bab iv penyajian dan analisis data a. 1. gambaran umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/bab iv...

29
45 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian Syariah Kebun Bunga a. Sejarah Pegadaian Perkembangan pegadaian dimulai dari Eropa, yaitu negara-negara Italia, Inggris dan Belanda. Pengenalan usaha Pegadaian di Indonesia diawali pada masa awal masuk kolonial Belanda, yaitu sekitar abad ke-19, oleh sebuah bank yang bernama bank van leening, bank tersebut memberikan jasa pinjaman dana dengan syarat penyerahan barang bergerak, sehingga bank ini pada hakikatnya telah memberikan jasa pegadaian. pada awal abad ke-20 pemerintah Hindia Belanda berusaha mengambil alih usaha pegadaian dan memonopolinya dengan cara mengeluarkan staatsblad no. 131 tahun 1901. peraturan tersebut diikuti dengan pendirian rumah gadai resmi milik pemerintah dan statusnya diubah menjadi dinas pegadaian sejak berlakunya staatsblad no. 266 tahun 1960.pada masa selanjutnya, pegadaian milik pemerintah tetap diberikan fasilitas monopoli atas kegiatan pegadaian indonesia. dinas pegadaian mengalami beberapa kali perubahan bentuk badan hukum hingga akhirnya pada tahun 1990 menjadi perusahan umum (perum). pada tahun 1960 dinas pegadaian berubah menjadi perusahaan negara (PN) Pegadaian, pada tahun 1969 perusahaan negara pegadaian diubah menjadi perusahan jawatan (perjan) Pegadaian, dan pada tahun 1990 perusahaan jawatan pegadaian diubah menjadi perusahaan umum (perum) Pegadaian melalui

Upload: others

Post on 28-Mar-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

45

BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Penyajian Data

1. Gambaran Umum Pegadaian Syariah Kebun Bunga

a. Sejarah Pegadaian

Perkembangan pegadaian dimulai dari Eropa, yaitu negara-negara Italia,

Inggris dan Belanda. Pengenalan usaha Pegadaian di Indonesia diawali pada masa

awal masuk kolonial Belanda, yaitu sekitar abad ke-19, oleh sebuah bank yang

bernama bank van leening, bank tersebut memberikan jasa pinjaman dana dengan

syarat penyerahan barang bergerak, sehingga bank ini pada hakikatnya telah

memberikan jasa pegadaian. pada awal abad ke-20 pemerintah Hindia Belanda

berusaha mengambil alih usaha pegadaian dan memonopolinya dengan cara

mengeluarkan staatsblad no. 131 tahun 1901. peraturan tersebut diikuti dengan

pendirian rumah gadai resmi milik pemerintah dan statusnya diubah menjadi dinas

pegadaian sejak berlakunya staatsblad no. 266 tahun 1960.pada masa selanjutnya,

pegadaian milik pemerintah tetap diberikan fasilitas monopoli atas kegiatan

pegadaian indonesia. dinas pegadaian mengalami beberapa kali perubahan bentuk

badan hukum hingga akhirnya pada tahun 1990 menjadi perusahan umum

(perum). pada tahun 1960 dinas pegadaian berubah menjadi perusahaan negara

(PN) Pegadaian, pada tahun 1969 perusahaan negara pegadaian diubah menjadi

perusahan jawatan (perjan) Pegadaian, dan pada tahun 1990 perusahaan jawatan

pegadaian diubah menjadi perusahaan umum (perum) Pegadaian melalui

Page 2: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

46

peraturan pemerintah No 10 tahun 1990 tanggal 10 april 1990. kantor pusat perum

peagadaian berkedudukan diJakarta dan dibantu oleh kantor daerah, kantor

perwakilan daerah dan kantor cabang. Saat ini pegadain diubah lagi menjadi badan

usaha milik negara (BUMN) pada tahun

Sejarah Pegadaian Syariah di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari

kemauan masyarakat islam untuk melaksanakan transaksi akad gadai berdasarkan

prinsif syariah dan kebijakan pemerintah dalam pengembangan praktik ekonomi

dan lembaga keuangan yang sesuai dengan nilai dan prinsip hukum islam. hal ini

dilatar belakangi oleh maraknya aspirasi masyarakat islam di berbagai daerah yang

menginginkan pelaksanaan hukum islam dalam berbagai aspek termasuk pegadaian

syariah.

b. Visi dan Misi Pegadaian

Visi

Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu menjadi

market leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik

untuk masyarakat menengah kebawah.1

Misi

1) Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman dan selalu

memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah kebawah

untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

1Siti Hamidah, Wawancara Pribadi, 7 april 2018

Page 3: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

47

2) Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang

memberikan kemudahan dan kenyamanan di seluruh Pegadaian

dalam mempersiapkan diri menjadi pemain regional dan tetap

menjadi pilihan utama masyarakat.

3) Membantu Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat

golongan menengah kebawah dan melaksanakan usaha lain dalam

rangka optimalisasi sumber daya perusahaan.2

c. Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan pegadaian syariah yaitu INTAN yang terdiri

dari:3

1) Inovatif: berinisiatif, kreatif, produktif, adaptif dan berorientasi

pada solusi bisnis

2) Nilai moral tinggi: taat beribadah, jujur dan berpiir positif.

