan qurban pada Hari Raya Qurban, yang diberikan setiap RT

satu ekor dan hanya diberikan di tiga kampung, yaitu kampung Pasirdalam,

kampung Pojok dan kampung Cikubang. Bantuan qurban ini dinilai masyarakat

masih jauh dari cukup sehingga manfaatnya kurang.

Page 51: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

109

7.5.1.9. Persepsi tentang Manfaat Keberadaan PT. Aqua Golden Mississippi

terhadap Kesempatan Kerja

Tabel 34 berikut menampilkan data persepsi responden tentang

manfaat keberadaan perusahaan terhadap kesempatan kerja.

Tabel 34. Jumlah dan persentase menurut persepsi responden tentang

manfaat keberadaan perusahaan terhadap kesempatan kerja

NO Kategori Jawaban Jumlah %

1. Bermanfaat 15 50,00

2. Kurang Bermanfaat 15 50,00

3. Tidak Bermanfaat 0 0,00 Jumlah 30 100,00

Tabel 34 menyajikan data persepsi responden tentang manfaat

keberadaan perusahaan terhadap kesempatan kerja, responden yang menjawab

bermanfaat dan kurang bermanfaat seimbang yaitu masing-masing sebesar

50,00% atau 15 orang responden. Sementara yang menjawab tidak bermanfaat

0,00% atau tidak ada responden yang memilih kategori jawaban tersebut.

Jawaban kurang bermanfaat diberikan oleh responden disebabkan

karena sekarang ini penerimaan tenaga kerja di perusahaan sangat sulit,

sementara masih banyak masyarakat yang membutuhkan pekerjaan.

Sulitnya penerimaan tenaga kerja sekarang ini disebabkan

keterbatasan daya tampung perusahaan dalam menerima tenaga kerja, bahkan

sekarang ini perusahaan mengarahkan tenaga kerja tetap untuk menjadi tenaga

kerja harian, yaitu dengan cara menawarkan kepada pegawai tetap untuk

mengambil program paket bagi yang berminat dan atas kesadaran sendiri,

dengan cara membuat pernyataan artinya pegawai keluar dari status pegawai

tetap dan mendapatkan pesangon serta beralih menjadi pegawai harian.

Page 52: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

110

7.5.2.10. Persesi tentang manfaat Program-program CSR/TJSP terhadap

peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan di Desanya

Tabel 35 berikut menampilkan data persepsi responden tentang

manfaat program-program CSR/TJSP terhadap peningkatan partisipasi

masyarakat dalam kegiatan pembangunan di desanya

Tabel 35. Jumlah dan persentase menurut persepsi responden tentang

manfaat program-program CSR/TJSP terhadap peningkatan partisipasi masyarakat

NO Kategori Jawaban Jumlah %

1. Berpengaruh 0 0,00

2. Kurang Berpengaruh 13 43,33

3. Tidak Berpengaruh 17 56,67 Jumlah 30 100,00

Dari tabel 35 terlihat bahwa program TJSP/CSR PT. Aqua Golden

Mississippi manfaatnya terhadap tingkat partisipasi masyarakat dalam

pembangunan di wilayahnya menurut para responden tidak berpengaruh

yaitu responden yang menjawab demikian sebanyak 56,67% dan yang

menjawab kurang berpengaruh sebanyak 43,33% atau berjumlah 13 orang

responden, sementara yang menjawab berpengaruh tidak ada atau 0,00%

Hal tersebut terjadi, karena selama ini masyarakat kurang dilibatkan

dalam proses program, dari mulai perencanaan sampai pelaksanaan

program, hanya orang-orang tertentu sajalah yang seringkali dilibatkan

dalam pelaksanaan program sehingga masyarakat kurang merasa memiliki

program.

7.6. Analisis Hubungan antara Faktor Karakteristik Individu dan Karakteristik Lingkungan dengan Persepsi Masyarakat terhadap Manfaat Program-program Corporate Social Responsibility PT. Aqua Golden Mississippi

Pada bab tinjauan teoritis telah dikemukakan beberapa teori yang

berhubungan dengan persepsi dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi.

Pada intinya, dalam mempersepsikan sesuatu seseorang dipengaruhi oleh faktor

internal (karakteristik individu/personal) dan faktor eksternal (karakteristik

Page 53: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

111

lingkungan). Seperti dikemukakan oleh Jalaludin Rahmat (1996), bahwa persepsi

ditentukan oleh faktor personal dan situasional.

7.6.1. Karakteristik Individu/Personal Karakteristik individu, meliputi nama, umur, pendidikan dan pekerjaan.

Individu yang dijadikan responden sebagai subjek kajian terdiri dari masyarakat

yang ada di tiga kampung yaitu kampung Pojok, Pasirdalam dan Kubang Jaya.

Dari setiap kampung dipilih secara acak sepuluh orang, untuk mewakili

wilayahnya. Ketiga kampung tersebut merupakan wilayah yang terdekat dengan

keberadaan perusahaan.

Untuk mengetahui hubungan antara persepsi masyarakat terhadap

program-program CSR dengan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi, maka

dilakukan analisis terhadap hubungan antara keduanya. Berdasarkan penelitian

yang telah dilakukan terhadap 30 orang penduduk sebagai sampel yang dipilih

secara acak dan representatif mewakili golongan masyarakat yang wilayahnya

terdekat dengan perusahaan dan terbanyak dalam menerima program-program

CSR.

1. Umur Faktor umur diduga dapat mempengaruhi persepsi seseorang terhadap

suatu objek, yang dalam hal ini dalam bentuk suatu program. Penggolongan

umur respondendalam kajian ini terbagi dalam dua kelompok yaitu kelompok

muda (kurang dari 41 tahun) dan kelompok tua (lebih dari 40 tahun).

Penggolongan tersebut mengacu pada pengelompokan yang dilakukan oleh

Departemen Sosial bahwa mereka yang tergolong generasi muda berusia

maksimal empat puluh (40) tahun sehingga responden yang berumur kurang dari

41 tahun digolongkan ke dalam kelompok umur muda dan responden yang

berumur lebih dari 40 tahun digolongkan kelompok tua. Tabel lampiran 2,

menyajikan data persentase responden menurut umur dan persepsinya

terhadap manfaat program-program CSR.

Faktor umur dan persepsi terhadap manfaat program pendidikan. Pada

tabel lampiran 2, menyajikan data hubungan antara karakteristik umur dengan

persepsi terhadap manfaat program pendidikan. Dari tabel tersebut dapat

dijelaskan bahwa kelompok umur tua cenderung memberikan persepsi yang

lebih baik. Sebanyak 47,8% menilai bahwa program pendidikan yang selama ini

Page 54: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

112

dilaksanakan oleh perusahaan, dirasakan bermanfaat terhadap kelanjutan siswa

untuk terus bersekolah. Kelompok muda sebagian besar yaitu 71,4% menilai

bahwa program pendidikan selama ini kurang bermanfaat. Sementara yang

menilai bermanfaat sebanyak 28,6% karena sebagian menilai bahwa program

tersebut tidak tepat sasarannya, seharusnya ditujukan untuk anak dari keluarga

miskin, yang sebenarnya lebih memerlukan bantuan.

Program pendidikan yang dilakukan oleh perusahaan belum sepenuhnya

dirasakan bermanfaat oleh masyarakat. Hal ini dapat dijadikan bahan

pertimbangan bagi perusahaan untuk memperbaiki atau membuat perencanaan

yang lebih baik lagi untuk program pendidikan kedepannya agar manfaatnya

benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat. Seperti diungkapkan oleh Bapak

LAJ, 38 tahun (kelompok umur muda) sebagai berikut :

”Program pendidikan jika saya perhatikan kurang bermanfaat, karena hanya orang-orang tertentu saja yang merasakan manfaatnya. Seperti beasiswa hanya untuk mereka yang mendapatkan rangking 1 – 5 dan duduk di kelas lima. Padahal sebagian besar mereka yang berprestasi berasal dari keluarga mampu. Sementara anak dari keluarga miskin tidak tersentuh program ini, yang seharusnya lebih diprioritaskan” Hal senada disampaikan oleh oleh Ibu Lnd, 35 tahun (kelompok umur

muda) sebagai berikut :

”Sebagian besar masyarakat tidak merasakan manfaat dari program pendidikan, karena hanya sebagian kecil saja masyarakat yang merasakan. Seperti misalnya beasiswa hanya untuk siswa yang berprestasi saja, padahal bantuan biaya pendidikan sangat dibutuhkan oleh mereka yang berasal dari keluarga miskin agar tetap dapat bersekolah” Pendapat lain disampaikan oleh H. Mmn, 52 tahun (kelompok umur tua) : ”Sebetulnya program pendidikan sudah bermanfaat, seperti misalnya program beasiswa, hanya sasarannya saja yang perlu dirubah dan jumlah penerima bantuan harus ditambah. Selain itu, program Garden School, benar-benar mendidik siswa untuk mengerti teknik menanam sayuran yang berjangka pendek, seperti secim atau kangkung” Penilaian yang berbeda diungkapkan oleh Bpk. Dd, 39 tahun

(kelompok umur muda) sebagai berikut : ”Program beasiswa salah sasaran, seharusnya untuk anak dari keluarga miskin. Geus puguh anak dari keluarga mampu mah kebanyakan berprestasi, berbeda dengan anak dari keluarga miskin. Selain itu, saya mohon pihak perusahaan agar

Page 55: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

113

mempertimbangkan kembali program Garden School, karena jika dilihat dari manfaatnya sangat kurang, karena keuntungan yang didapat tidak sesuai dengan waktu dan tenaga yang dikeluarkan, apalagi siswa harus mengorbankan waktu belajarnya untuk berkebun” Faktor umur dan persepsi terhadap manfaat program kesehatan. Pada

tabel lampiran 2 menyajikan data hubungan antara karakteristik umur dengan

persepsi tentang manfaat program kesehatan. Dari tabel tersebut dapat

dijelaskan bahwa menurut kelompok tua yaitu sebesar 60,9% program kesehatan

tidak bermanfaat karena hanya dirasakan oleh sebagian kecil masyarakat saja.

Kelompok umur muda yaitu sebesar 71,4% menilai program kesehatan tidak

bermanfaat karena hanya dirasakan oleh sebagian kecil masyarakat. Dari kedua

kelompok umur tersebut, tidak ada yang menilai bahwa program kesehatan

bermanfaat. Seperti diungkapkan oleh Bpk. Ddn, 36 tahun, sebagai berikut :

”Selama ini belum ada program kesehatan untuk masyarakat, karena khitanan hanya untuk sebagian kecil masyarakat dan itupun diprioritaskan untuk keluarga miskin sehingga manfaatnya kurang terasa, selain itu tidak rutin dilaksanakan” Hal senada disampaikan oleh Hsn, 40 tahun sebagai berikut : ”Program kesehatan belum pernah ada, kalau fogging kan hanya untuk dua ke-RT-an. Jadi menurut saya mah programnya tidak bermanfaat” Penilaian lain yang disampaikan oleh Ddng, 57 tahun : ”Kalau kita perhatikan, selama ini tidak ada program kesehatan yang menyentuh masyarakat banyak. Hanya sebagian kecil yang merasakannya. Harus direncanakan mengadakan program kesehatan yang bermanfaat untuk masyarakay banyak, seperti misalnya pengobatan gratis”

Faktor umur dan persepsi tentang manfaat program penampungan air

bersih terhadap kemudahan mendapatkan air. Pada tabel lampiran 2,

menyajikan data hubungan antara karakteristik umur dengan persepsi tentang

manfaat program penampungan air bersih terhadap kemudahan mendapatkan

air. Dari kelompok umur tua, sebagian besar yaitu 73,9% menilai bahwa program

tersebut bermanfaat karena dengan adanya bantuan pembangunan

penampungan air bersih masyarakat menjadi lebih mudah untuk mendapatkan

air bersih. Kelompok umur muda, sebagian besar yaitu 57,1% menilai

bermanfaat. Dibanding kelompok umur tua, maka kelompok umur muda

Page 56: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

114

memberikan penilaian lebih kecil. Seperti disampaikan oleh Bpk Ll, 38 tahun

(kelompok umur muda) sebagai berikut :

”Sekalipun sudah ada bantuan penampungan air bersih untuk masyarakat, menurut saya kurang bermanfaat karena bagi mereka yang jauh dari lokasi penampungan, tetap saja agak sulit untuk mendapatkan air bersih” Pendapat lain yang disampaikan oleh kelompok umur tua yaitu bapak

AL, 62 tahun :

”Dengan adanya penampungan air bersih, masyarakat menjadi mudah untuk mendapatkan air. Banyak manfaatnya untuk masyarakat, sekalipun belum mencukupi” Faktor umur dan persepsi tentang manfaat program penampungan air

bersih terhadap pemenuhan kebutuhan air. Pada tabel menyajikan data

hubungan antara Faktor umur dan persepsi tentang manfaat program

penampungan air bersih terhadap pemenuhan kebutuhan air. Dari tabel tersebut,

nampak sebagian besar kelompok umur muda yaitu 57,3% dan kelompok umur

tua yaitu 47,8% menjawab kurang mencukupi ketersediaan air yang ada, karena

ketersediaan air bersih masih terbatas sementara yang membutuhkan sangat

banyak. Seperti diungkapkan oleh Bpk Ecm, 46 tahun :

”Ketersediaan air bersih disini kurang terpenuhi, sekalipun sudah ada penampungan air bersih, karena yang membutuhkan air sangat banyak. Kalau bisa ditambah oleh perusahaan untuk pembangunan penampungan air bersih” Pendapat lain disampaikan oleh Bpk. Mmn, 52 tahun :

”Adanya penampungan air bersih yang hanya satu di kampung ini, tidak dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat. Harus ditambah pembangunan untuk penampungan air bersih, kalau bisa tiap RT ada satu buah penampungan ” Bpk Slmn, 72 tahun mengungkapkan, kaitannya dengan

penampungan air bersih :

”Kebutuhan air bersih kurang dapat terpenuhi karena penampungan hanya satu, tetapi masyarakat yang membutuhkan air cukup banyak” Faktor umur dan persepsi tentang manfaat program ekonomi terhadap

kesempatan berusaha. Pada tabel lampiran 2 menyajikan data hubungan antara

faktor umur dan persepsi tentang manfaat program ekonomi terhadap

kesempatan berusaha. Tabel lampran 2, nampak bahwa kedua kelompok umur

tersebut, tidak ada yang menilai bermanfaat dari program ekonomi kaitannya

Page 57: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

115

dengan kesempatan berusaha. Sebagian besar menilai tidak bermanfaat yaitu

kelompok umur tua sebesar 86,96% dan kelompok muda yaitu sebesar 85,7%

karena program yang dilaksanakan oleh perusahaan baru berjalan satu tahun

sehingga manfaatnya belum dapat berpengaruh terhadap kesempatan berusaha.

Seperti diungkapkan oleh Ibu Lnd, 35 tahun :

”Perusahaan pernah memberikan bantuan pohon sawo untuk setiap KK dua buah. Tujuan jangka panjangnya untuk membantu perekonomian masyarakat tetapi karena antuannya baru berjalan satu tahun, sehingga belum berpengaruh terhadap kesempatan berusaha” Masyarakat lainnya yaitu Bpk Ddg, 57 tahun, menyampaikan penilaiannya

sebagai berikut :

”Bantuan pohon sawo menurut saya lebih cenderung untuk penghijauan karena manfaatnya kita tidak pernah tahu nantinya kalau dikaitkan dengan kesempatan berusaha. Untuk sementara ini, program bantuan pohon sawo saya nilai tidak berpengaruh terhadap kesempatan berusaha”

Faktor umur dan persepsi tentang manfaat program ekonomi terhadap

peningkatan pendapatan. Pada tabel lampiran 2 ,menyajikan data hubungan

antara faktor umur dan persepsi tentang manfaat program ekonomi terhadap

peningkatan pendapatan. Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa seluruh

responden dari kelompok umur muda dan tua yaitu 100%, keduanya sama-sama

menilai bahwa program ekonomi tidak berpengaruh terhadap peningkatan

pendapatan masyarakat. Hal tersebut dikarenakan program ekonomi yang

dilaksanakan baru berjalan satu tahun sehingga dampaknya belum terasa.

