bab v pembahasan...bab v pembahasan dari kesembilan iklan politik partai golkar dalam pemilu dpr...

27
92 BAB V PEMBAHASAN Dari kesembilan iklan politik Partai Golkar dalam Pemilu DPR 2014 terdapat empat iklan yang terindikasi kekerasan simbolik menurut Pierre Bourdieu. Dalam iklan politik Partai Nasdem di Pemilu DPR 2014 terdapat dua iklan yang terindikasi kekerasan simbolik menurut Pierre Bourdieu. Iklan-iklan yang sudah terindikasi sebagai kekerasan simbolik ini akan dibedah secara semiotika Roland Barthes. 5.1. Konsep Kekerasan Simbolik Pierre Bourdieu Kekerasan simbolik adalah pemaksaan sistem simbolik dan makna kepada golongan atau kelompok atau kelas tertentu, namun hal itu tidak disadari oleh golongan atau kelompok tersebut sebagai pemaksaan makna, bahkan hal ini dianggap sah. Karena adanya penerimaan itu maka meneguhkan kekuasaan yang menyebabkan pemaksaan makna terhadap suatu kelompok,golongan, atau kelas tertentu itu berhasil. Kaum penguasa ini memaksakan makna tersendiri kepada suatu golongan, kelompok, atau kelas sosial tertentu dengan cara “mendidik”. Kaum penguasa melakukan pemaksaan makna didasari dengan kepentingan yang lebih dominan. (Bourdieu dalam Jenkins, 2004;157) Pemaksaan makna yang tersirat didalam iklan-iklan politik Partai Golkar dan Partai Nasdem mencakup aspek peran sosial, aktivitas sosial, golongan pekerjaan, strata sosial, dan gender. Sebuah iklan pada dasarnya dibuat untuk menawarkan sebuah produk agar produk tersebut laku terjual ataupun agar produk tersebut dikenal oleh masyarakat. Akan tetapi pesan yang terkandung dalam iklan seringkali memiliki makna kekerasan simbolik. Seperti yang ditemukan dalam jurnal penelitian Representasi Kekerasan Simbolik Pada Iklan Anak-anak, dalam Jurnal Komunikator, Vol.5 No.1 Mei 2013, karya Suraya. Dalam penelitian ini ditemukan adanya kekerasan simbolik dalam iklan anak-anak. Dalam iklan tersebut terdapat tokoh pria dan wanita yang memerankan karakter ibu dan ayah. Disini terjadi sebuah penanaman makna secara halus kepada

Upload: others

Post on 07-Feb-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 92

    BAB V

    PEMBAHASAN

    Dari kesembilan iklan politik Partai Golkar dalam Pemilu DPR 2014

    terdapat empat iklan yang terindikasi kekerasan simbolik menurut Pierre

    Bourdieu. Dalam iklan politik Partai Nasdem di Pemilu DPR 2014 terdapat dua

    iklan yang terindikasi kekerasan simbolik menurut Pierre Bourdieu. Iklan-iklan

    yang sudah terindikasi sebagai kekerasan simbolik ini akan dibedah secara

    semiotika Roland Barthes.

    5.1. Konsep Kekerasan Simbolik Pierre Bourdieu

    Kekerasan simbolik adalah pemaksaan sistem simbolik dan makna

    kepada golongan atau kelompok atau kelas tertentu, namun hal itu tidak

    disadari oleh golongan atau kelompok tersebut sebagai pemaksaan makna,

    bahkan hal ini dianggap sah. Karena adanya penerimaan itu maka

    meneguhkan kekuasaan yang menyebabkan pemaksaan makna terhadap suatu

    kelompok,golongan, atau kelas tertentu itu berhasil. Kaum penguasa ini

    memaksakan makna tersendiri kepada suatu golongan, kelompok, atau kelas

    sosial tertentu dengan cara “mendidik”. Kaum penguasa melakukan

    pemaksaan makna didasari dengan kepentingan yang lebih dominan.

    (Bourdieu dalam Jenkins, 2004;157)

    Pemaksaan makna yang tersirat didalam iklan-iklan politik Partai

    Golkar dan Partai Nasdem mencakup aspek peran sosial, aktivitas sosial,

    golongan pekerjaan, strata sosial, dan gender.

    Sebuah iklan pada dasarnya dibuat untuk menawarkan sebuah produk

    agar produk tersebut laku terjual ataupun agar produk tersebut dikenal oleh

    masyarakat. Akan tetapi pesan yang terkandung dalam iklan seringkali

    memiliki makna kekerasan simbolik. Seperti yang ditemukan dalam jurnal

    penelitian Representasi Kekerasan Simbolik Pada Iklan Anak-anak, dalam

    Jurnal Komunikator, Vol.5 No.1 Mei 2013, karya Suraya. Dalam penelitian

    ini ditemukan adanya kekerasan simbolik dalam iklan anak-anak. Dalam

    iklan tersebut terdapat tokoh pria dan wanita yang memerankan karakter ibu

    dan ayah. Disini terjadi sebuah penanaman makna secara halus kepada

  • 93

    pemirsanya, hal ini dilakukan secara halus tanpa disadari. Peran sosial pada

    tokoh wanita ditempatkan sebagai istri atau ibu rumah tangga yang

    melakukan pekerjaan domestik, posisi sosial terkait dengan sekertaris, guru

    TK, penyanyi, model. Sifat personal tokoh perempuan adalah lemah lembut,

    penolong, kasih sayang, pemalu, sensitif, pintar, pemarah, pencemburu,

    peduli kecantikan dan penampilan, penuh perhatian, kreatif, kompetitif.

    Sedangkan tokoh pria dalam iklan anak-anak digambarkan mempunyai peran

    social sebagai ayah dan kepala keluarga, dengan posisi social pencari nafkah

    keluarga. Maka penulis dalam jurnal tersebut menyimpulkan bahwa masih

    terjadi kekerasan simbolik dalam iklan.

    (http://download.portalgaruda.org/article.php?article=353916&val=8101&titl

    e=Representasi%20Kekerasan%20Simbolik%20dalam%20Iklan%20Anak-

    anak) diunduh pada hari Sabtu, 22 April 2017,pukul 22.22 wib.

    5.2. Aspek – Aspek Kekerasan Simbolik

    Kekerasan simbolik yang tersirat dalam iklan-iklan politik Partai Golkar

    dan Partai Nasdem mencakup aspek-aspek peran sosial, aktivitas sosial,

    golongan pekerjaan, dan strata sosial.

    Hasil temuan dalam video iklan politik Partai Golkar dalam Pemilu

    DPR 2014 yang mengandung unsur-unsur ke-empat aspek tersebut adalah

    iklan versi “Ayo Pilih Golkar”, “Suara Ibu Rumah Tangga”, “Suara

    Nelayan”, “Suara Petani”.

    Hasil temuan dalam video iklan politik Partai Nasdem dalam Pemilu

    DPR 2014 yang mengandung unsur-unsur ke-empat aspek tersebut adalah

    iklan versi “Nasdem 1”, dan iklan versi “Wanita Indonesia”.

    Dari hasil temuan tersebut maka penulis akan membedah makna setiap

    scene iklan yang mengandung kekerasan simbolik tersebut dengan teori

    semiotika Rolland Barthes, sehingga ditemukan bentuk – bentuk dari

    kekerasan simbolik tersebut.

