bab iv penyajian data dan analisis data a. penyajian …digilib.uinsby.ac.id/6828/8/bab...

53
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Madrasah Aliyah Negeri Ngawi, berdiri pada tahun 1967 masih berstatus PGAN 4 Tahun yang berlokasi di Jl. A. Yani no. 99 Beran Ngawi. Pendirian PGAN 4 Tahun diprakarsai oleh Dewan Penyantun Bapak Muchyar, Bapak Thoyib, Bapak H. Aminan dan Bapak H. Syaringat. Pada Mulanya yang menjabat kepala Madrasah Ibu Sri Syarifah tahun 1972 dengan tahapan sebagai berikut : a. Tahun 1972, berusaha status menjadi PGAN 6 Tahun dengan Kepala Madrasah Bapak Drs. H. Suhardi. b. Tahun 1980 berubah status menjadi MAN Ngawi 1 dan pada akhir tahun 1980 MAN Ngawi 1 direlokasikan ke Ponorogo yang diikuti oleh Kepala Madrasah dan seluruh staf pengajar. c. Pada tahun 1983, MAN Ngawi berubah menjadi MAN Filial Tempursari di Ngawi sampai tahun 1993 dengan Kepala Madrasah Bapak Drs. AS Duryat dan Wakil Kepala Bapak Fedelan Sjamsiadi, BA yang sekaligus sebagai pelaksana Filial di Ngawi. d. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 244 tahun 1993 tertanggal Oktober 1993, Madrasah Aliyah Negeri Ngawi 92

Upload: lethien

Post on 05-Apr-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

92

BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

A. Penyajian Data

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Madrasah Aliyah Negeri Ngawi, berdiri pada tahun 1967 masih

berstatus PGAN 4 Tahun yang berlokasi di Jl. A. Yani no. 99 Beran Ngawi.

Pendirian PGAN 4 Tahun diprakarsai oleh Dewan Penyantun Bapak

Muchyar, Bapak Thoyib, Bapak H. Aminan dan Bapak H. Syaringat.

Pada Mulanya yang menjabat kepala Madrasah Ibu Sri Syarifah

tahun 1972 dengan tahapan sebagai berikut :

a. Tahun 1972, berusaha status menjadi PGAN 6 Tahun dengan Kepala

Madrasah Bapak Drs. H. Suhardi.

b. Tahun 1980 berubah status menjadi MAN Ngawi 1 dan pada akhir tahun

1980 MAN Ngawi 1 direlokasikan ke Ponorogo yang diikuti oleh Kepala

Madrasah dan seluruh staf pengajar.

c. Pada tahun 1983, MAN Ngawi berubah menjadi MAN Filial Tempursari

di Ngawi sampai tahun 1993 dengan Kepala Madrasah Bapak Drs. AS

Duryat dan Wakil Kepala Bapak Fedelan Sjamsiadi, BA yang sekaligus

sebagai pelaksana Filial di Ngawi.

d. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor

244 tahun 1993 tertanggal Oktober 1993, Madrasah Aliyah Negeri Ngawi

92

93

tempursari Filial Ngawi dinaikkan statusnya menjadi Madrasah Aliyah

Negeri (MAN) Ngawi

Madrasah sebagai lembaga pendidikan pengemban amanat untuk

mencapai dan mendukung visi dan misi pendidikan nasional serta pendidikan

di daerah masing- masing. Oleh karena itu, Madrasah Aliyah Negeri (MAN)

Ngawi perlu memiliki visi, misi dan tujuan Madrasah. Dengan adanya visi,

misi dan tujuan Madrasah ini dapat dijadikan pijakan untuk bertindak dalam

mencapai tujuan pendidikan yang dicita- citakan. Berikut ini dikemukan

provil, visi, misi dan tujuan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Ngawi.

a. Profil Sekolah

Nama Sekolah : Madrasah Aliyah Negeri Ngawi

Nomor Statistik : 311 352 111 055

NIS : 17507

NPSN : 20508824

Nomor Tlp : (0351) 746174

Alamat : Jl. Jekitut No. 688 A Ngawi

Kecamatan : Ngawi

Kabupaten : Ngawi

Kode Pos : 63216

Website : http://man.ngawikab.go.id

E-mail : [email protected]

94

Tahun Berdiri : 1981

Status Madrasah : Negeri

Program yang

diselenggarakan : IPA (Unggulan dan Reguler)

IPA (Unggulan dan Reguler)

Ilmu Agama

Program Akselerasi

Prodistik ITS (Setara dengan Diploma 1)1

b. Lokasi Sekolah

Ngawi berasal dari kata awi, bahasa Sanskerta yang berarti bambu

dan mendapat imbuhan kata “ng” sehingga Ngawi. Dulu Ngawi banyak

terdapat pohon bambu. Seperti halnya dengan nama- nama di daerah- daerah

lain yang banyak sekali nama- nama tempat (desa) yang dikaitkan dengan

nama tumbuh- tumbuhan. Seperti Ngawi menunjukkan sebuah tempat yang di

sekitar pinggir bengawan solo dan bengawan madiun yang banyak ditumbuhi

bambu. Nama Ngawi berasal dari “awi” atau bambu yang selanjutnya

mendapat tambahan huruf sengau “ng” dan jadilah Ngawi.

Kabupaten Ngawi terletak di wilayah barat Provinsi Jawa Timur

yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah, Luas wilayah

Kabupaten Ngawi adalah 1.298,58 km2, di mana sekitar 40 persen atau sekitar

1 Rencana Kerja Tahunan (RKT) MAN Ngawi, Tahun Pelajaran 2014/2015.

95

506,6 km2 berupa lahan sawah. Maka tak heran jika penduduk ngawi

mayoritas adalah petani atau buruh tani. Secara administrasi wilayah ini

terbagi ke dalam 19 kecamatan dan 217 desa, dimana 4 dari 217 desa tersebut

adalah kelurahan. Secara Geografis kabupaten ngawi terletak pada posisi 7 ͦ

21 - 31 Lintang Selatan dan 110 10 -111 40 Bujur Timur.

Topologi wilayah ini adalah berupa dataran tinggi dan tanah datar.

Kabupaten Ngawi terdiri atas 19 kecamatan diantaranya adalah kecamatan

Ngawi. Di kecamatan Ngawi terdapat banyak Sekolah Menengah Keatas

diantaranya adalah SMA Negeri 1 Ngawi dan Madrasah di Kecamatan Ngawi

hanya ada satu saja yaitu adalah Madrasah Aliyah Negeri Ngawi yang

berlokasi di Jl. Jekitut No. 688 A Ngawi, Kecamatan Ngawi Kabupeten

Ngawi. Lokasi sekolah tidak jauh dari jalan raya ± 100 km dari gerbang

sekolah. Sehingga mudah untuk dijangkau dan banyak peminat peserta didik

untuk mendaftar di sekolah Madrasah Aliyah Negeri Ngawi dikarenakan juga

satu- satu nya Madrasah yang ada di kecamatan Ngawi.2

c. Visi, Misi, Strategi, Tujuan Sekolah

Visi :

“ Terbentuknya kader bangsa yang cerdas, terampil dan

berakhlak mulia”

2 http:www.ngawikab.go.id/home/sekilas-ngawi/letak-geografis/,diakses 26 April 2015, jam 05.30

WIB.

96

Indikator Visi

Unggul dalam pemahaman, pengalaman dan penghayatan ajaran

Islam.

Unggul dalam berakhlaq mulia terhadap orang tua, guru sesama teman

dan masyarakat.

Unggul dalam presentasi akademik dan non akademik

Unggul dalam pola pikir realistis, logis, dan berorientasi ke masa

depan

Unggul dalam life skill, terampil, percaya diri, kompetitif

Misi :

Mengembangkan pemahaman, penghayatan, dan pengalaman ajaran

islam

Mendidik siswa agar memiliki akhlaq mulia, imtaq yang mantap, iptek

yang luas dan pendekatan siswa aktif , inovatif, kreatif, efektif,

menarik dari islam (PAIKEM)

Meningkatkan kualitas akademik dan non akademik

Mengembangkan penelitian untuk mendapatkan gagasan baru yang

berorientasi ke masa depan

Mengembangkan kreativitas siswa dalam kegiatan intra dan

ekstrakulikuler

97

Penguasaan life skill yang dapat menumbuhkan jiwa wira usaha yang

terampil dan kompetitif.

Strategi :

Menciptakan dan meningkatkan bidang Layanan Umum, yang

menyangkut kepentingan proses persiapan, proses penyelenggaraan

dan hasil prestasi pendidikan bagi kepentingan siswa dan stakeholder.

Menciptakan dan melaksanakan bidang Pengelolaan dan Layanan

kepada siswa dalam bidang kegiatan belajar, perkembangan dan

pembinaan kepribadian, kebutuhan kemanusiaannya (rasa aman,

penghargaan, pengakuan, dan aktualisasi diri).

Optimalisasi potensi Sarana dan Prasarana Sekolah yang mencangkup

gedung, lahan, media belajar.

Merumuskan dan menyusun perencanaan strategi dan tahunan guna

mengimplementasikan program- progam operasional sekolah yang

didukung oleh sumber- sumber anggaran pembiayaan yang memadai.

Melaksanakan program Pembelajaran partisipasi masyarakat sekolah

seperti orang tua siswa maupun tokoh masyarakat setempat, melalui

wadah organisasi Komite Sekolah.

Menciptakan Budaya sekolah yang meliputi tatanan nilai, kebiasaan,

kesepakatan- kesepakatan yang direfleksikan sehari- hari terutama

98

budaya yang bersifat mendukung terhadap pencapaian Visi dan Misi

sekolah.

Menciptakan pembelajaran live skill ketrampilan yang dapat

digunakan bakal siswa setelah siswa lulus sekolah.

Tujuan :

Meningkatkan kompetensi Guru yang memenuhi standar kelayakan

dan persiapan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi.

Meningkatkan kemampuan siswa untuk mengembangkan diri sejalan

dengan perkembangan ilmu pengetahuan berdasarkan jiwa Islami.