Seperti diungkapkan oleh H. Mmn, 52 tahun :

”Memang bantuan pohon sawo jika dikaitkan dengan peningkatan pendapatan masih jauh dari harapan, karena manfaatnya belum dapat dirasakan sekarang ini oleh masyarakat. makanya dinilai tidak mempengaruhi peningkatan pendapatan masyarakat” Hal senada disampaikan oleh Bpk. Ojk, 63 tahun sebagai berikut :

”Perasaan mah belum ada program ekonomi dari perusahaan apalagi yang dapat mempengaruhi peningkatan pendapatan masyarakat. Kalau pohon sawo mah program penghijauan, kalau mau dibilang sebagai program ekonomi entah kapan akan berbuahnya masih lama rasanya”

Pendapat lain disampaikan oleh Bpk. ESK, 34 tahun :

”Selama ini program ekonomi belum pernah ada, karena bantuan pohon sawo masih jauh dari harapan, sebagian besar belum

Page 58: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

116

berbuah sehingga tidak mempengaruhi peningkatan pendapatan masyarakat dan menurut saya lebih cenderung kepada program penghijauan” Faktor umur dan persepsi terhadap manfaat program penghijauan. Pada

tabel lampiran 2 menyajikan data hubungan antara faktor umur dan persepsi

terhadap manfaat program penghijauan. Dari tabel tersebut terlihat bahwa

sebagian besar kelompok umur muda yaitu 71,4% dan kelompok umur tua yaitu

65,2% menilai program penghijauan yang dilaksanakan oleh perusahaan

bermanfaat karena akan mempengaruhi kondisi air yang ada. Ada juga

responden yang menilai tidak bermanfaat yaitu kelompok umur muda 14,3% dan

kelompok umur tua 8,7%, karena dinilai belum merata dalam pelaksanaannya,

masih terfokus di sumber mata air milik perusahaan. Seperti diungkapkan oleh

Bpk. Slh, 62 tahun :

”Program penghijauan nu tos dilaksanakeun ku perusahaan ageung manfaatna, kumargi tiasa ngajagi kondisi cai di desa Babakan Pari. Tapi kedah dikembangkeun ka luar lokasi sumber mata air dina pelaksanaannana jadi engkinna tiasa seimbang antara nu aya dilingkungan masyarakat sareng nu aya di lokasi sekitar sumber mata air” (Program penghijauan yang sudah dilaksanakan oleh perusahaan besar manfaatnya karena dapat menjaga kondisi air di desa Babakan Pari. Tetapi harus dikembangkan ke luar lokasi sumber mata air dalam pelaksanaannya sehingga nantinya dapat seimbang antara yang ada dilingkungan masyarakat dengan yang ada di lokasi sekitar sumber mata air) Hal senada diungkapkan oleh Bpk. Mjm, 52 tahun : ”Program penghijauan harus dikembangkan ke luar sumber mata air karena selama ini lebih banyak dilakasanakan disekitar sumber mata air sehingga manfaatnya kurang terasa, dahulu membuat sumur cukup lima sampai tujuh meter sekarang harus lima belas meter” Pendapat lain diutarakan oleh Ibu Tt, 37 tahun sebagai berikut :

”Penanaman pepohonan sebagai perogram penghijauan sangat bermanfaat untuk menjaga kondisi air, karena jika tidak dilaksanakan akan berkurang jumlah air yang ada. Sekarangpun kondisi air sudah berbeda dengan jaman dahulu ketika belum ada perusahaan-perusahaan” Faktor umur dan persepsi terhadap manfaat program kesejahteraan

sosial. Pada tabel lampran 2, menyajikan data hubungan antara faktor umur dan

persepsi terhadap manfaat program kesejahteraan sosial. Dari tabel tersebut

terlihat bahwa sebagian besar kelompok umur tua yaitu 69,6% menilai program

Page 59: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

117

bermanfaat. Kelompok umur muda antara responden yang menilai bermanfaat

dan yang kurang bermanfaat seimbang yaitu 42,9% karena dinilai

pendistribusiannya kurang merata. Dari kelompok umur muda, 14,2% responden

menilai bahwa program tidak bermanfaat, selain karena tidak merata

pendistribusiannya juga nilai bantuannya terlalu kecil. Seperti disampaikan oleh

Bpk Hsn, 40 tahun :

”Bantuan sembako masih kecil nilai bantuannya dan kurang merata dalam pembagiannya sehingga menurut saya tidak bermanfaat. Nilai bantuan harus ditingkatkan agar bermanfaat dan benar-benar dapat dirasakan manfaatnya” Pendapat lain diungkapkan oleh Bpk. Jnj, 46 tahun sebagai berikut :

”Program bantuan sembako walau nilai bantuan masih kecil tetapi sudah bermanfaat. Kalau memungkinkan kedepannya dapat ditingkatkan nilai bantuannya agar lebih bermanfaat” Hal senada diungkapkan oleh Bpk. AL, 62 tahun : ”Program kesejahteraan sosial yang dilaksanakan oleh perusahaan selama ini bermanfaat untuk masyarakat, contohnya pembagian sembako yang biasa dibagikan pada saat bulan Ramadhan. Untuk kedepannya nilai bantuan agar lebih ditingkatkan agar lebih bermanfaat”

Faktor umur dan persepsi terhadap manfaat program keagamaan. Pada

tabel lampran 2 menyajikan data hubungan antara faktor umur dan persepsi

terhadap manfaat keagamaan. Dari tabel tersebut, nampak kelompok umur muda

yaitu 57,1% dan kelompok umur tua 60,9% menilai bahwa program keagamaan

yang selama ini telah dilaksanakan oleh perusahaan dirasakan bermanfaat.

Untuk kelompok umur tua, ada responden yang menilai bahwa program tidak

bermanfaat yaitu sebesar 4,3%. Hal tersebut dinilai selain karena nilai bantuan

kecil juga proses untuk mendapatkan bantuan berbelit-belit. Seperti diungkapkan

oleh Bpk. Acn, 53 tahun :

”Bantuan dana untuk kegiatan keagamaan, kurang bermanfaat, karena nilai bantuannya kecil dan prosesnya berbelit-belit, jadi tidak praktis” Pendapat lain diungkapkan oleh Bpk. Akhy, 73 tahun sebagai berikut :

”Mesjid disini pernah dapat bantuan bahan bangunan berupa keramik dan semen. Saya menilai bantuan seperti itu bermanfaat untuk kelancaran renovasi mesjid” Pendapat senada disampaikan oleh AS, 39 tahun :

Page 60: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

118

Bantuan untuk kegiatan keagamaan bermanfaat, karena dapat meringankan beban biaya panitia. Kalau bisa untuk kedepannya besar bantuan dapat ditambah dan prosesnya tidak berbelit-belit” Faktor umur dan persepsi terhadap manfaat kesempatan kerja. Pada

tabel lampiran 2 menyajikan data hubungan antara faktor umur dan persepsi

terhadap manfaat adanya perusahaan terhadap kesempatan kerja. Dari tabel

tersebut, terlihat bahwa kelompok umur muda yaitu sebesar 71,4%, menilai

adanya perusahaan kaitannya dengan kesempatan kerja dirasakan kurang

bermanfaat. Hal tersebut disebabkan karena sekarang ini untuk penerimaan

tenaga kerja sangat sulit, sementara dari luar desa dapat diterima sebagai

tenaga kerja. Kelompok umur tua, sebagian besar yaitu 56,5% menilai

bermanfaat adanya perusahaan terhadap kesempatan kerja karena jika

dibandingkan dengan dahulu sebelum ada perusahaan, banyak masyarakat

yang tidak memiliki pekerjaan dibanding sekarang ini. Seperti diungkapkan oleh

Bpk. Al, 62 tahun sebagai berikut :

”Jika dibanding jaman dahulu, sebelum ada perusahaan, sebagian besar masyarakat menganggur. Dengan adanya perusahaan, membawa manfaat untuk masyarakat karena masyarakat dapat bekerja di dalamnya, khususnya Aqua. Bapakpun dulu pernah bekerja di Aqua, sekarang sudah berhenti karena sudah tua” Pendapat lain disampaikan oleh Ibu Ld, 35 tahun : ”Sekarang ini perusahaan sulit menerima pegawai, saya menginginkan agar masyarakat yang dekat dengan pabriklah yang diprioritaskan untuk diterima bekerja, sebelum orang dari luar desa. Rasanya adanya perusahaan, sekarang ini kurang bermanfaat karena untuk dapat bekerja sangat sulit” Faktor umur dan persepsi terhadap keterlibatan dalam pembangunan.

Pada tabel lampran 2, menyajikan data hubungan antara faktor umur dan

persepsi terhadap keterlibatan dalam pembangunan. Pada tabel tersebut terlihat

bahwa baik kelompok umur muda maupun kelompok umur tua, keduanya menilai

bahwa adanya program-program CSR dari perusahaan tidak berdampak pada

keterlibatan masyarakat dalam pembangunan. Hal tersebut nampak dari jawaban

responden yang sebagian besar yaitu kelompok umur muda sebesar 57,1% dan

kelompok umur tua yaitu sebesar 56,5% menjawab tidak terlibat dalam

pembangunan di desanya. Tidak ada responden yang menjawab terlibat dalam

pembangunan di desanya. Hal tersebut disebabkan karena selama ini

perusahaan kurang melibatkan masyarakat dalam program-programnya, bahkan

Page 61: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

119

jarang sekali masyarakat terlibat dalam program CSR. Hanya orang-orang

tertentu saja yang terlibat dalam program-program CSR. Seperti diungkapkan

oleh H. Kkng, 47 tahun :

”Perusahaan kurang melibatkan masyarakat dalam membuat program, mangkanya sekalipun program-program Aqua dilaksanakan di masyarakat, tetapi kurang berpengaruh terhadap keterlibatan masyarakat dalam pembangunan di desa” Hal senada disampaikan oleh Ibu euis, 42 tahun sebagai berikut : Sekalipun perusahaan sudah melaksanakan berbagai macam program, tetapi tidak menjadikan masyarakat aktif terlibat dalam pembangunan di desanya. Perusahaan jarang mengundang masyarakat keseluruhan dalam pertemuan-pertemuan

2. Pendidikan Selain faktor umur, tingkat pendidikan diduga juga mempengaruhi

seseorang dalam mempersepsikan suatu objek. Tingkat pendidikan

menunjukkan kemampuan individu untuk menilai sesuatu berdasarkan

pengalaman atau kejadian yang dialaminya. Tabel lampran 3 menyajikan data

persentase responden menurut pendidikan dan persepsi masyarakat terhadap

manfaat program-program CSR.

Faktor pendidikan dan persepsi terhadap manfaat program pendidikan.

Pada tabel lampran 3 menyajikan data hubungan antara faktor pendidikan dan

persepsi terhadap manfaat program pendidikan. Pada tabel tersebut terlihat

bahwa sebagian besar responden, baik mereka yang berpendidikan tingkat

dasar, menengah ataupun tinggi, menilai bahwa program pendidikan yang

dilaksanakan oleh perusahaan dinilai kurang bermanfaat yaitu mereka yang

berpendidikan dasar 53,33% dan menengah 57,1%. Hal tersebut disebabkan

karena dinilai salah sasaran. Masyarakat menghendaki bahwa program

pendidikan khususnya beasiswa, diperuntukkan bagi anak yang berasal dari

keluarga miskin. Untuk tingkat pendidikan tinggi, terjadi penilaian yang seimbang

yaitu masing-masing sebesar 50% antara responden yang menilai bahwa

program pendidikan bermanfaat dan kurang bermanfaat. Mereka yang

berpendidikan tinggi, menilai bahwa anak yang berprestasi layak untuk

mendapatkan beasiswa sekalipun bukan dari keluarga miskin, tetapi perlu

dikembangkan kepada mereka yang berasal dari keluarga miskin sekalipun

Page 62: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

120

mereka tidak berprestasi sehingga manfaatnya maksimal. Seperti diungkapkan

oleh Ibu SJ, 52 tahun, D2 sebagai berikut :

”Beasiswa yang diberikan kepada siswa berprestasi saya nilai bermanfaat karena dapat memotivasi anak didik untuk lebih baik lagi. Perlu dikembangkan beasiswa yang telah ada kepada mereka yang berasal dari keluarga miskin, agar mereka dapat terus melanjutkan pendidikan” Pendapat lain disampaikan oleh H. Kkng, 47 tahun, SLTA :

”Pemberian beasiswa kepada anak yang berprestasi menurut saya kurang bermanfaat, akan menjadi bermanfaat jika diberikan kepada anak dari keluarga miskin. Biasanya halangan anak dari keluarga miskin untuk terus bersekolah lebih besar, misalnya membeli seragam, buku, sepatu dan lain sebagainya. Kalau tidak dapat terbeli kadang-kadang anak tidak mau sekolah. Oleh karenanya, sebaiknya beasiswa diberikan kepada anak yang berasal dari keluarga miskin, saya rasa ini lebih tepat sasaran. Hal yang hampir senada diungkapkan oleh Udin Sow, 50 tahun,

SD sebagai berikut :

”Bantuan biaya pendidikan mah hanya untuk anak yang pintar saja, biasanya anak pintar berasal dari orang berada. Padahal yang benar-benar membutuhkan bantuan untuk kebutuhan sekolah itu anak dari keluarga miskin. Mangkanya saya berharap agar sasaran penerima beasiswa agar dirubah untuk anak dari keluarga miskin saja, biar anak tidak minder dan dapat terus bersekolah. Juga jumlah penerima tidak hanya kelas lima saja tetapi semua kelas. Terima kasih kalau masalah ini bisa disampaikan ke Aqua, syukur-syukur bisa dirubah sasarannya”

Faktor pendidikan dan persepsi terhadap manfaat program kesehatan.

Pada tabel lampiran 3 menyajikan data hubungan antara faktor pendidikan dan

persepsi terhadap manfaat program kesehatan. Pada tabel tersebut nampak

bahwa sebagian besar responden, yaitu yang berpendidikan dasar 60%,

menengah 57,1% dan tinggi 75% menilai bahwa program kesehatan tidak

bermanfaat. Hal tersebut disebabkan karena hanya sebagian kecil saja

masyarakat yang menerima program kesehatan, sebagian besar tidak

merasakan manfaatnya. Seluruh responden tidak ada yang menilai bahwa

program kesehatan bermanfaat. Seperti diungkapkan oleh Ibu Tt, 37 tahun, D2 :

” Selama ini tidak pernah ada program kesehatan, kalau kata orang pernah ada saya tidak tahu, berarti programnya tidak bermanfaat karena tidak semua masyarakat merasakan manfaatnya” Hal senada disampaikan oleh M. Edng, 55 tahun, SD sebagai berikut :

Page 63: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

121

”Perasaan saya, tidak pernah ada program kesehatan dari perusahaan. Saya ingin ada pengobatan gratis untuk masyarakat, syukur-syukur bisa dijadwalkan secara rutin, semacam pustu begitu”

Faktor pendidikan dan persepsi terhadap manfaat program penampungan

air bersih terhadap kemudahan mendapatkan air. Pada tabel lampiran

3menyajikan data hubungan antara faktor pendidikan dan persepsi terhadap

manfaat program penampungan air bersih terhadap kemudahan mendapatkan

air. Pada tabel tersebut nampak bahwa sebagian besar responden, yaitu yang

berpendidikan dasar 73,3%, menengah 71,4% dan tinggi 62,5% menilai bahwa

program dirasakan oleh masyarakat bermanfaat. Hal tersebut disebabkan karena

dengan adanya penampungan air bersih ini, masyarakat tidak merasa kesulitan

untuk mendapatkan air bersih, terutama mereka yang tempat tinggalnya

berdekatan dengan penampungan air. Mereka yang tergolong berpendidikan

rendah, memberikan penilaian tertinggi yaitu 73,3% dibanding yang lainnya,

karena sebagian besar tinggal dekat dengan penampungan air. Sementara

mereka yang tergolong berpendidikan tinggi, sekalipun tidak merasakan secara

langsung keberadaan penampungan air bersih tetapi memberikan penilaian yang

baik. Seperti diungkapkan oleh Bpk. Ddng, 57 tahun, S1 sebagai berikut :

”Tentunya adanya bantuan penampungan air bersih akan memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan air bersih. Perlu ditambah jumlah penampungan agar manfaatnya lebih besar lagi” Hal senada disampaikan oleh Bpk. Slm, 72 tahun, SLTA :

”Adanya penampungan air membantu kami untuk memudahkan mendapatkan air bersih sekalipun kapasitasnya masih terbatas. Manfaatnya sangat besar, kami bersyukur dengan adanya bantuan pembangunan torn untuk menampung air bersih di lingkungan kami. Mudah-mudahan jumlah penampungan dapat ditambah” Faktor pendidikan dan persepsi terhadap manfaat program

penampungan air bersih terhadap pemenuhan kebutuhan air. Pada tabel

lampran 3 menyajikan data hubungan antara faktor pendidikan dan persepsi

terhadap manfaat program penampungan air bersih terhadap pemenuhan

kebutuhan air. Pada tabel tersebut terlihat bahwa sebagian besar responden

yaitu yang berpendidikan dasar 53,3%, menengah 57,1% dan tinggi 50% menilai

bahwa program dirasakan oleh masyarakat kurang bermanfaat. Hal tersebut

disebabkan karena masyarakat yang membutuhkan air sangat banyak

Page 64: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

122

sementara debit air yang tersedia sangat terbatas sehingga kebutuhan akan air

bersih kurang dapat terpenuhi sekalipun sudah ada penampungan air bersih.