    5.3. Iklan Partai Golkar versi “Ayo Pilih Golkar”

    Iklan partai golkar yang berjudul “Ayo Pilih Golkar” didalamnya terdapat

    scene yang terindikasi sebagai kekerasan simbolik, yaitu pada sequence 1

    scene 2-6 pada detik 00.00.01-00.00.09, sequence 4 scene 1 pada detik

    http://download.portalgaruda.org/article.php?article=353916&val=8101&title=Representasi%20Kekerasan%20Simbolik%20dalam%20Iklan%20Anak-anakhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=353916&val=8101&title=Representasi%20Kekerasan%20Simbolik%20dalam%20Iklan%20Anak-anakhttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=353916&val=8101&title=Representasi%20Kekerasan%20Simbolik%20dalam%20Iklan%20Anak-anak

  • 94

    00.00.17-00.00.19, sequence 6 scene 1-3 pada detik 00.00.24-00.00.27,

    sequence 8 scene 1 pada detik 00.00.34.

    Sequence 1 scene 2 (gambar 5.3.1)

    sequence 1 scene 3 (gambar 5.3.2)

    Gambar scene diatas adalah penanda dan petanda yang akan

    dideskripsikan secara denotatif oleh penulis sebagai berikut. Anak laki-laki

    usia SD, berwarna kulit sawo matang, berambut hitam menggunakan kaos

    yang sudah lusuh, terbaring dan beranjak dari tidur, tempat tidurnya

    dilantai beralaskan kain, menggunakan selimut dari kain tipis seperti

    sarung, penyekat ruangan dari kayu atau triplek yang sudah usang

    kondisinya, rumahnya nampak kotor dan gelap, ada tas warna hitam yang

    menggantung, anak laki laki tersebut menggunakan kompres pada

    dahinya, pencahayaan redup atau remang–remang. Penanda tersebut

    memberikan tanda kondisi kehidupan rakyat kecil. Tokoh yang diambil

    adalah seorang anak laki laki dengan warna kulit sawo matang

    memberikan petanda sebagai anak Indonesia asli khususnya suku jawa.

    Warna kulit orang suku jawa sendiri berwarna kuning hingga sawo matang

    karena termasuk ras deutro melayu. (https://materiips.com/macam-macam-

    ras-di-indonesia/amp) diunduh pada Sabtu 22 Appril 2017, pada pukul

    22.15 wib

    https://materiips.com/macam-macam-ras-di-indonesia/amphttps://materiips.com/macam-macam-ras-di-indonesia/amp

  • 95

    Jadi dapat dikatakan bahwa scene tersebut menggambarkan kondisi

    kemiskinan anak di Indonesia. Dasar bagi penulis mengatakan bahwa

    keadaan yang tergambar dalam scene iklan tersebut dikonotasikan sebagai

    kemiskinan adalah merujuk pada pengertian kemiskinan menurut Ritonga

    (2003:1) kondisi kehidupan seseorang atau dalam rumah tangga yang

    serba kekurangan, tidak mampu memenuhi kebutuhan primer yang layak

    bagi kehidupannya. Kebutuhan dasar itu berkaitan dengan pangan,

    sandang, perumahan dan kebutuhan social penunjang kehidupan yang

    layak.

    Sequence 1 scene 4(gambar 5.3.3)

    Penanda dan petanda dalam gambar tersebut dideskripsikan secara

    denotative yaitu wanita berusia sekitar 40’an, duduk di kursi kayu, baju

    dan rok yang digunakan berwarna putih lusuh, berambut hitam, memegang

    kain berwarna kuning dengan tersenyum dan ada gerakan sedang menjahit,

    duduk di area dapur, nampak meja kayu sederhana tidak terlalu besar,

    diatas meja terdapat bakul dari bambu, perlengkapan dapur seperti panci

    atau wajan tergantung di dinding, perlengkapan dapur terlihat menghitam,

    dibelakang wanita itu juga terdapat meja yang diatasnya ada bakul nasi

    yang terbuat dari almunium juga panci aluminium, selain itu juga terdapat

    cerek yang sedang mendidihkan air diatas kompor. Ruang tempat wanita

    itu duduk nampak sangat usang dan tua, kayu-kayu nya nampak rusak,

    pencahayaan redup atau remang remang. Penanda tersebut memberikan

    petanda kondisi ibu rumah tangga sederhana dan tradisional.

    Deskripsi secara denotatif diatas dimaknai lebih dalam sehingga dapat

    menemukan makna konotasinya. Tokoh dalam scene ini perempuan atau

  • 96

    wanita, dan kata perempuan memiliki makna dibaliknya. Perempuan

    berasal dari kata Per, Empu, dan an. Per artinya makhluk/orang, Empu

    berasal dari bahasa sansekerta artinya mulia dan imbuhan “an” sama

    dengan imbuhan “kan”. Jadi perempuan memiliki arti Orang atau makhluk

    yang dimuliakan. Sedangkan kata wanita berasal dari kata dasar betina,

    atau jika dalam budaya jawa kata wanita kepanjangannya adalah “wani di

    tata”, atau berani di tata. Dalam sudut pandang jawa wanita adalah orang

    yang berani ditata, berbeda dari makna perempuan yang adalah

    dimuliakan, maka wanita mengandung karakter yang tunduk, patuh, sabar,

    lembut, mendukung, mengabdi, mendampingi, menyenangkan pria.

    Karakter ini sangat jauh dari nuansa memprotes, memimpin,

    memberontak, menuntut, menentang, melawan, menyaingi. (https://

    www.kompasiana.com/amp/rinakwartiana/perempuan-wanita-dan-

    cewek_551a0803a33311381eb65936)

    Kondisi setting tempat di dapur dan adanya bakul bambu

    menunjukkan budaya jawa, sehingga bisa dikatakan bahwa makna tokoh

    itu adalah “wanita”, bukan “perempuan” karena tokoh tersebut berasal dari

    jawa. Hal ini diperkuat dari atribut yang menyertainya seperti bakul bambu

    adalah perkakas tradisional dari jawa, warna kulit sawo matang

    menunjukan warna kulit orang Indonesia.

    (https://id.scribd.com/mobile/doc/225786701/macam-ras-dan-ciri-fisik)

    Setting area dapur memperkuat pandangan bahwa tokoh wanita tersebut

    membawa budaya jawa yang kental, karena wanita itu melakukan

    pekerjaan domestik biasanya lebih banyak didapur. Masyarakat jawa

    menganut sistem budaya patriaki yang artinya pria sebagai sentral dalam

    organisasi sosial dan tugas wanita lebih berperan dalam pekerjaan

    domestik rumah tangga. (https://unjkita.com/perempuan-budaya-patriaki-

    dan-kesetaraann-gender/) Arti wanita, berani ditata, keberadaannya untuk

    bersikap tunduk, patuh, sabar, mendukung, mengabdi, mendampingi,

    menyenangkan pria.

    Kondisi ruangan yang usang dengan kusen kusen yang rapuh dan

    sekat ruangan dari kayu atau tripleks rapuh dimaknai sebagai kondisi

    https://www.google.co.id/amp/www.kompasiana.com/amp/rinakwartiana/perempuan-wanita-dan-cewek_551a0803a33311381eb65936https://www.google.co.id/amp/www.kompasiana.com/amp/rinakwartiana/perempuan-wanita-dan-cewek_551a0803a33311381eb65936https://www.google.co.id/amp/www.kompasiana.com/amp/rinakwartiana/perempuan-wanita-dan-cewek_551a0803a33311381eb65936https://id.scribd.com/mobile/doc/225786701/macam-ras-dan-ciri-fisikhttps://unjkita.com/perempuan-budaya-patriaki-dan-kesetaraann-gender/https://unjkita.com/perempuan-budaya-patriaki-dan-kesetaraann-gender/

  • 97

    kemiskinan. Ditunjang dengan cahaya yang redup, fungsi tata cahaya

    sangat penting untuk menghadirkan suasana yang mempengaruhi

    penonton, suasana yang ingin dihadirkan adalah suasana yang muram.

