bab iv. profil dan pemetaan daya saing daerah

38
MATAKULIAH PEMASARAN DAN DAYA SAING DAERAH BAHAN PRESENTASI PROFIL DAN PEMETAAN DAYA SAING DAERAH OLEH: NICOLAUS EDWALDUS DHANGA MUDE, STP 09/304365/PEK/14993 PROGRAM MAGISTER EKONOMIKA PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2010

Upload: tina-carver

Post on 27-Jun-2015

365 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

MATAKULIAH

PEMASARAN DAN DAYA SAING DAERAH

BAHAN PRESENTASI

PROFIL DAN PEMETAAN DAYA SAING DAERAH

OLEH:

NICOLAUS EDWALDUS DHANGA MUDE, STP09/304365/PEK/14993

PROGRAM MAGISTER EKONOMIKA PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADAYOGYAKARTA

2010

Page 2: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah
Page 3: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

I. PEMETAAN DAYA SAING DAERAH I. PEMETAAN DAYA SAING DAERAH KABUPATEN/KOTA SECARA KESELURUHAN KABUPATEN/KOTA SECARA KESELURUHAN

(BERDASARKAN INDIKATOR INPUT DAN OUTPUT)(BERDASARKAN INDIKATOR INPUT DAN OUTPUT)

Page 4: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

PEMETAAN DAYA SAING DAERAH KABUPATEN/KOTA SECARA KESELURUHAN

DAYA SAING DAERAH KAB/KOTASECARA KESELURUHAN

KINERJA INDIKATOR-INDIKATOR PEMBENTUKNYA

INDIKATOR PEMBENTUK DAYA SAING DAERAH:INPUT:1. PEREKONOMIAN DAERAH2. SDM DAN KETENAGAKERJAAN3. LINGKUNGAN USAHA PRODUKTIF4. INFFRASTRUKTUR, SDA, DAN LINGKUNGAN5. PERBANKAN DAN LEMBAGA KEUANGANOUTPUT:1. PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA2. PDRB PER KAPITA3. TINGKAT KESEMPATAN KERJA

TINGGI BAIK

BURUK

RENDAH

Potret daya saing daerah kabupaten/kota di Indonesia secara keseluruhan merupakan representatif dari kinerja indikator-indikator pembentuknya, semakin baik kinerja indikator-indikator tersebut , maka semakin tinggi pula daya saing daerah suatu kabupaten/kota, sebaliknya apabila kinerja indikator-indikator tersebut rendah, maka semakin rendah pula daya saing kabupaten/kota tersebut (PPSK BI dan LP3E FE UNPAD, 2007:44).

Page 5: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

Sepuluh Persen Peringkat Teratas Daya Saing Daerah Kabupaten/Kota secara Keseluruhan di Indonesia

(Berdasarkan Hasil Penelitian PPSK BI dengan LP3E FE UNPAD Tahun 2007)

NO Kabupaten/Kota Score NO Kabupaten/Kota Score

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.

Kota Bontang (Kaltim)Kab. Mimika (Papua)Kab. Kutai Timur (Kaltim)Kota Kediri (Jatim)Kab. Siak (Riau)Kota Lhokseumawe (NAD)Kab. Kutai Kartanegara (Kaltim)Kab. Aceh Utara (NAD)Kab. Sumbawa Barat (NTB)Kab. Bengkalis (Riau)Kab. Natuna (Rikep)Kota Cilegon (Banten)Kota Surabaya (Jatim)Kota Batam (Rikep)Kab. Sorong (Papua Barat)Kota Balikpapan (Kaltim)Kab. Bekasi (Jabar)Kab. Rokan Hilir (Riau)Kota Banda Aceh (NAD)Kota Tangerang (Banten)Kab. Berau (Kaltim)Kab. Bandung (Jabar)

31,5415,1210,189,989,229,169,088,207,867,257,036,555,945,875,205,195,124,974,013,913,863,81

23.24.25.26.27.28.29.30.31.32.33.34.35.36.37.38.39.40.41.42.43.44.

Kota Medan (Sumut)Kab.Musi Banyuasin (Sumsel)Kab. Kutai Barat (Kaltim)Kab. Bireuen (NAD)Kota Samarinda (Kaltim)Kab. Bogor (Jabar)Kab. Sidoarjo (Jatim)Kab. Tangerang (Banten)Kab. Malinau (Kaltim)Kota Cirebon (Jabar)Kab. Pasir (Kaltim)Kota Semarang (Jateng)Kota Padang (Sumbar)Kab. Penajam Paser Utara (Kaltim)Kab. Kampar (Riau)Kota Yogyakarta (DIY)Kab. Cilacap (Jateng)Kota Tarakan (Kaltim)Kab. Sorong Selatan(Papua Barat)Kab. Bulungan (Kaltim)Kab. Bandung (Jabar)Kab. Gresik (Jatim)

3,783,753,723,663,603,543,533,413,403,373,373,343,293,243,193,103,073,053,032,982,962,96

Page 6: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

Daerah yang Mendominasi Sepuluh Persen Teratas Peringkat Daya Saing Daerah Kabupaten/Kota secara Keseluruhan di Indonesia

Daerah yang Kaya akan Sumberdaya Alam

(SDA)

Daerah yang Basis Ekonomi pada

Sektor Industri danJasa

(Daerah Perkotaan)

Kota Bontang, Kab. Mimika,

Kab. Kutai Kartanegara, Kab. Aceh Utara, Kota Balikpapan,

Dll.

Kota Surabaya, Kota Batam,KotaCilegon,

Kota Tangerang,Kota Semarang,Kab. Bandung

Berdasarkan hasil perhitungan indeks daya saing daerah secara keseluruhan, daerah kabupaten/kota yang menempati persentil pertama didominasi oleh kab/kota yang memiliki basis ekonomi yang bersumber pada kekayaan SDA dan/atau daerah yang memiliki aktivitas ekonomi berbasis sektor industri dan sektor jasa. Hal ini menunjukkan bahwa suatu daerah kab/kota di Indonesia akan memiliki daya saing daerah yang tinggi apabila didukung oleh keunggulan dari sisi kekayaan SDA atau aktivitas ekonomi berbasis sektor industri atau sektor jasa relatif dibandingkan dengan daerah kab/kota lainnya.

Page 7: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

Daerah yang Mendominasi Sepuluh Persen Terbawah Peringkat Daya Saing Daerah Kabupaten/Kota secara Keseluruhan di Indonesia

Daerah dengan Basis EkonomiPada Sektor Primer

(Khususnya Pertanian)

Memiliki karakteristik nilai tambah yang rendahPeran sektor Pemerintah yang dominan (government size dan belanja pelayanan publik yang cukup besar)Penduduk sedikitSedikitnya angkatan kerja

Daerah kabupaten/kota yang berada pada peringkat sepuluh persen terbawah, umumnya merupakan daerah dengan basis ekonomi yang bersandar pada sektor primer (khususnya pertanian). Dengan basis ekonomi sektor pertanian, secara implisit daerah ini mempunyai karakteristik nilai tambah yang rendah. Kabupaten/kota dalam kelompok ini juga ditandai dengan peran sektor Pemerintah yang relatif cukup dominan (ditandai dengan government size dan belanja pelayanan publik yang cukup besar). Di lain pihak kabupaten/kota yang ada pada sepuluh persen terbawag memiliki penduduk yang sedikit, yang berakibat pada sedikitnya jumlah angkatan kerja.

NTT, Bengkulu,

Maluku

Page 8: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

2. PEMETAAN DAYA SAING DAERAH 2. PEMETAAN DAYA SAING DAERAH KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN

INDIKATOR INPUTINDIKATOR INPUT

Page 9: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

2.1.PEMETAAN DAYA SAING DAERAH KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN TOTAL INPUT

NO Kabupaten/Kota Score NO Kabupaten/Kota Score

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.