Mereka yang tergolong berpendidikan tinggi 50% menilai bahwa keberadaan

penampungan air bersih tersebut tidak mencukupi jika dikaitkan dengan

kebutuhan air yang dirasakan oleh masyarakat. Seperti diungkapkan oleh Bpk.

Mjl, 52 tahun, D2 :

”Keberadaan penampungan air masih jauh dari harapan jika dikaitkan dengan kecukupan pemenuhan kebutuhan air. Saya rasa adanya penampungan ini kurang bermanfaat karena tidak dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat” Pendapat lain disampaikan oleh Bpk. Omn, 43 tahun, SD sebagai berikut

:

”Dengan adanya penampungan air bersih, masyarakat cukup terbantu tetapi masih sangat terbatas jumlahnya, harus ditambah pembangunan penampungannya” Faktor pendidikan dan persepsi terhadap manfaat program ekonomi

terhadap kesempatan berusaha. Pada tabel lampiran 3 menyajikan data

hubungan antara faktor pendidikan dan persepsi terhadap manfaat program

ekonomi terhadap kesempatan berusaha. Pada tabel tersebut terlihat bahwa

sebagian besar responden berpendidikan dasar 100%, menengah 85,7,1% dan

tinggi 62,5% menilai bahwa program dirasakan oleh masyarakat tidak

bermanfaat. Hal tersebut disebabkan karena masyarakat tidak merasakan

manfaat adanya program. Seluruh responden menilai bahwa program ekonomi

untuk saat ini tidak berpengaruh terhadap kesempatan berusaha masyarakat.

Hal tersebut dikarenakan program ekonomi baru berjalan baru satu tahun yaitu

program penanaman pohon sawo sehingga untuk merasakan manfaatnya

membutuhkan waktu yang cukup lama. Seperti diungkapkan oleh Bpk. AL, 62,

SD sebagai berikut :

”Kalau pemberian pohon sawo dimasukkan ke dalam program ekonomi, tidak dapat dikatakan berpengaruh terhadap kasempatan berusaha. Da bantuanna ge baru satahun yang lalu, sebagian besar belum berbuah jadi belum karasa dapat membantu masyarakat” Pendapat yang senada disampaikan oleh Bpk. Ecm, 46 tahun, SLTA :

”Pemberian pohon sawo sampai sekarang pada umumnya belum berbuah, sehingga untuk sementara ini tidak berpengaruh terhadap kesempatan berusaha masyarakat”

Page 65: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

123

Faktor pendidikan dan persepsi terhadap manfaat program ekonomi

terhadap peningkatan pendapatan. Pada tabel lampiran 3 menyajikan data

hubungan antara faktor pendidikan dan persepsi terhadap manfaat program

ekonomi terhadap peningkatan pendapatan. Pada tabel tersebut terlihat bahwa

seluruh responden, baik yang berpendidikan dasar, menengah dan tinggi yaitu

100% menilai bahwa program dirasakan oleh masyarakat tidak berpengaruh

terhadap peningkatan pendapatan masyarakat. Hal tersebut karena program

ekonomi baru berjalan satu tahun yaitu penanaman pohon sawo, sehingga

manfaatnya belum dapat dirasakan untuk sekarang ini. Seperti diungkapkan oleh

Ibu Tt, 37 tahun, D2 sebagai berikut :

”Rasanya sampai sekarang belum ada program ekonomi yang sudah dapat dirasakan oleh masyarakat. Kalau pohon sawo tidak berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, masih jauh dari harapan. Hal senada disampaikan oleh Ibu. Lnd, 35 tahun, SLTA :

”Belum ada program ekonomi yang pernah dilaksanakan oleh perusahaan. Jika penanaman pohon sawo dikaitkan dengan peningkatan pendapatan, rasanya tidak mempengaruhi pendapatan masyarakat, masyarakat masih gitu-gitu aja, Bahkan pohon sawonya belum berbuah Faktor pendidikan dan persepsi terhadap manfaat program penghijauan.

Pada tabel lampiran 3 menyajikan data hubungan antara faktor pendidikan dan

persepsi terhadap manfaat program penghijauan. Dari tabel tersebut nampak

bahwa sebagian besar responden yaitu berpendidikan dasar 60%, menengah

85,7% dan tinggi 62,5% menilai bahwa program penghijauan dirasakan

bermanfaat. Hal tersebut karena akan mempengaruhi kondisi air di Desa

Babakan Pari. Seperti diungkapkan oleh Bpk. Acn, 53 tahun, SLTP :

”Dari sejak dahulu bapak selalu ikut terlibat. Program penghijauan karena bapak nilai itu sangat penting sekali dan bermanfaat untuk kondisi air di daerah ini” Hal senada disampaikan oleh Bpk. Jnj, 46, SLTA sebagai berikut :

”Program penghijauan bermanfaat untuk menjaga kondisi air di wilayah kami, karena begitu banyak air yang dimanfaatkan oleh perusahaan. Jika penghijauan tidak dilaksanakan air disini akan sangat berkurang” Faktor pendidikan dan persepsi terhadap manfaat program

kesejahteraan sosial. Pada tabel lampiran 3 menyajikan data hubungan antara

faktor pendidikan dan persepsi terhadap manfaat program kesejahteraan sosial.

Page 66: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

124

Pada tabel tersebut terlihat bahwa sebagian besar responden berpendidikan

dasar 80%, menengah 57,1% dan tinggi 62,5% menilai bahwa program

kesejahtera sosial dirasakan bermanfaat meskipun nilainya masih kecil. Hal

tersebut dikarenakan, dengan kondisi perekonomian yang agak sulit, adanya

bantuan sembako walau sedikit tetapi dinilai bermanfaat. Mereka yang

berpendidikan rendah memberikan penilaian tertinggi dibanding tingkat

pendidikan menengah dan tinggi. Pada umumnya mereka keluarga miskin

sehingga dengan kondisi perekonomian yang minim, adanya bantuan sekecil

apapaun dirasakan bermanfaat. Tetapi untuk mereka yang berpendidikan tinggi

ada yang menilai bahwa program tidak bermanfaat yaitu sebesar 12,5%. Hal

tersebut dikarenakan nilai bantuan terlalu kecil. Seperti diungkapkan oleh TMY,

37 tahun, D2 :

”pemberian bantuan sembako nampaknya tidak bermanfaat karena nilai bantuan terlalu kecil. Kedepannya diharapkan perusahaan dapat meningkatkan nilai bantuan agar bermanfaat bagi masyarakat miskin” Pendapat lain yang disampaikan oleh Slm, 72 tahun, SD sebagai berikut :

”Adanya bantuan sembako bermanfaat untuk saya, yang serba kekurangan ini. Ramadhan kemarin pak RT memberi saya sembako, mudah-mudahan bantuan bisa rutin dan besarnya bantuan ditambah” Hal senada disampaikan oleh HMD, 60 tahun, SLTA sebagai berikut :

”Program kesejahteraan sosial berupa bantuan sembako, bermanfaat untuk masyarakat walaupun nilai bantuan masih kecil dan belum merata. Saya berharap agar tahun depan nilai bantuan dapat ditambah dan jumlah penerima bantuan ditambah” Faktor pendidikan dan persepsi terhadap manfaat program keagamaan.

Pada tabel lampiran 3 menyajikan data hubungan antara faktor pendidikan dan

persepsi terhadap manfaat program keagamaan. Pada tabel tersebut terlihat

bahwa sebagian besar responden berpendidikan dasar 53,3%, menengah 71,4%

dan tinggi 62,5% menilai bahwa program bermanfaat. Mereka yang terlibat dalam

kegiatan keagamaan pada umumnya dari kalangan masyarakat berpendidikan

menengah sehingga merasakan betul manfaat adanya bantuan dari perusahaan.

Oleh karenanya sebagian besar memberikan penilaian yang lebih baik di banding

dua kelompok lainnya. Seperti diungkapkan oleh Bpk. ADL, 62 tahun SLTA :

”Bantuan pendanaan dari perusahaan untuk kegiatan Hari Besar Islam bermanfaat bagi kami, karena meringankan beban keuangan panitia. Kadang-kadang kami menerima juga bantuan Aqua gelas.

Page 67: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

125

Kalau mau dapat bantuan ini, harus mengajukan proposal dahulu, agak berbelit-belit prosesnya. Kalau bisa, pengajuan proposal diberikan kemudahan, jadi tidak berbelit-belit” Pendapat senada disampaikan oleh Ibu Lnd, 35 tahun, SLTA :

”Kegiatan keagamaan terbantu dengan adanya bantuan keuangan dari perusahaan tetapi kita harus mengajukan proposal dahulu. Pendapat lain diungkapkan oleh SLH, 62 tahun, SD sebagai berikut

”Kanggo program keagamaan, abdi sareng panitia pembangunan Majlis Ta’lim kangtos nampi bantosan bahan-bahan bangunan ti Aqua, alhamdulillah mangpaat. Bantosanna berupa semen, jeung kudu ngajukeun proposal heula” (Untuk program keagamaan, saya beserta panitia pembangunan Mejlis Ta’lim pernah menerima bantuan berupa bahan bangunan dari Aqua, alhamdulillah bermanfaat. Bantuannya berupa semen, dan harus mengajukan proposal dahulu) Faktor pendidikan dan persepsi terhadap manfaat adanya perusahaan

terhadap kesempatan kerja. Pada tabel lampran 3 menyajikan data hubungan

antara faktor pendidikan dan persepsi terhadap manfaat adanya perusahaan

terhadap kesempatan kerja. Pada tabel tersebut terlihat bahwa sebagian besar

responden berpendidikan dasar 53,3%, menengah 42,9% dan tinggi 50% menilai

bahwa adanya perusahaan kaitannya dengan kesempatan kerja memberikan

manfaat. Mereka yang berpendidikan dasar merasakan betul manfaat adanya

perusahaan. Hal tersebut karena mereka membutuhkan pekerjaan sehingga

memberikan penilaian tertinggi dibanding mereka yang berpendidikan menengah

dan tinggi. Seperti disampaikan oleh Bpk. Slm, 72 tahun, SD sebagai berikut :

”Anak saya alhamdulillah dapat bekerja di Aqua, saya menjadi tenang dan bersyukur. Mudah-mudahan dia tidak dirubah ke pegawai kontrak”

Pendapat yang hampir senada diungkapkan oleh Ibu Tt, 37

tahun, D2 sebagai berikut

”Masyarakat terbantu dengan adanya Aqua, membuka peluang bagi masyarakat untuk memdapatkan pekerjaan. Dahulu sangat banyak masyarakat yang tidak bekerja, sekarang alhamdulillah sudah berkurang.

Faktor pendidikan dan persepsi terhadap manfaat program-program

CSR terhadap peningkatan partisipasi dalam pembangunan di desa. Pada tabel

lampiran 3 menyajikan data hubungan antara faktor pendidikan dan persepsi

terhadap manfaat program CSR terhadap peningkatan partisipasi dalam

Page 68: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

126

pembangunan di desa. Pada tabel tersebut terlihat bahwa sebagian besar

responden berpendidikan dasar 53,3% dan tinggi 75% menilai bahwa adanya

program-program CSR tidak berpengaruh terhadap peningkatan partisipasi

masyarakat pada pembangunan di desa. Sedangkan responden yang

berpendidikan menengah sebagian besar 57,1% menilai kurang berpengaruh.

Seperti diungkapkan oleh DS, 42 tahun, SLTA :

”Dampak dari adanya program-program dari Aqua, kurang mempengaruhi keterlibatan masyarakat dalam pembangunan di desa. Tidak semua program Aqua masyarakat tahu, sehingga tidak berdampak pada tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk ikut terlibat aktif pada pembangunan” Pendapat lain diungkapkan oleh DJ, 57 tahun, S1 :

”Program-program yang dilaksanakan oleh Aqua sebagian besar tidak melibatkan masyarakat. Biasanya hanya program penghijauan yang melibatkan masyarakat dalam pelaksanaannya. Oleh karenyanya masyarakat sering tidak mengetahui program-programnya Aqua sehingga keinginan untuk berpartisipasi pada pembangunan desa masih kurang.

3. Jenis Pekerjaan Jenis pekerjaan juga menjadi indikator dari karakteristik individu yang

diduga mempengaruhi seseorang dalam mepersepsikan suatu objek. Hubungan

antara jenis pekerjaan dengan persepsi masyarakat terhadap manfaat program-

program CSR dari PT. Aqua Golden Mississippi ditampilkan dalam tabel 30.

Faktor jenis pekerjaan dan persepsi terhadap manfaat program

pendidikan. Pada tabel lampiran 4 menyajikan data hubungan antara

karakteristik umur dengan persepsi tentang manfaat program pendidikan. Dari

tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa sebagian besar responden yaitu menurut

mereka yang berprofesi sebagai karyawan swasta sebesar 57,1%, guru dan Staf

desa masing-masing sebesar 50%, bahkan menurut mereka yang berprofesi

sebagai petani 100% menilai bahwa program kurang bermanfaat. Hal tersebut

disebabkan karena manfaat program hanya dirasakan oleh mereka yang

berprestasi saja. Padahal sebagian besar siswa yang berprestasi berasal dari

kalangan berada sehingga dinilai program salah sasaran. Seperti diungkapkan

oleh M. Endg, 55 tahun, Petani :

”Abdi mah masyarakat alit, seuseueurna mah barudak nu palalinter teh ti kalangan nu ngarartos sareng garaduh. Jarang masyarakat alit nu anakna berprestasi. Jadi upami beasiswa dipasihkeun ka siswa nu berprestasi wungkul, kumaha nasib siswa ti kaluarga miskin nu teu ber-prestasi? Padahal supados tiasa terus sakola,

Page 69: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

127

jaman ayeuna mah teu saukur masalah bayaran, seeur kabutuhan sanesna nu pakait sareng budak nu keur sakolah mah, misalna meser saragam, buku, sapatu jeung nu sajabana. Janten kedahna bantuan pendidikan teuh diarahkeun ka barudak khusus ti kaluarga miskin, supados mangpaat”. (Saya masyarakat kecil, pada umumnya anak yang pintar berasal dari lingkungan yang mengerti dan orang mampu. Jarang keluarga miskin yang anaknya berprestasi. Jadi kalau beasiswa diberikan kepada siswa yang berprestasi saja, bagaimana nasib siswa yang berasal dari keluarga miskin yang tidak berprestasi ? Padahal agar bisa terus bersekolah, jaman sekarang masalahnya tidak hanya sekedar iuran, banyak kebutuhan lainnya yang berkaitan dengan anak yang sedang bersekolah, misalnya membeli seragam, buku, sepatu dan sebagainya. Jadi seharusnya bantuan pendidikan itu diberikan kepada anak-anak khusus dari keluarga miskin, agar bermanfaat) Pendapat lain diungkapkan oleh AL, 62 tahun, wiraswasta, sebagai

berikut : ”Anak yang berprestasi pantes untuk mendapatkan imbalan beasiswa sebagai bentuk penghargaan atas kesungguhannya dalam belajar, diharapkan bisa memotivasi anak-anak lainnya. Tetapi diharapkan bantuan beasiswa ini dapat dikembangkan kepada anak dari keluarga miskin, agar anak dapat terus melanjutkan sekolahnya” Faktor jenis pekerjaan dan persepsi terhadap manfaat program

kesehatan. Pada tabel lampran 4 menyajikan data hubungan antara karakteristik

jenis pekerjaan dengan persepsi tentang manfaat program kesehatan. Dari tabel

tersebut dapat dijelaskan bahwa seluruh profesi menilai bahwa program

kesehatan tidak bermanfaat karena hanya dirasakan oleh sebagian kecil

masyarakat. Mereka yang berprofesi sebagai guru memberikan penilaian

terbesar yaitu 75% program tidak bermanfaat. Bahkan mereka yang berprofesi

sebagai petani, seluruh responden (100%) menilai bahwa program tidak

bermanfaat karena tidak mengetahui adanya program kesehatan. Seperti

diungkapkan oleh Slm, 72, Petani :

”Bapak tidak pernah tahu adanya program kesehatan, karena tidak pernah terdengar informasinya. Kalaupun ada, nampaknya tidak bermanfaat programnya karena tidak dirasakan oleh banyak orang” Hal senada terkait dengan kebermanfaatan program diungkapkan oleh

Ibu Es, 42 tahun, guru :