3) Terampil: kompoten dibidang tugasnya,

4) Adi layanan: peka dan cepat tanggap, empatik, santun dan ramah.

5) Nuansa Citra: bangga sebagai insan pegadaian, bertanggung

jawab atasa asset dan reputasi perusahaan.

2Www.Pegadaian.Co.Id, Di Akses Pada 24 Juni 2018

3Siti Hamidah, Wawancara Pribadi, 7 April 2018

Page 4: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

48

d. Job Description

1) Tugas pimpinan cabang

a) Memastikan kantor cabang telah memiliki rencana kerja dan

anggaran kantor cabang syariah dan upc berdasarkan acuan yang

ditetapkan,

b) memastikan target bisnis dapat tercapai dengan baik.

c) Memastikan bahwa lelang telah dilaksanakan sesuai dengan

syariah,

d) Menyelesaikan dan memberikan laporan kepada deputi pinwil

bidang bisnis tentang status marhun.

e) Merencanakan, mengorganisasikan, menyelengarakan dan

mengendalikan kegiatan bisnis.

f) Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan dan

mengendalikan operasional dan pengelolaan modal kerja.

2) Tugas penaksir

a) Melaksanakan tugas penaksiran marhun secara cepat, tepat dan

akurat dan menentukan harga dasar marhun yang akan dilelang

sesuai mutu dan nilai.

3) Merencanakan dan menyiapkan marhun yang akan disimpan agar

terjamin keamanannya.

Page 5: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

49

4) Kasir

a) melaksanakan rincian pelunasan uang pinjaman dari nasabah

sesuai dengan ketentuan yang berklaku.

b) menerima uang hasil barang lelang jaminan dari panitia lelag

agar nanti kalau ada sisa uangnnya dikembalikan ke nasabah.

5) Pengelola Gudang

a) Secara berkala melakukan pemeriksaan keadaan gudang

penyimpanan marhun.

b) Merawat dan menjaga gudang agar marhun dalam keadaan baik.

Melakukan pengulumpukan marhun sesuai golongan barang.

e. Produk Pegadaian

1) pembiayaan

a) Gadai syariah

Gadai syariah merupakan produk gadai yang berprinsip syariah,

dimana nasabah hanya akan dibebani biaya administrasi dan biaya

jasa simpan dan pemeliharaan barang jaminan.

b) Amanah

Pembiayaan amanah dari pegadaian syariah adalah pembiayaan

berprinsip syariah kepada pegawai negeri sipil dan karyawan swasta

untuk memiliki motor atau mobil dengan cara angsuran.

Page 6: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

50

c) Arrum

Arrum merupakan pembiayaan bagi pengusaha mikro kecil dengan

prinsip syariah dengan jaminan BPKB mobil maupun motor.

2) Produk Emas

a) Mulia

Mulia adalah layanan penjualan emas batangan kepada masyarakat

secara tunai atau ansuran dengan proses yang mudah dan waktu yang

fleksibel.

b) Tabungan Emas

Tabungan emas adalah layanan pembelian dan penjualan emas dengan

fasilitas titipan dengan harga yang terjangkau.Layanan ini untuk

memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk berinvestasi emas.

3) Aneka Jasa

a) Multi Pembayaran Online (MPO)

Multi Pembayaran Online (MPO) melayani pembayaran berbagai

tagihan seperti listrik, telepon/ pulsa ponsel, air minum, pembelian

tiket kereta api, dan lain sebagainya secara online.

b) Sertifikasi Batu Mulia

Layanan pemeriksaan batu mulia meliputi identifikasi spesies atau

varitas, treatment, serta inclusion mapping sebagai identitas bagi batu

permata agar tidak tertukar dengan batu lain yang sejenis.

Pemeriksaan dinyatakan dalam memo dan sertifikat.

Page 7: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

51

4) Jasa Taksiran

Jasa taksiran merupakan layanan kepada masyarakat yang ingin

mengetahui karatase dan kualitas harta perhiasan emas, berlian dan batu

permata, baik untuk keperluan investasi ataupun keperluan bisnis.

5) Jasa Titipan

Merupakan layanan kepada masyarakat yang ingin menitipkan barang

berharga seperti perhiasan emas, berlian, surat berharga maupun

kendaraan bermotor.

2. Hasil Penelitian

a. Gambaran umum Arrum BPKB

1) Pengertian Arrum BPKB

Arrum BPKB ialah produk Arrum BPKB adalah pembiayaan yang

berprinsif syariah untuk pengembangan usaha mikro kecil dan

menengah dengan jaminan BPKB kendaraan bermotor.4

2) Syarat-syarat Arrum BPKB

a) Calon Rāhin atau nasabah merupakan pengusaha mikro yang

memiliki usaha yang produktif dan mempunyai barang berupa

kendaraan bermotor sebagai objek jaminan pinjaman.

4Www. Pegadaian.Co.Id Akses. Minggu 9 Juli 2017 Jam 14.00.

