bab vi kesimpulan - · pdf filevegetasi tidak dianalisis. ... (2004), laporan analisis...
TRANSCRIPT
128
Bab VI Kesimpulan
Berdasarkan analisis stabilitas lereng pada daerah penelitian KM 96+600/B Jalan
Tol Cipularang didapatkan beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut:
(1) Kelongsoran terjadi mulai dari area buangan dan terjadi secara
propragatif, dimana kelongsoran di bawah berpengaruh terhadap
stabilitas lereng di atasnya.
(2) Lapisan tuffaceous silty clay merupakan hasil lapukan clayshale yang
disebut weathered clay shale. Kelongsoran pada km 96+600/B jalan tol
Cipularang diakibatkan adanya kuat geser yang rendah pada lapisan low
shear strength of silty clay atau higly weathered clay shale. Bidang
longsor pada timbunan di atas tanah clay shale terjadi pada batas lapisan
antara highly weathered clay shale dan low weathered clay shale.
(3) Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data berupa: pengamatan
lapangan, penelitian sebelumnya, formasi geologi, pengeboran dan hasil
tes inclinometer dan unting-unting yang kemudian diolah untuk
mendapatkan:
• Prediksi lapisan tanah daerah penelitian
• Prediksi bidang longsor
• Bidang geser keruntuhan pada kedalaman sekitar 12 meter.
(4) Pada kondisi eksisting FK=1 dilakukan back analisys (analisis balik)
dengan cara mengubah-ubah parameter plastisitas tanah (c dan ø) untuk
mendapatkan parameter tanah eksisting menggunakan program komputer
Plaxis 7.2 dengan metode elemen hingga (finite element). Didapatkan
parameter tanah kondisi eksisting untuk kohesi tanah c = 5 kPa dan
sudut geser tanah ø = 120. Selanjutnya dicek menggunakan program
komputer Slope/W dengan metode keseimbangan batas (limit
equilibrium), didapatkan parameter tanah kondisi eksisting untuk kohesi
tanah c = 7 kPa dan sudut geser tanah ø = 140. Hal ini menunjukkan
bahwa parameter tanah eksisting FK=1 antara analisis balik dengan
program komputer Plaxis 7.2 dan program komputer Slope/W tidak
berbeda jauh. Untuk analisis perkuatan lereng selanjutnya dipergunakan
129
program komputer Plaxis 7.2. Output yang didapatkan dari program
komputer Plaxis 7.2 sebagai berikut:
• Faktor keamanan (FK).
• Deformasi yaitu meliputi deformed mesh, total displacements, total
increment, total strain, increment strain.
• Tegangan yaitu meliputi effective stress, plastic points, active pore
water pressure, excess pore water pressure, groundwater head, flow
field.
(5) Dikarenakan daerah kelongsoran cukup besar, maka metode perkuatan
lereng menggunakan metode geometri unloading, hidrologi/drainase, dan
vegetasi tidak dianalisis. Perkuatan lereng untuk stabilisasi dalam
penelitian ini yang dianalisis adalah metode geometri buttressing dan
metode mekanik dengan reinforcement (sheet pile dan bored pile).
(6) Dari hasil analisis perkuatan lereng dengan metode statik menggunakan
program komputer Plaxis 7.2 dengan alternatif perkuatan lereng
menggunakan buttressing dan sheet pile, lereng tetap mengalami
kelongsoran.
(7) Dari hasil analisis perkuatan lereng dengan metode statik dan dinamik
akibat efek gempa dengan alternatif perkuatan lereng menggunakan
bored pile, lereng dapat distabilkan. Maka penanggulangan kelongsoran
lereng pada km 96+600/B jalan tol Cipularang menggunakan perkuatan
bored pile 2 baris dengan diameter 1 meter, panjang 25 meter dan spasi
2 meter. Baris pertama bored pile dipasang pada jarak 10 meter dari bahu
jalan selebar 80 meter. Baris kedua bored pile dipasang pada jarak
40 meter dari baris pertama bored pile selebar 100 meter.
