bab v ahmad telogorejo

5/13/2018 BAB v Ahmad Telogorejo - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-v-ahmad-telogorejo 1/23

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Karakteristik Sampel

Penelitian ini dilaksanakan pada pasien anak prasekolah yang

melakukan perawatan (hospotality) di RSUD Tugurejo Semarang. Metode

eksperimen berupa terapi puzzle dilakukan pada anak dengan tujuan untuk

meningkatkan perilaku kooperatif pada anak selama masa perawatan.

Penelitian dilakukan selama bulan Januari 2012. Sebanyak 33 anak pra

sekolah digunakan sebagai sampel penelitian. Distribusi karakteristik dari

sampel penelitian adalah sebagai berikut:

Gambar 5.1

Distribusi Jenis Kelamin Sampel

Sumber : Data primer yang diolah



Berdasarkan gambar 4.1 menunjukkan bahwa jumlah responden laki-

laki sedikit lebih banyak dibanding responden perempuan yaitu sebanyak

56,25% laki-laki dan 43,75% perempuan.

B. Hasil Penelitian

1. Penilaian mengenai Perilaku Kooperatif

Perilaku kooperatif menunjukkan reaksi anak selama dirawat di

rumah sakit baik terhadap tindakan/prosedur perawatan yang diberikan

maupun terhadap lingkungan rumah sakit yang asing bagi anak.

Pengukuran mengenai perilaku kooperatif anak didasarkan pada jawaban

orangtua dari anak yang dirawat atas 15 item kuesioner. Pengukuran

mengenai perilaku kooperatif dilakukan dengan dua tahap yaitu pada tahap

sebelum pemberian terapi puzzle.

a. Perilaku kooperatif sebelum terapi puzzle

Hasil penilaian dan pengukuran terhadap perilaku kooperatif

anak prasekolah sebelum pemberian teapi puzzle diperoleh sebagai

berikut :

Tabel 5.1Skor dan tingkat perilaku kooperatif sebelum terapi

Sebelum terapi

mean Std

Skor 47,68 20,08

`

Jumlah Persentase

Rendah 11 33,3

Sedang 16 48,5

Tinggi 6 18,2

Jumlah 33 100,0



Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa rata-rata skor

perilaku kooperatif pada pasien anak prasekolah sebelum terapi puzzle

adalah sebesar 47,68 + 20,08. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata

tingkat kepatuhan anak berada pada tingkat yang tidak tinggi.

Jika disajikan dalam data kategori tingkat perilaku kooperatif,

diperoleh bahwa pada sebelum terapi, sebagian besar yaitu sebanyak

17 anak atau 48,5% memiliki tingkat perilaku kooperatif sedang,

sementara 11 anak lainnya atau 33,3% memiliki tingkat perilaku

kooperatif rendah dan yang memiliki tingkat perilaku kooperatif tinggi

sebanyak 6 orang anak atau 18,2%.

b. Perilaku kooperatif sesudah terapi puzzle

Hasil penilaian dan pengukuran terhadap perilaku kooperatif

anak prasekolah sesudah pemberian terapi puzzle diperoleh sebagai

berikut :

Tabel 5.2

Skor dan tingkat perilaku kooperatif sesudah terapi

Sebelum terapi

mean StdSkor 65,05 20,07

`

Jumlah Persentase

Rendah 2 6,1

Sedang 15 45,4

Tinggi 16 48,5

Jumlah 33 100,0



Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa rata-rata skor

perilaku kooperatif pada pasien anak prasekolah sesudah terapi puzzle

adalah sebesar 65,05 + 20,07. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata

tingkat kepatuhan anak berada pada tingkat yang cukup tinggi.

Jika disajikan dalam data kategori tingkat kepatuhan, diperoleh

bahwa pada sebelum terapi, sebagian besar yaitu sebanyak 16 anak

atau 48,5% memiliki tingkat perilaku kooperatif tinggi, sementara 15

anak lainnya atau 45,4% memiliki tingkat perilaku kooperatif sedang

dan yang memiliki tingkat perilaku kooperatif rendah sebanyak 2

orang anak atau 6,1%.

2. Pengujian Perbedaan Perilaku Kooperatif sebelum dan sesudah terapi

puzzle

Untuk melihat tingkat perilaku kooperatif pada sebelum dan

sesudah terapi puzzle pada pasien anak usia prasekolah diuji dengan uji

Wilcoxon atau dengan pendekatan analisis non parametrik. Hal ini dengan

pertimbangan bahwa data disajikana dalam bentuk kategori.