”Program kesehatan tidak bermanfaat, selain karena banyak masyarakat yang tidak mengetahui adanya program, juga program hanya menyentuh sebagian kecil masyarakat saja”

Page 70: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

128

Faktor jenis pekerjaan dan persepsi tentang manfaat program

penampungan air bersih terhadap kemudahan mendapatkan air. Pada tabel

lampran 4 menyajikan data hubungan antara karakteristik jenis pekerjaan dengan

persepsi tentang manfaat program. penampungan air bersih terhadap

kemudahan mendapatkan air. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa

menurut mereka yang berprofesi sebagai wiraswastawan yaitu sebesar 90%

menilai program bermanfaat karena dengan adanya penampungan air

mempermudah untuk mendapatkan air bersih. Mereka yang berprofesi sebagai

Petani, tidak ada yang menilai program bermanfaat. Sebagian besar petani

(66,7%) menilai program tidak bermanfaat karena tempat tinggal mereka jauh

dari tempat penampungan air. Seperti diungkapkan oleh M. Endg, 55, Petani :

”Didieu mah seusah pami bade ngala cai, kumargi tebih ti penampungannana. Teu mangpaat saur bapak mah penampungan cai teuh, anger-anger keneh hese cai. Raos mah masyarakat nu di Kubang cakeut ka cai. Masyarakat didieu ge hoyongna mah di pang ngabangunkaeun panampungan cai, supados cakeut pami ngala cai. (Disini susah kalau hendak mencari air, karena jauh dari tempat penampungan air. Tidak bermanfaat manurut bapak penampungan air yang ada, tetap saja masyarakat susah mencari air. Enak kalau masyarakat yang ada di daerah kubang, dekat ke penampungan air. Masyarakat disinipun menginginkan dibangunkan penampungan air, agar dekat kalau memerlukan air) Pendapat lain disampaikan oleh Dadeng Setiawan, 42 tahun,

wiraswasta sebagai berikut :

”Alhamdulillah kami tidak kesulitan untuk mendapatkan air, bermanfaat untuk masyarakat penampungan air yang dibangun oleh Aqua, sekalipun jumlahnya masih terbatas. Mudah-mudahan kedepannya dapat ditambah” Faktor jenis pekerjaan dan persepsi tentang manfaat program

penampungan air bersih terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih. tabel

lampran 4 menyajikan data hubungan antara karakteristik jenis pekerjaan dan

persepsi tentang manfaat program penampungan air bersih terhadap

pemenuhan kebutuhan air bersih.. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa

sebagian besar menilai program kurang bermanfaat. Menurut mereka yang

berprofesi sebagai karyawan swasta yaitu sebesar 71,4% menilai program

kurang bermanfaat. Hal tersebut dinilai karena debit air masih sangat terbatas

sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat. Bahkan

Page 71: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

129

mereka yang berprofesi sebagai petani (100%) menilai program tidak bermanfaat

karena tempat tinggal mereka jauh dari tempat penampungan air sehingga

pemenuhan kebutuhan air tidak terpenuhi. Seperti diungkapkan oleh HMD, 60

tahun, Petani :

”Masyarakat disini jauh dari lokasi penampungan air, boro-boro terpenuhi kebutuhan air bersih, mau mendapatkanpun susah. Kondisi seperti ini menurut saya penampungan air tidak bermanfaat karena tidak semua masyarakat dapat memanfaatkannya. Pendapat lain disampaikan oleh H. AD, 59 tahun, wiraswasta

sebagai berikut :

“Adanya penampungan air bermanfaat untuk masyarakat, walaupun masih terbatas untuk daerah tertentu saja, juga banyaknya air masih terbatas. Saya rasa, perusahaan sudah berusaha untuk membantu masyarakat dengan membangunkan penampungan air, kalaupun masih terbatas mudah-mudahan kedepannya dapat ditambah jumlah penampungan dan debit airnya” Faktor jenis pekerjaan dan persepsi tentang manfaat program ekonomi

terhadap kesempatan berusaha. Pada tabel lampiran 4 menyajikan data

hubungan antara karakteristik jenis pekerjaan dengan persepsi tentang manfaat

program ekonomi terhadap kesempatan berusaha. Dari tabel tersebut dapat

dijelaskan bahwa menurut sebagian responden menilai program tidak

berpengaruh terhadap kesempatan berusaha masyarakat. Responden yang

berprofesi sebagai guru sebesar 62,5% menilai program tidak berpengaruh.

Bahkan responden yang berprofesi sebagai karyawan swasta, petani dan

wiraswasta seluruhnya (100%) menilai program tidak bermanfaat karena sama

sekali tidak berpengaruh terhadap kesempatan berusaha yang langsung

dirasakan oleh mereka. Seperti disampaikan oleh Hsn, 40 tahun, karyawan

swasta :

”Tidak pernah ada program ekonomi yang bisa dirasakan oleh masyarakat. Kalau pemberian pohon sawo merupakan program ekonomi, saya rasa tidak mempengaruhi masyarakat untuk memberi kesempatan berusaha, tetapi kalau pohon sawo lebih kepada penghijauan” Pendapat serupa diiungkapkan oleh Ojk, 63 tahun, wiraswasta :

”Kalau pohon sawo mah tidak dapat mempengaruhi kesempatan berusaha masyarakat, sampai sekarang belum menghasilkan apa-apa. Barangkali untuk sementara sebagai program penghijauan saja”

Page 72: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

130

Faktor jenis pekerjaan dan persepsi tentang manfaat program ekonomi

terhadap peningkatan pendapatan . Pada tabel lampiran 4 menyajikan data

hubungan antara karakteristik faktor jenis pekerjaan dan persepsi tentang

manfaat program ekonomi terhadap peningkatan pendapatan. Dari tabel tersebut

dapat dijelaskan bahwa seluruh responden yaitu sebesar 100% menilai program

tidak bermanfaat karena tidak mempengaruhi kondisi pendapatan masyarakat.

Seperti diungkapkan oleh Ibu Lnd, 35 tahun, wiraswasta :

”Sebenarnya program ekonomi sudah ada, yaitu pembagian pohon sawo, tetapi sampai sekarang belum kelihatan hasilnya sehingga tidak berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan masyarakat” Pendapat senada disampaikan oleh H. Kkng, 47 tahun, staf desa : ”Pada umumnya masyarakat menilai pembagian pohon sawo merupakan program penghijauan saja, tetapi sebenarnya juga merupakan program ekonomi. Untuk sementara, karena hingga saat ini belum menghasilkan, maka bisa dikatakan tidak mempengaruhi peningkatan pendapatan masyarakat” Faktor jenis pekerjaan dan persepsi terhadap manfaat program

penghijauan. Pada tabel lampiran 4 menyajikan data hubungan antara

karakteristik jenis pekerjaan dan persepsi terhadap manfaat program

penghijauan. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa sebagian besar

responden yaitu mereka yang berprofesi sebagai karyawan swasta (71,4%),

wiraswasta (70%), guru (62,5%) bahkan staf desa (100%) menilai program

penghijauan bermanfaat karena dapat memulihkan kondisi air baik kualitas

maupun kuantitas air. Tetapi responden yang berprofesi sebagai petani yaitu

sebesar 66,7% menilai program kurang bermanfaat karena dirasakan sekalipun

sudah ada penanaman pepohonan tetapi kondisi air masih terbatas khususnya

untuk kebutuhan pertanian. Seperti diungkapkan oleh Hmd, 60 tahun, petani :

”Sekarang ini sebagian besar tanah sudah dibeli oleh perusahaan jadi jarang masyarakat yang bertani dan tanah-tanah sudah bukan lagi sawah. Maka sawah saya kesulitan untuk mendapatkan air, apalagi kalau musim kemarau. Sepertinya karena penghijauan yang dilaksanakan Aqua belum banyak jadi kurang manfaatnya” Pendapat lain disampaikan oleh Ddn, 36 tahun, karyawan swasta

sebagai berikut

”Program penghijauan yang dilaksanakan oleh Aqua bermanfaat untuk menjaga kelestarian air di wilayah desa kami, meskipun penghijauan yang dilakukan masih harus terus ditambah dan dikembangkan keluar sumber mata air”

Page 73: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

131

Hal senada diungkapkan oleh Dj, 57 tahun, guru sebagai berikut : ”Penghijauan yang telah dilakukan Aqua menurut saya bermanfaat untuk menjaga keberadaan air di desa Babakan Pari, tetapi masih harus terus ditambah dan ditingkatkan” Faktor jenis pekerjaan dan persepsi terhadap manfaat program

kesejahteraan sosial. Pada tabel lampiran 4 menyajikan data hubungan antara

karakteristik jenis pekerjaan dan persepsi terhadap manfaat program

kesejahteraan sosial Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa sebagian besar

responden karyawan swasta (85,7%), wiraswastawan (70%), bahkan staf desa

(100%) menilai program bermanfaat. Hal tersebut karena menurut mereka,

sekalipun nilai bantuan kecil kita harus tetap bersyukur. Tetapi mareka yang

berprofesi sebagai petani yaitu sebesar 66,7% menilai bahwa program kurang

bermanfaat karena nilai bantuan terlalu kecil. Seperti disampaikan oleh Slm, 72

tahun, petani, sebagai berikut :

”Bantuan sembako nilainya terlalu kecil jadi manfaatnya kurang, tahun depan kalau bisa ditingkatkan nilainya” Hal senada disampaikan oleh Ibu Tn, 46 tahun, guru, sebagai berikut :

Program kesejahteraan sosial yaitu pembagian sembako, nilainya terlalu kecil sehingga kurang manfaatnya. Diharapkan kedepannya nilai bantuan dapat ditingkatkan agar manfaatnya benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat miskin” Pendapat lain dikemukakan oleh AL, 62 tahun, wiraswasta, sebagai

berikut :

”Walau bantuan sembako kata orang-orang nilainya kecil, tetapi menurut bapak sangat bermanfaat bagi kalangan keluarga miskin, karena harga sembako sedang naik. Kita harus tetap bersyukur dengan apa yang telah kita terima dari perusahaan Aqua. Faktor jenis pekerjaan dan persepsi terhadap manfaat program

keagamaan. Pada tabel lampiran 4 menyajikan data hubungan antara

karakteristik jenis pekerjaan dan persepsi terhadap manfaat program

keagamaan. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa menurut mereka yang

berprofesi sebagai karyawan swasta (57,1%) menilai program bermanfaat.

Sementara yang berprofesi sebagai wiraswasta dan guru menilai seimbang yaitu

masing-masing 50% antara yang menilai program bermanfaat dan kurang

bermanfaat karena prosesnya berbelit-belit dalam pengajuan proposal bantuan.

Bahkan staf desa seluruhnya menilai program bermanfaat (100%). Tetapi

Page 74: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

132

mereka yang berprofesi sebagai petani, seluruhnya menilai sebesar 100%

program kurang bermanfaat karena tidak merasakan secara langsung. Seperti

disampaikan oleh M. Endang, 55 tahun, petani :

”Bantosan biaya kanggo kagiatan nu pakait sareng agama saur abdi mah kirang mangpaatna, kumargi nu ngaraosan mah jalmi nu ngajengkeun proposal jadi upami teu ngajeungkeun nya moal kenging bantosan. Sami kanggo rehab sarana ibadah ge keudah ngajeungkeun proposal heula. Jaba rada hararese prosesna”

(Bantuan biaya untuk kegiatan yang terkait dengan keagamaan, menurut saya mah kurang manfaatnya, karena yang merasakan mah orang yang mengajukan proposal. Jadi kalau tidak mengajukan proposal ya tidak akan mendapatkan bantuan. Sama dengan rehab sarana ibadah, harus mengajukan proposal dahulu. Selain itu prosesnya agak susah) Pendapat lain disampaikan oleh Hdn, 50 tahun, karyawan swasta : ”Program keagamaan yang terkait dengan bantuan untuk merayakan perayaan maulidan, rajaban dan sebagainya menurut saya bermanfaat karena dapat meringankan beban biaya panitia. Tetapi proses pengajuan proposalnya agak sulit, mudah-mudahan untuk berikutnya lebih dipermudah lagi” Faktor jenis pekerjaan dan persepsi terhadap manfaat adanya

perusahaan terkait dengan kesempatan kerja. Pada tabel lampran 4 menyajikan

data hubungan antara karakteristik jenis pekerjaan dengan persepsi tentang

manfaat adanya perusahaan terkait dengan kesempatan kerja. Dari tabel

tersebut dapat dijelaskan bahwa sebagian besar responden yaitu karyawan

swasta sebesar 57,1% , wiraswastawan dan guru memberikan penilaian

seimbang yaitu masing-masing 50% antara yang menilai program bermanfaat

dan kurang bermanfaat. Bahkan responden staf desa menilai bahwa program

100% bermanfaat. Hal tersebut karena dengan adanya perusahaan, masyarakat

terbantu untuk mendapatkan lapangan pekerjaan walau jumlahnya terbatas.

Tetapi mereka yang berprofesi sebagai petani seluruhnya (100%) menilai bahwa

program kurang bermanfaat karena penerimaan tenaga kerja tidak merata dan

sekarang ini sangat sulit untuk dapat bekerja di PT. Aqua Golden Mississippi.

Seperti diungkapkan oleh Hmd, 60 tahun, petani sebagai berikut :

”Sekarang ini penerimaan pegawai di Aqua sulit, masyarakat mengharapkan warga disekitar perusahaan lebih diutamakan, tetapi justru dari luar yang lebih banyak. Untuk sekarang ini

Page 75: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

133

rasanya penerimaan pegawai kurang bermanfaat karena banyak masyarakat yang belum dapat diterima di Aqua. Saya dengar malah sekarang ini pegawai tetap ditawarkan untuk menjadi tenaga harian” Pendapat lain disampaikan oleh Aco, 53 tahun, staf desa sebagai berikut

:

”Adanya Aqua memberi manfaat bagi masyarakat untuk dapat bekerja. Jika dibandingkan dengan dahulu sebelum adanya perusahaan masyarakat banyak yang menganggur” Pendapat yang hampir senada diungkapkan oleh H. Mmn, 52 tahun,

wiraswasta sebagai berikut :

”Memang sekarang ini sulit untuk dapat bekerja di Aqua karena Aqua sendiri memiliki keterbatasan dalam penerimaan pegawai. Saudara saya saja tidak dapat bekerja di Aqua karena memang sudah banyak pegawai di Aqua.Tetapi walau bagaimanapun Aqua telah memberi manfaat bagi masyarakat erkait dengan penerimaan pegawai” Faktor jenis pekerjaan dan persepsi terhadap manfaat program-program

CSR terhadap peningkatan partisipasi dalam pembangunan di desa. Pada tabel

lampiran 4 menyajikan data hubungan antara karakteristik jenis pekerjaan

dengan persepsi tentang manfaat program-program CSR terhadap peningkatan

partisipasi dalam pembangunan di desa. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan

bahwa menurut mereka yang berprofesi sebagai petani, bahwa adanya program-

program CSR dinilai (100%) tidak berpengaruh terhadap peningkatan partisipasi

terhadap pembangunan di desa. Profesi gurupun sebagian besar (75%) menilai

program tidak berpengaruh terhadap peningkatan partisipasi masyarakat.

Sementara staf desa menilai (100%) bahwa program kurang berpengaruh

terhadap peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembanguan. Hal tersebut

karena dalam perencanaan program CSR sebagian besar tidak melibatkan

masyarakat, dari mulai perencanaan sampai pelaksanaan program. Seperti

disampaikan oleh H. Kkng, 47 tahun, staf desa :

”Adanya program-program dari Aqua kurang berpengaruh terhadap keterlibatan masyarakat dalam pembangunan di desa. Sebagian besar masyarakat jarang yang dilibatkan dalam perencanaan program, hanya program-program tertentu yang melibatkan masyarakat dalam perencanaannya, misalnya program pendidikan. Biasanya untuk program pendidikan perencanaan program langsung dengan pihak sekolah yaitu guru-guru” Pendapat lain diungkapkan oleh Ibu Tmy, 37 tahun, guru :

Page 76: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

134

”Dalam membuat perencanaan program, perusahaan jarang melibatkan masyarakat, hanya program-program tertentu saja melibatkan masyarakat, misalnya penghijauan yang membutuhkan banyak tenaga dan pendidikan dimana dalam perencanaannya melibatkan pihak sekolah. Maka program tidak mempengaruhi keterlbatan warga dalam pembangunan di desa”

7.6.2. Karakteristik Lingkungan 1. Ketersediaan Informasi

Dalam mempersepsikan suatu objek, seseorang haruslah memiliki

informasi tentang apa yang akan dipersepsikan (objeknya), baik secara langsung

maupun tidak langsung. Adanya informasi ini, memudahkan untuk memberikan

penilaian atas apa yang didengar, dirasakan dan dilihat oleh seseorang. Untuk

itu, agar masyarakat dapat mempersepsikan program-program CSR perusahaan

maka haruslah ada sumber atau sarana untuk menerima informasi tersebut,

biasanya informasi disampaikan sebagai sosialisasi dari suatu program, baik

disampaikan secara langsung dari pihak perusahaan maupun tidak langsung dari

mereka yang mengikuti sosialisasi. Informasi yang diterima akan mempengaruhi

bagaimana seseorang memberikan penilaian terhadap apa yang didengarnya.

