bab vi penutup.pdf

Upload: safran-hasibuan

Post on 17-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 BAB VI PENUTUP.pdf

    1/6

    159

    BAB IV

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Serangkaian penelitian eksperimen murni desain Pre Test And Post

    Test Control Groupdengan penerapan strategi Learning Cycle 6 Fase pada

    kelas eksperimen di MI Sunan Gunung Jati dan penerapan pembelajaran

    konvensional pada kelas kontrol di MI Maarif I Sukun Malang dengan

    konsentrasi pada pembelajaran IPA materi penyesuaian diri makhluk hidup

    terhadap lingkungannya dimulai pada tanggal 15 September 2014 dan telah

    selesai dilaksanakan tanggal 30 Desember 2014 dengan kesimpulan sebagai

    berikut:

    Fase pembelajaran learning cycle yang diterapkan pada kelas

    eksperimen saat penelitian terdiri dari: (a) Fase identifikasi, merupakan fase

    awal dimana guru melakukan identifikasi terhadap kurikulum pembelajaran

    yang digunakan, (2) Fase engage (menarik perhatian), pada fase ini guru

    mengidentifikasi dan menggali sejauh mana pemahaman perta didik terhadap

    materi yang akan atau sedang dipelajari, jawaban siswa digunakan untuk

    mengetahui hal-hal apa saja yang telah diketahui oleh peserta didik, (3) Fase

    explore (eksplorasi), dalam fase ini peserta didik diberi kesempatan untuk

    bekerja sama mengidentifikasi materi tanpa arahan langsung yang terlalu

    banyak dari guru. Fase ini merupakan kesempatan bagi guru untuk menguji

    hipotesis atau prediksi mereka itu sudah betul setengah betul atau bahkan

    159

  • 7/23/2019 BAB VI PENUTUP.pdf

    2/6

    160

    salah, (4) Fase explain (menjelaskan), pada fase ini perta didik di motivasi

    untuk menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri. Guru memberikan

    kesempatan kepada siswa secara individu untuk mengungkapkan pemahaman

    baru dengan pengetahuan yang sudah lama berupa penjelasan terhadap suatu

    konsep yang mereka pahami, (5) Fase extend (perluasan), pada fase ini siswa

    harus mengaplikasikan materi yang telah mereka pahami. Guru mendesain

    kegiatan yang bebentuk permainan ketangkasan menyusun dan

    mengelompokkan materi, kemudian ditempel pada gabus yang telah

    disediakan guru, dan (6) Fase evaluate, mengevaluasi pemahaman siswa

    dalam konteks baru, dilaksanakan selama pembelajaran dilangsungkan

    (evaluasi apektif), saat peserta didik menyusun gambar pada gabus kemudian

    ditempelkan di papan tulis (evaluasi psikomotorik), pemberian tes tertulis dan

    tes lisan.

    Untuk memperjelas pembahasan hasil uji independent group t-test

    pada pembahasan hasil sehingga bisa ditarik kesimpulan dengan baik pada

    tabel di bawah ini dipaparkan nilai rata-rata dari hasil uji statistik tersebut.

    Tabel 6.1

    Rata-Rata Uji Independent Group T-Test1.

    No Kode Soal

    Nilai Rata-Rata IndependentGroup T-Test

    Nilai PerbedaanPrestasi Belajar

    Kelas Eksperimen

    Dan kelas KontrolKelas

    Eksperimen

    Kelas

    Kontrol

    1 Tumbuhan 60,33 55,00 5,33

    2 Hewan I 56,33 55,66 0,67

    3 Hewan II 72,33 57,66 14,67

    Dari tabel di atas ditarik kesimpulan bahwa secara Uji Independent

    Group T-Test sangat kecil perolehan dan perbedaan rata-rata prestasi belajar

  • 7/23/2019 BAB VI PENUTUP.pdf

    3/6

    161

    siswa setelah mengikuti pembelajaran IPA materi penyesuaian diri makhluk

    hidup terhadap lingkungannya dengan penerapan strategi Learning Cycle 6

    Fase pada kelas eksperimen dan metode konvensional pada kelas kontrol,

    oleh karena perbedaan rata-rata prestasi siswa yang sangat kecil ini maka

    secara statistik setelah melalui Uji Independent Group T-Test tidak ada

    perbedaan peningkatan prestasi belajar yang signifikan antara kelas

    eksperimen dengan kelas kontrol setelah mengikuti pembelajaran dengan

    penerapanLearning Cycle 6 Fase dan penerapan metode konvensional.

