bab v kinerja perekonomian kabupaten/kota di … · 10 cianjur 13.548,21 2,76 cirebon 12.930,23...
TRANSCRIPT
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007 51
BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT
5.1. PDRB Antar Kabupaten/ Kota
oda perekonomian yang bergulir di Jawa Barat, selama tahun 2007
merupakan tolak ukur keberhasilan pembangunan Jabar. Pertumbuhan ekonomi
Jawa Barat tahun 2007 yang mencapai 6,41 persen, merupakan suatu keberhasilan
pembangunan yang tentu saja sangat ditentukan oleh kinerja perekonomian
kabupaten/kota.
Peranan ekonomi kabupaten/kota terhadap perekonomian Jawa Barat selama
tahun 2007 yang tergambarkan dari nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
terlihat sangat variatif, sehingga kita bisa membandingkan wilayah-wilayah mana
yang memberikan kontribusi yang dominan dan yang kurang dominan terhadap
perekonomian Jabar.
Pada bagian ini akan diuraikan kinerja PDRB kabupaten/kota se-Jawa Barat
berdasarkan perbandingan indikator-indikator pokok masing-masing daerah
terhadap daerah lainnya maupun terhadap provinsi. Dengan demikian. hasil uraian
ini diharapkan dapat memberikan gambaran posisi masing-masing perekonomian
kabupaten/kota. Untuk mengamati posisi relatif kinerja perekonomian
kabupaten/kota terhadap kabupaten/kota lainnya dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Tabel tersebut memperlihatkan kontribusi PDRB kab/kota terhadap total
PDRB se Jawa Barat. Kisaran kontribusi PDRB dengan minyak dan gas bumi
(migas) kabupaten/kota yaitu antara 0,26 persen sampai 15,04 persen. sedangkan
kontribusi PDRB tanpa migas berkisar antara 0,28 persen sampai 15,63 persen.
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
52 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007
Kalau kita amati lebih jauh, lima besar kontributor utama PDRB
kabupaten/kota dengan migas terhadap jumlah Jawa Barat tahun 2007 masing-
masing adalah Kabupaten Bekasi (15,04 %), Kabupaten Bogor (10,33 %), Kota
Bandung (10,30 %), Kabupaten Karawang (7,33 %), dan Kabupaten Indramayu
(7,04 %). Tiga kontributor terkecil PDRB kabupaten/kota terhadap jumlah PDRB
nya adalah Kota Banjar, Kota Sukabumi, dan Kabupaten Kuningan yaitu masing-
masing sebesar (0,26 %), (0,65 %) dan (1,23 %).
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007 53
Tabel 5.1. Peringkat PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten/Kota
Di Jawa Barat Tahun 2007
Namun demikian, apabila dicermati dari PDRB tanpa migas, terjadi
pergeseran posisi peranan yang cukup signifikan bagi Kabupaten Indramayu.
Termasuk Migas Tanpa Migas
Rank Kab/Kota
PDRB (Milyar
Rp.)
Share(%) Kab/Kota
PDRB (Milyar
Rp.)
Share(%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Bekasi 73.867,76 15,04 Bekasi 72.543,10 15,63 2 Bogor 50.700,21 10,33 Bogor 50.700,21 10,92 3 Kota Bandung 50.552,18 10,30 Kota Bandung 50.552,18 10,89 4 Karawang 35.975,94 7,33 Karawang 34.375,18 7,41 5 Indramayu 34,541,95 7,04 Bandung 32.957,66 7,10 6 Bandung 33.319,63 6,79 Kota Bekasi 25.419,18 5,48 7 Kota Bekasi 25.419,18 5,18 Garut 17.715,22 3,82 8 Garut 17.715,22 3,61 Sukabumi 14.237,43 3,07 9 Sukabumi 14.502,89 2,95 Cianjur 13.548,21 2,92
10 Cianjur 13.548,21 2,76 Cirebon 12.930,23 2,79 11 Cirebon 12.930,23 2,63 Ciamis 12.545,00 2,70 12 Ciamis 12.545,00 2,56 Indramayu 12.492,76 2,69 13 Bandung Barat 12.283,78 2,50 Bandung Barat 12.283,78 2,65 14 Subang 12.121,31 2,47 Purwakarta 11.271,57 2,43 15 Purwakarta 11.271,57 2,30 Subang 10.969,80 2,36 16 Kota Depok 10.426,08 2,12 Kota Depok 10.426,08 2,25 17 Tasikmalaya 9.261,88 1,89 Tasikmalaya 9.261,88 2,00 18 Kota Cimahi 9.223,56 1,88 Kota Cimahi 9.223,56 1,99 19 Kota Cirebon 9.102,82 1,85 Kota Cirebon 9.102,82 1,96 20 Sumedang 9.034,57 1,84 Sumedang 9.034,57 1,95 21 Kota Bogor 8.558,04 1,74 Kota Bogor 8.558,04 1,84 22 Majalengka 7.250,60 1,48 Majalengka 7.111,04 1,53 23 Kota Tasikmalaya 6.353,91 1,29 Kota Tasikmalaya 6.353,91 1,37 24 Kuningan 6.023,54 1,23 Kuningan 6.023,54 1,30 25 Kota Sukabumi 3.172,97 0,65 Kota Sukabumi 3.172,97 0,68 26 Kota Banjar 1.290,03 0,26 Kota Banjar 1.290,03 0,28
Total Kab/Kota 490.993,07 100,00 Total Kab/Kota 464.099,96 100,00
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
54 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007
Bekas
i
Bogor
Kt Bdng
Indramay
u
Karawan
g
Bandung
Kt Bek
asi
Garut
Sukabumi
Cianjur
Cirebon
Bdng Bara
t
Ciamis
Subang
Purwak
arta
Kt Dep
ok
Kt Cim
ahi
Tasikm
alaya
Sumedan
g
Kt Cire
bon
Kt Bogor
Majalen
gka
Kt Tsk
mlya
Kuningan
Kt Suka
bumi
Kt Ban
jar0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
80,000
Mily
ar R
p.