130
DAFTAR PUSTAKA
1. Abramson, Lee W A et al. (2002), Slope Stability and Stabilization Methods, Second Edition, John Wiley & Sons, Inc
2. Balai Geoteknik Puslitbang Jalan dan Jembatan DPU. (Desember 2007), Hasil pengamatan inclinometer dan dokumentasi visual yang tertuang dalam laporan Laporan Akhir Pemasangan Inklinometer dan Pemantauannya, serta Pekerjaan Sondir di Jalan Tol Cipularang
3. Brinkgreve, Robert B. J and Vermeer, Palmer A. (1998), Plaxis, Finite Element Code for Soil and Rock Analyses Version 7 A.A Balkema/Rotterdam/Brookfield
4. Chodhury, Richard N. (1978), Slope Analysis, Elsevier, Amsterdam
5. Cruden, Dimitri M. and Varnes, Daniel J. (1992), Landslide Types and Processes, Landslides: Investigation and Mitigation. Washington, DC : Transportation Research Board, National Academy of Sciences, Chapter 3
6. Duncan, Michael J. (1998), State Of the Art Limit Equilibrium And Finite Element Analysis of Slopes, Journal of Geotechnical Engineering Division, ASCE, 122 No. 7, 577-596
7. Erick Malvick E. (2000), Evaluation of Slope Stability using the Finite Element Methode: University of California, Davis for ECI 212a. Finite Element Analysis
8. Gartung, Erwin (1986). Excavation in hard clays of the Keuper Formation, Proceedings of Symposium, Geotechnical Engineering Division, Seattle, Washington.
9. Griffith, Daniel V and Lane Peter A. (1999), Slope Stability Analysis by Finite Element Geotechnique, 49 No. 3387-4-3
10. Higway Research Board. (1987), Landslides and engineering practice, Committee on Landslide Investigation, Special Report No.29, E. B. Eckel, Ed, Washington, DC
11. Houston, Steven L. et. al. (1987), Microcomputer-Aided Evalution of Earthquake-Induced Permanent Slope Displacement, Microcomputer in Civil Engineering, Vol. 2. Amsterdam : Elsevier, pp. 207-222
131
12. Kramer, Steve L. (1998), Geotechnical Earthquake Engineering, Prentice Hall Upper Saddle River, New Jersey
13. KSO Waskita-Yasa. (2005), Asbuilt Drawing Proyek Tol Cipularang Tahap II Paket 3.1 Ruas Plered – Cikalong Wetan
14. Lambe, William T and Whitman Robert V. (1969), Soil Mechanics, John Wiley & Sons, Inc
15. LAPI ITB. (April 2008), Final Report Perkuatan Lereng KM 96+600 B dan KM 92+400B Jalan Tol Cipularang
16. LPPM-ITB (2006), Laporan Kunjungan Lapangan LPPM-ITB
17. LPPM-ITB. (2006), Data tanah dari Laporan Review Geoteknik Terhadap Pekerjaan Galian dan Timbunan
18. Mcmaster, Henry M. (1990), Documentation for Computer Program PILEGP, Elastic Analysis for Distribution of Vertical Load and Settlement of Pile in a Group, Ensoft Inc. Austin, Texas
19. Mitchell, James K. and Soga, Kenichi. (1993), Fundamentals of Soil Behavior, John Wiley & Sons, Inc
20. Munfakh, Gamal A. (1990), Innovative Earth Retaining Structures : Selection, Design and Performance, Proceedings, ASCE Specialty Conference on Design and Performance of Earth Retaining Structures, Cornell University, Itacha, New York
21. PT. Adhi Karya (Persero). (2005), Asbuilt Drawing Proyek Tol Cipularang Tahap II Paket 2 Ruas Purwakarta Selatan-Plered
22. PT. Cipta Strada, PT Indra Karya (Persero), dan PT Saka Adhiprada. (2004), Laporan Analisis Geoteknik Rencana Akhir Jalan Tol Cikampek-Padalarang Paket II: Ruas Purwakarta Selatan-Plered
23. PT. Multi Phi Beta, Indec & Associates Ltd., dan PT. Wiratman & Associates. (2004), Laporan Proyek Rencana Teknik Akhir Jalan Tol Cikampek-Padalarang Paket III: Ruas Plered-Cikalong Wetan
24. Rodriguez et al. (1988), Soil Mechanics in Highway Engineering, London: Trans Tech Publication
132
25. Schulter, Robert L. and Fleming, Robert W. (1982), Geologic Aspect of
Landslide Control Using Walls, Proceedings of the Application of Walls to Landslide Control Problems, R. B. Reeves, Ed., Asc National Convention, Las Vegas, Nevada
26. Skempton, Alec. W. (1997). Slope Stability of Cuttings in Brown Clay, Tokyo
27. SNI 03-1726-2002. (2002), Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung, Badan Standarisasi Nasional
28. Soewartojo dan Sutarto, Nandang R.(1973), Laporan Penyelidikan Gerakan Tanah Menyangkut Jalan Kereta Api Jakarta-Bandung Km 107-112 Sekitar Ciganea, Purwakarta, Jawa Barat, Direktorat Dinas Geologi Teknik Hidrogeologi
29. Stark, Theodore D. and Duncan, James M. (1991). Mechanism of strength loss in stiff clays, Journal of Geotechnical Engineering, Vol. 117, No. 1