bab ix. agama dan masyarakat

3
BAB IX. AGAMA DAN MASYARAKAT A. AGAMA DAN MASYARAKAT 1. Fungsi Agama Salah satu fungsi agama yang saya ketahui adalah mengatur tata cara hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia. Sejak dulu sampai dengan saat ini, agama masih ada karena agama mempunyai fungsi, dan bahkan memerankan sejumlah fungsi dalam masyarakat. Fungsi agama dalam masyarakat adalah: a. Fungsi agama di bidang sosial : fungsi ini adalah fungsi penentu, karena agama menciptakan suatu ikatan bersama di antara anggota masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosialnya. b. Fungsi agama sebagai sosialisasi : untuk mengarahkan individu agar menjadi lebih baik diantara lingkungan masyarakat-masyarakat yang lain supaya dapat berinteraksi dengan baik. Dimensi Komitmen Agama a) Dimensi komitmen agama menurut Roland Robertson : Dimensi keyakinan mengandung perkiraan atau harapan bahwa orang yang religius akan menganut pandangan teologis tertentu. b) Praktek agama mencakup perbuatan memuja dan berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan komitmen agama secara nyata.

Upload: hanifahadiyati

Post on 28-Nov-2015

91 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Agama dan Masyarakat

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IX. Agama dan Masyarakat

BAB IX. AGAMA DAN MASYARAKAT

A. AGAMA DAN MASYARAKAT

1. Fungsi Agama

Salah satu fungsi agama yang saya ketahui adalah mengatur tata cara

hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia. Sejak dulu sampai

dengan saat ini, agama masih ada karena agama mempunyai fungsi, dan bahkan

memerankan sejumlah fungsi dalam masyarakat. Fungsi agama dalam masyarakat

adalah:

a. Fungsi agama di bidang sosial : fungsi ini adalah fungsi penentu, karena agama

menciptakan suatu ikatan bersama di antara anggota masyarakat maupun dalam

kewajiban-kewajiban sosialnya.

b. Fungsi agama sebagai sosialisasi : untuk mengarahkan individu agar menjadi lebih

baik diantara lingkungan masyarakat-masyarakat yang lain supaya dapat

berinteraksi dengan baik.

Dimensi Komitmen Agama

a) Dimensi komitmen agama menurut Roland Robertson :

Dimensi keyakinan mengandung perkiraan atau harapan bahwa orang yang

religius akan menganut pandangan teologis tertentu.

b) Praktek agama mencakup perbuatan memuja dan berbakti, yaitu perbuatan

untuk melaksanakan komitmen agama secara nyata.

c) Dimensi pengalaman memperhitungan fakta, bahwa semua agama memiliki

perkiraannya tersendiri.

d) Dimensi pengetahuan dikaitkan dengan perkiraan, bahwa semua orang yang

bersikap religius akan mendapatkan informasi tentang ajaran-ajaran pokok

keyakinan dan upacara keagamaan, kitab suci, dll.

e) Dimensi konsekuensi dari komitmen religius berbeda dengan tingkah laku

perseorangan.

Page 2: BAB IX. Agama dan Masyarakat

2. Masyarakat - Masyarakat Industri Sekular

Masyarakat industri sekular mempunyai ciri untuk lebih mementingkan

hubungan-hubungan kemanusiaan sendiri tanpa menghubungkannya dengan agama.

Umumnya, kecenderungan ini mengurangi ruang gerak kepercayaan-kepercayaan dan

pengalaman keagamaan yang bersifat khusus dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Pelembagaan Agama

Agama bersifat universal, permanen, dan mengatur dalam kehidupan, sehingga

bila tidak memahami agama, akan sulit memahami masyarakat.

Tiga tipe kaitan agama dengan masyarakat :

a. Masyarakat yang terbelakang dan nilai-nilai sakral

b. Masyarakat-masyarakat praindustri yang sedang berkembang

c. Masyarakat-masyarakat industri sekuler

Kesimpulan :

Agama mempunyai peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Karena sebagian besar,

mungkin bisa dikatakan hampir semuanya yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat

sudah diatur atau terdapat dalam agama. Contohnya, saat individu bersosialisasi dalam

masyarakat. Hubungan ini menunjukan bahwa manusia itu adalah mahkluk sosial yang masih

membutuhkan bantuan dari manusia lainnya. Di dalam agama, mengatur tata cara hubungan

manusia dengan manusia lain. Agama dapat dilihat sebagai mekanisme penyesuaian yang

paling dasar untuk mengatasi diri dari ketidakpastian, ketidakberdayaan, dan kelangkaan.

Namun, ada juga masyarakat yang memisahkan antara agama dengan kehidupannya.

Maksudnya mereka menganggap bahwa apa yang dilakukannya dalam kehidupan sehari-

harinya tidak berdasarkan atau tidak besumber dari agama. Mereka itulah yang disebut

sebagai masyarakat industri sekular.