Grafik 5.1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten/Kota
di Jawa Barat Tahun 2007 (Termasuk Migas)
Peranan PDRB Kabupaten Indramayu dengan migas terhadap total PDRB
kabupaten/kota berada pada posisi kelima (7,04 %), namun apabila migasnya
dikeluarkan posisinya turun menjadi ke duabelas (2,69 %) tergeser oleh Kabupaten
Bandung. Hal ini bisa dijelaskan, karena sektor pertambangan dan industri migas di
Kabupaten Indramayu sangat dominan terhadap struktur perekonomiannya.
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007 55
Namun demikian, berbeda halnya dengan enam kabupaten lainnya yang
memiliki migas tetapi tidak terlalu mempengaruhi posisinya apabila migasnya
dikeluarkan dari PDRB kabupaten tersebut. Hal ini disebabkan kontribusi migas di
enam kabupaten (Kabupaten Bandung, Bekasi, Sukabumi, Karawang, Majalengka
dan Subang) tidak signifikan. Kabupaten Bekasi, Karawang dan Majalengka
menempati posisi yang sama, dan Kabupaten Bandung serta Sukabumi masing-
masing naik satu posisi. sedangkan Kabupaten Subang turun satu posisi dalam
peringkat PDRB.
Apabila kita perhatikan dari tabel 5.1 PDRB dengan migas, lima kabupaten
posisi teratas dengan kontribusi terbesar terhadap PDRB Jawa barat masing-masing
adalah Kabupaten Bekasi dengan kontribusinya sebesar 15,63 persen, Kabupaten
Bogor sebesar 10,92 persen, Kota Bandung sebesar 10,89 persen, Kabupaten
Karawang sebesar 7,41 persen dan Kabupaten Bandung sebesar 7,10 persen. Kalau
kita amati lebih seksama dari kabupaten/kota yang memberikan peranan yang
sangat dominan terhadap perekonomian Jawa Barat tersebut, ternyata sebagian besar
PDRB yang tercipta di wilayahnya merupakan wilayah industrialisasi dan
perdagangan, dan sektor-sektor tersebut merupakan sektor andalan di Jawa Barat.
5.2. Struktur Perekonomian Daerah
Peranan sektor ekonomi suatu daerah terhadap pembentukan PDRB
menggambarkan potensi perekonomian suatu wilayah. Tingginya peranan suatu
sektor dalam perekonomian, akan memberikan gambaran bahwa sektor tersebut
merupakan sektor andalan wilayah tersebut yang terus dapat dikembangkan dan
dapat menjadi pendorong roda perekonomian agar semakin berkembang.
Kalau kita perhatikan dari tabel 5.2, secara umum. yang menjadi mesin
pertumbuhan ekonomi Jawa Barat adalah sektor industri pengolahan. Hal ini dilihat
dari peranan sektor industri yang tetap mendominasi perekonomian Jawa Barat dari
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
56 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007
tahun ke tahun. Sektor industri tersebut, disamping mendominasi perekonomian
Jawa Barat, juga memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap industri nasional.
Kondisi ini menunjukkan bahwa sektor industri merupakan salah satu sektor andalan
perekonomian nasional.
Struktur perekonomian kabupaten/kota di Jawa Barat memiliki perbedaan
karakteristik yang cukup beragam. Hal ini disebabkan adanya pengaruh kondisi
geografis dan potensi di masing-masing wilayah. Kondisi geografis yang sebagian
besar wilayahnya memiliki karakteristik pedesaan, cenderung dominan pada sektor
pertanian dalam penciptaan Nilai Tambah Bruto dalam PDRB nya, sedangkan
karakteristik perkotaan banyak yang didominasi oleh sektor perindustrian dan
perdagangan.
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007 57
Tabel 5.2. Peranan Nilai Tambah Bruto Sektor Terhadap Total PDRB
Setiap Kabupaten/Kota Tahun 2007 Termasuk Migas
(Persen)
SEKTOR No
Kabupaten/ Kota Pertanian
Pertam bangan
Industri Perdagangan Lainnya Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Kabupaten :
1 Bogor 4,81 1,15 63,72 15,85 14,47 100,00 2 Sukabumi 33,21 4,72 16,86 22,23 22,98 100,00 3 Cianjur 42,98 0,14 2,94 24,18 29,77 100,00 4 Bandung 7,40 1,26 60,49 15,34 15,51 100,00 5 Garut 47,90 0,13 6,90 25,96 19,10 100,00 6 Tasikmalaya 47,61 0,26 8,14 21,99 22,01 100,00 7 Ciamis 32,01 0,38 6,68 24,66 36,28 100,00 8 Kuningan 33,18 0,92 2,05 19,74 44,10 100,00 9 Cirebon 30,16 0,42 15,48 20,50 33,44 100,00
10 Majalengka 33,87 3,83 15,16 17,30 29,84 100,00 11 Sumedang 29,02 0,14 23,58 25,78 21,48 100,00 12 Indramayu 13,54 25,04 40,62 12,33 8,47 100,00 13 Subang 37,89 9,57 12,43 19,38 20,73 100,00 14 Purwakarta 9,97 0,15 46,90 24,39 18,59 100,00 15 Karawang 8,67 4,60 53,80 17,66 15,27 100,00 16 Bekasi 2,03 1,81 79,82 8,52 7,81 100,00 17 Bandung Barat 10,58 0,45 46,90 18,46 23,60 100,00
Kota : 17 Bogor 0,24 0,00 24,69 40,15 34,92 100,00 18 Sukabumi 4,65 0,01 5,07 43,46 46,82 100,00 19 Bandung 0,28 0,00 26,52 39,73 33,47 100,00 20 Cirebon 0,31 0,00 31,92 33,16 34,62 100,00 21 Bekasi 0,85 0,00 46,29 28,57 24,30 100,00 22 Depok 2,47 0,00 37,03 33,67 26,83 100,00 23 Cimahi 0,15 0,00 59,72 19,34 20,79 100,00 24 Tasikmalaya 7,77 0,01 14,58 29,96 47,69 100,00 25 Banjar 17,86 0,33 12,05 32,18 37,58 100,00
Jawa Barat 11,95 2,40 44,97 19,13 21,55 100,00
Sektor perdagangan juga merupakan kontributor yang cukup dominan di Jawa
Barat, yaitu menyumbang sebesar 19,13 persen terhadap pembentukan PDRB di
seluruh kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat pada tahun 2007. Dominasi sektor
perdagangan lebih terkonsentrasi pada daerah kota, seperti Kota Sukabumi (43,46
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
58 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007
%), Kota Bogor (40,15 %), Kota Bandung (39,73 %), Kota Cirebon (33,16 %), Kota
Depok (33,67 %), dan Kota Banjar (32,18 %).