Oleh karenanya, ketersediaan informasi sangatlah penting untuk membantu

masyarakat dalam memberikan penilaian terhadap program-program CSR.

Hubungan antara ketersediaan informasi dengan persepsi masyarakat terhadap

manfaat program-program CSR disajikan dalam tabel 31.

Faktor ketersediaan informasi dan persepsi terhadap manfaat program

pendidikan Pada tabel lampiran 5 menyajikan data hubungan antara

ketersediaan informasi dengan persepsi tentang manfaat program pendidikan.

Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa mereka yang menilai ketersediaan

informasi tinggi, memberikan penilaian yang seimbang (50%) bahwa program

bermanfaat dan kurang bermanfaat. Hal tersebut dinilai karena program walau

bagaimanapun tetap bermanfaat sekalipun hanya untuk mereka yang berprestasi

saja. Mereka yang menilai ketersediaan informasi rendah sebagian besar

(62,5%) memberikan penilaian bahwa program kurang bermanfaat. Disamping

itu, ada yang menilai bahwa program tidak bermanfaat yaitu sebesar 12,5%. Hal

tersebut dinilai karena program salah sasarann, seharusnya diperuntukan bagi

anak dari keluarga miskin. Seperti diungkapkan oleh Hsn, 40 tahun :

Page 77: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

135

”Program pendidikan yang saya tahu beasiswa dan kebun sekolah. Untuk beasiswa hanya dikhususkan untuk anak yang berprestasi. Padahal sebenarnya yang benar-benar membutuhkan bantuan itu anak dari keluarga miskin. Menurut saya beasiswa selama ini salah sasaran sehingga tidak bermanfaat bagi sebagian besar warga Pendapat serupa diungkapkan oleh ADL, 62 tahun sebagai berikut : ”Bantuan biaya pendidikan dalam bentuk beasiswa menurut saya kurang bermanfaat karena yang menerima hanya yang berprestasi saja, padahal yang membutuhkan bantuan itu anak dari keluarga miskin, mereka ada yang enggan pergi sekolah karena tidak memilik sepatu. Faktor ketersediaan informasi dan persepsi terhadap manfaat program

kesehatan Pada tabel lampiran 5 menyajikan data hubungan antara ketersediaan

informasi dengan persepsi tentang manfaat program kesehatan. Dari tabel

tersebut dapat dijelaskan bahwa mereka yang menilai ketersediaan informasi

tinggi, sebagian besar yaitu sebesar 68,2% memberikan penilaian tidak

bermanfaat adanya program kesehatan karena banyak masyarakat yang tidak

mengetahui adanya program kesehatan. Mereka yang menilai ketersediaan

informasi rendah, memberikan penilaian yang seimbang yaitu 50% bahwa

program kurang bermanfaat dan tidak bermanfaat karena manfaat program

hanya dirasakan oleh sebagian kecil masyarakat. Tidak ada responden yang

menilai bahwa program kesehatan bermanfaat. Seperti disampaikan oleh DS, 42

tahun sebagai berikut :

”Tidak ada kegiatan kesehatan yang diterima masyarakat, pernah ada cuma penyemprotan nyamuk, itupun hanya untuk dua ke-RT-an, Jadi menurut saya kurang bermanfaat. Coba kalau ada pengobatan gratis secara rutin jadwalnya, pasti akan membentu masyarakat dan sangat bermanfaat” Pendapat serupa disampaikan oleh Ibu Ttn, 46 tahun :

Kalau untuk program kesehatan saya tidak pernah tahu, tapi katanya pernah ada, kalau begitu program tidak bermanfaat karena hampir semua masyarakat tidak tahu dan tidak menerima program kesehatan” Hal senada diungkapkan oleh Lnd, 35 tahun sebagai berikut :

”Program kesehatan belum ada yang menyentuh masyarakat secara keseluruhan, Rasanya program ini tidak bermanfaat. Diharapkan kedepan ada program pengobatan gratis secara rutin”

Page 78: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

136

Faktor ketersediaan informasi dan persepsi tentang manfaat program

penampungan air bersih terhadap kemudahan mendapatkan air. Pada tabel

lampiran 5, menyajikan data hubungan antara ketersediaan informasi dengan

persepsi tentang manfaat program penampungan air bersih terhadap kemudahan

mendapatkan air . Dari tabel tersebut dapat dijelaskan, menurut mereka yang

menilai ketersediaan informasi tinggi, bahwa sebagian besar menilai program

penampungan air bersih terhadap kemudahan mendapatkan air yaitu sebesar

40,9% menilai bermanfaat. Hal tersebut karena dengan adanya penampungan

air bersih masyarakat menjadi lebih mudah untuk memperoleh air bersih.

Demikian pula mereka yang berpendapat ketersediaaan informasi rendah,

sebagian besar yaitu 50,0% menilai bahwa program bermanfaat. Seperti

diungkapkan oleh Bapak AS, 39 tahun :

”Adanya penampungan air bersih bermanfaat untuk masyarakat disini. Masyarakat menjadi lebih mudah untuk mendapatkan ait bersih” Pendapat senada disampaikan oleh Hsn, 40 tahun sebagai berikut :

”Saya merasakan betul manfaat adanya penampungan air di daerah saya, menjadi tidak sulit untuk mencarinya sekalipun masih terbatas banyaknya air” Hal yang senada diungkapkan oleh JNJ, 46 tahun sebagai berikut :

Penampungan air bersih yang telah ada bermanfaat untuk masyarakat, tetapi masih terbatas jumlahnya. Untuk kedepannya saya harapkan bisa ditambah pembangunan torn air bersih di setiap ke-RW-an” Faktor ketersediaan informasi dan persepsi tentang manfaat program

penampungan air bersih terhadap pemenuhan kebutuhan air. Pada tabel

lampiran 5 menyajikan data hubungan antara ketersediaan informasi dengan

persepsi tentang manfaat program penampungan air bersih terhadap

pemenuhan kebutuhan air. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan, menurut mereka

yang menilai ketersediaan informasi tinggi, bahwa sebagian besar yaitu 50,0%

menilai ketersediaan air bersih masih kurang mencukupi. Demikian pula mereka

yang berpendapat ketersediaaan informasi rendah, sebagian besar yaitu 50,0%

menilai bahwa ketersediaan air bersih masih kurang mencukupi. Hal tersebut

karena yang membutuhkan air bersih sangat banyak sementara ketersediaan air

terbatas. Seperti diungkapkan oleh Ecm, 46 tahun :

”Biarpun penampungan air bersih sudah ada, tetapi masih kurang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tidak

Page 79: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

137

seimbang, di daerah saya yang membutuhkan air bersih banyak sementara penampungan air hanya satu, diharapkan Aqua bisa menambah penampungan air bersih” Hal senada disampaikan oleh Tt, 37 tahun sebagai berikut : ”Penampungan air bersih masih kurang mencukupi ketersediaan airnya, karena jumlah penampungannya masih sangat terbatas padahal yang membutuhkan banyak. Saya mengharapkan perusahaan dapat menambah pembangunan torn air bersih” Pendapat lain diungkapkan oleh H. Mmn, 52 tahun sebagai berikut : ”Saya akui, sekalipun saya hampir selalu dilibatkan oleh Aqua dalam program-programnya, untuk program penampungan air bersih saya nilai tidak mencukup kalau dikaitkan dengan jumlah air yang tersedia, karena yang membutuhkan banyak” Faktor ketersediaan informasi dan persepsi tentang manfaat program

ekonomi terhadap kesempatan berusaha. Pada tabel lampiran 5 menyajikan data

hubungan antara ketersediaan informasi dengan persepsi tentang manfaat

program ekonomi terhadap kesempatan berusaha. Dari tabel tersebut dapat

dijelaskan, baik menurut mereka yang menilai ketersediaan informasi tinggi

maupun rendah, sebagian besar dari keduanya yaitu 81,8% dan 100%, sama-

sama menilai bahwa program ekonomi tidak bermanfaat. Hal tersebut karena

adanya masyarakat yang menilai tidak pernah ada program ekonomi. Mereka

yang mengetahui adanyan program ekonomi, dari program tersebut menilai

belum berpengaruh terhadap kesempatan berusaha. Seperti disampaikan oleh

Tn, 46 tahun :

”Rasanya program ekonomi belum pernah ada, katanya sawo untuk program ekonomi tetapi belum menghasilkan sama sekali,, makanya saya nilai tidak pernah mempengaruh kesempatan berusaha masyarakat” Pendapat serupa diungkapkan oleh Slh, 62 tahun sebagai berikut :

”Pami tangkal sawo nu di pasihkeun ka masyarakat dimaksadkeun kanggo program ekonomi, berarti heunteu pangaruh kana kasempatan usaha masyarakat, margi dugi ayeuna teu acan ngahasilkeun buahna” (Kalau pohon sawo yang diberikan ke masyarakat dimaksudkan untuk program ekonomi, berarti tidak mempengaruhi kesempatan berusaha masyarakat, karena sampai sekarang belum menghasilkan buah)

Page 80: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

138

Faktor ketersediaan informasi dan persepsi tentang manfaat program

ekonomi terhadap peningkatan pendapatan. Pada tabel lampiran 5 menyajikan

data hubungan antara ketersediaan informasi dengan persepsi tentang manfaat

program ekonomi terhadap peningkatan pendapatan . Dari tabel tersebut dapat

dijelaskan, baik mereka yang menilai ketersediaan informasi tinggi maupun

rendah, seluruhnya menilai bahwa program ekonomi tidak berpengaruh terhadap

peningkatan pendapatan. Hal tersebut karena program belum dapat dirasakan

manfaatnya. Seperti diungkapkan oleh St Jzm, 52 tahun :

”Pembagian pohon sawo tidak dapat mempengaruhi peningkatan pendapatan masyarakat karena sebagian besar belum berbuah. Mudah-mudahan dikemudian hari dapat menghasilkan buah yang banyak untuk membantu perekonomian masyarakat” Hal senada disampaikan oleh H. Kkng, 47 tahun :

”Program ekonomi yang diterima masyarakat yaitu pembagian pohon sawo. Sampai sekarang belum berbuah, sehingga tidak dapat mempengaruhi peningkatan pendapatan masyarakat”

Faktor ketersediaan informasi dan persepsi tentang manfaat program

penghijauan. Pada tabel 31 menyajikan data hubungan antara ketersediaan

informasi dengan persepsi tentang manfaat program penghijauan. Dari tabel

tersebut dapat dijelaskan, mereka yang menilai ketersediaan informasi tinggi,

sebagian besar yaitu 72,7% dan mereka yang menilai ketersediaan informasi

rendah, sebagian besar yaitu 62,5%, keduanya sama-sama menilai program

penghijauan bermanfaat karena tanpa adanya program tersebut kondisi air di

Desa Babakan Pari akan sangat berkurang. Sekalipun program penghijauan

belum optimal karena masih banyak terfokus di sekitar sumber mata air. Seperti

diungkapkan oleh Jnj, 46 tahun :

”penghijauan yang dilakukan Oleh Aqua bermanfaat untuk menjaga kondisi air di Desa Babakan Pari. Kedepannya diharapkan bisa dikembangkan lebih luas ke luar lokasi sumber mata air” Pendapat serupa disampaikan oleh Euis, 42 tahun sebagai berikut :

”Penanaman berbagai macam pohon untuk melakukan penghijauan bermanfaat sekali untuk melestarikan air di wilayah kami, kalau tidak digiatkan penghijauan, maka air diwilayah sini akan sangat berkurang” Faktor ketersediaan informasi dan persepsi tentang manfaat program

kesejahteraan sosial. Pada tabel lampiran 5 menyajikan data hubungan antara

Page 81: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

139

ketersediaan informasi dengan persepsi tentang manfaat program kesejahteraan

sosial. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan, mereka yang menilai ketersediaan

informasi tinggi, sebagian besar yaitu 54,5% dan mereka yang menilai

ketersediaan informasi rendah, sebagian besar yaitu 75,0%, keduanya sama-

sama menilai program kesejahteraan sosial bermanfaat. Hal tersebut karena

selama ini program bisa dilaksanakan secara rutin sekalipun nilai bantuan masih

jauh dari memadai. Seperti disampaikan oleh ADL, 62 tahun sebagai berikut :

”Pembagian sembako yang diberikan oleh Aqua bermanfaat untuk meringankan beban kehidupan keluarga miskin, sekalipun nilainya masih jauh dari memadai. Kalau memungkinkan tahun depan dapat ditingkatkan nilai bantuannya” Hal senada disampaikan oleh Ddn, 36 tahnun sebagai berikut :

”Sembako yang dibagikan kepada keluarga miskin saya nilai bermanfaat dengan kondisi perekonomian seperti sekarang ini, tetapi berikutnya mudah-mudahan bisa ditingkatkan nilai bantuannya dan lebih merata”.

Faktor ketersediaan informasi dan persepsi tentang manfaat program

keagamaan. Pada tabel lampiran 5 menyajikan data hubungan antara

ketersediaan informasi dengan persepsi tentang manfaat program keagamaan.

Dari tabel tersebut dapat dijelaskan, mereka yang menilai ketersediaan informasi

tinggi, sebagian besar yaitu 68,2% menilai bahwa program bermanfaat. Hal

tersebut karena permohonan bantuan senantiasa ditanggapi oleh perusahaan

sekalipun prosesnya berbelit-belit. Sementara mereka yang menilai ketersediaan

informasi rendah, sebagian besar yaitu 50,0%, menilai program kurang

bermanfaat. Hal tersebut karena selama ini program tidak dirasakan secara

langsung oleh mereka. Seperti diungkapkan oleh Ad Pjk, 50 tahun :

”Bantuan untuk memperingati maulidan atau rajaban kurang bermanfaat karena peringatan tersebut terkadang tidak berbekas manfaatnya” Pendapat lain diungkapkan oleh Bpk. Akhy, 73 tahun sebagai berikut : ”Pemberian bantuan dana untuk perayaan hari besar islam seperti maulidan, tentunya bermanfaat karena dapat meringankan beban biaya yang harus dikeluarkan oleh panitia. Kekurangannya agak berbelit-belit dalam penyampaian proposal” Hal senada disampaikan oleh ADL, 62 tahun sebagai berikut :

Page 82: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

140

”Bantuan keagamaan untuk memperingari hari besar islam, menurut saya bermanfaat karena dapat membantu untuk memenuhi keuangan panitia, panitia menjadi lebih ringan dan kegiatan dapat berjalan lancar” Faktor ketersediaan informasi dan persepsi tentang manfaat adanya

perusahaan terhadap kesempatan kerja. Pada tabel lampiran 5 menyajikan data

hubungan antara ketersediaan informasi dengan persepsi tentang manfaat

adanya perusahaan terhadap kesempatan kerja. Dari tabel tersebut dapat

dijelaskan, mereka yang menilai ketersediaan informasi tinggi, sebagian besar

yaitu 59,1% menilai bahwa adanya perusahaan bermanfaat bagi kesempatan

kerja masyarakat. Hal tersebut karena adanya informasi yang baik memberikan

kesempatan kepada masyarakat untuk melamar pekerjaan. Sementara mereka

yang menilai ketersediaan informasi rendah, sebagian besar yaitu 62,5%, menilai

program kurang bermanfaat. Hal tersebut karena selama ini jarang mengetahui

adanya penerimaan tenaga kerja. Seperti disampaikan oleh H. Ojk, 63 tahun :

”Alhamdulillah adanya Aqua bermanfaat untuk masyarakat disini, termasuk anak saya bisa bekerja disana. Saya dengar sekarang agak sulit untuk bisa diterima di Aqua, barangkalai pegawainya sudah kebanyakan” Hal senada disampaikan oleh H. Mmn, 52 tahun sebagai berikut :

”Keberadaan perusahaan Aqua membantu masyarakat untuk mempunyai pekerjaan. Saya menilai bermanfaat dengan adanya Aqua ini. Dahulu orang umumnya bekerja serabutan, jarang yang bekerja di perusahaan. Sekalipun keponakan saya sendiri tidak dapat bekerja di Aqua, padahal dia sarjana dan memiliki keahlian komputer. Yah barangkali karena Terbatasnya daya tampung perusahaan. Tetapi kalau ada orang yang melamar ke Aqua, kalau tidak diterima sebaiknya berkas lamaran disimpan yang baik, jangan dibuang begitu saja ke tempat sampah. Saya menemukan kembali berkas lamaran keponakan saya di tempat sampah Aqua” Faktor ketersediaan informasi dan persepsi tentang manfaat adanya

program CSR terhadap keterlibatan masyarakat dalam pembangunans. Pada

tabel lampiran 5 menyajikan data hubungan antara ketersediaan informasi

dengan persepsi tentang manfaat adanya program CSR terhadap keterlibatan

masyarakat dalam pembangunan. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan, mereka

yang menilai ketersediaan informasi tinggi, sebagian besar yaitu 59,1% menilai

bahwa adanya program-program CSR kurang berpengaruh terhadap keterlibatan

masyarakat dalam pembangunan. Hal tersebut karena selama ini masyarakat

Page 83: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

141

kurang dilibatkan dalam proses program. Seperti diungkapkan oleh Udn, 50

tahun :

”Adanya program-program dari Aqua tidak berdampak pada meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam pembanguan di desa. Hal tersebut karena Aqua tidak melibatkan masyarakat pada perencanaan programnya. Pendapat senada disampaikan oleh Mjml, 52 tahun sebagai berikut :

”Cukup banyak program dari Aqua, tetapi tidak membuat masyarakat menjadi terlibat aktif dalam pembangunan di desa. Selama ini Aqua tdak banyak melibatkan masyarakat dalam perencanaan program.