Kab. Aceh Utara (NAD)Kab. Mimika (Papua)Kota Bontang (Kaltim)Kab. Natuna (Rikep)Kota Lhokseumawe (NAD)Kota Surabaya (Jatim)Kab. Siak (Riau)Kab. Kutai Kartanegara (Kaltim)Kab. Kutai Timur (Kaltim)Kota Cilegon (Banten)Kab. Bengkalis (Riau)Kab. Bireuen (NAD)Kota Tangerang (Banten)Kab. Bekasi (Jabar)Kab. Bogor (Jabar)Kota Bandung (Jabar)Kota Banda Aceh (NAD)Kab. Sumbawa Barat (NTB)Kab. Sorong (Papua Barat)Kab. Sorong Selatan(Papua Barat)Kota Medan (Sumut)Kab. Bandung (Jabar)

31,5415,1210,189,989,229,169,088,207,867,257,036,555,945,875,205,195,124,974,013,913,863,81

23.24.25.26.27.28.29.30.31.32.33.34.35.36.37.38.39.40.41.42.43.44.

Kota Kediri (Jatim)Kab. Malinau (Kaltim)Kab. Sidoarjo (Jatim)Kota. Tangerang (Banten)Kota Semarang (Jateng)Kab. Raja Ampat (Papua Barat)Kota Yogyakarta (DIY)Kab. Kutai Barat (Kaltim)Kota Bekasi (Jabar)Kota Denpasar (Bali)Kota Balikpapan (Kaltim)Kab. Rokan Hilir (Riau)Kota Batam (Rikep)Kab. Serang (Banten)Kota Padang (Sumbar)Kab. Bulungan (Kaltim)Kab. Berau (Kaltim)Kab. Gresik (Jatim)Kota Samarinda (Kaltim)Kota Palembang (Sumsel)Kota Makassar (Sulsel)Kab. Penajam Paser Utara (Kaltim)

3,783,753,723,663,603,543,533,413,403,373,373,343,293,243,193,103,073,053,032,982,962,96

Sepuluh Persen Peringkat Teratas Daya Saing Daerah Kabupaten/Kota Berdasarkan Indikator Total Input (Berdasarkan Hasil Penelitian PPSK BI dengan LP3E FE UNPAD Tahun 2007)

Page 10: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

Daerah yang Mendominasi Sepuluh Persen Teratas Peringkat Daya Saing Daerah Kabupaten/Kota Berdasarkan Indikator Total Input

Daerah yang Kaya akan Sumberdaya Alam

(SDA)

Daerah yang Basis Ekonomi pada

Sektor Industri danJasa

(Daerah Perkotaan)

Kab. Aceh Utara, Kab. Mimika,

Kota Bontang, Kota Lhokseumawe,

Kab. Kutai Kartanegara, Kab. Sorong,Dll.

Kota Surabaya,Kota Cilegon, Kab. Tangerang,Kab. Bekasi,Kota. Bandung,Kota Medan,Kab. Bandung,Kota Kediri,

Kab. Sidoarjo,Kota Semarang

Luar Jaw

a

Jawa

Potret daya saing kabupaten/kota berdasarkan indikator input ini menghasilkan pengelompokan sebagian besar daerah kedalam dua kelompok, yaitu

1. Daerah kab/kota yang memiliki basis ekonomi yang bersumber pada kekayaan SDA. Pada umumnya berada di luar Pulau Jawa

2. Daerah kab/kota dengan basis ekonomi sebagian besar dari aktivitas sektor industri dan sektor jasa. Pada umumnya berada di Pulau Jawa.

Page 11: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

NO Kabupaten/Kota Score NO Kabupaten/Kota Score

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.

Kab. Sintang (Kalbar)Kota Tidore Kep. (Maluku Ut)Kab. Dompu (NTB)Kab. Mamuju Utara (Sulbar))Kab. Bone Bolango (Gorontalo)Kab. Tojo Una Una (Sulteng)Kab. Pasaman (Sumbar)Kab. Banggai Kep. (Sulteng)Kab. Bantaeng (Sulsel)Kab. Buton (Sul. Tenggara)Kab. Konawe Selatan (Sultgra)Kab. Manggarai (NTT)Kab. Flores Timur (NTT)Kab. Bima (NTB)Kab. Maluku Tengah (Maluku)Kab. Melawi (Kalbar)Kab. Sampang (Jatim)Kab. Belu (NTT)Kab. Rejang Lebong (Bengkulu) Kab. Sikka (NTT)Kab. Kepahiang (Bengkulu)Kab. Wakatobi (Sultgra)

1,0961,0961,0901,0871,0851,0811,0791,0771,0751,0631,0621,0611,0561,0521,0511,0481,0481,0461,0371,0351,0311,027

23.24.25.26.27.28.29.30.31.32.33.34.35.36.37.38.39.40.41.42.43.

Kab. Luwu Utara (Sulsel)Kab. Seram Bag.Timur (Maluku)Kab. Bombana (Sultgra)Kab. Mamuju (Sulbar)Kab. Kaur (Bengkulu)Kab. Timor Tengah Selatan (NTT)Kab. Bengkulu Utara (Bengkulu)Kab. Rote Ndao (NTT)Kab. Majene (Sulbar)Kab. Lebong (Bengkulu)Kab. Gorontalo (Gorontalo)Kab. Boalemo (Gorontalo)Kab. Manggarai Barat (NTT)Kab. Sumba Barat (NTT)Kab. Jeneponto (Sulsel) Kab. Kupang (NTT)Kab. Seram Bag.Barat (Maluku)Kab. Seluma (Bengkulu)Kab. Mukomuko (Bengkulu)Kab. Timor Tengah Utara (NTT)Kab. Bengkulu Selatan (Bengkulu)

1,0261,0051,0031,0000,9830,9820,9680,9580,9560,9440,9440,9410,9380,9320,9290,9260,9220,9010,8880,8780,864

Sepuluh Persen Peringkat Terbawah Daya Saing Daerah Kabupaten/Kota Berdasarkan Indikator Total Input (Berdasarkan Hasil Penelitian PPSK BI dengan LP3E FE UNPAD Tahun 2007)

Page 12: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

Daerah yang Mendominasi Sepuluh Persen Terbawah Peringkat Daya Saing Daerah Kabupaten/Kota Berdasarkan Indikator Total Input

Daerah dengan Basis Ekonomi

Pada Sektor Pertanian)

Daerah yang miskin Akan Sumberdaya

Alam (SDA)

BENGKULU

DANNTT

Kondisi geografis yang kurang menguntungkan, akibatnya kurangnya minat dunia usaha

Kering dab tandusMiskin akan sumberdaya

alam (SDA)Produktivitas sektor

pertanian rendah

Sepuluh persen peringkat terbawah daya saing daerah berdasarkan indikator agregat input ini, hampir setengahnya diduduki oleh kab/kota yang berada di Propinsi Bengkulu dan NTT. Hal ini dikarenakan kedua propinsi ini merupakan provinsi yang memiliki kondisi geografis yang kurang menguntungkan dibandingkan dengan daerah yang lain di Indonesia dan kurang dapat menarik minat dunia usaha. Daerah ini pada umumnya kering dan tandus serta miskin akan sumberdaya alam (SDA). Sebagian besar penduduknya masih bekerja di sektor pertanian dengan produktivitas yang rendah.

Page 13: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

2.2.PEMETAAN DAYA SAING DAERAH KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN SUBINDIKATOR PEREKONOMIAN DAERAH

NO Kabupaten/Kota Score NO Kabupaten/Kota Score

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.