Meningkatkan rata- rata ujian nasional dan nilai ujian akhir Madrasah.

Meningkatkan prestasi karya ilmiyah remaja di Madrasah.

Perbaikan sarana dan prasarana yang memadai.

Meningkatkan kegiatan ekstrakulikuler yang dapat menumbuhkan

daya kreatifitas dan kepedulian sosial.

Memiliki ketrampilan bidang Komputer, Pertanian dan Internet.

Meningkatkan prestasi bidang olah raga dan seni di tingkat kabupaten,

Provinsi atau Nasioanal. 3

3 Dokumen Rencana Kerja Tahunan Madrasah Aliyah Negeri Ngawi 2014/2015.

99

d. Struktur Organisasi Sekolah

a.

Tata Usaha

Rokhib, S.Ag

Dewan /

Komite

Drs. Satho

Sar- Pras

Subagyo, S.Pd

S. Sos

Humas

Agus Musa

Chichul A.M.Si

S. Pd

Kesiswaan

Drs. Ahmad

Rifa’

Kurikulum

Drs. Utomo

S. Pd

Wali kelas Wali Kelas Wali Kelas

KELAS X -

AKSELERASI

KELAS XI -

AKSELERASI

KELAS XII – UNGGU-

IPA

KELAS XII – REG-IPA KELAS XI – UNGGU-

MIPA

KELA X-UNGGU-

MIPA

KELAS X – REG-MIPA

KELAS XII- REG-IPS KELAS X – UNGGU-

IPS

KELAS XII-UNGGU-

IPS

KELAS XI – REG

MIPA

KELAS XI – UNGGU-

IPS

KELAS X – REG-IPS KELAS X1 – REG-IPS KELAS XII– REG-

AGAMA

Kepala Madrasah

Drs.H. Mahbub, M. Ag

100

e. Struktur Organisasi Bimbingan dan Konseling

KELAS X – REG-

AGAMA

GURU MATA PELAJARAN

SISWA

KELAS XI-REG-

AGAMA

TATA

USAHA

KEPALA

SEKOLAH

TENAGA

AHLI/

INSTANSI

LAIN

KOMITE

SEKOLAH

101

KETERANGAN

1. Kepala Sekolah :

Kepala sekolah adalah guru yang diberikan tugas tambahan untuk

memimpin suatu sekolah yang diselenggarakan proses belajar-

mengajar atau tempat terjadi interaksi antara guru yang memberi

pelajaran dan murid yang memberi pelajaran dan murid yang

menerima pelajaran. Serta Kepala sekolah adalah penanggung jawab

pelaksanaan teknis bimbingan dan konseling di sekolahnya. Adapun

Kepala Sekolah di Madrasah Aliyah Negeri Ngawi adalah Drs.H.

Mahbub,M.Ag.

2. Koordinator Guru BK/ Pembimbing :

Pelaksana utama yang mengkoordinir semua kegiatan yang terkait

dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.

S I S W A

WALI KELAS GURU

PEMBIMBING

GURU

MAPEL

102

3. Guru Mata Pelajaran:

Beserta pelatih adalah pelaksana pengajaran dan pelatihan serta

bertanggung jawab memberikan informasi tentang peserta didik untuk

kepentingan bimbingan dan konseling

4. Wali Kelas/ Guru Pembina:

Guru yang diberi tugas khusus disamping mengajar untuk mengelola

status kelas siswa tertentu dan bertanggung jawab membantu kegiatan

bimbingan dan konseling di kelasnya.

5. Peserta Didik:

Peserta didik yang berhak menerima pengejaran, latihan dan

pelayanan bimbingan dan konseling.

6. Tata Usaha:

Pembantu Kepala sekolah dalam penyelenggara adsministrasi,

ketatausahaan sekolah dan pelaksanaan adsministrasi bimbingan dan

konseling

7. Komite Sekolah:

Badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka

meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan

pendidikan di satuan penddikan, baik pada pendidikan pra sekolah,

jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah.

103

f. Sarana dan Prasarana

Untuk meningkatkan hasil pembelajaran yang baik, Madrasah Aliyah

Negeri Ngawi menyediakan berbagai sarana dan prasarana untuk

mendukung proses pembelajaran. Adapun Sarana dan Prasarana di

Madrasah Aliyah Negeri Ngawi dapat di lihat pada lampiran 1.

g. Keadaan Guru dan Pegawai

Jumlah guru di Madrasah Aliyah Negeri Ngawi ada 60 guru yang terdiri

dari guru mata pelajaran, guru muatan lokal dan ekstrakulikuler. Dapat di

lihat pada lampilan 2.1. sedangkan untuk pegawainya ada 8 orang yang

terdiri dari Bagian Tata Usaha dan Perpustakaan. Hal ini dapat di lihat

pada lampiran 2.2

h. Keadaan Siswa

Siswa –siswi merupakan generasi penerus bangsa yang akan

tampil sebagai putra-putri dengan mempunyai daya saing yang tinggi

untuk menempuh berbagai bekal ilmu, oleh karena itu mereka dituntut

untuk belajar dengan giat dan semangat agar dapat berprestasi dan

berkreasi dengan baik. Kalau melihat dari usia siswa-siswi di Madrasah

rata-rata masih mudah kondisi fisik sangat segar dan fit dalam melakukan

aktivitas terutama dalam hal mencari ilmu. Masa muda adalah masalah

transisi. Baik dari berfikir, bertingkahlaku, dan bergaul dengan temannya.

104

Kondisi lingkungan juga mempengaruhi perilaku anak mudah. Seperti

halnya dengan lingkungannya.

Keadaan siswa di Madrasah Aliyah Negeri Ngawi secara

keseluruhan berjumlah 833 siswa-siswi. Adapun rincian secara

keseluruhan sebagai berikut:

Tabel 3: Jumlah siswa dan siswi

secara keseluruhan di MAN Ngawi

Kelas Jumlah

X Akselerasi 14

X Unggulan MIPA 62

X Reguler MIPA 120

X Unggulan IPS 27

X Reguler IPS 40

X Reguler Agama 40

XI Akselerasi 19

XI Unggulan IPA 51

XI Reguler IPA 75

XI Unggulan IPS 32

XI Reguler IPS 81

XI Reguler Agama 20

XII Unggulan IPA 53

XII Reguler IPA 73

XII Unggulan IPS 24

XII Reguler IPS 72

105

XII Reguler Agama 30

Jumlah 833

2. Kelas Akselerasi di Madrasah Aliyah Negeri Ngawi

Madrasah Aliyah Negeri Ngawi adalah sekolah yang

melaksanakan program yang dinamakan program akselerasi. Program

Akselerasi merupakan salah satu program layanan Pendidikan Bagi Peserta

Didik yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi yang didalam UU. No. 20

tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional Diidentifikasi sebagai anak

yang cerdas Istimewa. Program Akselerasi bukan hanya program yang

memadatkan waktu belajar dari 3 tahun menjadi 2 tahun ( Untuk SMP dan

SMA ) tetapi juga terjadi adanya eskalasi (Peningkatan isi ) yaitu untuk ranah

kognitif yang diklasifIikasikan oleh Bloom menjadi 6 yaitu : Ingatan (C1) ,

Pemahaman (C2), Aplikasi (C3) , Analisa (C4), Sintesa (C5) dan Evaluasi

(C6) . Untuk Siswa Program Akselerasi Ranah Kognitif yang dikembangkan

adalah C4, C5 dan C6, sehingga ada eskalasi isi dibanding kelas biasa

(reguler). Perlu juga diketahui dari hasil penelitian Jika Anak yang memiliki

tingkat kecerdasan yang tinggi ( Superior atau very superior ) yang ditandai

dengan IQ>= 125 tidak dilayani pendidikannya sesuai dengan tingkat

kecerdasannya maka akan terjadi prestasi siswa tersebut dibawah potensi

kecerdasannya (underachiever). Penelitian yang dilakukan oleh Swiatek dan

106

Benbow (1991) menyimpulkan bahwa penggunaan model akselerasi yang

benar akan mampu mengembangkan secara positif pengetahuan yang semakin

baik dan berkurangnya efek negatif dari aspek sosial dan emosional. Oleh

karena itu penerapan pembelajaran bagi CI tidak membahayakan bagi

pertumbuhan sosial emosionalnya apabila dilakukan dengan baik.

Temuan penelitian yang sama juga dilaporkan oleh Robinson dan

Janos (1989) yang menyimpulkan bahwa dalam layanan akselerasi tidak akan

merusak siswa CI apabila dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Jadi Program Akselerasi adalah Program layanan Pendidikan yang

disesuaikan dengan karakter peserta didik ( siswa ) yang superior dan atau

very superior yang memadatkan waktu belajar sekaligus mengeskalasi isi

materi pembelajaran.4 Hal ini juga dipaparkan oleh Bapak Drs.H. Mahbub,

M.Ag. Selaku Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri Ngawi.

”Kelas akselerasi adalah pemberian pelayanan pendidikan bagi

peserta didik yang mempunyai potensi kecerdasan dan / atau bakat

istimewa untuk dapat menyelesaikan program regular dalam waktu

yang lebih singkat dibanding teman-temannya yang tidak

mengambil program tersebut. Artinya peserta didik kelompok ini

dapat menyelesaikan pendidikan di SD / MI dalam jangka waktu 5

tahun, di SMP / MTs atau SMA / MA dalam jangka waktu 2 tahun.

Di Madrasah Aliyah Negeri Ngawi mendirikan kelas akselerasi ini

sejak tahun ajaran 2010/2011 dan sampai sekarang ini”5

4 Program /CI/BI Akselerasi MAN Ngawi

5 Wawancara Pribadi, Drs.H. Mahbub,M.Ag.,Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri Ngawi, 06

Desember 2014

107

a. Landasan Hukum Akselerasi di MAN Ngawi

Dasar hukum dari penyelenggaraan program akselerasi di

Madrasah Aliyah Negeri Ngawi adalah :

1. Dasar Hukum pelaksanaan program percepatan belajar siswa, Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 tentang sistem

Pendidikan Nasional, Bab IV Peserta didik, Pasal 24 yang isinya, setiap

peserta didik pada suatu pendidikan mempunyai hak-hak berikut :

Mendapat perlakuan sesuai bakat, minat dan kemampuannya.