Page 8: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

52

b) Calon rāhin tidak menjadi nasabah kredit Kreasi dicabang

pengadian konvensional dan tidak menjadi rāhin Arrum dicabang

pegadaian Syariah lainnya.

c) Calon rāhin bukan dari petugas pengelolah Arrum itu sendiri.

d) Identitas calon rāhin yang jelas.5

3) Keunggulan Arrum BPKB

a) Proses transaksi berprinsip syariah yang adil dan menentramkan

sesuai fatwa DSN-MUI.

b) Proses pembiayaan dilayanani lebih dari 600 cabang Pegadaian

Syariah.

c) Pembiayaan berjangka waktu fleksibel mulai dari 12,18 dan 36

bulan.

d) Pegadaian memberikan tarif menarik dan kompetif.

e) Prosuder pelayanan sederhana, cepat dan mudah.

f) Pegadaian hanya menyimpan bpkb, kendaraan dapat digunakan

nasabah.

4) Jangka waktu dan angsuran perbulan

Jangka waktu pembiayaan yang ditetapkan oleh perusahaan minimal 12

bulan dan maksimal 36 bulan dengan pengembalian pembiayaan

dilakukan dengan cara angsuran tiap bulannya.

5 5Ibid, (rabu 21 maret 2018 Jam 20.00)

Page 9: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

53

5) Akad yang digunakan dalam Arrum BPKB adalah rahn dan ijarah.

b. Faktor-faktor penyebab pembiayaan bermasalah

1) faktor-faktor internal (pihak pegadaian) yang bisa menyebabkan

terjadinya pembiayaan bermasalah antara lain:

a) kurang teliti dalam memberikan pembiayaan, kurang telitinya

pihak pegadaian terhadap nasabah yang akan diberikan

pembiayaan bisa mengakibatkan terjadinya pembiayaan

bermasalah.

b) tidak meneliti berkas secara maksimal, kadang kala pihak

pegadaian tidak terlalu teliti tentang berkas yang diajukan

nasabah apakah berkas tersebut sesuai dengan fakta dilapangan

atau dibuat-buat oleh nasabah agar mendapatkan pembiayaan.

c) terlalu mudah memberikan pembiayaan, pada saat akan

memberikan pembiayaan pihak pegadaian telalu mudah

memberikan apakah karena faktor nasabah itu sudah kenal atau

sudah sering menggadai sehingga mereka beranggapan bahwa

nasabah tidak mungkin akan mengalami keterlambatan

pembayaran.

d) kurang komunikasi dengan nasabah pihak pegadaian kurang

berkomunikasi dengan nasabah sehingga mereka tidak tahu

tentang usaha nasabah itu mengalami peningkatan atau malah

menurun.

Page 10: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

54

2) Faktor-faktor eksternal (nasabah) yang bisa menyebabkan terjadinya

pembiayaan bermasalah antara lain:

a) karakter nasabah tidak amanah (tidak jujur dalam memberikan

informasi dan laporan kegiatannya).

b) kegagalan nasabah, kadang membuka usaha itu tidak selalu

sukses bisa saja mengalami kegagalan entah itu karena banyak

saingan atau memang nasabah tersebut tidak bisa mengelola

usahanya.

c) kemampuan yang nasabah yang kurang memadai sehingga pada

saat banyaknya saingan dipasaran mereka tidak sanggup untuk

bersaing.

d) tidak mampu menanggulangi masalah/kurang menguasai bisnis

kadang dalam membuka usaha seseorang harus bisa bagaimana

memanajemenkan risiko yang akan terjadi, kalau tidak mampu

memanajmen risiko itu maka usaha tersebut akan sulit untuk

bertahan.

e) banyak berhutang ditempat lain, karena banyaknya hutang

sehingga sulit untuk mempertahankan usaha itu karena lebih

banyak pengeluaran untuk membayar hutang dibandingkan

dengan pendapatan.

f) kondisi usaha yang lagi turun, terjadinya penurunan usaha juga

merupakan faktor nasabah mengalami keterlambatan

Page 11: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

55

pembayaran karena sedikit nya pendapatan sehingga pada saat

anggsuran mereka tidak memiliki cukup dana untuk membayar

c. Strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah

1) Upaya remedial

Melalui upaya ini pihak pegadaian akan mendatangi atau menelpon

nasabah yang bermasalah secara langsung, menanyakan sebab

keterlambatan pembayaran dan memberikan peringatan kepada

nasabah yang mengalami keterlambatan (macet). Pihak remedial akan

membujuk dan memberikan solusi agar nasabah mau melanjutkan

cicilannnya, jika nasabah mau melanjutkan cicilannya maka pihak

Pegadaian akan memberikan waktu agar nasabah tersebut bisa

membayar angsuran pembiayaannya.

2) Upaya persuasif

Setiap ada pembiayaan bermasalah, maka akan dicari sumber

permasalahannya. Apabila telah ditemukan maka pihak pegadaian

akan melakukan penyelesaian melalui tawaran konversi ke skim

rahn dengan marhun yang sama dan pembiayaan Arrum dilunasi

dengan mekanisme pelunasan sekaligus.

3) Upaya somasi.