Apabila dicermati lebih jauh, perbedaan struktur ekonomi kabupaten/ kota
juga dipengaruhi oleh adanya pertambangan dan industri migas di beberapa
kabupaten. Industri migas mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap
kabupaten terutama di Kabupaten Indramayu. Struktur perekonomian akan bergeser
apabila sektor pertambangan dan industri migas ini dikeluarkan dari PDRB
kabupaten yang bersangkutan.
Secara makro tampak bahwa sampai tahun 2007, sektor industri pengolahan
merupakan sektor dominan terhadap perekonomian seluruh kabupaten/kota di Jawa
Barat. Sektor ini memberikan kontribusi sebesar 44,97 persen terhadap
perekonomian Jawa Barat. Begitu pula di beberapa kabupaten kota sektor industri
menjadi andalan perekonomian wilayahnya.
Dari Tabel 5.2. terlihat bahwa 5 kabupaten/kota yang memiliki potensi
ekonomi di sektor industri pengolahan atau peranan sektor industri pengolahan yang
paling dominan di daerahnya, antara lain; Kabupaten Bekasi (79,82 %), Kabupaten
Bogor (63,72 %), Kabupaten Bandung (60,49 %), Kota Cimahi (59,72 %), dan
Kabupaten Karawang (53,80 %). Hal ini memberikan gambaran bahwa di daerah-
daerah tersebut terdapat kawasan-kawasan industri yang mampu mendorong roda
perekonomiannya.
Pada tahun 2007, dominasi peranan sektor pertanian terdapat di 10 kabupaten
dari 16 kabupaten yang ada di Jawa Barat. Ke sepuluh kabupaten tersebut yaitu:
Kabupaten Garut (47,90 %), Tasikmalaya (47,61 %), Cianjur (42,98 %), Subang
(37,89 %), Majalengka (33,87 %), Sukabumi (33,21 %), Kuningan (33,18 %), Ciamis
(32,01 %), Cirebon (30,16 %) dan Sumedang (29,02 %), kondisi ini tidak jauh
berbeda seperti tahun sebelumnya.
Khusus Kabupaten Indramayu, apabila nilai tambah migas dikeluarkan dari
penghitungan PDRB, tampak sektor pertanian merupakan kontributor yang sangat
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007 59
dominan. yaitu menyumbang sebesar 37,45 persen terhadap pembentukan PDRB di
daerahnya (Tabel 5.3.).
Tabel 5.3. Peranan Nilai Tambah Bruto Sektor Terhadap Total PDRB
Setiap Kabupaten/Kota Tahun 2007 Tanpa Migas
(Persen)
SEKTOR No Kabupaten/
Kota PertanianPertam-bangan
Industri Perdagang
-an Lainnya
Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Kabupaten :
1 Bogor 4,81 1,15 63,72 15,85 14,47 100,00 2 Sukabumi 33,83 2,94 17,18 22,65 23,41 100,00 3 Cianjur 42,98 0,14 2,94 24,18 29,77 100,00 4 Bandung 7,48 0,17 61,15 15,51 15,68 100,00 5 Garut 47,90 0,13 6,90 25,96 19,10 100,00 6 Tasikmalaya 47,61 0,26 8,14 21,99 22,01 100,00 7 Ciamis 32,01 0,38 6,68 24,66 36,28 100,00 8 Kuningan 33,18 0,92 2,05 19,74 44,10 100,00 9 Cirebon 30,16 0,42 15,48 20,50 33,44 100,00
10 Majalengka 34,54 1,94 15,46 17,64 30,42 100,00 11 Sumedang 29,02 0,14 23,58 25,78 21,48 100,00 12 Indramayu 37,45 0,22 4,83 34,08 23,42 100,00 13 Subang 41,87 0,07 13,73 21,42 22,91 100,00 14 Purwakarta 9,97 0,15 46,90 24,39 18,59 100,00 15 Karawang 9,08 0,16 56,30 18,48 15,98 100,00 16 Bekasi 2,03 1,81 79,82 8,52 7,81 100,00 17 Bandung Barat 10,58 0,45 46,90 18,46 23,60 100,00
Kota : 17 Bogor 0,24 0,00 24,69 40,15 34,92 100,00 18 Sukabumi 4,65 0,01 5,07 43,46 46,82 100,00 19 Bandung 0,28 0,00 26,52 39,73 33,47 100,00 20 Cirebon 0,31 0,00 31,92 33,16 34,62 100,00 21 Bekasi 0,85 0,00 46,29 28,57 24,30 100,00 22 Depok 2,47 0,00 37,03 33,67 26,83 100,00 23 Cimahi 0,15 0,00 59,72 19,34 20,79 100,00 24 Tasikmalaya 7,77 0,01 14,58 29,96 47,69 100,00 25 Banjar 17,86 0,33 12,05 32,18 37,58 100,00
Jawa Barat 12,54 0,25 44,51 20,08 22,61 100,00
Sektor pertambangan dan penggalian menyumbang 2,40 persen pada tahun
2007 terhadap PDRB di Jawa Barat. Namun apabila migasnya dikeluarkan maka
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
60 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007
Grafik 5.2. Peranan Nilai Tambah Bruto Sektor Pertanian Terhadap Total PDRB Kabupaten/Kota Tahun
2007 (Termasuk Migas)
02.5
57.510
12.515
17.520
22.525
27.530
32.535
37.540
42.545
47.550
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Kabupaten/Kota
Pers
ensektor ini hanya mampu menyumbang terhadap PDRB sebesar 0,25 persen.
Sumbangan nilai tambah terbesar dari sektor pertambangan berasal dari Kabupaten
Indramayu yang merupakan penghasil migas yang cukup besar. Peranan sektoral
termasuk migas di tiap kabupaten/kota di Jawa Barat pada tahun 2007 dapat dilihat
pada Grafik di bawah ini.