    (https://www.academia.edu/8030840/TATA_CAHAYA_Lighting_?auto=

    download) diunduh pada sabtu, 22 April 2017, pukul 22.20 wib. Merujuk

    pada pengertian kemiskinan menurut Ritonga (2003:1) kondisi kehidupan

    seseorang atau dalam rumah tangga yang serba kekurangan, tidak mampu

    memenuhi kebutuhan primer yang layak bagi kehidupannya. Kebutuhan

    dasar itu berkaitan dengan pangan, sandang, perumahan dan kebutuhan

    social penunjang kehidupan yang layak.

    (www.materibelajar.id/2016/04/teori-kemiskinan-pengertian-

    definisi.html?m=1) diunduh pada Sabtu, 22 April 2017, pukul 22.35 wib.

    Selain itu dalam scene tersebut nampak sebuah kain berwarna kuning

    yang sedang dipegang oleh tokoh wanita. Makna warna kuning

    mengingatkan dengan sinar matahari yang memberikan energi yang baik

    dan semangat. Sering disamakan dengan warna emas yang

    menggambarkan kemakmuran dan kemewahan.

    (http://staffnew.uny.ac.id/upload/132243650/pendidikan/Nirwana+Warna.

    pdf) di unduh pada sabtu, 22 April 2017, pukul 22.45 wib.

    Seperti yang diketahui bahwa iklan ini adalah iklan partai Golkar dan

    partai ini memiliki warna dominan kuning. Tokoh wanita juga

    mengekspresikan rasa bahagia, kebanggan dalam senyuman di wajahnya.

    Maka penulis mendapatkan tanda yang lebih dalam maknanya yaitu,

    wanita jawa sudah menjadi patokan sosok istri dan ibu rumah tangga yang

    berkarakter tunduk, patuh, lembut. Dan orang jawa lekat dengan unsur

    tradisional serta kesederhanaan.

    https://www.academia.edu/8030840/TATA_CAHAYA_Lighting_?auto=downloadhttps://www.academia.edu/8030840/TATA_CAHAYA_Lighting_?auto=downloadhttp://www.materibelajar.id/2016/04/teori-kemiskinan-pengertian-definisi.html?m=1http://www.materibelajar.id/2016/04/teori-kemiskinan-pengertian-definisi.html?m=1http://staffnew.uny.ac.id/upload/132243650/pendidikan/Nirwana+Warna.pdfhttp://staffnew.uny.ac.id/upload/132243650/pendidikan/Nirwana+Warna.pdf

  • 98

    Sequence 1 scene 6 (gambar 5.3.4)

    Penanda dan petanda yang didapatkan dari gambar diatas dapat

    dideskripsikan sebagai berikut; seorang pria, usia 40’an, berwarna kulit

    sawo matang, berambut hitam, mengenakan kaos yang warnanya

    kecoklatan, celana pendek, mengecat becak dengan warna kuning, nampak

    tersenyum saat mengecat becak, kondisi ruangan tempat becak tersebut

    terdapat tumpukan barang berupa kayu, kardus, dan bakul bambu. Kondisi

    ruangan kurang cahaya atau redup. Penanda tersebut memberikan petanda

    kehidupan seorang tukang becak.

    Deskripsi tersebut adalah hasil pengamatan secara denotatif, untuk

    mengetahui makna dibaliknya maka akan dicari konotasi dari deskripsi

    tersebut. Pada gambar tersebut terdapat becak yang artinya pria yang

    sedang mengecat becak tersebut mempunyai mata pencaharian sebagai

    tukang becak. Menurut ahli sosiologi Pitirim A. Sorokin mata pencaharian

    sebagai tukang becak di Indonesia tergolong kedalam golongan sosial

    kelas rendah atau lower class. (Dhohiri, Sosiologi Suatu Kajian Kehidupan

    Masyarakat; hal 15)

    Pria yang bermata pencaharian sebagai tukang becak ini berkulit sawo

    matang dan rambut hitam menunjukan orang Indonesia asli khususnya

    suku jawa. Becak sedang di cat oleh pemiliknya dengan warna kuning,

    warna kuning sendiri adalah warna dominan milik partai Golkar. Warna

    kuning sendiri memiliki arti mengingatkan dengan sinar matahari yang

    memberikan energi yang baik dan semangat. Sering disamakan dengan

    warna emas yang menggambarkan kemakmuran dan kemewahan.

    (http://staffnew.uny.ac.id/upload/132243650/pendidikan/Nirwana+Warna.

    pdf) di unduh pada sabtu, 22 April 2017, pukul 22.45 wib.

    http://staffnew.uny.ac.id/upload/132243650/pendidikan/Nirwana+Warna.pdfhttp://staffnew.uny.ac.id/upload/132243650/pendidikan/Nirwana+Warna.pdf

  • 99

    Tokoh pria tersenyum saat sedang mengecat becaknya itu

    menandakan rasa bahagia, bangga, tanpa paksaan. Maka penulis

    mendapatkan tanda yang lebih dalam maknanya yaitu, orang jawa dilabeli

    sebagai rakyat kecil dengan mata pencaharian rendah.

    Sequence 4 scene 1 (gambar 5.3.5)

    Petanda dan penanda dari gambar diatas dideskripsikan secara

    denotatif sebagai berikut. Seorang wanita, mengenakan setelan kulot

    batik, berkulit sawo matang, berwarna rambut hitam, menjemur

    pakaian/kain/handuk di luar jendela rumah dengan menggunakan tali

    berwarna kuning yang di ikatkan pada kusen, jemuran merupakan kain

    berwarna kuning, melakukan percakapan dengan seorang pria

    menggunakan kaos berkerah berwarna coklat, bertopi cream,

    menggunakan handuk kecil berwarna putih pada bahu, berkulit sawo

    matang, pria tersebut mengkayuh becaknya yang berwarna dominan

    kuning, mimik muka tokoh pria dan wanita terlihat bahagia, semangat,

    dalam percakapan di video pria ini mengucapkan “bu, ayo bu” dan ibu

    menjawab “oh iya hari ini nyoblos ya” sambil mengespresikan senyuman.

    Dari penanda tersebut memberikan petanda aktivitas sosial di

    perkampungan.

    Deskripsi secara denotatif diatas akan dimaknai lebih mendalam

    seperti berikut.

    Kulot batik adalah baju yang berasal dari jawa, bukan hanya jawa

    tengah tetapi seluruh jawa memiliki ciri khas batiknya sendiri, dan model

    setelan kulot batik wajar ditemui dikenakan oleh ibu-ibu suku jawa. Warna

    kulit tokoh wanita juga sawo matang semakin membuktikan warna kulit

    suku jawa. (https://id.scribd.com/mobile/doc/225786701/macam-ras-dan-

    https://id.scribd.com/mobile/doc/225786701/macam-ras-dan-ciri-fisik

  • 100

    ciri-fisik) Aktivitas menjemur pakaian adalah aktivitas domestik yang

    biasa dilakukan oleh wanita. Menjemur di luar jendela menunjukan bahwa

    orang tersebut tidak memiliki halaman atau ruang yang memadai untuk

    menjemur pakaian, sehingga menggunakan area samping rumah untuk

    menggantung jemuran. Pakaian tokoh pria yaitu tukang becak

    menggunakan kaos ber-krah warna coklat dan topi berwarna krem juga

    handuk kecil warna putih yang melingkar di bahu, menandakan kostum

    yang digunakan oleh seseorang yang melakukan aktivitas fisik sehingga

    mengeluarkan keringat. Selain itu dimaknai sesuai dengan warnanya.