Sebelum dilaksanakannya eksekusi terhadap rāhin yang sudah

menunggak angsuran 3 bulan berturut-turut atau menunggak sampai

jatuh tempo, maka asisten produk Arrum melalui pemimpin cabang

Page 12: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

56

harus memberikan surat peringatan terlebih dahulu terhadap rāhin

sebanyak 3 kali. Setelah surat peringatan tidak ditanggapi pula

dengan baik oleh pegadai atau tidak ada I’tikad baik untung

melunasi hutangnya maka selanjutnya, pihak Pegadaian akan

menarik marhun (barang jaminan) dari rāhin .

3. Deskriptif Data

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan penulis secara wawancara langsung

kepada informan

a. Deskripsi Data I

nama : Siti Hamidah

jenis kelamin : perempuan

jabatan : pengelola galeri

umur : 22

Menurut hasil wawancara dengan ibu Siti Hamidah ada beberapa faktor

penyebab pembiayaan bermasalah:

1. faktor internal (pihak pegadaian)

a) Kurang teliti dalam memberikan pembiayaan

b) Tidak meneliti berkas secara maksimal

c) Terlalu mudah memberikan pmbiayaan

d) Kurang komunikasi dengan nasabah

Page 13: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

57

b. Deskripsi data II

Nama : Nurul Minawati

Jenis kelamin : perempuan

Jabatan : pimpinan cabang

1. Pengawasan dan Pengamatan (monitoring)

Pengendalian terhadap kelancaran penyelesaian pembiayaan Arrum BPKB

oleh tim mikro, deputy pemimpin wilayah bidang bisnis, dan pimpinan

cabang dengan melakukan pemeriksaan berkala meliputi:

a. Pra akad (sebelum akad)

Asisten manajer produk mikro dan deputi calon pemimpin wilayah

dibidang bisnis:

1) Melakukan pengechekkan berkas yang diterima (berkas digital atau

berkas copy) dengan data pada system aplikasisesuai kewenangan.

2) Melakukang review hasil scoring dengan berkas yang diterima

sesuai kewenangan.

3) Melakukan survei ke perusahaan atau rumah calon rāhin jika

terdapat hal yang dianggap perlu untuk mengambil keputusan

pinjaman.

b. Proses akad

Pemimpin cabang

1) Melakukan versifikasi ulang atas semua kelengkapan berkas

pencairan berikut dari pinjaman

Page 14: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

58

2) Mencocokkan copy berkas yang ada dengan identitas asli rāhin saat

penanda tangan akad.

c. Pos akad (setelah akad)

Pemimpin cabang

1) melakukan sampling kunjungan ke rāhin pada saat pra akad belum

dilakukan survei.

2) melakukan hitungan potongan agunan minimal sekali tiap bulannya.

2. Penagihan (collection)

1. Fase I

Petugas administrasi mikro fase I DPK(1 s/d 30 hari) dari tanggal

jatuh tempo angsuran.

s/d 3 hari terhitung DPK, melakukan soft collection (short message 1

service dan telpon). Untuk mengetahui perkembangan kondisi usaha

dan pembuatan komitmen pembayaran. Mulai hari ke-7 s/d hari ke

30, melakukan kunjungan ke rāhin untuk melihat kondisi usaha dan

penyebab terjadinya keterlambatan pembayaran angsuran.

2. Fase II

a) Hari ke 31 s/d hari ke37, petugas administrasi mikro melakukan

soft collection (short message service dan telpon) dan versifikasi

terkait rāhin yang perlu mendapatkan perhatian dan pendamping

penahan dan analisis pembayaran.

Page 15: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

59

b) Mulai hari ke 38 s/d ke 60, petugas adinistrasi mikro melakukan

penagihan keadaan rāhin yang masih mempunyai iktikad baik

dalam melakukan pembayaran angsuran.

c) Mulai hari ke 38 s/d ke 60, petugas administrasi mikro

melakukan penagihan kepada rāhin yang dinilai kurang

beriktikad baik atau sedang bermasalah dalam usahanya.

3) Fase III

a) Hari ke 61 s/d hari ke 65, petugas administrasi mikro

melakukan soft collection (sms dan telpon) dan analisis

pembiayaan melakukan versifikasi terhadap sisa rāhin yamg

masih dalam kategori menunggak.

b) Hari ke 66 s/d hari k eke 67, analisis pembiayaan memberikan

laporan kepada petuga produk mikro terhadap daftar rāhin

yang menunggak. Petugas produk mikro memutuskan dan

membuat daftar penagihan sesuai tingkat masalah.

c) Mulai hari ke 68 s/d hari ke 90, petugas administrasi mikro

bersama petugas produk mikro melakukan kunjungan ke

rāhin .

c. Deskripsi data III

Nama : M. Aidin Rahman

Jenis kelamin : laki-laki

Jabatan : kasir muda

Page 16: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

60

Usia : 26

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak M. Aidin Rahman ada

beberapa tahapan peringatan yang dilakukan pegadaian kepada nasabah diantara

seperti lewat pesan, telpon dan surat. Ada beberapa upaya strategi penyelesaian

Arrum BPKB yang bermasalah:

1. Upaya Remidial

Melalui upaya ini pihak pegadaian akan mendatangi atau menelpon

nasabah yang bermasalah secara langsung, menanyakan sebab

keterlambatan pembayaran dan memberikan peringatan kepada

nasabah yang mengalami keterlambatan (macet). Pihak remedial

akan membujuk dan memberikan solusi agar nasabah mau

melanjutkan cicilannnya, jika nasabah mau melanjutkan cicilannya

maka pihak Pegadaian akan memberikan waktu agar nasabah

tersebut bisa membayar angsuran pembiayaannya.