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007 61
Grafik 5.3. Peranan Nilai Tambah Bruto Sektor Industri Pengolahan Terhadap Total PDRB
Kabupaten/Kota Tahun 2007 (Termasuk Migas)
05
101520253035404550556065707580
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Kabupaten/Kota
Pers
en
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
62 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007
Grafik 5.4. Peranan Nilai Tambah Bruto Sektor Perdagangan Terhadap Total PDRB Kabupaten/Kota
Tahun 2007 (Termasuk Migas)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Kabupaten/Kota
Pers
en
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007 63
Grafik 5.5. Peranan Nilai Tambah Bruto Sektor Lainnya (Pertambangan, LGA, Bangunan, Angkutan,
Keuangan & Jasa-jasa) Terhadap Total PDRB Kabupaten/Kota Tahun 2007 (Termasuk Migas)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Kabupaten/Kota
Pers
en
5.3 Pertumbuhan Ekonomi
Laju Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2007, yang diukur dari
kenaikan PDRB atas dasar harga konstan 2000 mencapai 6,41 persen. Pertumbuhan
tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2006 yang tumbuh
sebesar 6,02 persen. Sedangkan pertumbuhan perekonomian di kabupaten/kota di
Jawa Barat pada tahun 2007 mempunyai besaran dengan kisaran 2,65 sampai 8,24
persen.
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
64 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007
Tabel 5.4. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Jawa Barat
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2005-2007 Termasuk Migas
(Persen)
No Kabupaten/Kota 2005 2006 *) 2007 **) (1) (2) (3) (4) (5)
1 Bogor 5,85 5,95 6,04 2 Sukabumi 4,35 3,92 4,19 3 Cianjur 3,82 3,34 4,22 4 Bandung 5,78 5,80 5,92 5 Garut 4,16 4,11 4,76 6 Tasikmalaya 3,83 4,01 4,33 7 Ciamis 4,58 3,84 5,01 8 Kuningan 4,08 4,13 4,22 9 Cirebon 5,06 5,14 5,37
10 Majalengka 4,46 4,18 4,87 11 Sumedang 4,52 4,17 4,64 12 Indramayu -7,82 2,42 2,65 13 Subang 6,97 3,75 5,09 14 Purwakarta 3,51 3,87 3,90 15 Karawang 7,87 7,52 7,11 16 Bekasi 6,01 5,99 6,14 17 Bandung Barat 4,93 5,14 5,36 18 Kota. Bogor 6,12 6,03 6,09 19 Kota. Sukabumi 5,95 6,23 6,51 20 Kota. Bandung 7,53 7,83 8,24 21 Kota. Cirebon 4,89 5,54 6,17 22 Kota. Bekasi 5,65 6,07 6,44 23 Kota Depok 6,96 6,65 6,95 24 Kota Cimahi 4,56 4,82 5,03 25 Kota Tasikmalaya 4,02 5,11 5,98 26 Kota Banjar 4,63 4,71 4,93
Jawa Barat 5,60 6,02 6,41 Keterangan : *) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Kalu kita perhatikan LPE kabupaten/kota seperti pada Tabel 5.4. yaitu LPE
atas dasar harga konstan 2000 termasuk migas, tiga besar dengan LPE tertinggi
dicapai oleh masing-masing: Kota Bandung sebesar 8,24 persen, Kabupaten
Karawang 7,11 persen dan Kota Depok sebesar 7,04 persen.
Tidak berbeda dengan tahun sebelumnya, untuk Kabupaten Indramayu pada
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007 65
tahun 2007 masih memiliki LPE terkecil yaitu sebesar 2,65 persen. Kalau kita
perhatikan lebih jauh lagi, kondisi tersebut ternyata sangat dipengaruhi oleh
pertumbuhan migas, apabila migasnya dikeluarkan LPE Kabupaten Indramayu
mampu tumbuh sebesar 5,62 persen.
Tabel 5.5. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Jawa Barat
Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2005-2007 Tanpa Migas
(Persen) No Kabupaten/Kota 2005 2006 *) 2007 **)
(1) (2) (5) (6) (7) 1 Bogor 5,85 5,95 6,04 2 Sukabumi 4,33 3,98 4,20 3 Cianjur 3,82 3,34 4,22 4 Bandung 5,81 5,82 5,93 5 Garut 4,16 4,11 4,76 6 Tasikmalaya 3,83 4,01 4,33 7 Ciamis 4,58 3,84 5,01 8 Kuningan 4,08 4,13 4,22 9 Cirebon 5,06 5,14 5,37
10 Majalengka 4,47 4,26 4,86 11 Sumedang 4,52 4,17 4,64 12 Indramayu 4,25 5,10 5,62 13 Subang 5,95 5,04 5,12 14 Purwakarta 3,51 3,87 3,90 15 Karawang 7,42 7,55 7,75 16 Bekasi 5,84 6,02 6,26 17 Bandung Barat 4,93 5,14 5,36 18 Kota. Bogor 6,12 6,03 6,09 19 Kota. Sukabumi 5,95 6,23 6,51 20 Kota. Bandung 7,53 7,83 8,24 21 Kota. Cirebon 4,89 5,54 6,17 22 Kota. Bekasi 5,65 6,07 6,44 23 Kota Depok 6,96 6,65 7,04 24 Kota Cimahi 4,56 4,82 5,03 25 Kota Tasikmalaya 4,02 5,11 5,98 26 Kota Banjar 4,63 4,71 4,93
Jawa Barat 6,23 6,31 6,86 Keterangan : *) Angka perbaikan
**) Angka sementara
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
66 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007
Untuk beberapa kabupaten/kota lainnya yang mempunyai migas perbedaan
LPE nya dapat dilihat pada tabel 5.5.
Seperti terlihat pada grafik 5.3, apabila angka LPE Jawa Barat dijadikan base
line, maka tampak dua kelompok kabupaten/kota menurut besaran LPE nya.