2. Keterlibatan dalam Program

Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu jika terlibat langsung ke

dalam suatu kegiatan atau program, dari mulai awal program yaitu adanya

perencanaan sampai pelaksanaan program. Keterkaitan antara keterlibatan

dalam program dengan persepsi terhadap program tersebut, ditampilkan dalam

tabel 31.

Faktor keterlibatan dalam program dan persepsi terhadap manfaat

program pendidikan. Pada tabel lampiran 6 menyajikan data hubungan antara

keterlibatan dalam program dengan persepsi tentang manfaat program

pendidikan. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa mereka yang keterlibatan

dalam program-program CSR tinggi, sebagian besar yaitu 57,9% menilai bahwa

program pendidikan bermanfaat. Hal tersebut karena selama ini perusahaan

sudah berusaha memperhatikan bidang pendidikan. Sementara mereka yang

keterlibatan dalam program-program CSR rendah, sebagian besar yaitu 72,7%

menilai bahwa program pendidikan kurang bermanfaat. Hal tersebut karena

mereka tidak banyak mengetahui program-program pendidikan. Seperti

diungkapkan oleh Jnj, 46 tahun :

”Untuk program pendidikan saya tidak banyak tahu, hanya tahu beasiswa dan kebun sekolah, tetapi program-program ini menurut saya kurang bermanfaat. Kalau beasiswa hanya diberikan kepada anak yang berprestasi saja, bagaimana dengan anak yang berasal dari keluarga miskin, yang sebenarnya justru harus mendapatkan bantuan. Mangkanya sebaiknya beasiswa dikembangkan kepada anak yang berasal dari keluarga miskin. Untuk program kebun sekolah, saya tidak terlalu paham, hanya tahu bertanam sayuran jangka pendek yang dikerjakan oleh siswa SD. Pendapat lain disampaikan oleh H. Kkng, 47 tahun :

Page 84: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

142

”Adanya program pendidikan rasanya bermanfaat untuk masyarakat, sekalipun tidak semua masyarakat menerima program tersebut. Program beasiswa dapat memotivasi siswa untuk berprestasi. Sementara Kebun sekolah, mendidik siswa untuk mengenal cara-cara bercocok tanam sehingga menambah ilmu dan wawasan bagi siswa. Demikian pula program renovasi sekolah dapat meringankan beban sekolah sekalipun nilai bantuan masih kecil” Faktor keterlibatan dalam program dan persepsi terhadap manfaat

program kesehatan. Pada tabel lampiran 6 menyajikan data hubungan antara

keterlibatan dalam program dengan persepsi tentang manfaat program

kesehatan. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa mereka yang keterlibatan

dalam program-program CSR tinggi, sebagian besar yaitu 57,9% menilai bahwa

program kesehatan tidak bermanfaat. Hal tersebut karena selama ini

perusahaan belum memiliki program kesehatan yang dapat dirasakan oleh

masyarakat. Sementara mereka yang keterlibatan dalam program-program CSR

rendah, sebagian besar yaitu 72,7% menilai bahwa program kesehatan tidak

bermanfaat. Hal tersebut karena mereka menilai selama ini tidak pernah ada

program kesehatan. Seperti diungkapkan oleh Ddng, 42 tahun :

”Tidak pernah ada program kesehatan di sini mah, kalau kata orang lain pernah ada, berarti program tidak bermanfaat karena sebagian besar masyarakat tidak tahu adanya program dan tidak pernah menerimanya” Pendapat serupa disampaikan oleh Slh, 62 tahun sebagai berikut :

”Rasanya selama ini program kesehatan masih sangat kurang, sebagian besar masyarakat tidak tahu dan tidak pernah menerima program, mangkanya kata saya mah program teh tidak bermanfaat” Faktor keterlibatan dalam program dan persepsi terhadap manfaat

program penampungan air bersih terhadap kemudahan mendapatkan air. Pada

tabel lampiran 6 menyajikan data hubungan antara keterlibatan dalam program

dengan persepsi tentang manfaat program penampungan air bersih terhadap

kemudahan mendapatkan air. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa mereka

yang keterlibatan dalam program-program CSR tinggi, sebagian besar yaitu

79,0% menilai bahwa program bermanfaat. Hal tersebut karena dengan adanya

penampungan air bersih, masyarakat menjadi lebih mudah untuk mendapatkan

air. Sekalipun mereka yang keterlibatan dalam program-program CSR rendah,

Page 85: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

143

sebagian besar yaitu 54,5% menilai bahwa program bermanfaat. Hal tersebut

karena mereka menjadi lebih mudah untuk mendapatkan air sekalipun belum

dapat mencukup sesuai kebutuhan warga. Seperti disampaikan oleh Hsn, 40

tahun :

”Adanya penampungan air bersih bermanfaat bagi masyarakat karena menjadi lebih mudah untuk mendapatkan air. Tidak harus pergi ke sumber mata air di bawah sana” Pendapat senada diungkapkan oleh Slm, 72 tahun sebagai berikut :

”Pembangunan torn air bersih bermanfaat karena dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan air dengan mudah sekalipun masih belum terpenuhi sesuai kebutuhan” Faktor keterlibatan dalam program dan persepsi terhadap manfaat

program penampungan air bersih terhadap pemenuhan kebutuhan air. Pada

tabel lampiran 6 menyajikan data hubungan antara keterlibatan dalam program

dengan persepsi tentang manfaat program penampungan air bersih terhadap

pemenuhan kebutuhan air. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa mereka

yang keterlibatan dalam program-program CSR tinggi, sebagian besar yaitu

57,9% menilai bahwa adanya penampungan air bersih kurang dapat mencukupi

kebutuhan air masyarakat. Mereka yang keterlibatannya rendah sebagian besar

yaitu 46,4%, menilai adanya penampungan air bersih tidak dapat memenuhi

kebutuhan air sesuai kebutuhan masyarakat. Hal tersebut karena penampungan

air bersih yang ada debit airnya sangat terbatas sehingga tidak dapat terpenuhi

sesuai dengan kebutuhan. Seperti diungkapkan oleh Encm, 46 tahun :

”Sekalipun sudah ada penampungan air bersih, tetapi tidak dapat terpenuhi kebutuhan air karena masih terbatas banyaknya air. Mudah-mudahan perusahaan dapat menambah pembangunan penampungan air. Pendapat serupa diungkapkan oleh H. Mmn, 52 tahun :

”Memang selama ini kebutuhan air tidak dapat terpenuhi sesuai kebutuhan air yang diperlukan masyarakat sekalipun sudah ada penampungan air. Diharapkan kedepannya perusahaan dapat menambah penampungan air”

Pendapat lain disampaikan oleh AS, 39 tahun sebagai berikut :

”Karena penampungan air masih sangat terbatas jumlahnya, maka belum dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat. Air masih terbatas sehingga harus dijadwal dan dibatasi untuk memanfaatkannya ”

Page 86: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

144

Faktor keterlibatan dalam program dan persepsi terhadap manfaat

program ekonomi terhadap kesempatan berusaha. Pada tabel lampiran 6

menyajikan data hubungan antara keterlibatan dalam program dengan persepsi

tentang manfaat program ekonomi terhadap kesempatan berusaha. Dari tabel

tersebut dapat dijelaskan bahwa mereka yang keterlibatan dalam program-

program CSR tinggi, sebagian besar yaitu 78,9% menilai bahwa adanya

program tidak berpengaruh terhadap kesempatan berusaha. Hal tersebut karena

dari program ekonomi belum dapat dirasakan manfaatnya. Sementara mereka

yang keterlibatannya rendah, seluruhnya yaitu 100% menilai bahwa program

tidak berpengaruh terhadap kesempatan berusaha. Hal tersebut karena mereka

menganggap selama ini tidak pernah ada program ekonomi.Seperti diungkapkan

oleh Ibu St, 52 tahun :

”Rasanya selama ini ada program ekonomi yang dapat memberikan kesempatan berusaha bagi masyarakat. Kalau pemberian pohon sawo dimasukkan sebagai program ekonomi, berarti tidak dapat mempengaruh kesempatan berusaha masyarakat karena belum berbuah sampai sekarang. Menurut saya kalau pembagian pohon sawo untuk penghijauan, kalau untuk ekonomi masih jauh” Pendapat senada disampaikan oleh Acn, 53 tahun sebagai berikut :

”Pembagian pohon sawo mah hingga sekarang belum berbuah sehingga tidak dapat mempengaruhi kesempatan berusaha masyarakat. Untuk sementara kalau pohon sawo lebih baik dimasukkan kedalam program penghijauan” Faktor keterlibatan dalam program dan persepsi terhadap manfaat

program ekonomi terhadap peningkatan pendapatan. Pada tabel lampiran 6

menyajikan data hubungan antara keterlibatan dalam program dengan persepsi

tentang manfaat program ekonomi terhadap peningkatan pendapatan. Dari tabel

tersebut dapat dijelaskan bahwa baik mereka yang keterlibatan dalam program-

program CSR tinggi maupun yang rendah, seluruhnya yaitu 100%, keduanya

sama-sama menilai bahwa program tidak berpengaruh terhadap peningkatan

pendapatan. Hal tersebut karena adanya program belum dapat membantu

masyarakat untuk meningkatkan pendapatan sehinga masyarakat menilai bahwa

selama ini tidak pernah ada program ekonomi. Seperti diungkapkan oleh DJ, 57

tahun :

”Program ekonomi hingga sekarang belum menghasilkan, juga tidak dapat mempengaruhi peningkatan pendapatan karena baru berjalan satu tahun”

Page 87: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

145

Pendapat yang senada disampaikan oleh Tn, 46 tahun sebagai berikut : ”Bantuan pohon sawo sampai sekarang belum berbuah, mangkanya tidak dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Mudah-mudahan nantinya pohon sawo ini dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat” Faktor keterlibatan dalam program dan persepsi terhadap manfaat

program penghijauan. Pada tabel lampiran 6 menyajikan data hubungan antara

keterlibatan dalam program dengan persepsi tentang manfaat program

penghijauan. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa baik mereka yang

keterlibatan dalam program-program CSR tinggi maupun yang rendah, sebagian

besar yaitu 78,9% dan 45,4% keduanya menilai bahwa program bermanfaat. Hal

tersebut karena tanpa adanya program tersebut kondisi air di Desa Babakan Pari

akan sangat berkurang. Sekalipun program penghijauan belum optimal karena

masih banyak terfokus di sekitar sumber mata air. Seperti disampaikan oleh

ESK, 34 tahun :

”Penghijauan sangat bermanfaat bagi pelestarian air, tetapi belum optimal karena masih terfokus hanya di sumber mata air. Kedepannya diharapkan dapat dikembangkan ke luar sumber mata air” Pendapat senada disampaikan oleh H. Mmn, 52 tahun sebagai berikut :

”Pelaksanaan penghijauan sudah cukup banyak dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar perusahaan khususnya untuk menjaga kondisi air, tetapi masih banyak disekitar sumber mata air saja. Diharapkan kalau ada lagi penanaman pohon-pohonan, dilaksanakan di luar sumber mata air, sehingga manfaatnya lebih banyak”

Faktor keterlibatan dalam program dan persepsi tentang manfaat program

kesejahteraan sosial. Pada tabel lampiran 6 menyajikan data hubungan antara

keterlibatan dalam program dengan persepsi tentang manfaat program

kesejahteraan sosial. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan, mereka yang menilai

keterlibatan dalam program tinggi, sebagian besar yaitu 57,9% dan mereka

yang menilai keterlibatan dalam program rendah, sebagian besar yaitu 63,6%,

keduanya sama-sama menilai program kesejahteraan sosial bermanfaat. Hal

tersebut karena selama ini program bisa dilaksanakan secara rutin dan bisa

dirasakan secara langsung oleh masyarakat, sekalipun nilai bantuan masih jauh

dari memadai. Seperti diungkapkan oleh AL, 62 tahun :

Page 88: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

146

”Bantuan sembako bermanfaat untuk masyarakat karena dapat meringankan biaya ekonomi masyarakat walau nilai bantuan masih jauh dari memadai. Mudah-mudahan tahun depan nilai bantuan dapat ditingkatkan agar lebih bermanfaat” Pendapat serupa diungkapkan oleh M. Endng, 55 tahun sebagai berikut :

”Abdi nampi sembako nembe sakali ieu, nembe taun ieu, alhamdulillah dipasihan bantosan sembako ti Aqua, ku pak RT didatana, mangpaat kanggo kaluarga abdi mah, masing bantuan masih saalit. Pami tiasa, taun payun bantosan ditambihan” (Saya menerima sembako baru sekali ini, baru tahun ini, alhamdulillah diberi bantuan sembako dari Aqua, Pak RT yang mendatanya, bermanfaat untuk keluarga saya, walaupun nilai bantuan masih kecil. Kalau memungkinkan, tahun depan bantuan ditingkatkan) Faktor keterlibatan dalam program dan persepsi terhadap manfaat

program keagamaan. Pada tabel lampiran 6 menyajikan data 4hubungan antara

keterlibatan dalam program dengan persepsi tentang manfaat program

keagamaan. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa mereka yang

keterlibatan dalam program-program CSR tinggi, sebagian besar yaitu 63,2%

dan mereka yang menilai keterlibatan dalam program rendah, sebagian besar

yaitu 54,5%, keduanya sama-sama menilai bahwa program keagamaan

bermanfaat. Hal tersebut karena manfaat program dapat dirasakan. Seperti

diungkapkan oleh Pak AS, 39 tahun :

”Setiap merayakan Hari Besar Islam, kami selalu mandapat bantuan dana dari Aqua, terkadang airpun diberi. Tetapi panitia harus mangajukan proposal terlebih dahulu dan prosesnya cukup lama. Kami menilai bermanfaat adanya bantuan ini, sekalipun nilai bantuan masih kecil” Pendapat senada diungkapkan oleh Ibu Lnd, 35 tahun sebagai berikut :

”Kalau ada maulidan atau rajaban, panitia disini biasanya mengajukan proposal bantuan ke Aqua dan bantuan dana pasti turun, walau agak berbelit-belit. Bermanfaat untuk meringankan beban biaya panitia, terkadang juga ada bantuan air minum” Faktor keterlibatan dalam program dan persepsi terhadap manfaat

adanya perusahaan terhadap kesempatan kerja.. Pada tabel lampiran 6

menyajikan data hubungan antara keterlibatan dalam program dengan persepsi

tentang manfaat adanya perusahaan terhadap kesempatan kerja. Dari tabel

tersebut dapat dijelaskan bahwa mereka yang keterlibatan dalam program-

program CSR tinggi, sebagian besar yaitu 63,2% menilai bahwa adanya

Page 89: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

147

perusahaan berpengaruh terhadap kesempatan kerja. Hal tersebut karena

adanya perusahaan dapat membantu masyarakat untuk memiliki pekerjaan.