    Warna coklat memberi kesan hangat, nyaman, alami, akrab, dan

    ketenangan. Dan warna putih adalah warna yang netral, menggambarkan

    kemurnian dan kepolosan.

    (http://staffnew.uny.ac.id/upload/132243650/pendidikan/Nirwana+Warna.

    pdf) di unduh pada sabtu, 22 April 2017, pukul 22.45 wib.

    Atribut yang digunakan oleh tukang becak menginterpretasikan

    karakternya dalam video iklan politik ini, tukang becak memiliki karakter

    yang ramah terhadap semua tetangganya, pribadi yang hangat dan akrab

    dengan tetangga sekitarnya, kebaikannya alami, hal ini dinyatakan dari

    kepeduliannya mengingatkan dan mengajak si ibu rumah tangga untuk

    mencoblos, seperti pada percakapan yang tertulis diatas.

    Tali tempat menjemur pakaian dan objek jemuran berwarna kuning,

    dimana warna kuning adalah warna dominan partai Golkar yang bermakna

    mengingatkan dengan sinar matahari yang memberikan energi yang baik

    dan semangat. Sering disamakan dengan warna emas yang

    menggambarkan kemakmuran dan kemewahan.

    (http://staffnew.uny.ac.id/upload/132243650/pendidikan/Nirwana+Warna.

    pdf) di unduh pada sabtu, 22 April 2017, pukul 22.45 wib. Maka dari

    petanda tersebut penulis menemukan makna yang lebih dalam sebagai

    berikut. masyarakat suku jawa selain prianya dilabeli bermata pencaharian

    rendah, para wanitanya juga dilabeli sebagai orang yang hanya

    mengerjakan pekerjaan domestic rumah tangga. Masyarakat suku jawa

    juga sangat lekat kaitannya dengan kesederhanaan, dan kesan tradisional.

    https://id.scribd.com/mobile/doc/225786701/macam-ras-dan-ciri-fisikhttp://staffnew.uny.ac.id/upload/132243650/pendidikan/Nirwana+Warna.pdfhttp://staffnew.uny.ac.id/upload/132243650/pendidikan/Nirwana+Warna.pdfhttp://staffnew.uny.ac.id/upload/132243650/pendidikan/Nirwana+Warna.pdfhttp://staffnew.uny.ac.id/upload/132243650/pendidikan/Nirwana+Warna.pdf

  • 101

    Sequence 6 scene 1 (gambar 5.3.6)

    Petanda dan penanda yang terdapat dalam gambar diatas

    dideskripsikan secara denotatif sebagai berikut. Dua orang pria berambut

    hitam, berwarna kulit sawo matang, saling mengobrol dari jendela,

    didepan jendela tergantung tiga kurungan burung dengan burung warna

    kuning didalamnya. Cat tembok berwarna putih yang telah memudar dan

    kotor. Penanda tersebut memberikan petanda aktivitas sosial di

    perkampungan.

    Deskripsi secara denotatif yang telah tercantum akan dimaknai secara

    konotatif sebagai berikut; pria berambut hitam, warna kulit sawo matang

    adalah ciri ciri fisik ras deutro melayu, dan suku jawa termasuk kedalam

    ras deutro melayu. (https://id.scribd.com/mobile/doc/225786701/macam-

    ras-dan-ciri-fisik) Kegiatan yang dilakukan mengobrol sambil memelihara

    burung padahal hari masih siang dimana seharusnya seseorang sedang

    aktif bekerja, menunjukan bahwa kondisi kedua pria tersebut tidak

    produktif.

    Kondisi lingkungan tempat tinggal kedua pria tersebut sangat

    sederhana dibuktikan dengan warna cat tembok yang putih namun sudah

    memudar, kondisi bangunan tidak layak huni, tata letak tidak rapi, kondisi

    bangunan terlihat tua, jarak antar bangunan sangat rapat, minim ruang

    terbuka sehingga kegiatan menjemur pakaian dan menggantung burung

    dilakukan di area yang tumpang tindih, dapat di identifikasi sebagai

    permukiman kumuh menurut Budiharjo. Karakteristik permukiman kumuh

    menurut Budiharjo dilihat dari beberapa faktor, yang pertama faktor rumah

    yang semi dan non permanen, meliputi tata letak tidak teratur, status

    https://id.scribd.com/mobile/doc/225786701/macam-ras-dan-ciri-fisikhttps://id.scribd.com/mobile/doc/225786701/macam-ras-dan-ciri-fisik

  • 102

    bangunan tidak memiliki izin, kepadatan bangunan yang tinggi, kondisi

    bangunan yang tidak layak huni dan jarak bangunan yang rapat, kurangnya

    kesehatan lingkungan permukiman. Faktor kedua adalah prasarana, yang

    meliputi aksesibilatas, drainase, air bersih, air limbah, persampahan.

    (http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/543/jbptunikompp-gdl-diralazuar-

    27111-5-unikom_d-i.pdf)

    Burung yang dipelihara berwarna kuning. Arti dari warna kuning

    adalah warna dominan partai Golkar yang bermakna mengingatkan

    dengan sinar matahari yang memberikan energi yang baik dan semangat.

    Sering disamakan dengan warna emas yang menggambarkan kemakmuran

    dan kemewahan.

    (http://staffnew.uny.ac.id/upload/132243650/pendidikan/Nirwana+Warna.

    pdf. di unduh pada sabtu, 22 April 2017, pukul 22.45 wib.

    Maka dari tanda tersebut penulis mendapatkan makna yang lebih

    dalam yaitu pria jawa bermata pencaharian rendah dan pengangguran atau

    tergolong orang yang kurang produktif.

    Sequence 6 scene 2 (gambar 5.3.7)

    Penanda dan petanda yang terdapat dalam gambar diatas

    dideskripsikan secara denotatif sebagai berikut; pria, berkulit sawo

    matang, berambut hitam, berkumis, menggunakan topi, kaos berkerah

    warna kecoklatan dengan kancing terbuka, dengan handuk kecil

    menggantung bahu. Mengayuh becak berwarna dominan kuning. Ekspresi

    wajah tukang becak nampak sangat ceria terlihat dari senyumnya dan

    gesture tanganya sambil mengangkat tangan.

    Dibelakangnya di ikuti massa, namun yang nampak jelas pada gambar

    hanya 3 wanita, yang usianya masih muda. ada wanita menggunakan

    atasan kuning dan hijab kuning, postur tubuhnya gemuk, disamping

    http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/543/jbptunikompp-gdl-diralazuar-27111-5-unikom_d-i.pdfhttp://elib.unikom.ac.id/files/disk1/543/jbptunikompp-gdl-diralazuar-27111-5-unikom_d-i.pdfhttp://staffnew.uny.ac.id/upload/132243650/pendidikan/Nirwana+Warna.pdfhttp://staffnew.uny.ac.id/upload/132243650/pendidikan/Nirwana+Warna.pdf

  • 103

    kirinya seorang perempuan muda dengan menggunakan dress putih,

    rambut hitam terurai panjang. Dan disamping kananya ada wanita dengan

    hijab putih, tidak terlihat bagaimana ekspresi wajahnya dan pakaiannya.

    Para warga yang mengikuti bapak tukang becak juga turut

    menampilkan ekspresi antusias dan gembira, dilihat dari senyum yang

    mengembang di wajah tukang becak dan warga yang berteriak dan

    mengajak untuk nyoblos no.5. Penanda tersebut memberikan petanda

    suasana iring-iringan massa yang sedang berkampanye. Deskripsi secara

    denotatif yang telah tercantum akan dimaknai secara lebih mendalam

    dengan makna konotatif, sebagai berikut.