Mengikuti program pendidikan yang bersangkutan atas dasar

pendidikan berkelanjutan, baik untuk mengembangkan kemampuan

diri maupun untuk memperoleh pengakuan tingkat pendidikan tertentu

yang telah dibakukan.

Menyelesaikan program pendidikan lebih awal dari waktu yang

ditentukan.

2. Undang Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Pasal 5 ayat 4 Warga Negara yang memiliki potensi kecerdasan dan

bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus.

Pasal 12 ayat 1b. Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan

berhak mendapatkan pelayanan Pendidikan sesuai dengan bakat,

minat dan kemampuannya.

108

Pasal 12 ayat 1f : Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan

berhak menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan

belajar masing masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas

waktu yang ditetapkan.

Pasal 32 ayat 1 pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta

didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses

pembelajaran karena kelainan fisik,emosional,mental, sosial dan /atau

memiliki potensi dan bakat istimewa.

Undang- Undang N0. 23 tentang perlindungan anak, pasal 52 : Anak

yang memiliki keunggulan diberikan kesempatan dan aksessibilitas

untuk memperoleh pendidikan khusus.

Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 1991 tentang pendidikan Luar

Biasa.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan ( SNP).

Permendiknas Nomor 34 tahun 2006 tentang pembinaan prestasi

peserta didik yang memiliki Potensi kecerdasan dan/ atau bakat

istimewa6.

6 Program CI/BI Akselerasi Madrasah Aliyah Negeri Ngawi.

109

b. Kurikulum yang digunakan di kelas akselerasi MAN Ngawi

Kurikulum yang digunakan kelas Akselerasi di Madrasah Aliyah

Negeri Ngawi adalah mengacu pada Kurikulum 2013. Standar Isi, Standar

proses, Standar Kelulusan, Standar Evaluasi dan Standar Biaya serta mengacu

pada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dianalisis, untuk menemukan

materi-materi esensial. Materi-materi tersebut dijadikan materi pembelajaran

yang harus diselesaikan dalam waktu 2 tahun.

Selain tatap muka di kelas, siswa dituntut untuk belajar mandiri.

Pendalaman dan pengayaan materi, latihan soal, penugasan dan tutorial juga

dilakukan pada kelas akselerasi, sehingga siswa akselerasi dapat menguasai

kurikulum standar yang seharusnya 3 tahun dapat diselesaikan dalam 2 tahun.

c. Program Kurikulum Kelas X, X1, dan X1 di MAN Ngawi

Kurikulum program akselerasi di MAN Ngawi tidak lepas dari

modifikasi kurikulum dan pengaturan kalender pendidikan yang ada.

Sehingga dengan adanya 2 hal tersebut program akselerasi diharapkan dapat

berjalan dengan optimal.

Modifikasi Struktur kurikulum program Akselerasi akan di mulai

dari kelas X. semester 1 dan 2. Program Akselerasi kelas X kejurusan IPA.

Di kelas XI dan XII program kelas Unggulan pada jurusan IPA dan IPS

program 4 semester tersisa diselesaikan 3 semester sehingga semester 2 kelas

110

XII digunakan untuk persiapan ujian Nasional, ujian akhir Madrasah dan ujian

praktek.

Sedangkan Di kelas XI dan XII program reguler baik IPA maupun

IPS , tetap sesuai program umum tetapi pada kelas XII reguler diprogram

untuk melaksanakan Bimbingan Belajar Intensif (2 jam diluar jam

intra)/bersifat full day pada materi ujian nasional.

Sehubungan dengan program kelas Unggulan dan reguler itulah,

maka program akselerasi harus bisa menyesuaikan sesuai dengan program

yang ada. Oleh karena itu kalender pendidikan program akselerasi setiap satu

semesternya ditempuh dalam waktu 3 bulan.

Tabel 4: Struktur Kurikulum Kelas X, XI, dan XII

Akselerasi Tahun Pelajaran 2012-2013, 2013-2014,2014-2015 disajikan

pada tabel sebagai berikut :

NO MATA PELAJARAN

AKSELERASI

X XI XII

1 Pendidikan Agama

a. Qur’an Hadits 2 2 2

b. Fiqih 2 2 2

c. Aqidah Akhlak/Akhlak 2 1 1

d. S K I - 1 1

2 P K n 2 2 2

3 Bahasa Indonesia 4 4 4/2*

111

4 Bahasa Arab 2 2 2

5 Bahasa Inggris 5 5 5/2*

6 Matematika 6/2* 6/2* 6/2*

7 Ilmu Pengetahuan Alam

a. Fisika 2/2* 5/2* 6/2*

b. Biologi 2/2* 4/2* 4/2*

c. Kimia 2/2* 4/2* 4/2*

8 Ilmu Pengetahuan Sosial

a. Ekonomi / Akunt 2 - -

b. Sosiologi 2 - -

c. Geografi 2 - -

9 Pendidikan Program Agama

a. Hadist - - -

b. Fiqih - - -

c. Tafsir - - -

d. Ilmu kalam - - -

10 Sejarah 1 1 1

11 Seni Budaya 2 1 1

12 Olah Raga / Kesehatan 2* 2* 2*

13 TIK 2 2 2

14 Muatan Lokal*)

a. BMK - - 1

b. SKUA 2 2

c. Tahfidz - - -

d. Prodistik ITS 2* 2* -

112

Catatan:

Kelas X,XI Akselerasi Fullday+Pembinaan

Kelas X dan XII unggulan Fullday (Senin- Kamis)

Kelas XII Fullday (Senin-Kamis)

Jadwal Pembelajaran akan diatur kemudian.

2*)adalah setelah jam reguler.7

d. Proses KBM Kelas Akselerasi di MAN Ngawi

KBM merupakan proses dimana seorang pendidik atau guru

menyampaikan informasi kepada para siswa agar mereka belajar atau

mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih luas. Akselerasi diambil dari

bahasa Inggris “acceleration” yang artinya percepatan. Sesuai dengan

namanya, kelas akseleras adalah kelas percepatan di kelas reguler sekolah

ditempuh dalam waktu 3 tahun. Namun, bila di kelas akselerasi sekolah

7 Program CI/BI Akselerasi Madrasah Aliyah Negeri Ngawi.

15 Ketrampilan/Bhs. Asing

a. Conversition/LC 2* 2* 2*

16 Pengembangan diri / BK **) 1 1 1

17 Pembinaan Kelas ( Perwalian) - - -

Jumlah Intra dan Kokurikuler 61 61 61

113

ditempuh dalam waktu 2 tahun. Dengan melihat waktu yang sangat cepat

maka di Madrasah Aliyah Negeri Ngawi KBM pun juga dipercepat.

Hal ini juga dipaparkan oleh Ketua Program Akselerasi Bapak

Nasihin, M.Ag sebagai berikut:

“Karena waktu yang ditempuh lebih singkat mbak,,!maka dalam

KBM atau kegiatan belajar mengajar pun harus cepat. Sehingga,

hanya anak- anak tertentu saj yang dapat masuk di kelas ini. Anak-

anak dengan minimal IQ ( Intelligence Quention) 130 dan rata-

rata rapot & ujian minimal 8. Anak- anak yang dapat masuk di

kelas ini sering disebut dengan sebutan CI-BI (Cerdas- Istimewa

Berbakat Istimewa). Anak- anak CI-BI nantinya akan dibina dan

dilatihuntuk menjadi generasi penerus dengan SDM yang

berkualitas. Maka, di Madrasah Aliyah Negeri Ngawi ini jam

KBM untuk siswa akselerasi sangat padat”.8

Tabel 5: Jadwal KBM Siswa Akselerasi

Pukul Keterangan

06.45 – 07.15 Masuk dan Ngaji bersama

07.15 – 14.30 KBM

ISHOMA

16.00 – 18.00 Pembelajaran Materi Tambahan

ISHOMA

19.30 – 21.00 Pembinaan Agama

8 Wawancara Pribadi Dengan Bapak Nasihin, M.Ag., Ketua Program Akslerasi Madrasah Aliyah

Negeri Ngawi, 06 Desember 2014.

114

e. Tujuan Program Akselerasi di MAN Ngawi

Tujuan adalah langkah pertama dalam membuat perencanaan.

Program Akselerasi di MAN Ngawi bertujuan sebagai berikut:

1) Memberikan layanan kusus kepada siswa yang memiliki kecerdasan

istimewa sehingga diperoleh rasa keadilan.

2) Memberi kesempatan kepada siswa yang ingin menyelesaikan program

belajar di MA kurang dari waktu yang telah ditetapkan yaitu 2 tahun, dan

diberikan kepada siswa yang mempunyai potensi akademis tinggi.

3) Mengembangkan kemampuan berpikir dan bernalar siswa lebih

komprehensif dan optimal.

4) Mengembangkan kreatifitas siswa dengan optimal.

5) Mengembangkan penalaran Imtaq dan Iptek untuk menambah kesiapan

siswa pada Ujian Nasional dan SPMB.

6) Membangun dan mengembangkan budaya meneliti dalam menghasilkan

karya ilmiah.

7) Mempersiapkan siswa untuk menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi.9

f. Indikator Keberhasilan Kelas Akselerasi di MAN Ngawi

Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan (menjadi)

petunjuk atau keterangan. Suatu keberhasilan tergantung dengan indikatornya.

9 Program CI/BI Akselerasi Madrasah Aliyah Negeri Ngawi.

115

Hal ini juga dipaparkan oleh selaku Ketua Program Akselerasi Bapak Nasihin,

M.Ag sebagai berikut:

“Program CI + BI ( Akselerasi ) Madrsah Aliyah Negeri Ngawi

dinyatakan berhasil apabila pertama, siswa dapat menyelesaikan

belajarnya selama 2 tahun, kedua memperoleh rata-rata Nilai Ujian

Nasional di atas rata-rata Nilai Ujian Nasional peserta program

reguler, ketiga dapat diterima di Perguruan Tinggi Negeri”.10

g. Hasil yang Diharapkan Kelas Akselerasi di MAN Ngawi

Program CI + BI ( Akselerasi ) Madrsah Aliyah Negeri Ngawi

diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang memiliki:

1) Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

2) Nasionalisme yang berwawasan global.

3) Wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi yang luas dan mendalam.

4) Berkompetensi sesuai dengan satndar internasional

5) Kepekaan sosial yang tinggi

6) Jiwa kepemimpinan

7) Berdisiplin yang tinggi

8) Kegemaran membaca dan meneliti

9) Kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

10) Pemikir yang kritis, kreatif dan produktif

11) Pemikir yang kritis, kreatif dan produktif

10

Wawancara Pribadi Dengan Bapak Nasihin, M.Ag., Ketua Program Akslerasi Madrasah Aliyah

Negeri Ngawi, 06 Desember 2014.

116

12) Mampu bekerja sama

13) Komunikator yang efektf11

h. Susunan Pengelola Program Akselerasi di MAN Ngawi

Untuk terselengaranya Program Kelas Cerdas Istimewa dan

Berbakat Istimewa (Akselerasi) di MAN Ngawi dengan baik maka perlu

disusun suatu tim penyelenggara Program Akselerasi yang susunannya

sebagai berikut:

Tabel 6: Tim Penyelenggara

Program Akselerasi

Penanggung Jawab

Drs. H.Mahbub, M.Ag (Kepala MAN

Ngawi)

Pengarah Drs. Utomo ( Waka Kurikulum )

Ketua Program Nasikin, M.Ag ( Guru Fiqih )

Sekrertaris Drs. Harmono, M.Pd (Guru MTK)

Bendahara Puguh Yulianto, S.Pd ( Guru Bhs.

Inggris )

BP/ BK Aprilianni Kartikasari, S.Pd

11

Program CI/BI Akselerasi Madrasah Aliyah Negeri Ngawi.

117

Wali Kelas X Rintis Setyowati, S.Pd (Guru Bahasa

Indonesia )

Wali Kelas XII

Etik Dea Rahmawati, S.Pd ( Guru

Biologi )

Pembina Asrama Abdullah (Pembina Asrama

Putra)

Aprilianni Kartikasari, S.Pd

(Pembina Asrama Putri)

i. Guru Kelas Akselerasi di MAN Ngawi

Untuk dapat terselenggaranya program akselerasi dengan baik

maka peranan guru sebagai ujung tombak keberhasilan, mempunyai peranan

yang sangat penting untuk diperhatikan. MAN Ngawi memilih Guru untuk

program Akselerasi seperti pada butir 4 di depan berdasarkan kriteria sebagai

berikut:

Memiliki pendidikan minimal S1.

Mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

Memiliki pengalaman mengajar di kelas reguler minimal 5 tahun.

Memiliki pengetahuan pemahaman tentang anak berkemampuan dan

kecerdasan luar biasa secara umum dan program akselerasi secara khusus.

Memiliki karekteristik secara umum, antara lain: adil dan tidak memihak,

sikap kooperatif demokratis, fleksibilitas, rasa humor, menggunakan

penghargaan dan pujian, minat luas, memberi perhatian khusus terhadap

masalah anak, penampilam dan sikap menarik.

118

Memenuhi persyaratan sebagai berikut pertama, memiliki pengetahuan

tentang sifat dan kebutuhan anak berbakat, kedua memiliki ketrampilan

dalam menggambarkan kemampuan berpikir tinggi ketiga, memiliki

pengetahuan tentang kebutuhan afektif dan kognitif keempat, memiliki

kemampuan untuk mengembangkan pemecahan masalah secara kreatif,

kelima, memiliki kemampuan untuk mengembangkan bahan ajar untuk

anak berbakat keenam, memiliki kemampuan untuk menggunakan strategi

mengajar perorangan ketujuh, memiliki kemampuan untuk menunjukan

teknik mengajar yang sesuai delapan, memiliki kemampuan untuk

membimbing dan memberi konseling kepada anak berbakat dan orang

tuanya kesembilan, memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian.12

j. Guru Pengajar Kelas Akselerasi di MAN Ngawi

Akselerasi adalah kelas yang sangat khusus karena disamping

siswa- siswi nya yang harus cerdas maka pengajar atau guru pengajar kelas

nya pun juga harus guru yang dianggap mampu dan cerdas untuk mengajar di

kelas akselerasi.

Begitu pula di Madarasah Aliyah Negeri Ngawi tidak sembarang

guru/pengajar yang bisa mengajar di kelas akselerasi. Rata- rata pengajar

akselerasi di MAN Ngawi sudah S1 Semua. Berikut rekapitulasi tenaga

pendidik kelas akselerasi di MAN Ngawi.

12

Program CI/BI Akslerasi Madrasah Aliyah Negeri Ngawi.

119

Tabel 7: Rekapitulasi

Tenaga Pendidik Kelas Akselersi

k. Daya Tampung Kelas Akselerasi di MAN Ngawi

Daya tampung kelas Cerdas istimewa (akselerasi) adalah 1 kelas

dengan jumlah siswa maksimal sebanyak 20 orang /kelas.

No Nama Guru Mata Pelajaran Pendidikan

Terakhir

1. Drs. H. Mahbub, M.Ag BMK S – 2

2 Kasimin, S.PdI Al Qur’an H S – 1

3 Nasikin, M.Ag Fiqih S – 2

4 Isnaini, M.PdI Akidah Akhlak S – 2

5 Agus Musa Ch MA, S.Ag, M.Si SKI, SKUA S – 2

6 Drs. Ahmad Rifai PKn S – 1

7 Rintis Setyowati, S.Pd Bhs. Indonesia S – 1

8 Puguh Yulianto, S.Pd Bhs. Inggris S – 1

9 Elvi Noor’aini, S.Pd Bhs. Arab S – 1

10 Drs. Harmono, M.Pd Matematika S – 2

11 Aris Niti Winarno, M.Pd Matematika S – 2

12 Drs. Utomo Kimia S – 1

13 Unik Sari Perdana, S.Pd Kimia S – 1

14 Dra.Etik Dia Rahmawati Biologi S – 1

15 Anung Widya S, S.Pd Penjaskes S – 1

16 Adi Pria Wardana, S.Pd Fisika S – 1

17 Alwan Dardiri, S.Pd Seni Budaya S – 1

18 Siti, S.Pd Ekonomi, Sejarah S – 1

19 Didik Laksono, SE Sejarah S – 2

20 Drs. Hari Nur Wahyono TIK/ Prakarya S – 1

21 Purniawan Setyanto, S.Pd Sejarah S – 1

22 Dwi Yuni P, S.Pd Bhs. Inggris S – I

23 Dwi Sulistiyani, S.Pd Fisika S – 1

24 Aprilianni Kartikasari, S.Pd BP/ BK S - 1

120

l. Fasilitas Sarana Kelas Akselerasi di MAN Ngawi

Fasilitas sarana prasarana program kelas akselerasi adalah sebagai berikut :

2 Ruang kelas akselerasi (full AC)

Ruang pengelola

6 lokal Asrama putra dan putri,

Lab. IPA dan Lab Komputer, Lab. Agama

Perangkat komputer bebas internet, LCD,

Loker Siswa,

Perpustakaan kelas

Kantin Sekolah

m. Rekruitmen Siswa Akselerasi di MAN Ngawi

Siswa yang diterima sebagai peserta Program Akselerasi adalah

siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan Istimewa sesuai dengan

kriteria perekrutan sebagai berikut:

Tabel 8: Rekruitmen Siswa Akselerasi

Aspek Akademis Aspek Psykologis

Aspek Kesehatan

Memiliki nilai rata-rata raport

SMP/MTs tiap semester

dengan rata-rata 8,0

Nilai tes kecerdasan

(IQ) minimal 130

Memiliki fisik yang

prima dan sehat rohani

dengan dibuktikan oleh

surat keterangan sehat

dari dokter

Memiliki nilai test Akademik Tes kematangan

121

dengan rata-rata 8,0

emosional

Memiliki nilai rata Ijazah/ UN

minimal 8,0

Taraf komitmen

pada tugas (TC)

kategori Baik

Taraf Kreatifitas

Verbal Kategori

Baik.

n. Input dan Output Siswa Akselerasi di MAN Ngawi

Madrasah Aliyah Negeri Ngawi telah berhasil meluluskan banyak

siswa akselerasi berikut nama –nama siswa akselerasi dari mulai tahun ajaran

2010/2011 sampai sekarang. Bisa dilihat di lampiran 9.

o. Program Pendukung Pengembangan di MAN Ngawi

Program pendukung pengembangan potensi siswa program

akselerasi antara lain :

Ma’had/ Asrama Putra dan Putri

Prodistik ITS (D 1 Komputer)

BBI Sore dan Malam Mata Pelajaran UN

Motivasi Siswa dan Wali Murid

Out Bond

122

Study Pembinaan Minat ke PTN13

3. Kondisi Kejenuhan Belajar Siswa Akselerasi di Madrasah Aliyah

Negeri Ngawi

Program akselerasi adalah pemberian pelayanan pendidikan bagi

peserta didik yang mempunyai potensi kecerdasan dan / atau bakat istimewa

untuk dapat menyelesaikan program regular dalam waktu yang lebih singkat

dibanding teman-temannya yang tidak mengambil program tersebut. Artinya

peserta didik kelompok ini dapat menyelesaikan pendidikan di SD / MI dalam

jangka waktu 5 tahun, di SMP / MTs atau SMA / MA dalam jangka waktu 2

tahun.