2. Upaya persuasif

Setiap ada pembiayaan bermasalah, maka akan dicari sumber

permasalahannya. Apabila telah ditemukan maka pihak pegadaian

akan melakukan penyelesaian melalui tawaran konversi ke skim

rahn dengan marhun yang sama dan pembiayaan Arrum dilunasi

dengan mekanisme pelunasan sekaligus.

Page 17: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

61

Selama peneliti melakukan penelitian dilapangan, peneliti menemukan kasus

pembiayaan bermasalah yang ditangani oleh pihak pegadaian yang dipaparkan

dibawah ini:

1. Data I

Nama : Ajizah

Jenis Kelamin : Perempuan

Sebagai : Nasabah

Usia : 47

Pekerjaan : pengusaha

Faktor-faktor penyebab pembiayaan bermasalah yang terdapat dari

nasabah:

a. Karakter nasabah tidak amanah ( tidak jujur dalam memberikan

informasi dan laporan tentang kegiatannya).

b. Kemampuan pengelolan nasabah kurang memadai sehingga kalah

dalam persaingan usaha,

c. Kegagalan usaha nasabah,

d. Tidak mampu menanggulang masalah/ kurang menguasai bisnis,

e. Banyak berhutang ditempat lain,

f. Kondisi usaha yang lagi turun.

Page 18: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

62

2. Data II

Nama : Gusti Oppie

Jenis Kelamin : Perempuan

Sebagai : Nasabah

Usia : 35

Pekerjaan : pengusaha

Berdasarkan kasus keterlambatan pada saat jatuh tempo bisa terjadi karena

lupa bahwa saat itu nasabah harus membayar angsuran pembiayaan, bisa juga

terjadi karena nasabah tidak punya cukup uang untuk melakukan pembayaran, bisa

juga karena faktor kesengajaan dari nasabah.

Hal pertama yang dilakukan remedial adalah mengelola keterlambatan

nasabah dalam melakukan pembayaran tersebut dengan cara mendatangi langsung

nasabah yang bersangkutan atau lewat telpon dengan menanyakan kabar nasabah

apakah baik-baik saja, dan selanjutnya mengingatkan bahwa nasabah sudah

waktunya membayar angsuran pembiayaan. Jika nasabah memang lupa biasanya

tidak lama nasabah akan datang untuk membayar angsuran pembiayaan tersebut.

Apabila sudah diberitahukan dan nasabah tidak juga melakukan

pembayaran maka akan diberikan surat peringatan yakni SP 1, SP 2, dan SP 3

bahwasanya nasabah yang bersangkutan sudah melakukan penunggakan dan

mendapatkan denda pada bulan pertama. Selanjutnya sampai jalan tiga bulan

nasabah tidak juga melakukan pembayaran dan merasa tidak sanggup untuk

Page 19: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

63

membayar maka barang jaminan akan ditarik oleh pihak pegadaian dan jika

nasabah masih mampu melakukan pembayaran maka pembiayaan masih berlanjut.

3. Data III

Nama : Istianfi

Jenis Kelamin : Perempuan

Sebagai : Nasabah

Usia : 40

Pekerjaan : pengusaha

Berdasarkan uraian kasus pembiayaan bermasalah yang mengalami

keterlambatan yang memasuki 60 hari dikelola oleh bank karena nasabah memang

masih komitmen untuk melakukan pembayaran.Hal yang pertama dilakukan oleh

pegadaian adalah membujuk nasabah agar kooperatif dengan selalu berhubungan

dengan nasabah secara insentif dan berusaha mencari jalan atau solusi buat nasabah

agar nasabah bisa melanjutkan cicilan, pihak bank akan berusaha berbicara

dengan nasabah dan menanyakan masalah apa yang sedang dialami oleh

nasabah agar masalah nasabah bisa terselesaiakan sehingga bisa melanjutkan

pembayaran pembiayaannya.

Page 20: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

64

B. ANALISIS DATA

1. Analisis terhadap faktor-faktor penyebab pembiayaan bermasalah.

Faktor internal (pihak pegadaian) yang bisa menyebabkan terjadinya

pembiayaan bermasalah antara lain:

a. kurang teliti dalam memberikan pembiayaan kurang telitinya pihak

pegadaian terhadap nasabah yang akan diberikan pembiayaan bisa

mengakibatkan terjadinya pembiayaan bermasalah.

b. Tidak meneliti berkas secara maksimal, kadang kala pihak pegadaian

tidak terlalu teliti tentang berkas yang diajukan nasabah apakah berkas

tersebut sesuai dengan fakta dilapangan atau dibuat-buat oleh nasabah

agar mendapatkan pembiayaan.

c. Terlalu mudah memberikan pembiayaan, pada saat akan memberikan

pembiayaan pihak pegadaian telalu mudah memberikan apakah karena

faktor nasabah itu sudah kenal atau sudah sering menggadai sehingga

mereka beranggapan bahwa nasabah tidak mungkin akan mengalami

keterlambatan pembayaran.

d. kurang komunikasi dengan nasabah, pihak pegadaian kurang

berkomunikasi dengan nasabah sehingga mereka tidak tahu tentang

usaha nasabah itu mengalami peningkatan atau malah menurun.