Tabel 3Pengaruh Terapi Puzzle terhadap Perilaku Kooperatif

Z Prob Keterangan

-4,146 0,000 berbeda

Berdasarkan hasil analisis uji Wilcoxon menunjukkan nilai Z

sebesar -4,146 dengan prob = 0,000 < 0,05. Hal ini berarti dapat

disimpulkan pada tingkat signifikan 5% terbukti ada perbedaan tingkat



perilaku kooperatif yang dimiliki pasien anak usia prasekolah pada

sebelum dan sesudah terapi puzzle.



BAB VI

PEMBAHASAN

A. Karakteristik responden

Dari sampel yang diamati sebanyak 33 pasien anak usia prasekolah,

dapat diketahui bahwa pasien perempuan memiliki jumlah yang sedikit lebih

banyak dibanding pasien laki-laki namun tidaklah berbeda jaih, sehingga

dalam hal ini pasien anak di RSUD Tugurejo hamper berimbang antara laki-

laki dan perempuan.

2. Pengaruh Terapi puzz terhadap Perilaku kooperatif

Hasil penelitian mendapatkan bahwa sebagian besar resoponden pasien

anak pada sebelum dilakukan terapi puzzle memiliki tingkat perilaku

kooperatif yang relative rendah dimana hasil pengukuran dengan

mengggunakan kuesioner mendapatkan bahwa sebanyak 17 anak atau 48,5%

memiliki tingkat perilaku kooperatif sedang, sementara 11 anak lainnya atau

33,3% memiliki tingkat perilaku kooperatif rendah dan yang memiliki tingkat

perilaku kooperatif tinggi sebanyak 6 orang anak atau 18,2%.

Perilaku kurang kooperatif yang dimiliki pasien anak dalam hal ini

dikarenakan anak menghadapi situasi baru pada saat mereka harus dirawat

inap di rumah sakit dimana kondisi di rumah sakit dinilai berbeda dengan



yang diharapinya dirumah. Selain itu perasaan takut terhadap perawat dan

dokter seringkali dimiliki oleh anak-anak sehingga anak yang seharusnya

harus minum obat seringkali menolak.

Teknik terapi puzzle dipilih dalam penelitian ini sebagai eksperiman

apakah jenis terapi puzzle tersebut dapat meningkatkan perilaku kooperatif

pada pasien anak pra sekolah. Terapi puzzle dalam penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan model puzzle-puzzle sederhana yang memang

diperuntukkan untuk siswa usia prasekolah.

Dengan diberikannya puzzle pada anak diharapkan bahwa anak yidak

merasa takut kepada para perawat ataupun dokter memeriksa pasien anak.

Selain itu dengan diberikannya puzzle diharapkan pasien anak prasekolah

dapat terhibur dan sedikit melupakan sakitnya.

Hasil pengukuran tingkat kooperatif pada anak sesudah terapi puzzle,

diperoleh bahwa sebagian besar yaitu sebanyak 16 anak atau 48,5% memiliki

tingkat perilaku kooperatif tinggi, sementara 15 anak lainnya atau 45,4%

memiliki tingkat perilaku kooperatif sedang dan yang memiliki tingkat

perilaku kooperatif rendah sebanyak 2 orang anak atau 6,1%.

Hasi pengujian perbedaan perilaku kooperatif anak usia prasekolah

pada sebelum dan sesudah terapi puzzle mendapatkan bahwa tingkat perilaku

kooperatig pada sesudah terapi memiliki perbedaan yag signifikan dimana

pada sesudah terapi ada penignaktan tingkat perilaku kooperatif pada pasien

anak. Hasil ini menunjukkan bahwa terapi puzzle dapat menurunkan tingkat

kecemasan pasien.



Peningkatan perilaku kooperatif pada anak dalam hal ini nampaknya

dikarenakan adanya perasaan yang lebih senang dan berkurangnya perasaan

takut anak pada perawat maupun pada dokter sehingga perkataan dan anjuran

perawat untuk minum obat misalnya bukan lagi dipandang sebagai suatu yang

menakutkan bagi anak.



BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan

pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Sebelum terapi puzzle sebagian besar yaitu sebanyak 17 anak atau

48,5% memiliki tingkat perilaku kooperatif sedang, sementara 11 anak

lainnya atau 33,3% memiliki tingkat perilaku kooperatif rendah dan yang

memiliki tingkat perilaku kooperatif tinggi sebanyak 6 orang anak atau

18,2%.