    Berdasarkan analisis data statistik dengan uji one sample t-test yang

    dilakukan pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol, nilai probabilitas

    (sig.) adalah 0,000 pada seluruh masing-masing kode soal, sehingga dengan

    ketentuan jika sig. < 0,05 maka H0ditolak, dengan kata lain ada perbedaan

    dan peningkatan prestasi belajar peserta didik setelah mengikuti pembelajran

    IPA dengan penerapan strategi learning cycle dan penerapan pembelajaran

    konvensional, hal tersebut dapat dibuktikan dengan pemaparan nilai

    matematis. Hasil ujian pre test kelas eksperimen pada awalnya memiliki nilai

    rata-rata kelas 46,67. Kemudian setelah peserta didik melaksanakan ujian pos

    test nilai rata-rata prestasi kelas eksperimen meningkat menjadi 63,00 setelah,

    dengan adanya peningkatan tersebut memberi bukti real bahwa ada

    peningkatan nilai rata-rata kelas sebesar 16,33 setelah mengikuti

    pembelajaran IPA materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap

    lingkungannya dengan penerapan learning cycle.

  • 7/23/2019 BAB VI PENUTUP.pdf

    4/6

    162

    Peningkatan nilai rata-rata prestasi kelas kontrol juga dapat dibuktikan

    dengan data matematis. Hasil ujian pre test menunjukkan bahwa rata-rata

    prestasi IPA kelas kontrol awalnya adalah 51,49 yang kemudian meningkat

    setelah peserta didik melaksanakan ujian post test menjadi 65,18. Hal tersebut

    membuktikan bahwa prestasi siswa pada kelas kontrol mengalami

    peningkatan rata-rata prestasi sebesar 13,69 setelah mengikuti pembelajaran

    IPA materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya dengan

    penerapan metode konvensional.

    Dari penjelasan di atas diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran

    IPA dengan penerapan strategi learning cycle pada kelas eksperimen dan

    pembelajaran IPA dengan penerapan metode konvensional pada kelas

    kontrol, walaupun kedua kelompok subjek penelitian tersebut sama-sama

    memperoleh peningkatan prestasi belajar, tetapi tetap memiliki perbedaan

    peningkatan prestasi rata-rata kelas sebesar 2,64% yang sekaligus

    menegaskan bahwa penerapan strategi Learning Cycle 6 Fase berpengaruh

    positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

    B. Implikasi

    Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dipaparkan di

    atas, selanjutnya dikemukakan implikasi strategiLearning Cycle 6 Fase baik

    secara praktik maupun secara teoritis.

    1. Secara praktik, strategi Learning Cycle 6 Fase dapat diimplikasikan pada

    proses pembelajarn IPA dan pembelajaran yang lainnya karena sudah

    terbukti berpengaruh positif terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.

  • 7/23/2019 BAB VI PENUTUP.pdf

    5/6

    163

    2.

    Secara teoritis, penelitian ini memperkuat teori sebelumnya yaitu learning

    cycle 6 fase berpengaruh positif terhadap peningkatan prestasi siswa.

    Selain itu, penelitian ini mengembangkan teori learning cycle yang

    sebelumnya diterapkan pada kelas menengah (SMP, SMA dan SMK) pada

    penelitian terdahulu, dan pada penelitian ini learning cycle 6 fase

    diterapkan pada lembaga pendidikan tingkat dasar yaitu madrasah

    ibtidaiyah (MI), dengan demikian memberi pembuktian bahwa penerapan

    learning cycle 6 fase relevan diterapkan pada pembelajaran di lembaga

    pendidikan tingkat dasar (SD/MI) hingga tingkat menengah (SMP, SMA,

    SMK).

    C. Saran

    Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, di bawah ini dikemukakan

    saran-saran yang dapat membangun kegiatan pembelajaran yang lebig baik.

    1.

    Pembelajaran dengan penerapan learning cycle 6 fase hendaknya terus

    dilaksanakan atau diterapkan pada proses pembelajaran pada semua

    tingkatan pendidikan. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran dapat

    dipusatkan pada peserta didik (student centerd) sehingga peserta didik

    lebih aktif dalam belajar dan dapat membangun pengetahuan mereka

    dengan baik dan benar serta mengalami tahap pembangunan pengetahuan

    yang benar karena dibimbing terus oleh guru/pendidik.

    2.

    Bagi peneliti berikutnya yang akan melakukan penelitian dengan

    menggunakan penerapan learning cycle 6 fase atau learning cycle yang

    lain, hendaknya diterapkan pada kelompok sampel yang lebih besar

  • 7/23/2019 BAB VI PENUTUP.pdf

    6/6

    164

    dengan cara melibatkan sekolah yang lebih banyak atau beberapa lokasi

    penelitian, untuk memastikan dan memperkuat bahwa penerapan strategi

    learning cycle memang efektif digunakan untuk meningkatkan

    kemampuan belajar peserta didik pada tingkat pendidikan apapun.

    3. Bagi guru yang akan melakukan pembelajaran dengan penerapan strategi

    learning cycle khususnya learning cycle 6 fase, harus memperhatikan dan

    mempersiapkan segala komponen pembelajaran dengan sungguh-sungguh

    dan matang, seperti materi pembelajaran, media pembelajaran, mengatur

    waktu yang dibutuhkan untuk penerapan learning cycle 6 fase,

    memperkaya referensi pendukung untuk medapatkan hasil penerapan yang

    lebih baiklagi, memahami pola belajar peserta didik bahkan menyusun

    rencana pemberian hadiah atau hukuman dalam pembelajaran (reward and

    punishment).