Kelompok pertama adalah 5 kabupaten/kota dengan pertumbuhan ekonomi di atas
rata-rata (di atas angka Jawa Barat). Kelima kabupaten/kota tersebut adalah Kota
Bandung, Kabupaten Karawang, Kota Depok., Kota Sukabumi dan Kota Bekasi,
Grafik 5.3 Diagram Pencar LPE Kabupaten/Kota termasuk Migas Tahun 2007
Kt. CirebonKt. Bogor
PurwakartaKuningan
Bogor
Sukabumi Cianjur
Kt. Banjar
Jabar
Bandung
GarutTasikmalaya
Ciamis
Cirebon
MajalengkaSumedang
Indramayu
Subang
Karawang
Bekasi
Bandung Barat
Kt. Sukabumi
Kt. Bandung
Kt. Bekasi
Kt. Depok
Kt. Cimahi
Kt. Tasikmalaya
22.252.52.753
3.253.53.754
4.254.54.755
5.255.55.756
6.256.56.757
7.257.57.758
8.258.5
Kab/Kot
LPE
(Per
sen)
LPE
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007 67
sedangkan kelompok kedua yaitu 21 kabupaten/kota dengan pertumbuhan di
bawah rata-rata.
Tabel 5.6 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota di Jawa Barat
Termasuk Migas Tahun 2007
Pada Tabel 5.6. disajikan LPE kabupaten/kota di Jawa Barat yang dibagi
menjadi lima kelompok. Kelompok pertama dengan LPE kurang dari 3 yaitu,
Kabupaten Indramayu, kelompok kedua dengan LPE antara 3 - 3.99 yaitu
Kabupaten Purwakarta, kelompok ketiga dengan LPE 4 - 4.99 persen. ada 8
kabupaten/kota diantaranya: Sukabumi, Kuningan, Cianjur, Tasikmalaya, Sumedang,
Garut, Majalengka dan Kota Banjar, sedangkan yang termasuk kelompok empat ada
7 kabupaten/kota dengan batasan LPE 5.00 – 5.99 persen diantaranya adalah:
Ciamis, Kota Cimahi, Subang, Bandung Barat, Cirebon, Bandung dan Kota
Tasikmalaya, dan kelompok terakhir dengan LPE diatas 6 persen diantaranya :
Laju Pertumbuhan Ekonomi 1)
(%) Kabupaten/Kota
(1) (2)
≤ 3.00 Indramayu
3.00 - 3.99 Purwakarta
4.00 - 4.99 Sukabumi, Kuningan, Cianjur, Tasikmalaya, Sumedang, Garut, Majalengka dan Kota Banjar.
5.00 – 5.99 Ciamis, Kota Cimahi, Subang, Bandung Barat, Cirebon, Bandung dan Kota Tasikmalaya.
≥ 6.00 Bogor, Kota Bogor, Bekasi, Kota Cirebon, Kota Bekasi, Kota Sukabumi, Kota Depok, Karawang dan Kota Bandung.
Keterangan : 1) atas dasar harga Konstan 2000
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
68 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007
Bogor, Kota Bogor, Bekasi, Kota Cirebon, Kota Bekasi, Kota Sukabumi, Kota
Depok, Karawang dan Kota Bandung.
5.4. PDRB Per Kapita
PDRB per kapita merupakan rata-rata nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh
setiap penduduk di suatu wilayah pada satu satuan waktu. Indikator PDRB per kapita
ini sering digunakan untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat di
suatu region walaupun sebenarnya masih kurang tepat. Semakin besar PDRB per
kapita. secara kasar menunjukkan semakin tingginya tingkat kemakmuran penduduk
pada wilayah tersebut. sebaliknya semakin rendah PDRB per kapita berarti
kemakmuran penduduknya semakin rendah.
Dari Tabel 5.7 diperlihatkan perkembangan PDRB per kapita dengan migas
dan tanpa migas di tiap kabupaten/kota pada tahun 2000 dan 2007. Dengan
demikian, akan tergambarkan perbandingan kesejahteraan masyarakat antar
kabupaten/kota baik dengan migas maupun tanpa migas. Namun perlu disadari
bahwa proporsi nilai tambah migas yang dinikmati oleh masyarakat di wilayah yang
bersangkutan sangatlah kecil.
Secara makro, PDRB perkapita atas dasar harga berlaku termasuk migas Jawa
Barat mengalami kenaikan sebesar 148,77 persen yaitu dari Rp. 5,48 juta tahun 2000
menjadi Rp. 12,76 juta pada tahun 2007. Sedangkan PDRB perkapita atas dasar
harga konstan tumbuh sebesar 21,13 persen yaitu dari Rp. 5.48 juta tahun 2000
menjadi Rp. 6,64 juta pada tahun 2007.
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007 69
Tabel 5.7.
Perbandingan PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten/Kota
Di Jawa Barat Tahun 2000 dan 2007
Dengan Migas Tanpa Migas No Kabupaten/
Kota 2000 (Ribu Rp.)
2007 (Ribu Rp.)
∆ (%)
2000 (Ribu Rp.)
2007 (Ribu Rp.)