Dengan melihat tuntutan yang harus ditempuh siswa akselerasi

maka sangat rentan yang dinamakan kejenuhan belajar. Madrasah Aliyah

Negeri Ngawi adalah Madrasah yang mengadakan Program kelas akselerasi

dan setelah saya melakukan observasi dan wawancara terlebih dahulu bahwa

dibenarkan siswa akselerasi permasalahan yang sering dihadapi adalah

mengalami kejenuhan belajar. Berikut paparan dari salah satu Guru BK di

MAN ngawi Ibu Ristiningsih. S,Pd

“ Yang nama nya titik kejenuhan dalam belajar pasti ada ya mbak,

apalagi kelas akselerasi dituntut untuk menempuh pembelajaran

selama 2 tahun sangat berdeda dengan siswa reguler yang

ditempuh dengan 3 tahun pendidikan. Apalagi siswa akselerasi

13

Program CI/BI Akselerasi Madrasah Aliyah Negeri Ngawi.

123

sangat fuul pembelajaran mulai dari 06.45-14.30, istirahat sebentar

untuk ishoma kemudian pukul 16.00 sudah mulai lagi aktifitas

pembelajaran tambahan yang diisi dengan materi Mapel UN

kemudian istirahat habis isya’ mulai lagi Pembinaan agama sampai

pukul 21.00”14

Begitu juga dengan paparan Wali Kelas X Akselerasi Ibu Rintisetyawati,

M.Pd sebagai berikut:

“Setiap manusia entah itu guru, atau orang- orang hebat pasti dan

sangat pasti mempunyai kejenuhan. Sama hal nya dengan siswa

akslerasi di Madrasah Ini terutama siswa akselerasi X, banyak

tuntutan yang harus mereka tanggung. Sehingga mau tidak mau

mereka harus belajar dan terus belajar. Saya selaku wali murid

akslerasi kelas X sering mendengar anak akselerasi berkata “Bu

saya jenuh belajar dan terus belajar setiap hari..”!!”

Sama halnya dengan paparan Wali Kelas XI1 Akselerasi Ibu Etik Dhea S.Pd

sebagai berikut:

“Siswa akselerasi meskipun kategori siswa yang cerdas ternyata

mempunyai titik jenuh juga. Ya,,,nama nya juga manusiawi ya

mbak…!bahkan kalau mereka terutama anak kelas XI1 pernah

mengalami kejenuhan yang dikata kalau saya melihat merasa

kasihan. Apalagi pada saat anak- anak tersebut banyak tugas ini

dan itu mereka sering mengadu kepada saya. “Bu Etik saya jenuh

belajar terus”…!apalagi tiap hari jam nya fuul kalau sudah

menginjak sore itu terlihat sangat jelas kejenuhan mereka!”

14

Wawancara Pribadi dengan Ibu Ristiningsih. S,Pd, Koordinator Guru BK di Madrasah Aliyah

Negeri Ngawi, 24 Desember 2014.

124

Setiap manusia pasti akan mengalami kejenuhan. Kejenuhan

terjadi di sela- sela masa giat yang di alami. Hal ini serupa dengan mesin

kendaraan yang terus dipacu, lama kelamaan mesin itu menjadi panas dan

perlu didinginkan untuk sementara sampai temperaturnya normal kembali.

Suatu ketika, kita merasa bersemangat ketika menekuni sesuatu. Begitu

bersemangat sehingga kita melupakan banyak hal. Namun, masa- masa giat

itu tidak bertahan lama sesudah itu muncul masa malas, lesu dan jenuh inilah

masa ketika ketekunana kita.

Kejenuhan belajar adalah suatu kondisi mental seseorang saat

mengalami rasa bosan dan lelah yang amat sangat sehingga mengakibatkan

timbulnya rasa lesu tidak bersemangat atau hidup tidak bergairah untuk

melakukan aktivitas belajar. hal inilah yang sedang dialami oleh siswa siswi

akselerasi di Madrasah Aliyah Negeri Ngawi. Beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi kejenuhan belajar siswa akselerasi di Madrasah Aliyah ini.

a. Faktor Padatnya aktivitas Pembelaran

Padatnya aktivitas pembelajaran inilah faktor utama siswa

akselerasi mengalami kejenuhan belajar. Seperti hal nya yang dipaparkan

oleh Koordinator Guru BK di MAN Ngawi Ibu Ristiningsih, S.Pd berikut

ini :

“Kelas akselerasi mempunyai jam yang padat mbak, dari mulai

pukul 06.45 sampai 14.30 KMB setelah itu ada tambahan

sampai jam 21.00. belum setelah itu mereka mengerjakan PR

dan lain- lain bisa sampai larut malam mereka baru tidur.

Kegiatan tersebut mereka laukan setiap harinya. Banyak sekali

125

anak akselerasi yang datang pada saya di jam istirahat, mereka

mengeluh dan berkata. “Bu saya Capek setiap hari kegiatan

saya seperti ini,, sangat padat aktivitas saya”!15

Begitu juga paparan Ketua Program Akslerasi Bapak Nasikin, M.Ag

sebagai Berikut:

”Memang melihat pengertian akselerasi saja adalah kelas

percepatan, maka KBM nya juga padat dimulai pukul 06.45

sampai pukul 14.30 setelah itu dimulai lagi pukul 16.00 untuk

anak akselerasi kelas kelas XII yang mau ujian maka diisi

dengan materi yang akan di buat UN. Bahkan mereka sering

mengeluh dan merasakan sangat jenuh belajar. Setelah ada

tambahan masih diisi lagi tentang materi keagamaan setelah

isya’ sampai pukul 21.00 malam. Karena kebetulan semua

siswa akselerasi diwajibkan untuk tinggal di Asrama

Madrasah, jadi seperti semacam mondok”16

Begitu juga hasil wawancara dari salah satu siswa kelas X akselerasi di

Madrasah Aliyah Negeri Ngawi yang bernama Dian Lestari Sebagai

Berikut:

“Jujur saya merasa jenuh dengan padat nya pembelajaran di

kelas akselerasi ini, dulu awalnya saya sangat senang dengan

berada di kelas akselerasi. Tapi, lama kelamaan saya merasa

jenuh karena jamnya sangat padat kak,, tiap hari belajar

mulu…”!”17

Sama hal nya paparan salah satu siswa akselerasi kelas XI1 yang bernama

Adinda Fani Khasana sebagai beikut:

“Saya paham kak kalau kelas akselerasi adalah kelas

percepatan belajar dan KBM pun juga di padatkan. Dengan

tujuan kita bisa lulus 2 tahun. Emmm…..kalau pagi gitu aku

15

Wawancara Pribadi dengan Ibu Ristiningsih, S.Pd, Koordinator Guru BK di MAN Ngawi, 24

Desember 2014. 16

Wawancara Pribadi dengan Bapak Nasikin, M.Ag, Ketua Program Akselerasi MAN Ngawi, 24

Desember 2014. 17

Wawancara Pribadi dengan Dian Lestari, Siswa Kelas X Akslerasi, Ngawi 25 Desember 2014.

126

masih fres dan semangat ngikuti pelajar.nah, kalau udah

beranjak siang…beeh.. sangat jenuh sekali?”18

Sama hal nya paparan salah satu siswa akselerasi kelas XI yang bernama

Hesti Dwi Dhamayanti sebagai beikut:

“Jadi Siswa Akslerasi itu gampang- gampang susah,kalau saya

senang masuk di akslerasi karena sangat enak, tapi yang gitu

terkadang saya jenuh belajar karena jam nya pembelajaran

sangat padat kak, terkadang sampai pusing sendiri.”19

Sama halnya paparan salah siswa akselerasi kelas XI1 yang bernama Reka

Kurnia sebagai beikut:

“Anak Akselerasi juga manusia biasa ya kak, pasti sangat

jenuh dengan padat nya jam pembelajaran”20

Sama hal nya paparan salah siswa akselerasi kelas X yang bernama Dinda

Salma Chamila sebagai beikut:

“Sangat Jenuh apalagi kalau sudah menginjak sore, terkadang

kalau tidak enak badan malah tambah pusing”21

b. Kesibukan Monoton

Faktor kesibukan monoton juga dapat menyebabkan kejenuhan

yang dialami oleh siswa akselerasi di Madrasah Aliyah Negeri Ngawi. Hal

ini dipaparkan oleh salah satu anggota guru BK Ibu Apriliani.K, S.Pd

sebagai berikut:

18

Wawancara Pribadi dengan Adinda Fani Khasana, Siswa Kelas X Akslerasi, Ngawi 25 Desember

2014. 19

Wawancara Pribadi dengan Hesti Dwi Dhamayanti, Siswa Kelas XI Akselerasi, Ngawi 25 Desember

2014. 20

Wawancara Pribadi dengan Reka Kurnia, Siswa Kelas XI Akselerasi, Ngawi 25 Desember 2014. 21

Wawancara Pribadi dengan Dinda Salma Chamila, Siswa Kelas X Akselerasi, Ngawi 25 Desember

2014.

127

“Ada salah satu siswa yang dulu pernah mengeluh ke saya

sebut saja siswa (x) bahwa siswa tersebut merasa jenuh karena

Kegiatan Belajar Mengajar yang setiap harinya dari pagi

hingga sore, belum lagi pelajaran tambahan di asrama. Setiap

hari begitu terus serasa monoton katanya.22

Hal ini juga sama dipaparkan oleh salah ketua program akselerasi yaitu

Bapak Nasikhin, M.Ag sebagai berikut:

“Dulu ada salah satu siswa yang menghadap ke saya. Siswa

tersebut berkata. Pak kenapa ya saya merasa terkadang KBM

setiap harinya membuat saya monoton sepertinya.23

c. Faktor penolakan hati nurani

Penyebab selanjutnya adalah tinggal atau berkecimpung di

sebuah lingkungan yang tidak sesuai dengan hati nurani. Demikian pula

dengan seorang salah sati siswa akselerasi di MAN Ngawi. Bahwa ia ikut

kelas akselerasi dahulu dipaksa oleh orang tuanya. Pada akhirnya ia

merasa jenuh dengan pembelajaran akselerasi yang sangat padat.