Kab. Aceh Utara (NAD)Kota Bontang (Kaltim)Kab. Mimika (Papua)Kota Lhokseumawe (NAD)Kab. Siak (Riau)Kab. Kutai Kartanegara (Kaltim)Kab. Kutai Timur (Kaltim)Kab. Bengkalis (Riau)Kab. Bireuen (NAD)Kab. Sumbawa Barat (NTB)Kota Kediri (Jatim)Kota Surabaya (Jatim)Kota Banda Aceh (NAD)Kab. Natuna (Rikep)Kab. Sorong (Papua Barat)Kab. Rokan Hilir (Riau)Kab. Sorong Selatan(Papua Barat)Kab. Raja Ampat (Papua Barat)Kab. Bekasi (Jabar)Kab. Malinau (Kaltim)Kota Cilegon (Banten)Kab. Musi Banyuasin (Sumsel)

4,3293,5963,1562,7602,3402,3392,0292,0201,8801,7811,4171,3921,3861,2611,1941,0891,0421,0210,9850,9680,9240,888

23.24.25.26.27.28.29.30.31.32.33.34.35.36.37.38.39.40.41.42.43.44.

Kab. Berau (Kaltim)Kota Balikpapan (Kaltim)Kota Batam (Rikep)Kota Medan (Sumut)Kab. Kaimana (Papua Barat)Kab. Luwu Timur (Sulsel)Kab. Bulungan (Kaltim)Kab. Kampar (Riau)Kab. Pasir (Kaltim)Kab. Nunukan (Kaltim)Kab. Kutai Barat Kaltim)Kab. Indramayu (Jabar)Kab. Cilacap (Jateng)Kab. Sidoarjo (Jatim)Kab. Penajam Paser Utara (Kaltim)Kab. Labuhan Batu (Sumut)Kab. Sukamara (Kalteng)Kota Padang (Sumbar)Kota Yogyakarta (DIY)Kota Samarinda (Kaltim)Kota Tangerang (Banten)Kota Denpasar (Bali)

0,8760,8440,8380,7930,7800,7670,7660,7430,7370,7000,6950,6940,6890,6860,6720,6690,6590,6500,6470,6150,6110,587

10% Peringkat Teratas Daya Saing Daerah Kabupaten/Kota Berdasarkan Subindikator Perekonomian Daerah (Berdasarkan Hasil Penelitian PPSK BI dengan LP3E FE UNPAD Tahun 2007)

Page 14: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

NO Kabupaten/Kota Score NO Kabupaten/Kota Score

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.

Kab. Wonosobo (jateng)Kab. Timor Tengah Utara (NTT)Kab. Aceh Tenggara (NAD)Kab. Ponorogo (Jatim)Kab. Hulu Sungai Utara (Kalsel)Kab. Hulu Sungai Tengah (Kalsel)Kab. Sikka (NTT)Kab. Sampang (Jatim)Kab. Bombana (Sultgra)Kota Ternate (Maluku Utara)Kab. Lombok Timur (NTB)Kab. Belu (NTT)Kab. Rembang (Jateng)Kab. Sumba Barat (NTT)Kab. Wonogiri (Jateng)Kab. Demak (Jateng)Kab. Polewali Mamasa (Sulbar) Kab. Buton (Sulawesi Tenggara)Kab. Kaur (Bengkulu)Kab. Halmahera Barat (Maluku Ut.) Kab. Wakatobi (Sultgra)Kab. Lombok Barat (NTB)

0,1670,1670,1660,1650,1640,1640,1630,1630,1630,1630,1630,1620,1610,1600,1600,1590,1580,1580,1580,1540,1540,154

23.24.25.26.27.28.29.30.31.32.33.34.35.36.37.38.39.40.41.42.43.

Kab. Maluku Utara (Maluku)Kab. Jeneponto (Sulsel)Kab. Pamekasan (Jatim)Kab. Asmat (Papua)Kab. Tojo Una Una (Sultengah)Kab. Bondowoso (Jatim)Kab. Seram Bag.Timur (Maluku)Kab. Bengkulu Utara (Bengkulu)Kab. Konawe Selatan (Sultgra)Kab. Pemalang (Jateng)Kab. Grobogan (Jateng)Kab. Blora (Jateng)Kab. Bone Bolange (Gorontalo)Kab. Kep. Sula (Maluku Utara)Kab. Seram Bag. Barat (Maluku)Kab. Mappi (Papua)Kab. Manggarai Barat (NTT)Kab. Gorontalo (Gorontalo)Kab. Bengkulu Sel. (Bengkulu)Kab. Halmahera Ut.(Maluku Ut.)Kab. Seluma (Bengkulu)

0,1530,1530,1530,1520,1520,1520,1490,1490,1480,1470,1430,1430,1420,1400,1370,1360,1300,1280,1220,1210,115

10% Peringkat Terbawah Daya Saing Daerah Kabupaten/Kota Berdasarkan Subindikator Perekonomian Daerah

(Berdasarkan Hasil Penelitian PPSK BI dengan LP3E FE UNPAD Tahun 2007)

Page 15: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

PEMETAAN DAYA SAING DAERAH KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN SUBINDIKATOR PEREKONOMIAN DAERAH

PEREKONOMIAN DAERAH

INDIKATOR INPUT

SDM DAN KETE- NAGAKERJAAN

LINGKUNGAN USAHA PROUKTIF

INFRASTRUKTUR, SDA, LINGKUNGAN

PERBANKAN DAN LEMB.KEUANGAN

SUBINDIKATOR

INPUT

VARIABEL

Keterbukaan,Investasi, dan Kemahalan Daerah

Keuangan Daerah

Produktivitas Sektoral

•Primer•Sekunder•Tersier

•Kapasitas fiskal daerah•Government size

•Potensi ekspor total daerah•Total investasi per kapita•Indeks kemahalan daerah•Firm Density

Hasil pemetaan sepuluh persen peringkat teratas daya saing daerah kab/kota berdasarkan indikator perekonomian daerah, menunjukkan bahwa seluruh kab/kota pada Provinsi Kalimantan Timur kecuali Kota Tarakan termasuk kedalam sepuluh persen peringkat teratas. Sedangkan untuk peringkat sepuluh persen terbawah, kab/kota yang berada pada kelompok ini pada umumnya memiliki peringkat daya saing yang rendah dari variabel-variabel yang termasuk dalam sub indikator perekonomian daerah, kecuali untuk variabel government size. Masih tingginya government size lebih disebabkan karena kinerja perekonomian yaitu PDRB yang masih rendah. Hal ini terbukti dari rendahnya nilai dan kapasitas fiskal daerah, yang mencerminkan rendahnya kinerja perekonomian dari daerah tersebut.

Page 16: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

2.3.PEMETAAN DAYA SAING DAERAH KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN SUBINDIKATOR SDM DAN KETENAGAKERJAAN

NO Kabupaten/Kota Score NO Kabupaten/Kota Score

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.

Kab. Bandung (Jabar)Kab. Bogor (Jabar)Kab. Tangerang (Banten)Kota. Surabaya (Jatim)Kota Bandung (Jabar)Kab. Malang (Jatim) Kota Bekasi (Jabar)Kota Medan (Sumut)Kab. Jember (Jatim)Kab. Mimika (Papua)Kab. Sidoarjo (Jatim)Kab. Bekasi (Jabar)Kab. Cianjur (Jabar)Kab. Garut (Jabar)Kota Semarang (Jateng)Kab. Sukabumi (Jabar)Kab. Cirebon (Jabar) Kab. Karawang (Jabar)Kota Depok (Jabar)Kota Tangerang (Banten)Kab. Puncak Jaya (Papua)Kota Sorong (Papua Barat)

0,6690,6140,5850,5800,5040,4760,4690,4610,4460,4410,4370,4260,4150,4030,4030,3990,3980,3940,3870,3870,3850,384

23.24.25.26.27.28.29.30.31.32.33.34.35.36.37.38.39.40.41.42.43.44.