2. Sesudah terapi puzzle, sebagian besar yaitu sebanyak 16 anak atau

48,5% memiliki tingkat perilaku kooperatif tinggi, sementara 15 anak

lainnya atau 45,4% memiliki tingkat perilaku kooperatif sedang dan yang

memiliki tingkat perilaku kooperatif rendah sebanyak 2 orang anak atau

6,1%.

3. Hasil pengujian statistik uji Wilcozon menunjukkan bahwa setelah

terapi puzzle, terjadi penignkatan tingkat perilaku kooperatif pada pasien

anak usia prasekolah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan saran sebagai

berikut :



1. Tenaga Kesehatan

Memberian informasi mengenai beberapa metode atau cara memberikan

terapi puzzle untuk meningkatkan perasaan senang pada anak yang dapat

memunculkan perilaku kooperatif selama hospitality.

2. Bagi Peneliti

Lebih mengembangkan hasil penelitian mengenai perilaku kooperatif

dengan menggunakan factor-faktor lainnya

3. Bagi Rumah sakit

Menyediakan beberapa sarana dan prasarana maupun berbagai jensi dan

macam puzzle bagi pasien anak-anak khususnya anak usia prasekolah

untuk memberikan perasaan senang selama hospitality.



Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Sebelum 33 13 87 47.68 20.078

Sesudah 33 33 100 65.05 20.071

Valid N (listwise) 33



Frequency Table

Sebelum

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Rendah 11 33.3 33.3 33.3

Sedang 16 48.5 48.5 81.8

Tinggi 6 18.2 18.2 100.0

Total 33 100.0 100.0

Sesudah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Rendah 2 6.1 6.1 6.1

Sedang 15 45.5 45.5 51.5

Tinggi 16 48.5 48.5 100.0

Total 33 100.0 100.0



NPar Tests

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Sesudah - Sebelum Negative Ranks 0a .00 .00

Positive Ranks 18b 9.50 171.00

Ties 15c

Total 33

a. Sesudah < Sebelum

b. Sesudah > Sebelum

c. Sesudah = Sebelum

Test Statisticsb

Sesudah -

Sebelum

Z -4.146a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test



Correlations



tot.pra

pra1 Pearson Correlation .354*

Sig. (2-tailed) .043

N 33



N 33



N 33



N 33



N 33



N 33

pra7 Pearson Correlation .478**


N 33



N 33



N 33



N 33



N 33



N 33



N 33



N 33





tot.pra



N 33



N 33



N 33



N 33



N 33



N 33



N 33



N 33



N 33



N 33



N 33



N 33



N 33



N 33





Correlations



tot.pos

pos1 Pearson Correlation .419*


N 33



N 33



N 33



N 33



N 33

pos6 Pearson Correlation .484**


N 33



N 33



N 33



N 33



N 33





tot.pos



N 33



N 33



N 33



N 33



N 33



N 33



N 33



N 33



N 33



N 33





Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 33 100.0

Excludeda 0 .0

Total 33 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in theprocedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.637 15

Item-Total Statistics

Scale Mean if ItemDeleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

pra1 6.5758 8.252 .196 .630

pra2 6.5455 8.131 .245 .623

pra3 6.6364 8.114 .242 .623pra4 6.5152 8.258 .204 .629

pra5 6.6667 8.104 .245 .623

pra6 6.6061 8.121 .241 .623

pra7 6.5758 7.877 .334 .609

pra8 6.9394 8.309 .246 .623

pra9 6.6667 7.979 .291 .616

pra10 6.6667 7.854 .337 .608

pra11 6.6970 8.030 .274 .618

pra12 6.7273 8.142 .236 .624

pra13 6.7273 8.267 .191 .631

pra14 6.7273 7.955 .305 .613pra15 6.8485 8.195 .246 .622



Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 33 100.0

Excludeda 0 .0

Total 33 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in theprocedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.674 15

Item-Total Statistics

Scale Mean if ItemDeleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

pos1 9.0909 8.085 .275 .660

pos2 9.0303 8.093 .298 .657

pos3 9.1212 8.235 .211 .668pos4 8.9394 8.309 .267 .661

pos5 9.2424 8.002 .280 .659

pos6 9.0909 7.898 .348 .650

pos7 9.0606 7.871 .372 .647

pos8 9.3333 8.042 .271 .660

pos9 9.0606 7.809 .398 .643

pos10 9.0303 8.280 .223 .666

pos11 9.1515 8.070 .265 .661

pos12 9.0606 8.184 .248 .663

pos13 9.0000 8.313 .224 .666

pos14 9.1515 7.945 .312 .655pos15 9.2424 8.064 .258 .662

bab v ahmad telogorejo

Documents