    Dua wanita menggunakan atribut islami, dan satu wanita beratribut

    non islami. Wanita yang ditengah menggunakan baju kuning dan hijab

    kuning. Warna kuning menandakan identitas partai golkar, namun warna

    kuning sendiri yaitu bermakna mengingatkan dengan sinar matahari yang

    memberikan energi yang baik dan semangat. Sering disamakan dengan

    warna emas yang menggambarkan kemakmuran dan kemewahan.

    (http://staffnew.uny.ac.id/upload/13224365/pendidikan/Nirwana+Warna.p

    df. di unduh pada sabtu, 22 April 2017, pukul 22.45 wib

    Wanita berhijab putih dimaknai sesuai warna hijabnya, putih

    melambangkan warna yang netral, menggambarkan kemurnian dan

    kepolosan. Kemudian wanita dengan atribut non islami, menggunakan

    dress putih, juga menggambarkan warna netral, kemurnian, dan kepolosan.

    Dari kedua wanita yang berhijab, satu diantaranya menggunakan

    atribut islami yang berwarna kuning, dari posisi pengambilan gambar

    tersebut nampak sosok wanita berhijab kuning sangat jelas. Seperti yang

    telah dituliskan bahwa warna kuning merupakan warna dominan identitas

    partai Golkar, sehingga wanita berhijab kuning menunjukan bahwa partai

    Golkar berwarna islami.

    Ekspresi wajah tukang becak nampak tersenyum dan gesture

    tanganya sambil mengangkat tangan, yang digambarkan dalam iklan ini

    merupakan bentuk penyampaian pesan secara non verbal. Pesan non

    verbal memiliki fungsi metakomunikatif yang artinya memberikan

    http://staffnew.uny.ac.id/upload/13224365/pendidikan/Nirwana+Warna.pdfhttp://staffnew.uny.ac.id/upload/13224365/pendidikan/Nirwana+Warna.pdf

  • 104

    informasi tambahan yang memperjelas maksud dan makna pesan. Ekspresi

    yang dimunculkan dalam iklan ini memperjelas bahwa masyarakat merasa

    antusias dan bahagia dalam mendukung Partai Golkar.

    (https://m.liputan6.com/amp/2030800/temuan-baru-wajah-manusia-

    ternyata-punya-21-ekspresi)

    Maka penulis mendapatkan makna yang lebih dalam sebagai berikut.

    Masyarakat Indonesia terdiri atas keberagaman agama, dan orang

    orangnya berkarakter polos, suci, netral. partai Golkar merupakan partai

    yang bernuasa islami, namun partai tersebut juga merangkul anggota non

    muslim. Semua pendukung Partai Golkar sangat bahagia dan antusias.

    Sequence 6 scene 3 (gambar 5.3.8)

    Penanda dan petanda dari gambar diatas dideskripsikan sebagai

    berikut; kerumunan orang yang berjalan menyusuri permukiman kumuh.

    Orang orang tersebut berlarian sambil mengangkat tangan dan berseru seru

    mengikuti bapak tukang becak yang berjalan di depan mereka. Orang

    orang nampak dari bagian belakang nya saja, ada pria dan wanita,

    beraneka ragam warna baju, dan yang terlihat warna putih, coklat. Rambut

    berwarna hitam. Di sebelah kanan terdapat rumah warga yang kondisinya

    kumuh, dan di depannya tergantung jemuran dan burung peliharaan.

    Penanda tersebut memberikan petanda massa yang berkampanye melewati

    permukiman kumuh.

    Deskripsi secara denotatif yang telah tercantum akan diberi makna

    konotatif sebagai berikut; kondisi lingkungan pada gambar diatas sesuai

    dengan deskripsi yang tercantum memperlihatkan kondisi masyarakat

    menengah ke bawah. Karakteristik permukiman kumuh menurut Budiharjo

    dilihat dari beberapa faktor, yang pertama faktor rumah yang semi dan non

    permanen, meliputi tata letak tidak teratur, status bangunan tidak memiliki

    https://m.liputan6.com/amp/2030800/temuan-baru-wajah-manusia-ternyata-punya-21-ekspresihttps://m.liputan6.com/amp/2030800/temuan-baru-wajah-manusia-ternyata-punya-21-ekspresi

  • 105

    izin, kepadatan bangunan yang tinggi, kondisi bangunan yang tidak layak

    huni dan jarak bangunan yang rapat, kurangnya kesehatan lingkungan

    permukiman. Faktor kedua adalah prasarana, yang meliputi aksesibilatas,

    drainase, air bersih, air limbah, persampahan.

    (http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/543/jbptunikompp-gdl-diralazuar-

    27111-5-unikom_d-i.pdf)

    Dari deskripsi pada gambar scene iklan tersebut menunjukan antusias

    dan kegembiraan warga dalam mengikuti kampanye. Maka penulis

    menemukan makna yang lebih mendalam, bahwa masyarakat kecil lebih

    mudah terprovokasi mengikuti kampanye.

    Sequence 8 scene 1 (gambar 5.3.9)

    Petanda dan penanda yang terdapat dalam gambar diatas akan di

    deskripsikan secara denotatif sebagai berikut. pria menggunakan kaos

    berkerah warna coklat, dengan kancing terbuka, menggunakan handuk

    kecil berwarna putih pada leher, dikepalanya bertopi cream, warna

    kulitnya sawo matang, tangannya terangkat menunjukan lima jari, senyum

    mengembang pada wajahnya. Sembari mengayuh becak berwarna

    dominan kuning, dan jok becak juga berlapis kain kuning. Dibelakang

    tukang becak tersebut di ikuti oleh banyak massa, namun yang paling

    nampak jelas pada gambar hanya dua orang wanita dan dua orang pria.

    Wanita paling pojok kiri mengenakan setelan baju dan jilbab kuning,

    membawa tas berwarna hitam, tangan terangkat keatas menunjukan lima

    jari, dan ekspresi wajah bahagia, antusias, semangat, ceria. Disampingnya

    seorang wanita berjilbab putih dan baju coklat, tangan terangkat keatas

    menunjukan lima jari, dan ekspresi wajahnya nampak ceria, kegembiraan,

    semangat, antusias. Dibelakang wanita tersebut ada pria menggunakan

    http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/543/jbptunikompp-gdl-diralazuar-27111-5-unikom_d-i.pdfhttp://elib.unikom.ac.id/files/disk1/543/jbptunikompp-gdl-diralazuar-27111-5-unikom_d-i.pdf

  • 106

    kaos berkerah warna kuning dan celana panjang jeans. Dibelakang pria

    tersebut juga nampak seorang pria dengan kaos berkerah warna kuning

    dengan motif garis horizontal dan celana panjang kain warna khaki. Gang

    yang dilalui berukuran sekitar 2 meter, disamping gang yang dilewati oleh

    massa terdapat jemuran pakaian warga yang adalah baju baju kaos

    berwarna kuning. Pada barisan massa juga nampak orang yang membawa

    kain kuning sambil dibentangkan. Penanda tersebut memberikan petanda

    massa yang berkampanye melewati perkampungan.