Kab. Aceh Besar (NAD)Kab. Paniai (Papu)Kab. Aceh Utara (NAD)Kab. Banyuwangi (Jatim)Kab. Brebes (Jateng)Kab. Merauke (Papua)Kab. Serang (Banten)Kab. Polewali Mamasa (Sulbar)Kab. Jayawijaya (Papua)Kab. Deli Serdang (Sumbar)Kab. Bireuen (NAD)Kota. Lhokseumawe (NAD)Kota Palembang (Sumsel)Kab. Kediri (Jatim)Kab. Tasikmalaya (Jabar)Kota Jayapura (Papua)Kab. Banyumas (Jateng)Kab. Sleman (DIY)Kab. Cilacap (Jateng)Kab. Pasuruan (Jatim)Kab. Yapen Waropen (Papua)Kab. Sorong (Papua Barat)

0,3840,3820,3810,3810,3770,3750,3750,3750,3730,3680,3680,3680,3650,3620,3600,3590,3560,3550,3540,3540,3520,352

10% Peringkat Teratas Daya Saing Daerah Kabupaten/Kota Berdasarkan Subindikator SDM dan Ketenagakerjaan (Berdasarkan Hasil Penelitian PPSK BI dengan LP3E FE UNPAD Tahun 2007)

Page 17: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

NO Kabupaten/Kota Score NO Kabupaten/Kota Score

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.

Kab. Sikka (NTT)Kab. Seruyan (Kalteng)Kab. Pasaman (Sumbar)Kab. Sukamara (Kalteng)Kab. Dharmasraya (Sumbar)Kab. Tapin (Kalsel)Kab. Bangka Tengah (Bangka Belitung)Kab. Alor (NTT)Kab. Bangka Selatan (Bangka Belitung)Kab. Katingan (Kalteng)Kab. Sumbawa Barat (NTB)Kab. Pulau Buru (Maluku)Kab. Lebong (Bengkulu)Kab. Luwu Timur (Sulsel)Kab. Halmahera Tengah (Maluku Utara) Kab. Manggarai Barat (NTT)Kab. Banggai Kep.(Sulawesi tengah) Kab. Pohuwato (Gorontalo)Kab. Kep. Mentawai (Sumbar)Kab. Bengkayang (Kalbar) Kab. Pakpak Bharat (Sumut) Kab. Ngada (NTT)

0,1690,1680,1680,1680,1680,1650,1650,1650,1650,1650,1640,1640,1640,1640,1640,1630,1620,1620,1610,1600,1590,159

23.24.25.26.27.28.29.30.31.32.33.34.35.36.37.38.39.40.41.42.43.

Kab. Lembata (NTT)Kab. Boalerno (Gorontalo)Kab. Maluku Tenggara (Maluku)Kab. Timor Tengah Selatan (NTT) Kab. Dompu (NTB)Kab. Solok Selatan (Sumbar)Kab. Maluku Tenggara Barat (Maluku) Kab. Jeneponto (Sulsel)Kab. Balangan (Kalsel)Kab. Seram Bagian Timur (Maluku)Kab. Halmahera Timur (Maluku Utara)Kab. Mukomuko (Bengkulu)Kab. Rote Ndao (NTT)Kab. Timor Tengah Utara (NTT)Kab. Kepulauan Aru (Maluku)Kab. Murung Raya (Kalteng)Kab. Nias Selatan (Sumut)Kab. Sumba Timur (NTT)Kab. Mamuju (Sulbar)Kab. Mamuju Utara (Sulbar)Kab. Majene (Sulbar)

0,1580,1570,1570,1570,1570,1570,1560,1550,1540,1540,1530,1530,1500,1490,1480,1460,1460,1430,1370,1140,035

10% Peringkat Terbawah Daya Saing Daerah Kabupaten/Kota Berdasarkan Subindikator SDM dan Ketenagakerjaan (Berdasarkan Hasil Penelitian PPSK BI dengan LP3E FE UNPAD Tahun 2007)

Page 18: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

PEMETAAN DAYA SAING DAERAH KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN SUBINDIKATOR SDM DAN KETENAGAKERJAAN

PEREKONOMIAN DAERAH

INDIKATOR INPUT

SDM DAN KETE- NAGAKERJAAN

LINGKUNGAN USAHA PROUKTIF

INFRASTRUKTUR, SDA, LINGKUNGAN

PERBANKAN DAN LEMB.KEUANGAN

SUBINDIKATOR

INPUT

VARIABEL

•Jumlah Penduduk•Rasio ketergantungan•Rata-rata lama sekolah penduduk•Angka Harapan Hidup

•Rata-rata lama sekolah tenaga kerja•Jumlah Angkatan Kerja•Laju Pertumbuhan jumlah angkatan kerja

KETENAGAKERJAAN

SDM

Kab/kota di Pulau Jawa

Kab/kota di luarPulau Jawa

(NTT)

Dominasi 10%

Teratas

Dominasi 10%

terbawah

Dominasi 10% peringkat teratas adalah kab/kota di pulau Jawa karena dari sisi kependudukan, sebagian besar penduduk Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa. Rasio ketergantungan kab/kota yang termasuk 10% peringkat teratas di pulau Jawa pada umumnya rendah. Sebagian besar kab/kota di pulau Jawa memiliki rata-rata lama sekolah tenaga kerja yang masih berada diatas rata-rata nasional. Selain itu kab/kota yang ada di pulau Jawa memiliki jumlah angkatan kerja yang lebih tinggi dibandingkan kab/kota yang lain di Indonesia.Dominasi 10% peringkat terbawah adalah kab/kota di luar pulau Jawa, terutama di Provinsi NTT. Hal ini dikarenakan nilai dari variabel-variabel yang termasuk dalam sub indikator SDM dan Ketenagakerjaan untuk kab/kota yang termasuk dalam kelompok ini di bawah nilai rata-rata nasional, sehingga peringkat daya saingnya untuk sub indikator SDM dan ketenagakerjaan secara relatif berada jauh di bawah kab/kota lainnya di Indonesia.

Page 19: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

2.4.PEMETAAN DAYA SAING DAERAH KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN SUBINDIKATOR LINGKUNGAN USAHA PRODUKTIF

NO Kabupaten/Kota Score NO Kabupaten/Kota Score

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.

Kab. Malinau (Kaltim)Kab. Sorong Selatan (Papua Barat)Kab. Sarmi (Papua)Kab. Teluk Bintuni (Papua Barat)Kab. Manokwari (Papua Barat)Kab. Waropen (Papua)Kab. Bulungan (Kaltim)Kab. Sorong (Papua Barat)Kab. Kutai Barat (Kaltim)Kab. Fak Fak (Papua Barat)Kota Padang Panjang (Sumbar)Kota Sabang (NAD)Kab. Boven Digoel (Papua)Kota Ambon (Maluku)Kab. Rokan Hulu (Riau)Kab. Kutai Kartanegara (Kaltim)Kab. Raja Ampat (Papua Barat)Kab. Penajem Paser Utara (Kaltim)Kab. Merauke (Papua)Kab. Nunukan (Kaltim)Kab. Jayapura (Papua)Kab. Keerom (Papua)

0,9010,8110,7070,6720,6560,6080,5790,5570,5530,5470,5290,5270,5040,4890,4830,4680,4550,4550,4400,4340,4260,411

23.24.25.26.27.28.29.30.31.32.33.34.35.36.37.38.39.40.41.42.43.44.