Sementara mereka yang menilai keterlibatannya dalam program-program CSR

rendah, yaitu 63,6% memberikan jawaban kurang berpengaruh adanya

perusahaan Aqua terhadap kesempatan kerja masyarakat, karena kenyataannya

masyarakat sulit untuk menjadi pegawai di perusahaan. Seperti disampaikan

oleh Bpk. Slh, 62 tahun :

”Sekarang ini sulit untuk bisa bekerja di Aqua, malahan yang sudah jadi pegawai tetap dialihkan menjadi pegawai harian dan diberi pesangon. Saya berusaha membantu masyarakat saya dengan cara mencari informasi jika ada penerimaan pegawai, walaupun menjadi pegawai harian. Kalau begini menurut saya adanya perusahaan kurang berpengaruh untuk memberi kesempatan kerja masyarakat” Pendapat lain diutarakan oleh ADL, 62 tahun sebagai berikut : ”Adanya Aqua memberi pengaruh yang besar kepada masyarakat, telah memberi kesempatan kerja, sekalipun sekarang ini agak sulit dalam penerimaan pegawai, karena keterbatasan Aqua dalam menerima pegawai” Faktor keterlibatan dalam program dan persepsi terhadap manfaat

adanya program CSR terhadap keterlibatan masyarakat dalam pembangunans.

Pada tabel lampiran 6 menyajikan data hubungan antara keterlibatan dalam

program dengan persepsi tentang manfaat adanya program CSR terhadap

keterlibatan masyarakat dalam pembangunan. Dari tabel tersebut dapat

dijelaskan, mereka yang keterlibatan dalam program tinggi, sebagian besar yaitu

52,6% menilai bahwa adanya program-program CSR kurang berpengaruh

terhadap keterlibatan masyarakat dalam pembangunan. Hal tersebut karena

selama ini masyarakat kurang dilibatkan dalam proses program. Sementara

mereka yang keterlibatan dalam program rendah, sebagian besar yaitu 72,7%

menilai bahwa adanya program-program CSR tidak berperngaruh terhadap

keterlibatan masyarakat dalam pembangunan di desa. Hal tersebut karena

mereka menilai selama ini tidak pernah dilibatkan dalam proses program, dari

mulai perencanaan sampai pelaksanaan program. Seperti diungkapkan oleh LAJ,

38 tahun :

”Sebagian besar masyarakat tidak dilibatkan dalam perencanaan program-program Aqua bahkan ada juga yang tidak pernah dilibatkan dalam kegiatannya, hanya orang-orang tertentu saja

Page 90: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

148

yang dilibatkan dalam program. Hal ini menyebabkan masyarakat tidak terlibat aktif dalam pembangunan di desa” Pendapat yang hampir senada disampaikan oleh Ibu Lnd, 35 tahun

sebagai berikut :

”Biarpun banyak program-program dari Aqua tetapi ah...... masyarakat nggak banyak aktif dalam pembangunan di desa. Karena kita tidak banyak diajak dalam perencanaan kegiatan, hanya orang-orang tertentu saja. Biasanya pak H. Mmn yang banyak diajak dalam kegiatan Aqua”

7.7. Analisis Hubungan antara pengetahuan terhadap program dengan persepsinya terhadap manfaat program-program CSR

Untuk mempersepsikan berbagai macam program CSR perusahaan

haruslah diawali dengan pengetahuan terhadap berbagai macam program

tersebut termasuk tujuannya. Selanjutnya akan dianalisis hubungan antara

pengetahuan terhadap program dengan persepsinya terhadap program-program

CSR, seperti ditampilkan pada tabel lampiran 7.

Hubungan pengetahuan terhadap program dan persepsi terhadap

manfaat program pendidikan. Pada tabel lampiran 7, menyajikan data hubungan

antara pengetahuan terhadap program dengan persepsi terhadap manfaat

program pendidikan. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa mereka yang

memiiliki pengetahuan tinggi cenderung memberikan persepsi yang lebih baik.

Sebanyak 55,6% responden menilai bahwa program pendidikan yang selama ini

dilaksanakan oleh perusahaan, dirasakan bermanfaat terhadap kelanjutan

siswa. Responden yang memiliki pengetahuan rendah, sebagian besar yaitu

66,7% menilai bahwa program pendidikan kurang bermanfaat dan ada

responden yang menilai bahwa program pendidikan tidak bermanfaat yaitu

sebesar 8,3%. Seperti diungkapkan oleh DJ, 57 tahun :

”Bantuan beasiswa seharusnya untuk anak dari keluarga miskin karena mereka membutuhkan bantuan. Ada anak yang berhenti sekolah karena tidak memiliki sepatu atau sepatunya sudah robek, hal ini harus menjadi perhatian untuk perusahaan. Saya nilai program pendidikan seperti ini kurang bermanfaat”

Pendapat lain disampaikan oleh Uds, 50 tahun sebagai berikut :

”Kalau bantuan beasiswa hanya untuk yang berprestasi, itu mah salah sasaran, jadi tidak bermanfaat. Bantuan beasiswa teh harusna mah untuk anak keluarga miskin biar mereka tetep bersekolah, jangan sampai berhenti karena mereka benar-benar sangat membutuhkan bantuan, bu”

Page 91: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

149

Hubungan pengetahuan terhadap program dan persepsi terhadap

manfaat program kesehatan. Pada tabel lampiran 7, menyajikan data hubungan

antara pengetahuan terhadap program dengan persepsi terhadap manfaat

program kesehatan. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa mereka yang

memiiliki pengetahuan tinggi cenderung memberikan persepsi yang lebih baik.

Sebanyak 44,4% responden menilai bahwa program kesehatan kurang

bermanfaat. Responden yang memiliki pengetahuan rendah tentang program,

sebagian besar yaitu 75,0% menilai bahwa program tidak bermanfaat. Seperti

diungkapkan oleh ESK, 34 tahun :

””Untuk kesehatan rasanya tidak pernah ada, kalaupun ada hanya sebagian kecil masyarakat yang menerima. Saya nilai tidak bermanfaat programnya karena tidak menyeluruh penerimaannya”

Pendapat lain disampaikan oleh End, 55 tahun :

“Asa tara aya program kasehatan ti perusahaan keur sakabeuh masyarakat, ari keur saetikan mah ceunah pernah aya Teu mangpaat ari kitu mah, da masyarakat mah ngahaepkeun diayakaeun pengobatan gratis nu rutin” (Perasaan tidak pernah ada program kesehatan dari perusahaan untuk seluruh masyarakat, kalau untuk sebagian kecil masyarakat katanya pernah ada. Tidak bermanfaat kalau begitu, karena masyarakat mengharapkan diadakan pengobatan gratis yang rutin) Hubungan pengetahuan terhadap program dan persepsi terhadap

manfaat program penampungan air bersih terkait kemudahan mendapatkan air.

Pada tabel lampiran 7, menyajikan data hubungan antara pengetahuan terhadap

program dengan persepsi terhadap manfaat program penampungan air bersih

terkait kemudahan mendapatkan air. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa

mereka yang memiliki pengetahuan tinggi cenderung memberikan persepsi

yang lebih baik. Sebagian besar yaitu 88,9% responden menilai bahwa program

bermanfaat karena masyarakat menjadi mudah untuk mendapatkan air, tidak

perlu mengambil ke bawah. Responden yang memiliki pengetahuan rendah

tentang program, sebagian besar yaitu 41,7% menilai program bermanfaat tetapi

yang menilai program tidak bermanfaat cukup besar juga yaitu 41,6%. Seperti

dungkapkan oleh LAJ, 38 tahun :

”Sekalipun sudah dibangun penampungan air bersih tetapi diwilayah saya masih tetap kesultan air bersih. Perlu ditambah pembangunan penampungan air bersih dan penampungan yang belum selesai agar segera diselesaikan hingga keluarnya air, jadi dapat bermanfaat”

Page 92: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

150

Pendapat lain diungkapkan oleh AS, 39 tahun sebagai berikut : ”Masyarakat di lingkungan saya bersyukur adanya penampungan air bersih, bermanfaat buat masyarakat. Kedepannya mudah-mudahan bisa ditambah penampungan air bersih untuk di wilayah lainnya” Hubungan pengetahuan terhadap program dan persepsi terhadap

manfaat program penampungan air bersih terkait pemenuhan kebutuhan air.

Pada tabel lampiran 7, menyajikan data hubungan antara pengetahuan terhadap

program dengan persepsi terhadap manfaat program penampungan air bersih

terkait pemenuhan kebutuhan air. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa

mereka yang memiliki pengetahuan tinggi cenderung memberikan persepsi

yang lebih baik. Sebagian besar yaitu 66,7% responden menilai bahwa program

kurang bermanfaat. Sementara responden yang memiliki pengetahuan rendah,

sebagian besar yaitu 58,3% menilai bahwa program tidak bermanfaat. Hal

tersebut karena mereka merasa selama ini kebutuhan air bersih tidak dapat

tercukupi. Seperti diutarakan oleh HMD, 60 tahun :

”Selama ini kami kesulitan untuk mendapatkan air bersih, penampungan yang sudah dibangun tidak dapat keluar airnya, sehingga tidak bermanfaat keberadaannya. Kami mohon agar penbangunan air bersih yang sudah ada, dimusyawarahkan kembali untuk mencari jalan keluarnya agar air bisa keluar dan biaya yang sudah dikeluarkan menjadi bermanfaat” Pendapat lain disampaikan oleh HSN, 40 tahun sebagai berikut :

”Saya rasa adanya penampungan air bersih ini dapat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat, walau belum mencukupi sepenuhnya dan masih ada yang kesulitan untuk mendapatkannya. Saya berharap perusahaan dapat menambah pembangunan penampungan air bersih di tempat lainnya. Syukur-syukur bisa satu RT satu penampungan air” Hubungan pengetahuan terhadap program dan persepsi terhadap

manfaat program ekonomi terkait kesempatan berusaha. Pada tabel lampiran 7,

menyajikan data hubungan antara pengetahuan terhadap program dengan

persepsi terhadap manfaat program ekonomi terkait kesempatan berusaha. Dari

tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa mereka yang memiliki pengetahuan tinggi

tentang program, sebagian besar yaitu 77,8% menilai bahwa program tidak

berpengaruh terhadap kesempatan berusaha. Responden yang memiliki

pengetahuan rendah tentang program, seluruhnya menilai bahwa program tidak

berpengaruh terhadap kesempatan berusaha. Hal tersebut karena, program

Page 93: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

151

yang dinilai perusahaan sebagai program ekonomi yaitu pembagian pohon sawo,

hingga saat ini belum menghasilkan atau belum berbuah. Seperti diungkapkan

oleh SLH, 62 tahun :

”Kalau pembagian pohon sawo dinilai sebagai program ekonomi, hingga saat ini tidak dapat mempengaruhi kesempatan berusaha masyarakat. Barangkali untuk sekarang ini digolongkan untuk penghijauan saja” Pendapat senada disamp aikan oleh ROH, 43 tahun : ”Sawo tidak berpengaruh terhadap kesempatan berusaha masyarakat karena belum dapat menghasilkan apa-apa” Hubungan pengetahuan terhadap program dan persepsi terhadap

manfaat program ekonomi terkait peningkatan pendapatan. Pada tabel lampiran

7, menyajikan data hubungan antara pengetahuan terhadap program dengan

persepsi terhadap manfaat program ekonomi terkait peningkatan pendapatan.

Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa baik mereka yang memiliki

pengetahuan tinggi tentang program, maupun yang berpengetahuan rendah,

keduanya sama-sama sebesar 100,00% menilai bahwa program tidak

berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan masyarakat. Hal tersebut karena

selama ini tidak pernah ada program ekonomi. Seperti diutarakan oleh Ojk, 65

tahun :

”Program kanggo ekonomi teu acan aya, kumargi tangkal sawo mah kanggo penghijauan. Jaba dugi ka ayeuna teu acan buahan, jadi teu aya pangaruh ka masyarakat” (Program untuk ekonomi belum ada, karena pohon sawo mah untuk penghijauan. Selain itu, sampai sekarang pohon sawonya belum berbuah, jadi tidak berpegaruh untuk masyarakat) Pendapat sedana disampaikan oleh Ibu Lnd, 35 tahun sebagai berikut :

”Sampai saat ini pohon sawo mah belum menghasilkan jadi tidak mempengaruhi kondisi pendapatan masyarakat. Untuk saat ini, pohon sawo termasuk untuk penghijauan saja karena kalau mau dibilang ekonomi, masih lama kelihatan hasilnya, itupun kalau penanamannya berhasil”

Hubungan pengetahuan terhadap program dan persepsi terhadap

manfaat program penghijauan. Pada tabel lampiran 7, menyajikan data

hubungan antara pengetahuan terhadap program dengan persepsi terhadap

manfaat program penghijauan. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa

responden yang memiliki pengetahuan tinggi tentang program, sebagian besar

Page 94: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

152

yaitu 82,4% menilai bahwa program bermanfaat. Demikian pula responden yang

memiliki pengetahuan rendah sebagian besar yaitu 46,1% menilai program

bermanfaat, sekalipun belum optimal dalam pelaksanaannya. Seperti

disampaikan oleh DDN, 36 tahun :

”Program penghijauan sudah bermanfaat untuk masyarakat, tetapi masih harus terus dilaksanakan dan dikembangkan keluar sumber mata air, karena akan mempengaruhi kondisi air diwilayah sini” Pendapat yang sama diutarakan oleh Acn, 53 tahun sebagai berikut :

”Penghijauan yang dilakukan perusahaan cukup banyak dan bermanfaat. Kedepannya harus dikembangkan keseluruh wilayah desa agar keadaan air tidak semakin memburuk” Hubungan pengetahuan terhadap program dan persepsi terhadap

manfaat program kesejahteraan sosial. Pada tabel lampiran 7, menyajikan data

hubungan antara pengetahuan terhadap program dengan persepsi terhadap

manfaat program kesejahteraan sosial. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan

bahwa mereka yang memiliki pengetahuan tinggi tentang program, sebagian

besar yaitu 72,2% menilai bahwa program bermanfaat. Hal tersebut karena

sekalipun nilai bantuan masih kecil tetapi lumayan membantu masyarakat

miskin. Responden yang memiliki pengetahuan rendah tentang program,

sebagian besar yatu 50,0% menilai bahwa program kurang bermanfaat. Seperti

diungkapkan oleh DJ, 57 tahun :

”Bantuan sembako menurut saya, kurang bermanfaat untuk masyarakat karena katanya nilainya terlalu kecil dan pembagiannya tidak merata. Masih banyak keluarga miskin yang tidak mendapatkan bagian. Mudah-mudahan tahun depan dapat ditambah jumlah penerimanya agar lebih merata dan nilai bantuan ditingkatkan” Pendapat lain diutarakan oleh Ibu TN, 46 tahun sebagai berikut : ”Pembagian sembako rasanya bermanfaat untuk keluarga miskin karena dalam kondisi ekonomi yang sulit begini, diberi bantuan tentunya harus bersyukur. Tetapi kedepannya, nilai bantuan agar ditingkatkan dan jumlah sasaranpun ditambah agar lebih terasa dan merata manfaatnya” Hubungan pengetahuan terhadap program dan persepsi terhadap

manfaat program keagamaan. Pada tabel lampiran 7, menyajikan data hubungan

antara pengetahuan terhadap program dengan persepsi terhadap manfaat

program keagamaan. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa mereka yang

Page 95: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

153

memiliki pengetahuan tinggi tentang program, sebagian besar yaitu 77,8%

menilai program bermanfaat. Hal tersebut karena dapat meringankan anggaran

keuangan panitia. Responden yang memiliki pengetahuan rendah tentang

program, sebagian besar yaitu 50,0% menilai bahwa program kurang

bermanfaat. Seperti disampaikan oleh ESK, 34 tahun :

”Menurut saya, bantuan untuk biaya kegiatan keagamaan ataupun bantuan barang-barang untuk renovasi mesjid, manfaatnya kurang, karena akan dirasakan oleh masyarakat kalau kita mengajukan proposal, selain itu prosesnya tidak mudah” Pendapat lain diutarakan oleh Ahyr, 73 tahun sebagai berikut :

”Bantuan kanggo muludan atanapi rajaban ageung mangpaatna, kumargi tiasa ngabantos anggaran panitia. Masjid didieu kangtos nampi bantosan barang kanggo renovasi ti perusahaan, mangpaat pisan” (Bantuan untuk peringatan Maulid Nabi dan Rajaban, besar manfaatnya karena dapat membantu anggaran panitia. Mesjid disini pernah dapat bantuan barang untuk renovasi dari perusahaan, bermanfaat sekali) Hubungan pengetahuan terhadap program dan persepsi terhadap

manfaat adanya perusahaan terkait kesempatan kerja. Pada tabel lampiran 7,

menyajikan data hubungan antara pengetahuan terhadap program dengan

persepsi terhadap manfaat adanya perusahaan terkait kesempatan kerja. Dari

tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa mereka yang memiliki pengetahuan tinggi

tentang program, sebagian besar yaitu 65,0% menilai bahwa adanya

perusahaan dapat bermanfaat terkait kesempatan kerja yang diterima

masyarakat. Sementara responden yang memiliki pengetahuan rendah terhadap

program, sebagian besar yaitu 60,0% menilai bahwa adanya perusahaan kurang

bermanfaat terkait kesempatan kerja yang diterima masyarakat. Hal tersebut

karena sekarang ini sangat sulit bagi masyarakat untuk bisa diterima bekerja di

PT. Aqua Golden Mississippi. Seperti diutarakan oleh Ibu Lnd, 35 tahun :