    Dari petanda diatas diberi makna konotatif sehingga bermakna lebih

    mendalam. Pria menggunakan kaos berkerah warna coklat, dengan

    kancing terbuka, menggunakan handuk kecil berwarna putih pada leher,

    dikepalanya bertopi cream, adalah seorang tukang becak. Kostum yang

    dikenakan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukanya, yaitu menandakan

    seseorang dengan aktivitas yang mengeluarkan keringat, maka

    aktivitasnya tersebut lebih mengedepankan penggunaan tenaga. Orang

    orang yang mengikuti kampanye mengenakan baju dominan warna

    kuning, kostum yang digunakan oleh warga yang mengikuti kampanye

    memiliki unsur unsur warna identik Partai Golkar, yaitu kuning, coklat,

    putih. Selain menggunakan warna identitas Partai Golkar mereka juga

    membawa simbol Partai Golkar dalam bentuk bendera dan kain. Simbol

    Partai Golkar adalah sebagai berikut, pohon beringin yang dikelilingi

    untaian padi dan kapas dalam perisai segi lima, dengan pita bertuliskan

    GOLONGAN KARYA di bawahnya, latar belakang simbol tersebut

    berwarna kuning. Makna dari setiap simbol tersebut adalah pohon beringin

    bermakna melindungi, yang artinya partai Golkar memberi perlindungan

    bagi rakyat Indonesia. Padi dan kapas meruakan lambang kesejahteraan

    sosial untuk rakyat Indonesia. Perisai segi lima melambangkan ideologi

    partai, yakni pancasila. Warna putih pada perisai bermakna kesucian.

    Warna dasar kuning bermakna kejayaan. 17 bunga kapas, 8 akar beringin,

    dan 45 butir padi melambangkan hari kemerdekaan Indonesia 17-8-45.

    (www.m.forum.detik.com/mengenal-arti-makna-lambang-partai-peserta-

    pemilu-2014-t620465.html).

    http://www.m.forum.detik.com/mengenal-arti-makna-lambang-partai-peserta-pemilu-2014-t620465.htmlhttp://www.m.forum.detik.com/mengenal-arti-makna-lambang-partai-peserta-pemilu-2014-t620465.html

  • 107

    Maka penulis menemukan makna yang lebih mendalam, bahwa

    masyarakat kecil lebih mudah terprovokasi mengikuti kampanye karena

    memiliki harapan terhadap parpol, sesuai dengan makna pada simbol

    partai Golkar yang adalah memberikan perlindungan kepada masyarakat

    Indonesia.

    Sequence 8 scene 2 (gambar 5.3.10)

    Sequence 8 scene 3 (gambar 5.3.11)

    Penanda dan petanda yang didapatkan dari gambar gambar diatas

    dideskripsikan sebagai berikut, pria mengayuh becak melewati

    perkampungan yang padat, seorang ibu menjemur pakaian diluar jendela

    rumah. Dua bapak-bapak menggantung burung di depan jendela rumah

    sambil bercakap-cakap dari jendela. Kondisi rumah rumah di

    perkampungan itu sangat tidak rapi, kotor, cat nya usang, rumahnya dari

    kayu dan sudah usang.

    Pria tukang becak menyerukan “ayo bu, ayo”, dan “nyoblos pak,

    nyoblos”, di ikuti oleh banyak warga yang juga berpakaian warna kuning,

    becak pun juga berwarna kuning, melewati pedagang mie ayam&bakso

    yang gerobaknya berwarna kuning, dan kemudian menggunakan kain

    kuning berlogo Partai Golkar pada gerobaknya.

    Penanda tersebut memberikan petanda adanya harapan yang tinggi

    kepada partai politik ditularkan oleh rakyat kecil ke sesama rakyat kecil.

  • 108

    Konotasinya, pedagang mie ayam & bakso keliling merupakan jenis

    golongan pekerjaan berstatus sedang, hal ini diungkakan menurut

    pedoman ISCO (International Standart Clasification of Oecuption). Untuk

    menentukan status sosial ekonomi yang dilihat dari pekerjaan, maka jenis

    pekerjaan diberi batasan sebagai berikut; pekerjaan yang berstatus tinggi,

    yaitu tenaga ahli teknik, pekerjaan berstatus sedang adalah dibidang

    penjualan dan jasa, pekerjaan berstatus rendah adalah petani dan operator

    alat angkut. (http://etheses.uin-

    malang.ac.id/600/6/10410177%20Bab%202.pdf )

    Gerobak berwarna dominan kuning, merupakan warna identitas Partai

    Golkar yang bermakna kejayaan. (www.m.forum.detik.com/mengenal-arti-

    makna-lambang-partai-peserta-pemilu-2014-t620465.html).

    Kain kuning berlogo partai golkar dibentangkan menutupi gerobak

    mie ayam dan bakso menggambarkan bahwa partai Golkar mengayomi

    mata pencaharian rakyat kecil.

    Demikian konotasi yang didapatkan dari iklan partai Golkar dengan judul

    Ayo pilih Golkar.

    Mitos yang ditemukan adalah keadaan, situasi, kondisi yang dialami

    rakyat kecil dapat dijadikan sebagai alat maupun senjata politik. Di sini

    kemiskinan adalah alat atau senjata politik tersebut. Sesuai dengan potret

    dalam iklan politik tersebut menunjukan realita kehidupan masyarakat

    Indonesia saat ini yang masih belum keluar dari kemiskinan, khususnya

    masyarakat jawa. Hal ini dapat diartikan sebagai kritik terhadap

    pemerintahan pada masa itu yang dianggap belum mampu mengentaskan

    kemiskinan di masyarakat luas. Selain kemiskinan, agama juga dijadikan

    tameng oleh partai politik untuk mendapatkan simpatik masyarakat

    sehingga masyarakat mendukung dan tujuan dari golongan tersebut dapat

    terwujud.

    http://etheses.uin-malang.ac.id/600/6/10410177%20Bab%202.pdfhttp://etheses.uin-malang.ac.id/600/6/10410177%20Bab%202.pdfhttp://www.m.forum.detik.com/mengenal-arti-makna-lambang-partai-peserta-pemilu-2014-t620465.htmlhttp://www.m.forum.detik.com/mengenal-arti-makna-lambang-partai-peserta-pemilu-2014-t620465.html

  • 109

    5.4. Iklan Partai Golkar Suara Ibu Rumah Tangga

    Pada iklan Partai Golkar versi Suara Ibu Rumah Tangga Yang

    mengandung unsur kekerasan simbolik ada pada sequence 1 scene 1 pada

    detik 00:00:08 dan scene 2 pada detik ke 00:00:11.

    Sequence 1 scene 1 (gambar 5.4.1)

    Sequence 1 scene 2 (gambar 5.4.2)

    Dari petanda dan penanda yang didapat dari gambar diatas dapat

    dideskripsikan secara denotatif sebagai berikut. setting tempat suasana

    pasar tradisional, dengan aneka barang dagangan kebutuhan dapur dan

    pangan sehari hari. Seperti telur, bumbu dapur, sayur, beras, minyak, dan

    lainnya. Tokoh utama terdiri dari tiga orang, yaitu seorang pria pedagang

    mengenakan kaos, handuk kecil dikalungkan pada leher, dan mengenakan

    topi. Seorang wanita, ibu rumah tangga mengenakan baju putih, rambut

    hitam di ikat ekor kuda, tanpa riasan wajah, ekspresi wajah tersenyum.

    Bersama dengan anak perempuannya yang berusia remaja, mengenakan

    baju kaos lengan panjang berwarna ungu muda, rambut hitam dan panjang,

    di ikat ekor kuda, tanpa menggunakan riasan wajah, anak perempuan juga

  • 110

    menunjukan ekspresi senyuman dan wajah yang tenang. Mereka

    melakukan interaksi bersama si pedagang, membahas mengenai zaman

    Golkar beras lebih mudah didapatkan dan harganya lebih murah,

    kemudian petani dapat menghasilkan kedelai sendiri, ibu itu

    memberitaukan kepada anak perempuannya bahwa pada zaman Golkar

    kerja keras rakyat terasa hasilnya. Penanda tersebut memberikan petanda

    aktivitas sosial di pasar.