Kab. Kutai Timur (Kaltim)Kota Yogyakarta (DIY)Kab. Aceh Jaya (NAD)Kab. Gayo Lues (NAD)Kota Bontan (Kaltim)Kab. Asmat (Papua)Kota Solok (Sumbar)Kab. Mappi (Papua)Kota Tarakan (Kaltim)Kab. Yapen Waropen (Papua)Kota Banda Aceh (NAD)Kab. Sukamara (Kalteng) Kota Payahkumbu (Sumbar)Kota Malang (Jatim) Kota Banjarmasin (Kalsel)Kab. Natuna (Rikep)Kota Bukit Tinggi (Sumbar)Kota Denpasar (Bali)Kab. Halmahera Tengah (Maluku Utara)Kota Langsa (NAD)Kab. Badung (Bali)Kota Semarang (Jateng)

0,4100,4080,4030,3970,3950,3940,3930,3860,3850,3850,3800,3700,3700,3690,3660,3650,3650,3640,3520,3500,3480,346

10% Peringkat Teratas Daya Saing Daerah Kabupaten/Kota Berdasarkan Subindikator Lingkungan Usaha Produktif (Berdasarkan Hasil Penelitian PPSK BI dengan LP3E FE UNPAD Tahun 2007)

Page 20: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

NO Kabupaten/Kota Score NO Kabupaten/Kota Score

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.

Kab. Serdang Berdagai (Sumut)Kab. Manggarai (NTT)Kab. Bengkulu Utara (Bengkulu)Kab. Solok (Sumbar)Kab. Lampung Barat (Lampung)Kab. Boalemo (Gorontalo)Kab. Sambas (Kalbar)Kab. Ogan Komering Ilir (Sumsel)Kab. Pamekasan (Jatim)Kab. Musi Banyuasin (Sumsel)Kab. Pontianak (Kalbar)Kab. Bolaang Mongondow (Sulut)Kab. Gunung Kidul (DIY)Kab. Sumbawa Barat (NTB)Kab. Lebong (Bengkulu) Kab. Asahan (Sumut)Kab. Seluma (Bengkulu) Kab. Sintang (Kalbar)Kab. Bekasi (Jabar)Kab. Probolinggo (Jatim) Kab. Tanggamus (Lampung) Kab. Tapanuli Selatan (Sumut)

0,1130,1130,1120,1120,1110,1110,1100,1090,1090,1080,1070,1070,1060,1050,1050,1040,1030,1030,1030,1020,1010,100

23.24.25.26.27.28.29.30.31.32.33.34.35.36.37.38.39.40.41.42.43.

Kab. Sumba Barat (NTT)Kab. Muara Enim (Sumsel)Kab. Bone (Sulsel)Kab. Rote Ndao (NTT) Kab. Garut (Jabar)Kab. Tanah Karo (Sumut)Kab. Lampung Selatan (Lampung) Kab. Bojonegoro (Jatim)Kab. Gorontalo (Gorontalo)Kab. Rejang Lebong (Bengkulu)Kab. Timor Tengah Utara (NTT)Kab. Lampung Timur (Lampung)Kab. Labuhan Batu (Sumut)Kab. Mukomuko (Bengkulu)Kab. Dairi (Sumut)Kab. Indramayu (Jabar)Kab. Langkat (Sumut)Kab. Sampang (Jatim)Kab. Simalungun (Sumut)Kab. Bengkulu Selatan (Bengkulu)Kab. Kupang (NTT)

0,1000,0980,0950,0940,0920,0910,0900,0890,0880,0870,0870,0780,0770,0750,0730,0720,0690,0690,0690,0680,067

10% Peringkat Terbawah Daya Saing Daerah Kabupaten/Kota Berdasarkan Subindikator Lingkungan Usaha Produktif (Berdasarkan Hasil Penelitian PPSK BI dengan LP3E FE UNPAD Tahun 2007)

Page 21: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

PEMETAAN DAYA SAING DAERAH KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN SUBINDIKATOR LINGKUNGAN USAHA PRODUKTIF

PEREKONOMIAN DAERAH

INDIKATOR INPUT

SDM DAN KETE- NAGAKERJAAN

LINGKUNGAN USAHA PROUKTIF

INFRASTRUKTUR, SDA, LINGKUNGAN

PERBANKAN DAN LEMB.KEUANGAN

SUBINDIKATOR

INPUT

VARIABEL

•Belanja pelayanan publik per kapita•Jumlah peraturan daerah yang bermasalah

•Jumlah sektor basis daerah•% penduduk dengan pendidikan tertinggi universitas•Poverty gap index•Tingkat kepadatan penduduk

MASYARAKAT

PEMERINTAH

Kab/kota di Kaltim, Papua,

Papua Barat

Dominasi 10%

Teratas

Lingkungan usaha produktif merupakan ukuran seberapa besar daerah dapat menarik minat dunia usaha untuk melakukan kegiatan usaha di daerah tersebut dengan cara menciptakan kondisi ideal bagi dunia usaha dalam melakukan aktivitasnya. Berdasarkan hasil pemetaan sepuluh persen peringkat teratas daya saing daerah kab/kota di Indoensia berdasarkan sub indikator lingkungan usaha produktif, setengahnya didominasi oleh kab/kota di Provinsi Kalimantan Timur,. Papua, dan Papua Barat. Hal tersebut terutama didorong oleh tingginya peringkat daya saing untuk variabel-variabel seperti: belanja pelayanan publik perkapita, jumlah perda yang bermasalah, jumlah sektor basis daerah, dan variabel tingkat kepadatan penduduk. Sedangkan untuk kab/kota di pulau Jawa yang masuk dalam kelompok ini terutama didorong oleh tingginya peringkat variabel seperti: jumlah perda yang bermasalah,% penduduk dengan pendidikan tertinggi universitas, dan jumlah sektor basis daerah. Sementara kab/kota yang termasuk ke dalam sepuluh persen peringkat terbawah , pada umumnya merupakan daerah-daerah yang kurang memiliki daya tarik ekonomi yang dapat menarik minat dunia usaha untuk melakukan aktivitas ekonomi di daerah-daerah tersebut.

•Belanja pelayanan publik per kapita •Jumlah perda bermasalah•Jumlah sektor basis daerah•Tingkat kepadatan penduduk

Page 22: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

2.5. PEMETAAN DAYA SAING DAERAH KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN SUBINDIKATOR INFRASTRUKTUR, SDA, DAN LINGKUNGAN

NO Kabupaten/Kota Score NO Kabupaten/Kota Score

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.

Kota Cilegon (Banten)Kab. Bogor (Jabar)Kab. Tangerang (Banten)Kab. Serang (Banten)Kab. Bekasi (Jabar)Kota Surabaya (Jatim)Kota Tangerang (Banten)Kab. Bandung (Jabar)Kab. Mimika (Papua)Kab. Gresik (Jatim)Kab. Batanghari (Jambi)Kota Bekasi (Jabar)Kab. Sidoarjo (Jatim)Kab. Biak Numfor (Papua)Kab. Siak (Riau)Kota Bandung (Jabar)Kab. Karawang (Jabar)Kota Cimahi (Jabar)Kab. Kutai Timur (Kaltim)Kota Medan (Sumut)Kota Depok (Jabar)Kab. Purwakarta (Jabar)

1,3441,1491,1390,8320,8210,7140,7040,6240,5700,5500,5350,5010,4870,4600,4540,4060,3930,3850,3640,3490,3440,318

23.24.25.26.27.28.29.30.31.32.33.34.35.36.37.38.39.40.41.42.43.44.