Faktor eksternal (nasabah) yang bisa menyebabkan terjadinya pembiayaan

bermasalah antara lain:

Page 21: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

65

a. karakter nasabah tidak amanah (tidak jujur dalam memberikan

informasi dan laporan kegiatannya). nasabah seperti ini biasanya pada

awal saat akan melakukan pembiayaan sudah tidak jujur dengan data

yang mereka berikan agar mendapatkan pembiayaan bisa saja mereka

memalsukan data tentang usahanya.

b. kegagalan nasabah, kadang membuka usaha itu tidak selalu sukses bisa

saja mengalami kegagalan entah itu karena banyak saingan atau

memang nasabah tersebut tidak bisa mengelola usahanya.

c. kemampuan yang nasabah yang kurang memadai sehingga pada saat

banyaknya saingan dipasaran mereka tidak sanggup untuk bersaing.

d. tidak mampu menanggulangi masalah/kurang menguasai bisnis kadang

dalam membuka usaha seseorang harus bisa bagaimana

memanajemenkan risiko yang akan terjadi, kalau tidak mampu

memanajmen risiko itu maka usaha tersebut akan sulit untuk bertahan.

e. banyak berhutang ditempat lain, karena banyaknya hutang sehingga

sulit untuk mempertahankan usaha itu karena lebih banyak pengeluaran

untuk membayar hutang dibandingkan dengan pendapatan.

f. kondisi usaha yang lagi turun, terjadinya penurunan usaha juga

merupakan faktor nasabah mengalami keterlambatan pembayaran

karena sedikit nya pendapatan sehingga pada saat anggsuran mereka

tidak memiliki cukup dana untuk membayar.

Page 22: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

66

Berdasarkan hasil pengamatan penulis dilapangan menunjukkan bahwa

faktor-faktor yang menyebabkan nasabah pembiayaan melakukan wanprestasi

tidak hanya dilakukan oleh pihak nasabah saja tetapi juga ada dari pihak internal

pegadaian itu sendiri. Hal ini bisa terjadi karena bisa terjadi karena manusia

bukanlah makhluk yang selalu benar, pasti ada masa dimana ia melakukan

kesalahan. Faktor-faktor tersebut tidak bisa dianggap remeh atau dihilangkan begitu

saja. Untuk mengantisipasinya semua pihak harus bekerja sama agar kelalain

tersebut tidak terus terulang.

2. Analisis penyelesaian pembiyaan bermasalah produk Arrum BPKB

pada Pegadian Syariah Kebun Bunga Banjarmasin

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis dan telah disusun dalam bentuk

penyajian data, maka analisis data menjawab rumusan masalah yang telah

ditetapkan dalam penelitian ini. Sesuai apa yang ditemukan peneliti dilapangan,

produk pembiayaan Arrum BPKB yang diberikan oleh pegadaian rentan mengalami

pembiayaan bermasalah (macet), baik itu masalah yang timbul dari pihak lembaga

keuangan tersebut maupun masalah yang disebabkan oleh nasabah.

Sebelum menyalurkan pembiayaan, pihak manajemen pegadaian sangat

berhati-hati dalam memilih nasabah untuk menyalurkan dana. Dalam penyaluran

pembiayaan langkah yang harus ditempuh oleh manajemen pembiayaan pertama,

harus berhati-hati dalam menganalisis karakter nasabah yang akan dibiayai seperti

moral dari nasabah tersebut apakah layak menerima pembiayaan. Kedua, yakni

mengetahui tingkat kemampuan nasabah dalam berbisnis apakah nasabah tersebut

Page 23: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

67

benar-benar mampu dalam menjalankan usahanya sehingga nantinya mampu

melunasi pembiayaan yang diberikan. Ketiga mengetahui tingkat permodalan

nasabah.Keempat, mengetahui kondisi ekonomi yang berpengaruh pada usaha

nasabah.Dan kelima, mengetahui nilai jaminan yang diagunkan nasabah.Acara

mengenalisis tersebut yakni menggunakan analisis 5C (Character, Capacity,

Capital, Condition, dan Collateral) untuk meminimalisir tingkat terjadinya

pembiayaan bermasalah yang mengakibatkan kerugian bagi pegadaian.

Walaupun demikian, ternyata masih saja ada terjadi pembiayaan

bermasalah hal itu terlihat sebanyak 5 orang dari total nasabah 43 orang nasabah

Arrum BPKB yang mengalami pembiayaan bermasalah. Penyebab pembiayaan

bermasalah tersebut disebab oleh dua faktor yakni faktor internal dari perusahaan

sendiri dan faktor eksternal dari nasabah.