Hal ini juga dipaparkan oleh salah satu anggota guru BK Ibu

Apriliani. K S.Pd Sebagai Beikut:

“Dahulu ada juga salah satu siswa kelas X yang ikut kelas

akselerasi dan masuk karena dipaksa oleh orang tua nya. Anak

nya memang sebenarnya mampu dan pantas untuk ikut kelas

akselerasi. Tapi karena mungkin kaget dengan pembelajaran

akselerasi yang sangat padat akhirnya anak tersebut cerita

22

Wawamcara Pribadi dengan Ibu Apriliani.K, S.Pd, Anggota Guru BK Madrasah Aliyah Negeri

Ngawi, 25 Desember 2014. 23

Wawancara Pribadi dengan Bapak Nashihin, M.Ag, Ketua Program Kelas Akselerasi Madrasah

Aliyah Negeri Ngawi, 25 Desember 2014.

128

kepada saya bahwa ia merasa sangat jenuh sekali berada di

kelas akselerasi”24

Meskipun Siswa Kelas Akselerasi dilanda oleh beberapa faktor

yang dapat menyebabkan mereka masuk dalam area kejenuhan belajar, akan

tetapi tidak menyebabkan siswa akselerasi masuk ke dalam dampak-dampak

buruk yang ditimbulkan oleh kejenuhan seperti yang diungkapkan Randall Mc

Cutcheon,25

antara lain:

a. Sebagai Penyakit : Kejenuhan dapat menghalang orang untuk melanjutkan

pekerjaan, ia tidak memiliki cukup tekad untuk menuntaskan pekerjaan.

Akan tetapi siswa akselerasi di MAN Ngawi cukup sigap menyikapi

secara bijaksana agar penyakit ini tidak berlanjut. Seperti halnya yang

dipaparkan oleh salah satu anggota guru BK Ibu Apriliani. K S.Pd Sebagai

berikut:

“Meskipun siswa Akselerasi mengalami kejenuhan belajar

akan tetapi mereka cepat sekali untuk tidak larut dalam

belenggu dari kejenuhannya tersebut. Mereka cukup sigap

menyikapi dengan bijaksana”.26

b. Produktifitas Menurun: Ketika orang merasa jenuh, saat itu produktifitas

kerjanya menurun, dia akan merasa malas bekerja atau belajar

semangatnya luntur, dan ingin melakukan hal- hal lain untuk mengusir

kejenuhan. Adapun yang dialami oleh siswa akselerasi MAN Ngawi

24

Wawancara Pribadi dengan Ibu Apriliani.K, S.Pd, Anggota Guru BK Madrasah Aliyah Negeri

Ngawi, 25 Desember 2014. 25

Randall McCutcheon, Sekolah….Ya, Nggak Msalah: Ide- Ide Cerdas untuk Kamu yang Bosan,

Frustasi, dan Bete di Sekolah (Bandung: Kaifa, 2004), cet.1, hal. 27-32. 26

Wawamcara Pribadi dengan Ibu Apriliani.K, S.Pd, Anggota Guru BK Madrasah Aliyah Negeri

Ngawi, 25 Desember 2014.

129

meskipun pernah mengalami semangat luntur dalam mengikuti KBM akan

tetapi mereka tidak pernah malas belajar. Hal ini juga dipaparkan oleh

salah satu anggota guru BK Ibu Apriliani. K S.Pd Sebagai berikut:

“ Selama ini terkadang ada juga guru pengajar yang cerita ke

saya siswa akselerasi ada yang mengantuk dalam mengikuti

KMB di kelas, lalu saya mencoba mendekati anak tersebut,

setelah si anak cerita panjang dan lebar ternyata faktornya

adalah merasa jenuh dengan padatnya KBM. Tapi, meskipun

demikian si anak tersebut tidak pernah malas untuk belajar

pada saat waktu luang”27

c. Rencana Gagal: Kejenuhan bisa mengacaukan rencana yang sudah

disusun. Sebuah rencana mungkin sudah dipersiapkan dengan sangat baik.

Namun, kejenuhan yang tiba- tiba muncul ditengah jalan, bisa menjadi

musibah yang sangat menyakitkan.

d. Hasil Tidak Matang: Dikarenakan kita tidak menjauhkan dari kejenuhan

atau tidak berusaha melawan kejenuhan belajar kita.

e. Muncul Sikap Usil: Seseorang merasa jenuh dengan keadaan yang ada,

kemudian dia mencari hiburan- hiburan segar semisal dengan cara berbuat

usil kepada teman atau orang- orang sekitarnya. Perilaku yang demikian

tidak pernah dilakukan oleh siswa akselerasi di MAN Ngawi. Hal ini juga

dipaparkan oleh salah satu anggota guru BK Ibu Apriliani. K S.Pd Sebagai

berikut:

27

Wawancara Pribadi dengan Ibu Apriliani.K, S.Pd, Anggota Guru BK Madrasah Aliyah Negeri

Ngawi, 25 Desember 2014.

130

“Anak akselerasi di MAN sini menurut saya, pendiam

semua ya mbak. Karena selama ini kami tidak pernah

menemui anak yang suka usil dengan temannya. Waktu

istirahat saja mereka selelu di kelas dan belajar”.28

f. Sikap Antipati: Yaitu sikap kebencian luar biasa terhadap sebab- sebab

yang menimbulkan kejenuhan. Sikap tersebut tidak pernah dijumpai di

MAN Ngawi. Hal ini juga dipaparkan oleh salah satu anggota guru BK

Ibu Apriliani. K S.Pd Sebagai berikut:

“Selama ini kami tidak pernah menjumpai anak yang

mempunyai sikap kebencian luar biasa terhadap sebab-

sebab yang menimbulkan kejenuhan. Suatu misal siswa (x)

ada yang pernah crita seperti ini ke saya. “Bu, meskipun

sebenarnya saya ikut kelas akselerasi dipaksa oleh orang tua

saya tapi saya tidak pernah benci dengan orang tua saya.

Karena dengan ikut kelas akselerasi kini saya tau bahwa

saya mempunyai kelebihan yang luar biasa”!29

g. Mencari Pelarian: Mereka akan melakukan apa saja untuk menghibur diri.

Namun, pelarian yang dilakukan oleh siswa akselerasi di MAN Ngawi ini

bersifat positif. Hal ini juga dipaparkan oleh salah satu anggota guru BK

Ibu Apriliani. K S.Pd Sebagai berikut:

“Saya pernah kapan hari tanya dengan salah satu siswa

akselerasi, pada waktu itu pertanyaanku seperti ini. Apa

yang kamu lakukan ketika kamu merasa jenuh di kelas?, lalu

siswa tersebut menjawab saya selalu ijin ke kamar mandi

Bu, lalu membasuh muka dengan air. Dengan begitu saya

bisa frees kembali”. 30

28

Ibid 29

ibid 30

ibid

131

h. Memicu Kezhaliman: Cara yang ditempuh untuk membebaskan diri dari

tekanan, kalau perlu dengan cara mengorbankan orang lain atau berbuat

dzalim. Perilaku tersebut tidak pernah dilakukan oleh siswa akselerasi di

MAN Ngawi. Hal ini juga dipaparkan oleh salah satu anggota guru BK

Ibu Apriliani. K S.Pd Sebagai berikut:

“Alkhamdhulillah mbak selama ini tidak pernah ada yang

melakukan hal yang sampai melukai atau mendzalimi teman

sendiri atau lingkungan sekitar”.31

i. Menimbulkan Frustasi: Tekanan kejenuhan yang sangat berat tidak

mampu diatasi dengan cara apapun. Dalam keadaan demikian orang

kehilangan kepercayaan terhadap hidup yang dia jalani. Perilaku tersebut

tidak pernah dilakukan oleh siswa akselerasi di MAN Ngawi. Hal ini juga

dipaparkan oleh salah satu anggota guru BK Ibu Apriliani. K S.Pd Sebagai

berikut:

“Alkhamdhulilah di sini muridnya tidak ada yang seperti itu

mbak, masih batas kewajaran saja”.32

Jadi, siswa akselerasi di MAN Ngawi masih dalam ruang lingkup

kejenuhan yang wajar. Seperti dalam buku Muhibbin Syah tertulis bahwa

kejenuhan wajar merupakan kejenuhan yang sangat lumrah terjadi. Setiap

orang melakukan kesibukan berulang-ulang pasti akan mengalami kejenuhan.

31

Ibid 32

Ibid

132

Kejenuhan wajar sering kita jumpai dalam aktifitas belajar. bekerja, berumah

tangga, bergaul dan lain-lain.33

Dari pengertian diatas jelas bahwa kejenuhan wajar pasti akan

dialami setiap orang, karena kejenuhan tidak bisa dihapuskan dan sudah

menyatu dengan kodrat hidup manusia sama hal nya dengan yang dialami

siswa akselerasi di MAN Ngawi. Hal ini juga dipaparkan oleh Ketua Program

Akselrasi Bapak Nashihin, M.Ag berikut ini:

“Kalau sampai sekarang ini alkhamdulilah belum ada kasus kalau

siswa akselerasi berlarut-larut dalam kejenuhan belajar sehingga

mengakibatkan dampak buruk bagi siswa nya itu sendiri. Masih

dalam taraf kejenuhan belajar siswa sewajarnya saja. Lumrah to,

kalau kita di forsir terus menerus belajar pasti akan merasa

jenuh”34

Sama halnya yang dipaparkan oleh Koordinator Guru BK Ibu Ristiningsih

sebagai berikut:

“Banyak siswa aksel yang mengeluh, Bu saya Jenuh dengan

pembelajaran, bu saya ini dan itu merasa bosen dll, tapi kemudian

saya selalu memberi motivasi dan semangat tapi alhasil mereka

bisa pulih kembali seperti semula. Selama ini saya

mengkategorikan bahwa tingkat kejenuhan belajar mereka masih

tingkat kewajaran mbak”.35

Sama halnya yang dipaparkan oleh Wali Kelas Akselerasi X Ibu Rinti

Setyawati, M.Pd sebagai berikut:

33

Ibid, hal.135. 34

Wawancara Pribadi dengan Bapak Nasihin, M.Ag, Ketua Program Kelas Akselerasi MAN Ngawi,

25 Desember 2014. 35

Wawancara Pribadi dengan Ibu Risti Ningsih, S.Pd, Koordinator Guru BK MAN Ngawi, 25

Desember 2014.