∆ (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Kabupaten :
1 Bogor 5.610,99 11.234,91 100,23 5.610,99 11.234,91 100,23 2 Sukabumi 2.833,34 6.114,00 115,79 2.780,97 6.002,09 115,83 3 Cianjur 2.911,11 6.259,06 115,01 2.911,11 6.259,06 115,01 4 Bandung 5.216,74 10.967,48 110,24 5.154,69 10.848,34 110,46 5 Garut 3.566,96 7.722,03 116,49 3.566,96 7.722,03 116,49 6 Tasikmalaya 2.895,19 6.665,93 130,24 2.895,19 6.665,93 130,24 7 Ciamis 3.304,91 8.076,72 144,39 3.304,91 8.076,72 144,39 8 Kuningan 2.669,99 5.846,27 118,96 2.669,99 5.846,27 118,96 9 Cirebon 2.629,20 6.051,00 130,15 2.629,20 6.051,00 130,15
10 Majalengka 2.593,99 6.213,69 139,54 2.542,20 6.094,09 139,72 11 Sumedang 3.818,77 8.473,82 121,90 3.818,77 8.473,82 121,90 12 Indramayu 8.140,46 20.590,63 152,94 2.974,27 7.447,00 150,38 13 Subang 3.275,61 8.573,78 161,75 3.062,30 7.759,28 153,38 14 Purwakarta 6.889,52 13.981,79 102,94 6.889,52 13.981,79 102,94 15 Karawang 5.532,27 17.719,22 220,29 5.532,27 16.930,80 206,04 16 Bekasi 18.844,11 32.835,03 74,25 18.844,11 32.246,21 71,12 17 Bandung Barat 3.836,82 8.226,34 114,41 3.836,82 8.226,34 114,41
Kota : 17 Bogor 3.558,26 9.975,45 180,35 3.558,26 9.975,45 180,35 18 Sukabumi 4.304,93 11.474,57 166,54 4.304,93 11.474,57 166,54 19 Bandung 6.999,66 22.050,43 215,02 6.999,66 22.050,43 215,02 20 Cirebon 14.560,89 31.374,42 115,47 14.560,89 31.374,42 115,47 21 Bekasi 5.451,06 11.632,88 113,41 5.451,06 11.632,88 113,41 22 Depok 3.051,69 7.198,76 135,89 3.051,69 7.198,76 135,89 23 Cimahi 9.397,51 17.403,93 85,20 9.397,51 17.403,93 85,20 24 Tasikmalaya 3.018,59 7.317,10 142,40 3.018,59 7.317,10 142,40 25 Banjar 3.098,11 7.707,18 148,77 3.098,11 7.707,18 148,77
Jawa Barat 5.484,99 12.759,73 132,63 5.177,70 12.158,99 134,83
Keterangan : ∆ = Pertumbuhan
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
70 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007
Apabila dicermati dari nilai pendapatan perkapita atas dasar harga berlaku
termasuk migas menurut kabupaten/kota di Jawa Barat, tampak bahwa Kabupaten
Bekasi pada tahun 2007 menghasilkan PDRB perkapita terbesar yaitu sebesar Rp.
32,84 juta dengan pertumbuhan sebesar 74,25 persen dari tahun 2000. Sedangkan
PDRB per kapita yang paling rendah terdapat di Kabupaten Kuningan yaitu hanya
Rp. 5,85 juta dengan pertumbuhan dari tahun 2000 sebesar 118,96 persen, diikuti
Kabupaten Cirebon dan Sukabumi masing-masing Rp. 6,05 juta dan Rp. 6,11 juta.
Pertumbuhan pendapatan perkapita di kedua kabupaten tersebut masing-masing
adalah 130,15 persen dan 115,79 persen. Pada Tabel 5.7 tersebut juga bisa
diperhatikan bahwa PDRB perkapita Kabupaten Indramayu dengan migas mencapai
Rp. 20,59 juta dengan pertumbuhan sebesar 152,94 persen dibandingkan tahun 2000,
namun apabila dikeluarkan migasnya menjadi Rp. 7,45 juta dengan pertumbuhan
sebesar 150,38 persen. Demikian pula dengan Kabupaten Subang. PDRB Perkapita
dengan migas sebesar Rp. 8,57 juta menjadi Rp. 7,76 juta tanpa migas dengan
pertumbuhan masing-masing sebesar 161,75 % dan 153,38 %.
Peningkatan PDRB perkapita di atas, masih belum menggambarkan secara riil
kenaikan daya beli masyarakat di kabupaten/kota tersebut secara umum. Hal ini
disebabkan pada PDRB perkapita. yang dihitung berdasarkan PDRB atas dasar harga
berlaku, masih terkandung faktor inflasi yang sangat berpengaruh terhadap daya beli
masyarakat.
Untuk mengamati perkembangan daya beli masyarakat secara riil bisa
digunakan PDRB per kapita yang dihitung atas dasar harga konstan. Dari
penghitungan PDRB per kapita atas dasar harga konstan dengan migas, secara
umum daya beli masyarakat di Jawa Barat mengalami peningkatan sebesar 21,13
persen. Sedangkan pertumbuhan pendapatan per kapita tanpa migas secara umum
naik sebesar 24,49 persen.
Peningkatan daya beli masyarakat tertinggi terjadi di Kota Bandung yaitu
55,43 persen, yang diikuti oleh Kabupaten Karawang yang tumbuh sebesar 48,45
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007 71
persen, dan di posisi ketiga ditempati oleh Kabupaten Subang yang mengalami
pertumbuhan sebesar 41,89 persen dari tahun 2000 sampai 2007. Namun demikian
apabila migas dikeluarkan maka Kabupaten Karawang dan Subang hanya mengalami
peningkatan masing-masing sebesar 41,77 % dan 34,55 persen..
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
72 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007
Tabel 5.8.
Perbandingan PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000
Kabupaten/Kota Di Jawa Barat Tahun 2000 dan 2007
Dengan Migas (Ribu Rp.) Tanpa Migas (Ribu Rp.) No Kabupaten/
Kota 2000
2007
∆ (%)
2000
2007
∆ (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Kabupaten :
1 Bogor 5.610,99 6.238,03 11,18 5.610,99 6.238,03 11,18 2 Sukabumi 2.833,34 3.252,34 14,79 2.780,97 3.196,35 14,94 3 Cianjur 2.911,11 3.393,72 16,58 2.911,11 3.393,72 16,58 4 Bandung 5.216,74 6.150,00 17,89 5.154,69 6.081,23 17,97 5 Garut 3.566,96 4.168,55 16,87 3.566,96 4.168,55 16,87 6 Tasikmalaya 2.895,19 3.387,45 17,00 2.895,19 3.387,45 17,00 7 Ciamis 3.304,91 4.134,69 25,11 3.304,91 4.134,69 25,11 8 Kuningan 2.669,99 3.368,83 26,17 2.669,99 3.368,83 26,17 9 Cirebon 2.629,20 3.289,04 25,10 2.629,20 3.289,04 25,10
10 Majalengka 2.593,99 3.312.86 27,71 2.542,20 3.244,30 27,62 11 Sumedang 3.818,77 4.607,02 20,64 3.818,77 4.607,02 20,64 12 Indramayu 8.140,46 7.723,16 (5,13) 2.974,27 3.861,40 29,83 13 Subang 3.275,61 4.647,75 41,89 3.062,30 4.120,42 34,55 14 Purwakarta 6.889,52 7.686,74 11,57 6.889,52 7.686,74 11,57 15 Karawang 5.532,27 8.212,83 48,45 5.532,27 7.843,20 41,77 16 Bekasi 18.844,11 20.661,00 9,64 18.844,11 20.405,72 8,29 17 Bandung Barat 3.836,82 4.525,01 17,94 3.836,82 4.525,01 17,94
Kota : 17 Bogor 3.558,26 4.677,35 31,45 3.558,26 4.677,35 31,45 18 Sukabumi 4.304,93 5.812,28 35,01 4.304,93 5.812,28 35,01 19 Bandung 6.999,66 10.879,28 55,43 6.999,66 10.879,28 55,43 20 Cirebon 14.560,89 19.000,00 30,49 14.560,89 19.000,00 30,49 21 Bekasi 5.451,06 6.066,11 11,28 5.451,06 6.066,11 11,28 22 Depok 3.051,69 3.741,06 22,59 3.051,69 3.741,06 22,59 23 Cimahi 9.397,51 10.639,40 13,22 9.397,51 10.639,40 13,22 24 Tasikmalaya 3.018,59 3.780,96 25,26 3.018,59 3.780,96 25,26 25 Banjar 3.098,11 3.861,42 24,64 3.098,11 3.861,42 24,64
Jawa Barat 5.484,99 6.643,80 21,13 5.177,70 6.445,91 24,49
Keterangan : ∆ = Pertumbuhan
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007 73
Sedangkan peningkatan daya beli masyarakat terendah terjadi di Kabupaten
Indramayu yang hanya mengalami penurunan sebesar minus 5,13 persen. Namun
apabila dihitung tanpa migas. daya beli masyarakat Indramayu naik sebesar 29,83
persen. Perbedaan PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000 dengan migas dan
tanpa migas secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 5.8.
