bab ix

14
BAB IX HELIPORT DAN STOLPORT Helikopter adalah jenis pesawat yang pada pokoknya dapat terangkat dari muka tanah dalam arah yang hampir vertikal. Hal ini disebut luas landas dan vertikal (Vertical Take Off and Landing = VTOL). Pesawat terbang STOL adalah jenis pesawat yang lepas landas dan mendarat dalam jarak yang pendek (Short Take Off Landing = STOL) yang biasanya digunakan untuk transportasi antar kota. Jarak pendek maksudnya membutuhkan landasan pacu sepanjang 300 ft atau kurang. Definisi lain pesawat STOL adalah bahwa ia merupakan pesawat yang lebih membutuhkan daya angkat yang diperkuat untuk operasinya daripada mengandalkan seluruhnya pada daya angkat mekanis seperti pada pesawat konvensional. Daya angkat yang diperkuat (Powerid Live) berarti dorongan dari mesin digunakan untuk meniupkan udara di atas bagian dari badan pesawat, mempebesar daya angkat terutama pada kecepatan rendah. Keuntungan dari penggunaan pesawat STOL adalah kebisingan berkurang dan biaya operasi yang lebih kecil dan membutuhkan lahan untuk landasan pacu yang lebih sedikit daripada pesawat konvensional. 9.1. KARAKTERISTIK HELIKOPTER DAN PESAWAT TERBANG STOL IX - 1

Upload: arie-bagus-prasetyo

Post on 12-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pelabuhan udara

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IX

BAB IX

HELIPORT DAN STOLPORT

Helikopter adalah jenis pesawat yang pada pokoknya dapat terangkat dari muka tanah

dalam arah yang hampir vertikal. Hal ini disebut luas landas dan vertikal (Vertical Take

Off and Landing = VTOL).

Pesawat terbang STOL adalah jenis pesawat yang lepas landas dan mendarat dalam jarak

yang pendek (Short Take Off Landing = STOL) yang biasanya digunakan untuk

transportasi antar kota. Jarak pendek maksudnya membutuhkan landasan pacu sepanjang

300 ft atau kurang. Definisi lain pesawat STOL adalah bahwa ia merupakan pesawat

yang lebih membutuhkan daya angkat yang diperkuat untuk operasinya daripada

mengandalkan seluruhnya pada daya angkat mekanis seperti pada pesawat konvensional.

Daya angkat yang diperkuat (Powerid Live) berarti dorongan dari mesin digunakan untuk

meniupkan udara di atas bagian dari badan pesawat, mempebesar daya angkat terutama

pada kecepatan rendah. Keuntungan dari penggunaan pesawat STOL adalah kebisingan

berkurang dan biaya operasi yang lebih kecil dan membutuhkan lahan untuk landasan

pacu yang lebih sedikit daripada pesawat konvensional.

9.1. KARAKTERISTIK HELIKOPTER DAN PESAWAT TERBANG STOL

Helikopter

Karakter khusus dari helikopter adalah kemampuannya untuk melayang-layang

melalui penggunaan tenaga memutar baling-baling udara. Konsekwensi praktis

dari karakteristik ini adalah adanya perbedaan yang sangat besar mengenai

kecepatan dan ketinggian penerbangan dibandingkan dengan pesawat

konvensional dan kemampuan untuk mendarat dan lepas landas dari daerah

yang lebih kecil.

Ketika berada di darat helikopter mempunyai kemampuan untuk bergerak

dengan kekuatan sendiri. Kebanyakan helikopter yang digunakan untuk operasi

IX - 1

Page 2: BAB IX

swasta mempunyai kepesatan jelajah tidak lebih dari 90 knot, sedangkan untuk

operasi kategori transport mempunyai kepesatan jalajah 130 knot.

Penambahan kenaikan secara vertikal helikopter sangat membatasi

kemampuannya membawa beban. Prosedur yang umum adalah menaikkan

pesawat secara vertikal hanya untuk lepas landas yang dibantu oleh bantuan

darat (Ground Cushion) yang terbentuk oleh tekanan udara yang diarahkan ke

darat oleh baling-baling yang berputar. Setelah naik vertikal beberapa kaki (5 –

10 ft) perapatan horizontal dapat dimulai sampai dicapai kepesatan pendakian

(30 – 50 knot). Sebelum mencapai kepesatan pendakian helikopter dapat

terbang horizontal atau sedikit mendaki. Kepesatan pendakian dan penurunan

bervariasi antara 30-60 knot. Sebelum menyentuh landasan helikopter berhenti

di udara sebentar pada ketinggian 5-10 ft di atas tempat pendaratan.