133

“Setiap Hari senin, di MAN Ngawi diadakan program satu jam

untuk wali kelas masuk kelas akselerasi, di situ kegiatannya adalah

sering bersama dan juga saling mengungkapkan apa yang menjadi

beban anak- anak yang mereka alami. Kegiatan ini tujuan nya

adalah agar kita bisa memantau anak akselerasi juga membantu

menghilangkan unek- unek yang dirasakan anak. Terkadang anak

bilang merasa jenuh belajar terus setiap hari, bosen dan lain

sebagai nya. Disitu kembali lagi saya sebagai wali kelas selalu

memberikan motivasi agar si siswa bisa bebas dari jeratan

kejenuhan belajar. Namun, selama ini tingkat kejenuhannya masih

tingkat kewajaran yang masih bisa diatasi” 36

Jadi, kejenuhan belajar yang dialami oleh siswa akselerasi di MAN

Ngawi masih tergolong kategori kejenuhan wajar. Adapun wujud kejenuhan

belajar yang dialami oleh siswa akselerasi di MAN Ngawi adalah sebagai

berikut:

Siswa terkadang mengantuk pada saat jam pelajaran berlangsung. Hal ini

juga dipaparkan oleh Wali Kelas Akselerasi X Ibu Rinti Setyawati, M.Pd

sebagai berikut:

“ Terkadang saya pernah menjumpai siswa akselerasi mengantuk

di jam KBM, karena saya juga kasihan melihat anak akselerasi

selalu belajar dan belajar. Maka, saya Cuma menyuruh dia prig ke

kamar mandi dan mencuci muka dengan tujuan fres kembali”.37

Sering mengeluh dan cerita kepada guru BK kalau ia merasa jenuh dengan

padatnya jam KBM. Hal ini juga dipaparkan oleh Koordinator Guru BK

Ibu Ristiningsih sebagai berikut:

“Kebetulan Guru BK ada yang tidur asrama juga jadi mereka

sangat akrab dan merasa dekat dengan guru BK. Kalau merasa

36

Wawancara Pribadi dengan Ibu Rinti Setyawati, Wali Kelas X MAN Ngawi, 25 Desember 2014. 37

Ibid

134

capek atau jenuh mereka selalu cerita dan disitulah kami selalu

memberi motivasi kepada mereka”. 38

4. Peran Guru Bimbingan Konseling Dalam Mengatasi Kejenuhan

Belajar Siswa Akselerasi

Guru Bimbingan Konseling sangat mempunyai peranan yang

sangat penting dalam kelas akselerasi. Adapun peran guru Bimbingan

Konseling mengatasi kejenuhan belajar siswa akselerasi di Madrasah Aliyah

Negeri Ngawi adalah sebagai berikut:

a. Motivator

Dalam menangani masalah kejenuhan belajar yang sedang di

alami kebanyakan siswa akselerasi di Madrasah Aliyah Negeri Ngawi.

Peranan yang sangat penting adalah guru sebagai motivator. Hal ini juga

diungkapkan oleh Ibu Risti Ningsih, S.Pd selaku Koordinator BK sebagai

berikut:

“Peranan yang sangat penting bagi seorang guru BK adalah

sebagai motivator. Sebagai motivator guru BK mendorong

anak didik terutama siswa akselerasi agar bergairah dan aktif

belajar. Dalam upaya memberikan motivasi, saya menganalisis

motif-motif yang melatar belakangi anak didik malas belajar

dan menurun prestasinya di sekolah terlebih dahulu. Setelah itu

saya selalu member motivasi. Apalagi BK juga ada jam masuk

kelas. Nah disitulah saya selalu memberi motivasi untuk selalu

semangat dan semangat jangan menyerah untuk belajar. Dan

kebetulan saya juga pengasuh asrama putri untuk anak kelas

akselerasi maka dari itu banyak anak akselerasi yang

menganggap saya sebagai sahabat ketika punya masalah

38

Wawancara Pribadi dengan Ibu Risti Ningsih, S.Pd, Koordinator Guru BK MAN Ngawi, 25

Desember 2014.

135

tentang jenuh belajar disitulah saya lebih mudah untuk

memberi motivasi”. 39

b. Inspirator

Peran guru BK selanjutnya di Madrasah Aliyah Negeri ngawi

adalah sebagai inspirator. Hal ini juga di ungkapakan oleh Ibu

Ristiningsih, S.Pd Koordinator Guru BK sebagai berikut:

“Guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi kemajuan

belajar anak didik. Persoalan belajar adalah masalah utama

anak didik. Guru harus memberikan petunjuk bagaimana

belajar yang baik”.40

c. Pembimbing

Peranan guru yang tidak kala pentingnya dari semua peran

yang telah disebutkan di atas, adalah sebagai pembimbing. Hal ini juga

diungkapkan oleh Ibu Ristiningsih, S.Pd Koordinator Guru BK sebagai

berikut:

“Tanpa bimbingan, anak didik akan megalami kesulitan dalam

menghadapi perkembangan dirinya, saya selalu berusaha

memantau dan berusaha selalu membimbing anak akselerasi

dengan tujuan mereka selalu semangat dan tidak merasa jenuh

lagi dalam belajar. 41

Selain peran diatas guru BK juga membuat program pendukung

dengan tujuan dapat menghilangkan kejenuhan dan membangkitkan semangat

mereka untuk belajar. yaitu adalah sebagai berikut pertama, khusus setiap hari

39

Wawancara Pribadi dengan Ibu Risti Ningsih, S.Pd, Koordinator Guru BK MAN Ngawi, 1 Januari

2015. 40

Ibid 41

Ibid

136

senin pagi kelas akselerasi diadakan kegiatan saling syering dalam waktu satu

jam. Hal ini juga di ungkapakan oleh Ibu Ristiningsih, S.Pd Koordinator Guru

BK sebagai berikut:

“Ada kegiatan yang unik setiap hari senin khusu kelas akselerasi

yaitu satu jam penuh kegiatannya adalah syering bersama, dengan

tujuan guru BK juga mengetahui apa yang sedang dialami oleh

siswa akselerasi”.42

Kedua, Out Bond setiap dua minggu sekali khusus kelas akselerasi diadakan

rekreasi out Bond dengan tujuan menghilangkan kepenatan dan memulihkan

kembali semangat dalam belajar. setidaknya tidak selalu diforsir setiap hari.

Hal ini juga di ungkapakan oleh Ibu Ristiningsih, S.Pd Koordinator Guru BK

sebagai berikut:

“Setiap dua minggu sekali mbak kita selalu ngadain Outbod,

dengan tujuan pastinya untuk menghilangkan kepenatan”.43

Selain kegiatan diatas Guru BK yang bertempat tinggal di asrama

selalu memberikan ijin kepada wali murid jika ingin menjenguk pada hari

libur di asrama dan memperbolehkan semisal orang tuanya ingin mengajak

jalan-jalan atau sekedar keluar saja. Kalau misal diharuskan pulang untuk

menginap dirumah harus ada ijin yang jelas.

Dengan adanya peran Guru BK membantu mengatasi kejenuhan

belajar siswa akselerasi di MAN Ngawi dengan melakukan berbagai macam

cara. Maka hasilnya juga tidak sia- sia atau seperti yang tidak diharapkan.

42

Ibid 43

Ibid

137

Seperti misal dikarenakan mengalami kejenuhan maka berdampak buruk

terhadap prestasi dan perilaku siswa akselerasi tersebut. Hal ini juga

dipaparkan oleh salah satu siswa kelas X bernama Dian Lestari, sebagai

berikut:

“Saya merasa sangat dekat dengan Guru BK disini, kalau misal

saya mengalami kejenuhan dalam belajar Guru BK disini selalu

memberi semangat, memotivasi saya, membimbing dll, sehingga

kejenuhan saya merasa berkurang. Lagi pula disini setiap senin

kita selalu ada kegiatan syering bersama dengan waktu satu jam

kak,,!ada out bound juga seru kak, dan kalau saya kangen keluarga

kita juga diijinkan setiap minggu bertemu keluarga. Tapi kalau

misal mau nginep rumah harus ijin dulu”.44

B. Analisis Data

Madrasah Aliyah Negeri Ngawi yang beralamat di Jl. Jekitut No. 688

A Ngawi adalah sekolah yang melaksanakan program yang dinamakan program

akselerasi. Program Akselerasi merupakan salah satu program layanan Pendidikan

Bagi Peserta Didik yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi yang didalam

UU. No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional Diidentifikasi sebagai

anak yang cerdas Istimewa.

Program Akselerasi bukan hanya program yang memadatkan waktu

belajar dari 3 tahun menjadi 2 tahun (Untuk SMP dan SMA ) tetapi juga terjadi

adanya eskalasi (Peningkatan isi) yaitu untuk ranah kognitif yang

diklasifIikasikan oleh Bloom menjadi 6 yaitu : Ingatan (C1) , Pemahaman (C2),

44

Wawancara Pribadi dengan siswi Kela x bernama Dian Lestari Madrasah Aliyah Negeri Ngawi, 25

Desember 2014.

138

Aplikasi (C3) , Analisa (C4), Sintesa (C5) dan Evaluasi (C6) . Untuk Siswa

Program Akselerasi Ranah Kognitif yang dikembangkan adalah C4, C5 dan C6,

sehingga ada eskalasi isi dibanding kelas biasa (reguler). Perlu juga diketahui dari

hasil penelitian Jika Anak yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi (

Superior atau very superior ) yang ditandai dengan IQ>= 125 tidak dilayani

pendidikannya sesuai dengan tingkat kecerdasannya maka akan terjadi prestasi

siswa tersebut dibawah potensi kecerdasannya ( Underachiever).