Kab. Kuantan Singingi (Riau)Kab. Aceh Utara (NAD)Kota Padang (Sumbar)Kota Samarinda (Kaltim)Kota Yogyakarta (DIY)Kota Semarang (Jateng)Kota Makassar (Sulsel)Kab. Kutai Kartanegara (Kaltim)Kab. Malang (Jatim)Kota Bitung (Sulut)Kota Batam (Rikep)Kab. Tuban (Jatim) Kab. Sumbawa Barat (NTB)Kota Balikpapan (Kaltim)Kota Bogor (Jabar)Kota Palembang (Sumsel)Kab. Badung (Bali)Kota Tarakan (Kaltim)Kota Banjarmasin (Kalsel)Kab. Bengkalis (Riau)Kab. Pelalawan (Riau)Kab. Pasuruan (Jatim)

0,3150,3030,2990,2800,2760,2710,2700,2660,2610,2600,2570,2450,2400,2390,2290,2280,2250,2180,2170,2160,2150,213

10% Peringkat Teratas Daya Saing Daerah Kabupaten/Kota Berdasarkan Subindikator Infrastruktur, SDA, dan Lingkungan (Berdasarkan Hasil Penelitian PPSK BI dengan LP3E FE UNPAD Tahun 2007)

Page 23: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

NO Kabupaten/Kota Score NO Kabupaten/Kota Score

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.

Kab. Landak (Kalbar)Kab. Nabire (Papua)Kab. Bantaeng (Sulsel)Kab. Pasaman (Sumbar)Kab. Rote Ndao (NTT)Kab. Alor (NTT)Kab. Teluk Wondama (Papua Barat) Kab. Humbang Hasundutan (Sumut)Kab. Sekadau (Kalbar)Kab. Mukomuko (Bengkulu)Kab. Wakatobi (Sulawesi Tenggara) Kab. Halmahera Timur (Maluku Utara)Kab. Sukamara (Kalteng)Kab. Sintang (Kalbar)Kab. Lembata (NTT)Kab. Maluku Tenggara Barat (Maluku)Kab. Mamasa (Sulawesi Barat)Kab. Lebong (Bengkulu)Kab. Seram Bagian Barat (Maluku)Kab. Mamuju Utara (Sulbar)Kab. Jayawijaya (Papua) Kota Tidore Kep.(Maluku Utara)

0,0510,0510,0500,0500,0500,0500,0500,0500,0490,0490,0490,0480,0470,0470,0470,0470,0470,0460,0460,0460,0460,046

23.24.25.26.27.28.29.30.31.32.33.34.35.36.37.38.39.40.41.42.43.

Kab. Gunung Mas (Kalteng)Kab. Raja Ampat (Papua Barat)Kab. Seram Bagian Timur (Maluku)Kab. Pulang Pisau (Kalteng)Kab. Sorong Selatan (Papua Barat)Kab. Bombana (Sulawesi Tenggara)Kab. Mappi (Papua)Kab. Pohuwato (Gorontalo)Kab. Melawi (Kalbar)Kab. Kep. Aru (Maluku)Kab. Boalemo (Gorontalo)Kab. Manggarai Barat (NTT)Kab. Asmat (Papua)Kab. Teluk Bintuni (Papua Barat) Kab. Paniai (Papua)Kab. Waropen (Papua)Kab. Pakpak Bharat (Sumut)Kab. Puncak Jaya (Papua) Kab. Pegunungan Bintang (Papua)Kab. Yahukimo (Papua)Kab. Tolikara (Papua)

0,0460,0450,0450,0440,0440,0440,0430,0430,0420,0410,0410,0410,0380,0370,0360,0340,0300,0260,0230,0230,023

10% Peringkat Terbawah Daya Saing Daerah Kabupaten/Kota Berdasarkan Subindikator Infrastruktur, SDA, dan Lingkungan (Berdasarkan Hasil Penelitian PPSK BI dengan LP3E FE UNPAD Tahun 2007)

Page 24: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

PEMETAAN DAYA SAING DAERAH KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN SUB INDIKATOR INFRASTRUKTUR, SDA, DAN LINGKUNGAN

PEREKONOMIAN DAERAH

INDIKATOR INPUT

SDM DAN KETE- NAGAKERJAAN

LINGKUNGAN USAHA PROUKTIF

INFRASTRUKTUR, SDA, LINGKUNGAN

PERBANKAN DAN LEMB.KEUANGAN

SUBINDIKATOR

INPUTVARIABEL

•Nilai tambah sektor pengangkutan per kapita•Kondisi jalan menurut kualitas jalan•Jumlah sambungan telepon per kapita

KONDISI TRANSPORT

ASI DAN KOMUNIKASI

KONDISI ENERGI

KONDISI SDA DAN

LINGKUNGAN

• Konsumsi listrik industri dan rumah tangga per kapita• Produksi listrik per kapita• Konsumsi BBM industri dan rumah tangga per kapita

• Rasio luas lahan produktif terhadap total luas lahan• Sumber daya air per kapita• Nilai tambah sektor pertambangan dan penggalian per kapita

Hasil menunjukkan bahwa sepuluh persen peringkat teratas didominasi oleh kab/kota yang kaya akan sumber daya alam dan atau yang memiliki basis ekonomi sektor industri. Setengah dari kab/kota yang termasuk dalam peringkat ini merupakan kab/kota di Pulau Jawa yang memiliki insentisitas yang lebih dalam aktivitas ekonomi di sektor industri. Tingginya daya saing ini terutama didorong oleh variabel jumlah sambungan telepon per kapita, konsumsi listrik industri dan rumah tangga per kapita, produksi listrik per kapita, konsumsi BBM industri dan rumah tangga per kapita, rasio luas lahan produkstif terhadap total luas lahan, dan variabel sumber daya air per kapita. Untuk kab/kota di luar Pulau Jawa yang termasuk dalam kelompok ini, pada umumnya merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam dan atau daerah industri pengolah hasil sumber daya alam. Tingginya daya saing ini terutama didorong oleh variabel nilai tambah sektor pertambangan dan penggalian per kapita, konsumsi listrik industri dan rumah tangga per kapita, produksi listrik per kapita, konsumsi BBM industri dan rumah tangga per kapita, dan nilai tambah sektor pertambangan dan penggalian per kapita.

Sedangkan hasil pemetaan daerah yang termasuk dalam sepuluh persen terbawah peringkat daya saing kab/kota, pada umumnya merupakan daerah kab/kota yang miskin sumber daya alam dan memiliki basis ekonomi utama sektor pertanian. Seluruh kab/kota yang termasuk dalam kelompok ini terletak di luar Pulau Jawa. Hal ini dikarenakan daerahnya relatif lebih miskin, kondisi infrastruktur dan kondisi alam relatif lebih buruk dibandingkan kab/kota yang lainnya di Indonesia.

Page 25: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

2.6. PEMETAAN DAYA SAING DAERAH KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN SUBINDIKATOR PERBANKAN DAN LEMBAGA KEUANGAN

NO Kabupaten/Kota Score NO Kabupaten/Kota Score

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.

Kota Bandung (Jabar)Kota Surabaya (Jatim)Kota Semarang (Jateng)Kota Denpasar (Bali)Kota Medan (Sumut)Kab. Tangerang (Banten)Kab. Kutai Barat (Kaltim)Kab. Bekasi (Jabar) Kab. Bandung (Jabar)Kota Surakarta (Jateng)Kota Pekalongan (Jateng)Kab. Sidoarjo (Jatim)Kota Yogyakarta (DIY)Kab. Malang (Jatim)Kab. Aceh Utara (NAD)Kota Bekasi (Jabar)Kota Palembang (Sumsel)Kota Tangerang (Banten)Kota Makassar (Sulsel)Kota Bogor (Jabar)Kab. Kediri (Jatim)Kota Bandar Lampung (Lampung)

0,7690,5030,3680,3410,3320,3160,3070,2720,2420,2370,2330,2320,2110,1820,1620,1600,1590,1590,1570,1480,1450,143

23.24.25.26.27.28.29.30.31.32.33.34.35.36.37.38.39.40.41.42.43.