Helikopter dalam beroperasi ada yang bermesin tunggal dan ada yang bermesin

ganda. Dari segi keselamatan operasi helikopter bermesin tunggal

membutuhkan adanya daerah pendaratan darurat di beberapa tempat pada jalur

penerbangan. Apabila terjadi kerusakan mesin pendaratan dapat dilakukan

dengan menggunakan autorasi apabila tersedia tempat.

Sebaliknya helikopter bermesin ganda (S-61 dan VERTOL107) dirancang

sehingga dapat terbang dan melakukan pendakian walaupun salah satu

mesinnya mati. Untuk tipe helikopter ini dari segi keselamatan tidak perlu

diadakan tempat pendaratan darurat sepanjang rute pendaratan.

Pada umumnya kebanyakan helikopter bermesin tunggal kecuali beberapa jenis

helikopter model S-61 dan VERTOL 107. Meskipun demikian helikopter-

helikopter bermesin ganda tidak dirancang untuk berhenti di udara dengan

hanya satu mesin. Oleh sebab itu pada saat landas apabila satu mesin mati

sebelum helikopter mencapai kepesatan harus dilakukan pendaratan. Oleh

sebab itu harus disediakan ruang yang cukup di depan daerah pendaratan untuk

pendaratan darurat. Apabila helikopter dirancang untuk dapat berhenti di udara

dengan satu mesin mati, maka tempat pendaratan darurat tidak dibutuhkan.

IX - 2

Page 3: BAB IX

Berat Panjang Daerah Jarak roda Jarak antaralepas keseluruhan, Bentang, Tinggi, ramp, utama dan roda pendaratan,

landas, pon kaki kaki aki kaki roda depan, kaki kakiBN - 2 6.300 35,7 49,0 13,7 10 3.560 12,9 11,3DHC - 5 17.200 77,3 96,0 28,7 50 10.250 27,9 30,5DHC - 6 12.500 51,7 65,0 18,6 20 5.340 14,8 12,5DHC - 7 38.500 80,3 93,0 26,2 48 10.290 28,7 23,5MDC - 188 54.700 80,7 78,5 33,2 67 8.940 23,7 20,0LG - 100 - 107D 113.900 106,8 136,6 39,5 80 17.970 40,0 15,8B - 751 141.000 132,0 111,0 40,0 150 18.520 44,8 25,5NR 260C 140.000 118,0 126,5 44,1 150 18.820 43,3 17,3

Pesawat Penumpang

Pesawat terbang STOL

Walaupun pengembangan pesawat STOL sudah semakin ditingkatkan namun

ada beberapa hal sehingga dibutuhkan pertimbangan-pertimbangan untuk

penggunaan jenis pesawat STOL. Oleh karena itu di Amerika Serikat telah

diajukan untuk transportasi antar kota jarak pendek dengan pesawat STOL.

Pesawat STOL , karena kemampuan angkatnya yang tinggi dapat beroperasi

pada landasan pacu yang jauh lebih pendek daripada yang dibutuhkan oleh

pesawat konvensional.

Dalam daerah-daerah metropolitan yang luas, hal ini memungkinkan

penggunaan bandar udara penerbangan umum yang sudah ada, yang terletak di

daerah tersebut, yang sekaligus dapat mengurangi kepadatan pada bandar udara

utama. Keuntungan lain dari pesawat STOL adalah kemampuannya untuk

mengurangi kebisingan di darat karena sudut pendaratan dan lepas landas yang

lebih tinggi (70 dibandingkan dengan 30 untuk pendaratan pesawat

konvensional).

Pesawat terbang STOL mempunyai baling-baling yang digerakkan oleh mesin

jet (Turboprop). Semua pesawat-pesawat STOL yang ada pada saat ini

beroperasi pada landasan pacu yang panjangnya tidak lebih dari 2000 ft.

Pesawat-pesawat itu adalah Twin Otter (DHC-7 dan Buffalo (DHC-5).

Karakteristik pesawat STOL yang ada pada saat ini dapat dilihat pada

Tabel 9.1.

Tabel 9.1. Karakteristik Pesawat STOL, Saat Ini dan Yang Akan Datang

Sumber : ICAO (112) dan FAA (7)

IX - 3

Page 4: BAB IX

Landasan paar4000 kaki,

150 penumpangEBF* AW USB EBF MF MF

Sayap-sayap 149'8" 133'10" 164'8" 108'1" 141'8" 124'0"Keseluruhan 153'6" 153'7" 159'10" 139'9" 164'6" 131'9"

54'0" 54'2" 58'6" 41'4" 45'8" 38'0"n tipe mesin 4TF 4TF 4TF 4TF 2TF 2TFs landaspon 196.000 213.000 227.000 149.000 191.000 158.000antara roda utamadepan, kaki 20 20 25 25 25 25jelajah 0,74 0,78 0,76 0,69 0,70 0,72

Landasan paar

Keterangan2000 kaki,

150 penumpang

Landasan paar3000 kaki,

150 penumpang

Twin Otter telah sukses digunakan oleh perusahaan penerbangan komuniter

untuk jarak-jarak yang relatif pendek yang menghubungkan bandar utama

dengan daerah-daerah di sekitarnya. Pesawat STOL Hening DHC-7

dikembangkan oleh Haviland Company dari Canada. Pesawat itu dirancang

untuk memberikan pelayan antara bandar-bandar STOL di daerah pusat

perdagangan yang mempunyai landasan pacu sepanjang 200 ft.