    Dari deskripsi secara denotatif yang telah tercantum diatas, kemudian

    dimaknai secara konotatif untuk menemukan makna yang lebih mendalam,

    sebagai berikut; pasar tradisional umumnya dikelola oleh pemerintahan

    dengan aktivitas belanja orang orang dengan status social menengah

    kebawah, pasar tradisional juga sangat identik dengan budaya Indonesia.

    (peraturan presiden no. 112 tahun 2007)

    Pria yang mengenakan kaos dan mengalungkan handuk pada bahu

    serta menggunakan topi menandakan aktivitas yang dia lakukan pasti

    mengeluarkan keringat, maka aktivitasnya tersebut lebih mengedepankan

    penggunaan tenaga. Ibu dan anak perempuannya mencirikan wanita

    Indonesia pada umunya dengan rambut yang hitam. Kedua wanita ini

    mencirikan kepolosan dan kesederhanaan, dilihat dari penampilannya yang

    tanpa riasan wajah maupun perhiasan. Riasan wajah dapat mencerminkan

    karakter seseorang dan juga sangat berkaitan dengan kepercayaan diri

    seseorang. Wanita dengan riasan wajah alami memiliki nilai tinggi dalam

    hal kepercayaan. Penelitian ini dilakukan oleh ilmuwan di Harvard dan

    Boston University.

    (https://www.google.co.id/amp/m.bisnis.com/amp/read/20161219/220/613

    189/cek-di-sini-makna-riasan-wajah-anda) Jadi wanita dengan tampilan

    riasan wajah yang polos menampilkan karakter seseorang yang dapat

    dipercaya.

    Interaksi bersama pedagang yang membahas mengenai zaman Golkar

    beras lebih mudah didapatkan dan harganya lebih murah, kemudian petani

    dapat menghasilkan kedelai sendiri, menunjukan makna membandingkan

    kondisi ketika zaman Golkar memegang pemerintahan di Indonesia. Pesan

    https://www.google.co.id/amp/m.bisnis.com/amp/read/20161219/220/613189/cek-di-sini-makna-riasan-wajah-andahttps://www.google.co.id/amp/m.bisnis.com/amp/read/20161219/220/613189/cek-di-sini-makna-riasan-wajah-anda

  • 111

    tersirat dari kalimat tersebut adalah bahwa kondisi perekonomian rakyat

    Indonesia pada masa sekarang tidak semakmur pada masa pemerintahan

    Golkar.

    Mitos yang terdapat dari iklan ini adalah rakyat kalangan menengah

    kebawah sebagai subjek yang terpercaya untuk menampilkan perasaan

    orang yang hidup dalam kesederhanaan dan dapat merasakan keuntungan

    yang lebih baik ketika pemerintahan Indonesia dikuasai oleh partai golkar.

    Melihat isi pesan dalam iklan ini disampaikan untuk keluarga menengah

    ke bawah. Di mana masyarakat menengah kebawah terlihat mengagung-

    agungkan pemerintahan jaman partai golkar berkuasa.

    5.5. Iklan Partai Golkar Suara Nelayan

    Dalam iklan ini yang terindikasi kekerasan simbolik ada pada sequence 2

    scene 1 pada detik 00.01-00.03, sequence 2 scene 1 pada detik 00.03-00.08,

    sequence 2 scene 3 pada detik 00.08-00.12.

    Sequence 2 scene 1(gambar 5.5.1)

    Sequence 2 scene 2 (gambar 5.5.2)

  • 112

    Sequence 2 scene 3 (gambar 5.5.3)

    Setting tempat dipinggir pantai, warga nelayan sedang beraktivitas.

    Sangat nampak mencolok jerigen bahan bakar minyak berwarna kuning

    dijinjing oleh seorang pria mengenakan kaos putih dan berkalung handuk

    warna kuning, selain menjinjing jerigen warna kuning pria tersebut juga

    menjinjing jerigen berwarna putih pada tangan kanannya. Pria

    disampingnya mengenakan kaos berwarna biru serta menggunakan topi

    dengan warna senada dengan kaosnya.pria berkaos biru sambil memegang

    ikan hasil tangkapan. Ada juga seorang wanita mengenakan daster batik

    serta penutup kepala, sedang menjemur ikan. Pada setting tempat nampak

    gubug, bendera merah putih, jaring, kapal, pohon kelapa. Kata kata yang

    terdapat dalam percakapan mereka adalah “zaman Golkar mencari ikan

    gampang dan tenang, karena harga solar tidak turun naik”. Penanda

    tersebut memberikan petanda kehidupan warga kampung nelayan.

    Dari deskripsi secara denotatif yang telah dipaparkan diatas maka

    dimaknai lebih mendalam secara konotasi sebagai berikut;

    Jerigen berwarna kuning menyiratkan warna dominan partai golkar.

    Dan warna kuning memiliki makna kejayaan

    (www.m.forum.detik.com/mengenal-arti-makna-lambang-partai-peserta-

    pemilu-2014-t620465.html)

    Pria yang mengenakan kaos dan mengalungkan handuk pada leher

    serta menggunakan topi menandakan aktivitas yang dia lakukan pasti

    mengeluarkan keringat, maka aktiviasnya tersebut lebih mengedepankan

    penggunaan tenaga. Wanita mengenakan daster mencirikan ibu rumah

    tangga yang melakukan kegiatan domestik. Atribut jaring, kapal,

    menjemur hasil tangkapan ikan mencirikan kehidupan warga kampung

    nelayan.

    http://www.m.forum.detik.com/mengenal-arti-makna-lambang-partai-peserta-pemilu-2014-t620465.htmlhttp://www.m.forum.detik.com/mengenal-arti-makna-lambang-partai-peserta-pemilu-2014-t620465.html

  • 113

    Percakapan mereka adalah “zaman Golkar mencari ikan gampang dan

    tenang, karena harga solar tidak turun naik”, hal ini menunjukan pesan

    tersirat membandingkan kondisi ketika zaman Golkar memegang

    pemerintahan di Indonesia. Pesan tersirat dari kalimat tersebut adalah

    bahwa kondisi perekonomian rakyat Indonesia pada masa sekarang tidak

    semakmur pada masa pemerintahan Golkar.

    Mitos yang terdapat dalam iklan ini adalah rakyat kalangan menengah

    kebawah yang hidup dalam kesederhanaan dapat merasakan keuntungan

    yang lebih baik ketika pemerintahan Indonesia dikuasai oleh partai golkar.

    Melihat dari isi iklan ini, pesan yang terkandung ditujukan kepada warga

    yang bermata pencaharian sebagai nelayan atau warga pesisir. Dimana

    terlihat antusis terhadap partai golkar.

    5.6. Iklan Partai Golkar Suara Petani

    Dalam scene iklan ini yang terindikasi kekerasan simbolik ada pada

    sequence 2 scene 1 pada detik 00:01-00:04, sequence 2 scene 2 pada detik

    00:04-00:05, sequence 2 scene 3 pada detik 00:05-00:07, sequence 2 scene 4

    pada detik 00:07-00:12

    sequence 2 scene 1(gambar 5.6.1)

  • 114

    sequence 2 scene 2 (gambar 5.6.2)

    sequence 2 scene 3 (gambar 5.6.3)

    sequence 2 scene 4( gambar 5.6.4)

    Penanda dan petanda yang di dapat dari gambar scene iklan diatas

    dideskripsikan secara denotatif sebagai berikut; suasana sawah, gubug,

    seorang pria paruh baya dan wanita paruh baya duduk didalam gubug,

    nampak rantang makanan dan caping. Pakaian yang dikenakan oleh tokoh

    pria adalah kaos coklat, sedangkan tokoh wanita menggunakan baju

    kebaya sederhana berwarna ungu muda, bawahan kain lilit batik berwarna

    coklat muda bercorak hitam, dan penutup kepala rajut berwarna putih.