Kab. Bogor (Jabar)Kab. Badung (Bali)Kota Batam (Riau Kep.) Kota Pekanbaru (Riau)Kab. Banyuwangi (Jatim)Kab. Jember (Jawa Timur)Kab. Blitar (Jatim)Kab. Gresik (Jatim)Kab. Banyumas (Jateng)Kota Cirebon (Jabar)Kota Malang (Jatim)Kab. Kudus (Jateng)Kab. Pemalang (Jateng)Kab. Ponorogo (Jatim)Kota Depok (Jabar)Kab. Karawang (Jabar)Kota Samarinda (Kaltim)Kota Pagar Alam (Sumsel)Kab. Sleman (DIY)Kota Batu (Jatim)Kab. Muara Enim (Sumsel)

0,1420,1420,1380,1380,1360,1350,1330,1300,1290,1290,1290,1250,1200,1180,1160,1140,1120,1100,1080,1080,107

10% Peringkat Teratas Daya Saing Daerah Kabupaten/Kota Berdasarkan Subindikator Perbankan dan Lembaga Keuangan (Berdasarkan Hasil Penelitian PPSK BI dengan LP3E FE UNPAD Tahun 2007)

Page 26: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

NO Kabupaten/Kota Score NO Kabupaten/Kota Score

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.

Kab. Ngada (NTT)Kab. Nias (Sumut)Kab. Karimun (Rikep)Kab. Teluk Bintuni (Papua Barat)Kab. Belitung (Bangka Belitung)Kab. Aceh Tenggara (NAD)Kab. Kepulauan Aru (Maluku) Kab. Sumba Timur (NTT)Kab. Raja Ampat (Papua Barat)Kab. Kaimana (Papua Barat)Kab. Bombana (Suawesi Tenggara) Kab. Halmahera Utara (Maluku Utara)Kab. Rote Ndao (NTT)Kab. Lembata (NTT)Kab. Belu (NTT)Kab. Kapuas Hulu (Kalbar)Kab. Bengkayang (Kalbar)Kab. Selayar (Sulsel)Kab. Pegunungan Bintang (Papua)Kab. Yahukimo (Papua)Kab. Lahat (Sumsel) Kota Tolikara (Papua)

0,0090,0090,0080,0080,0080,0080,0080,0080,0080,0080,0080,0080,0080,0070,0070,0070,0070,0070,0070,0070,0070,007

23.24.25.26.27.28.29.30.31.32.33.34.35.36.37.38.39.40.41.42.43.

Kab. Halmahera Barat (Maluku Utara)Kab. Bungo (Jambi )Kab. Kepulauan Sula (Maluku Utara)Kab. Timor Tengah Utara (NTT)Kab. Asmat (Papua)Kab. Halmahera Tengah (Maluku Utara)Kab. Maluku Tenggara (Maluku)Kab. Puncak Jaya (Papua)Kab. Kaur (Bengkulu)Kota Tidore Kep.(Maluku Utara)Kab. Sorong Selatan (Papua Barat)Kab. Simeuleu (NAD) Kota Sabang (NAD)Kab. Kupang (NTT) Kab. Waropen (Papua)Kab. Sumba Barat (NTT) Kab. Alor (NTT)Kab. Teluk Wondama (Papua Barat) Kab. Landak (Kalbar)Kab. Seram Bagian Timur (Maluku)Kab. Halmahera Timur (Maluku Utara)

0,0070,0070,0060,0060,0060,0060,0060,0060,0060,0050,0050,0050,0050,0050,0050,0050,0050,0050,0040,0040,004

10% Peringkat Terbawah Daya Saing Daerah Kabupaten/Kota Berdasarkan Subindikator Perbankan dan Lembaga Keuangan (Berdasarkan Hasil Penelitian PPSK BI dengan LP3E FE UNPAD Tahun 2007)

Page 27: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

PEMETAAN DAYA SAING DAERAH KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN SUBINDIKATOR PERBANKAN DAN LEMBAGA KEUANGAN

PEREKONOMIAN DAERAH

INDIKATOR INPUT

SDM DAN KETE- NAGAKERJAAN

LINGKUNGAN USAHA PROUKTIF

INFRASTRUKTUR, SDA, LINGKUNGAN

PERBANKAN DAN LEMB.KEUANGAN

SUBINDIKATOR

INPUT

VARIABEL

•Jumlah kantor bank• Rasio volume nilai usaha terhadap jumlah koperasi aktif

• Total kredit perbankan• Dana pihak ketiga (DPK)• NPL (Non Performing Loan)• Nilai tambah sektor keuangan per kapita

KINERJA PERBANKAN DAN SEKTOR KEUANGAN

INFRASTR

UKTUR BANK DAN NON BANK

Kab/kota di Pulau Jawa

Kab/kota di luarPulau Jawa

Dominasi 10%

Teratas

Dominasi 10%

terbawah

Kabupaten/kota yang berada di Pulau Jawa mendominasi 10 persen peringkat teratas daya saing daerah dilihat dari sub indikator Perbankan dan Lembaga Keuangan. Hal ini sangat wajar, mengingat sebagian besar aktivitas ekonomi di Indonesia memang masih terpusat di daerah ini.

Sementara kabupaten/kota yang berada di luar Pulau Jawa mendominasi 10 persen peringkat terbawah daya saing daerah dilihat dari sub indikator Perbankan dan Lembaga Keuangan. Hal ini dikarenakan kab/kota tersebut pada umumnya memiliki intensitas aktivitas ekonomi yang lebih rendah, jika dibandingkan dengan kabupaten/kota yang berada di Pulau Jawa.

Page 28: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

3. PEMETAAN DAYA SAING DAERAH KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN

INDIKATOR OUTPUT

Page 29: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

NO Kabupaten/Kota Score NO Kabupaten/Kota Score

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.

Kota Bontang (Kaltim)Kab. Mimika (Papua)Kota Kediri (Jatim)Kab. Kutai Timur (Kaltim)Kab. Siak (Riau)Kab. Kutai Kartanegara (Kaltim)Kota Lhokseumawe (NAD)Kab. Sumbawa Barat (NTB)Kab. Bengkalis (Riau) Kota Batam (Rikep)Kota Cilegon (Banten)Kota Balikpapan (Kaltim)Kab. Natuna (Rikep)Kab. Rokan Hilir (Riau)Kab. Sorong (Papua Barat)Kab. Aceh Utara (NAD)Kab. Bekasi (Jabar)Kota Surabaya (Jatim)Kab. Musi Banyuasin (Sumsel)Kab. Berau (Kaltim)Kota Cirebon (Jabar)Kab. Pasir (Kaltim)

27,1210,627,847,185,875,755,575,504,444,143,693,433,293,222,942,772,522,452,332,242,042,03

23.24.25.26.27.28.29.30.31.32.33.34.35.36.37.38.39.40.41.42.43.44.

Kota Samarinda (Kaltim)Kab. Kutai Barat (Kaltim)Kab. Kampar (Riau)Kota Tangerang (Banten)Kota Dumai (Riau)Kab. Penajam Paser Utara (Kaltim) Kab. Cilacap (Jateng)Kab. Sukamara (Kalteng)Kab. Kota Baru (Kalsel) Kota Banda Aceh (NAD)Kota Padang (Sumbar)Kota Medan (Sumut)Kota Tarakan (Kaltim)Kab. Kepulauan Riau (Rikep)Kab. Bangka Barat (Bangka Belitung)Kab. Kudus (Jabar)Kota Malang (Jatim)Kab. Nunukan (Kaltim)Kab. Sidoarjo (Jatim)Kota Pontianak (Kalbar)Kab. Indragiri hulu (Riau)Kota Tanjung Pinang (Rikep)

2,031,881,881,861,841,761,651,651,641,631,621,621,611,601,591,561,531,441,441,431,411,40

10% Peringkat Teratas Daya Saing Daerah Kabupaten/Kota Berdasarkan Indikator Output (Berdasarkan Hasil Penelitian PPSK BI dengan LP3E FE UNPAD Tahun 2007)

Page 30: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

NO Kabupaten/Kota Score NO Kabupaten/Kota Score

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.