Untuk pengembangan pesawat STOL di masa yang akan datang beberapa

pabrikan pesawat datang dengan bantuan NASA telah mengadakan analisis

yang seksama sehubungan dengan pasar potensial teknologi pesawat,ekonomi,

fasilitas-fasilitas darat dan kebisingan. Dari analisis tersebut terdapat tiga

variable utama, yaitu :

1. Panjang landasan pacu

2. Jumlah penumpang

3. Metode pengadaan daya angkut

Panjang landasan pacu bervariasi antar 2000-4000 ft, kapasitas pesawat

berkitar antara 150-300 orang, dan tingkat kebisingan bervariasi antara 95-98

EPNdB pada jarak 500 ft dari pesawat.

Karakteristik utama dari pesawat STOL dengan kapasitas 150 penumpang

dapat dilihat dalam Tabel 9.2.

Tabel 9.2. Karakteristik Konsep Alternatif Untuk Pesawat STOL

Masa Depan

Kesimpulan-kesimpulan yang didapat mengenai penilitian pesawat terbang

STOL adalah sebagai berikut :

IX - 4

Page 5: BAB IX

1. Landasan pacu sepanjang 2000 ft adalah tidak ekonomis, sedangkan

panjang 3000 ft adalah ekonomis.

2. Daya angkut 150 penumpang merupakan acuan ukuran.

3. Pesawat bersirip sayap mekanis dapat bersaing dengan pesawat berdaya

angkut propulsi (Propulsion-Live) untuk landasan pacu sepanjang 3000-

4000 ft.

4. Kriteria kebisingan mempunyai pengaruh yang besar terhadap

keekonomisan pesawat.

9.2. PERENCANAAN HELIKOPORT DAN STOL PORT

Dengan keberadaan-keberadaan dan karakteristik jenis pesawat helikopter

maupun pesawat terbang STOL maka perlu membuat suatu perencanaan landasan

secermat mungkin sehingga efektifitas dan effisiensi dapat dicapai.

Perencanaan Heliport

Dalam perencanaan heliport, faktor-faktor penting yang harus diperhatikan

antara lain :

– Pemilihan lokasi

– Kebisingan

– Perlindungan terhadap jalur pendaratan dan lepas landas

– Turbelensi udara dan jarak pandang

– Karakteristik fisik bandar helicopter

1. Pemilihan Lokasi

Untuk memilih lokasi, faktor-faktor penting yang harus dipertimbangkan

antara lain :

a. Lokasi yang paling baik untuk melayani lalu lintas yang potensial

b. Halangan minimum dalam daerah-daerah pendaratan dan lepas landas

c. Gangguan minimum dari kebisingan dan lokasi yang diinginkan

sehubungan dengan tataguna lahan di sekitarnya

d. Jalan masuk yang baik bagi transportasi darat dan tempat parkir

e. Biaya minimum untuk mendapatkan dan mengembangkan lokasi

IX - 5

Page 6: BAB IX

f. Dua jalur pendaratan terpisah paling sedikit 900 dan mempunyai arah

sesuai dengan arah angin yang umum

g. Penghindaran dari konflik lalu lintas antara helikopter dengan tipe

pesawat terbang lainnya

h. Pertimbangan mengenai turbolensi udara dan terbatasnya pandangan

karena adanya gedung-gedung di sekitarnya

i. Tersedianya daerah pendaratan darurat di sepanjang rute penerbangan

untuk helikopter bermesin tunggal

Penentuan akhir lokasi bandar helikopter pada umumnya akan

membutuhkan gabungan dari berbagai faktor tersebut. Masalah yang

paling berat terdapat di daerah metropolitan yang sangat padat dan luas.

Dalam daerah-daerah perkotaan yang luas, bandar helikopter harus

direncanakan dengan dasar pengembangan wilayah. Langkah pertama

adalah menyiapkan perkiraan mengenai permintaan pelayanan helikopter

dan asal serta tujuan permintaan. Langkah kedua adalah memilih lokasi

bandar helikopter yang dapat memenuhi permintaan dan ketentuan-

ketentuan yang telah disebutkan dalam paragraph sebelumnya.