    Selain rantang makanan juga nampak cerek teh dan dua buah gelas, dan

    sebuah kendi. Kedua orang tersebut bercakap cakap sambil mengeluarkan

    ekspresi wajah yang tenang dan terlihat senyum mengembang di wajah

    mereka. Kalimat yang diucapkan “Alhamdulilah, jaman Golkar mah masih

    bisa nabung” , “karna bibit murah”, “harga beras bagus”, “jujur aja, jaman

    Golkar mah lebih enak”. Penanda tersebut memberikan petanda kehidupan

    keluarga petani.

    Dari deskripsi diatas maka dimaknai secara konotatif sehingga

    menemukan makna yang lebih dalam, sebagai berikut: sawah, gubug,

  • 115

    caping sangat lekat dengan kehidupan petani dipedesaan. Pakaian yang

    digunakan menampilkan kesederhanaan. Makan siang dengan rantang

    bercorak hijau putih yang digunakan menampilkan kesan kuno, kendi

    menampilkan kesan tradisional. Kebaya yang digunakan wanita, selain

    menampilkan kesan sederhana juga menampilkan kesan tradisional.

    Bahasa dan logat yang digunakan saat bercakap-cakap mencirikan bahwa

    pria dan wanita tersebut adalah orang sunda. Dari kata kata yang

    diucapkan menandakan bahwa mereka menyanjung masa pemerintahan

    Golkar, yang berarti mereka merasa kecewa dan kurang puas dengan

    pemerintahan yang berjalan pada masa kini.

    Mitos yang terdapat dalam iklan ini adalah rakyat kalangan menengah

    kebawah yang hidup dalam kesederhanaan dan masih tradisional dapat

    merasakan keuntungan yang lebih baik ketika pemerintahan Indonesia

    dikuasai oleh partai golkar. Pesan yang terkandung dalam iklan tersebut

    ditujukan untuk warga Indonesia yang bekerja sebagai petani.

    5.7. Iklan Partai Nasdem (1)

    Dalam iklan ini yang terindikasi kekerasan simbolik ada pada

    sequence 2 scene 1 pada detik 00:01-00:02, sequence 2 scene 2 pada detik

    00:02-00.06

    sequence 2 scene 1(gambar 5.7.1)

  • 116

    sequence 2 scene 2(gambar 5.7.2)

    Penanda dan petanda yang didapatkan dari gambar diatas

    dideskripsikan secara denotatif sebagai berikut; kondisi sungai yang keruh

    dan kotor, di sisi sungai terdapat banyak sampah yang menumpuk, di

    dekat sampah sampah itu terdapat bantaran sungai yang digunakan untuk

    mendirikan rumah. Kondisi rumah dibangun seadanya, lingkungan

    nampak tidak rapi dan kotor. Terdapat teks yang menuliskan “hari ini

    Bangsa ini, belum berdiri diatas kaki sendiri”. Penanda tersebut

    memberikan petanda gambaran lingkungan kumuh di Indonesia.

    Dari deskripsi secara denotatif diatas kemudian dimaknai secara

    konotatif sebagai berikut; segala kondisi sungai dan rumah di bantaran

    sungai menunjukan kondisi area permukiman kumuh. Menurut Undang-

    Undang No. 1 pasal 1 ayat 13 tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan

    permukiman, dijelaskan bahwa permukiman kumuh adalah permukiman

    yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan

    bangunan tinggi, dan kualitas bangunan kualitas bangunan serta sarana

    prasarana yang tidak memenuhi syarat. Perumahan kumuh adalah

    perumahan yang mengalami penurunan kualitas dan fungsi sebagai tempat

    hunian.

    Mitos dari iklan ini adalah menunjukan kegagalan pemerintah yang

    terdahulu dalam memerangi kemiskinan. Dengan cara mengeksploitasi

    kemiskinan masyarakat Indonesia dan mempertontonkannya ke publik

    agar parpol yang sedang berkampanye tersebut nampak seperti seorang

    pahlawan.

  • 117

    5.8. Iklan Partai Nasdem versi wanita Indonesia

    Dalam iklan ini yang terindikasi kekerasan simbolik ada pada sequence 6

    scene 2 pada detik 00:25-00:30

    sequence 6 scene 2 (gambar 5.8.1)

    Penanda dan petanda yang didapatkan dari gambar diatas

    dideskripsikan secara denotatif sebagai berikut; tiga orang wanita dengan

    berbagai profesi, paling kiri berprofesi sebagai satpam wanita, di bagian

    tengah seorang politikus, dan di sisi paling kanan adalah seorang dokter.

    Posisi tangan wanita yang berprofesi sebagai satpam menunjukan ekspresi

    semangat. Riasan wajah yang digunakan oleh wanita politikus terlihat

    mewah, riasan dokter wanita juga nampak mewah, dan riasan wanita

    berprofesi satpam lebih sederhana dibandingkan dengan kedua wanita di

    sampingnya. Posisi berdiri wanita yang berprofesi sebagai politikus berada

    di tengah, dan disamping kirinya ada seorang satpam dan samping

    kanannya berdiri seorang dokter. Penanda tersebut memberikan petanda

    macam macam tingkatan profesi diantara wanita Indonesia, dan wanita

    yang berprofesi rendah masih perlu berjuang.

    Dari deskripsi secara denotatif diatas kemudian diberi makna

    konotatif sebagai berikut; profesi seorang politikus dan dokter termasuk

    profesi golongan ke atas, sedangkan profesi sebagai satpam menunjukan

    golongan pekerjaan menengah kebawah. Ditinjau dari segi penghasilan

    dari ketiga golongan tersebut maka penghasilan seorang satpam adalah

    yang paling kecil. (Dhohiri, Sosiologi Suatu Kajian Kehidupan

    Masyarakat; hal 15)

    Riasan wajah seseorang menunjukan citra diri orang tersebut. Riasan

    wajah politikus menampilkan kesan glamour yang bermakna

  • 118

    berkepribadian kurang bisa dipercaya. Riasan wajah wanita berprofesi

    dokter menampilkan kesan professional yang bermakna berkompeten.

    Riasan wajah wanita berprofesi satpam menampilkan kesan natural yang

    bermakna dapat dipercaya.

    (https://www.google.co.id/amp/m.bisnis.com/amp/read/20161219/220/613

    189/cek-di-sini-makna-riasan-wajah-anda)

    Dari ketiga wanita di dalam gambar tersebut yang menunjukan tangan

    tanda semangat dan berjuang hanyalah wanita yang berprofesi sebagai

    satpam, mengartikan bahwa orang dengan profesi rendah masih sangat

    harus bekerja keras, sedangkan wanita disampingnya yang berprofesi

    sebagai politikus dan dokter nampak hidup dalam kemapanan. Maka

    ketika ketiga golongan profesi diatas dijajarkan dalam satu frame maka

    terjadi sebuah kesenjangan sosial.

    Mitos dari iklan ini adalah menunjukan kegagalan pemerintah yang

    terdahulu dalam memerangi kesenjangan sosial di Indonesia. Terlebih

    dilihat dari segi profesi pekerjaan.

    https://www.google.co.id/amp/m.bisnis.com/amp/read/20161219/220/613189/cek-di-sini-makna-riasan-wajah-andahttps://www.google.co.id/amp/m.bisnis.com/amp/read/20161219/220/613189/cek-di-sini-makna-riasan-wajah-anda