Tabel 5.9. Pengelompokkan Kabupaten/Kota Berdasarkan
Besaran PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2000 dan 2007
(Tanpa Migas)
Kabupaten/Kota Kelompok PDRB
Perkapita (Rp. Juta)
2000 2007
[1] [2] [3]
2.00 – 2.99
Sukabumi. Cianjur. Tasikmalaya. Kuningan. Cirebon. Majalengka dan Indramayu
-
3.00 – 3.99
Garut. Ciamis. Sumedang. Subang. Kota Bogor. Kota Depok. Kota Tasikmalaya. Bandung Barat dan Kota Banjar.
-
4.00 – 4.99 Kota. Sukabumi -
≥ 5.00
Bandung. Bogor. Purwakarta. Karawang. Bekasi. Kota Bandung. Kota Cirebon. Kota Bekasi dan Kota Cimahi Jawa Barat (Rp. 5,18 juta)
Jawa Barat (12,16 juta) Semua Kabupaten/Kota
Pada Tabel 5.9 menunjukkan pengelompokkan PDRB per kapita berdasarkan
beberapa level. Memasuki tahun 2007, terlihat bahwa seluruh kabupaten/kota
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
74 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007
berada di atas level Rp. 5 juta.
Pergeseran level PDRB perkapita dari tahun 2000 ke tahun 2007 ke level
yang lebih tinggi terjadi di seluruh kabupaten/kota. Pada tahun 2000 masih terdapat
7 kabupaten/kota yang memiliki PDRB perkapita di bawah Rp. 3 juta. terdapat 9
Kabupaten/kota yang memiliki PDRB Perkapita pada level Rp. 3 juta sampai Rp.
3.99 juta. pada level Rp. 4 – 4.99 juta hanya terdapat satu kota. sedangkan pada level
diatas Rp. 5 juta terdapat 9 kabupaten/kota.
Memasuki tahun 2007. tampak bahwa level PDRB perkapita semua
kabupaten/kota di atas Rp. 5 juta. Hal ini menunjukkan adanya perkembangan yang
cukup baik dibandingkan dengan tahun 2000 dimana hanya terdapat 9
kabupaten/kota saja yang mempunyai pendapatan perkapita pada level diatas 5 juta.
5.5. Perbandingan LPE dan PDRB per Kapita
Kinerja pembangunan masing-masing daerah dilihat dari aspek ekonomi
dapat dilakukan dengan membandingkan posisi suatu kabupaten/kota terhadap
Provinsi Jawa Barat. Di samping itu dengan mengetahui posisinya dapat pula
dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat. Dengan demikian
diharapkan suatu kabupaten/kota dapat mengevaluasi serta menggali potensi SDA
dan SDM yang dimilikinya agar dapat memacu pertumbuhan ekonomi sampai pada
tingkat yang optimum.
Di samping itu, untuk memudahkan dalam melihat posisi kabupaten/kota
terhadap provinsi Jawa Barat. PDRB disajikan dalam bentuk tabel kuadran yang
merupakan plot LPE dan PDRB per kapita. Tabel tersebut terdiri dari 4 kuadran.
setiap kuadran dipisahkan oleh garis vertikal yang merupakan angka LPE Jawa Barat
dan garis horisontal yang menunjukan besarnya PDRB per kapita propinsi.
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007 75
Tabel 5.10.