2. Kebisingan

Kebisingan yang disebabkan oleh operasi helikopter di dalam atau dekat

daerah perkotaan akan terus merupakan faktor yang sangat penting di

dalam merencanakan bandar helikopter seperti halnya untuk pesawat yang

bersayap tetap. Bandar helikopter harus terletak sedemian rupa sehingga

kebisingan yang ditimbulkan tidak akan menyebabkan gangguan yang

berlebihan terhadap lingkungan di sekitarnya. Faktor kebisingan

merupakan faktor yang paling kritis bagi daerah yang berada langsung di

bawah jalur penerbangan.

IX - 6

Page 7: BAB IX

3. Perlindungan Terhadap Jalur Pendaratan dan Lepas Landas

Pembagian wilayah diperlukan baik untuk mengatur letak lapangan

helikopter untuk keuntungan maksimum bagi mayarakat maupun untuk

memberikan keamanan dalam operasi-operasi helikopter dengan

melindungi ruang angkasa di sekitarnya.

4. Turbelensi Udara dan Jarak Pandang

Faktor lain yang harus dipertambangkan dalam pemilihan lokasi untuk

bandar helikopter adalah pengaruh dari pusaran angin di atas permukaan

atas dan aliran udara ke bawah di dekat gedung-gedung. Faktor ini

terutama penting untuk landasan helikopter yang berada di atap gedung.

Jarak pandang yang jelek dapat merupakan suatu faktor yang penting

dalam mempertimbangkan letak landasan helikopter pada gedung-gedung

yang tingginya 100 ft atau lebih. Awan jarang mencapai tanah, tetapi pada

tempat-tempat yang lebih tinggi landasan helikopter dapat diselimuti kabut

pada saat tidak ada kabut di darat.

5. Karakteristik Bandar Helikopter

Bandar helikopter didefinisikan sebagai satu fasilitas untuk digunakan

bagi pendaratan dan lepas landas helikopter dan dapat meliputi tempat

parkir helikopter, gedung, fasilitas pelayanan dan tempat parkir kendaraan.

Daerah lepas landas dan pendaratan adalah daerah dimana helikopter

benar-benar lepas landas dan mendarat.

Menurut penggunaannya FAA mengolongkan lapangan helikopter sebagai

berikut :

a. Bandar helikopter militer

b. Bandar helikopter federal

c. Bandar helikopter untuk umum

d. Bandar helikopter untuk swasta

e. Bandar helicopter untuk pribadi

IX - 7

Page 8: BAB IX

Bagian-bagian utama dari bandar helikopter adalah :

a. Daerah pendaratan dan lepas landas

b. Landasan pendaratan

c. Daerah pinggiran

d. Daerah terminal

Perencanaan STOL Port

Bandar STOL mempunyai karakteristik yang sama seperti bandar udara, hanya

saja landasan pacu lebih pendek. Oleh karena itu kriteria perencanaan adalah

sama seperti untuk bandar udara konvensional.

Untuk pesawat STOL yang besar, lebar landasan pacu akan berkisar 100-150 ft

bergantung pada ukuran pesawat dan jumlah mesin pesawat, demikian juga

lebar landas hubung akan bervariasi dari 60-75 ft. Kemiringan perkerasan sama

seperti untuk pesawat konvensional. Jarak antara landas hubung dan landasan

pacu akan ditentukan oleh ukuran pesawat yang dipilih perusahaan

penerbangan. Untuk pesawat STOL yang kecil (DHC-6) lebar perkerasan dan

jarak perkerasan untuk bandar udara utilitas sudah memadai.

Landasan pacu STOL diberi tanda seperti terlihat pada gambar 9.1.

Gambar 9.1. Penandaan Landasan Pacu STOL

Pada landasan pacu dicat putih dan pada landasan hubung dicat kuning.

Pelampuan terdiri dari pelampuan di ambang landasan, pinggir landasan pacu

dan pelampuan untuk pendekatan landasan. Landasan pacu STOL harus

diarahkan menentang arah angin sebanyak mungkin.

IX - 8

Page 9: BAB IX

Ketentuan-ketentuan bebas rintangan untuk bandar STOL menurut FAA adalah

sebagai berikut :

a. Panjang permukaan utama, panjang landasan pacu ditambah 100 ft setiap

ujungnya.

b. Lebar permukan utama 300 ft.

c. Panjang permukaan pendekatan – lepas landas 10.000 ft.

d. Lebar permukaan pendekatan – lepas landas di ujung sebelah dalam 300 ft.

e. Lebar permukaan pendekatan – lepas landas di ujung sebelah luar 3400 ft.

f. Kemiringan permukaan pendekatan – lepas landas 15 : 1.

g. Kemiringan permukaan peralihan 4 : 1.

h. Lebar permukaan peralihan 1100 ft.

i. Panjang daerah bersih 750 ft.

j. Lebar sebelah dalam daerah bersih 300 ft.

k. Lebar sebelah luar daerah bersih 532 ft.

IX - 9