Sesuai yang diungkapkan oleh pimpinan pegadaian yang menyebabkan

terjadinya pembiayaan bermasalah adalah pertama, keterlambatan nasabah dalam

membayar angsuran pembiayaan hal ini tentu merugikan pegadaian.Kedua, usaha

nasabah yang dibiayai mengalami kegagalan (bangkrut).Ketiga, bencana alam

seperti kebakaran yang menimpa usahanya. Hal-hal yang tidak hanya merugikan

nasabah, tetapi juga akan merugikan pegadaian. Pemaparan diatas tidak jauh

dengan yang terjadi dilapangan, terlihat ada beberpa faktor yang menyebabkan

pembiayaan bermasalah. Langkah yang dapat dilakukan dalam meminimalisir

pembiayaan bermasalah pada pegadaian syariah kebun bunga dapat melakukan

Page 24: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

68

beberapa upaya seperti pengendalian internal, dan jika pembiayaan sudah pada

status bermasalah atau macet.

Berikut upaya pengendalian internal serta penyelesaian pembiayaan

bermasalah, yaitu:

a. Pengawasan dan Pengamatan (monitoring)

Pengendalian terhadap kelancaran penyelesaian pembiayaan Arrum BPKB

oleh tim mikro, deputy pemimpin wilayah bidang bisnis, dan pimpinan

cabang dengan melakukan pemeriksaan berkala meliputi:

1) Pra akad (sebelum akad)

Asisten manajer produk mikro dan deputi calon pemimpin wilayah

dibidang bisnis akan melakukan pengechekkan berkas yang diterima

(berkas digital atau berkas copy) dengan data pada sistem aplikasi sesuai

kewenangan, review hasil scoring dengan berkas yang diterima sesuai

kewenangan dan melakukan survei ke perusahaan atau rumah calon rāhin

jika terdapat hal yang dianggap perlu untuk mengambil keputusan

pinjaman. Apabila telah sesuai maka pembiayaan tersebut bisa diproses.

Tetapi jika data nasabah tersebut tidak sesuai maka pihak pegadaian

berhak untuk menolak pengajuan tersebut.

2) Proses akad

Saat melakukan proses akan maka Pemimpin cabang akan melakukan

versifikasi ulang atas semua kelengkapan berkas pencairan berikut dari

Page 25: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

69

pinjaman dan akan mencocokkan copy berkas yang ada dengan identitas

asli rāhin saat penanda tangan akad.

3) Pos akad (setelah akad)

Setelah tercapai pembiayaan tersebut maka Pemimpin cabang pegadaian

akana melakukan hitungan potongan berkas dan agunan minimal sekali

tiap bulan, melakukan sampling pemeriksaan isi berkas dan agunan

minimal 5 berkas tiap bulan dari jumlah yang aktif. Dan tugas Deputi

pemimpin wilayah bidang bisnis adalah melakukan hitungan potongan

berkas dan agunan minimal sekali dalam dua bulan dan selanjutnya

melakukan kunjungan kepada rāhin yang pada saat pra akad belum

tersampling.

Ketika pengendalian internal sudah terlaksana tetapi dari rāhin tidak

beritikad baik, dalam melunasi kewajiban yang telah disepakati bersama ketika

berakad. Maka petugas Arrum melakukan penyelesaian pada pembiayaan arum

yang bermasalah.

Data yang dianalisis dalam penelitian ini yakni sebagai berikut:

a. Keterlambatan pembayaran pada saat jatuh tempo.

Berdasarkan uraian data 1, penulis mengemukakan bahwa keterlambatan

pembayaran pada saat jatuh tempo bisa terjadi karena lupa bahwa saat itu nasabah

harus membayar angsuran pembiayaan, bisa juga terjadi karena nasabah tidak

memiliki uang yang cukup untuk melakukan pembayaran, bisa juga dikarenakan

ada unsur kesengajaan dari pihak nasabah.

Page 26: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

70

b. Pembiayaan yang keterlambatan pembayarannya 60 hari dan seterusnya.

Pembiayaan bermasalah yang mengalami keterlambatan pembayaran dari

60 hari sampai seterusnya. Berdasarkan uraian data II, penulis mengemukakan

bahwa Pembiayaan bermasalah yang mengalami keterlambatan pembayaran yang

sudah memasuki 60 (enam puluh) hari tidak dilakukan penarikan karena nasabah

memang masih komitmen untuk melakukan pembayaran. Hal yang pertama

dilakukan oleh pegadaianl adalah membujuk nasabah agar kooperatif dengan selalu

berhubungan dengan nasabah secara intensif dan berusaha mencarikan jalan atau

solusi buat nasabah agar nasabah bisa terus melanjutkan cicilannya, pihak

pegadaian akan berusaha berbicara dengan nasabah dan menayakan masalah apa

yang sedang dialami oleh nasabah agar masalah nasabah bisa terselesaikan. Hal ini

sangat bagus dilakukan karena remedial terus melakukan pendekatan terhadap

pembiayaan bermasalah dan pada prinsipnya pendekatan terhadap pembiayaan

bermasalah harus dilakukan untuk menangani pembiayaan bermasalah yang masih

memiliki prospek untuk membayar. Permasalah nasabah bermacam-macam, seperti

penghasilan atau pendapatan nasabah menurun, keluarga nasabah lagi mengalami

musibah seperti anak atau istri nasabah lagi dirawat dirumah sakit sehingga

membutuhkan biaya yang banyak, usaha yang dijalankan nasabah tiba-tiba

mangalami kebangkrutan, dan lain sebagainya yang membuat nasabah tidak bisa

melakukan kewajibanya.