Kab. Purbalingga (Jateng)Kab. Wonogiri (Jateng)Kab. Jeneponto (Sulsel)Kab. Pulau Buru (Maluku)Kab. Kepulauan Sula (Maluku Utara)Kab. Seram Bagian Barat (Maluku)Kab. Flores Timur (NTT)Kab. Jayawijaya (Papua)Kab. Tolikara (Papua)Kab. Pamekasan (Jatim)Kab. Timor Tengah Selatan (NTT) Kab. Pemalang (Jateng)Kab. Ngada (NTT)Kab. Halmahera Barat (Maluku Utara)Kab. Pacitan (Jatim)Kab. Halmahera Utara (Maluku Utara)Kab. Blora (Jateng)Kab. Wonosobo (Jateng)Kab. Timor Tengah Utara (NTT)Kab. Lombok Tengah (NTB)Kab. Kebumen (Jateng)Kab. Tegal (Jateng)

0,450,450,450,450,450,440,440,440,440,440,430,430,430,430,430,430,430,430,430,430,420,42

23.24.25.26.27.28.29.30.31.32.33.34.35.36.37.38.39.40.41.42.43.

Kab. Gorontalo (Gorontalo)Kab. Paniai (Papua)Kab. Grobogan (Jateng)Kab. Buton (Sulawesi Tenggara)Kab. Mappi (Papua)Kab. Alor (NTT)Kab. Kaur (Bengkulu)Kab. Bone Bolango (Gorontalo)Kab. Belu (NTT)Kab. Manggarai Barat (NTT)Kab. Wakatobi (Sulawesi Tenggara)Kab. Seluma (Bengkulu)Kab. Seram Bagian Timur (Maluku)Kab. Puncak Jaya (Papua) Kab. Manggarai (NTT)Kab. Asmat (Papua) Kab. Maluku Tengah (Maluku)Kab. Sumba Barat (NTT)Kab. Lembata (NTT)Kab. Pegunungan Bintang (Papua)Kab. Yahukimo (Papua)

0,420,410,410,410,400,400,400,400,400,400,400,390,390,390,390,390,380,380,350,350,29

10% Peringkat Terbawah Daya Saing Daerah Kabupaten/Kota Berdasarkan Indikator Output (Berdasarkan Hasil Penelitian PPSK BI dengan LP3E FE UNPAD Tahun 2007)

Page 31: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

PEMETAAN DAYA SAING DAERAH KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN INDIKATOR OUTPUT

INDIKATOR OUTPUT

VARIABEL

Sama dengan Dominasi

10% Teratas indikator

input

Beda dengan Dominasi

10% Terbawahindikator

input

Dominasi 10%

Teratas

Dominasi 10%

terbawah

Walaupun secara umum terdapat keselarasan antara pemeringkatan secara keseluruhan dengan pemeringkatan berdasarkan indikator output, tetapi keselarasan yang terjadi lebih berlaku untuk persentil 1 (10% teratas) dibanding yang berada pada persentil 10 (10% terbawah). Secara implisit mengindikasikan bahwa untuk kelompok atas, drivers utama daya saing adalah output, sedangkan untuk kelompok bawah drivers-nya berbeda.

1. Produktivitas tenaga kerja

2. PDRB per kapita3. Tingkat kesempatan

kerja

1. Kota Bontang2. Kab. Mimika 3. Kota Kediri4. Kab.Kutai

Timur5. Kab. Siak

Page 32: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

4. KLASIFIKASI DAERAH KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN

VARIABEL INPUT - OUTPUT

Page 33: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

2a 2c 1c 1a

2b 1b

3b 4b

3a 3c 4c 4a

Kategori Pengelompokan Kabupaten/Kota Berdasarkan Indikator Input-Output

Kuadran 1

outputinputX 5,0outputinputX 5,0

Kuadran 2

Kuadran 3 Kuadran 4

Input

Output outputinputX 5,0

inputinputX 5,0

X

Kuadran 1: unggul dari sisi input,output/keduanya

1a : unggul dari input dan output

1b : unggul dari output, tapi input sedikit di atas rerata

1c : unggul dari input, tapi output sedikit di atas rerata

Kuadran 2 : input diatas rerata, output dibawah rerata

2a : input unggul, tapi output dibawah rerata

2b : input sedikit diatas rerata, tapi ouput dibawah rerata

2c : input unggul, tapi output sedikit dibawah rerata

Kuadran 3 : input dan output lebih rendah dari rerata

3a : disadvantage input dan output

3b : disadvantage output, input sedikit dibawah rerata

3c : disadvantage input, output sedikit dibawah rerata

Kuadran 4 : output unggul, tapi input dibawah rerata

4a : unggul output, disadvantages input

4b : output unggul, input sedikit dibawah rerata

4c : disadvantage input, output sedikit diatas rerata

Page 34: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

2a

02c

211c

161a

33

2b

233 21 1b

4

233b

127 19 24a

623a

703c

14c

04a

Kuadran 1

74

Kuadran 2

56

282

Kuadran 3

22

Kuadran 4

Input

Output

Jumlah Kabupaten/Kota Berdasarkan Kategori Pengelompokan Indikator Input-Output

Page 35: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

0,00 4,84 3,69 7,60

0,46 7,60 4,84 0,92

5,30 29,26 4,38 0,46

14,29 16,13 0,23 0,00

Kuadran 1

17,05

Kuadran 2

12,90

64,98

Kuadran 3

5,07

Kuadran 4

Input

Output

Presentasi Jumlah Kabupaten/Kota Berdasarkan Kategori Pengelompokan Indikator Input-Output

Page 36: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

Kesimpulan • Tipologi kab/kota yang memiliki daya saing tinggi adalah

kabupaten/kota yang memiliki sumberdaya alam melimpah, memiliki sektor unggulan di sektor industri dan jasa, serta merupakan daerah perkotaan

• Tipologi kab/kota yang memiliki daya saing rendah adalah kabupaten/kota yang sektor basisnya adalah sektor pertanian subsisten, kurangnya akses ke bank dan lembaga keuangan, nilai tambah rendah, miskin akan sumberdaya alam, lingkungan bisnis rendah, infrastruktur transportasi, komunikasi, dan listrik yang tidak memadai, produktivitas tenaga kerja rendah, pendapatan perkapita rendah.

• Untuk kab/kota yang memiliki daya saing tinggi dari segi sumberdaya alam agar tetap berdaya saing tinggi perlu transformasi hasil dari pemanfaatan sumberdaya tersebut ke sektor lainnya misalnya dengan membangun infrastruktur transportasi, komunikasi, energi, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur perekonomian lainnya.

• Untuk kab/kota yang basis ekonominya pertanian, agar berdaya saing tinggi, perlu dilakukan beberapa strategi antara lain: menjadikan daerah tersebut sebagai daerah agroindustri, industri penyedia input petanian, minapolitan, dan agropolitan.

Page 37: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

DAFTAR PUSTAKA

• Abdullah, P., Alisjahbana, Armida. S., Efendi, N., Boediono (2001). Daya Saing Daerah: Konsep dan Pengukurannya di Indonesia. BPFE. Yogyakarta.

• PPSK Bank Indonesia dan LP3E FE Unpad (2008). Profil dan Pemetaan Daya Saing Ekonomi Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia. Jakarta: Rajawali Press.

Page 38: Bab IV. Profil Dan Pemetaan Daya Saing Daerah

SEKIAN DAN

TERIMA KASIH