Laju Pertumbuhan Ekonomi dan PDRB Per Kapita
Kabupaten/Kota Di Jawa Barat Tahun 2007
Dengan Migas Tanpa Migas
No. Kabupaten/
Kota LPE (%)
PDRB Per Kapita (Ribu)
LPE (%)
PDRB Per kapita (Ribu)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) Kabupaten:
1. Bogor 6,04 11.234,91 6,04 11.234,91 2. Sukabumi 4,19 6.114,00 4,20 6.002,09 3. Cianjur 4,22 6.259,06 4,22 6.259,06 4. Bandung 5,92 10.967,48 5,93 10.848,34 5. Garut 4,76 7.722,03 4,76 7.722,03 6. Tasikmalaya 4,33 6.665,93 4,33 6.665,93 7. Ciamis 5,01 8.076,72 5,01 8.076,72 8. Kuningan 4,22 5.846,27 4,22 5.846,27 9. Cirebon 5,37 6.051,00 5,37 6.051,00
10. Majalengka 4,87 6.213,69 4,86 6.094,09 11. Sumedang 4,64 8.473,82 4,64 8.473,82 12. Indramayu 2,65 20.590,63 5,62 7.447,00 13. Subang 5,09 8.573,78 5,12 7.759,28 14. Purwakarta 3,90 13.981,79 3,90 13.981,79 15. Karawang 7,11 17.719,22 7,75 16.930,80 16. Bekasi 6,14 32.835,03 6,26 32.246,21 17. Bandung Barat 5,36 8.226,34 5,36 8.226,34
Kota: 17. Bogor 6,09 9.975,45 6,09 9.975,45 18. Sukabumi 6,51 11.474,57 6,51 11.474,57 19. Bandung 8,24 22.050,43 8,24 22.050,43 20. Cirebon 6,17 31.374,42 6,17 31.374,42 21. Bekasi 6,44 11.632,88 6,44 11.632,88 22. Depok 6,95 7.198,76 7,04 7.198,76 23. Cimahi 5,03 17.403,93 5,03 17.403,93 24. Tasikmalaya 5,98 7.317,10 5,98 7.317,10 25. Banjar 4,93 7.707,18 4,93 7.707,18
Jawa Barat 6,41 12.759,73 6,86 12.158,99
Kuadran (daerah) I mengandung arti bahwa kabupaten/kota yang berada di
daerah ini memiliki LPE yang lebih tinggi dan PDRB per kapita lebih besar dari
angka propinsi. Bila diasumsikan terdapat pemerataan pendapatan, maka masyarakat
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
76 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007
di kabupaten/kota yang berada di kuadran ini relatif paling sejahtera dibandingkan
yang berada pada kuadran lainnya. Kuadran II menunjukkan kabupaten/ kota yang
memiliki PDRB per kapita lebih besar, namun LPE-nya lebih rendah dibandingkan
dengan angka provinsi. Masyarakat kabupaten/kota pada kuadran II relatif lebih
sejahtera, namun pertumbuhan ekonominya lebih rendah dibandingkan rata-rata
kabupaten/kota lainnya.
Kuadran yang menunjukkan keterbelakangan pertumbuhan ekonomi juga
rendahnya tingkat kesejahteraan penduduknya dibandingkan daerah lainnya di Jawa
Barat adalah Kuadran III. Kuadran yang terakhir (IV) ditempati oleh
kabupaten/kota yang tingkat kesejahteraan penduduknya lebih rendah dibandingkan
angka provinsi, namun memiliki pertumbuhan ekonomi yang relatif lebih pesat.
Hasil plot posisi kabupaten/ kota secara lengkap dapat dilihat pada tabel 5.11
dan 5.12 yang menggambarkan perbandingan LPE dan PDRB per kapita
kabupaten/kota baik dengan memasukkan pengaruh minyak dan gas bumi maupun
mereduksi pengaruh minyak dan gas bumi.
Dari tabel 5.11 terlihat bahwa dengan memperhitungkan nilai tambah minyak
dan gas bumi, hanya terdapat 2 kabupaten/kota yang memiliki laju pertumbuhan
ekonomi dan PDRB per kapita di atas Jawa Barat (berada pada kuadran I) yaitu Kota
Bandung dan Kabupaten Karawang. Posisi pada kuadran I tersebut merupakan posisi
ideal, sebab kondisi ini menggambarkan bahwa kinerja perekonomian dan
kemakmuran masyarakat di tiap kabupaten/kota yang bersangkutan relatif lebih
makmur dibandingkan kabupaten/kota lainnya secara makro.
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007 77
Tabel 5.11. Plot LPE dan PDRB Per Kapita Kabupaten/Kota Tahun 2007
(Dengan Migas)
II
Bekasi, Kota Cirebon, Indramayu, Kota Cimahi, Purwakarta.
IKota Bandung dan
Kab. Karawang
III Kota Bogor, Kota Tasikmalaya, Kota
Banjar, Bogor, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan,
Cirebon, Majalengka, Sumedang, Subang dan Bandung Barat
IV
Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Kota Bekasi dan
Kota Depok
Selanjutnya pada kuadran II terdapat 5 kabupaten/kota yaitu Kabupaten
Indramayu, Purwakarta, Bekasi, Kota Cirebon dan. Kota Cimahi. Posisi pada
kuadran ini menggambarkan tingkat kemakmuran yang sudah berada di atas rata-rata
namun kinerja perekonomiannya pada tahun 2007 masih relatif rendah,
dibandingkan dengan daerah lainnya. Sebaliknya. kondisi pada kuadran III
menunjukkan tingkat kemakmuran dan kinerja ekonomi yang relatif rendah
dibandingkan kabupaten/ kota pada umumnya. Daerah-daerah yang berada pada
kuadran III pada tahun ini terdiri dari 14 kabupaten/kota yaitu: Bogor, Cianjur,
Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis Kuningan, Cirebon, Majalengka, Sumedang,
Subang, Bandung Barat, Kota Bogor, Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar.
Untuk kuadran IV yang menggambarkan tingkat kemakmuran penduduk yang masih rendah dibandingkan dengan rata-rata prvinsi, namun kinerja perekonomiannya cukup pesat, ditempati oleh Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Kota Bekasi dan Kota Depok.
LP E
PDRB Per Kapita Jawa Barat = Rp. 12,76 Juta
6,41 %
J a b a r
Kinerja Perekonomian Kabupaten/Kota Di Jawa Barat
78 PDRB Kabupaten/Kota Di Jawa Barat 2005-2007
Tabel 5.12.
Plot LPE dan PDRB Per Kapita Kabupaten/Kota Tahun 2007 (Tanpa Migas)
II
Purwakarta, Bekasi, Kota Cirebon dan Kota Cimahi
I
Kota Bandung dan Karawang
III
Kota Bogor, Kota Sukabumi. Kota Bekasi, Kota Tasikmalaya, Kota Banjar,
Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan
Cirebon, Majalengka, Sumedang, Indramayu, Subang, dan Bandung Barat.
IV
Kota Depok
Seperti yang telah dibahas sebelumnya untuk melihat perbandingan
kemakmuran masyarakat di tiap kabupaten/kota secara riil maka pengaruh migas
haruslah dikeluarkan pada penghitungan PDRB per kapita. Dengan mengeluarkan
pengaruh minyak dan gas bumi, ternyata cukup berpengaruh terhadap posisi ploting
kabupaten/kota terutama pada tiga kabupaten yang mengalami pergeseran, yaitu
Indramayu (dari kuadran II ke III).
L P E
PDRB Per Kapita Jawa Barat = Rp. 12,16 juta
6,86 %
Jabar