Page 27: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

71

Penyelamatan pembiayaan yang ditawarkan oleh pegadaian ialah:

1. Upaya Remedial

Hal yang pertama dilakukan remedial adalah dengan menelpon nasabah

yang bersangkutan dengan menanyakan kabar nasabah apakah baik-baik saja

kabarnya dan selanjutnya mengingatkan nasabah bahwa nasabah sudah waktunya

melakukan angsuran pembiayaan. Hal ini dilakukan sebagai upaya remedial

melakukan pendekatan pembayaran terhadap nasabahnya, jika nasabah memang

lupa biasanya tidak lama nasabah akan datang. Melakukan pembayaran karena

sudah diingatkan, hal seperti ini terus dilakukan remedial agar nasabah ingat akan

kewajibanya. Jika nasabah tidak memiliki uang yang cukup maka remedial akan

membujuk nasabah agar kooperatif dengan selalu berhubungan dengan nasabah

secara intensif dan berusaha mencarikan jalan atau solusi buat nasabah agar

nasabah bisa terus melanjutkan cicilannya, pihak remedial akan berusaha berbicara

dengan nasabah dan menayakan masalah apa yang sedang dialami oleh nasabah

agar masalah nasabah bisa terselesaikan. Dalam hal ini kebijakan remedial sudah

cukup bagus dalam mengelola nasabahnya, karena remedial dan nasabah mau

berinisiatif dan aktif melakukan negosiasi agar permasalahan dapat diselesaikan.

Berikut landasan syariah yang mengandung upaya penyelamatan

pembiayaan bermasalah. Dalam al-qur’an surah al- baqarah ayat 280

رٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَ عْلَمُونَ .. قُوا خَي ْ (٠٨٢)وَإِنْ كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَ نَظِرَةٌ إِلََ مَيْسَرَةٍ وَأَنْ تَصَدَّ

Page 28: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

72

“Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilah tangguh

sampai Dia berkelapangan. dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu,

lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui”.6

2. Upaya Persuasif

Setiap ada pembiayaan bermasalah, maka akan dicari sumber

permasalahannya contohnya: usaha nasabah yang sedang menurun pendapatannya,

sengaja tidak mau membayar, tidak mampu membayar, rāhin meninggal dunia,

barang jaminan hilang atau rusak. Bila terjadi masalah marhun hilang atau rusak

tersebut maka rāhin diminta dengan mengganti dengan marhun baru, dan apabila

kasusnya si rāhin meninggal dunia maka gugur kewajiban tersebut kepada ahli

waris atau keluarga si rāhin. Dalam Upaya persuasif yang dilakukan sebelum

melakukan penarikan marhun dari si rāhin adalah sebagai berikut: tawaran

konversi ke skim rahn dengan marhun yang sama dan pembiayaan Arrum dilunasi

dengan mekanisme pelunasan sekaligus, bila marhun masih dibutuhkan oleh rāhin

untuk alat bekerja, rāhin dianjurkan oleh pihak pegadaian dengan marhun lain

untuk mengangsur atau melunasi pembiyaan Arrum, apabila persoalan rāhin hanya

berifat sementara, maka nilai gadainya hanya sebesara kewajiban rāhin yang

menunggak, tetapi jika bersifat permanen, maka nilai gadainya minimal sebesar

seluruh kewajiban rāhin dengan perhitungan perlunasan sekaligus, bila dengan

konversi ke skim rahn tidak mungkin dan marhun Arrum juga masih dibutuhkan

oleh rāhin , maka rāhin diminta menjual assetnya yang lain, dan jika upaya

6 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Tafsirnya Jilid 10 Juz 1-2-3, (Jakarta, Lentera

Abadi, 2010). Hal 437-438.

Page 29: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. 1. Gambaran Umum ...idr.uin-antasari.ac.id/11337/7/BAB IV .pdf · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pegadaian

73

konversi ke skim rahn dan penjualan asset lain juga tidak bisa, maka petugas akan

menawarkan menjual marhun Arrum bersama-sama.

Dari kasus diatas dapat kita ambil kesinpulan bahwa penyelesaian

pembiayaan bermasalah tidak selalu harus dilakukan penarikan barang jaminan

tetapi juga bisa diselesaikan dengan cara membujuk nasabah agar mau melunasi

angsurannya. Penyelesaiannya pun tidak perlu harus selalu melalui jalur hukum

atau pengadilan tetapi juga dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan, dimana

biaya jauh lebih murah, dengan cara penyelesaian yang mudah dan relatif cepat.