Penelitian yang dilakukan oleh Swiatek dan Benbow (1991)

menyimpulkan bahwa penggunaan model akselerasi yang benar akan mampu

mengembangkan secara positif pengetahuan yang semakin baik dan berkurangnya

efek negatif dari aspek sosial dan emosional. Oleh karena itu penerapan

pembelajaran bagi CI tidak membahayakan bagi pertumbuhan sosial

emosionalnya apabila dilakukan dengan baik. Temuan penelitian yang sama juga

dilaporkan oleh Robinson dan Janos (1989) yang menyimpulkan bahwa dalam

layanan akselerasi tidak akan merusak siswa CI apabila dilakukan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku. Jadi Program Akselerasi adalah Program layanan

Pendidikan yang disesuaikan dengan karakter peserta didik ( siswa ) yang

superior dan atau very superior yang memadatkan waktu belajar sekaligus

mengeskalasi isi materi pembelajaran.

Dengan melihat pengertian dari akselerasi sendiri adalah program

percepatan maka tidak heran jika untuk menempuh waktu 2 tahun itu berarti

KBM atau kegiatan belajar mengajar nya pun sangat padat seperti yang

139

dilaksanakan kelas akselerasi di Madrasah Aliyah Negeri ngawi tepat pukul 06.45

harus masuk dan mengikuti ngaji bersama dan tepat pukul 07.30 dilaksanakan

KBM sampai pukul 14.30. Setelah itu pukul 16.00 sampai 18.00 mengikuti

pelajaran tambahan dan pukul.17.00 kembali mengikuti kegiatan yang bersifat

keagamaan. Kegiatan tersebut rutin dilakukan oleh anak akselerasi setiap harinya.

Maka tidak heran jka anak akselerasi sebagian mengalami kejenuhan dalam

belajar.

1) Analisis Kondisi Kejenuhan Belajar Siswa Akselerasi di MAN Ngawi

Kejenuhan belajar adalah suatu kondisi mental seseorang saat

mengalami rasa bosan dan lelah yang amat sangat sehingga mengakibatkan

timbulnya rasa lesu tidak bersemangat atau hidup tidak bergairah untuk

melakukan aktivitas belajar.45

Sedangkan pengertian kejenuhan belajar menurut

Robert adalah rentang waktu yang digunakan untuk belajar, tetapi tidak

mendatangkan hasil.46

Begitulah yang sedang dialami siswa kelas akselerasi di

Madrasah Aliyah Negeri Ngawi.

Akan tetapi kondisi kejenuhan belajar siswa akselerasi kategori

kejenuhan belajar yang wajar.

Adapun faktor yang menyebabkan adalah :

45

Thursen Hakim, Belajar Secra Efektif (Jakarta: Puspa Swara, 2004 ), cet. 4, hal. 62. 46

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), cet 2, hal. 162.

140

1. Faktor Padatnya Aktivitas Pembelaran

Padatnya aktivitas pembelajaran inilah faktor utama siswa akselerasi

mengalami kejenuhan belajar.

2. Faktor Kesibukan Monoton

Kemonotonan sering kali merupakan salah satu sebab kebosanan. Melakukan

hal yang sama secara berulang-ulang tanpa beberapa perubahan juga dapat

membuat jenuh. Sebab paling umum dibalik timbulnya rasa jenuh adalah

kesibukan yang monoton. Berulang, dengan proses sama, suasana yang sama,

hasil sama, dalam kurun waktu yang lama. Misalnya seorang siswa yang

diajar oleh gurunya dengan menggunakan metode yang tidak bervariasi, setiap

pertemuan gurunya tersebut menggunakan metode ceramah, mencatat,

merangkum, menerangkan saja tanpa diselingi dengan metode yang lain maka

hal tersebut juga bisa menimbulkan kejenuhan.

3. Penolakan Hati Nurani

Penyebab selanjutnya adalah tinggal atau berkecimpung di sebuah lingkungan

yang tidak sesuai dengan hati nurani. Demikian pula dengan seorang siswa,

kalau sekolah akselerasi karena dipilih oleh orang tua tidak sesuai dengan

kehendaknya maka ia akan merasa jenuh dan malas untuk sekolah.

Meskipun Siswa Kelas Akselerasi dilanda oleh beberapa faktor yang

dapat menyebabkan mereka masuk dalam area kejenuhan belajar, akan tetapi

siswa Akselerasi tidak menyababkan siswa akselerasi masuk ke dalam dampak-

dampak buruk yang ditimbulkan oleh kejenuhan, antara lain : sebagai penyakit,

141

produktifitas menurun, rencana gagal, hasil tidak matang, orientasi berubah,

muncul sikap usil, sikap antipasti, mencari pelarian, menyuburkan perilaku

hipokrit, memicu kezhaliman, menimbulkan frustasi seperti yang diungkapkan

Randall Mc Cutcheon dalam buku nya.47

Siswa akselerasi masih dalam ruang lingkup kejenuhan yang wajar.

Seperti dalam buku Muhibbin Syah tertulis bahwa kejenuhan wajar merupakan

kejenuhan yang sangat lumrah terjadi. Setiap orang melakukan kesibukan

berulang-ulang pasti akan mengalami kejenuhan. Kejenuhan wajar sering kita

jumpai dalam aktifitas belajar,berkerja, berumah tangga, bergaul dan lain-lain.48

Dari pengertian diatas jelas bahwa kejenuhan wajar pasti akan dialami

setiap orang, karena kejenuhan tidak bisa dihapuskan dan sudah menyatu dengan

kodrat hidup manusia sama halnya dengan yang dialami siswa akselerasi di MAN

Ngawi. Wujud kejenuhan wajar yang dialami siswa akselerasi di MAN Ngawi

adalah sebagai berikut pertama, siswa terkadang mengantuk pada saat jam

pelajaran berlangsung, kedua sering mengeluh akan padatnya KBM

Siswa akselerasi tidak berlarut- larut dalam kejenuhan belajar mereka,

karena mereka selalu sigap untuk tidak terlena dalam belenggu kejenuhan yang

menyesatkan.

47

Randall McCutcheon, Sekolah….Ya, Nggak Msalah: Ide- Ide Cerdas untuk Kamu yang Bosan,

Frustasi, dan Bete di Sekolah (Bandung: Kaifa, 2004), cet.1, hal. 27-32. 48

Ibid, hal. 35.

142

2) Analisis Peran Guru BK Mengatasi Kejenuhan Belajar

Guru adalah spiritual father atau bapak rohani bagi seorang anak didik

yang memberikan santapan jiwa dengan pendidikan akhlak, dan

membenarkannya, maka menghormati guru berarti menghormati anak didik kita,

dengan guru itulah mereka hidup dan berkembang, sekiranya setiap guru itu

menunaikan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Profil guru yang ideal adalah sosok

yang mengabdikan diri berdasarkan panggilan jiwa, panggilan hati nurani, bukan

karena tuntutan uang belaka, yang membatasi tugas dan tanggung jawabnya

sebatas dinding sekolah. Tapi, jangan hanya menuntut pengandian guru,

kesejahteraannya juga patut ditingkatkan. Guru yang ideal selalu ingin bersama

anak didiknya menunjukkan sikap seperti sedih, murung suka berkelahi, malas

belajar, jarang turun kesekolah, sakit dan sebagainya, guru merasa prihatin dan

tidak jarang pada waktu tertentu guru harus menghabiskan waktunya untuk

memikirkan perkembangan pribadi anak.49

Adapun peran guru BK dalam Mengatasi kejenuhan belajar siswa

akselerasi di MAN Ngawi adalah:

1. Motivator

Dalam peranannya guru sebagai motivator hendaknya guru mendorong anak

didik agar bergairah dan aktif belajar. Dalam upaya memberikan motivasi,

49

Syaiful Bahari Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaktif Edukatif (Jakarta : Rineka Cipta),

hal. 42.

143

guru dapat menganalisis motif-motif yang melatarbelakangi anak didik malas

belajar dan menurun prestasinya di sekolah.

2. Inspirator

Sebagai inspirator guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi

kemajuan belajar anak didik. Persoalan belajar adalah masalah utama anak did

ik.Guru harus memberikan petunjuk bagaimana belajar yang baik.

3. Pembimbing

Peranan guru yang tidak kala pentinnya dari semua peran yang

telah disebutkan di atas, adalah sebagai pembimbing. Tanpa bimbingan, anak

didik akan megalami kesulitan dalam menghadapi perkembangan dirinya.

Adapun pelaksanaan memotivasi, menginspirator, dan

membimbing siswa di laksanakan oleh guru BK setiap harinya ketika berada

di sekolah, jam BK masuk kelas atau pada saat berada di asrama. Kebetulan

guru BK di Mandrasah Aliyah Ngawi salah satunya juga sebagai pengurus

pondok asrama di MAN Ngawi.

Selain peran diatas guru BK juga membuat program pendukung

dengan tujuan dapat menghilangkan kejenuhan dan membangkitkan semangat

mereka untuk belajar. yaitu adalah sebagai berikut pertama, khusus setiap hari

senin pagi kelas akselerasi diadakan kegiatan saling syering dalam waktu satu

jam. Kedua, Out Bond, setiap dua minggu sekali khusus kelas akselerasi diadakan

rekreasi out Bond dengan tujuan menghilangkan kepenatan dan memulihkan

kembali semangat dalam belajar. Setidaknya tidak selalu diforsir setiap hari.

144

Selain kegiatan diatas Guru BK yang bertempat tinggal di asrama

selalu memberikan ijin kepada wali murid jika ingin menjenguk pada hari libur di

asrama dan memperbolehkan semisal orang tuanya ingin mengajak jalan-jalan atau

sekedar keluar saja. Dengan tujuan siswa akselerasi tidak merasa jenuh dan bisa

melepas kangen bersama kedua orang tua. Kalau misal diharuskan pulang untuk

menginap dirumah harus ada ijin yang jelas.

Dengan adanya peran Guru BK membantu mengatasi kejenuhan

belajar siswa akselerasi di MAN Ngawi dengan melakukan berbagai macam cara.

Maka hasilnya juga tidak sia- sia atau seperti yang tidak diharapkan. Seperti misal

dikarenakan mengalami kejenuhan maka berdampak buruk terhadap prestasi dan

perilaku siswa akselerasi tersebut.