”Sekarang ini sulit kalau mau bekerja di Aqua, anak saya saja hingga saat ini tidak diterima. Menurut saya adanya perusahaan kurang bermanfaat kalau dikaitkan dengan kesempatan kerja bagi masyarakat Desa Babakan Pari. Seharusnya penerimaan pegawai, yang lebih didahulukan masyarakat yang tinggal dekat dengan perusahaan” Pendapat lain disampaikan oleh Roh, 43 tahun sebagai berikut :

Page 96: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

154

”Adanya Aqua alhamdulillah bermanfaat kalau dinilai dari kesempatan kerja yang diterima masyarakat. Anak saya juga bekerja di Aqua”

Hubungan pengetahuan terhadap program dan persepsi terhadap

manfaat adanya program-program CSR terkait dengan peningkatan keterlibatan

masyarakat dalam pembangunan. Pada tabel lampiran 7, menyajikan data

hubungan antara pengetahuan terhadap program dengan persepsi terhadap

manfaat adanya program-program CSR terkait dengan peningkatan keterlibatan

masyarakat dalam pembangunan. Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa

mereka yang memiliki pengetahuan tinggi tentang program, sebagian besar

yaitu 64,7% menilai bahwa adanya program-program CSR kurang berpengaruh

terhadap keterlibatan masyarakat dalam pembangunan. Sementara responden

yang memiliki pengetahuan rendah tentang program, sebagian besar yaitu

78,6% menilai bahwa adanya program-program CSR tidak berpengaruh

terhadap keterlibatan masyarakat dalam pembangunan. Seperti diutarakan oleh

TMY, 37 tahun :

”Sekalipun ada program-program dari Aqua, tetapi tidak menjadikan masyarakat terlibat aktif dalam pembangunan. Hal tersebut karena masyarakat jarang dilibatkan dalam perencanaan program-program dari Aqua” Pendapat senada diungkapkan oleh Kk, 47 tahun sebagai berikut :

”Aqua dalam merencanakan program-programnya, kurang melibatkan masyarakat, sehingga adanya program-program tersebut kurang mempengaruhi keterlibatan masyarakat dalam pembangunan di desa” Pendapat lain disampaikan oleh Mmn, 52 tahun sebagai berikut : ”Aqua dalam merencanakan program tidak selalu melibatkan masyarakat, tergantung program yang akan dilaksanakannya. Ada kemungkinan juga karena masyarakat kurang dilibatkan maka kurang mempengaruhi keterlibatan masyarakat dalam pembangunan di desa”

Berdasarkan hasil wawancara dan analisa data mengenai hubungan antara

pengetahuan tentang program dengan persepsi terhadap program-program

CSR, maka dapat disimpulkan bahwa program yang dinilai bermanfaat ada

empat program yaitu program penampungan air bersih terkait kemudahan

mendapatkan air, penghijauan, kesejahteraan sosial dan keagamaan.

Program yang dinilai kurang bermanfaat yaitu program pendidikan dan

Page 97: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

155

adanya PT. Aqua Golden Mississippi dinilai pula kurang bermanfaat terkait

kesempatan kerja yang diterima masyarakat. Program yang dinilai tidak

bermanfaat atau tidak berpengaruh yaitu program kesehatan,

penampungan air bersih terkait pemenuhan kebutuhan air bersih, ekonomi

terhadap kesempatan, ekonomi terhadap peningkatan pendapatan dan

adanya program-program Aqua tidak berpengaruh terhadap keterlibatan

masyarakat dalam pembangunan di desa.

7.8. Harapan-harapan Masyarakat terhadap Program-program CSR PT.

Aqua Golden Mississippi Setelah mengetahui persepsi masyarakat terhadap manfaat dari program-

program CSR/TJSP yang dilaksanakan, agar terdapat perbaikan ke depannya

dari program-program tersebut maka perlu pula mengetahui harapan-harapan

masyarakat terhadap program-program CSR/TJSP. Harapan-harapan

masyarakat tidak hanya adanya perbaikan terhadap program-program

CSR/TJSP tetapi juga harapan untuk ikut terlibat dalam proses program yaitu

dari mulai perencanaan sampai pelaksanaan bahkan jika perlu evaluasi.

Berikut harapan-harapan responden terhadap program-program

CSR/TJSP. Nomor urut pertama merupakan harapan yang paling banyak

diinginkan oleh responden, nomor urut terbawah merupakan harapan yang

dinginkan oleh responden dengan jumlah paling sedikit.

7.8.1. Harapan terhadap Program Pendidikan

Program pendidikan dalam TJSP/CSR perusahaan yang telah dilakukan

ada empat macam program yaitu :

1. Program Beasiswa bagi anak yang berprestasi, peringkat 1 – 5 khusus siswa

yang duduk di kelas lima.

Tujuan : untuk meningkatkan minat belajar anak, agar tetap belajar dan

melanjutkan pendidikan.

2. Program Renovasi sekolah yang diberikan dalam bentuk barang senilai Rp.

5.000.000,00. diberikan berdasarkan proposal ajuan dari pihak sekolah.

Tujuan : berpartisipasi dalam bangunan fisik sekolah agar kondisi fisik bisa

lebih baik sehingga siswa nyaman balajar.

3. Program Kebun Sekolah (School Garden)

Page 98: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

156

Tujuan : siswa sejak kecil dikenalkan dengan pendidikan pertanian dan

praktek langsung sehingga dapat bermanfaat untuk masa depannya kelak,

selain itu untuk membantu operasional sekolah untuk membeli buku-buku

perpustakaan.

4. Hutan sekolah merupakan program yang baru diluncurkan, dikelola oleh

pihak sekolah dengan melibatkan siswa SD

Tujuan : - Mendidik siswa untuk mengetahui cara pemeliharaan dalam

pembibitan pohon keras yang berguna untuk penghijauan.

- Penghijauan lingkungan, hutan dan sumber mata air.

Dari ke empat program pendidikan tersebut, berikut harapan-harapan

masyarakat terhadap program pendidikan yaitu :

1. Beasiswa agar diperuntukan khusus bagi anak dari keluarga tidak mampu.

2. Beasiswa agar dikembangkan, tidak hanya untuk yang berprestasi saja tetapi

juga untuk anak dari keluarga tidak mampu sekalipun tidak berprestasi,

beasiswa jumlah penerimanya agar ditambah dan agar dikembangkan ke

tingkat pendidikan yang lebih tinggi (SLTP dan SLTA).

3. Beasiswa agar dikembangkan, tidak hanya untuk yang berprestasi saja tetapi

juga untuk anak dari keluarga tidak mampu sekalipun tidak berprestasi

4. Beasiswa agar diperuntukan khusus bagi anak dari keluarga tidak mampu

dan agar dikembangkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi (SLTP dan

SLTA).

5. Beasiswa agar dikembangkan, tidak hanya untuk yang berprestasi saja tetapi

juga untuk anak dari keluarga tidak mampu sekalipun tidak berprestasi,

bantuan renovasi nilainya ditingkatkan dan program School Garden agar

ditinjau kembali.

6. Beasiswa jumlah penerimanya agar ditambah dan diberikan dalam bentuk

uang yang dipercayakan ke sekolah untuk dibelikan peralatan sekolah anak

sesuai kebutuhan penerima beasiswa, agar diadakan program kejar paket A,

B dan C dan beasiswa agar dikembangkan ke tingkat pendidikan yang lebih

tinggi (SLTP dan SLTA).

7.8.2. Harapan terhadap Program Kesehatan

Program Kesehatan dalam CSR PT. Aqua Golden Mississippi ada dua

macam program yaitu :

Page 99: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

157

1. Program penyemprotan nyamuk deman berdarah (foging), dilaksanakan

hanya di dua ke-RT yaitu RT 02/I dan RT 02/II.

Tujuan : Memberantas nyamuk penyebab penyakit Demam Berdarah

2. Khitanan masal per RT 2 -3 orang, untuk tiga kampung.

Tujuan : Meningkatnya pemahaman thd pentingnya kesehatan dan

meringankan beban masyarakat.

Dari ke dua program kesehatan tersebut, berikut harapan-harapan masyarakat

terhadap program kesehatan yaitu :

1. Diadakan pengobatan gratis secara rutin

2. Diadakan pengobatan gratis secara rutin, khususnya untuk keluarga miskin

3. Dibuat program kesehatan untuk seluruh masyarakat, tidak hanya wilayah

tertentu saja.

4. Dibuat program kesehatan dengan tempat yang menetap, misalnya

semacam puskesmas pembantu (pustu)

5. Program kesehatan agar lebih jelas dan ditingkatkan kegiatannya

6. Diadakan pengobatan gratis secara rutin dengan tempat yang menetap

7. Memberikan bantuan pengobatan gratis bagi keluarga miskin yang tidak

memiliki askeskin.

7.8.3. Harapan terhadap Program Penampungan air bersih

Program Penampungan air bersih perusahaan berlokasi di tiga tempat

yaitu : di Kampung Kubang, Kampung Pojok dan kampung Babakan Pari. Untuk

yang berlokasi di kampung Babakan Pari hingga sekarang tidak berjalan karena

air tidak keluar.

Tujuan dari program ini yaitu membantu masyarakat untuk mendapatkan

kemudahan dalam pemenuhan kebutuhan air bersih.

Dari program Penampungan air bersih tersebut, berikut harapan-harapan

masyarakat terhadap program Penampungan air bersih yaitu :

1. Sarana penampungan air bersih agar ditambah dan debit air

ditingkatkan

2. Sarana penampungan air bersih agar ditambah, debit air ditingkatkan

dan dialirkan ke rumah-rumah

Page 100: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

158

3. Sarana penampungan air bersih agar ditambah dan dikembangkan ke

kampung yang lainnya di wilayah desa Babakan Pari

4. Sarana penampungan air bersih agar ditambah dan debit air

ditingkatkan, jika memungkinkan tiap RT dibuat satu penampungan .

7.8.4. Harapan terhadap Program Ekonomi

Program Ekonomi dalam TJSP/CSR perusahaan ada satu macam

program yaitu : Penanaman 3000 pohon sawo, yang diberikan kepada

masing-masing rumah sebanyak dua pohon. Tujuan dari program ini,

selain untuk penghijauan lingkungan juga untuk membantu masyarakat

kelak dalam hal kesempatan berusaha dan peningkatan pendapatan

masyarakat, Diharapkan pendistribuasian pohon sawo ini kelak dapat

menjadi hasil pertanian unggulan Desa Babakan Pari yang dapat

dipasarkan hasilnya jika sudah menghasilkan buah yang cukup

melimpah. Program ini baru berjalan satu tahun sehingga hasilnya belum

nampak.

Dari program ekonomi tersebut, berikut harapan-harapan masyarakat

terhadap program ekonomi yaitu :

1. Diberikan bantuan modal usaha bagi masyarakat beserta pelatihan

ketrampilan sesuai dengan jenis usaha.

2. Dibuat program yang dapat memberikan kesempatan masyarakat

untuk berusaha mandiri.

3. Diberikan bantuan modal usaha bagi pedagang kecil beserta

bimbingan usaha.

4. Diberikan bantuan modal usaha bagi pedagang kecil

5. Diberikan pinjaman tanpa bunga beserta bimbingan usaha

6. Dibuat program ekonomi yang dapat meningkatkan pendapatan

masyarakat

7. Dibuat program yang manfaatnya berkesinambungan

8. Diperbaiki saluran air untuk pertanian (bendungan irigasi), agar sawah

dapat teraliri air dengan baik sehingga pertanian dapat berjalan

dengan baik.

Page 101: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

159

7.8.5. Harapan terhadap Program Penghijauan

Program Penghijauan dalam TJSP/CSR perusahaan ada tiga

macam program, yaitu :

1. Pendistribusian 3000 bibit pohon sawo kepada masyarakat, yang

diberikan kepada masing-masing rumah sebanyak 2 pohon.

Tujuan : untuk penghijauan juga ke depannya diharapkan dapat

menjadi hasil pertanian unggulan desa, dalam rangka peningkatan

pendapatan masyarakat.

2. Penanaman 200 pohon buah-buahan (manggis, mangga, rambutan

dan sawo) dilakukan bersama-sama ibu-ibu PKK.

Tujuan : penghijauan disekitar sumber mata air dan pelestarian air

3. Penghijauan disekitar bukit Gunung Salak bersama murid SD dan

masyarakat, mananam 583 pohon mahoni, , 60 pohon pala.

Tujuan : penghijauan dan kelestarian hutan.

Dari program penghijauan tersebut, berikut harapan-harapan masyarakat

terhadap program penghijauan yaitu :

1. Penghijauan ditingkatkan.

2. Penghijauan ditingkatkan di lokasi sumber mata air dan

dikembangkan keluar lokasi sumber mata air.

3. Penghijauan dikembangkan ke luar sumber mata air

4. Penghijauan ditingkatkan di seluruh desa

5. Penghijauan sudah cukup

7.8.6. Harapan terhadap Program Kesejahteraan Sosial

Program Kesejahteraan Sosial dalam TJSP/CSR perusahaan

ada tiga macam kegiatan, yaitu :

1. Pendistribusian sembako kepada keluarga miskin.

Tujuan : Meringankan beban keluarga miskin

2. Pendistribusian hewan qurban setiap Hari Raya Qurban, setiap RT

mendapat satu ekor kambing.

Tujuan : Untuk berbagi dan meringankan beban kelurga miskin

3. Bantuan bahan bangunan bagi pembangunan raumah jompo,

diberikan berdasarkan pengajuan proposal dari panitia pembangunan

rumah jompo.

Page 102: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

160

Tujuan : turut berpartisipasi dalam meringankan beban anggota

masyarakat yang sudah jompo agar dapat menempati tempat tinggal

yang layak huni.

Dari program kesejahteraan sosial tersebut, berikut harapan-harapan

masyarakat terhadap program yaitu :

1. Program kesejahteraan sosial agar lebih ditingkatkan nilai

bantuannya

2. Program kesejahteraan sosial lebih ditingkatkan nilai bantuannya dan

ditambah jumlah sasarannya

3. Program kesejahteraan sosial agar lebih merata

7.8.7. Harapan terhadap Program Keagamaan

Program Keagamaan dalam TJSP/CSR perusahaan ada dua

macam kegiatan, yaitu :

1. Renovasi mesjid atau Majlis Ta’lim, bantuan diberikan dalam bentuk

barang sebagai stimulan dan diberikan berdasarkan pengajuan

proposal panitia pembangunan.

2. Bantuan finansial untuk Hari Besar Keagamaan, diberikan

berdasarkan pengajuan proposal dari panitia kegiatan.

Dari program keagamaan tersebut, berikut harapan-harapan masyarakat

terhadap program yaitu : Jika ada pengajuan proposal agar jangan

berbeli-belit, prosesnya dipermudah.

7.8.8. Harapan masyarakat kaitannya dengan kesempatan kerja

Adanya PT. Aqua Golden Mississippi membuka peluang bagi

masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan. Kurang lebih 150 orang

masyarakat Desa Babakan Pari yang bekerja di perusahaan tersebut.

Sekarang ini penerimaan tenaga kerja diperketat sehubungan dengan

keterbatasan perusahaan dalam menampung tenaga kerja. Oleh

karenanya, dengan semakin sulitnya untuk menjadi tenaga kerja di

perusahaan, masyarakat berharap agar penerimaan tenaga kerja

diprioritaskan bagi masyarakat yang bertempat tinggal di Desa Babakan

Pari.

Page 103: BAB VII Persepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden ... filePersepsi Terhadap Program CSR PT. Aqua Golden Mississippi 7.1. Persepsi Perusahaan terhadap CSR Tanggung Jawab Sosial

161

7.8.9. Harapan masyarakat kaitannya dengan peningkatan keterlibatan dalam

pembangunan.

Adanya program-program CSR dari PT. Aqua Golden Mississippi,

ternyata tidak menjadikan masyarakat meningkat keterlibatannya dalam

pembangunan. Untuk itu masyarakat berharap agar senantiasa dilibatkan

dalam setiap proses dalam program-program CSR, dari mulai

perencanaan sampai pelaksanaan program. Adanya keterlibatan dalam

proses program diharapkan setiap program sesuai dengan kebutuhan

dan keinginan masyarakat. Hal tersebut diharapkan berdampak dapat

meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam setiap kegiatan

pembangunan di desa, karena adanya rasa memiliki terhadap program.